Laporan PKL
-
Upload
hollic-anthony-mensen -
Category
Documents
-
view
105 -
download
1
description
Transcript of Laporan PKL
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
SMK NEGERI 7 JAKARTA Tahun ajaran 2012/2013
Di PT. REPUBLIKA MEDIA MANDIRI
Disusun oleh
Nama : - Mochammad Khuliq Illahi Anjani (XII CP 3)
- Rimas Agung (XII CP2)
- Dimas Dwi Yulianto (XII CP 3)
Program Study Keahlian : Produksi Grafika
SMK NEGERI 7 JAKARTA TIMUR
Jl. Tenggiri No. 1 Jakarta Timur
Website: www.smkn7.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun Laporan Hasil Praktek Kerja Industri
(Prakerin) SMK Negeri 7 Jakarta Tahun Ajaran 2012-2013.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat nilai kelulusan dalam bidang produktif bagi siswa-siswi
SMK Negeri 7 Grafika Rawamangun Jakarta Timur.
Semua pengetahuan yang kami dapatkan dengan mengikuti Prakerin ini yang dilaksanan di PT.
Republika Media Mandiri adalah kami bisa tahu peralatan dan sistem kerja alat-alat yang belum di
beritahukan dalam pembelajaran formal di sekolah.
Kami mengucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu dan mau
bekerjasama serta terlibat dalam menyelesaikan Laporan Hasil Prakerin tahun ajaran 2012 - 2013,
semoga segala darma bakti yang telah disumbangkan bagi kelancaran penyelesaian laporan kami
mendapatkan Pahala Dari Allah SWT, Amin.
Akhirnya kami atas nama peserta didik SMK Negeri 7 Jakarta dengan segala kerendahan hati
mohon pamit serta maaf yang setulus-tulusnya atas kekurangan, kesalahan, kekhilafan, kebodohan,
serta kecerobohan selama kami menulis laporan Hasil Prakerin dan melaksanakan Prakerin di PT.
Republika Media Mandiri tahun ajaran 2012 – 2013. Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini,
masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan. Untuk itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun dalam perbaikan laporan dikemudian hari.
Jakarta, 20 November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
2| P a g e
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................... 3
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktek Kerja Industri..................................................................... 4
B. Tujuan Praktek Kerja Industri.............................................................................. 4
C. Manfaat Praktek Kerja Industri............................................................................. 5
D. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Industri........................................................... 5
E. Metode pengumpulan data (Referensi)……………………………………………………………… 5
BAB II. ISI
A. Sejarah Perusahaan………………………………………………………………………………………….. 6
B. Struktur Organisasi…………………........................................................................... 8
C. Uraian Hasil………………………................................................................................. 8
D. Lain – Lain………………………………………………………………………………………………………... 15
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 16
B. Lampiran……….............................................................................................. 16
C. Dokumentasi……………………………………………………………………………………………… 16
D. Lembar pengesahan………………………………………………………………………………… 16
BAB I
3| P a g e
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Seiring pesatnya perkembangan teknologi, dunia pendidikan di tuntut untuk lebih
menyongsong era globalisasi. Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan tersebut maka Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) hendaknya di serapi dengan keimanan dan ketaqwaan. Ilmu
yang di dapat dalam bangku sekolah dirasakan masih sangat kurang sehingga di perlukan sebuah
Praktek kerja secara langsung ke perusahaan / industri yang bisa membantu kami dan bisa kami
jadikan perbandingan ketika kami menerima pelajaran di sekolah dan menjadi modal untuk bisa
melaju ke dunia kerja nantinya.
Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, dan tata terib
kerja. Siswa juga diharapkan tidak menganggap Praktek Kerja Industri sebagai rekreasi, melainkan
sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi Industri secara langsung.
B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSRI
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ditunjukan untuk membentuk supaya memiliki
professional kerja antara lain :
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang membentuk kemampuan
siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program keahlian dan
disiplin ilmunya.
2. Menumbuh kembangkan dan memanfaatkan siswa professional yang diperlukan siswa untuk
memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan
kerja antara lain : Struktur organisasi usaha, asosiasi usaha, jenjang karir, dan menengah usaha.
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada sesuatu atau iklim
lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai pekerja, sebagai penerima upah maupun
sebagai pekerja mandiri, terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.
C. MANFAAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI
4| P a g e
1. Bagi Siswa:
a) Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman.
b) Terjalin hubungan yang lebih erat antara SMK Negeri 7 Jakarta dengan
perusahaan/industri sehingga memudahkan akses lulusan untuk mencari pekerjaan di
perusahaan yang bersangkutan.
2. Bagi Perusahaan/Industri:
a) Usaha/industri diharapkan mendapatkan inovasi sehingga perusahaan bisa lebih maju.
b) Memudahkan perusahaan/industri untuk mencari tenaga kerja yang berpendidikan dan
berpengalaman.
D. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kunjungan indsutri pada tanggal 22 Juli 2013 s/d 22 November 2013 di:
-PT. REPUBLIKA MEDIA MANDIRI
Jl. Rawa Bali II No. 1 Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur.
E. METODE PENGUMPULAN DATA (REFERENSI)
Metode pengumpulan data yang terangkum dalam Laporan Hasil Praktek Kunjungan Industri
industri secara tertulis ini menggunakan sistem wawancara dan penyerapan pembelajaran saat
melakukan Prakerin yang hasilnya tertulis dalam buku catatan. Selain itu pula pengumpulan
dokumentasi juga dilakukan dengan menggunakan media dokumentasi seperti menggunakan
kamera. Selain itu juga, beberapa data spesifik yang tidak sempat diberitahukan saat menjalani
Praktek Kerja Industri, tereferensi dari media sosial seperti internet dan koran.
BAB II
5| P a g e
ISI
A. SEJARAH PERUSAHAAN
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di
Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat Islam,
khususnya para wartawan profesional muda yang dipimpin oleh ex wartawan Tempo, Zaim Uchrowi
yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
yang saat itu diketuai BJ Habibie dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin
penerbitan saat itu memungkinkan upaya - upaya
tersebut berbuah. Republika terbit perdana pada 4
Januari 199
Koran ini terbit di bawah bendera perusahaan
PT Abdi Bangsa. Setelah BJ Habibie tak lagi menjadi
presiden dan seiring dengan surutnya kiprah politik ICMI
selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi Bangsa,
pada akhir 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh
kelompok Mahaka Media.
PT Abdi Bangsa selanjutnya menjadi perusahaan
induk, dan Republika berada di bawah bendera PT
Republika Media Mandiri, salah satu anak perusahaan
PT Abdi Bangsa. Di bawah bendera Mahaka Media, kelompok ini juga menerbitkan Majalah Golf
Digest Indonesia, Majalah Parents Indonesia, stasiun radio Jak FM, Gen FM, Delta FM, FeMale Radio,
Prambors, Jak tv, dan Alif TV.
Walau berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun misi. Namun
harus diakui, ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan
independensi Republika menjadi lebih kuat. Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang.
Republika menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.
Bahkan Republika telah memiliki banyak cabang diseluruh Jakarta dan Indonesia. Salah satunya
adalah cabang PT Republika Media Mandiri, tempat kami menjalankan prakerin yang beralamat di Jl.
Rawa Bali di Kawasan Industri Pulogadung.
6| P a g e
Figure 1: PT. Republika Media Mandiri ketika pertama kali direskmikan.
Direktur utama Republika saat ini adalah Erick Thohir yang juga merupakan Ketua Umum
Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) periode 2010 - 2013.
- Pemimpin Redaksi
Hingga kini, Republika telah mengalami berkali-kali pergantian pemimpin redaksi. Pemimpin
redaksi yang pertama adalah Parni Hadi, lalu Andi Makmur Makka, Zaim Uchrowi, Tommy Tamtomo,
Yayat Supriyatna, Asro Kamal Rokan, Ikhwanul Kiram Mashuri dan saat ini adalah Nasihin Masha.
- Penghargaan
1993: Juara Pertama Lomba Perwajahan Media Cetak
2005: Koran Terbaik 2004 dari Dewan Pers, yang menilai dari sisi penerapan kaidah
jurnalistik
2006: Koran Terbaik 2005 dari Dewan Pers
2007: Koran Nasional Terbaik 2006 dari Majalah Cakram, sebuah majalah komunikasi,
kehumasan, dan periklanan.
Beberapa kali meraih penghargaan dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa sebagai
koran berbahasa Indonesia terbaik, peringkat I maupun peringkat di bawahnya.
- Penghargaan Perorangan
Wartawan-wartawan Republika meraih berbagai macam penghargaan dari Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), maupun dari berbagai institusi lainnya.
- Jadwal
Setiap harinya, Republika mencetak kabar berita terkini. Setiap hari Senin sampai Kamis,
percetakan Republika mencetak hingga 32 halaman. Sedangkan hari Jumat dan sabtu mencetak
24 halaman untuk diterbitkan esok harinya. Untuk edisi hari selasa (Senin malam), republika
mencetak Leisure yang memuat berita – berita seputar gaya hidup dan parenting. Sementara
hari Rabu mencetak Dialog Jumat untuk diterbitkan hari Jumat yang memuat kajian – kajian
islami. Sama halnya seperti kolom Khazanah, meski berbeda di waktu penerbitan.
Percetaka Republika Media Mandiri melakukan 3 kali percetakan secara bertahap. Cetakan
pertama secara umum biasanya mencetak halaman 25 sampai halaman 32. Cetakan kedua
mencetak halaman 13 sampai halaman 24. Sementara cetakan terakhir mencetak halaman 1
sampai halaman 12. Dari ketiga proses percetakan, biasanya mencetak oplah hingga 470.000
eksemplar. Termasuk dengan mencetak Republika khusus Kabar Jabar.
7| P a g e
B. STRUKTUR ORGANISASI
C. PEMBAHASAN DAN URAIAN HASIL
1. Pracetak
1.1 CJJ ( Cetak Jarak Jauh )
CJJ adalah proses pengiriman naskah atau data dengan memanfaatkan jaringan dengan
system server dari suatu daerah ke daerah lain. Untuk saat ini sudah mampu dilakukan antar Negara.
1.2 Image Setter
Image Setter adalah proses pengaturan halaman yang telah disesuaikan oleh tiap-tiap edisi.
Potongan halaman yang telah ditentukan oleh edisi biasanya disebut dengan katern (tata letak
halaman). Data atau naskah yang masuk dengan kemudian di download dengan aplikasi File Zilla.
Bila sudah di download masukan file tersebut ke program aplikasi In-Design untuk mengatur lay-out,
dan di save dengan format PDF. Setelah itu masukan data PDF tersebut ke aplikasi Studio RIP untuk
melakukan proses ripping (pengecekan ulang sebelum dijadikan lembaran plate) dan pengecekan
separasi warna.
1.3 CTP ( Computer To Plate )
Teknologi CTP (Computer-To-Plate), yaitu proses pencetakan atau print dengan cara digital
pada lembaran plat untuk keperluan pada mesin cetak offset. Proses ini dikerjakan pada tahapan
“prepress” atau proses persiapan cetak.
CTP atau disebut juga “direct-to-plate” berarti proses pembuatan pelat cetak untuk
keperluan mesin offset secara langsung dari (file) komputer.
8| P a g e
Saat ini penggunaan teknologi
CTP semakin banyak ditemukan pada
industri percetakan. Penggunaan
komputer selain masalah ekonomis,
mengingat biaya buruh yang mahal
maka aspek fleksibilitas penggunaan
komputer yang menghilangkan proses
reproduksi menjadi pertimbangan
penting menuju ke perubahan CTP.
Teknologi CTP masih relatif baru
di Indonesia, yakni baru sekitar tahun
2000-an. Dibanding dengan sistem Computer To Film (CTF).
Sesuai istilah direct-to-plate, proses pembuatannya pada plate tanpa mengunakan proses
pembuatan film foto reproduksi, image /text /media secara langsung di print pada lembaran plate
dari file komputer. File digital tidak perlu dirubah atau dimodifikasi kebeberapa file yang berbeda
karena sudah diprogram dengan system RIP. Hasil dari pembuatan plaet sama persis dan sesuai
dengan data yang ada pada file.
Ada banyak jenis Printer CTP dengan berbagai merk yang masing - masing menawar kan fitur
yang berbeda.
Printer Plate yang dibuat menggunakan
jenis plate thermal. Keunikan dari plate ini adalah
tidak peka terhadap cahaya melainkan terhadap
panas yang dikeluarkan oleh gelombang cahaya
tertentu. Karena tidak peka terhadap cahaya,
plate thermal dapat di tangani langsung di ruang
terbuka tanpa harus menggunakan lampu
pengaman seperti jenis plate lain.
Keunikannya yang lain adalah emulsinya
yang besifat binary, artinya image baru akan
terbentuk setelah melewati nilai threshold tertentu. Dibawah nilai threshold yang ditentukan gambar
tidak akan terbentuk. Hal ini berarti plate hermal tidak mengenal istilah over exposed atau under
exposed. Saat ini plate thermal diakui merupakan plate terbaik untuk mereproduksi gambar.
9| P a g e
Figure 2: Mesin CTP di PT. Republika Media Mandiri
Mesin Plate CTP ada yang telah dilengkapi dengan Color Proofing yang dicetak dengan Hi-
Quality Color Plotter menggunakan Software seperti GMG Color Proffing. Hasil proof ini akan
menunjukkan kualitas dari file yang di print, dan dapat menjadi acuan dalam mencetak dengan
akurasi yang tinggi sehingga menghindari ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa
yang tercetak.
Untuk beberapa jenis pekerjaan, seperti pencetakan buku, majalah, tabloid, poster,
kalender, dan cetakan lain yang hanya membutuhkan plate sekali cetak, maka plate CTP sudah
unggul dalam banyak hal.
Keuntungan lain menggunakan CTP :
- Daya tahan cetak dengan tinta konvensional sampai 500.000 exp, tinta UV sampai 150.000
exp.
- Dihasilkannya “First Generation Dot”. Yakni dari data digital langsung ke pelat tidak melewati
suatu media lain/film.
- Dot yang lebih tajam dibandingkan dengan pelat konvensional.
- Tidak ada kesalahan copy pada pelat akibat debu, potongan film yang tertinggal, dan lain-
lain.
- Lebih fleksibel untuk pekerjaan mendadak
- Cetak raster lebih stabil. Mampu menghasilkan titik raster dari 1 % hingga 99% sehingga
jangkauan warna menjadi lebih lebar, sehingga detil pada area highlight maupun shadow
menjadi lebih baik.
- Ramah lingkungan karena tidak ada film yang terbuang.
1.4 Raster
Raster adalah kumpulan titik-titik yang digunakan untuk membentuk gradasi warna pada
teknik cetak. Sudut raster adalah ukuran bessar kecilnya titik (raster) yang nantinya membentuk
gradasi warna pada cetakan. Bentuk raster bermacam-macam ada yang membentuk bulat, kotak,
elips, dan banyak bentuk lainnya.
Sudut raster adalah sudut pada film yang berguna membentuk gradasi warna pada cetakan.
Letak lajur titik raster terdapat garis vertical dan garis horizontal. Sudut raster warna :
- Cyan : 15º
- Magenta : 75º
- Yellow : 90º
- Black : 135º
10| P a g e
2. Cetak
Cetak adalah proses akhir memindahkan gambar dari acuan cetak kebahan cetakan. Dalam
proses cetak, kehati-hatian sangat diperlukan karena bila lengah bisa mempengaruhi hasil cetakan.
Adapun proses-proses cetak yaitu :
1. Persiapan cetak
2. Mulai cetak
3. Selesai cetak
2.1 Persiapan Cetak
Sebelum kita mencetak ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai proses persiapan cetak,
yaitu:
a. Webbing
b. Membuat pola
c. Pemasangan plate
d. Pengisian tinta
A. Webbing
Webbing adalah proses memasukan kertas ke dalam mesin dari reelstand sampai folder
sesuai tata letak dan aturan-aturan yang telah ditentukan. Dalam proses webbing kita harus
memperhatikan jalur-jalurnya agar unit 1, 2, dan 3 tidak bertabrakan. Selain itu saat kita memasukan
gabungan dari 3 unit yang tiap unitnya membawa 1 kertas, dan harus tepat dan rata.
B. Membuat Pola
Sebelum membuat pola, siapkan terlebih dahulu roll kertas yang akan dibuat pola dan
mempersiapkan peralatan yang digunakan.
Langkah-langkah membuat pola :
a. Cek terlebih dahulu rol yang akan kita buat apakah ada yang cacat atau tidak.
b. Potong terlebih dahulubeberapa lembar kertas bila rol tida ada yang cacat.
11| P a g e
c. Tarik kertas atau rol untuk mengencangkan sehingga tidak ada angina yang masuk.
d. Ambilah pola dan beri tanda potongan dan tanda belt area.
e. Rekatkan doubletape unntuk merekatkan roll untuk sambungan kertas, dan perhatikan jalur
yang akan dipasangi doubletape.
f. Bila pemasangan doubletape telah selesai, pasang juga 3M dan berilah tanda sambungan
rol.
C. Pemasangan Plate
Proses pemasangan plate tahap akhir dari persiapan sebelum cetak. Pemasangan plate
harus hati-hati karena bila kita lengah tangan kita bias tergiling oleh silinder-silinder mesin web. Saat
kita ingin memasang plate tentukan dahulu posisi knoknya. Setelah itu masukan ke lubang knoknya.
Tekan tombol inching sehingga silinder plate berputar. Lalu tarik plat dan aktifkan tombol silinder
plate untuk memudahkan saat pemasangan, Saat memencet tombol harus sesuai dengan urutan
tombol yang terlebih dahulu yaitu pilih silinder plate yang akan dipasang, tekan Damp Forme lalu
tekan Impression. Lalu masukan bagian plate ke dalam knoknya. Lalu kembalikan tombol seperti
semula, jika sudah terpasang tekan Auto.
2.2 Mulai Cetak
Setelah selesai persiapan cetak telah terpenuhi maka kita siap untuk melanjutkan ke tahap
mencetak. Sebelum itu kita harus mengenal mesin yang akan kita pakai untuk mencetak. Di PT.
Republika mesin web yang dipakai adalah “MANUGRAPH CITYLINE EXPRESS” dengan tiga buah
Reelstand, tiga buah unit printing, sebuah console dan sebuah Folder.
12| P a g e
A. Reelstand
Berfungsi : - Untuk menumpu atau menyangga kertas berbentuk gulungan.
- Untuk mengatur tegangan kertas.
- Untuk melaksanakan proses penyambungan roll.
- Untuk mengatur posisi lateral kertas.
- Jenis-jenis Reelstand : - Single roll-stand
- Double roll-stand
- Three roll-stand
B. Printing Units
Berfungsi untuk memindahkan image yang berupa film tinta dari permukaaan blanket kemudian
ke permukaan kertas melalui bantuan tekanan dan kecepatan tertentu secara berulang-ulang.
Bagian-bagian dari printing unit, yaitu :
- Printing Couple : Bagian dari printing units yang terdiri dari satu rangkaian roll-roll pembasah
(dampening system), satu rangkaian roll-roll penintaan (Inking system),
sebuah silinder blanket.
- Sistem Penintaan : Terdiri dari beberapa roll tinta yang berfungsi memindahkan roll tinta
merata dari bak tinta atau page-pack sampai ke permukaan plate.
- Sistem Pembasahan : Terdiri dari beberapa roll pembasah yang terbuat dari logam dan karet
yang berfungsi membasahi permukaan plate dengan lapisan air.
Ada pula macam-macam Printing units :
1. Silinder Plate : Silinder yang utuh dengan celah sejajar sumbuh silinder untuk pemasangan plate.
2. Silinder Blanket : Silinder yang utuh dengan sedikit celah sejajar sumbuh dengan pemasangan
blanket.
13| P a g e
C. Folder
Berfungsi untuk melipat dan memotong lintasan
kertas yang telah tercetak melalui bentuk kateren atau
lipatan.
Biasanya terdapat pada unit pengeluaran pada
mesin. Pisau pemotong folder adalah sus yang
berbentuk seperti kuku Bima dari Pandawa Lima.
D. Console
Berfungsi untuk mengatur:
- Aktivitas dari mesin web ketika mesin web sedang berjalan atau dalam keadaan AUTO.
- Untuk mengatur masuknya atau pasokan air yang diperlukan mesin web.
- Untuk mengatur tekanan angin.
- Untuk Mengendalikan kecepatan atau gerak lipatan folder.
14| P a g e
Setelah kita mengetahui mesin yang kita pakai dan kondisinya. Barulah kita siap untuk
mencetak, mula-mula pastikan tombol AUTO pada mesin telah aktif. Lalu aktifkan console dengan
menekan tombol hijau. Naikan kecepatan dengan menekan tombol speed pada console hingga
mesin web bergerak dan kecepatanya bertambah. Aturlah air bila hasil cetakan masih nge-block atau
masih kotor.
C. LAIN – LAIN
- Melubangi pelat.
Pekerjaan ini dilakukan untuk melubangi pelat setelah melalui proses pracetak dan sebelum
diserahkan untuk melakukan pencetakan. Tujuannya untuk melubangi sisi pelat agar dapat dikaitkan
pada rol pelat dan lebih mudah dalam tahpa pemasangan. Alasan lain, agar pelat tidak mudah
bergeser ketika dalam kondisi AUTO.
- Melipat Pelat.
Pekerjaan ini nyaris sama tujuannya dengan melubangi pelat. Hanya saja dari tahap dan
cara melakukannya yang cukup berbeda. Berfungsi untuk melipat pelat yang telah dilubangi dengan
menggunakan mesin manual. Tari tuasnya untuk mendapatkan letak pelat yang sesuai, setelah itu
kunci dan kemudian lipat pelat dengan tuas yang sudah ada.
Figure 3: Mesin manual untuk melubangi pelat (Kiri), dan mesin manual untuk melipat pelat (Kanan)
15| P a g e
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari hasil laporan Praktek kerja Industri diatas, dapat disimpulkan bahwa prakerin ke PT.
Republika Media Mandiri tersebut berbuah baik bagi peserta didik terutama kami, karena dapat
mengenalkan dunia industri kepada peserta didik yang sebelumnya tidak didapat disekolahan dalam
ajaran akademis maupun kejuruan.
Oleh karena itu diharapkan peserta didik bisa menjadi cikal bakal orang – orang kreatif dan menjadi
tunas – tunas baru untuk berkontribusi aktif sehingga dunia industri selalu dapat bertumbuh dan
berkembang seiring dengan semakin padatnya era globalisasi.
2. LAMPIRAN - LAMPIRAN
Laporan hasil kunjungan industri SMK Negeri 7 Jakarta:
-Tujuan Praktek Kerja Industri
-Metode pungumpulan data
-Uraian hasil Praktek Kerja Industri
3. DOKUMENTASI
Pracetak
16| P a g e
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PADAB KOMPTENSI BIDANG KEAHLIAN PRODUKSI GRAFIKA
DI PT. REPUBLIKA MEDIA MANDIRI
PembimbingIndustri/ perusahaan
…………………………………
Pembimbingsekolah
……………………………….
Ketua Kompetensi KeahlianCetak Produksi
………………………………………..
Kepala SMK Negeri 7 Jakarta
Drs. Asep Supriatna HadiriNIP. 196310041987031005
18| P a g e