LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARAKTERISTIK DINAMIK TERMOMETER
-
Upload
nimroatulchasanah -
Category
Technology
-
view
12.750 -
download
9
Transcript of LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KARAKTERISTIK DINAMIK TERMOMETER
1
LAPORAN RESMI PERCOBAAN SISTEM PENGUKURAN DAN KALIBRASI
PENGUKURAN KARAKTERISTIK DINAMIK TERMOMETER Disusun Oleh : KELOMPOK 7 1. Nimroatul Chasanah NRP 2411 100 014 2. Pradhita Aan W NRP 2411 100 025 3. Jordy Anugrah W. NRP 2411 100 040 4. Risa Ayu Faizah NRP 2411 100 046 5. M. Rizal Zulmi NRP 2411 100 065 6. Albertus Randy NRP 2411 100 122 7. M. Danang Prasetyo NRP 2411 100 126 8. Gema Pandji E NRP 2411 100 127
Asisten : M. Hafiez Yuda NRP 2410 100 075
Program Studi S1 Teknik Fisika JURUSAN TEKNIK FISIKA Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012
ORAN RESMI PERCOBAAN SISTEM PENGUKURAN DAN KALIBRASI
PENGUKURAN KARAKTERISTIK DINAMIK TERMOMETER Disusun Oleh : KELOMPOK 7 1. Nimroatul Chasanah NRP 2411 100 014 2. Pradhita Aan W NRP 2411 100 025 3. Jordy Anugrah W. NRP 2411 100 040 4. Risa Ayu Faizah NRP 2411 100 046 5. M. Rizal Zulmi NRP 2411 100 065 6. Albertus Randy NRP 2411 100 122 7. M. Danang Prasetyo NRP 2411 100 126m
Studi S1 Teknik Fisika JURUSAN TEKNIK
LAPORAN RESMI PERCOBAAN SISTEM PENGUKURAN DAN KALIBRASI
PENGUKURAN KARAKTERISTIK DINAMIK TERMOMETER Disusun Oleh : KELOMPOK 7 1. Nimroatul Chasanah NRP 2411 100 014 2. Pradhita Aan W NRP 2411 100 025 3. Jordy Anugrah W. NRP 2411 100 040 4. Risa Ayu Faizah NRP 2411 100 046 5. M. Rizal Zulmi NRP 2411 100 065 6. Albertus Randy NRP 2411 100 122 7. M. Danang Prasetyo NRP 2411 100 126 8. Gema Pandji E NRP 2411 100 127 Asisten : M. Hafiez Yuda NRP 2410 100 075
Program Studi S1 Teknik Fisika JURUSAN TEKNIK FISIKA Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga dapat
menyelesaikan laporan resmi percobaan Sistem
Pengukuran dan Kalibrasi dengan baik.
Adanya percobaan ini sangat bermanfaat bagi kita
semua khususnya untuk mengetahui nilai-nilai karakteristik
dinamik dari termometer. Untuk itulah kami
mempersembahkan sebuah laporan resmi percobaan Sistem
Pengukuran dan Kalibrasi (SPK) dengan harapan dapat
membantu sebagai bahan referensi bagi mahasiswa.
Kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ketua Jurusan Teknik Fisika
2. Dosen Pengajar mata kuliah Sistem Pengukuran dan
Kalibrasi (SPK)
3. Asisten Laboratotrium Pengukuran Fisis
4. Seluruh teman-teman Teknik Fisika yang telah
membantu kelancaran tersusunnya laporan resmi ini.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua yang membacanya serta kami mengharapkan kritik
dan saran demi kemajuan susunan laporan yang lebih baik
lagi.
Surabaya, 18 Oktober 2012
Hormat kami
ABSTRAK
Laporan resmi ini berisi tentang Karakteristik
Dinamik dari sebuah alat ukur. Penjelasan sifat-sifat
Karakteristik dinamik suatu alat yang meliputi instrument
orde nol, instrument orde satu, instrument orde dua ini
terdapat pada Bab 2 yang juga terdapat Dasar Teori yang
menjelaskan teori-teori penunjang praktikum ini. Bab 3
menjelaskan alat dan bahan yang digunakan pada saat
praktikum dan langkah-langkah praktikum. Bab 4
menjelaskan data hasil pengukuran, analisa data, dan juga
pembahasan praktikum. Terakhir pada Bab 5 disimpulkan
semua hasil praktikum yang telah dilakukan berdasarkan
teori-teori yang ada.
Kata kunci: Karakteristik Dinamik, Instrument Orde Nol,
Instrument Orde satu, Instrument Orde Dua
ABSTRACT
This paper contains the Dynamic Characteristics
of Measurement Tools. Explanation of Dynamicc
Characteristics properties of the Tools which include Zero
Order Instrument, Instrument of Order One, and
Instrument of Order Two is in Chapter 2, which also
contained Basic Theory that explains the theories
supporting this lab. Chapter 3 describes the tools and
materials used at the lab and the lab steps. Chapter 4
describes the data measurement, data analysis, and
practical discussion. Chapter 5 concluded last all lab
results that have been carried out based on existing
theories.
Keyword: Dynamic Characteristic, Zero Order
Instrument, Instrument of Order One, and
Instrument of Order Two
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................. i
Abstrak ............................................................................ ii
Abstract ........................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................ iv
Daftar Isi .......................................................................... v
Daftar Gambar ................................................................. vi
Daftar Tabel ..................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang .................................................... 1
1.2 Permasalahan ...................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................. 2
1.4 Sistematika Laporan ........................................... 2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengenalan Alat Ukur ......................................... 3
2.2 Karakteristik Dinamik Alat Ukur ....................... 3
2.3 Macam-macam Karakteristik Dinamik .............. 5
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan ................................................... 9
3.2 Cara Melakukan Percobaan ................................ 9
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data ........................................................ 11
4.2 Pembahasan .......................................................... 13
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................... 21
5.2 Saran ..................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Hasil Percobaan 1 ............................ 12
Gambar 4.2 Grafik Hasil Percobaan 2 ............................ 12
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan 1 ................................... 11
Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan 2 ................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran merupakan suatu proses
membandingkan antara objek ukur dengan alat ukur.
Sehingga dapat besaran yang didapat dari suatu pengukuran
dapat diwakilkan dalam bentuk angka - angka yang dapat
memudahkan pengamatan dan pengolahan lebih lanjut. Di
dalam dunia industri proses ini digunakan untuk mencari
nilai dari suatu besaran misalnya pengukuran massa,
temperatur, kecepatan, laju reaksi, hambatan listrik, dan
lain-lain. Pengukuran tersebut bertujuan untuk menjaga
kualitas suatu produk agar sesuai dengan stándar baku.
Sebagai contoh dalam pembuatan resistor, pengukuran
dilakukan untuk menentukan nilai hambatan dari resistor
beserta toleransinya.
Dalam pengukuran tidak mungkin mendapatkan true
value mutlak dari input instrumen yang diukur.
Karakteristik statis dan dinamis dari suatu alat ukur
menyebabkan terjadinya error dalam pengukuran. Error
juga disebabkan oleh faktor dari luar yang mempengaruhi
keakuratan alat ukur seperti pengaruh lingkungan.
Meskipun error dalam pengukuran tidak dapat dihindari,
tetapi bisa diminialisir. Salah satu caranya dengan
melakukan kalibrasi alat ukur. Kalibrasi merupakan
serangkaian operasional yang dibentuk dalam kondisi yang
spesifik untuk menentukan hubungan antara nilai output
dari alat ukur dengan nilai ideal yang sesuai dengan
standar. Oleh karena itu perlu diketahui karkteristik statis
dari alat ukur.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
sebelumnya, diperoleh beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana karakteristik dinamik termometer air
raksa?
2. Bagaimana menentukan hubungan hubungan input
dan output sebagai fungsi waktu?
1.3 Tujuan
Dari uraian rumusan masalah, telah diketahui tujuan
daril laporan ini adalah:
1. Memahami karakteristik dinamik dari suatu alat ukur
2. Menentukan hubungan input dan output sebagai
fungsi waktu
1.4 Sistemika Laporan
Laporan praktikum sistem pengukuran dan kalibrasi
ini terdiri atas 5 bab. Bab 1 Pendahuluan menjelaskan
tentang latar belakang praktikum, permasalahan, tujuan
praktikum, dan sistematika laporan. Bab 2 Dasar Teori
menjelaskan teori-teori penunjang praktikum ini. Bab 3
menjelaskan alat dan bahan yang digunakan pada saat
praktikum dan langkah-langkah praktikum. Bab 4
menjelaskan data hasil pengukuran dan analisa data. Bab 5
berisi penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Alat Ukur
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau
tindakan membandingkan suatu besaran yang belum
diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran
standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain
adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkan
pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur.
Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik
atau industri. Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali
jenisnya, tergantung dari banyak faktor, misalnya objek
yang diukur serta hasil yang di inginkan. Yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah :
1. Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian
yang sesuai dengan standart yang telah ditentukan
2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan
harus memenuhi persyaratan.
Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana
menetukan besaran yang akan diukur, bagaimana
mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut
harus diukur. Ketiga hal tersebut harus mutlak dimiliki oleh
orang yang akan melakukan pengukuran. Pengetahuan akan
alat ukur dan objek yang dihadapi adalah suatu syarat agar
pengukuran yang benar dapat dilakukan. Ini juga berarti
bahwa cara melakukan pengukuran yang benar akan
diperoleh.
2.2 Karakteristik Dinamik Alat Ukur
Karakteristik dinamis suatu alat ukur merupakan
hubungan masukan-keluaran yang dinyatakan dalam
persamaan differensial sebagai fungsi waktu. Karakteristik
utamanya adalah kecepatan dalam tanggapan dan
kecermatan. Kecepatan tanggapan adalah kecepatan alat
ukur dalam memberi tangapan terhadap perubahan
kuantitas yang diukur. Keterlambatan dalam pengukuran
yang berkaitan dengan kecepatan tanggapan adalah
perlambatan atau penundaan tanggapan suatu alat ukur
terhadap perubahan kontinuitas yang diukur. Perlambatan
demikian merupakan karakteristik yang tidak dikehendaki.
Kecermatan adalah tingkat yang memberikan gambar
apakah alat ukur menunjukkan perubahan peubah yang
diukur tanpa kesalahan dinamis. Kesalahan dinamis adalah
perbedaan antara kuantitas nilai sebenarnya yang berubah
menurut waktu, dan nilai yang ditunjukkan alat ukur jika
diasumsikan tidak ada kesalahan statis. Waktu mati (Dead
time) yang berkaitan dengan retardasi dalam pengukuran
kesenjangan hanya mengubah tanggapan alat ukur
sepanjang skala waktu dan menyebabkan kesalahan
dinamis. Secara umum, kesenjangan pengukuran jenis ini
sangat kecil dapat dinyatakan dalam sepersekian detik.
Waktu mati disebabkan oleh daerah mati (dead zone)
dalam alat ukur oleh gesekan awal atau pengaruh yang
serupa.
Persamaan differensial karakteristik dinamis secara
umum dinyatakan dalam rumus berikut :
Dimana :
Eo = keluaran
E1 = masukan
Dan a dan b adalah tetapan-tetapan yang berkaitan
dengan kombinasi parameter fisik sistem.
2.3 Macam-macam Karakteristik Dinamik
Karakteristik dinamis, berdasarkan koefisien
waktunya, dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
2.3.1 Orde Nol
Karakteristik dinamis alat ukur orde nol
mengasumsikan bahwa kecuali ao dan bo semua nilai a
dan b persamaan diferensial umum linier, sama
dengan nol disebut alat ukur urutan nol. Sehingga
persamaan umum menjadi persamaan aljabar
sederhana.
Aoeo =bo e1
Sebenarnya tidak diperlukan dua tetapan ao dan
bo, dan dengan demikian kepekaaan statis atau
keadaan mantap didefinisikan sebagai berikut:
Di mana
Karena persamaan eo = k e1 merupakan
persamaan aljabar, maka tidak boleh tidak, e1 dapat
berubah menurut waktu dan keluaran alat ukur
mengikuti secara sempurna tanpa penyimpangan atau
kesenjangan waktu. Jadi alat ukur urutan nol
memperhitakan penampilan dinamis yang ideal atau
sempurna. Potensiometer pengukur perpindahan
merupakan satu contoh praktis. Namun bila orang
memeriksa sistem ini secara kritis ternyata ia bukan
benar-benar alat ukur urutan nol.
2.3.2 Orde Satu
Alat ukur yang mengikuti persaman sederhana
model matematika kecuali a1, ao dan bo, semeua a dan
b sama dengan nol disebut alat ukur orde pertama.
Persamaan diferensial umum linier menjadi
dt
deoa1 aoeo = boe1
Persamaan ini juga dapat diubah menjadi
11
eao
boeo
dt
deo
ao
a
atau (ז D + 1) eo = Ke1
Fungsi pindah operasionalnya adalah
11
D
K
e
eo
Dimana K = ao
bokepekaan statis
Dan ao
a1 tetapan waktu
2.3.3 Orde Dua
Sistem orde dua adalah suatu sistem yang
outputnya, y(t) sebagai hasil dari penyelesaian suatu
persamaan diferensial linier orde kedua. Model
matematis sistem orde dua dapat dituliskan sebagai
berikut :
dengan,
τ = konstanta waktu sistem orde dua
= faktor redaman / damping factor
Kp = gain statik, steady state gain
Transpormasi Laplace dari persamaan diferemsial
linier orde dua diatas, akan menghasilkan fungsi
transfer baku untuk sistem orde dua sebagai berikut :
(5.2)
Kebanyakan sistem orde dua atau lebih tinggi yang
dijumpai dalam suatu proses kimia adalah proses-
prosess multikapasitas atau merupakan akibat dari
penambahan sistem pengendali (controller) pada
proses tersebut.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
9
BAB III
METODOLODI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan ini
antara lain :
1. Termometer air raksa
2. Termometer digital
3. Heater atau pemanas air
4. Air
5. Stopwatch atau timer
3.2 Cara Melakukan Percobaan
Langkah-langkah untuk melakukan percobaan ini
adalah :
1. Mengukur suhu ruangan pada saat percobaan.
2. Air dipanaskan dalam wadah dengan heater hingga
mencapai suhu yang ditentukan yaitu T°C (sesuai
ketentuan asisten).
3. Melakukan pembagian tugas pada setiap anggota
kelompok praktikum sebagai berikut:
Pengamat temperatur
Pemegang stopwatch
Pencatat data
Pengendali temperatur dengan heater
4. Menggunakam termometer digital untuk menjaga
temperatur air tetap pada T°C dengan
menggunakan heater secara manual.
5. Mencelupkan segera thermometer air raksa pada
saat temperatur air telah mencapai 80°C, dan
mencatat penunjukan temperatur pada termometer
raksa setiap 20 detik hingga penunjukan mantap
dinilai 80°C.
6. Mencabut segera termometer air raksa, setelah
kondisi mantap tercapai. Kemudian, mencatat
penunjukan temperatur pada termometer raksa
setiap 20 detik hingga penunjukan mantap di nilai
suhu ruang.
7. Mengisi tabel percobaan seperti yang tercantum
pada tabel 1.
8. Menghitung eror dinamik pada saat termometer
raksa berada di air dengan cara:
eror = T – T terukur
9. Menghitung eror dinamik pada saat termometer
raksa berada di udara dengan cara:
eror = Truang – T terukur
10. Membuat grafik berdasarkan data tersebut.
11
BAB IV
ANALISA DATA dan PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Berikut ini adalah data hasil percobaan karakteristik
dinamik sistem pengukuran menggunakan termometer:
1. Percobaan saat suhu thermometer dinaikkan hingga
mencapai 80 ᵒC
Tabel 4. 1 Data Hasil Percobaan 1
No Detik
0 20 40 60 80 100
1 78.5 80 80 80 80 80
2 75 80 80 80 80 80
3 78 80 80 80 80 80
4 77 80 80 80 80 80
5 78 80 80 80 80 80
6 77 80 80 80 80 80
2. Percobaan saat suhu thermometer raksa diturunkan
hingga suhu ruang 32 ᵒC
Tabel 4. 2 Data Hasil Percobaan 2
No Detik
0 20 40 60 80 100
1 80 48 42,5 39,5 37,5 34,5
2 80 43 38,5 35 34,5 32
3 80 49 42,5 39 36,6 32
4 80 46 40 38 35 32
5 80 43 38 35 33 32
6 80 46 40 37 33 32
Dari table diatas diperoleh hasil berupa grafik
berikut ini:
a. Grafik 1, percobaan suhu thermometer saat keadaan
tunak (steady state) pada + 80 ᵒC
Gambar 4. 1 Grafik Hasil Percobaan 1
b. Grafik2, percobaan suhu thermometer saat di turunkan
hingga mencapai suhu ruang + 32ᵒC
Gambar 4. 2 Grafik Hasil Percobaan 2
75
80 80 80 80 80 77
80 80 80 80 80
70
75
80
85
0
20
40
60
80
10
0
T
Waktu (s)
Grafik Percobaan 1
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
80
43 38 35 33 32 32
80
46 40 37 33 32 32
0
50
100
0 40 80 120
T
Waktu (s)
Grafik Percobaan 2
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
1. Analisis tentang karaktersitik dinamis instrument
berdasarkan data diatas diperoleh sebuah karaktersitik
dinamik pengukuran suhu, yakni ketika heater air
dipanaskan pada suhu 80 ᵒC maka thermometer raksa
akan bergerak perlahan-lahan menunjukkan nilai suhu
yang diukur yaitu 80ᵒC. Respon yang ditunjukkan oleh
thermometer tersebut disebut karakteristik dinamik
instrument, karena prosesnya mencapai keadaan tunak
membutuhkan waktu yakni 20 detik. Sedangkan untuk
proses penurunan suhu hingga mencapai suhu ruang
(32ᵒC) membutuhkan waktu 100 detik, dan selanjutnya
akan tetap menunjukkan suhu ruang (setimbang).
Instrument yang digunakan pada percobaan ini
termasuk pada instrument orde 1, karena respon yang
diberikan oleh thermometer membutuhkan waktu.
2. Konstanta waktu berdasarkan data yang diperoleh,
keadaan steady state pada suhu 80ᵒC dengan waktu 20
detik pertama dan seterusnya.
4.2 Pembahasan
Nimroatul Chasanah (2411100014)
Pada sistem pengukuran, diketahui bahwa selain
mempunyai karakteristik statik, suatu alat ukur juga
mempunyai karakteristik dinamik. Karakteristik dinamik
tediri atas, instrumen orde nol, orde satu, orde dua, dan
orde tinggi. Masing-masing orde mempunyai sifat-sifat
tersendiri yang bergantung pada penurunan fungsi waktu
pada persamaannya. Suatu alat ukur dapat diketahui
karakteristik dinamiknya dengan mengetahui jenis grafik
yang dihasilkan dalam mengolah variabel bebas (input)
menjadi output.
Seperti pada percobaan karakteristik dinamik ini
yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik dinamik
sebuah termometer air raksa. Termometer tersebut
digunakan untuk mengukur suhu air yang sudah dipanaskan
terlebih dahulu sampai kurang lebih 80°C dengan suhu
ruangan sebesar 32°C. Data yang diambil ada dua macam,
yakni data dengan kenaikan suhu yang dicatat setiap 20
detik dan data dengan penurunan suhu yang dicatat setiap
20 detik. Dari data percobaan yang masing-masing diambil
sebanyak enam kali, kemudian dibuat grafik hubungan
koefisien waktu dengan suhu pengukuran termometer air
raksa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa termometer
tersebut mempunyai karakteristik dinamik instrumen orde
dua dengan dua kali penurunan fungsi waktu pada
persamaan differensialnya.
Pada waktu percobaan, digunakan dua jenis
thermometer, yakni thermometer digital dan thermometer
air raksa. Termometer digital berfungsi untuk mengontrol
suhu air panas agar tetap konstan 80°C. namun, pada
kenyataannya, terkadang suhu turun hingga 78°C atau naik
hingga 81,5°C, sehingga input yang masuk tidak konstan.
Hal ini otomatis mempengaruhi hasil pengukuran pada
thermometer air raksa. Pembacaan thermometer air raksa
yang seharusnya setiap 20 detik sekali, terkadang
dubutuhkan lebih banyak waktu untuk membaca angka
pada termometer. Selain itu, skala termometer air raksa
yang hanya dapat dibaca pada ketelitian maksimum 0,5°C
juga mempengaruhi pembacaan hasil pengukuran.
Pradhita Aan W . (2411100025)
Pada praktikum P2 ini adalah mengenai karakteristik
dinamik suatu sistem pengukuran. Praktikum ini bertujuan
untuk membantu praktikan memahami karakteistik dinamik
dari suatu alat ukur dan menentukan hubungan input dan
output sebagai fungsi waktu. Sehingga usai dilaksanakan
praktikum ini praktikan dituntut untuk paham tentang
karakteristik dinamik serta dapat menggolongkan berbagai
instrument ke dalam kelompok-kelompok orde instrument.
Ada 2 macam pengambilan data, yaitu pengambilan
data saat suhu dinaikkan dan ketika suhu diturunkan.
Pengambilan data masing-masing percobaan dilakukan
sebanyak 6 kali untuk memperoleh hasil data yang akurat.
Kemudian dibuat tabel dan selanjutnya ditampilkan dalam
bentuk grafik. Karakteristik dinamik alat ukur akan lebih
terlihat jelas ketika data hasil percobaan ditampilkan
kedalam bentuk grafik, karena dengan itu pada pengukuran
suhu naik hingga 80 ᵒC dapat terlihat garis grafik naik
seiring perubahan waktu dan akhirnya lurus menunjukkan
keadaan setimbang (steady state). Grafik yang sama juga
ditunjukkan pada saat pengukuran penurunan suhu. Garis
akan landai hingga akhirnya lurus, yang menandakan
bahwa suhu sudah mencapai suhu ruang (32 ᵒC) atau steady
state. Dengan demikian thermometer merupakan
instrument orde 1, karena respon yang diberikan
membutuhkan waktu untuk mencapai setimbang atau
steady state. Adapun saran untuk praktikum ini, sebaiknya
dalam mengukur suhu, thermometer digantung dengan tali
atau pengikat lainya agar suhu tubuh tidak mempengaruhi
pengukuran suhu system yang sedang diukur. Instalasi
listrik juga diperhatikan agar tidak mengganggu jalannya
pengambilan data. Dan yang terahir adalah pembagian
tugas kepada masing-masing anggota kelompok, agar
semua anggota kelompok kebagian tugas dalam
pengambilan data.
Jordy Anugrah W. (2411100040)
Praktikum yang telah dilakukan mengenai
pengukuran karakteristik dinamik dari thermometer air
raksa (analog) untuk memahami karakteristik dinamik dari
suatu alat ukur ketika diberi inputan dan menentukan
hubungan input dan output sebagai fungsi waktu.
Dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan,
ada dua jenis percobaan yang dilakukan yaitu percobaan
untuk mengetahui karakteristik dinamik termometer saat
mencapai suhu dari air yang dipanaskan yaitu 80oC dengan
keadaan awal yaitu suhu ruang 32oC dan ketika suhu sudah
mencapai 80oC kembali pada suhu ruang yaitu 32
oC. Dari
situ kita dapat mengetahui karakteristik dinamik dari
termometer tersebut. Dengan mencatat perubahan suhu
setiap 20 detik hingga mencapai nilai kestabilan.
Berdasarkan hasil praktikum terdapat waktu konstan
sistem yang menggambarkan karakteristik dinamiknya
hingga mencapai nilai kestabilan.
Berdasarkan data yang telah diambil, error yang
terjadi disebabkan karena ketidaktepatan pengukuran oleh
praktikan yang kurang teliti, seperti pembacaan
termometer, dan kurang tepatnya pengkondisian suhu air
yang terkadang lebih dari waktu yang ditentukan.
Pada praktikum terjadi kesulitan seperti pembacaan
skala pada termometer karena kecil sekali garisnya dan
juga koordinasi untuk bagian - bagian tugas praktikan
seperti membaca termometer, mengkondisikan suhu air
dengan termometer digital dan mencatat hasil selama 20
detik.
Pada praktikum ini sebaiknya dilakukan dengan
teliti dan koordinasi yang baik antar praktikan sehingga
praktikan mendapatkan data yang lebih presisi.
Jadi kesimpulannya, termometer analog merupakan
alat ukur orde satu karena hanya dipengaruhi sensitifitas
statik dan waktu konstan sistem.
Risa Ayu Faizah (2411100046)
Dalam praktikum ini dilakukan dua kali percobaan
yaitu percobaan saat penurunan suhu, dan percobaan saat
peningkatan suhu. Praktikan melakukan 6 kali
pengambilan data untuk masing-masing percobaan, dengan
tujuan memperoleh data yang lebih akurat. Setelah
mendapatkan data dari percobaan, praktikan melakukan
analisa data. Dari analisa data, diperoleh bahwa
termometer raksa mencapai suhu 80oC (steady state) pada
40 detik pertama, dan saat suhu diturunkan, termometer
raksa mencapai suhu 32oC (suhu awal) selama 120 detik.
Kesulitan dalam praktikum ini yaitu pada
pembacaan skala termometer raksa dan pengkondisian
termometer digital agar tetap pada suhu 80 o
C. Selain itu,
pengamatan waktu menggunakan stopwatch juga tidak
sepenuhnya akurat sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Ketidaktelitian tersebut mengakibatkan adanya error pada
hasil pengukuran.
M. Rizal Zulmi (2411100065)
Praktikum kedua kali ini mengenai karakteristik
dinamik, Dari analisa data praktikum kemarin diperoleh
bahwa pada pengukuran temperatur, tidak langsung
menunjukan temperatur aslinya pada saat termometer
dimasukan kedalam air. Air raksa dalam termometer
perlahan-lahan dengan waktu tertentu menuju ke
temperatur aslinya, pengukuran ini tidak langsung
menunjukan harga aslinya pada saat diukur, melainkan
perlahan dengan selang waktu tertentu dan kemudian
menuju harga sebenarnya. Data pengukuran kemarin
kurang valid karena beberapa hal tidak diperhatikan. Yang
pertama adalah sistem tidak terisolasi, karena ada input
tambahan dari lingkungan dan kemarin pada saat
praktikum, temperatur lingkungan tidak stabli karena ada
pengaruh dari temperatur manusia yang melakukan
praktikum yang silih berganti menjauhi dan mendekati
sistem. Yang kedua, pada saat termometer dimasukan,
temperatur tidak pas 80 derajat celcius tapi sekitar tidak
mencapai atau melebihi target. Belum lagi terdapat human
error pada saat menetukan waktu pada stopwatch yang
seharusnya 20 detik menjadi lebih ataupun kurang dari itu.
Diharapkan dari praktikum ini praktikan lebih memahami
tentang karakteristik dinamik
Albertus Randy (2411100122)
Praktikum kali ini membahas tentang pengukuran
karakteristik dinamik dengan menggunakan thermometer
raksa dan sensor thermocouple K- type pada thermometer
digital ( angka parameter temperatur). Dari percobaan ini,
didapat hasil kecepatan pengukuran thermometer raksa saat
suhu dinaikkan ke ToC dan diturunkan ke suhu ruang.
Enam kali pengukuran dilakukan pada
thermometer raksa dengan kecepatan nilai displacement
pada raksa dalam skala termometer. Hasil analisa tersebut
menunjukkan nilai eror dinamik saat raksa thermometer
menuju nilai ToC (ketentuan asisten T
oC = 80
oC) dan saat
meninggalkan ToC menuju suhu ruang.
Karena menstabilkan ToC pada pemanas air masih
menggunakan manual, yaitu ketika sudah mencapai ToC,
pemanas dimatikan dan ketika dibawah ToC pemanas
dinyalakan, adanya ketidakstabilan suhu pada air dalam
pemanas. Sehingga ada non-linearitas pada ToC. Selain itu
display thermometer digital selalu berubah ubah tidak stabil
antara peningkatan dan penurunan. Keadaan thermocouple
di dalam air juga berpengaruh, apabila di dekat dinding
pemanas maka indicator kenaikan suhu juga semakin cepat
tidak seiring dengan peningkatan temperatur air.
Tetapi praktikan mendapatkan tujuan dari praktikum
ini yaitu mempelajari tentang pengukuran karakteristik
dinamik suatu alat, dimana karakteristik dinamik dari
sebuah alat ukur menggambarkan perilakunya antara waktu
yang terukur dengan perubahan nilai dan waktu ketika
instrument output mencapai nilai stabil.
M. Danang Prasetyo (2411100126)
Karakteristik Dinamik Sistem Pengukuran adalah
sifat yang dimiliki oleh instrument yang berpengaruh antara
nilai terukur dengan perubahan waktu. Contohnya seperti
pada praktikum kali ini.
Praktikan melakukan pengukuran suhu awal
dengan memanaskan air pada sebuah bejana dimana
suhunya sesuai dengan ketentuan dari asisten praktikum
dengan menggunakan thermometer digital. Lalu
pengukuran suhu dilakukan juga dengan menggunakan
thermometer raksa dengan mengukur perubahannya secara
manual. Dari perubahan suhu ini, dihitung juga berapa
lama waktu yang dibutuhkan dari suhu awal hingga suhu
standar yang ditetapkan, yaitu 80 derajat calcius.
Percobaan P2 ini termasuk dalam Orde Satu,
dimana pengukuran ini berpengaruh terhadap waktu untuk
mencapai suhu standar yang ditetapkan.
Gema Pandji E (2411100127)
Perbedaan hasil pengukuran suhu menggunakan
termometer digital dan termometer air raksa dikarenakan
oleh nilai ketelitian termometer digital lebih besar. Selain
itu perbedaan juga disebabkan oleh skala pada termometer
air raksa warnanya mirip dengan air raksa sehingga sulit
untuk dibaca dan suhu air tidak selalu 800C.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Termometer digital merupakan instrument orde 1
karena grafik yang didapat dari percobaan
merupakan grafik orde 1 yang hanya bergantung
pada sensitifitas statis dan time konstan.
5.2 Saran
1. Praktikan harus melakukan percobaan dengan
lebih teliti yaitu ketika pada saat pengambilan
data, sehingga hasil yang dicapai lebih valid.
2. Lebih baik pada saat pengambilan data, waktu/
interval pengambilan data singkat sekitar tiap 5-
10 detik agar grafik yang terbentuk lebih halus.
DAFTAR PUSTAKA
Bentley, John P. Principle of Measurement
System.2005.Pearson Education Limited:England