Laporan PKL

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Mahasiswa merupakan golongan kaum intelektual yang bernaung di bawah suatu perguruan tinggi, segala tindakan, aktifitas dan pola pikir seorang mahasisiwa tidak terlepas dari sikap ilmiahnya sebagai golongan yang terdidik. Keberadaan seorang mahasisiwa diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi positif baik saat dia berada di lingkungan kampus maupun saat terjun di lingkungan masyarakat, dan seorang mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pola pikir dan pola tingkah laku yang ilmiah dimanapun dia berada sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Industri pariwisata seperti Perusahaan Penerbangan (Airlines), Biro Perjalanan Wisata (Travel Agen), serta Objek Wisata merupakan suatu laboraturium yang berada di luar lingkungan kampus yang dapat dijadikan sebagai sarana penerapan sekaligus pendalaman ilmu dan pengalaman dalam program PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi mahasiswa jurusan Usaha Wisata. Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) sangat diharuskan bagi setiap mahasiswa program Diploma III Pariwisata. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa dapat menerapkan ilmu-ilmu atau teori-teori yang telah dipelajari selama proses perkuliahan berlangsung. Selain itu PKL juga bertujuan untuk mengenal 1

Transcript of Laporan PKL

Page 1: Laporan PKL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Mahasiswa merupakan golongan kaum intelektual yang bernaung di bawah suatu

perguruan tinggi, segala tindakan, aktifitas dan pola pikir seorang mahasisiwa tidak terlepas

dari sikap ilmiahnya sebagai golongan yang terdidik. Keberadaan seorang mahasisiwa

diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi positif baik saat dia berada di lingkungan

kampus maupun saat terjun di lingkungan masyarakat, dan seorang mahasiswa diharapkan

dapat menerapkan pola pikir dan pola tingkah laku yang ilmiah dimanapun dia berada sesuai

dengan keahlian yang dimilikinya.

Industri pariwisata seperti Perusahaan Penerbangan (Airlines), Biro Perjalanan Wisata

(Travel Agen), serta Objek Wisata merupakan suatu laboraturium yang berada di luar

lingkungan kampus yang dapat dijadikan sebagai sarana penerapan sekaligus pendalaman

ilmu dan pengalaman dalam program PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi mahasiswa jurusan

Usaha Wisata.

Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) sangat diharuskan bagi setiap mahasiswa

program Diploma III Pariwisata. Hal ini bertujuan agar para mahasiswa dapat menerapkan

ilmu-ilmu atau teori-teori yang telah dipelajari selama proses perkuliahan berlangsung. Selain

itu PKL juga bertujuan untuk mengenal setiap aktifitas konkret yang berhubungan dengan

industri pariwisata agar mahasiswa tidak merasa kaku saat terjun langsung di lingkungan

kerja nantinya.

Setelah masa PKL usai, mahasiswa juga diharuskan membuat suatu laporan ilmiah

secara tertulis berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama menjalani PKL. Hal ini

meliputi tentang uraian bagaimana sistem tata operasional perusahaan, etika perusahaan,

sistem organisasi dan hierarki perusahaan, keinginan customer, dan sebagainya.

Jadi, setelah menyelesaikan studinya, mahasiswa dapat menuangkan ilmunya dengan

sempurna dalam kehidupan sehari-hari.

1

Page 2: Laporan PKL

1.1 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa D III Pariwisata pada

Bidang Keahlian Usaha Wisata adalah sebagai berikut :

Menerapkan teori-teori ilmiah yang telah dipelajari selama masa perkuliahan

berlangsung.

Mengasah keterampilan dan pengalaman melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia di

industri pariwisata.

Menciptakan kebiasaan disiplin kerja untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab

yang tinggi terhadap suatu pekerjaan.

Menciptakan pengalaman-pengalaman baru bagi mahasisiwa dalam menghadapi

masalah pekerjaan.

Membangkitkan rasa percaya diri agar tidak kaku terhadap suatu pekerjaan

sehingga nantinya akan mampu bersaing untuk membangun karir dalam bidang

industri pariwisata.

Melatih mahasiswa agar mudah berbaur dengan sesama rekan kerja untuk

menciptakan suasana kerja yang harmonis.

Menyalurkan kretivitas untuk menumbuhkan motivasi kerja.

Memenuhi persyaratan akademis, untuk memperoleh Sertifikat Program Diploma

III Pariwisata USU.

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan

Penyusunan laporan PKL secara tertulis merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa

Program Studi Pariwisata bidang keahlian Usaha Wisata. Adapun tujuannya adalah sebagai

berikut:

Memantapkan ilmu yang telah diperoleh selama PKL secara tertulis agar tidak

hanya dapat dijadikan sebagai pengalaman semata, akan tetapi juga dapat

dijadikan sumber bacaan.

Untuk melatih mahasiswa agar lebih terbiasa dengan laporan ilmiah sehingga akan

mempermudah mahasiswa dalam menyusun Kertas Karya.

Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk menuangkan buah pikiran serta berbagi

pengalaman dalam bentuk tulisan.

Sebagai salah satu bukti nyata bahwa mahasiswa/penulis memang benar-benar

telah melaksanakan PKL dengan berasungguh-sungguh.

2

Page 3: Laporan PKL

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengartian Pariwisata dan Kepariwisataan

A. Pariwisata

Arti ‘pariwisata’ belum banyak diungkapkan oleh para ahli bahasa dan pariwisata

Indonesia. Kata pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata.

Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar.

Wisata berarti perjalanan.

Oleh karena itu, kata pariwisata itu dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan

berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat lain.

Menurut pendapat beberapa ahli mengenai pariwisata dapat didefinisikan sebagai

berikut:

1. McIntosh (1995:10) menyatakan bahwa pariwisata merupakan aktivitas,

pelayanan dan produk hasil industry pariwisata yang mampu menciptakan

pengalaman perjalanan bagi wisatawan.

2. Norval menyatakan bahwa pariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang

berhubungan dengan masuk, tinggal, dan pergarakan penduduk asing di dalam

atau di luar suatu negara, kota, atau wilayah tertentu.

3. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 (Bab I, Pasal I, Ayat 3) menerangkan bahwa

pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas

serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan

pemerintah daerah.

B. Kepariwisataan

Kepariwisataan mempunyai peranan penting untuk memperluas dan meratakan

kesempatan kerja, dan lapangan kerja mendorong pembangunan daerah dan memperbesar

pendapatan Negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkaya

3

Page 4: Laporan PKL

kebudayaan nasional dan memantapkan pembinaan dalam rangka memperkokoh jati diri

bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa. Tidak heran bila pemerintah Indonesia

memberikan perhatian yang lebih besar di bidang ini.

Di dalam UU No. 9 Tahun 1990 terdapat beberapa pengertian tentang kepariwisataan,

yakni:

a) Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebahagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan

daya tarik wisata.

b) Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk

pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

tersebut.

c) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dunia usaha dan

masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan

wisatawan (PP No 24/1979).

d) Usaha pemerintah adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyelenggarakan jasa

pariwisata atau menyediakan dan mengusahakan objek dan daya tarik wisata,

usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.

e) Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan pariwisata.

f) Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran

wisatawan.

2.2 Pengertian Biro Perjalanan Wisata dan Paket Wisata

A. Biro Perjalanan Wisata (BPW)

Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang menyelenggarakan kegiatan wisata dan jasa

lain yang terkait dengan penyelenggaraan perjalanan wisata baik dalam ke luar negeri

maupun sebaliknya.

Berikut ini adalah beberapa tugas dari biro perjalanan wisata:

Merencanakan dan mengemas komponen perjalanan wisata, meliputi sarana

wisata, objekbdan daya tarik wisata yang dikemas dalam bentuk paket wisata.

4

Page 5: Laporan PKL

Menyelenggarakan penjualan paket wisata dengan cara menyalurkan melalui agen

perjalanan dan atau menjual langsung kepada wisatawan atau konsumen.

Menyediakan pelayanan pramuwisata untuk paket wisata yang dijual.

Menyediakan layanan angkutan wisata.

Menyediakan jasa pemesanan akomodasi, restoran, tempat konvensi, tiket

pertujukan seni budaya, dan kunjungan ke objek wisata.

Menyediakan jasa pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor, visa atau

dokumen lainnya.

Menyelenggarakan perjalanan ibadah agama dan perjalanan insentif.

B. Paket Wisata (Tour Package)

Paket Wisata yaitu wisata dengan acara tetap dan rutin, dengan harga yang sudah

ditetepkan, termasuk untuk transfer (jemputan untuk wisatawan di stasiun, bandara, atau

pelabuhan ke hotel dan sebaliknya), pengangkutan (transport), fasilitas akomodasi

(penginapan), dan rekreasi ke objek-objek wisata.

Dilihat dari sudut pandang aktivitas/kegiatan terdapat beberapa jenis paket tour, yaitu:

Pleasure Tourism

Recreation Tourism

Cultural Tourism

Adventure Tourism

Sport Tourism

Business Tourism

Convention Tourism

Special Interest Tourism

5

Page 6: Laporan PKL

2.3 Pengertian Penerbangan, Reservasi, Ticketing dan Sales Report

A. Penerbangan (Airlines)

Menurut R. S. Damardjati dalam bukunya Istilah-Istilah Dunia Pariwisata (2001 : 06)

mengemukakan pengertian perusahaan penerbangan sebagai berikut : “Perusahaan

penerbangan adalah perusahaan miliki swasta atau pemerintah yang khusus

menyelenggarakan pelayanan angkutan udara untuk penumpang umum baik yang berjadwal

(schedule service/regular flight) maupun yang tidak berjadwal (non schedule service).

Penerbangan berjadwal menempuh rute penerbangan berdasarkan jadwal waktu, kota

tujuan maupun kota-kota persinggahan yang tetap. Sedangkan penerbangan tidak berjadwal

sebaliknya, dengan waktu, rute, maupun kota-kota tujuan dan persinggahan bergantung

kepada kebutuhan dan permintaan pihak penyewa.

Sedangkan menurut F. X. Widadi A. Suwarno (2001 : 7) berpendapat “Perusahaan

penerbangan atau airlines adalah perusahaan penerbangan yang menerbitkan dokumen

penerbangan untuk mengangkut penumpang beserta bagasinya, barang kiriman (kargo), dan

benda pos (mail) dengan pesawat udara”.

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan penerbangan

adalah suatu perusahaan angkutan udara yang memberikan dan menyelenggarakan pelayanan

jasa angkutan udara yang mengoperasikan dan menerbitkan dokumen penerbangan dengan

teratur dan terencana untuk mengangkut penumpang, bagasi penumpang, barang kiriman

(kargo), dan benda pos ke tempat tujuan.

B. Reservasi

Reservasi adalah perjanjian pemesanan, penyediaan dan pembukuan pada suatu

tempat dan pada periode waktu tertentu bagi calon pelanggan berikut dengan produk jasa

berserta permintaan fasilitas-fasilitas tertentu jika diperlukan seperti wheel chair, stretcher,

special meal, dan unaccompanied.

Adapun manajemen reservasi secara garis besar adalah :

1. Melakukan penjualan tiket kepada walking passanger.

2. Melayani telephone sales (pemesanan tiket melalui telepon).

6

Page 7: Laporan PKL

3. Melakukan booking, termasuk pemeriksaan ulang data penumpang.

4. Menyelesaikan pembayaran, berikut dokumen-dokumen pembayaran misalnya

kwitansi.

5. Meng-issued ticket.

6. Membuat sales report (laporan penjualan: biasanya perhari).

Tugas resevasi:

Memonitor posisi reservasi di dalam system

Mencatat pembukuan (baik melalui sistem maupun manual)

Pembatalan pembukuan

Meningkatkan load factor (pemenuhan pesawat)

Mencatat permintaan khusus seperti wheelchair dan streetchair

Memberitahukan kepada penumpang perubahan-perubahan penerbangan pada

waktu-waktu tertentu (misalnya delay dan cancel)

Menyampaikan tingkat isian pesawat (load factor) ke atasannya.

Menginformasikan ketersediaan seat yang dapat dijual kepada pelanggan

Melaksanakan over booking dengan control yang ketat.

Tarif atau fare adalah harga tiket pesawat udara yang harus dibayar oleh penumpang

untuk suatu route penerbangan. Harga tersebut biasanya dicantumkan pada tiket yang

diterbitkan, termasuk biaya dan segala persyaratan yang mengikatnya. Jumlah uang yang

tertera pada tiket penerbangan terdiri dari beberapa komponen biaya yang harus dibayar oleh

penumpang. Tarif penerbangan tersebut bukan tarif yang ditetapkan dan berlaku bagi masing-

masing perusahaan penerbangan, tetapi tarif yang ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku

untuk seluruh perusahaan penerbangan domestik.Penetapan tarif oleh pemerintah dan berlaku

untuk seluruh perusahaan penerbangan bertujuan agar tidak terjadi persaingan harga antar

perusahaan penerbangan. Untuk menarik perhatian dan merebut konsumen, perusahaan

penerbangan dapat memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen.

C. Ticketting

Tugas utama bagian ticketing terhadap walking passanger (calon penumpang yang

langsung datang ke kantor) yaitu:

7

Page 8: Laporan PKL

Meng-check reservasi (Menanyakan kode booking)

Memastikan kembali reservasi penumpang

Menerima payment

Menerbitkan kwitansi/bukti pembayaran

Menerbitkan ticket (issued ticket)

Membacakan kembali reservasi dan mengingatkan kembali waktu check-in, serta

memberitahukan jumlah free bagasi

Greeting (mengucapkan salam).

D. Sales report

Selain bertugas melakukan proses reservasi, booking, dan ticketing, sales counter

juga diwajibkan untuk melakukan sales report atau membuat laporan penjualan perhari

kepada bagian accounting, kemudian bagian accounting memeriksa kelengkapan laporan

yang disampaikan oleh sales counter dan merekap data laporan penjualan untuk dicocokkan

dengan kas yang ada.

Sales report adalah laporan jumlah penjualan yang dihasilkan oleh bagian

penjualan/ticketing setiap hari .

8

Page 9: Laporan PKL

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Laporan PKL di Sibayak Trans Tour & Travel

Sibayak Trans Tour & Travel merupakan salah satu biro perjalanan wisata dan agen

tiket beberapa maskapai penerbangan yang berdiri pada tahun 1995 yang awalnya adalah

usaha penginapan berupa losmen yang bernama Losmen Sibayak Guest House yang berdiri

pada tahun 1986. Seiring perkembangan jaman dan kurangnya Biro perjalanan wisata di

Berastagi, maka pemilik losmen mengembangkan usahanya di bidang biro perjalanan wisata.

Bertempat di Jalan Veteran No.19 Berastagi ini melayani dan membantu masyarakat dalam

hal pengurusan akomodasi dan perjalanan, baik merupakan perjalanan dinas, perjalanan

wisata keluarga maupun dalam hal pengurusan travel dokumen yang perlukan oleh setiap

orang yang akan bepergian keluar negeri.

Selain sebagai biro perjalanan, Sibayak Trans Tour & Travel juga melayani penjualan

tiket pesawat secara online, diantaranya tiket pesawat Batavia Air, Lion Air, Garuda Airline

dan Sriwijaya Air. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya demand dari masyarakat di Tanah

Karo secara umum dan Berastagi secara khusus yang banyak terbang ke provinsi lain atau ke

luar Negeri dengan berbagai macam alasan.

PT. Sibayak Trans Tour & Travel juga menyediakan Car Rental dan melayani paket

wisata seperti Tanah Karo Overland Tour, Danau Toba Tour 4 Days 3 Night,dan juga

menawarkan paket wisata keluar Negeri seperti Asia dan Eropa . Untuk paket tur sendiri

Mascot Travel masi melayani paket tur dalam negeri. Bahkan PT.Sibayak Tour & Travel

kerap didatangi wisatawan asing khususnya mulai bulan Juni hingga Agustus.

Untuk meningkatkan penjualan tiket maupun permintaan akan paket tour, maka PT.

Sibayak Trans Tour & travel berupaya melakukan promosi ke beberapa media masa seperti

koran dan radio lokal Tanah Karo.

9

Page 10: Laporan PKL

PT. Sibayak Trans Tour & Travel merupakan biro perjalanan yang paling baik di

Tanah Karo, dan mereka selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada

para custumer. Beberapa perusahaan telah berkerjasama dalam hal penjualan dan pembelian

tiket pesawat. Dengan adanya link/hubungan ke beberapa perusahan, maka hal ini sangat

membantu proses marketing perusahaan sehingga PT. Sibayak Trans Tour & Travel bisa

memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh customer.

3.2 Laporan PKL di PT. METRO BATAVIA AIRLINES

3.2.1 Latar Belakang PT. Metro Batavia Air Perwakilan Medan

PT. Metro Batavia Airlines yang lebih akrab disebut dengan Batavia Air merupakan

salah satu perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia. Salah satu cabang perusahaan

penerbangan Batavia Air yang ada di Medan, terletak di jalan S. Parman No. 234 S-T.

Perusahaan ini beroperasi secara resmi pada tanggal 5 Januari 2002, namun izin

Dirjen Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan sudah ada sejak tanggal 16 November

2001.

Misi PT. Metro Batavia Airlines adalah berusaha untuk selalu mengutamakan

keselamatan penerbangan dengan menjalankan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien

dengan mengoptimalkan penggunaan biaya dalam mencapai nilai menguntungkan bagi

pelanggan. Semboyan dari PT. Metro Batavia adalah Trust Us To Fly.

Batavia Airlines mempunyai konsep Low Cost Carrier (LCC) yaitu konsisten sebagai

maskapai berkonsep murah sehingga terjangkau oleh masyarakat ekonomi menengah

kebawah. Komitmen untuk memberikan pelayanan jasa penerbangan bagi masyarakat tidak

sekedar berorientasi padaprofit oriented, namun juga sebagai upaya untuk melayani

masyarakat dari berbagai strata sosial.

Dalam melakukan strategi pemasarannya, Batavia Airlines tidak menggunakan

promosi besar-besaran. Perusahaan ini menyadari bahwa hal yang terpenting dari jasa bisnis

jasa penerbangan adalah memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pengguna jasa

merasa puas menggunakan pesawat Batavia Airlines, maka pengguna jasa penerbangan akan

kembali memilih Batavia Airlines sebagai alternatif utama penyelenggaraan penerbangan.

Armada yang dimiliki oleh PT. Metro Batavia Airlines yaitu :

10

Page 11: Laporan PKL

1. Boeing 737-200 Adv

2. Boeing 737-300 Adv

3. Boeing 737-400 Adv

4. Airbus A-319

5. Airbus A-320

Batavia airlines melayani 29 rute penerbangan domestik dan 2 penerbangan

internasional. Batavia Airlines mengoperasikan 98 penerbangan setiap harinya dan melayani

45 tujuan di seluruh Indonesia, Guangzhou, Kuching. Guna meningkatkan pelayanannya,

Batavia Airlines akan selalu meningkatkan jumlah armadanya untuk menjamin kenyamanan

penumpang.

3.1.2 Persyaratan Pengangkutan Penumpang dan Bagasi

Batavia Air berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memberikan layanan

transportasi udara sederhana kepada semua pelanggan, dan selalu berusaha mencari cara

untuk menyempurnakan hal tersebut. Layanan-layanan Batavia air, yang mencakup aspek-

aspek tertentu dari pemesanan kursi dan persyaratan perjalanan, dirancang untuk

mencerminkan kesungguhan tersebut, bahkan dalam beberapa hal Batavia Air memberikan

lebih dari apa yang disyaratkan secara tegas dalam undang-undang.

a). Langkah-langkah pengamanan tambahan

Batavia air telah menanggapi dengan segera dan sepenuhnya arahan dari Departemen

Perhubungan Indonesia (Dephub) untuk meningkatkan keamanan untuk semua Bandara

Indonesia dan Peraturan Barang Berbahaya dari ICAO (International Civil Association

Organization) dan IATA (International Air Transport Association) dan dalam peraturan lain.

Oleh sebab itu, Penumpang Batavia Air mungkin dapat mengalami berbagai keterlambatan

karena adanya langkah-langkah pengamanan tambahan. Penumpang dan Bagasi Penumpang

akan diperiksa secara lebih seksama. Selain daftar barang-barang berbahaya yang umum,

sebagai bagian dari langkah-langkah pengamanan tambahan, Dephub juga melarang barang-

barang berikut ini untuk dibawa ke dalam Bagasi kabin:

Senjata api mainan atau replika (plastik atau logam)

Ketapel

11

Page 12: Laporan PKL

Alat makan rumah tangga

Pisau, berapa pun panjangnya

Pisau kertas

Pisau cukur

Peralatan pedagang

Bahan peledak atau bahan yang mudah terbakar

Gunting

Alat suntik

Jarum rajut

Cairan aerosol, gas butana, isi ulang pematik dan benda tajam lainnya

b). Bagasi

Setiap penumpang Batavia diberikan bagasi Cuma-Cuma dalam melakukan

penerbangan yang diperiksa/ditimbang saat check in bagasi yaitu :

a) Untuk penumpang dewasa, penerbangan komersial 20 kg.

b) Untuk penumpang anak-anak yang membayar tarif penuh orang dewasa

diperlukan sama dengan penumpang dewasa.

c) Penumpang bayi yang di bawah dari umur 2 tahun tidak mendapatkan hak bagasi

Cuma-Cuma.

d) Untuk penumpang penerbangan yang rute tujuan atau keberangkatan Singapura 25

kg, Waingapu 15 kg, Maumere 15 kg, Sorong 15 kg, dan Manokwari 15 kg.

Pada dasarnya bagasi Cuma-Cuma dibuat dalam ruang bagasi (checked baggage).

Untuk bagasi ini penumpang mendapat tanda bukti (baggage tag), yang diperlukan untuk

pengambilan di stasiun tujuan. Bagasi kabin untuk penumpang hanya diizinkan 1 koli dengan

12

Page 13: Laporan PKL

berat 5 kg dan ukuran maksimum 23 x 36 x 56 (115 cm2). Bagasi yang kecil ukurannya serta

ringan boleh dibawa penumpang ke dalam kabin(cabin baggage atau unchecked baggage).

Berat kabin itu ditetapkan maksimum 5kg dan kabin harus berada dalam pengawasan dan

tanggung jawab penumpang.

Selain bagasi Cuma-Cuma yang berupa barang-barang sehari-hari, guna keperluan

selama dalam penerbangan tiap penumpang juga diizinkan membawa dengan Cuma-Cuma :

a. Sebuah tas tangan wanita

b. Sebuah payung dan tongkat

c. Sebuah kamera

d. Bahan bacaan seperlunya selama dalam penerbangan

e. Sehelai selendang atau baju dingin.

f. Kursi roda lipat untuk penumpang lumpuh atau alat penolong berjalan.

g. Keranjang bayi beserta persediaan makanan.

h. Barang-barang kecil lainnya seperti : kotak, alat kecantikan, radio genggam, tas

kantor, mesin tik portable.

Dalam check in bagasi ada juga barang-barang yang harus melalui syarat-syarat tertentu

misalnya : Senjata api/tajam dan mesin

c). Kehilangan atau kerusakan Bagasi yang Dititipkan

Batavia Air tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan hilangnya barang

bawaan/bagasi yang tercatat maupun tidak tercatat oleh pihak perusahaan kecuali Batavia Air

melakukan kelalaian atas rusak dan hilangnya barang/bagasi penumpang.

Batavia Air akan membayar Rp 20.000 per kg untuk kompensasi bagasi hilang. Jika

penumpang tidak ingin menerima kompensasi dalam bentuk uang dan meminta tiket. Ini

harus sesuai dengan persetujuan CEO.

13

Page 14: Laporan PKL

Batavia Air akan bertanggung jawab untuk mendapatkan tas untuk penumpang dalam

72 jam apabila terjadi kesalahan dalam pengiriman bagasi penumpang Intepretasi Judul setiap

artikel adalah untuk memudahkan saja, dan tidak akan digunakan untuk menafsirkan tulisan.

Perubahan dan Pengabaian Tidak satupun dari agen resmi dari Batavia, karyawan atau

perwakilan yang berwenang untuk menambah atau mengubah Syarat dan Ketentuan

Maskapai ini atau mengabaikan ketentuannya.

d). Penumpang dengan kebutuhan khusus

Maksudnya adalah mereka yang menurut medis, secara fisik atau mental memerlukan

bantuan khusus misalnya penumpang lumpuh yang waktu check in diberikan kursi roda untuk

tempat duduk, penumpang buta, penumpang tuli, dan sebagainya.

Jika ada penumpang penyandang cacat, Batavia akan meminta dari penumpang untuk

melakukan perjalanan dengan seorang pendamping untuk alasan keselamatan yang dapat

membantu penumpang dan diri mereka sendiri ketika terjadi evakuasi pesawat atau untuk

membantu penumpang memahami petunjuk keselamatan.

Batavia Air hanya dapat membawa maksimum empat penumpang yang memiliki

kekurangan mobilitas per penerbangan, dua diantaranya disediakan untuk penumpang yang

tidak memiliki mobilitas total. Dalam keadaan tertentu, Batavia Air akan meminta

penumpang untuk melakukan perjalanan dengan pendamping. Penumpang dengan penyakit

atau kondisi medis diwajibkan untuk membawa sertifikat medis pada saat check in yang

menegaskan bahwa mereka layak terbang. Untuk keselamatan penumpang lain, Batavia Air

berhak untuk menolak penumpang yang menderita infeksi, penyakit menular atau penyakit

kronis untuk naik ke pesawat/boarding. Penumpang yang membutuhkan bantuan khusus dan

penumpang yang sakit diminta untuk menghubungi call center Batavia Air setidaknya 48 jam

sebelum tanggal keberangkatan untuk memberikan informasi kepada Batavia Air mengenai

bantuan khusus apa yang dibutuhkan. Jika penumpang tidak memberitahukan kepada pihak

Batavia Air sebelum keberangkatan, layanan untuk bantuan khusus tidak akan tersedia pada

saat kedatangan penumpang di bandara dan penumpang akan ditolak untuk naik ke pesawat.

Hal tersebut karena adanya persyaratan kesehatan dan keselamatan untuk penumpang yang

memerlukan kebutuhan khusus pada saat check-in di bandara.

e). Bayi dan anak-anak tanpa pendamping

14

Page 15: Laporan PKL

Bayi yang berusia kurang dari 7 hari Batavia Air berhak untuk tidak menerbangkan

bayi yang berumur kurang dari tujuh (7) hari. Batavia Air memiliki kebijaksanaan tertentu

untuk memutuskan membawa bayi tersebut dalam penerbangan Batavia apabila terdapat

pernyataan tertulis dari pihak medis dan orang tua si bayi menandatangani Surat Pernyataan.

Bayi untuk kelompok usia dibawah 2 tahun, sedangkan anak-anak adalah kelompok

usia 2 sampai dengan 12 tahun. Bayi yamg masih berusia dibawah 2 tahun tidak dapat

menempati tempat duduk sendiri dan harus ditemani oleh orang dewasa yang membayar

penuh dan bertanggung jawab penuh atas bayi tersebut. Bagi anak-anak yang mencapai usia

lebih dari 2 tahun dapat menempati tempat duduknya sendiri.

Semua anak yang berusia 12 tahun dan tidak ditemani oleh seorang dewasa harus

terdaftar sebagai “uncompanied minors”. Untuk mengangkut anak-anak ini, harus sesuai

dengan peraturan yang berlaku dari Batavia Air dan dikenakan tambahan biaya.

Batavia air tidak menerima atau menerbangkan bayi yang berumur kurang dari tujuh

(7) hari. Batavia air memiliki kebijaksanaan tertentu untuk memutuskan membawa bayi

tersebut dalam penerbangan Batavia Air apabila terdapat pernyataan tertulis dari pihak medis

dan orang tua si bayi menandatangani Surat Pernyataan.

f). Ibu hamil

Penumpang Hamil Merupakan kewajiban penumpang hamil untuk memberitahu kami

mengenai kondisi kehamilan mereka pada saat mereka melakukan pemesanan penerbangan

dan di tempat check -in . Penumpang hamil harus tunduk pada kondisi berikut:

Kehamilan sampai dengan 27 minggu : kami akan menerima tanpa harus menyertakan

sertifikat dokter dan penumpang harus menandatangani Surat Pernyataan.

Kehamilan antara 28 minggu sampai 34 minggu: penumpang harus menyertakan

sertifikat dokter yang mengkonfirmasikan minggu kehamilan dan bahwa dia dapat melakukan

perjalanan yang mana sertifikat tersebut harus memiliki validitas tidak lebih dari tujuh (7)

hari dari jadwal keberangkatan. Penumpang akan diminta untuk menandatangani Surat

Pernyataan. Kehamilan lebih dari 36 minggu: kami akan menolak untuk mengangkut

penumpang.

15

Page 16: Laporan PKL

Gambaran Bagan Organisasi PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan

Struktur Organisasi PT. Metro Batavia Perwakilan Medan adalah :

Kepala Perwakilan : Susanti

Accounting : Dewi Prameswari

Kasir Passanger : Sari Mahfuzza

Kasir Agent : Ahmad Fauzi Lubis

E.D.P (Entry Data) :

I.T (Informatika Teknologi) : Adri Elias

Chief of Reservation & Ticketing : Olivia

Reservasi : 1. Citra

2. Yoko Salomo

3. Reni

Ticketing : 1. Mila

2. Sari Prayoga

16

Page 17: Laporan PKL

3.3 Laporan Penelitian Daerah Objek Wisata (PDOW) di Kota Sabang

3.3.1 Keadaan Geografis Kota Sabang

Kota Sabang adalah salah satu kota di Aceh,Indonesia. Kota ini berupa kepulauan,di seberang

utara kepulauan Sumatera dengan pulau Weh sebagai pulau terbesar. Kota Sabang merupakan

zona ekonomi bebas Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara Indonesia, tepatnya

di Pulau Rondo.Dari segi geografis Indonesia, wilayah Kota Sabang berada pada 95°13'02"-

95°22'36" BT, dan 05°46'28"-05°54'-28" LU, merupakan wilayah administratif paling utara,

dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand, dan India.

Wilayah Kota Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan,

Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat.

Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Kota Sabang adalah Pulau Klah, Pulau

Rondo, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan Pulau Weh . Sementara wilayah administrasi

pemerintahan Kota Sabang terdiri dari 2 Kecamatan dan 18 Kelurahan.

3.3.2 Keadaan Penduduk Kota Sabang

17

Page 18: Laporan PKL

Penduduk di Kota Sabang yaitu Karo, Jawa, Aceh, dan suku pendatang lainnya. Akan

tetapi, walaupun mereka berbeda suku, masyarakat Kota Sabang sangat menghargai akan

perbedaan. Kota Sabang yang merupakan sebuah kota kecil di pesisir pantai barat Sumatera

memiliki potensi yang besar dibidang perikanan. Selama ini perekonomian Kota Sabang

sangat didukung oleh besarnya hasil dari perikanan laut. Secara umum perekonomian Kota

Sibolga masih ditopang dari sektor pariwisata yang disusul oleh sektor perdangangan, hotel

dan restoran.

Besarnya kontribusi kedua sektor inilah yang bisa dijadikan dasar dalam

pembangunan kota yang harus didukung oleh berbagai fasilitas yang ada.

3.3.3 Potensi Wisata Alam Kota Sabang

Letak Kota Sabang yang sepi di tepi pantai merupakan salah satu kelebihan yang

dimiliki. Keindahan alam tepi pantai, dengan pesona deretan pulau-pulau yang ada menjadi

daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan. Dengan keindahan alam tepi pantai ini, Kota

Sabang sangat berpotensi untuk mengembangkan paket wisata bahari.

Potensi wisata lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah wisata sejarah dan budaya.

Kota Sabang banyak meninggalkan catatan sejarah masa lampau yang penuh romantika

perjuangan. Dan sejumlah peninggalan sejarah masa lalu, yang paling banyak adalah

peninggalan masa penjajahan Jepang. Beberapa destinasi wisata unggulan di Sabang, antara

lain :

Pulau Klah

Pulau Rondo

Tanggo Rubiah

Pulau Seulako

Pantai Weh

3.3.4 Kendala-Kendala Yang Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan DTW Sabang

Satu-satunya kendala yang sangat fenomenal dalam dunia pariwisata di Indonesia

adalah Akses (jalan). Sebagian besar daerah tujuan wisata di Indonesia mengeluhkan perihal

18

Page 19: Laporan PKL

kondisi jalan yang rusak, ataupun di kota-kota besar yang dikeluhkan adalah masalah

kemacetan.

Akses menuju kota Sabang bisa dikatakan agak sulit. Hal ini dikarenakan untuk

menuju Sibolga kondisi alam yang dilewati adalah pegunungan. Jalan yang berliku-liku,

tikungan yang tajam, jurang yang curam mengiringi perjalana ke Kota Sabang. Belum lagi

harus menyebrangi laut dengan kapal feri yang biasanya tidak bisa mengangkut bnyk

penumpang atau kendaraan para wisatawan.

Untuk memperlancar pertumbuhan ekonomi akses jalan haruslah diperbuat

semaksimal mungkin sehingga dengan kondisi jalan yang baik maka proses produksi di suatu

industri akan semakin lancar, begitu pula dengan Kota Sabang.

19

Page 20: Laporan PKL

LAMPIRAN

A. Data Informan

1. Nama : Bapak Agussalim

Profesi : Petugas Central Informasi Boat Wisata

2. Nama : Ibu Safriadi,ST,M,SC

Profesi : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

3. Nama : Bapak

Profesi : Keuchik Gampong Ie Meulee

4. Nama : Bapak Marzuki Patok

Profesi : Keuchik Gampong Anoe Itam

20

Page 21: Laporan PKL

Laporan PKL Di Sibayak Tour & Travel,Batavia

Airlines,Dan Pulau Sabang

Yang di susun oleh :

Teguh Ade Kaisa

092204001

21