Laporan Resmi Mikroteknik 5

11
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PREPARAT RENTANG Nurul Hidayati K4313053 Kelas A PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

description

Mikroteknik

Transcript of Laporan Resmi Mikroteknik 5

Page 1: Laporan Resmi Mikroteknik 5

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROTEKNIK

PREPARAT RENTANG

Nurul Hidayati

K4313053

Kelas A

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: Laporan Resmi Mikroteknik 5

LAPORAN RESMI MIKROTEKNIK

A. JudulPreparat Rentang

B. Tujuan1. Membuat preparat mesentrium Mus musculus dengan metode rentang yang

menggunakan zat warna hematoxylin dan eosin2. Menganalisis hasil pembuatan preparat mesentrium Mus musculus dengan metode

rentang dan meggunakan zat warna hematoxylin dan eosin

C. Prisnsip Kerja Membius Mus musculus menggunakan kloroform selama 3 menit. Kemudian

mengambil jaringan mesentrium, peritonium, dan subkutan Mus musculus menggunakan alat bedah (pisau, gunting, pinset, sonde, dan paku penahan). Pensterilan gelas benda menggunakan alkohol 70% selama 1 menit.

Perentangan mesentrium pada sisi kiri gelas benda 9 1,5 cm dari tepi kiri gelas benda) dengan bantuan pinset dan sonde. Perentangan mesentrium sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang terlipat maupun udara yang terjebak di antara jaringan dan gelas benda. Fiksasi jaringan menggunakan metyl alkohol dengan cara memasukkan dalam staining jar berisi 60 ml methyl alkohol. Setelah difiksasi, jaringan dicuci dengan memasukkan gelas benda dalam staining jar berisi 60 ml alkohol 50%.

Hidrasi preparat dengan memasukkan gelas benda pada staining jar berisi alkohol 30 % kemudian aquades sebanyak 60 ml masing – masing selama 2 menit. Pewarnaan jaringan menggunakan hematoxilin selama 5 detik dalam staining jar berisi 60 ml hematoxilin. Jaringan kemudian dicuci menggunakan air mengalir dalam staining jar hingga warnanya berubah menjadi biru muda.

Dehidrasi mesentrium dengan memasukkan dalam staining jar berisi 60 ml alkohol bertingkat, yaitu 50%, 70%, 80%, 90% dan absolute masing – masing selama 2 menit. Selanjutnya proses dealkoholisasi dengan cara mesentrium dimasukkan dalam staining jar yang berisi 60 ml campuran alkohol : xylol 3:1, 1:1, 1:3, dan dilanjutkan clearing dalam xylol murni I dan II masing – masing selama 2 menit.

Tahap akhir dilakukan mounting dengan cara meneteskan canada balsam pada preparat dan menutupnya dengan menggunakan cover glass dengan bantuan jarum pentul. Setalah jadi, berikan label nama spesies dan organ. Selanjutnya preparat dapat diamati menggunakan mikroskop dan pendokumentasian.

D. Data Pengamatan

Page 3: Laporan Resmi Mikroteknik 5

Preparat mesentrium Preparat peritonium Preparat subkutin

E. PEMBAHASANPembuatan Preparat

Preparat rentang adalah preparat yang dibuat dengan metode rentang, yaitu dengan cara merentangkan obyek yang akan diamati pada gelas benda sehingga diperoleh lapisan tipis yang dapat teramati dengan baik. Pada umunya, preparat yang dapat dibuat dengan metode rentang adalah jaringan yang tipis, misalnya pleura, mesenterium, pericardium, dan sebagainya. Proses perentangan diatas gelas benda harus dilakukan sesegera mungkin setelah hewan dibedah dengan tanpa dicuci atau dikenai zat kimia apapun. Untuk merentangkan jaringan dapat dilakukan dnegan menggunakan dua buah sonde atau alat lain yang tidak tajam supaya dapat terentang dengan baik (tidak terjadi lipatan atau ada udara yang terjebak didalam jaringan tersebut).

Preparat rentang dapat dibuat menjadi preparat smeentara, yaitu langsung diamati dibawah mikroskop tanpa fiksasi dan pewarnaan lebih dahulu. Akan tetapi, jika demikian jaringan akan rusak dan berubah strukturnya. Oleh sebab itu, biasanya jaringan tersebut dibuat menjadi preparat awetan dengan prosedur yang lebih rumit dengan memalui beberapa tahapan dengan menggunakan pewarnaan khusus.

Menurut Rudiyatmi (2013), jaringan-jaringan tipis seperti pericardium dapat langsung diamati di bawah mikroskop tanpa pewarnaan dan juga tanpa fiksasi lebih dulu. Tetapi pembuatan sediaan rentang dengan cara tersebut tentu saja tidak tahan lama, karena jaringan tidak difiksasi lebih dulu. Untuk membuat sediaan rentang yang dapat tahan lama dan dapat diamati sewaktu-waktu, maka sediaan tersebut harus difiksasi terlebih dahulu sebelum diwarnai.

Zat warna yang dapat digunakan dalam membuat preparat ini antara lain hematoxilin, eosin, dan methylen blue. Pewarna hematoxilin dengan pelarut aquades sangat baik digunakan untuk mewarnai inti yang akan berwarna biru. Pewarna eosin dengan pelarut alcohol 70% sangat baik untuk mewarnai sitoplasma dengan warna merah, sedangkan methylen blue digunakan pada preparat sementara dengan cara meneteskan langsung ke jaringan kemudian diamati di bawah mikroskop yang mana methylen blue akan mewarnai butir-butir pada “mast cell” yang mewarnai dengan warna biru. Metode rentang juga dapat digunakan untuk tujuan sitologi dan histology serta juga dapat digunakan untuk tujuan sitokimiawi seperti penelitian phosphatase dan hyaluroidase (Handari, 1983).

“Mast cell” merupakan sel yang pertama kali dikenal oleh Ehrlich tahun 1879 karena terlihat sebagai sebuah sel yang besar yang terisi penuh dengan butir-butir.

Page 4: Laporan Resmi Mikroteknik 5

Bentuk sel biasanya ovoid dengan inti bulat di tengah. Biasanya inti sulit terlihat karena tertutup oleh butir-butir yang menutupi memenuhi sel. Butir-butir dalam sitoplasma tersebut diketahui mengandung bahan-bahan seperti heparin, histamine, dan berbagai enzim yang diketahui berhubungan dengan gejala alergi anafilaksi. “Mast cell” atau mastosit diduga berasal dari sel-sel darah yang dinamakan sel basofil yang juga memiliki butir-butir (Subowo, 2002). “Mast cell” yang terdapat pada jaringan tipis seperti mesenterium dapat diamati dengan metode rentang.

a. Preparat MesentriumGambar Praktikum Keterangan

1. Lemak2. Mast cell3. Pembuluh darah

Berdasarkan hasil preparat yang telah dibuat yaitu preparat rentang mesenterium tikus dengan menggunakan metode rentang (Spread) menggunakan pewarnaan ganda yaitu hematoxilin dan eosin, dapat diketahui bahwa preparat terlihat cukup jelas. Preparat rentang jaringan Mus musculus dibuat dengan cara merentangkan bahan pada gelas benda sehingga diperoleh gambaran dari bahan/objek secara lengkap, tidak saling menumpuk dan teramati di bawah mikroskop. Preparat yang akan dibuat difiksasi terlebih dahulu dengan methanol dan diwarnai dengan pewarna ganda hematoxylin dan eosin. Hematoxylin digunakan untuk mewarnai inti, sedang eosin digunakan untuk mewarnai sitoplasma sehingga bagian dalam dari jaringan tersebut dapat terlihat dan dapat ditentukan jaringan penyusunnya.

Pada preparat rentang mesenterium setelah diamati dibawah mikroskop yang teramati yaitu terdapat benang-benang, jaringan darah, jaringan lemak, nukleus, jaringan fibrosa, sel-sel bulat, dan sel-sel ovoid.

Sel-sel ovoid berinti tersebut adalah mast cell sesuai cirinya yaitu sel berbentuk ovoid dengan butir-butir yang terdapat pada sitoplasma. Mast cell dapat terwarna dengan jelas karena menggunakan pewarnaan ganda yaitu zat warna hematoxylin dan eosin. Zat warna hematoxylin akan mewarnai butir-butir (ganula) dan inti sedangkan zat warna eosin mewarnai sitoplasma. Struktur jaringan hewan pada preparat tersebut terlihat dengan utuh karena sediaan diambil langsung sesaat setelah hewan mati sehingga sel atau jaringan tubuh masih hidup dan belum berubah bentuk. Dengan fiksasi menggunakan larutan methanol maka struktur tidak berubah.

Pembuatan preparat rentang mesenterium pada Mus musculus, tidak boleh

1

2

3

Page 5: Laporan Resmi Mikroteknik 5

menagalami pencucian atau penambahan zat kimia apapun pada mesenterium yang akan dibuat peraparat, sebab apabila mesenterium mendapat perlakuan dulu sebelum dibuat rentang maka akan dapat merusak struktur jaringan mesenteriumnya.

Metode rentang menghasilkan preparat berupa lapisan yang tipis sehingga mesenterium lebih mudah diamati. Dengan pewarnaan ganda, sel-sel pada mesenterium terlihat dengan lebih jelas karena masing-masing pewarna mempunyai fungsi spesifik. Mesenterium merupakan suatu alat yang berfungsi untuk pengikat atau pengantung usus. Pembuluh darah pada mesenterium Mus musculus nampak bewarna merah lebih gelap dengan bentuk seperti garis tebal. Selain pembuluh darah dapat terlihat serabut-serabut kecil dan lembut seperti benang halus yang merupakan jaringan ikat, dalam pengamatan mikroskop tampak terwarna lebih terang dibandingkan dengan pembuluh darah yang terwarna merah kuat. Pada preparat mesenterium ini teramati pula adanya sel-sel lemak,  akan tetapi pewarnaan kurang sempurna sehingga kurang terlihat kontrasnya. Pada preparat juga ditemukan adanya Mast Cell yang terlihat berbentuk ovoid dengan warna agak terang cenderung transparan bila dibandingkan dengan bagian jaringan mesenterium yang lain.

b. Preparat PeritoniumGambar Praktikum Gambar searching

Peritoneum merupakan selapis sel mesotelium komplek dengan membran basalis yang ditopang oleh jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah. Peritoneum terdiri dari peritoneum parietal yang melapisi dinding bagian dalam rongga abdomen, diafragma dan organ retroperitoneum dan peritoneum visceral yang melapisi seluruh permukaan organ dalam abdomen. (Witmann & Walker, 1994).

Fungsi utama peritoneum adalah menjaga keutuhan atau integritas organ intraperitoneum. Peritoneum parietal disarafi oleh saraf aferen somatik dan visceral yang cukup sensitif terutama pada peritoneum parietal bagian anterior, sedangkan pada bagian pelvis agak kurang sensitif. Peritoneum visceral disarafi oleh cabang aferen sistem otonom yang kurang sensitif. Saraf ini terutama memberikan respon terhadap tarikan dan distensi, tetapi

Page 6: Laporan Resmi Mikroteknik 5

kurang respon terhadap tekanan dan tidak dapat menyalurkan rasa nyeri dan temperatur (Witmann & Walker, 1994).

c. Preparat SubkutanGambar Praktikum Gambar searching

Pada preparat subkutan ditemukan serabut elastis, serabut kolagen dan sel-sel ovoid. Sel-sel ovoid berinti tersebut adalah mast cell sesuai cirinya yaitu sel berbentuk ovoid dengan butir-butir yang terdapat pada sitoplasma. “Mast cell” dapat terwarna dengan jelas karena menggunakan pewarnaan ganda yaitu zat warna hematoxylin dan eosin. Zat warna hematoxylin akan mewarnai butir-butir (ganula) pada inti sedangkan zat warna eosin mewarnai sitoplasma (Subowo,2002).

Jonathan (2002), mengatakan bahwa “Mast cell” adalah sel yang pertama kali diakui oleh Ehrlich pada tahun 1879 karena dianggap sebagai sel besar yang penuh dengan manik-manik. Bentuk biasanya bulat telur sel dengan inti bulat di tengah. Biasanya inti sulit untuk melihat karena poin ditutupi oleh penutup memenuhi sel. Biji-bijian dalam sitoplasma yang diketahui mengandung bahan-bahan seperti heparin, histamin, dan berbagai enzim yang diketahui terkait dengan gejala alergi anafilaksi. "Mast cell" atau mastosit diduga berasal dari sel-sel darah yang disebut sel basofil yang juga memiliki inti. "Mast cell" ditemukan dalam jaringan tipis seperti mesenterium dapat diamati dengan berbagai metode.

Menurut hasil pengamatan preparat rentang subkutan, bentuk dan strukturnya mirip dengan peritonium. Hanya saja pada subkutan serabut – serabutnya lebih halus dan pada sitoplasnya tampak seperti terdapat granule – granule.

Page 7: Laporan Resmi Mikroteknik 5

F. KESIMPULAN1. Preparat rentang merupakan preparat yang dibuat dengan cara merentangkan

obyek yang akan diamati pada gelas benda sehingga diperoleh lapisan tipis yang dapat teramati dengan baik.

2. Pembuatan preparat rentang meliputi proses sebagai berikut :Pembiusan Pembedahan perentangan fiksasi pewarnan dehidrasi alkohol dealkoholisasi xylol Clearing xylol Mounting Pelabelan.

3. Analisis masing – masing preparat :a. Mesentriumb. Peritoneumc. Subkutan

G. DAFTAR PUSTAKA

Handari, S. Suntoro. 1983. Metode Pewarnaan. Bhatara Karya Aksara. JakartaJonathan, Charles. 2002. Histology. Hall Inc. LondonRudyatmi, E. 2004. Diktat Mikroteknik. FMIPA UNNES. SemarangSubowo. 2002. Histologi Umum. Bumi Aksara. JakartaWahyuni, Sri. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Laboratorium Biologi

Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

H. Lampiran1 lembar foto pengamatan

Mengetahui, Surakarta, 5 November 2015

Asisten Praktikan,

Nurul Hidayati

K4313053

Page 8: Laporan Resmi Mikroteknik 5

Preparat mesentrium Preparat peritonium Preparat subkutin