Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan

8
LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI & KEAMANAN PANGAN SANITASI LINGKUNGAN AREA KERJA OLEH : 1.VINDI PRILIA 2012340082 2. YENI FRISKA 2012349051

description

Laporan

Transcript of Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan

Page 1: Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan

LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI & KEAMANAN PANGAN

SANITASI LINGKUNGAN AREA KERJA

OLEH:

1.VINDI PRILIA 2012340082

2. YENI FRISKA 2012349051

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

2014

Page 2: Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan

A. Judul

Uji sanitasi lingkungan kerja

B. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini ialah menguji sanitasi lingkungan dengan

mengamati keberadaan mikroorganisme pada udara terbuka dan meja di

laboratorium instrumen.

C. Pendahuluan

Salah satu faktor penting yang mendukung keamanan pangan adalah

sanitasi. Sanitasi mencakup cara kerja yang bersih dan aseptik pada berbagai

bidang meliputi persiapan, pengolahan, penyiapan maupun transpor makanan,

kebersihan dan sanitasi ruangan dan alat-alat pengolahan pangan serta kebersihan

dan kesehatan pekerja dibidang pengolahan dan penyajian (Damayanti et al 2008).

Oleh karena itu, sanitasi lingkungan sangat perlu untuk diperhatikan terutama yag

akan bekerja dalam mikrobiologi, pengolahan produk pangan, atau industri

(Gobel et al 2008).

Pada praktikum kali ini, mahasiswa menguji sanitasi lingkungan dengan

mengamati keberadaan mikroorganisme pada udara terbuka dan meja di laborato-

rium instrumen Dalam melakukan  uji sanitasi ruangan dan alat pengolahan dapat

dilakukan beberapa cara diantaranya ialah metode cawan terbuka, oles, Rodac,

dan bilas. Pada uji sanitasi udara dilakukan dengan menggunakan metode cawan

terbuka, sedangkan pada uji sanitasi meja menggunakan metode Rodac.

D. Teori Singkat

Udara di dalam suatu ruangan dapat merupakan sumber kontaminasi udara.

Udara tidak mengandung mikroflora secara alami, akan tetapi kontaminasi dari

lingkungan sekitar mengakibatkan udara mengandung berbagai mikroorganisme,

misalnya debu, air, proses aerasi, dari penderita yang mengalami infeksi saluran

pencernaan dan dari ruangan yang digunakan untuk fermentasi. Mikroorganisme

yang terdapat dalam udara biasanya melekat pada bahan padat, misalnya debu

atau terdapat dalam droplet air (Volk dan Whleer, 1984).

Page 3: Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan

Meja kerja juga merupakan sumber kontaminasi dalam suatu ruangan. Oleh

karena itu, perlu dilakukan sanitasi pada meja kerja. Dalam melakukan  uji sani-

tasi ruangan dan alat pengolahan dapat dilakukan beberapa cara diantaranya ialah

metode cawan terbuka, oles, Rodac, dan bilas. Metode cawan terbuka dilakukan

dengan cara cawan berisi medium yang sudah beku dibiarkan terbuka selama be-

berapa waktu tertentu di dalam ruangan yang akan diuji sanitasinya, kemudian

cawan diinkubasikan untuk melihat adanya pertumbuhan koloni. Metode

oles (swab) dilakukan seperti cara yang diterapkan untuk menghitung jumlah

mikroba pada permukaan bahan pangan misalnya daging dan ikan. Metode Rodac

dilakukan terhadap alat-alat pengolahan terutama yang mempunyai permukaan

datar seperti piring, talenan, loyang, panic, dan sebagainya dengan cara men-

gadakan kontak langsung pada agar cawan. Metode bilas dilakukan dengan cara

membilas alat atau wadah yang digunakan untuk mengolah atau mengepak

makanan. Pada uji sanitasi udara dilakukan dengan menggunakan metode cawan

terbuka, sedangkan pada uji sanitasi meja menggunakan metode Rodac.

E. Cara Kerja

1. Uji Kontaminasi Udara

- Siapkan beberapa cawan yang berisi Nutrient Agar (NA) dan Potato

Dextrosa Agar (PDA). Jumlah agar cawan masing-masing medium ialah

dua.

- Agar cawan diletakkan di laboratorium instrument dalam keadaan cawan

terbuka dan dibiarkan selama 30 menit.

- Kemudian cawan ditutup dan diinkubasi selama 2-3 hari pada 30oC.

- Hitung rata-rata koloni yang tumbuh pada agar cawan masing-masing

medium.

2. Uji Sanitasi Meja dengan Metode Rodac

- Siapkan cawan petri steril dengan diameter 5-6 cm yang diisi penuh

dengan Plate Count Aagar sampai permukaan dan kemudian ditempatkan

pada cawan petri steril yang berukuran lebih besar dengan diameter 10 cm.

- Tutup luar cawan dibuka (cawan kecil yang berisi agar tidak diberi tutup)

Page 4: Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan

dan pada posisi terbalik, cawan petri berisi agar ditekankan pada meja di

Laboratorium Instrumen selama 4 detik.

- Lalu cawan tersebut diletakkan kembali pada cawan yang lebih besar

dengan posisi menghadap ke atas.

- Inkubasi selama 2-3 hari pada 30oC.

- Hitung koloni yang tumbuh dan nyatakan dalam unit koloni per luas

cawan petri atau per 100 cm2

F. Data Pengamatan

1. Uji Kontaminasi Udara

NA PDA

2. Uji Sanitasi Meja dengan Metode Rodac

G.Pembahasan

Uji sanitasi lingkungan yang dilakukan pada praktikum kali ini ialah untuk

Page 5: Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan

mengamati sanitasi udara dan meja kerja di laboratorium instrumen. Medium

yang digunakan pada uji sanitasi udara yaitu medium NA (Nutrient Agar) dan

medium PDA (Potato Dextrose Agar) Medium yang akan digunakan dipanaskan

dengan hotplate sekitar ± 15 menit untuk mengencerkan dan mensterilkan

medium. Medium kemudian dituang kedalam cawan petri steril, difiksasi, ditutup,

dan dibiarkan sampai agar memadat. Cawan petri kemudian dibuka selama 30

menit pada ruang laboatorium instrumen, ditutup kembali, diinkubasi pada 30°C,

dan diamati setelah inkubasi selama 2-3 hari. Posisi cawan petri saat inkubasi

ialah terbalik dengan tujuan agar uap air yang dihasilkan dari aktivitas mikroba

tidak menutupi cawan petri bagian atas sehingga kita mudah mengamati mikroba

tersebut.

Berdasarkan uji sanitasi lingkungan diketahui pada medium NA tumbuh

koloni putih berjumlah 9 koloni, sedangkan pada medium PDA tidak tumbuh

apapun. Hal ini menunjukkan udara di lingkungan instrumen mengandung

mikroba. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara adalah

suhu atmosfer, kelembaban, angin, ketinggian, dan lain-lain. Temperatur dan

kelembaban relatif merupakan dua faktor penting yang menentukan viabilitas dari

mikroorganismedalam aerosol. Studi dengan Serratia marcesens dan E. coli menu

njukkan bahwa kelangsungan hidup udara terkait erat dengan suhu. Peningkatan

suhu menyebabkan penurunan waktu bertahan.

Uji mikroba pada meja di ruang laboratorium instrumen dilakukan dengan

dua perlakuan, yaitu meja sebelum dibersihkan dan setelah dibersihkan. Pengujian

dilakukan dengan metode Rodac, yaitu cawan petri berukuran kecil yang diisi

dengan media PCA hingga permukaan ditempelkan pada meja kerja selama 4

detik, lalu ditempatkan pada cawan yang berukuran lebih besar, cawan ditutup,

dan diinkubasi dengan posisi terbalik selama 2-3 hari pada 30oC. Hasil

pengamatan menunjukkan adanya koloni putih yang menyebar di seluruh cawan

petri untuk meja yang belum dibersihkan. Namun pada cawan petri untuk meja

yang telah dibersihkan, hanya tumbuh 1 kolon putih. Hal ini menunjukkan bahwa

meja yang belum dibersihkan mengandung banyak mikroba. Oleh karena itu,

sangat penting untuk membersihkan meja kerja sebelum bekerja di laboratorium.

Ini dilakukan agar mikroba yang terdapat di meja tidak mengontaminasi alat atau

Page 6: Laporan Praktikum Sanitasi Lingkungan

bahan yang berada di meja.

H.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui medium NA pada pengujian

sanitasi udara tumbuh 9 koloni, sedangkan pada medium PDA tidak tumbuh

koloni. Pada pengujian sanitasi meja, tumbuh koloni yang menyebar di seluruh

cawan untuk meja yang belum dibersihkan, namun pada cawan untuk meja

sesudah dibersihkan hanya tumbuh 1 kolon.

I. Daftar Pustaka

Damayanti et al. 2008. Aspek Sanitasi dan Higiene di Kantin Asrama Tingkat

Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB

Gobel et al 2008. Mikrobiologi Umum dalam Praktek. Makassar : Universitas

Hasanuddin

Volk W dan Whleer M. 1998, Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga