LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ......

15
LAPORAN PRAKTIKUM MATAKULIAH PENYULUHAN “PEMANFAATAN BRIKET ARANG DARI KOTORAN SAPI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN PETERNAK” Oleh : Kelompok D4 GALAU PUTRA W 125050100111111 M ZIYAULBARQI 125050100111113 SURYA FIRMANSYAH 125050100111131 M FATKHUR ROZIQIN 125050100111133 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ......

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

LAPORAN PRAKTIKUM

MATAKULIAH PENYULUHAN

“PEMANFAATAN BRIKET ARANG DARI KOTORAN SAPI SEBAGAI

UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN PETERNAK”

Oleh :

Kelompok D4

GALAU PUTRA W 125050100111111

M ZIYAULBARQI 125050100111113

SURYA FIRMANSYAH 125050100111131

M FATKHUR ROZIQIN 125050100111133

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

i    

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pemanfaatan Briket Arang Dari Kotoran Sapi Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Peternak”. Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas laporan praktikum Mata Kuliah Penyuluhan yang diampu oleh Ibu Anie Eka Kusumastuti, S.Pt.M.Sc.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada:

1. Ibu Anie Eka Kusumastuti, S.Pt.M.sc. selaku dosen mata kuliah penyuluhan yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam mata kuliah tersebut.

2. Semua pihak yang telah mendukung pembuatan makalah ini yang belum sempat kami sebutkan.

Demi menambah kebaikan dalam penulisan makalah ini maka dengan besar hati kami menerima segala kritik, masukan dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai amal ibadah.

Malang, Mei 2014

Penulis

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

ii    

Daftar isi Kata  Pengantar  ....................................................................................................................  i  

Daftar  isi  .............................................................................................................................  ii  

BAB  I  PENDAHULUAN  .........................................................................................................  1  

1.1  latarBelakang  ............................................................................................................  1  

1.2  RumusanMasalah  .....................................................................................................  2  

1.3Tujuan  .......................................................................................................................  2  

1.4  Manfaat  ....................................................................................................................  2  

BAB  II  PEMBAHASAN  ..........................................................................................................  3  

2.1  Gambaran  Umum  Kegiatan  Penyuluhan  ..................................................................  3  

2.2  Gambaran  Umum  Masyarakat  Sasaran  ....................................................................  4  

1.3.1  Analisis  Lingkungan  ...............................................................................................  4  

1.3.2  Analisis  ekonomis  ..................................................................................................  4  

BAB  III  METODE  PENYULUHAN  ..........................................................................................  6  

3.1    metode  Pelaksanaan  ...............................................................................................  6  

3.1.1  Tahap  Persiapan  Kegiatan  .....................................................................................  6  

3.1.2  Tahap  Pelaksanaan  Kegiatan  .................................................................................  6  

3.1.3  Tahap  Evaluasi  .......................................................................................................  6  

3.1.4  Tahap  penulisan  laporan  .......................................................................................  6  

2.1  Gambaran  Teknologi  ................................................................................................  7  

3.2.1  Prinsip  Pembuatan  Brisket  Arang  ..........................................................................  7  

3.2.2  Tahap  Pembuatan  Briket  .......................................................................................  7  

3.3  Media  Penyuluhan  .................................................................................................  10  

DAFTAR  PUSTAKA  .............................................................................................................  11  

LAMPIRAN  1  .....................................................................................................................  12  

 

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

1    

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah

kelangkaan dan tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi bagian

dari kebutuhan pokok masyarakat. Disamping itu, BBM merupakan sumber daya

alam yang tidak bias terbaharui sehingga perlu alternatif guna mengganti sumber

energi tersebut dengan sumber energi yang terbaharukan.

Masyarakat pedesaan selama ini sudah akrab dengan sumber energy

alternative yaitu arang dari kayu maupun tempurung kelapa. Namun penggunaan

arang kayu tersebut mempunyai kendala dalam hal jumlah yang terbatas dengan

semakin berkurangnya luas area hutan sebagai penyuplai sumber kayu disamping

meningkatnya jumlah penduduk. Oleh sebab itu perlu dicari solusi untuk

mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan bahan lain yang kurang

bermanfaat dan penggunaannya yang tidak menimbulkan masalah.

Kotoran ternak merupakan salah satu limbah pada usaha peternakan yang

memiliki banyak manfaat dan potensi besar jika diolah dengan baik.Limbah

kotoran sapi yang relatif lebih banyak dilingkungan petani dan atau peternak

ternyata kurang dimanfaatkan sehingga menyebabkan polusi lingkungan. Limbah

ternak selama ini hanya dikenal dan digunakan masyarakat sebagai pupuk. Cara

lain dalam pemanfaatan kotoran ternak yaitu membuat biogas yang dapat

dimanfaatkan untuk bahan bakar. Selain itu ternyata, kotoran ternak juga bias

diolah dalam bentuk padatan menjadi briket yang disebut dengan briket arang.

Briket arang merupakan salah satu alternatif dalam memanfaatkan energi

dengan baik dan pemanfaatanya tidak mencemari lingkungan. Menurut maradu

(2005) bahwa dalam tangga energi, briket menduduki peringkat yang lebih baik

dari kayu (urutan energi dari yang terbawah sampai tertinggi: kotoran ternak, sisa

produk pertanian, kayu, arang, minyak, gas, listrik). Proses pembuatan briket

arang ini tergolong sederhana dan dapat dengan mudah diadaptasikan kepada

peternak. Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan

sumber energi dalam rumah tangga peternak. Permasalahan yang timbul adalah

pengetahuan tentang pemanfaatan dan pembuatan Briket arang tersebut belum

banyak dikenal secara luas oleh masyarakat khususnya peternak.Dengan

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

2    

mempertimbangkan berbagai faktor diatas, maka penyuluhan ini dilakukan untuk

mengajak peternak dalam pemanfaatan kotoran sapi menjadi briket arang sebagai

upaya dalam peningkatan perekonomian peternak.

1.2 RumusanMasalah Melihat fakta yang ada di lapang, menunjukan bahwa banyak peternak yang

berada di Dusun Toyomerto, Desa Pesanggarahan, Kota Batu, Jawa Timur kurang

adanya perhatian terhadap penanganan limbah kotoran sapi yang sebenarnya bisa

menjadi bahan energi alternatif. Hal ini didasarkan atas keterbatasan informasi

yang didapatkan peternak.Jika hal ini terus dibiarkan tentu akan berdampak pada

peningkatan polusi lingkungan akibat limbah kotoran sapi.

1.3 Tujuan Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk:

1. Memberi informasi kepada peternak tentang pentingnya pemanfaatan

kotoransapiuntukdijadikanbahanenergi dengan briketarang dari kotoran

sapi.

2. menumbuhkan kesadaran dan kepedulian peternak terhadap penanganan

limbah kotoransapi.

3. danmenginformasikantentang manfaatekonomisdaripembuatan brisket

arangdarikotoransapi.

1.4 Manfaat Setelah diadakan penyuluhan tentang penggunaan briket arang dari kotoran

sapi sebagai upaya peningkatan perekonomian, diharapkanpeternak memiliki

pandangan mengenai cara penanganan limbah kotoran sapi dengan cara

pembuatan brisket arang. Selain itu setelah dilakukan penyuluhan diharapkan

menumbuhkan minat untuk peluang usaha baru bagi peternak, serta bias menjadi

solusi baik terhadap peningkatan kesejahteraan perekonomian peternak.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

3    

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan Di Dusun Toyomerto, Desa Pesanggarahan, Kota Batu, Jawa Timur

merupakan daerah pegunungan dengan jumlah penduduknya kurang lebih 250

kepala rumah tangga yang sebagian besar merupakan petani dan peternak.Rata-

rata disetiap rumah terdapat 1-4 ekor sapi dalam satu kepala rumah tangga

sehingga melimpah limbah kotoran.Sayangnya pemanfaatanya kurang sebagai

potensi sumber energi sehinggaselama ini masyarakat disana menggunakan

sumber energi berupa kayu bakar yang diambil dari pegunungan maupun

membelinya. Oleh sebab itu perlu dicari solusi untuk mengatasi masalah tersebut

dengan memanfaatkan bahan lain yang kurang bermanfaat dan penggunaannya

tidak menimbulkan masalah, sehingga bisa mengefisiensi waktu dan

meningkatkan kesejahteraan perekonomian peternak.

Untuk itu Program penyuluhan tentang penggunaan briket arang dari

kotoran sapidilaksanakan dalam konteks pemanfaatan kotoran ternak sebagai

sumber energi (bahan bakar) merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi

penggunaan minyak tanah dan kayu untuk keperluan perekonomian.Metode

pelaksaan program penyuluhan dilaksanakan dengan cara ;

1. Pelaksanaan sosialisasi program penyuluhan

2. Setiap anggota yang sudah terdaftar akan dibentuk kelompok sesuai dengan

jumlah ternak yang dimiliki :

Memiliki 1-2 ternak 9-10 anggota

Memiliki 3-4 ternak 7-8 anggota

3. Setiap kelompok akan dimonitoring/ pengawasan

4. Monitoring dilaksanakan 4 kali dalam 1 bulan (masa program penyuluhan)

5. Dilakukan evaluasi terhadap hasil penerapan program penyuluhan

6. Evaluasi dilakukan di minggu akhir program penyuluhan

Penyampaian materi penyuluhan dengan bantuan media flit chat dan audio

visual agar mereka tahu, mau, dan mampu menggunakan inovasi tersebut.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

4    

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran 1.3.1 Analisis Lingkungan

Dusun Toyomerto, Desa pesanggarahan, Kota Batu, Jawa Timur

merupakan daerah pegunungan dengan jumlah penduduknya kurang lebih 250

kepala rumah tangga yang mayoritas pencaharianya adalah peternak sapi dan

petani. Rata-rata disetiap rumah terdapat 1-4 ekor sapi dalam satu kepala rumah

tangga.Daerah ini sangat mendukung untuk program penyuluhan tentang

pembuatan briket arang dari kotoran sapi, karena melimpahnya kotoran sapi yang

masih minim dalam pemanfaatanya.Menurut Nurdin (2013) menyatakan jumlah

kotoran yang dihasilkan oleh ternak sapi per ekor per hari rata-rata adalah 10 kg.

Gambar 2.Kondisi peternakan milik warga.

Menurut susilaningsih (2007) menyatakan bahwa keluarga-keluarga yang

menggunakan briket arang dari kotoran sapi sudah tidak membutuhkan

pembelian bahan bakar karena sudah bisa terpenuhi kebutuhannya dari kotoran

ternak yang dipeliharanya. Bagi mereka yang bisanya mencari/memotong kayu

bakar di hutan kini waktunya bisa dipergunakan untuk kegiatan yang

memberikan nilai tambah ekonomis, dengan pekerjaan sambilan yang lain. Biaya

yang dikeluarkanpun hanya untuk pembelian peralatan.

1.3.2 Analisis ekonomis Untuk mengetahui efisiensi biaya dari penggunaan bahan bakar rumah

tangga dapat dilihat dalam perbandingan anggaran pemakaian masing-masing

bahan bakar .

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

5    

Jenis bahan bakar

Harga bahan

bakar

Nilai ekonomis Harga

peralatan Periode

penggunaan Harga perhari

Minyak tanah

Rp. 2750/liter

2 liter untuk sehari

Rp.5500

Rp. 50.000

Gas LGP

Rp.70.000/tabung

1 tabung 10 hari

pemakaian

Rp.7000

Rp.350.000

biogas Rp.0

20 kg (kotoran sapi)

Rp.1111(asumsi peralatan)

Rp. 6.000.000

Briket arang

Rp. 0 (tergantung banyak

aktivitas)

Rp. 5000 Rp. 500.000

Sumber :(Susilaningsih, 2007).

Berdasarkan analisis perbandingan diatas, pemanfaatan kotoran sapi dalam

bentuk briket sebagai pengganti bahan bakar rumah tangga lebih memberikan

keuntungan ekonomis, karena dengan menggunakan Briket arang tersebut dapat

mengefisiensi biaya dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar lainya.Namun

penduduk masih sedikit sekali untuk berfikir kearah jangka panjang

(Susilaningsih, 2007).

Untuk penduduk di Dusun Toyomerto, Desa Pesanggarahan, Kota Batu

yang terletak di daerah pegunungan, rata-rata menggunakan bahan bakar dari

kayu bakar dengan cara mencari disekitar hutan pegunungan maupun

membelinya dengan harga Rp 10.000 untuk 2 ikat kayu bakar. Untuk minyak

tanah dapat dibeli dengan harga sebesar Rp. 2750/liter, sedangkan pemakai gas

LPGpun jarang sekali disebabkan harga yang cukup mahal yaitu mencapai Rp.

70.000/tabung sehingga pemakai LPG hanya kalangan tertentu saja.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

6    

BAB III METODE PENYULUHAN

3.1 metode Pelaksanaan Metode pelaksaan program penyuluhan dengan cara metode konservasi

komunikasi yang dibagi menjadi 4 tahapan yaitu tahapan persiapan awal kegiatan,

tahapan pelaksanaan kegiatan, tahapan evaluasi serta laporan akhir.

3.1.1 Tahap Persiapan Kegiatan Beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk menciptakan program

penyuluhan yang efektif dan efisien serta mampu mempertahankan hasil program

penyuluhan secara optimal. Persiapan tersebut meliputi proses perizinan kepada

kepala desa dan sasaran masyarakat peternak serta pendataaan melalui pendekatan

sosial.

3.1.2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan Setelah mendapat perijinan dari pihak terkait serta memperoleh data calon

peserta untuk program penyuluhan, maka dilaksanakan sosialisasi program

penyuluhan tentang penggunaan brisket arang dari kotoran sapi sebagai upaya

peningkatan perekonomian peternak khusunya di di Dusun Toyomerto, Desa

Pesanggarahan, Kota Batu.Selanjutnya dibuat kesepakatan mengenai waktu

pelaksanaan kegiatan penyuluhan berdasarkan hubungan penyuluh dengan sasaran

dengan komunikasi langsung dan dengan perantara. Wakil dari penyuluh akan

melakukan monitoring secara kelompok dari peternak di wilayah sasaran.

3.1.3 Tahap Evaluasi Dalam tahap ini tim dari penyuluh akan mengevaluasi kembali apa yang

menjadi kendala maupun permasalahan yang muncul selama proses program

penyuluhan.

3.1.4 Tahap penulisan laporan Pada tahap ini tim penyuluh akan membuat laporan hasil kerja selama

waktu pelaksaan penyuluhan dan melaporkan apa saja keberhasilan dan kendala

yang terjadi dalam bentuk tulisan sistematis atau laporan.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

7    

2.1 Gambaran Teknologi 3.2.1 Prinsip Pembuatan Brisket Arang Prinsip pembuatan brisket arang dari kotoran sapi adalah adanya

pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biomassa yang dapat diolah dan

dijadikan sebagai bahan energi alternatif sehingga mempunyai nilai ekonomis,

memiliki nilai kalor yang tinggi dengan diproduksi secara sederhana (tampubolon,

2005).

Menurut Santosa (2008) Kotoran sapi menghasilkan kalor sekitar 4000

kal/g dan gas metan (CH4) yang cukup tinggi.Gas metan merupakan salah satu

unsur penting dalam briket yang berfungsi sebagai penyulut, yaitu agar briket

yangdihasilkan mudah terbakar.

3.2.2 Tahap Pembuatan Briket 1. Penyiapan Bahan Baku

Bahan baku yang disiapkan adalah kotoran sapi. Bahan

tersebutdikumpulkan dan dibersihkan dari material-material tidak

berguna.Prosespengambilan kotoran sapi dilakukan dalam satu kali pengambilan

dalamjumlah banyak,

Menurut Raharjo (2013) menyatakan bahwa hal ini dilakukan untuk

menghindari heterogenitas kotoransapi.Kotoran sapi dikeringkan di bawah sinar

matahari selama tujuhhari, lamanya pengeringan ini disebabkan karena kondisi

cuaca, setelah cukupkering kotoran sapi ditumbuk untuk membuat ukuran partikel

menjadi lebihkecil.

2. Pengecilan Ukuran

Pengecilan ukuran bahan dilakukan dengan menggunakanlesung.Hasil

pengecilan bahan diayak dengan ayakan 50 mesh untukkotoran sapi.Pemilihan

ukuran ayakan pada setiap bahan tersebut berdasarkan padapernyataan Pari

(2008), yaitu sekam dan kotoran ternak diayak denganukuran kelolosan 50 mesh

dan arang tempurung kelapa dengan ukurankelolosan 70 mesh.

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

8    

3. Pembuatan Adonan Briket

Bahan yang telah disaring lalu dicampurkan dengan komposisiserbuk kotoran

sapi 96% + tapioka 4%,kemudian dibentuk semacam adonan yang cukup

kering.Semakin banyak perekat yang digunakan, maka briket lebih kuat dan tahan

pecah (Sarjono(a), 2013).

5. Pencetakan Briket

Bahan baku yang telah tercampur dimasukkan ke dalam cetakan yang

berbentuk silinder dengan diameter 2 cm dan tinggi 3 cm, kemudian dilakukan

pengepresan dengan tekanan 100 N/cm2 (sarjono (b), 2013).

Rancang bangun alat pencetak briket dengan skala ukuran 1:10.

Bahan utama yang digunakan adalah kayu. Alat pencetak briket sangat

penting dam proses pembuatan briket. Pengaruh terbesar terletak pada

kepadatan dan stuktur briket.

1) Alat

• Gergaji

• Pasah

• Meteran

• Mesin bor

2) Bahan

• Kayu jati

• Baut ukuran

• Semen

• Pipa paralon

Gambar 4. Alat sederhana pencetak  briket  

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

9    

Langkah pembuatan alat briket

1. Mempersiapakan bahan-bahan yang akan dibuat untuk membuat alat

pencetak briket sederhana yaitu kayu jati, baut, semen dan pipa

paralon.

2. Mengukur kayu jati yang akan di jadikan alas, tuas penekan, tiang

penumpu, dan balok pengapit

3. Membentuk kerangka alat pencetak briket menggunakan gergaji dan

mesin pasah.

4. Melubangi kayu untuk tempat baut menggunakan mesin bor.

5. Merakit alat pencetak briket sederhana

6. Mengaplikasikan alat pencetak briket sederhana untuk mencetak briket

(sarjono (b), 2013).

6. Pengeringan

Hasil cetakan dikeringkan dengancara dijemur selama 4-5 hari, tujuannya

untuk menurunkan kandungan air pada briket,sehingga briket cepat menyala dan

tidak berasap. Suhu yang terlalu tinggidapat mengakibatkan hasil cetakan menjadi

retak.

Menurut santosa (2008) menyatakan Briket mempunyai keuntungan

ekonomis karena dapat diproduksi secara sederhana, memiliki nilai kalor yang

tinggi, dan ketersediaan bahan bakunya cukup banyak di Indonesia sehingga dapat

bersaing dengan bahan bakar lain.

Gambar 5. Produk briket arang

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

10    

3.3 Media Penyuluhan Media penyuluhan yang digunakan dalam program ini adalah sebagai berikut:

a. Flip Chart

Media yang digunakan untuk menjelaskan rencana bagaimana

penanganan limbah kotoran sapi menjadi briket arang kepada peternak

sebagai objek sasaran. Dalam flip chart akan menampilkan inovasi yang

digunakan.

b. Audio Visual

Menyampaikan pesan atau informasi kepada sasaran yakni

peternak dengan menggunakan slide presentasi power point sehingga

diharapkan sasaran akanmerespon dan jelas terhadap informasi yang

disampaikan.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

11    

DAFTAR PUSTAKA

Maradu.2005. Teknologi Arang di Kalimantan Barat.Yayasan Dian Tama. SALAM 11 juni 2005.Pontianak, Kalimantan Barat 78121.

Nurdin, Ellyza. 2013. Penerapan teknologi pembuatan bioarang dengan

memanfaatkan limbah kotoran di peternakan sapi potong zelti farm lubuk minturun kodya padang.Fak. Peternakan Universitas Andalas. Padang.

Pari Gustan, Mahfudin & Jajuli. 2008.Teknologi pembuatan arang, briket dan

arang aktif serta pemanfaatanya.Puslitbang Hasil Hutan. Bogor. Raharjo,Samsudi. 2013. Pembuatan briket bioarang dari limbah abu ketel, jarak

dan gliserin. Traksi vol. 13 No. 1 Juni 2013.http://jurnal.unimus.ac.id Santosa, Mislaini R., dan S. P. Anugrah. 2008. Studi Variasi Komposisi Bahan

Penyusun Briket dari Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian.Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Padang – 25163.

Sarjono (a).2013. Studi Eksperimental Perbandingan Nilai Kalor Briket Campuran

Bioarang Sekam Padi dan Tempurung Kelapa.Majalah Ilmiah STTR Cepu.ISSN 1693 – 7066. Nomor : 17, Tahun 11, Juni - Desember 2013.

Sarjono (b) dan Muhammad Ridlo. 2013. Studi Eksperimental Penggunaan

Kotoran Sapi Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Majalah Ilmiah STTR Cepu.ISSN 1693 – 7066. Nomor : 16, Tahun 11, Januari - Juni 2013.

Susilaningsih,I., P. Erik dan V. Oktaviyanto. 2007. Pemanfaatanlimbah kotoran

sapi sebagai pengganti bahan bakar rumah tangga yang lebih memberikan keuntungan ekonomis.Program kreativitas mahasiswa. Universitas muhammadiyah malang.

Susana I Gede Bawa. 2009. Peningkatan nilai kalor biomassa kotoran kuda

dengan metode densifikasi dan thermolisis. Jurnal Teknik Mesin Vol. 11, No. 2, Oktober 2009: 103–107.

Tampubolon Darwin. 2005. Pembuatan briket arang dari kotoran sapi perah

dengan penambahan tempurung kelapa. Skripsi, institute pertanian bogor.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM UPAYA PENINGKATAN · PDF filepenyuluhan yang telah membimbing dan ... Disamping itu biaya yang dikeluarkan lebih hemat, sebagai pemenuhan sumber energi dalam rumah

12    

LAMPIRAN 1

JADWAL PROGRAM PENYULUHAN

Kegiatan Bulan 1 2 3 4

Persiapan awal

Perijinan lokasi dan sasaran penyuluhan

Survey kondisi sasaran

Pendataan peserta penyuluhan

Pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan penyuluhan

Pelatihan kepada peternak

Tahap evaluasi

Rapat evaluasi

Pelaksanaan hasil evaluasi

Laporan akhir

Pembuatan laporan akhir

Presentasi