Laporan Praktikum L2

28
VOLTAMETER (L2) IRASANI RAHAYU 1113100026 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA ABSTRAK Telah dilakukan percobaan voltameter, yang mana percobaan ini bertujuan untuk menentukan keseksamaan dalam penunjukkan jarum pada amperemeter dengan menggunakan voltameter tembaga. Percobaan yang dilakukan menggunakan variasi arus yaitu 0,7 ampere dan 1 ampere. Dalam percobaan yang mana terdiri dari satu katoda yang berada diantara dua anoda. Yang mana pada percobaan ini menggunakan prinsip elektrolisis, yang mana reaksi yang terjadi pada CuSO 4 diantaranya reaksi oksidasi pada anoda dan reaksi reduksi pada katoda. Dari percobaan didapatkan data massa endapan, waktu, dan besar arus. Dari data yang diperoleh, didapatkan nilai arus dari perhitungan menggunakan hukum Faraday yaitu nilai arus 0,7 dari amperemeter didapatkan perhitungan arus sebesar 1,32 amper. Dan untuk yang arus 1 i

description

L2

Transcript of Laporan Praktikum L2

Page 1: Laporan Praktikum L2

VOLTAMETER (L2)

IRASANI RAHAYU

1113100026

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan voltameter, yang mana percobaan ini bertujuan untuk

menentukan keseksamaan dalam penunjukkan jarum pada amperemeter dengan

menggunakan voltameter tembaga. Percobaan yang dilakukan menggunakan variasi

arus yaitu 0,7 ampere dan 1 ampere. Dalam percobaan yang mana terdiri dari satu

katoda yang berada diantara dua anoda. Yang mana pada percobaan ini menggunakan

prinsip elektrolisis, yang mana reaksi yang terjadi pada CuSO4diantaranya reaksi oksidasi

pada anoda dan reaksi reduksi pada katoda. Dari percobaan didapatkan data massa

endapan, waktu, dan besar arus. Dari data yang diperoleh, didapatkan nilai arus dari

perhitungan menggunakan hukum Faraday yaitu nilai arus 0,7 dari amperemeter

didapatkan perhitungan arus sebesar 1,32 amper. Dan untuk yang arus 1 ampere dari

amperemeter didapatkan perhitungan arus sebesar 5.37 ampere.

Kata kunci : Elektrokimia, Elektrolisis, Hukum Faraday.

i

Page 2: Laporan Praktikum L2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

1.1 Latar Belakang..........................................................................................3

1.2 Permasalahan.............................................................................................3

1.3 Tujuan........................................................................................................3

BAB II DASAR TEORI..........................................................................................4

2.1 Elektokimia...............................................................................................4

2.2 Hukum Faraday.........................................................................................4

2.3 Elektrolisis.................................................................................................6

2.4 Voltmeter...................................................................................................9

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN..............................................................11

3.1 Alat dan Bahan........................................................................................11

3.2 Skema Alat..............................................................................................11

3.3 Langkah Percobaan.................................................................................11

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................................12

4.1 Analisis Data...........................................................................................12

4.2 Perhitungan..............................................................................................12

4.3 Pembahasan.............................................................................................13

BAB V KESIMPULAN.........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

LAMPIRAN...........................................................................................................17

ii

Page 3: Laporan Praktikum L2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari listrik sering di gunakan untuk keperluan baik

rumah tangga maupaun keperluan dalam usaha. Dalam listrik sering kali di dengar

istilah amperemeter, dan voltmeter. Yang mana amperemeter digunakan untuk

menghitung besarnya arus yang melewati suatu rangkaian. Sedangkan voltmeter

digunakan untuk menghitung besarnya beda potensial.

Untuk mengetahui besarnya kuat arus yang melewati suatu rangkaian dapat

diketahui dengan melihat jarum pada amperemeter. Dalam suatu alat amperemeter

memiliki keseksamaan dalam penunjukan jarum amperemeter yang berbeda

antara alat yang satu dengan yang lainnya. Maka dari itu untuk mengatahui

keseksamaan dari jarum amperemeter, dapat dilakukan percobaan dengan

menggunakan voltmeter tembaga. Dengan voltmeter ini dapat diketahui besanya

arus yang mengalir dalam suatu rangkaian melalui perhitungan pertambahan

massa katodanya, dari akibat peristiwa elektrolisis dari tembaga, sehingga

menghasilkan suatu endapan.

1.2 Permasalahan

Pada percobaan voltmeter ini permasalahan yang timbul adalah bagaimana

menentukan keseksamaan dari penunjukan jarum amperemeter dengan

menggunakan voltmeter tembaga.

1.3 Tujuan

Dalam percobaan voltmeter ini bertujuan untuk menentukan keseksamaan

dari penunjukan jarum amperemeter dengan menggunakan voltmeter tembaga.

3

Page 4: Laporan Praktikum L2

BAB II DASAR TEORI

1.4 Elektokimia

Reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) dapat terjadi di berbagai reaksi kimia.

Perubahan yang terjadi dapat dipandang sebagai proses transfer electron dari sati

spesi ke spesi kimia yang lainnya. Ilmu yang mempelajari reaksi redoks

menyebabkan electron bergerak pada kawat atau ketika aliran electron

mengakibatkan reaksi redoks, hal ini disebut dengan elektrokimia. Aplikasi

elektrokimia sangat luas diantaranya baterai. Yang mana baterai yang

menghasilkan energi listrik dari reaksi kimia, digunakan sebagai penyuplai tenaga

yang digunakan dalam kehidupan sehari hari, contohnya kalkulator, senter dll

(Ita Ulfin, dkk, 2010,241).

Perubahan energi yang bertalian dengan reaksi kimia biasanya ditunjukkan

dalam bentuk panas yang diserap dari atau dilepas ke lingkungan sekitar. Jika

kerja yang dilakukan oleh sistem kimia terhadap lingkungan biasanya berupa

kerja mekanik atau dengan persamaan

P V = W ………………………………………………………….( 2.1 )

Bisa juga terjadi bahwa kerja yang dilakukan berbentuk kerja listrik yaitu

dW = dQ merupakan beda potensial dan Q sama dengan muatan listrik

(M Utoro Yahya, 1986,81).

1.5 Hukum Faraday

Hukum Faraday menyatakan hubungan antara jumlah listrik yang digunakan

dengan massa zat yang dihasilkan, baik di katoda maupun di anoda pada proses

elektrolisis. Bunyi Hukum Faraday 1 "Massa zat yang terbentuk pada masing-

masing elektroda sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir pada

elektrolisis tersebut". Sedangkan Bunyi Hukum faraday 2 "Massa dari macam-

macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda oleh sejumlah arus

4

Page 5: Laporan Praktikum L2

listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan berat ekivalen masing-

masing zat tersebut".

Michael Faraday adalah seorang ilmuwan Inggris yang ahli dalam bidang

kimia dan fisika dan mendapat julukan "Bapak Listrik" karena berkat usahanya

listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya.Ia mempelajari berbagai bidang

ilmu pengetahuan, termasuk elektromagnetis dan medan elektrokimia. Dia juga

menemukan alat yang nantinya menjadi pembakar Bunsen, yang digunakan

hampir di seluruh laboratorium sains sebagai sumber panas yang praktis.Beliau

lahir pada tanggal 22 September 1791 dan wafat pada tanggal 25 Agustus

1867.Dia dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet,

bahkan banyak dari para ilmuwan yang mengatakan bahwa beliau adalah seorang

peneliti terhebat sepanjang masa.Beberapa konsep yang beliau turunkan secara

langsung dari percobaan, seperti elektrolisis telah menjadi gagasan dalam fisika

modern.

Faraday mengamati peristiwa elektrolisis melalui berbagai percobaan yang

dia lakukan.Dalam pengamatannya jika arus listrik searah dialirkan ke dalam

suatu larutan elektrolit, mengakibatkan perubahan kimia dalam larutan tersebut.

Sehingga Faraday menemukan hubungan antara massa yang dibebaskan atau

diendapkan dengan arus listrik. Hubungan ini dikenal dengan Hukum Faraday. 

Menurut Faraday: Jumlah berat (massa) zat yang dihasilkan (diendapkan)

pada elektroda sebanding dengan jumlah muatan listrik (Coulumb) yang dialirkan

melalui larutan elektrolit tersebut. Massa zat yang dibebaskan atau diendapkan

oleh arus listrik sebanding dengan bobot ekivalen zat-zat tersebut. Dari dua

pernyataan diatas, disederhanakan menjadi persamaan: 

M = e. i. t / F ..................................................................( 2.2 )

Yang mana M = massa zat dalam gram, e = berat ekivalen dalam gram = berat

atom : valensi, i = kuat arus dalam Ampere, t = waktu dalam detik ,F = Faraday

Faraday menyimpulkan bahwa Satu faraday adalah jumlah listrik yang

diperlukan untuk menghasilkan satu ekivalen zat pada elektroda, begitulah

menurutnya. Muatan 1 elektron = 1,6 x 10-19 Coulomb.1 mol elektron = 6,023 x

5

Page 6: Laporan Praktikum L2

1023 eletron.Muatan untuk 1 mol eletron = 6,023 . 1023 x 1,6 . 10 -19 = 96.500

Coulomb = 1 faraday.

Yang pertama adalah Hukum Faraday I. Bunyi dari hukum Faraday I ini

adalah berikut "Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda

sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut"

m=e . i . t

96500..............................................................................................…

( 2.3 )

q = i .t 

yang mana diketahui bahwam = massa zat yang dihasilkan (gram), e = berat

ekivalen = Ar/ Valensi = Mr/Valensi, i = kuat arus listrik (amper), t = waktu

(detik), q = muatan listrik (coulomb).

Selain hukum faraday I yang telah dijabarkan diatas, maka selanjutnya

adalah Hukum Faraday II.Bunyi dari hukum ini adalah "Massa dari macam-

macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda oleh sejumlah arus

listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan berat ekivalen masing-

masing zat tersebut." Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut ini :

m1 :m2 = e1 : e2.........................................................................................(2.4)

yang mana dari persamaan tersebut diketahuim = massa zat (gram), e = beret

ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi, (Petrucci.1998.78).

1.6 Elektrolisis

Apabila listrik di lewati oleh lelehan senyawa ionic ataupun senyawa

elektrolit maka suatu reaksi kimia elektolisis terjadi.Saat sebuah listrik mulai di

alirkan, perubahn kimia mulai terjadi.Pada elektroda positif, anoda, terjadi

oksidasi saat electron ditarik dari ion yang bermuatan negative.Sumber arus

searah mengalirkan electron-elektron tersebut mulai rangkaian listrik eksternal

menuju elektroda negative, katoda.Di katoda terjadi reaksi reduksi saat elektron

didorong ke ion yang bermuatan positif. Perubahan kimia yang terjadi pada

elektoda sebagai contoh seperti berikut

CuSO4 Cu++ + SO4- - ….(2.5)

Reaksi pada anoda : H2O 2H+ + O2

6

Page 7: Laporan Praktikum L2

Reaksi pada katoda : Cu++ Cu + 2e

Anoda adalah elektroda tempat terjadinya oksidasi.Sedangkan Katoda adalah

tempat terjadinya reduksi. (Ita Ulfin, dkk, 2010, 242)

Banyak peneliti awal elektokimia dilakukan oleh ilmuan Inggris,

diantaranya Michael Faraday (1791-1867).Saat itu dialah yang membuat istilah

anoda, katoda, elektroda, elektrolit, dan elektrolisis.Pada tahun 1833, Faraday

menemukan bahwa besarnya perubahan kimia yang terjadi selama elektrolisis

berbanding lurus dengan besarnya muatan listrik yang lewat pada suatu sel

elektrolisis. Sebagai contoh reduksi ion tembaga di katoda sebagai persamaan

berikut:

Cu++ Cu + 2e …………………..(2.6)

Persamaan berikut menyatakan bahwa untuk mengendapkan 1 mol logam

tembaga membutuhkan 2 mol electron.Oleh karena itu mengendapkan 2 mol

logam tembaga membutuhkan 4 mol electron.Dimana dua kali listrik yang

dibutuhkan.Oleh karena itu reaksi setengah sel oksidasi atau reduksi mengaitkan

besarnya bahan kimia yang hilang atau diproduksi dengan besarnya electron yaitu

arus listrik yang harus diberikan.Dalam satuan SI untuk arus adalah ampere (A)

dan suatuan SI untukmuatan adalah Coulumb (C).SatuanCoulumb adalah jumlah

muatan yang lewat pada suatu titik disebuah kawat pada saat arus listrik sebesar

satu ampere mengalir dalam waktu satu detik, (Ita Ulfin, dkk, 2010).

Contoh dari reaksi elektrolisis

Gambar 2.1 Reaksi Elektrolisis sumber: (David E.Goldberg,2007)

Berdasarkan reaksi yang telah dituliskan diatas, dapat simpulkan bahwa

Cu2+ dari larutan garam bergerak menuju katoda. Sehingga anoda kehilangan Cu2+

yang dipakai untuk menetralkan SO42- . Selain itu, maka untuk menghitung

7

Page 8: Laporan Praktikum L2

besarnya kuat arus diperlukan massa endapan logam di katoda. Sesuai dengan

hukum Faraday I yang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, maka dapat

dihitung.

jembatan garam dari tembaga

Gambar 2.2 Jembatan garam sumber: (Chang, Raymond 1996)

Selanjutnya dari pernyataan tersebut dapat dibuat suatu persamaan rumus

sebagai berikut :

G ~ q G=i . a . t …………(2.6)

i= Ga. t

Yang mana diketahui bahwa G= Massa endapan logam (gr), a =Ekivalen

elektrokimia (gr/coloumb), i = Arus (Ampere), t = Waktu (detik).

Disini dapat dikatakan jumlah arus yang akan dialirkan, secara perhitungan

dinyatakan sebagai 1 Faraday, sehingga sesuai pula dengan satuan standar

kelistrikan yang menyatakan banyaknya elektron yang melewati elektrolit adalah

Coloumb maka :

1 Faraday = 1 mol elektron

= 96500 Coloumb

Sesuai dengan reaksi dan definisi ekivalensi elektrokimia, yaitu

meruipakan berat zat yang diperlukan untuk memperoleh atau melepaskan 1 mol

elektron, maka harga elektrovalensi kimia untuk Cu dapat ditentukan sebagai

berikut:

8

Page 9: Laporan Praktikum L2

Dari hukum Faraday, rumus untuk mencari ekivalensi elektrokimia (a)

adalah :

a=Gi. t

= G

1Faraday= G

96500.....................................................................

(2.7)

Karena 1 mol Cu (63,5) gr menghasilkan 2 mol e-, maka diperlukan ½ mol

Cu untuk menghasilkan 1 mol elektron. Sehingga harga ekivalensi elektrokimia

(a) untuk Cu dapat ditentukan sebagai berikut :

a=

12G

96500C ………………………………………………………….…..

(2.8)

Setelah ekivalensi elektrokimia diketahui maka harga i dapat ditentukan

melalui persamaan :

i = G / (a . t)

i = G / (0,3293 . t).................................................................(2.9)

Kemudian kuat arus sesungguhnya (Is) dapat dihitung dengan memasukkan

jumlah endapan pada katoda. Dan nantinya akan dibandingkan dengan harga i

yang ditunjukkan jarum amperemeter. Dengan demikian, besarnya keseksamaan

dari penunjukan jarum amperemeter dengan voltameter tembaga dapat

diperhitungkan dilengkapi ralat perhitungan, (Ita Ulfin,dkk.2010.143).

Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, atau yang

didalam larutannya akan terdisosiasi, atau terurai menjadi ion-ion yang bermuatan

listrik. Ion yang bermuatan positif akan tertarik atau menuju kutub atau elektroda

negative (katoda) disebut kation. Elektrolit kuat akan terdisosiasi seluruhnya atau

sebagian besar menjadi ion-ion, sedangkan elektrolit lemah hanya sebagian kecil

yang terdisosiasi menjadi ion-ion dalam larutan.Energi listrik dapat ditransfer

melalui materi berupa hantaran muatan listrik yang berwujud arus listrik.Hal ini

mengandung arti bahwa harus terdapat membawa muatan listri. Di dalam materi

serta adanya gaya yang menggerakkan , membawa muatan tersebut. Membawa

muatan dapat berupa electron sperti dalam logam dan semikondutor. Dapat pula

berwujud ion-ion positif atau pu ion negative. Di dalam larutan elektrolit

9

Page 10: Laporan Praktikum L2

sedangkan yang belakangan disebut ionic atau elektrolitik.Gaya listrik yang

membuat muatan bergerak biasanya berasal dari batrai, generator, atau sumber

energi listri yang lainnya, (M Utoro Yahya, 1986, 82).

1.7 Voltmeter

Alat yang diggunakan untuk mengukura arus disebut amperemeter. Untuk

menggukur arus dalam suatu kawat basanya memutus atau memotong kawat dan

menyisipkan amperemeter, supaya arus yang akan diukur melewati alat ini.

Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial disebut dengan

voltmeter. Untuk mengukur beda potensialantara sembarang atau dua titik pada

rangkaian terminal-terminal voltmeter dihubungkan antar titik-titik tersebut tanpa

memutus atau memotong kawat, ( Halliday, 2005, 178).

10

Page 11: Laporan Praktikum L2

+ -+-++ A

Rv

-++E

+

-+

Gambar 3.1 Rangkaian Alat

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

1.8 Alat dan Bahan

Pada percobaan voltameter diperlukan alat dan bahan diantaranya

valtameter tembaga dengan perlengkapannya satu set, amperemeter satu buah,

timbangan analisis satu set, tahanan geser satu buah, adaptor sat buah, stopwatch

satu buah dan tahanan variable 10 x 10 satu buah (Rv).

1.9 Skema Alat

Pada percobaan voltmeter digunakan alat dengan skema sebagai berikut

1.10 Langkah Percobaan

Pada percobaan voltmeter yang terlebih dahulu dilakukan adalah dihitung

arus maksimum dengan digunakan luas permukaan katoda bila kepadatan arus

0,01 - 0,02 A/cm2. Kemudian dibersihkan elektroda dengan digunakan kertas

11

Page 12: Laporan Praktikum L2

gosok, diukur massa elektroda dengan neraca analisis. Setelah itu dibuat

rangkaian seperti gambar 3.1, digunakan i ditentukan dengan diatur Rv. Dicatat

harga amperemeter dan diusahakan harga i tetap dengan diatur Rg. Setelah kurang

lebih sepuluh menit, diputus aliran listrik lalu dikeringkan katoda dan ditimbang

massa elektoda yang memempel pada katoda. Dilakukan percobaan berikut

sebanyak limakali pengulangan dalam waktu yang sama. Selain itu percobaan

dilakukan dengan variasi arus amperemeter yang lainnya.

12

Page 13: Laporan Praktikum L2

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1.11 Analisis Data

Dari percobaan voltameter yang telah dilakukan didapatkan data

percobaan sebagai berikut.

Tabel 4.1 Data hasil percobaan dengan menggunakan arus sebesar 0.7

Tabel 4.2 Data hasil percobaan dengan menggunakan arus sebesar 1 A

No I (A) m (gr) m'(gr) t(s)

1 1 78,5 79,4 600

2 1 78,5 79,5 600

3 1 78,5 79,5 600

4 1 78,5 79,6 600

5 1 78,5 79,8 600

1.12 Perhitungan

Dari data yang diperoleh pada percobaan Voltameter yang bertujuan untuk

menentukan keseksamaan pada jarum di amperemeter dengan menggunakan volta

tembaga di dapatkan perhitungan sebagai berikut :

Diketahui : I (arus tercatat) = 0.7 A

a (ekuivalensi Cu) = 0.329 mg/A.s

Massa katoda = 78.5 gram

Massa katoda + endapan = 78.7 gram

Massa endapan Cu (G) = (Massa katoda + endapan) - Massa katoda

13

No I (A) m (gr) m'(gr) t(s)

1 0,7 78,5 78,7 600

2 0,7 78,5 78,7 600

3 0,7 78,5 78,7 600

4 0,7 78,5 78,9 600

5 0,7 78,5 78,8 600

Page 14: Laporan Praktikum L2

= 78.7 gram – 78.5 gram = 0.2 gram

I’ (arus listrik) = G / a . t

= 0.2 g/(0.329 . 10-3 g/A s)(600 s)

= 0.2 . 103/197.4

= 1.01 A

Tabel 4.3 Hasil perhitungan I dengan menggunakan 0.7 A

No I (A) m (gr) m'(gr) Δm t(s) a(mg/As) I’ (A)1 0.7 78.5 78.7 0.2 600 0.329 1.012 0.7 78.5 78.7 0.2 600 0.329 1.013 0.7 78.5 78.7 0.2 600 0.329 1.014 0.7 78.5 78.9 0.4 600 0.329 2.035 0.7 78.5 78.8 0.3 600 0.329 1.52

I rata-rata 1.32

Tabel 4.4 Hasil perhitungan I dengan menggunakan 1 A

No I (A) m (gr) m'(gr) Δm t(s) a(mg/As) I (A)

1 1 78.5 79.4 0.9 600 0.329 4.56

2 1 78.5 79.5 1 600 0.329 5.07

3 1 78.5 79.5 1 600 0.329 5.07

4 1 78.5 79.6 1.1 600 0.329 5.57

5 1 78.5 79.8 1.3 600 0.329 6.59

I rata-rata 5.37

1.13 Pembahasan

Telah dilakukan percobaan voltmeter (L2) yang mana percobaan ini

bertujuan untuk menentukan keseksamaan dari penunjukan jarum pada

amperemeter dengan menggunakan voltameter tembaga. Yang mana berdasarkan

percobaan berikut digunakan didapatkan data massa endapan, waktu, dan besar

arus yang diketahui dari alat amperemeter. Pada percobaan di gunakan waktu

yang sama yaitu 10 menit, dan untuk arus yang mengalir digunakn dua variasi

14

Page 15: Laporan Praktikum L2

yaitu 0.7 A dan 1 A, yang mana pada percobaan baik menggunakn 0.7 ampere dan

1 ampere dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan.

Dari percobaan digunakan tiga plat yang mana dua sebagai anoda dan satu

sebagai katoda. Plat yang terdapat endapan Cu adalah plat pada katoda hal ini

dikarenakan pada katoda terjadi reaksi reduksi. Pada percobaan letak katoda

berada diantara dua anoda. Sebelum rangkaian dialiri listrik terlebih dahulu

menghitung besar arus maksimum yang akan melewati rangkaian, hal ini

bertujuan agar pada plat anoda tidak terjadi kelebihan elektron, sehingga

menimbulkan banyaknya gelembung disekitar anoda, yang mana hal ini dapat

menghalangi perpindahan elekton dari anoda ke katoda. Pada reaksi dikatoda

terjadi penguraian Cu2+ menjadi Cu dan 2e. sehingga timbullah endapan Cu pada

plat katoda.

Dari percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai I

yang didapatkan dengan perhitungan menggunakan persamaan 2.9 antara lain

pada saat rangkaian dialiri arus 0.7 A didapatkan nilai arus listrik ( I ) antara lain

1.01 A; 1,01 A; 1,01A; 2,03A, dan1,52A, yang mana dari kelima data perhitungan

yang di dapatkan didapatkan nilai rata-ratanya adalah1,32 ampere. Sedangkan

pada percobaan pada saat arus yang di alirkan ke rangkaian sebesar 1 ampere

didapatkan nilai dari perhitungan arus seperti persamaan 2.9 sebagai berikut 4.56

A ; 5.07 A ; 5.07 A ; 5.57 A dan 6.59 ampere. Dari kelima data perhitungan yang

didapatkan diperoleh nilai rata-rata dari arus listriknya ( I ) adalah 5,37 ampere.

Dari kedua data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa nilai dari arus

yang mengalir awal pada rangkaian tersebut berbeda dengan hasil perhitungan

menggunakan hokum Faraday. Pada percobaan berikut, terjadinya perbedaan

dapat diakibatkan oleh beberapa factor yang mana diantaranya kurangnya

menbersihkan plat dari endapan yang sebelumnya, sehingga mempengaruhi data

massa yang didapatkan. Selain itu juga dapat terjadi akibat dari kesalahan paralak

pada saat percobaan yang diantaranya kesalahan dalam melihat alat ukur saat

percobaan berlangsung. Dari hasil percobaan didapat nilai rata-rata arus melalui

percobaan voltameter tembaga saat 0.7 A adalah 1,32 ampere , dan saat 1 A

adalah 5,37 ampere.

15

Page 16: Laporan Praktikum L2

BAB V KESIMPULAN

Dari percobaan voltameter yang telah dilakukan, yang mana bertujuan untuk

menentukan keseksamaan penunjukan jarum amperemeter denagn menggunakan

voltameter tembaga, dapat disimpulkan

bahwa :

Pada arus listrik 0,7 ampere pada ameremeter didapatkan hasil perhitungan

arus sebesar 1.32 ampere

Pada arus listrik 1 ampere pada amperemeter didapatkan hasil perhitungan

arus sebesar 5.37 ampere

16

Page 17: Laporan Praktikum L2

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 1996. “ Esensial Chemistry “.The McGraw-Hill

Companles.

Goldberg, David, E. 2007.” Fundamental Of Chemistry”. The McGraw-Hill

Companles.

Halliday, R. 2005. “ Physics 2 rd Edision”. Jakarta:Airlangga.

Ulfin,Ita dkk.2010.“Kimia Dasar”.Surabaya: Its Press.

Petrucci,R.H. 1998. “College Chemistry: Prinsiples and Modem Aplication

Fourth edision”.New York : Collier Macmillan Inc.

Yahya, Utoro M. 1986.”Buku Materi Pokok Kimia”. Jakarta: Penerbit Universitas

Terbuka, Dikbud.

17

Page 18: Laporan Praktikum L2

LAMPIRAN

1. Ralat

Pada percobaan Voltmeter tembaga yang telah dilakukan didapatkan

perhitungn dari data yang didapat sebagai berikut:

Tabel 1.1 Ralat perhitungan dengan menggunakan arus sebesar 0.7 A

No Δm m-m (m-m )2

1 0,2 -0,06 0,0036

2 0,2 -0,06 0,0036

3 0,2 -0,06 0,0036

4 0,4 0,14 0,0196

5 0,3 0,04 0,0016

m 0,26 ∑(m-m )2 0,032

Ralat Mutlak : = [∑ (m−m )2

n(n−1) ]1

2

= 0.032

5(5-1)

= 0.04

Ralat Nisbi : I =

Δm x 100

= (0.04 / 0.26 ) x 100 %

= 15.384 %

Keseksamaan : K = 100 - I

= 100% - 15.3842%

= 84.615 %

18

Page 19: Laporan Praktikum L2

Tabel 1.2 Ralat perhitungan dengan menggunakan arus sebesar 1 A

No Δm m-m (m-m )2

1 0,9 -0,16 0,0256

2 1 -0,06 0,0036

3 1 -0,06 0,0036

4 1,1 0,04 0,0016

5 1,3 0,24 0,0576

m 1,06 ∑(m-m )2 0,092

Ralat Mutlak : = [∑ (m−m )2

n(n−1) ]1

2

= 1.06

5(5-1)

= 0.067

Ralat Nisbi : I = Δm x 100

= (0.067 / 1.06 ) x 100 %

= 6.398 %

Keseksamaan : K = 100 - I

= 100% - 6.398%

= 93.601 %

19