Laporan Praktikum Biologi Molekuler Percobaan 2
-
Upload
aldi-astra-yudha -
Category
Documents
-
view
147 -
download
3
Transcript of Laporan Praktikum Biologi Molekuler Percobaan 2
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER
PERCOBAAN 2
PERCOBAAN ANALISIS DNA HASIL ISOLASI DENGAN
SPEKTROFOTOMETRI
Tanggal praktikum: 10 April 2013
DISUSUN OLEH:
ALDI ASTRAYUDHA
10613214
KELOMPOK C6
LABORATORIUM BIOLOGI FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA
1
I. JUDUL
Percobaan Analisis DNA Hasil Isolasi Dengan Spektrofotometri.
II. TUJUAN
Dapat melakukan analisis kuantitatif/kualitatif DNA mamalia hasil isolasi.
III. LATAR BELAKANG
DNA merupakan materi genetik yang mengkode semua informasi yang
dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme. Molekul DNA ini
terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria, dan kloroplas.
DAN yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun
helix ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua “benang” polinukleotida
saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara
nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat(1).
Isolasi DNA adalah suatu tehnik yang digunakan untuk memperoleh DNA murni,
yaitu tanpa Protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan. Pada proses isolasi DNA
ini, sel eukariotik harus dihancurkan terlebih dahulu melalui cara mekanik dan
enzimatis. Hal ini disebabkkan membran sel dari membran inti sebagian besar
tersusun atas lipida(2).
DNA dapat di ukur pada panjang gelombang 260nm menggunakan
spektrofotometri UV(3). Konsentrasi DNA yang dapat diukur ini untuk A260nm = 1
setara dengan 50µg/ml DNA untai ganda. Kemurnian larutan DNA dapat dilihat
bahwa larutan murno mempunyai rasio kurang dari 1,8 menunjukan adanya RNA,
oleh karena RNA juga diserap pada panjang gelombang yang sama. Sedangkan jika
rasio kurang dari 1,8 menunjukan adanya pengotor protein atau fenol, untuk itu jika
diperlukan dapat dimurnikan kembali dengan melakukan ekstraksi kloroform
isoamilalkohol (24:1) dan dilanjutkan dengan presipitasi menggunakan Na asetat 3M
pH 4,8 (0,1 kali volume) dan etanol absolute (2 kali volume). Berikut adalah Rumus
untuk menghitung konsentrasi DNA :
Konsentrasi DNA (µg/ml) = OD260 x Faktor pengenceran x 50 µg/ml (3).
1000
IV. METODE
2
A. Alat dan bahan
Alat :
1. Blue tip
2. Ependorf
3. Gelas beaker
4. Mikropipet
5. Spektro UV
6. Yellow tip
Bahan :
1. Aquadest
2. Sampel DNA yang mengandung informasi genetik
B. Cara kerja
Cara kerja pada Spektrofotometri :
3
Dipipet 5µl sampel DNA hasil isolasi larutan
Di add aquadest 1ml, campur lalu dipindahkan pada kuvet spektrofotometer
Blangko spektrofotometer dengan kuvet berisi 1ml Aquadest
Dibaca absorbansi sampel dengan spektrofotometer pada α260nm
Dilakukan absorbansi yang kedua pada α280nm
Ditentukan rasio absorbansi yang kedua pada α260nm dan α280nm
Dihitung konsentrasi DNA untai sampel, dan tentukan konsentrasi DNA yang diperoleh
Dipilih fotometri
4
Dilakukan pengujian pada panjang gelombang yang berbeda, ditekan tombol
return
Langkah berikutnya dilakukan dengan panjang gelombang yang berbeda. Ditekan tombol return, kemudian ulangi langkah dari setting panjang
gelombang
Dibaca absorbansinya
Ditekan start, dicatat absorbansinya
Diganti blanko dengan kuvet uji DNA
Dibaca blanko
V. HASIL dan PEMBAHASAN
1. Hasil :
α 260nm Absorbansi
Blanko 0,0809
Sampel 0,0764
α 280nm Absorbansi
Blanko 0,0747
Sampel 0,0692
Perhitungan Konsentrasi DNA
Faktor pengenceran = 5ml 1000 µl = 200 x
Konsentrasi DNA λ260 nm = OD260 x FP x 50µg/ml
1000
= -0,0045 x 200 x 50 µg/ml = -45µg/ml
Konsentrasi DNA λ280 nm = OD280 x FP x 50µg/ml
1000
= -0,0055 x 200 x 50µg/ml = -55µg/ml
Rasio A260/A280 = -45/-55
= 0,8181 adanya pengotor protein atau fenol
5
2. Pembahasan :
Pada praktikum kali ini, yaitu melakukan anasilis DNA hasil isolasi dengan
menggunakan spektrofotometri. Tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah
agar dapat melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif DNA mamalia hasil
isolasi menggunakan spektrofotometri UV. Sampel DNA hasil isolasi dipipet
sebanyak 5µl dan ditambahkankan aquades steril hingga volume akhir 1 ml
sehingga didapatkan pengenceran sebanyak 200 kali. Blangko yang digunakan
adalah aquadest steril sebanyak 1 ml. Blanko atau larutan contoh dimanfaatkan
untuk menstabilkan absorban akibat perubahan voltase atau intensitas cahaya dari
sumber(4).
Spektrofotometri sinar UV digunakan untuk mengukur tingkat kemurnian
DNA hasil isolasi merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau
kisi difraksi dengan detektor fototube. Dalam analisis secara spektrofotometri
terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu
daerah UV (200 – 380 nm), daerah visible (380 – 700 nm), daerah inframerah
(700 – 3000 nm) (5). Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri
bahwa metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan
kuantitas zat yang sangat kecil(6) .
Untuk menganalisa DNA dapat dilakukan dengan uji kualitatif yaitu dengan
gel elektroforesis, atau dengan uji kuantitatif menggunakan spektrofotometer.
Analisis yang kita lakukan terhadap sampel kali ini menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 260nm, DNA di baca pada serapan
panjang gelombang tersebut karna merupakan panjang gelombang optimal DNA
yang dapat dibaca pada spektrofotometer. DNA murni jika memiliki nila
α260/α280 = 1,8. Jika nilainya > 1,8 maka pada sampel masih terdapat RNA,
namun jika nilainya <1,8 maka pada sampel masih terdapat pengotor atau
proteinnya(7,8) .
Kualitas DNA yang berhubungan dengan kemurnian terhadap kontaminan
protein dapat dilihat dari perbandingan absorbansi suspensi DNA pada panjang
gelombang 260 nm terhadap 280 nm. DNA memiliki nilai tingkat kemurnian
6
yang tinggi dan terbebas dari kontaminan jika Rasio OD260/OD280 nilai
absorbannya antara 1.8 sampai 2. Nilai absorbansi pada panjang gelombang 260
nm dapat dikonversikan menjadi konsentrasi, yaitu nilai 1 pada OD260 = 50 ug
DNA untai ganda tiap ml. Penentuan panjang gelombang maksimum perlu
dilakukan untuk mengetahui dimana terjadi absorpsi maksimum dan untuk
meningkatkan proses absorpsi larutan terhadap sinar (9).
Dilakukan pengukuran ansorbansi pada 2 panjang gelombang yang berbeda
adalah pada panjang gelombang yang digunakan untuk mengetahui kandungan
DNA menggunakan spektrofotometri UV adalah 260 nm, sedangkan untuk
mengetahui kandungan protein menggunakan spektrofotometri UV dengan
panjang gelombang 280 nm.
Dari hasil perhitungan yang kami peroleh di dapat kemurnian DNA hasil
isolasi dari rasio perbandingan absorbansi 260/280 sebesar 0,8181dan
menunjukkan hasil yang diperoleh terdapat pengotor karena masuk dalam batas
range antara <1,8. Jika melebihi nilai 1,8-2.0 maka sampel yang diuji murni dari
kontaminan dari protein membran atau senyawa lainnya. Jika >2,0 maka masih
terdapat RNAnya.
VI. KESIMPULAN
Telah dilakukan analisis kuantitatif/kualitatif DNA mamalia hasil isolasi,
Panjang gelombang yang digunakan untuk mengetahui kandungan DNA
menggunakan spektro UV adalah 260 nm. Hasil nilai rasio kemurnian yang
diperoleh dari percobaan yang dilakukan adalah 0,8181(<1,8). Dari hasil ini
dapat diambil kesimpulan bahwa isolat DNA yang dianalisis masih mengandung
pengotor berupa protein atau fenol.
7
VII. DAFTAR PUSTAKA
(1) Mader,S.S.1993.Biology . Wm.C Brown Publishers: Lowa(2) Wilson,keith and john walker,2010.Principles and Techniques of Biochemistry and
molecular Biology.Cambridge University Press,New York(3) Teare,J.M., Islam,R., Flanagan,S. et al. 1997. Measurement of Nucleic Acid
concentration Using the DyNA Quant TM and the GeneQuant TM . Hoefer Pharmacia Biotech, San Francisco, Ca, USA ; Pharmacia Biotech (Biochrom), Cambridge, England, UK. J BioTechniques 22 : 1170-1174.
(4) Hayani, E dan Fatimah, T, 2002,Teknik Penentuan Kadar Vanilin Secara Spektrofotometri . Buletin Teknik Pertanian Vol.7. No 1.
(5) Khopkar, S.M. 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press, Jakarta(6) Riyadi, W Riyadi, Wahyu, 2009, Macam Spektrofotometri dan Pebedaannya, Milis
Kimia Indonesia(7) Passi, N., Kumar Garg, R., et al, 2012, Effecf of Luminol and Bleaching Agent On The
Serological and DNA Analysis From Bloodstain , Egyptian Journal of Forensic Science, 2:54-61
(8) Zain hasan,Sayed M.,Safe.M,muhammad, et al., 2009, Genomic DNA Extraction Method from Wormood Capilary for PCR-RAPD Studies, New york Science Journal
(9) Suharsono dan Widyastuti, U. 2006, Penuntun Praktikum Pelatihan Teknik Pengklonan Gen , Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi, IPB
8