LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

28
A. TUJUAN Mengukur posisi sudut persendian sesuai dengan tahapan fase-fase dalam gait cycle dan menentukan fungsi interpolasi posisi sudut pada persendian selama satu proses gait. B. ALAT DAN BAHAN 1. Data movie gerak jalan 2. Software #1 video converter 3. Software Matlab C. DASAR TEORI Berjalan adalah berpindahnya tubuh dari satu titik ke titik berikutnya dengan cara menggunakan kedua tungkai (bipedal : posisi tubuh selalu tegak selama proses berlangsung). Pola repetisi daripada penumpuan berat badan dari satu tungkai ke tungkai yang lain dengan heel-toe striding adalah fenomena yang membedakan manusia dengan hominids yang lebih primmitif (Napier, 1967). Berjalan merupakan suatu rangkaian dari gait cycle, dimana satu gait cycle dikenal dengan sebutan langkah (stride). Blaya (2000), mendefinisikan single gait cycle sebagai suatu periode dimana salah satu kaki mengenai landasan (ground), mengayun dan kaki tersebut kembali mengenai landasan. Siklus gait diperlihatkan oleh gambar berikut :

description

Biomekanika tubuh, fase berjalan

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

A. TUJUAN

Mengukur posisi sudut persendian sesuai dengan tahapan fase-fase dalam gait cycle dan

menentukan fungsi interpolasi posisi sudut pada persendian selama satu proses gait.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Data movie gerak jalan

2. Software #1 video converter

3. Software Matlab

C. DASAR TEORI

Berjalan adalah berpindahnya tubuh dari satu titik ke titik berikutnya dengan cara menggunakan kedua tungkai (bipedal : posisi tubuh selalu tegak selama proses berlangsung). Pola repetisi daripada penumpuan berat badan dari satu tungkai ke tungkai yang lain dengan heel-toe striding adalah fenomena yang membedakan manusia dengan hominids yang lebih primmitif (Napier, 1967).

Berjalan merupakan suatu rangkaian dari gait cycle, dimana satu gait cycle dikenal dengan sebutan langkah (stride). Blaya (2000), mendefinisikan single gait cycle sebagai suatu periode dimana salah satu kaki mengenai landasan (ground), mengayun dan kaki tersebut kembali mengenai landasan. Siklus gait diperlihatkan oleh gambar berikut :

Gambar. Siklus gait (Swilling, 2005)

Siklus gait terdiri dari dua bagian, yaitu berdiri (stance) dimana kaki mengenai landasan dan bagian mengayun (swing) dimana kaki tidak mengenai landasan. Tahapan fase yang terjadi pada gait cycle (Swilling, 2005), adalah initial contact, loading response, midstance, terminal stance, pre swing, initial swing, mid swing, dan terminal swing.

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

Gambar. Pembagian gait cycle menurut (Blaya, 2005)

Gait cycle terdiri dari 2 periode, yaitu periode berdiri (stance) dimana anggota badan (kaki) mengenai landasan, dan periode mengayun (swing) dimana anggota badan tidak mengenai landasan. Gait cycle dibagi kedalam delapan fase yang memiliki tiga tugas fungsional anggota tubuh tersebut : weight acceptance (WA), single limb support (SLS), dan limb advancement (LA). Weight acceptance yaitu tugas fungsional anggota badan dalam menerima beban badan keseluruhan pada saat berjalan, melakukan penyerapan goncangan saat berjalan dari gaya jatuh bebas tubuh, stabilisasi awal dalam periode berdiri dan memelihara momentum forward progression. Tugas tersebut terdiri dari 2 fase pada gait cycle, yaitu initial contact/heel strike (HS) dan loading response/foot flat (FF). Periode berdiri diikuti dengan pendukung anggota tubuh tunggal (single limb support/SLS), terdiri dari fase midstance dan fase terminal stance. Selama melakukan tugas weight acceptance, anggota badan berdiri dengan tanggung jawab total untuk menahan berat tubuh sementara anggota tubuh lainnya berada pada periode mengayun. Tugas fungsional ketiga yaitu limb advancement, dimana terdapat empat fase yang berperan pada limb advancement: terminal stance, preswing, initial swing, midswing, dan terminal swing. LA dimulai pada akhir periode berdiri, dimana selama fase tersebut anggota bdan melakukan advancement untuk mempersiapkan fase berikutnya. Fase preswing melakukan sekaligus dua tugas, yaitu tugas fungsional sigle limb support dan limb advancement (Blaya, 2000)

Vaughan (1999) menyatakan bahwa cara berjalan manusia merupakan penggambaran dari pendekatan top-down. Pada awal terjadinya proses gait, sebagai syaraf impalas yang terjadi didalam central nervous system (SSP) diakhiri dengan pembangkitan ground reaction forces (GRF) (anggota tibuh bagian bawah yaitu kaki). Karakteristik dari pendekatan tersebut berdasarkan pada sebab akibat, dimana ketika otot-otot diaktifkan akan membangkitkan gaya-gaya dan momen-momen yang saling berkaitan untuk mengeksekusi perintah system syaraf pusat, gaya-gaya dan momen yang terjadi mengakibatkan munculnya GRF pada kaki.

Gaya gabungan dan momen-momen menyebabkan rigid link segment (paha, betis, kaki, dan lainnya) memindahkan dan menghasilkan gaya pada lingkungan luar. Berikut adalah interaksi antar urutan gait cycle dalam berjalan (Vaughan, 1999), yaitu :

1. Registrasi dan aktivasi perintah berjalan oleh system syaraf pusat (central nervous system)

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

2. Perpindahan sinyal berjalan system syaraf tubuh (peripheral nervous system)3. Kontraksi otot-otot yang dapat menghasilkan denyut tubuh (tension)4. Pembangkitan gaya dan momen dalam synovial joints5. Pengaturan gaya dan momen gabungan oleh rigid link segment berdasarkan

antropometri tubuh6. Perpindahan (gerakan) dari segmen-segmen untuk mengenalinya sebagai fungsi dari

berjalan7. Pembangktan ground reaction forces (GRF)

Gait cycle dibagi menjadi dua bagian, yaitu berdiri (stance), ketika kaki mengenai

landasan, dan mengayun(swing), ketika kaki tidak mengenai landasan. Tahapan yang terjadi

pada gait cycle dibagi menjadi delapan fase, yaitu initial contact(heel strike), loading

response, mid-stance, terminal stance, pre-swing, initial swing, mid-swing, dan terminal

swing. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu dari tiap fase tersebut disertai dengan

gambaran fase tersebut:

1. Initial Contact/Heel Strike (HO)

Awal dari cara siklus berjalan. Sesaat kaki mengenai

landasan, engkel berada dalam posisi normal, dan

lutut dalam keadaan tertutup atau kaki lurus. Heal

Strike (calcaneous) merupakan tulang pertama yang

menyentuh landasan. Pada saat fase ini, kaki

kanan(warna merah) yang berperan terlebih dahulu,

sedangkan kaki kiri(warna biru) masih dalam fase

yang terakhir dalam gait cycle yaitu terminal swing.

Dari gambar dapat diketahui bahwa yang terjadi adalah pinggul tertekuk, lutut

diperpanjang, dan pergelangan kaki yang dorsifleksi(pergerakan kaki ketika

ditapakkan ke permukaan rata) ke arah netral.

2. Loading Response (Foot Flat)

Melakukan kontak sepenuhnya dengan landasan dan

dalam keadaan rata (foot flat/FF) dengan landasan

(lihat kaki warna merah). Waktu pemijakan kedua

kaki ini dimulai ketika kaki melakukan kontak dengan

landasan dan berlanjut sampai kaki yang lain

terangkat untuk melangkah. Berat tubuh ditransfer ke

kaki kanan(merah). Fase ini penting untuk

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

penyerapan shock, penahan berat dan pergerakan maju. Untuk kaki kiri sedang

melakukan fase pre-swing. Prosentase waktu yang dibutuhkan untuk fase ini adalah

10% dari seluruh waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gait cycle.

3. Midstance

Dimulai pada saat heel sesaat sebelum meninggalkan

landasan sehingga kaki berada sejajar dengan kaki

bawah bagian depan.tugas selanjutnya dari gait cycle

adalah dukungan tungkai tunggal terhadap seluruh

berat badan dan memberikan stabilitas pada leher

ketika pergerakan harus berlanjut. Prosentase waktu

yang dibutuhkan untuk fase ini adalah 10-30% dari

seluruh waktu yang diperlukan untuk melakukan satu

gait cycle.

4. Terminal Stance (Heel Off)

Fase terminal stance pada saat heel kaki kanan

(merah) meninggi (mulai meniggalkan landasan) dan

dilanjutkan sampai dengan heel dari kaki biru mulai

mengenai landasan. Dimulai ketika tungkai kaki

kanan naik dan berlanjut sampai tungkai kaki kiri

menyentuh landasan. Berat badan berpindah melebihi

kaki kanan(merah) seiring dengan meningkatnya

ekstensi pinggul yang meletakkan kaki pada sebuah

posisi terseret. Prosentase waktu yang dibutuhkan untuk fase ini adalah 30-50% dari

seluruh waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gait cycle.

5. Pre-Swing (Toe-Off)

Fase pre-swing dimulai dengan fase initial contact

(heel strike) oleh kaki kiri (biru), dan kaki kanan

(merah) berada posisi meninggalkan landasan untuk

melakukan periode mengayun (toe-off). Fase ini

adalah interval double stance kedua dalam gait cycle.

Dimulai dengan initial contact kaki kiri(biru) dan

diakhiri oleh tumpuan ujung jari oleh kaki

kanan(merah). Kontak dengan landasan oleh kaki

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

kiri(biru) menyebabkan kaki kanan meningkatkan fleksi plantar pergelangan kaki dan

fleksi lutut serta menurunkan ekstensi pinggul. Transfer berat badan dari satu bagian

tubuh ke sisi yang lainnya. Prosentase waktu yang dibutuhkan untuk fase ini adalah

50-62% dari seluruh waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gait cycle.

6. Initial Swing (Acceleration)

Fase initial swing dimulai pada saat telapak kaki

kanan (merah) mulai diangkat dari posisi landasan.

Dimulai ketika kaki meninggalkan landasan dan

berakhir ketika kaki yang berayun berlawanan dengan

kaki yang berdiri. Kaki kanan(merah) manjadi maju

dengan peningkatan fleksi pinggul dan lutut.

Pergelangan kaki hanya sebagian berdorsifleksi untuk

meyakinkan jarak dengan landasan. Pada fase ini

footdrop gait sangat terlihat. Kaki kiri dalam fase mid-stance. Prosentase waktu yang

dibutuhkan untuk fase ini adalah 62-75% dari seluruh waktu yang diperlukan untuk

melakukan satu gait cycle.

7. Mid-Swing

Fase mid-swing yang dimulai pada akhir initial swing

dan dilanjutkan sampai kaki merah mengayun maju

berada di depan anggota badan sebelum mengenai

landasan. Berlanjut dari fase titik akhir initial swing

dan berlanjut sampai bagian tubuh yang berayun

berada di depan badan dan tibia terlihat vertical.

Kemajuan kaki kanan(merah) terselesaikan dengan

fleksi pinggul selanjutnya. Lutut diperbolehkan

diperpanjang dalam respon gravitasi ketika pergelangan kaki berlanjut dorsifleksi ke

daerah netral. Kaki kiri dalam fase mid-stance yang agak terlambat. Prosentase waktu

yang dibutuhkan untuk fase ini adalah 75-85% dari seluruh waktu yang diperlukan

untuk melakukan satu gait cycle.

8. Terminal Swing (Decceleration)

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

Fase terminal swing merupakan akhir dari gait cycle,

terjadi pada periode waktu siklus dimana tungkai kaki

mengalami perpanjangan maksimum dan berhenti

pada saat heel telapak kaki kanan (merah) mulai

mengenai landasan. Pada periode ini, posisi kaki

kanan (merah) berada kembali berada depan anggota

badan, seperti pada posisi awal gait cycle. Dimulai

ketika tibia terlihat vertical dan berakhir ketika kaki

menyentuh landasan. Pergerakan anggota badan disempurnakan dengan ekstensi lutut.

Pinggul menjaga fleksinya dan pergelangan kaki kembali dorsifleksi ke daerah netral.

Dari delapan fase di atas, dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian yang memiliki tiga tugas

fungsional anggota tubuh, yaitu weight acceptance (WA), single limb support (SLS), dan

limb advancement (LA). Berikut ini adalah bagan pembagian beserta keterangannya :

Gambar. Pembagian gait cycle(Jessica, Stanford University)

a. Weight acceptance(WA)

Weight acceptance adalah tugas fungsional anggota badan dalam menerima beban

badan keseluruhan pada saat berjalan, melakukan penyerapan goncangan saat

berjalan dari gaya jatuh bebas tubuh karena gravitasi, stabilisasi awal dalam

periode berdiri dan memelihara momentum forward progression. Tugas tersebut

terdiri dari 2 fase pada gait cycle, yaitu initial contact/heel strike dan loading

response/foot flat.

b. Single Limb Support (SLS)

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

Periode berdiri diikuti dengan pendukung anggota tubuh tunggal (single limb

support/SLS), terdiri dari fase midstance dan fase terminal stance. Selama

melakukan tugas weight acceptance, anggota badan berdiri dengan tanggung

jawab total untuk menahan berat tubuh sementara anggota tubuh lainnya berada

pada periode mengayun(swing).

c. Limb Advancement(LA)

Pada tugas fungsional ini terdapat empat fase yang berperan, antara lain: terminal

stance, pre-swing, initial swing, mid-swing, dan terminal swing. LA dimulai pada

akhir periode berdiri, dimana selama fase tersebut anggota badan melakukan

advancement untuk mempersiapkan fase berikutnya. Fase pre-swing melakukan

sekaligus dua tugas, yaitu tugas fungsional sigle limb support dan limb

advancement.

D. DATA HASIL PENGAMATAN

Dari hasil pengamatan video yang telah diconvert menjadi gambar dan diolah dengan

software matlab, didapatkan data sebagai berikut:

NoNama

File

HIP KNEE ANGKLE

x y x y x Y

1 0 3.5 36.5 51.29 327.79 127.6 573.79

2 1 2.5 37.5 51.55 327.5 127.54 573.36

3 2 3.25 37.25 53.58 327.51 127.59 573.07

4 3 0 0 52.44 326.81 128.45 573.26

5 4 0 0 52.03 327.9 128.45 537.25

6 5 2.5 35.5 61.63 327.02 128.11 573.03

7 6 5.5 36.5 55.42 321.92 128.49 572.95

8 7 21.08 28.08 70.59 319.125 129.9 572.72

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

9 8 94 18 125.91 314.25 135.35 573.19

10 9 153.27 10.38 164.31 313.59 137.5 573

11 10 190.89 4.37 180.65 321.55 137.5 577.08

12 11 217.65 12.57 195.61 323.83 138.93 554.38

13 12 286.2 16.9 233.86 313.86 142.91 532

14 13 357.06 25.5 287.17 303.82 157.73 492.91

15 14 418.5 45.35 395.5 313.5 218.31 469.65

16 15 430 39.35 0 0 271.45 541.16

17 16 445.83 37.83 545.85 298.08 605.43 549.65

18 17 483.5 39.61 577.09 307.04 628.81 557.5

19 18 0 0 626.58 313.83 634.47 558.2

20 19 640.5 26.5 667.26 315.26 637.32 558.79

21 20 686.5 29.5 690.98 318.38 638.98 558.79

22 21 721.5 29.83 709.42 320.57 639.91 558.79

23 22 724.16 31.27 710.98 322.01 639.61 558.97

24 23 718 29.5 709.18 321.75 639.14 558.55

25 24 744.64 37.5 716.26 320.5 639.55 556.27

26 25 758.78 42.35 723.7 315.6 641.11 552.6

27 26 796.13 50.59 752.94 311.98 649.72 534.19

28 27 810.92 57.21 760.94 308.87 654.14 527.5

E. ANALISIS DATA

Dari data yang telah didapatkan, akan dilakukan analisis dengan menyajikannya

menjadi grafik posisi sudut persendian dari tiap gambar dari hasil converter video terhadap

waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu gait cycle dari video yang digunakan

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

adalah 14 detik sedangkan gambar yang diambil adalah dua gambar tiap detiknya. Berikut ini

adalah grafik posisi sudut sendi sumbu x terhadap waktu :

Grafik posisi sudut sendi sumbu x terhadap waktu

Sedangkan untuk grafik posisi sudut sendi sumbu y terhadap waktu adalah sebagai berikut :

Grafik posisi sudut sendi sumbu y terhadap waktu

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

Perhitungan fungsi interpolasi posisi sudut sendi gait cycle pada tiga titik(hip,knee, dan

ankle) menggunakan bantuan Ms. Excel untuk menentukan fungsi binomialnya

1. Hip

Grafik fungsi interpolasi hip sumbu x terhadap waktu

Grafik fungsi interpolasi hip sumbu y terhadap waktu

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

2. Knee

Grafik fungsi interpolasi knee sumbu x terhadap waktu

Grafik fungsi interpolasi knee sumbu y terhadap waktu

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

3. Ankle

Grafik fungsi interpolasi ankle sumbu x terhadap waktu

Grafik fungsi interpolasi ankle sumbu y terhadap waktu

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

Perhitungan posisi persendian pada tiap fase gait cycle berdasarkan waktu dari video

yang digunakan, yaitu 14 detik.

A. Initial contact / heel strike. (0% dari siklus berjalan)

t = 0% x 14s = 0s(dianggap pada detik pertama dari video)

HIP : x= 14,534; y = 17,116

KNEE : x= 12,294; y = 320,37

ANKLE : x= 58,118; y = 576,23

B. Loading response / foot flat. (10% dari siklus berjalan)

t = 10% x 14s = 1,4s

C. Mid-stance. (30% dari siklus berjalan)

t = 30% x 14s = 4,2s

D. Terminal stance / heel off. (50% dari siklus berjalan)

t = 50% x 14s = 7s

E. Pre-swing / toe off. (62% dari siklus berjalan)

t = 62% x 14s = 8,68 s

F. Initial swing / acceleration. (75% dari siklus berjalan)

t = 75% x 14s = 10,5s

G. Mid-swing. (85% dari siklus berjalan)

t = 85% x 14s = 11,9s

H. Terminal swing / deacceleration. (100% dari siklus berjalan)

t = 100% x 14s = 14s

Persamaan :

HIP :

X = 0.0003t5 - 0.0157t4 + 0.1674t3 + 3.4727t2 - 22.238t + 14.534

y = 0.0003t5 - 0.0214t4 + 0.5416t3 - 5.6909t2 + 21.232t + 17.116

KNEE :

x = 0.0012t5 - 0.0865t4 + 2.1289t3 - 19.048t2 + 66.148t - 12.594

y = -0.0012t4 + 0.0702t3 - 1.2176t2 + 5.9632t + 320.37

ANKLE :

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

x = 0.002t5 - 0.1511t4 + 4.0662t3 - 43.56t2 + 175.21t - 58.118

y = -0.0002t5 + 0.0109t4 - 0.1727t3 + 0.5801t2 + 1.3057t + 567.23

Hasil Perhitungan :

t hip x hip y knee x knee y ankle x ankle y

1.4 -9.3819596 48.194977 112.38634 37.088963 326.52 569.76188

4.2 -9.694165 61.598948 166.21832 38.977882 328.76455 573.28227

7 53.7137 59.7846 99.4415 16.2312 323.6474 568.3682

8.68 118.09334 86.80057 80.798867 -9.4232112 319.49073 561.34787

10.5 204.76152 148.12674 104.85814 -58.806809 315.4224 551.93859

11.9 279.93995 216.45894 157.74611 -124.16264 313.14184 544.74373

14 400.4272 344.1764 285.7052 -298.3516 311.7348 536.4902

Analisis Hasil Perhitungan :

Fase Hip(x;y) Knee(x;y) Ankle(x;y)

Initial contact 14.53;17.116 12.294;320.37 58.118;576.23

Loading response -9.38;48.19 112.39;37.09 326.52;568.76

Mid-stance -9.69;61.598 166.22;38.978 328.76;573.28

Terminal stance 53.713;59.785 99.44;16.231 323.64;568.36

Pre-swing 118.09;86.8 80.798;-9.423 319.49;561.347

Initial swing 204.76;148.126 104.858;-58.806 315.422;551.938

Mid swing 279.94;216.458 157.746;-124.162 313.141;544.743

Terminal Swing 400.42;344.176 285.705;-298.352 311.734;536.49

F. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini akan dipelajari posisi sendi dalam siklus gait. Tujuan dari

praktikum ini adalah mengukur posisi sudut persendian sesuai dengan tahapan fase-fase

dalam gait cycle dan menentukan fungsi interpolasi posisi sudut pada persendian selama satu

proses gait.

Berjalan merupakan suatu rangkaian dari gait cycle. Satu siklus berjalan atau gait cycle

adalah satu periode saat tumit salah satu kaki mengenai landasan (heel strike), mengayun,

sampai tumit pada kaki yang sama tersebut mengenai landasan kembali. Satu siklus tersebut

dikatakan satu siklus penuh atau total 100%. Satu gait cycle terdiri atas 2 fase, yaitu fase

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

berdiri (stance phase) dan fase mengayun (swing phase). Tahapan fase yang terjadi pada satu

siklus berjalan terdiri atas:

a. Initial contact (heel strike)

b. Loading response (foot flat)

c. Mid-stance

d. Terminal stance (heel off)

e. Pre-swing (toe off)

f. Initial swing (acceleration)

g. Mid-swing

h. Terminal swing (deacceleration)

Pengukuran posisi sendi dan penentuan fungsi interpolasi posisi sudut pada persendian

dilakukan dengan menggunakan sebuah data movie orang berjalan, software video converter

dan software matlab 7.0. Sebenarnya praktikum ini bisa dilakukan secara nyata dengan

seorang praktikan yang memeragakan gerak berjalan untuk 1 siklus gait, hanya saja

dibutuhkan ruangan khusus dan peralatan yang tidak dimiliki di laboratorium.

Ketika praktikum, kami mengamati sebuah video seseorang yang berjalan atau

melakukan gait cycle. Orang tersebut sudah dalam keadaan siap praktek, yaitu harus dalam

ruangan yang telah ditentukan, memakai sebuah marker pada ketiga titik yang akan diteliti,

yati hip (pinggul), knee (lutut) dan ankle (pergelangan kaki). Dari video tersebut kemudian

di-convert menjadi image sesuai dengan keinginan kita dengan menggunakan software #1

video converter. Dari software tersebut kita bias menentukan banyaknya image yang kita

inginkan untuk tiap detik video tersebut. Video yang digunakan berdurasi 14 detik dan setting

yang digunakan pada software tersebut adalah 2 image tiap detik, sehingga akan dihasilkan

28 image yang menunjukkan pergerakan orang dalam video itu tiap detiknya.

Setelah video selesai di-convert menjadi image, image tersebut diolah dengan

menggunakan software pengolahan citra yaitu Matlab 7.0. proses pengolahannya adalah

mendeteksi marker yang ada pada tiga titik persendian pada orang dalam video untuk

diketahui posisi sudutnya. Dengan menggunakan kode program yang telah ditentukan, akan

didapatkan posisi ketiga marker dalam posisi (x,y). pembacaan nilai (x,y) dimulai dari pojok

kiri atas yang berperan sebagai titik (0,0) dan bergeser ke kanan untuk x positif dan ke bawah

untuk y positif. Hasil proses pencitraan tersebut berupa gambar threshold dari image yang

didapat dan hanya akn terlihat posisi markernya saja.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

Setelah diperoleh posisi hip, knee dan angkle dalam posisi x,y di 28 gambar yang ada,

maka dibuat grafiknya menurut sumbu x dan sumbu y sekaligus grafik untuk mendapatkan

persamaan interpolasinya kemudian menghitung interval waktu tiap-tiap fase dalam gait

cycle dengan menggunakan karakteristik maisng-masing fase. Seperti misalnya pada saat

loading response, waktu yang dibutuhkan adalah 10-30% dari waktu keseluruhan gait cycle,

yang dalam hal ini adalah 14 detik. Begitu juga untuk semua fase dalam gait cycle. Setelah

itu dapat kita ketahui image mana yang mendekati nilai yang didapatkan dari hasil analisi

data tersebut(yang sesuai dengan fungsi interpolasi). Dengan hanya data persentase waktu,

dapat kita tentukan image mana yang sesuai dengan fase gait cycle tersebut. Tetapi dengan

adanya interpolasi dapat mengetahui posisi sudut persendiannya.

Dengan mengetahui posisi sudut persendian dari fase-fase gait cycle maka nantinya

data ini bisa digunakan untuk mengetahui berbagai kelainan yang ditunjukkan dengan adanya

ketidaknormalan pada cara jalan, fase gait cycle, serta sudut persendiannya. Seperti penyakit

Spastic Cerebral Palsy dan beberapa penyakit yang berkaitan dengan otot ekstremitas bawah

lainnya.

G. KESIMPULAN

1. Posisi sudut persendian pada tiap-tiap fase gait cycle adalah sebagai berikut:

Fase Hip(x;y) Knee(x;y) Ankle(x;y)

Initial contact 14.53;17.116 12.294;320.37 58.118;576.23

Loading response -9.38;48.19 112.39;37.09 326.52;568.76

Mid-stance -9.69;61.598 166.22;38.978 328.76;573.28

Terminal stance 53.713;59.785 99.44;16.231 323.64;568.36

Pre-swing 118.09;86.8 80.798;-9.423 319.49;561.347

Initial swing 204.76;148.126 104.858;-58.806 315.422;551.938

Mid swing 279.94;216.458 157.746;-124.162 313.141;544.743

Terminal Swing 400.42;344.176 285.705;-298.352 311.734;536.49

2. Berikut ini adalah fungsi interpolasi dari masing-masing persendian:

HIP :

X = 0.0003t5 - 0.0157t4 + 0.1674t3 + 3.4727t2 - 22.238t + 14.534

y = 0.0003t5 - 0.0214t4 + 0.5416t3 - 5.6909t2 + 21.232t + 17.116

KNEE :

x = 0.0012t5 - 0.0865t4 + 2.1289t3 - 19.048t2 + 66.148t - 12.594

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

y = -0.0012t4 + 0.0702t3 - 1.2176t2 + 5.9632t + 320.37

ANKLE :

x = 0.002t5 - 0.1511t4 + 4.0662t3 - 43.56t2 + 175.21t - 58.118

y = -0.0002t5 + 0.0109t4 - 0.1727t3 + 0.5801t2 + 1.3057t + 567.23

DAFTAR PUSTAKA

Ama, Fadli dkk. 2012. Pedoman Praktikum Biomekanika & Biotransport. Surabaya :

FSAINTEK, UNAIR.

Blaya, J.A., 2000, Force-Controllable Ankle Foot Orthosis (AFO) to Assist Drop Foot Gait,

Thesis, Master of Science in Mechanical Engineering, Massachusetts Institute of

Technology.

Kerrigan, D Casey et al. 1998. Gait Analysis. Philadelphia: Rippincott Ravens

Publisher.http://mechse.illinois.edu/media/uploads/course_websites/

k_gaitanalysis.20091016.4ad931391ce4c4.08092333.pdf diakses pada tanggal 27

November 2012 pukul 6.38 WIB.

http://zahstraces.blogspot.com/2012/04/gait-control-motor-learning.html diakses pada tanggal

27 November 2012 pukul 08.17 WIB.

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT

LAMPIRAN :

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT
Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT
Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM SIKLUS GAIT