Laporan Praktikum Mg 1 FBS 1 Kormotografi, Dll

15
PROTEIN Teori dan Definisi : Gabungan dari beberapa asam amino membentuk ikatan polipeptida. Prinsip : Ikatan peptida yang menyusun protein dan polipeptida akan bereaksi dengan pereaksi biuret ( ) dalam suasana basa membentuk warna lembayang. Uraian : Pemisahan protein terdiri atas beberapa proses yaitu, - Pengendapan - Salting Out Protein - Kromatografi Kromatografi terdiri dari, - Kertas (Partisi) - Lapisan tipis atau kolom (Absorpsi) - Gas (Absorpsi) Fasa : - Diam (stasioner) - Bergerak (mobile) Alat dan Bahan : - Albumin 2 ml - Air suling 2 ml 1

description

fhfh

Transcript of Laporan Praktikum Mg 1 FBS 1 Kormotografi, Dll

PROTEINTeori dan Definisi :

Gabungan dari beberapa asam amino membentuk ikatan polipeptida.

Prinsip

:

Ikatan peptida yang menyusun protein dan polipeptida akan bereaksi dengan pereaksi biuret () dalam suasana basa membentuk warna lembayang.

Uraian

:

Pemisahan protein terdiri atas beberapa proses yaitu,

Pengendapan

Salting Out Protein

Kromatografi

Kromatografi terdiri dari,

Kertas (Partisi)

Lapisan tipis atau kolom (Absorpsi)

Gas (Absorpsi)

Fasa

:

Diam (stasioner)

Bergerak (mobile)

Alat dan Bahan:

Albumin 2 ml

Air suling 2 ml

Pati 2 ml

NaOH 2 ml

2 ml Tabung reaksi 3 buah

Pipet tetes Cara Kerja

:

Siapkan alat dan bahan.

Ambil tiga buah tabung reaksi

Masing-masing tabung reaksi diisi oleh albumin, air suling, dan pati sebanyak 1 ml dan berilah label pada tiap tabung

Tambahkan NaOH 1ml pada tiap tabung

Tambahkan tetes demi tetes cairan Kemudian kocok perlahan , lalu lihat dan catat perubahan warnanyaHasil Pengamatan: NoLarutanNaOHHasil

1.Albumin (1 ml)1 ml3 tetesUngu

2.Air suling (1 ml)1 ml3 tetesBiru muda

3.Pati (1 ml)1 ml3 tetesBiru muda

Kesimpulan

:

Larutan yang mengandung protein setelah ditambahkan dengan 1ml NaOH + , albumin lah yang berubah menjadi warna lembayung (ungu) yang menunjukkan adanya protein dalam larutan tersebut.KROMATOGRAFI

Sasaran Praktikum

PraktikumSajianYang harus diperhatikan

Pemisahan Protein dan Kromatografi_____Tata cara dalam memisahkan hemoglobin dari vitamin B12 dengan tekhnik penyaringan molekuler (Moleculer Seive chromatography)

Uraian :

Dalam percobaan ini digunakan butiran mikroskopis dekstran (suatu bentuk polimer glukosa) dengan diameter dan ukuran pori-pori tertentu sebagai fasa stationer. Vitamin B12 (berwarna merah muda) mempunyai ukuran molekul yang lebih kecil dari pori-pori (BM 1350 dalton), sehingga akan terperangkap masuk dalam pori-pori butiran, keluar lagi, terperangkap dalam butiran lain, demikian seterusnya sehingga akan lebih lambat ke luar dari kolom. Sebaliknya molekul hemoglobin (berwarna coklat) dengan BM 65.000 dalton tidak dapat masuk ke pori-pori dan akan lewat disela-sela butiran sehingga akan ke luar lebih dahulu dari kolom pemisah.

Bahan :

Larutan yang mengandung hemoglobin dan vitamin B12

Kolom berisi gel penyaring molekul (Sephadex-G100)

Dapar NaCl 0,9%, sebagai pelarut zat yang akan dipisahkan dan sebagai eluen

Kertas grafik

Cara Kerja :

Siapkan 14 tabung penampung, tandai tabung 1-12 secara berurutan dengan angka. Tabung 13 ditandai dengan sisa dan tabung 14 dengan dapar. Pipetkan 4mL dapar ke dalam tabung bertanda dapar. Buka penutup atas dan penutup ujung bawah kolom pemisah. Tampung dapar dalam tabung bertanda sisa, sampai seluruh dapar ke luar. Tutup kembali ujung bawah kolom pemisah. Dengan hati-hati tempatkan kolom tersebut pada tabung I Dengan pipet, teteskan 2 tetes campuran Hb dan vitamin B12 tepat di atas permukaan gel dengan sangat hati-hati supaya tidak mengganggu gel. Bukalah penutup ujung bawah kolom dan biarkan 1-2 tetes larutan dapar ke luar, hingga campuran Hb dan vitamin B12 masuk ke dalam gel. Dengan hati-hati tambahkan dapar setetes demi setetes, dengan cara mengalirkannya perlahan-lahan melalui dinding kolom dekat permukaan gel. Mulailah menampung dalam tabung 1 sebanyak 5 tetes. Pindahkan kolom ke tabung 2 dan lanjutkan menampung fraksi 5 tetes dalam tiap tabung penampung. Penampung gel tidak boleh kering,jadi sambil menampung fraksi, dapar ditambahkandengan cara hati-hati.

Setelah pemisahan selesai(gel sudah jernih),tutup kembali ujung bawah kolom pemisah.

Catat warna dan intensitas tiap tabung (tabung 1-12)

Ukur serapan fraksi-fraksi pada panjang gelombang 540nm yaitu dengan cara menambahkan aquades 2,5 mL tiap fraksi. Gambarkan kurva serapan fraksi dengan nomor tabung sebagai sumbu X dan nilai serapan sebagai sumbu Y.

Hasil Pengamatan :

Tabung1234567891011

WarnaBening kuningBening kuning ++KuningKuning++Kuning gelapKuning gelap+Kuning+++KuningBening kuning +++Bening kuning +-

Intensitas

(+++)135791068420

iKesimpulan :

Kesimpulan:

Pemisahan hemoglobin dan vitamin B-12 dapat dilakukan dengan teknik penyaring molekuler (Molecular Sieve Chromatoghraphy) vitamin B-12 mempunyai ukuran yang lebih kecil daripada hemoglobin sehingga akan terperangkap masuk dalam pori-pori butiran, keluar lagi, terperangkap dalam butiran lain, demikian seterusnya sehingga akan lebih lambat ke luar kolom.

Pemeriksaan Glukosaa. Reaksi Benedict

Tujuan : Memperlihatkan sifat mereduksi dari beberapa macam sakarida

Teori singkat :

Kuprisulfat di dalam larutan tembaga alkali akan direduksi oleh sakarida yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas membentuk kuprooksida.

Prinsip :

Karbohidrat yang mengandung gugus aldehid dan keton akan mereduksi ion kupri dalam suasana basa menjadi ion kupro membentuk endapan merah .

Bahan :

1. Larutan benedict (terdiri dari kuprisulfat,natrium karbonat,natrium sitrat)

2. Larutan glukosa,fruktosa dan sukrosa masing-masing 1%

Cara kerja :

BahanTabung

1234

Larutan Benedict2,5 mL2,5 mL2,5 mL2,5 mL

Larutan Glukosa 1%4 tetes---

Larutan Fruktosa 1%-4 tetes--

Larutan Sukrosa 1%--4 tetes-

Amilum---4 tetes

Panaskan selama 8 menit dalam air mendidih (100C), lalu biarkan dingin perlahan

HASIL :

Ada/tidaknya endapan merah bataAdaAdaTidak adaTidak ada

KESIMPULAN :

Semua monosakarida seperti glukosa , fruktosa dapat mereduksi larutan benedict dengan ditandai adanya endapan merah. Sedangkan yang termasuk kedalam disakarida seperti sukrosa dan polisakarida seperti amilum tidak dapat mereduksi larutan benedict sehingga tidak ada endapan merah.ENZIM

Sasaran Praktikum

PraktikumSajianYang harus diperlukan

Untuk mengetahui kecepatan reaksi enzimatik dan pengaruh konsentrasi enzim. Untuk mengetahui kadar GPT & GOT. Untuk mengetahui daya larut & kejenuhan lemak serta konsentrasi trigliserida.

----------Prosedur kerja cara mengukur kadar GPT & GOT, daya larut & kejenuhan lemak, Konsentrasi trigliserida, pengaruh konsentrasi & kecepatan reaksi enzim.

Uraian : A.ENZIM

1. Pengaruh Suhu

Tujuan :

Memperlihatkan kecepatan reaksi enzimatik sampai suhu tertentu sebanding dengan kenaikan suhu. Reaksi enzimatik mempunyai suhu optimum.Teori Singkat :

Suhu yang sangat rendah akan menyebabkan terhentinya kerja enzim secara reversible karena dalam keadaan tersebut tidak terjadi benturan antara molekul enzim(E) dan substrat(S). Akibatnya kompleks E-S yang sangat penting dalam reaksi enzimatik tidak terbentuk sehingga produk(P) juga tidak terbentuk. Jika suhu dinaikkan sedikit demi sedikit,benturan E & S untuk membentuk E-S akan semakin cepat sehingga P yang terbentuk akan semakin banyak. Keadaan ini terjadi sampai suhu tertentu,yaitu pada suhu optimum.

Suhu yang jauh lebih tinggi dari suhu optimum akan menyebabkan enzim terdenaturasi. Akibatnya, meskipun benturan E dan S semakin sering,kompleks E-S tidak terbentuk karena enzim terdenaturasi akibatnya pembentukan P berkurang. Denaturasi enzim dapat terjadi ireversibel terutama bila suhu lingkungan jauh melampaui suhu optimum.

Renin

Kasein Parakasein ( menggumpal )

Bahan :

Susu segar

Larutan enzim rennin

Es batu

Penangas air

Cara Kerja :

BahanSuhu

0C(25-30)C(37-40) C(75-80) C

Susu segar5 mL5 mL5 mL5 mL

Renin 0,5%1 mL1 mL1 mL1 mL

DIAMKAN 3 MENIT

Campur bahan susu dan rennin pada masing-masing suhu

Hasil pengukuran

Waktu penggumpalan (detik)

Kesimpulan :

Kecepatan kerja enzim berbanding lurus dengan suhu. Makin tinggi suhu, maka enzim bekerja semakin cepat.

LIPID

1. Uji Daya Larut Lemak

Tujuan

Memperlihatkan bahwa lemak tidak larut dalam air dan hanya larut dalam pelarut organic.

Teori singkat

Molekul lemak berinteraksi dengan molekul pelarut organik dalam bentuk interaksi hidrofobik. Sehingga lemak tersebar merata diantara pelarut organik dan dikelilingi oleh senyawa tersebut. Interaksi ini tidak terjadi dengan molekul air.

Bahan :

Gajih / lemak

Air suling

Eter

Kloroform

Aseton

Toluene

Air suling mendidih

Cara kerja : BAHANTabung

123456

GajihSecukupnyaSecukupnyasecukupnyasecukupnyasecukupnyasecukupnya

Akuades2mL-----

Air 100C-2mL----

Eter--2mL---

Kloroform---2mL--

Aseton----2mL-

Toluene-----2mL

Kocok kuat-kuat, kemudian tutup rapat dan amati kelarutan

HASILBerwarna kuning pucatBerwarna kuning pucatSeperti bergel

Diamkan 5 menit , dan amati kelarutannya

HASILTidak bercampur lipid di atas air di bawahTidak bercampur lipid dibawah air di atasBercampur lipid dan air

Kesimpulan :

Lemak tidak mudah larut dalam air karena sulit mengabsorpsi air. Terbukti bersifat hidropobic dan non polar sehingga sukar larut dalam air.11

_1380280143.xlsChart1

1

3

5

7

9

10

6

8

4

2

0

Y-Values

Grafik Intensitas Kromatografi

Sheet1

X-ValuesY-Values

11

23

35

47

59

610

76

88

94

102

110