Laporan PKL

61
LAPORAN HASIL HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDY BANDING DI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ABDI NUSA PALEMBANG Disusun Oleh : Artini 0721021 PSIKOLOGI SEKOLAH TINGGI ILMU PSIKOLOGI

Transcript of Laporan PKL

Page 1: Laporan PKL

LAPORAN HASIL HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

STUDY BANDING DI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

ABDI NUSA PALEMBANG

Disusun Oleh :

Artini0721021

PSIKOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU PSIKOLOGI ABDI NUSA PALEMBANG

TAHUN 2011

Page 2: Laporan PKL

LAPORAN HASIL HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

STUDY BANDING DI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

ABDI NUSA PALEMBANG

Disusun Oleh :

Artini0721021

PSIKOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU PSIKOLOGI ABDI NUSA PALEMBANG

TAHUN 2011

Page 3: Laporan PKL

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN STUDY BANDING

Palembang, Januari 2011

Menyetujui :Ketua Panitia Studi Banding

ArtiniNim : 0721021

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Romli Menarus, SU.,Kons Aslam Tamisa, S, PSi., MM

Mengetahui

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Abdi Nusa Palembang

Drs. Romli Menarus, SU.,Kons

Page 4: Laporan PKL

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN STUDY BANDING

Palembang, Januari 2011

Menyetujui :Ketua Panitia Studi Banding

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Romli Menarus, SU.,Kons Aslam Tamisa, S, PSi., MM

Mengetahui

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Abdi Nusa Palembang

Drs. Romli Menarus, SU.,Kons

Page 5: Laporan PKL

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas segala rahmat dan

karunianya jualah, penulis dapat menyelesaikan laporan study banding (ke Universitas

Islam Indonesia) di Jogjakarata.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tentu terdapat kekurangan

dan kelemahan, namun penulis berharap agar penulisan ini bermanfaat, baik untuk

penulis maupun yang berkepentingan.

Dan tak lupa pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada yang terhormat :

a. Bapak Drs. Romli Menarus, SU.,Kons selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi

Abdi Nusa Palembang.

b. Bapak Aslam Tamisa, S, PSi., MM selaku pembimbing dalam study banding ini

c. Seluruh teman-teman yang ikut dalam perjalanan study banding dari Palembang

Jogjakarta dan Bandung.

Palembang, Januari 2011

Penulis

Page 6: Laporan PKL

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................ iii

DAFTAR ISI............................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1

1.1. Latar belakang............................................................ 1

1.2. Tujuan dan Manfaat Study Banding........................ 1

1.2.1. Tujuan Study Banding..................................... 1

1.2.2. Manfaat Study Banding................................... 1

BAB II KUNJUNGAN KE OBJEK WISATA........................ 2

1.1. Nama Lokasi............................................................... 2

2.2. Sejarah Berdirinya..................................................... 2

2.3. Pengaruh Objek Wisata Terhadap Masyarakat Sekitar.. 9

BAB III KUNJUNGAN KE INDUSTRI.................................. 10

3.1. Nama Lokasi............................................................... 10

3.2. Sejarah Berdirinya..................................................... 10

3.3. Pemasaran................................................................... 11

3.4. Jenis-Jenis Barang yang Diproduksi........................ 11

3.5. Proses Produksi.......................................................... 12

Page 7: Laporan PKL

3.6. Pengaruh Pabrik Terhadap Masayarakat Sekitar.. 12

BAB IV KUNJUNGAN KE PERGURUAN TINGGI............. 13

4.1. Nama dan Lokasi.......................................................... 13

4.2. Waktu Kunjungan........................................................ 14

4.3. Riwayat Berdirinya...................................................... 14

4.4. Visi dan Misi................................................................. 19

4.5. Struktur Organisasi..................................................... 19

4.6. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru......................... 24

4.7. Proses Perkuliahan....................................................... 26

4.8. Tamatan......................................................................... 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................... 27

5.1. Kesimpulan................................................................... 28

5.2. Saran.............................................................................. 28

DAFTAR PUSTAKA................................................................... 29

Page 8: Laporan PKL

]

Page 9: Laporan PKL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

1.2. Tujuan dan Manfaat Study Banding

1.2.1. Tujuan Study Banding

Secara umum study banding bertujuan untuk memberikan gambaran

kepada mahasiswa psikologi tentang kondisi yang sebenarnya didalam

masyarakat dan diharapkan agar mahasiswa psikologi dapat mengaplikasikan

secara optimal sesuai dengan bidang keilmuannya seperti psikologi industri,

psikologi pendidikan, psikologi klinis, psikologi sosial dan sebagainya.

Secara khusus study banding bertujuan untuk memberikan gambaran

kepada mahasiswa Psikologi Abdi Nusa Palembang tentang kondisi atau

perbedaan sistem pembelajaran yang ada di perguruan tinggi lain terutama

pulau jawa agar menjadi bahan tolak ukur mereka bagaimana perbedaan yang

ada antara pendidikan yang mereka terima di kampus dan pendidikan yang

mereka lihat di perguruan tinggi lain.

1.2.2. Manfaat Study Banding

Dengan melakukan study banding terutama dengan mengunjungi berbagai

macam objek yang ada di Jogjakarta seperti Universitas Islam Indonesia (UII)

Candi Borobudur Istana Perak di kota Gede dapat memberikan wawasan kepada

mahasiswa psikologi terutama kalau di bidang pendidikan dapat dilihat ketika

mengunjungi Universitas Islam Indonesia (UII) ada banyak sekali perbedaan

baik dari segi fasilitas maupun pihak pengajar yang dituntut profesional.

Sedangkan dalam mengunjungi objek-objek wisata serta Istana Perak di

kota Gede dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa psikologi apa

pengaruh dengan adanya bagi masyarakat yang ada disekitar objek-objek wisata

tersebut.

Page 10: Laporan PKL
Page 11: Laporan PKL

BAB II

KUNJUNGAN KE OBJEK WISATA

2.1. Nama Lokasi

Nama lokasi yang dikunjungi ketika dalam perjalan study banding ke objek

wisata yaitu Candi Borobudur.

2.2. Sejarah Berdirinya

A. Waktu Didirikan

Banyak buku–buku sejarah yang menuliskan tentang Candi Borobudur

akan tetapi kapan Candi Borobudur itu di dirikan tidaklah dapat diketahui

secara pasti namun suatu perkiraan dapat diperoleh dengan tulisan singkat

yang di pahatkan diatas pigura relief kaki asli Candi Borobudur (Karwa

Wibhangga) menunjukan huruf sejenis dengan yang didapatkan dari prasasti

di akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 dari bukti–bukti tersebut dapat di

tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur didirikan sekitar tahun 800 M.

Kesimpulan tersebut diatas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka

sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah jawa

tengah pada khususnya periode antara abad ke-8 dan pertengahan abad ke-9

terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra, kejayaan ini ditandai di

bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng-lereng gunung kebanyakan

berdiri khas bangunan Hindu sedangkan yang bertebaran di dataran-dataran

adalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur dibangun oleh

Wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena usaha untuk

menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.

Page 12: Laporan PKL

B. Penemuan Kembali

Borobudur yang menjadi keajaiban dunia menjulang tinggi diantara

dataran rendah disekelilingnya. Tidak akan pernah masuk akal mereka melihat

karya seni terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan dan

tidak lebih masuk akal lagi bila dikatakan Candi Borobudur pernah

mengalami kerusakan. Memang demikian keadaannya Candi Borobudur

terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad-

abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses kehancuran.

Kira-kira hanya 150 tahun Candi Borobudur digunakan sebagai pusat ziarah,

waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja menghiasi /

membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu-batu dibawah

pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun

800-an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahun 930 M pusat kehidupan

dan kebudayaan jawa bergeser ke timur. Demikian karena terbengkalai tak

terurus maka lama-lama disana-sini tumbuh macam-macam tumbuhan liar

yang lama kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunannya. Pada kira-

kira abad ke-10 Candi Borobudur terbengkalai dan terlupakan. Baru pada

tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles, Candi Borobudur

muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral

Inggris, ketika Indonesia dikuasai / dijajah Inggris pada tahun 1811 M - 1816

M. Pada tahun 1835 M seluruh candi dibebaskan dari apa yang menjadi

penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman,

karena begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia

mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing-puing yang masih menutupi

candi disingkirkan dan tanah yang menutupi lorong-lorong dari bangunan

candi disingkirkan semua sehingga candi lebih baik dibandingkan

sebelumnya.

Page 13: Laporan PKL

C. Penyelamatan

Semenjak Candi Borobudur ditemukan dimulailah usaha perbaikan dan

pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula-mula hanya dilakukan

secara kecil-kecilan serta pembuatan gambar-gambar dan photo-photo

reliefnya. Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali diadakan pada tahun

1907 M – 1911 M dibawah pimpinan Tn. Van Erf dengan maksudnya adalah

untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan

Candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding-dinding

terutama tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut

yang masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para

pengunjung maupun bangunannya sendiri namun pekerjaan Van Erp tersebut

untuk sementara Candi Borobudur dapat diselamatkan dari kerusakan yang

lebih besar. Mengenai gapura-gapura hanya beberapa saja yang telah

dikerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga

perlu disadari bahwa tahun-tahun yang dilalui borobudur selama tersembunyi

di semak-semak secara tidak langsung telah menutupi dan melindungi dari

cuaca buruk yang mungkin dapat merusak bangunan Candi Borobudur, Van

Erp berpendapat miring dan meleseknya dinding-dinding dari bangunan itu

tidak sangat membahayakan bangunan itu. Pendapat itu sampai 50 tahun

kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn.

Van Erf itu mulai diragukan dan dikhawatirkan akan ada kerusakan yang lebih

parah.

D. Pemugaran Candi Borobudur

Pemugaran Candi Borobudur dimulai tanggal 10 Agustus 1973 prasasti

dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat

Laut Menghadap ke timur, karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang

diantaranya ada tenaga-tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang

memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam

bidang Chemika Arkeologi (CA) dan Teknologi Arkeologi (TA) Teknologi

Page 14: Laporan PKL

Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu-batu Candi Borobudur

sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki

batu-batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan-pekerjan diatas bersifat

arkeologi semua ditangani oleh badan pemugaran Candi Borobudur,

sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis seperti penyediaan transportasi

pengadaaan bahan-bahan bangunan ditangani oleh kontraktor (PT. NIDYA

KARYA dan THE CONTRUCTION AND DEVELOPMENT

CORPORATION OF THE FILIPINE). Bagian-bagian Candi Borobudur yang

di pugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang

berbentuk bujur sangkar sedangkan kaki Candi Borobudur serta teras I, II, III

dan stupa induk ikut di pugar, pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari

1983 M dibawah pimpinan DR. Soekmono dengan ditandai sebuah batu

prasasti seberat +20 ton. Prasasti peresmian selesainya pemugaran berada di

halaman barat dengan batu yang sangat besar dibuatkan dengan dua bagian

satu menghadap ke utara satu lagi menghadap ke timur penulisan dalam

prasasti tersebut ditangani langsung oleh tenaga yang ahli dan terampil dari

Yogyakarta yang bekerja pada proyek pemugaran Candi Borobudur.

E. Bangunan Candi Borobudur

a. Uraian Bangunan Candi Borobudur

Candi Borobudur di bangun menggunakan batu Adhesit sebanyak 55.000

m3 bangunan Candi Borobudur berbentuk limas yang berundak-undak

dengan tangga naik pada ke-4 sisinya (utara, selatan, timur dan barat),

pada Candi Borobudur tidak ada ruangan dimana orang tak bisa masuk

melainkan bisa naik ke atas saja. Lebar bangunan Candi Borobudur 123

m. Panjang bangunan Candi Borobudur 123 m. Pada sudut yang

membelok 113 m dan tinggi bangunan Candi Borobudur 30.5 m. Pada

kaki yang asli ditutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 m3 sebagai

selasar undaknya. Candi Borobudur merupakan tiruan dari kehidupan pada

alam semesta yang terbagi kedalam tiga bagian besar di antaranya :

Page 15: Laporan PKL

1. Kamadhatu : Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat dalam dunia

ini manusia terikat pada hasrat bahkan dikusai oleh hasrat kemauan

dan hawa nafsu, relief-relief ini terdapat pada bagian kaki candi asli

yang menggambarkan adegan-adegan Karmawibangga ialah yang

melukiskan hukum sebab akibat.

2. Rupadhatu : Sama dengan alam semesta antara dunia rupa dalam hal

manusia telah meninggalkan segala urusan keduniawian dan

meninggalkan hasrat dan kemauan bagian ini terdapat pada lorong satu

sampai lorong empat.

3. Arupadhatu : Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa yaitu

tempat para dewa bagian ini terdapat pada teras bundar tingkat I, II,

dan III beserta Stupa Induk.

b. Patung

Di dalam bangunan Budha terdapat patung-patung Budha berjumlah 504

buah diantaranya sebagai berikut :

Patung Budha yang terdapat pada relung-relung : 432 Buah

Sedangkan pada teras-teras I, II, III berjumlah : 72Buah

Jumlah : 504 Buah

Agar lebih jelas susunan-susunan patung Budha pada Budha sebagai

berikut:

1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha

2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha

3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha

4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha

5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha

6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha

7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha

8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha

Jumlah : 504 Patung Budha

Page 16: Laporan PKL

Sekilas patung Budha itu tampak serupa semuanya namun sesungguhnya

ada juga perbedaannya perbedaan yang sangat jelas dan juga yang

membedakan satu sama lainya adalah dalam sikap tangannya yang disebut

Mudra dan merupakan ciri khas untuk setiap patung sikap tangan patung

Budha di Candi Borobudur ada 6 macam hanya saja macam mudra yang di

miliki menghadap semua arah (Timur, Selatan, Barat dan Utara) pada

bagian rupadhatu langkah V maupun pada bagian arupadhatu pada

umumnya menggambarkan maksud yang sama maka jumlah mudra yang

pokok ada 5 kelima mudra itu adalah Bhumispara-Mudra Wara-Mudra,

Dhayana-Mudra, Abhaya-Mudra, Dharma Cakra-Mudra.

c. Patung Singa

Pada Candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa

jumlah patung singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah akan tetapi bila

dihitung sekarang jumlahnya berkurang karena berbagai sebab satu

satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat yang juga

menghadap ke barat seolah-olah sedang menjaga bangunan Candi

Borobudur yang megah dan anggun.

d. Stupa

- Stupa Induk berukuran lebih besar dari stupa-stupa lainya dan terletak

di tengah-tengah paling atas yang merupakan mahkota dari seluruh

monumen bangunan Candi Borobudur, garis tengah Stupa induk +

9.90 m puncak yang tertinggi disebut pinakel / Yasti Cikkara, terletak

diatas Padmaganda dan juga trletak di garis Harmika.

- Stupa Berlubang / Terawang

Yang dimaksud stupa berlubang atau terawang ialah Stupa yang

terdapat pada teras I, II, III dimana didalamnya terdapat patung Budha.

Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72 Buah,

stupa-stupa tersebut berada pada tingkat Arupadhatu

Teras I terdapat 32 Stupa

Page 17: Laporan PKL

Teras II terdapat 24 Stupa

Teras III terdapat 16 Stupa

Jumlah 72 Stupa-Stupa kecil

Stupa kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya

saja perbedaannya yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil

dari stupa yang lainya, seolah-olah menjadi hiasan bangunan Candi

Borobudur keberadaan stupa ini menempati relung-relung pada

langkah ke-II sampai langkah ke-V sedangkan pada langkah-I berupa

Keben dan sebagian berupa stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472

buah.

e. Relief-Relief Karmawibhangga bagian yang terlihat sekarang ini tidaklah

sebagaimana bangunan aslinya karena alasan teknis maupun yang lainya

maka candi dibuatkan batu tambahan sebagai penutup Relief

Karmawibhanga yang terdapat pada bagian Kamadhatu berjumlah 160

buah pigura yang secara jelas menggambarkan tentang hawa nafsu dan

kenikmatan serta akibat perbuatan dosa dan juga hukuman yang diterima

tetapi ada juga perbuatan baik serta pahalanya.Yang diperlihatkan pada

relief-relief itu antara lain :

- Gambaran mengenai mulut-mulut yang usil orang yang suka mabuk-

mabukan, perbuatan-perbuatan lain yang mengakibatkan suatu dosa.

- Perbuatan terpuji, gambaran mengenai orang yang suka menolong

ziarah ke tempat suci, bermurah hati kepada sesama dan lain-lain yang

mengakibatkan orang mendapatkan ketentraman hidup dan dapat

pahala.

Page 18: Laporan PKL

2.3. Pengaruh Objek Wisata Terhadap Masyarakat Sekitar

Pengaruh objek wisata terhadap masyarakat yang ada disekitarnya yaitu

masyarakat yang berada disekitar objek wisata hampir semuanya berprofesi

sebagai pengerajin benda-benda kerajinan tangan yang dijual sebagai souvenir

atau ole-oleh untuk wisatawan domestik maupun wisatawan asing serta

memberikan lapangan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan bagi warga

yang ada disekitar objek wisata tersebut.

Page 19: Laporan PKL
Page 20: Laporan PKL

BAB III

KUNJUNGAN KE INDUSTRI

3.1. Nama Lokasi

Nama lokasi yang dikunjungi ketika dalam perjalanan study banding ke industri

yaitu Kerajinan Perak Kotagede.

3.2. Sejarah Berdirinya

Selain bangunan-bangunan dan  tempat bersejarah peninggalan Kerajaan

Mataram Islam yang dapat anda kunjungi, dapat juga dilihat peninggalan sejarah

lainnya yang sampai sekarang masih dipertahankan misalnya seni pembuatan

kerajinan perak. Sebenarnya kerajinan perak ini telah dilakukan turun temurun

sejak dahulu dan berawal dari pemenuhan kebutuhan akan perhiasan atau

perlengkapan lainnya bagi Raja dan Kraton serta kerabat-kerabatnya. Lokasi

perajin perak ada dihampir setiap sudut.

Kotagede dari pasar kotagede hingga Masjid Agung dan bekas Istana

Mataram Islam. Dan hampir sepanjang jalan Kotagede terdapat puluhan toko,

perajin maupun koperasi kerajinan perak. Seni kerajinan perak Kotagede muncul

bersamaan dengan berdirinya kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Pada

masa pemerintahan Panembahan Senopati, beliau memerintahkan abdi dalem

kriya untuk membuat perhiasan dari emas dan perak. Terutama pada masa

pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII, beliau sangat terpikat dengan

keindahan kerajinan logam ini kemudian memerintahkan abdi dalem kriya untuk

meneruskan dan mengembangkan seni kerajinan logam tersebut.

Keindahan seni kerajinan logam ini, khususnya kerajinan perak Kotagede,

tersebar hingga ke mancanegara, hingga suatu saat seorang pedagang dari

Belanda datang ke Kotagede untuk memesan barang-barang yang terbuat dari

perak. Barang-barang tersebut berupa benda-benda keperluan rumah tangga orang

Page 21: Laporan PKL

Eropa seperti tempat lilin, perabot makan dan minum serta perhiasan gaya Eropa

dengan motif tradisional Kotagede. Sejak saat itulah pesanan barang-barang perak

terus meningkat, sehingga Pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu lembaga

khusus guna menjaga dan meningkatkan kualitas teknik pembuatan kerajinan

perak dan pengembangan pemasarannya. Lembaga ini bernama "Stichting

Beverding Van Het Yogyakarta Kent Ambacht". Pada tahun 1930-1940an banyak

bermunculan perusahaan-perusahaan kerajinan perak. Masing-masing perusahaan

berusaha meningkatkan kualitas produknya dan menciptakan motif-motif baru.

Pada masa inilah kerajinan perak Kotagede benar-benar mengalami masa jaya.

Selain unsur historisnya yang telah membuktikan keberadaan dan keunggulannya,

kerajinan perak Kotagede lebih variatif dengan menonjolkan nilai artistik yang

sangat tinggi dengan ciri khas benang yang lembut.

Kebanyakan ornamen kerajinan perak Kotagede bercorak motif tumbuh-

tumbuhan, seperti motif daun dan bunga teratai. Ciri khas yang tetap

dipertahankan adalah pengerjaan barang kerajinan secara manual, karena sejak

jaman dulu sampai sekarang tetap mengandalkan ketrampilan tangan. Baik

kerajinan perak lempengan atau kerajinan perak filigri (seutas kawat perak tipis

dipilih satu persatu dan dirangkai sedemikian rupa untuk memperoleh bentuk

yang dikehendaki) dikerjakan dengan penuh ketelitian. Sebagian lagi memerlukan

proses yang berbeda, misalnya dengan melalui proses pembakaran utntuk

memperoleh perak bakar yang juga banyak digemari.

3.3. Pemasaran

3.4. Jenis-jenis Barang yang Diproduksi

Perak dari Kotagede diminati banyak orang karena mempertahankan cara

pembuatannya yang serba manual dan tidak menggunakan mesin sama sekali.

Jenis-jenis produk yang ditawarkan diantaranya adalah filigri (memiliki tekstur

berlubang-lubang), tatak ukir (memiliki tekstur menonjol), dan casting (dicetak).

Page 22: Laporan PKL

Terdapat pula produk-produk yang memerlukan keterampilan tangan secara

khusus, misalnya cincin dan kalung.

Kerajinan perak Kotagede sangat menonjolkan kebudayaan setempat.

Bentuk-bentuk ornamennya terinspirasi dari motif-motif batik yang cantik. Selain

itu, bentuk-bentuk pajangan perak umumnya berupa miniatur kehidupan

masyarakat Jawa, misalnya andong, becak, dan sebagainya

3.5. Proses Produksi

Dalam pembuatan benda atau perhiasan perak, langkah pertama yang

dikerjakan perajin adalah membuat rancangan terlebih dahulu. Gambar tersebut

kemudian dipindahkan kedalam cetakan. Bahan dasar berupa kuningan atau

tembaga kemudian dituang kedalam cetakan, setelah itu dipalis dengan perak

melalui proses penyepuhan. Langkah-langkah tersebut tidak sama untuk setiap

produk. Ada beberapa barang yang dibuat dengan cara berbeda.

3.6. Pengaruh Industri Terhadap Masayarakat Sekitar

Pengaruh industri terhadap masyarakat yang ada disekitar yaitu

masyarakat disekitar tempat industri yang pengangguran banyak bekerja di lokasi

industri tersebut dan banyak warga sekitar berprofesi sebagai pengrajin kesenian

ukiran tangan serta banyak warga yang berada di sekitar area industri mampu

mengunakan bahasa inggris walaupun mereka tidak memiliki pendidikan yang

cukup mengenai bahasa inggris hal itu disebabkan proses akulturasi budaya asing

sehingga banyak wisatawan asing yang datang ke lokasi industri sehingga

mengkondisikan masyarakat untuk ikut berbicara berbahasa inggris dengan cara

berdagang atau menawarkan produk atau usaha yang mereka miliki.

Page 23: Laporan PKL

BAB IV

Page 24: Laporan PKL

KUNJUNGAN KE PERGURUAN TINGGI

4.1. Nama dan Lokasi

INFORMASI UNIVERSITAS

LOKASI

Negara IndonesiaPropinsi DI YogyakartaKota Sleman

Alamat Universitas

1. Kampus terpadu / Pusat Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta - 55584

2. Taman Siswa Campus Jalan Taman Siswa No. 158 Yogyakarta -55151

3. Cik Di Tiro Campus Jalan Cik Di Tiro No. 1 Yogyakarta - 55223

4. Demangan Campus Jl. Demangan Baru No. 24 Yogyakarta -55281

5. Condong Catur Campus Jalan Condong Catur Ring Road Utara, Depok, Sleman, Yogyakarta - 55383

Kode Pos 55584Telp +62 (274) 898444Fax +62 (274) 898459Email [email protected] http://www.uii.ac.id

4.2. Waktu Kunjungan

Page 25: Laporan PKL

4.3. Riwayat Berdirinya

UII (Universitas Islam Indonesia) yang dikenal selama ini didirikan pada

tanggal 27 Rajab 1364 H atau bertepatan dengan 8 Juli 1945 (40 hari sebelum

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia), dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI) di

Jakarta. STI merupakan cita-cita luhur tokoh-tokoh nasional Indonesia yang

melihat kenyataan bahwa ketika itu pendidikan tinggi yang ada adalah milik

Belanda (Technische Hoogeschool atau ITB kini, Recht Hoogeschool di Jakarta

dan Sekolah Tinggi Pertanian di Bogor yang sekarang disebut IPB. STI lahir

untuk menjadi bukti adanya kesadaran berpendidikan pada masyarakat pribumi.

Dibidani oleh tokoh-tokoh nasional seperti Dr. Mohammad Hatta (Proklamator

dan mantan Wakil Presiden RI), Moh. Natsir, Prof. KHA. Muzakkir, Mohamad

Roem, KH. Wahid Hasjim, dll, menjadikan STI sebagai basis pengembangan

pendidikan yang bercorak nasional dan Islamis serta menjadi tumpuan harapan

seluruh anak bangsa. Seiring hijrahnya ibukota Republik Indonesia ke

Yogyakarta, maka STI pun hijrah dan diresmikan kembali oleh Presiden Soekarno

pada tanggal 27 Rajab 1365 H atau bertepatan dengan tanggal 10 April 1946

bertempat di Dalem Pangulon Yogyakarta.

Untuk peningkatan peran dalam perjuangan, maka STI yang kala itu

menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam, diubah menjadi Universitas dengan

nama University Islam Indonesia atau sekarang Universitas Islam Indonesia

(Islamic University of Indonesia, Al Jamiah Islamiyah Al Indonesiyah) pada

tahun 1947. Realisasi perubahan STI menjadi UII didahului pembukaan kelas

pendahuluan (semacam pra universitas) yang diresmikan pada bulan Maret 1948

di Pendopo nDalem Purbojo, Ngasem Yogyakarta. Sedangkan pembukaan UII

(menggantikan STI) secara resmi di selenggarakan pada tanggal 27 Rajab 1367 H

(bertepatan dengan tanggal 4 Juni 1948) bertempat di nDalem Kepatihan

Yogyakarta dan mendapat kunjungan dari para menteri serta pejabat sipil dan

Page 26: Laporan PKL

militer lainnya. Dengan demikian, pada tanggal 27 Rajab (4 Juni 1948) hadirlah

Universitas Islam Indonesia (UII) yang merupakan wajah baru STI dan telah

resmi beroperasi sejak tiga tahun sebelumnya di Negara Republik Indonesia. Pada

saat diresmikan, UII membuka empat Fakultas, yaitu : Fakultas Ekonomi,

Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Agama. UII sebagai

universitas swasta tertua di Indonesia, kemudian berkembang sangat pesat dengan

lebih 22 fakultas cabang, tersebar diseluruh Indonesia (Surakarta, Madiun,

Purwokerto, Gorontalo, Bangil, Cirebon dan Klaten) dengan pusatnya di

Yogyakarta.

Namun seiring dengan kebijaksanaan pemerintah bahwa cabang

universitas harus ditiadakan, maka cabang-cabang ini kemudian tumbuh sebagai

perguruan tinggi baru (baik negeri ataupun swasta) atau tergabung dengan

perguruan tinggi negeri yang telah ada. Jadi secara tidak langsung UII mendorong

tumbuh dan berkembangnya perguruan-perguruan tinggi diberbagai kota di

Indonesia dan UII secara nyata menjadi bagian dari sejarah pendidikan nasional

itu sendiri. Satu misi sederhana dalam kata namun berat, sangat berat, bahkan

dalam kenyataannya yang teremban dalam perjalanan sejarah ini adalah

mewujudkan kata-kata Bung Hatta dalam pidato peresmian UII kala itu: “Di

Sekolah Tinggi Islam ini akan bertemu agama (religion) dengan ilmu (science)

dalam kerjasama yang baik untuk membantu peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

”Kini UII telah berkembang menjadi salah satu universitas swasta terbaik di

negeri ini dengan memiliki 8 fakultas, yakni :

1. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (Faculty of Civil Engineering and

Planning).

2. Fakultas Ekonomi (Faculty of Economics).

Page 27: Laporan PKL

3. Fakultas Teknik Industri (Faculty of Industrial Engineering).

4. Fakultas Ilmu Agama Islam (Faculty of Islamics Studies).

5. Fakultas Hukum (Faculty of Law).

6. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Faculty of Mathematic and

Natural Science).

7. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (Faculty of Psychology and Social

Cultural Science).

8. Fakultas Kedokteran (Medicine).

FAKULTAS PSIKOLOGI & SOSIAL BUDAYA

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII adalah salah satu fakultas yang

berkembang pesat di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Fakultas ini merupakan

integrasi dan sinergi dari Program Studi Psikologi (berdiri sejak 1995/1996), Program

Studi Ilmu Komunikasi (berdiri sejak 2004/2005), Program Diploma 3 Bahasa Inggris

(berdiri sejak 2004/2005), dan Program Magister Psikologi (berdiri sejak 2005/2006).

Sampai dengan tahun akademik 2008/2009, tercatat tidak kurang dari 1970 orang

mahasiswa aktif, 36 orang tenaga edukatif tetap, dan 32 orang tenaga administratif.

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII memiliki sejarah yang unik. Kelahirannya

dimulai dari pendirian Fakultas Psikologi dengan satu Program Studi, yaitu Prodi

Psikologi pada 15 April 1995. Sembilan tahun berikutnya, yaitu 2004 Universitas Islam

Indonesia mendirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya dengan satu Prodi, yaitu Prodi

Ilmu Komunikasi. Seiring dengan reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2006,

Universitas Islam Indonesia melakukan merger dua fakultas tersebut ditambah Program

Diploma 3 Bahasa Inggris (D3), dan secara resmi terbentuklah Fakultas Psikologi dan

Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII. Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Pengurus

Harian Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia Nomor : 03 Tahun 2006 tentang

Struktur dan Organisasi Universitas Islam Indonesia. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya memberi lingkungan yang bersahabat, nyaman dan menyenangkan untuk belajar.

Pada awal perkuliahan mahasiswa baru akan mengikuti serangkaian kegiatan

Page 28: Laporan PKL

pendampingan. Pendampingan adalah program pendapat dan pengalaman antara

mahasiswa senior yang telah menunjukkan prestasinya dengan mahasiswa baru. Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya sangat menghargai prestasi mahasiswa. Begitu

tingginya apresiasi fakultas terhadap aktivitas mahasiswa, disediakan berbagai

penghargaan. Salah satunya adalah pemberian Anugerah Prestasi Mahasiswa yang

diadakan sekitar bulan April-Mei setiap tahunnya. Anugerah tersebut berisi penghargaan

terhadap prestasi akademik, penelitian, publikasi di media masa, pembimbingan,

kesenian, dan olahraga, serta pemilihan mahasiswa teladan. Perlu diketahui bahwa ini

adalah satu acara yang langka, mungkin belum ada di kampus lain. Di kampus lain hanya

ada penghargaan terhadap prestasi akademik. Kegiatan ini termasuk salah satu kegiatan

yang banyak diapresiasi mahasiswa dan alumni.

Fakultas dan Program Studi

Fakultas Teknik Akreditasi : A, BNama Jurusan Teknik Lingkungan Akreditasi : BNama Jurusan Teknik Sipil Akreditasi : ANama Jurusan Teknik Arsitektur Akreditasi : A

Akademi :     Diploma :     Sarjana : 3     Magister : 1     Doktorat :

Fakultas Studi Islam Akreditasi : A, BNama Jurusan Pendidikan Agama Islam Akreditasi : ANama Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam Akreditasi : BNama Jurusan Hukum Islam Akreditasi : A

Akademi :     Diploma :     Sarjana : 3     Magister : 1     Doktorat :

Fakultas MIPA Akreditasi : BNama Jurusan Statistika Akreditasi : BNama Jurusan Kimia Akreditasi : BNama Jurusan Farmasi Akreditasi : B

Page 29: Laporan PKL

Akademi :     Diploma : 1     Sarjana : 3     Magister :     Doktorat :

Fakultas Psikologi & Budaya Akreditasi : ANama Jurusan Psikologi Akreditasi : ANama Jurusan Ilmu Komunikasi Akreditasi : -

Akademi :     Diploma : 1     Sarjana : 2     Magister : 1     Doktorat :

Fakultas Hukum Akreditasi : ANama Jurusan Ilmu Hukum Akreditasi : A

Akademi :     Diploma :     Sarjana : 1     Magister : 1     Doktorat : 1

Fakultas Ekonomi Akreditasi : ANama Jurusan Manajemen Akreditasi : ANama Jurusan Akuntansi Akreditasi : ANama Jurusan Ilmu Ekonomi Akreditasi : A

Akademi :     Diploma : 1     Sarjana : 3     Magister : 1     Doktorat :

Fakultas Kedokteran Akreditasi : BNama Jurusan Pendidikan Dokter Akreditasi : B

Akademi :     Diploma :     Sarjana : 1     Magister :     Doktorat :

4.4. Visi dan Misi

Visi

Page 30: Laporan PKL

Terwujudnya Universitas Islam Indonesia sebagai Rahmatan lil'alamin,

memiliki komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah dibidang

pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan dakwah Islamiyah.    

Misi

Menegakkan Wahyu Ilahi dan Sunnah Nabi sebagai sumber kebenaran

abadi yang membawa rahmat pada alam semesta melalui pengembangan dan

penyebaran ilmu, teknologi, budaya dan seni yang berjiawal Islam, dalam rangka

membentuk cendikiawan muslim dan pemimpin bangsa yang bertakwa dan

berakhlak mulia yang mempunyai keunggulan dalam keilmuan keislaman,

kepemimpinan, keahlian profesional dan kemandirian, berilmu amaliyah dan

beramal ilmiah

4.5. Struktur Organisasi

LEMBAGA KEMAHASISWAAN FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU

SOSIAL BUDAYA UII JOGJA

Kantor : Gedung unit XII lantai 2 Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Lokasi : Kampus Terpadu Jl. Kaliurang Km 14.5, Besi, Sleman, Yogyakarta

55584

Yogyakarta, Indonesia

KETUA LEM DARI ZAMAN KE ZAMAN :

1995-1997 : MEDDY OKTAVIANSYAH

1997-1999 : ADI HERYADI

1999-2002 : ARIF BAHTIAR

2002-2004 : RIFI HAMDANI LUBIS

2004-2006 : JAAN PAMUJI

2006-2008 : BAROKTA EKNOW PRAWIRA

Page 31: Laporan PKL

2008-2010 : PRADITA WINDRA SUKMONO

2010- SKRG : ADHI HUTAMA HABIBIE

Profil LEM FPS BUII 2008-2009

VISI

“OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA MAHASISWA

SEBAGAI PELAKSANA ASPIRASI MAHASISWA GUNA MENDORONG

PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA YANG BERLANDASKAN

PADA NILAI KEINTELEKTUALAN DAN KEISLAMAN DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG DIRIDHOI ALLAH SWT”

MISI

1. MENINGKATKAN IMAN DAN TAQWA KEPADA ALLAH SWT.

2. MENINGKATKAN KAPABILITAS MAHASISWA DALAM BIDANG

KEILMUAN.

3. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA MELALUI

KEGIATAN YANG BERMANFAAT.

4. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.

5. MENGEMBANGKAN JARINGAN INFORMASI MAHASISWA.

6. MANAJEMEN SUMBER DAYA MAHASISWA YANG

DEMOKRATIS.

Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

berfungsi untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa di tingkatan fakultas. Visi

LEM FPSB periode 2008-2009 memiliki tiga tahapan pencapaian. Yang

pertama yaitu optimalisasi peran dan fungsi lembaga. Kedua optimalisasi

peran dan fungsi diharapkan dapat mendorong pembentukan karakter

mahasiswa yang berlandaskan pada nilai-nilai keintelektualan dan ke-Islaman.

Ketiga, diharapkan dengan tercapainya karakter mahasiswa yang berlandaskan

Page 32: Laporan PKL

pada nilai-nilai keintelektualan dan ke-Islaman maka akan dapat mewujudkan

masyarakat yang diridhoi oleh Allah SWT di kemudian hari.

Berlandaskan pada visi dan misi tersebut strategi kebijakan kepengurusan kali

ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengembangan sumber daya mahasiswa.

Pengembangan sumber daya mahasiswa berfungsi mengurusi masalah

internal kampus dan internal lembaga. Asesmen kebutuhan dilakukan

untuk menganalisa kebutuhan mahasiswa. Setelah kebutuhan mahasiswa

diketahui maka dapat diformulasikan dalam sebuah bentuk program kerja.

2. Penguatan jaringan dan pengabdian kepada masyarakat jaringan yang kuat

memiliki peranan vital dalam sebuah lembaga. Sebuah lembaga akan

seperti ”katak dalam tempurung” jika tidak pernah melihat perkembangan

dunia luar. Oleh karena itu penguatan jaringan eksternal lembaga mutlak

dibutuhkan. Di sisi lain masyarakat luar juga membutuhkan kontribusi

nyata dari mahasiswa. Mahasiswa adalah tumpuan masyarakat, karena di

mata masyarakat mahasiswa memiliki stereotype kaum intelektual yang

mampu mewujudkan perkataannya kedalam perbuatan.

3. Penyebaran informasi yang menyeluruh. Kebutuhan akan informasi

mutlak diperlukan oleh sebuah lembaga. Selain itu penyebaran informasi

berguna untuk menunjukkan eksistensi sebuah lembaga.

4. Pengelolaan minat dan bakat mahasiwa. Minat dan bakat mahasiswa yang

sudah terbentuk tidak akan optimal jika tidak dikelola dengan baik. Oleh

karena itu dibutuhkan sebuah metode yang tepat untuk mengelola minat

dan bakat mahasiswa. Dengan visi dan misi tersebut diatas diharapkan

LEM FPSB Periode 2008-2009 dapat menjalankan peran dan fungsinya

dengan sebaik-baiknya, sehingga aspirasi mahasiswa dapat terakomodir

dengan optimal. LEM FPSB, Bersatu Untuk Maju!!!

Page 33: Laporan PKL

STRUKTUR PENGURUS LEM UII 2010 - 2011

Ketua Lem  : Eko Nusriman

Sekretaris              : Vicky Seven Brando

Wakil Sekretaris      : Septianisa Reza Santosa.

Bendahara             : Tyas Setyowati

Wakil Bendahara     : Putri Nur Aini

Departemen PSDM         : Afif D.B Panjaitan

1. Muhammad Nur Arifin

2. Hazel Ariantara

3. Mufidah

4. Katarina Ekowati

5. Aprilia

Departemen Medkominfo : Puguh Mardhika Saputra

1. Anugrah Utomo

2. Fitra Ferdianto

3. Dhinie Sumatrie

4. Nindia Saskia M

Page 34: Laporan PKL

Departemen Krema     : Rifqi Yaqob

1. Savina Amalia

2. Muhammad Agung M.P

3. Rustam  Sidiq

4. Bambang Hartoyo

5. Heni Widiningsih

Departemen Karma : Ilham Akbar.

1. Juraida

2. Ernawati

3. Dian Kartika Sari

4.  Muh Safri

5. Ariyo Priyambodo

6. Aldy Galih Proyoga

Departemen Pajak : Gandhi Muhclisin

1. Taufiq Akbar Kadir

2. Yayan Sumaryono

3. Sandy Olivian Nugraha

4. Rio Rachmat E.

5. Togar Ibrahim Hasibuan

Page 35: Laporan PKL

4.6. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru

PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Tipe Ujian Masuk

Computer Based Test (CBT) CBT adalah pola seleksi melalui Ujian Potensi

Calon Mahasiswa (UPCM) yang diselenggarakan dengan menggunakan

komputer. Calon dapat memilih maksimal 2 pilihan program studi. Tes

dilaksanakan di UII dan di kota-kota tertentu di luar DIY. Semua program studi

melakukan penerimaan dengan pola CBT ini namun untuk Fakultas Kedokteran

tidak melaksanakan CBT di luar Kampus UII. Info lebih lanjut dapat diperoleh di

website www.uii.ac.id.

Paper Based Test (PBT) PBT adalah pola seleksi melalui Ujian Potensi Calon

Mahasiswa (UPCM) yang diselenggarakan secara tertulis. PBT terdiri dari dua

kategori yaitu Prestasi dan Mandiri yang dilaksanakan hanya di Kampus Terpadu

UII. Semua program studi melakukan penerimaan dengan pola PBT Prestasi.

Beberapa program studi juga akan menerima dengan cara PBT Mandiri yang

rinciannya akan diinformasikan kemudian.

Keterangan :

BIAYA DAN PENDAFTARAN

COMPUTER BASED TEST (CBT)

CBT untuk Strata 1 (S1)

Untuk calon yang melakukan ujian CBT di Kampus UII dikenai biaya

pendaftaran sebesar Rp 175.000,00 dan bila dengan tes TOEFL-like dikenai

biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000,00.

Page 36: Laporan PKL

 Untuk calon yang melakukan ujian CBT diluar Kampus UII dikenai biaya

pendaftaran sebesar Rp 200.000,00.

CBT untuk Diploma 3 (D3)

Untuk calon yang melakukan ujian CBT di Kampus UII dikenai biaya

pendaftaran sebesar Rp 125.000,00.

 Untuk calon yang melakukan ujian CBT diluar Kampus UII  dikenai biaya

sebesar Rp.  175.000,00.

 Calon mahasiswa yang memilih Program Studi di Strata 1 dan Diploma III

(pilihan ganda), dikenakan biaya CBT seperti Jenjang Strata 1 yaitu Rp

175.000,00.

PAPER BASED TEST (PBT)

Biaya pendaftaran PBT adalah sebesar Rp 175.000,00.  Pendaftaran dapat

dilakukan on site maupun on line.

1. Pendaftaran on site dilakukan di Gedung Rektorat (lantai 1) Kampus

Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII), Jl. Kaliurang, Km 14,5 ;

Yogyakarta, Telp. (0274) 898444 (hunting) dengan membayar uang

pendaftaran di bank yang tersedia di lokasi.

2. Pendaftaran on line melalui website UII www.uii.ac.id. dengan membayar

melalui transfer ke Bank Mandiri Cabang Yogyakarta Sudirman Nomor

Rekening 137-0002150890 paling lambat satu minggu sebelum berakhirnya

pendaftaran. Peserta yang melakukan pembayaran dengan cara transfer harus

mengirimkan bukti pembayaran melalui fax. 0274-898459 atau e-

mail:[email protected].   Harap Menyertakan :

1. Nama peserta dan pilihan periode ujian (pilihan jalur pendaftaran

2. Alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk konfirmasi

Page 37: Laporan PKL

3. calon mahasiswa harus menyerahkan syarat-syarat pendaftaran di Gedung

Rektorat (lantai 1) Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang km 14,5

Yogyakarta, selambat-lambatnya satu hari sebelum pelaksanaan tes, untuk

selanjutnya menerima Kartu Peserta UPCM.

4.7. Proses perkuliahan

4.8. Tamatan

Page 38: Laporan PKL
Page 39: Laporan PKL

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) dianjurkan mahasiswa Stipsi Abdi Nusa dapat mengaplikasikan ilmu

yang didapat dalam melaksanakan perkuliahan sehingga mahasiswa dapat

bekerja dengan profesional didalam mengembangkan ilmu yang didapat.

Sehingga dalam bermasyarakat mahasiswa dapat mengetahui hubungan individu

dengan individu yang lain dan mengubah memperbaiki masing-masing individu.

Oleh karena itu belajar sangat diperlukan karena kemampuan berkembang

melalui belajar dan manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih dan

menetapkan keputusan penting dalam kehidupan manusia itu sendiri.

5.2. Saran

- Perawatan peninggalan sejarah dan budaya sudah mulai berkurang dan

kurang disadari oleh masyarakat dan pemerintah baik di daerah maupun di

kota. Melalui permasalahan tersebut maka sebaiknya perlu adanya

pembudayaan dan pelestariaan kembali pengunaanya dalam masyarakat.

Agar masyarakat tahu seperti apa peninggalan sejarah seperti candi, relief

dan peninggalan sejarah lainnya. Maka hendaklah kita sadari betul

bahwasanya sangatlah penting satu kekayaan budaya kita terselamatkan.

- Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sesuai dengan bakat dan minat

mahasiswa.

- Sebaiknya diharapkan para dosen pembimbing dapat memberikan

bimbingan yang lebih baik lagi dengan mahasiswa agar mampu

Page 40: Laporan PKL

mengembangkan wawasan yang dimiliki mahasiswa kepada masyarakat

melalui Praktek Kerja Lapangan.

- Agar masyarakat dapat menjaga dan memelihara serta melestarikan

peninggalan sejarah dan kebudayaan dengan kesadaran diri dan tanpa

merusaknya.

Page 41: Laporan PKL

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Islam Indonesia, Jogyakarta