Laporan Praktikum Reaksi Logam

23
LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN III REAKSI-REAKSI LOGAM NAMA : RACHMA SURYA M NIM : H311 12 267 KELOMPOK : 7 TANGGAL PERCOBAAN : 16 OKTOBER 2013 ASISTEN : JAMALUDIN NUR LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Transcript of Laporan Praktikum Reaksi Logam

Page 1: Laporan Praktikum Reaksi Logam

LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN III

REAKSI-REAKSI LOGAM

NAMA : RACHMA SURYA M

NIM : H311 12 267

KELOMPOK : 7

TANGGAL PERCOBAAN : 16 OKTOBER 2013

ASISTEN : JAMALUDIN NUR

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: Laporan Praktikum Reaksi Logam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar unsur dalam tabel perodik adalah logam. Dalam kimia,

sebuah logam adalah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki

ikatan logam, serta kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan

elektron. Logam memiliki banyak sifat fisis yang berbeda dari sifat fisika padatan

lainnya. Hal ini dapat dilihat dari daya hantar dan sifat-sifat mekanik yang dimiliki

oleh logam.

Logam biasanya cenderung untuk membentuk kation dengan

menghilangkan elektronnya, kemudian dengan bereaksi oksigen di udara untuk

membentuk oksida basa.

Untuk mengetahui sifat dari suatu logam dapat dilakukan dengan banyak

cara, salah satunya adalah dengan cara mereaksikannya dengan pereaksi tertentu

termasuk reaksi oksidasi reduksi. Logam umumnya bersifat sebagai reduktor karena

logam mudah dioksidasi. Logam pada golongan utama dalam sistem periodik

umumnya merupakan pereduksi kuat, sedangkan logam yang berada pada golongan

transisi, memiliki sifat pereduksi yang relatif rendah dari golongan utama. Hal ini

diengaruhi oleh letaknya dalam sistem periodik. Logam dengan jari-jari atom yang

besar umumnya lebih reaktif, dan kemampuan untuk melepas elektron kulit

terluarnya lebih besar.

Kereaktifan dari logam alkali dan alkali tanah terhadap air berbeda-beda.

Logam alkali dan alkali dapat bereaksi dengan air dan membentuk senyawa basa dan

gas H2. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah kulit semakin bertambah

Page 3: Laporan Praktikum Reaksi Logam

dan mengakibatkan kerapatan antar inti atom dan elektron kulit terluar semakin

lemah dan menyebabkan elekteron kulit terluar mudah lepas. Hal-hal diatas

tersebutlah yang melatarbelakangi percobaan ini dilakukan.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat oksidasi reduksi

logam serta mengetahui sifat kereaktifan logam alkali dan alkali tanah.

1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Menentukan sifat reduksi oksidasi dari logam Fe, Zn, dan Cu terhadap iodin

padat.

2. Menentukan kereaktifan logam alkali (natrium) dan alkali tanah (magnesium dan

kalsium) terhadap air.

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah :

1. Menentukan sifat reduksi oksidasi dari logam Fe, Zn, dan Cu dengan

mencampurkan serbuk logam dan serbuk iodin dengan perbandingan tertentu

kemudian menambahkan air setetes demi setetes

2. Menentukan kereaktifan logam alkali natrium terhadap air dengan meletakkan

padatan Na diatas kertas saring yang mengapung diatas air dan menambahkan

indikator PP.

3. Menentukan kereaktifan logam alkali tanah magnesium dan kalsium terhadap air

dengan mencampurkan padatan logam dengan air lalu dipanaskan dan

ditambahkan indikator PP.

Page 4: Laporan Praktikum Reaksi Logam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dari sejarahnya istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses dimana

oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduks dianggap sebagai proses dimana

oksigen diambil oleh suatu zay. Kemudian penangkapan hidrogen juga disebut

reduksi, sehingga kehilangan hidrogen harus disebut oksida (Svehla, 1990).

Menurut Svehla (1990), oksidasi dan reduksi dapat didefinisikan dengan

cara berikut :

(i) Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron atau

lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi,

keadaan oksidasinya berubah ke arah yang lebih positif. Suatu zat pengoksidasi

adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu zat ini direduksi.

Definisi oksidasi ini sangat umum, karena itu berlaku juga untuk proses dalam

zat padat, lelehan maupun gas.

(ii) Reduksi sebaliknya adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu

elektron atau lebih oleh zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur direduksi,

keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif (kurang positif). Jadi suatu zat

pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses itu zat ini

dioksidasi. Definisi reduksi ini juga sangat umum dan berlaku juga untuk proses

zat padat, lelehan maupun gas.

(iii) Oksidasi dan reduksi selalu berlangsung serempak. Ini sangat jelas karena

elektron-elektron yang dilepaskan oleh suatau zat harus diambil oleh zat yang

lain. Jika orang membicarakan oksidasi suatu zat, ia harus ingat bahwa pada saat

yang sama reduksi dari suatau zat yang lain juga berlangsung. Oleh karena itu

Page 5: Laporan Praktikum Reaksi Logam

logis untuk berbicara mengenai reaksi oksidassi-reduksi bila merujuk ke proses-

proses yang melibatkan serah terima muatan.

Ion iodida mereduksi sejumlah zat, sementara ion ini sendiri

dioksidasikan menjadi iod. Bilangan oksidasi iod berubah dari -1 menjadi 0. Ion

iodida kebanyakan ditambahkan dalam bentuk kalium iodida. Logam seperti zink

(Zn), besi (Fe) dan aluminium (Al) seringkali digunakan sebagai bahan pereduksi.

Kerja mereka disebabkan oleh pembentukan ion, biasanya ion itu ada dalam keadaan

oksidasi terendah (Svehla, 1990).

Logam besi merupakan logam yang banyak digunakan dalam kehidupan

sehari-hari akan tetapi besi merupakan logam yang mudah teroksidasi dalam udara

bebas dan mudah berkarat sehingga diperlukan pelapisan untuk menghambat proses

pengkaratan. Logam Cu, Cr, Pb dan Zn adalah logam-logam yang telah

dimanfaatkan secara luas sebagai logam pelapis atau pelindung logam besi dari

korosi (Marwati dkk, 2009).

Seng adalah logam yang putih-kebiruan. Logamnya yang murni melarut

lambat sekali dalam asam dan dalam alkali.logam ini cukup mudah ditempah dan liat

pada 110-105oC. Zink melebur pada 410

oC dan mendidih pada 906

oC (Svehla,

1990).

Tembaga digunakan dalam aliasi seperti kuningan dan bercampur

sempurna dengan emas. Ia sangat lambat teroksidasi superfisial dalam uap udara.

Tembaga memiliki elektron s tunggal di luar kulit 3d yang terisi. Kulit d yang terisi

jauh kurang efektif daripada kulit gas mulia dalam melindungi elektron s dari muatan

inti, sehingga potensial pengionan pertama Cu lebih tinggi daripada golongan alkali.

Karena elektron-elektron pada kulit djuga dilibatkan dalam ikatan logam (Cotton dan

Wilkinson, 1989).

Page 6: Laporan Praktikum Reaksi Logam

Logam alkali terdiri dari unsur litium, natrium, kalium, rubidium, cesium,

dan mungkin unsur yang hilang 87, semua yang menempati kelompok periodik

pertama. Natrium dan kalium adalah unsur paling melimpah keenam dan ketujuh dari

bumi dan tersebar luas di kedua litosfer dan hidrosfer. Logam alkali merupakan

pembentuk batu secara umum, misalnya, dalam feldspar, yang bervariasi dalam

komposisi dari albit, NaAlSi3O8, untuk orthoclase, KAlSi3, dan leucite,

KA1 dan batuan feldspatoid lainnya (Willard dan Diehl, 1943).

Logam alkali dibagi menjadi dua kelompok, lithium dan natrium sebagai

kelompok pertama , dan kalium, rubidium, dan cesium sebagai kelompok yang lain.

Hal ini dibahas dalam kaitannya untuk penentuan alkali logam dan karakteristik

penting dari kelompok tersebut dan kaitannya dengan kimia analitik elemen ini akan

ditemukan di sana (Willard dan Diehl, 1943).

Berdasarkan sifat logam alkali, dapat ditarik kesimpulan bahwa golongan

logam alkali merupakan golongan dari logam yang aktif (paling aktif). Logam-logam

tersebut menunjukkan energi ionisasi yang rendah, potensial elektrodanya besar dan

negatif, dan sebagainya. Juga dapat disimpulkan bahwa pada umumnya keragaman

sifat dalam golongan ini mudah diramalkan dari segi keberkalaan (Pettrucci, 1999).

Natrium dan senyawaannya sangat penting. Logamnya, sebagai aliasi Na-

Pb, dipakai untuk membuat tetraalkil-Pb dan banyak kegunaan industri yang lain.

Dengan air, Na bereaksi hebat gumpalan besar Na juga bereaksi dengan ledakan

(Cotton dan Wilkinson, 1989).

Anggota dari golongan II A, alkali tanah adalah berilium dan magnesium,

kalsium, strontium, barium, radium, seng, kadmium, dan merkuri. Dari sudut

pandang struktur atom berilium dan magnesium harus digolongkan-dengan

subkelompok yang menyerupai mereka. Unsur tanah alkali membentuk subkelompok

Page 7: Laporan Praktikum Reaksi Logam

berbeda, mereka sangat mirip dalam sifat dan reaksi, dan terpisah satu sama lain

hanya dengan beberapa kendala. Semua unsur alkali tanah adalah basa kuat. Berilium

dan magnesium adalah basa lemah (Willard dan Diehl, 1943).

Magnesium membentuk sekitar dua persen dari litosfer dan terbentuk

secara alami sebagai berbagai turunan asam oksigen, mineral magnesit, MgCO3,

dolomit, CaMg (CO3)2; epsomite, MgSO4-7H2O, spinel, Mg (AlO2)2; bedak, H2Mg3

(SiO3)4 dan sejumlah silikat lainnya dimana magnesium sebagai penyusun utama.

Logam magnesium, khususnya dengan aluminium diaplikasi secra luas di bidang

logam ringan; garam magnesium dan senyawa banyak digunakan untuk berbagai

tujuan industri (Willard dan Diehl, 1943).

Kalsium adalah elemen kelima yang paling melimpah di bumi dan terjadi

umumnya dalam kombinasi dengan asam oksigen. Kalsium karbonat terbentuk

sebagai batu gamping, marmer, calcitc, dan berbagai bentuk lainnya, kalsium sulfat

terbantuk sebagai gipsum, CaSO4-2H2O, kalsium fluoride sebagai fluorspar, CaF2,

kalsium fosfat sebagai batu fosfat, Ca5F(PO4)3; semua mineral ini penting dalam

industri. Kalsium memainkan peran penting dalam hidup hewan dan tumbuhan dan

memasuki menjadi berbagai bahan komersial (Willard dan Diehl, 1943).

Konsentrasi Ca dan Mg terhadap parameter kesadahan suatu perairan

sangatlah penting. Salah satu cara pengukuran kesadahan air yang melibatkan

kompleks dari Ca dan Mg adalah dengan menggunakan zat komogenik, misalnya

asam alizarin violet-N atau khlorophosphonazo III. Logam alkali tanah memiliki

kemampuan untuk menggantikan ion Cu dalam Cu–EDTA–PAR (Miró dkk, 2003).

Ion logam IIA (M2+

) jauh lebih kecil dari ion logam IA (M+) yang

berhubungan karena adanya tambahan muatan positif. Karena muatannya tinggi dan

Page 8: Laporan Praktikum Reaksi Logam

Kecilnya jari-jari, ion logam IIA mempunyai rapatan muatan positif yang tinggi.

Energi yang diperlukan untuk melepas dua elektron valensi dari atom logam alkali

tanah sangat besar. Melepas satu elektron dapat dilakukan dengan energy yang jauh

lebih kecil. Ion logam IIA, sulit direduksi menjadi logam bebas, karena harga

potensial reduksinya besar dan negatif (Pettrucci, 1999).

Page 9: Laporan Praktikum Reaksi Logam

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest, serbuk

logam (Fe, Zn dan Cu), serbuk iodin, logam Na, logam Mg, logam Ca, indikator PP,

kertas saring, tissu, dan korek api.

3.2 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah neraca, cawan petri,

tabung reaksi, sendok tandu, batang pengaduk, penjepit tabung, pinset, pengaduk, rak

tabung, pipet tetes, pembakar spirtus, dan gelas piala 10 mL.

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Daya Reduksi Logam Terhadap Iodin

Disiapkan 3 cawan petri yang masing-masing dimasukkan 0,1 gram serbuk

Fe, Zn, dan Cu kemudian dicampurkan dengan 0,6 gram iodin padat. Campuran

diaduk dengan batang pengaduk dalam keadaan kering hingga merata. Selanjutnya

campuran ditambahkan air setetes demi setetes dengan menggunakan pipet tetes.

Diamati perubahan yang terjadi.

3.3.2 Kereaktifan Logam Alkali-Alkali Tanah

Disiapkan 2 buah tabung reaksi, ditambahkan kedalamnya 5 mL aquades.

Dimasukkan masing-masing padatan Mg pada tabung I dan padatan Ca pada tabung

II. Diamati perubahan yang terjadi. Kemudian kedua tabung reaksi dipanaskan diatas

nyala pembakar spiritus sambil digoyang-goyangkan agar panas merata. Diamati

Page 10: Laporan Praktikum Reaksi Logam

perubahan yang terjadi. Ditambahkan beberapa tetes indikator PP kedalam kedua

tabung. Diamati perubahan warna yang terjadi.

Disiapkan sebuah cawan petri yang kemudian diisi air secukupnya.

Diletakkan sepotong kertas saring di atas permukaan air. Kemudian diambil sepotog

kecil logam Na yang tersimpan dalam minyak tanah, dikeringkan dengan tissu lalu

diletakkan di atas kertas saring dalam cawan petri menggunakan pinset. Diamati

perubahan yang terjadi. Ditambahkan indikator PP dan diamati warna larutan yang

terbentuk.

Page 11: Laporan Praktikum Reaksi Logam

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel

4.1.1 Daya Reduksi Logam Terhadap Iodin

No Logam Setelah

dicampurkan

Setelah

ditambahkan

air

Reaksi hebat

(H), sedang (S),

lemah (L)

Warna Uap

1 Fe Tidak bereaksi Bereaksi S Ungu

2 Zn Tidak bereaksi Bereaksi H Ungu

3 Cu Tidak bereaksi Bereaksi L -

4.1.2 Kereaktifan Logam Alkali Tanah

No Logam

Timbul

gelembung

gas

Setelah

dipanaskan

timbul gas

Reaksi hebat

(H), sedang (S),

lemah (L)

Warna

larutan

1 Mg - Ya S Merah muda

2 Ca - Ya S Ungu

3 Natrium

Menyala

(terbentuk gas

H2)

- H Ungu

4.2 Reaksi

1. Reaksi logam Fe, Zn, dan Cu dengan Iodin

Fe(s) + 2 I2(s) H2O FeI2(aq) + I2(g) + H2O

Zn(s) + 2 I2(s) H2O ZnI2(aq) + I2(g) + H2O

Cu(s) + 2 I2(s) H2O CuI2(aq) + I2(g) + H2O

Page 12: Laporan Praktikum Reaksi Logam

2. Reaksi logam alkali tanah dengan air

Mg(s) + 2H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)

Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)

3. Reaksi logam alkali dengan air

2Na(s) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g)

4.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini ditentukan sifat oksidasi reduksi logam dengan

cara mereaksikan logam (Fe, Zn, Cu) dengan iodin padat, kemudian campuran

padatan logam dan iodine yang telah merata ditetesi dengan air sebagai katalis.

Pertama ditimbang 0,1 gram serbuk logam (Fe, Zn, Cu) yang masing-masing

dimasukkan ke dalam cawan petri. Setelah itu, ditambahkan sebanyak 0,6 gram

serbuk iodin kedalam masing-masing cawan petri yang berisi serbuk logam (Fe, Zn,

Cu) kemudian campuran diaduk merata dengan menggunakan batang pengaduk hal

ini dilakukan untuk melihat reaksi logam terhadap iodin dalam keadaan padat. Pada

saat pengambilan serbuk iodin digunakan spatula yang tidak terbuat dari logam besi

hal ini dilakukan karena iodin merupakan oksidator kuat sehingga dapat juga

mengoksidasi spatula. Setelah campuran padatan logam dan iodin merata,

ditambahkan akuades setetes demi setetes dengan pipet tetes. Pada saat penambahan

air pada campuran terbentuk uap ungu pada masing-masing campuran logam dengan

iodin padat. Kecepatan reaksi dari masing masing logam berbeda, pada campuran

logam Zn dan iodin uap ungu terbentuk sangat cepat setelah penambahan air hal ini

sesuai dengan nilai potensial elektroda logam Zn dalam deret volta yaitu -0,76. Pada

campuran logam Fe dan iodin uap ungu terbentuk beberapa saat setelah air

diteteskan, hal ini sesuai dengan nilai potensial elektroda logam Fe dalam deret volta

Page 13: Laporan Praktikum Reaksi Logam

yaitu -0,44 dimana nilai ini lebih tinggi disbanding nilai potensial elektroda logam

Zn. Dan pada campuran logam Cu dan iodin tidak terbentuk uap ungu setelah

penambahan air, hal ini karena nilai potensial elektroda logam Cu dalam deret volta

lebih tinggi dibanding kedua logam lainnya yaitu +0,34. Sebelum penambahan air,

tanda reaksi yanng terjadi tidak terlihat atau sangat sedikit karena dalam keadaan

padat logam-logam tersebut bervalensi nol sehingga tidak memungkinkan terjadinya

ikatan dengan senyawa lain. Namun adanya tanda-tanda reaksi yang terjadi dapat

diakibatkan karena adanya uap air diudara yang mempengaruhi keadaan logam

sehingga dapat bereaksi sedikit dengan iodin padat. Penambahan air dilakukan untuk

mempercepat proses reaksi, pada perlakuan ini, air berfungsi sebagai katalis. Iodin

merupakan oksidator kuat karena mudah mengalami reduksi dan mudah menarik

elektron. Iodin berfungsi untuk mengoksidasi logam-logam untuk mengetahui daya

reduksinya.

Penentuan kereaktifan logam alkali tanah (Mg dan Ca) dengan air

dilakukan dengan misediakan 2 buah tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan

5 mL aquades. Selanjutnya kedalam tabung reaksi I ditambahkan logam Mg dan

kedalam tabung reaksi II ditambahkan logam Ca. Kemudian kedua tabung reaksi

tersebut digoyang-goyangkan dan dari pengamatan belum terjadi reaksi, selanjutnya

kedua tabung tersebut dipanaskan diatas nyala pembakar spiritus, timbul gelembung-

gelembung gas pada kedua tabung reaksi tersebut. Hal ini membuktikan bahwa

logam, Mg dan Ca kurang reaktif terhadap air pada suhu kamar dan diperlukan

pemanansan agar logam-logam ini lebih cepat bereaksi. Hal ini diakibatkan karena

penambahan suhu menyebabkan partikel-partikel dalam logam dan air mendapatkan

kalor berlebih yang mempercepat terjadinya tumbukan antara partikel yang satu

dengan yang lain sehingga reaksi berlangsung dengan cepat. Penambahan indikator

Page 14: Laporan Praktikum Reaksi Logam

PP menyebabkan perubahan warna larutan menjadi pada Mg dan merah muda pada

Ca yang menandakan terbentuk ion hidroksida yaitu Mg(OH)2 dan Ca(OH)2. Dari

pengamatan juga diperoleh bahwa saat pemanasan logam Ca lebih cepat bereaksi

daripada Mg, hal ini dikarenakan dalam satu golongan jari-jari atom semakin

bertambah sehingga lebih mudah melepaskan elektron.

Untuk percobaan kereaktifan logam alkali (Na) dengan air, dilakukan

dengan mengisi cawan petri dengan air secukupnya lalu diatas cawan petri

diapungkan kertas saring. Kemudian diambil sekeping logam Na yang direndam

dalam minyak tanah lalu dikeringkan dan diletakkan di atas kertas saring yang

diapungkan di atas cawan petri berisi air. Pada pengamatan diperoleh bahwa logam

Na bereaksi hebat dengan air mengasilkan gas H2 yang seketika menimbulkan nyala

berwarna kuning. Ketika ditetesi dengan indikator PP maka warna larutan menjadi

ungu karena terbentuk pula NaOH yang adalah basa. Penyimpanannya logam Na

direndam di dalam minyak tanah untuk menghindarkannya dari kontak dengan air

karena logam Na bersifat sangat reaktif terhadap air.

Page 15: Laporan Praktikum Reaksi Logam

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan kuat medan antara ligan air-amin yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Urutan kereaktifan dan daya reduksi logam dengan iodin yaitu Zn> Fe> Cu.

2. Logam Ca lebih reaktif daripada logam Mg karena kereaktifan logam akan

bertambah seiring dengan bertambahnya jari-jari atom.

3. Logam Na bereaksi hebat dengan air menghasilkan nyala berwarna kuning.

5.2 Saran

5.2.1 Untuk Laboratorium

Diharapkan alat-alat dilaboratorium dapat ditambah agar praktikum dapat

berjalan lebih cepat dan lancar serta praktikan dapat melaksanakan praktikum

perorang agar praktikan keahlian dalam penggunaan alat-alat laboratorium lebih

baik.

5.2.2 Untuk Percobaan

Sebaiknya bahan yang digunakan untuk percobaan masih dalam keadaan

baik agar kesalahan dalam percobaan dapat diperkecil.

Page 16: Laporan Praktikum Reaksi Logam

DAFTAR PUSTAKA

Cotton, F.A. dan Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, UI-Press, Jakarta.

Marwati, S., Padmaningrum, R.T., dan Marfuatun, 2009, Pemanfaatan Ion Logam

Berat Tembaga(II), Kromium(III), Timbal(II), Dan Seng(II) Dalam

Limbah Cair Industri Electroplating Untuk Pelapisan Logam Besi, Jurnal

Penelitian Saintek, 14(1), 17-40.

Miró, M., Estela, J. M., dan Cerdà, V., 2003, Application of flowing stream

techniques to water analysis Part III. Metal ions: alkaline and alkaline-

earth metals, elemental and harmful transition metals, and multielemental

analysis, Talanta, (2004), 201-223.

Petrucci, R.H., 1999, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat,

Erlangga, Jakarta.

Svehla, G, 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro

Edisi Lima, Kalman Media Pustaka, Jakarta.

Willard, H. H., dan Diehl, H., 1943, Advance Quantitativ Analysis, D.Van Nostrand

Company, New York.

Page 17: Laporan Praktikum Reaksi Logam

LEMBAR PENGESAHAN

Makassar, 16 Oktober 2013

Asisten, Praktikan,

(JAMALUDDIN NUR) (RACHMA SURYA M)

Page 18: Laporan Praktikum Reaksi Logam

LAMPIRAN

BAGAN KERJA

1. Daya reduksi logam atas iodin

Dimasukkan ke dalam cawan petri yang bersih dan kering

sebanyak 0,1 gram

Dicampurkan dengan iodin padat sebanyak 0,6 gram

Diaduk dengan batang pengaduk sampai campuran merata

Ditambahkan air dengan menggunakan pipet tetes

Diamati reaksi yang terjadi

Logam Fe Logam Zn

Logam Cu

Hasil

Page 19: Laporan Praktikum Reaksi Logam

2. Kereaktifan logam alkali tanah dengan air

Dimasukkan kedalam sebuah tabung reaksi

Ditambahkan 5 mL akuades

Diamati yang terjadi pada tabung reaksi

Tabung reaksi dipanaskan diatas nyala lampu spiritus

sambil digoyang-goyang agar panas merata

Diamati perubahan yang terjadi

Ditambahkan larutan indikator PP

Diamati warna larutan yang terbentuk

3. Kereaktifan logam alkali dengan air

Dikeringkan dengan tissu

Diletakkan diatas kertas saring yang diapungkan di atass cawan petri

berisi

Diamati reaksi yang terjadi

Ditambahkan larutan indikator PP

Diamati warna larutan yang terbentuk

Logam Mg Logam Ca

Hasil

Logam Na

Hasil

Page 20: Laporan Praktikum Reaksi Logam

PENGAMATAN

1. Daya Reduksi Logam Terhadap Iodin

Campuran Fe Dan Iodin Padat

Sebelum Penambahan Air Campuran Fe Dan Iodin Padat

Setelah Penambahan Air

Campuran Zn Dan Iodin Padat

Sebelum Penambahan Air Campuran Zn Dan Iodin Padat

Setelah Penambahan Air

Campuran Cu Dan Iodin Padat

Sebelum Penambahan Air

Campuran Cu Dan Iodin Padat

Setelah Penambahan Air

Perbandingan ketiga campuran

logam dan iodin

Page 21: Laporan Praktikum Reaksi Logam

2. Reaksi Logam Alkali-Alkali Tanah Dengan Air

Campuran logam Ca

dan air sebelum

pemanasan

Campuran logam Mg

dan air sebelum

pemanasan

Campuran logam Ca

dan air setelah

pemanasan

Campuran logam Mg

dan air setelah

pemanasan

Page 22: Laporan Praktikum Reaksi Logam

Campuran logam Ca dan air

setelah penambahan indikator

PP

Campuran logam Mg dan air

setelah penambahan indikator

PP

Perbandingan Campuran logam

dan air setelah penambahan

indicator PP

Padatan Logam Na

Na bereaksi dengan air

Page 23: Laporan Praktikum Reaksi Logam

Setelah Na bereaksi dengan air

dan setelah penambahan

indikator PP