Laporan Pk

5
TES WIDAL A. Prinsip Suspensi yang mengandung antigen Salmonella direaksikan dengan serum pasien (yang diduga menderita typhoid). Secara kualitatif bila ada reaksi antigen-antibodi maka akan timbul aglutinasi. Jumlah antibody diketahui dengan melakukan titrasi pada serum yang diperiksa, artinya suspense antigen direaksikan dengan serum yang diencerkan bertahap. B. Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus C. Persiapan sampel Diambil darah versa sesuai prosedur baku, dibiarkan membeku; kemudian disentrifus untuk memperoleh serum segar. Bila tes akan ditunda, simpanlah serum dalam lemari pendingin pada suhu 2-8°C; serum ini bisa bertahan sampai 48 jam. Bila menunda lebih dan 48 jam, serum harus disimpan dalam keadaan beku (dibawah 0°C) Serum yang lipemik, hematic (mengandung darah) atau tercemar tidak boleh dipakai untuk tes. D. Alat dan bahan Kit Plasmatec berisi: Suspensi antigen Salmonella Typhi H Suspensi antigen Salmonella H paratyphi A Suspensi antigen Salmonella H paratyphi B Suspensi antigen Salmonella H paratyphi C

description

sd

Transcript of Laporan Pk

TES WIDALA. Prinsip

Suspensi yang mengandung antigen Salmonella direaksikan dengan serum pasien (yang diduga menderita typhoid). Secara kualitatif bila ada reaksi antigen-antibodi maka akan timbul aglutinasi.

Jumlah antibody diketahui dengan melakukan titrasi pada serum yang diperiksa, artinya suspense antigen direaksikan dengan serum yang diencerkan bertahap.

B. Persiapan pasien

Tidak ada persiapan khusus

C. Persiapan sampel

Diambil darah versa sesuai prosedur baku, dibiarkan membeku; kemudian disentrifus untuk memperoleh serum segar. Bila tes akan ditunda, simpanlah serum dalam lemari pendingin pada suhu 2-8C; serum ini bisa bertahan sampai 48 jam. Bila menunda lebih dan 48 jam, serum harus disimpan dalam keadaan beku (dibawah 0C) Serum yang lipemik, hematic (mengandung darah) atau tercemar tidak boleh dipakai untuk tes.D. Alat dan bahan

Kit Plasmatec berisi:

Suspensi antigen Salmonella Typhi H

Suspensi antigen Salmonella H paratyphi A

Suspensi antigen Salmonella H paratyphi B

Suspensi antigen Salmonella H paratyphi C

Suspensi antigen Salmonella Typhi 0

Suspensi antigen Salmonella 0 paratyphi A

Suspensi antigen Salmonella 0 paratyphi B

Suspensi antigen Salmonella 0 paratyphi C

Lempeng pereaksi (title/slide)

Tabung reaksi dan rak tabung

Pipet 0,08 ml; 0,04 ml;0,02 ml;0,01 ml;0,005 ml;1,0 ml dan 1,9 ml

Larutan NaCl fisiologis (0,85%)

Sentrifus

Inkubator

E. Cara kerja

1. Metode slide:

2. Siapkan serum yang akan dites. Jika serum simpan yang akan dipakai, biarkan dulu serum beberapa saat untuk menyesuaikan suhu ruangan (18-30C)

3. Siapkan lempeng reaksi; buatkan 5 buah lingkaran dengan 3 cm.

4. Pipetkan serum sesuai pola dibawah ini;

LingkaranSerum

10,08 mL

20,04 mL

30,02 mL

40,01 mL

50,005 mL

5. Kocok baik isi botol suspensi antigen kemudian pipet 1 tetes pada setiap lingkaran

6. Serum dan antigen dalam setiap lingkaran dicampur baik kemudian goyang memutar lempeng pereaksi agar campuran reaksi merata.

7. Setelah satu menit, baca hasil reaksi (aglutinasi).

Metode tabung:

1. Siapkan 8 tabung reaksi kecil, beri nomor 1,2,3,4,5,6,7 dan 8.

2. Pipetkan NaCl 0,85% sebanyak 1,9 mL ke tabung 1, dan 1 mL masing-masing ke tabung 2 s/d 8

3. Tambahkan 0,1 mL serum ke tabung 1 dan campur baik isi tabung.

4. Pindahkan 1,0 mL isi tabung 1 ke tabung 2 dan campur baik isi tabung 2 dan seterusnya ke tabung 3 sampai tabung 7. Dari tabung 7, buang 1,0 mL. Tabung 8 hanya akan berisi NaCl 0,85% dan akan dipakai sebagai kontrol.

5. Botol reagen dikocok baik kemudian pipetkan 1,0 mL ke setiap tabung. Campur baik isi setiap tabung

6. Inkubasikan pada suhu 50C selama 4 jam atau pada 37C semalam.

7. Baca hasil reaksi dan laporkan tabung terakhir yang masih menunjukan aglutinasi.

Tabung12345678

Pengenceran1:201:401:801:1601:1301:6401:1280kontrol

F. Interpretasi hasil

Negatif: Tidak ada aglutinasi

Positif: Ada aglutinasi dan menunjukan adanya antibody terhadap antigen yang sesuai.

Aglutinasi pada tabung dengan pengenceran tertinggi menunjukan titer tes.

Nilai rujukan : umumnya dipakai titer 1:80-1:160

Titer yang tinggi (lebih dari nilai rujukan) bisa berarti;

Mengidap typhoid (menunjang diagnosis)

Sebelumnya ada infeksi lain dengan demam

Penyakit hati kronik

Untuk kepentingan diagnosis, lebih penting mengamati kenaikan titer (artinya dilakukan tes berulang) daripada mengamati hanya pada satu titer yang tinggi.

Untuk diagnosis final: observasi atau gambaran klinik harus sesuai dengan hasil tes; biasanya diikutkan tes kultur atau biakan.G. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang kami lakukan, titer pasien kami positif pada pengenceran lebih dari 1:640. Maka untuk diagnosa lebih lanjut diperlukan alur diagnosis yang lebih mandalam.

PEMERIKSAAN HIV