LAPORAN PKL

88
LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Instalasi Farmasi, Instalasi Apotek dan Konsinyasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Di Setujui Oleh: Pembimbing PKL Pembimbing PKL RS.Sukmul Sisma Medika SMKF IKIFA (………………….) (………….…………) Dra. Pudjiasih Tjahjawati Yayan Setiawan SE Sik. 3644/ B Mengetahui : Kepala Sekolah SMKF IKIFA (………………………) Leonov Rianto S.Si,Apt 1

Transcript of LAPORAN PKL

Page 1: LAPORAN PKL

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Di Instalasi Farmasi, Instalasi Apotek dan Konsinyasi

Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

Di Setujui Oleh:

Pembimbing PKL Pembimbing PKL

RS.Sukmul Sisma Medika SMKF IKIFA

(………………….) (………….…………)

Dra. Pudjiasih Tjahjawati Yayan Setiawan SE

Sik. 3644/ B

Mengetahui :

Kepala Sekolah

SMKF IKIFA

(………………………)

Leonov Rianto S.Si,Apt

1

Page 2: LAPORAN PKL

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-nyalah

buku laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Sukmul Sisma

Medika untuk Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi (SMKF) ini dapat

terselesaikan.

Laporan PKL ini telah kami susun untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan dan untuk mengikuti ujian akhir asisten apoteker di Sekolah Menengah

Kejuruan Farmasi IKIFA Jakarta Timur. Dan kami mencoba untuk merangkum

seluruh kegiatan yang telah kami peroleh dan kami laksanakan selama PKL

beserta pengetahuan yang kami dapatkan dalam praktek kerja lapangan ini.

Dalam pembuatan Laporan PKL ini banyak bantuan yang kami terima

sebagai masukan dalam pembuatan laporan ini, untuk itu kami ucapan terima

kasih kepada:

1. Ibu Dra. Pudjiasih Tjahjawati,selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan

dan selaku Manager Instalasi Farmasi di RS.Sukmul Sisma Medika Jakarta.

2. Ibu Warsiti, selaku Personalia RS.Sukmul Sisma Medika Jakarta.

3. Bapak Leonov Rianto S.Si,Apt. Selaku Kepala Sekolah SMK FARMASI

I.K.I.F.A Jakarta Timur.

4. Bapak Yayan Setiawan SE. Selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan di

Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi IKIFA Jakarta Timur.

2

Page 3: LAPORAN PKL

5. Seluruh Staff, karyawan dan karyawati RS.Sukmul Sisma Medika Jakarta

yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, juga semua pihak yang ikut

membantu sehingga terlaksananya Praktek Kerja Lapangan ini.

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini banyak hal yang kami peroleh

selain ilmu formal, yaitu hal yang berupa pengalaman dan wawasan di dunia kerja

pada umumnya dan profesi farmasi khususnya di rumah sakit. Penyusun

menyadari dalam pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih banyak

terdapat kekurangan. Oleh karena itu masukan dan kritikan yang membangun

sangat kami harapkan.

Pada akhirnya buku Laporan Praktek Kerja Lapangan kami buat semoga

dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca umumnya sehingga

dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan dan perkembangan ilmu

pengetahuan.

Jakarta, Januari 2011

Penyusun

3

Page 4: LAPORAN PKL

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 4

DAFTAR LAMPIRAN 7

BAB I PENDAHULUAN 9

1.1 Latar Belakang 9

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan 10

1.3 Tujuan penulisan laporan PKL 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA RUMAH SAKIT 13

2.1 Sejarah Rumah Sakit Sukmul Sisma Medik 14

2.2 Visi, misi, dan motto RS SSM 15

2.3 Ruang Lingkup 16

2.4 Struktur organisasi 17

4

Page 5: LAPORAN PKL

2.5 Tugas, wewenang & tanggung jawab tenaga kerja RS

SSM 20

BAB III KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 33

A. Instalasi Farmasi RS 33

B. Pelayanan RS 34

C. Kegiatan Apotek 35

D. Laporan-laporan 44

E. Obat-obat yang sering terdapat dalam resep 44

F. Penyimpanan dan pemusnahan resep 47

G. Pengelolaan narkotik dan psikotropik 48

BAB IV PEMBAHASAN LAIN 55

A. Instalasi Farmasi RS 55

B. Pelayanan RS 56

C. Kegiatan Apotek 56

BAB V KESIMPULAN & SARAN 58

A. Kesimpulan 58

B. Saran-saran 60

5

Page 6: LAPORAN PKL

BIODATA PENULIS 61

6

Page 7: LAPORAN PKL

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Struktur Organisasi RS SSM

Lampiran II : Struktur Organisasi Penunjang medis RS SSM

Lampiran III : Alur Pelayanan Resep Kredit

Lampiran IV : Alur Pelayanan Resep Tunai

Lampiran V : Kartu Stok

Lampiran VI : Resep Khusus Pasien Rawat

Lampiran VII : Resep Khusus Pasien Perusahaan

Lampiran VIII : Salinan Resep

Lampiran IX : Etiket

Lampiran X : Surat Pesanan Psikotropik

Lampiran XI : Surat Pesanan Narkotik

Lampiran XII : Bon Pengambilan Barang

Lampiran XIII : Laporan Resep

Lampiran XIV : Laporan Penggunaan Narkotik

Lampiran XV : Rencana Pembelian

7

Page 8: LAPORAN PKL

Lampiran XVI : Penjualan Bebas

Lampiran XVII : Laporan Harian Kasir

8

Page 9: LAPORAN PKL

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sarana kesehatan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan

derajat yang optimal bagi kesehatan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

waktu dan meningkatnya kesadaran kesehatan dan kondisi sosial ekonomi, maka

dengan ini masyarakat juga menginginkan sarana dan pelayanan kesehatan yang

bermutu, profesional dan terjangkau. Oleh karena itu pemberi pelayanan

kesehatan dituntut untuk lebih efektif, efisien dan etis dalam memberikan

pelayanan kesehatan .

Dalam bidang farmasi di rumah sakit yang tidak dapat di pisahkan dari

sistem pelayanan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan

pasien, penyediaan obat dan alkes yang bermutu dan terjangkau. Praktek farmasi

yang sebelumnya berorientasi pada produk obat sekarang bergeser ke arah yang

berorientasi pada pasien.

Pada peran profesi farmasi ini tidak lagi sekedar meracik obat dan

mendistribusikan obat, namun lebih jauh lagi yaitu menjamin keamanan dan

kerasionalan obat serta memantau suatu keefektifan obat dalam proses pengobatan

terhadap pasien.

9

Page 10: LAPORAN PKL

Rumah sakit merupakan salah satu tempat untuk melakukan upaya

kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang di laksanakan

secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Untuk itu rumah sakit

berupaya meningkatkan semua fasilitas kesehatan yang sesuai dengan

perkembangan dan tuntutan masyarakat.

Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang kompleks yang menggunakan

gabungan peralatan ilimiah khusus yang rumit, dikelola oleh sekelompok personal

yang terlatih dan dididik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

berhubungan dengan pengetahuan medik modern, yang di adakan secara bersama

dengan tujuan untuk perbaikan dan pemeliharaan kesehatan.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dalam bidang

farmasi, khususnya rumah sakit, maka di adakanlah Praktek Kerja Lapangan

(PKL).

Adapun tujuan secara umum adalah bahwa dengan diadakannya PKL ini

diharapkan dapat dihasilkan tenaga farmasi tingkat menengah yang mampu

bekerja dalam system pelayanan kesehatan, khususnya dibidang farmasi. Adapun

tujuan khususnya adalah :

10

Page 11: LAPORAN PKL

a. Mampu mencari inisiatif pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan program

pendidikan yang diberikan untuk diterapkan secara lebih luas dan mendalam

yang terungkap dari laporan yang disusun.

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat menerapkan kedisiplinan

dalam bekerja,sikap dan penampilan yang baik sebagai tenaga kesehatan dan

mengkaji kemampuan dalam bekerja sama dengan petugas kesehatan lainnya.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan dan

keterampilan yang sudah di perolehnya, pendidikan maupun keterampilan

yang belum diberikan secara intensif disekolah secara terpadu serta mampu

memahami, memantapkan dan mengembangkan pendidikan yang telah

diperoleh disekolah dan diterapkan dilapangan kerja.

d. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesionalitas, etis dan

nasionalisme yang diperlukan para siswa untuk memasuki lapangan kerja

sesuai dengan bidangnya.

e. Memberikan kesempatan kepada para siswa dalam iklim lingkungan kerja

yang sebenarnya sehingga terbentuk pekerja mandiri, terutama yang

berhubungan dengan disiplin bekerja.

f. Untuk mengetahui seberapa jauh potensi pengembangan pelayanan farmasi

Rumah Sakit jika dikaitkan dengan pengembangan rumah sakit lain.

g. Memberikan tambahan informasi guna memperoleh kemudahan untuk

mendapatkan pekerjaan bagi para tamatan Sekolah Menengah Farmasi serta

menambah pengetahuan.

11

Page 12: LAPORAN PKL

1.3 Tujuan Penulisan Laporan PKL

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai pertanggungjawaban para siswa kepada sekolah dan tempat PKL.

b. Para siswa mampu mempelajari, memahami, memantapkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya dari sekolah dan

dapat menerapkannya langsung di lapangan kerja.

c. Para siswa mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan tentang alat-alat yang

dipergunakan dalam hal melakukan tindakan pelayanan rumah sakit dan dapat

mempergunakannya.

d. Mengetahui peranan Asisten Apoteker dan Apoteker di Rumah Sakit Sukmul

Sisma Medika.

e. Untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis laporan secara ilmiah.

12

Page 13: LAPORAN PKL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA RUMAH SAKIT

2.1 Definisi

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks yang menggunakan

gabungan peralatan ilmiah khusus yang rumit, dikelola oleh sekelompok personal

yang berlatih dan dididik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubung

dengan pengetahuan yang modern, yang diadakan secara bersama dengan tujuan

untuk perbaikan dan pemeliharaan kesehatan.

2.2 Tugas

Dalam hal ini Rumah Sakit mempunyai tugas menyediakan kebutuhan

dalam pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

2.3 Fungsi

Pada pelaksanaan tugas rumah sakit dilaksanakan dalam beberapa fungsi

yang meliputi perawatan penderita, pendidikan, penelitian dan kesehatan

masyarakat.

13

Page 14: LAPORAN PKL

2.4 sejarah rumah sakit sukmul sisma medika

Rumah Sakit Sukmul adalah rumah sakit swasta yang terletak di Jalan

Tawes no. 18-20, Tanjung Priok Jakarta Utara, yang pada awalnya merupakan

Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) swasta pertama di Jakarta Utara.

Puskesmas ini didirikan oleh Alm. Dr.Sismadi Partodimulyo, SpB, MBA pada

tahun 1975.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kebutuhan akan pelayanan

kesehatan masyarakat, maka pada tahun 1980 PUSKESMAS ini dikembangkan

menjadi “Sukmul Health Center” dengan fasilitas poliklinik dan pelayanan rawat

inap yang masih sederhana.

Pada tanggal 23 April 1983 Sukmul Health Center di resmikan oleh Dinas

Pelayanan Kesehatan DKI dengan nama Rumah Sakit Sukmul berada dibawah

Yayasan Sukmul adalah Rumah Sakit type C spesialis dengan jumlah tempat tidur

60 dan dilengkapi dengan 4 dokter spesialis yaitu dokter spesialis bedah, spesialis

kandungan, spesialis penyakit dalam dan spesialis anak.

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada tahun 1987 Rumah Sakit

Sukmul menambah fasilitas menjadi 101 tempat tidur untuk mengantisipasi

persaingan ketat di bidang kesehatan, maka pada tahun 1998 Rumah Sakit Sukmul

mengadakan pembenahan dan perubahan terhadap pengelolaan dari seluruh

sumber yang ada.

Pada tahun 1999 Rumah Sakit Sukmul lulus akreditasi tingkat dasar

dengan lima standar pelayanan, yaitu: administrasi dan menejemen, perawatan

“medical record” , unit gawat darurat dan pelayanan medis.

14

Page 15: LAPORAN PKL

Produk unggulan yang diharapkan pada masa yang akan datang adalah

“Kebidanan dan Medical Check Up” Tahun 2004 diadakan perubahan status

yang semula berada dibawah “Yayasan Sukmul” diganti dan sekarang dibawah

“PT Sukmul Sisma Medika”. Setelah perubahan status dan diadakan penilaian

oleh tim survey dari KARS, Pada bulan September 2004 Rumah Sakit Sukmul

Sisma Medika untuk kedua kalinya lulus Akreditasi.

A. Visi, Misi dan motto Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

Visi dari Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika :

1. Pusat rujukan pelayanan kebidanan & medical check up bagi perusahaan

dan masyarakat.

2. Mitra kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat khususnya upaya

pemenuhan kesehatan masyarakat, penurunan angka kesehatan dan

kematian.

Misi dari Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika :

1. Mewujudkan pelayanan medical check up yang cepat, akurat dan

terpercaya.

2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang holistic dan bermutu berdasarkan

standar profesi dan terjangkau oleh masyarakat.

15

Page 16: LAPORAN PKL

Motto dari Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika :

1. Melayani dengan ramah, santun dan sungguh-sungguh

2. Utamakan pelayanan

3. Keterampilan selalu ditingkatkan

4. Mampu bersaing

5. Upayakan yang terbaik dan sesuai dengan standar profesi

6. Lingkungan lestari senantiasa terpelihara

B. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta, meliputi:

1. Instalasi farmasi Rumah Sakit Sisma Medika.

2. Pelayanan kesehatan poliklinik, rawat jalan, rawat inap, laboratorium, dan

lain sebagainya di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika.

3. Kegiatan apotek.

4. Laporan-laporan

5. Obat-obat yang terdapat dalam rasep.

6. Pengelolaan obat-obatan, narkotika, psikotropika, dan alat kesehatan.

16

Page 17: LAPORAN PKL

C. Struktur Organisasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

Struktur Organisasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika adalah sebagai

berikut:

1. Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika dipimpin oleh seorang Direktur yang

dibantu oleh empat wakil direktur.

2. Wakil Direktur bidang :

a) Quality Control

b) Komite Medis

c) Administrasi dan Keuangan

d) Medis

3. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan membawahi beberapa kepala

bagian yang terdiri dari:

a) Bagian Humas

b) Bagian Personalia terdiri dari:

I. Kasi Keamanan

II. Kasi Diklat

c) Bagian Keuangan terdiri dari:

I. Kasi front office

d) Bagian Akuntansi

e) Bagian penunjang Rumah Sakit terdiri dari:

I. Kasi RT

17

Page 18: LAPORAN PKL

II. Kasi Laundry

III. Kasi Teknik

IV. Kasi Kendaraan

V. Kasi Dapur

VI. Kasi UKP

4. Wakil Direktur medis membawahi beberapa kepala bagian yang terdiri

dari:

a) Bagian perawatan medis terdiri dari:

I. Kasi OK

II. Kasi Rawat Jalan

III. Kasi Pavilium Mawar

IV. Kasi Pavilium Anggrek

V. Kasi Pavilium Melati

VI. Kasi Pavilium Arumdalu

b) Bagian penunjang medis terdiri dari:

I. Kasi IF

II. Kasi Lab

c) Bagian medical record (MR) terdiri dari:

I. Kasi TPP/P2D

d) Bagian pelayanan media terdiri dari:

I. Kasi UGD

18

Page 19: LAPORAN PKL

D. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja Rumah

Sakit Sukmul Sisma Medika

1. Nama jabatan : Kepala Instalasi Farmasi

Struktur Organisasi :

TUGAS

Membantu Kepala Bagian Penunjang Medis dalam pengaturan

pelayanan Instalasi Farmasi, agar pelayanan berjalan cepat, tepat dan

lancar.

19

KABAG.PENUNJANG

MEDIS

APOTEKER

PENANGGUNG JAWAB IF

KASI IF

ASISTEN APOTEKER

KOORDINATOR GUDANG IF

KASIR IF RECEPTUR

KURIR / KEBERSIHAN

Page 20: LAPORAN PKL

Tugas Pokok :

1. Mengatur pelaksanaan kegiatan pelayanan Instalasi Farmasi.

2. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan administrasi Instalasi Farmasi.

3. Mengatur atau melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan.

Uraian tugas :

1. Mengawasi pelaksanaan jadwal dinas karyawan bawahannya.

2. Memeriksa semua bentuk transaksi penjualan di instalasi farmasi.

3. Memeriksa resep-resep perusahaan dan membuat bukti tagihan obat-

obatan.

4. Melakukan transaksi pembelian obat-obatan dan alat-alat kesehatan.

5. Membuat laporan penerimaan obat-obatan generic dan non generic.

6. Membuat bukti tagihan untuk karyawan dan dokter untuk bagian

keuangan.

7. Mengadakan kerjasama kedalam (intern) dan luar (ekstern) dengan

bagian lain yang terkait.

8. Membuat laporan prestasi kerja karyawan.

Wewenang :

1. Menetapkan nilai EPK bawahannya.

2. Menerima / menolak ijin / cuti bawahannya.

3. Menerima / menolak kerja lembur bawahannya.

20

Page 21: LAPORAN PKL

Tanggung jawab :

1. Terhadap disiplin kerja bawahannya.

2. Terhadap kelancaran, ketetapan dan kecepatan pelayanan IF.

3. Terhadap kelengkapan obat-obatan sesuai kebutuhan.

4. Terhadap kebenaran nilai EPK bawahannya.

2. Nama Jabatan : Asisten Apoteker

Struktur fungsional :

TUGAS

Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam pelaksanaan peracikan

obat-obatan sesuai dengan komposisinya, agar pelayanan berjalan baik dan

lancar.

21

KASI IF

ASISTEN APOTEKER

Page 22: LAPORAN PKL

Tugas pokok :

1. Melaksanakan peracikan obat-obatan.

2. Melaksanakan penyerahan obat.

3. Melaksanakan tugas lain dari atasan.

Uraian tugas :

1. Menghitung komposisi resep obat.

2. Meracik obat.

3. Membuat etiket.

4. Menyerahkan obat ke pasien.

5. Membuat laporan jumlah resep dan harga obat per shift.

6. Menerima dan mengecek obat dari supplier.

7. Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan.

Wewenang :

1. Menyetujui atau menolak obat-obat dari supplier.

2. Menetapkan komposisi resep obat.

Tanggung jawab :

1. Terhadap ketetapan komposisi resep obat-obatan.

2. Terhadap kebenaran pemberian obat-obat kepada pasien.

22

Page 23: LAPORAN PKL

3. Nama Jabatan : Koordinator Gudang Instalasi

Farmasi.

Struktur Fungsional :

KASI IF

KOORDINATOR GUDANG IF

PELAKSANA GUDANG

TUGAS

Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam pengaturan dan

perencanaan pembelian dan pengendalian stock obat di gudang Instalasi

Farmasi, agar pelayanan berjalan baik dan lancar.

Tugas pokok :

1. Mengkoordinir pengendalian stock obat di gudang Instalasi Farmasi.

2. Mengatur kelancaran distribusi obat dari gudang ke Asisten Apoteker.

3. Mengawasi penyusunan dan pengaturan penyimpanan obat di gudang

IF.

23

Page 24: LAPORAN PKL

Uraian tugas :

1. Menyusun dan mengatur penyimpanan obat di rak obat.

2. Mendistribusikan obat sesuai permintaan atau resep yang telah di

periksa oleh Asisten Apoteker.

3. Memeriksa dan melaporkan masa kadaluarsa obat.

4. Menerima obat baru dari supplier.

5. Mencatat obat-obat baru ke dalam kartu stock.

6. Menginput data obat yang masuk ke dalam komputer.

7. Membuat laporan obat yang kurang laku.

8. Memeriksa kebenaran faktur dan obat yang baru di terima dari

supplier.

9. Membuat rencana pembelian obat setiap Selasa dan Jum’at.

10. Melaksanakan tugas lain dari atasan.

11. Membuat laporan faktur ke bagian akuntansi.

Wewenang :

Menolak permintaan obat-obatan yang tidak sesuai prosedur.

Tanggung jawab :

1. Terhadap pencatatan, penerimaan, penyimpanan obat-obatan.

2. Terhadap kebersihan, kerapihan dan keutuhan obat-obatan.

3. Terhadap laporan obat-obatan yang kadaluarsa.

24

Page 25: LAPORAN PKL

4. Nama Jabatan : Pelaksana Gudang Instalasi

Farmasi

Struktur Fungsional :

KOORDINATOR GUDANG IF

PELAKSANA GUDANG IF

TUGAS

Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam pengaturan gudang

Instalasi Farmasi, agar pelayanan berjalan baik dan lancar.

Tugas pokok :

1. Pengelolaan stock obat di gudang.

2. Penerimaan obat dari supplier.

3. Distribusi obat dari gudang.

25

Page 26: LAPORAN PKL

Uraian tugas :

1. Menyusun dan mengatur penyimpanan obat di rak obat.

2. Mendistribusikan obat sesuai permintaan atau resep yang telah

diperiksa oleh asisten apoteker.

3. Memeriksa masa kadaluarsa obat.

4. Menerima obat baru dari supplier.

5. Mencatat obat-obat baru ke dalam kartu stock.

6. Membuat laporan obat yang kurang laku.

Wewenang :

Menolak permintaan obat-obatan yang tidak sesuai prosedur.

Tanggung jawab :

1. Terhadap pencatatan, penerimaan dan penyimpanan obat-obatan.

2. Terhadap kebersihan, kerapihan, dan keutuhan obat-obatan.

3. Terhadap laporan obat-obatan yang kadaluarsa.

26

Page 27: LAPORAN PKL

5. Nama Jabatan : Kasir Instalasi Farmasi

Struktur Fungsional :

KASI IF

KASIR IF

TUGAS

Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam pelaksanaan administrasi

pembayaran, agar pelayanan berjalan baik dan lancar.

Tugas Pokok :

1. Pengelolaan uang hasil penjualan di Instalasi Farmasi.

2. Menghitung harga resep obat.

3. Membuat dan menyerahkan kwitansi kepada pembeli.

4. Membuat laporan penerimaan uang.

Uraian tugas :

1. Melayani penjualan obat-obat HV.

2. Menghitung harga resep obat yang telah selesai di racik kepada

pembeli.

27

Page 28: LAPORAN PKL

3. Menerima uang dan memasukkan ke dalam cash register.

4. Membuat dan menyerahkan kwitansi bukti penerimaan uang.

5. Menyerahkan obat yang telah selesai diracik kepada pembeli.

6. Membuat laporan penerimaan uang per shift.

7. Melakukan serah terima uang dengan kasir shift berikutnya.

Wewenang :

Mengoperasikan cash register untuk kelancaran tugasnya.

Tanggung jawab :

1. Terhadap kebenaran laporan antara catatan dan fisik uang yang ada di

kasir.

2. Terhadap pemakaian register agar tetap lancar.

6. Nama Jabatan : Receptur Instalasi Farmasi

Struktur Fungsional :

RECEPTUR IF

28

KASI IF

Page 29: LAPORAN PKL

TUGAS

Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam kegiatan peracikan obat-

obatan, agar pelayanan berjalan baik dan lancar.

Tugas pokok :

1. Membantu Asisten Apoteker dalam meracik obat.

2. Membuat salinan resep.

Uraian tugas :

1. Membantu peracikan obat (menggerus obat, membuat puyer,

membungkus obat).

2. Menyiapkan bahan untuk peracikan obat (mengambil, menimbang

bahan).

3. Merawat peralatan untuk meracik obat.

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasannya.

Wewenang :

Menggunakan alat-alat atau sarana untuk kelancaran tugasnya.

Tanggung jawab :

Terhadap kelengkapan dan kebersihan alat yang digunakan.

29

Page 30: LAPORAN PKL

7. Nama Jabatan : Petugas Rumah Tangga Instalasi Farmasi

Struktur Fungsional :

KASI IF

PETUGAS RT.IF

TUGAS

Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam pelaksanaan kebersihan

dan kerapihan Instalasi Farmasi, agar pelayanan berjalan dengan baik dan

lancar.

Tugas Pokok :

1. Melaksanakan pemeliharaan kebersihan dan kerapihan lingkungan

Instalasi Farmasi (IF).

2. Membantu pencucian peralatan peracikan obat.

Uraian Tugas :

1. Membersihkan dan merapihkan ruangan dan peralatan di IF.

2. Menyiapkan kebutuhan operasional IF (barang cetakan, botol obat, air

matang)

30

Page 31: LAPORAN PKL

3. Mengantar ataupun membeli obat keluar IF.

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasannya.

Wewenang :

Menggunakan alat-alat untuk kelancaran tugasnya.

Tanggung Jawab :

1. Terhadap kebersihan dan kerapihan lingkungan IF.

2. Terhadap pemeliharaan dan kelengkapan obat / sarana kebersihan.

31

Page 32: LAPORAN PKL

BAB III

KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika dibawah divisi

penunjang pelayanan medis yang memiliki ruang lingkup dan tanggung

jawab,yang sempit,agar peran Instalasi farmasi Rumah Sakit dalam pelayanan

lebih baik dan lebih mandiri dalam pengambilan keputuan.

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika dipimpin oleh

seseorang Apoteker dan Kepala Bagian Penunjang Medis serta dibantu oleh

beberapa tenaga Asisten Apoteker. Peran Apoteker pada Rumah sakit Sukmul

Sisma Medika lebih pada aspek managerial seperti: penyediaan,pengawasan dan

pendistribusian obat dan alat kesehatan Kepala Bagian Penunjang Medis berperan

dalam pengaturan pelayanan Instalasi Farmasi agar pelayanan berjalan cepat,tepat

dan lancar.Sedangkan tugas Asisten Apoteker dalam Instalasi Farmasi adalah

membantu pelaksanaan peracikan obat-obatan sesuai dengan komposisinya,agar

pelayanan berjalan baik dan lancar.

Instalasi Farmasi Rumah Sakit berperan penting dalam pelayanan dan

pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan dan rawat

inap.Sistem resep individual digunakan untuk pasien rawat jalan dan rawat

inap,dan sistem total floor stock digunakan hanya pada ruang ICU / ICCU.

32

Page 33: LAPORAN PKL

B. Pelayanan di Rumah sakit Sukmul Sisma Medika

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika terdiri dari

pelayanan Unit Gawat Darurat, rawat jalan dan perawatan rawat inap. Selain itu

Rumah Sakit ini memberikan pelayanan berupa pengobatan, dan menyediakan

kamar operasi.

Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika membuka pelayanan selama 24 jam.

Untuk melaksanakan itu semua para pekerja Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

diberikan seperti shift. Ada tiga waktu sistem shift yang diberlakukan di Rumah

Sakit Sukmul Sisma Medika, yaitu :

1. Shift 1 : pukul 07.00-14.00

2. Shift 2 : pukul 14.00-21.00

3. Shift 3 : pukul 21.00-07.00

Semua itu diberlakukan untuk semua karyawan Rumah Sakit Sukmul Sisma

Medika agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan bagi

masyarakat.

C. Kegiatan Apotek

Kegiatan teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul

Sisma Medika meliputi bagian perencanaan / pengadaan, bagian gudang /

penyimpanan, bagian penjualan / pelayanan resep dan perbekalan farmasi serta

proses pelayanan resep.

33

Page 34: LAPORAN PKL

1. Bagian Perencanaan / Pengadaan Barang

Sebagai pengelolaan kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan operatif,

maka Instalasi Farmasi Rumah Sakit membuat perencanaan berdasarkan data;

a. Pelaporan jumlah pengeluaran obat dan alat kesehatan operatif dan bagian

gudang Rumah Sakit.

b. Pelaporan stock minuman obat dan alat kesehatan operatif yang ada di

bagian gudang Rumah Sakit.

c. Barang dalam pesanan.

Pengadaan barang dilakukan oleh bagian gudang dengan membuat rencana

pembelian / Defecta yang kemudian diserahkan kepada pembelian

indenpenden setelah melalui persetujuan oleh bagian penunjang medis.

Pembelian dilakukan oleh PBF atau melalui telepon atau sales yang

datang langsung dan dibuat Surat Pesanan oleh bagian pembeli.

Barang yang datang dari gudang farmasi tidak boleh diterima oleh pihak

gudang, tetapi diperiksa terlebih dahulu oleh Asisten Apoteker dan diterima

oleh pihak gudang setelah jumlah dan jenis barang, tanggal kadaluwarsa serta

nama pabrik sesuai dengan pesanan. Kemudian faktur pembelian ditanda

tangani oleh pihak gudang dan Asisten Apoteker serta dibubuhkan stampel

Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika dan gudang sebagai bukti barang yang

dipesan telah diterima . Faktur asli diserahkan kepada sales atau distributor

sedangkan salinan faktur dipegang oleh bagian gudang. Obat-obatan dan

alkes yang masuk dan keluar dicatat dalam katu stock setiap harinya.

34

Page 35: LAPORAN PKL

2. Bagian Gudang / Penyimpanan

Gudang adalah bagian dari Instalasi Farmasi yang bertugas mengenai

pengadaan, penyimpanan perbekalan farmasi dan alkes.

Tugas dan wewenang Bagian Gudang di Instalasi Farmasi adalah :

a. Mengkoordinir pengendalian stok obat di gudang Instalasi Farmasi.

b. Mengatur kelancaran distribusi obat dari gudang ke asisten Apoteker.

c. Mengawasi penyusunan dan pengaturan penyimpanan obat di gudang

Instalasi Farmasi

d. Menolak permintaan obat-obatan yang tidak sesuai dengan prosedur

Cara penyimpanan obat dan alkes di Apotek Rumah Sakit Sukmul Sisma

Medika adalah sebagai berikut:

a. Tempat penyimpanan obat dan alkes terdiri dari rak-rak yang tersusun

berdasarkan golongan, abjad dan bentuk sediaan seperti:

1. Rak tablet dan kapsul

2. Rak untuk obat-obatan berbentuk cairan

3. Rak antibiotik

4. Rak infus

5. Rak OKT (Obat keras tertentu atau psikotropika)

6. Rak alkes

7. Rak untuk obat racikan

35

Page 36: LAPORAN PKL

b. Untuk obat-obatan dan jenis tertentu disimpan dalam tempat khusus

seperti:

1. Untuk vaksin, suppositoria, ampul, dan obat-obatan tertentu disimpan

dalam lemari es.

2. Untuk OKT (Obat Keras Tertentu) disimpan dalam lemari khusus,

seperti : Valium, Lexotan.

3. Lemari Narkotika disimpan dalam lemari khusus, seperti : Codein,

Codipront syrup.

c. Sistem penyimpanan atau sirkulasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Sukmul Sisma Medika sesuai dengan metode FIFO (First In First Out)

yaitu persediaan barang lama harus keluar terlebih dahulu dan persediaan

barang baru keluar kemudian.

d. Setiap enam bulan sekali Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma

Medika mengadakan stock akhir tahun untuk perbekalan farmasi,yaitu:

1. Membuat rencana barang yang akan di stock

2. Menghitung jumlah barang dengan memperhatikan Expire Date atau

tanggal kadaluwarsa.

3. Tahap akhir dilakukan sampling oleh bagian akuntansi yaitu

memeriksa ulang atau mengoreksi perhitungan.

4. Hasil perhitungan 1 dan hasil sampling dibandingkan dengan

penyimpanan lebih kecil dari 10% merupakan batas wajar , sedangkan

penyimpanan lebih besar dari 10% diadakan perhitungan ulang.

36

Page 37: LAPORAN PKL

3. Pelayanan Resep di Instalansi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma

Medika

Resep yaitu permintaan tertulis dari seorang dokter, Dokter Gigi atau

Dokter Hewan yang di beri izin berdasarkan perundang-undangan yang

berlaku kepada Apoteker pengelola Apotek untuk menyediakan dan

menyerahkan obat-obatan kepada pasien. Di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Sukmul Sisma Medika melayani resep yang ditulis oleh Dokter

Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika, selain itu tidak dilayani.

Ada dua jenis resep yang dilayani oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit

ini, yaitu:

a. Resep Tunai : Resep untuk pasien umum dan rawat jalan yang

pembayarannya dilakukan sebelum obat tersebut diracik. Resep tunai

terdiri dari dua rangkap yaitu berwarna putih dan kuning. Warna putih

untuk apotek dan administrasi sedangkan warna kuning untuk arsip

gudang.

b. Resep Kredit : Merupakan resep pembayaran dilakukan kemudian.

Artinya obat dari resep dapat diambil tetapi pembayarannya belum

dilakukan.

37

Page 38: LAPORAN PKL

Resep kredit ada beberapa jenis, yaitu:

1. Resep Khusus Pasien Rawat Inap

2. Resep Khusus Karyawan

3. Resep Khusus Perusahaan

4. Proses Pelayanan Resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma

Medika

Pelayanan resep di Instalansi ini umumnya sama dengan Instalasi-

instalasi Farmasi lainnya, yaitu menggunakan sistem HTKP (Harga,

Timbang, Kemas, dan Penyerahan).

A. Resep Tunai

Adapun proses pelayanan resep tunai dari pasien hingga kembali ke

pasien, yaitu:

1. Asisten Apoteker pada bagian penerimaan resep menerima resep dari pasien,

lalu memeriksa kelengkapan dan keabsahan resep tersebut.

2. Asisten Apoteker akan memeriksa ada atau tidaknya obat dalam persediaan.

Bila obat yang dibutuhkan tersedia, kemudian dilakukan pemberian harga dan

memberitahukan kepada pasien. Setelah pasien setuju , maka di lakukan

38

Page 39: LAPORAN PKL

pembayaran atas obat pada bagian kasir. Bila obat hanya di ambil sebagian

atau tidak di ambil semuanya maka di buatkan copy resep untuk di ambil

sisanya. bagi pasien yang memerlukan kwintansi dapat pula di berikan

kwitansi dan copy resep di belakang kwitansi tersebut.

3. Resep di beri no. urut resep , selanjutnya no. resep tersebut di serahkan ke

pada pasien untuk mengambil obat pada bagian penyerahan obat. Resep yang

berwarna kuning di simpan oleh bagian gudang sebagai arsip sedangkan yang

berwarna putih di serahkan kepada asisten apoteker untuk di proses / di

siapkan sesuai dengan resep, dan di bantu oleh juru resep.

4. Setelah obat selesai di siapkan maka obat di beri etiket dan di kemas.

5. Sebelum obat diberikan, dilakukan pemeriksaan kembali, meliputi no. resep,

nama pasien, pengecekan obat, jumlah dan etiketnya, juga di lakukan

pemeriksaan terhadap salinan resep apakah telah sesuai dengan resep aslinya

serta kebenaran kwitansi, kemudian obat di serahkan kepada pasien sesuai

dengan no. resep, sambil di berikan informasi tentang cara pemakaian obat

tersebut.

6. Lembar resep aslinya di kumpulkan menurut no. urut dan tanggal resep

kemudian di simpan sekurang kurangnya 3 tahun.

39

Page 40: LAPORAN PKL

B . Resep kredit

Adapun proses pelanyaan resep kredit adalah sebagai berikut :

1. Resep kredit khusus pasien rawat inap :

a. perawat mengumpulkan resep dari ruang perawatan resep khusus rawat inap

mempunyai empat rangkap, yaitu :

1. warna putih untuk apotik (instalasi farmasi).

2. warna kuning untuk arsip gudang.

3. warna merah untuk perawat.

4. warna biru untuk pembayaran oleh instalasi yang berkaitan.

b. Resep yang masuk di terima dan di periksa apakah obatnya ada dalam

persedian. Jika ada dalam persediaan di gudang maka resep tersebut di hargai

oleh kasir .

1. Resep yang di terima di serahkan ke bagian gudang.

2. Obat di ambil oleh bagian gudang.

3. Obat tersebut di cek kembali oleh asisten apoteker kemudian di racik dan

di etiketi.

4. Kemudian di periksa kembali kebenarannya oleh asisten apoteker.

5. Obat di simpan di lemari khusus perawatan.

6. Obat yang telah disimpan di lemari khusus perawatan di ambil oleh

perawat dan kemudian diserahkan kepada pasien.

40

Page 41: LAPORAN PKL

2. Resep kredit khusus perusahaan langganan rumah sakit :

Penjualan obat dengan resep berdasarkan perjanjian kerjasama yang di

sepakati oleh suatu perusahan atau instalasi dengan Rumah Sakit Sukmul Sisma

Medika, yang di mana pembayarannya di lakukan secara kredit. Mulai penagihan

kepada perusahaan secara berkala, prosedur pelayanan resep kredit pada dasarnya

sama dengan pelayanan resep tunai, hanya saja pada pelayanan resep kredit

terdapat beberapa perbedaan seperti :

a. Setelah resep kredit di terima dan di periksa kelengkapannya maka tidak di

lakukan penetapan harga dan pembayaran oleh pasien tetapi langsung di

kerjakan oleh petugas apotik.

b. Penomoran resep kredit di bedakan dengan resep tunai.

c. Resep di susun dan di simpan terpisah dan di jumlahkan nilai rupiahnya

berdasarkan instasi/perusahaan untuk penagihan pada saat jatuh tempo

pembayaran yang telah di sepakati bersama.

C. Pelayanan penjualan obat bebas :

Penjualan bebas adalah penjualan obat obat tanpa resep dokter sesuai

dengan dengan peraturan depkes . prosedur pelayanan penjualan obat bebas

adalah sebagai berikut :

1. Petugas melayani pembeli.

2. Petugas farmasi membuat bukti penjualan bebas rangkap 4.

3. Petugas farmasi memasukkan cashregister hasil penjualan tersebut.

41

Page 42: LAPORAN PKL

4. Hasil penjualan tersebut di setorkan kebagian ke uangan.

Dalam setiap pelayanan , baik resep rawat jalan , resep rawat inap, maupun

penjualan obat bebas setiap obat yang masuk dan keluar di catat pada kartu stok

dengan warna yang berbeda beda ini berdasarkan bentuk sediaan obat.

D. Laporan-laporan

Laporan penjualan dilakukan oleh kasir dan sudah menggunakansistem

komputerisasi sehingga semua data tersimpan dengan baik dan rapi.kegiatan

administrasi harian dilakukan dalam bentuk laporaan haria baik penjualanan tunai

atau kredit dicatat dalam buku ekspedisi karyawan dan perusahaan.

E. Obat-obat yang sering terdapat dalam resep.

Ada pun obat obat yang sering di tulis oleh dokter di dalam resep,obat-

obat ini merupakan obat essensial.

1. Obat – obat antibiotika

a. Amoxan

b. Amoxicilin

c. Clindamicin

d. Rifampicin

e. Cefadroxil

42

Page 43: LAPORAN PKL

2. Obat – obat batuk

a. Theobron syrup

b. Inadril syrup

c. Mucohexin tablet dan syrup

d. Bisolvon syrup

e. OBH

3. Analgetika dan Antipiretika

a. Paracetamol

b. Sanmol tablet

c. Tempra syrup

d. Dumin

e. Novalgin

4. Antihistamin

a. CTM

b. Benadril syrup

5. Antasida

a. Magtral syrup

b. Sanmag syrup

c. Antasida DOEN

d. Milanta syrup

43

Page 44: LAPORAN PKL

6. Narkotika

a. Codein HCL tablet

b. Codipront syrup

7. Psikotropik

a. Diazepam

b. Phenobarbital

c. Lexotan

8. Obat-obatan jenis lain

a. Imunos syrup

b. CDR

c. Neurobion

Tidak semua obat yang diminta dalam resep adalah obat paten adapun obat

generik. Selain itu apotek juga mempunyai sediaan anmaaak obat tersebut di racik

untuk persediaan apotek seperti :

1. Hydrogen peroxyd 3%

2. Bedak tabur

3. Lotio kumerfeldi

4. Alkohol

5. Solutio rivanol

44

Page 45: LAPORAN PKL

F. penyimpanan resep dan pemusnahan resep

Resep di simpan berdasarkan nomer dan tanggal resep kemudiaan di

simpan sekurang kurangnya selama tiga tahun. Resep yang berisi narkotika di

pisahkan di beri garis merah di bawahnya dan di pisahkan oleh resep resep lainnya

dan resep yang di simpan lebih dari tiga tahun segera di musnahkan.

G. Pengelolaan Narkotika dan Psikotropik

1. Pengelolaan Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabakan penurunan

atau perubahan kesadaran sampai menghilagkan rasa nyeri yang dapat

menimbulkan ketergantungan yang di bedakan golongan 1,2 dan 3,

Di instalasi farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika melakukan

kegiatan pengadaan penyimpanan , pelaporan,penyerahan dan pemusnahan

terhadap obat golongan narkotika.

a. Pengadaan narkotika

Pengadaan narkotika di instelasi Farmasi rumah sakit sukmul sisma medika

berasal dari PT. Kimia Farmasi Tbk. Pengadaan narkotika di oleh apoteker

dengan surat khusus narkotika dalam surat tersebut tertera nama obat,jumlah obta

yang ingin di pesan,nama apoteker,SIK Apoteker,alamat apoteker dan tanda

45

Page 46: LAPORAN PKL

tangan apoteker serta stempel rumah sakit dan gudang. Setiap pemesanan

narkotika hanya boleh di isi untuk pemesan satu jenis sediaan narkotika saja.

Surat pesan khusu narkotika di buat rangkap empat yang masing masing di

serahkan kepada PBF yang bersangkutan (SP asli dan 2 lembar copy SP) dan 1

lembar sebagai arsip apotek.

b. Penerimaan Narkotika

Penerimaan narkotika dari PBF harus diterima langsung oleh Apoteker

pengelola Apotek (APA) atau dilakukan dengan sepengetahuan APA. Apoteker

akan menandatangi faktur tersebut setelah dilakukan pencocokan dengan surat

pesanan. Pada saat diterima dilakukan pemeriksaan meliputi jenis dan jumlah

narkotika yang dipesan.

c. Penyimpanan Narkotika

Narkotika yang berada dalam penguasaan importir, eksportif, pabrik obat,

Pedagang Besar Farmasi, Sarana Penyimpanan Sediaan Farmasi Pemerintah,

Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan, Dokter, dan Lembaga Ilmu

Pengetahuaan wajib disimpan secara khusus.

Pabrik farmasi , importir dan PBF yang menyalurkan narkotika harus

memiliki gudang khusus untuk menyimpan narkotika dengan persyaratan sebagai

berikut :

a. Dinding terbuat dari tembok dan hanya mempunyai satu pintu dengan dua

buah kunci yang kuat dengan merk yang berlainan.

46

Page 47: LAPORAN PKL

b. Langit-langit dan jendela dilengkapi dengan jeruji besi.

c. Dilengkapi dengan lemari besi yang beratnya tidak kurang dari 150 kg serta

harus mempunyai kunci yang kuat.

Apotek dan Rumah Sakit harus mempunyai tempat khusus untuk

menyimpan narkotika dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Harus terbuat dari kayu atau bahan lain yang kuat (tidak boleh terbuat dari

kaca).

b. Harus mempunyai kunci yang kuat.

c. Dibagi dua bagian, masing-masing dengan kunci berlainan.

Bagian pertama untuk menyimpan petidina, morfina serta persediaan

narkotika, sedangkan bagian kedua dipergunakan untuk menyimpan narkotika

lainnya yang dipakai sehari-hari.

d. Pelaporan Narkotika

Laporan Narkotika dilakukan rutin setiap bulan oleh Apotek Rumah Sakit

Sukmul Sisma Medika yang dilakukan oleh APA. Lporan tersebut meliputi

laporan penggunaan sediaan jadi narkotika dan laporan penggunann bahan baku

narkotika.

47

Page 48: LAPORAN PKL

Laporan dibuat rangkap empat dan ditandatangani oleh APA dengan

mencantumkan nama jelas, alamat apotek dan stempel rumah sakit, kemudian

dikirimkan atau ditujukan kepada :

1. Kepala Balai POM Propinsi DKI Jakarta.

2. Kepala Suku Dinas Kesehatan Pelayanan Jakarta Utara.

3. Penanggung Jawab Narkotika PT. Kimia Farma, Tbk.

4. Arsip Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta Utara.

e. Penyerahan Narkotika

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika hanya dapat

menyerahkan narkotika kepada pasien berdasarkan resep dokter. Penyerahan

narkotika yang dilakukan oleh dokter hanya dapat dilakukan dalam hal :

1. Menjalankan peraktik dokter dan diberikan melalui suntikan.

2. Menolong orang dalam keadaan darurat dan diberikan melalui suntikan.

f. Pemusnahan Narkotika

Resep-resep narkotika yang disimpan sudah lebih dari 5 tahun harus

dimusnahkan dan dilaksanakan oleh Apoteker dan sekurang-kurangnya disaksikan

oleh seorang Asisten Apoteker.

Prosedur pemusnahan sebagai berikut :

1. Kepala Instalasi Farmasi membuat Surat Permohonan ke Balai POM Jakarta

untuk memusnahkan narkotika.

48

Page 49: LAPORAN PKL

2. Balai POM memeriksa apabila benar terdapat narkotika yang harus

dimusnahkan, jika benar dibentuk panitia pemusnahan yang terdiri dari :

Kepala Instalasi Farmasi, Asistem Apoteker dan wakil dari Balai POM.

3. Setelah pemusnahan dilakukan, dibuat Berita Acara Pemusnahan (BAP)

dengan mencantumkan antara lain : nama dan jumlah narkotika yang

dimusnahakan, cara pemusnahan, nama petugas yang melakaukan

pemusnahan serta nama tanda tangan kepala Instalasi Farmasi dan saksi-saksi

dari farmasi dan pemerintah.

4. BAP dikirim kepada Balai POM setempat dan Dinas Kesehatan Propinsi

setempat.

2. Pengelolaan Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis buka

narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pasa susunan saraf

pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.

Psikotropika mempunyai potensi sindroma ketergantungan, yang menurut

undang-undang dibagi kedalam empat golongan yaitu : golongan I, II, III dan IV.

Pengelolaan psikotropika di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika meliputi :

a. Pengadaan Psikotropika

Pemesanan psikotropika dilakukan dengan menggunakan surat pesana

psikotropika yang berisi satu jenis psikotropika. Surat Pemesanan dibuat rangkap

49

Page 50: LAPORAN PKL

dua, yang masing-masing diserahkan ke PBF yang bersangkutan dan sebagai arsip

di apotek.

b. Penyimpana Psikotropika

Penyimpanan obat psikotropika disimpan di lemari khusus yang terpisah

dari sediaan lain.

c. Pelayanan Psikotropika

Pelayanan obat psikotropika dilakukan berdasarkan resep dokter atau

salinan resep bila obat belum diambil atau baru diambil sebagain.

d. Laporan Psikotropika

Laporan psikotropika dilakukan setiap satu tahun sekali oleh Apotek

Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika. Laporan penggunaan psikotropika

dikirimkan kepada Kepala Suku Dinas Pelayanan setempat. Laporan psikotropika

memuat nama apotek, nama obat nama distributor, jumlah penerimaan, jumlah

pengeluaran dan stock akhir.

Laporan ditandatangani oleh APA, dilengkapi nama dan SIK serta stempel

Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika dengan tembusan kepada :

1. Kepala Balai POM Propinsi DKI Jakarta

2. Arsip Apotek / Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Jakarta.

50

Page 51: LAPORAN PKL

e. Penyerahan Psikotropika

Penyerahan Psikotropika oleh apotek hanya dapat dilakukan kepada

apotek lainnya, Rumah Sakit, Balai Pengobatan dan Dokter kepada pasien

berdasarkan resep dokter.

f. Pemusnahan Psikotropika

Tata cara pemusnahan psikotropika sama dengan tata cara pemusnahan

narkotika. Dalam pelaksaannya pemusnahan psikotropika dapat dilakukan

bersamaan dengan pemusnahan narkotika.

51

Page 52: LAPORAN PKL

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

Instalasi Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika Dipimpin oleh seorang

Apoteker Pengelola Apotek (APA), Kepala Bagian Penunjang Medis dan dibantu

oleh beberapa tenaga Asisten Apoteker. Disinilah terjadinya beberapa kegiatan

seperti perencanaan, penyediaan obat, pembelian, melayani resep, peracikan,

menerima dan memeriksa obat yang dating dan pendistribusian obat.

Terdapat juga beberapa tugas instalasi yang meliputi kegiatan yang terjadi

didalamnya seperti :

1. Pembauatan, penelolaan, peracikan, pengubahan bentuk sediaan dan

penyerahan obat atau bahan obat.

2. Melayani pasien Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika.

3. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan sediaan.

4. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi.

Instalasi Farmasi Rumah Sakit berada divisi penunjang pelayanan medis

sehingga memiliki ruang lingkup dan tanggung jawab yang sempit, agar peran

Instalasi Farmasi Rumah Sakit dalam pelayanan lebih baik dan lebih mandiri

52

Page 53: LAPORAN PKL

dalam mengambil keputusan sehingga tidak dipengaruhi oleh divisi penunjang

pelayanan.

B. Pelayanan di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika

Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika mempunyai fasilitas pelayanan medis

yang cukup lengkap sehingga akan menunjang mutu pelayanan kesehatan bagi

masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi :

Sarana perawatan

Alat diagnose modern

System komputerisasi yang online

C. Kegiatan Apotek

Kegiatan teknis ke farmasiaan di apotek yang meliputi bagian perencanaan

/ pengadaan, bagian gudang / penyimpanan, bagian penjualan / pelayanan resep

dan perbekalan farmasi. Proses pelayanan resep sudah cukup baik karena system

koordinasi dari masing-masing bagian berjalan dengan lancer dan terkoordinir.

Pengadaan obat narkotika di Instalasi Farmasi dilakukan dengan cara

membuat Surat Pesanan tertulis yang ditandatangani oleh APA ditujukan kepada

PBF PT. Kimia Farma, Tbk sebagai distributor tunggal obat narkotika di

Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan oleh

pemerintah. Surat Pemesanan dibuat Rangkap tiga yaitu : lembar pertama dan

kedua diserahkan kepada distributor (PBF PT. Kimia Farma, Tbk) dan lembar

ketiga untuk arsip apotek.

53

Page 54: LAPORAN PKL

Narkotika disimpan khusus di lemari kayu dan terletak di tempat yang

tidak diketahui oleh masyarakat umum, memiliki kunci yang kuat, anak kunci

dipegang oleh penganggung jawab yang diberi kuasa olehAPA. Sedangakan

psikotropika dismpan di lemari terpisah dari obat-obat golongan lain karena obat

tersebut memiliki kecendrungan untuk dsalah gunakan disusun berdasarkan

alphabetis.

Penyimpanan perbekalan farmasi menggunakan system FIFO (First In

First Out) hal tersebut menghindari terjadinya barang yang kadaluarsa. Selain itu

penyimpanan obat disusun berdasarkan alphabetis dan bentuk sediaan, hal

tersebut mrmpermudah dalam pencariaan obat ketika dibutuhkan dan

mempercepat waktu pelayanan. Pada gudang juga terdapat lemari pendingin yang

digunakan untuk menyimpan obat-obat yang membutuhkan kondisi penyimpanan

dalam suhu dingin seperti suppositoria, ampul dan vial. Setiap jenis oabat dan

barang disertai dengan kartu stock hal tersebut mempermudah pengawasan

terhadap barang yang masuk dan keluar.

54

Page 55: LAPORAN PKL

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian –uraian penulis diatas, penulis dapat memberi

kesimpulan sebagai berikut :

1. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang kompleks yang bertugas

menyediakan kebutuhan dalam pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

2. Farmasi sakit merupakan suatu instalasi melaksanakan kegiatan mulai dari

perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemberi

informasi perbekalan farmasi.

3. Pelayanan obat dan alat kesehatan menggunakan sistem gabungan antara

resep individual dan persediaan di ruangan.

4. Obat, alat kesehatan dan alat kedokteran diadakan secara berkala sesuai

kebijakan rumah sakit.

55

Page 56: LAPORAN PKL

B. Kesimpulan Gudang farmasi

Pada prinsipnya semua masalah yang timbul dapat mengganggu

kelancaran distribusi dan hal tersebut tentu berpengaruh pula kepada unit

perawatan yang memakai alat tersebut. Hal ini bisa terjadi jika :

1. Rekanan terlambat mengirim atau mengantar barang.

2. Alkes tersebut langka, harus diimpor dari luar negri.

3. Alkes tersebut kebetulan tidak ada di perencanaan pembelian.

4. Alkes tersebut tidak diproduksi lagi.

C. Kesimpulan Apotek

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan

kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat dan

dipimpin oleh seorang apoteker yang telah memiliki surat izin apoteker.

Pelayanan pengambilan obat (resep) di apotek pada umumnya yaitu pasien

datang dan menyerahkan resep kepada bagian penerimaan resep lalu

membayar obat dikasir, petugas apotek menuliskan etiket dan kwitansi dan

petugas apotek mengambil obat yang dibeli oleh pasien dan memberikannya

kepada bagian penyerahan obat dan bagian penyerahan obat menyerahkannya

kepada pasien dan pasien langsung pulang.

56

Page 57: LAPORAN PKL

D. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran-

saran yang mungkin dapat berguna bagi perkembangan Rumah Sakit

SUKMUL selanjutnya, adapun saran-saran penulis dimaksud adalah :

1. Meningkatkan mutu yang telah bertahan sampai sekarang mengingat

persaingan antara rumah sakit cukup tinggi.

2. Meningkatkan kedisiplinan para karyawan di instalasi farmasi Rumah

Sakit SUKMUL.

3. Obat standar yang telah ada diperbanyak jenis dan jumlahnya terutama

yang diperuntukan kepada poli karyawan.

4. Ruangan di setiap instalasi farmasi diperbesar sehingga mempermudah

kelancaran pekerjaan.

5. Lebih sering menelpon kepada rekanan yang terlambat mengirimkan

barang. Bila perlu dikenakan denda jika ada keterlambatan pengiriman.

57

Page 58: LAPORAN PKL

BIODATA

NAMA : IFFAH KHAZINATUL AZRAR

TTL : BEKASI, 10 SEPTEMBER 1993

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : TAMAN ALAMANDA 2, Blok Ee 2 No.

11 RT 01/10 BEKASI TIMUR

NO. TLP : 08170040741

ASAL SEKOLAH : SMK FARMASI IKIFA

ALAMAT SEKOLAH : Jl. BUARAN II No. 30A, KLENDER (Jl. I

GUSTI NGURAH RAI) JAKARTA TIMUR

MOTTO : “MODAL TERBESAR ADALAH

PERCAYA

DIRI”

58

Page 59: LAPORAN PKL

BIODATA

NAMA : SANTI NOPITA DEWI

TTL : JAKARTA, 17 NOVEMBER 1993

ALAMAT : Jl. KESADARAN II RT 04/001 NO 27

JAKARTA TIMUR

AGAMA : ISLAM

NO. TLP : (021) 70952188

ASAL SEKOLAH : SMK FARMASI IKIFA

ALAMAT SEKOLAH : Jl. BUARAN II No. 30A, KLENDER (Jl. I

GUSTI NGURAH RAI) JAKARTA

TIMUR.

MOTTO : “KEBANGGAAN TERBESAR ADALAH

KEPERCAYAAN”

59

Page 60: LAPORAN PKL

BIODATA

NAMA : SETYANI WIDIAWATI

TTL : JAKARTA, 27 SEPTEMBER 1993

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : Kp. PINTU Rt.03/04 No.10

BEKASI UTARA

NO.TLP : 08999347697

ASAL SEKOLAH : SMK FARMASI IKIFA

ALAMAT SEKOLAH : Jl. BUARAN II No. 30A, KLENDER (Jl. I

GUSTI NGURAH RAI) JAKARTA TIMUR

MOTTO : “KESALAHAN TERBESAR ADALAH

PUTUS ASA”

60

Page 61: LAPORAN PKL

BIODATA

NAMA : YENNY ARDIAN SUNARIS

TTL : JAKARTA , 27 JANUARI 1993

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : JALAN CURUG CEMPAKA NO. 7 RT 03

RW 01 , JAKARTA TIMUR

NO. TELEPON : (021) 86611617

ASAL SEKOLAH : SMK FARMASI IKIFA

ALAMAT SEKOLAH : Jl. BUARAN II No. 30A, KLENDER (Jl. I

GUSTI NGURAH RAI) JAKARTA TIMUR

MOTO : “ JUST BE YOUR SELF “

61

Page 62: LAPORAN PKL

BIODATA

NAMA : ZULFAH

T T L : JAKARTA, 25 AGUSTUS 1993

AGAMA : ISLAM

ALAMAT : JL. BAMBU MAS SELATAN IV NO. 14

JAKARTA TIMUR

NO TELEPON : (021) 93027326

ASAL SEKOLAH : SMK FARMASI IKIFA

ALAMAT SEKOLAH : Jl. BUARAN II No. 30A, KLENDER (Jl. I

GUSTI NGURAH RAI) JAKARTA TIMUR

MOTTO : “ LIFE MUST GO ON... “

62