Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Trafo Distribusi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Overload
-
Upload
bernadus-lokaputra -
Category
Engineering
-
view
152 -
download
5
Transcript of Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Overload
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 3
Overload
STTN 2016
I. TUJUAN
Bisa memahami dan mengetahui prinsib kerja, unjuk kerja, karakteristik dan fungsi
daripada Over load thermis.
II. DASAR TEORI
Pengaman ototmatis dengan overload lebih sering dan paling pas digunakan untuk
pengaman instalasi motor listrik lebih specific lagi pada motor listrik 3 fasa. Berikut ini adalah
contoh fisik dari sebuah overload yang banyak digunakan dilapangan.
Gambar 3.1 Overload.
Di Amerika untuk Instalasi guna mengoperasikan / menjalankan suatu motor listrik
Telah dibakukan sebagaimana gambar 3.2 berikut .
Gambar 3.2 Instalasi motor listrik
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 1Bernadus Alexander L.031300345
Input (R, S, T).Seting arus.Tombol Tes Trip.
Tombol reset.Kontak 95
Kontak 96
Kontak 97
Kontak 98
Out Put (U, V, W)
Keterangan gambar :
1. Sumber 5. Overload thermis2. Saklar tiga kutub 6. Unit starter3. Sekering 7. Motor listri.4. Saklar Magnet
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 3
Overload
STTN 2016
Dalam hal ini over load thermis dipasang guna membatasi arus lebih yang mungkin
terjadi pada rangkaian itu yang disebabkan berbagai hal, diantaranya motor berbeban
lebih ,bearing macet dan lain-lain.
Pemasangan overload sebagai pengaman motor, rating ukuran dari overload dipasang
besarnya maksimum 125% dari rating motor atau arus nominal motor.
Over load dapat digolongkan dalam pengaman otomatis yang bekerja berdasarkan pemanasan
elemen dwilogam. Elemen dwilogam pada overload biasanya berupa sebuah plat Gambar 3.3
Gambar 3.3. Elemen dwilogam pada Overeload
logam yang dibelit oleh kawat plat logam yang lain. Logam apabila kena panas akan memuai
(bertambah panjang) dengan rumus perhitungan seperti berikut :
Lt = Lo ( 1 + ( t - to ) )
Dimana :
Lt = panjang logam pada suhu t
Lo = panjang logam pada suhu to
= koefisien pemuaian logam
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 2Bernadus Alexander L.031300345
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 3
Overload
STTN 2016
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Overload thermis
2. Amperemeter
3. Stopwatch
4. Kontaktor Magnet.
5. Motor listrik 3 fasa
6. Beban mekanik variable
7. Sumber listrik 3 fasa
8. Kipas pendingin
IV. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a. Buat rangkaian pengujian seperti gambar berikut.
Gambar 3.4. Rangkaian Percobaan Pengujian Over Load.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 3Bernadus Alexander L.031300345
Fasa
N
Trip Lamp
Fuse
Overload
Off
On
95
9698
K1
L1K1
Gb.2. Diagram Pengendali
Gb.1. Diagram Utama
K1
R S T
M3 Fasa
A
O L
Beban Variabel (mekanik)
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 3
Overload
STTN 2016
Keterangan gambar :
1. A : Ampere meter
2. K : Kontaktor magnit
3. OL : Overload yang diuji.
4. Beban : Beban yang dikopel dengan Motor 3 fasa dan dapat diatur torsinya.
5. M 3Fasa : Motor Listrik 3 fasa sebagai beban OL
b. Overload di set pada rating current yang ditentukan yaitu 0,32 A atau 0,38 A.
c. Cobalah terlebih dahulu rangkaian sebelum digunakan.
d. Apabila rangkaian sudah baik, hidupkan rangkaian, dan atur arus beban 0,9 In dengan
mengatur beban pada motor. Amati selama 1/2 jam, apakah overload trip atau tidak.
e. Matikan rangkaian, dan dinginkan suhu overload hingga mencapai suhu kamar kembali
dengan menggunakan kipas pendingin. ( 5 s/d 10 menit).
f. Naikkan arus menjadi 1 In, amati selama 1/2 jam, jika terjadi trip, catat arus dan
waktunya. (Jangan lupa suhu Overload harus selalu dikembalikan ke suhu kamar
sebelum dilakukan pengujian berikutnya).
g. Lakukan percobaan untuk 3 jenis motor lainnya
h. Catat arus dan waktu saat terjadi trip.
i. Buat grafik arus-waktu untuk pengujian overload diatas.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 4Bernadus Alexander L.031300345
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 3
Overload
STTN 2016
V. Data Praktikum
No. Pembebanan Arus (A) Waktu Daya (W)
1 0,9 IN 1,1 Tidak terputus 280
2 1 IN 1,18 Tidak terputus 295
3 1,1 IN 1,28 Tidak terputus 315
4 1,2 IN 1,38 Tidak terputus 340
5 1,3 IN 1,52 Tidak terputus 380
6 1,4 IN 1,6 Tidak terputus 400
7 1,5 IN 1,76 4 menit 38 detik 440
8 1,6 IN 1,92 3 menit 7 detik 480
9 1,8 IN 2,14 1 menit 53 detik 540
10 2 IN 2,31 36 detik 580
VI. Grafik
“Terlampir”
VII. Pembahasan
Dalam Praktikum ini, bertujuan untuk memahami dan mengetahui prinsip kerja overload,
dan juga mengetahui karakteristik dari overload yang digunakan. Pada dasarnya, overload
merupakan alat untuk melindungi peralatan-peralatan listrik khususnya peralatan listrik yang
rentan rusak terhadap beban berlebih atau arus hubung singkat. Adapun prinsip kerja dari
overload hampir sama dengan miniatur circuit breaker (MCB) yang didalamnya menggunakan
keping atau plat bimetal (dwi logam), yang dipengaruhi oleh perubahan suhu yang disebabkan
arus yang mengalir berlebih.
Untuk kegiatan ini, dilakukan percobaan untuk overload yang disetting untuk In = 1,2 A.
Pengujian dilakukan dengan cara pembebanan dengan menggunakan lampu mulai dari 0,9IN
(280W) sampai 2 IN (580W). Dari hasil pengukuran yang dilakukan dengan waktu maksimal
adalah 30 Menit, saat 0,9 IN – 1,4 IN dalam waktu maksimal tidak mengalami putus yang
mencapai arus pada posisi 1,4 IN adalah 1,6A dengan daya 400W. Pada 1,5 IN mengalami putus
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 5Bernadus Alexander L.031300345
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 3
Overload
STTN 2016
dengan waktu 4 menit 38 detik dengan arus 1,76A dan daya 440W. Hingga pada percobaan 2 IN
dengan arus 2,31A dan daya 580W terjadi pemutusan dalam waktu 36 detik.
VIII. Kesimpulan
1. Untuk overload yang memilik nilai In = 1,2 A, arus yang dibutuhkan untuk trip pada
praktikum kali ini adalah 1,5 In yaitu sebesar 1,76 A dalam waktu 4 menit 38 detik
2. Semakin besar pembebanan yang digunakan maka semakin cepat pula terjadinya trip
pada overload dan dalam kondisi yang panas.
3. Overload memiliki prinsip kerja pemuaian dengan memanaskan logam yang ada dalam
overload kemudian dalam suhu tertentu akan terputus.
4. Untuk mendapat data yang baik, pendinginan overload dilakukan dalam waktu 10 menit
dan tidak diperbolehkan melakukan percobaan dalam kondisi overload juga sedang
didinginkan karna dapat mengakibatkan pemuaian tidak berjalan dengan baik dan dapat
menimbulkan ketidakamanan rangkaian.
5. Perlu dilakukan proses pendinginan setelah pemakaian overload untuk mengembalikan
kepada kondisi kerja normal overload itu sendiri
6. Persamaan grafik dengan fungsi eksponensial yang didapat adalah y = 110.37e-0.433x
IX. Daftar Pustaka
Modul Praktikum perlengkapan sistem tenaga 2014 STTN-BATAN Yogyakarta
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 6Bernadus Alexander L.031300345
Praktikan,
Bernadus Alexander L.NIM: 031300345
PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 3
Overload
STTN 2016
Lampiran
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 7Bernadus Alexander L.031300345