Laporan Praktikum (Sistem Sirkulasi)

5
HASIL PENGAMATAN 1. Hemodinamika No . Pembuluh darah Kecepat an Alir Warna Arah Diamete r 1. Arteriol Lebih lama merah Mengali r menuju ke usus Lebih besar 2. Kapiler Lebih cepat dari arterio l Warnan ya lebih bening Lebih kecil dari arterio l 3. Venula 2. Rangsang Pembuluh Darah Perlakuan Sebelum Sesudah Ditekan dengan ijuk Aliran darah normal Ketika ditekan aliran darah menjadi melambat dan bahkan terhenti, ketika dilepaskan kembali aliran darah menjadi cepat Air es (4 o C) Aliran darah cepat Menjadi melambat Air Panas Aliran darah Menjadi lebih

description

Laporan praktikum fisiologi hewan mengenai sistem sirkulasi

Transcript of Laporan Praktikum (Sistem Sirkulasi)

Page 1: Laporan Praktikum  (Sistem Sirkulasi)

HASIL PENGAMATAN

1. Hemodinamika

No. Pembuluh darah Kecepatan Alir Warna Arah Diameter

1. Arteriol Lebih lama merah Mengalir menuju ke usus

Lebih besar

2. Kapiler Lebih cepat dari arteriol

Warnanya lebih bening

Lebih kecil dari arteriol

3. Venula

2. Rangsang Pembuluh DarahPerlakuan Sebelum Sesudah

Ditekan dengan ijuk Aliran darah normal Ketika ditekan aliran darah menjadi melambat dan bahkan terhenti, ketika dilepaskan kembali aliran darah menjadi cepat

Air es (4oC) Aliran darah cepat Menjadi melambat

Air Panas (50oC) Aliran darah lambat (karena sebelumnya telah diteteskan air es)

Menjadi lebih cepat dari semula

Asam Cuka Aliran darah cepat Menjadi lambat dan bahkan terhenti, pembuluh darah menjadi mengkerut, organ menjadi pucat warnanya.

Page 2: Laporan Praktikum  (Sistem Sirkulasi)

3. Struktur Darah

larutan Katak Manusia

BTB Sel darah merah berwarna

kehijauan, terdapat inti

sel di tengah, bentuknya

oval, kecil

Tak terdapat inti sel,

bentuk bulat, berwarna

merah keunguan

Turk Sel darah putih, bentuk

bulat, tak berinti

Bentuk bulat, tak berinti,

berukuran lebih besar dari

sel darah merah

4. Kristal Hemin dan Fibrin

Larutan Katak Manusia Kristal Hemin Bentuk seperti pasir,

disekitar sel darah merahBentuk seperti pasir, disekitar sel darah merah

Fibrin Pengamatan Tidak berhasil (cari referensi)

Terdapat benang-benang fibrin di sekitar sel darah.

PEMBAHASAN

1. Hemodinamika

Pada praktikum ini menggunakan mesenterium katak segar yang diambil sesegera mungkin setelah katak tersebut di matikan. Hasil yang didapat adalah pada pembuluh darah arteriol kecepatan alirnya lebih lama, hal ini dikarenakan pada saat darah dipompa dari jantung menuju arteri yang diameter pembuluh darahnya lebih besar daripada arteriol, sehingga kecepatan alir akan semakin melambat ketika melewati diameter pembuluh darah yang kecil (Campbell, 2002). Warna darahnya merah karena pada pembuluh darah arteriol

Page 3: Laporan Praktikum  (Sistem Sirkulasi)

mengandung banyak kaya akan O2. Aorta – arteri – arteriol merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung dan membawa darah kaya akan oksigen ke semua jaringan tubuh dalam peredaran sistemik. Arah yang dituju adalah menuju ke usus hal ini disebabkan arteriol adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya akan oksigen ke seluruh tubuh berasal dari jantung.

Pada pembuluh darah kapiler seharusnya terjadi perlambatan kecepatan arus lebih lambat dibandingkan pada pembuluh arteriol hal ini disebabkan pada pembuluh darah kapiler Hal ini dikarenakan kecepatan aliran darah dalam pembuluh-pembuluh tersebut dipengaruhi oleh, diameter pembuluh darah kapiler lebih kecil daripada pembuluh darah arteriol, selain itu,percabangan kapiler yang luas juga merupakan penyebab lambatnya aliran darah melalui kapiler. Kesalahan ini mungkin terjadi pada kesalahan praktikan yang tidak mengamatinya secara cermat dan teliti Warna yang dihasilkan lebih bening daripada warna darah pada pembuluh darah arteriol, karena pada pembuluh kapiler terjadi pertukaran gas O2 dan CO2

Pada venula tidak diketahui bagaimana kecepatan aliran, warna, arah aliran dan diameter aliran hal ini dikarenakan mesenterium pada kataknya sudah tidak aktif lagi sehingga data tidak dapat diambil. Berdasarkan literature, Kecepatan aliran darah di venula lebih lambat dari arteriol, karena pada arteriol darah langsung dipompa dari jantung lalu melewati arteri dan ke arteriol. kerja dari otot jantunglah yang membuat tekanan darah menjadi besar dan kecepatannya menjadi besar pula. Hal ini karena besarnya (laju) aliran melalui suatu pembuluh berbanding lurus dengan gradien tekanan (Sheerwood, 2001) dan cairan selalu mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke rendah (Campbell, 2002).

2. Rangsang Pembuluh Darah

3. Struktur DarahDari hasil pengamatan terlihat struktur dan bentuk sel darah merah dan sel darah putih

pada katak dan manusia seperti tertera pada tabel. Secara anatomis, sel darah merah manusia berbentuk bikonkaf karena dengan bentuk ini akan memperluas area difusi oksigen dan karbon dioksida. Ketidakberadaan inti sel dan organel lain pada sel darah manusia juga untuk memperluas area difusi. (Sherwood,2010)Penggunaan BTB adalah untuk pewarnaan sel darah merah dan larutan turk untuk pengenceran leukosit sehingga dapat diamati.

4. Kristal Hemin dan Fibrin

Pada praktikum ini, preparat yang terlihat yaitu bahwa pada darah katak dan manusia untuk yang diberi larutan kristal hemin memiliki kesamaan yaitu bentuk seperti pasir, disekitar sel darah merah. Eritrosit yang memungkinkan untuk mengangkut O2 adalah hemoglobin yang dimiliki. Molekul hemoglobin terdiri dari dua bagian: (1) bagian globin, suatu protein yang terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat, dan (2) gugus nitrogenosa nonprotein mengandung besi yang dikenal sebagai gugus hem (heme), masing-masing terikat ke satu polipeptida (Sherwood, 2001). Sedangkan untuk larutan fibrin, pada darah manusia terdapat benang-benang fibrin disekitar sel darah merah. Perubahan fibrinogen, suatu protein plasma besar yang larut dan dihasilkan oleh hati serta dalam keadaan normal selalu terdapat diplasma, menjadi fibrin, suatu molekul benang yang tidak larut. Perubahan menjadi fibrin ini dikatalisasi oleh enzim trombin ditempat pembuluh yang mengalami cedera. Jaring fibrin awal bersifat lunak karena jalinan yang dibentuk oleh serat-serat fibrin tersebut bersifat longgar. Setelah mengubah fibrinogen menjadi fibrin, trombin juga mengaktifkan faktor XIII untuk menstabilkan jaring fibrin yang sudah terbentuk (Sherwood, 2001). Untuk darah katak pengamatan tidak berhasil sehingga tidak terlihat.

Page 4: Laporan Praktikum  (Sistem Sirkulasi)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. dkk. (2002). Biologi: Jilid 3. Jakarta: Erlangga.Sherwood, Lauralle. 2001. Fisiologi Manusia, dari Sel Ke Sistem. Terj. Brahm U. Pendit. Jakarta: EGCSherwood, Lauralee. 2010. Fundamentals of Human Physiology.USA: Cengage Learning