Laporan Praktikum respirasi
-
Upload
rini-rosita -
Category
Documents
-
view
203 -
download
0
description
Transcript of Laporan Praktikum respirasi
Laporan Praktikum Teknologi pascapanen Hortikultura
PENGUKURAN LAJU RESPIRASI PRODUK HORTIKULTURA
Oleh :
Nama : BaihaqiNRP : F152130221
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PASCAPANENFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2013
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah-buahan apabila setelah dipanen tidak ditangani dengan baik, akan mengalami
perubahan akibat pengaruh fisiologis, fisik, kimiawi, parasitik atau mikrobiologis, dimana
ada yang menguntungkan dan sangat merugikan bila tidak dapat dikendalikan yaitu
timbulnya kerusakan atau kebusukan. hal ini akan mengakibatkan tidak dapat dimanfaatkan
lagi, sehingga merupakan suatu kehilangan (loss). di indonesia kehilangan buah-buahan
cukup tinggi, 25 - 40 %. untuk menghasilkan buah-buahan dengan kualitas yang baik,
disamping ditentukan oleh perlakuan selama penanganan on-farm, ditentukan juga oleh
faktor penanganan pasca panen yang secara umum mulai dari pemanenan, pengumpulan,
sortasi, pembersihan dan pencucian, grading, pengemasan, pemeraman, penyimpanan dan
pengangkutan.
Komposisi kimia tanaman mempunyai hubungan yang erat dengan indeks kualitas
dan stabilitasnya, Hasil tanaman tersusun atas senyawa kimia yang komposisinya bervariasi.
Setiap individu buah-buahan, sayur-sayuran atau biji-bijian, tersusun dari jaringan yang hidup
dan aktif melakukan metabolisme sehingga selalu mengalami perubahan tergantung pada
pertumbuhan sebelum di panen, tingkat kemasakan saat panen, fungsi fisiologis, faktor
genetis, serta keadaan lingkungan. Berdasarkan pola laju respirasinya, buah-buahan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu buah klimaterik dan buah non-klimatrik. Buah klimaterik
menunjukkan peningkatan yang besar dalam laju produksi CO2 dan etilen (C2H4) bersamaan
dengan pemasakan, contohnya adalah tomat. Sedangkan buah non-klimaterik tidak
menunjukkan perubahan, umumnya laju produksi CO2 dan etilen selama pemasakan sangat
rendah, salah satu contohnya adalah jeruk.
Laju respirasi buah dan sayuran merupakan petunjuk aktivitas metabolisme jaringan
dan oleh karena itu berguna sebagai petunjuk lama penyimpanan buah tersebut. Jika laju
respirasi buah atau sayuran diukur, oksigen yang dikonsumsi dan karbondioksida yang
dilepaskan selama periode perkembangan, pematangan, pemasakan, dan senesen, maka pola
respirasi tertentu akan di peroleh.
B. Tujuan Praktikum
1. Menentukan laju respirasi
2. Mengetahui peralatan dan cara pengoperasian alat pengukur respirasi
3. mengetahui metode pengukuran laju respirasi
BahanTomat dengan warna merah 10%-20% dan 70% - 90%Mentimunjeruk
dibersihkan
Ditimbang 500 gr
Dimasukkan kedalam toples berukuran 3310 ml
Ditutup toples dan penutup dilapisi lilin
Ditutup selang plastik dengan penjepit
Diukur volume gas CO2 dan O2 setelah disimpan
Dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali ulangan
30 menit60 menit90 menit120 menit
C. Prosedur Kerja Praktikum
Gambar 1. Diagram alir prosedur praktikum
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil pengamatan dapat dilihat di Lampiran 1.
B. Pembahasan
Hasil pengamatan dan perhitungan laju respirasi timun pada beberapa tingkat
penyimpanan disajikan pada Gambar 2. Dari gambar di bawah menunjukkan bahwa jumlah
rata-rata CO2 mentimun meningkat pada menit ke 30 sebesar 86,90 ml/kg.jam dan penurunan
drastis terjadi pada menit ke 60 dan kembali meningkat pada menit ke 120 sebesar 75,5
ml/kg.jam. Sedangkan jumlah O2 semakin lama semakin berkurang, hal ini dikarenakan
jumlah O2 yang tersedia di gunakan untuk melakukan respirasi. Kader, (1992) menyatakan,
Respirasi adalah suatu proses biologis, yaitu oksigen diserap untuk digunakan pada proses
pembakaran (oksidatif) yang menghasilkan energi diikuti oleh pengeluaran sisa pembakaran
berupa gas karbondioksida dan air Substrat yang paling banyak diperlukan tanaman untuk
proses respirasi dalam jaringan tanaman adalah karbohidrat dan asam-asam organik bila
dibandingkan dengan lemak dan protein.
10 30 50 70 90 110
-50.000
-30.000
-10.000
10.000
30.000
50.000
70.000
90.000
Laju Respirasi Mentimun
Rerata O2rerata CO2
Menit
Laju
Res
pira
si
Gambar 2. Laju respirasi mentimun
Laju respirasi pada buah jeruk disajikan pada gambar 3. Dapat dilihat bahwa pada
buah jeruk jumlah CO2 meningkat pada menit 120 yaitu sebesar 70 ml/kg.jam. sedangkan
jumlah O2 terus menurun setelah menit ke 60. Respirasi adalah proses pengambilan oksigen
dari udara dan pelepasan karbondioksida ke udara. Oksigen digunakan untuk memecah
karbohidrat dalam buah dan sayur menjadi karbondioksida dan air. Proses ini juga
menghasilkan energi panas, sehingga buah dan sayur harus segera diberi perlakuan
pendinginan agar tidak cepat layu dan busuk. Jeruk tergolong buah yang laju respirasinya
rendah, yaitu 5 - 10 mg C02/kg.jam pada kisaran suhu 50C (Santoso dan Purwoko, 1995).
0 30 60 90 120-100
1020304050607080
Laju Respirasi Jeruk
Rerata O2rerata CO2
Menit
Laju
Res
pira
si
Gambar 3. Laju respirasi buah jeruk
Pengamatan laju respirasi buah tomat dengan tingkat kemasakan sekitar 70 %-90 %
ditunjukkan pada gambar 4. Dari gambar tersebut diketahui bahwa tomat merupakan buah
yang tergolong dalam jenis buah klimakterik. Buah klimakterik adalah buah yang mengalami
kenaikan produksi CO2 secara mendadak, kemudian menurun secara cepat. Buah klimakterik
mengalami peningkatan laju respirasi pada akhir fase kemasakan, sedang pada buah non
klimakterik tidak terjadi peningkatan laju respirasi pada akhir fase pemasakan. Tomat
merupakan jenis buah yang memiliki kecepatan respirasi sedang yaitu 10-20 mg CO2/kg.jam
pada suhu 5 0C (Cantwell, 2001). Dapat dilihat pada gambar, peningkatan jumlah CO2 terus
mengalami peningkatan sampai pada menit ke 120 yaitu 52,45 ml/kg.jam. dan O2 mengalami
penurunan, Hal ini karena O2 digunakan untuk proses repirasi. Pantastico, (1986) menyatakan
laju respirasi yang tinggi biasanya disertai oleh umur simpan yang pendek
0 20 40 60 80 100 120 140-10.00
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
Rerata O2rerata CO2
Gambar 4. Laju respirasi tomat tingkat kematangan 70% - 90%.
Hasil pengamatan laju respirasi pada buah tomat dengan tingkat kematangan 10% -
20% disajikan pada gambar 5. Pada gambar menunjukkan bahwa tomat dengan tingkat
kematangan 10% - 20%, jumlah CO2 terus mengalami penurunan dan penurunan drastis
terjadi pada menit ke 30 yaitu 14,85 ml/kg.jam, sedang kan jumlah CO2 yang dihasilkan
mengalami peningkatan pada menit ke 120 sebesar 60 ml/kg.jam. jika dibandingkan dengan
tomat dengan tingkat kematangan 70% - 90% maka tomat dengan tingkat kematangan 10% -
20% menghasilkan CO2 yang lebih tinggi pada menit yang sama. Rahayu, (2003)
menyatakan, Buah klimaterik mempunyai peningkatan atau kenaikan laju respirasi sebelum
pemasakan.
0 20 40 60 80 100 120 140-10.000
0.000
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
Rerata O2rerata CO2
Gambar 5. Laju respirasi buah tomat dengan tingkat kematangan 10% - 20%
DAFTAR PUSTAKA
Cantwell, M. 2001. Properties and Recommended Conditions for Long-Term Storage of Fresh Fruits and Vegetables.http://postharvest.ucdavis.edu/Produce/Storage/Properties-english.pdf.
Fantastico. 1986. Fisiologi Pasca Panen. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Kader, A. A. 1992. Postharvest Technology of Horticultural Crops. University of California Division of Agriculture and Natural Resources.
Rahayu, T. 2003. Pengaruh Perendaman dalam Larutan CaCl2 dan Ca(NO3)2 terhadap Daya Simpan Buah Tomat. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
Santoso, B.B. dan B.S. Purwoko. 1995. Fisiologi dan Teknologi Pascapanen Tanaman Hortikultura. Indonesia Australia Eastern Universities Project, Bogor. 187 hlm.