laporan PKL afdi

37
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI SEBAGAI SARANA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (Laporan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informasi) Oleh : AFDI MAULFIANTI NPM. 0716031002 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Transcript of laporan PKL afdi

Page 1: laporan PKL afdi

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI SEBAGAI SARANA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

(Laporan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informasi)

Oleh :

AFDI MAULFIANTINPM. 0716031002

JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG2010

Page 2: laporan PKL afdi

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : Dinas Komunikasi dan Informasi sebagai sarana keterbukaan

informasi publik

Nama Mahasiswa : Afdi Maulfianti

Npm : 0716031002

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Bandar Lampung, September 2009

Mahasiswa PKL

Afdi MaulfiantiNPM 0716031002

MENYETUJUI

Dosen Pembimbng Lapangan (DPL)

Toni Wijaya S.sos M.A NIP.

Pembimbing Petugas Lapangan (PPL)

DR.Sukismanto Aji.S.STP,M.SiKasubag Umum dan Kepegawaian

Page 3: laporan PKL afdi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dituangkan dalam bentuk laporan

kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, seorang suri tauladan sejati yang selalu

memberikan semangat dan inspirasi bagi kita semua.

Laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan hasil dari proses Praktek Kerja

Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Lampung selama kurang lebih satu

bulan. Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan yang harus

diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan sangat bermanfaat bagi

penulis untuk lebih baik dimasa yang akan datang. Penulis mengharapkan semoga laporan

ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini, khususnya

kepada :

1. Kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, hidayah dan penerangan serta

ketenangan hati dan pikiran pada penulis.

2. Seluruh anggota keluaraga penulis tercinta, Bapak, mamah, dan adik, afdal, mpa,

caca, dihan yang telah begitu banyak memberikan dukungan moril maupun materil.

3. Bapak Drs. Sarwoko, M. Si. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP

Universitas Lampung. Bapak Toni Wijaya,S.sos,M.A. Selaku Dosen Pembimbing

Lapangan (DPL).

4. Bapak DR.Sukismanto Aji yang telah memberikan motivasinya, pak Taufik

Hidayat yang berkenan memberikan izin kepada penulis di bidang Telematika dan

Komunikasi, Mba Gina selaku Operator yang telah membimbing penulis dan

Page 4: laporan PKL afdi

memberikan banyak pengetahuan baru bagi penulis, K Jaya dan K Edo selaku tim

kerja yang telah mengajarkan begitu banyak hal kepada penulis, pak Beni dan Bu

Nur terimakasih untuk pengalamannya, terimakasih untuk masukan-masukannya

sehingga laporan ini dapat terselesaikan, serta seluruh jajaran staf Dinas

Komunikasi dan Informasi yang tidak saya sebutkan satu persatu terimakasih.

5. Teman-teman PKL di Dinas Komunikasi dan Informasi Holy, Boly,terima kasih

dukungan nya sahabat, Ayu, Esti, Udin, Arlen, Adit dan Panji manusia milenium,

terimakasih untuk semua kebaikan dan dukungan nya

6. Teman-teman terbaik di Komunikasi khususnya 2007 terimakasih untuk

kebersamaannya selama ini.

7. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan Ini. Atas

dasar itulah penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak jika terdapat

kesalahan yang kurang berkenan di hati. Akhir kata penulis berharap semoga laporan PKL

ini dapat bermanfaat bagi semua, amin.

Bandar Lampung, September 2010

Penulis

Page 5: laporan PKL afdi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hadirnya masyarakat informasi yang diyakini merupakan salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium ketiga, antara lain ditandai dengan pemanfaatan teknologi termasuk pengelolaan sistem informasi, sistem komunikasi,dan sistem transaksi elektronik, yang semakin meluas dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, bukan saja monopoli negara-negara maju tetapi juga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Informasi yang disertai dengan perkembangan teknologi pendukungnya menjadi wahana yang sangat penting dalammemasuki era kesejagatan (globalization) dan keterbukaan (transparation) dalam hidup dan kehidupan masyarakatdunia.

Setiap orang tidak hanya menjadi anggota masyarakat suatu bangsa saja, akan tetapi tanpa disadari juga telah memasuki masyarakat global yang tidak mengenal wilayah, yang mengakibatkan terjadinya globalisasi di bidang ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan, pemerintahan, sehingga kegiatan pembangunan nasional akan semakinkompleks dan semakin terkait dengan perkembangan internasional.

Dalam era globalisasi dan informasi, batas-batas wilayah negara tidak lagi bersifat absolut, implementasi internet, intranet, e-government, e-business, e-commerce, dan sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara.

Menyikapi perkembangan global, nasional, dan regional dewasa ini yang syarat dengan berbagai masalah, krisis dan ketidakpastian serta peluang, maka Pemerintah akan sangat memerlukan data dan informasi yang akurat, cepat, lengkap, aman, dan mudah, untuk digunakan dalam setiap proses perumusan kebijaksanaan dan pengambil keputusan bagi kepentingan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Perubahan paradigma penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dari sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik, pada hakekatnya adalah penyelenggaraan otonomi daerah untuk memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada Daerah secara proporsional yang berkeadilan, serta perimbangan keuanganantara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sedangkan muara dari pelaksanaan otonomi daerah adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik dan bertanggungjawab (goodgovernance), sehingga diperoleh birokrasi yang handal dan profesional, efisien, produktif, serta memberikan pelayanan

Page 6: laporan PKL afdi

prima kepada masyarakat.

Untuk menuju good governance serta mempercepat penye-lenggaraan otonomi daerah, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap penyelenggaraan pemerintahan, merupakan kebutuhan yang mendesak, dalam rangka mendukung pertukaran data dan informasi serta penyaluran berita secara cepat, tepat, dan akurat.

Apalagi jika dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan kepulauan, maka keberadaan teknologi informasi dan komunikasi mempunyai peranan penting dan strategis.

Adanya informasi di sebabkan karena adanya komunikasi yang baik antara si pemberi dan penerima informsi,adapun kata atau istilah komunikasi tersebut berasal dari bahasa Inggris “communication”,secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam

komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan

Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:

Human communication is the process through which individuals –in relationships, group,

organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment

and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-

individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan

menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif

dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma

yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of

Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk

menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says

What In Which Channel To Whom With What Effect?

Page 7: laporan PKL afdi

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai

jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:

1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)2. Pesan (mengatakan apa?)3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)4. Komunikan (kepada siapa?)5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah

pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu

saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Untuk itu komunikasi sangat di butuhkan dalam rangka mewujudkan keterbukaan informasi publik, yang di dukung dengan perkembangan teknologi.

Selain itu dengan adanya UU keterbukaan informasi publik, badan-badan publik dan institusi pemerintahan harus terbuka memberikan segala informasi yang dibutuhkan masyarakat. Namun, keterbukaan informasi bukan tanpa ancaman. Badan publik yang tak membuka akses informasi terhadap masyarakat, bisa dikenai sanksi pidana maupun denda. Sebaliknya, masyarakat yang menyalahgunakan informasi juga ada sanksinya.

1.2 Pelaksanaan

1. Pelaksana

Nama : Afdi Maulfianti

Page 8: laporan PKL afdi

NPM : 0716031002

Jurusan : Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Lampung

Alamat : Jl. Raya Labuan, Menes,Pandeglang,Banten

2. Pelaksanaan

2.1. Tempat Pelaksanaan

Dinas Komunikasi dan Informatika Bidang Telematika dan Komunikasi, Jl.

W. Monginsidi No. 69 Teluk Betung Bandar Lampung

2.2. Waktu Pelaksanaan

Kuliah Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 36 hari (1Juli s.d 6

Agustus 2010).

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan dari mahasiswa peserta magang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang di lakukan Dinas

Komunikasi dan Informatika dalam mempublikasikan tentang informasi mengenai

pemerintahan lampung seperti sosialisasi kebijakan baru dan kegiatan – kegiatan di

provinsi Lampung.

1.4 Tahapan-tahapan dalam Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

Tahapan-tahapan dalam melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Komunikasi dan

Informatika khusus nya di bidang Telematika dan Komunikasi ialah sebagai berikut :

1.4.1 Membuat Portal Lampung

Portal Lampung merupakan website resmi pemerintahan provinsi Lampung, yang mana

menyajikan berita- berita seputar Lampung, Berita – berita yang di masukan ke dalam

portal lampung merupakan berita yang di cari melalui surat kabar lokal, dan surat kabar

online, surat kabar tersebut adalah lampung post, Radar Lampung, Kupas Tuntas,setelah

Page 9: laporan PKL afdi

mendapatkan berita, berita tersebut kemudian di ringkas dan di masukan ke dalam admin

Portal Lampung untuk kemudia di tampilkan oleh operator. Adapun alamat resmi Website

Pemerintahan Provinsi Lampung adalah http://www.lampungprov.go.id/

1.4.2 Membuat Videowall

Selain membuat Portal Lampung, tugas PKL di Dinas Komunikasi dan informatika khusus

nya Bidang Telematika dan Komunikasi adalah membuat videowall, cara atau langkah-

langkah pembuatan videowall hampir sama dengan cara atau langkah- langkah pembuatan

Portal Lampung yaitu dengan mencari berita di surat kabar lokal dan surat kabar

online,setelah itu berita yang ada kemudian di ringkas dan di cari poin- poin penting,

kemudian berita tadi di masukan ke dalam admin Videowall.

1.4.3 Membuat Press Release

Selain pembuatan Portal Lampung dan Videowall, tugas PKL selanjut nya adalah membuat

Press Release, tidak seperti pembuatan Portal Lampung dan Videowall yang di lakukan

setiap hari,pembuatan Press Release ini di lakukan jika ada pengumuman atau informasi

baru yang harus di ketahui oleh semua perangkat pemerintah provinsi Lampung,adapun

cara membuat press Release melalui langkah – langkah sebagai berikut, yang pertama

adalah mencari berita, yang kedua mengumpulkan data, kemudian data yang di peroleh

tersebut di olah sehingga menjadi suatu berita atau informasi dan yang ketiga berita yang

telah di olah tersebut di masukan ke dalam website resmi Pemerintah Provinsi Lampung

yaitu Portal Lampung.

1.5 Kegunaan Laporan

1.5.1 Secara Teoritis

Secara teoritis, laporan ini dapat menjadi referensi dan kekayaan ilmu bagi seseorang yang

memerlukan.

Page 10: laporan PKL afdi

1.5.2 Secara Praktis

Secara praktis, laporan ini dapat menjadi panduan bagi mahasiswa/orang lain yang ingin

melaksanakan PKL atau belajar tentang komunikasi persuasi dan penyebaran informasi di

Dinas Komunikasi dan Informatika, khususnya di Bidang Telematika dan Komunikasi.

Laporan ini juga sebagai tugas akhir Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan oleh

penulis.

1.6 Lokasi dan Waktu

1.6.1 Lokasi

Lokasi Praktek Kerja Lapangan dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika, khusus

nya di bidang Telematika dan Komunikasi provinsi Lampung.

1.6.2 Waktu

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan berlangsung selama 27 hari, yaitu dari tanggal

1 Juli hingga 6 Agustus 2009.

1.7 Materi Praktek Kerja Lapangan

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika,

penulis di tempatkan di bidang Telematika dan Komunikasi. penulis melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan penyebaran informasi publik, yaitu dengan

cara membuat Portal Lampung, Videowall dan Press Releass.

1.8 Jenis Pekerjaan yang dilakukan PKL

Selama menjalani Praktek Kerja Lapangan, penulis melakukan pekerjaan sebagai Petugas

pembuatan Portal Lampung, Videowall dan pembuatan press Releas yaitu mulai dari

mencari berita di surat kabar lokal seperti Radar Lampung, Lampung Post dan Surat kabar

Kupas Tuntas, tidak hanya surat kabar lokal saja, namun penulis juga mencari berita di

surat kabar online,setelah itu meringkas berita dan di masukan ke dalam admin portal

lampung dan videowall yang kemudian di aktifkan oleh operator.

Page 11: laporan PKL afdi

1.9 Manfaat dari Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Manfaat dari pelaksaaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis di bidang telematika, khususnya

masalah teknologi komunikasi.

2. Mengetahui bagaimana cara penyebaran informasi yang di lakukan oleh

Pemerintahan Provinsi Lampung dalam mewujukan keterbukaan informasi publik.

3. Dapat mengimplementasikan materi yang telah didapatkan di perkuliahan,

khususnya tentang komunikasi persuasi dan dasar- dasar jurnalistik.

4. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri dalam

mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja nyata, sesuai dengan bidang yang

dipelajari.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 12: laporan PKL afdi

2.1 Sejarah Dinas Komunikasi dan Informmatika.

2.2 Gambaran Umum Tentang Dinas Komunikasi dan Informasi

2.2.3 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informasi

.2.4 Struktur Organisasi.

Kadis : Akmal Jahidi,SH

Sekertaris : Tri Kuncoro,SH,MM

Subbag Umum dan Kepegawaian : DR. Sukismanti Aji,S.STP,M.Si

Subbag Perencanaan : Yurna Jasmita SE

Bidang Postel : Dra. Fitri dendhi

Bidang Telemakom : Ir. Taufik Hidayat

Bidang Humas : Drs. Heriansyah

Bidang Pengembangan dan Pengkajian : Yiridillah S.Sos

Seksi Informasi : Seno Kuncoro S.sos

Seksi Pemberdayaan Telematika : Beni Sukmara S.E

Seksi Teknologi dan Sistem Informasi : Irsan S.sos

2.3 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Pelaksanaan PKL di bagian ADK merupakan kegiatan yang lebih menangani aspek keadministrasian. Namun dalam laporan PKL ini, penulis coba memaparkan bagaimana strategi komunikasi persuasi yang dilakukan oleh bagian ADK kepada calon pemohon kredit tetap dan kredit pensiun.

Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi

komunikasi, yaitu paduan perencanaan komuniksi (communication planning) dengan

Page 13: laporan PKL afdi

manajemen komunikasi ( communication management ) untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Effendy,2002:32 )

Lebih lanjut menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett

dalam bukunya, Techniques for Effective Communication, menyatakan bahwa tujuan

sentral strategi komunikasi terdiri atas tiga tujuvan utama, yaitu : pertama adalah to secure

understanding, memastikan bahwa komunikasi mengerti pesan yang diterimanya; kedua

setelah dapat mengerti dan menerima, maka penerimaannya itu harus dibina ( to establish

acceptance ); Pada akhirnya ( to motive action ) kegiatan dimotivasikan (Effendy,

2002 :32 ).

Chris Fill ( 1995 : 256 – 267 ) membagi strategi komunikasi menjadi 3 teori, sebagai

berikut :

1. Pull strategi adalah strategi komunikasi dimana proses komunikasi menekankan pada

keberhasilan meraih khalayak sebanyak mungkin. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

kesadaran ( awareness ) dan mengarahkan perilaku ( attitude ) khalayak untuk menhasilkan

produk dan masuk ke dalam jaringan perusahaan ( menjadi konsumen ).

2. Push strategi adalah strategi komunikasi yang menitikberatkan pada jaringan

kemampuan kerja. Proses komunikasi tidak hanya mengandalkan pada pemberian informasi

persuasif, tetapi juga mampu meningkatkan koordinasi dan partisipasi aktif karyawan serta

integritas seluruh karyawan. Strategi ini mengarah pada terwujudnya kekuatan untuk

mendorong loyalitas dan komitmen karyawan.

3. Profile strategi adalah strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan.

Proses komuikasi menekankan pada pengolhan identitas perusahaan melalui komunikasi

perusahaan yang bertujuan untuk menjaga hubungan dengan relasi dan stakeholder

perusahaan.

Model komunikasi yang digunakan dalam strategi komunikasi menurut Effendy ( 1993 :

Page 14: laporan PKL afdi

29-30 ) adalah model komunikasi Lasswell dengan komponen – komponennya yaitu :

- Who ? ( Siapakah komunikatornya ? )

- Says what ? ( Pesan apa yang dinyatakannya ? )

- In Which Channel ? ( Media apa yang digunakannya ? )

- To Whom ? ( Siapa komunikannya ? )

- With What Effect ? ( Efek apa yang diharapkannya ? )

Untuk menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhatikan

komponen – komponen komunikasi dan faktor – faktor pendukung dan penghambat pada

setiap komponen tersebut ( Effendy, 2002 : 35 – 39 ) :

- Mengenali sasaran komunikasiSasaran komunikasi dapat diketahui dengan bergantung

pada tujuan komunikasi yang terbentuk, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui

(dengan metode informatif) atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu ( metode

persuasif ).

- Pemilihan Media Komunikasi

Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari

beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan,

dan teknik yang akan dipergunakan.

- Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi

Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu.

- Peranan komunikator dalam komunikasi

Ada faktor yang penting dalam diri komunikator bila melancarkan komunikasi, yaitu daya

tarik sumber ( source attractiveness ) dan kredibilitas sumber ( source

credibility ).Berdasarkan kedua faktor tersebut, seorang komunikator dalam menghadapi

Page 15: laporan PKL afdi

komunikan harus bersikap empatik, yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan

dirinya kepada peranan orang lain.

Anwar Arifin ( 1984 ) memberikan pengertian strategi merupakan keseluruhan keputusan

kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Dalam

merumuskan strategi komunikasi selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga

memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak / sasaran.

Langkah – langkah perumusan strategi komunikasi menurut Arifin (1984, : 58-90 ), sebagai

berikut :

1. Mengenal khalayak

Dengan mengenal khalayak, diharapkan komunikasi dapat berjalan dengan efektif.

Dalam proses komunikasi khalayak dianggap tidak pasif melainkan aktif. Sehingga

antara komunikator dan komunikan bukan hanya terjadi hubungan tetapi juga saling

mempengaruhi artinya khalayak dapat dipengaruhi oleh komunikator dan

sebaliknya komunikator juga dapat dipengaruhi khalayak.

2. Dalam proses komunikasi, komunikator / khalayak mempunyai kepentingan yang

sama. Untuk hasil yang positif, komunikator menciptakan persamaan kepentingan

dengan khalayak terutama dalam pesan, metoda dan media. Oleh karena itu

komunikator harus mengerti dan memahami kerangka pengalaman dan kerangka

referensi khalayak secara tepat dan seksama, meliputi :

a. Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri dari :

- pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan

- kemampuan khalayak untuk menerima pesan – pesan lewat media yang digunakan

- pengetahuan khalayak terhadap perbendaraan kata – kata yang digunakan

b. Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai – nilai dan norma – norma yang

ada

Page 16: laporan PKL afdi

c. Situasi dimana khalayak berada

Hasilnya khalayak dapat diidentifikasi dari beberapa segi. Dari segi pengetahuan

khalayak misalnya terhadap pesan – pesan yang disampaikan, dapat ditemukan

khalayak yang tidak memiliki pengetahuan, memiliki hanya sedikit, memiliki

banyak dan yang ahli. Sedang dari segi sikap khalayak terhadap isi pesan yang

disampaikan dapat ditemukan khalayak yang setuju, ragu – ragu dan yang menolak.

3. Tahap Menyusun Pesan

Pesan dapat terbentuk dengan menentukan tema atau materi. Syarat utama dalam

mempengaruhi khalayak dari komponen pesan adalah mampu membangkitkan

perhatian khalayak.Perhatian merupakan pengamatan yang terpusat. Awal dari suatu

efektivitas dalam komunikasi dalah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap

pesan – pesan yang disampaikan. Pesan disusun menurut konsep :

a. AA Procedure ( Attention to Action Procedure )

Artinya membangkitkan perhatian ( attention ) untuk selanjutnya menggerakkan

seseorang melakukan kegiatan ( action ) sesuai tujuan yang dirumuskan.

b. AIDDA ( Attention, Interest, Desire, Decision & Action )

Dimulai dengan membangkitkan perhatian ( attention ), kemudian menumbuhkan

minat dan kepentingan ( interset ), sehingga khalayak memiliki hasrat ( desire),

untuk menerima pesan yang dirangsangkan oleh komunikator. Dan akhirnya

mengambilkan keputusan (decision) untuk mengamalkannya dalam tindakan

( action ).

Syarat berhasilnya pesan agar diterima menurut Wilber Schramm :

- pesan harus direncanakan dan ditampilkan sedemikian rupa sehingga pesan dapat

menarik perhatian sasaran yang dituju

- pesan harus menggunakan tanda – tanda yang didasarkan pada pengalaman yang

sama antara sumber dan sasaran

- pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi sasaran dan menyarankan cara –

Page 17: laporan PKL afdi

cara untuk menyampaikan kebutuhan itu

- pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak

bagi situasi kelompok.

Dalam menentukan tema dan materi / isi pesan, ada 2 bentuk penyajian :

a. One side issue ( sepihak )

Hanya mengemukakan hal – hal yang positif saja atau yang negatif saja kepada

khalayak. Isi pesan berisi konsepsi dari komunikator semata – mata tanpa

memperhatikan pendapat – pendapat lain yang telah berkembang sebelumnya.

b. Both Sides Issue ( Kedua belah pihak )

Menyajikan hal – hal dari segi positif maupun negatifnya dalam mempengaruhi

khalayak. Isi pesan merupakan konsepsi dari komunikator maupun pendapat yang

telah ada.

3. Menetapkan Metode

Dalam dunia komunikasi, metode penyampaian dapat dilihatdari 2 aspek: ( 1 )

menurut cara pelaksanaannya, yaitu semata – mata melihat komunikasi dari segi

pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesannya. ( 2 ) menurut

bentuk isi yaitu melihat komunikasi dari segi pernyataan atau bentuk pesan dan

maksud yang dikandung. Menurut cara pelaksanaannya metode komunikasi

diwujudkan dalam bentuk :

a. Metode redudancy

Cara mempengaruhi khalayk dengan jalan mengulang – ulang pesan kepada

khalayak. Pesan yang berulang – ulang kan menarik perhatian. Selain itu khalayak

akan lebih mengingat pesan yang telah disampaikan berulang – ulang. Komunikator

dapat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dalam penyampaian

sebelumnya.

b. Metode Canalizing

Page 18: laporan PKL afdi

Pada metode ini, komunikator terlebih dahulu mengenal khalayaknya dan mulai

menyampaikan ide sesuai dengan kepribadian, sikap – sikap dan motif khalayak.

Memulai komunikasi dimana khalayak itu berada kemudian diubah sedikit demi

sedikit ke arah tujuan komunikator. Termasuk dalam proses canalizing adalah

komunikator memahami dan mengetahui pengaruh kelompok terhadap individu atau

khalayak. Menurut bentuk isinya, metode komunikasi yang dapat diterapkan adalah

sebagai berikut :

- Metode informatif

Metode informatif lebih ditujukan pada penggunaan akal, pikiran khalayak dan

dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa keterangan dan sebagainya.

- Metode persuasif

Merupakan suatu cara untuk mempengaruhi komunikan dengan jalan membujuk.

Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya maupun perasaannya. Dengan

metode persuasif komunikasi yang terlebih dahulu menciptakan situasi yang mudah

kena sugesti pada khalayak dengan jalan :

• menghambat ( inhibition )

• memecah belah ( dissociation ) proses berpikirnya dilakukan dengan rangsangan

emosionil. Selanjutnya pesan – pesan yang kan disampaikan dapat berupa fakta –

fakta, pendapat – pendapat dan non fakta. Sedangkan bentuk pernyataannya dapat

berupa propaganda reklame dan sebagainya.

c. Metode Edukatif

Diwujudkan dalam bentuk pesan yang berisi pendapat – pendapat, fakta – fakta dan

pengalaman – pengalaman yang merupakan kebenaran dan dapat

Page 19: laporan PKL afdi

dipertanggungjwabkan. Penyampaian isi pesan disusun secara teratur dan berencana

dengan tujuan mengubah perilaku khalayak.

d. Metode kursif

Mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa, dalam hal ini khalayak dipaksa

untuk menerima gagasan – gagasan atau ide – ide oleh karena itu pesan dari

komunikasi ini selain berisi pendapat juga berisi ancaman. Metode Kurasif ini

biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peratura – peraturan, perintah dan

intimidasi.

4. Seleksi dan Penggunaan Media

Penggunaan media merupakan alat penyalur ide dalam rangka memberikan

informasi kepada khalayak. Dalam penyampaian pesan penerapan metode

komunikasi harus didukung dengan pemilihan media secara selektif artinya

pemilihan media menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi khalayak, secara

tekhnik dan metode yang diterapkan. Langkah – langkah yang dapat dilakukan :

a. Isi pesan yang bersifat informatif, seperti penyampaian informasi tentang rencan

dan kebijakan organisasi disampaikan dengan metode informatif maupun edukatif

melalui tekhnik human relations dan dialogis. Media yang digunakan adalah media

tatap muka melalui rapat organisasi, media cetal seperti selebaran, majalah dan

sebagainya, serta media elektronik seperti video atau slide.

b. Isi pesan yang bersifat memberikan perintah seperti penyampaian program kerja

dan target organisasi dimasa mendatang disampaikan dengan metode kursif melalui

tekhnik human relations dan dialogis. Media yang digunakan adalah media tatap

muka seperti rapat khusu, media cetak dan media elektronik seperti halnya

informasi yang bersifat informatif

Page 20: laporan PKL afdi

c. Isi pesan yang bersifat membujuk anggota organisasi seperti penyampaian pesan

mengenai adanya reward atau penghargaan kepada anggota organisasi disampaikan

dengan metode persuasif dengan tekhnik dan penggunaan media yang sama dengan

informasi yang lain.

5. Tahap Evaluasi

Perencanaan strategi komunikasi merupakan bagian dari manajemen secara umum

manajemen harus memahami arah organisasi yang diinginkan sebelum mulai

melangkah ke arah tersebut secara umum. Fungsi manajemen dalam organisasi

meliputi planning ( perencanaan ), organizing ( pengorganisasian ), controlling

( pengawasan), evaluating ( pengevaluasian ). Manajemen perusahaan

bertanggungjawab dalam perumusan strategi komunikasi yang selaras dengan

fungsi manajemen :

a. Fungsi Perencanaan

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dipersiapkan. Persiapan dalam

arti membuat perencanaan dan strategi yang merupakan tugas dan fungsi

komunikator. Artinya, komunikator terlebih dahulu harus mengenal khalayak,

menyusun pesan serta memilih media penyampaian pesan yang sesuai. Oleh karena

itu komunikator melakukan kegiatan dengan tahapan sebagai berikut : (1)

melakukan penelitian, orientasi dan pendugaan, ( 2 ) menyusun perencanaan dan

strategi.

b. Fungsi pengorganisasian

Kegiatan identifikasi khalayak yang dilakukan oleh komunikator akan efektif jika

terkumpul data – data yang mendukung perumusan, strategi, seperti status sosial,

Page 21: laporan PKL afdi

kelompok kerja, pengetahuan serta sikap khalayak dan lain – lain. Pada fungsi

pengorganisasian, kegiatan komunikator selanjutnya adalah menentukan tma pesan,

menentukan materi pesan, menentukan metode penyampaian pesan.

d. Fungsi pengevaluasian

Tahap selanjutnya adalah bagaimana penerimaan khalayak terhadap program

komunikasi yang dilancarkan. Dalam hubungan ini dipakai ukuran 4 dimensi oleh

Charles R. Wright ( dalam Scott and Allen, 1958 ) sebagai berikut :

- Audience Coverage

Yaitu seberapa besar jumlah khalayak yang dapat tercapai atau dijangkau serta

keterwakilan ( proporsi ) dari khalayak yang dituju

- Audience Response

Yaitu seberapa besar isi pesan telah tersampaikan. Pengetahuan khalayak dan

perhatian terhadap isi pesan bertambah atau meningkat

Pengaruh yang ditimbulkan isi pesan berhasil atau tidak :

- Communication impact

Pengaruh atau efek – efek pesan yang telah disampaikan sesuai dengan tujuan

program komunikasi dapat berlangsung lama / singkat.

- Process of influence

Aktivitas komunikasi menjadi sebuah proses dimana penerapan metode serta dalam proses

komunikasi dilakukan secara berkesinambungan untuk mempengaruhi khalayak.

Strategi komunikasi akan berhasil jika komponen – komponen budaya perusahaan dapat

disosialisasikan dengan baik. Strategi komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi

dengan tercapainya pemahaman bersama antara komunikator dan komunikan melalui

umpan balik.

Page 22: laporan PKL afdi

Strategi komunikasi yang berkaitan dengan sosialisasi budaya perusahaan bertujuan untuk

memastikan bahwa komunikan dapat mengerti dan menerima informasi yang disampaikan

sehingga pada akhirnya dapat diwujudkan melalui peningkatan kinerja karyawan yang lebih

baik dan pencapaian tujuan perusahaan dengan berdasarkan misi dan visi yang telah

ditetapkan.

Page 23: laporan PKL afdi

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hadirnya masyarakat informasi yang diyakini merupakan salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium ketiga, antara lain ditandai dengan pemanfaatan teknologi termasuk pengelolaan sistem informasi, sistem komunikasi,dan sistem transaksi elektronik, yang semakin meluas dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, bukan saja monopoli negara-negara maju tetapi juga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Informasi yang disertai dengan perkembangan teknologi pendukungnya menjadi wahana yang sangat penting dalammemasuki era kesejagatan (globalization) dan keterbukaan (transparation) dalam hidup dan kehidupan masyarakatdunia.

Setiap orang tidak hanya menjadi anggota masyarakat suatu bangsa saja, akan tetapi tanpa disadari juga telah memasuki masyarakat global yang tidak mengenal wilayah, yang mengakibatkan terjadinya globalisasi di bidang ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan, pemerintahan, sehingga kegiatan pembangunan nasional akan semakinkompleks dan semakin terkait dengan perkembangan internasional.

Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Lampung menjembatani dan menyalurkan informasi- informasi mengenai provinsi lampung kepada masyarakat lampung, hal ini di maksudkan agar adanya keterbukaan informasi terhadap masyarakat Lampung, sehingga masyarakat mengetahui secara pasti dan jelas mengenai kebijakan –kebijakan baru provinsi Lampung dan perkembangan seputar lampung yang pada akhirnya menjadikan masyarakat lampung menjadi masyarakat yang cerdas terhadap informasi.

Page 24: laporan PKL afdi

3.2 SARAN

Adanya Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Lampung sangat penting dalam penyebaran informasi terhadap masyarakat provinsi Lampung, untuk itu penulis menyaran kan agar informasi yang di sebarluaskan oleh pemerintah Provinsi Lampung terhadap masyarakat merupakan informasi yang benar dan dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai informasi seputar Lampung.

Selain itu penulis menyadari betul dalam penulisan laporan ini,terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan oleh sebab itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perkembangan dan perbaikan laporan ini.

Page 25: laporan PKL afdi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Pelaksanaan Praktek kerja Lapangan............................................. 3

1.3 Tujuan Praktek kerja Lapangans ................................................... 4

1.3.1 Sejarah Berdirinya Dinas Komunikasi dan Informasi ........ 4

1.3.2 Visi, Misi, Dinas Komunikasi dan Informasi ..................... 7

1.3.3 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informasi ....... 8

1.3.4 .............................................................................................12

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Rencana Kegiatan ..........................................................................13

2.2 Karakteristik Kegiatan....................................................................14

2.3 Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................14

2.4 Customer Service Officer...............................................................17

2.5 Pembahasan Yang Dikaji Dengan Teori.........................................19

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................22

3.2 Saran...............................................................................................23

Page 26: laporan PKL afdi

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rakhmat, Jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel.

Gramedia Pustaka U

Bungin, Burhan, S.Sos, M.Si, Prof, Dr. 2006. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma dan

Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana

www.google.Com

Page 27: laporan PKL afdi