Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...
Transcript of Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
311
Sasaran 2.1.6 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Tabel 2.70
Capaian Sasaran 2.1.6 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah”
Tahun 2020
Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah” menjadi
tolak ukur yang dapat menggambarkan terwujiudnya Misi 2 “ Mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa dan inovatif ”, dimana
Pemerintahan yang bersih dan akuntabel tidak terlepas dari kualitas pengelolaan
keuangan daerah. Sasaran ini memiliki dua indikator yaitu :
1. Opini BPK Atas Laporan Keuangan Daerah
2. Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan Pendapatan Daerah
Pencapaian Indikator ke-1 “Opini BPK atas Laporan Keuangan Daerah”
Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan opini
BPK dengan nilai WTP atau wajar tanpa pengecualian, penilaian pencapaian WTP
digunakan data Tahun N-1 karena penilaian BPK yang mengoreksi tahun N-1,
maka data pencapaian pada tahun 2020 adalah data pemeriksaan pada tahun
2019. Berdasarkan data tersebut Pemerintah Daerah Kota Cirebon dapat
mempertahankan raihan Wajar Tanpa Pengecualian nya. Merujuk pada target
yang ditetapkan maka Pemerintah Daerah Kota Cirebon berhasil merealisasikan
targetnya mencapai 100%. Perolehan WTP ini utamanya dikarenakan hal-hal
sebagai berikut :
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi
Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
2.1.6
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Opini BPK Atas Laporan Keuangan Daerah
Nilai WTP WTP WTP WTP WTP 100%
Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan Pendapatan Daerah
Persen 26,27 32,67 32,53 80,41%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
312
1. Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Negara atas Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) laporan keuangan pemerintah daerah Kota Cirebon
dalam Transaksi penggunaan anggaran tidak ada yang mencurigakan
2. Pelaporan Keuangan telah Akrual yaitu akuntasi yang memebrikan gambaran
lebih akurat dan kompleks atas kondisi keuangan organisasi, karena telah
mencatat semua transaksi pengeluaran dan penerimaan kas serta jumlah
gutang piutang
3. Dalam laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) laporan keuangan, telah memenuhi
syarat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan
keuangan yaitu kesesuaian standar akuntasi pemerintahan, kecukupan
pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan
efektifitas sistem pengendalian intern.
Pencapaian Indikator ke 2 “Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan
Pendapatan Daerah”
Pencapaian indikator “ Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan Pendapatan
Daerah” pada tahun 2020 sebesar 26,76 % dari target pencapaian sebesar
32,67%, maka tingkat pencapaian atas indikator sebesar 80,41% atau dengan
predikat Baik, namun masih belum mencapai target yang ditetapkan, hal ini
dipengaruhi beberapa hal diantaranya :
1. Pendapatan dari sektor Pajak Daerah untuk PBB dan BPHTB melebihi
capaian dari target yang diharapkan,
2. Pajak Daerah Lainya ( PJDL) tidak mencapai 100 %, serta beberapa
Retribusi yang di kelola di Perangkat Daerah ada yang tidak mencapai target,
hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid 19 yang sedang mewabah, yang
berdampak terhadap pencacpaian pajak daerah lainya.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
313
Berikut realisasi Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah,
Tabel 2.71
Realisasi Pajak Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
NO JENIS PUNGUTAN PAJAK DAERAH TARGET (Rp) REALISASI (Rp) (%)
1. Pajak Hotel 13.405.000.000,00 11.341.824.236,00 84,61
2. Pajak Restoran 46.655.141.000,00 38.827.280.317,00 83,22
3. Pajak Hiburan 6.915.500.000,00 3.405.109.523,00 49,24
4. Pajak Reklame 5.110.000.000,00 4.917.493.160,00 96,23
5. Pajak Penerangan Jalan Umum 25.100.000.000,00 24.040.858.024,00 95,78
6. Pajak Parkir diluar Badan Jalan 4.325.000.000,00 2.767.487.133,00 63,99
7. Pajak Air Bawah Tanah 67.000.000,00 65.410.924,00 97,63
8. BPHTB 28.151.528.000,00 35.051.291.834,00 124,51
9. Pajak Bumi dan Bangunan P2 30.308.542.000,00 33.511.968.810,00 110,57
Jumlah 160.037.711.000,00 153.928.723.961,00 96,18
NO JENIS PUNGUTAN
RETRIBUSI DAERAH TARGET (Rp) REALISASI (Rp) PROSENTASE (%)
1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
1.300.000.000,00 533.064.335,00 41,00
Jumlah 1.300.000.000,00 533.064.335,00 41,01
Tabel 2.72
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (Pendapatan Denda Pajak)
NO JENIS DENDA PAJAK TARGET (Rp) REALISASI (Rp) (%)
1. Denda Pajak Hotel 30.000.000,00 14.271.685,00 47,57
2. Denda Pajak Restoran 45.000.000,00 143.381.604,00 318,63
3. Denda Pajak Hiburan 11.200.000,00 9.218.200,00 82,31
4. Denda Pajak Reklame 27.000.000,00 67.226.011,00 248,99
5. Denda Pajak Parkir 28.503.785,00 7.995.991,00 28,56
6. Denda Pajak Air Bawah Tanah 1.000.000,00 877.317,00 87,73
7. Denda Pajak Bumi dan Bangunan P2 500.000.000,00 368.795.336,00 73,76
Jumlah 642.703.785,00 611.766.144,00 95,26
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
314
Evaluasi Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah”
Pencapaian Sasaran meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan
Daerah dapat diukur dari rata-rata pencapaian kedua indikator yang mencapai
90,2%, pencapaian ini berada pada predikat Sangat Baik kendati belum mencapai
100%.
Pencapaian ini didukung beberapa Program Sebagai Berikut :
Tabel 2.73
Evaluasi Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
2.403.171.000,00 2.271.980.759,00 94,54%
Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Pertanggung Jawab APBD
2.481.874.319,00 2.443.742.153,00 98,46%
Program peningkatan Kualitas Penganggaran
1.087.953.050,00 1.012.614.020,00 93,08%
Program Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Realisasi APBD
758.713.800,00 672.967.620,00 88,70%
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 93,69%
Sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun berikutnya, kami
melakukan analisa terhadap faktor yang mendukung pencapaian sasaran,
kendala, serta streategi pemecahana masalah tersebut.
Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi
pemecahan masalahnya :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
315
Tabel 2.74
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 2.1.6 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah” Tahun 2020
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan
Masalah
• Mengadakan Desk dan Rekonsiliasi Laporan
Keuangan secara berkala kepada seluruh
Perangkat Daerah
• Mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi teknologi
informasi keuangan dalam penyusunan Laporan
Keuangan.
• Menyusun aplikasi pembayaran pajak daerah
dalam sebuah system yaitu Sistem Pembayaran
Online (SPTPD Online).
• Pemasangan Mesin Tapping Box dan F.POS
pada rumah makan untuk meningkatkan setoran
pendapatan
• Evaluasi berkala terhadap pembayaran yang
sudah jatuh tempo untuk dilakukan penagihan
• Penataan Reklame (Operasi Secara Rutin)
• Penerapan Pengelolaan BPHTB Melalui e-BPHTB
• Perhitungan NPOP BPHTB dengan Menetapkan
Zona Nilai Tanah (ZNT)
• Adanya Koordinasi dan Telah Dibuatnya MOU
Antara Pemerintah Kota Cirebon Dengan BPN
dan KPP Pratama Cirebon Tentang Wajib Validasi
SSPD BPHTB.
• Evaluasi Pelayanan BPHTB dengan Para PPAT /
PPATS Secara Berkala Per triwulan.
• Terintegrasinya Sistem PBB dengan BPHTB
• Adanya Surat Edaran Walikota Tentang Lunas
PBB Sebagai Persyaratan Berbagai Pelayanan di
Kota Cirebon
• Adanya Himbauan Aktif Kepada Wajib Pajak
Melalui Kegiatan Operasi Jaring PBB dan
Informasi Melalui Mas Media untuk Segera
Membayar Sebelum Jatuh Tempo
• Adanya Mobil Pelayanan Pembayaran Keliling
• Keterbatasan SDM di
Perangkat Daerah
• Kendala Jaringan di
Perangkat Daerah
• Wajib Pajak
mengalami kendala
dalam mengakses
Jaringan.
• Kesadaran Wajib
Pajak dalam
menggunakan
Tapping Box
• Alamat Wajib pajak
ada yang diluar
Daerah
• Keterbatasan Sarana
Operasi Reklame
• Keterbukaan dalam
menyampaikan nilai
transasksi
• Updating aplikasi ZNT
terkendala
Keterbatasan
anggaran(refocusing)
• -
• -
• Lebih Intensif
melaksanakan
pendampingan ke
Perangkat Daerah
• Menyediakan Sarana di
Bidang Akuntansi untuk
perangkat daerah
• Menyediakan Help Desk
di Badan Keuangan
Daerah untuk mengatasi
kendala tersebut.
• Mengoptimalkan petugas
pajak dalam monitoring
ke Wajib Pajak
• Korespondensi denga
surat
• Mengoptimalkan SDM
yang ada dalam
Pelaksanaanya
• Melakukan pendekatan
personil terhadap Notaris
dan PPAT
• Melakukan Survey
lapangan ketika
transaksi.
• -
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
316
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan
Masalah
•
SASARAN 2.1.7 : MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN ARSIP DAERAH
Tabel 2.75
Capaian Sasaran 2.1.7 “Meningkatnya Kualitas Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah”
Tahun 2020
Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah” ditetapkan
untuk menunjang tujuan pada Misi ke-2, diukur melalui sebuah indikator Nilai Audit
Kearsipan Tingkat Kota dengan target pada tahun 2020 adalah 80,10. Nilai audit
kearsipan tingkat kota lazim digunakan sebagai indikator yang mengukur
sejauhmana kualitas pengelolaan arsip daerah.
Pencapaian Nilai Audit Kearsipan Tingkat Kota.
NIlai Audit Kearsipan Tingkat Kota pada tahun 2020 terealisasi sebesar
83,18, jika ditinjau dari target dengan nilai 80,10 maka pencapaian indikator telah
melebihi target yaitu 103,84% dengan predikat Sangat Baik. Audit kearsipan
dilaksanakan oleh tim dari Pengawas Kearsipan dari Lembaga Arsip Nasional
Republik Indonesia Hasil nilai 83,18 berada pada kategori “Memuaskan” dalam
tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Evaluasi Sasaran 2.1.7 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip
Daerah”
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
2.1.7
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah
Nilai Audit Kearsipan Tingkat Kota
Poin
74,09 83,18 83,18 80,10 90,01 103,84%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
317
Pencapaian sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah”
dengan sebuah indikator tersebut memiliki pencapaian melebih target hingga
103,84%.Pencapaian ini menggambarkan pencapaian yang Sangat Baik.
Pencapaian sasaran 2.1.7 ini didukung oleh beberapa Program sebagai berikut :
Tabel 2.76
Evaluasi Sasaran 2.1.7 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
122.455.000,00 121.918.000,00 99,56%
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
163.108.000,00 162.909.000,00 99,88%
Program Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
49.140.000,00 48.940.000,00 99,59%
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
38.805.000,00 38.805.000,00 100,00%
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,76%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
318
Walau berada pada predikat pencapaian yang sangat baik seyogyanya
Pemerintah Daerah Kota Cirebon tetap melakukan upaya-upaya dalam
meningkatkan kinerja terkait sasaran ini terlebih dengan mekanisme dan inovasi
baru dalam bidang kearsipan yaitu akan mulai diterapkanya mekanisme
pengelolaan surat atau arsip elektronik .
Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi
pemecahan masalahnya :
Tabel 2.77
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 2.1.7 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah”
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Sarana Prasara berupa
gedung kearsipan yang
telah cukup memadai
• Monev kearsipan yang
terselenggara rutin pada
Perangkat Daerah
• Keaktifan Perangkat
Daerah dalam
melaporkan kondisi
arsipnya
• Surat pemberitahuan
perihal Kearsipan
• Tersusunya SOP dalam
lingkup kearsipan
• Pada tahun 2020
Monitoring dan Evaluasi
tidak berjalan cukup efektif
karena kondisi Pandemi
Covid 19
• Kurangnya tenaga
fungsional kearsipan jika
dihitung dari jumlah
Analisa Beban Kerja pada
jabatan , tersebut
• Malakukan inovasi dalam monitoring dan
evaluasi kearsipan sesuai dengan
adaptasi kebiasaan baru pada Pandemi
Covid 19.
• Mengusulkan tambahan tenaga
fungsional di bidang kearsipan sesuai
dengan analias beban kerja yang telah
disusun.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
319
SASARAN 2.1.8 : MENINGKATNYA KAPASITAS KINERJA DPRD
Tabel 2.78
Capaian Sasaran 2.1.8 “Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD” Tahun 2020
Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD” ditetapkan untuk
menunjang tujuan pada Misi ke-2. Meningkatnya kapasitas kinerja DPRD sangat
relevan dijadikan sasaran karena DPRD merupakan bagian dari sebuah
manjemen pemerintahan di Kota Cirebon hal ini seiring dengan tujuan dari misi ke-
2 yaitu Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kualitas Kinerja, Kapasitas dan
Akuntabilitas, Serta Inovasi Dalam Manajemen Pemerintahan. Sasaran ini memiliki
indikator sebagai berikut :
1. Rasio Jumlah Perda yang Ditetapkan terhadap Raperda
2. Rasio jumlah Keputusan/Berita Acara pelaksanaan fungsi anggaran
3. Rasio jumlah difasilitasinya pelaksanaan fungsi pengawasan
Pencapaian Indikator ke-1 Rasio Jumlah Perda yang Ditetapkan terhadap
Raperda
Pada Tahun 2019 DPRD Kota Cirebon menargetkan 20 Peraturan Daerah
(Perda) yang telah disahkan, sedangkan berdasarkan perhitungan Tahun 2019
yang selesai disahkan sebanyak 14 Perda, maka jika dihitung secara rasio dari
jumlah realisasi dengan target sebanyak 99,16% atau predikat sangat baik,
produk Praturan Daerah yang dihasilkan mengalami peningkatan dibandingkan
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan 2018 2019 Realisasi
2020 Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020
2.1.8
Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD
Rasio Jumlah Perda yang Ditetapkan terhadap Raperda
Persen 55,00 70,00 72,20 72,20 72,20 100,00
Rasio jumlah Keputusan/Berita Acara pelaksanaan fungsi anggaran
Persen 100,0 75,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Rasio jumlah difasilitasinya pelaksanaan fungsi pengawasan
Persen 59,70 42,01 65,00 65,00 65,00 100,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
320
pada periode tahun sebelumnya yaitu dari 12 Perda pada tahun 2018 menjadi 14
Perda pada tahun ini (2019).
Pencapaian Indikator ke-2 “Rasio jumlah Keputusan/Berita Acara
pelaksanaan fungsi anggaran
Rasio jumlah keputusan/berita acara pelaksanaan fungsi anggaran,
berdasarkan data dari Sektretaria Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cirebon
adalah 75% dari jumlah total keputusan atau berita acara yang dihasilkan pada
tahun 2019. Dengan target pada tahun 2019 100% maka pencapaian indikator ini
adalah 75%, walau tidak memenuhi target namun berada pada kategori atau
predikat baik.
Pencapaian Indikator ke-3 Rasio jumlah difasilitasinya pelaksanaan fungsi
pengawasan
Pada tahun 2019 rasio jumlah, berdasarkan data dari Sektretaria Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cirebon adalah 46% dari jumlah total fasilitasi
fungsi pengawasan. Dengan target pada tahun 2019 60% maka pencapaian
indikator ini adalah 70,02%, sehingga pencapaian tidak memenuhi target dan
dkategorikan/predikat cukup. Hal ini perlu menjadi perhatian Pemerintah Derah
Kota Cirebon untuk meningkatkan pencapaian ditahun berikutnya.
Evaluasi Sasaran 2.1.8 “Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD”
Pencapaian sasaran “Meningkatnya Kapasitas KInerja DPRD” dengan tiga
indikator tersebut diatas, memiliki rata-rata pencapaian 81,4%. Pencapaian ini
menggambarkan ada indikator yang tidak mencapai target, walau begitu masih
berada pada predikat pencapaian Baik. Hal ini menjadi gambaran bahwa strategi
“Meningkatkan peran, fungsi dan kewenangan DPRD dalam fungsi Legislasi,
Anggaran dan Pengawasan” dengan arah kebijakan “Optimalisasi peran DPRD
dalam fungsi Legislasi, Anggaran dan Pengawasan” belum berjalan optimal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
321
Tabel 2.79
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 2.1.8 “Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD” Tahun 2020
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• • Jumlah Sumber Daya
Aparatur yang masih kurang
sesuai hasil analisa beban
kerja, dibandingkan dengan
jumlah anggota DPRD dan
frekuensi fasilitasi yang
harus diberikan.
• Terkait penetapan Peraturan
Daerah masih terdapat
Raperda yang kemudian
tidak selesai ditetapkan
karena beberapa faktor
diantaranya dinamika
peraturan dari pusat yang
berubah sehingga raperda
perlu ditinjau kembali
• Mengisi kekosongan sumber daya aparatur
di lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
• Meningkatkan koordinasi antara anggota
DPRD dengan Pemerintah Daerah Kota
Cirebon dalam pengusulan Raperda dan
penetapan Perda.
• Memastikan Strategi dan arah kebijkan
berjalan efektif dan efesien dengan
optimalisasi program yang mendukung hal
tersebut yaitu Program Peningkatan
Kapasaitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah dan Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan
Posedur Pengawasan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
322
SASARAN 2.1.9 : TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK YANG
PROFESSIONAL, HANDAL DAN TERINTEGRASI DALAM MENUNJANG CIREBON SMART
CITY
Tabel 2.80
Capaian Sasaran 2.1.9 “ Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang
Profresional, Handal dan Terintegrasi dalam Menunjang Smart City” Tahun 2020
Sasaran “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang
Profesional, Handal, dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart City”
ditetapkan untuk menunjang tujuan dari Misi ke-2. Terwujudnya pemerintahan
berbasis elektronik sangat relevan dijadikan sasaran karena pemerintahan
berbasis elektronik atau dikenla dengan istilah e-government merupakan bagian
dari sebuah manjemen pemerintahan di Kota Cirebon hal ini seiring dengan tujuan
dari misi ke-2 yaitu Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kualitas Kinerja,
Kapasitas dan Akuntabilitas, Serta Inovasi Dalam Manajemen Pemerintahan.
Sasaran ini memiliki indikator sebagai berikut
1. Perangkat Daerah yang mengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pengelolaan Pemerintahan
2. Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan informasi pemerintahan melalui
Teknologi Informasi dan Komunikasi
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi
Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
2.1.9
Terwujudnya
Pemerintahan
berbasis elektronik
yang professional,
handal dan
terintegrasi dalam
menunjang
Cirebon Smart City
Perangkat Daerah
yang mengelola
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
dalam Pengelolaan
Pemerintahan
Perangk
at
Daerah
+1
(9)
+4
(13)
+5
(18)
+5
(18) 32 100%
Partisipasi
masyarakat dalam
pemanfaatan
informasi
pemerintahan
melalui Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
Komunita
s 1 22 23 23 26 100%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
323
Pencapaian Indikator ke-1 “Perangkat Daerah yang mengelola Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pengelolaan Pemerintahan”.
Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan 5
penambahan Perangkat Daerah yang mengelola teknologi informasi dan
komunikasi dalam pengelolaan pemerintahan, target ini tercapai sesuai dengan
realisasi penambahan Perangkat Daerah berjumlah 5 Perangakt Daerah pada
tahun 2020 sebagai berikut :
Adapun 5 Perangkat daerah tersebut :
1. Badan Keuangan Daerah (BKD) : Aplikasi Simda
2. Badan KPPD : Aplikasi Simpeg
3. BP4D : Aplikasi SIPD
4. Dinas Komunikasi Iinformatika dan Statistik : Aplikasi Wistakon
5. DPRKP (simasrekaman)
Jika dihitung dengan kondidi tahun sebelumnya myang berjumlah 13 Perangkat
Daerah pada tahun 2019, saat ini maka Perangakt Daerah yang mengelola
teknologi informasi berjumlah 18 Perangkat Daerah sebagai berikut sedangkan
berdasarkan pendataan pada tahun 2020 yang dilakukan Dinas Komunikasi,
Informasi dan Statistik tercatat ada empat belas (14) Perangkat Daerah yang
memiliki sistem aplikasi dalam pengelolaan pemerintahanya sbeagai berikut :
1. Sekretariat Daerah
2. Dinans Komunikasi, Informasi, dan Statistik
3. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
5. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah
6. Badan Perencanaa Pembangunan, Pengembangan dan Penelitian Daerah
7. Dinas Tenaga Kerja
8. Dinas Kesehatan
9. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
10. Satuan Polisi Pamonng Praja
11. Badan Keuangan Daerah
12. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
13. Dinas Perhubungan
14. Badan Keuangan Daerah (BKD) : Aplikasi Simda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
324
15. Badan KPPD : Aplikasi Simpeg
16. BP4D : Aplikasi SIPD
17. Dinas Komunikasi Iinformatika dan Statistik : Aplikasi Wistakon
18. DPRKP (simasrekaman)
Dengan Realisasi penambhan Perangkat Daerah berjumlah 5 Perangkat
Daerah maka pencapaian dari indikator ini adalah sebesar 100% atau sangat
baik.
Pencapaian Indikator ke-2 “Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan
informasi pemerintahan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi”
Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan 22
Komunitas dalam indikator “Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan informasi
pemerintahan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Berdasarkan
pendataan pada tahun 2020 yang dilakukan Dinas Komunikasi, Informasi dan
Statistik tercatat ada 23 Komunitas yang tersebar di 22 Kelurahan 22 komunitas,
yang terdiri dari Kelompok Informasi Masyarakat berjumlah 22 KIM yang telah
dicapai pada tahun 2019 atau 81,48% dan 1 komunitas (olahraga tradisional
jamparingan) yang dicapai pada tahun 2020. Dengan realisasi jumlah komunitas
berjumlah 23 atau sesuai target maka pencapaian indikator ini adalah 100% atau
memiliki predikat Sangat Baik.
Evaluasi sasaran 2.1.9 “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik
Yang Profesional, Handal, dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart
City”
Pencapaian sasaran “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang
Profesional, Handal, dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart City”
dengan dua indikator tersebut diatas, memiliki rata-rata pencapaian 100% berada
pada predikat Sangat Baik. Kendati tingkat pencapaian telah melebihi target
namun hal ini menjadi tantangan pada tahun berikutnya agar tetap dapat
dipertahankan bahkan meningkat, berikut adalah program-program yang
mendukung capaian Sasaran 2.1.10 sebagai berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
325
Tabel 2.81
Evaluasi sasaran 2.1.9 “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang
Profesional, Handal, dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart City”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi 90.433.500,00 92.430.000,00 102,20%
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi
1.021.884.000,00 1.010.393.373,00 98,88%
Program Kerjasama Bidang Komunikasi dan Informasi
164.715.000,00 158.928.500,00 96,49
Program Peningkatan Infrastruktur Teknologi Informasi
2.102.354.900,00 2.091.202.991,00 99,47
Program Pengelolaan Pelayanan Informasi dan DokumentasI 195.927.000,00 191.198.000,00 97,59
Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik 457.577.500,00 453.297.500,00 99,06
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
742.512.500,00 731.628.677,00 98,53
Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media 1.020.620.000,00 1.018.230.000,00 99,77
Program Pengembangan Data/Informasi/ Statistik Daerah 164.565.000,00 164.225.000,00 99,79
Program Persandian Komunikasi dan Informasi 103.525.500,00 103.025.500,00 99,52
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,13%
Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalahnya :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
326
Tabel 2.82
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 2.1.9 “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang Profesional, Handal,
dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart City” Tahun 2020
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Perangkat Daerah aktif
dalam upaya menerapkan
teknologi informasi dalam
menjalankan Tugas Pokok
nya
• Seluruh kelurahan telah
memiliki setidaknya 1
komunitas yang
memanfaatkan layanan
teknologi informasi
• Kesadaran masyarakat
dalam pemanfaatan
teknologi infrmasi
meningkat
• Admin Website KIM masih
banyak yang belum paham
terhadap teknis Website
• Koordinasi dengan komunitas
belum berjalan
• Media diseminasi informasi
pada KIM dan komunitas
belum maksimal
• Adanya penambahan kegiatan
hasil refokusing dalam
rangka penanganan Covid-
19
• Pemetaan tentang diseminasi
informasi belum ada
• Meningkatkan penerapan reformasi
birokrasi dalam hal ini yang mencakup
pemerintahan berbasis elektronik dengan
arah kebijakan memperkuat kelembagaan
dan tatalaksana pemerintahan berbasis e-
government.
• Masih perlu dilakukan sosialisasi dan
pembinaan yang rutin kepada KIM dan
komunitas
• Meningkatkan Koordinasi dengan
komunitas pengguna layanan informasi
• Melakukan Bimbingan Teknis Website
SASARAN 2.1.10 : MENINGKATNYA KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Tabel 2.83
Capaian Sasaran 2.1.10 “Meningkatkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan
Daerah” Tahun 2020
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
2.1.10
Meningkatnya Kualitas
Perencanaan Pembangunan
Daerah
Konsistensi Program RKPD terhadap RPJMD
Persen 87,39 97,49 98,71 100 100 98,71%
Konsistensi Program dalam APBD terhadap RKPD
Persen 98,30 95,17 92,50% 100 100 92,50%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
327
“Meningkatkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah” dengan
indikator: konsistensi program RKPD terhadap RPJMD dan Konsistensi Program
dalam APBD terhadap RKPD menjadi bagian tolak ukur dalam mewujudkan
kinerja Misi ke-2 yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih,
akuntabel, berwibawa dan inovatif. Meningkatkan kualitas perencanaan
pembangunan derah relevan dikaitkan dengan Misi ke-2 karena kualitas
perencanaan merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan.
Pencapaian Indikator ke-1 “Konsistensi Program RKPD terhadap RPJMD”.
Sasaran 2.1.10 “Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
daerah” dengan indikator: konsistensi program RKPD terhadap RPJMD d bagian
tolak ukur dalam mewujudkan kinerja MISI II yaitu Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa dan inovatif. Pada tahun 2020
Pemerintah kota Cirebon telah mentargetkan indikator konsistensi program RKPD
terhadap RPJMD sebesar 100%. Berdasarkan perhitungan BPPPPD pada tahun
2020 realisasi untuk indikator konsistensi program RKPD terhadap RPJMD adalah
sebesar 98,71%. Nilai realisasi ini bila dibandingan dengan target tahun 2020
belum mencapai target yang telah ditetapkan. Namun apabila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2019 yang sebesar 97,49% atau dengan predikat Sangat
Baik, pada tahun 2020 ini menunjukkan angka yang meningkat sebesar 1,22 poin
dari tahun sebelumnya.
Pencapaian Indikator ke-2 “Konsistensi Program dalam APBD terhadap
RKPD”
Nilai realisasi untuk indikator Konsistensi Program dalam APBD terhadap
RKPD sebesar 92,50%. nilai realisasi ini belum mencapai target yang ditetapkan
pada tahun 2020 yang sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan realisasi
indikator Konsistensi Program dalam APBD terhadap RKPD tahun 2019 sebesar
95,17% maka data ini menunjukkan penurunan angka capaian kinerja sebesar
2,67 poin. Dengan hasil realisasi kinerja 92,50% berdasarkan indikator Konsistensi
Program RKPD terhadap RPJMD dan Konsistensi Program dalam APBD terhadap
RKPD Sangat Baik.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
328
Evaluasi Sasaran 2.1.10 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan
Daerah
Pencapaian sasaran “Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan
Daerah” dengan dua indikator tersebut diatas, memiliki rata-rata 95,60% dengan
predikat Sangat Baik. Walau kategori pencapaian sangat baik namun belum
memenuhi target hingga 100% menjadi perhatian tersendiri. Strategi dan arah
kebijakan yang diterapkan dinilai tepat namun belum dapat berjalan efektif dan
efesien sehinhga pencapaian target ada pada kisaran 95,60%, Program yang
mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah :
Tabel 2.84
Evaluasi Sasaran 2.1.10 Meningkatnya Kualitas Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Pengembangan Data/Informasi 161.465.500,00 155.832.500,00 96,51%
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
437.499.000,00 428.035.000,00 97,84%
Program Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
65.885.000,00 59.985.000,00 91,05%
Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
181.371.500,00 156.532.500,00 86,30%
Program Penelitian dan Pengembangan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik
228.255.000,00 227.746.000,00 99,78
Program Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Pembangunan Daerah
80.825.000,00 80.729.000,00 99,88
Program Penelitian dan Pengembangan Inovasi dan Pengembangan IPTEK
110.425.000,00 110.138.000,00 99,74
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 95,87%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
329
Upaya peningkatan kinerja di tahun berikutnya Pemerintah Daerah Kota
Cirebon melalui Perangkat Daerah teknis yang mengampu urusan penunjang
perencanaan mangacu pada analisa kegiatan yang mendukung sasaran, kendala
serta strategi pemecahan masalah.
Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalahnya :
Tabel 2.86
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 2.1.10 “Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah”
Tahun 2020
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Adanya Desk Perencanaan
pada Perangkat Daerah
• Memberikan informasi
jadwal dan sistematika
perencanaan melalui Surat
Dinas
• Adanya verifikasi berjenjang
dalam penyusunan
perencanaan
• Adanya Monitoring dan
evaluasi melalui
pengendalian perencanaan
secara rutin
• Kondisi pandemi covid 19
menyebabkan tidak
efektifnya FGD terkait
monitoring dan evaluasi
dalam rangka pengendalian
dan evaluasi perencanaan
• Proses transisi Sistem
Perencanaan Daerah
kepada SIPD
• Perangkat Daerah yang
belum aktif ketika
menemukan ketidak
sesuaian dalam
perencanaan
• Meningkatkan koordinasi dengan
semua Perangkat Daerah di Kota
Cirebon (melalui Program
Pengendalian dan Evaluasi
Perencanaan Pembangunan Daerah)
• Meningkatkan intensitas rapat dan
desk dengan Perangkat Daerah
(Program Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah)
• Mengoptimalkan pemanfaatan
system perencanaan daerah dan
SIMDA yang saat ini dalam proses
transisi penggunaan SIPD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
330
SASARAN 2.1.11 : MENINGKATNYA KUALITAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Tabel 2.87
Capaian Sasaran 2.1.11 “Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah”
Tahun 2020
“Meningkatkan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah” dengan
indikator: Persentase hasil kelitbangan yang ditindaklanjuti untuk menjadi bahan
kebijakan daerah menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan kinerja Misi ke-
2 yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa
dan inovatif.”
Pencapaian Indikator Persentase Hasil Kelitbangan yang Dijadikan Dasar
Kebijakan Daerah
Pada tahun 2020 Pemerintah kota Cirebon telah mentargetkan indikator
Persentase hasil kelitbangan yang ditindaklanjuti untuk menjadi bahan kebijakan
daerah sebesar 50%.. Berdasarkan perhitungan BPPPPD pada tahun 2020
realisasi untuk indikator Persentase hasil kelitbangan yang ditindaklanjuti untuk
menjadi bahan kebijakan daerah adalah 41,02% diperoleh dari 7 kajian yang telah
dihasilkan pada tahun 2020 dan 9 kajian di tahun 2019 dibagi dengan 39 kajian
yang telah ditargetkan dalam Rencana Induk Kelitbangan (RIK) untuk lima
tahunan. Nilai realisasi ini belum mencapai target yang ditetapkan pada tahun
2020 yang sebesar 50% . Realisasi untuk indikator Persentase hasil kelitbangan
yang ditindaklanjuti untuk menjadi bahan kebijakan daerah jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya (tahun 2019) terjadi peningkatan, namun jika
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
2.1.11
Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah
Persentase hasil kelitbangan yang
ditindaklanjuti untuk menjadi bahan
kebijakan daerah (Jumlah dokumen
yang menjadi rekomendasi dibagi
jumlah total dokumen yang
dihasilkan dalam RIK)
Persen 0 31,00 41,02 50,00 80,00 82,04%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
331
berdasarkan target kinerja maka pada tahun 2020 capaian 41,02% belum
mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu 50% sehingga tingkat capaian
kinerja adala sebesar 82,04% dengan predikat pencapaian Baik.
Evaluasi Sasaran 2.1.11 “Meningkatnya Kualitas Penelitian dan
Pengembangan Daerah”
Sasaran “Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah”
merujuk pada indikator yang ditetapkan memperoleh pencapaian 82,04%, dalam
kategori tingkat pencapaian poin ini berada pada kategori Baik. Program yang
mendukung sasaran 2.1.11 ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2.88
Evaluasi Sasaran 2.1.11 “Meningkatnya Kualitas Penelitian dan
Pengembangan Daerah”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Penelitian dan Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
134.710.000,00 134.170.000,00 99,6%
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,06%
Dalam rangka peningkatan kinerja, maka diperlukan analisa atas
faktor yang mendukung kinerja, menjadi kendala serta strategi pemecahan
masalah tersebut.Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat
dan Strategi pemecahan masalahnya :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
332
Tabel 2.89
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalah
“Sasaran Sasaran 2.1.11 ““Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan
Daerah” Tahun 2020
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Telah tersusunnya
Perancanaan Penelitian
dalam jangka Waktu 5
Tahun
• Rekruitmen PNS fungsional
peneliti, kendati saat ini
masih belum memenuhi
kebutuhan sesuai Analisa
Beban Kerja
• Kerjasama dengan lembaga
penelitian sebagai upaya
peningkatan kualitas hasil
penelitian
• Belum optimalnya kegiatan
sosialisasi yang dilakukan
oleh bidang penelitian dan
pengembangan kepada para
pemangku kepentingan
• Tingkat kesadaran riset yang
rendah dikalangan
pemangku kepentingan,
sehingga belum menjadikan
riset atau penelitian sebagai
pijakan dalam menyusun
kebijakan.
• Sosialisasi terkait peran penelitian bagi
pembangunan sehingga ada peningkatan
jumlah obejek penelitian yang diusulkan
oleh pemangku kepentingan.
• Sosialisasi kepada perangkat daerah
secara bertahap atas hasil kajian
kelitbangan.
• Melakukan mekanisme kesepakatan
bersama antar pemangku kepentingan
untuk menjadikan hasil kajian atau
penelitian sebagai pertimbangan dalam
memutuskan kebijakan.
Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Umum yang
Berwawasan Lingkungan
Misi 3, yaitu : ”Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Umum
yang Berwawasan Lingkungan”, selaras dengan Misi 5 dan 6 RPJPD, yaitu : (5)
”Meningkatkan Kelestarian Lingkungan”; dan (6) “Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Publik, Sarana Prasarana Umum Diikuti Dengan
Terselenggaranya Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa”. Misi ini
merupakan arahan dalam melaksanakan pembangunan harus memperhatian
kelestarian lingkungan atau pembangunan berwawasan lingkungan. Misi ini
ditopang 1 tujuan dengan 4 sasaran yang masing-masing akan diuraikan sebagai
berikut :
Tujuan : Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan dengan
Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas Lingkungan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
333
Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai dengan Daya
Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Tabel 2.90
Capaian Tujuan 3.1 “Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan
dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas
Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai
dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan” Tahun 2020
Tujuan “Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan
dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas
Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai
dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan” dengan Indikator : Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan
kinerja “Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana
Umum yang Berwawasan Lingkungan”
Pencapaian Indikator ke-1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan Indeks
Kualitas Lingkungan HIdup (IKLH) pada poin 45,50 Berdasarkan perhitungan
IKLH Tahun 2020 bahwa Indeks kualitas Lingkungan Hidup Kota Cirebon
mengalami peningkatan dibandingkan pada periode tahun sebelumnya yaitu
dari 51,96 pada tahun 2019 menjadi 56,25 pada tahun ini (2020). Nilai IKLH
tersebut dipengaruhi oleh perubahan metode perhitungan masing-masing
indeks serta parameter yang masuk dalam perhitungan, sehingga bobot dari
NO Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
2.1.10
Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Poin 44,05 51,96 56,25 45,50 47,00 125,09%
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Persen 2,38 3,85 3,87 3,92 7,7 98,72%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
334
perhitungan pun berbeda. Perubahan bobot dari masing-masing indeks
dimaksud yaitu :
- Nilai IKA (Indeks Kualits Air) sebesar 50,00 dari yang tahun sebelumnya
56,92. Atau terjadi penurunan nilai sebesar 6,92
- Nilai IKU (Indeks Kualitas Udara) sebesar 73,13 yang tahun sebelumnya
sebesar 68,58. Atau terjadi peningkatan nilai sebesar 4,55
- Nilai IKL (Indeks Kualitas Lahan), walau terjadi perubahan luasan, dari
yang sebelumnya 5,16 Km2 menjadi 6,2749 Km2 tidak berdampak
signifikan terhadap IKL hanya terdapat peningkatan sebesar 0,0113.
Berikut adalah Trend Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) Kota
Cirebon tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 :
Tabel 2.91
Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Di Kota Cirebon 2014 - 2020
NO TAHUN INDEKS KUALITAS
AIR
INDEKS KUALITAS
UDARA
INDEKS TUTUTPAN
LAHAN IKLH
1 2014 50,00 90,03 30,62 54,26
2 2015 50,00 78,95 30,62 50,93
3 2016 50,00 72,40 32,50 49,72
4 2017 61,43 53,04 32,63 47,39
5 2018 25,38 78,03 32,63 44,07
6 2019 56,92 68,58 35,77 51,96
7 2020 50,00 73,13 35,78 56,25
Sumber : DLH Kota Cirebon 2020
Meningkatnya Indeks Kualitas lingkungan ini terdorong oleh adanya
peningkatan indeks kualitas Udara yang cukup signifikan, dari yang sebelumnya
68,58 tahun 2019 menjadi 73,13 pada tahun 2020 atau terjadi peningkatan
sebesar 4,55 Poin
Poin IKLH Kota Cirebon tahun 2020 sebesar 56,25 telah melebihi target
pencapaian pada tahun 2020 yaitu 45,5 sehingga pencapaian kinerja Indikator ini
adalah 124,72%.
Pencapaian Indikator ke-2 Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Penurunan gas emisi rumah kaca menjadi salah satu target yang lazim
digunakan saat ini, karena agenda pembangunan dunia saat ini adalah
Suistanable Development Goals, (SDG’s), agenda pembangunan ini menjadi
inspirasi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Berdasar hal tersebut Pemerintah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
335
Daerah Kota Cirebon menyelaraskan misi di bidang lingkunganya dengan agenda
provinsi maupun nasional sehingga ditetapkanlah “Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca”, target pada tahun 2020 penurunan gas rumah kaca di wilayah Cirebon
adalah 3,92%. Data yang diperoleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon melalui
Dinas LIngkungan Hidup yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, pada tahun 2020 terjadi penurunan emisi gas rumah kaca pada angka
3,87%, maka pencapaianya adalah 98,72%.
Evaluasi Tujuan “Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan
dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas
Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai
dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan”
Mengacu pada pencapaian indikator, Tujuan pada Misi ke-3 ini rata-rata
pencapaianya adalah 111,72%, pencapaian dengan predikat Sangat Tinggi.
Pencapaian ini bukan hanya dipengaruhi Perangkat Daerah yang mengampu
urusan lingkungan hidup karena seyogyanya pelayanan utilitas umum yang
sejalan dengan kuallitas lingkungan hidup merupakan dimensi yang luas, kondisi
ini dipengaruhi diantaranya oleh faktor yang berada pada cakupan pekerjaan
umum dan tata ruang, perhubungan, kawasan pemukiman . Berdasarkan hal itu
maka ditetapkan empat (4) sasaran yang mengacu pda tujuan dan misi ke-3 ini,
sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan
2. Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase.
3. Meningkatnya layanan sarana angkutan umum masyarakat
4. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak
Perubahan Iklim
Setiap sasaran akan diuraikan secara komprehensif sebagai berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
336
SASARAN 3.1.1 : MENINGKATYA PELAYANAN KAPASITAS JALAN
Tabel 2.91
Capaian Sasaran 3.1.1 “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan” Tahun 2020
Sasaran “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan” dengan sebuah
Indikator “Tingkat Pelayanan Ruas Jalan” menjadi salah satu tolak ukur dalam
mendorong pencapaian tujuan dan misi ke-3 “Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Sarana dan Prasarana Umum yang Berwawasan Lingkungan”. Sasaran ini
menjadi upaya nyata menjamin kualitas pelayanan sarana dan prasarana umum
khususnya pelayanan ruas jalan.
Pencapaian Indikator “Tingkat Pelayanan Ruas Jalan”
Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan Tingkat
Pelayanan Ruas Jalan pada poin C, hal ini memperrtahankan kondisi sebelumnya
mengingat tidak mudahnya melakukan peningkatan pelayanan ruas jalan seiring
dengan tumbuhnya pengguna jalan yang sangat fluktuatif dan cenderung
meningkat secara signifikan. Berdasarkan perhitungan dan pendataan yang
dilakukan Dinas Perhubungan tingkat pelayanan ruas jalan pada tahun 2019
berada pada nilai C, hal ini berarti telah mencapai target 100% atau dalam
predikat Sangat Baik.
Pencapaian tingkat pelayanan ruas jalan didasarkan pada pendataan
sebagai berikut :
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
2.1.10
Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan
Tingkat Pelayanan Ruas Jalan
Nilai
C C C C B 100%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
337
TABEL 2.92
DATA V/C RASIO RUAS JALAN DI KOTA CIREBON
NO LINK
NAMA SEGMEN KAPASITAS JALAN ( C )
VOLUME TOTAL V/C
RATIO LOS VC RATIO AWAL
(A) AKHIR
(B) (smp/Jam)
1 704 703 JL CEMARA 4124,52 2442,48 0,59 C
2 1304 103 JL TUPAREV 3994,27 3446,42 0,86 E
3 703 702 JL VETERAN 4254,77 2480,40 0,58 C
4 2101 1802 JL AHMAD YANI 1 13230,00 8943,94 0,68 C
5 1802 1704 JL AHMAD YANI 2 12825,00 8731,90 0,68 C
6 1704 1702 JL AHMAD YANI 3 12825,00 8605,73 0,67 C
7 1702 1602 JL AHMAD YANI 4 11880,00 7998,66 0,67 C
8 607 601 JL BRIGJEN DHARSONO 1
12960,00 10510,84 0,81 D
9 601 606 JL BRIGJEN DHARSONO 2
12960,00 10178,20 0,79 D
10 606 608 JL BRIGJEN DHARSONO 3
12960,00 10130,04 0,78 D
11 608 602 JL BRIGJEN DHARSONO 4
12960,00 8785,71 0,68 C
12 1603 1602 JL KALIJAGA 1 14288,40 9713,78 0,68 C
13 1404 1401 JL PASINDANGAN 11426,40 9618,73 0,84 D
14 1403 1302 JL SLAMET RIYADI 12171,60 6535,66 0,54 C
15 803 902 JL BENTENG 5292,00 3034,43 0,57 C
16 1402 1401 JL DIPONEGORO 5400,00 3507,03 0,65 C
17 1602 1604 JL KALIJAGA 2 8573,04 5471,88 0,64 C
18 1402 704 JL KAPTEN SAMADIKUN 5400,00 2758,78 0,51 C
19 702 1304 JL KARTINI 5184,00 3362,29 0,65 C
20 903 1603 JL KESUNEAN 4968,00 3327,38 0,67 C
21 1302 1301 JL PILANG RAYA 4124,52 2711,30 0,66 C
22 1401 702 JL SILIWANGI 1 8255,52 4649,19 0,56 C
23 805 704 JL SISINGAMANGARAJA 5292,00 3005,80 0,57 C
24 902 903 JL YOS SUDARSO 5130,00 4236,62 0,83 D
25 1704 1703 JL CIREMAI RAYA 1 4096,01 2819,50 0,69 C
26 1703 1902 JL CIREMAI RAYA 2 4012,42 2799,10 0,70 C
27 1102 1003 JL KESEPUHAN 4254,77 961,88 0,23 B
28 1701 1704 JL RAJAWALI RAYA 1 4012,42 3379,50 0,84 D
29 1201 1701 JL RAJAWALI RAYA 2 3678,05 2625,20 0,71 D
30 102 201 JL TENTARA PELAJAR 4096,01 2517,20 0,61 C
31 2105 2102 JL JENDERAL SUDIRMAN 1
8550,00 6100,52 0,71 D
32 401 508 JL KESAMBI 5 7866,00 4521,54 0,57 C
33 501 401 JL MERDEKA 7866,00 3277,79 0,42 B
34 1101 1102 JL ARIODINOTO 5287,68 3385,63 0,64 C
35 2102 1902 JL JENDERAL SUDIRMAN 2
5130,00 2954,46 0,58 C
36 2103 2106 JL KALI TANJUNG 3 5117,04 2819,98 0,55 C
37 2105 2104 JL KALITANJUNG 1 4968,00 2677,85 0,54 C
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
338
38 2104 2103 JL KALITANJUNG 2 5339,52 2824,18 0,53 C
39 2101 2105 JL KANGGRAKSAN 4968,00 4112,78 0,83 D
40 902 904 JL KEBUMEN 5117,04 2378,29 0,46 C
41 2105 505 JL KESAMBI 1 7153,92 6087,56 0,85 E
42 505 507 JL KESAMBI 2 4769,28 3345,78 0,70 D
43 507 506 JL KESAMBI 3 4868,64 3202,77 0,66 C
44 506 508 JL KESAMBI 4 4968,00 3125,88 0,63 C
45 1101 404 JL PULASAREN 4976,64 3255,88 0,65 C
46 702 801 JL SILIWANGI 2 5391,36 3286,69 0,61 C
47 303 308 JL GUDANG 5930,50 2614,85 0,44 B
48 801 203 JL KARANG GETAS 1 4276,80 2796,15 0,65 C
49 801 303 JL KARANG GETAS 2 4276,80 2635,85 0,62 C
50 404 401 JL LAWANG GADA 5702,40 2763,15 0,48 C
51 401 206 JL NYI MAS GANDA SARI 1
4811,40 3003,35 0,62 C
52 206 201 JL NYI MAS GANDA SARI 2
4715,17 3229,35 0,68 C
53 201 202 JL P SURYA NEGARA 3934,66 1932,85 0,49 C
54 202 205 JL PARUJAKAN 1 4276,80 2290,85 0,54 C
55 205 304 JL PARUJAKAN 2 4276,80 2707,85 0,63 C
56 902 901 JL PASUKETAN 1 6054,05 2700,35 0,45 B
57 901 303 JL PASUKETAN 2 3934,66 3051,90 0,78 D
58 301 404 JL PEKALIPAN 3079,30 2397,65 0,78 D
59 303 302 JL PEKIRINGAN 1 3079,30 2523,35 0,82 D
60 302 301 JL PEKIRINGAN 2 3079,30 2547,60 0,83 D
61 804 901 JL SYARIF ABDUR RAHMAN
4365,90 1420,35 0,33 B
62 201 401 AMPERA RAYA 3508,92 1477,90 0,42 B
63 1802 2102 ANGKASA RAYA 4050,00 2656,79 0,66 C
64 208 804 BAHAGIA 4976,64 1677,80 0,34 B
65 101 502 DR SUTOMO 3970,62 1658,25 0,42 B
66 1202 1805 DUKUH SEMAR 1 4050,00 2652,80 0,66 C
67 1805 1701 DUKUH SEMAR 2 4179,60 2532,80 0,61 C
68 1701 1702 ELANG RAYA 4263,19 2092,80 0,49 C
69 1703 1804 GALUNGGUNG 3078,00 919,05 0,30 B
70 104 105 GARUDA 3508,92 1288,65 0,37 B
71 1804 1806 GN MERAPI 3508,92 1318,65 0,38 B
72 402 406 JAGASATRU 1 2851,20 2417,00 0,85 D
73 406 403 JAGASATRU 2 2980,80 1806,40 0,61 C
74 1103 1004 JAGASATRU 4 3078,00 861,51 0,28 B
75 802 801 KALIBARU 3969,00 2119,06 0,53 C
76 1201 1205 KARANG MULYA 3928,50 1885,38 0,48 C
77 1903 2003 KARYA BHAKTI 3847,50 1849,58 0,48 C
78 2202 2204 KB DANIS 2677,86 589,75 0,22 B
79 506 1106 KESAMBI DALAM 3564,00 2838,20 0,80 D
80 2003 2002 KOPI LUHUR 3508,92 1668,17 0,48 C
81 801 702 KS TUBUN 3969,00 1809,00 0,46 C
82 403 1106 KUTAGARA 1 2851,20 2471,00 0,87 E
83 1106 1104 KUTAGARA 2 2883,60 2463,20 0,85 E
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
339
84 901 1101 LEMAHWUNGKUK 3250,37 1035,01 0,32 B
85 1502 1501 M THOHA 4096,01 1314,20 0,32 B
86 1101 1002 MAYOR SASTRA ATMAJA
3250,37 648,03 0,20 A
87 1703 1705 MERBABU 3508,92 956,83 0,27 B
88 1302 1303 PANCURAN 2677,86 478,79 0,18 A
89 1104 1201 PANGERAN DRAJAT 1 4096,01 3332,70 0,81 D
90 1201 1202 PANGERAN DRAJAT 2 4179,60 2650,70 0,63 C
91 1202 505 PANGERAN DRAJAT 3 4096,01 2527,70 0,62 C
92 1605 1105 PEGAJAHAN 3969,00 1536,20 0,39 B
93 204 205 PEKALANGAN 3969,00 1829,00 0,46 C
94 804 803 PELABUHAN 2677,86 1218,66 0,46 C
95 603 2201 PERJUANGAN 2 4012,42 3183,80 0,79 D
96 2201 2202 PERJUANGAN 3 4096,01 3040,60 0,74 D
97 1803 1805 PERUMNAS-DK SEMAR 4179,60 1288,17 0,31 B
98 1901 2002 PRAMUKA 3928,50 2331,40 0,59 C
99 1902 1904 PRAMUKA PENGGALANG
3142,80 667,51 0,21 B
100 1601 1606 PRONGGOL 3508,92 1457,06 0,42 B
101 611 610 RARASANTANG 4050,00 465,03 0,11 A
102 1705 1702 RINJANI 3240,00 1125,83 0,35 B
103 2103 2203 SALADARA 4096,01 2533,20 0,62 C
104 612 603 STADION BIMA 3 3619,73 845,03 0,23 B
105 602 609 SUNYARAGI 1814,40 653,21 0,36 B
106 905 906 TANJUNG 3240,00 1052,97 0,32 B
107 1802 1801 TERMINAL-DK SEMAR 3078,00 1129,17 0,37 B
108 403 1103 JAGASATRU 3 3078,00 1607,25 0,52 C
109 1304 102 DR CIPTO 1 12960,00 10491,84 0,81 D
110 102 104 DR CIPTO 2 12960,00 10283,24 0,79 D
111 1104 101 DR CIPTO 3 12960,00 10122,86 0,78 D
112 101 501 DR CIPTO 4 7617,60 6931,39 0,91 E
113 501 505 DR CIPTO 5 7866,00 6024,81 0,77 D
114 1607 1608 GRAGE 9525,60 2017,65 0,21 B
115 601 610 STADION BIMA 1 8820,00 2646,30 0,30 B
116 610 612 STADION BIMA 2 8820,00 2301,90 0,26 B
117 606 611 TERUSAN PEMUDA 1 9525,60 3075,22 0,32 B
118 611 604 TERUSAN PEMUDA 2 8899,20 2702,89 0,30 B
119 1304 1305 WAHIDIN 1 8820,00 7495,55 0,85 D
120 1305 1302 WAHIDIN 2 9000,00 7175,55 0,80 D
121 501 507 DR SUDARSONO 4968,00 3317,93 0,67 C
122 602 2104 EVAKUASI 4868,64 3758,88 0,77 D
123 2202 2203 MAJASEM 4968,00 2935,44 0,59 C
124 501 606 PEMUDA 4968,00 3978,41 0,80 D
125 608 603 PERJUANGAN 1 4968,00 2531,81 0,51 C
126 1807 902 KANTOR 4276,80 2495,85 0,58 C
127 201 208 KEBON CAI 3143,45 1347,98 0,43 B
128 208 202 PAGONGAN 4633,20 1273,98 0,27 B
129 207 208 PANDESAN 2732,40 1348,98 0,49 C
130 806 807 PANJUNAN 3207,60 1527,98 0,48 C
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
340
131 302 405 PETRATEAN 2910,60 1615,43 0,56 C
132 202 801 SUKALILA 3934,66 705,64 0,18 A
133 303 307 WINAON 2851,20 1859,33 0,65 C
Jalan Kota Cirebon 0,57 C
Evaluasi Sasaran 3.1.1 “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalanan”
Sasaran 3.1.1 memiliki satu indikator dengan tingkat pencapaian 100%,
dalam hal ini maka capaian sasaran 3.1.1 dalam predikat Sangat Baik.
Pencapaian sasaran ini tidak lepas dari upaya Pemerintah Daerah Kota Cirebon
khususnya melalui Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dengan memaksimalkan pelaksanaan strategi “Meningkatkan kapasitas
dan kualitas jaringan infrastruktur jalan secara merata di seluruh wilayah “ dengan
arah kebijakan” Kemantapan kondisi jalan interkonektivitas pertumbuhan
ekonomi”. Penerapan strategi dan arah kebijakan tersebut dilaksanakan melalui
program sebagai berikut :
Tabel 2.93
Evaluasi Sasaran 3.1.1 “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalanan”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
15.410.000,00 15.410.000,00 100,00%
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
25.000.000,00 24.730.000,00 98,92%
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
1.447.197.000,00 1.407.089.000,00 97,23%
Program Peningkatan Pelayanan Parkir
300.000.000,00 294.425.975,00 98,14%
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99%
Pencapaian sasaran yang memenuhi target menjadi tantangan ditahun-
tahun mendatang karena salah satu kendala dalam pemenuhan palayanan
kapasitas jalan adalah terus meningkatnya pengguna jalan khususnya kendaraan
bermotor dan juga beban dari tingginya pendatang atau wisatawan yang datang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
341
sesuai dengan salah satu program prioritas di bidang pariwisata. Untuk menjawab
tantangan tersebut Pemerintah Daerah Kota Cirebon perlu meningkatkan kembali
upaya yang telah dilakukan pada tahun 2020, sebagai upaya perbaikan tersebut
kami telah melakukan analisa terhadap faktor yang mendukung, hambatan atau
kendala, serta strategi pemecahan masalah sebagai solusinya :
Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi
pemecahan masalahnya :
Tabel 2.94
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalah
“Sasaran 3.1.1 “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan” Tahun 2020
Faktor Pendorong
Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Agar terwujudnya
Visi Misi Kepala
Daerah yang
berkaitan dengan
Dinas Perhubungan
• Terpenuhinya target kegiatan dan kinerja Dinas Perhubungan
• Adanya Pandemi
Covid-19 yang
menyebabkan
terkendalanya
setiap kegiatan
yang telah di
rencanakan
sebagai upaya
peningkatan
kapasitas jalan.
• Masyarakat yang
masih belum
disiplin
menggunakan
jalan sebagaimana
.peruntukanya.
• Sulitnya penertiban
Pedagang Kaki
Lima yang
• Menyesuaikan kegiatan
dengan kemampuan yang ada
• Melakukan pendataan kondisi
jalan secara berkala
• Meningkatkan infratruktur
perhubungan (khususnya Jalan
raya)
• Responsif terhadap kerusakan
atau kebutuhan prasarana dan
fasilitas perhubungan
• Menertibkan pelayanan parkir.
•
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
342
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
memakai bahu
jalan.
•
SASARAN 3.1.2 : MENINGKATNYA KAPASITAS PELAYANAN DRAINASE
Tabel 2.95
Capaian Sasaran 3.1.2 “Meningkatya Kapasitas Pelayanan Drainase”
Tahun 2020
Sasaran “Meningkatnya Kapasitas pelayanan drainase” dengan indikator :
Persentase Drainase Kondisi Baik menjadi salah satu tolak ukur dalam
mewujudkan kinerja “misi 3 :Mewujudkan Kualitas Pelayanan Sarana dan
Prasarana Umum Berwawasan Lingkungan”. Pada Tahun 2020 Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Cirebon menargetkan indikator Persentase
Drainase Kondisi Baik dengan perhitungan sebagai berikut :
Pencapaian Indikator “Persentase Kondisi Drainase Baik”
Sebagaimana dimaksud dalam Misi Walikota Cirebon Nomor 3,
meningkatkan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Umum Berwawasan
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
3.1.2
Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase.
Persentase drainase kondisi
baik.
Persen 70,00 70,56 75 82,50 94,08%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
343
Lingkungan dilaksanakan melalui Program Prioritas salah satunya yaitu Penataan
Saluran Drainase.
Pada Tahun 2020, sesuai dengan arahan dalam RPJMD, Melalui Seksi
Drainase Perkotaan didapat capaian penataan saluran drainase dalam Kondisi
baik direpresentasikan dengan kegiatan perbaikan saluran drainase, normalisasi
saluran drainase, serta pembangunan saluran pembuang dan pembuatan plat
deker dan pembangunan saluran sekunder di kota Cirebon. Semua kegiatan ini
dipangku oleh Kegiatan Peningkatan Pembersihan dan Pengerukan Sungai/Kali
pada Tahun 2020. Sebanyak 14 Pekerjaan telah dilaksanakan sepanjang Tahun
2020 diluar efisiensi karena Pandemi. Berikut data Judul Pekerjaan Kegiatan Seksi
Drainase Perkotaan.
Secara sederhana pemeriksaan bangunan air secara fungsi dapat
dikelompokkan dalam 4 kategori (reff. pekerjaan inventarisasi jaringan irigasi Bank
Dunia oleh Konsultan JICA, 2002), yaitu sebagai berikut:
1. Bangunan berfungsi dengan baik
2. Bangunan masih dapat berfungsi dengan kendala
3. Bangunan tidak dapat berfungsi dengan baik
4. Bangunan sama sekali tidak dapat berfungsi
Kondisi fisik bangunan air dapat berubah oleh karena berbagai sebab
antara lain faktor internal misalkan karena keterbatasan kemampuan bangunan itu
sendiri dan sebab dari luar misalkan erosi, cuaca, beban berlebihan, gaya external
yang tak direncanakan. Kondisi diartikan sebagai gambaran utuh mengenai
kondisi bangunan baik dilaksanakan secara visual maupun dideteksi di
laboratorium bangunan. Sampai saat ini tidak ada pedoman yang baku mengenai
tatacara penentuan kondisi fisik yang mengarah kepada kualitas bangunan,
namun demikian secara umum hasilstudi Monenco (1984) memberikan acuan
penilaian kondisi fisik bangunan sebagai berikut:
Tabel 2.96
No Kondisi Fisik Penilaian Kondisi Fisik
1. Baik 86%-100%
2. Cukup 66%-85,9%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
344
No Kondisi Fisik Penilaian Kondisi Fisik
3. Rusak Ringan 45%-65,9%
4. Rusak Sedang 25%-45,9%
5. Rusak Berat 0-25,9%
Berdasarkan monitoring kondisi drainase serta upaya perbaikan
drainase yang dilakukan pada tahun 2020, diketahun kondisi drainase pada
tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Jadi, Drainase Kondisi Baik didapat yaitu 127 titik dari total 180 titik
drainase ( 32 titik DAS Kalijaga + 106 DAS Kesunean + 42 titik DAS Sukalila)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
345
Dari Perhitungan tersebut didapat Nilai realisasi pada indikator Persentase
Drainase dalam kondisi baik ini adalah 70,56% padaTahun 2020, sementara
target indikator adalah 75%, maka pencapaian indikator kinerja adalah 94,08%,
atau dengan predikat Sangat Baik.
Evaluasi Sasaran 2.1.2 “Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase”
Pencapaian sasaran 2.1.2 “meningkatnya Kapasitas Pelayanan Drainase
dengan sebuah indikator adalah 94,08% atau dengan predikat Sangat Baik.
Pencapaian sasaran ini belum sepenuhnya memenuhi target, namun jika ditinjau
dari ada nya refocusing baik dalam hal kegiatan maupun anggaran pada
penangnan pandemic pencapaian ini sudah cukup baik. Pencapaian sasaran
didukung oleh program sebagai berikut :
Tabel 2.97
Evaluasi Sasaran 2.1.2 “Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase
6.338.820.736,00 6.336.397.400,00 99,96%
Program Penyelengaraan Infrastruktur Permukiman
9.078.421.000,00 9.076.448.000,00 99,98%
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,97%
Berbagai hal yang telah mendukung pencapaian sasaran, kendala yang
dihadapai, serta strategi pemecahan masalah, kamituangkan dalam tabel sebagai
berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
346
Tabel 2.98
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 3.1.2. “Meningkatnya Pelayanan Drainase” Tahun 2020
Faktor Pendorong
Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Telah dilaksanakan
pekerjaan perbaikan
terhadap saluran drainase
pada 14 titik
• Adanya upaya monitoring
terhadap kondisi drainase di
wilayah Kota Cirebon
• Dilakukan perencanaan
perbaikan terhadap
drainase yang dalam
kondisi tidak baik
• Adanya prioritas untuk
perbaikan atau peningkatan
drainase dengan
mempertimbangkan status
kondisi yang ada,
diprioritaskan pada drainase
yang dalam kondisi kritis
• Kondisi Pandemi
menyebabkan refocung
pada prioritas
pembangunan serta
anggaran, hal ini
menyebabkan beberapa
proyek perbaikan ditunda
pelaksanaanya
• Kondisi cuaca yang cukup
ekstrim menyebabkan
penurunan tingkat kondisi
pada Drainase
• Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
menjaga saluran
air/drainase
• Seringkali terjadi
pengalihan saluran
drainase tanpa seizin
pihak terkait di DPUPR
oleh masyarakat sehingga
menimbulkan banjir dan
genangan baru
• Mengajukan Pagu Anggaran untuk
memenuhi sarana prasarana sesuai
standar
• Mengajukan Bantuan Dana Provinsi,
APBN, DAK.
• Melakukan Survey Lapanganterkait
permasalahan pemeliharaan drainase
dan sosialisasi kepada masyarakat untuk
dapat menggerakan masyarakat dalam
gerakan gotong royong.
• Memberikan plat deker/ jarring penutup
sampah diatas sungai/ saluran drainase
untuk meminimalisir adanya sampah
yang dibuang ke saluran/badan sungai.
• Melakukan koordinasi dan teguran
kepada pihak yang melanggar,
membongkar atau menutup adanya
saluran drainase.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
347
SASARAN 3.1.3: MENINGKATNYA LAYANAN SARANA ANGKUTAN UMUM MASYARAKAT
Tabel 2.99
Capaian Sasaran 3.1.3 Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat”
Tahun 2020
Sasaran Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat”
berdasarkan hasil kajian dan evaluasi terhadap sasaran di RPJMD oleh Dinas
Perhubungan dan Badan Perencanaan, Pembangunan, Pengembangan dan
Penelitian Daerah memiliki indikator yang kurang relevan untuk menggambarkan
pencapaian terhadap sasaran. Sebagai upaya memberikan gambaran kondisi
pencapaian sasaran yang lebih akurat, kami menggunakan indikator proksi, dalam
bidang statistik proksi merupakan variable yang berfungsi pada variable (indikator)
yang tidak dapat diukur, agar menjadi proksi yang baik harus memiliki korelasi
yang erat. Indikator proksi yang digunakan dalam hal ini adalah Tingkat
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
2.1.10
Meningkatnya layanan sarana angkutan
Tingkat Penggunaan
Angkutan Umum
Perse
n n/a 0,07 0,07 40,00 80%
Penghitun
gan
indikator
ini
dilakukan
dengan
indikator
proksi
(pengganti
) karena
tidak
relevan
Indikator proksi :Tingkat Penggunaan Angkutan Umum
Persen n/a 8% 9% 9% 12% 100%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
348
Penggunaan Angkutan Umum. perubahan ini dilakukan karena dua hal mendasar
:
1. Target yang ditetapkan pada indikator semula yaitu rasio jumlah angkutan
umum dan jumlah masyarakat dengan jumlah 40% dan target akhir 80% tidak
relevan, sebagai perbandingan studi internasional yang pernah di rilis The
World Bank pada ppif.org suatu standar sebuah kota yang memilki jaringan
transportasi umum baik berada pada rasio 1 : 1000 jika kendaraan tersebut
adalah Bus, sementara Kota Cirebon dengan moda transportasi angkutan
umum tipe mobil dengan kapasitas ¼ Bus saat ini memiliki rasio sekitar 7 :
1000 sehingga dapat dikatakan jumlah ini cukup ideal bagi sebuah kota. Dan
seyogyanya saat ini Kota Cirebon telah memiliki rasio ideal tersebut.
2. Jumlah Rasio Kendaraan Umum dan Jumlah Penduduk bukanlah suatu
indikator yang menunjukan outcome, karena belum merujuk pada manfaat
jangka panjang, jumlah rasio yang ideal tidak menunjukan gambaran apakah
angkutan yang tersedia termanfaatkan. Hal ini dapat ditunjukan dengan
menjadikan tingkat penggunaan angkutan umum.
Melalui indikator “Tingkat Penggunaan Angkutan Umum” dapat ikut serta
mendorong pencapaian tujuan dan misi ke-3 “Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Sarana dan Prasarana Umum yang Berwawasan Lingkungan” sebagai upaya
nyata khususnya di bidang transportasi dimana fokus penggunaan transportasi
umum akan berdampak pada pengurangan emisi sekaligus mengurangi potensi
kemacetan.
Pencapaian Indikator “Tingkat Penggunaan Angkutan Umum”
Tingkat Penggunaaan angkutan umum menjadi indikator yang lazim
digunakan untuk mengukur seberapa efektif tingkat manfaat dari ketersediaan
sarana pelayanan umum, pressure pada peningkatan penggunaan angkutan
umum juga merupakan upaya yang berdampak multiply effect, diantaranya
menjadi faktor dalam mengurai kemacetan dan penurunan emisi gas rumah kaca
yang diakibatkan kendaraan. Kota Cirebon pada tahun 2020 menargetkan tingkat
Penggunaan Angkutan Umum sebesar 9% dari jumlah penduduk dengan target
akhir meningkat menjadi 12%. Adapun pencapaian pada tahun 2020 ditunjukan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
349
melalui survey dan Analisis Tim PKL Kota Cirebon Tentang Proporsi Pemilihan
Moda Transportasi sebagai berikut :
Tabel 2.100
Analisis Tim PKL Kota Cirebon Tentang Proporsi Pemilihan Moda Transportasi
Sumber : Dinas PerhubunganKota Cirebon, di olah
Unit % Unit % Unit % Unit % Unit % Unit %
1 532 2,48% 157 6,22% 14 0,80% 32 10,32% 24 5,17% 16 1,61%
2 253 1,18% 46 1,82% 11 0,63% 3 0,97% 4 0,86% 3 0,30%
3 292 1,36% 85 3,37% 70 3,98% 18 5,81% 12 2,59% 6 0,60%
4 383 1,78% 82 3,25% 42 2,39% 18 5,81% 15 3,23% 34 3,42%
5 578 2,69% 74 2,93% 51 2,90% 12 3,87% 8 1,72% 35 3,52%
6 553 2,57% 131 5,19% 75 4,27% 18 5,81% 21 4,53% 18 1,81%
7 581 2,70% 83 3,29% 27 1,54% 4 1,29% 20 4,31% 6 0,60%
8 438 2,04% 61 2,42% 33 1,88% 19 6,13% 10 2,16% 66 6,63%
9 446 2,08% 53 2,10% 42 2,39% 10 3,23% 8 1,72% 53 5,33%
10 858 3,99% 142 5,63% 96 5,46% 20 6,45% 16 3,45% 31 3,12%
11 554 2,58% 93 3,69% 56 3,19% 14 4,52% 19 4,09% 24 2,41%
12 934 4,35% 101 4,00% 71 4,04% 7 2,26% 4 0,86% 7 0,70%
13 773 3,60% 98 3,88% 82 4,67% 9 2,90% 12 2,59% 83 8,34%
14 751 3,50% 87 3,45% 70 3,98% 18 5,81% 19 4,09% 24 2,41%
15 505 2,35% 91 3,61% 69 3,93% 15 4,84% 25 5,39% 22 2,21%
16 893 4,16% 173 6,86% 152 8,65% 27 8,71% 75 16,16% 220 22,11%
17 480 2,23% 105 4,16% 86 4,89% 12 3,87% 16 3,45% 33 3,32%
18 995 4,63% 156 6,18% 93 5,29% 11 3,55% 24 5,17% 90 9,05%
19 1156 5,38% 227 9,00% 185 10,53% 17 5,48% 48 10,34% 138 13,87%
20 1141 5,31% 93 3,69% 70 3,98% 12 3,87% 40 8,62% 26 2,61%
21 1372 6,39% 168 6,66% 167 9,50% 9 2,90% 10 2,16% 34 3,42%
22 1277 5,94% 217 8,60% 195 11,10% 5 1,61% 34 7,33% 26 2,61%
Jalan KakiZona
SepedaMotor Mobil Angkutan Umum Becak Sepeda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
350
Berdasarkan tabel diatas berikut merupakan grafik proporsi pemilihan
moda penduduk Kota Cirebon, dimana prosentase pengguna angkutan
umum adalah 8%.
Gambar 2.12
Kondisi 9% penggunaan jumlah angkutan umum memenuhi target pada
tahun 2020, dengan jumlah penduduk dibawah 500 ribu penduduk, 9%
penggunanaan angkutan umum sudah cukup baik jika ditinjau pengaruh pada
faktor kemacetan namun perlu terus ditingkatkan, sebagai pembanding Kota
Bandung dengan penduduk 2,5 Juta tercatat pengguna transportasi umum berada
pada kisaran 17%.
Evaluasi Sasaran “Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum
Masyarakat”
Sasaran “Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat”
dengan satu indikator menunjukan pencapaian yang sangat baik yaitu 100%.
Pencapaian ini merupakan upaya yang dilakukan berbagai stakeholder khususnya
Dinas Perhubungan yang secara berkala mengedukasi masyarakat untuk
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
351
menggunakan transportasi umum. di sisi lain hal ini merupakan tantangan untuk
meningkatkan pencapaian di tahun berikutnya dengan target yang lebih tinggi.
Pada tahun 2020 juga belum tercatat inovasi yang telah diimplementasikan pada
layanan sarana angkutan umum di Kota Cirebon ini. Sehingga pada tahun-tahun
berikutnya diharapkan ada inovasi yang dapat meningkatkan jumlah pengguna
kendaraan umum. Program-program yang mendukung sasaran tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.101
Evaluasi Sasaran “Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase 6.338.820.736,00 6.336.397.400,00 99,96%
Program Penyelengaraan Infrastruktur Permukiman 9.078.421.000,00 9.076.448.000,00 99,98%
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,97%
Sebagai upaya perbaikanpada taun yang akan datang, kami melakukan
analisa terhadap faktor pendukung, permasalahan, serta solusi terkait sasaran 3.1.3
ini, sebagai berikut :
Tabel 2.102
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 3.1.3 “Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat” Tahun 2020
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Adanya kepedulian
pemerintah dalam
mengembangkan
transportasi massal
• Trayek angkutan umum telah mencacah seluruh wilayah Kota
• Inovasi Transportasi
Massal di Kota
Cirebon belum
terimplementasi
• Rendahnya
kesadaran
masyarakat untuk
menggunakan
transportasi public
• Dilaksanakannya kajian
dengan inovasi terbarukan
berkaitan dengan
Transportasi Massal
• Dilaksanakannya
peningkatan daya tarik
penggunaan angkutan
umum
• Peningkatan pelayanan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
352
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
Cirebon Belum Prima nya layanan angkutan umum di Kota Cirebon khususnya angkot.
angkutan umum lewat
implementasi SPM Angkuta
Kota (angkot)
SASARAN 3.1.4 : MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
PENGENDALIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
Tabel 2.103
Capaian Sasaran 3.1.4 “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim” Tahun 2020
Sasaran “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim” dengan Indikator : Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan kinerja “Misi 3 : Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Umum yang Berwawasan Lingkungan”
. Indeks KUlaitas Lingkungan Hidup penting menjadi tolak kukur mengingat Misi
ke-3 melakukan upaya manjamin kualitas lingkungan hidup terjaga seiring dengan
pembangunan di Kota Cirebon.
Pencapaian Indikator “Indeks Kualitas Lingkungan Hidup”
Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan
Indeks Kualitas Lingkungan HIdup (IKLH) pada poin 45,50 Berdasarkan
perhitungan IKLH Tahun 2020 bahwa Indeks kualitas Lingkungan Hidup Kota
Cirebon mengalami peningkatan dibandingkan pada periode tahun
sebelumnya yaitu dari 51,96 pada tahun 2019 menjadi 56,25 pada tahun ini
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
3.1.4 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Poin 44,05 51,96 56,25 45,50 47,00 123,64%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
353
(2020). Nilai IKLH tersebut dipengaruhi oleh perubahan metode perhitungan
masing-masing indeks serta parameter yang masuk dalam perhitungan,
sehingga bobot dari perhitungan pun berbeda. Perubahan bobot dari masing-
masing indeks dimaksud yaitu :
- Nilai IKA (Indeks Kualits Air) sebesar 50,00 dari yang tahun sebelumnya
56,92. Atau terjadi penurunan nilai sebesar 6,92
- Nilai IKU (Indeks Kualitas Udara) sebesar 73,13 yang tahun sebelumnya
sebesar 68,58. Atau terjadi peningkatan nilai sebesar 4,55
- Nilai IKL (Indeks Kualitas Lahan), walau terjadi perubahan luasan, dari
yang sebelumnya 5,16 Km2 menjadi 6,2749 Km2 tidak berdampak
signifikan terhadap IKL hanya terdapat peningkatan sebesar 0,0113.
Berikut adalah Trend Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) Kota
Cirebon tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 sesuai tabel 3.63
yang telah disebutkan diatas :
Tabel 2.104
NO TAHUN INDEKS KUALITAS
AIR
INDEKS KUALITAS
UDARA
INDEKS TUTUTPAN
LAHAN
IKLH
1 2014 50,00 90,03 30,62 54,26
2 2015 50,00 78,95 30,62 50,93
3 2016 50,00 72,40 32,50 49,72
4 2017 61,43 53,04 32,63 47,39
5 2018 25,38 78,03 32,63 44,07
6 2019 56,92 68,58 35,77 51,96
7 2020 50,00 73,13 35,78 56,25
Sumber : DLH Kota Cirebon 2020
Meningkatnya Indeks Kualitas lingkungan ini terdorong oleh adanya
peningkatan indeks kualitas Udara yang cukup signifikan, dari yang sebelumnya
68,58 tahun 2019 menjadi 73,13 pada tahun 2020 atau terjadi peningkatan
sebesar 4,55 Poin
Poin IKLH Kota Cirebon tahun 2020 sebesar 56,25 telah melebihi target
pencapaian pada tahun 2020 yaitu 45,5 sehingga pencapaian kinerja Indikator ini
adalah 124,72%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
354
EVALUASI SASARAN 3.1.4 “MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
PENGENDALIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM”
Sasaran “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim” dengan sebuah indikator yang capaianya hingga
124,72% memiliki predikat pencapaian Sangat Baik. Program yang mendukung
sasaran 3.1.4 ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2.104
EVALUASI SASARAN 3.1.4 “MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN
PENGENDALIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Penyelenggaraan Jalan 14.893.517.100,00 14.567.994.600,00 97,81%
Program Pembinaan Jasa Konstruksi
75.120.000,00 66.520.000,00 88,55%
Program Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
1.904.920.597,00 1.903.250.000,00 99,91%
Program Penyelenggaraan Bangunan Gedung
23.565.489.230,00 19.087.086.670,00 81,00%
Program Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Persampahan
11.399.198.000,00 12.188.415.761,00 106,92%
Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik
1.288.705.000,00 1.190.953.848,00 92,41%
Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
85.395.000,00 82.395.000,00 96,49%
Program Pengelolaan Pertanahan 497.655.000,00 318.651.500,00 64,03%
Program Penyelenggaraan Prasarana sarana umum Perumahan
1.293.019.000,00 1.207.841.250,00 93,41%
Program Penyediaan Perumahan 325.855.000,00 292.151.500,00 89,66%
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
494.810.000,00 491.563.800,00 99,34%
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
430.000.000,00 418.542.750,00 97,34%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
355
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Masyarakat
472.254.000,00 453.900.000,00 96,11%
Rata-rata Capaian Realisasi Anggaran Sasaran 3.1.4 97,60%
Kendati telah memiliki pencapaian yang sangat tinggi terhadap target yang
telah ditetapkan, kritik dan evaluasi untuk meningkatkan indeks kualitas
lingkungan hidup sangat penting, salah satu faktor yang harus menjadi prioritas
perhatian pada tahun-tahun berikutnya adalah pada faktor indeks kualitas air.
Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalahnya :
Tabel 2.105
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 3.1.4. “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim” Tahun 2020
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Dilaksanakanya kegiatan
monitoring terhadap Indeks
Lingkungan Hidup secara
berkala
• Terlaksananya program
pendukung yang relevan
untuk mendukung
pencapaian sasaran
• Isu lingkungan menjadi isu
strategis dalam Rencana
Pembangunan Jangka
Menengah sehingga
menjadi salah satu prioritas
dalam pembangunan
• Mulai terlibatnya beberapa
komunitas untuk
beraktivitas lingkup
kepedulian pada lingkungan
• Penurunan kualitas air
dibandingkan tahun
sebelumnya , kulitas air
sebagai komponen dalam
Indeks Lingkungan HIdup,
dikarenakan pencemaran
yang belum terkendali
khususnya limbah rumah
tangga
• Belum adanya transportasi
massal sebagai bentuk
upaya pengurangan emisi
dari kendaraan pribadi
• Rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap
lingkungan, masih banyak
ditemukanya aktivitas
membuang sampah
sembarangan serta
pencemaran terhadap
sungai atau saluran air
• Penguatan dan penerapan kebijakan
pada baku mutu air (badan air), baku
mutu limbah cair terolah (effluent
standar) karena pada tahun 2020 Indeks
kualitas Air mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya
• Sinergitas antara Perangkat Daerah
yang pelaksanaan program/kegiatanya
mempengaruhi pada Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup diantaranya DPUPR,
Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman, dan Dinas Perhubungan.
• Meningkatkan kerjasama dengan
komunitas khususnya penggiat
lingkungan sebagai upaya peningkatan
kesadaran masyarakat dalam masalah
lingkungan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
356
MISI KE 4 : MEWUJUDKAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN YANG
KONDUSIF
Misi 4, yaitu : ”Mewujudkan Ketentraman dan Ketertiban Umum yang
Kondusif”, selaras dengan Misi 4 RPJPD, yaitu : “Meningkatkan Iklim Usaha
yang Kondusif, Stabil, Merata dan Berkelanjutan”, yang ditandai dengan :
a. Menciptakan situasi politik yang kondusif melalui terselenggaranya iklim politik
yang sehat.
b. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum dan dapat berpartisipasi dalam
menjaga ketentraman dan ketertiban lingkungan sekitarnya.
c. Terswujudnya ketentraman dan ketertiban umum masyarakat Kota Cirebon
yang mendukung percepatan pembangunan di segala bidang.
d. Meningkatnya investasi untuk mendukung peningkatan pemerataan
pembangunan.
Dalam rangka mendorong pencapaian atau mewujudkan Misi 4 ini,
Pemerintah Daerah Kota Cirebon telah menetapkan 1 tujuan dan 3 sasaran, yang
akan diuraikan sebagai berikut :
Tujuan “Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung Penegakan
Ketentuan Peraturan PerundangUndangan Daerah serta Menumbuhkan
Budaya Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan”
Tabel 2.106
Tujuan 4.1 “Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung Penegakan
Ketentuan Peraturan Perundang Undangan Daerah serta Menumbuhkan Budaya
Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan Kota Cirebon”
NO Tujuan Indikator
Kinerja Satuan
Realisasi Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
3.1.4 Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung Penegakan Ketentuan Peraturan PerundangUndangan Daerah serta Menumbuhkan Budaya Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan
Tingkat kepuasan
masyarakat terhadap
ketentraman dan
ketertiban umum
Poin n/a 76,70 76,61 70,00 83,00 109%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
357
Tujuan “Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung
Penegakan Ketentuan Peraturan PerundangUndangan Daerah serta
Menumbuhkan Budaya Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan”
dengan indikator kinerja yaitu Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap
Ketentraman dan ketertiban Umum menjadi salah satu tolak ukur dalam
mewujudkan Misi 4. Pengukuran dengan indikator tersebut relevan karena
menjadikan penerima layanan sebagai salah satu tools dalampengukuran kinerja.
Pencapaian Indikator “Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Ketentraman dan ketertiban Umum”
Pengukuran tingkat kepuasan masyarakat akan ketentraman dan
ketertiban umum yang menghasilkan indeks kepuasan masyarakat terhadap
ketentraman dan ketertiban umum hampir serupa dengan indeks rasa aman,
dimana indeks ini belum lazim di gunakan khususnya di Negara kita, pembahasan
indeks rasa aman pernah muncul pada diskusi yang dilakukan oleh Bappenas,
diskusi tersebut merupakan usulan pengembangan metode pengukuran indeks
keamanan Indonesia, dalam konteks internasional lazim dikenal human security.
Pada umumnya teori yang dibangun pada isitilah rasa aman / human security
adalah keamanan terhadap gangguan dari kekerasan dan kejahatan, gangguan
dari bencana serta aman dalam aspek social ekonomi. Jika disandingkan dengan
amanah urusan pemerintahan pada undang-undang 23 bidang ketentraman dan
ketertiban umum maka memiliki korelasi yang jelas khususnya dalam lingkup
keamanan dari gangguan ketertiban umum serta gangguan dari bencana.Serta
menjadikan factor di luar urusan ketentraman dan ketertiban umum (yang
digariskan pada Undang-Undang 23 Tahun 2014) yaitu sosial ekonomi sebagai
penentu dalam merumuskan nilai indeks kemanan tersebut. Dilator belakangi hal
tersebut Pemerintah Daerah Kota Cirebon melalui Perangkat daerah yang
mengampu urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum, khususnya Satuan Polisi
Pamong Praja melaksanakan survey dengan metode skala likert yangftg diadopsi
dari pada Permenpan 14 Tahun 2017 Tentang Survey Kepuasan Masyarakat.
Namun dalam implementasinya kami lakukan pengembangan dengan
memodifikasi butir-butir pertanyaan agar dapat menggali lebih jauh informasi dari
objek terkait gangguan ketentraman dan ketertiban umum, hal ini guna menjamin
gambaran tingkat kepuasan terhadap kondisi ketentraman dan ketertiban umum.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
358
Hasil survei terhadap pelayanan ketentraman dan ketertiban umum pada
tahun 2019 mencapai angka 76,70 dari target 62,00 yang berarti telah mencapai
presentase 123,70% sehingga dapat mencapai predikat sangat baik, berikut
adalah rekapitulasi hasil survei tersebut
Tabel 2.107
Rekapitulasi Hasil Survey Tingkat Kepuasan terhadap Trantibum
Tahun 2020
No Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata Unsur
Pelayanan
Bobot Rata-Rata
Tertimbang Nilai Indeks
1 Dampak Gangguan 3,220 0.11 0,35420
2 Penanganan Gangguan 3,293 0.11 0,36227
3 Waktu Pelayanan
2,980 0.11
0,32780
4 Efek jera Sanksi/denda
2,813 0.11
0,30947
5 Produk Layanan
2,973 0.11
0,32707
6 Kompetensi Petugas
3,140 0.11
0,34540
7 Perilaku Pelaksana
3,287 0.11
0,36153
8 Sarana dan Prasarana
2,927 0.11
0,32193
9 Penanganan Pengaduan
3,260 0.11
0,35860
Nilai Indeks Unit Pelayanan 3,06827
Nilai IKM setelah dikonversi (Total Nilai Indeks x 25) 76,7067
Mutu Pelayanan B
Kinerja Unit Pelayanan Baik
Dalam Mendukung tujuan sebagai bagian dari gambaran kondisi pada
pencapaian Misi Ke-1, ditetapkan 3 sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya Kondusifitas Ketentraman dan Ketertiban Umum di Masyarakat
2. Meningkatnya rasa nasionalisme dan kawaspadaan nasional
3. Meningkatnya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
Masing-masing sasaran akan diuraikan secara komprehensif sebagai berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
359
SASARAN 4.1.1 : MENINGKATNYA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN LINGKUNGAN
Tabel 2.108
Capaian Sasaran 4.1.1 “Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum di
Masyarakat” Tahun 2020
Sasaran “Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan” dengan
indikator kinerja yaitu Jumlah Daerah Rawan Gangguan Keamanan dan Ketertiban
Umum (Lokasi/Titik) menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan Misi 4.
Ketentraman dan ketertiban serta kondisi yang kondusif ditandai salah satunya
adalah dengan berkurangnya Lokasi daerah rawan gangguan keamanan dan
ketertiban umum, serta indeks kemanan dan ketertiban umum pada tingkat
kecamatan, pada tahun 2019 indikator indeks kemanan dan ketertiban umum tidak
diukur karena indikator tersebut terfokus pada lokus di kecamatan. Namun pada
tahun 2020 sebagai upaya peningkatan kinerja khususnya di bidang ketentraman
dan ketertiban umum, indikator yang berada di wilayah kecamatan tersebut diukur
dan disajikan pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota Cirebon ini.
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan 2018 2019 Realisasi
2020 Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020
4.1.1
Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum di Masyarakat
Jumlah Daerah Rawan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Umum (Lokasi/titik)
Titik 60 55 43 45 15 109%
Indeks Trantibum masyarakat kecamatan (Nilai indeks rata-rata keamanan dan ketertiban umum di wilayah kecamatan) :
Kecamatan Kejaksa Poin n/a n/a 85,67 75 85,00 114% Kecamatan
Lemahwungkuk Poin n/a n/a 69,83 77 90,00 91%
Kecamatan Harjamukti
Poin n/a n/a 83,83 75 90,00 112%
Kecamatan Pekalipan
Poin n/a n/a 81,50 82.50 90,00 99%
Kecamatan Kesambi
Poin n/a n/a 84,17 60 80,00 140%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
360
Pencapaian Indikator ke-1 “Jumlah Daerah rawan Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Umum”
Pada Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan berkurangnya jumlah
daerah rawan gangguan keamanan ketentraman dan ketertiban umum dimana
pada kondisi awal yaitu 45 titik. Atas upaya penertiban di berbagai lokasi, pada
tahun 2020 target tersebut tercapai menjadi 43 titik. Pengukuran rawan gangguan
kemanan dan ketertiban umum dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Satuan Polisi
Pamong Praja dengan meneliti kawasan yang memiliki frekuensi gangguan
kemanan tinggi dan menyandingkan perkembangan kondisi kemanan tersebut
melalui survey dan catatan gangguan keamanan pada titik tersebut.
Dengan jumlah titik rawan 43 titik pada tahun 2020, hal ini menunjukan
adanya pengurangan sekitar 12 titik rawan gangguan kemanan dan ketertiban
umum jika disandingkan dengan target pada tahun 2020 45 titik maka Pengukuran
pada indikator ini adalah jenis pengukuran pencapaian dimana semakin rendah
realisasi maka tingkat pencapaian semakin baik, digunakan rumus :
= yaitu 109% atau dengan
predikat Sangat Tinggi.
Pencapaian Indikator ke-2 “Indeks keamanan dan ketertiban umum masyarakat”
Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan Indeks
keamanan dan ketertiban umum masyarakat dalam 5 wilayah kecamatan sebagai
berikut :
1. Kecamatan Kejaksan (75)
2. Kecamatan Lemahwungkuk (77)
3. Kecamatan Harjamukti (75)
4. Kecamatan Pekalipan (82,50)
5. Kecamatan Kesambi (60)
Berdasarkan Melalui metode survey dalam rangka merumuskan indeks
keamananan dan ketertiban umum masyakat di wilayah kecamatan terdapat data
sebagai berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
361
Tabel 2.109
Nilai Indeks Trantibum di Wilayah Kecamatan Kota Cirebon
Tahun 2020
NO Kecamatan Nilai Indeks Rasa Aman Keterangan
1 Kecamatan Kejaksan 85,67
2 Kecamatan Lemahwungkuk 69,83
3 Kecamatan Harjamukti 83,83
4 Kecamatan Pekalipan 81,5
5 Kecamatan Kesamibi 84,17
Sementara itu rata-rata faktor pembentuk keamanan dan Trantibum di
wilayah Kecamatan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.110
Nilai Survey Indeks Trantibum di Wilayah Kecamatan Kota Cirebon
Per-Faktor Kemanan dan Trantibum Tahun 2020
NO Faktor Kemanan dan Trantibum
Kejaksan Lemah
wungkuk Pekalipan
Kesambi Harjamukti
1 Rasa aman dari Bencana Alam 4,77 4,63 4,30 4,50 4,17
2 Kepuasan Terhadap
Penangan Bencana Alam 4,63 3,73 4,67 4,03 4,30
3 Rasa aman dari Bencana
non Alam (kebakaran) 4,73 3,57 4,40 4,23 4,57
4 Kepuasan Terhadap
Penangan Bencana non
Alam (Kebakaran)
4,63
4,27
4,10
4,33
4,03
5 Kondusifitas Kemanan
Lingkungan 3,90 1,53 4,07 4,07 4,03
6 Kepuasan Terhadap
Penangan Kondusifitas
Kemanan Lingkungan
3,87 3,73 3,90 4,07 4,17
7 Kondisi Ketertiban Umum 3,80 2,70 3,47 4,10 3,87 8 Penanganan terhadap
gangguan ketertiban Umum
yangterjadi
3,93 3,77 3,70 4,33 4,13
Sumber : Kecamatan, diolah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
362
Dari 8 faktor Keamanan dan Trantibum yang disurvey ditemukan bahwa
faktor terendah ada pada faktor kondusifitas keamanan, dan kecamatan dengan
nilai rendah tersebut ada pada kecamatan Lemah Wungkuk. Berdasarkan hasil
pemantauan yang dilakukan Tim Kecamatan Lemah Wungkuk, kondusifitas
keamanan di wilayah tersebut memang kurang baik dengan beberapa titik daerah
rawan kriminalitas, namun berbagai upaya perbaikan melalui lintas sektor terus
dilakukan sehingga kondisi semakin baik dari tahun ketahun, serta kendati masih
ditemukanya tindakan kriminalitas atau gangguan kemanan diwilayah tersebut tapi
Warga memiliki kepuasan yang cukup tinggi terhadap penanganan gangguan
kemanan, berdasarkan hasil survey pada faktor Kepuasan Terhadap Penanganan
Kondusifitas keamanan Lingkunan (terhadao gangguan keamanan) memiliki poin
rata-rata 3,73 atau Baik.
Evaluasi Sasaran 1.1.12 “Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan”
Pencapaian Sasaran Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban
Lingkungan” ditunjukan dengan rata-rata pencapaian indikator tersebut diatas,
yaitu 110%. berada dalam kategori atau predikat sangat tinggi. Pencapaian
sasaran dengan menurun nya jumlah daerah rawan ketentraman dan ketertiban
umum serta indeks keamanan dan trantibum masyarakat diwilayah kecamatan
merupakan hasil kerja keras atas petugas, khususnya dilapangan yang terus
melakukan pemantauan dan penertiban secara berkala. Beberapa Program yang
mendukung sasaran adalah
Tabel 2.111
Evaluasi Sasaran 1.1.12 “Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan”
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Peningkatan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
2.510.851.500,00 2.490.988.600,00 99,21
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban Umum
850.182.500,00 801.712.700,00 94,30
Program Penegakan Peraturan Daerah
389.313.000,00 363.473.950,00 93,36
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 95,62%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
363
Kendati pencapaian telah sesuai target namun terdapat beberapa kendala
dalam rangka merealisasikan target dengan menurunkan jumlah daerah rawan
ketentraman dan ketertiban umum:
Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi
pemecahan masalahnya :
Tabel 2.112
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 4.1.1 “Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum di
Masyarakat” Tahun 2020
Faktor Pendorong
Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk menjaga
kemanan dan ketertiban
umum.
• Adanya Linmas di tingkat
kelurahan yang membantu
SATPOL PP dalam
menjaga Kemanan dan
Ketertiban Umum.
• Meningkatnya KOordinasi
antara SATPOL PP-
Kecamatan Kepolisian dan
TNI dalam menjaga
kondusifitas kemanan dan
ketertiban umum di
lingkungan masyarakat.
• Daerah rawan ketentraman dan
ketertiban umum, disebabkan
maraknya anak jalanan yang
nota bene bukan berasal dari
Kota Cirebon
• Dalam beberapa kasus (tidak
berlaku umum) ditemukan
adanya hubungan antara
masalah kesejahteraan sosial
dengan gangguan ketentraman
dan ketertiban umum
• Jumlah personil khususnya
Aparatur Sipil Negara yang
bertugas dilapangan masih
belum ideal jika diukur dengan
kondisi jumlah daerah yang
harus dilakukan patrol secara
berkala.
• Kerjasama antar daerah dalam
memetakan strategi penanganan
masalah atau isu ketentraman dan
ketertiban umum.
• Kerja sama lintas sektor, yaitu antara
Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak,
DInas Pendidikan, serta Satuan Polisi
Pamong Praja, saat ini masing-masing
telah memiliki program yang sinergis
dalam mengarah perbaikan kondisi
social dan kualitas masyarakat yang
perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
•
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
364
SASARAN 4.1.2 : MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DAN KEWASPADAAN
NASIONAL
Tabel 2.113
Sasaran 4.1.2 “Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Kewaspadaan Nasional”
Tahun 2020
Sasaran “Meningkatnya Rasa Nasionalisme dan Kewaspadaan Nasional”
dengan indikator kinerja yaitu jumlah konflik kasus kebangsaan dan nasionalisme
menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan Misi 4. Ketentraman dan
ketertiban serta kondisi yang kondusif ditandai salah satunya adalah dengan
terciptanya kondisi masyarakat yang dapat menjalankan kehidupan berbangsa
dan bernegara dengan baik, yaitu tanpa adanya kasus terkait konflik kebangsaan
dan nasionalisme.
Pencapaian Indikator “Konflik Kasus kebangsaan dan Nasionalisme”
Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan jumlah
konflik kasus kebangsaan dan nasionalisme pada target maksimal yaitu 0 / nol
kejadian. Target ini terbilang cukup tinggi karena potensi terjadinya konflik di Kota
Cirebon tidaklah rendah mengingat heterogen nya komposisi demografi
masyarakat di Kota Ini. Namun patut disyukuri berdasarkan data yang
disampaikan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik pada tahun 2020 tidak tercatat
satupun kejadian terkait konflik kasus kebangsaan dan nasionalisme, maka
pencapaian atas indikator ini adalah 100%. Dengan predikat Sangat Tinggi.
Evaluasi Sasaran 4.1.2 “Meningkatnya Rasa Nasionalisme dan
Kewaspadaan Nasional”
Pencapaian Sasaran Meningkatnya Rasa Nasionalisme dan Kewaspadaan
Nasional berada dalam kategori atau predikat sangat tinggi dimana satu-satunya
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi
Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020 2018 2019 2020
1.1.3
Meningkatnya rasa nasionalisme dan kawaspadaan nasional
Konflik kasus kebangsaan dan nasionalisme (Kasus)
Kasus 0 0 0 0 0 100%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
365
indikator sebagai tolak ukur pencapaian sasaran dapat dilaksanakan sepenuhnya.
Keberhasilan ini sekaligus menjadi tantangan kedepan nya untuk tetap
dipertahankan, kondisi demografi Kota Cirebon yang heterogen dan atmosfer
konflik khususnya SARA maupun ideology di tingkat nasional yang sangat
fluktuatif menjadi celah kemungkinan yang cukup tinggi terjadinya konflik kasus
kebangsaan dan nasionalisme. Program yang mendukung sasaran adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.114
Sasaran 4.1.2 “Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Kewaspadaan Nasional”
Tahun 2020
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Program Pembinaan Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Kewaspadaan Nasional 1.335.096.500,00 1.279.194.400,00 95,81%
Program Pendidikan Politik Masyarakat
135.566.000,00 123.210.299,00 90,89%
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 93,35%
Dalam rangka upaya mempertahankan kinerja kami melakukan analisa
terhadap faktor pendukung kinerja serta permasalahan dan solusinya, berikut
adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan
masalahnya :
Tabel 2.115
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah
Sasaran 4.1.2. “Meningkatnya Rasa Nasionalisme dan Keadilan Sosial”
Tahun 2020
Faktor Pendorong
Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Masyarakat Kota Cirebon
adalah masyarakay yang
terbuka dan heterogen dan
telah terjalin hubungan baik
antar Suku atau ras di Kota
Cirebon
• Isu Nasional yang
berpotensi mempengaruhi
kondisi di daerah Kota
Cirebon
• Pemberitaan Hoax dari
pihak –pihak yang tidak
• Strategi “Meningkatkan sosialisasi dan
penyuluhan wawasan kebangsaan”
Dengan Arah Kebijakan “Meningkatkan
ideologi wawasan kebangsaan”
• Meningkatkan implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
366
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Pemerintah Daerah Kota
Cirebon tidak memberikan
pelayanan yang
diskriminatif
bertanggung-jawab
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
SASARAN 4.1.3 : MENINGKATNYA PENCEGAHAN KESIAPSIAGAAN DALAM
MENGHADAPI BENCANA
Tabel 2.116
Sasaran 4.1.3 “Meningkatnya Pencegahan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana”
Tahun 2020
Sasaran “Meningkatkan Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam
Menghadapi Bencana relevan dijadikan sasaran karena kejadian konflik kasus
kebangsaan dan nasionalisme merupakan bagian penting dalam kondusifitas
suatu wilayah.
Pencapaian Indikator Ke 1 “Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)
Daerah Layanan WMK Kelurahan yang memiliki forum Siaga Bencana”
Pada Tahun 2020 Jumlah Penyelamatan dan Kebakaran yang tertangani
yaitu sebanyak 54 kasus dari jumlah total kebakaran 81 kasus di Kota Cirebon.
Tertangani disini artinya kejadian penyelamatan atau kebakaran yang dilakukan
sesuai dengan Tingkat waktu tanggap (respon time) yaitu kurang dari 15 menit
NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan
Realisasi
Target 2020
Target Akhir
RPJMD
Capaian Kinerja
2020
2018 2019 2020
1.1.3
Meningkatnya
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
dalam
Menghadapi
Bencana
Tingkat Waktu
Tanggap
(Response Time
Rate) Daerah
Layanan WMK
Permil 70 75 65 75 95 86,7%
Jumlah Kelurahan
yang Memiliki
Forum Siaga
Bencana
n/a 22 22 22 22 100%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
367
sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 20/Prt/M/2009
Tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran Di Perkotaan.
Hal ini jika dihitung jumlah penyelamatan kebakaran di Kota Cirebon dengan
Penanganan dengan perhitungan sebagai berikut :
Gambar 2.14
Rekap Penyelamatan per Kecamatan
Data diatas menunjukan realisasi penangnan kebakaran sesuai dengan Tingkat waktu tanggap (respon time) yaitu kurang dari 15 menit adalah 67% dari total seluruh kejadian pada tahun 2020, berdasarkan target pada tahun 2020 yaitu sebesar 75% maka pencapaian kinerja Indikator ini adalah 86,7% atau predikat pencapaian Baik. Pencapaian Indikator ke-2 “Jumlah Kelurahan yang Memiliki Forum Siaga Bencana” Pada tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon mengupayakan penanganan
bencana dengan melibatkan masyarakat sebagai penerapan prinsip G to S
(Government to Society), bekerjasama dengan masyarakat dinilai efektif untuk
melakukan respon cepat terhadap kejadian bencana khsususnya banjir serta
melakukan upaya mitigasi didalamnya, dilatarbelakangi hal tersebut ditargetkan
ada 22 kelurahan yang memiliki Forum Siaga Bencana. Upaya unit pengampu
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
368
urusan penanggulangan bencana seyogyanya telah memonitoring seluruh forum
kelurahan yang eksisting atau sudah terbentuk di Kota Cirebon sehingga
berjumlah 22 Kelurahan. Dengan sudah terbentuknya forum di 22 kelurahan
tersebut target tercapai 100% atau Sangat Baik.
Evaluasi Sasaran 4.1.3 “Meningkatkan Pencegahan dan Kesiapsiagaan
dalam Menghadapi Bencana”
Pencapaian Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan
sebanyak 22 Forum Siaga Bencana di setiap Kelurahan yang ada di Kota Cirebon.
Data pada tahun 2019 telah ada Forum Siaga Bencana di setiap Kelurahan
walaupun forum tersebut masih digabung dengan fungsi lain yaitu di bidang
Perlindungan Masyarakat (Linmas) karena memang tugas dari forum tersebut
salah satu fungsinya yaitu penanggulangan bencana.
Selama periode Januari 2020 hingga Desember 2020 terdapat 84 kejadian
bencana yaitu:
1. Bencana banjir 8 kejadian
2. Pohon tumbang 40 kejadian
3. Rumah ambruk 12 kejadian
4. Banjir rob 3 kejadian
5. Pencarian orang tenggelam 2 kejadian
6. Jembatan ambruk 1 kejadian
7. Tanah longsor 5 kejadian
8. Kebakaran lahan 12 kejadian
9. Cuaca Ekstrim (angin puting beliung) 1 kejadian
Sementara itu untuk mempertahankan Forum Siaga Bencana yang telah ada di setiap
Kelurahan, Kantor Penanggulangan Bencana Daerah melakukan koordinasi dengan cara
melalui whats app grup serta melaksanakan pendampingan dengan menjadi instruktur
ataupun narasumber dari setiap kegiatan penanggulangan bencana yang
diselenggarakan oleh Kelurahan. Dari kedua indikator diatas maka rata rata pencapaaian
Sasaran 4.1.3 ini adalah 92%. Program yang mendudukung sasaran ini adalah sebagai
berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
369
Tabel 2.117
Sasaran 4.1.3 “Meningkatnya Pencegahan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana”
Tahun 2020
Program Pagu Realisasi Capaian(%)
Progam Peningkatan Kesiapsiagan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
5.066.789.000,00 5.062.909.250,00 100%
Progam Pemberdayaan Masyarakat Sarana dan Prasarana Kebakaran
56.188.800,00 56.188.800,00 100%
Program Pendataan dan penyebarluasan Informasi Bencana
10.000.000,00 10.000.000,00 100%
Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana
586.150.000,00 569.195.045,00 97%
Program Penyelamatan/ Evakuasi dan Penanganan Pasca Bencana'
84.140.000,00 69.103.200,00 82%
Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 95,83%
Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan
masalahnya :
Tabel 2.118
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalah
Sasaran 4.1.3 “Meningkatnya Pencegahan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana”
Tahun 2020
Faktor Pendorong
Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
• Soliditas Tim Pemadam
Kebakaran Pemda Kota
Cirebon, dibuktikanya
dengan prestasi dalam
berbagai kompetisi
• Tumbuhnya beberapa
komunitas peduli
lingkungan dan bencana
yang menjadi salah satu
alternative tanga bantuan
dalam penanganan
bencana
•
• Belum terpenuhinya tenaga
fungsional pemadam
kebakara sesuai dengan
jumlah Analisa Beban Kerja
• Di lingkup kebencanaan
alam, Tenaga ASN dalam
penanganan bencana masih
belum memadai/kurang dari
kebutuhan pada Analisa
Beban Kerja
• Forum Siaga Bencana
masih belum sepenuhnya di
isi oleh orang yang
memilikikompetensi
• Merekrut Teanaga Fungsional Pemadam
Kebakaran sesuai jumlah Analisa Beban
Kerja yang telah disusun
• Merekrut Teanaga Fungsional lingkup
kebencanaan sesuai jumlah Analisa
Beban Kerja yang telah disusun
• Melakukan diklat baik bagi ASN serta
bagi warga masyarakat, khususnya
yang menjadi bagian dari Forum Siaga
Bencana
• Melakukan renovasi ataupun
peningkatan sarana dan prasaran bagi
Forum Siaga Bencana di tiap kelurahan,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
370
Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah
memadai tentang
kebencanaan
• Belum memiliki sarana
prasarana yang memadai
untuk Forum Siaga Bencana
di setiap Kelurahan
seperti menyediakan alat-alat
kedaruratan bencana ex. Perahu Karet
di daerah rawan banjir.
2.3.3 Akuntabilitas keuangan
Pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas
pokok dan fungsi serta sebagai upaya mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan, pembiayaan program kegiatan tersebut didukung dengan Anggaran
dan Pendapat Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 2.119 Data Realisasi APBD Tahun 2020
NO URAIAN
TAHUN ANGGARAN 2020
% ANGGARAN BELANJA REALISASI BELANJA
1 Belanja Tidak
Langsung
Rp. 720.027.135.577,00
Rp. 702.694.100.756,00
98%
2 Belanja Langsung Rp. 969.318.431.393,00 Rp. 880.179.433.916,00 91%
Jumlah Rp. 1.690.836.799.865,00 Rp. 1.633.913.808.482,00 97%
Komposisi anggaran Pemerintah Daerah Kota Cirebon memiliki
perbandingan Belanja Langsung lebih besar daripada Belanja Tidak Langsung,
Belanja Tidak Langsung sebesar 43% dari Total Aggaran dan Belanja Langsung
sebesar 57%. Komposisi demikian cukup ideal karena Pembiayaan untuk program
dan prioritas pembangunan lebih signifikan dibanding belanja tidak langsung yang
didominasi belanja gaji/tunjangan pegawai.
Sebagai analisa terhadap komponen Belanja Langsung kami sajikan tabel
berikut ini
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
371
Tabel 2.120
Data Realisasi Belanja Langsung Pemerintah Daerah Tahun 2020
NO URAIAN TAHUN ANGGARAN 2019 %
ANGGARAN BELANJA REALISASI BELANJA
1 Belanja Pegawai Rp. 45.191.587.283,00 Rp. 44.555.923.695,00 99%
2 Belanja Barang dan
Jasa
Rp. 627.152.644.893,00 Rp. 541.273.784.740,00 86%
3 Belanja Modal Rp. 296.974.199.217,00 Rp. 294.349.725.481,00 99%
Jumlah Rp. 969.318.431.393,00 Rp. 880.179.433.916,00 91%
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kota Cirebon, di olah
Data diatas menunjukan realisasi anggaran Pemerintah daerah Kota
Cirebon pada tahun 2020 cukup besar yaitu 91% dengan dominasi belanja barang
dan jasa serta belanja modal , sementara belanja pegawai memiliki porsi paling
rendah. Hal ini menunjukan bahwa komposisi pagu anggaran dalam APBD dalam
kondisi yang cukup ideal karena belanja pegawai tidak lebih besar dari komponen
belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Dalam rangka mengukur efektifitas dan efesiensi penggunaan anggaran,
kami analisa hal tersebut dengan menyandingkan data pecapaian kinerja pada
setiap sasaran dalam RPJMD dengan realisasi anggaran yang menopang
pencapaian sasaran tersebut dimana efesien jika capaian kinerja lebih besar
disbanding realisasi anggaran, sebagai berikut :
Tabel 2.121
Data Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Anggaran)
NO Sasaran Jumlah
Indikator
Presentase Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran
(%)
Presentase Realisasi Anggaran
(%)
Tingkat Efisiensi(%)
A. Misi 1 tujuan : Menciptakan Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Cirebon yang agamis, Kompetitif, Terlatih dan Inovatif, serta mengembangkan nilai-nilai luhur
4 97% - -
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
372
keagamaan, memajukan dan memperkaya kebudayaan khas Cirebon.
1.1.1 Meningkatan akses dan mutu pendidikan
2 96,83% 114,76% -18%
1.1.2 Meningkatnya Minat Baca Masyarakat
1 98,46% 100,0% -2%
1.1.3 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Kota Cirebon
2 99,22%
92,17%
7%
1.1.4 Terkendalinya jumlah penduduk
1 135,82% 92% 44%
1.1.5 Menurunnya Tingkat Pengangguran
3 87,21% 99,69% -12%
1.1.6 Meningkatnya Prestasi Olahraga dan Pemuda
2 299% 99,07% 200%
1.1.7 Meningkatnya pengarusutama an gender dan perlindungan anak
2 101,08%
99,59%
1%
1.1.8 Meningkatkan peran industri, perdagangan, koperasi dan UMKM dalam stabilitas perekonomian Kota Cirebon
2 97,76% 85% 13%
1.1.9 Berkurangnya Penduduk Miskin
1 83,61% 94% -11%
1.1.10 Meningkatnya pertanian, kelautan dan perikanan untuk mencapai kedaulatan pangan
2 105,75% 99,44% 6%
1.1.11 Meningkatnya peran pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi inklusif
1 132,90% 1408%
-1275% (pencapaian
sasaran kinerja telah
lebih dari 100%/efektif)
1.1.12 Meningkatnya kerukunan umat Beragama
1 100% 10% 90%
1.1.13 Meningkatnya Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal
1 84,66% 98% -13%
1.1.14 Meningkatnya Kualitas Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan/
3 153% 97% 56%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
373
Kelurahan
2. MISI II
2.1 Tujuan : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kualitas Kinerja, Kapasitas dan Akuntabilitas, serta Inovasi Dalam Manajemen Pemerintahan
1 107,5% - -
2.1.1 Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas SDM aparatur
4 122% 91,27% 31%
2.1.2 Meningkatnya Koordinasi Antar Perangkat Daerah
2 99,11% 81,66% 17%
2.1.3 Meningkatnya Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
1 100% 98,70% 1,3%
2.1.4 Meningkatnya Maturitas SPIP
1 100% 97% 3%
2.1.5 Meningkatnya Pelayanan Publik
2 103,31% 99% 4%
2.1.6 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
2 90%
93,69%
-3%
2.1.7 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah
1
103,80% 99,8% 4%
2.1.8 Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD
3 100% 74% 26%
2.1.9 Terwujudnya Pemerintahan berbasis elektronik yang professional, handal dan terintegrasi dalam menunjang Cirebon Smart City
2 100% 99,13% 1%
2.1.10 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah
2 96,33% 95,87% 0,46%
2.1.11 Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah
1 82,04% 99,6% -18%
3 Misi III
3.1 Tujuan : Menyediakan Pelayanan
2 111,16% - -
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
374
Utilitas Umum yang Direncanakan dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
1 Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan
1 100% 99% 1%
2 Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase. 1
94,08%
99,97% -6%
3 Meningkatnya layanan sarana angkutan umum masyarakat
1 100% 98% 2%
4 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim
1 123,60% 97,60% 26%
4. MISI IV
4.1 Tujuan : Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung Penegakan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Daerah serta Menumbuhkan Budaya Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan
1 109,4% - -
1 Meningkatkan kondusifitas Ketentraman dan ketertiban umum di Masyarakat
2 110%
95,62%
14,34%
2 Meningkatnya rasa nasionalisme dan kawaspadaan nasional
1 100% 93,35% 6,65%
3 Meningkatnya Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana
2 92%
95,83%
-3,83%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020
375
Dari Tabel diatas terdapat beberapa kriteria dari sasaran pada masing-
masing misi, disebut efesien jika capaian kinerja melebihi penyerapan anggaran,
tidak efesien jika pencapaian kinerja di bawah realisasi anggaran, yaitu
1. Terdapat sasaran yang masuk pada kriteria paling efisien yaitu Sasaran
1.1.6 “Meningkatnya Prestasi Olahraga dan Pemuda” dengan efesiensi
hingga 200% dimana pencapaian kinerja sasaran hingga 299% sementara
realisasi program anggaran 99,07%.
2. Terdapat sasaran yang masuk pada kriteria paling rendah dan tidak efisien
yaitu sasaran yang tidak mencapai 100% atau lebih namun realisasi
anggaranya lebih besar daripada capaianya, yaitu Sasaran 1.1.1
“Meningkatan akses dan mutu pendidikan” dengan pencapaian kinerja
sasaran 96,83%, sementara realisasi program anggaran 114,76%,
sehingga tidak efesien hingga -18%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
376
BAB III
CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan dikenal dengan azas otonomi
dan azas tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Tugas Pembantuan merupakan penugasan dari Pemerintah Pusat kepada
daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi
kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa pelaksanaan tugas pembantuan
dibagi menjadi dua yaitu :
3.1. Tugas pembantuan Pusat yang dilaksanakan oleh Daerah
Kota Cirebon
Pada Tahun 2020 Kota Cirebon, tidak ada pelaksanaan Tugas
Pembantuan dari Pemerintah Pusat (Kementrian Teknis).
3.2. Tugas pembantuan Provinsi yang dilaksanakan oleh Daerah
Kota Cirebon
Pada Tahun 2020 Kota Cirebon, tidak ada pelaksanaan Tugas
Pembantuan dari Pemerintah Daerah Provinsi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
377
BAB IV
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah harus memprioritaskan
pelaksanaan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang
berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat, di Kota Cirebon telah menerapkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dengan menetapkan Peraturan Wali Kota Cirebon Nomor 63
Tahun 2019 tentang Pedoman Penerapan Standar Pelayanan Minimal Kota Cirebon.
Implementasi penerapan SPM dilakukan pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar yaitu :
1. Urusan Pendidikan;
2. Urusan Kesehatan;
3. Urusan Pekerjaan Umum;
4. Urusan Perumahan Rakyat;
5. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat; dan
6. Urusan Sosial.
Untuk mengukur tingkat capaian SPM di Kota Cirebon, dijelaskan per urusan
pemerintahan wajib.
4.1 Urusan Pendidikan
Bidang Urusan wajib yang menjadi pelayananan dasar yang telah ditetapkan
SPM-nya oleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon.
4.1.1 Jenis Pelayanan Dasar
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal
Pendidikan, jenis pelayanan dasar pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon meliputi
sebagai berikut:
1. Pendidikan Anak Usia Dini.
2. Pendidikan Dasar; dan
3. Pendidikan Kesetaraan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
378
4.1.2 Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Target pencapaian SPM Bidang urusan pendidikan Tahun 2020,
dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
NO URUSAN NO IKK TARGET
LEMBAGA
PENANGGUNG
JAWAB
KRITERIA
1
Pendidikan
1 Tingkat
partisipasi warga
negara usia 5-6
tahun yang
berpartisipasi
dalam PAUD
100% Dinas Pendikan
2 Persentase
pendidik PAUD
yang memiliki
ijazah diploma
empat (D-IV) atau
sarjana (S1)
bidang
pendidikan anak
usia dini,
kependidikan lain
atau psikologi
dan sertifikat
profesi guru
pendidikan anak
usia dini
100% Dinas
Pendidikan
3 Persentase
Satuan
Pendidikan Anak
100% Dinas
Pendidikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
379
NO URUSAN NO IKK TARGET
LEMBAGA
PENANGGUNG
JAWAB
KRITERIA
Usia Dini
Terakreditasi
4 Tingkat
partisipasi warga
negara usia 7-12
tahun yang
berpartisipasi
dalam pendidikan
dasar
100% Dinas
Pendidikan
5 Tingkat
partisipasi warga
negara usia 13-
15 tahun yang
berpartisipasi
dalam pendidikan
menengah
pertama
100% Dinas
Pendidikan
6 Angka Putus
Sekolah (APS)
SD/MI
0 % Dinas
Pendidikan
7 Angka Putus
Sekolah (APS)
SMP/MTs
0 % Dinas
Pendidikan
8 Persentase
pendidik pada
jenjang sekolah
dasar yang
memiliki ijazah
diploma empat
100% Dinas
Pendidikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
380
NO URUSAN NO IKK TARGET
LEMBAGA
PENANGGUNG
JAWAB
KRITERIA
(D-IV) atau
sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik
9 Persentase
pendidik pada
jenjang sekolah
menengah
pertama yang
memiliki ijazah
diploma empat
(D-IV) atau
sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik
100% Dinas
Pendidikan
10 Angka Kelulusan
(AL) SD/MI
100% Dinas
Pendidikan
11 Angka Kelulusan
(AL) SMP/MTs
100% Dinas
Pendidikan
4.1.3 Realisasi
Realisasi Standar Pelayanan Minimal bidang urusan pendidikan
Tahun 2020, tercantum pada tabel dibawah ini :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
381
Tabel 4.2
Realisasi Standar Pelayanan Minimal
NO URUSAN NO IKK REALISASI LEMBAGA
PENANGGUNGJAWAB KRITERIA
1
Pendidikan
1 Tingkat
partisipasi
warga
negara usia
5-6 tahun
yang
berpartisipasi
dalam PAUD
83,30% Dinas Pendidikan
2 Persentase
pendidik
PAUD yang
memiliki
ijazah
diploma
empat (D-IV)
atau sarjana
(S1) bidang
pendidikan
anak usia
dini,
kependidikan
lain atau
psikologi dan
sertifikat
profesi guru
pendidikan
anak usia
dini
75% Dinas Pendidikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
382
NO URUSAN NO IKK REALISASI LEMBAGA
PENANGGUNGJAWAB KRITERIA
3 Persentase
Satuan
Pendidikan
Anak Usia
Dini
Terakreditasi
61,06% Dinas Pendidikan
4 Tingkat
partisipasi
warga
negara usia
7-12 tahun
yang
berpartisipasi
dalam
pendidikan
dasar
101,75% Dinas Pendidikan
5 Tingkat
partisipasi
warga
negara usia
13-15 tahun
yang
berpartisipasi
dalam
pendidikan
menengah
pertama
89,91% Dinas Pendidikan
6 Angka Putus
Sekolah
(APS) SD/MI
0,00% Dinas Pendidikan
7 Angka Putus
Sekolah
0,03% Dinas Pendidikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
383
NO URUSAN NO IKK REALISASI LEMBAGA
PENANGGUNGJAWAB KRITERIA
(APS)
SMP/MTs
8 Persentase
pendidik
pada jenjang
sekolah
dasar yang
memiliki
ijazah
diploma
empat
(D-IV) atau
sarjana (S1)
dan sertifikat
pendidik
95,79% Dinas Pendidikan
9 Persentase
pendidik
pada jenjang
sekolah
menengah
pertama
yang
memiliki
ijazah
diploma
empat (D-IV)
atau sarjana
(S1) dan
sertifikat
pendidik
94,04% Dinas Pendidikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
384
NO URUSAN NO IKK REALISASI LEMBAGA
PENANGGUNGJAWAB KRITERIA
10 Angka
Kelulusan
(AL) SD/MI
100% Dinas Pendidikan
11 Angka
Kelulusan
(AL)
SMP/MTs
100% Dinas Pendidikan
4.1.4 Alokasi Anggaran
Alokasi Anggaran di mana jumlah belanja langsung dan tidak
langsung yang ditetapkan dalam APBD dalam rangka terkait penerapan
dan pencapaian SPM oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon Pemerintah
Daerah Kota Cirebon adalah sebagai berikut :
a. APBD Kota Cirebon;
Tabel 4.3
Realisasi Standar Pelayanan Minimal
No Program Anggaran Realisasi
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.838.246.500 1.746.975.753
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
2.684.716.275 2.248.628.898
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 419.875.000 416.350.000
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
485.720.000 464.920.000
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem 2.742.871.423 2.711.376.750
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
385
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6 Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2.234.390.000 2.199.547.500
7 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
78.615.517.979 77.991.143.733
8 Program Pendidikan Non Formal 2.995.612.000 2.878.102.331
9 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
1.175.000.000 1.163.627.000
10 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1.798.505.600 1.748.403.600
Jumlah
94.990.454.777
93.569.075.565
b. APBN; dan
c. Sumber Dana yang lain.
4.1.5 Dukungan Personil
Jumlah personil pegawai yang terlibat dalam proses penerapan
dan pencapapaian SPM adalah sebagai berikut:
1. Pada Tahun Anggaran 2020 jumlah pegawai dinas pendidikan
berjumlah 219 pegawai. Berdasarkan jenis kepegawaian terdiri dari
164 orang PNS, dan 55 orang Sukwan. Menurut golongan terdiri
dari 36 orang golongan IV, 88 orang golongan III, 39 orang
golongan II, 1 orang golongan I.
2. Berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari 31 orang Pasca
Sarjana (S2), 89 orang Sarjana (S), 4 orang (D3) dan 40 orang
SMA. Menurut pendidikan perjenjangan, Pegawai yang telah
mengikuti diklat perjenjangan dan telah menduduki jabatan
struktural sebanyak 27 orang yang terdiri dari 1 orang eselon II, 4
orang eselon III, 22 orang eselon IV.
3. Berdasarkan data pada Tahun Pelajaran 2020/2021, jumlah guru
tingkat TK, SD, dan SMP berjumlah 3560 guru. Adapun rincianya
sebagai berikut:
a. Guru PAUD Negeri/Swasta berjumlah 588 Guru;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020
386
b. Guru SD Negeri/Swasta berjumlah 1898 Guru; dan
c. Guru SMP Negeri/Swasta berjumlah 1074 Guru.
4.1.6 Permasalahan dan Solusi
Secara umum kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota
Cirebon dalam penerapan SPM, adalah permasalahan yang dihadapi
dalam penerapan dan pencapaian SPM, baik permasalahan eksternal
maupun internal dan langkah-langkah penyelesaian Standar Pelayanan
Minimal Urusan Pendidikan Kota Cirebon pada Tahun Anggaran 2020
adalah sebagai berikut:
1. Dari aspek Sumber Daya Manusia perlu dilakukan:
a. Pembinaan dan pengawasan terhadap disiplin pegawai,
peningkatan kinerja pengawas, kepala sekolah dan guru;
b. Penuntasan guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan
S1/D4 dan yang belum bersertifikat pendidik; dan
c. Pembinaan dan pendampingan bagi operator sekolah.
2. Dari aspek sarana dan prasarana perlu diarahkan untuk
pemenuhan SPM diantaranya pengadaan ruang kelas baru berikut
perlengkapannya bagi sekolah-sekolah yang belum memenuhi rasio
ruang kelas dan jumlah murid yang memiliki lahan yang memenuhi
syarat, pengadaan ruang laboratorium IPA dan perlengkapannya,
pengadaan ruang guru bagi yang memenuhi syarat berikut
perlengkapannya, rehabilitasi ruang kelas baik yang sedang
maupun yang berat, pengadaan buku teks, buku pengayaan dan
buku referensi, pengadaan alat peraga IPA.
3. Dari aspek kebijakan perlu adanya:
a. Penentuan bantuan BOS berdasarkan rasio rombel yang
sesuai dengan standar SPM yaitu 28 peserta didik untuk SD
dan 32 peserta didik bagi SMP;
b. Kebijakan anggaran pembangunan pendidikan yang terfokus
kepada pencapaian standar pelayanan minimal pendidikan
dasar ini dan sesuai Standar Nasional Pendidikan;
c. Terbatasnya SDM Dinas Pendidikan Kota Cirebon yang
menguasai secara universal dan holistik mengenai
perencanaan pendidikan, analisa dan evaluasinya;