laporan praktikum titrasi pengendapan

24
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahan-pemisahan dan analisis bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun secara struktur. Susunan kualitatif merupakan komponen- komponen bahan, sedangkan susunan kuantitatif adalah berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut. Dalam ilmu kimia analitik untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas beberapa analisis yaitu analisis volumetri, analisis gravimetri. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dalam mengalisisnya salah satunya melalui titrasi pengendapan atau argentometri. Analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia yang luas

Transcript of laporan praktikum titrasi pengendapan

Page 1: laporan praktikum titrasi pengendapan

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahan-

pemisahan dan analisis bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan

bahan, baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun secara struktur. Susunan

kualitatif merupakan komponen-komponen bahan, sedangkan susunan

kuantitatif adalah berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut. Dalam

ilmu kimia analitik untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas

beberapa analisis yaitu analisis volumetri, analisis gravimetri. Analisis

tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dalam mengalisisnya salah

satunya melalui titrasi pengendapan atau argentometri.

Analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia

yang luas penggunaannya. Cara ini sangat menguntungkan karena

pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi,

juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai

sifat berbeda-beda.

Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi di mana hasil reaksi

titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya

adalah reaksi pengandapan yang cepat mencapai kesetimbangan pada setiap

Page 2: laporan praktikum titrasi pengendapan

penambahan titran, tidak ada pengotor yang mengganggu dan diperlukan

indikator untuk melihat titik akhir titrasi.

Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat

dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan ion

Agˉ. Argentometri dapat dibedakan atas metode Mohr (pembentukkan

endapan berwarna), Metode Volhard (penentu zat warna yang mudah larut)

dan Metode Fajans (indikator absorbsi) . Metode mohr dapat digunakan untuk

menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan

standar AgNO3 dan penambahan K2CrO4 sebagai indikator.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas saya menyusun laporan

mengenai analisis volumetri (titrasi pengendapan) dengan melakukan

praktikum terhadap garam dapur guna menentukan kadar NaClnya.

I. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan kadar NaCl dalam

garam dapur dengan cara Mohr.

II. Prinsip Praktikum

Prinsip percobaan dari praktikum ini adalah Penentuan kadar NaCl

dalam garam dapur dengan cara titrasi pengendapan menggunakan metode

Mohr.

Page 3: laporan praktikum titrasi pengendapan

BAB II

TEORI PENDUKUNG

Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar

halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat

(AgNO3) pada suasan tertentu. Metode argentometri disebut juga dengan metode

pengendapan karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang

relatif tidak larut atau endapan. Reaksi yang mendasari titrasi argentometri adalah:

AgNO3 + Cl AgCl + NO3

Sebagai indikator kalium kromat yang menghasilkan warna merah dengan adanya

kelebihan ion Ag + . Ada beberapa metode dalam titrasi argentometri yaitu metode

Mohr, metode Voldhard, metode K. fajans, dan metode Leibig (Gandjar, 2007)

Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi dimana hasil reaksi

titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya adalah

reakisi pengendapan yang cepat mencapai kesetimbangan pada setiap penambahan

titran; tidak ad pengotor yang mengganggu dan diperlukan indicator untuk melihat

titik akhir titrasi. Hanya reaksi pengendapan yang dapat digunakan pada titrasi. Akan

tetapi metode tua seperti penentuan Clˉ, Brˉ, Iˉ dengan Ag(I) (disebut juga metode

argentonometri) adalah sangat penting.Alasan utama kurang digunakannya metode

tersebut adalah sulitnya memperoleh indicator yang sesuai untuk meentukan titik

akhir pengendapan. Kedua, komposisi endapan tidak selalu diketahui.(Khopkar,

2008).

Page 4: laporan praktikum titrasi pengendapan

Titrasi argentometri merupakan titrasi dengan

menggunakan larutan perak nitrat untuk menentukan kadar

halogen.

NaX(aq) + AgNO3(aq) AgX(aq) + NaNO3(aq)

metode Mohr yakni mula-mula Ag+ yang ditambahkan bereaksi

membentuk endapan AgCl berwarna putih. Apabila Cl- sudah habis

bereaksi maka kelebihan Ag+ selanjutnya bereaksi dengan CrO42-

yang berasal dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan dan

membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata, berarti

titik akhir titrasi sudah tercapai (Antara et all, 2008)

Titrasi Mohr terbatas pada larutan-larutan dengan nilai pH sekitar 6-

10. Dalam larutan-larutan yang lebih alkalin, perak oksida mengendap. Dalam

larutan-larutan asam, konsentrasi kromat secara besar-besaran menurun, karena

HCrO4- hanya sedikit terionisasi. lebih lanjut lagi, hydrogen kromat ada dalam

kesetimbangan dengan dikromat :

2H+ + 2CrO42- 2HCrO4- Cr2O7

2- + H2O

Penurunan konsentrasi ion kromat mengharuskan kita untuk menambahkan sejumlah

besar ion perak untuk menghasilkan pada pengendapan dari perak kromat dan

akhirnya mengarah pada galat yang besar. Secara umum dikromat cukup dapat larut.

Metode Mohr dapat pula diaplikasikan dalam titrrasi dari ion bromide dengan perak

dan juga ion sianida dalam larutan-larutan yang sedikit alkalin. Efek-efek adsorpsi

Page 5: laporan praktikum titrasi pengendapan

membuat titrasi dari ion-ion iodide dan tiosanat tidak memungkinkan. Perak tidak

dapat dititrasi secara langsung dengan klorida menggunakan indikator kromat. Perak

kromat mengendap, terlihat secara sekilas terurai kembali secara lambat saat dekat

dengan titik ekuivalen (Underwood. 2002).

Pengaturan pH perlu, agar tidak terlalu rendah ataupun terlalu tinggi.

Bila terlalu tinggi, dapat membentuk endapan AgOH yang selanjutnya terurai

menjadi Ag2O sehingga titran terlalu banyak terpakai. Bila pH teralu rendah, ion

CrO4- sebagian berubah menjadi Cr2O7

- karena reaksi yang mengurangi konsentrasi

indikator dan menyebabkan tidak timbul indikator atau sangat terlambat (Harjadi,

1986).

Reaksi yang menghasilkan endapan dapat dimanfaatkan untuk analisis

secara titrasi jika reaksinya berlangsung cepat, dan kuantitatif serta titik akhir dapat

dideteksi. Beberapa reaksi pengendapan berlangsung lambat dan mengalami keadaan

lewat jenuh. Tidak seperti gravimetri, titrasi pengendapan tidak dapat menunggu

sampai pengendapan berlangsung sempurna. Hal yang penting juga adalah hasil kali

kelarutan (Ksp) harus cukup kecil sehingga pengendapan bersifat kuantitatif dalam

batas kesalahan eksperimen. Rekasi samping tidak boleh terjadi, demikian juga

kopresipitasi. Keterbatasan utama pemakaina cara ini disebabkan sedikit demi sedikit

sekali indikator yang sesuai semua jenis reaksi diklasifikasikan berdasarkan tipe

indikator yang digunakan untuk melihat titik akhir (khopkar,2002).

Page 6: laporan praktikum titrasi pengendapan

BAB III

METODE PRAKTIKUM

Metode yang digunakan pada praktikum titrasi pengendapan atau

argentometri adalah metode Mohr. Pada metode ini, titrasi halida dengan

AgNO3 dilakukan dengan indikator K2CrO4.

I. Alat dan Bahan

A. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

- Statif dan klem 1 buah

- Labu Erlenmeyer 250 mL 1 buah

- Labu takar 250 ml dan 100 mL 1 buah

- Gelas ukur 5 mL 1 buah

- Buret 1 buah

- Botol semprot 1 buah

- Filler 1 buah

- Gelas timbang 1 buah

- Batang pengaduk 1 buah

- Pipet tetes 1 buah

Page 7: laporan praktikum titrasi pengendapan

dihomogenkan

Ditimbang

Ditambahkan sedikit aquadest dalam gelas timbang

Diaduk dan dimasukkan dalam labu takar 100 mL

Ditambahkan aquadest hingga tanda teranya

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

AgNO3 0.05 N aquadest

NaCl 0.5 gram

K2CrO4 2 % 1 mL

I. Prosedur Kerja

A. Pembuatan Larutan Standar AgNO3 0.05 N

0.0849 gr Padatan AgNO3

Larutan AgNO3 0.05 N

Page 8: laporan praktikum titrasi pengendapan

B. Penentuan Kadar NaCl dalam garam dapur

0.5 gr garam dapur

Ditimbang

Larutan NaCl

Ditambahkan 1 mL K2CrO4 2 %

Larutan kuning dan terdapat endapan putih

Dihitung kadar NaCl

Dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 250 mL hingga tanda tera

Dipipet 25 mL

Dimasukkan dalam Erlenmeyer 250 mL

Dikocok hingga terbentuk endapan putih

Page 9: laporan praktikum titrasi pengendapan

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

I. Hasil Pengamatan

No Pelakuan Hasil pengamatan

125 mL larutan NaCl + 1 mL k2CrO4 Larutan berwarna

kuning cerah

2

25 mL larutan NaCl + 1 mL k2CrO4 + titrasi dari 0.05 N AgNO3

Larutan berwarna kuning pucat dab terdapat endapan putih

II. Reaksi Lengkap

AgNO3(s) + H2O (l) AgNO3(aq)

NaCl(s) + H2O (l) NaCl(aq)

K2CrO4 (aq) + NaCl (aq) 2 KCl (aq) + Na2CrO4 (s)

K2CrO4 (aq) + NaCl (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + Na2CrO4 (s) + KNO3 (aq)

2Ag+ + CrO4 Ag2CrO4

III.Perhitungan

Diketahui :

V. AgNO3 : 20 mL (volume akhir setelah titrasi)

N. AgNO3 : 0.05 N

BE. NaCl : 58.5 mol/gr

Kadar NaCl 58.5 %

Page 10: laporan praktikum titrasi pengendapan

Berat sampel : 0.5 gr (500 mg)

Ditanyakan : kadar NaCl (%)….?

Penyelesaian :

% NaCl = fp ×N.AgNO3 ×V. AgNO3 ×BE NaCl berat sampel (mg)

100 %

= 12525

×0.05 ×20 ×58.5

500 100 %

= 58. 5 %

Page 11: laporan praktikum titrasi pengendapan

IV. Pembahasan

Titrasi merupakan metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa

digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan.

Dalam titrasi terdiri atas titrat dan titran.

Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai fase padat keluar

dari larutan. Endapan dapat berupa kristal dan koloid. Endapan terbentuk jika

larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat bersangkutan kelarutan (S)

didefenisikan sebagai konsentrasi molar dari larutan jenuh.

Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi dimana hasil titrasinya

merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya adalah

reaksi pengendapan yang cepat mencapai kesetimbangan pada setiap

penambahan titran: tidak ada pengotor yang mengganggu dan diperlukan

indikator untuk melihat titik akhir titrasi.

Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat

dalam suatu sampel yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan

endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang

telah dibubuhi indikator campur dengan larutan standar garam perak nitrat

(AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga

Page 12: laporan praktikum titrasi pengendapan

seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan

pemeriksaan dapat ditentukan.

Dalam praktikum ini dilakukan titrasi pengendapan atau argentometri

dengan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur dengan

menggunakan metode Mohr. Konsentrasi ion klorida dalam suatu larutan

dapat ditentukan dengan cara titrasi dengan larutan standart AgNO3 0.05 N.

Endapan putih AgNO3 akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan

digunakan indikator larutan K2CrO4 2 %. Setelah semua ion klorida

mengendap maka kelebihan ion Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan

bereaksi dengan indikator membentuk endapan merah bata dari endapan

Ag2CrO4. Dengan reaksi sebagai berkut :

Ag+(aq)  + Cl-

(aq) AgCl(s) ( terbentuk endapan putih)

Ag+(aq)  +  CrO42-

(aq) Ag2CrO4(s) (terbentuk warna merah bata)

Pada pengamatan titrasi 0.5 gram NaCl dengan larutan standar

AgNO3 0.05 N yang menggunakan indikator K2CrO4 2% 1 ml, setelah

mencapai titik equivalen yang ditandai dengan adanya larutan berwarna merah

bata dan endapan putih pada larutan, maka proses titrasi dihentikan. Larutan

standar AgNO3 0.05 N yang digunakan sebanyak 20 mL.

Pada kenyataannya, dalam pengamatan ini tidak dihasilkan larutan

berwarna merah bata, namun menghasilkan warna kuning dengan adanya

sedikit endapan putih. Hal ini disebabkan kurang telitinya praktikan, serta

pada proses titrasi kelebihan indikator K2CrO4 sehingga membentuk ion-ion

Page 13: laporan praktikum titrasi pengendapan

kromat yang berlebihan, dan tidak terbentuknya ion Ag+. Ion Ag+ tidak

terbentuk karena kurangnya konsentrasi dari AgNO3 , sehingga Ag+ tidak

beraksi dengan ion CrO4- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan maka

warna merah bata dari endapan tidak terbentuk. Setelah melakukan

perhitungan kadar NaCl dalam garam dapur yang diperoleh yaitu 58.5 %

Page 14: laporan praktikum titrasi pengendapan

BAB V

PENUTUP

I. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Penentuan NaCl dalam garam dapur dapat ditentukan dengan cara titarsi

pengendapan dengan metode menggunakan mohr, dimana digunakan larutan

standart AgNO3 sebagai titratnya, dan K2CrO4 sebagai indikatornya. Kadar

NaCl dalam garam dapur yang didapat dari hasil percobaan ini yaitu 58,5 %.

II. Saran

Saran yang saya ajukan setelah mengikuti praktikum ini adalah

sebaiknya alat kimia (filler) yang sudah tak layak pakai sebaiknya diganti dan

ditambah lagi, karena kelompok kami mendapatkan filler yang sudah tak

layak pakai dan harus meminjam kepada kelompok lain.

Page 15: laporan praktikum titrasi pengendapan

DAFTAR PUSTAKA

Antara, dkk. 2008. Kajian Kapasitas dan Efektivitas Resin Penukar Anion Untuk Mengikat Klor dan Aplikasinya Pada Air. Universitas Udhayana. Jurnal Kimia 2. Hal. 88-89. Diakses tanggal 27 Oktober 2013.

Gandjar, I.G dan Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Belajar: Jakarta.

Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia: Jakarta.

Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press: Jakarta.

Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press: Jakarta.

Underwood, A.L dan Day, R.A.1998. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta.

Page 16: laporan praktikum titrasi pengendapan

ANALISIS VOLUMETRI

(TITRASI PENGENDAPAN ATAU ARGENTOMETRI)

ABSTRAK

Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan ion Agˉ. Argentometri dapat dibedakan atas metode Mohr (pembentukkan endapan berwarna), Metode Volhard (penentu zat warna yang mudah larut) dan Metode Fajans (indikator absorbsi) . Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara Mohr. Prinsip percobaannya adalah Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur dengan cara titrasi pengendapan menggunakan metode Mohr. Metode yang digunakan pada praktikum titrasi pengendapan atau argentometri adalah metode Mohr. Pada metode ini, titrasi halida dengan AgNO3 dilakukan dengan indikator K2CrO4. Dalam praktikum ini dilakukan titrasi pengendapan atau argentometri dengan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur dengan menggunakan metode Mohr. Konsentrasi ion klorida dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara titrasi dengan larutan standart AgNO3 0.05 N. Endapan putih AgNO3 akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan digunakan indikator larutan K2CrO4 2 %. Setelah semua ion klorida mengendap maka kelebihan ion Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indikator membentuk endapan merah bata dari endapan Ag2CrO4. Pada kenyataannya, dalam pengamatan ini tidak dihasilkan larutan berwarna merah bata, namun menghasilkan warna kuning dengan adanya sedikit endapan putih. Hal ini disebabkan kurang telitinya praktikan, serta pada proses titrasi kelebihan indikator K2CrO4 sehingga membentuk ion-ion kromat yang berlebihan, dan tidak terbentuknya ion Ag+. Ion Ag+ tidak terbentuk karena kurangnya konsentrasi dari AgNO3 , sehingga Ag+ tidak beraksi dengan ion CrO4

- dari indikator K2CrO4

yang ditambahkan maka warna merah bata dari endapan tidak terbentuk.Kadar NaCl dalam garam dapur yang didapat dari hasil percobaan ini yaitu 58,5 %.

Kata kunci : volumetri, pengendapan, argentometri.

Page 17: laporan praktikum titrasi pengendapan