Laporan Praktikum II Parenkim I Karakteristik
-
Upload
lukita-octavia-novelist -
Category
Documents
-
view
3.257 -
download
11
Transcript of Laporan Praktikum II Parenkim I Karakteristik
PARENKIM I (KARAKTERISTIK)
LAPORAN
PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN
Oleh :
Lukita Octavia 208 203 935
Nacevi Maulana 208 203 946
Hanifah Nugraha 208 203 915
Nurkomalasari 208 203 953
Istiqomah 208 203 926
Ira Qurratulaini H 208 203 921
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI/IV/B
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010
Nama
1. Lukita Octavia L 208 203 935
2. Nacevi Maulana 208 203 946
3. Hanifah Nugraha 208 203 915
4. Nurkomalasari 208 203 953
5. Istiqomah 208 203 926
6. Ira Qurratulaini H 208 208 921
Tgl praktikum : 09 maret 2010
JUDUL : Parenkim I (Karakteristik)
TUJUAN:
1. Membandingkan jaringan parenkim pada bagian empulur batang tanaman
dalam aspek-aspek tertentu (bentuk sel, ruang antar sel, dan dinding sel)
2. Mengidentifikasi bagian-bagian noktah sederhana melalui pengamatan pada
jaringan parenkim
3. Membedakan preparat hasil sayatan dengan hasil maserasi
DASAR TEORI
Parenkim merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada
berbagai organ sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empulur
batang, korteks akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil daun (Estiti
B Hidayat, 1995).
Kata parenkima diturunkan dari gabungan dua kata bahasa Yunani, para =
beside,sebelah/samping dan eh-chein = to pour, tuang/curah, yang mengacu pada
konsep parenkima yang pada mulanya dinyatakan sebagai suatu substansi setengah
cair yang dituangkan di sebelah jaringan-jaringan lainnya yang lainnya di bentuk
lebih awal dan lebih padat (Susteyoadi Setjo, 2004).
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun
fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya
untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses
regenerasi (http://preparatpecah.tripod.com/index_files/page596.htm : 15 maret
2010).
Banyak sel parenkim bersegi banyak dan garis tengahnya dalam berbagai
arah bidang hampir sama. Sel parenkim yang panjang terdapat pada batang
tumbuhan yang memiliki ruang antar sel yang mencolok besarnya seperti pada
scirpus dan junais. Parenkim dewasa juga tersusun amat rapat selnya seperti pada
endosperm, atau ditemukan sebagai jaringan dengan ruang antarsel yang luas seperti
pada batang. Ruang antar sel dapat terjadi secara sizogen dan lisigen. Pembentukan
ruang antar sel sizogen terjadi pada saat dinding primer dibentuk diantara dua sel
anak yang baru, lamela tengah diantara kedua dinding baru berhubungan hanya
dengan dinding prime sel induk dan tidak menyentuh lamela tengah antara dinding
sel induk dan sel di sebelahnya. Sebuah ruang kecil terbentuk ditempat hubungan
lamela tengah dengan dinding sel induk. Bagian dinding sel induk yang berhadapan
dengan ruang kecil tersebut menjadi rusak sehingga terbentuk ruang antar sel yang
serupa pada sel yang sebelahnya. Ruang antar sel dilapisi oleh senyawa yang berasal
dari lamela tengah. Ruang antar sel lisigen dibentuk dengan merusak sel usus.
Contohnya adalah ruang antar sel pada batang tumbuhan air (Estiti B Hidayat, 1994).
Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi
menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya
menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi beberapa jenis jaringan, yaitu :
1. Parenkim Asimilasi : biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya
pada daun, batangan yang berwarna hijau dan buah. Didalam selnya terdapat
kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat berlangsungnya proses
fotosintesis
2. Parenkim Penimbun : biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya pada
empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (Rhizoma), atau biji.
Didalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung,
lemak atau protein
3. Parenkim Air : terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit)
untuk menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah
buaya
4. Parenkim Udara : ruang antar selnya besar, sel-sel penyusunnya bulat sebagai
alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan eceng
gondok.
(http://preparatpecah.tripod.com/index_files/page596.htm : 15 maret 2010)
Sel parenkima tergolong jaringan sederhana. Sel parenkima hidup,
berdiameter kira-kira sama sehingga sel membentuk bulat pada tampang
melintangnya, berdinding tipis, mempunyai protoplas, berkemampuan membelah.
Pada banyak tumbuhan, parenkima merupakn penyusun sebagian besar organnya,
misalnya empulur, mesofil daun dan daging buah terutama terdiri atas parenkima.
Daerah korteks dan perisikel seluruhnya atau sebagian besar tersusun dari
parenkima, demikian pula halnya di bagian floem dan xylem (Susetyoadi Setjo,
2004).
Sel parenkima mempertahankan kemampuannya untuk membelah, bahkan
pada waktu sudah dewasa. Parenkima juga memainkan peranan penting dalam
penyembuhan luka dan regenerasi (Susetyoadi Setjo, 2004).
Jaringan ini merupakan tempat utama aktivitas esensial tumbuhan seperti
fotosintesis, asimilasi, penimbun cadangan makanan, sekresi, ekskresi dan dengan
kata lain segala aktivitas yang tergantung pada kehadiran protoplas hidup. Parenkima
yang mengandung kloroplas dikenal dengan jaringan fotosintesis. Jaringan
fotosintesis yang ada di batang dikenal sebagai klorenkim sedangkan yang ada di
daun terdiferensiasi dan terspesialisasi menjadi dua tipe jaringan fotosintesis, yaitu
parenkima palisade (jaringan tiang) dan parenkima sponsa (Susteyoadi Setjo, 2004).
Sel-sel parenkim mungkin membentuk ruang-ruang yang luas sebagai tempat
penyimpanan udara dan jaringan ni disebut aerenkima. Aerenkima banyak ditemukan
pada tumbuhan air. Parenkim dapat pula sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan di bagian-bagian tertentu pada tubuh tumbuhan, misalnya di akar, batang,
biji dan sebagainya. Parenkim air adalah parenkima yang banyak menyimpan air
(Susetjoadi Setjo, 2004).
Sel-sel parenkima dapat muncul dalam bentuk massa bekelanjang yang luas
sebagai jaringan parenkima. Sel-sel parenkima dapat pula berhimpun dengan tipe-
tipe sel lain dalam jaringan heterogen secara morfologis. Empulur dan korteks pada
batang dan akar, jaringan fotosintesis (atau mesofil) daun, daging buah, sukulen,
endosperma biji itu semua adalah contoh-contoh bagian tumbuhan yang sebagian
besar atau seluruhnya tersusun dari parenkima. Sebagai komponen jaringan
heterogen, sel-sel parenkima membentuk jejari vaskular atau deretan vertikal sel-sel
hidup pada xylem dan floem. Kadang-kadang suatu jaringan parenkimatis asensial
mengandung sel-sel atau kelompok sel-sel parenkimatis atau non-parenkimatis, yang
secara morfologis atau fisiologis berbeda dari massa sel yang pokok dalam suatu
jaringan. Sebagai contoh, skelereida mungkin terdapati di mesofil daun dan di dalam
empulur serta parenkima korteks. Sel getah atau buluh getah terdapat pada berbagai
daerah parenkimatis yang mengandung getah. Buluh tapis melintasi parenkima
korteks tumbuhan tertentu (Susetjoadi Setjo, 2004).
Struktur jaringan parenkima yang beragam dan sebaran sel-sel parenkima
dalam tubuh tumbuhan melukiskan dengan jelas masalah yang terkait dengan definisi
dan klasifikasi yang tepat suatu jaringan. Pada satu sisi, parenkima cocok dengan
definisi terbatas suatu jaringan yang menyatakan sebagai sekelompok sel yang
mempunyai asl-usul bersama, yang pada dasarnya mempunyai kesamaan dalam
struktur dan fungsi. Disisi lain, kehomogenan jaringan parenkima dipecahkan oleh
kehadiran sejumlah sel non-parenkimatis, atau sel-sel parenmima muncul sebagai
salah satu di antara berbagai tipe sel dalam suatu jaringan yang heterogen (Susetjoadi
Setjo, 2004).
METODE PENELITIAN
ALAT KERJA DAN BAHAN
No Alat No Bahan
1 Mikroskop 1
Tangkai Daun
Pepaya
2 Cover glass 2 Empulur Singkong
3 object Glass 3 Sambucus
4 Pisau 4 Zea mays
5 Silet 5 Aquadest
PROSEDUR KERJA
Buat Sayatan Melintang Pada Bahan Menggunakan Pisau/Silet
Letakan Hasil Sayatan Pada Object Glass
Tetesi Dengan Aquadest Secukupnya
Tutup Dengan Cover Glass
Amati Dengan Mikroskop Cahaya
Hasil Pengamatan
HASIL PENGAMATAN
1. Preparat akar jagung
Keterangan
Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel
parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut
klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan
oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa
macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
Pada preparat akar jagung parenkimnya berbentuk bulat
Terdapat ruang antar sel
Pada tumbuhan ruang antar sel menjadi bagian penting dari transportasi hara
dan mineral di dalam tubuh tumbuhan. Ruang antarsel dilapisi oleh senyawa
yang berasal dari lamella tengah. Ruang antar sel dapat terjadi secara sizogen
atau lisigen .
Terdapat noktah
Noktah adalah tempat sitoplasma sel berhubungan dengan sitoplasma sel di
sampingnya.
Dinding sel
Bagian pokok dindinhg sel adalah terdiri dari lamella tengah, dinding primer
dan dinding sekunder. Dinding sel pada preparat akar jagung lebih tipis
dibandingkan pada dinding sel singkong.
2. Singkong
Keterangan
Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel
parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut
klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan
oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa
macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
Parenkim pada empulur singkong berbentuk segi enam
Terdapat ruang antar sel
Pada tumbuhan ruang antar sel menjadi bagian penting dari transportasi hara
dan mineral di dalam tubuh tumbuhan. Ruang antarsel dilapisi oleh senyawa
yang berasal dari lamella tengah. Ruang antar sel dapat terjadi secara sizogen
atau lisigen .
Terdapat noktah
Noktah adalah tempat sitoplasma sel berhubungan dengan sitoplasma sel di
sampingnya.
Dinding sel
Bagian pokok dindinhg sel adalah terdiri dari lamella tengah, dinding primer
dan dinding sekunder.
3. Tangkai Pepaya
Keterangan
Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel
parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut
klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan
oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa
macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
Parenkim pada tangkai pepaya berbentuk segi banyak
Terdapat ruang antar sel
Pada tumbuhan ruang antar sel menjadi bagian penting dari transportasi hara
dan mineral di dalam tubuh tumbuhan. Ruang antarsel dilapisi oleh senyawa
yang berasal dari lamella tengah. Ruang antar sel dapat terjadi secara sizogen
atau lisigen .
Terdapat noktah
Noktah adalah tempat sitoplasma sel berhubungan dengan sitoplasma sel di
sampingnya.
Dinding sel
Bagian pokok dindinhg sel adalah terdiri dari lamella tengah, dinding primer
dan dinding sekunder.
4. Biji salak
amilum/ butir pati
Keterangan
Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel
parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut
klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan
oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa
macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
Parenkim pada biji salak berbentuk segi tiga yang rapat
Terdapat ruang antar sel
Pada tumbuhan ruang antar sel menjadi bagian penting dari transportasi hara
dan mineral di dalam tubuh tumbuhan. Ruang antarsel dilapisi oleh senyawa
yang berasal dari lamella tengah. Ruang antar sel dapat terjadi secara sizogen
atau lisigen .
Terdapat noktah
Noktah adalah tempat sitoplasma sel berhubungan dengan sitoplasma sel di
sampingnya.
Dinding sel
Bagian pokok dinding sel adalah terdiri dari lamella tengah, dinding primer
dan dinding sekunder.
5. Pisang
Keterangan
Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel
parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut
klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan
oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa
macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
Parenkim pada pisang berbentuk bulat dan lonjong, sel parenkimnya tersebar
karena mengandung pectin.
Terdapat ruang antar sel
Pada tumbuhan ruang antar sel menjadi bagian penting dari transportasi hara
dan mineral di dalam tubuh tumbuhan. Ruang antarsel dilapisi oleh senyawa
yang berasal dari lamella tengah. Ruang antar sel dapat terjadi secara sizogen
atau lisigen .
Terdapat noktah
Noktah adalah tempat sitoplasma sel berhubungan dengan sitoplasma sel di
sampingnya.
Dinding sel
Bagian pokok dinding sel adalah terdiri dari lamella tengah, dinding primer
dan dinding sekunder.
PEMBAHASAN
Jaringan parenkim nama lainnya adalah “jaringan dasar”. jaringan yang
berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain disebut jaringan dasar
karena terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua tumbuhan.
Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah
dan endosperm. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut “klorenkim”, yang
mengandung rongga-rongga udara disebut “aerenkim”. Penyimpanan cadangan
makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim. Parenkim
terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-
beda. Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem,
parenkim floem, dan jari-jari empulur. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim
dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim)
2. Parenkim penimbun
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim)
5. parenkim transportasi
Definisi
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung
klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan
makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel
padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya
terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan
epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu
menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim
banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
Sel parenkim batang singkong berbentuk segi enam (polyhedral) yang
didalamnya terdapat protoplas, serta mempunyai pemisah antar sel, sedangkan sel
parenkim tangkai daun tidak mempunyai pemisah.
Sel parenkim pada bagian korteks akar jagung dan empulur jagung juga
berbentuk segi banyak dengan ruang antar sel didalamnya, sebab dalam
pembentukan ruang antar sel terjadi secara sizogen dan dapat menghasilkan ruangan
yang sangat luas. Bila sel-sel mengalami pembelahan tegak lurus terhadap ruangan,
ruang udara besar lainnya dihasilkan secara lisigen/ reksigen (kerusakan mekanik).
Pembelahan sizogen dan lisigen terjadi di seluruh bagian tumbuhan untuk
membentuk ruang antar sel.
Ciri-ciri :
sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
sel hidup dan mengandung klorofil
banyak mengandung rongga antar sel
banyak mengandung vakuola
letak selnya tidak rapat
Perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan adalah sel tumbuhan memiliki
kloroplas yang mengandung klorofil a dan klorofil b sebagai pigmen fotosintetik, sel
dewasanya memiliki satu vakuola sentral yang besar, berfungsi membantu
memelihara turgiditas sel dan memiliki dinding sel. Dinding sel tumbuhan terutama
disusun oleh “selulosa”. Kebanyakan sel tumbuhan, khususnya sel yang
memberikan kekuatan, mempunyai 2 lapis dinding sel. Dinding yang pertama kali
dibentuk disebut “dinding primer”, dinding yang dibentuk kemudian adalah
“dinding sekunder”, bersifat lebih kaku, terdapat di antara membran plasma dan
dinding primer.
Pada tumbuhan dinding primer dari sel yang berdampingan dihubungkan oleh
suatu lapisan lengket disebut “lamela tengah”. Pada dinding sel tumbuhan dijumpai
struktur khusus yang disebut “noktah”. Melalui noktah ini aliran sitoplasma sel-sel
yang berdampingan (plasmodesmata) dapat saling berhubungan. Plasmodesmata
merupakan saluran komunikasi dan sirkulasi di antara sel-sel yang berdampingan.
Noktah adalah tempat sitoplasma sel berhubungan dengan sitoplasma sel di
sampingnya. Lapangan noktah primer juga disebut noktah primordial atau noktah
primer. Jadi, noktah primer adalah bagian tipis pada dinding yang ditembus oleh
benang stoplasma halus atau plasmodesmata. Pada waktu pembentukan dinding
sekunder, bahan lapisan dinding tersebut tidak menutupi daerah lapangna nokta
primer, sehingga plasmodesmata tetap dapat melaksanakan funginya. Baik noktah
seperti itu maupun lapangan noktah primer senantiasa terdapat berpasangan karena
melibatkan bagian dinding antara dua sel yang berdampingan. Kedua noktah yang
berpasangan itu disebut pasangan noktah. Setisp bagian dari pasangan itu memiliki
ruang noktah, dan selaput yang memisahkan disebut selaput noktah. Jadi, selaput
noktah tipis yang ditembus oleh plsmodesmata itu terdiri dari lamella tengah dengan
dinding primer tipis di setiap sisinya. (Hidayat E, 1995).
Keterangan :
1. Noktah buta
2. Saluran noktah
3. Noktah terpotong melintang
4. Penebalan dinding sel
Di antara dinding sel yang mengalami penebalan, terdapat bagian-bagian
tertentu yang tidak ikut menebal yang disebut noktah. Di dalam noktah
kadangkadang dijumpai plasmodesmata, yang berfungsi untuk meneruskan
rangsang dan makanan dari 1 sel ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami
penebalan maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma tidak ikut
menebal.
Berdasarkan bentuknya noktah dibedakan menjadi 2, yaitu noktah biasa dan
noktah berhalaman :
a. Noktah biasa (noktah sederhana)
Noktah sederhana adalah noktah yang dinding sekundernya berakhir
tepat di tepi cekungan yang dibentuk oleh lapangan noktah primer.
Kombinasi dua noktah sederhana disebut pasangan noktah sederhana.
(Hidayat E, 1995).
1) Noktah sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada
sel yang berdampingan dan masing-masing mengadakan penebalan
dinding yang sama. Terdapat pada 2 sel yang sejenis.
2) Noktah tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah
yang terdapat di antara 2 sel, di mana penebalan dinding masing-
masing sel tidak sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang
berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal : sklerenkim – parenkim.
3) Noktah buta, yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel.
4) Noktah majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya
melebar, yang berhadapan dengan noktah-noktah yang kecil-kecil
5) Noktah ramiform, yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang kecil
- kecil dan kemudian bersatu.
b. Noktah berhalaman :
Yaitu noktah yang salurannya melebar menjadi suatu ruangan yang disebut
halaman noktah. Terdapat pada sel-sel trakea dan trakeid (xylem)
Bagian-bagian noktah berhalaman :
Mulut noktah, terdiri dari :
Mulut dalam menghadap ruang sel
Mulut luar menghadap lamela tengah
Lamela tengah, terdiri dari :
Torus yaitu bagian lamela tengah yang menebal
Margo yaitu bagian lamela tengah yang tidak menebal dan bersifat
elastis, berguna untuk mengatur aliran zat hara.
Noktah berhalaman dibedakan atas :
i. Noktah berhalaman sempurna :
Saluran noktah suatu sel yang berdinding tebal berhadapan dengan
saluran noktah sel di sebelahnya yang juga berdinding tebal
ii. Noktah setengah halaman :
Sel noktah yang bermulut melebar berhadapan dengan dinding
tipis dari sel di sebelahnya (n. Biasa). Misal : xylem – parenkim
kayu
A. Teori pembentukan noktah dan bagiannya
Pada waktu sel masih hidup dan belum mengalami penebalan, dinding
selnya masih tipis dan dapat ditembus oleh benang-benang plasma
yang disebut plasmodesmata. Selama proses penebalan dinding sel
berlangsung, di tempat tempat plasmodesmata menerobos dinding sel
masih terjadi aliran plasma, sehingga tempat-tempat ini tidak
mengalami penebalan. Walaupun dinding sel semakin menebal
sehingga lubang noktah telah berubah menjadi saluran noktah,
kadang-kadang dalam saluran noktah masih terdapat benang-benang
plasma.
B. Macam-macam bentuk parenkim
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi beberapa jenis jaringan,
yaitu :
1. Parenkim Asimilasi : biasanya terletak di bagian tepi suatu organ,
misalnya pada daun, batangan yang berwarna hijau dan buah. Didalam
selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat
berlangsungnya proses fotosintesis
2. Parenkim Penimbun : biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya
pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (Rhizoma),
atau biji. Didalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa
gula, tepung, lemak atau protein
3. Parenkim Air : terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas
(xerofit) untuk menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan
kaktus dan lidah buaya
4. Parenkim Udara : ruang antar selnya besar, sel-sel penyusunnya bulat
sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun
tumbuhan eceng gondok.
(http://preparatpecah.tripod.com/index_files/page596.htm : 15 maret
2010)
C. Ruang antar sel
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Ruang sel
3. Ruang antar sel
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Ruang sel
Dinding sel pada sel yang masih muda adalah tipis, makin dewasa sel
tersebut dinding selnya relative bertambah tebal, sehingga terbentuknya
dinding sel sangat erat hubungannya dengan perkembangan sel tersebut.
Penebalan dinding masing-masing sel berbeda-beda karena disesuaikan
dengan fungsinya, sehingga terdapat perbedaan bentuk sel.
Kesimpulan
1. tumbuhan tersusun atas sel parenkim, memiliki bentuk yang bermacam-
macam dan dengan fungsi yang bervariasi.
2. pada sel parenkim empulur batang singkong dan sel parenkim tangkai daun
papaya perbedaanya terletak pada ada tidaknya ruang antar sel.
3. pada sel parenkim buah pisang bentuknya memanjang, serta memiliki ruang
antar sel yang lebar, berisi hablur kalsium oksalat bentuk rafida.
4. sehingga jika dilihat dari karakterisitk parenkimnya umumnya pada
tumbuhan itu berbentuk polyhedral, terdapat ruang antar sel, dinding selnya
tipis (kecuali pada biji salak), dan terdapat korteks
Pertanyaan
1. Bagaimanakah bentuk sel parenkim empulur tentang singkong? Apakah
yang tampak di dalamnya?
2. Adakah perbedaan dinding sel antara sel parenkim pada empulur batang
singkong dan sel parenkim tangkai daun (papaya, singkong atau
sambucus)?
3. Manakah dinding sel yang lebih tebal, bagian pangkal tangkai daun atau
bagian ujung tangkai daun?
4. Adakah hubungan antar sel yang serupa noktah pada sel parenkim tangkai
daun papaya? Bagaimana bentuk noktah tersebut?
5. Apakah ketika anda mengamati sayatan melintang tangkai dan papaya
menemukan adanya Kristal kalsium oksalat? Bagaimana bentuknya?
Bentuk Kristal semacam itu dinamakan Kristal drusc.
6. Bagaimanakah ketebalan dinding sel parenkim pada empulur sambucus.
Dapatkah anda temukan noktah sederhana diantara dua sel parenkimnya?
Samakah dengan noktah pada sel parenkim tangkai daun papaya? Berilah
nama bagian-bagiannya sesuai dengan teori yang anda dapatkan!
7. Bagaimanakah penampakan sel-sel parenkim pada bagian korteks akar
jagung di bandingkan dengan bagian empulur?
8. Apakah anda menemukan ruang antar sel diantara sel-sel parenkim korteks
dan empulur akar jagung? Apakah anda juga menemukan ruang antar sel
yang sangat besar? Mengapa terjadi demikian?
9. Apakah ruang antar sel ini juga anda temukan diantara sel-sel parenkim
pada preparat yang lainnya? Coba jelaskan!
10. Bagaimana hubungan antar sel pada buah pisang yang anda amati?
Adakah pelekatannya? Apakah yang menyebabkan keadaan tersebut?
bagaimana bekerjanya? Coba kau buat hasil pengamatan yang anda
lakukan dengan proses yang terjadi pada pembuatan selai buah!
11. Bagimana gambaran umum sel parenkim dari semua preparat yang anda
amati? Nyatakan karakteristik sel parenkim tersebut berdasarkan aspek-
aspek yang anda temukan.
Jawaban
1. Sel parenkim batang singkong berbentuk segi enam (polyhedral) yang di
dalamnya ada titik hitam.
2. Sel parenkim batang singkong berbentuk segi enam dan ada pemisah antar
sel, sedangkan sel parenkim tangkai daun tidak ada pemisahnya.
3. Yang lebih tebal adalah pada empulur bagian pangkal tangkai daun karena
sel parenkim merupakan sel dasar maka semakin ke bawah semakin hitam.
4. Ada, bentuknya seperti celah kecil antara satu sel dengan sel yang lainnya
5. Ada bentuk seperti bintang terdapat pada salah satu sel
6. Ketebalan sel pada empulur sambacus atau biji salak memilki dinding sel
yang tebal karena terhimpun hemiselulosa sebagai cadangan makanan.
7. Sel-sel parenkim pada bagian korteks akar jagung berbentuk segi banyak
dengan ruang antar sel di dalamnya.
8. Iya, pada parenkim korteks dan empulur jagung terdapat ruang antar sel
yang cukup besar, sebab dalam pembentukan ruang antar sel terjadi secara
sizigon dan dapat menghasilkan ruangan yang sangat luas bila sel-sel
mengalami pembelahan tegak lurus terhadap ruangan ruangan udara besar
lainnya dihasilkan secara lizigen atau reksigen (kerusakan mekanik).
9. Pada preparat lain yang mempunyai ruang antar sel adalah preparat papaya
dan jagung.
10. Ada, meskipun sel-selnya di jaringan meristematik umumnya tersusun
rapat selama diferensiasi hubungan jaringan yang erat antar dinding-
dinding sel yang berdekatan dapat terpisah sebagai ruang antar sel. Paling
banyak ruang antar sel sebagai akibat pemisahan dinding sel yang satu
dengan lainnya sepanjang daerah perletakannya.
11. Dari semua preparat yang diamati parenkim merupakan bagian utama
jaringan dasra yang terdapat berbagai organ sebagai jaringan
bersinambungan seperti pada korteks dan empulur batang korteks akar
jaringan dan dasar pada tangkai daun, mesofil daun bagian buah yang
berdaging dan terdapat pada xylem dan floem. Hal ini sesuai pada
pengamatan batang singkong, preparat akar jagung, cucurbita, buah
pisang, biji salak, batang jagung dan tangkai daun papaya.
Sel parenkim pada umumnya berukuran besar (bersegi banyak)
dan berbanding tipis (tidak semua).
banyak mengandung rongga sel.
letak sel tidak rapat.
Daftar Pustaka
Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
http://preparatpecah.tripod.com/index_files/page596.htm
Susetjo Setjo. 2004.
Sutrian, yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel dan
jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
TABEL PEMBAGIAN TUGAS
No Nama Pembagian
1 Nacevi Maulana Metode praktikum
2 Lukita Octavia Dasar teori,
pembahasan, hasil
pengamatan
3 Hanifah Nugraha Kesimpulan
4 Ira Qurratulaini H Pembahasan
5 Istiqomah Pembahasan
6 Nurkomalasari Pembahasan