Laporan Praktikum Kelelahan Otot

23
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kelelahan akibat kerja adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan secara subjektif yang terjadi akibat kerja fisik atau mental secara berulang sehingga menyebabkan ketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh yang ditandai oleh adanya pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan kelelahan fisik. Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Pada keadaan ini, kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot kekurangan energi. Tenaga mekanik yang timbul pada kontraksi otot merupakan hasil proses kimiawi cadangan tenaga dalam otot. Sumber tenaga yang paling penting bagi kerja otot adalah glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubah glukosa menjadi tenaga dan asam laktat. Penumpukan asam laktat ini yang akan menyebabkan terjadinya rasa nyeri pada otot. Proses metabolisme glukosa menjadi ATP dan asam laktat berdasarkan kebutuhan oksigennya ada 2 macam yaitu aerobik (butuh oksigen) dan anaerobik (tidak butuh oksigen). Gangguan sirkulasi darah mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot terganggu sehingga terjadi penurunan kekuatan 1

description

Laporan Praktikum Kelelahan otot

Transcript of Laporan Praktikum Kelelahan Otot

Page 1: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kelelahan akibat kerja adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan

secara subjektif yang terjadi akibat kerja fisik atau mental secara berulang sehingga

menyebabkan ketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta

ketahanan tubuh yang ditandai oleh adanya pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan

kelelahan fisik. Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Pada

keadaan ini, kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut

otot kekurangan energi.

Tenaga mekanik yang timbul pada kontraksi otot merupakan hasil proses kimiawi

cadangan tenaga dalam otot. Sumber tenaga yang paling penting bagi kerja otot adalah

glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubah glukosa menjadi tenaga dan asam laktat.

Penumpukan asam laktat ini yang akan menyebabkan terjadinya rasa nyeri pada otot. Proses

metabolisme glukosa menjadi ATP dan asam laktat berdasarkan kebutuhan oksigennya ada 2

macam yaitu aerobik (butuh oksigen) dan anaerobik (tidak butuh oksigen).

Gangguan sirkulasi darah mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot terganggu

sehingga terjadi penurunan kekuatan konttraksi. Pemijatan yang mengalami kelelahan akan

memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses pemulihan berjalan lebih cepat.

II. Tujuan

- Melihat pengaruh beberapa faktor terhadap kerja (kontraksi) dan kelelahan otot.

1

Page 2: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

BAB II

DASAR TEORI

Kelelahan otot merupakan suatu keadaan dimana otot tidak dapat mempertahankan gaya

atau kontraksi yang diberikan. Untuk berkontraksi otot memerlukan tenaga (energi). Energi itu

berasal dari energi yang tersimpan di dalam sel-sel otot. Otot dalam keadaan bekerja juga

menghasilkan zat-zat sisa yang disebut asam susu atau asam laktat. Asam laktat ini akan dibawa

oleh darah untuk dibuang di luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat tertimbun

dalam otot, sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal.Keadaan ini sering terjadi

saat kita melakukan kerja yang berat. Untuk menguraikan asam laktat dibutuhkan oksigen yang

cukup banyak. Penyebab lain dari kelelahan otot terletak dalam serabut otot itu sendiri.

Kelelahan dikarenakan kegagalan pasokan darah untuk memasok elemen metabolisme yang

esensial. Kurangnya oksigen dan akumulasi metabolit asam mungkin terlibat di sini.

Kemungkinan lain adalah keterlibatan respons volunter terhadap kelelahan otot pusat-pusat yang

lebih tinggi yang akan menyebabkan kelelahan, keduanya dapat mengganggu fungsi yang

efisien. Selain itu, terdapat pula komponen psilkologik dalam kelelahan yang sebagian besar

tergantung pada motivasi.

Kelelahan otot adalah suatu penurunan kapasitas otot dalam bekerja akibat kontraksi

yang berulang.Kontraksi otot yang berlangsung lama mengakibatkan keadaan yang disebut

dengan kelelahan otot.Otot yang lelah menunjukkan kurangnya kekuatan, bertambahnya waktu

kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi serta otot menjadi bergetar.

Menurut A.M. Sugeng Budiono, dkk. (2000) gejala kelelahan otot dapat terlihat dan

tampak dari luar (external signs). Dalam beberapa pekerjaan, kelelahan otot ditandai dengan :

a)    Menurunnya ketinggian beban yang mampu diangkat.

b)   Merendahnya kontraksi dan relaksasi.

c)    Interval antara stimulusdan awal kontraksi menjadi lebih lama.

Menurut Anies (2002) dalam upaya menghadapi kelelahan otot dapat dilakukan

beberapa cara yaitu :

a)    Seleksi yang baik yaitu dipilih tenaga kerja yang berkondisi prima.

b)   Pengaturan jadwal dan istirahat.

2

Page 3: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

c)    Ruang istirahat dimaksudkan agar tenaga kerja tidak beristirahat disembarang tempat.

Menurut Claman, H.P., dkk., (1979) dan Komi, P.V., dkk., (1979) banyak bukti-bukti yang

mendukung dan menentang bahwa, kelelahan otot local disebabkan oleh kegagalan

neuromuscular junction. Bentuk kelelahan ini nampaknya umum terjadi pada kesatuan motor

otot putih (Claman, H.P., dkk., 1979, dan Komi, P.V, dkk, 1979), dan boleh dianggap sebagian

terbesar kelelahan dari serabut –serabut otot putih jika dibandingkan  dengan serabut-serabut otot

merah. Kegagalan dari neuromuscular junction untuk memancarkan rangsangan-rangsangan

persyarafan ke serabut-serabut otot adalah factor terbesar yang menyebabkan penurunan

pengiriman bahan-bahan kimia, asetilkolin dari akhiran syaraf.

Beberapa faktor yang terlibat didalam kelelahan itu adalah mekanisme kontraktil itu sendiri.

Beberapa diantaranya adalah :

Penumpukan asam laktat

Terjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah

lama dicurigai. Bagaimanapun juga, baru belakangan ini orang menentukan hubungan

antara penumpukan asam laktat pada intramuscular dengan menurunnya puncak tegangan

(ukuran dari kelelahan).

Apabila rasio asam laktat pada otot merah dan otot putih meningkat, puncak

tegangan otot menurun. Jadi bias diartikan bahwa besarnya kelelahan pada serabut-

serabut otot putih berhubungan dengan besarnya kemampuan mereka untuk membentuk

asam laktat.

Pendapat bahwa penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan

selanjutnya diperkuat oleh fakta dimana dua mekanisme secara fisiologi yang karenanya

asam laktat menghalang-halangi fungsi otot. Kedua mekanisme tersebut tergantung

kepada efek asam laktat pada pH intra selular atau konsentrasi ion hydrogen (H) (Strauss,

R.H. 1979).

Dengan meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun.

Di pihak lain, peningkatan konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi, oleh

menurunnya sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan

kapasitas mengikat troponin. Di lain pihak peningkatan konsentrasi ion H juga

3

Page 4: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

menghambat kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalam anaerobic

glikolisis. Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk

energy.

Pengosongan penyimpanan ATP dan PC

Karena ATP merupakan sumber energi secara langsung untuk kontraksi otot, dan

PC dipergunakan untuk Resintesa ATP secepatnya, pengosongan Fosfagen intraseluler

mengakibatkan kelelahan. Bagaimana penyelidikan terhadap manusia telah

disimppulkan, bahwa kelelahan tidak berasal dari rendahnya fosfagen didalam otot (FOX,

E.L.1989). Suatu kesimpulan yang sama telah diperoleh dari hasil penelitian terhadap

otot katak yang dipotong pada otot sartoriusnya.

Sebagai contoh, telah diingatkan bahwa selama kegiatan kontraksi, konsentrasi

ATP didaerah miofibril mungkin lebih berkurang daripada dalam otot keseluruhan. Oleh

karena itu, ATP menjadi terbatas didalam mekanisme kontraktil, walaupun hanya terjadi

penurunan yang moderat dari jumlah total ATP didalam otot. Kemungkinan yang lain

adalah bahwa hasil energi didalam pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah ATP yamg

tersedia didalam batas-batas untuk kontreaksi otot. (Holloszy, J.O.,1984 dan DeVries,

H.A., 1986).

Alasan dari penurunan ini mungkin dihubungkan dengan peningkatan konsentrasi

ion H dalam jumlah kecil sampai besar didalam intraseluler, dan merupakan penyebab

utama dari penumpukan asam laktat ( Stegemann, 1981).

Pengosongan Simpanan Glikogen Otot

Seperti halnya dengan asam laktat dan kelelahan , hubungan sebab akibat antara

pengosongan glikogen ototdan kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan tegas

( Astrand, P.O., 1986). Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelelahan selama

periode latihan yang lama (FOX, E.L.1989) adalah sbb:

- Rendahnya tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan cadangan

glikogen hati.

- Kelelahan otot lokal disebabkan karena pengosongan cadangan glikogen otot.

- Kekeringan (dehidrasi) dan kurangnya elektrolit, menyebabkan temperatur tubuh

meningkat.

4

Page 5: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

- Rasa jenuh.

Otot tidak pernah bekerja sendiri. Bahkan gerakan paling sederhana sekalipun

memerlukan kerja banyak otot. Mengambil pensil memerlukan gerakan jari dan ibu jari,

pergelangan tangan, dan siku, bahkan mungkin bahu dan batang tubuh ketika badan

membungkuk ke depan. Setiap otot harus berkontraksi dan setiap otot antagonis harus rileks

untuk memungkinkan gerakan yang halus tanpa sentakan. Kerja harmonis otot-otot ini disebut

koordinasi otot. Setiap kerja baru yang melibatkan koordinasi memerlukan waktu dan latihan

sampai kombinasi baru gerakan otot tersebut dikuasai dan setelah itu, gerakan tersebut bisa

dilakukan tanpa kerja mental dan konsentrasi yang besar. Saraf sensori memberi rasa otot,

meskipun bukan sensasi yang sangat akut, tetapi cukup untuk menginformasikan adanya

kontraksi dan relaksasi pada otot. Sensasi ini tidak kentara sampai dilakukan usaha sadar untuk

merelaksasi atau mengkontraksi otot, yakni pada saat derajat kontraksi sebelumnya menjadi

jelas. Kenormalan otot berada dalam kondisi kontraksi parsial yang dikenal sebagai tonus otot.

Tonus otot inilah yang mempertahankan posisi dalam waktu lama tanpa menimbulkan kelelahan.

Hal ini dimungkinkan oleh suatu mekanisme. Pada mekanisme ini berbagai kelompok serabut

otot melakukan kontraksi dan relaksasi secara bergantian, sehingga setiap otot mempunyai

kesempatan untuk beristirahat dan bekerja. Otot yang mempunyai derajat tonisitas paling tinggi

pada manusia adalah otot leher dan punggung.

5

Page 6: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

BAB III

HASIL PENGAMATAN

4.3.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Keletihan Jari Tangan

Orang ParameterKelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan

Kontraksi Awal

(mm)

Kekuatan

Kontraksi Akhir

(mm)

Orang 1

(wanita)

Tangan kiri 161 61 2,7 1,2

97 46 2,8 1,0

Tangan kanan 184 75 3,0 1,7

265 71 3,0 1,3

Orang 2

(pria)

Tangan kiri 127 81 3,4 1,8

228 82 3,5 1,9

Tangan kanan 251 95 3,6 1,9

172 93 3,0 1,5

4.3.2 Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Orang ParameterKelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan

Kontraksi Awal

(mm)

Kekuatan

Kontraksi Akhir

(mm)

Orang 1

(wanita)

Tangan kiri 12 4 2,2 0,4

9 3 3,1 1,1

Tangan kanan 35 8 3,2 1

31 10 3 0,5

Orang 2

(pria)

Tangan kiri 39 14 2,9 0,9

83 31 3,3 1,7

Tangan kanan 64 22 3,2 1,5

6

Page 7: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

120 42 3,4 1,5

4.3.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

Pengaruh Suhu Panas (Tangan Kanan)

Orang KeadaanKelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan

Kontraksi Awal

(mm)

Kekuatan

Kontraksi Akhir

(mm)

Orang 1

(wanita)

Sebelum 39 13 2 1

Sesudah 51 19 3,2 1,3

Orang 2

(pria)

Sebelum 132 48 3 1,0

Sesudah 74 27 3,5 1,5

Pengaruh Suhu Dingin (Tangan Kiri)

Orang KeadaanKelelahan

(detik)

Jumlah

Kontraksi

Kekuatan

Kontraksi Awal

(mm)

Kekuatan

Kontraksi Akhir

(mm)

Orang 1

(wanita)

Sebelum 72 24 2,8 0,8

Sesudah 83 33 2,7 0,7

Orang 2

(pria)

Sebelum 119 31 3,5 1,5

Sesudah 89 30 3,0 1,5

7

Page 8: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

4.3.4 Pengaruh Kelelahan Pada Kecepatan dan Keterampilan Halus

Orang Waktu

Menguntai

(detik)

Perubahan yang Terjadi

Orang 1

(wanita)

88 Terasa lelah dan tangan bergetar

Orang 2

(pria)

112 Terasa lelah dan tangan bergetar

4.3.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Orang

Untaian

Manik

10 menit

Jumlah

Seri

Manik

yang

benar

Setelah istirahat 5 menit Setelah kelelahan

Waktu

kelelahan

(detik)

Jumlah

untaian

manik

Jumlah

seri

yang

benar

Waktu

kelelahan

(detik)

Jumlah

untaian

manik

Jumlah

seri

yang

benar

Orang 1

(wanita)22

22 8 menit 19

detik

19 18 7 menit 50

detik

18 17

Orang 2

(pria)22

22 7 menit 46

detik

17 16 7 menit 20

detik

18 17

8

Page 9: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

1. Diskusi dan Pertanyaan

1. Bagaimana pegaruh kelelahan pada ketelitian ? jelaskan mekanismenya

Jawaban :

Ketelitian sangat dipengaruhi oleh kelelahan. Semakin lelah seseorang, semakin menurun

tingkat ketelitian. Pada saat seseorang lelah maka suplai darah dan oksigen menurun di

otak yang menyebabkan kelelahan. Kelelahan meningkat akan menurunkan glikogen otot

yang berakibat penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromokular menurun dan

berdampak penurunan ketelitian.

2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan kerja ? jelaskan

mekanismenya.

Jawaban :

Kelelahan menyebabkan kecepatan dan keterampilan kerja menurun. Saat terjadi

kelelahan yang disebabkan penumpukan asam laktat, terjadi penurunan energy yang

berakibat pada penurunan kecepatan kerja, sehingga membutuhkan waktu yang lama

dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan otot ? Jelaskan mekanismenya

Jawaban :

Istirahat merupakan salah satu bentuk merelaksasikan otot dari kelelahan. Pada saat

istirahat tubuh melakukan pembentukan kembali ATP melalui system glikogen-asam

laktat. Hal ini diperoleh melalui dua cara, yaitu:

Satu bagian kecil dari asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat dan

kemudian di metabolism secara oksidatif oleh seluruh jaringan tubuh.

Sisa asam laktat diubah kembali menjadi glukosa terutama di dalam hati dan

glukosa selanjutnya digunakan untuk melengkapi penyimpanan glukosa dalam

otot.

4. Bagaimana pengaruh infra red kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Jawaban :

9

Page 10: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

Infrared merupakan salah satu cara membantu pemulihan setelah kontraksi. Suhu

panas yang ditimbulkan infrared dapat memperbesar pembuluh darah dan

memperbaiki sirkulasi darah yang mempengaruhi lancarnya suplai oksigen dalam otot

serta nutrisi yang dapat memulihkan kelelahan.

5. Bagaimana pengaruh pemijitan pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Jawaban :

Pemijitan merupakan salah satu cara dalam pemulihan kelelahan otot. Ketika seseorang

dipijat, terutama pada bagian yang mengalami kelelahan otot, daerah yang dipijat atau

ototnya menjadi tidak tegang serta pembuluh darah melebar sehingga banyak oksigen

dari nutrisi yang tersuplai yang mengurangi kelelahan otot. Oksigen berguna dalam

proses pembakaran untuk menghasilkan energi, sehingga setelah dipijit energi meningkat

dan otot dapat bekerja lebih lama.

6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Jawaban :

Suhu dingin menyebabkan penurunan kontraksi otot. Ini disebabkan suhu dingin

menyebabkan vasokontriksi atau penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan suplai

oksigen dan nutrisi dalam otot tidak lancer sehingga otot cepat mengalami kelelahan.

7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Jawaban :

Suhu panas menyebabkan pembuluh darah membesar atau vasodilatasi dan memperbaiki

sirkulasi darah yang mengandung nutrisi dan oksigen yang dapat memulihkan kelelahan

akibat aliran nutrisi dan oksigen ke jaringan otot lancar.

8. Mengapa timbul rasa nyeri ketika timbul kelelahan?

Jawaban :

10

Page 11: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

Pengekserian asam laktat terjadi pada saat otot bekerja, jika pengunaan otot terus

berlanjut pada jangka waktu dan frekuensi tertentu, penimbunan asam laktat akan terjadi,

proses penimbunan ini akan mengurangi kinerja dan menimbulkan rasa nyeri pada bagian

otot yang bekerja.

11

Page 12: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

BAB IV

PEMBAHASAN

4.3.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Pada hasil pengamatan didapatkan bahwa  kelelahan otot timbul akibat kontraksi otot

yang kuat dan lama yang semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot kekurangan

energi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot antara lain adanya penumpukan

asam laktat, peredaran darah yang tidak lancar, vasokonstriksi akibat suhu dingin, posisi atau

gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi dan juga jenis kelamin.

            Pada wanita kelelahan ototnya lebih cepat daripada laki-laki. Karena massa otot laki-laki

lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Adanya perbedaan hormonal antara pria &

wanita. Laki-laki dapat menyimpan glikogen pada otot lebih banyak, sebagai sumber energi →

terjadinya kelelahan otot lebih lama.

→ Testosteron yang disekresi oleh testis pria memiliki efek anabolik yg kuat thd penyimpanan

protein yg sangat besar di setiap tempat dalam tubuh, terutama di dalam otot

→ Estrogen diketahui meningkatkan penimbunan lemak pada wanita

            Adanya pengaruh latihan → ukuran otot semakin besar →glikogen yang tersimpan

semakin banyak → ketahanan terhadap kelelahan semakin meningkat. 

Selain itu pada hasil pengamatan diketahui bahwa antara tangan kiri dengan tangan kanan,

lebih kuat tangan kanan karena dari percobaan diketahui bahwa kekuatan kontraksi awal

pada tangan kanan lebih tinggi daripada tangan kiri. Tangan kanan juga tidak mudah lelah

(dilihat dari jumlah kontraksi, tangan kanan jumlah kontraksinya lebih banyak daripada

tangan kiri. Sedangkan jika dilihat dari kelelahannya, tangan kanan lelah pada detik pada

angka yang lebih tinggi daripada tangan kiri).

                        Sedangkan pengaruh istirahat terhadap kelelahan kerja otot adalah istirahat

mampu memulihkan kontraksi otot. Karena setelah  istirahat aliran darah ke otot pada jari akan

lebih lancar sehingga pasokan oksigen akan lebih banyak dari sebelumnya. Oksigen berguna

dalam proses pembakaran untuk menghasilkan energi, sehingga setelah dipijit energi meningkat

dan otot dapat bekerja lebih lama.

12

Page 13: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

4.3.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Tekanan darah juga dipengaruhi oleh peredaran darah yang tidak lancar.Peredaran darah

yang tidak lancar akan mempercepat terjadinya kelelahan otot. Karena dapat mengakibatkan

metabolisme glukosa dalam otot terganggu. Pemompaan manset pada lengan → pembendungan

aliran darah ke daerah ekstrimitas → suplai darah yang mengandung nutrisi dan O2 tidak ada

→ asam laktat (penumpukan pada saat kontraksi) tidak dapat diubah kembali menjadi sumber

energi → kelelahan terjadi lebih, ” Ketika kontraksi, akan ada penumpukan asam laktat akibat

pengubahan glikogen (gula otot) menjadi sumber energi. Dan karena tidak terdapat suplai

oksigen, maka asam laktat tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi. Akibatnya

kelelahan terjadi lebih cepat.

Pemijatan pada orang coba yang mengalami kelelahan otot dapat memulihkan

kelelahan  yang terjadi karena pemijatan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses

pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat

Hasil dari percobaan tentang pengaruh perubahan peredaran darah, diketahui bahwa

kekuatan pada jari tangan kanan pada orang ke-1 (wanita) dan orang ke-2 (pria) lebih kuat

dibandingkan jari tangan pada tangan kiri.

4.3.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

Pengaruh suhu dingin terhadap kelelahan otot adalah dingin menyebabkanvasokntriksi

dan memperpanjang lama kerja dan cepat lelah. Dengan mekanisme yaitu :Vasokonstriksi oleh

suhu dingin → suplai oksigen tidak lancar / berkurang jadi otot pun menjadi cepat lelah.

Pengaruh panas menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan

meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. Sehingga panas akan

menyebabkan kontaksi ototnya lebih besar daripada suhu dingin. Dari teori → vasodilatasi

pembuluh darah oleh suhu panas → suplai oksigen dalam darah mengalir lancar.

Dari hasil percobaan, diketahui kekuatan jari tangan kanan memang lebih besar daripada

tangan kiri, dan kekuatan jari pada tangan laki-laki lebih besar daripada kekuatan tangan

pada perempuan. Kekuatan otot pada jari tangan kiri yang telah dicelupkan kedalam es,

menjadi jauh lebih lemah dibandingkan dengan kekuatan pada tangan kiri yang belum

13

Page 14: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

dicelupkan kedalam es. Semua itu, berlaku pada jenis kelamin apapun. Otot jari tangan

melemah karena suhu dingin yang disebabkan oleh es tersebut.

4.3.4 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus

Diketahui pada percobaan di atas, frekuensi gerakan dan waktu kelelahan lebih tinggi orang ke-1

daripada orang ke-2. Pada orang ke-1, hal yang dirasakan yaitu capek dan pegal pada lengan

bawah. Sedangkan pada orang ke-2, yang dirasakan yaitu : lelah dan nyeri pada lengan bawah.

Setelah kelelahan, kecepatan orang coba mengalami penurunan sehingga memerlukan waktu

yang lebih lama untuk menyelesaikan penguntaian manik-manik. Mekanismenya yaitu :

• Saat kelelahan → penumpukan asam laktat → penurunan energi → kecepatan kerja ↓ → perlu

waktu > lama untuk menyelesaikan pekerjaan.

4.3.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Dilihat dari percobaan ini, jumlah manik yang diperoleh pada saat belum mengangkat dumbell

0,5 kg, lebih banyak pasangan manik yang diperoleh. Setelah mengangkat dumbell 0,5 kg, manik

yang diperoleh lebih sedikit. Hal yang dirasakan pada orang ke-1 yaitu capek dan pegal pada

leher dan pada orang ke-2 yaitu capek, pegal, dan lemas-lemas. Kelelahan otot juga akan

mengakibatkan menurunnya ketelitian kerja seseorang karena penurunan penyebaran sinya saraf

(kelelahan meningkat hampir sebanding langsung dengan kecepatan penurunan glikogen otot) →

penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromukular ↓ → berkurangnya ketelitian.

14

Page 15: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

BAB V

 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kinerja otot tangan kanan lebih kuat daripada otot tangan kiri, ini dikarenakan tangan

kanan sering digunakan daripada tangan kiri sehingga menjadikannya dapat lebih lama

lagi dalam berkontraksi daripada otot pada tangan kiri yang tak terlalu terlatih dalam

melakukan berbagai gerakan. Dan setelah kelelahan otot terjadi, dapat mengakibatkan

daya konsentrasi menjadi berkurang sehingga dapat mempengaruhi ketelitian yang

semakin menurun.

2. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot adalah:

- Penumpukan asam laktat

- Peredaran darah yang tidak lancar

- Vasokonstriksi akibat suhu dingin

- Posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi

3. Akibat terjadinya kelelahan otot:

- Penurunan kecepatan kerja

- Penurunan ketelitian kerja

4. Pemulihan otot dapat dilakukan dengan:

- Istirahat

- Pemijatan

- Penyinaran dengan Infra Red

15

Page 16: Laporan Praktikum Kelelahan Otot

DAFTAR PUSTAKA

W.F. Ganong. 2000. review of medical physiology. Lithographed in USA,California

Guyton. 2001. text book of medical phsyiologi. Saunders :Newyork

Sloane Ethel. 2001. anatomi dan fisiologi untuk pemula. penerbit buku Kedokteran EGC:Jakarta

16