laporan praktikum bio umum plasmolisis

8
PLASMOLISIS ACARA VIII PLASMOLISIS A. Pelaksanaan Praktikum 1. Tujuan praktikum :Mengetahui konsentrasi sukrosa yang menyebabkan terjadinya plasmolisis 2. Hari, tanggal praktikum : Kamis, 6 desember 2012 3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi, FKIP Universitas Mataram. B. Landasan Teori Plasmolisis adalah peristiwa pelepasan protoplasma atau keluarnya protoplasma dari dalam sel, karena sel berada dalam larutan hipertonik. Plasmolisis biasanya memberikan gambaran untuk menentukan besarannya nilai osmosis. Besarannya nilai osmosis dipengaruhi oleh konsentrasi cairan atau larutan didalam sel. Plasmolisis juga berperan sebagai petunjuk untuk menentukan besarnya nilai osmosis dalam suatu larutan (Soedarmatjo, 2000 : 24). Bagaimana sel hidup beraksi terhadap perubahan konsentrasi zat terlarut lingkungannya bergantung pada apakah sel itu memiliki dinding sel atau tidak. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sedangkan sel tumbuhan memilikinya. Tumbuhan yang tidak berkayu, seperti BIOLOGI UMUM Page 64

description

plasmolisis

Transcript of laporan praktikum bio umum plasmolisis

PLASMOLISISACARA VIIIPLASMOLISIS

A. Pelaksanaan Praktikum1. Tujuan praktikum:Mengetahui konsentrasi sukrosa yang menyebabkan terjadinya plasmolisis2. Hari, tanggal praktikum: Kamis, 6 desember 20123. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi, FKIP Universitas Mataram.B. Landasan TeoriPlasmolisis adalah peristiwa pelepasan protoplasma atau keluarnya protoplasma dari dalam sel, karena sel berada dalam larutan hipertonik. Plasmolisis biasanya memberikan gambaran untuk menentukan besarannya nilai osmosis. Besarannya nilai osmosis dipengaruhi oleh konsentrasi cairan atau larutan didalam sel. Plasmolisis juga berperan sebagai petunjuk untuk menentukan besarnya nilai osmosis dalam suatu larutan (Soedarmatjo, 2000 : 24).Bagaimana sel hidup beraksi terhadap perubahan konsentrasi zat terlarut lingkungannya bergantung pada apakah sel itu memiliki dinding sel atau tidak. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sedangkan sel tumbuhan memilikinya. Tumbuhan yang tidak berkayu, seperti sebagian besar tumbuhan rumahan, tergantung pada dukungan mekanis dari sel yang di jaga untuk tetap bengkak oleh larutan hipotonik sekelilingnya. Jika sel tumbuhan sekelilingnya isotonik, tidak ada kecenderungan bagi air masuk dan selnya menjadi lembek (lembut), yang menyebabkan tumbuhan menjadi layu yang terlalu lama. Plasmolisis akan mematikan sel jika terjadi sangat parah dan berlangsung lama (Amien, 2002 : 112).Protoplas yang kehilangan air dan menyusut volumenya dan akhirnya dapat terlepas dari dinding sel yaitu plasmolisis. Jika sel dimasukan kedalam larutan hipertonik (larytan garam lebih dari 1 % ). Plasmolisis merupakan proses yang secara nyata menunjukan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan, terjadi sirkulasi keluar masuknya zat adanya sirkulasi ini menjelaskan bahwa sel dinamis dengan lingkungannya. Peristiwa plasmolisis yaitu keluarnya cairan sel melalui membran sel akibat dari pengaruh gradien konsentrasi plamolitikum, sedangkan jika cairan sel ini berbalik kembali maka disebut deplasmolisis. Kedua peristiwa ini dapat menjelaskan adanya osmosis dan difusi yang memang harus terjadi pada sel guna melakukan fungsi transportasi maupun pengaturan turgor ketiganya erat kaitannya dengan kelangsungan proses metabolisme (Sumarjan, 2011 :43).C. Alat dan Bahan1. Alata. Mikroskopb. Kaca preparat serta penutupnyac. Cawan petrid. Pinsete. Siletf. Kaca bendag. Stopwatch.2. Bahana. Epidermis bawah daun tanaman rhoe discolorb. Larutan sukrosa 20 %c. Larutan sukrosa 30 %D. Cara Kerja1. Mengiris epidermis bawah daun tanaman Rhoe discolor,2. Mengiris setipis mungkin bagian yang berwarna ungu,3. Memasukan sayatan sayatan kedalam cawan petri yang telah diisi larutan sukrosa 20%,4. Memasukan sayatan sayatan kedalam cawan petri kedua yang telah diisi larutan sukrosa 30%,5. Merendam masing masing sayatan selama beberapa menit, 6. Mengambil salah satu sayatan pada larutan sukrosa 20% dengan pinset,7. Menutup sayatan dengan kaca penutup,8. Mengamati sayatan dibawah mikroskop,9. Menghitung jumlah sel yang terplasmolisis,10. Menggambar dan memberi keterangan jelas,11. Mengulanng kegiatan 5 sampai 10 untuk sayatan dalam larutan dalam larutan sukrosa 30%.E. Hasil Pengamatan1. Gambar epidermis daun rhoe discolor dalam larutan sukrosa 20%

KeteranganKeterangan: 1. Sel yang terplasmolisis2. Sel yang tidak terplasmolisis3. Stmota.

Gambar pembanding

Keterangan1. Sel yang tidak terplasmolisis2. Sel yang terplasmolisis3. Stomata.

(anonim 2012:1)

2. Gambar epidermis daun Rhoe discolor dalam larutan sukrosa 30%Keterangan1. Sel yang tidak terplasmolisis2. Sel yang terplasmolisis

Gambar pembandingketerangan1. Sel yang tidak terplasmolisis2. Sel yang terplasmolisis.3.

(anonym, 2012 : 1 )4. Tabel hasil pengamatan.NOKONSENTRASI SUKROSAJUMLAH SELYANG TERPLASMOLISIS

120% 10

230%30

F. PembahasanPeristiwa plasmolisis yaitu keluarnya cairan sel melalui membran sel akibat dari pengaruh gradien konsentrasi plsmolitikum. Sel keluar secara difusi dengan menerobos pori pori membran plasma yang bersifat semi permeable (selektifpermeabel) artinya hanyadapat dilalui molekul molekul tertentu. Plasmolisis menyebabkan sel kayu bahkan mati jika terlalu lama.Untuk mengetahui terjadinya plasmolisis dapat dilakukan percobaan dengan mengamati epidermis bawah daun Rhoe discolor yang dimasukan kedalam larutan sukrosadengan konsentrasi berbeda yaitu 20% dan 30%, perbedaan konsentrasi larutan pada plasmolisis. Pada pengamatan dibawah mikroskop, terlihat adanya sel berwarna ungu dan putih (bening). Sel yang berwarna ungu menunjukan bahwa sel ini belum mengalami plasmolisis, sedangkan yang berwarna putih (bening) yang pada selnya terdapat cairan berwarna ungu disekitar dinding sel diakibatkan oleh keluarnya protoplasma yang mengandung antosianin.pada proses plasmolisis terjadi pengkerutan membrane plasma yang menjauhi dinding selnya. Larutan sukrosa merupakan larutan hipertonis, sedangkan sitoplasma sel Rheo discolor hipoptonis, sehingga air yang berada di dalam sel daun keluar dari dinding sel.keadaan ini menyebabkan sitoplasma akan sangat pekat karena kekurangan air. Sehingga sitoplasma bersama membrane plasma mengkerut dan menyebabkan membrane plasma pecah. Berdasarkan data hasil pengamatan, terlihat baahwa jumlah sel yang terplasmolisis dalam larutan sukrosa 20% sebanyak 10 sel dan larutan sukrosa 30% sebanyak 30 sel. Data ini menunjukan bahwa jumlah sel yang mengalami plasmolisis berbanding lurus dengan konsentrasi larutan yang digunakan maka jumlah sel yang terplasmolisis juga semakin banyak, begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena semakin tinggi konsentrasi larutan yang digunakan, maka sifat hipertonisnya semakin besar sehingga akan menyebabkan laju osmosis protoplasma yang keluar sel akan semakin cepat.

G. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan didapatkan kesimpulan sebagaiberikut ;a) Plasmolisis merupakan peristiwa keluarnya cairan sel melalui membrane sel akibat dari pengaruh gradient konsentrasi plasmolitikum,b) Sel yang terplasmolisis berwarna putih (bening) sedangkan yang tidak terplasmolisis berwarna ungu karena masih mengandung antosianin,c) Jumlah sel yang terplasmolisis berbanding lurus dengan konsentrasi larutan,d) Semakin tinggi konsentrasi larutan, maka semakin banyak jumlah sel yang terplasmolisis, begitu pula sebaliknya.e) Plasmolisis terjadi pada sel yang berada dalam larutan hipertonis,f) Hasil pengamatan jumlah sel yang terplasmolisis dalam larutan sukrosa 20% dan 30% sebanyak 10 sel dan 30sel.

BIOLOGI UMUMPage 64