Laporan Praktek Kerja Lapangan

download Laporan Praktek Kerja Lapangan

of 44

description

NGFRJUCRKU7EMKU CRF

Transcript of Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPraktek Kerja Lapangan sangat diperlukan untuk menambah pengatahuan sebagai mahasiswa Magister Herbal Universitas Indonesia sehingga dapat mengapikasikan ilmu yang didapatnya selama perkuliahan. Selain itu, kegiatan PKL ini juga diharapkan dapat memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan dan mendapat pemahaman yang menyeluruh terhadap ilmu yang telah didapatkan serta memperoleh kesempatan maupun dukungan untuk melakukan kegiatan penelitian herbal. Apalagi mengingat latar belakang pendidikan mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu (kedokteran, keperawatan, farmasi, dll.), sehingga pengetahuan yang dimiliki mengenai pengolahan bahan alam untuk menjadi sediaan farmasi maupun kosmetik yang memenuhi standar masih kurang.1.2 TujuanTujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut: Merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengerti dan membandingkan disiplin ilmu yang didapat di dalam kelas dengan apikasi di lapangan. Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan profesi dan kerja mahasiswa dengan melakukan praktek kerja di Instansi yang diminatinya sesuai dengan bidangnya untuk mempersiapkan diri melakukan penelitian dan aplikasinya kemasyarakat melalui instansi atau lembaga penelitian sebagai salah satu bakti perguruan tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Memenuhi beban satuankredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di jurusan Magister Herbal Universitas Indonesia. 1.3 Manfaat Manfaat bagi Perguruan TinggiSebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan industri obat herbal di Indonesia maupun proses dan teknologi yang mutakhir dalam produksinya. Manfaat bagi Instansi Tempat Pelaksanaan PKL Sebagai sarana penghubung antara instansi atau perusahaan dengan perguruan tinggi. Memberikan bahan masukan bagi perusahaan dan/atau instansi untuk menentukan kebijakan di masa yang akan datang. Sebagai sarana penilaian kriteria tenaga kerja yang akan dibutuhkan oleh instansi dan/atau perusahaan. Manfaat bagi Mahasiswa Dapat mengenal lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di bangku kuliah melalui kenyataan yang ada di lapangan. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang terdidik untuk siap terjun langsung di masyarakat. Mengetahui kenyataan yang ada dalam dunia kerja sehingga diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapat.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKAObat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku (BPOM, 2005).Obat Tradisional (OT) merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang telah digunakan selama berabad-abad untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta pencegahan dan pengobatan penyakit. Berdasarkan bukti secara turun temurun dan pengalaman (empiris), OT hingga kini masih digunakan oleh masyarakat di Indonesia dan di banyak negara lain. Sebagai warisan budaya bangsa yang telah terbukti banyak memberi kontribusi pada pemeliharaan kesehatan, Jamu sebagai OT asli Indonesia perlu terus dilestarikan dan dikembangkan (Departemen Kesehatan RI, 2008).Jamu adalah OT Indonesia yang digunakan secara turun temurun berdasarkan pengalaman. Obat Herbal Terstandar adalah hasil pengembangan Jamu atau hasil penelitian sediaan baru yang khasiat dan keamanannya telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji pra-klinik. Fitofarmaka adalah hasil pengembangan Jamu atau Obat Herbal Terstandar atau hasil penelitian sediaan baru yang khasiat dan keamanannya sudah dibuktikan melalui uji klinik (Departemen Kesehatan RI, 2008).2.1 Budidaya Tanaman ObatTanaman obat dapat dibudidayakan untuk mendapatkan hasil yang optimal, hingga tercapai kandungan zat aktif dalam jumlah tertentu. Tanaman budi daya diharapkan akan dapat meningkatkan mutu simplisia dengan cara (Goeswin, 2007) : Pemilihan bibit unggul sehingga simplisia yang dihasilkan memiliki kandungan senyawa aktif yang tinggi. Pengolahan tanah, pemilihan, pemupukan, dan perlindungan tanaman dapat dilakukan secara seksama dengan menggunakan teknologi agroindustri

2.2 PemanenanTahapan pengumpulan bahan baku sangat menentukan kualitas bahan baku. Faktor yang paling berperan dalam tahapan itu adalah masa panen. Berikut ini diuraikan saat panen yang tepat untuk beberapa jenis tanaman obat. Biji Panen tidak bisa dilakukan secara serentak karena perbedaan waktu pematangan dari buah atau polong yang berbeda. Pemanenan biji dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis. Fase ini ditandai dengan sudah maksimalnya pertumbuhan buah atau polong dan biji yang di dalamnya telah terbentuk dengan sempurna. Kulit buah atau polong mengalami perubahan warna Buah Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara memetik. Pengambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan aktifnya Pemanenan sebelum masak fisiologis akan menghasilkan buah dengan kualitas yang rendah dan kuantitasnya berkurang. Begitu pula halnya dengan pemanenan yang terlambat akan menyebabkan penurunan kualitas karena akan terjadi perombakan bahan aktif yang terdapat di dalamnya menjadi zat lain. Selain itu tekstur buah menjadi lembek dan buah menjadi lebih cepat busuk. Daun Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh maksimal dan sudah memasuki periode matang fisiologis. Pemanenan yang terlalu cepat menyebabkan hasil produksi yang diperoleh rendah dan kandungan bahan bahan aktifnya juga rendah. Demikian juga dengan pemanenan yang terlambat menyebabkan daun mengalami penuaan sehingga mutunya rendah karena bahan aktifnya sudah terdegradasi. Pada beberapa tanaman pemanenan yang terlambat akan mempersulit proses panen. Rimpang Untuk jenis rimpang waktu pemanenan bervariasi tergantung penggunaan. Tetapi pada umumnya pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 8 - 10 bulan. Penanaman rimpang dilakukan pada saat awal musim hujan dan dipanen pada pertengahan musim kemarau. Saat panen yang tepat ditandai dengan mulai mengeringnya bagian tanaman yang berada di atas permukaan tanah (daun dan batang semu). Bunga Bunga digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik dalam bentuk segar maupun kering. Bunga yang digunakan dalam bentuk segar, pemanenan dilakukan pada saat bunga kuncup atau setelah pertumbuhannya maksimal. Berbeda dengan bunga yang digunakan dalam bentuk kering, pemanenan dilakukan pada saat bunga sedang mekar. Kayu Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu terbentuk senyawa metabolit sekunder secara maksimal. Umur panen tanaman berbeda-beda tergantung jenis tanaman dan kecepatan pembentukan metabolit sekundernya. Herba Pada beberapa tanaman semusim, waktu panen yang tepat adalah pada saat pertumbuhan vegetatif tanaman sudah maksimal dan akan memasuki fase generatif atau dengan kata lain pemanenan dilakukan sebelum tanaman berbunga. Pemanenan yang dilakukan terlalu awal mengakibatkan produksi tanaman yang kita dapatkan rendah dan kandungan bahan aktifnya juga rendah. Sedangkan jika pemanenan terlambat akan menghasilkan mutu rendah karena jumlah daun berkurang, dan batang tanaman sudah berkayu. 2.3 Penanganan pasca panenPenanganan pasca panen dapat dibagi menjadi berikut (Gunawan & Mulyani, 2004): Sortasi basah: pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar. Pencucian: untuk membersihkan kotoran yang melekat, terutama untuk bahan-bahan yang berasal dari dalam tanah dan bahan yang tercemar pestisida. Pengubahan bentuk: untuk memperluas permukaan bahan baku, meliputi beberapa perlakuan seperti perajangan, pengupasan, pemiprilan (pada jagung), pemotongan dan penyerutan. Pengeringan Sortasi kering: bahan dipilih setelah dikeringkan Pengepakan dan penyimpanan2.4 SimplisiaSimplisia berarti satu atau sederhana adalah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari kata simple, berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami proses apa pun, dan kecuali dinyatakan umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan (Gunawan & Mulyani, 2002).Bahan baku SimplisiaSumber simplisia adalah tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa tumbuhan budidaya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya di hutan atau di tempat lain, atau tanaman yang sengaja ditanam dengan tujuan lain, misalnya sebagai tanaman hias, tanaman pagar, tetapi bukan dengan tujuan untuk memproduksi simplisia. Tanaman budidaya adalah tanaman tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan produksi simplisia.Dasar Pembuatan Simplisiaa. Simplisia dibuat dengan cara pengeringanPembuatan simplisia dengan cara ini pengeringannya dilakukan dengan cepat, tetapi pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan berarti menghilangkan pelarut dari bahan sehingga menghasilkan serbuk, masa kering-rapuh, tergantung proses, tergantung proses dan peralatan yang digunakan (Departemen Kesehatan RI, 2000). Ada beberapa alat yang dapat digunakan (Goeswin, 2007): Pengeringan baki (tray dryer)Ini merupakan pengering yang paling sederhana dan murah, berupa lemari yang didalamnya dapat disusun seperangkat baki yang mengandung / menyimpan ekstrak yang akan dikeringkan. Udara dipanaskan dengan uap / pemanas elektrik pada temperature terkendali, dan ditiupkan di atas permukaan baki.Setelah beberapa waktu, baki dikeluarkan dari lemari.Bahan didinginkan dan dipisahkan, lalu diserbukkan menjadi serbuk halus. Pengeringan vakum (vacuum dryer)Ekstrak dipanaskan dengan uap bersuhu rendah. Ekstrak mengalami subjek vakum sehingga penguapan efektif, sekalipun pada suhu rendah. Pada akhir proses, material menjadi kering, lalu dikeluarkan dari alat, kemudian diserbukkan menjadi serbuk halus. Pengeringan semprot (spray dryer)Peralatan ini paling sesuai untuk pengeringan ekstrak yang secara esensial akan menghasilkan produk mengalir bebas dan nonhigroskopis. Pengering jenis ini merupakan system pengeringan kontinu, efisien termel, dan menghasilkan produk dalam lingkungan bersih tanpa ada penanganan manusia secara manual.

b. Simplisia dibuat dengan proses fermentasiProses fermentasi dilakukan dengan saksama agar proses tersebut tidak berkelanjutan kearah yang tidak diinginkan.

c. Simplisia dibuat dengan proses khususPembuatan simplisia dengan cara penyulingan, pengentalan eksudat nabati, pengeringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa simplisia yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai dengan persyaratan.d. Simplisia pada proses pembuatan memerlukan airPati, talk, dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air. Air yang digunakan harus bebas dari pencemaran racun serangga, kuman patogen, logam berat, dan lainlain.

2.5 EkstraksiEkstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan. Ekstrak cair adalah sediaan dari simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai pelarut atau sebagai pengawet (BPOM, 2006).Cara Ekstraksi1. MaserasiProses ini sederhana untuk mendapatkan ekstrak dan diuraikan dalam kebanyakan farmakope. Cara ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala industri. Proses yang paling sederhana hanya menuanngkan pelarut pada simplisia. Sesudah mengatur waktu sehingga sesuai untuk tiap tiap bahan tanaman (simplisia), ekstrak dikeluarkan, dan ampas hasil ekstraksi dicuci dengan pelarut yang segar sampai didapat berat yang sesuai. Prosedur ini sama dengan pembuatan tingtur atau ekstrak khusus, dan kadang kadang merupakan satu satunya prosedur untuk tanaman yang mengandung zat berlendir (musilago) tinggi. Sebetulnya cara ini tidak begitu berguna karena tidak pernah dapat menarik zat berkhasiat dari tanaman secara sempurna. Ampas menahan sejumlah besar solute, yang untuk perolehanya harus dilakukan proses pemerasan (penekanan) atau cara sentrifugasi.

2. PerkolasiSasaran proses biasanya adalah untuk menarik bahan berkhasiat dari tanaman secara total. Pada perkolasi sederhana, bahan berkhasiat diekstraksi sampai habis menggunakan pelarut segar. Proses ini merupakan proses yang memakanwaktu (lama) dan mahal karena dibutuhkan sejumlah besar pelarut.

3. Ekstraksi SinambungDilakukan dengan menggunakan alat Soxhlet. Pelarut penyari yang ditempatkan di dalam labu akan menguap ketika dipanaskan, melewati pipa samping alat Soxhlet dan mengalami pendinginan saat melewati kondensor. Pelarut yang telah berkondensasi tersebut akan jatuh pada bagian dalam alat Soxhlet yang bersimplisia dibungkus kertas saring dan menyisiknya hingga mencapai bagian atas tabung sifon. Seharusnya seluruh bagian linarut tersebut akan tertarik dan ditampung pada labu tempat pelarut awal. Proses ini berlangsung terus menerus sampai diperloleh hasil ekstraksi yang dikehendaki. Keuntungan ekstraksi sinambung adalah pelarut yang digunakan lebih sedikit dan pelarut murni sehingga dapat menyaring senyawa dalam simplisia lebih banyak dalam waktu lebih singkat dibandingkan dengan maserasi atau perkolasi. Kerugian cara ini adalah tidak dapat digunakan untuk senyawasenyawa termolabil.

2.6 Proses pembuatan sediaanPembuatan sediaan obat herbal memiliki tahapan seperti halnya obat konvensional meliputi desain formula, praformulasi, formulasi, dan evaluasi. Industri herbal dan industri komestik harus memiliki sertifikasi yang menyatakan bahwa mereka dapat menghasilkan sebuah produk yang terjamin keamanan, khasiat dan kualitasnya. Prosedur dan formula pembuatan, termasuk jumlah eksipien yang digunakan harus diuraikan secara rinci.Spesifikasi produk jadi harus dijelaskan.Metode identifikasi dan jika memungkinkan penetapan konsentrasi secara kuantitatif bahan tanaman dalam produk jadi harus dipaparkan.Jika identifikasi zat aktif utama tidak memungkinkan, cukup dengan mengidentifikasi bahan atau campuran bahan yang khas (misalnya karateristik fingerprint dengan kromatografi inframerah) untuk memastikan keseragaman mutu produk.Produk jadi harus memenuhi persyaratann umum untuk bentuk sediaan tertentu. (Hanif, 2007)Desain formulasi obat herbal, sama seperti desain formulasi obat konvensional, meliputi 3 (tiga) komponen utama yang harus ada yaitu zat aktif, eksipien utama dan eksipien pendukung serta komponen tambahan yaitu labeling dan pengemasan. Zat aktif yang digunakan, dapat dalam bentuk ekstrak kering, ekstrak kental, ekstrak cair, simplisia kering dan simplisia basah.Eksipien utama mencakup bahan pengisi, pengikat, penghancur, lubrikan (pelincir), antiadherent dan glidan.Eksipien pendukung seperti pewarna, pengawet, antioksidan, chelating agent. Tahap preformulasi meliputi penyusunan formula, persiapan produksi, persiapan evaluasi, persiapan pengemas dan persiapan label.Pada tahap preformulasi dilakukan pengkajian untuk mengumpulkan data-data dasar tentang karakteristik fisika dan kimia obat yang dibuat menjadi bentuk sediaan farmasi tersebut.Bentuk sediaan obat herbal dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu sediaan padat, semi padat dan sediaan cair.Cara pemberiaan dapat secara oral dan topical.Bentuk sediaan padat dapat berupa granul/pil, tablet, kapsul, kaplet dan pilet (tablet mini).Bentuk sediaan semi padat berupa krim dan gel.Sediaan cair dapat berupa sirup dan solusio.Tahap evaluasi bertujuan untuk mengetahui bila ada ketidakstabilitas formulasi obat herbal.Tahap ini dapat dideteksi dalam beberapa hal dengan suatu perubahan dalam penampilan fisik, warna, bau, rasa dan tekstur dari formulasi tersebut, dan adanya perubahan kimia yang dibuktikan melalui analisis kimia.Data ilmiah tentang kestabilan dari suatu formulasi menghasilkan ramalan shelf life yang diharapkan dari produk yang diteliti tersebut.Stabilitas kimia dan fisika produk di dalam wadah yang akan dipasarkan, harus diuji pada kondisi penyimpanan yang ditentukan, dan masa edar produk tersebut harus ditetapkan.Produk obat herbal tidak akan cukup ditentukan stabilitasnya hanya dari unsure pokok dengan aktivitas terapeutik yang telah diketahui, karena keseluruhan bahan tumbuhan atau sediaan tumbuhan dapat diduga sebagai bahan aktif. Uji stabilitas misalnya dengan perbandingan kromatogram, sedapat mungkin juga harus menunjukkan bahwa zat lain yang terdapat di dalamnya stabil dan kandungannya sebagai bagian keseluruhan yang tetap konstan. Bila suatu produk obat herbal mengandung beberapa bahan tumbuhan atau sediaan beberapa bahan tumbuhan, dan tidak mungkin untuk menetapkan stabilitas tiap bahan aktif, stabilitas produk harus ditetapkan dengan metode seperti kromatografi, metode penetapan kadar yang telah digunakan secara luas, serta uji fisik dan organoleptik atau uji lain yang sesuai. Penilaian keamanan obat herbal harus meliputi semua aspek penilaian keamanan produk obat.

BAB 3HASIL KUNJUNGAN3.1 Marta Tilaar Group

Marta Tilaar Group terdiri dari: PT. Martina Berto : Manufacture, marketing untuk pasar Indonesia dan internasional PT. Sari Ayu Indonesia: Distributor dari produk kosmetik Marta Tilaar PT. Martha Beuty Gallery: Menawarkan konseling kecantikan dan bidang pendidikan yaitu Puspita Martha School of Beauty Martha Tilaar Spa, Cipta Busana, Art & Beauty Martha Tilaar, PT. Cantika Puspa Pesona yaitu: frenchise local dan internasional untuk Martha Tilaar Spa, Dewi Sri Spa oleh Martha Tilaar, Eastern Garden Spa oleh Martha Tilaar. PT. Creative Style: Perusahaan periklanan PT. Esterella Lab: A licensing of Germany Henkel Cosmetic PT. Kreasi Boga: Sumberdaya manusia agensi

3.1.1 KaDO (Kampoeng Djamoe Organik)Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) ini berlokasi tidak jauh dari Jakarta, tepatnya di tengah kota Cikarang (di sekitar Lippo Cikarang dan kawasan industri EJIP). Awalnya KaDO ini adalah kebun yang menyediakan koleksi tanaman obat Martha Tilaar. Seiring berjalannya waktu, KaDO mulai difungsikan sebagai pusat pendidikan lingkungan karena memiliki berbagai koleksi tanaman obat asli Indonesia (ada sekitar 500 species tanaman) yang dibudidayakan secara organik selaras dengan alam. Sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bidang lingkungan, KaDO menyediakan berbagai paket program pelatihan mulai dari budidaya organik, pasca panen hingga pemanfaatan bahan tanaman. Disamping itu juga ada program belajar dan bermain untuk anak-anak dan program pemberdayaan untuk setiap orang. Di tengah area KaDO terdapat kolam yang cukup luas untuk berperahu. Deretan sawah organik yang tumbuh di sekeliling kolam juga terlihat sangat memesona saat padi mulai menguning. Luas KaDO sekitar 10 hektar dengan 600 jenis Tanaman Obat Kosmetik dan Aromaterapi (TOKA).Adapun program-program yang ditawarkan KaDO yaitu: Program pendidikan dan pelatihan: pada program ini diberikan pelatihan singkat tentang pelestarian lingkungan, pengolahan kompos organic, budidaya dan pasca panen, pembuatan produk herbal atau jamu sederhana, edukasi tentang bagaimana cara perawatan kesehatan alami dengan menggunakan bahan-bahan alam. Program kelompok belajar untuk anak melalui permainan: tersedia wahana untuk anak-anak belajar berbagai permainan dengan berinteraksi langsung dengan alam. Program kesahatan untuk para lansia: program ini menyediakan waktu yang cukup untuk para lansia agar dapat bersilaturahmi dan berinteraksi aerta berbagai ilmu dalam suasana ceria sekaligus melakukan olahraga di area hijau terbuka Budidaya dan pasca panen TOKA: program ini memberikan pengetahuan dan tata cara budidaya TOKA secara organic dan penanganan pasca panen untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas Kedai sehat: tersedia makanan dan minuman sehat khas Indonesia yang unik dan diramu dengan berbagai TOKA Bursa produk komunitas: dapat ditemukan berbagai produk alam baik herbal, hasil pertanian organic, kerajinan tangan daur ulang, serta produk alami lainnya yang dihasilkan oleh komunitas local Indonesia.Pada kunjungan kami di KaDO, kami mendapat pengetahuan tambahan berupa pembuatan Jahe merah instant dan Juice Herbal.Pembuatan Jahe merah instant Jahe merah kering 500 gr Gula pasir putih1000 gr Air meniran gelas Air centella gelas Kapulaga6 buah Kayu manis2 ruas Bisa ditambahkan Cabe Jawa atau Lada putih jika ingin lebih pedas. Blender jahe merah,sampai menjadi halus,tambahkan air meniran dan air centella, kemudian saring dengan kain yang bersih. Masak air jahe merah,masukkan gula putih,kapulaga,dan kayumanis,masak sampai menjadi kering kurang lebih 1 jam .Biarkan sampai dingin kemudian diayak,Bagian yang kasar dapat ditumbuk agar halus.Pembuatan Juice Herbal untuk memperlancar peredaran darah Wortel2 batang Tomat2 buah Air centella Air rosella Jeruk nips Blender bahan2 diatas sampai halus,bisa ditambahkan madu jika ingin manis

3.1.2 Puspita Martha International Beauty SchoolPuspita Martha International Beauty School didirikan oleh DR. Martha Tilaar pada tahun 1970.Sejak didirikan Puspita Martha International Beauty School ini telah berkembang menjadi sekolah kecantikan ternama di Indonesia dan telah memberikan peran yang begitu besar dalam hal penyedian tenaga professional.Banyak alumninya telah menjadi insan kreatif yang sukses dan mandiri.Visi menjadi International Beauty School terbaik di indonesia berstandar Internasional dengan berperan aktif dalam pengembangan ilmu dan profesionalisme di bidang kecantikan serta berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja.Misi : menjadi International Beauty School melalui perkembangan ilmu pengetahuan/scientific approach dengan pemanfaatan teknologi terkini dan inovatif berdasarkan nilai-nilai luhur budaya sesuai standar keilmuan modern yang melahirkan lulusan berjiwa beautypreneur dan memiliki kompetensi yang diakui Internasional.Pada kunjungan PKL ini kami mendapat kesempatan berupa praktek membuat minuman Kunyit Asem,Wedang Jahe,Boreh,dan Lulur. Berikut ini bahan dan cara pembuatannya:Minuman Kunyit AsemDaun Sirih3 lembarKunyit 100 grGula Jawa100grAsam Jawa50 grKayu manis2 ruasKunyit diparut,peras ambil airnyaPanaskan air sampai mendidih.Kecilkan api Masukkan Daun sirih,gula jawa,asam jawa,kayu manis,Biarkan selama 15 menit. Minuman siap dihidangkan.

Wedang JaheJahesecukupnya ,dikupas,diiris sampai halusDaun SerehdikeprekKayu manis2 ruasKapulaga2 buahCengkeh4 buahGula jawasecukupnyaPanaskan air sampai mendidih, kecilkan api. Masukkan bahan-bahan.Biarkan selama 15 menit. Minuman siap dihidangkan.

BorehDigunakan untuk salah urat atau memanaskan sendiTemu giring10 grJahe10 grKencur bubuk10 grCendana serbuk10 grCengkeh bubuk10 grKunyit10 grPala1 buahKayumanis10 grKelabet10 grSerehdirajang halusTepungberassecukupnyaAir MawarsecukupnyaCampur dan tumbuk bahan,kecuali tepung beras dan air mawar .Masukkan tepung beras sebagai pengental dan air mawar sampai menjadi pasta.Oleskan boreh dan dibebat

LulurKlabet10 grAkar wangi10 grCendana bubuk10 grDaun Kemuning kering7 lembarKunyit10 grTemugiring10 grTepung beras50grAirmawarsecukupnyaParut kunyit dan temugiring.Tumbuk Klabet, Akarwangi,Daun kemuning,sampai halus. Masukkan cendana bubuk, kunyit dan temugiring halus,tepung beras dan air mawar sampai menjadi pasta.

Program pendidikan yang ada di Puspita Martha International Beauty School antara lain: Short course: Program-program short courses didesain menggunakan system kompetensi atau setara dengan level dasar sampai mahir dimana setelah lulus ujian, peserta dinyatakan kompeten (mampu/layak) untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari. Diploma: Puspita Martha Internaional Beuty School memberikan kesempatan yang luas bagi calon beutypreneur melalui beragam program diploma yang ditawarkan. Program ini ada yang telah mendapat sertifikasi internasional sehingga siswa yang bersangkutan dapat mengaplikasikan ilmunya baik di dalam maupun di luar negri. Adapun programnya yaitu : photographic and fashion make up, hairdressing diploma, beauty aesthetic, bridal package, spa therapist. Advance: Puspita Martha International Beauty School memberi kesempatan yang luas bagi para peminat yang tidak ingin belajar dari tingkat dasar mengikuti beragam program advance yang ditawarkan. Beberapa program yang ditawarkan antara lain advance photographic and fashion make up, refreshing hairdressing, pivot point, beauty aesthetic, bridal advance, Indonesia treatment, mens cutting, spa cidesco, hair programs, Chinese tradisional treatment, nail arts.Dari semua program yang yang disediakan diatas, Puspita Martha International Beauty School telah mendapatkan banyak penghargaan baik di dalam maupun di luar negeri, dan juga melahirkan tenaga-tenaga professional dibidang kecantikan.Pendidikan dan Pelatihan PUSPITA MARTHA International Beauty School tidak hanya telah dibuktikan oleh berbagai PENGHARGAAN tetapi berpartisipasi dengan departemen dan institusi lainnya dalam meningkatkan dan mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi serta kepedulian kepada masyarakat pra sejahtera dengan memberikan keterampilan Life Skill antara lain sebagai berikut : Tim Perancang Akreditasi Kursus dan Pelatihan BAN PNF Tim Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang Tata Kecantikan Kulit, Depdiknas R.I. Tim Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang Tata Kecantikan Rambut , Depdiknas R.I. Tim Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang Spa, Depdiknas R.I. Tim Standarisasi Usaha Spa, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata R.I. Tim Standarisasi Usaha Salon , Departemen Kesehatan R.I Memberikan keterampilan Kecantikan dan Spa kepada remaja remaja putus sekolah sejumlah 850 orang dan sudah berkarya di Salon dan Spa di seluruh Indonesia dan luar negeri Memberikan keterampilan Gunting Rambut dan Perawatan Wajah kepada Pria dan Wanita pra sejahtera didaerah Jakarta Barat Memberikan keterampilan Gunting Rambut dan Perawatan Wajah kepada korban gempa bumi di Yogyakarta Memberikan keterampilan Rias Pengantin kepada korban Tsunami di Aceh Memberikan keterampilan Merawat Bayi,Gunting Rambut Keluarga dan Body Massage kepada korban PHK Memberikan keterampilan kepada Menggunting Rambut,Perawatan dan Pewarnaan Rambut Tukang Cukur pinggir Jalan Memberikan keterampilan Rias Pengantin kepada korban Tsunami di Aceh Memberikan keterampilan Rias Pengantin kepada Ibu Ibu pra sejahtera kepulauan Seribu Memberikan keterampilan Rias Pengantin kepada penghuni Penjara Wanita Tanggerang Mengirim Tenaga Pendidik Tata Kecantikan Rambut dan Kulit atas permintaan Kementerian Kebudayaan Belia Dan Sukan Negara Brunei Darussalam.Kegiatan dalam Kongres Internasional 2009. School Director Ibu Wulaan Tilaar berbicara di depan peserta konggres The 58th CIDESCO World Congress & Exhibition di Kyoto Jepang 2008. Menghadiri International Meeting Cidesco International di Baden Baden ,Germany 2008. Menghadiri International Congress Cidesco International di Baden Baden ,Germany 2008. Menghadiri International Spa di Bangkok,Thailand 2007. Menghadiri International Meeting Cidesco International di Kuala Lumpur ,Malaysia 2007. Menghadiri International Congress Cidesco International di Kuala Lumpur ,Malaysia 2006. Menghadiri International Meeting Cidesco International di Athena,Yunani 2006. Menghadiri International Congress Cidesco International di Athena,Yunani 2006. Menghadiri International Meeting Cibtac International di Singapore 2006. Menghadiri International Meeting Pivot Point International di Chengdu ,China 2005. Menghadiri International Meeting Cibtac International di Hongkong 2004. Menghadiri International Meeting Pivot Point International di Chengdu ,China 1998. Menghadiri International Congress Cidesco International di Now York,USA 1994. Menghadiri International Meeting Pivot Point International di Chicago ,USA3.1.3 Martina BertoPerusahaan ini didirikan pada tahun 1977 oleh Dr HC. Martha Tilaar, (Alm) Pranata Bernard, dan Theresa Harsini Setiady. Pada tahun 1981, perusahaan mendirikan pabrik modern pertama di Jl. Pulo Ayang No 3, Pulogadung Industrial Estate, yang memproduksi kosmetik dan jamu dengan merek "Sariayu Martha Tilaar" untuk pertama kalinya. Pada tahun 1986, Perusahaan mendirikan pabrik modern kedua di Jl. Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung ("Pabrik Pulo Kambing"). Karena pertumbuhan penjualan yang pesat, pada tahun 1995, perusahaan mengalihkan produksi herbal untuk Gunung Putri, Bogor. Sementara factrory Pulo Ayang ditransfer ke anak perusahaan, yaitu PT Cempaka Belkosindo Indah. Ini memproduksi kosmetik dengan merek "Mirabella" dan "Cempaka". Pada tahun 2005, PT Cempaka Indah Belkosindo digabung dengan perusahaan sehingga merek "Mirabella" dan "Cempaka" juga dikombinasikan dengan produksi di pabrik Pulo Kambing. Selanjutnya, Pulo Ayang pabrik dialihkan dan memungkinkan sebagai kantor penjualan samping untuk perusahaan Distribution Center, yang terletak di Jl. Pulo Ayang No 24-25, Kawasan Industri Pulogadung. Pada tahun 1993, Perusahaan mengakuisisi PT Cedefindo, mana bidang usaha utama adalah Kontrak Manufaktur (Makloon) dalam produk kosmetik, sebagai perluasan bisnis perusahaan untuk hulu. Selanjutnya, perusahaan menjual aset pabrik di Gunung Putri dan kemudian terus menjalankan pabrik jamu dengan perjanjian sewa sampai akhir 2011.Aktivitas perusahaan yang utama adalah: Memproduksi barang kosmetik dan obat tradisional (jamu) Pemasaran dan niaga kosmetik, perawatan kecantikan dan barang obat tradisionalPerusahaan memiliki dukungan dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh anak perusahaannya, yakni PT. Cedefindo yang merupakan manufaktur kosmetik sediaan kering, semi padat, cair dan aerosol. PT. cedefindo juga melayani formulasi, pendaftaran, pembuatan bahan baku atau kemasan, proses produksi, pengemasan dan logistic satu tempat untuk kalangan internal MTG dan perusahaan lain.

Visi & Misi Menjadi perusahaan terkemuka dan kecantikan perawatan spa di dunia dengan produk berbasis alami dan tradisional dalam penelitian modern dan pengembangan untuk tujuan memberikan nilai tambah kepada konsumen dan lain-lain.

Saluran DistribusiSaat ini, distribusi produk PT Martina Berto telah menyebar ke setiap pelosok Indonesia. Produk-produk PT Martina Berto juga telah tersebar di lebih dari 10 negara di seluruh dunia seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Jerman, Rusia, Arab Saudi, dan sebagainya. Selanjutnya, perusahaan akan menempatkan keberadaan di berbagai negara lain, khususnya di Asia Pasifik.

Prestasi Kinerja dan perkembangan PT Martina Berto memiliki pertumbuhan begitu pesat, sejumlah penghargaan baik nasional maupun internasional juga telah di tangan. Baru-baru ini, DR. Martha Tilaar diberikan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon pada UN Global Compact Leaders Summit di New York karena menjalankan perusahaan yang memiliki program meliputi 10 prinsip Global Compact etika, seperti hak asasi manusia, tenaga kerja, konservasi pengendapan, dan anti- korupsi sejalan dengan delapan tujuan pembangunan milenium.

3.2 Kebun Tanaman Obat Citeureup Badan POM RIKebun Tanaman Obat Citeurep BPOM RI berada di Daerah Gunung Pancar Kampong Babakan, Desa Karang Tengah, Babakan Madang, Citeurep, Bogor dengan luas lahan 3,2 Ha dengan jumlah koleksi tanaman 420 jenis tanaman. Fungsi KTO Citeurep ini adalah Etalase tanaman obat Indonesia, seperti tanaman obat langka dan /atau tanaman obat yang telah dilakukan penelitian secara ilmiah dan terbukti khasiatnya. Sarana untuk melakukan aplied research seperti penelitian budidaya tanaman obat secara in situ maupun ex situ sehingga dapat menghasilkan tanaman obat dengan mutu, khasiat dan keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah; budidaya tanaman obat yang terbukti keamanannya dan mempunyai nilai ekonomi tinggi Penyediaan informasi mengenai tanaman obat. Sarana untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang tanaman obat bagi calon pelatih di daerah, produsen/petani tanaman obat, siswa/mahasiswa dan pihak lain yang berminat, pelatihan teknologi ekstraksi, meracik dsb. Sarana dan alat peraga untuk memperkenalkan, memotivasi dan menumbuhkan minat di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum, sehingga pada tahap selanjutnya yang bersangkutan dapat ikut secara pro aktif melakukan budidaya dan pemanfaatan tanaman obat Indonesia. Sarana promosi fito-medika Indonesia.

Fasilitas Ruang kantor/administrasi Aula/ ruang pamer Laboratorium kultur jaringan Laboratorium pengolahan simplisia/ekstrak. Rumah kassa Rumah kaca Mess Tempat pembibitan Kebun koleksi Sistem Informasi KTO Citeureup (SIKTOC)

Laboratorium Kultur Jaringan KTO Citeureup Mulai beroperasi tahun 2008 Telah mencoba 20 jenis tanaman, yaitu :Nilam, artemisia, inggu, mentha, valerian, sirih, mahoni, cabe jawa, tabat barito, sambiloto, kumis kucing, anis, bidara upas, keladi tikus, pegagan, tabar kadayan, som jawa, stevia, songgo langit, jahe, lidah buaya, masohi, temu putih, pogutano, tabar kadayan, delima Telah berhasil sampai tahap aklimatisasi : Nilam (Pogostemon cablin (blanco) Benth), artemisia (Artemisia vulgaris L.), inggu (Ruta angustifolia L.), mentha (Mentha arvensis L.), valerian (Valerian officinale L.), jahe (Zingiber officinale), keladi tikus (Thyponyum ), lidah buaya (Aloe vera)

Teknik kultur jaringan tanaman adalah kegiatan mengisolasi, menumbuhkan, memperbanyak dan meregenerasikan bagian tanaman seperti meristem, tunas, daun muda, batang muda dan ujung akar dalam suatu lingkungan aseptik yang terkendali Keuntungan kultur jaringan tanaman : Menghasilkan tanaman secara massal, Menghasilkan tanaman yang seragam, Menghasilkan tanaman bebas penyakit, Dapat meningkatkan kandungan metabolit sekunder tanaman, Membutuhkan tanaman induk yang lebih sedikit. Prioritas : Tanaman langka Tanaman yang sulit dibudidayakan secara konvensional Tanaman yang bernilai ekonomi tinggi

Tahapan Perbanyakan Tanaman Secara Teknik Kultur Jaringan Memilih dan menyiapkan tanaman induk untuk eksplan Inisiasi kultur, merupakan tahap awal proses untuk mendapatkan tunas aseptik dari lapangan. Multiplikasi atau perbanyakan eksplan, merupakan tahap perbanyakan calon tanaman Elongasi merupakan tahapan perkembangan tanaman menjadi tanaman yang lengkap yaitu akar, batang dan daun. Aklimatisasi yaitu memindahkan plantet dari botol kultur ke dalam rumah kasa Penanaman ke lapangan

3.3 Industri Jamu3.3.1 PT. Sido MunculPT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.Secara pasti PT. SidoMuncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik.Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat. Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.

Visi : Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.

Misi : Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional; Mengembangkan research/ penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami; Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional; Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.

Kerjasama IlmiahAgar produk dapat senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan tekhnologi, kerjasama dilakukan dengan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, baik dimata masyarakat maupun dunia " ke-ilmu-an ".

Macam-macam Bahan Baku1. Simplisia kering2. Serbuk3. Ekstrak kering4. Minyak atsiriProduk :1. Jamu tradisional2. Jamu instan3. Jamu komplit4. Minuman kesehatan5. Food supplement6. Permen Research and DevelopmentDengan adanya standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka fasilitas yang ada di PT. Sido Muncul antara lain :1. Laboratorium instrumentasi, laboratorium faramakologi, laboratorium formulasi, laboratorium farmakognosi, laboratorium stabilitas, laboratorium kimia yang dilengkapi dengan HPLC, GC dan TLC. Keseluruhan laboratorium tersebut debangun diatas lahan seluas 1200 m2 serta laboratorium kultur jaringan.2. Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat3. Extraction centre4. Pengolahan air bersih5. Pengolahan air limbah6. Perpustakaan7. Klinik holistikSelain sebagai tempat pelaksanaan produksi, di lokasi pabrik PT. SidoMuncul juga terdapat Agrowisata seluas 1,5 hektar. Lahan agrowisata tersebut berisikan berbagai jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dan digunakan sebagai bahan baku produksi produk jamu SidoMuncul. Disamping itu, PT. Sido Muncul juga memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk datang berkunjung dan melihat secara langsung proses produksi yang dilakukan, dengan harapan dapat membuka mata masyarakat jamu - jamu produksi SidoMuncul memang memenuhi standar CPOB dan aman serta berkhasiat untuk dikonsumsi.

Penanganan LimbahSebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. SidoMuncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia.Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik , yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. SidoMuncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.

Kerja SamaAgar produk dapat senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan tekhnologi, kerjasama dilakukan dengan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, baik dimasyarakat maupun dunia keilmuan, seperti :1. Universitas Diponegoro, Semarang2. PPOT3. Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta4. Fakultas Farmasi, Universitas Widya Mandala, Surabaya5. Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta6. Lembaga Penelitian , Institut Teknologi Bandung7. Balai Penelitian Tanaman Obat, Depkes, Tawangmangu8. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah, Bogor

3.3.2 PT. KonimexEmpat dasawarsa lalu, tepatnya 8 Juni 1967, PT Konimex Pharmaceutical Laboratories didirikan. Bidang usahanya waktu itu adalah perdagangan obat-obatan, bahan kimia, alat laboratorium dan alat kedokteran. Hal ini tidak terjadi dengan serta-merta. Karena sesungguhnya usaha jual obat telah kami rintis sejak tahun 1949.Tahun 1971, berkat dukungan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Konimex mulai memproduksi obat-obatan sendiri. Perkembangan usaha ini sangat menggembirakan, seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. Memasuki usia kesepuluh, skala usahanya yang semakin besar menuntut sistem pengelolaan yang lebih profesional. Bekerja sama dengan para konsultan, tahun 1977 Konimex mulai melakukan pembenahan struktur dan sistem manajemen, melaksanakan program pelatihan, serta merekrut tenaga profesional.Tahun 1979, membangun pabrik baru di Sanggrahan, sekitar lima kilometer barat daya Surakarta. Setahun kemudian, 1980, di kompleks baru ini Konimex mendirikan pabrik kembang gula Nimms. Ini merupakan awal diversifikasi Konimex ke industri makanan. Mengikuti peraturan pemerintah yang mengharuskan pemisahan antara produsen obat dengan distributornya, pada tahun 1980 Konimex mendirikan PT Sinar Intermark. Kemudian, untuk memperluas jangkauan distribusi dan sejalan dengan semakin banyaknya produk yang dipasarkan, tahun 1986, Konimex mendirikan perusahaan distributor yang kedua, PT Marga Nusantara Jaya. Satu dasawarsa kemudian, tahun 1994, Konimex mendirikan pabrik biskuit Sobisco. Dan saat ini, untuk mengantisipasi kecenderungan masyarakat kembali ke alam, Konimex mulai mengembangkan produk-produk yang berbasiskan bahan-bahan alami.

Dari Farmasi Hingga Produk AlamiPembangunan di berbagai sektor yang dilaksanakan pemerintah sejak tahun tujuh puluhan telah meningkatkan kesejahteraan. Meningkatnya kesejahteraan, menuntut peningkatan kualitas hidup. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi Konimex. Sehingga, di samping memperkuat industri farmasi, Konimex juga mulai memperluas usaha ke beberapa bidang lain yang masih dekat dengan usaha inti.

FarmasiDivisi farmasi yang menjadi tulang punggung kelompok usaha Konimex, saat ini telah memiliki lebih dari 121 merek produk. Hal ini sejalan dengan strategi pemasaran kami, yaitu membangun citra merek yang kuat, sejalan dengan visi korporat. Kalau pada mulanya hanya memproduksi obat-obat bebas (OTC), kini kami juga mengembangkan obat-obat dengan resep dokter (Ethical) serta produk nonkuratif, antara lain vitamin. Dari sediaan semula hanya tablet, kini kami memiliki berbagai variasi sediaan, seperti sirup, salep, krim, kapsul serta tablet effervescent.Dalam hal pengembangan kemasan, Konimex memelopori kemasan catch cover isi 4 yang praktis, disusul kemasan blister modern isi 4. Saat ini, Konimex juga merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang memproduksi obat tetes mata kemasan sekali pakai dengan teknologi sterile closed system. Beberapa merek produk farmasi Konimex yang populer di masyarakat, antara lain Konidin, Neo Napacin, Inza, Inzana, Paramex, Termorex, Anakonidin, Feminax, Fungiderm, Siladex, Jesscool, Protecal, dan Braito.

Kembang GulaKembang gula menjadi pilihan pertama, ketika Konimex melakukan diversifikasi usaha ke industri makanan sehat pada tahun 1980. Selain karena faktor peluang pasar, pilihan ini juga dengan mempertimbangkan bahwa manajemen produksi kembang gula tak jauh berbeda dengan farmasi. Divisi kembang gula Nimms ini sejak berdiri telah dilengkapi dengan mesin-mesin canggih dan mutakhir. Hal tersebut untuk mengantisipasi perkembangan permintaan pasar terutama pangsa remaja yang dinamis.Hingga kini, Nimms telah mengembangkan bermacam bentuk kembang gula, antara lain hard candy, chewy candy, deposit candy dan compressed candy. Inovasi dalam hal rasa juga telah menghasilkan berbagai varian kembang gula rasa unik dan sangat digemari oleh mayarakat , antara lain Hexos, Nano-Nano, Eski dan Frozz.

Produk AlamiSemakin tingginya biaya kesehatan serta timbulnya kesadaran bahwa tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan pengobatan moderen, menumbuhkan kecenderungan di masyarakat untuk mencari pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif antara lain dengan memanfaatkan dan melestarikan apa yang telah disediakan oleh alam going to nature.Kecenderungan masyarakat tersebut mendorong kami untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk kesehatan yang berbasiskan bahan-bahan alami. Hingga kini sudah 23 produk berbasiskan bahan alami sudah dipasarkan antara lain Konicare Minyak Telon, Konicare Minyak Kayu Putih, Virugon, Herba Drink Sari Jahe, Sari Temulawak dan Kunir Asam. Dengan demikian, usaha ikut menyehatkan bangsa semakin mendekati kenyataan.

Makanan RinganPertumbuhan usaha kembang gula yang menggembirakan, memperbesar keyakinan Konimex bahwa pemekaran usaha ke industri makanan merupakan langkah tepat. Langkah pengembangan Kelompok Usaha Konimex berlanjut dengan berdirinya Sobisco pada tahun 1994. Sobisco adalah pabrik biskuit dan coklat yang dilengkapi dengan fasilitas mesin-mesin canggih berkapasitas besar. Di antara produk-produk Sobisco yang terkenal di masyarakat, antara lain Snip Snaps, Choco Mania, Tini Wini Biti dan Diasweet Litebite

Mutu ProdukUntuk mendapatkan mutu yang memenuhi standar, PT. Konimex menerapkan prosedur produksi sesuai pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang selalu disempurnakan.PT. Konimex merupakan salah satu dari perusahaan farmasi di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Penanganan limbahUntuk penanggulangan limbah cair, sejak awal pembangunan pabrik, PT. Konimex telah menginvestasikan dana yang besar untuk membangun instalasi pengelolaan limbah cair sesuai standar pemerintah. Sistem pengolahan limbah cair PT. Konimex berhasil mendapat peringkat cukup baik dalam Proper Prokasih yang diselenggarakan oleh Badan Pengendalian mengenai Dampak Lingkungan (Bapedal). Demikian juga untuk limbah bentuk lain, PT. Konimex memasang instalasi penyaringan debu serta sistem peredam kebisingan suara mesin. Sedangkan untuk memeliharan kesegaran udara, PT. Konimex melakukan penghijauan lingkungan di kawasan pabrik.

3.3.3 PT Gunung SuburPT. Gunung Subur memulai usahanya di tahun 1950 di kota Solo bagian utara tepatnya di Jl. Cinderejo No. 10. Pada waktu itu proses produksi dilakukan dengan cara tradisional. Pengeringan teh dilaksanakan dengan memasaknya dalam oven bulat dari seng yang diletakkan diatas lubang-lubang tungku berdiameter 1 meter.Produk pertama yang diluncurkan oleh perintis usaha Bp. Kusno Wibowo, langsung dapat diterima oleh masyarakat di Karesidenan Surakarta. Produk menggunakan bahan baku pilihan dari hasil perkebunan yang unggul, dipilih dari pohon teh dengan ketinggian diatas 1.250 meter. Dari kwalitas bahan baku pilihan ini diperoleh rasa yang lengkap dari kenikmatan minum teh, yaitu sepet, sedap dan mantap. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan produk bermutu pada waktu itu rupanya membuahkan hasil yang menggembirakan.Seiring dengan pengembangan tata kota dan perluasan pemasaran maka diputuskan untuk mencari lokasi yang lebih luas di daerah perindustrian Jaten-Karanganyar. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan yang matang, daerah yang sejuk, aman, letak strategis dan dekat dengan sumber tenaga kerja.Pada tahun 1980 PT. Gunung Subur pindah ke Jaten - Karanganyar. Perusahaan ini berkembang dibawah pimpinan Bp. Gunawan Wibisono sebagai generasi ke dua.Produk yang semula hanya teh wangi dalam kemasan tradisional, dikembangkan menjadi kemasan modern, tahan lama dan berkwalitas export dengan berbagai variasi rasa dan manfaat. Agar dapat melayani semua segmen PT. Gunung Subur memproduksi bermacam merk, berbagai cita rasa dengan tingkatan harga yang berbeda pula.Perusahaan ini termasuk usaha padat karya dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 700 orang, untuk proses produksi teh tradisional, PT. Gunung Subur tetap menggunakan teknik membungkus dan beberapa proses secara manual, sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja terutama wanita.PT Gunung subur ini beralamat di jalan Mongosidi 5,Solo-57128,dan pabriknya di Jaten Km.9 Karanganyar- 57731 Surakarta. Pada kunjungan PKL kami juga diberi kesempatan untuk mencoba membungkus serta menyaksikan kekompakan kerja para karyawan yang sedang bekerja.

3.3.4 PT.DeltomedProduk Antangin JRG Liquid, tablet, dan minth mocca : Selain berkhasiat mengatasi gejala-gejala masuk angin, Antangin JRG terbukti membantu meningkatkan sistem imun (kekebalan tubuh), dan menjaga stamina, yang tidak ditemukan pada obat masuk angin lain. (Hasil penelitian Bag. Farmakologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Antangin JRG Sirup bisa diminum langsung atau dicampurkan ke dalam minuman hangat. Aroma jahenya mantap, memberi rasa hangat yang tahan lama. Itu karena Antangin JRG mengandung jahe alami yang telah terbukti berkhasiat menghangatkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. SrongPas ginseng : berkhasiat meningkatkan tenaga dan kekuatan pria, mengobati sakit pinggang, pegal linu, letih dan lemah. Rapet Wangi : terbukti mengobati keputihan, gatal-gatal dan bau tidak sedap pada organ kewanitaan, sehingga bisa membantu menambah kehangatansuami istri. Mencegah bau badan, keringat serta mulut yang kurang sedap. NaturSlim : herbal pelangsing yang berkhasiat mengurangi penumpukan lemak perut dan pinggang. Mengandung rumput laut yang efektif untuk mempermudah buang air besar (BAB) dan membantu menyerap cairan dan lemak berlebihan. NaturFiber plus ekstrak Opuntia: mengandung kombinasi seratlengkap yang bisa memenuhi kebutuhan serat setiap hari dan mengurangi kelebihan lemak dalam tubuh. Tuntas : membantu melancarkan haid serta mengatasiPMS dengan tuntas dan aman. OB Herbal : berkhasiat meredakan batuk dan menghangatkan tenggorokan. Antalinu : mengandung ramuan khusus yang berkhasiat untuk meredakan pegal linu, nyeri otot, sakit pinggang dan rasa capek setelah bekerja berat. NHO Tea Tree Oil : mempunyai kandungan 100% minyak esensial dari tanaman Melaleuca altemifolia, tanaman asli Australia yang mengandung Terpinen-4-ol,berkhasiatmembasmi bakteri dan beberapa jenis jamur. OBHerbal Lozenges: terbuat dari bahan-bahan alami yang bermanfaat untuk menghangatkan badan, melegakan tenggorokan,membantu meredakan batuk dan melancarkan saluran pernafasan. OBHerbal Lozenges cocok untuk dibawa saat melakukan perjalanan. Permen Herbal Antangin : terbuat dari 100% herbal alami yang dapat menghangatkan badan dan melegakan tenggorokan, serta membantu mencegah mual selama perjalanan.

Sejarah 1976-1986Berawal dari home industry di Banjarmasin, Deltomed mulai membuat jamu dari ramuan tumbuh-tumbuhan alami. Di antaranya adalah Strongpa dan Virgitab yang dipasarkan dalam bentuk kapsul.1987-1997Seiring dengan meningkatnya citra produk kami dan juga total jumlah permintaan pasar, maka untuk memenuhi tuntutan tersebut, kapasitas produksi pun ditingkatkan melalui pemindahan lokasi pabrik Deltomed ke lokasi seluas 1 hektar di Wonogiri, Jawa Tengah pada tahun 1987.1998-2010Meningkatnyapermintaanproduk-produk Deltomeddari seluruh Indonesia, mendorong terciptanya peluang investasi baru dalam fasilitas produksi, seperti mesin modern dan peralatan laboratorium. Deltomedmerelokasi area pabriknya seluas 6 hektardi Nambangan, Wonogiri.Membangun fasilitas pabrik serta fasilitas penelitan dan pengembangan yang berteknologi modern. Untuk meningkatkan kualitas produk, Deltomed melakukan investasi teknologiekstraksi dari Jerman guna menghasilkan ekstrak tumbuhanberkualitas tinggi.2010 sekarangTingginya permintaan akan produk-produk Deltomed telah menjadi sebuah investasi baru, khususnya dalam fasilitas produksi, termasuk mesin-mesin modern dan laboratorium penelitian. Pabrik Deltomed seluas 8 ha yang terletak di Nambangan, Wonogiri, memiliki fasilitas lengkap dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga lima kali kali lipat untuk memenuhi permintaan pasar industri herbal, baik di Indonesia maupun mancanegara.Untuk meningkatkan kualitas produknya, sejak Mei 2010 Deltomed menggunakan fasilitas Quadra Extraction System, yaitu sebuah mesin berteknologi Jerman yang dapat menghasilkan ekstrak bahan alami dengan kualitas tebaik. Deltomed juga menggunakan standar GMP (Good Manufacturing Process) Eropa, GMP Indonesia (CPOTB/Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik), dan FDA dalam pembuatan produknya. Tidak hanya pasar nasional, produk-produk Deltomed juga telah merambah pasar internasional, diantaranya ke Malaysia, Arab Saudi, Amerika Serikat, Hongkong, dan Brunei Darussalam.Untuk menghasilkan obat herbal kualitas terbaik, seluruh proses produksi Deltomed selalu mengacu dan mengikuti standar-standar tertinggi yang sangat ketat, seperti standar GMP Eropa, GMP Indonesia (CPOTB), FDA dan 3A.

Bahan DasarTanaman herbal Deltomed dikembangkan di atas tanah subur seluas 20 hektar di kaki Gunung Lawu, yang berada 700 meter di atas permukaan laut. Cuaca dingin serta udara bersih, membuat lahan perkebunan sangat bagus sehingga hasil panen terus meningkat dan terjaga kualitasnya. Bibit tanaman dan bahan mentah produk Deltomed, telah melalui seleksi yang sangat ketat.Teknologi dan peralatan modern diterapkan dalam keseluruhan proses produksi, mulai dari panen, pencucian bahan dasar dari kotoran dan zat-zat kontaminer, pengeringan, penggilingan, hingga proses ekstraksi.

Proses produksiBahak baku pembuatan obat herbal diambil dari tanaman yang dibudidayakan sendiri pada lahan seluas 20 hektar di wilayah kaki gunung lawu. Quality control produk PT Deltomed mengacu pada standar Eropa. Proses pengecekan dan uji kualitas dilakukan selama produksi berlangsung, mulai dari bagan baku sampai dengan produk jadi.Untuk menunjang pengembangan produknya, PT Deltomed memiliki fasilitas laboratorium penelitian. Laboratorium tersebut disebut pilot plant yang merupakan miniatur proses industry, meliputi pilot extraction Plant, pilot evaporation plant dan pilot drying plant.

KerjasamaPT. Deltomed melakukan kerjasama dengan BBPPTOOT dalam bidang penelitian tanaman obat. Kerjasama ini dilakukan untuk menjamin adanya informasi ilmiah yang lengkap mengenai tanaman obat dan jamu di Indonesia, dan untuk memenuhi kebutuhan akan bentuk jamu yang praktis dikonsumsi. Ruang lingkup kerjasama meliputi penelitian bentuk sediaan jamu, survey pasar tanaman obat dan simplisia, pemetaan serta produksi bahan baku jamu, serta publikasi hasil penelitian tanaman obat dari seluruh Indonesia yang dibudidayakan melalui BBPPTOOT.3.3.5 JavaplantJavaplant didirikan pada tahun 2000,dan mengkhususkan pada ekstraksi tanaman. Merupakan pabrik yang pertama kali memperkenalkan vacuum dried extract.Memiliki 2 buah tempat produksi serta mampu memproduksi hingga 115.000 kg perbulan. Pabrik ini terletak di jalan Raya Solo Tawamangu km 32 no 33,Gedangan Salam,Karaganyar,Surakarta. Pabrik ini menyediakan bahan ekstrak untuk nutraceutical,makanan dan kosmetik.Ekstrak bisa berupa ekstrak kering,ekstrak glycolik,ekstrak aqua,concentrat dan pasta.Selain ekstrak juga bisa memproduksi granul,essential oil dan oleoresin.Pada skala produksi,kami diperkenalkan dengan alat-alat seperti: percolator, vacuumed evaporators, high concentrator, homogenizer, granulator, steam sterilization,dry mixing,spray dryer, vacuumed belt dryer,rectification column, aroma recovery column, liquid-liquid extraction, dan deep sterilizations.Kurang lebih ada 40 tanaman yang telah diekstraksi sepeti: Cinnamomum burmanii,Zingiber officinale,Oryza sativa,Centella asiatica,dan lain lain.

3.3.6 DLBS (Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences)Visi : Suatu organisasi scientific dalam bidang penemuan, pengembangan, dan produksi produk-produk farmasi, biofarmasi, dan nutrisi, yang menjunjung tinggi inovasi, keunggulan, dan integritas ilmiah dalam kegiatannya.

Misi : Meningkatkan kualitas hidup melalui penelitian dan pengembangan produk medisinal dan nutrisi yang memiliki kegunaan klinis dan berasal dari berbagai macam bentuk kehidupan dan bahan organik lainnya.DLBS mempercayai bahwa kualitas terbaik suatu produk berawal dari penemuan ilmiah dengan desain perencanaan yang baik dari awal hingga akhir; sejak ide ilmiah tersebut dibentuk hingga pada tahap akhir uji klinis.Selama tahap pengembangan, DLBS mempelajari kandidat bahan aktif dari segi kimia hingga biologi pada tingkat molekular melalui sebuah proses yang disebut TCEBS (Tandem Chemistry Expression Bioassay System). TCEBS merupakan suatu metodologi penyaringan sistematis untuk menemukan kandidat yang paling aktif dan berpotensi untuk produk kami, diikuti bioassay system yang memanfaatkan teknik ekspresi gen dan protein array.DLBS merasa bangga dalam mengembangkan bahan-bahan aktif yang terjamin tingkat keamanan dan mekanisme kerjanya. Dalam pengembangan ini, kami memanfaatkan ilmu biomolekular serta ilmu-ilmu lainnya seperti fitokimia, kimia, farmasi, nanoteknologi, ilmu kehewanan, dan ilmu klinis. Seluruh bidang ilmu ini dimanfaatkan secara bersamaan, untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas hidup melalui penemuan obat baru dan pengembangan nutrisi.

HerbalDiakui sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki banyak jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat dibudidayakan sebagai obat dan nutrisi. Oleh karena itu, tradisi obat herbal telah dikembangkan oleh nenek moyang kita dari generasi ke generasi, untuk mengobati dan mencegah penyakit-penyakit, yang diklasifikasikan sebagai Jamu. Herbal Indonesia telah dibudidayakan dari tiap generasi dan terbukti memiliki karakteristik dalam mencegah dan mengobati penyakit.Tumbuh-tumbuhan memiliki banyak metabolik sekunder yang menyediakan bahan-bahan awal yang berharga untuk pengembangan obat-obatan dan nutraceutical. DLBS memanfaatkan keanekaragaman hayati ini untuk mengembangkan obat-obatan baru dan nutraceutical.DLBS menjamin kualitas sumber-sumber herbal tersebut berasal dari daerah-daerah yang terpilih di Indonesia, yang didukung dengan jaringan perkebunan yang luas, untuk memberikan kualitas terbaik tanaman-tanaman obat. Upaya ini juga didukung oleh teknik sel tanaman dan kultur jaringan.

Produk InlacinInlacin, yang mengandung DLBS3233 dikembangkan dari Lagerstroemia speciosa dan Cinnamomum burmannii, bekerja dengan meningkatkan sensibiltas asupan glukosa dan insulin. Selama pengujian klinis, Inlacin menunjukkan kemampuan dalam mengontrol gula darah, kadar insulin, dan lipoprotein lainnya termasuk High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida, dan kadar kolesterol total. Inlacin adalah pilihan efektif dalam mengobati orang-orang dengan diabetes tipe 2 dan juga memungkinkan bagi pencegahan diabetes.Mekanisme aksi : Inlacin 50 & 100 mg DLBS3233 DLBS3233 adalah fraksi bioaktif yang mengandung Lagerstroemia speciosa dan Cinnamomum burmannii. Herbal-herbal tersebut dikembangkan melalui proses tertentu, yang menghasilkan fraksi bioaktif dengan karaktek khusus dan aktivitas biologi tertentu. Kombinasi dari kedua herbal ini bekerja secara sinergis sehingga efek yang dicapai pada diabetes lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan satu komponen saja. Uji pra-klinis DLBS3233 menunjukkan efeknya dalam mengurangi kadar gula dalam darah. Hasilnya secara khusus menggambarkan bahwa fraksi bioaktif ini meningkatkan ekspresi dari PI3 Kinase, Akt, GLUT-4, PPAR dan PPAR pada level mRNA pada sel-sel 3T3 Swiss Albino Pre-adipocyte. Fraksi bioaktif ini juga mampu mengurangi ekspresi gen resistin dan meningkatkan Glut-4 dan adiponectin pada level mRNA. Hasil ini didukung oleh sebuah randomized, double-blind, dan dikontrol pleh uji klinis DLBS3233. DLBS3233 diberikan kepada penderita OHA-nave Diabetes tipe 2, menunjukkan sebuah properti untuk mengontrol gula darah, tingkat insulin dan lipoprotein lainnya termasuk High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), triglycerides, dan tingkat kolesterol total. Dengan demikian, DLBS3233 merupakan utilitas medis untuk pengobatan diabetes tipe 2, dan memungkinkan juga untuk pencegahan diabetes.Komposisi: Setiap kapsul mengandung: Fraksi Bioaktif DLBS3233 Lagerstroemia speciosa & Cinnamomum burmannii 50 atau 100 mg. Kegunaan: Untuk membantu mengurangi kadar gula dalam darah. Dosis & administrasi: 1 kapsul per hari.

PhalecarpsPhalecarps yang mengandung DLBS1425 telah dikembangkan dari Phaleria macrocarpa untuk mengobati kanker payudara. Dengan kemampuannya sebagai anti-proliferatif, anti-inflamasi, dan anti-angiogenik, Phalecarps secara farmakologi baik untuk pengobatan kanker payudara.

Mekanisme aksi : DLBS1425 adalah fraksi bioaktif yang mengandung Phaleria macrocarpa. Mekanisme molekular pada MDA-MB-231 dan MCF-7 pada susunan sel kanker payudara telah diselidiki. DLBS1425 menunjukkan mampu menghambat potensi proliferasi, migrasi dan invasif MDA-MB-231 pada dosis bergantung, dan secara signifikan mengurangi phosphoinositide-3 (PI3)-kinase/protein kinase B (AKT) ditandai dengan pengurangan tingkat PI3K transcript dan pengurangan selanjutnya pada AKT phosphorylation. Selanjutnya, DLBS1425 mampu menginduksi gen pro-apoptotic termasuk BAX, BAD dan PUMA dan mengakibatkan induksi kematian sel ditandai dengan aktivasi caspase-9, meningkatkan pembelahan PARP dan fragmentasi DNA. DLBS1425 juga mampu mengatur penurunan COX-2, cPLA2, dan VEGF-C ekspresi mRNA. Bagaimanapun, DLBS1425 tidak menghambat pertumbuhan dari sel payudara normal, sel MCF10A. Selanjutnya, hasil kami menunjukkan bahwa DLBS1425 adalah agen yang berpotensi sebagai antikanker dengan target gen dan sel yang spesifik.Komposisi: Setiap kapsul mengandung: Fraksi Bioaktif DLBS1425 Phaleria Macrocarpa 150 mg.Kegunaan: Membantu dalam pengobatan kanker payudaraDosis dan administrasi: Dewasa: 1 kapsul, 3 kali sehari DisolfDisolf (DLBS1033) adalah agen antitrombotik dan trombolitik yang dapat digunakan sebagai obat oral yang aman dan efektif, dengan tujuan untuk menolong pasien yang memiliki risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular.

Mekanisme aksi : DLBS1033 adalah fraksi bioaktif protein dari Lumbricus rubellus (mengandung Lumbrokinase) yang telah dikarakterisasi untuk memiliki aktivitas sebagai antitrombosis dan trombolitik. Secara khusus, degradasi fibrinogen, agregasi antiplatelet, dan uji antitrombotik menggunakan darah manusia dilakukan untuk mempelajari aktivitas antitrombotik. Piring fibrin dan clot lysis assays juga telah dilakukan untuk memeriksa sifat-sifat trombolitik. DLBS1033 tenyata memiliki aktivitas fibrinogenolytic pada -, -, dan -chain pada fibrinogen. DLBS1033 juga menginduksi agregasi antiplatelet dan pembekuan darah yang berkepanjangan, yang kemudian dinyatakan sebagai sifat antitrombotik. Sifat-sifat trombolitik pada DLBS1033 telah ditunjukkan dengan sangat cepat dengan aktivitas fibrinolitik jangka panjang, dan juga aktivitas pembekuan darah yang efektif. Sebagai tambahan, DLBS1033 memiliki peranan penting dalam menurunkan inflammatory markers seperti JAK1, STAT1, TNF-, NF- dan mengurangi stres oksidasi. Lebih lanjut, DLBS1033 juga mampu untuk mengatur penurunan MMP-9 yang dapat meningkatkan stabilisasi plak. Sebuah studi farmakologi pada tikus-tikus Wistar, dengan trombus yang disusun dari ligasi arteri karotid umum (CCA), telah dilakukan. DLBS1033 menunjukkan kemampuan dalam melarutkan trombus yang terbentuk dari ligasi, dan mengubah perilaku tikus-tikus dimana mereka menjadi lebih aktif, yang ditunjukkan dengan meningkatnya kecepatan dan jarak selama dilakukan tes berjalan. Kesimpulannya, DLBS1033 memiliki aksi sebagai antitrombotik dan trombolitik, yang berpotensi sebagai salah satu terapi pengobatan untuk penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular.Komposisi: Setiap tablet mengandung: Fraksi bioaktif protein DLBS1033 Lumbricus rubellus 490 mg.Kegunaan: Membantu memperlancar sirkulasi darah.Dosis dan administrasi: Untuk dewasa: 1-2 tablet, 3 kali sehari, -1 jam sebelum makan.Untuk anak-anak: Keamanan dan kemanjuran belum terbukti.

OTCVitafem Free MeDengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan para wanita setiap saat, DLBS menciptakan Vitafem Free Me. Pengobatan ini mengandung fraksi bioaktif DLBS1442 yang berasal dari Phaleria macrocarpa yang telah dikarakterisasi dan terbukti ideal untuk pengobatan PMS.

Mekanisme aksi : Premenstrual syndrome (PMS), sebuah gangguan siklus umum pada wanita remaja dan usia pertengahan, yang dicirikan oleh gejala emosional dan fisik, yang konsisten terjadi selama fase luteal siklus menstruasi. Wanita dengan gejala afektif yang sangat parah, diklasifikasikan memiliki gangguan premenstrual dysphoric. Meskipun etiologi dari gangguan ini tetap tidak menentu, penelitian menyebutkan bahwa regulasi hormon dan neurotransmitter yang berubah-ubah, terlibat. Sebagai tambahan, keterlibatan eicosanoid prostaglandins telah berdampak pada etiologinya. Pengobatan baru, fraksi bioaktif DLBS1442, yang mengatur reseptor hormon dan prostaglandin-terkait ekspresi enzim dan juga menghambat COX-2, secara selektif telah dikarakterisasi dan ditunjukkan menjadi ideal untuk pengobatan PMS. Uji klinis dari DLBS1442 menunjukkan bahwa DLBS1442 secara signifikan mengurangi somatik (misalnya nyeri abdominal, sakit punggung, sakit kepala) dan gejala afektif (misalnya mood yang berubah-ubah, kurangnya konsentrasi, gugup, dan depresi) pada subjek wanita yang mengalami sindrom pra-menstruasi.Komposisi:Setiap kapsul mengandung : Fraksi Bioaktif dari DLBS1442 Phaleria Macrocarpa 75 mgKegunaan : Membantu mengurangi nyeri haidDosis: 3 x 1 kapsul sehari

3.4 BBPPTOOT TawangmanguSejarahBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI pada awalnya tahun 1948 berupa rintisan koleksi tanaman obat Hortus Medicus Tawangmangu. Pada tahun 1963-1968 berada di bawah koordinasi Badan Pelayanan Umum Farmasi dan kemudian pada tahun 1968-1975 dibawah Direktorat Jenderal Farmasi (Lembaga Farmasi Nasional). Pada tahun 1975-1979 kebijakan Pemerintah menetapkan Hortus Medicus di bawah pengawasan Direktorat Pengawasan Obat Tradisionil, Ditjen POM, Depkes RI.Berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 149/Menkes/SK/IV/78 pada tanggal 28 April 1978 status kelembagaan berubah menjadi Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang Kesehatan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 491/Per/Menkes/VII/2006 tertanggal 17 Juli 2006, BPTO meningkat status kelembagaannya menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT).

Visi : Masyarakat sehat dengan jamu yang aman dan berkhasiat.

Misi :1. Meningkatkan mutu litbang tanaman obat dan obat tradisional2. Mengembangkan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional3. Meningkatkan pemanfaatan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional

Nilai : Pro Rakyat, Jujur, Disiplin, Bertakwa dan Berbudaya

Motto : Ramah, Informatif dan Terpercaya

Tugas Melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional.

Fungsi : a. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan atau pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisionalb. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi dan koleksi plasma nutfah tanaman obatc. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian plasma nutfah tanaman obat.d. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan obat tradisionale. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraaan di bidang tanaman obat dan obat tradisionalf. pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pasca panen, analisis, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisionalg. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Kegiatan1. Melaksanakan Saintifikasi Jamu : penelitian berbasis pelayanan2. Mengembangkan bahan baku terstandarisasi3. Mengembangkan jejaring kerjasama4. Mengembangkan teknologi tepat guna5. Desiminasi, sosialisasi dan pemanfaatan hasil litbang TO-OT6. Mengembangkan karir dan mutu SDM7. Meningkatkan perolehan HKI dari hasil litbang TO-OT8. Mengembangkan sarana dan prasarana9. Menyusun draft regulasi dan kebijakan teknis litbang TO-OT

Klinik Saintifikasi Jamu Hortus MedicusSaintifiaksi jamu adalah penelitian berbasis pelayanan kesehatan untuk menjamin obat tradisional jamu yang paling aman, berkhasiat dan bermutu, sesuai dengan Permenkes No. 003/2010 tentang saintifikasi jamu.Klinik saintifikasi jamu didirikan untuk menjawab keengganan kalangan dokter dalam menggunakan jamu, karena kurangnya bukti-bukti klinik, kurangnya informasi tentang jamu dan sulit menentukan dosis yang tepat. Saintifikasi jamu ditargetkan untuk menyediakan jamu yang aman dan berkhasiat serta dapat dimanfaatkan secara luas, menciptakan kerjasama riset multiplayer yang kuat antar lintas sector dari hulu ke hilir dan menciptakan efek positif dalam bidang social, ekonomi dan budaya.Berdasarkan resntra Kemenkes tahun 2010-2014, terdapat 2 (dua) indicator output yang terkait dengan jamu, yaitu 12 formula jamu terstandar dan 8 jenis tanaman obat terstandar. Prioritas penelitian yang dilakukan harus mendukung tercapainya 2 indikator tersebut.Lingkup penelitian yang dilakukan meliputi penelitian jamu secara saintifik, simplisia terstandar, new chemical entity (obat baru), dan plant proteomic/molecular farming. Penelitian yang dilakukan di klinik saintifikasi jamu melewati persetujuan komisi ilmiah dan komisi etik, harus dilengkapi informed concent serta catatan medis lengkap.SDM yang mendukung saintifikasi jamu memiliki latar belakang bidang pertanian, farmasi, bioteknologi, kimia, ekologi dan kedokteran. Di kinik terdapat 5 orang dokter yang telah mengikuti pelatihan berbasis herbal dan seorang apoteker yang berpengalaman dalam formulasi tanaman obat serta 3 asisten apoteker, 1 analis kesehatan, 1 perawat dan 1 petugas rekam medis. Penegakan diagnose menggunakan metode konvensional, obat yang diberikan berupa jamu racikan dalam bentuk simplisia u observkering, serbuk, dan ekstrak. Obat-obatan tersebut telah diteliti keamanan dan manfaatnya melalui uji praklinik dan atau observasi klinik.Pasien yang mendapatkan obat tetap dimonitor perkembangannya untuk dapat dievaluasi keberhasian pengobatannya.Simplisia yang digunakan berasal dari kebun produksi dan petani binaan, dan telah melewati quality control. Untuk menjamin keamanan dan mutu, cara pembuatan simplisia mengacu pada cara pembuatan simplisia yang baik, yaitu dengan standarisasi bibit, budidaya pasca panen, dan analisis mutu di laboratorium BBPPTOOT.Kunjungan pasien sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diberikan, pasien yang berkunjung terutama memiliki keluhan gastritis, gangguan otot dan sendi, infeksi saluran pernafasan termasuk asma, hipertensi, dyslipidemia, diabetes mellitus, kanker dan penyakit lainnya seperti kencing batu, gangguan fertilitas, dermatitis, hemoroid, jantung, migraine, neuritis, BPH, fluor albus, hipotensi dan gangguan hari.Pelatihan Saintifikasi Jamua. Pelatihan Dokter Saintifikasi JamuB2P2TOOT Tawangmangu telahmemfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu sebanyak 6 angkatan yang diikuti oleh 165 orang dokter . Kompetensi SDM dibangun melalui pelatihan terstuktur selama 50 jam.b. Pelatihan Apoteker Saintifikasi JamuPelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu angkatan pertama telah terselenggara dengan peserta 15 orang apoteker.c. Pelatihan Perawat Saintifikasi Jamu Proses inisiasi.

BAB 4PEMBAHASAN

4.1 Industri JamuSebagian besar uji khasiat obat herbal yang dilakukan oleh industri jamu hanya sebatas uji praklinik.. Akan tetapi, obat herbal dalam bentuk simplisia kasar seperti yang dilakukan di Klinik Saintifikasi Jamu akan sulit untuk menemukan plasebo yang sesuai. Dengan demikian hasil yang didapat masih bias dan sulit dibuktikan secara ilmiah kebenarannya.Kunjungan ke pabrik-pabrik obat memberikan penjelasan dan gambaran tentang proses pembuatan ekstrak sampai proses pengemasan produk. Untuk pengembangan produknya, setiap industri memiliki unit untuk pengembangan produk yang terdiri dari analisa bahan baku alam hingga uji stabilitas produk yang dihasilkan. Setiap pabrik juga telah mempertimbangkan cara produksi sesuai dengan pedoman CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) serta cara pendistribusian yang baik, sehingga produk yang dihasilkan tetap aman dan dalam keadaan baik ketika sampai ke tangan konsumen. 4.2 Industri KosmetikKunjungan ke pabrik kosmetik mendapat kesempatan melihat laboratorium tempat pengembangan produk dan juga dari penjelasan yang didapat, penggunaan herbal dalam produk kosmetik sesungguhnya hanya sebagian kecil dari produk, komponen lainnya sebagian besar merupakan bahan kimia.Keseluruhan proses yang dikunjungi di pabrik kosmetik tidak jauh berbeda dengan kunjungan di pabrik jamu, hanya pada beberapa bagian agak berbeda seperti : quality control pada kosmetik, uji stabilitas, maupun proses pengembangan produk baru.Kunjungan ke pabrik kosmetik memberikan gambaran tentang konsep yang sifatnya holistik antara pemeliharaan kesinambungan bahan baku, pengembangan dan proses produksi, dan proses aplikasi sehingga pemanfaatan total dapat didistribusikan secara luas dan menyeluruh.

4.3 Tempat Budidaya & Penelitian dan Pengembangan Tanaman ObatTanaman obat yang digunakan sebagai simplisisa atau bahan baku obat hampir sebagian besar diambil dari taman masing-masing perusahaan.Kunjungan ke tempat budidaya dan penelitian dan pengembangan tanaman obat memberikan penjelasan tentang bermacam-macam tanaman yang bermanfaat sebagai tanaman obat. Jadi, tempat budidaya tanaman obat yang dikunjungi sangat memperhatikan cara budidaya yang baik, menerapkan sistem GAP (Good Agricultural Practices) untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas.Keuntungan adanya taman sebagai sumber bahan baku, selain dapat melestarikan tanaman obat, juga akan menjamin ketersediaan bahan baku. Selain itu, kualitas bahan baku dapat dipertahankan.

BAB 5SIMPULAN DAN SARAN

1.1 SimpulanKunjungan ini memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang herbal mulai dari tanaman hingga proses ekstraksi, pembuatan produk dan dan pengemasan atau aplikasi penggunaan. Selain itu, kunjungan ini juga menjembatani proses berpikir akan teori yang didapat dengan praktek yang ada di lapangan termasuk tentang aplikasi penggunaan obat herbal di klinik.

1.2 Saran Waktu kunjungan terlalu singkat Sebaiknya mahasiswa mendapat kesempatan untuk benar-benar terlibat dalam kegiatan di lapangan baik dalam proses produksi maupun dalam pengembangan produk. Mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan dalam bidang medis sebaiknya mendapat kesempatan untuk turut mendampingi tenaga medis dalam pemeriksaan pasien dan pemberian terapi.

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI Press.BPOM. 2005. Penyiapan Simplisia untuk Sediaan Herbal. Jakarta : BPOM.Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Departemen Kesehatan RI. 1979. Materia Medika Indonesia Jilid III. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Goeswin, A. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung : Penerbit ITB.Gunawan, D. & Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jakarta : Penebar Swadaya.Supriadi, dkk. 2001. Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya. Pustaka Jakarta : Populer Obor.

43