LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI

5
k I m I a Menentukan Konsentrasi HCL dengan Titrasi Disusun oleh : SITI ALIFAH Kelas XI IPA 3 KEMENTERIAN AGAMA

description

Bagi yang membutuhkan silahkan didownload. Mohon feedbacknya yaaa... ^^

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI

k I m I aMenentukan Konsentrasi HCL

dengan Titrasi

Disusun oleh :

SITI ALIFAH

Kelas XI IPA 3

KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI

CILACAP

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI

Menentukan Konsentrasi HCl dengan Titrasi

I. Tujuan

Menentukan konsentrasi HCl dengan titrasi.

II. Alat dan Bahan

1. Gelas kimia 6. Statif dan Klem

2. Pipet tetes 7. Corong

3. Beuret 8. Indikator PP

4. Erlenmeyer 9. Larutan NaH 0,5 M

5. Larutan HCl

III. Dasar Teori

Titrasi asam basa adalah proses penentuan konsentrasi larutan asam

dengan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya (larutan standart)

atau sebaliknya.

1. Titik Ekuivalen yaitu keadaan dimana asam dan basa tepat habis

bereaksi.

2. Titik Akhir yaitu saat dimana titrasi harus dihentikan pada saat terjadi

perubahan indikator.

Pada proses titrasi digunakan indikator warna untuk menunjukkan titik

akhir titrasi dan penggunaan indikator tergantung pada senyawa yang akan

ditentukan konsentrasinya.

Macam-macam titrasi :

a. Titrasi asam kuat dengan basa kuat

Contoh : HCl + NaOH NaCl + H2O

pH titik ekuivalen = pH larutan NaCl = 7

Indikator yang tepat : metal merah, bromtimol biru, fenolftalein

b. Titrasi asam lemah dengan basa kuat

Contoh : CH3COOH + KOH CH3COOK + H2O

pH titik ekuivalen = pH larutan CH3COOK 7

Indikator yang tepat : PP

c. Titrasi basa lemah dengan asam kuat

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI

Contoh : NH4OH + HCl NH4Cl + H2O

pH titik ekuivalen = pH larutan NH4Cl 7

Indikator yang tepat : metil merah

IV. Cara Kerja

1. Masukkan 10 mL larutan HCl yang akan ditentukan konsentrasinya ke

dalam Erlenmeyer, kemudian ditambahkan 3 tetes indikator PP.

2. Susun statif dan klem, lalu jepitkan beuret pada klem.

3. Masukkan larutan NaOH 0,5 M ke dalam beuret dengan corong sampai

skala 0.

4. Alirkan larutan dalam beuret perlahan-lahan kemudian diatur dengan

memutar kran pada beuret, tetes demi tetes sambil digoyang-goyang

sampai terjadi warna merah muda yang stabil.

5. Catat volume larutan NaOH pada skala akhir.

6. Hitung konsentrasi larutan HCl.

V. Hasil Pengamatan

a. Volume NaOH = 14,7 mL (V)

Molar NaOH = 0,1 M (M)

n = m ∙V

= 0,1 ∙14,7

= 1,47 mmol

M =MV

=1,47 mL /mol

14,7 mL

= 0,1 M

M1 ∙ V1 = M2 ∙ V2

0,025 ∙ 50 0 = M2 ∙ 2,5

50 = M2 ∙ 2,5

M2 = 5 M

Presentase asam cuka = 5 M

1000 mL =

5 ∙601000

= 300

1000 ×100% = 30%

VI. Analisis Data

b. Volume NaOH = 2,5 mL

Molar NaOH = 0,1 M

n = m ∙V

= 0,1 ∙2,5

n CH3COOH = 0,25 mmol

M =nV

=0,2510

= 0,025 M

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI

Volume larutan NaOH 0,5 M untuk menentukan konsentrasi HCl 10 mL

yaitu bervolume 14,7 dengan molar NaOH 0,1 M menghasilkan n = 1,47

mmol.

Volume NaOH yaitu 2,5 mL, molar NaOH = 0,1 M; menghasilkan

n CH3COOH = 0,025 mmol = 0,0025 M

konsentrasi HCl dengan titrasi

Molaritas 1 (M1) = 0,0025 M

Molaritas 2 (M2) = 5 M

Volume 1 (V1) = 500 mL

Volume 2 (V2) = 10 mL

Presentase asam cuka yaitu = 5 M

1000 mL =

5 ∙601000

= 300

1000 ×100% = 30%

VII. Kesimpulan

Dari 10 mL HCl dengan volume akhir NaOH 14,7 dan ditentukan

konsentrasi HCl dengan titrasi yaitu 30%