Laporan Praktikum Conveyor

9
LAPORAN PRAKTIKUM APLIKASI PLC PADA SISTEM KONVEYOR I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui mekanisme kerja sensor phototransistor untuk sistem konveyor 2. Mengetahui mekanisme kerja sistem konveyor untuk industri II. LANDASAN TEORI a. Sensor Cahaya Phototransistor Phototransistor bila diartikan secara sederhana adalah komponen jenis transistor bipolar yg memakai junction / kotak base collector sebagai permukaan agar dapat menerima cahaya, dengan demikian maka komponen ini dapat berfungsi sebagai sensor cahaya. Komponen ini mempunyai kelebihan dalam hal sensitifitas jika dibanding dgn photodioda. Sebabnya karena pada Phototransistor, elektronnya adalah hasil dari foton cahaya dikaki kotak yg peng-injeksiannya kebagian base transistor dan selanjutnya diperkuat pada kolektronya yaitu kaki C. Namun hal ini juga menimbulkan kekurangan, yaitu tanggapan terhadap cahaya menjadi lebih lambat bila dibanding photodioda Photo transistor merupakan jenis transistor yang bias basisnya berupa cahaya infra merah. Besarnya arus yang mengalir di antara kolektor dan emitor sebanding dengan intensitas cahaya yang diterima photo transistor tersebut. Simbol dan bentuk photo transistor ditunjukan seperti pada gambar berikut ini.

description

laporan praktikum conveyor

Transcript of Laporan Praktikum Conveyor

Page 1: Laporan Praktikum Conveyor

LAPORAN PRAKTIKUM

APLIKASI PLC PADA SISTEM KONVEYOR

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengetahui mekanisme kerja sensor phototransistor untuk sistem konveyor

2. Mengetahui mekanisme kerja sistem konveyor untuk industri

II. LANDASAN TEORI

a. Sensor Cahaya Phototransistor

Phototransistor bila diartikan secara sederhana adalah komponen jenis transistor

bipolar yg memakai junction / kotak base collector sebagai permukaan agar dapat

menerima cahaya, dengan demikian maka komponen ini dapat berfungsi sebagai

sensor cahaya. Komponen ini mempunyai kelebihan dalam hal sensitifitas jika

dibanding dgn photodioda. Sebabnya karena pada Phototransistor, elektronnya

adalah hasil dari foton cahaya dikaki kotak yg peng-injeksiannya kebagian base

transistor dan selanjutnya diperkuat pada kolektronya yaitu kaki C. Namun hal ini

juga menimbulkan kekurangan, yaitu tanggapan terhadap cahaya menjadi lebih

lambat bila dibanding photodioda

Photo transistor merupakan jenis transistor yang bias basisnya berupa cahaya infra merah.

Besarnya arus yang mengalir di antara kolektor dan emitor sebanding dengan intensitas

cahaya yang diterima photo transistor tersebut. Simbol dan bentuk photo transistor

ditunjukan seperti pada gambar berikut ini.

Page 2: Laporan Praktikum Conveyor

b. Konveyor dan Bagiannya

Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang

dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak dipakai di industri untuk

transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan.

Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis

dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Conveyor dapat

memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain.

Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor

mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidak empunyai fleksibilitas

saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak

kontinyu.

Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan dengan karakteristik barang yang

diangkut. Jenis-jenis conveyor tersebut antara lain Apron, Flight, Pivot, Overhead,

Loadpropelling, Car, Bucket, Screw, Roller, Vibrating, Pneumatic, dan Hydraulic. Disini

akan dibahas satu jenis conveyor yaitu Roller Conveyor.

KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI ROLLER CONVEYOR

Komponen utama alat dan fungsi dalam sistem roller conveyor adalah sebagai berikut:

1.Kerangka Badan

Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar lokasi roller tidak

berpindah-pindah. Pemasangan roller dengan kerangka badan ini harus pas agar tidak

terjadi getaran yang tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini

juga menentuka jarak antar roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak

jatuh.

Page 3: Laporan Praktikum Conveyor

2.Tiang Penyangga

Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan sistem roller

conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai tumpuan roller conveyor terhadap

tanah yang dilalui oleh sistem conveyor.

3.Motor Pengerak

Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller agar selalu

berputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini pada

umumnya ditempatkan diujung paling akhir alur roller conveyor agar bisa menjaga rantai

transmisi tetap tegang.

4. Roller

Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan. Saat

roller berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang

ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak

tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan sempurna.

Roller pada sistem roller conveyor mempunyai perhatian khusus karena merupakan

komponen yang paling utama dalam sistem ini. Sehingga desain dan perawatan pada

roller harus mendapatkan perhatian yang lebih utama. Berikut desain komponen roller

conveyor yang pernah dianalisis di mata kuliah Tugas Desain Mesin I.

Page 4: Laporan Praktikum Conveyor

5.Sistem Transmisi

Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada penggerak ke

sistem conveyor. Transmisi pada sister roller conveyor terbagi menjadi 2 bagian, yaitu

transmisi antara motor penggerak dengan drive roller dan transmisi antara drive roller

dengan roller lain.

Sistem transmisi antara motor penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di

ujung paling akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor,

speed reducer, coupling, sprocket, dan rantai.

Sistem transmisi antara drive roller dengan roller biasanya ditempatkan pada kerangka

badan sistem conveyor. Transmisi antar roller biasanya digunakan sproket dan rantai

dengan perbandingan kecepatan putar 1:1 agar kecepatan putar antar roller sama dan

barang yang ditranportasikan dapat berjalan dengan baik.

Page 5: Laporan Praktikum Conveyor

MEKANISME KERJA

Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:

1. Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem transmisi

menuju drive roller.

2. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi

yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.

3. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya yang

disalurkan oleh sistem transmisi.

4. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.

5. Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1

sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.

6. Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.

III. ALAT DAN KOMPONEN

1. Catu daya 220 Vac

2. PLC CP1E

3. Modul praktikum konveyor

4. Kabel

5. Solenoid Valve 24 Volt

IV. LANGKAH KERJA

1. Buatlah program ladder seperti di bawah ini

2. Rangkai modul dan PLC yang sesuai dengan pemrograman ladder yang telah

dibuat

3. Simulasikan konveyor agar berjalan sesuai dengan program yang diingankan

4. Catatlah data yang diperlukan pada lembar sementara

5. Buatlah diagram wiring yang sesuai dengan program dan modul praktikum

Page 6: Laporan Praktikum Conveyor
Page 7: Laporan Praktikum Conveyor
Page 8: Laporan Praktikum Conveyor

V. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kita mencoba untuk menggerakkan konveyor secara

otomatis melalui pemrograman dengan diagram ladder. Pada konveyor ini menggunakan

tombol push button (Pb1) dan 4 buah sensor cahaya untuk menghentikan botol dan

melakukan perintah yang diinginkan. Sebelum masuk pada pembahasan mekanisme

kerja dari konveyor kita akan membahas mengenai mekanisme kerja sensor cahaya dan

motor penggerak.

a. Sensor Cahaya

Sensor cahaya yang digunakan yatu merupakan gabungan dari phototransistor dan

led. Saat led tertutup oleh suatu benda maka cahaya dari led akan terpantul dan mengenai

basis phototransistor sehinga membuatnya menjadi aktif lalu mengalirkan arus dari

kolektor ke emitor.

Page 9: Laporan Praktikum Conveyor

b. Motor Penggerak

Motor terdiri dari rotor dan stator, di dalam motor terdapat lilitan yang jika dialiri

arus listrik maka timbul ggl induksi yang mengahislkan medan magnet dan memutar

rotor.

c. Penjelasan Mekanisme Konveyor

Berdasarkan program diagram ladder yang telah dibuat untuk menjalankan konveyor

ketika dikenakan pada sensor pertama (IR1), setelah dikenakan sensor konveyor akan

bergerak setelah delay selama 1500 ms (1.5 sekon) menuju ke sensor kedua (IR2).

Konveyor bergerak sampai sensor kedua dikenai oleh botol dan berhenti. Setelah

botol berhenti maka pengisi akan turun. Namum sebelum pengisi turun dilakukan

persiapan selama 1500 ms (1.5 sekon) dan setelah itu pengisi akan mengisi ke dalam

botol dan ditahan dengan timer selama 10000 mS atau 10 sekon. Setelah 10 sekon

pengisi naik kembali dan konveyor bergerak hingga bertemu sensor selanjutnya.

Saat botol mengenai sensor ketiga (IR3) maka botol kembali berhenti dan penutup

turun untuk menekan tutup botol. Namun sebelum menutup botol terjadi delay selama

1500 mS (1.5 sekon) untuk persiapan, kemudian penutup botol turun dan menekan botol

selama 10 sekon. Setelah delay selama 10 sekon maka konveyor akan berjalan kembali

sampai mengenai sensor keempat (IR4).

Saat botol mengenai sensor keempat (IR4) maka konveyor kembali berhenti dan

terjadi delay waktu selama 1.5 sekon untuk persiapan. Setelah delay, stampel akan

bergerak untuk mengecap tanggal kadaluarsa selama 10 sekon kemudian konveyor akan

menyala kembali. Untuk menghentikan gerakan konveyor maka ditekan tombol reset

Pb1.

VI. KESIMPULAN

1. Mekanisme kerja sensor cahaya phototransistor memanfaatkan pantulan cahaya

yang masuk ke basis dan mengaktifkan phototransistor sehingga arus mengalir

dari kolektor menuju emitor.

2. Konveyor bekerja berdasarkan putaran motor yang mendrive ke konveyor dan

drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai

dan tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Margiono. 2015. Sensor Cahaya Phototransistor.

http://margionoabdil.blogspot.co.id/2015/03/sensor-cahaya-photo-transis

tor.html . Diakses pada tanggal 18 November 2015.

Suluhito, Suselo. 2012. Anatomi Sistem Roller Conveyor.

https://suluhmania.wordpress.com/2012/04/04/anatomi-sistemroller-conv

eyor/ . Diakses pada tanggal 18 November 2015