(Laporan PKL Banyuwangi Bab 4 Proses
Transcript of (Laporan PKL Banyuwangi Bab 4 Proses
-
8/6/2019 (Laporan PKL Banyuwangi Bab 4 Proses
1/6
IV. PROSES PRODUKSI
4.1 Penerimaan Bahan Baku (Receiving)
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembekuan ikan di UD.
SAVINA Supplier Fish And Cold Storage adalah ikan layur. Bahan baku
diperoleh dari nelayan disekitar daerah Muncar, Banyuwangi, Puger dan Bali.
Bahan baku tersebut berasal dari pemasok tetap untuk perusahaan. Ketersediaan
ikan layur tergantung pada musim dan menentukan banyak atau sedikitnya jumlah
ikan yang ada. Setiap bulan biasanya waktu aktif nelayan bekerja menangkap ikan
tidak sebulan penuh. Apabila bulan purnama, ikan sedikit sekali yang muncul
kepermukaan laut sehingga sulit untuk ditangkap. Pada musim bulan purnama
sebagian besar nelayan memutuskan untuk tidak mencari ikan tetapi waktu luang
tersebut digunakan untuk membersihkan kapal dan memperbaiki peralatan atau
jaring yang mengalami kerusakan.
Bahan baku sangat berpengaruh terhadap hasil akhir produk sehingga
pada saat akan dilakukan pembelian, bahan baku tersebut diambil beberapa
sampel untuk dilakukan pengujian fisik keadaan ikan meliputi tekstur,
kenampakan, bau dan warna ikan. Pengujian dilakukan secara visual tanpa
menggunakan alat khusus. Pembelian dilakukan apabila bahan baku telah
memenuhi kualitas dari perusahaan, apabila tidak memenuhi maka akan ditolak.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas bahan baku karena akan
berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Ikan yang dapat di terima
oleh pabrik dengan standart mutu minimal ukuran 70-80, sedangkan ikan yang ditolak oleh pabrik memiliki standart mutu rendah yaitu dibawah ukuran 70-80.
Spesifikasi penilaian mutu meliputi, tekstur daging dan warna silver dari sampel
ikan yang di ambil.
Di UD. SAVINA Supplier Fish And Cold Storage ada dua macam
sistem pembelian yang diterapkan yaitu:
1. Membeli semua produk ikan yang telah diterima. Apabila ada beberapa ikan
yang rusak maka akan ada kompensasi dari pihak pembeli, karena
13
-
8/6/2019 (Laporan PKL Banyuwangi Bab 4 Proses
2/6
Tulus Yudi Widodo Wibowo (B3208486) 14
pembeli (pabrik) memiliki kriteria kualitas mutu. Hal ini sebelumnya
dilakukan negosiasi terlebih dahulu.
2. Membeli ikan yang dalam keadaan baik saja sedangkan ikan yang rusak akan
dikembalikan kepada penjual atau dijual ke pabrik penepungan.
4.2 Sortasi
Sortasi merupakan kegiatan untuk memisahkan atau memilih ikan
berdasarkan standart yang diinginkan, biasanya kegiatan ini dilakukan untuk
memisahkan ikan yang memiliki kualitas baik (WA) dan pecah perut (WP). Ikan
yang akan disortasi dikeluarkan dari dari box steorofoam (tripung) nelayan,
selanjutnya diletakkan pada meja sortasi. Meja tersebut terbuat dari stainless steel
dan besi serta memiliki ukuran yang sama yaitu 240 x 112 x 80 cm. Pada proses
sortasi terdiri atas 4 buah meja sortasi yang diatas permukaan meja diletakkan 4
buah Long pan berukuran 54 x 34 x 10 cm dengan posisi terbalik serta ditata
horizontal. Dan untuk tempat ikan berdasarkan size menggunakan 10 longpan
berukuran 54 x 34 x 10 cm ditata secara vertikal. Ukuran ikan layur berdasarkan
size adalah sebagai berikut :
70 80 gr maksimal jumlah ikan 80
60 70 gr maksimal jumlah ikan 70
100 200 gr maksimal jumlah ikan 60
200 300 gr maksimal jumlah ikan 40
300 500 gr maksimal jumlah ikan 30
500 700 gr maksimal jumlah ikan 20
700 1000 gr maksimal jumlah ikan 13
1000 Up maksimal jumlah ikan 10
Dalam proses pemindahan ikan dari box steorofoam (tripung) perlu sangat
dilakukan hati-hati karena dapat mengakibatkan kerusakan ikan. Karena proses
sortasi dilakukan secara manual menggunakan sistem inderawi dari pekerja untuk
menentukan dan mengelompokkan size, sehingga didapatkan ikan yang seragam.
-
8/6/2019 (Laporan PKL Banyuwangi Bab 4 Proses
3/6
Tulus Yudi Widodo Wibowo (B3208486) 15
4.3Penimbangan
Proses penimbangan yang dilakukan di UD. SAVINA Supplier Fish
And Cold Storage. Proses penimbangan yang dilakukan menggunakan
timbangan digital dengan kapasitas 50 kg, Ikan layur dalam setiap Long pan
ditimbang sebanyak 9,7 kg untuk long pan. Proses penimbangan ini dilakukan
untuk mengetahui berat ikan yang akan di bekukan. Dalam penimbangan sangat
penting baik dalam proses maupun bisnis. Dengan berat 9,7 kg nanti dapat
diharapkan menjadi minimal 10,3 kg setelah dikemas. Masing-masing size
memiliki harga tertentu. Untuk kwalitas ikan baik (WA) dan ikan pecah perut
(WP) penimbangannya disendirikan, tidak boleh tercampur.
Untuk setiap hari ikan tidak selalu ada atau dari nelayannya sendiri tidak
melaut atau terjadi perpindahan tempat pada ikan, misalnya pada bulan Mei 2010
nelayan lebih banyak mencari ikan di Bali, Hal ini disebabkan ikan di daerah
Muncar sedikit dan kecil. Jadi total ikan layur yang masuk di pabrik tidak
menentu dan tidak dapat di pastikan, diprediksi sehari 3 Ton.
4.4 Pencucian (washing)
Ikan layur dicuci dengan air yang mengalir. Pencucian ikan layur ini
bertujuan untuk menghilangkan kotoran, lendir, dan benda-benda asing lainnya
yang masih melekat pada permukaan kulit ikan sehingga dapat meminimalkan
kontaminasi bakteri. Proses pencucian dapat disemprot menggunakan air secara
hati-hati atau dicuci menggunakan air mengalir.
4.5Penataan
Untuk mempermudah dalam penyimpanan ikan dan agar terlihat rapi
maka dilakukan penataan ikan layur didalam pan. Penataan merupakan suatu
tahapan dimana ikan yang telah bersih diletakkan kedalam Long pan dan disusun
agar terlihat bagus serta rongga yang ada dalam pan yang berisi ikan tidak terlalu
besar karena dapat mempengaruhi proses pembekuan.
-
8/6/2019 (Laporan PKL Banyuwangi Bab 4 Proses
4/6
Tulus Yudi Widodo Wibowo (B3208486) 16
Penataan ikan layur diatur dalam berdasarkan size yang telah ditentukan.
Pada proses penataan pada prinsipnya bagian dasar Long pan dialasi plastik, ikan,
plastik, ikan dan seterusnya, terakhir plastik lagi. Posisi ikan pada sap pertama
dan kedua dengan posisi sirip diatas dan kepala ikan masing-masing sap
berlawanan, sap ketiga dan seterusnya posisi perut diatas. Untuk size yang jumlah
ikan maksimal 13 kebawah dengan posisi miring separuh sirip diatas dan separuh
posisi perut dibawah.
Berikut jumlah ikan tiap-tiap sap berdasarkan size
Size 70-80 tiap sap jumlah ikan 10 ekor
Size 60-70 tiap sap jumlah ikan 10 ekor
Size 100-200 tiap sap jumlah ikan 10 ekor
Size 200-300 tiap sap jumlah ikan 8 ekor
Size 300-500 tiap sap jumlah ikan 7 ekor
Size 500-700 tiap sap jumlah ikan 6 ekor
Size 700-1000 ada 1 sap
Size 1000 Up ada 1 sap
4.6 Proses Pembekuan
Proses pembekuan ikan layur di UD. SAVINA Supplier Fish And
Cold Storage dengan menggunakan air blast freezer yaitu dengan metode
pembekuan cepat (quick freezing) dengan suhu -35 sampai -40 C. Media
pendingin yang digunakan adalah chloro difluoro methane (CHClF2) atau dengan
merk dagang Freon R22.
4.7 Glazing
Ikan beku dikeluarkan dari dalam Air Blast Freezer, untuk selanjutnya
dilakukan proses glazing. Pemberian selimut es (glaze) pada ikan beku dengan
cara menyemprotkan, menyapukan air, atau mencelupkan ikan ke dalam air
dingin 1menit yang bertujuan untuk mengurangi dehidrasi dan oksidasi. Glazing
merupakan penutupan permukaan ikan dengan pelapis film es untuk
-
8/6/2019 (Laporan PKL Banyuwangi Bab 4 Proses
5/6
Tulus Yudi Widodo Wibowo (B3208486) 17
menghilangkan bunga es yang yang terdapat pada permukaan ikan sehingga
membuat kenampakan ikan lebih menarik.
Proses glazing yang dilakukan di UD. SAVINA Supplier Fish And Cold
Storage adalah sebagai berikut:
a. Ikan yang ada dalam Long pan dan telah dibekukan dikeluarkan Air Blast
Freezer dan diangkut dengan kereta dorong (hand truck) menuju ante room
dan packing.
b. Ikan tersebut kemudian dicelupkan kedalam bak fiber yang telah terisi air
dingin selama 1 menit.
c. Pelepasan Long pan yaitu dengan cara ikan beku yang ada dalam pan di balik
dan diguncang.
d. Setelah ikan beku terlepas dengan pan maka dilakukan proses pengemasan.
Glazing mempunyai beberapa keuntungan antara lain: mengurangi
terjadinya dehidrasi selama penyimpanan beku, mencegah oksidasi lemak ikan
oleh oksigen dari udara selama penyimpanan memberikan kenampakan yang lebih
baik menarik pada ikan beku. Lapisan es yang tipis akan tampak transparan dan
bercahaya.
4.8 Pengemasan (Packing)
Produk yang telah diglazing kemudian dikemas ke dalam plastik
Polipropilene (PP) dan dimasukkan ke dalam master carton (MC). Selanjutnya
diikat dengan lakban posisi horizontal secara manual tangan pekerja. Penggunaan
Plastik PP berfungsi agar melindungi master carton agar tidak basah karena
adanya kristal es pada produk.
4.9 Penyimpanan
Penyimpanan produk di UD. SAVINA Supplier Fish And Cold Storage
ditempatkan dalam ruang pendingin (cold room) dengan suhu -25 sampai -28 C.
Penyimpanan dingin bertujuan untuk mempertahankan produk agar tetap beku
sehingga kualitasnya tetap terjaga dengan baik sebelum produk didistribusikan ke
-
8/6/2019 (Laporan PKL Banyuwangi Bab 4 Proses
6/6
Tulus Yudi Widodo Wibowo (B3208486) 18
konsumen. Ruang penyimpanan di UD. SAVINA Supplier Fish And Cold
Storage ada satu buah dengan kapasitas 150 ton.
4.10 Pendistribusian
Pendistribusian merupakan suatu kegiatan untuk mengirimkan atau
mengantar produk dari produsen kepada konsumen. Proses pendistribusian produk
ikan layur beku di UD. SAVINA Supplier Fish And Cold Storage dilakukan
oleh bagian pemasaran dalam hal ini langsung ditangani oleh manajer perusahaan.
Pendistribusian dilakukan dengan menggunakan angkutan berupa
Container yang dilengkapi pendingin (Thermoking), Suhu Thermoking -180C dan
jika jaraknya jauh atau pesanan ekspor menggunakan jasa perjalanan. Didalam
Container ditata secara rapi dan 1 sap 2,7 Ton. Tiap sap diberi kode 1 sampai 10.