Laporan PKL
-
Upload
aziz-apriyanto -
Category
Documents
-
view
103 -
download
4
Transcript of Laporan PKL
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Semakin majunya pembangunan dalam segala bidang di Indonesia tentunya diimbangi
oleh teknologi yang semakin maju. Dalam setiap bidang pembangunan, ada suatu instansi
(standarisasi) yang menguji kelayakan hasil pembangunan dan teknologi tersebut. Salah satu
instansi tersebut adalah UPT LAGG. Ini bergerak dalam pengujian, pengkajian dan aplikasi
teknologi aerogas dinamika dan getaran dalam rangka menunjang tugas pokok BPPT Teknologi
dan Industri dirgantara dan maritim pada khususnya.
Ruang lingkup UPT LAGG terbagi menjadi dua bidang yaitu bidang aeronautika dan
bidang non aeronautika. Dimana bidang aeronautika untuk menunjang industri pesawat udara
guna memperoleh estimasi stabilitas, control performance, getaran dan environmental
characteristic serta konfigurasi yang optimal sebelum pesawat udara yang sebenarnya dibuat.
Sedangkan bidang non aeronautika untuk menunjang industri seperti kontruksi, teknik sipil,
teknik mesin melalui alternatif metode dan beberapa penelitian. Kedua bidang tersebut pada
dasarnya menggunakan azas aerodinamika yang mempunyai empat faktor fundamental
diantaranya yaitu berat, gaya angkat, hambatan dan gaya dorong. Untuk itu diperlukanlah suatu
alat eksperimen berupa terowongan angin (windtunnel).
Terowongan angin memiliki fungsi yang sangat luas, mulai dari aerodinamika pesawat
terbang, aerodinamika non-pesawat terbang (industrial aerodynamics) sampai dengan efek angin
dalam rekayasa (wind engineering). Beberapa terowongan angin dibuat dengan fungsi yang
khusus, seperti terowongan angin untuk uji otomotif, terowongan angin uji jembatan,
terowongan angin uji polusi dan sebagainya. Dari segi konstruksinya ada dua macam tipe
terowongan angin yang dimiliki oleh UPT LAGG, yaitu sirkut terbuka dan sirkuit tertutup.
Sirkuit tertutup Sirkuit terbuka
Gambar 1. Jenis Sirkuit pada Terowongan Angin
2
Pada sirkuit tertutup pengoperasiannya sudah berjalan dengan maksimal baik dari segi
konstruksi maupun pemprograman untuk pengolahan data, namun ada beberapa kekurangan
pada sirkuit jenis ini, salah satunya biaya konstruksi yang mahal karena konstruksinya yang
besar. Berbeda dengan sirkuit terbuka yang biaya konstruksinya lebih murah karena memang
konstruksinya lebih kecil. Jika sirkuit ini dapat lebih dioptimalkan penggunaannya, maka akan
banyak bidang atau instansi yang mengunakannya untuk pengujian alat atau hasil penelitian
mereka. Maka untuk merealisasikan hal tersebut banyak upaya yang telah dilakukan UPT
LAGG, salah satunya adalah mendesain system data terowongan angin dengan menggunakan
platform PC. Proses pengembangan merujuk pada satu konsep standar dan bersifat terbuka,
dalam arti konsepnya dapat diterapkan secara sama pada berbagai platform hardware dan
software sesuai teknologi instrumentasi dan komputer yang mutakhir. Pada langkah pertama,
implementasi sistem data akan menggunakan platform instrumentasi dan software buatan
National Instrument yaitu LabVIEW dengan bahasa grafik.
Pada sistem ini diharapkan akan terjadi integrasi antara data hasil pengolahan (data
mentah), data hasil pengukuran serta data lainnya yang dapat disebut BASIS DATA pengukuran
pada terowongan angin. Dengan adanya basis data diharapkan terjadi pengaturan data dengan
tujuan utama kemudahan dan kecepatan dalam pengembalian data.
I. 2. Tujuan Pelaksanaan PKL
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dapat meningkatkan
pemahaman atas teori yang sudah diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan di bidang
aerodinamika dan komputasi khususnya dalam pembuatan basis data pada terowongan angin.
3
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
II. 1. Pengenalan Lapangan
II. 1. 1.Sejarah
Secara resmi Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Aero-Gasdinamika dan Getaran (UPT-
LAGG) dibentuk pada tahun 1990 dan merupakan produk suatu kegiatan dari Tim
Pengembangan LAGG/BPPT, yang dimulai pada tahun 1979.
Dalam Masterplannya LAGG dengan laboratorium dan sarananya adalah sebagai berikut:
1. Indonesian Low speed wind tunnel, ILST
2. High speed wind tunnel, HST
3. Flight mechanics laboratory, FML
4. Aero-acoustic/vibration laboratory, AVL
5. Computational fluid dynamics, CFD
6. Library, mechanical & electronic workshop
Seiring dengan berjalannya waktu realisasi masterplan sampai saat ini secara bertahap
telah sampai pada penyediaan sarana yaitu: Terowongan angin kecepatan rendah (ILST) yang
didukung beberapa fasilitas seperti peralatan pengukuran getaran, pengukuran akustik, fasilitas
perhitungan numerik aliran fluida (CFD), peralatan manufaktur untuk pembuatan benda presisi,
perpustakaan, dan bengkel elektronika. Mengingat keterbatasan dana karena situasi ekonomi
Indonesia pada saat ini, pengembangan High speed wind tunnel (HST) dan Flight mechanics
laboratory (FML) di BPPT ditangguhkan. Namun demikian khusus untuk Flight mechanics
laboratory secara terpisah telah dibangun oleh PT Dirgantara Indonesia mengingat untuk
memenuhi kebutuhan Uji Terbang PT Dirgantara Indonesia pada saat itu.
II. 1. 2.Misi
Untuk menyediakan kepada negara, kalangan industri dan institusi riset/pendidikan layanan
paripurna dan solusi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam keseluruhan produk kami dalam:
4
1. Pengujian terowongan angin
2. Rancang bangun dan rekayasa suatu produk
3. Pengembangan rekayasa software dan system
4. Konsultansi dan pelatihan umum dalam Uji dan Desain Terowongan angin
II. 1. 3.Keanggotaan Profesi
Dalam rangka menunjang kegiatan yang dilakukan dan competence maintenance, serta
tukar menukar informasi khususnya perkembangan teknologi Aerodinamika/Aeronotik, UPT
LAGG telah menjadi anggota SATA (Subsonic Aerodynamic Testing Association), yang
pertemuannya dilakukan setiap tahun sekali, dan apabila dalam kurun waktu 2 (dua) tahun tidak
hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan SATA, maka keanggotaannya akan
dicabut/diberhentikan.
Selain itu UPT LAGG telah memfasilitasi 2 stafnya untuk menjadi anggota AIAA
(American Institute of Aeronautics and Astronautics) dengan maksud untuk mendapatkan akses
informasi dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan status keanggotaan secara
institutional. UPT LAGG juga aktif dalam seminar/conference yang diadakan oleh PICAST
(Pacific International Conference on Aerospace Science & Technology), dan aktif sebagai
panitia dalam Seminar-seminar yang dilakukan oleh ASA (Asosiasi Spesialis Aerodinamika).
5
II. 1. 4.Struktur Organisasi
6
II. 1. 5.Mekanisme Kerja Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Berikut ini adalah mekanisme kerja yang dilakukan penulis selama kerja praktek di
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, PUSPITEK, Serpong.
1. Studi Literatur yaitu penulis mendapatkan buku-buku serta brosur dari UPT LAGG
PUSPIPTEK yang relevan dengan bidang kerja yang dilakukan untuk mempermudah
penulis mengerjakan praktek kerja lapangan dan menyusun laporan kerja praktek ini.
2. Pengamatan secara langsung pada saat kerja praktek untuk mengetahui suatu proses
pengukuran pada terowongan angin, khusunya pada tahap persiapan pengukuran.
3. Pengenalan perangkat-perangkat untuk melakukan pengukuran pada terowongan angin,
salah satunya yaitu software LabVIEW ver 7.0 .
4. Manganalis basis data yang akan diterapkan pada pengukuran terowongan angin
5. Membuat program basis data tersebut dengan menggunakan software LabVIEW ver 7.0 .
6. Melakukan diskusi dengan pembimbing di tempat PKL.
7. Menyusun laporan hasil kerja praktek
8. Presentasi laporan hasil kerja praktek.
II. 1. 6.Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
No. Keterangan Agustus September Oktober
III IV I II III IV I II III IV
1 Pengenalan ruang lingkup UPT LAGG
2
Pengenalan instrumen yang ada di lab
UPT LAGG seperti terowongan angin
dengan tipe sirkulasi terbuka
3 Pengarahan menyangkut tugas praktik kerja
lapangan yang akan dilakukan
4
Pemberian materi berupa pengenalan soft-
ware NI yaitu LabVIEW ver 7.0 dan
penjelasan tentang basis data
5 Mengerjakan beberapa latihan program
7
dengan menggunakan software LabVIEW
6 Mempersentasikan hasil PKL selama 2
minggu pertama praktik kerja lapangan
7 Implementasi LabVIEW dalam pembuatan
basis data
8 Membuat flowchart
9 Menganalisa flowchart
10 Merancang basis data
11 Membuat program basis data dengan meng-
gunakan software LabVIEW ver 7.0
12 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan
pembimbing 1
13 Mengetes program
14 Membuat persiapan persentasi
15 Mempersentasikan hasil praktik kerja
lapangan yang telah dilakukan
16 Penyelesaian kelengkapan praktik kerja
lapangan
Keterangan warna pada tabel: * = jadwal kegiatan yang sedang dilakukan
* = hari libur (libur hari raya idul fitri)
II. 2. Kajian Program Studi
II. 2. 1.Aplikasi Teori dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL)
II. 2. 1. 1. BASIS DATA
Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti (Kristanto,
2003) :
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan
sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
8
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang tersimpan
dalam penyimpanan elektronik.
Basis data adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi sedemikian rupa
sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah
dengan perhitungan-perhitungan tertentu, dan dihapus).
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama kemudahan
dan kecepatan dalam pengembalian data.
Operasi dasar yang berkenaan dengan Basis Data adalah :
1. Perintah DDL (Data Definition Language)
membuat tabel (create table) baru, indeks, mengubah tabel, menentukan
struktur penyimpanan tabel.
2. Perintah DML (Data Manipulation Language)
penambahan , penghapusan, pengubahan, dan penelusuran data dalam tabel
(query). Query adalah pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi
di dalam suatu basis data. Query merupakan bagian dari DML yang untuk
pengambilan informasi disebut Query Language.
Model Basis Data adalah kumpulan dari konsepsi logika yang biasanya mewakili
struktur dan relasi data yang terdapat pada suatu basis data.
Ada dua macam Model Basis Data, yaitu:
1. Model Konseptual terfokus pada representasi data secara alam logika. Model
ini lebih memperhatikan pada Apa yang disajikan dibanding bagaimana cara
menyajikannya.
9
2. Model Implementasi ditekankan pada bagaimana cara data disajikan pada
basis data atau bagaimana struktur data diimplementasikan.
Tiga macam model Basis Data Implementasi :
1. Model basis data hirarki
Memiliki struktur dasar sebagai berikut :
Kumpulan record-record yang secara logika terorganisir seperti
struktur pohon dari atas ke bawah (berbentuk hirarki).
Lapisan paling atas bertindak sebagai induk dari segmen yang tepat
berada di bawahnya.
Segmen yang berada di bawah dari suatu segmen lainnya merupakan
anak dari segmen yang ada di atasnya.
Struktur pohon mewakili urutan hirarki dari media penyimpan pada
komputer.
2. Model basis data jaringan
Memiliki struktur dasar sebagai berikut :
Set - Sebuah hubungan disebut set. Setiap set terdiri dari paling tidak
dua macam record : satu record pemilik (induk) dan satu record
anggota (anak).
Satu set mewakili satu hubungan 1:M antara pemilik dan anggota.
3. Model basis data relasional
Memiliki struktur dasar sebagai berikut :
RDBMS memungkinkan beroperasi pada lingkungan logika manusia.
Basis data relasional dianggap sebagai suatu kumpulan tabel-tabel.
Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom.
Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan
entitas tertentu yang digunakan secara bersama.
Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema.
Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan structural
10
II. 2. 1. 2. LABVIEW
Software yang digunakan pada terowongan angin (wind tunnel) adalah LabVIEW
dengan menggunakan bahasa grafik. Berikut akan diperkenalkan tentang Program
LabVIEW.
II. 2. 1. 2. 1 Definisi LabVIEW
LabVIEW singkatan dari Laboratori Virtual Instrument Engineering Workbench
yaitu sebuah bahasa pemrograman berbasis grafis yang digunakan secara luas
pada bidang sains dan teknik untuk akuisisi data dan analisis.
Keunggulan LabVIEW adalah :
1. Mudah digunakan dan powerfull.
2. Aliran pemprogramannya mudah diamati proses kerjanya.
3. Setiap orang bisa menggunakan program ini tanpa tahu dasar-dasar
pemprograman.
II. 2. 1. 2. 2 Cara Menggunakan LabVIEW
Program LabVIEW terdiri dari tiga bagian yaitu :
1. Front Panel sebagai tampilan/antarmuka dengan user (user interface).
Pada front panel terdapat beberapa icon control, yaitu: numeric, Boolean, file
and path control, array and cluster control, list and table control, graph
control, ring and enum control, container control, file I/O control, dialog
control, classic control, decoration, refnum, select and control.
2. Block Diagram sebagai tempat alur program.
Pada block diagram terdapat beberapa function yaitu fungsi struktur, fungsi
numerik, fungsi boolean, fungsi string, fungsi array, fungsi perbandingan,
fungsi waktu, fungsi penanganan berkas, fungsi I/O.
3. Icon dan Conector , icon digunakan sebagai objek dalam blok diagram dari VI
lain sedangkan conector sebagai penghubung data ke dalam VI dari blok
diagram lain ketika VI tersebut digunakan sebagai sebuah sub VI.
11
Gambar 2. Contoh tampilan Front Panel beserta icon_nya
Gambar 3. Contoh tampilan Block Diagram beserta icon_nya
II. 2. 1. 2. 3. Tipe data
Tipe data dalam LabVIEW adalah string, numerik, boolean, integer dan
enumerate.
12
II. 2. 1. 2. 4. Struktur Kendali
Struktur kendali berfungsi untuk mengendalikan program. Struktur kendali yang
terdapat pada LabVIEW antara lain yaitu:
1. Case Structure
Memiliki satu atau lebih subdiagram / kasus, namun hanya satu kasus saja
yang dikerjakan saat struktur ini dieksekusi. Nilai yang terhubung dengan
terminal pemilih akan menentukan kasus mana yang dikerjakan.
2. While Loop
Struktur ini akan mengulangi semua objek didalamnya sampai suatu kondisi
logika tertentu. Nilai logika tergantung pada perilaku selanjutnya.
Pengulangan dapat dilakukan dengan klik terminal yanbg bersyarat dan
memilih berhenti jika benar / lanjut jika benar dari shortcut menu.
3. For Loop
4. Flat Sequence
II. 2. 2.Implementasi Keterampilan di Lapangan
Pada praktek kerja lapangan ini, penulis mencoba membuat basis data pada pengukuran
terowongan angin dengan menggunakan software LabVIEW.
II. 2. 3.Analisa Kerja
Dalam merancang basis data ini ada beberapa tahapan yang dilalukan penulis diantaranya
yaitu :
II. 2. 3. 1. Perancangan basis data
Pada perancangan ini penulis menggunakan model basis data relasional, karena
memungkinkan beroperasi pada lingkungan logika manusia. Model basis data ini
13
menggunakan tabel dua dimensi yang terdiri atas baris dan kolom untuk memberi
gambaran sebuah berkas data.
II. 2. 2. 2. Perancangan sistem
Rancangan sistem merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau peraturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi. Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk
memberikan gambaran kepada user dan manajemen tentang sistem baru yang
diusulkan dan memberi ilustrasi serta rekayasa yang lengkap pada programmer
dan ahli teknis lain yang akan mengimplementasikan sistem dan dikomunikasikan
kepada user bukan untuk programmer.
DB_Proyek.txt
* ID_Proyek
* Kode
* Nama
* Tanggal mulai
* Tanggal akhir
* NIP Kepala Program
* NIP Insinyur Kepala
* NIPManager Program
* ID_Pelanggan
* ID_Model
* Keterangan
DB_Pelanggan.txt
* ID_Pelanggan
* Nama
* Alamat
* Contact Person
* Fax.
DB_Pegawai.txt
* NIP Lama
* Nama
* Nomor HP
* File Foto
DB_Model.txt
* ID_Model
* Pembuat
* Tanggal Membuat
* File Foto
* Keterangan
14
II. 2. 2. 3. Pemprograman dengan menggunakan LabVIEW
Pada tahap pemprograman ini, penulis menggunakan beberapa icon dalam
LabVIEW, yaitu:
1. tipe data yang digunakan adalah string, numerik dan boolean.
2. struktur kendali yang digunakan adalah while loop, flat sequence, dan case
structure.
3. perangkat lunak yang digunakan adalah LabVIEW dengan bahasa grafik.
15
Program LabVIEW yang dibuat, terdiri dari 2 kategori yaitu :
1. Program untuk input DB_proyek, DB_pegawai, DB_model, dan
DB_pelanggan. Berikut adalah tampilan program nya:
Gambar 4. Tampilan Front Panel program basis data untuk menginput data proyek
16
Gambar 5. Tampilan Front Panel program basis data untuk menginput data proyek
2. Program Query yang berfungsi untuk melanjutkan ke tahap pengolahan
data mentah, berdasarkan program input tersebut (tampilan program dapat
dilihat pada lampiran).
II. 2. 2. 4. Pengetesan dan pengujian program
Sebelum program diterapkan, perlu dilakukan pengetasan terhadap program untuk
menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, pengetesan dilakukan
pada tiap-tiap program dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul
yang telah dirangkai. Pengetesan program dilakukan bersamaan dengan pada saat
pembuatan program, yaitu dengan pengentrian, penghapusan data, pengeditan.
II. 2. 4.Kendala yang Ditemukan
Beberapa kendala yang ditemukan dalam pembuatan basis data pada pengukuran
terowongan angin adalah:
17
1. Karena tergolong baru dalam menggunakan program Labview ini, maka dibutuhkan
waktu untuk memahami struktur dari bahasa program tersebut.
2. LabVIEW merupakan software untuk menganalisis dan akuisisi data maka belum ada
contoh program basis data dengan menggunakan LabVIEW
18
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas diperoleh kesimpulan yaitu dalam pengembangan sistem data
terowongan angin tipe sirkulasi terbuka seharusnya dapat dilakukan dengan fleksibel, artinya
fleksibel terhadap produk lain yakni tidak tergantung pada satu jenis produk instrumentasi atau
software tertentu. Salah satu implementasi dapat dilakukan dengan membuat sendiri dengan
menggunakan software LabVIEW ver 7.0 , sebagaimana telah dilakukan dalam pembuatan basis
data pada pengukuran terowongan angin. Basis data ini dimaksudkan agar lebih memudahkan
serta terjadi integrasi antara data mentah, data hasil pengolahan serta data lainnya yang ada pada
proses pengukuran.
III. 2. Saran
Saran ini ditujukan untuk pembaca makalah ini serta mahasiswa praktek kerja lapangan
selanjutnya diantaranya yaitu dalam pembuatan sistem data terowongan angin (dalam hal ini
basis data) sebaiknya membuat flowchart atau diagram arus sedetail dan teliti mungkin agar
tidak terjadi kesimpangsiuran antara programmer dengan pemakai lainnya dalam pemahaman
sistem data tersebut.
19
Daftar Pustaka
Beyon, Y Jeffrey. 2001. LabVIEW Programming Data Acquisition And Analysis. USA: Prentice
Hall
National Instruments. 2004. LabVIEWTM
Basics II: Development Course Manual. Austin:
National Instruments Corporation
Website for blogger. Sistem Manajemen Basis Data
< www. NewInovatifaAndCreatif.com >