Laporan Percobaan Kwhmeter 1 Fasa

6
LAPORAN PERCOBAAN KWHMETER 1 FASA A. TUJUAN : Tujuan dari percobaan kWhmeter 1 fasa yaitu mengetahui pengaruh tegangan terhadap losses. B. ALAT KERJA, MATERIAL, ALAT UKUR, DAN APD ALAT KERJA : - Toolset - Kamera Material : - Stabilizer 2 buah - kWhmeter 1 fasa 2 buah - beban lampu pijar 100W 4 buah - Fitting lampu 4 buah - Kabel secukupnya Alat Ukur : - Tang ampere Alat Pelindung Diri : - Pakaian Kerja - Safety Helmet - Safety Shoes - Sarung Tangan C. GAMBAR RANGKAIAN

description

laporan percobaan kwh meter 1 fasa untuk mengetahui pengaruh drop tegangan terhadap susut

Transcript of Laporan Percobaan Kwhmeter 1 Fasa

LAPORAN PERCOBAAN KWHMETER 1 FASA

A. TUJUAN : Tujuan dari percobaan kWhmeter 1 fasa yaitu mengetahui pengaruh tegangan terhadap losses.

B. ALAT KERJA, MATERIAL, ALAT UKUR, DAN APD ALAT KERJA : Toolset Kamera Material : Stabilizer2 buah kWhmeter 1 fasa2 buah beban lampu pijar 100W4 buah Fitting lampu4 buah Kabelsecukupnya Alat Ukur : Tang ampere Alat Pelindung Diri : Pakaian Kerja Safety Helmet Safety Shoes Sarung Tangan

C. GAMBAR RANGKAIAN

D. DATA KWHMETER Nameplate kWhmeter AMerk: MELCOINDANo Meter: 831587Standmeter: 25688,6V: 230 VI: 5 ( 20 ) AF: 50 HzType: MF-97EKonstanta: 900 put / kWhTahun: 2003

Nameplate kWhmeter BMerk: MELCOINDANo Meter: 2037677Standmeter: 11318,7V: 230 VI: 5 ( 20 ) AF: 50 HzType: MF-97EKonstanta: 900 put / kWhTahun: 2006

E. LANGKAH KERJA :1. Mempersiapkan alat kerja, material, alat ukur, dan alat pelindung diri yang dibutuhkan2. Mengenakan Alat Pelindung Diri yang telah disiapkan3. Merangkai stabilizer, kWhmeter, dan beban sesuai dengan gambar rangkaian4. Memberikan tegangan pada tiap tiap kWhmeter dengan besar tegangan yang berbeda5. Melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap kWhmeter dan beban serta catat hasilnya dalam tabel pengamatan6. Setelah diperoleh data pengukuran, bongkar rangkaian percobaan7. Merapikan alat kerja, material, alat ukur, dan alat pelindung diri yang digunakan8. Membuat analisa dan kesimpulan hasil praktikum

F. TABEL PENGAMATAN :RangkaianTegangan sumber ( V )Stand AwalStand AkhirSelisih Stand Awal - Akhir

Rangkaian A14025688,625690,51,9

Rangkaian B22011318,711322,53,8

G. ANALISA :Pada percobaan ini menggunakan 2 buah kWhmeter yang diberi beban sama yaitu beban lampu pijar 200W. Perbedaan pada rangkaian A dan B yaitu pada tegangan sumber yang diberikan. Pada rangkaian A disuplai dengan tegangan 140 V, sedangkan rangkaian B disuplai dengan tegangan 220 V. Pemasangan kWhmeter disini berfungsi untuk melihat energi yang terpakai oleh beban yang terpasang.Pada table pengamatan, dapat dilihat terdapat selisih antara stand awal dan stand akhir pada kedua kWhmeter. Pada Rangkaian A, semula stand awal 25688,6 dan stand akhir diperoleh sebesar 25690,5, sehingga terjadi selisih sebesar 1,9 kWh. Pada Rangkaian B, semula stand awal 11318,7 dan stand akhir diperoleh sebesar 11322,5, sehingga terjadi selisih sebesar 3,9 kWh.Pada rangkaian B, menggunakan energi yang lebih besar dibandingkan dengan energi yang digunakan pada rangkaian A. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat rugi rugi yang mengakibatkan energi yang seharusnya digunakan dan dibayarkan adalah 3,8 kWH, namun karena adanya drop tegangan maka energi yang digunakan dan dibayarkan hanya sebesar 1,9 kWh. Hal ini menjadi kerugian pada sisi produsen dan konsumen. PLN sebagai produsen mengalami kerugian dimana energi yang dikirim atau yang disuplai mengalami drop pada jaringan sehingga yang seharusnya dibayarkan pada PLN kurang dari energi yang dikirim. Pelanggan sebagai konsumen dirugikan juga karena kualitas listrik yang digunakan buruk, sehingga dapat merusak peralatan listrik pelanggan.

H. CONTOH KASUS DI JARINGAN

Daya yang digunakan atau yang terhitung pada gardu :P = V x I x Cos Phi = 220 x 30 x Cos Phi = 6600 Cos Phi Daya total yang terhitung pada jaringan :P = ( 660 + 654 + 645 + 645 + 630 + 630 + 624 + 615 + 606 + 600 ) x Cos Phi = 6309 Cos Phi Rugi daya = Daya pada gardu daya pada jaringan = (6600-6309) x Cos Phi = 291 Cos Phi Pembahasan : Berdasarkan contoh studi kasus di atas, dapat dilihat bahwa drop tegangan yang terjadi mempengaruhi besar daya yang terbaca pada pelanggan, sehingga menimbulkan selisih antara daya yang terukur pada gardu distribusi dan daya yang terukur dipelanggan. Selisih inilah yang merupakan rugi daya atau susut yang terjadi di jaringan.Pada jaringan tenaga listrik, terdapat banyak hal yang dapat mengakibatkan terjadinya drop tegangan tinggi. Penyebab tersebut antara lain, adanya beban yang tidak seimbang, instalasi jaringan yang tidak baik, penampang penghantar yang tidak sesuai atau adanya bottle neck pada jaringan, sambungan atau joint yang tidak baik yang membutuhkan pemeliharaan, serta panjang jaringan yang terlampau panjang, oleh karena itu maka harus dilakukan pemeliharaan agar mutu listrik yang sampai ke pelanggan sesuai dengan standar yang ada. Pemeliharaan yang dilakukan antara lain pemeliharaan gardu, JTR dan APP untuk mengurangi drop tegangan yang terjadi di jaringan.

I. KESIMPULANKesimpulan dari percobaan ini adalah :1. Besarnya nilai tegangan berpengaruh terhadap putaran kWhmeter dan energi yang digunakan.2. Adanya drop tegangan mengakibatkan timbulnya losses pada jaringan.3. Rangkaian dengan tegangan drop mengalami losses yang menyebabkan kerugian di pihak produsen dan konsumenkWhGardu

1

6

5

4

2

3

7

8

9

10

V = 220/380 VI = 30 A

V = 220 VI = 3 AP = V I cos phi = 660 cos phi

V = 218 VI = 3 AP = V I cos phi = 654 cos phi

V = 215 VI = 3 AP = V I cos phi = 645 cos phi

V = 215 VI = 3 AP = V I cos phi = 645 cos phi

V = 210 VI = 3 AP = V I cos phi = 630 cos phi

V = 210 VI = 3 AP = V I cos phi = 630 cos phi

V = 208 VI = 3 AP = V I cos phi = 624 cos phi

V = 205 VI = 3 AP = V I cos phi = 615 cos phi

V = 202 VI = 3 AP = V I cos phi = 606 cos phi

V = 200 VI = 3 AP = V I cos phi = 600 cos phi