Laporan pkli

113
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Proyek Proses pekerjaaan pembangunan tribun timur stadion teladan medan dimulai dari pembersihan tanah yang ada disekitar stadion bagian timur dengan menggunakan alat- alat berat seperti excavator dengan pengerjaan selama 2 minggu. Setelah pembersihan tanah selesai dikerjakan maka kegiatan selanjutnya membuat los kerja untuk penyimpanan alat-alat proyek agar tidak hilang dan pekerjaan dilaksanakan selama 2 hari. Selanjutnya dimulailah pembuatan pondasi untuk tribun timur stadion teladan medan ini dengan proses pengerjaan selama 1 minggu 3hari. Kemudian membuat kolom lantai 1 tribun selama 1 minggu.Setelah pembuatan kolom lantai 1 kemudian dilaksanakan pengerjaan pembuatan plat lantai 2 yang dilaksanakan selama 6 hari. Itulah pekerjaan proyek sebelum saya masuk sebagai mahasiswa PKLI dari Fakultas Teknik Unimed pada proyek pembangunan tribun timur

description

teknik banguan. ptb unimed

Transcript of Laporan pkli

BAB IPENDAHULUAN

A. Gambaran Umum ProyekProses pekerjaaan pembangunan tribun timur stadion teladan medan dimulai dari pembersihan tanah yang ada disekitar stadion bagian timur dengan menggunakan alat-alat berat seperti excavator dengan pengerjaan selama 2 minggu. Setelah pembersihan tanah selesai dikerjakan maka kegiatan selanjutnya membuat los kerja untuk penyimpanan alat-alat proyek agar tidak hilang dan pekerjaan dilaksanakan selama 2 hari. Selanjutnya dimulailah pembuatan pondasi untuk tribun timur stadion teladan medan ini dengan proses pengerjaan selama 1 minggu 3hari. Kemudian membuat kolom lantai 1 tribun selama 1 minggu.Setelah pembuatan kolom lantai 1 kemudian dilaksanakan pengerjaan pembuatan plat lantai 2 yang dilaksanakan selama 6 hari. Itulah pekerjaan proyek sebelum saya masuk sebagai mahasiswa PKLI dari Fakultas Teknik Unimed pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan medan. Karena pada saat saya masuk PKLI kolom lantai 1 dan plat lantai 2 sudah siap dibuat.Dan data diatas saya dapat dari berkomunikasi dengan mandor dan tukang di dalam proyek. Oleh karena itu saya sebagai mahasiswa yang PKLI di proyek tersebut dengan mengamati pembuatan kolom lantai 2 tribun timur stadion ingin menjelaskan semua yang saya amati pada laporan PKLI saya. Tetapi sebelum saya menjelaskan pembuatan kolom lantai 2 tribun timur stadion, saya akan menjelaskan proses pekerjaan yang dilaksakan pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan selama saya PKLI di proyek tersebut.Hari pertama saya PKLI pada tanggal 22 Desember 2012 pekerjaan proyek yang dilakukan adalah pembuatan bagesting kolom lantai 2.Dan kebetulan inilah kegiatan yang saya ambil untuk pengamatan khusus pada kegiatan PKLI yang saya laksanakan. Proses pengerjaan pertamanya dengan memotong kayu perancah yang telah disiapkan untuk pembuatan begesting kolom lantai 2 tribun stadion. Kayu perancah yang digunakan kayu sembarang.Kayu inilah yang dibuat sebagai pengikat-pengikat untuk bagesting kolom lantai 2 tribun timur stadion. Dengan ukuran kayu panjangnya 140 cm dengan lebar 50 mm dan tinggi 50 mm dan kayu dengan panjang 60 cm dengan lebar 50 mm dan tinggi 50 mm ini digunakan untuk perancah bagesting untuk kolom lantai 2 yang berukuran 60 x 60, dan ukuran kayu yang panjang telah dipotong sepanjang 153 cm dengan lebar 50 mm dan tinggi 70 mm dan kayu ukuran 80 cm dengan lebar 50 mm dan tinggi 70 mm digunakan untuk perancah bagesting kolom yang berukuran 80 x 80. Sedangkan untuk triplek yang digunakan untuk perancah bagesting kolom lantai 2 tribun stadion yang berukuran 60 x 60 digunakan triplek berukuran 264 cm x 80 cm dengan jumlah triplek 4 buah berukuran sam untuk setiap kolom lantai 2 tribun timur yang akan dibuat. Sedangkan triplek yang digunakan untuk kolom lantai 2 yang berukuran 60 x 60 digunakan triplek berukuran 264 cm x 60 cm dengan jumlah triplek 4 buah berukuran sama untuk setiap kolom lantai 2 tribun timur stadion. Setelah triplek dan kayu pengikat telah dipotong sesuai ukurannnya maka triplek dan kayu di satukan menjadi suatu perancah bagesting kolom lantai 2 yang siap untuk dibuat dengan ukuran kolom lantai 2 dengan ukuran 60 x 60 dan ukuran kolom lantai 2 dengan ukuran 80 x 80. Semua kegiatan diatas dilaksanakan oleh tukang bagian untuk kayu dan dipandu oleh kepala tukang bagian kayu dalam memnbuat ukuran perancah bagesting kolom lantai 2 tribun stadion dan pengerjaan dipantau oleh pengawas proyek yaitu Pak Zulkifli.Semua menjalankan tugasnya masing-masing dalam pelaksanaan kegiatan proyek tribun stadion tersebut.Proyek pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN berlokasi di Jalan Stadion, Medan. Adapun proyek pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN akan di bangun stadion berlantai 5 dan lantai 1 sebagai lantai dasarnya dengan ukuran yang telah direncanakan oleh PT ANDRY KARYA CIPTA. Sedangkan penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) pada kolom lantai II tribun timur stadion teladan. Adapun data teknisbangunanProyek Pembangunan TribunTimurStadionTeladan Medan, Jalan Stadion Teladan Medan adalahsebagaiberikut:Namaproyek: Pembangunan TribunTimurStadionTeladan Pemilik: Pemerintah Kota MedanLuastanahbangunan: 7432,96 m2JumlahLantai: 5 lantai 1 besmen,Jenisbangunan: PermanenLokasi bangunan:Jl. Stadion Teladan MedanKecamatan:Medan KotaPerencana: Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKontraktor:PT. Andry Karya CiptaSumber dana: APBD SUMUTDalam proyek pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN terdapat sebuah struktur organisasi yang memegang peranan penting dalam mewujudkan proyek yang telah direncanakan. Setiap individu yang ada dalam struktur organisasi ini melakukan tugas dan wewenang sesuai dengan posisi dan jabatannya dalam struktur organisasi tersebut. Struktur Organisasi Lapangan Proyek Pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan yaitu :1. Project Manager Tugas tugas dan tanggungjawab dari project manager adalah :a. Mengatur jalannya fungsi organisasi bidang pengawasan.b. Sebagai koordinasi dengan pihak pihak konsultan yang terlibat dalam proyek.c. Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan pengendalian mutu dan waktu pelaksanaan. 2.Site ManagerTugas tugas dan tanggung jawab dari site manager adalah :a. Memimpin kegiatan lapangan dengan memanfaatkan sumber daya perusahaan secara optimal dan memenuhi, baik mutu, waktu, dan biaya yang telah ditetapkan.b. Memimpin pengendali kegiatan pelaksanaan di lapangan agar tercapai proses dan hasil usaha maksimum.c. Membuat laporan harian tantang kemajuan pekerjaan pekerjaan di lapangan.d. Bertanggung jawab atas pekerjaan di lapangan.

3.Site Supervisor / Quality Control Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :a. Memberikan saran-saran perbaikan apabila terjadi penurunan kemajuan atas proses dan pencapaian hasil sesuai dengan volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor dan mengacu kepada time schedule.b. Bertanggung jawab atas kualitas pelaksanaan baik tenaga kerja, material maupun peralatan.4. AccountingAccounting berfungsi penanggung jawab masalah masalah keuangan, akuntansi / pembukuan secara benar dan tepat waktu.Tugas administrasi pembukuan adalah sebagai berikut :a. Melakukan pencatatan berkas berkas transaksi ke dalam media pembukuan secara benar dan tepat waktu.b. Melakukan penelitian kembali untuk meyakinkan kebenaran / ketetapan yang telah dilakukan.c. Secara periodik membuat laporan laporan yang telah ditetapkan, dimintakan pengesahannya pada pejabat yang berwenang dan mengirimkannya kepada pihak pihak yang memerlukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.d. Mencocokkan buku bank dan rekening yang diterima dari bank.e. Melakukan verifikasi seluruh dokumen traksi pembayaran dan mengurus masalah masalah perpajakan dan asuransi.f. Melaksanakan penutupan proyek secara adminisrative dan mengendalikan kas bon / uang muka / kas kecil.g. Menyiapkan, mengevaluasi, mengikuti realisasi, mengupdate rencana, penerimaan, dan pengeluaran proyek.h. Menerima berkas berkas tagihan dari pihek lain, memeriksa kelengkapan tagihan dan tanda terima.i. Melaksanakan penagihan kepada pihak luar dan pemberi tugas atas prestasi proyek yang telah dicapai.j. Membuat Daftar Upah Borongan (DUB) dengan dasar Laporan Pengeluaran Barang (LPB).k. Mengurus masalah masalah kepegawaian, seperti : kebutuhan tenaga kerja proyek, asuransi asuransi lain yang dipersyaratkan dalam proyek.l. Mengurus kebutuhan alat alat kantor, akomodasi dan perjalanan dinas bagi personal proyek.m. Bertanggung jawab atas terlaksananyasistem manajemen jaminan kualitas (Quality Assurance).n. Membina staff di lingkungan unitnya, guna peningkatan kinerjanya dalam mendukung visi perusahaan.Administrasi / pembukuan bertanggung jawab kepada direktur atas terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan.

5. LogisticTugas tugas dan tanggung jawab dari logistic adalah :a. Mengadakan, mencatat, dan mendistribusikan barang material sesuai kebutuhan proyek.b. Melaksanakan pengadaan barang sesuai dengan rencana kebutuhan barang dan kebutuhan barang yang mendesak.c. Melaksanakan pencatatan atas pengeluaran dan pemasukan barang dan melakukan pemeriksaan pada akhir pekeerjaan.d. Melaksanakan penulisan dan penyimpanan barang mateerial yang teratur, baik, aman, dan mudah untuk dicari bila dibutuhkan.e. Menyimpan bentuk bentuk untuk mengelola barang.f. Mencari data perbandingan harga barang / material atas beberapa supplier.g. Menyiapkan data data perjanjian jual beli barang.h. Membuat monitoring barang investasi perusahaan dan membuat laporan.6. Konsultan Perencana (Arsitek)Perencana adalah ahli bangunan yang biasanya disebut arsitek, yaitu perorangan atau badan yang mempergunakan keahliannya dan berdasarkan surat peringatan tugas dari owner, mengerjakan perencanaan bangunan. Perencana dapat berupa perorangan, yaitu seorang ahli arsitek, biro biro perencana dan kadang kadang jawatan teknik. (MUKIMOKO, 2003 : 4)

Adapun hak dan kewajiban perencana adalah :a. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.b. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.c. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.d. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.e. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek (Wulfram, Evrianto : 2005).Konsultan perencana bertanggung jawab secara kontraktural terhadap pemilik proyek, konsultan perencana juga harus mempunyai hubungan koordinasi dan informasi yang baik terhadap proyek.7. Pelaksana (Kontraktor)Kontraktor adalah seseorang atau badan usaha yang melaksanakan pekerjaan dalam bidang industri jasa konstruksi yang mempergunakan keahliannya dalam memenuhi syarat dalam mewujudkan konstruksi fisik dan akan menerima imbalan pembayaran jumlah tertentu sesuai dengan perjanjian dalam kontrak. (MUKIMOKO, 2003 : 3) Tugas tugas pelaksana (kontraktor) adalah :1. Melaksanakan tugas pelaksana sesuai dengan syarat syarat yang telah ditentukan bersama.2. Mengikuti petunjuk kepada konsultan pengawas atas segala perintah yang tidak menyimpang dari ketentuan yang telah ditentukan.3. Membantu pemilik proyek dalam mewujudkan proyek.Adapun kewajiban di lapangan adalah pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan secara langsung sesuai dengan dokumen perjanjian yaitu :1. Apabila dalam gambar / spesifikasi teknis terdapat penyimpangan dengan apa yang tercantum di dalam surat perjanjian pelaksana kontrak sehingga akan menimbulkan kerugian dalam pelaksanaan, maka harus segera diberitahukan hal ini kepada pengawas lapangan atau site manager untuk mendapatkan jalan keluarnya.2. Apabila terdapat perbedaan antara gambar gambar pelaksana dari uraian syarat pelaksanaan di tempat pekerjaan dalam keadaan yang tetap bersih dan rapi dapat dilihat setiap saat oleh pemilik proyek, atau pihak pihak lainnya yang berkepentingan.3. Pelaksana harus menyediakan paling sedikitnya satu set gambar pelaksana dari uraian pelaksana pekerjaan di tempat dalam keadaan yang tetap bersih dan rapi yang dapat dilihat setiap saat oleh pemilik proyek, atau pihak pihak yang berkepentingan.4. Pelaksana wajib mempelajari undang undang peraturan dan persyaratan umum, persyaratan standar internasional, persyaratam yang dikeluarkan direksi, dokumen pelelangan serta petunjuk tertulis yang dikeluarkan.5. Pelaksana dapat meminta penjelasan kepada direksi atau pengawas lapangan, perencana atau pihak lain yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya bagian dokumen pelelangan, gambar atau hal hal lainnya yang kurang jelas.6. Pelaksana harus memiliki satu orang pimpinan proyek sebagai orang yang bertanggug jawab atas penyelesaian masalah masalah yang berkenaan dengan pelaksanapekerjaan.7. Pelaksana harus melaksanakan perbaikan atas kerusakan atau kurang sempurnanya suatu pekerjaan dalam bidang tersebut akibat kelalaian selama pelaksanaan pekerjaan. Seluruhnya biaya perbaikan tersebut di tanggung oleh pelaksana lapangan.8. Konsultan PengawasDalam melakukan pekerjaan, pelaksana perlu diawasi pekerjaanya oleh konsultan pengawas. Pengawas merupakan perorangan dan juga perusahaan / badan usaha jasa konstruksi yang mempergunakan keahlian dan juga memenuhi syarat selama melakukan pekerjaan dibidang pengawasanterhadap jalannya konstruksi.Konsultan pengawas diangkat oleh pimpinan yang mewakili perencana dalam melaksanakan tugas sehari hari di lapangan (MUKIMOKO, 2003 : 2)Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah :a. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan pekerjaan. c. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.d. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antara berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.e. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari pembengkakan biaya.f. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai hasil akhir sesuai kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.g. Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor.h. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian,, mingguan, bulanan).j. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan tambah/kurang.(Wulfram, Evrianto : 2005)9. MandorMandor merupakan suatu rantai penting antara pengelola lapangan dan tukang serta pimpinan kelompok kerja yang langsung berhubungan dengan pekerjaan sebagai berikut :a. Mengurus masalah pemburuhan.b. Menerima masukan mengenai hal hal yang dibutuhkan oleh tukang.c. Mengkoordinasikan tukang yang bekerja.d. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang berada di bawah ruang lingkup dengan yang ditugaskan.

10. Tukang Tukang adalah orang orang yang ahli dalam suatu pekerjaan tertentu. Dalam proyek terdapat tukang batu, tukang besi, tukang kayu, dan tukang cat.Tugas tugas dan tanggung jawab tukang adalah :a. Mempunyai tanggung jawab atas pekerjaanyang dilaksanakan.b. Bertanggung jawab kepada mandor atas pekerjaan yang dilaksanakan.c. Mengerjakan pekerjaanya sesuai dengan job sheet pekerjaan di lapangan.d. Membantu mandor jika ada hal yang diperlukan mengenai pekerjaan yang bersangkutan.e. Bertanggung jawab atas pekejaan yang dilakukan para pekerja yang berfungsi membantu pekerjaannya.11. PekerjaPekerja merupakan orang-orang yang ditunjuk untuk membantu tukang dalam melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan. Pekerja bertugas untuk menyediakan segala bahan dan alat yang diperlukan tukang.Dengan adanya struktur organisasi yang jelas dan formal maka masing-masing komponen dapat bekerja dengan maksimal dan pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efesien. Berikut ini struktur organisasi yang digunakan pada proyek Pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan.

PROJECT MANAGER

SITE MANAGER

SITE SUPERVISORACCOUNTINGQUALITY CONTROL

LOGISTIC

PELAKSANA (KONTRAKTOR)KONSULTAN PENGAWASKONSULTAN PERENCANA

MANDOR

TUKANG TUKANG TUKANG TUKANG BATU

PEKERJAPEKERJAPEKERJAPEKERJA

Gambar 1.3 Struktur OrganisasiLapangan Proyek Pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan(Sumber: PT. ANDRY KARYA CIPTA, 2013)

B. Tujuan PKLI Pada laporan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) penulis mengambil judul, yaitu :TEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOMLANTAI IITRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN.Dalam laporan ini, penulis akan melaporkan mengenai kolom yang dipakai pada proyek ini sesuai dengan apa yang dilihat dan diamati selama melakukan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI). Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) yang dilakukan penulis pada Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN yang berlangsung mulai bulan Desember 2012-Januari 2013. Dengan tujuan Praktek Kerja Lapangan Industri adalah sebagai berikut :a. Untuk melihat alat-alat apa saja yang digunakan dalam membuat kolom lantai II tribun timur stadion teladan medan. Karena dengan melihat alat-alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembuatan kolom lantai II ini maka akan diketahui alat-alat dipergunakan dalam membuat suatu kolom pada suatu bangunan yang akan didirikan dalam suatu proyek pembangunan. b. Untuk mengetahui bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembuatan kolom lantai II pada proyek pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan di jalan Stadion, Medan. Karena dengan mengetahui bahan-bahan yang digunakan pada pelaksanaan pembuatan kolom lantai II stadion teladan Medan pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan ini maka akan diketahui bahan-bahan yang digunakan untuk membuat suatu kolom dengan perbandingan-perbandingan yang sesuai aturan-aturan yang berlaku pada suatu proyek bangunan bertingkat. c. Untuk mengetahui cara kerja pembuatan kolom lantai II tribun timur stadion teladan medan Proyek Pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan di jalan Stadion, Medan. Karena dengan mengetahui cara kerja yang digunakan pada pelaksanaan pembuatan kolom lantai II stadion teladan Medan pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan ini maka akan diketahui cara kerja yang dilaksanakan untuk membuat suatu kolom dengan memperhatikan aturan-aturan yang telah ditentukan pada proyek bangunan bertingkat. Dan dengan cara kerja yang dilaksanakan pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan ini maka akan dapat diketahui langkah-langkah ataupun tahapan pelaksanaan pembuatan suatu kolom yang dilaksanakan pada proyek bangunan bertingkat.

C. Manfaat PKLIAdapun manfaat PKLI ini adalah sebagai berikut :1. Menambah wawasaan Mahasiswa dan pengalaman tentang pelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek, khususnya pelaksanaan pekerjaan kolom.2. Dapat membandingkan teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan pelaksanaan pekerjaan yang ada dilapangan.3. Belajar menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan situasi dan keadaan lapangan yang sebenarnya.4. Sebagai bahan masukan bagi Mahasiswa khususnya Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik UNIMED dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya tentang kolom.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Kolom1. Pengertian KolomIstimawan (1993) mendefinisikan Kolom merupakan sebagai komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga aksial tekan vertikal. Sebagai suatu sistem kerangka bangunan, kolom merupakan bagian yang penting di dalam sistem tersebut.Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Ketidaksamaan kolom akan berdampak secara langsung terhadap elemen yang lain yang berhubungan dengan kolom tersebut.2. Jenis-Jenis KolomSecara garis besar ada tiga jenis kolom beton bertulang, yaitu:a. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang kearah lateral.b. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan pengikat sengkang lateral hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.c. Struktur kolom komposit merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.B. Bahan-Bahan Penyusun BetonBeton adalah campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicamnpur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa menyerupai batuan (McCormac, Jack: 2000).1. SemenSemen adalah bahan pengikat, semen dibuat dari bahan kapur sebagai bahan utama dengan bahan-bahan tambahan, misalnya tanah liat (Djamaluddin, 1999: 12). Semen dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu: 1) semen non-hidrolik dan 2) semen hidrolik (Mulyono, Tri, 2003: 20)a) Semen non-hidrolikSemen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari semen non-hidrolik adalah kapur.b) Semen hidrolikSemen hidrolik mempunyai untuk mengikat dan mengeras di dalam air. Contoh semen hidrolik antara lain kapur hidrolik, semen pozzolan, semen terak, semen alam, semen portland, semen alumina. Contoh lainnya adalah semen portland putih, semen warna.2. AgregatAgregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat kasar dan agregat halus. Berdasarkan ukurannya, agregat dapat dibedakan menjadi :a) Agregat halus diameter 0-5 mm disebut pasir, yang dapat dibedakan lagi menjadi : pasir halus ( 0-1 mm), dan pasir kasar ( 1-5 mm)b) Agregat kasar diameter 5 mm, biasanya berukuran antara 5- 40 mm, disebut kerikil.3. AirAir yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, zat organis atau bahan lainnya yang dapat merusak beton atau tulangan. Sebaiknya dipakai air tawar yang dapat diminum..Air yang diambil dari dalam tanah (misalnya air sumur) atau air yang berasal dari sungai yang bebas polusi, pada umumnya cukup baik untuk pembuatan beton.4. Baja TulanganAda dua jenis baja tulangan, yaitu tulangan polos (plain bar) dan tulangan ulir (deformed bar).Baja tulangan polos tersedia dalam beberapa macam diameter, tetapi karena ketentuan SNI hanya memperkenankan pemakaiannya untuk sengkang dan tulangan spiral. Saat ini, tulangan polos yang mudah dijumpai adalah hingga berdiameter 16 mm, dengan panjang standard 12 m. Pada baja tulangan ulir simbol D digunakan untuk menyatakan diameter tulangan ulir. Tulangan ini tersedia mulai dari diameter 10-32 m.1. Pemotongan dan Pembengkokan Baja TulanganPemotongan tulangan baja dengan garis tengah kecil biasanya digunakan gunting baja dengan tangan,sedangkan untuk garis tengah lebih besar digunakan mesin gunting yang digerakkan dengan tangan. Untuk pemotongan tulangan baja dengan jumlah besar lebih ekonomis bila dikerjakan dengan mesin gunting yang digerakkan dengan motor. Pemotongan tulangan baja dengan garis tengah besar tetapi dengan jumlah sedikit sering menggunakan alat pemotong gergaji besi tangan. Pemotongan tulangan baja harus sesuai dengan panjang yang telah ditentukan, kemudian batang tersebut harus dibengkokkan menurut bentuk dan ukuran pada daftar bengkok. Kedua ujung tulangan baja diberi kait (bengkokan) yang bentuknya dapat bulat, serong, atau siku-siku. 2. Syarat-syarat PembengkokanSyarat-syarat pembengkokan tulangan baja ditentukan sebagai berikut:1. Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak tulangan.2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.3. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkok atau diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar rencana atau disetujui oleh perencana.4. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali pemanasan diijinkan oleh perencana.5. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan oleh perencana.6. Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram air.7. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan gambar kerja.5. PerancahPerancah Adalah suatu tempat kerja, dibuat pada ketinggian tertentu atau merakit tempat kerja tersebut sehingga berada pada ketinggian tertentu. Fungsinya adalahUntuk mendukung dalam proses pelaksanaan kesatuan pengerjaan pekerjaan konstruksi.Gambar.2.d.1. Perancah6. BekistingSuatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya ) pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki. Bahan yang digunakan dalam pembuatan bekisting yaitu :Kayu, Multipleks, Paku, Benang.

Gambar.2.d.2. bekisting kolom

BAB IIITEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM

A. Penjelasan UmumPelaksanaan pekerjaan konstruksi kolom yang diobservasi selama PKLI adalah konstruksi kolom lantai II.Pekerjaan konstruksi kolom lantai dimulai setelah konstruksi pondasi, sloof selesai dilaksanakan. Bagian-bagian pekerjaan konstruksi kolom yang dilakukan dilapangan meliputi : 1) Pekerjaan Pembesian; 2) Pekerjaan Pembuatan Acuan dan Bekisting ; 3) pengecoran kolom; 4) pembongkaran begesting kolom; 5) perawatan beton kolom.B. Pekerjaan PersiapanPekerjaan persiapan yang dilakukan di lapangan pada saat mengadakan PKLI di Tribun Timur Stadion Teladan Medan adalah persiapan alat dan bahan.1. Persiapan PeralatanMelaksanakan sebuah proyek berarti menggabungkan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk akhir yang diinginkan.Salah satu sumber daya terpenting yang harus tersedia pada saat melaksanakan kegiatan proyek adalah peralatan konstruksi (construction plant).Berbagai jenis dan ukuran dari peralatan yang hendak digunakan harus tersedia tentunya disesuaikan dengan kebutuhannya di lapangan.Dalam merencanakan sebuah proyek, pelaksana harus memperhatikan jenis dan biaya relatif dari sumber daya yang tersedia dalam setiap tahap pelaksanaan proyek.Adapun peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini adalah:a. Ready Mix (Truck Mixer)Alat ini digunakan untuk mengangkut adonan beton dari tempat pemesanan ke lokasi proyek.

Gambar 3.b.1.a.Ready mix (truck mixer)b. MolenMolen adalah suatu alat yang berfungsi sebagai pencampur (pengaduk ) bahan pembuat beton yakni Pasir, Kerikil, Semen, Air menjadi satu.

Gambar 3.b.1.b. Molen ( Mesin aduk beton )

c. Pemotong dan Pembengkok Tulangan Dalam pelaksanaan Pembangunan PerumahanTRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN ini pemotong besi dengan menggunakan alat pemotong besi dan gunting besi.Pemotong besi digunakan untuk memotong besi sesuai dengan panjang yang diinginkan dan pembengkokan besi dilakukan secara manual.

Gambar 3.b.1.c.Pemotong dan Pembengkok Tulangan d. Kereta Sorong (Beko)Alat ini tergolong alat sederhana karena membutuhkan tenaga manusia. Alat ini berbentuk gerobak kecil yang dilengkapi dengan satu buah ban dan tungkai pegangan untuk mendorongnya. Alat ini digunakan untuk mengangkut bahan-bahan yang tidak terlalu berat misalnya, semen, batu bata, pasir, kerikil maupun beton.

Gambar 3.b.1.d. Kereta Sorong ( beko )e. Mesin Pompa AirMesin ini sangat berguna dalam dalam penyedotan air yang tergenang dilokasi pekerjaan.

Gambar 3.b.1.e. Pompa Airf. Gergaji Multiplex / Electric SawAlat ini digunakan untuk memotong multiplex yang akan digunakan dalam pembuatan Bekisting kolom, balok dan plat lantai.

Gambar. 3.b.1.f. Gergaji Multiplex/electric saw

g. Alat Pengangkut Campuran Beton Ke lantai II (CONCREAT PUMP CAR)CONCREAT PUMPmerupakan suatu alat yang berfungsi untuk membawa campuran beton ke lantai atas untuk proses pengecoran kolom, balok dan plat lantai pada Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN.

Gambar 3.b.1.g. Alat Pengangkut Campuran Beton Ke lantai II h. Alat perata coran lantai (mechine perata coran)mechine perata coran adalah alat yang digunakan untuk meratakan coran lantai agar perataan coran cepat untuk diselesaikan dan coran pun menjadi rata terlihat dibandingkan dengan perata coran manual biasanya.

Gambar.3.b.1.h. (mechine perata coran lantai)

i.Soldier (alat pelubang kayu atau papan)Soldier adalah alat pelubang kayu atau papan dalam proses pemasangan paku atau mur kedalam kayu.

Gambar 3.1.b.i. soldier (pelubang papan atau kayu) j.Back hooeBack hooe adalah alat yang digunakan untuk memindahkan tanah secara mekanis.

Gambar 3.b.1.j.backhooe

k.Pesawat ukurpesawat ukur berguna untuk mengukur setiap sudut lokasi proyek dan juga mengukur beda tinggi keadaan lokasi proyek sehingga didapat jarak dan letak yang cocok untuk dilakukannya suatu proyek.

Gambar 3.b.1.k.pesawat ukurl.Alat penerang lokasi proyek (lampu)Alat penerang lokasi proyek (lampu) digunakan untuk menerangi lokasi proyek jikalau diadakannya lembur pada proyek ataupun daerah lokasi proyek sangat gelap maka lampu penerangan akan digunakan.

Gambar 3.1.b.l.lampu peneranganSedangkan peralatan tangan yang digunakan adalah:a. MeteranMeteran digunakan untuk mengukur bahan yang digunakan sesuai dengan yang diinginkan. Bentuk dan jenis meteran ada berbagai jenis antara lain, meteran kayu lipat, meteran yang terbuat dari baja, dan lain-lain.

Gambar 3.1.b.m. meteranb. Alat sipat datar (waterpas)Alat ini gunanya untuk membuat permukaan menjadi rata sesuai dengan permukaan air (betul-betul mendatar). Alat sipat datar logam terbuat dari logam sebagai rangka rumah dan tabung kaca berisi zat cair dengan gelembung.

Gambar 3.1.b.n. waterpas

c. Unting-untingUnting-unting tersusun oleh beberapa macam bahan, yakni logam anti karat sebagai bandul, tali benang sebagai tali luncur dan kayu sebagai alat antar luncur.Unting-unting gunanya untuk menentukan garis vertikal/tegak bidang vertikal atau bidang tegak lurus terhadap bidang datar, untuk menentukan letak titik tegak lurus di bawah suatu titik di atasnya.

Gambar 3.1.b.o. unting-untingd. Pemotong besi (Tang besi)Pemotong besi dibuat logam besi baja yang mempunyai penjepit dan dua pegangan untuk menggerakkan penjepit yang berguna untuk memotong besi ataupun tulangan.

Gambar 3.1.b.p. tang besi

e. PaluPalu atau martil dibuat dari kayu atau logam besi baja.Alat ini berfungsi untuk memukul atau mencabut paku.

Gambar 3.1.b.q.Paluf. CetokCetok dibuat dari plat logam dan tangkai dari kayu yang gunanya adalah untuk menyendok adukan, memasang bata atau batu kali, memotong bata, untuk pembuatan plesteran.g. Alat lepaAlat ini dapat dibuat dari kayu atau logam, gunanya untuk memplester tembok/lantai, untuk menghaluskan plestreran tembok/lantai.h. Bilah perataBilah perata dibuat dari kayu dengan ukuran tebal 1 2 cm, lebar 5 10 cm dan panjang 50 200 cm. Bilah ini diketam rata, satu sisi panjangnya diketam miring, gunanya untuk meratakan plesteran, untuk meluruskan plestran sudut-sudut.

i. GergajiGergaji digunakan untuk memotong kayu sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Gambar 3.1.b.r.gergaji2. Persiapan BahanSebelum melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi kolom, maka bahan sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN adalah :a. Semen Semen yang dugunakan adalah semen holcim itu yang kami dapatkan informasinya dari kepala tukang karena semen telah dicampur langsung oleh tempat pemesanan campuran beton di kota binjai yaitu di PT.BERKAH MULIA BETON. Semen ini bahan terpenting di dalam campuran beton, jika tidak ada semen maka perekatan beton tidak akan terjadi.

b. PasirPasir yang digunakan harus bersih dan bebas dari kadar lumpur. Pasir yang digunakan dalam pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN didatangkan dari daerah binjai.c. Kerikil Kerikil juga merupakan salah satu jenis agregat untuk campuran beton.Kerikil yang digunakan pada pembangunanTRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN ini berasal dari BINJAI yang berukuran 5mm-40mm.d. AirKebutuhan air dalam proyek pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN ini untuk berbagi kegiatan diambil dari dalam tanah dengan bantuan mesin sanyo.e. Kayu, Papan dan MultipleksKayuyangdimaksud di dalam pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN ini adalah sebagai perancah, sedangkan papan dan multipleks digunakan sebagai cetakan yang bersifat sementara.

Gambar 3.b.2.a Kayu, Papan dan Multipleks

C. Pekerjaan PelaksanaanPekerjaan pelaksanaan pembuatan kolom lantai 2 ini terdiri dari beberapa pekerjaan yaitu pekerjaan pembesian, pekerjaan pembuatan acuan dan begesting, pekerjaan pengecoran, pekerjaan pembongkaran, pekerjaan perawatan beton kolom dan semuanya akan dijelaskan pada bagian-bagian berikut ini:1. Pekerjaan Pembesian Pekerjaan pembesian yang dilakukan yaitu pengukuran tulangan, pemotongan tulangan, pembengkokan tulangan dan merangkai tulangan. Pembesian ini dilakukan di area lain pembangunan hal ini dimaksudkan agar mempermudah pekerjaan pembesian. Pekerjaan pembesian ini juga terdiri dari beberapa kegiatan pekerjaan yaitu sebagai berikut:a) Pekerjaan Pengukuran dan Pemotongan Tulangan Pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDANini pengukuran dan pemotongan baja tulangan dilakukan dilokasi proyek.Sebelum tulangan dibawa kelokasi proyek diperiksa terlebih dahulu diameter tulangan dilokasi pembelian. Pemotongan baja tulangan menggunakan alat pemotong (garenda pemotong ) sebelum dilakukan pemotongan tulangan terlebih dahulu diukur sepanjang 4,5 meter ditambah 0,7 meter sebagai sambungan menjadi 5,2 meter. Sesudah selesai diukur lalu dilakukan pemotongan tulangan.

Gambar.3.1.1. Pengukuran dan Pemotongan tulanganb) Pekerjaan Pembengkokan Tulangan Pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN, sudut pembengkokan digunakan bervariasi sesuai dengan yang diinginkan dari sudut 900untuk pembengkokan siku, pembengkokan 1/2 lingkaran sesuai kebutuhan proyek..

Gambar.3.1.2. hasil Pembengkokan Tulanganc) Pekerjaan Merangkai TulanganMerangkai tulangan yang dilakukan pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN adalah dengan menggunakan ikatan yang terbuat dari kawat baja yang berdiameter 1 2 mm, setelah pembengkokan tulangan dipasang sengkang 10 mm dengan jarak antar sengkang 15-20 cm kemudian sengkang diikat pada tulangandengan diameter 22 mm. Banyak sengkang tergantung kebutuhan proyek yang diinginkan.2. Pekerjaan Pembuatan Acuan dan BegistingBagian bagian begesting kolom yang dikerjakan dalam pembuatan acuan dan bekisting adalah sebagai berikut :a) Pekerjaan Papan Acuan Papan acuan dipilh dari bahan yang bagian permukaannya cukup halus dan rata dalam proyek pembangunan ini bahan yang digunakan adalah multiplek. Multiplek ini dipotong dan dirangkai sesuai dengan bentuk dan ukuran kolom yang akan dibuat.

Gambar.3.2.1 Pekerjaaan Papan Acuan

b) Pekerjaan Pembuatan Penguat atau Pengaku Tegak Pengaku tegak ini merupakan bagian dari begesting yang menempel langsung pada sisi luar dari papan acuan. Pangaku tegak ini dibuat dari kayu kaso 4/5 cm dan 5/7 cm dan dipilih bahan yang lurus, karena dalam proyek ini berbentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang. Pengaku tegak ini yang memperkokoh atau menambah kekuatan papan acuan secara keseluruhan.

Gambar 3.2.2.penguat tegak papan acuan kolomc) Pekerjaan Pembuatan Penguat atau Pengaku Mendatar Pengaku mendatar ini dibuat dari bahan kayu kaso 4/5 cm dan 5/7 cm terletak diluar pengaku tegak. Pengaku mendatar ini berfungsi menyatukan acuan kolom sekaligus menopang tekanan samping oleh campuran beton, sehingga dengan adanya pengaku datar ini semua gaya gaya yang disebabkan oleh pengaruh pengecoran dapat ditahan.

Gambar 3.2.3.pengaku datar

d) Pekerjaan Penempatan dan Penyetelan Tulangan Setelah pembuatan bekisting kolom lantai II selesai dibuat maka pekerjaan penempatan dan penyetelan tulangan kolom untuk lantai II pun siap dilaksanakan. Tulangan utama yang telah diukur panjangnya untuk kolom lantai II dengan panjang 3 meter dengan diameter tulangan utama 22 mm ditempatkan di sambungan tulangan utama kolom dari lantai I menggunakan kawat pengikat dari baja sampai terlihat tulangan sudah tegak. Setelah itu tulangan utama yang sudah tegak diikat dengan tulangan sengkang diameter 10 mm dengan jarak tulangan sengkang 15-20 cm dan tulangan sengkang yang telah diikat di setiap tulangan utama diikat dengan kawat baja ,sampai terlihat tulangan utama telah tegak dan kuat dan siap dipasang bekisting kolom yang telah dibuat.

Gambar 3.2.4.hasil penyetelan tulangan lantai II3. Pekerjaan Pemasangan Bekisting Sebelum pemasangan bekisting dilakukan pada kolom yang telah diberi tulangan, terlebih dahulu dipasang sepatu kolom yang berfungsi sebagai mal atau ukuran agar bekisting nantinya pas pada posisi yang ditentukan.Sebelum pemasangan, bekisting telah siap dirangkai sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan sehingga pelaksanaannya nantinya hanya memasang bekisting.Setelah bekisting dipasang kemudian dikunci rapat rapat agar air semen tidak keluar.Perlu juga diperhatikan bahan yang digunakan untuk bekisting. Langkah selanjutnya pemasangan sekur(sapot) guna mencegah terlepasnya kunci sehingga kolom yang dihasilkan nantinya benar benar kuat sesuai dengan perencanaan. Tahap selanjutnya dilakukan pengecoran.

Gambar 3.2.5.hasil pemasangan bekisting kolom lantai II4. Pekerjaan Pengecoran Setelah pekerjaan bekisting selesai dan terpasang dengan benar maka pengecoran kolom pun dapat dilakukan. Adukan beton yang digunakan pada proyek ini yaitu dengan menggunkan mesin pengaduk (molen). Menurut Istimawan Dipohusodo (1996) beton didapat dari campuran bahan bahan agregat, semen dan air secukupnya sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung.Pada proyek ini adonan beton di datangkan dari PT.BERKAH MULIA BETON DI BINJAI, dan sebelum diadakan pengecoran terlebih dahulu diadakan tes slump dan tes uji kekuatan beton dengan menggunakan benda uji beton.Adonan beton disedot secara mekanis dengan menggunakan mobil peneyedot semen (car concreat pump) agar campuran beton sampai ke bekisting kolom lantai II.Gambar 3.3.1 proses pengecoran dan 3.3.2.hasil pengecoran kolom lantai IIAda beberapa tahapan dalam pekerjaan pengecoran ini yaitu:a) Sebelum melaksanakan pengecoran maka bahan bahan dan peralatan harus disiapkan terlebih dahulu supaya mempercepat dalam pengerjaan. Bahan bahan dan peralatan yang disiapkan tergantung pada volume beton yang akan dibuat dengan periode tertentu.b) Bahan campuran beton pada proyek ini di datangkan dari PT.BERKAH MULIA BETON DI BINJAI.c) Setelah bahan siap diaduk didalam mobil molen maka mobil molen menuangkan campuran beton ke mobil penyedot campuran beton (mobil concreat pump) , kemudian dilanjutkan dengan menuangkan adukan kedalam cetakan kolom dari selang penyedot ke dalam bekisting kolom lantai II yang telah dipasang secara terus menerus supaya diperoleh kualitas beton yang seragam dan tidak terjadi garis batas.d) Untuk mencegah timbulnya rongga dan sarang sarang kerikil, adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran dengan menggunakan tongkat yang terbuat dari besi.Gambar.3.3. Pekerjaan Pengecoran

5. Pekerjaan Pembongkaran BekistingBekisting dapat dibongkar apabila beton telah mengeras dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Dalam proyek ini bekisting kolom dibongkar setelah beton berumur 2 hari setelah pengecoran. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain: penggunaan bekisting secara bergantian serta adanya pekerjaan lain yang akan dilaksanakan pada kolom yang telah dicor, seperti penyambungan tulangan dan pemasangan bekisting serta melakukan pengukuran tinggi dengan menggunakan alat waterpass.Langkah langkah kerja dalam pembongkaran bekisting kolom yaitu sebagai berikut:a) Langkah awal pembongkaran yaitu melepaskan penguat mendatar pada bekisting kolom yang telah dipakukan.b) Setelah itu dilanjutkan dengan memukul papan acuan dan penguat tegak papan acuan pada bekisting dengan menggunakan palu secara tidak terlalu keras agar beton tidak rusak.c) Setelah pekerjaan ini selesai kemudian melepas penyokong penyokong kolom dari sekur sekur penahan secara perlahan.d) Pekerjaan selanjutnya menyusun bekisting tesebut ditempat yang telah ditentukan untuk digunakan kembali untuk pembuatan kolom berikutnya.Pada proyek pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN pekerjaan pembongkaran bekisting juga dilakukan setelah cor kolom sudah mengeras.Dalam pekerjaan ini pembongkaran dilakukan dengan memukul dengan paksa sekur pengunci bekisting, sehingga pemukulan dengan palu terhadap papan acuan dari dalam keluar harus secara perlahan,sehingga beton kolom lantai II setelah bekisting dibuka tidak hancur.Apabila pada kolom terdapat rongga-ronga yang diakibatkan karena sewaktu pengecoran beton kurang padat ataupun pada saat pembongkaran bekisting, maka rongga tersebut harus segera di tutup dengan menggunakan campuran semen dan air.Tetapi pada pemantauan saya ditempat PKLI kolom lantai II yang telah kering tidak ditemukan adanya rongga.

Gambar.3.4. Pembongkaran Bekisting

6. Pekerjaan Perawatan Beton KolomKolom yang sudah jadi memerlukan perawatan seperlunya agar tetap kuat dan terhindar dari keruskan. Hal yang harus dilakukan dalam perawatan kolom yang baru dibuka begestingnya adalah dengan menyiram permukaan kolom dengan air agar tetap lembab.Sama halnya pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN.Hal tersebut berguna untuk mempertahankan kekuatan dan menjaga warna kolom agar tetap seragam.D. Contoh Pekerjaan Kolom Lantai 2 Tribun Timur Stadion Teladan Medan1. Pekerjaan Pembesian Pekerjaan pembesian yang dilakukan yaitu pengukuran tulangan, pemotongan tulangan, pembengkokan tulangan dan merangkai tulangan. Pembesian ini dilakukan di area lain pembangunan hal ini dimaksudkan agar mempermudah pekerjaan pembesian. Pekerjaan pembesian ini juga terdiri dari beberapa kegiatan pekerjaan yaitu sebagai berikut:a. Pekerjaan Pengukuran dan Pemotongan Tulangan Ada dua jenis baja tulangan yang digunakan dalam penulangan kolom lantai 2 Tribun Timur Stadion Teladan Medan, yaitu tulangan polos (plain bar) dan tulangan ulir (deformed bar).Baja tulangan polos tersedia dalam beberapa macam diameter, tetapi karena ketentuan SNI hanya memperkenankan pemakaiannya untuk sengkang dan tulangan spiral. Saat ini, tulangan polos yang mudah dijumpai adalah hingga berdiameter 16 mm, dengan panjang standard 12 m. Pada baja tulangan ulir simbol D digunakan untuk menyatakan diameter tulangan ulir. Tulangan ini tersedia mulai dari diameter 10-32 m.a) Batang polosBatang polos yaitu batang prismastis berpenampang bulat, persegi lonjong dan sebagainya dan mempunyai permukaan yang licin.b) Batang yang diprofilkan Yaitu batang prismastis yang permukaannya diberi rusukrusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan jarak antar rusuk tidak lebih 0,7 garis tengah pengenal tulangan.

Gambar 2.2. Tulangan Besi UlirBerdasarkan yang penulis amati, proyek ini menggunakan batang yang diprofilkan atau di ulir pada kolom dengan dimensi pada tabel sebagai berikut:KolomTumpuanLapangan

AtasTengahBawahSengkangAtasTengahBawahSengkang

1D22D10D22D10D22D10D22D10

2D22D10D22D10D22D10D22D10

3D22D10D22D10D22D10D22D10

4D22D10D22D10D22D10D22D10

5D22D10D22D10D22D10D22D10

6D22D10D22D10D22D10D22D10

Tabel Dimensi Tulangan kolomPada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDANini pengukuran dan pemotongan baja tulangan dilakukan dilokasi proyek.Sebelum tulangan dibawa kelokasi proyek diperiksa terlebih dahulu diameter tulangan dilokasi pembelian. Pemotongan baja tulangan menggunakan alat pemotong (garenda pemotong ) sebelum dilakukan pemotongan tulangan terlebih dahulu diukur sepanjang 4,5 meter ditambah 0,7 meter sebagai sambungan menjadi 5,2 meter. Sesudah selesai diukur lalu dilakukan pemotongan tulangan. Dan setelah tulangan di potong maka tulangan siap untuk di rangkai. Dan setelah itu kita melakukan kegiatan pembengkokan tulangan.

Gambar.3.1.1. Pengukuran dan Pemotongan tulanganc) Pekerjaan Pembengkokan Tulangan Pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN, sudut pembengkokan digunakan bervariasi sesuai dengan yang diinginkan dari sudut 900untuk pembengkokan siku, pembengkokan 1/2 lingkaran sesuai kebutuhan proyek. Seperti gambar di bawah ini :

Gambar.3.1.2. hasil Pembengkokan TulanganSetelah pekerjaan pembengkokan tulangan selesai maka dilakukan pekerjaan merangkai tulangan pada proses pembuatan kolom lantai 2 Tribun Timur Stadion Teladan Medan.d) Pekerjaan Merangkai TulanganMerangkai tulangan yang dilakukan pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN adalah dengan menggunakan ikatan yang terbuat dari kawat baja yang berdiameter 1 2 mm, setelah pembengkokan tulangan dipasang sengkang 10 mm dengan jarak antar sengkang 15-20 cm kemudian sengkang diikat pada tulangandengan diameter 22 mm. Banyak sengkang tergantung kebutuhan proyek yang diinginkan.

2. Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting KolomPekerjaan bekisting pada pembangunan kolom lantai 2 Tribun Timur Stadion Teladan Medan terdiri dari beberapa pekerjaan seperti berikut ini :1. Persiapan Pemasangan Bekistinga. Bekisting kolom pada proyek ini menggunakan kayu sembarang keras (SK) dan multiplek. Pertama-tama dalam pemasangan bekisting ini yang perlu diperhatikan adalah letak as kolom dan garis marking dalam pemasangan bekisting. Setelah itu buat garis bantu di kedua sisi kolom lebih kurang 50 cm dari sepatu kolom untuk cek posisi panel waktu dipasang. b. Pada saat pengerjaan ini diperlukan alat-alat seperti palu, meteran, siku, benang, waterpass, unting-unting, dan sling kap yang dilengkapi Hook. c. Potong kayu dan multiplek sesuai dengan ukuran yang diberikan oleh mandor. Lalu dirakit menjadi bekisting, di dua sisi bentang lebar diberi kayu lat sebagai sponing. Setiap sisi bekisting diberi cairan oli agar pada saat pengecoran beton tidak lengket pada bekisting.d. Alat keamanan yang diperlukan yaitu sarung tangan dan sepatu safety. Alat keamanan ini harus digunakan oleh pekerja agar terhindar dari kemungkinan terpukul / tergores / tertusuk / kejatuhan material / alat kerja.

Gambar 3.8. pemasangan Bekisting kolom2. Proses Pelaksanaan BekistingLangkah-langkah penegakan bekisting kolom pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan medan adalah :a. Berdirikan bekisting yang sudah dirakit, setelah itu pasang dan satukan sisinya satu sama lain. Pasang gelagar pada bekisting sebagai pengikat agar bekisting menjadi rapat.b. Setelah itu, membuat titik tengah pada bagian atas dan bawah sebagai titik patokan.c. Memasang paku pada bagian atas kolom dan diujungnya diikatkan seutas benang sebagai tempat untuk mengikatkan unting-unting.d. Memasang unting-untingpada sisi yang bersebelahan dan mengikatkan pada paku yang telah dipasang dengan jarak tertentu dari sisi bekisting.e. Mengukur jarak unting-untingbagian bawah dari sisi bekisting. Jika jarak unting-unting bagian bawah sama dengan bagian atas maka kolomtersebut telah tegak berdiri. Apabila ternyata jarak tersebut tidak sama maka bekisting digeser hingga diperoleh jarak yang sama.f. Setelah pemeriksaan selesai, bekisting dirapatkan sisinya dengan bantuan kayu 6/10, kayu ini berfungsi sebagai pengunci bekisting kolom.g. Melakukan pemeriksaan kembali pada bekisting kolom untuk mengetahui tegak atau tidaknya kolom.h. Setelah pemeriksaan selesai dan bekisting kolom dinyatakan tegak, maka selanjutnya bekisting kolom dikencangkan dan dirapatkan keempat sisinya untuk menghindari keluarnya beton pada saat pengecoran. i. Memasang kayu-kayu penyangga pada kolom agar kolom tidak goyang pada saat pengecoran.

3. Pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran Pada KolomPekerjaan pengecoran adalah pekerjaan yang akan dilakukan setelah pembesian selesai. Pekerjaan ini harus penuh pengawasan dan ketelitian pada campuran adukan yang harus diperhatikan pelaksanaannya.Hal-hal yang dilakukan pada saat pengecoran kolom, antara lain:a. Siram bekisting dengan air agar campuran beton menyatu dengan lantai kerja.b. Cek kembali bekisting yang akan di cor, apakah kuat menahan beban saat pengecoran.c. Dalam proyek ini Back hoedi gunakan sebagai alat pengecoran untuk kolom pada lanatai satu, beton cair dari truck mixerdiangkut oleh Back hoe untuk di tuangkan ke dalam cetakan.d. Untuk mencegah terjadinya rongga-rongga kosong pada beton nantinya, maka selama pengecoran digunakan alat penggetar (vibrator) yang gunanya untuk memadatkan cor beton tersebut sehingga beton tersebut padat dan baik. Pemadatan dilakukan segera setelah beton dituang.

4. Pembongkaran Bekisting KolomWaktu yang dibutuhkan untuk dapat membongkar bekisting kolom yang telah dicor adalah 28 hari tetapi dalam proyek ini pembongkaran bekisting di percepat karana alasan keterlambatan waktu, Pembongkaran bekisting ini cukup mudah dibandingkan dengan pembongkaran bekisting yang konvensional.Cukup dengan membuka kuncinya dan juga melepas sekur yang telah dipasang.Dalam melakukan pembongkaran bekisting ini harus hati-hati agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana yaitu sudut kolom dan warna permukaannya seragam dan tidak keropos.Hal ini tentu terjadi jika air semen sewaktu pengecoran tidak keluar dan sudut-sudut kolom harus benar-benar siku.5. Pekerjaan PembersihanTujuan dari pekerjaan pembersihan yaitu pembersihan daerah kolom yang telah dicor dari sampah-sampah bekas pekerjaan disekitarnya, seperti potongan-potongan kayu, potongan besi dan paku. Pembersihan ini dilakukan agar sampah-sampah tersebut tidak menggangguproses pekerjaan selanjutnya. Setelah bekisting dibongkar, dilakukan perawatan dengan cara menyiram dengan air pada waktu pagi hari dan sore hari untuk menjaga kelembaban beton. Peralatan yang digunakan adalah peralatan tangan seperti linggis dan martil.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARANA. KESIMPULANAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) yang telah dilaksanakan pada Proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDANini adalah:1. tujuan Praktek Kerja Lapangan Industri adalah sebagai berikut :a. Untuk melihat alat-alat apa saja yang digunakan dalam membuat kolom lantai II tribun timur stadion teladan medan. Karena dengan melihat alat-alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembuatan kolom lantai II ini maka akan diketahui alat-alat dipergunakan dalam membuat suatu kolom pada suatu bangunan yang akan didirikan dalam suatu proyek pembangunan. Dan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kolom lantai II pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan adalah: Palu Gergaji meteran unting-unting backhooe pensil waterpas kereta sorongb. Untuk mengetahui bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembuatan kolom lantai II pada proyek pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan di jalan Stadion, Medan. Karena dengan mengetahui bahan-bahan yang digunakan pada pelaksanaan pembuatan kolom lantai II stadion teladan Medan pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan ini maka akan diketahui bahan-bahan yang digunakan untuk membuat suatu kolom dengan perbandingan-perbandingan yang sesuai aturan-aturan yang berlaku pada suatu proyek bangunan bertingkat. Dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kolom lantai II pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan adalah: Kayu meranti besi tulangan D 18, D 20 dan D 10 semen pasir airc. Untuk mengetahui cara kerja pembuatan kolom lantai II tribun timur stadion teladan medan Proyek Pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan di jalan Stadion, Medan. Karena dengan mengetahui cara kerja yang digunakan pada pelaksanaan pembuatan kolom lantai II stadion teladan Medan pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan ini maka akan diketahui cara kerja yang dilaksanakan untuk membuat suatu kolom dengan memperhatikan aturan-aturan yang telah ditentukan pada proyek bangunan bertingkat. Dan dengan cara kerja yang dilaksanakan pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan ini maka akan dapat diketahui langkah-langkah ataupun tahapan pelaksanaan pembuatan suatu kolom yang dilaksanakan pada proyek bangunan bertingkat. Dan cara kerja dalam pelaksanaan yang digunakan dalam pembuatan kolom lantai II pada proyek pembangunan tribun timur stadion teladan Medan adalah:1) Pekerjaan Pembesian Pekerjaan pembesian yang dilakukan yaitu pengukuran tulangan, pemotongan tulangan, pembengkokan tulangan dan merangkai tulangan. Pembesian ini dilakukan di area lain pembangunan hal ini dimaksudkan agar mempermudah pekerjaan pembesian. Pekerjaan pembesian ini juga terdiri dari beberapa kegiatan pekerjaan yaitu sebagai berikut:2) Pekerjaan Pengukuran dan Pemotongan Tulangan Pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDANini pengukuran dan pemotongan baja tulangan dilakukan dilokasi proyek.Sebelum tulangan dibawa kelokasi proyek diperiksa terlebih dahulu diameter tulangan dilokasi pembelian. Pemotongan baja tulangan menggunakan alat pemotong (garenda pemotong ) sebelum dilakukan pemotongan tulangan terlebih dahulu diukur sepanjang 4,5 meter ditambah 0,7 meter sebagai sambungan menjadi 5,2 meter. Sesudah selesai diukur lalu dilakukan pemotongan tulangan.

Gambar.3.1.1. Pengukuran dan Pemotongan tulangan3) Pekerjaan Pembengkokan Tulangan Pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN, sudut pembengkokan digunakan bervariasi sesuai dengan yang diinginkan dari sudut 900untuk pembengkokan siku, pembengkokan 1/2 lingkaran sesuai kebutuhan proyek..

Gambar.3.1.2. hasil Pembengkokan Tulangan4) Pekerjaan Merangkai TulanganMerangkai tulangan yang dilakukan pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN adalah dengan menggunakan ikatan yang terbuat dari kawat baja yang berdiameter 1 2 mm, setelah pembengkokan tulangan dipasang sengkang 10 mm dengan jarak antar sengkang 15-20 cm kemudian sengkang diikat pada tulangandengan diameter 22 mm. Banyak sengkang tergantung kebutuhan proyek yang diinginkan.5) Pekerjaan Pembuatan Acuan dan BegistingBagian bagian begesting kolom yang dikerjakan dalam pembuatan acuan dan bekisting adalah sebagai berikut :6) Pekerjaan Papan Acuan Papan acuan dipilh dari bahan yang bagian permukaannya cukup halus dan rata dalam proyek pembangunan ini bahan yang digunakan adalah multiplek. Multiplek ini dipotong dan dirangkai sesuai dengan bentuk dan ukuran kolom yang akan dibuat.

Gambar.3.2.1 Pekerjaaan Papan Acuan

7) Pekerjaan Pembuatan Penguat atau Pengaku Tegak Pengaku tegak ini merupakan bagian dari begesting yang menempel langsung pada sisi luar dari papan acuan. Pangaku tegak ini dibuat dari kayu kaso 4/5 cm dan 5/7 cm dan dipilih bahan yang lurus, karena dalam proyek ini berbentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang. Pengaku tegak ini yang memperkokoh atau menambah kekuatan papan acuan secara keseluruhan.

Gambar 3.2.2.penguat tegak papan acuan kolom8) Pekerjaan Pembuatan Penguat atau Pengaku Mendatar Pengaku mendatar ini dibuat dari bahan kayu kaso 4/5 cm dan 5/7 cm terletak diluar pengaku tegak. Pengaku mendatar ini berfungsi menyatukan acuan kolom sekaligus menopang tekanan samping oleh campuran beton, sehingga dengan adanya pengaku datar ini semua gaya gaya yang disebabkan oleh pengaruh pengecoran dapat ditahan.

Gambar 3.2.3.pengaku datar

9) Pekerjaan Penempatan dan Penyetelan Tulangan Setelah pembuatan bekisting kolom lantai II selesai dibuat maka pekerjaan penempatan dan penyetelan tulangan kolom untuk lantai II pun siap dilaksanakan. Tulangan utama yang telah diukur panjangnya untuk kolom lantai II dengan panjang 3 meter dengan diameter tulangan utama 22 mm ditempatkan di sambungan tulangan utama kolom dari lantai I menggunakan kawat pengikat dari baja sampai terlihat tulangan sudah tegak. Setelah itu tulangan utama yang sudah tegak diikat dengan tulangan sengkang diameter 10 mm dengan jarak tulangan sengkang 15-20 cm dan tulangan sengkang yang telah diikat di setiap tulangan utama diikat dengan kawat baja ,sampai terlihat tulangan utama telah tegak dan kuat dan siap dipasang bekisting kolom yang telah dibuat.

Gambar 3.2.4.hasil penyetelan tulangan lantai II10) Pekerjaan Pemasangan Bekisting Sebelum pemasangan bekisting dilakukan pada kolom yang telah diberi tulangan, terlebih dahulu dipasang sepatu kolom yang berfungsi sebagai mal atau ukuran agar bekisting nantinya pas pada posisi yang ditentukan.Sebelum pemasangan, bekisting telah siap dirangkai sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan sehingga pelaksanaannya nantinya hanya memasang bekisting.Setelah bekisting dipasang kemudian dikunci rapat rapat agar air semen tidak keluar.Perlu juga diperhatikan bahan yang digunakan untuk bekisting. Langkah selanjutnya pemasangan sekur(sapot) guna mencegah terlepasnya kunci sehingga kolom yang dihasilkan nantinya benar benar kuat sesuai dengan perencanaan. Tahap selanjutnya dilakukan pengecoran.

Gambar 3.2.5.hasil pemasangan bekisting kolom lantai II11) Pekerjaan Pengecoran Setelah pekerjaan bekisting selesai dan terpasang dengan benar maka pengecoran kolom pun dapat dilakukan. Adukan beton yang digunakan pada proyek ini yaitu dengan menggunkan mesin pengaduk (molen). Menurut Istimawan Dipohusodo (1996) beton didapat dari campuran bahan bahan agregat, semen dan air secukupnya sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung.Pada proyek ini adonan beton di datangkan dari PT.BERKAH MULIA BETON DI BINJAI, dan sebelum diadakan pengecoran terlebih dahulu diadakan tes slump dan tes uji kekuatan beton dengan menggunakan benda uji beton.Adonan beton disedot secara mekanis dengan menggunakan mobil peneyedot semen (car concreat pump) agar campuran beton sampai ke bekisting kolom lantai II. Gambar 3.3.1 proses pengecoran dan 3.3.2.hasil pengecoran kolom lantai IIAda beberapa tahapan dalam pekerjaan pengecoran ini yaitu: Sebelum melaksanakan pengecoran maka bahan bahan dan peralatan harus disiapkan terlebih dahulu supaya mempercepat dalam pengerjaan. Bahan bahan dan peralatan yang disiapkan tergantung pada volume beton yang akan dibuat dengan periode tertentu. Bahan campuran beton pada proyek ini di datangkan dari PT.BERKAH MULIA BETON DI BINJAI. Setelah bahan siap diaduk didalam mobil molen maka mobil molen menuangkan campuran beton ke mobil penyedot campuran beton (mobil concreat pump) , kemudian dilanjutkan dengan menuangkan adukan kedalam cetakan kolom dari selang penyedot ke dalam bekisting kolom lantai II yang telah dipasang secara terus menerus supaya diperoleh kualitas beton yang seragam dan tidak terjadi garis batas. Untuk mencegah timbulnya rongga dan sarang sarang kerikil, adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran dengan menggunakan tongkat yang terbuat dari besi. Gambar.3.3. Pekerjaan Pengecoran

12) Pekerjaan Pembongkaran BekistingBekisting dapat dibongkar apabila beton telah mengeras dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Dalam proyek ini bekisting kolom dibongkar setelah beton berumur 2 hari setelah pengecoran. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain: penggunaan bekisting secara bergantian serta adanya pekerjaan lain yang akan dilaksanakan pada kolom yang telah dicor, seperti penyambungan tulangan dan pemasangan bekisting serta melakukan pengukuran tinggi dengan menggunakan alat waterpass.Langkah langkah kerja dalam pembongkaran bekisting kolom yaitu sebagai berikut: Langkah awal pembongkaran yaitu melepaskan penguat mendatar pada bekisting kolom yang telah dipakukan. Setelah itu dilanjutkan dengan memukul papan acuan dan penguat tegak papan acuan pada bekisting dengan menggunakan palu secara tidak terlalu keras agar beton tidak rusak. Setelah pekerjaan ini selesai kemudian melepas penyokong penyokong kolom dari sekur sekur penahan secara perlahan. Pekerjaan selanjutnya menyusun bekisting tesebut ditempat yang telah ditentukan untuk digunakan kembali untuk pembuatan kolom berikutnya.Pada proyek pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN pekerjaan pembongkaran bekisting juga dilakukan setelah cor kolom sudah mengeras.Dalam pekerjaan ini pembongkaran dilakukan dengan memukul dengan paksa sekur pengunci bekisting, sehingga pemukulan dengan palu terhadap papan acuan dari dalam keluar harus secara perlahan,sehingga beton kolom lantai II setelah bekisting dibuka tidak hancur.Apabila pada kolom terdapat rongga-ronga yang diakibatkan karena sewaktu pengecoran beton kurang padat ataupun pada saat pembongkaran bekisting, maka rongga tersebut harus segera di tutup dengan menggunakan campuran semen dan air.Tetapi pada pemantauan saya ditempat PKLI kolom lantai II yang telah kering tidak ditemukan adanya rongga.

Gambar.3.4. Pembongkaran Bekisting

13) Pekerjaan Perawatan Beton KolomKolom yang sudah jadi memerlukan perawatan seperlunya agar tetap kuat dan terhindar dari keruskan. Hal yang harus dilakukan dalam perawatan kolom yang baru dibuka begestingnya adalah dengan menyiram permukaan kolom dengan air agar tetap lembab.Sama halnya pada proyek Pembangunan TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN.Hal tersebut berguna untuk mempertahankan kekuatan dan menjaga warna kolom agar tetap seragam.2. Pelaksanaan pekerjaan kolom meliputi :1) Pekerjaan Pembesian; 2) Pekerjaan Pembuatan Acuan dan Begisting ; 3) pengecoran kolom; 4) pembongkaran begesting kolom; 5) perawatan beton kolom.3. Pemadatan adonan beton kolom dilakukan dengan cara manual yakni dengan cara menusuk-nusuk adonan dengan menggunakan besi tulangan dan memukul begesting.4. Ukuran kolom pada lantai II adalah:a.kolom K1 60 x 80 cm dengan:*Tulangan utama18 D 22*sengkangD10-100*Tul.kait HD10-300*Tul.kait VD10-300b.kolom K2 60 x 60 cm pada lantai II adalah :*Tulangan utama20 D 22*sengkangD10-100*Tul.kait HD10-300*Tul.kait VD10-300c.kolom K2.A 60 x 80 cm pada lantai II adalah :*Tulangan utama28 D 22*sengkangD10-100*Tul.kait HD10-300*Tul.kait VD10-3005. Pembongkaran begesting dilakukan dengan cara tidak kasar dengan pemukulan pada papan acuan dari dalam ke luar kemudian melepaskan sapot(sekur) pada papan begesting sehingga beton kolom lantai II tidak rusak ataupun hancur.

B. SARAN.1. Untuk pemadatan yang rata dan rapi campuran beton sebaiknya yang digunakan vibrator jangan besi panjang.2. Pada pembongkaran bekesting sudah baik tapi untuk pengerjaan coran memesan ke luar kota sangat menghabiskan waktu dalam pengerjaan coran lantai II dikarenakan jalan yang dilalui kendaraan pengangkut coran beton belum bisa dipastikan apa terjadi kemacetan apa tidak. Jika terjadi kemacetan maka akan diperkirakan memakan waktu yang lama dalam penyelesaian pembuatan kolom lantai II tersebut. Oleh karena itu sebaiknya pelaksana proyek lebih menggunakan molen dalam jumlah yang banyak agar pembuatan kolom lantai II terebut tidak memakan waktu yang banyak sehingga selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.3. Alat-alat yang digunakan pada proyek sebaiknya diberikan perawatan dan diusahakan alat dalam kedaaan baru dan bukan barang lama,agar alat bisa digunakan secara maksimal dan alat tidak mudah mengalami kerusakan. Sehingga tidak mempengaruhi pengerjaaan pekerjaan proyek khususnya dalam pembuatan lantai II Tribun Timur Stadion Teladan Medan.

DAFTAR GAMBARGambar 1.3 Struktur Organisasi lapangan Proyek Pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan14Gambar.2.d.1. Perancah23Gambar.2.d.2. bekisting kolom23Gambar 3.b.1.a. Ready mix (truck mixer)25Gambar 3.b.1.b. Molen ( Mesin aduk beton)25Gambar 3.b.1.c.Pemotong dan Pembengkok Tulangan 26Gambar 3.b.1.d. Kereta Sorong ( beko )26Gambar 3.b.1.e. Pompa Air27Gambar. 3.b.1.f. Gergaji Multiplex (electric saw)27Gambar 3.b.1.g. Alat Pengangkut Campuran Beton Ke lantai II ( concreat pump car)28Gambar.3.b.1.h.Mesin perata coran28Gambar. 3.1.b.i. Soldier29Gambar.3.b.1.j.backhooe29Gambar.3.b.1.k.Pe4sawat ukur30Gambar 3.b.1.l.Lampu penerangan30Gambar.3.b.1.m. Meteran31Gambar.3.b.1.n.Waterpas31Gambar.3.b.1.o. Unting-unting32Gambar.3.b.1.p. tang besi32Gambar.3.b.1.q. Palu33

viGambar.3.b.1.r. Gergaji34Gambar.3.b.2.a Kayu,Papan dan Multipleks35Gambar.3.1.1.Pengukuran dan Pemotongan tulangan36Gambar.3.1.2.Hasil Pembengkokan tulangan37Gambar.3.2.1.Pekerjaan papan acuan38Gambar.3.2.2.Penguat tegak papan acuan kolom39Gambar.3.2.3.Pengaku datar39Gambar.3.2.4.Hasil penyetelan tulangan lantai II40Gambar.3.2.5. Hasil pemasangan bekesting kolom lantai II41Gambar.3.3.1.Proses pengecoran...........................................................................42Gambar.3.3.2.Hasil Pengecoran kolom lantai II42Gambar.3.3.Pekerjaan pengecoran43Gambar.3.4.Pembongkaran bakesting44

viiDAFTAR ISI

HalLEMBARAN PENGESAHANKATA PENGANTARiDAFTAR ISI ivDAFTAR GAMBARviBAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Proyek1B. Maksud Dan Tujuan 141. Maksud Kegiatan PKL 152. Tujuan PKL 153. Maksud Pembangunan 164. Tujuan Pembangunan16C. Manfaat PKLI16BAB II LANDASAN TEORIA. Kolom171. Pengertian Kolom172. Jenis-jenis Kolom17B.Bahan-Bahan Penyusun Beton18BAB III TEKNIK PELAKSANAAN PONDASIA. Penjelasan Umum22B. Pekerjaan Persiapan 22

iv1. Persiapan Peralatan222. Persiapan Bahan22C. Pekerjaan Pelaksanaan341. Pekerjaan Pembesian 342. Pekerjaan Pembuatan Acuan dan Begisting363. Pekerjaan Pemasangan Bekisting384. Pekerjaan Pengecoran395. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting416. Pekerjaan Perawatan Beton Kolom42D. Contoh Pekerjaan Kolom Lantai 2 Tribun Timur Stadion Teladan Medan43BAB.IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan51B. Saran52

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN 1: GAMBAR KERJALAMPIRAN 2: DAFTAR ABSENSI MAHASISWA PKLILAMPIRAN 3: KEGIATAN DI LAPANGANLAMPIRAN 4: SURAT-SURAT PENDUKUNG

vDAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Keterampilan KejuruanTeknik Bangunan, Bandung: Satu Nusa, 2010Ervianto, Wulfram I,Manajemen Proyek Konstruksi(Edisi revisi), Yogyakarta: ANDI, 2005Mukimuko, J. A, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Jakarta: Penerbit CV.Gaya Media Pratama, 1985Muliono, Tri, Teknologi Beton Jakarta: Andi, 2003Wahyudi, Laurentius. Dkk, Struktur Beton Bertulang, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994http://developerdankontraktor.blogspot.com/2011/06/organisasi-proyek-konstruksi.html

.

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya dan yang melimpahkan pengetahuan serta memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) ini dengan baik, walaupun dengan perjuangan yang tidak mudah.Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) merupakan salah satu mata kuliah yang ada di lingkungan Fakultas Teknik tanpa terkecuali Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.Adapun tujuan umum dari PKLI ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa tentang bidang ilmu yang sedang dia tekuni sehingga dapat menumbuhkan motivasi mahasiswa tersebut. Dalam kesempatan PKLI pada Proyek Pembangunan Tribun Timur Stadion Teladan Medan ini, judul laporan yang dipilih penulis adalah TEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOMLANTAI II PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.Segala bentuk kritikan maupun saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini.Laporan ini disusun dengan arahan dan masukan dari dosen pembimbing serta berbagai materi kepustakaan. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:1. Bapak Drs. Parulian Purba,M.pd. selaku dosen pembimbing PKLI yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama melaksanakan kegiatan PKLI dan dalam penulisan laporan ini.2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.3. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.4. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.5. Bapak Drs. Nono Sebayang, S.T., M.Pd selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.6. Seluruh dosen dan staf pegawai pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.7. Bapak dan Ibu pegawai administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.8. Bapak Efendy selaku pelaksana proyek yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan PKLI.9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan stambuk 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.10. Teristimewa kepada Orang Tua Tercinta, Saudara/i saya, dan My heart Irmayani yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik berupa moral maupun materi sehingga laporan PKLI ini dapat diselesaikan.

Medan, Penulis,

Dody Harto Siregar NIM. 509311011

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PKLI ini diajukan oleh :DODY HARTO SIREGAR 509311011Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan S-1Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Disetujui untuk Mengadakan Ujian Mempertahankan Laporan PKLI

Medan, November 2013Dosen Pembimbing PKLI

Drs.Parulian Purba,M.PdNIP. 19570305 198403 1 001

LAPORAN PKLITEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOMLANTAI II PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN

Oleh :DODY HARTO SIREGAR509311011

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2013

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI MEDAN(STATE UNIVERSITY OF MEDAN)FAKULTAS TEKNIK(FACULTY OF ENGINERING)

JL.Willem Iskandar Psr V Kotak Pos No.1589-Medan 20221 Telp (061)(6625971) Fax(061)(6614002-6613319

DAFTAR REVISI LAPORAN PKLI

NAMA: DODY HARTO SIREGARNIM: 509311011JUDUL: TEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM LANTAI 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN

NODOSEN PENGUJIKETERANGAN REVISIPARAF

1.Drs. Jintar Tampubolon, M.PdNIP. 195702011982031002* perbaiki penulisan pada laporan PKLI*perbaiki daftar isi halaman Laporan PKLI*perbaiki data teknis pada laporan PKLI

2.Sutrisno, ST.,MTNIP. 197010072008121002

*perbaiki maksud dan tujuan PKLI*perbaiki data teknis halaman laporan PKLI*pertanggung jawabkan perwajahan *perhitungan kolom diganti menjadi contoh pelaksanaan pembuatan kolom

Medan, November 2013

Drs.Parulian Purba,M.PdNIP. 19570305 198403 1 001

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI

JUDUL

TEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM LANTAI 2 PADA TRIBUN TIMUR STADION TELADAN MEDAN

OLEHDODY HARTO SIREGARNIM 509311011

Medan, November 2013Pembimbing lapanganDosen Pembimbing PKLI

Effendi Drs. Parulian Purba,M.PdNIP.19570305 198403 1 001

Ketua JurusanPendidikan Teknik Bangunan

Drs. Asri Lubis, ST.,M.PdNIP.19630320 199102 1 001