Laporan PKL
-
Upload
m-kaisar-pahlawan -
Category
Documents
-
view
132 -
download
8
Transcript of Laporan PKL
LAPORAN HASIL HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
STUDY BANDING DI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
ABDI NUSA PALEMBANG
Disusun Oleh :
Artini0721021
PSIKOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU PSIKOLOGI ABDI NUSA PALEMBANG
TAHUN 2011
LAPORAN HASIL HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
STUDY BANDING DI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
ABDI NUSA PALEMBANG
Disusun Oleh :
Artini0721021
PSIKOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU PSIKOLOGI ABDI NUSA PALEMBANG
TAHUN 2011
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN STUDY BANDING
Palembang, Januari 2011
Menyetujui :Ketua Panitia Studi Banding
ArtiniNim : 0721021
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Romli Menarus, SU.,Kons Aslam Tamisa, S, PSi., MM
Mengetahui
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Abdi Nusa Palembang
Drs. Romli Menarus, SU.,Kons
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN STUDY BANDING
Palembang, Januari 2011
Menyetujui :Ketua Panitia Studi Banding
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Romli Menarus, SU.,Kons Aslam Tamisa, S, PSi., MM
Mengetahui
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Abdi Nusa Palembang
Drs. Romli Menarus, SU.,Kons
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas segala rahmat dan
karunianya jualah, penulis dapat menyelesaikan laporan study banding (ke Universitas
Islam Indonesia) di Jogjakarata.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tentu terdapat kekurangan
dan kelemahan, namun penulis berharap agar penulisan ini bermanfaat, baik untuk
penulis maupun yang berkepentingan.
Dan tak lupa pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada yang terhormat :
a. Bapak Drs. Romli Menarus, SU.,Kons selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi
Abdi Nusa Palembang.
b. Bapak Aslam Tamisa, S, PSi., MM selaku pembimbing dalam study banding ini
c. Seluruh teman-teman yang ikut dalam perjalanan study banding dari Palembang
Jogjakarta dan Bandung.
Palembang, Januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
1.1. Latar belakang............................................................ 1
1.2. Tujuan dan Manfaat Study Banding........................ 1
1.2.1. Tujuan Study Banding..................................... 1
1.2.2. Manfaat Study Banding................................... 1
BAB II KUNJUNGAN KE OBJEK WISATA........................ 2
1.1. Nama Lokasi............................................................... 2
2.2. Sejarah Berdirinya..................................................... 2
2.3. Pengaruh Objek Wisata Terhadap Masyarakat Sekitar.. 9
BAB III KUNJUNGAN KE INDUSTRI.................................. 10
3.1. Nama Lokasi............................................................... 10
3.2. Sejarah Berdirinya..................................................... 10
3.3. Pemasaran................................................................... 11
3.4. Jenis-Jenis Barang yang Diproduksi........................ 11
3.5. Proses Produksi.......................................................... 12
3.6. Pengaruh Pabrik Terhadap Masayarakat Sekitar.. 12
BAB IV KUNJUNGAN KE PERGURUAN TINGGI............. 13
4.1. Nama dan Lokasi.......................................................... 13
4.2. Waktu Kunjungan........................................................ 14
4.3. Riwayat Berdirinya...................................................... 14
4.4. Visi dan Misi................................................................. 19
4.5. Struktur Organisasi..................................................... 19
4.6. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru......................... 24
4.7. Proses Perkuliahan....................................................... 26
4.8. Tamatan......................................................................... 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................... 27
5.1. Kesimpulan................................................................... 28
5.2. Saran.............................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 29
]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Tujuan dan Manfaat Study Banding
1.2.1. Tujuan Study Banding
Secara umum study banding bertujuan untuk memberikan gambaran
kepada mahasiswa psikologi tentang kondisi yang sebenarnya didalam
masyarakat dan diharapkan agar mahasiswa psikologi dapat mengaplikasikan
secara optimal sesuai dengan bidang keilmuannya seperti psikologi industri,
psikologi pendidikan, psikologi klinis, psikologi sosial dan sebagainya.
Secara khusus study banding bertujuan untuk memberikan gambaran
kepada mahasiswa Psikologi Abdi Nusa Palembang tentang kondisi atau
perbedaan sistem pembelajaran yang ada di perguruan tinggi lain terutama
pulau jawa agar menjadi bahan tolak ukur mereka bagaimana perbedaan yang
ada antara pendidikan yang mereka terima di kampus dan pendidikan yang
mereka lihat di perguruan tinggi lain.
1.2.2. Manfaat Study Banding
Dengan melakukan study banding terutama dengan mengunjungi berbagai
macam objek yang ada di Jogjakarta seperti Universitas Islam Indonesia (UII)
Candi Borobudur Istana Perak di kota Gede dapat memberikan wawasan kepada
mahasiswa psikologi terutama kalau di bidang pendidikan dapat dilihat ketika
mengunjungi Universitas Islam Indonesia (UII) ada banyak sekali perbedaan
baik dari segi fasilitas maupun pihak pengajar yang dituntut profesional.
Sedangkan dalam mengunjungi objek-objek wisata serta Istana Perak di
kota Gede dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa psikologi apa
pengaruh dengan adanya bagi masyarakat yang ada disekitar objek-objek wisata
tersebut.
BAB II
KUNJUNGAN KE OBJEK WISATA
2.1. Nama Lokasi
Nama lokasi yang dikunjungi ketika dalam perjalan study banding ke objek
wisata yaitu Candi Borobudur.
2.2. Sejarah Berdirinya
A. Waktu Didirikan
Banyak buku–buku sejarah yang menuliskan tentang Candi Borobudur
akan tetapi kapan Candi Borobudur itu di dirikan tidaklah dapat diketahui
secara pasti namun suatu perkiraan dapat diperoleh dengan tulisan singkat
yang di pahatkan diatas pigura relief kaki asli Candi Borobudur (Karwa
Wibhangga) menunjukan huruf sejenis dengan yang didapatkan dari prasasti
di akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 dari bukti–bukti tersebut dapat di
tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur didirikan sekitar tahun 800 M.
Kesimpulan tersebut diatas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka
sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di daerah jawa
tengah pada khususnya periode antara abad ke-8 dan pertengahan abad ke-9
terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra, kejayaan ini ditandai di
bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng-lereng gunung kebanyakan
berdiri khas bangunan Hindu sedangkan yang bertebaran di dataran-dataran
adalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur dibangun oleh
Wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena usaha untuk
menjunjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.
B. Penemuan Kembali
Borobudur yang menjadi keajaiban dunia menjulang tinggi diantara
dataran rendah disekelilingnya. Tidak akan pernah masuk akal mereka melihat
karya seni terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan dan
tidak lebih masuk akal lagi bila dikatakan Candi Borobudur pernah
mengalami kerusakan. Memang demikian keadaannya Candi Borobudur
terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad-
abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses kehancuran.
Kira-kira hanya 150 tahun Candi Borobudur digunakan sebagai pusat ziarah,
waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja menghiasi /
membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu-batu dibawah
pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun
800-an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahun 930 M pusat kehidupan
dan kebudayaan jawa bergeser ke timur. Demikian karena terbengkalai tak
terurus maka lama-lama disana-sini tumbuh macam-macam tumbuhan liar
yang lama kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunannya. Pada kira-
kira abad ke-10 Candi Borobudur terbengkalai dan terlupakan. Baru pada
tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles, Candi Borobudur
muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral
Inggris, ketika Indonesia dikuasai / dijajah Inggris pada tahun 1811 M - 1816
M. Pada tahun 1835 M seluruh candi dibebaskan dari apa yang menjadi
penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman,
karena begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia
mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing-puing yang masih menutupi
candi disingkirkan dan tanah yang menutupi lorong-lorong dari bangunan
candi disingkirkan semua sehingga candi lebih baik dibandingkan
sebelumnya.
C. Penyelamatan
Semenjak Candi Borobudur ditemukan dimulailah usaha perbaikan dan
pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula-mula hanya dilakukan
secara kecil-kecilan serta pembuatan gambar-gambar dan photo-photo
reliefnya. Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali diadakan pada tahun
1907 M – 1911 M dibawah pimpinan Tn. Van Erf dengan maksudnya adalah
untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan
Candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding-dinding
terutama tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut
yang masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para
pengunjung maupun bangunannya sendiri namun pekerjaan Van Erp tersebut
untuk sementara Candi Borobudur dapat diselamatkan dari kerusakan yang
lebih besar. Mengenai gapura-gapura hanya beberapa saja yang telah
dikerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga
perlu disadari bahwa tahun-tahun yang dilalui borobudur selama tersembunyi
di semak-semak secara tidak langsung telah menutupi dan melindungi dari
cuaca buruk yang mungkin dapat merusak bangunan Candi Borobudur, Van
Erp berpendapat miring dan meleseknya dinding-dinding dari bangunan itu
tidak sangat membahayakan bangunan itu. Pendapat itu sampai 50 tahun
kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn.
Van Erf itu mulai diragukan dan dikhawatirkan akan ada kerusakan yang lebih
parah.
D. Pemugaran Candi Borobudur
Pemugaran Candi Borobudur dimulai tanggal 10 Agustus 1973 prasasti
dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat
Laut Menghadap ke timur, karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang
diantaranya ada tenaga-tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang
memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam
bidang Chemika Arkeologi (CA) dan Teknologi Arkeologi (TA) Teknologi
Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu-batu Candi Borobudur
sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki
batu-batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan-pekerjan diatas bersifat
arkeologi semua ditangani oleh badan pemugaran Candi Borobudur,
sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis seperti penyediaan transportasi
pengadaaan bahan-bahan bangunan ditangani oleh kontraktor (PT. NIDYA
KARYA dan THE CONTRUCTION AND DEVELOPMENT
CORPORATION OF THE FILIPINE). Bagian-bagian Candi Borobudur yang
di pugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang
berbentuk bujur sangkar sedangkan kaki Candi Borobudur serta teras I, II, III
dan stupa induk ikut di pugar, pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari
1983 M dibawah pimpinan DR. Soekmono dengan ditandai sebuah batu
prasasti seberat +20 ton. Prasasti peresmian selesainya pemugaran berada di
halaman barat dengan batu yang sangat besar dibuatkan dengan dua bagian
satu menghadap ke utara satu lagi menghadap ke timur penulisan dalam
prasasti tersebut ditangani langsung oleh tenaga yang ahli dan terampil dari
Yogyakarta yang bekerja pada proyek pemugaran Candi Borobudur.
E. Bangunan Candi Borobudur
a. Uraian Bangunan Candi Borobudur
Candi Borobudur di bangun menggunakan batu Adhesit sebanyak 55.000
m3 bangunan Candi Borobudur berbentuk limas yang berundak-undak
dengan tangga naik pada ke-4 sisinya (utara, selatan, timur dan barat),
pada Candi Borobudur tidak ada ruangan dimana orang tak bisa masuk
melainkan bisa naik ke atas saja. Lebar bangunan Candi Borobudur 123
m. Panjang bangunan Candi Borobudur 123 m. Pada sudut yang
membelok 113 m dan tinggi bangunan Candi Borobudur 30.5 m. Pada
kaki yang asli ditutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 m3 sebagai
selasar undaknya. Candi Borobudur merupakan tiruan dari kehidupan pada
alam semesta yang terbagi kedalam tiga bagian besar di antaranya :
1. Kamadhatu : Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat dalam dunia
ini manusia terikat pada hasrat bahkan dikusai oleh hasrat kemauan
dan hawa nafsu, relief-relief ini terdapat pada bagian kaki candi asli
yang menggambarkan adegan-adegan Karmawibangga ialah yang
melukiskan hukum sebab akibat.
2. Rupadhatu : Sama dengan alam semesta antara dunia rupa dalam hal
manusia telah meninggalkan segala urusan keduniawian dan
meninggalkan hasrat dan kemauan bagian ini terdapat pada lorong satu
sampai lorong empat.
3. Arupadhatu : Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa yaitu
tempat para dewa bagian ini terdapat pada teras bundar tingkat I, II,
dan III beserta Stupa Induk.
b. Patung
Di dalam bangunan Budha terdapat patung-patung Budha berjumlah 504
buah diantaranya sebagai berikut :
Patung Budha yang terdapat pada relung-relung : 432 Buah
Sedangkan pada teras-teras I, II, III berjumlah : 72Buah
Jumlah : 504 Buah
Agar lebih jelas susunan-susunan patung Budha pada Budha sebagai
berikut:
1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha
2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha
3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha
4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha
5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha
6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha
7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha
8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha
Jumlah : 504 Patung Budha
Sekilas patung Budha itu tampak serupa semuanya namun sesungguhnya
ada juga perbedaannya perbedaan yang sangat jelas dan juga yang
membedakan satu sama lainya adalah dalam sikap tangannya yang disebut
Mudra dan merupakan ciri khas untuk setiap patung sikap tangan patung
Budha di Candi Borobudur ada 6 macam hanya saja macam mudra yang di
miliki menghadap semua arah (Timur, Selatan, Barat dan Utara) pada
bagian rupadhatu langkah V maupun pada bagian arupadhatu pada
umumnya menggambarkan maksud yang sama maka jumlah mudra yang
pokok ada 5 kelima mudra itu adalah Bhumispara-Mudra Wara-Mudra,
Dhayana-Mudra, Abhaya-Mudra, Dharma Cakra-Mudra.
c. Patung Singa
Pada Candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa
jumlah patung singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah akan tetapi bila
dihitung sekarang jumlahnya berkurang karena berbagai sebab satu
satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat yang juga
menghadap ke barat seolah-olah sedang menjaga bangunan Candi
Borobudur yang megah dan anggun.
d. Stupa
- Stupa Induk berukuran lebih besar dari stupa-stupa lainya dan terletak
di tengah-tengah paling atas yang merupakan mahkota dari seluruh
monumen bangunan Candi Borobudur, garis tengah Stupa induk +
9.90 m puncak yang tertinggi disebut pinakel / Yasti Cikkara, terletak
diatas Padmaganda dan juga trletak di garis Harmika.
- Stupa Berlubang / Terawang
Yang dimaksud stupa berlubang atau terawang ialah Stupa yang
terdapat pada teras I, II, III dimana didalamnya terdapat patung Budha.
Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72 Buah,
stupa-stupa tersebut berada pada tingkat Arupadhatu
Teras I terdapat 32 Stupa
Teras II terdapat 24 Stupa
Teras III terdapat 16 Stupa
Jumlah 72 Stupa-Stupa kecil
Stupa kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya
saja perbedaannya yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil
dari stupa yang lainya, seolah-olah menjadi hiasan bangunan Candi
Borobudur keberadaan stupa ini menempati relung-relung pada
langkah ke-II sampai langkah ke-V sedangkan pada langkah-I berupa
Keben dan sebagian berupa stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472
buah.
e. Relief-Relief Karmawibhangga bagian yang terlihat sekarang ini tidaklah
sebagaimana bangunan aslinya karena alasan teknis maupun yang lainya
maka candi dibuatkan batu tambahan sebagai penutup Relief
Karmawibhanga yang terdapat pada bagian Kamadhatu berjumlah 160
buah pigura yang secara jelas menggambarkan tentang hawa nafsu dan
kenikmatan serta akibat perbuatan dosa dan juga hukuman yang diterima
tetapi ada juga perbuatan baik serta pahalanya.Yang diperlihatkan pada
relief-relief itu antara lain :
- Gambaran mengenai mulut-mulut yang usil orang yang suka mabuk-
mabukan, perbuatan-perbuatan lain yang mengakibatkan suatu dosa.
- Perbuatan terpuji, gambaran mengenai orang yang suka menolong
ziarah ke tempat suci, bermurah hati kepada sesama dan lain-lain yang
mengakibatkan orang mendapatkan ketentraman hidup dan dapat
pahala.
2.3. Pengaruh Objek Wisata Terhadap Masyarakat Sekitar
Pengaruh objek wisata terhadap masyarakat yang ada disekitarnya yaitu
masyarakat yang berada disekitar objek wisata hampir semuanya berprofesi
sebagai pengerajin benda-benda kerajinan tangan yang dijual sebagai souvenir
atau ole-oleh untuk wisatawan domestik maupun wisatawan asing serta
memberikan lapangan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan bagi warga
yang ada disekitar objek wisata tersebut.
BAB III
KUNJUNGAN KE INDUSTRI
3.1. Nama Lokasi
Nama lokasi yang dikunjungi ketika dalam perjalanan study banding ke industri
yaitu Kerajinan Perak Kotagede.
3.2. Sejarah Berdirinya
Selain bangunan-bangunan dan tempat bersejarah peninggalan Kerajaan
Mataram Islam yang dapat anda kunjungi, dapat juga dilihat peninggalan sejarah
lainnya yang sampai sekarang masih dipertahankan misalnya seni pembuatan
kerajinan perak. Sebenarnya kerajinan perak ini telah dilakukan turun temurun
sejak dahulu dan berawal dari pemenuhan kebutuhan akan perhiasan atau
perlengkapan lainnya bagi Raja dan Kraton serta kerabat-kerabatnya. Lokasi
perajin perak ada dihampir setiap sudut.
Kotagede dari pasar kotagede hingga Masjid Agung dan bekas Istana
Mataram Islam. Dan hampir sepanjang jalan Kotagede terdapat puluhan toko,
perajin maupun koperasi kerajinan perak. Seni kerajinan perak Kotagede muncul
bersamaan dengan berdirinya kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Pada
masa pemerintahan Panembahan Senopati, beliau memerintahkan abdi dalem
kriya untuk membuat perhiasan dari emas dan perak. Terutama pada masa
pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII, beliau sangat terpikat dengan
keindahan kerajinan logam ini kemudian memerintahkan abdi dalem kriya untuk
meneruskan dan mengembangkan seni kerajinan logam tersebut.
Keindahan seni kerajinan logam ini, khususnya kerajinan perak Kotagede,
tersebar hingga ke mancanegara, hingga suatu saat seorang pedagang dari
Belanda datang ke Kotagede untuk memesan barang-barang yang terbuat dari
perak. Barang-barang tersebut berupa benda-benda keperluan rumah tangga orang
Eropa seperti tempat lilin, perabot makan dan minum serta perhiasan gaya Eropa
dengan motif tradisional Kotagede. Sejak saat itulah pesanan barang-barang perak
terus meningkat, sehingga Pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu lembaga
khusus guna menjaga dan meningkatkan kualitas teknik pembuatan kerajinan
perak dan pengembangan pemasarannya. Lembaga ini bernama "Stichting
Beverding Van Het Yogyakarta Kent Ambacht". Pada tahun 1930-1940an banyak
bermunculan perusahaan-perusahaan kerajinan perak. Masing-masing perusahaan
berusaha meningkatkan kualitas produknya dan menciptakan motif-motif baru.
Pada masa inilah kerajinan perak Kotagede benar-benar mengalami masa jaya.
Selain unsur historisnya yang telah membuktikan keberadaan dan keunggulannya,
kerajinan perak Kotagede lebih variatif dengan menonjolkan nilai artistik yang
sangat tinggi dengan ciri khas benang yang lembut.
Kebanyakan ornamen kerajinan perak Kotagede bercorak motif tumbuh-
tumbuhan, seperti motif daun dan bunga teratai. Ciri khas yang tetap
dipertahankan adalah pengerjaan barang kerajinan secara manual, karena sejak
jaman dulu sampai sekarang tetap mengandalkan ketrampilan tangan. Baik
kerajinan perak lempengan atau kerajinan perak filigri (seutas kawat perak tipis
dipilih satu persatu dan dirangkai sedemikian rupa untuk memperoleh bentuk
yang dikehendaki) dikerjakan dengan penuh ketelitian. Sebagian lagi memerlukan
proses yang berbeda, misalnya dengan melalui proses pembakaran utntuk
memperoleh perak bakar yang juga banyak digemari.
3.3. Pemasaran
3.4. Jenis-jenis Barang yang Diproduksi
Perak dari Kotagede diminati banyak orang karena mempertahankan cara
pembuatannya yang serba manual dan tidak menggunakan mesin sama sekali.
Jenis-jenis produk yang ditawarkan diantaranya adalah filigri (memiliki tekstur
berlubang-lubang), tatak ukir (memiliki tekstur menonjol), dan casting (dicetak).
Terdapat pula produk-produk yang memerlukan keterampilan tangan secara
khusus, misalnya cincin dan kalung.
Kerajinan perak Kotagede sangat menonjolkan kebudayaan setempat.
Bentuk-bentuk ornamennya terinspirasi dari motif-motif batik yang cantik. Selain
itu, bentuk-bentuk pajangan perak umumnya berupa miniatur kehidupan
masyarakat Jawa, misalnya andong, becak, dan sebagainya
3.5. Proses Produksi
Dalam pembuatan benda atau perhiasan perak, langkah pertama yang
dikerjakan perajin adalah membuat rancangan terlebih dahulu. Gambar tersebut
kemudian dipindahkan kedalam cetakan. Bahan dasar berupa kuningan atau
tembaga kemudian dituang kedalam cetakan, setelah itu dipalis dengan perak
melalui proses penyepuhan. Langkah-langkah tersebut tidak sama untuk setiap
produk. Ada beberapa barang yang dibuat dengan cara berbeda.
3.6. Pengaruh Industri Terhadap Masayarakat Sekitar
Pengaruh industri terhadap masyarakat yang ada disekitar yaitu
masyarakat disekitar tempat industri yang pengangguran banyak bekerja di lokasi
industri tersebut dan banyak warga sekitar berprofesi sebagai pengrajin kesenian
ukiran tangan serta banyak warga yang berada di sekitar area industri mampu
mengunakan bahasa inggris walaupun mereka tidak memiliki pendidikan yang
cukup mengenai bahasa inggris hal itu disebabkan proses akulturasi budaya asing
sehingga banyak wisatawan asing yang datang ke lokasi industri sehingga
mengkondisikan masyarakat untuk ikut berbicara berbahasa inggris dengan cara
berdagang atau menawarkan produk atau usaha yang mereka miliki.
BAB IV
KUNJUNGAN KE PERGURUAN TINGGI
4.1. Nama dan Lokasi
INFORMASI UNIVERSITAS
LOKASI
Negara IndonesiaPropinsi DI YogyakartaKota Sleman
Alamat Universitas
1. Kampus terpadu / Pusat Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta - 55584
2. Taman Siswa Campus Jalan Taman Siswa No. 158 Yogyakarta -55151
3. Cik Di Tiro Campus Jalan Cik Di Tiro No. 1 Yogyakarta - 55223
4. Demangan Campus Jl. Demangan Baru No. 24 Yogyakarta -55281
5. Condong Catur Campus Jalan Condong Catur Ring Road Utara, Depok, Sleman, Yogyakarta - 55383
Kode Pos 55584Telp +62 (274) 898444Fax +62 (274) 898459Email [email protected] http://www.uii.ac.id
4.2. Waktu Kunjungan
4.3. Riwayat Berdirinya
UII (Universitas Islam Indonesia) yang dikenal selama ini didirikan pada
tanggal 27 Rajab 1364 H atau bertepatan dengan 8 Juli 1945 (40 hari sebelum
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia), dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI) di
Jakarta. STI merupakan cita-cita luhur tokoh-tokoh nasional Indonesia yang
melihat kenyataan bahwa ketika itu pendidikan tinggi yang ada adalah milik
Belanda (Technische Hoogeschool atau ITB kini, Recht Hoogeschool di Jakarta
dan Sekolah Tinggi Pertanian di Bogor yang sekarang disebut IPB. STI lahir
untuk menjadi bukti adanya kesadaran berpendidikan pada masyarakat pribumi.
Dibidani oleh tokoh-tokoh nasional seperti Dr. Mohammad Hatta (Proklamator
dan mantan Wakil Presiden RI), Moh. Natsir, Prof. KHA. Muzakkir, Mohamad
Roem, KH. Wahid Hasjim, dll, menjadikan STI sebagai basis pengembangan
pendidikan yang bercorak nasional dan Islamis serta menjadi tumpuan harapan
seluruh anak bangsa. Seiring hijrahnya ibukota Republik Indonesia ke
Yogyakarta, maka STI pun hijrah dan diresmikan kembali oleh Presiden Soekarno
pada tanggal 27 Rajab 1365 H atau bertepatan dengan tanggal 10 April 1946
bertempat di Dalem Pangulon Yogyakarta.
Untuk peningkatan peran dalam perjuangan, maka STI yang kala itu
menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam, diubah menjadi Universitas dengan
nama University Islam Indonesia atau sekarang Universitas Islam Indonesia
(Islamic University of Indonesia, Al Jamiah Islamiyah Al Indonesiyah) pada
tahun 1947. Realisasi perubahan STI menjadi UII didahului pembukaan kelas
pendahuluan (semacam pra universitas) yang diresmikan pada bulan Maret 1948
di Pendopo nDalem Purbojo, Ngasem Yogyakarta. Sedangkan pembukaan UII
(menggantikan STI) secara resmi di selenggarakan pada tanggal 27 Rajab 1367 H
(bertepatan dengan tanggal 4 Juni 1948) bertempat di nDalem Kepatihan
Yogyakarta dan mendapat kunjungan dari para menteri serta pejabat sipil dan
militer lainnya. Dengan demikian, pada tanggal 27 Rajab (4 Juni 1948) hadirlah
Universitas Islam Indonesia (UII) yang merupakan wajah baru STI dan telah
resmi beroperasi sejak tiga tahun sebelumnya di Negara Republik Indonesia. Pada
saat diresmikan, UII membuka empat Fakultas, yaitu : Fakultas Ekonomi,
Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Agama. UII sebagai
universitas swasta tertua di Indonesia, kemudian berkembang sangat pesat dengan
lebih 22 fakultas cabang, tersebar diseluruh Indonesia (Surakarta, Madiun,
Purwokerto, Gorontalo, Bangil, Cirebon dan Klaten) dengan pusatnya di
Yogyakarta.
Namun seiring dengan kebijaksanaan pemerintah bahwa cabang
universitas harus ditiadakan, maka cabang-cabang ini kemudian tumbuh sebagai
perguruan tinggi baru (baik negeri ataupun swasta) atau tergabung dengan
perguruan tinggi negeri yang telah ada. Jadi secara tidak langsung UII mendorong
tumbuh dan berkembangnya perguruan-perguruan tinggi diberbagai kota di
Indonesia dan UII secara nyata menjadi bagian dari sejarah pendidikan nasional
itu sendiri. Satu misi sederhana dalam kata namun berat, sangat berat, bahkan
dalam kenyataannya yang teremban dalam perjalanan sejarah ini adalah
mewujudkan kata-kata Bung Hatta dalam pidato peresmian UII kala itu: “Di
Sekolah Tinggi Islam ini akan bertemu agama (religion) dengan ilmu (science)
dalam kerjasama yang baik untuk membantu peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
”Kini UII telah berkembang menjadi salah satu universitas swasta terbaik di
negeri ini dengan memiliki 8 fakultas, yakni :
1. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (Faculty of Civil Engineering and
Planning).
2. Fakultas Ekonomi (Faculty of Economics).
3. Fakultas Teknik Industri (Faculty of Industrial Engineering).
4. Fakultas Ilmu Agama Islam (Faculty of Islamics Studies).
5. Fakultas Hukum (Faculty of Law).
6. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Faculty of Mathematic and
Natural Science).
7. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (Faculty of Psychology and Social
Cultural Science).
8. Fakultas Kedokteran (Medicine).
FAKULTAS PSIKOLOGI & SOSIAL BUDAYA
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII adalah salah satu fakultas yang
berkembang pesat di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Fakultas ini merupakan
integrasi dan sinergi dari Program Studi Psikologi (berdiri sejak 1995/1996), Program
Studi Ilmu Komunikasi (berdiri sejak 2004/2005), Program Diploma 3 Bahasa Inggris
(berdiri sejak 2004/2005), dan Program Magister Psikologi (berdiri sejak 2005/2006).
Sampai dengan tahun akademik 2008/2009, tercatat tidak kurang dari 1970 orang
mahasiswa aktif, 36 orang tenaga edukatif tetap, dan 32 orang tenaga administratif.
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII memiliki sejarah yang unik. Kelahirannya
dimulai dari pendirian Fakultas Psikologi dengan satu Program Studi, yaitu Prodi
Psikologi pada 15 April 1995. Sembilan tahun berikutnya, yaitu 2004 Universitas Islam
Indonesia mendirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya dengan satu Prodi, yaitu Prodi
Ilmu Komunikasi. Seiring dengan reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2006,
Universitas Islam Indonesia melakukan merger dua fakultas tersebut ditambah Program
Diploma 3 Bahasa Inggris (D3), dan secara resmi terbentuklah Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII. Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Pengurus
Harian Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia Nomor : 03 Tahun 2006 tentang
Struktur dan Organisasi Universitas Islam Indonesia. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya memberi lingkungan yang bersahabat, nyaman dan menyenangkan untuk belajar.
Pada awal perkuliahan mahasiswa baru akan mengikuti serangkaian kegiatan
pendampingan. Pendampingan adalah program pendapat dan pengalaman antara
mahasiswa senior yang telah menunjukkan prestasinya dengan mahasiswa baru. Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya sangat menghargai prestasi mahasiswa. Begitu
tingginya apresiasi fakultas terhadap aktivitas mahasiswa, disediakan berbagai
penghargaan. Salah satunya adalah pemberian Anugerah Prestasi Mahasiswa yang
diadakan sekitar bulan April-Mei setiap tahunnya. Anugerah tersebut berisi penghargaan
terhadap prestasi akademik, penelitian, publikasi di media masa, pembimbingan,
kesenian, dan olahraga, serta pemilihan mahasiswa teladan. Perlu diketahui bahwa ini
adalah satu acara yang langka, mungkin belum ada di kampus lain. Di kampus lain hanya
ada penghargaan terhadap prestasi akademik. Kegiatan ini termasuk salah satu kegiatan
yang banyak diapresiasi mahasiswa dan alumni.
Fakultas dan Program Studi
Fakultas Teknik Akreditasi : A, BNama Jurusan Teknik Lingkungan Akreditasi : BNama Jurusan Teknik Sipil Akreditasi : ANama Jurusan Teknik Arsitektur Akreditasi : A
Akademi : Diploma : Sarjana : 3 Magister : 1 Doktorat :
Fakultas Studi Islam Akreditasi : A, BNama Jurusan Pendidikan Agama Islam Akreditasi : ANama Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam Akreditasi : BNama Jurusan Hukum Islam Akreditasi : A
Akademi : Diploma : Sarjana : 3 Magister : 1 Doktorat :
Fakultas MIPA Akreditasi : BNama Jurusan Statistika Akreditasi : BNama Jurusan Kimia Akreditasi : BNama Jurusan Farmasi Akreditasi : B
Akademi : Diploma : 1 Sarjana : 3 Magister : Doktorat :
Fakultas Psikologi & Budaya Akreditasi : ANama Jurusan Psikologi Akreditasi : ANama Jurusan Ilmu Komunikasi Akreditasi : -
Akademi : Diploma : 1 Sarjana : 2 Magister : 1 Doktorat :
Fakultas Hukum Akreditasi : ANama Jurusan Ilmu Hukum Akreditasi : A
Akademi : Diploma : Sarjana : 1 Magister : 1 Doktorat : 1
Fakultas Ekonomi Akreditasi : ANama Jurusan Manajemen Akreditasi : ANama Jurusan Akuntansi Akreditasi : ANama Jurusan Ilmu Ekonomi Akreditasi : A
Akademi : Diploma : 1 Sarjana : 3 Magister : 1 Doktorat :
Fakultas Kedokteran Akreditasi : BNama Jurusan Pendidikan Dokter Akreditasi : B
Akademi : Diploma : Sarjana : 1 Magister : Doktorat :
4.4. Visi dan Misi
Visi
Terwujudnya Universitas Islam Indonesia sebagai Rahmatan lil'alamin,
memiliki komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah dibidang
pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan dakwah Islamiyah.
Misi
Menegakkan Wahyu Ilahi dan Sunnah Nabi sebagai sumber kebenaran
abadi yang membawa rahmat pada alam semesta melalui pengembangan dan
penyebaran ilmu, teknologi, budaya dan seni yang berjiawal Islam, dalam rangka
membentuk cendikiawan muslim dan pemimpin bangsa yang bertakwa dan
berakhlak mulia yang mempunyai keunggulan dalam keilmuan keislaman,
kepemimpinan, keahlian profesional dan kemandirian, berilmu amaliyah dan
beramal ilmiah
4.5. Struktur Organisasi
LEMBAGA KEMAHASISWAAN FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU
SOSIAL BUDAYA UII JOGJA
Kantor : Gedung unit XII lantai 2 Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
Lokasi : Kampus Terpadu Jl. Kaliurang Km 14.5, Besi, Sleman, Yogyakarta
55584
Yogyakarta, Indonesia
KETUA LEM DARI ZAMAN KE ZAMAN :
1995-1997 : MEDDY OKTAVIANSYAH
1997-1999 : ADI HERYADI
1999-2002 : ARIF BAHTIAR
2002-2004 : RIFI HAMDANI LUBIS
2004-2006 : JAAN PAMUJI
2006-2008 : BAROKTA EKNOW PRAWIRA
2008-2010 : PRADITA WINDRA SUKMONO
2010- SKRG : ADHI HUTAMA HABIBIE
Profil LEM FPS BUII 2008-2009
VISI
“OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA MAHASISWA
SEBAGAI PELAKSANA ASPIRASI MAHASISWA GUNA MENDORONG
PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA YANG BERLANDASKAN
PADA NILAI KEINTELEKTUALAN DAN KEISLAMAN DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG DIRIDHOI ALLAH SWT”
MISI
1. MENINGKATKAN IMAN DAN TAQWA KEPADA ALLAH SWT.
2. MENINGKATKAN KAPABILITAS MAHASISWA DALAM BIDANG
KEILMUAN.
3. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA MELALUI
KEGIATAN YANG BERMANFAAT.
4. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.
5. MENGEMBANGKAN JARINGAN INFORMASI MAHASISWA.
6. MANAJEMEN SUMBER DAYA MAHASISWA YANG
DEMOKRATIS.
Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
berfungsi untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa di tingkatan fakultas. Visi
LEM FPSB periode 2008-2009 memiliki tiga tahapan pencapaian. Yang
pertama yaitu optimalisasi peran dan fungsi lembaga. Kedua optimalisasi
peran dan fungsi diharapkan dapat mendorong pembentukan karakter
mahasiswa yang berlandaskan pada nilai-nilai keintelektualan dan ke-Islaman.
Ketiga, diharapkan dengan tercapainya karakter mahasiswa yang berlandaskan
pada nilai-nilai keintelektualan dan ke-Islaman maka akan dapat mewujudkan
masyarakat yang diridhoi oleh Allah SWT di kemudian hari.
Berlandaskan pada visi dan misi tersebut strategi kebijakan kepengurusan kali
ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Pengembangan sumber daya mahasiswa.
Pengembangan sumber daya mahasiswa berfungsi mengurusi masalah
internal kampus dan internal lembaga. Asesmen kebutuhan dilakukan
untuk menganalisa kebutuhan mahasiswa. Setelah kebutuhan mahasiswa
diketahui maka dapat diformulasikan dalam sebuah bentuk program kerja.
2. Penguatan jaringan dan pengabdian kepada masyarakat jaringan yang kuat
memiliki peranan vital dalam sebuah lembaga. Sebuah lembaga akan
seperti ”katak dalam tempurung” jika tidak pernah melihat perkembangan
dunia luar. Oleh karena itu penguatan jaringan eksternal lembaga mutlak
dibutuhkan. Di sisi lain masyarakat luar juga membutuhkan kontribusi
nyata dari mahasiswa. Mahasiswa adalah tumpuan masyarakat, karena di
mata masyarakat mahasiswa memiliki stereotype kaum intelektual yang
mampu mewujudkan perkataannya kedalam perbuatan.
3. Penyebaran informasi yang menyeluruh. Kebutuhan akan informasi
mutlak diperlukan oleh sebuah lembaga. Selain itu penyebaran informasi
berguna untuk menunjukkan eksistensi sebuah lembaga.
4. Pengelolaan minat dan bakat mahasiwa. Minat dan bakat mahasiswa yang
sudah terbentuk tidak akan optimal jika tidak dikelola dengan baik. Oleh
karena itu dibutuhkan sebuah metode yang tepat untuk mengelola minat
dan bakat mahasiswa. Dengan visi dan misi tersebut diatas diharapkan
LEM FPSB Periode 2008-2009 dapat menjalankan peran dan fungsinya
dengan sebaik-baiknya, sehingga aspirasi mahasiswa dapat terakomodir
dengan optimal. LEM FPSB, Bersatu Untuk Maju!!!
STRUKTUR PENGURUS LEM UII 2010 - 2011
Ketua Lem : Eko Nusriman
Sekretaris : Vicky Seven Brando
Wakil Sekretaris : Septianisa Reza Santosa.
Bendahara : Tyas Setyowati
Wakil Bendahara : Putri Nur Aini
Departemen PSDM : Afif D.B Panjaitan
1. Muhammad Nur Arifin
2. Hazel Ariantara
3. Mufidah
4. Katarina Ekowati
5. Aprilia
Departemen Medkominfo : Puguh Mardhika Saputra
1. Anugrah Utomo
2. Fitra Ferdianto
3. Dhinie Sumatrie
4. Nindia Saskia M
Departemen Krema : Rifqi Yaqob
1. Savina Amalia
2. Muhammad Agung M.P
3. Rustam Sidiq
4. Bambang Hartoyo
5. Heni Widiningsih
Departemen Karma : Ilham Akbar.
1. Juraida
2. Ernawati
3. Dian Kartika Sari
4. Muh Safri
5. Ariyo Priyambodo
6. Aldy Galih Proyoga
Departemen Pajak : Gandhi Muhclisin
1. Taufiq Akbar Kadir
2. Yayan Sumaryono
3. Sandy Olivian Nugraha
4. Rio Rachmat E.
5. Togar Ibrahim Hasibuan
4.6. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Tipe Ujian Masuk
Computer Based Test (CBT) CBT adalah pola seleksi melalui Ujian Potensi
Calon Mahasiswa (UPCM) yang diselenggarakan dengan menggunakan
komputer. Calon dapat memilih maksimal 2 pilihan program studi. Tes
dilaksanakan di UII dan di kota-kota tertentu di luar DIY. Semua program studi
melakukan penerimaan dengan pola CBT ini namun untuk Fakultas Kedokteran
tidak melaksanakan CBT di luar Kampus UII. Info lebih lanjut dapat diperoleh di
website www.uii.ac.id.
Paper Based Test (PBT) PBT adalah pola seleksi melalui Ujian Potensi Calon
Mahasiswa (UPCM) yang diselenggarakan secara tertulis. PBT terdiri dari dua
kategori yaitu Prestasi dan Mandiri yang dilaksanakan hanya di Kampus Terpadu
UII. Semua program studi melakukan penerimaan dengan pola PBT Prestasi.
Beberapa program studi juga akan menerima dengan cara PBT Mandiri yang
rinciannya akan diinformasikan kemudian.
Keterangan :
BIAYA DAN PENDAFTARAN
COMPUTER BASED TEST (CBT)
CBT untuk Strata 1 (S1)
Untuk calon yang melakukan ujian CBT di Kampus UII dikenai biaya
pendaftaran sebesar Rp 175.000,00 dan bila dengan tes TOEFL-like dikenai
biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000,00.
Untuk calon yang melakukan ujian CBT diluar Kampus UII dikenai biaya
pendaftaran sebesar Rp 200.000,00.
CBT untuk Diploma 3 (D3)
Untuk calon yang melakukan ujian CBT di Kampus UII dikenai biaya
pendaftaran sebesar Rp 125.000,00.
Untuk calon yang melakukan ujian CBT diluar Kampus UII dikenai biaya
sebesar Rp. 175.000,00.
Calon mahasiswa yang memilih Program Studi di Strata 1 dan Diploma III
(pilihan ganda), dikenakan biaya CBT seperti Jenjang Strata 1 yaitu Rp
175.000,00.
PAPER BASED TEST (PBT)
Biaya pendaftaran PBT adalah sebesar Rp 175.000,00. Pendaftaran dapat
dilakukan on site maupun on line.
1. Pendaftaran on site dilakukan di Gedung Rektorat (lantai 1) Kampus
Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII), Jl. Kaliurang, Km 14,5 ;
Yogyakarta, Telp. (0274) 898444 (hunting) dengan membayar uang
pendaftaran di bank yang tersedia di lokasi.
2. Pendaftaran on line melalui website UII www.uii.ac.id. dengan membayar
melalui transfer ke Bank Mandiri Cabang Yogyakarta Sudirman Nomor
Rekening 137-0002150890 paling lambat satu minggu sebelum berakhirnya
pendaftaran. Peserta yang melakukan pembayaran dengan cara transfer harus
mengirimkan bukti pembayaran melalui fax. 0274-898459 atau e-
mail:[email protected]. Harap Menyertakan :
1. Nama peserta dan pilihan periode ujian (pilihan jalur pendaftaran
2. Alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk konfirmasi
3. calon mahasiswa harus menyerahkan syarat-syarat pendaftaran di Gedung
Rektorat (lantai 1) Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang km 14,5
Yogyakarta, selambat-lambatnya satu hari sebelum pelaksanaan tes, untuk
selanjutnya menerima Kartu Peserta UPCM.
4.7. Proses perkuliahan
4.8. Tamatan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dianjurkan mahasiswa Stipsi Abdi Nusa dapat mengaplikasikan ilmu
yang didapat dalam melaksanakan perkuliahan sehingga mahasiswa dapat
bekerja dengan profesional didalam mengembangkan ilmu yang didapat.
Sehingga dalam bermasyarakat mahasiswa dapat mengetahui hubungan individu
dengan individu yang lain dan mengubah memperbaiki masing-masing individu.
Oleh karena itu belajar sangat diperlukan karena kemampuan berkembang
melalui belajar dan manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih dan
menetapkan keputusan penting dalam kehidupan manusia itu sendiri.
5.2. Saran
- Perawatan peninggalan sejarah dan budaya sudah mulai berkurang dan
kurang disadari oleh masyarakat dan pemerintah baik di daerah maupun di
kota. Melalui permasalahan tersebut maka sebaiknya perlu adanya
pembudayaan dan pelestariaan kembali pengunaanya dalam masyarakat.
Agar masyarakat tahu seperti apa peninggalan sejarah seperti candi, relief
dan peninggalan sejarah lainnya. Maka hendaklah kita sadari betul
bahwasanya sangatlah penting satu kekayaan budaya kita terselamatkan.
- Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sesuai dengan bakat dan minat
mahasiswa.
- Sebaiknya diharapkan para dosen pembimbing dapat memberikan
bimbingan yang lebih baik lagi dengan mahasiswa agar mampu
mengembangkan wawasan yang dimiliki mahasiswa kepada masyarakat
melalui Praktek Kerja Lapangan.
- Agar masyarakat dapat menjaga dan memelihara serta melestarikan
peninggalan sejarah dan kebudayaan dengan kesadaran diri dan tanpa
merusaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Islam Indonesia, Jogyakarta