Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

19
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PENENTUAN NILAI HEMATOKRIT PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan Air Oleh : KELOMPOK 20 Farid Fadhil 230210080045 Darmadi 230210080069 Cuncun Hendrayana 230210080070 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

description

semoga bermanfaat,,,,,

Transcript of Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

Page 1: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PENENTUAN NILAI HEMATOKRIT PADA IKAN MAS

(Cyprinus carpio)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan Air

Oleh :

KELOMPOK 20

Farid Fadhil 230210080045

Darmadi 230210080069

Cuncun Hendrayana 230210080070

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2009

Page 2: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Menentukan

Nilai Hematokrit Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang merupakan bagian dari tugas praktikum

mata kuliah Fisiologi Hewan Air.

Dalam pembuatan laporan akhir ini, penulis banyak mendapat kesulitan. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan serta dukungannya dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunannya, penulis menyadari akan segala kekurangan yang ada

sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh kami maka

kami mengucapkan maaf yang sebesar – besarnya apabila baik dalam dalam penulisan maupun

penyajian makalah ini terdapat banyak kesalahan. Dengan tangan terbuka kami akan menerima

segala saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Jatinangor, Desember 2009

Tim Penyusun

Page 3: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………. 11.2 Tujuan Percobaan ………………………………………………………………………………………….. 6

BAB II ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan Bahan ……………………………………………………………………………………………… 72.2 Prosedur Kerja ………………………………………………………………………………………………. 8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan …………………………………………………………………………………………. 9

3.2 Pembahasan …………………………………………………………………………………………………. 9

BAB V KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya.

Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon,

pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida.

Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai

pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Gambaran darah suatu organisme dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan

yang sedang dialami oleh organisme tersebut. Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan

komponen-komponen darah juga mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah dan kimia

darah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi kesehatannya.

Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang

bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar

hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan

protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggi

menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress (Wells, 2005 dalam Kuswardani,

2006).

Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit

terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan Giemsa

(Chinabut et al., 1991 dalam Mulyani, 2006). Pada ikan teleost, jumlah normal eritrosit adalah

1,05×106 – 3,0×106 sel/mm3 (Robert, 1978 dalam Mulyani, 2006). Seperti halnya pada

hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi

menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer dan Yasutake, 1977 dalam

Purwanto, 2006). Leukosit (sel darah putih) mempunyai bentuk lonjong atau bulat, tidak

berwarna, dan jumlahnya tiap mm3 darah ikan berkisar 20.000-150.000 butir, serta merupakan

unit yang aktif dari sistem pertahanan (imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara

Page 5: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

khusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam sel yaitu sel granulosit (terdiri dari

netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel agranulosit) dan sel granulosit (terdiri dari limfosit,

trombosit, dan monosit) (Purwanto, 2006).

Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas dan monosit merupakan sel makrofag

yang berperan penting dalam memfagosit mikroorganisme patogen. Sedangkan trombosit sangat

berperan dalam proses pembekuan darah dan berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan tubuh

pada kerusakan-kerusakan di permukaan (Nabib dan Pasaribu, 1989 dalam Mulyani, 2006).

Berbeda dengan ketiga sel di atas, netrofil sangat aktif dalam membunuh bakteri dan jumlahnya

besar dalam nanah (Carboni, 1997 dalam Mulyani, 2006). Sel-sel tersebut bersirkulasi dalam

darah dan cairan limfa.

Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa bahan terlarut dan

tempat eritrosit, leukosit dan beberapa bahan lain yang tersuspensi. Sistem peredaran darah

terdiri dari jantung(yang merupakan pusat pemompaan darah), arteri (pembuluh darah dari

jantung), kapiler (yang menghubungkan arteri dengan vena) dan vena (pembuluh darah yang

menuju jantung). Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal.

Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu kali saja

melewati jantung. Darah yang terkumpul dari seluruh tubuh masuk ke atrium. Pada saat

relaksasi, darah mengalir pada sebuah katup kedalam ventrikel yang berdinding tebal. Kontraksi

dari ventrikel ini sangat kuat sehingga menyebabkan darah keluar menuju jaringan kapiler insang

lalu dari insang darah mengalir ke jaringan kapiler lain dalam tubuh. Pertukaran zat-zat pun

terjadi pada saat pengaliran darah ini.

Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, membawa oksigen

ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang memerlukan. Pertukaran

oksigen terjadi dari air dengan karbondioksida terjadi pada bagian semipermeable yaitu

pembuluh darah yang terdapat di daerah insang. Selain itu, di daerah insang terjadi pengeluaran

kotoran yang bernitrogen.

Melalui sel darah, suatu organisme dapat pula diketahui sampai mana organisme tersebut

mengalami pencemaran, baik itu dari media hidupnya dimana kualitas air tidak memenuhi syarat.

Page 6: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

Untuk mengetahui lebih lanjut dapat kita lihat dari presentase hematokrit yang terkandung dalam

darah.

Darah mempunyai suatu komposisi yang terdiri dari dua komponen utama yaitu sel dan

plasma. Sel terdiri atas sel-sel diskret yang memiliki bentuk khusus dan fungsi berbeda,

sedangkan komponen dari plasma selain fibrinogen, juga terdapat ion-ion anorganik dan

komponen organik untuk fungsi metabolik. Fungsi dari kedua komponen tersebut kadang-kadang

terpisah, kadang-kadang bergabung. Contohnya penggumpalan darah dan produksi antibodi.

Bahan-bahan untuk menggumpalkan darah berasal dari plasma adalah fibrinogen sedangkan dari

sel darah putih adalah trombosit. yang mengandung bahan penyusun, diantaranya :

1. Sel-sel (butir) darah

Sel darah merah merupakan bagian darah yang mempunyai bentuk.

Ada 3 macam sel darah :

Sel darah merah (Eritrosit)

Ikan sebagaimana vertebrata lain, memiliki sel darah merah (eritrosit) berinti dan

berwarna merah kekuningan dengan bentuk dan ukuran bervariasi antara satu species dengan

lainnya.

Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron tergantung pada

spesies ikannya. Jumlah eritrosit pada masing-masing species juga berbeda, tergantung aktivitas

ikan tersebut. Pada ikan yang memiliki aktivitas tinggi seperti ikan predator blue marlin

( Makaria nigricans ) memiliki hematokrit 43% dan mackerel 52,5%, sedangkan pada ikan

nototheniid ( Pagothenia bermachii ) hanya 21%. Tiap-tiap mm darah berkisar antara 20000 s.d.

3000000. Pengangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada jumlah hemoglobin (pigmen

pernapasan) yang terdapat dalam eritrosit.

Sel darah putih(Leukosit)

Sel darah putih (leukosit) memiliki jumlah antara 20000 s.d. 150000 tiap mm3 darah.

Leukosit dapat dibedakan menjadi dua yaitu granulosit (leukosit yang bergranula) dan

agranulosit (leukosit yang tidak bergranula). Berdasarkan penyerapan warna, granulosit terdiri

Page 7: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

dari neutrophil, acidophil (eosinophil) dan basophil. Agranulosit yang merupakan komponen

terbesar leukosit terdiri dari limposit, monosit dan trombosit.

Keping Darah (trombosit)

Trombosit berperan penting dalam pembekuan darah. Berfungsi mencegah kehilangan

cairan tubuhpada kerusakan-kerusakan di permukaan tubuh.

1. Plasma Darah

Merupakan cairan darah yang umumnya terdiri dari :

Air mencakup 91-92% Protein, sekitar 8-9% yang terdiri dari serum albumin, serum globulin dan fibrinogen. Garam anorganik dalam bentuk ion sekitar 0,9% seperti

Anion   : Cl-, Co3 2-, Hco3-, SO4 2-, PO4-, I-

Kation  : Na+, K+. Ca2+, Mg2+, Fe3+

Substansi organik bukan protein, terdiri dari : Non protein Nitrogen, misalnya lipid, karbohidrat, glukosa, garam amonium, urea, asam urat, dll.

Gas terlarut dalam plasma. Berbagai substansi lain seperti hormon, enzim dan anti toksin. Sel darah ikan memiliki

inti yang menonjol dengan jumlah ± 2juta mm3 dan memiliki ukuran yang cukup konsistenyaitu umumnya sekitar 12 x 3 mikron dan memiliki sitoplasma yang kecil.

Menurut strukturnya, sel darah terdiri dari :

Membran sel yang merupakan dinding sel. Bahan yang menyerupai spong yang disebut stroma. Hemoglobin yang menempati ruang kosong pada stroma.

Menurut analisi kimia, sel darah merah terdiri dari dua macam senyawa yaitu protein dan

lipid. Bentuk sel darah merah berubah ketika memasuki kapiler. Sel darah merah kaya akan

macam-macam senyawa-senyawa seperti glukosa, enzim, garam-garam organik, dan garam-

garam anorganik.

Darah memiliki fungsi utama yaitu menjaga keseimbangan pH tubuh. Fungsi utama

sistem sirkulasi darah adalah sebagai media transport zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh juga

Page 8: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

untuk transport panas dari dan ke jaringan tubuh dan untuk mempertahankan diri dari serangan

penyakit.

1. Sirkulasi Darah

Variable dasar dalam sirkulasi darah

1. Tekanan darah

Systoke (kontraksi), ventrikel menghasilkan tekanan dan aliran denyut yang berulang-ulang selama kontraksi.

Diastroke (relaksasi), periode relaksasi dan pengisian kembali sinus-venosis dan atrium.

a. Aliran darahb. Frekuensi Cor (heart rate) : jumlah denyut per menit.c. Stroke volume : jumlah darah yang dipompa keluar dari ventrikel  per denyut.d. Volume total darah (volume cor), yang tidak tetap, tergantung :

Respon pengembalian vena Sistem syraf simpatik Adrenalin Asetilkolin

Volume darah dipengaruhi :

1. Evolusi yang terus-menerus, misalnya ikan primitif mempunyai volume darah lebih sedikit dari ikan sekarang.

2. Ikan yang lebih aktif mempunyai volume darah lebih banyak daripada ikan non-aktif (sedentary).

Fungsi sirkulasi yang paling pnting selama aktifitas adalah pengangkutan oksigen, karena

meningkatnya aktifitas otot tanpa diimbangi dengan meningkatnya ketersediaan oksigen

sehingga menghabiskan sistem energi anaerobik dan akhirnya menjadi lelah (fatique).

Ikan yang mempunyai jumlah otot merah (anaerobik) banyak, biasanya lebih aktif dan

mempunyai curah cor yang lebih banyak.

Dasar dari respons sistem sirkulasi terhadap meningkatnya kecepatan aktifitas adalah :

Meningkatnya curah cor.

Page 9: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

Terdapat jumlah peningkatan dan mekanisme yang digunakan, bervariasi dengan cara hidup ikan dan spesies ikan.

1. Hematokrit

Hematokrit menunjukkan persen sel darah merah dari sejumlah darah. Bila dikatakan

hematokrit 40 (40%) berarti darah terdiri dari 40% sel darah merah dan 60% plasma dan sel

darah putih. Nilai normal hematokrit tergantung pada jenis kelamin.

Ada 3 metode untuk menentukan nilai hematokrit, yaitu :

1. Darah dimasukkan ke dalam tabung Winsrobe yang mempunyai skala, kemudian diputar dengan kecepatan 3000 putaran per menit selama setengah jam (sebelum dimasukkan ke dalam tabung darah diberi antikoagulan terlebih dahulu.

2. Mikrohematokrit, pada metode ini digunakan tabung kapiler khusus, alat pemutar dan papan skala untuk menentukan % volume sel darah merah. Kecepatan pemutaran adalah 11000rpm selama 4 menit.

3. Hematokrit dapat dilakukan secara elektronik. Pada metode ini menggunakan alat darah yang mampu meneruskan aliran, sedangkan sel darah merah bersifat menghambat aliran listrik darah yang telah dicampurdengan antikoagulan dihisap pada tabung khusus dan diselipkan pada alat baca. Dengan hanya menekan tombol, nilai hematokrit dapat dibaca pada galvanometer.

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai hematokrit pada ikan mas

(Cyprinus carpio).

Page 10: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

BAB II

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan Bahan :

Alat :

Centrifuge hematokrit

Disecting kit

Penjepit arteri gunting bergerigi

Pipa kapiler heparinez

Jarum besar

Timbangan

Wax (malam mainan anak-anak)

Hematokrit Reading Chart

Pisau bedah

Bahan :

Ikan Mas

Page 11: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

2.2 Prosedur Kerja

Dalam percobaan kali ini kita akan menentukan nilai hematikrit pada ikan mas (Cyprinus

carpio) Pengamatan dilakukan sebagai berikut:

Pertama kita menimbang berat ikan Mas yang akan digunakan dalam praktikum ini lalu

kita catat hasilnya.

Setelah itu kita akan membuat ikan tidak sadar dengan cara merusak otak bagian depan

menggunakan jarum yang cukup besar (disecting kit) dengan cara menusuk lewat tengah

hidung bagian kepala atas secara horizontal.

Lalu kita bedah tubuh ikan disekitar operculum sampai terlihat jantungnya.

Setelah kita bedah lalu jepit Aorta ventralis dengan penjepit arteri, biarkan selama 2-3

menit hingga berwarna merah karena sinus venasus telah terisi darah.

lepaskan penjepit arteri, lalu menampung darah yang keluar dari sinus venasus dengan

pipa kapiler sampai ¾ pipa terisi, usahakan jangan sampai ada gelembung gas pada pipa

kapiler.

Lalu homogenkan darah dengan cara menggoyangkan pipa kapiler ke kiri dan ke kanan

secara horizontal sambil diputar-putar.

Menutup salah satu bagian pipa kapiler dengan wax (malam).

Memasukkan kedalam centrifuge dengan seimbang sekitar 4 - 5 menit.

Setelah itu sesuaikan dengan diagram hematokrit reading chart lalu catat hasilnya.

Page 12: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Untuk mengetahui nilai hematokrit dalam percobaan ini digunakan dengan menggunakan

Sentrifugasi Hematokrit, yang kemudian hasil dari sentrifugasi tersebut dibandingkan dengan

nilai pada diagram Hematokrit Reading Chart.

Pengamatan nilai hematokrit pada ikan mas (Cyprinus carpio) :

BOBOT

( gram )

HEMATOKRIT

( %)

81

 

55

3.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan didapatkan hasil, yaitu persentase hematokrit

yang menunjukan nilai persentase sel darah merah yang kami lakukan pada 2 buah pipa kapiler

pada ikan Mas (Cyprinus carpio),, didapatkan rata-rata nilai hematokritnya 55% dari berat tubuh

ikan 81 gram. Hal ini berarti darahnya terdiri dari 55% sel darah merah dan 45% terdiri dari

plasma. Pada percobaan yang kami lakukan terhadap sel darah dari ikan Mas (Cyprinus carpio),

hal tersebut menunjukan laju metabolisme mempengaruhi nilai hematokrit dari suatu individu

dengan cara hidup ikan, jenis kelamin ikan dan spesies ikan tersebut. Kesalahan juga tidak

menutupi kemungkinan baik dari alat maupun praktikan dalam melakukan pengamatan ini

seperti belum homogennya darah pada pipa kapiler karena kurangnya atau tidak kita goyang -

goyangkan pipa kapiler ke kiri dan ke kanan secara horizontal sambil diputar-putar Keterbatasan

dari sentrifugasi dengan menggunakan Sentrifugasi Mikro Hematokrit, baik itu karena kesalahan

Page 13: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

manusia ataupun karena keterbatasan alat lalu tidak sempurnanya penutupan ujung pipa kapiler

dengan malam/wax sehingga terjadi hilangnya dari pipa kapiler setelah dilakukan sentrifugasi.

Page 14: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

BAB IV

KESIMPULAN

Dalam praktikum penentuan nilai hematokrit pada ikan mas (Cyprinus carpio) ini dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut :

Darah terdiri dari dua kelompok besar yaitu sel darah dan plasma, sel terdiri atas sel-sel

diskret yang memiliki bentuk khusus dan fungsi berbeda secara umum sistem peredaran

darah pada semua vertebrata adalah sama, meskipun perbedaan-perbedaan mendetail

tetap ada di antara setiap kelompok hewan. Hal tersebut tergantung anatomi, fisiologi,

dan kondisi lingkungan.

Untuk mengetahui jumlah sel darah merah dalam darah dapat dilihat dari nilai

hematokritnya dengan melakukan penentuan nilai hematokritnya;

Ada hubungan dan korelasi yang sangat kuat antara hematokrit dan jumlah hemoglobin

darah, semakin rendah jumlah sel-sel darah merah maka semakin rendah pula kandungan

hemolobin darah.

Nilai hematokrit ini berhubungan dengan laju metabolisme, cara hidup ikan, jenis

kelamin ikan dan spesies ikan tersebut,

Semakin tinggi nilai hematokrit pada suatu ikan maka semakin tinggi pula jumlah sel

darah merahnya;

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Laporan Praktikum Penghitungan Hematokrit Pada Ikan Mas

http://maswira.wordpress.com/2008/09/17/darah-ikan-2/

(diakses pada tanggal 4 Desember 2009)

http://nyetnyetanyet.wordpress.com/2009/10/24/laporan-hematrokit-fha/

(diakses pada tanggal 4 Desember 2009)