LAPORAN REAKSI KIMIA

13
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI KIMIA MAKALAH JURNAL Oleh: Nama : Fanny Siti Khoirunisa NRP : 123020228 Kelompok : H Meja : 13 (tiga belas) Tanggal Percobaan : 2 November 2012 Asisten : Vanidya Afsarah Permadi LABORATORIUM KIMIA DASAR

description

kimdas

Transcript of LAPORAN REAKSI KIMIA

LAPORAN MINGGUANPRAKTIKUM KIMIA DASARREAKSI KIMIA

MAKALAHJURNAL

Oleh:

Nama: Fanny Siti KhoirunisaNRP: 123020228Kelompok: HMeja: 13 (tiga belas)Tanggal Percobaan: 2 November 2012Asisten: Vanidya Afsarah Permadi

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG2012REAKSI KIMIANama : Fanny Siti KhoirunisaNRP : 123020228Asisten : Vanidya Afsarah Permadi

ABSTRACT

Science is the science of chemistry evolved from simple tiered and science to a higher level. Thus, to understand the chemistry needed higher level of true understanding of the concepts of chemistry such dasardari. An example is the chemical reactions. Difficulty in understanding the chemistry will cause difficulty in understanding more complex chemistry. Matter of chemical reactions generally include material difficult. Destinations invented this lab is to determine how the practitioner understanding of the chemical reactions. The instruments must be controlled bythe practitioner of the chemical reactions are able to explain what it is about chemical reactions, material and equipment-equipment and how the method of chemical reactions.Keywords: Chemical Reactions

PENDAHULUANLatar Belakang Masalah Reaksi-reaksi kimia merupakan ilmu pokok dan dasar dari pembelajaran tentang kimia, sebelum praktikan mengenal lebih jauh mengenai reaksi-reaksi yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, adakalanya praktikan diperkenalkan dengan apa-apa saja yang menyangkut mengenai reaksi-reaksi kimia supaya praktikan tidak mendapatkan kesulitan pada saat praktikum sedang berlangsung. Reaksi-reaksi kimia digunakan untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau mengenai berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia kemudian dicatat sebagai data kuantitatif.

Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis ( sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan.

Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier : Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap Hukum Proust : Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsure-unsur selalu tetap. Berdasarkan Hukum Bronsted-Lowry : Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Reaksi-Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi ( reaktan ) yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi ( produk ). Pada reaksi kimia, suatu zat berubah menjadi satu zat atau lebih zat lain, yang jenisnya baru. Reaksi kimia biasanya dikarakteristikan dengan perubahan kimiawi dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki cirri-ciri berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan electron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasrnya konsep umum reaksi kimia juga dapat pada transformasi partikel-partikel elemnter seperti pada reaksi nuklir. Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, dimana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi didalam sel dilakukan.

Jenis Reaksi-Reaksi Kimia

Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam jenisnya, berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis-jenis reaksi kimia tersebut adalah reaksi pembakaran, reaksi kombinasi, reaksi penguraian, reaksi penggantian dan reaksi matatesis.Reaksi pembakaran merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau hanya menimbulkan pendar. Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan sejumlah energy. Contoh misalnya pembakaran bahan bakar dimesin kendaraan bermotor. Pentane dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas. Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru. Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang ( sulfur ) yang menghasilkan senyawa besi dan sulfide dan seng dengan belerang dipanaskan menjadi seng sulfida. Reaksi oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya digunakan untuk mengekstrak logam dari bijihnya.Reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan. Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru. Contoh reaksi penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hydrogen dan gas oksigen dengan menggunakan listrik.Reaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi penggantian tunggal dan reaksi penggantian rangkap. Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi kimia. Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan kedalam larutan perak nitrat. Karena tembaga lebih aktif dari pada perak, maka tembaga mengganti kedudukan perak membentuk larutan tembaga ( II ) nitrat yang berwarna biru. Reaksi metatesi terdiri atas reaksi pengendapan yaitu suatu proses reaksi yang membentuk endapan, seperti pada reaksi antara timbale ( II ) nitrat dan kalium iodida menghasilkan endapan berwarna kuning timbale ( II ) iodida dan larutan kalium nitrat. Reaksi netralisasi adalah merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Reaksi pembentukan gas adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas misalnya pada proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada pembuatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan adonan roti mengembang. Karena terbentuknya gas karbon dioksida ketika soda kue ( NaHCO3 ) ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan mengakibatkan sel ragi mati, maka proses fermentasi berhenti.

BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAANBahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam percobaan mengenai reaksi-reaksi kimia ini adalah satu tetes indikator phenolphthalein (PP), indikator metil merah, air khlor dari kaporit larutan Karium Kharomat (K2CrO7), larutan AL2(SO4)3, CH3COOH, larutan ZnSO4, larutan (NH4)2SO4, larutan Pb(NO3)2, larutan NaCl, AgNO3, BaCl2,K2CrO4, HCl, CaCO3, Ba(OH)2, CHCl3, CCl4, H2C2O4 (Asam Oksalat), H2SO4, KmnO4, larutan campuran besi (II)/ Fe2+,CuSO4,NaOH, NH4OH, larutan besi (III)/Fe3+, dan larutan KSCN.

Alat yang DigunakanAlat yang digunakan dalam percobaan reaksi-reaksi kimia ini adalah kertas lakmus, gelas kimia dan tabung reaksi.

Metode Percobaan

Metode Percobaan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu dengan cara langkah-langkah berikut ini: Kedalam 2 tabung reaksi dimasukan masing-masing tepat 1,0 ml larutan NaOH 0,05 M dan kedalam dua tabung reaksi yang lain 1,0 ml larutan CH3COOH 0,05 M, masing-masing ditambahkan satu tetes indikator phenolphthalein (PP) sampai warna larutan berubah, kedalam 4 tabung reaksi lain dilakukan hal seperti no 1 tetapi dengan penambahan indikator metil merah, campurkan kedua asam dan basa pada no.1 dan 2, kedalam 2 tabung reaksi masing-masingdimasukan 1 ml larutan Kalium Khromat (K2CrO40,1 M), kedalam 2 tabung reaksi masing-masing dimasukan 1 ml larutan K2CrO7lakukan seperti no.4 bandingkan antara larutan no.4 dan 5, kedalam tabung reaksi dimasukan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1 M, ikuti petunjuk no.6 dan 7 , tetapi gantilah Al2(SO4)3 dengan ZnSO4 0,1 M, kedalam tabung reaksi yang bersaluran masukan 4 ml larutan (NH4)2SO4 tambahkan larutan NaOH dan segera pasang penyalur gas lalu dikenakan pada kertas lakmus yang telah dibasahi air, campurkan 1 ml larutan Pb(NO3) 0,1 M dengan 1 ml larutan NaCl 0,1 M lalu panaskan campuran tersebut dan kocok, kedalam 1 ml larutan NaCl 0,5 M tambahkan 10 tetes larutan AgNO3 0,1 M, kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M ditambahkan larutan K2CrO4 0,1 M sebanyak 1 ml, kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M ditambahkan larutan K2CrO7 0,1 M sebanyak 1 ml, kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M ditambahakan 1 ml HCl 1 M dan 1 ml larutan K2CrO4 0,1 M, masukan kurang lebih 1 gram serbuk CaCO3kedalam tabung reaksi yang bersaluran tambahkan larutan HCl gas yang terjadi dialirkan ke dalam tabung lain yang berisi larutan Ba(OH)2 ,kedalam tabung reaksi campurkan 1 ml air khlor dari kaporit tambahkan 1 ml larutan KI 0,0005 M dan 1 ml CHCl3 atau CCl4 lalu kocok dan amati perubahan warna dari larutan tersebut, kedalam tabung reaksi dimasukan 1 ml H2SO4 2 M, panaskan lalu teteskan larutan KMnO4 0,05 M ( tetes demi tetes) sambil dikocok teteskan terus larutan KMnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi, kedalam tabung reaksi di masukan 1 ml larutan campuran besi (II)/Fe2+ 0,1 M dan 2 tetes H2C2O4 M lalu teteskan larutan KMnO4 0,005 M sambil dikocok bandingkan kecepatan laju hilangnya warna KMnO4 , tambahkan sedikit demi sedikit larutan NaOH 1 M kedalam 1 ml larutan CuSO4 0,05 M tambahkan lagi NaOH sampai berlebih, ulangi seperti no.19 gantilah larutan NaOH dengan larutan NH4OH 1 M, campurkan 2 ml larutan besi (III)/Fe3+ dengan 2 ml larutan KSCN 0,1 M, bagilah menjadi 2 bagian kedalam 2 tabung reaksi , tambahkan Na3PO4 kedalam satu tabung sementara tabung lain digunakan sebagai pembanding .Bandingkan warna kedua larutan tersebut.

Gambar Langkah-Langkah Metode Perubahan Reaksi-Reaksi Kimia1. 1 tetes phenolphthaleinLangkah Pertama

1 tetes phenolphthalein

1,0 ml NaOH 0,05 M

1 tetes phenolphthalein

1 tetes phenolphthalein1,0 ml NaOH 0,05 M

1,0 ml CH3COOH 0,05 M

1,0 ml CH3COOH 0,05 M

2. Langkah Kedua

1 tetes phenolphthalein1 tetes phenolphthalein

Indikator Metil Merah

1,0 ml NaOH 0,05 M

1,0 ml NaOH 0,05 M

1 tetes phenolphthalein

Indikator Metil Merah

1,0 ml CH3COOH 0,05 M

1 tetes phenolphthaleinIndikator Metil Merah1,0 ml CH3COOH 0,05 MIndikator Metil Merah

3. Langkah Ketiga

Asam (H+) danBasa(OH-)Asam (H+) danBasa(OH-)

1 tetes phenolphthalein1 tetes phenolphthalein

Indikator Metil MerahIndikator Metil Merah

1,0 ml NaOH 0,05 M1,0 ml NaOH 0,05 M

Asam (H+) danBasa(OH-)Asam (H+) danBasa(OH-)

1 tetes phenolphthalein1 tetes phenolphthalein

Indikator Metil MerahIndikator Metil Merah

1,0 ml CH3COOH 0,05 M1,0 ml CH3COOH 0,05 M

4. Langkah Keempat

1 ml K2CrO4 0,1 M1 ml K2CrO4 0,1 M

5. Langkah Kelima

1 ml K2CrO4 0,1 M1 ml K2CrO4 0,1 M

6. Langkah Keenam

1 ml Al(SO4)3 0,1 M

5 tetesNaOH 1 M

NH4OH 1 M

7. NH4OH 1 M5 tetesNaOH 1 M1 ml Al(SO4)3 0,1 MLangkah Ketujuh

8. Langkah kedelapan

1 ml Zn(SO4)3 0,1 M

5 tetesNaOH 1 M

NH4OH 1 M

9. Langkah Kesembilan

NaOH4 ml (NH4)2SO4

Kertas LakmusGas

10. Kertas LakmusGasLangkah Kesepuluh

1 ml Pb(NO3)2 0,1 M

1 ml NaCl 0,1 M

4 ml (NH4)2SO4

NaOH

11. Langkah Kesebelas

10 tetes AgNO3 0,3 M

1 ml NaCl 0,1 M

12. Langkah Kedua Belas

1 ml BaCl2 0,1 M1 ml K2CrO4 0,1 M

13. Langkah Ketiga Belas

1 ml K2CrO7 0,1 M

1 ml BaCl2 0,1 M

14. Langkah Keempat Belas

1 ml BaCl2 0,1 M1 ml HCl 1 M1 ml K2CrO4 0,1 M

15. Langkah Kelima Belas

1 gram serbuk CaCO3

HCl

Ba(OH)2

16. Langkah Keenam Belas

1 ml CHCL3/CCl41 ml KI 0,005 M1 ml air khlor dari kaporit

17. Langkah Ketujuh Belas

1 ml H2C2O4 (asamOksalat) 0,1 M

2 tetes H2C2O4 2 M

KMnO4 0,05 M

Panaskan

18. Dikocok KMnO4 0,005 M2 tetes H2C2O4 2 M1 ml besi (II)/Fe2+ 0,1 MLangkah Kedelapan Belas

19. Langkah Kesembilan Belas

NaOH 1 M

1 ml CuSO4 0,05 M

NaOHCuSO4 0,05 M

20. NH4OH 1 MCuSO4 0,05 M1 ml CuSO4 0,05 MNaOH 1 MLangkah Kedua Puluh

21. Langkah Terakhir

Na3PO4

NaOH 1 M1 ml CuSO4 0,05 MNH4OH 1 M2 ml L.besi (III)/Fe3+ 0,1 M2 ml KSCN 0,1 MNaOH 1 M

1 ml CuSO4 0,05 M

NH4OH 1 M

2 ml L.besi (III)/Fe3+ 0,1 M

2 ml KSCN 0,1 M