Laporan Praktik Keperawatan Komprehensif 2015

download Laporan Praktik Keperawatan Komprehensif 2015

of 61

description

iuoriwo

Transcript of Laporan Praktik Keperawatan Komprehensif 2015

LAPORAN KELOMPOK

PUSKESMAS KECAMATAN TEBET

Keperawatan Komprehenshif

Disusun Oleh:

Kelompok Puskesmas Kecamatan Tebet kelas IIIA dan IIIB

1. Alfi Hasanah 2. Alia Khairany Syarifah3. Amalia Dwi Margianti4. Andika Restu Anugrah 5. Anisa Aulia Rahma6. Debora Frimayanti S7. Eneng Anisa Astuti8. Indah Selfiansyah9. Izzah Ainun Nisa10. Lilik Muflika Hasanah11. Melani Arfana12. Mirza Riadiani Surono13. Nanda Pratami14. Natalia Laura Z M15. Okky Rizky Muhammad16. Putri Apriliani17. Rara Nurvita Septriani18. Sherly Melinda19. Shifa Anisa Nur20. Siti Nurwahidah21. Siti Robiatul Adawiyah22. Sri Puji Hastuti23. Sumiati24. Syahid Amal 25. Tusni Syarifati

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNGPROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

2015

KATA PENGANTARDengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa, kami ucapkan rasa syukur yang tiada tara karena dengan ridhonya kami dapat menyelesaikan laporan makalah kegiatan Keperawatan Komprehensif di Puskesmas Kecamatan Tebet. Tak lupa kepada Ibu Lidiya Sembiring selaku pembimbing mahasiswa dari pihak puskesmas yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing selaku mahasiswa dan kepada para dosen Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor, yaitu ;

1. Amid Salmid, SKM, MKM

2. Ati Nuraini, M.Kep, Sp.Kom

3. DR. Ns. Atik H, M.Kep, Sp.Mat

4. Dra. Yuyun Rani, M.Kes5. Drs. I Nyoman Sudja, M.Kes

6. Nawati, M.Kes

7. Ni Putu Ariani, M.Kep, Sp.Kom8. Subandi , S.Kp, M.pd

Selaku dosen dan pembimbing kami pada kesempatan praktik Keperawatan Komprehensif atas segala bimbingan, arahan, nasehat serta dukungan yang selalu diberikan kepada kami selama ini. Terima kasih pula kepada kedua orang tua kami yang selalu memberikan support dan mecurahkan doanya tiada henti. Kepada para teman teman kami yang praktik di Puskesmas Kecamatan Tebet, terima kasih atas partisipasi, kerjasama, kekompakkan dan peran serta aktifnya selama praktik Keperawatan Komprehensif ini, semoga kekompakkan ini dapat terjalin hingga nanti dan terimakasih kepada pihak Puskesmas yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bimbingannya baik didalam gedung maupun diluar gedung.

Makalah ini mungkin jauh dari kata sempurna, namun kami sudah berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan laporan makalah ini. Semoga kerjasama antara pihak kampus Prodi Keperawatan Bogor dengan pihak Puskesmas Kecamatan Tebet dapat terjalin dengan baik sampai seterusnya.

Jakarta, Januari 2015Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iDAFTAR ISI...................................................................................................................................ii1BAB I

1PENDAHULUAN

1A.Latar Belakang

2B.Tujuan

4BAB II

4LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KOMPREHENSIF

4A.Gambaran Kondisi Lahan Praktik Puskesmas Kecamatan Tebet

171.Data Geografi

192.Data Demografi

213.Keadaan Sosial, Ekonomi, dan Budaya

224.Faslitas Pelayanan Kesehatan

235.Sejarah Puskesmas Kecamatan Tebet

246.Ketenagaan

257.Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas

298.Sarana dan Prasarana

319.Pendanaan

3310.Manajemen Puskesmas

37B.Laporan Hasil Kegiatan Selama Melaksanakan Praktik Di PUSKESMAS

51BAB III

51PEMBAHASAN

51A.Upaya Kesehatan

53B.Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Kegitan Puskemas

55BAB IV

55KESIMPULAN DAN SARAN

55A.KESIMPULAN

57B.SARAN

58DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan). Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan pemerintah dan/atau masyarakat. Adapun untuk mewujudkan upaya kesehatan tersebut tidak terlepas dari adanya tenaga kesehatan.

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. (UU no. 75 tahun 2014 tentang tenaga puskesmas) Salah satu tenaga kesehatan diantaranya adalah profesi keperawatan.

Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat (UU No. 36 tahun 2014). Keperawatan terbagi menjadi lima bidang yaitu praktik keperawatan medikal bedah, praktik keperawatan anak, praktik keperawatan jiwa, praktik keperawatan maternitas, dan praktik keperawatan komunitas. Keperawatan komunitas adalah bidang ilmu keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat atau public health dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan atau nursing process untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006). Di Indonesia keperawatan komunitas lebih dikenal sebagai perkesmas. Perkesmas adalah pelayanan keperawatan professional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok beresiko tinggi (Kementrian Kesehatan, 2006).

Puskesmas merupakan salah satu penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 tahun 2004, puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Menurut UU no 75 (2014) tujuan puskesmas adalah mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Memicu kepada KMK No.128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas menyebutkan bahwa upaya kesehatan perorangan dan masyarakat dibagi menjadi dua kelompok yaitu upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib meliputi upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan upaya pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan meliputi upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut dan upaya pembinaan pengobatan tradisional.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami upaya kesehatan Basic Six Program dan program pengembangan di Puskesmas Kecamatan Tebet.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengetahui gambaran kondisi Puskesmas Kecamatan Tebet

b. Mahasiswa mampu mengetahui program kegiatan promosi kesehatan dan program pengembangannya dalam melaksanakan upaya kesehatan di puskesmas baik di dalam maupun di luar gedung.

c. Mahasiswa mampu mengetahui program kegiatan kesehatan lingkungan dan program pengembangannya dalam melaksanakan upaya kesehatan di puskesmas baik di dalam maupun di luar gedung.

d. Mahasiswa mampu mengetahui program kegiatan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana dan program pengembangannya dalam melaksanakan upaya kesehatan di puskesmas baik di dalam maupun di luar gedung.

e. Mahasiswa mampu mengetahui program kegiatan perbaikan gizi dan program pengembangannya dalam melaksanakan upaya kesehatan di puskesmas baik di dalam maupun di luar gedung.

f. Mahasiswa mampu mengetahui program kegiatan pencgahan dan pemberantasan penyakit menular dalam melaksanakan upaya kesehatan di puskesmas baik di dalam maupun di luar gedung.

g. Mahasiswa mampu mengetahui program kegiatan pengobatan dalam melaksanakan upaya kesehatan di puskesmas baik di dalam maupun di luar gedung.

h. Mahasiswa mampu melaporkan hasil kegiatan selama melaksanakan praktik keperawatan komprehensif di puskesmas Kecamatan Tebet.

BAB II

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KOMPREHENSIF

C. Konsep Dasar Puskesmas1. Definisi PuskesmasDefinisi Puskesmas menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II//2004 adalah UPTD Kesehatan/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja itu sendiri. Sedangkan menurut Depkes RI 1991 adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pembangunan kesehatan masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.Tujuan puskesmas itu sendiri yaitu mendukung tercapainya pembangunan kesehatan Nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan untuk hidup yang sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas itu, agar dapat terwujud derajat kesehatan yang merata.a. Unit Pelaksana Teknis

Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD), puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

b. Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

c. Penanggungjawab Penyelenggaraan

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

d. Wilayah Kerja

Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.2. Visi

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masayarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:

a. Lingkungan sehat

b. Perilaku sehat

c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

3. Misi

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yakni pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat berserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

4. Tujuan

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.

5. Fungsi

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam

memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut

menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan

memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat

pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private

goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu

ditambah dengan rawat inap.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan,

pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan

kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program

kesehatan masyarakat lainnya.

6. Kedudukan

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana

pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata

pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter,

praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.

7. Organisasi

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.

Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:

a. Kepala Puskesmas

b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam

pengelolaan:

1) Data dan informasi

2) Perencanaan dan penilaian

3) Keuangan

4) Umum dan pengawasan

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas

1) Upaya kesehatn masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM

2) Upaya kesehatan perorangan

d. Jarinangan pelayanan puskesmas

1) Unit puskesmas pembantu

2) Unit puskesmas keliling

3) Unit bidan di desa/komunitas

8. Tata Kerja

1. Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh puskesmas, koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.

2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan

demikian secara teknis dan administratif, puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada puskesmas.

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga

masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan

rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina

upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan

teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan

kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut

diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit (kabupaten/kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat, balai kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat, balai kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Dengan Lintas Sektor

Tanggungjawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan

sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Untuk mendapat hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan

kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.

6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, orgasnisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.9. Upaya kesehatan

Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas, yakni terwujudnyaKecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, puskesmas bertanggungjawabmenyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yangkeduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatantingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmennasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatanderajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan olehsetiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:

a. Upaya Promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencanad. Upaya Perbaikan Gizi

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya Pengobatan

Penjelasan upaya kesehatan wajib

1) Promosi KesehatanPengertian

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.

a. Penyuluhan Kesehatan- Penyuluhan dalam gedung- Penyuluhan luar gedung b. Penyuluhan kelompok : - Kelompok posyandu- Penyuluhan masyarakat- Anak sekolahc. Penyuluhan perorangan : PHNPerilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)Advokasi program kesehatan dan program prioritasKampanye program prioritas antara lain : vitamin A, narkoba, P2M DBD, HIV, malaria, diaree. Promosi kesehatan tentang narkobaf. Promosi tentang kepesertaan jamkesmasg.Pembinaan dana sehat/jamkesmas2) Kesehatan LingkunganPengertianBerdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor prilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia maupun biologi.Sejalan dengan kebijaksanaanParadigma Sehat yang mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting.Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf Puskesmas akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan sampai pemeliharaan.Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas meliputi:1. Penyehatan air2. Penyehatan makanan dan minuman3. Pengawasan pembuangan kotoran mannusia4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah5. Penyehatan pemukiman6. Pengawasan sanitasi tempat umum7. Pengamanan polusi industri 8. Pengamanan pestisida9. Klinik sanitasi

3) Kesehatan ibu dan anak

PengertianAdalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibbu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari :

1. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas2. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolahKesehatan Anak Usia Sekolah

Keluarga Berencana

PengertianAdalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional

4) Gizi PengertianAdalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat

ProgramUpaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:

1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)2. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)3. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:a. Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)b. Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)c. Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)d. Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)e. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro Lainf. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi Lebih4. Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)5) Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menulara) Penyakit MenularPenyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya, yang beraasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditansmisikan kepada pejamu (host) yang rentan.b) Kejadian Luar Biasa (KLB)Kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat, atau menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang berarti (bermakna) dari kejadiankesakitan/kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun tertentu.c) Wabah Penyakit MenularKejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat mennnimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang mennular)d) Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya :a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.b.Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare, dsb.c.Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan , pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.5.Program PencegahanMencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.6.Cara Peenularan Penyakit MenularDikenal beberapa cara penularan penyakit menular yaitu:a. Penularan secara kontakb. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman yang tercemarc. Pennularan melalui vektord. Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik dan tato.7.Surveilans Evidemiologi Penyakit MenularSuatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).

Program Pemberantasan Penyakit Menulara. Program imunisasib. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBCc. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penaggulanganpneumoniae. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diaref. Program rabiesg. Program Surveilansh. Pemberantasan P2B2 demam berdarah

6) Pengobatan

Pelayanan Medik Rawat JalanPengertianAdalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan (dokter) baik secara sendiri ataupun atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya, untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan kesehatan, dengan tidak memandang umur dan jenis kelamin, yang dapat diselenggarakan pada ruang praktek.Pelayanan Kedaruratan MedikPengertianAdalah pelayanan medik terdepan yang merupakan penatalaksanaan kecelakaan dan keadaan kedaruratan medik berkenaan dengan perubahan keadaan baik fisiologik, anatomik dan mental psikologikal dari pengguna jasa pelayanan, yang terjadi mendadak, yang tindakan mengatasinya harus segera dilaksanakan di mulai dari tempat kejadian sampai dengan pelayanan medik untuk menyelamatkan kehidupan. Prinsip KerjaPelayanan kedaruratan medic2. Upaya Kesehatan PengembanganUpaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkanpermasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengankemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upayakesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni:

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Olah Raga

c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

d. Upaya Kesehatan Kerja

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

f. Upaya Kesehatan Jiwa

g. Upaya Kesehatan Mata

h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

;D. Gambaran Kondisi Lahan Praktik Puskesmas Kecamatan Tebet

10. Data Geografi

Kecamatan Tebet merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) kecamatan dalam lingkungan Kotamadya Jakarta Selatan, dengan luas wilayah 905,10 Ha yang terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, 80 RW dan 938 RT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kali Ciliwung dan Kali Malang

b. Sebelah Timur: Kali Ciliwung dan Kali Cikini/Terusan

c. Sebelah Selatan: Jln. Gatot Soebroto dan Jln. MT. Haryono

d. Sebelah Barat: Kali Cideng, Jln. Dr. Saharjo dari Jembatan Merah sampai Jln. Minangkabau.

Wilayah Kecamatan Tebet terletak pada 1060 460 Bujur Timur dan 60 140 13 Lintang Selatan. Wilayah Kecamatan Tebet 75% adalah wilayah yang padat penduduk dari lingkungan pemukimannya banyak yang belum teratur dan terencana dengan baik. Daerah-daerah yang sering rawan banjir terletak di wilayah sebelah Utara dan sebelah Timur yang terletak di daerah :

a. Kelurahan Kebon Baru

RW. 01: RT. 03, 04, 05

RW. 02: RT. 01, 02, 03, 04

RW. 03: RT. 013, 014

RW. 08: RT. 09, 010

RW. 010: RT. 09, 010, 011

b. Kelurahan Bukit Duri

RW. 01: RT. 010, 011, 012

RW 09

: RT. 09

RW. 010: RT. 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08, 09, 010, 011, 012, 013, 014,015

RW. 011: RT. 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08, 09, 010, 011, 012, 013

RW. 012: RT. 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08

c. Kelurahan Manggarai Selatan

RW. 02: RT. 04

RW. 06: RT. 01, 02, 03

d. Kelurahan Manggarai

RW. 01: RT. 02, 03, 09

RW. 04: RT. 01, 02, 03, 07

RW. 010: RT. 01, 02

Daerah aliran sungai di Kecamatan Tebet ada 3 (tiga) Kelurahan :

a. Kelurahan Manggarai

: RW. 01, 04, 010

b. Kelurahan Bukit Duri

: RW. 010, 011, 012

c. Kelurahan Kebon Baru

: RW. 01, 02, 04, 08, 010

Tabel 2.1 : Data Luas Wilayah dan Jumlah RT/RW Se-Kecamatan Tebet

Tahun 2013

No.KelurahanLuasRWRT

1.Menteng Dalam210,60 Ha13139

2.Tebet Barat171,60 Ha8103

3.Tebet Timur138,92 Ha11109

4.Kebon Baru129,29 Ha14153

5.Bukit Duri107,40 Ha12152

6.Manggarai Selatan51,43 Ha10128

7.Manggarai95,30 Ha12154

Jumlah905,60 Ha80938

11. Data Demografi

Tabel 2.2 : Data Jumlah KK dan Jumlah Penduduk Se-Kecamatan Tebet

Tahun 2013

No.KelurahanKecamatan Tebet

Laki-lakiPerempuanJumlah

1.Menteng Dalam21.24819.16938.417

2.Tebet Barat12.72812.74625.474

3.Tebet Timur11.9099.58321.492

4.Kebon Baru18.02118.82836.847

5.Bukit Duri16.61116.06832.679

6.Manggarai Selatan12.43911.72324.162

7.Manggarai15.46815.59731.065

Jumlah106.424103.712210.136

Tabel 2.3 : Perincian Menurut Jumlah KK dan Kepadatan Penduduk

No.KelurahanJumlah KKJumlah PendudukLuas Wilayah (Km2)Kepadatan Pend/Km2

1.Menteng Dalam15.66133.4172,1015.797

2.Tebet Barat8.47425.4741,7115.642

3.Tebet Timur5.13221.4921,3815.702

4.Kebon Baru10.25336.8471,2928.782

5.Bukit Duri9.23332.6791,0735.870

6.Manggarai Selatan6.19924.1620,5154.311

7.Manggarai10.80431.0650,9525.514

Jumlah65.756210.1369,0523.098

Tabel 2.4 : Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Tebet

No.KelurahanLahirMatiDatangPindah

1.Menteng Dalam378185673735

2.Tebet Barat11267294231

3.Tebet Timur10586652584

4.Kebon Baru288129577521

5.Bukit Duri274217432448

6.Manggarai Selatan225144287497

7.Manggarai213174403275

Jumlah1595100232283291

Sumber Data : Kantor Kecamatan TebetTabel 2.5 : Perincian Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Golongan Umur/TahunLaki-lakiPerempuanJumlah