Laporan Praktikum ANTIDIABETES

8
LAPORAN FARMAKOLOGI DISUSUN OLEH : 1. Rahmatina Dwi Sutrisni 2. Reni Hastuti 3. Reni Mulya Pera 4. Resti Widyastuti PROGRAM STUDI FARMASI

description

antidiabetes

Transcript of Laporan Praktikum ANTIDIABETES

Page 1: Laporan Praktikum ANTIDIABETES

LAPORAN

FARMAKOLOGI

DISUSUN OLEH :

1. Rahmatina Dwi Sutrisni

2. Reni Hastuti

3. Reni Mulya Pera

4. Resti Widyastuti

PROGRAM STUDI FARMASI

STIKES HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN 2015/2016

ANTIDIABETES

Page 2: Laporan Praktikum ANTIDIABETES

I. Teori Dasar

Diabetes ialah keadaan dimana terjadi produksi urin secara melimpah pada penderita, diabetes militus merupakan sindrom kompleks dengan ciri-ciri hiperglikemik kronis, gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, terkait dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin.

Ada 2 jenis diabetes, diabetes militus dan insipidus. Diabetes militus adalah penyakit yang glukosa tidak dapat dikelola atau masuk kedalam sel untuk dimanfaatkan sebagai energi, sehingga kadar glukosa dalam arah meningkat( hiperglikemia), diabates insipidus adalah penyakit kekurangan hormon fasopresin (hormon antidiuresis), atau penurunan sensitifitas ginjal terhadap fasopresin.

Kadar glukosa pada orang normal :

< 120 mg/dl pada kondisi puasa. Saat 2 jam setelah makan <140 mg/dl .

Kadar glukosa pada penderita diabetes militus:

>120 mg/dl pada kondisi puasa. Saat 2 jam setelah makan >200mg/dl.

Diabetes Melitus dibagi 2 kategori:

1. Dibetes tergantung insulin.2. Diabetes tidak tergantung insulin.

Insulin merupakan suatu protein berukuran kecil dengan berat molekul 5808 pada manusia.Iinsulin mengandung 51 asam amino yang tersusun dalam dua rantai (A dan B) yang dihubungkan dengan jembatan disulfide. Insulin diproduksi oleh sel B Langerhans pankreas, dan proses dalam sel tersebut sudah dijelaskan sebelumnya. Insulin merupakan hormon utama yang berperan dalam metabolisme energi, dan efeknya adalah penurunan konsentrasi glukosa darah. Efek insulin pada sasaran nya yaitu meningkatkan penyimpanan lemak dan glukosa dalam sel-sel sasaran yang khusus dan mempengaruhi pertumbuhan sel serta fungsi metabolisme berbagai macam jaringan.

Glibenclamide menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang tubuh untuk

mengeluarkan lebih banyak insulin, Dosis umum pemakaian glibenclamide adalah 2,5 mg hingga

Page 3: Laporan Praktikum ANTIDIABETES

5 mg dalam satu hari. Dosis akan direvisi atau bisa diubah sesuai dengan respon tubuh terhadap

obat.  Acetazolamide adalah inhibitor anhydrase karbonat kuat, efektif dalam mengendalikan

sekresi cairan (misalnya :glaukoma), dalam pengobatan gangguan kejang tertentu (misalnya,:

epilepsi.

II. Prosedur Percobaan

Cara kerja

1. Siapkan alat dan bahan2. Timbang masing-masing mencit dan beri tanda agar tidak tertukar 3. Hitung masing-masing dosis obat pengujian:

Glibenclamid

- Berat tablet: 496 mg- Zat aktif: 5 mg

=

X =

X = 93,8 mg untuk 1 mencit

- 93,8 mg x 6 = 562 mg- Yang diinduksikan : 0,3 ml untuk 1 mencit

: 0,3 ml x 6 = 1,8 ml

Acetazolamid

- Berat tablet: 400 mg- Zat aktif: 250 mg

= .

Page 4: Laporan Praktikum ANTIDIABETES

400 x = 276 . 250 x =

= = 1,6 mg untuk 1 mencit

= 122,5 (zat aktif)- Aquadest: 0,3 x 6 mencit = 9,6 mg / 1,8 ml untuk 6 mencit

: 1,8 ml

Insulin

=

X =

= 3 UI / ml

Secara Im = 3 UI / 0,05 ml

- Untuk 10 mencit, volume: 3 UI x 10 : 30 UI untuk 10 ml

- Yang diambil dari sediaan : = 0,3 UI

Glukosa

.

1000 x = 60 g

x = 0,06 g untuk 1 mencit

24 x 0,06 = 1,4 g volume max oral mencit

0,1 ml x 24 = 2,4 ml

4. Hewan 1 sebagai kontrol (-) yang tidak di induksikan obat, potong unjung ekornya dan uji kadar glukosanya.

Page 5: Laporan Praktikum ANTIDIABETES

5. Induksikan obat secara oral kecuali insulin secara Im ke masing-masing hewan sesuai dosis, setelah 30 menit oralkan glukosa sesuai dosis.

6. Setelah pemberian glukosa, potong ujung ekor dan uji kadar glukosanya.7. Catat hasil dalam bentuk tabel.

III. Alat dan Bahan

Alat:

1. Spuit 1 ml,2. Timbangan hewan,3. Botol vial 5 ml,4. Gunting,5. Gluco Dr super sensor,6. Kapas,7. Sonde oral8. Bejana,9. Stopwatch.

Bahan:

1. Glukosa2. Insulin3. Acetazolamid4. Glibenclamid5. Hewan percobaan: Mencit6. Aquadest7. Alkohol

IV. Hasil Pengamatan

Kelompok/hewan Normal Acetazolamid Glibenclamid Insulin1. 117 mg/dl 123 mg/dl 63 mg/dl 80 mg/dl2. 159 mg/dl 167 mg/dl 85 mg/dl 76 mg/dl3. 97 mg/dl 161 mg/dl 145 mg/dl 59 mg/dl4. 101 mg/dl 111 mg/dl 123 mg/dl 67 mg/dl

Page 6: Laporan Praktikum ANTIDIABETES

5. 146 mg/dl 66 mg/dl 77 mg/dl 79 mg/dl6. 79 mg/dl 110 mg/dl 83 mg/dl 61 mg/dl

Rata-rata 116,5 mg/dl 123 mg/dl 96 mg/dl 70,3 mg/dl

V. Pembahasan.

Pada keadaan normal tanpa uji kadar glukosa rata-rata glukosa darahnya: 116,5 mg/dl,

pada pemberian acetazolamid rata-rata glukosa darahnya: 123 mg/dl, pada pemberian

Glibenclamid rata-rata glukosa darahnya: 96 mg/dl, pada pemberian insulin rata-rata

kadar glukosanya: 70,3 mg/dl.

Obat dengan efek terendah (buruk )adalah acetazolamid dan obat dengan efek tertinggi

(baik) adalah insulin jika di bandingkan dengan keadaan normal dan obat lain.

VI. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa obat yang memberikan efek

terbaik adalah insulin dan yang memberikan efek buruk adalah acetazolamid

DIAGRAM PERBANDINGAN ANTAR KELOMPOK

Page 7: Laporan Praktikum ANTIDIABETES