Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

76
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020 311 Sasaran 2.1.6 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah Tabel 2.70 Capaian Sasaran 2.1.6 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah” Tahun 2020 Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah” menjadi tolak ukur yang dapat menggambarkan terwujiudnya Misi 2 “ Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa dan inovatif ”, dimana Pemerintahan yang bersih dan akuntabel tidak terlepas dari kualitas pengelolaan keuangan daerah. Sasaran ini memiliki dua indikator yaitu : 1. Opini BPK Atas Laporan Keuangan Daerah 2. Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan Pendapatan Daerah Pencapaian Indikator ke-1 “Opini BPK atas Laporan Keuangan Daerah” Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan opini BPK dengan nilai WTP atau wajar tanpa pengecualian, penilaian pencapaian WTP digunakan data Tahun N-1 karena penilaian BPK yang mengoreksi tahun N-1, maka data pencapaian pada tahun 2020 adalah data pemeriksaan pada tahun 2019. Berdasarkan data tersebut Pemerintah Daerah Kota Cirebon dapat mempertahankan raihan Wajar Tanpa Pengecualian nya. Merujuk pada target yang ditetapkan maka Pemerintah Daerah Kota Cirebon berhasil merealisasikan targetnya mencapai 100%. Perolehan WTP ini utamanya dikarenakan hal-hal sebagai berikut : NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan Realisasi Target 2020 Target Akhir RPJMD Capaian Kinerja 2020 2018 2019 2020 2.1.6 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah Opini BPK Atas Laporan Keuangan Daerah Nilai WTP WTP WTP WTP WTP 100% Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan Pendapatan Daerah Persen 26,27 32,67 32,53 80,41%

Transcript of Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Page 1: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

311

Sasaran 2.1.6 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 2.70

Capaian Sasaran 2.1.6 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah”

Tahun 2020

Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah” menjadi

tolak ukur yang dapat menggambarkan terwujiudnya Misi 2 “ Mewujudkan tata

kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa dan inovatif ”, dimana

Pemerintahan yang bersih dan akuntabel tidak terlepas dari kualitas pengelolaan

keuangan daerah. Sasaran ini memiliki dua indikator yaitu :

1. Opini BPK Atas Laporan Keuangan Daerah

2. Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan Pendapatan Daerah

Pencapaian Indikator ke-1 “Opini BPK atas Laporan Keuangan Daerah”

Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan opini

BPK dengan nilai WTP atau wajar tanpa pengecualian, penilaian pencapaian WTP

digunakan data Tahun N-1 karena penilaian BPK yang mengoreksi tahun N-1,

maka data pencapaian pada tahun 2020 adalah data pemeriksaan pada tahun

2019. Berdasarkan data tersebut Pemerintah Daerah Kota Cirebon dapat

mempertahankan raihan Wajar Tanpa Pengecualian nya. Merujuk pada target

yang ditetapkan maka Pemerintah Daerah Kota Cirebon berhasil merealisasikan

targetnya mencapai 100%. Perolehan WTP ini utamanya dikarenakan hal-hal

sebagai berikut :

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

2.1.6

Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Opini BPK Atas Laporan Keuangan Daerah

Nilai WTP WTP WTP WTP WTP 100%

Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan Pendapatan Daerah

Persen 26,27 32,67 32,53 80,41%

Page 2: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

312

1. Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Negara atas Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) laporan keuangan pemerintah daerah Kota Cirebon

dalam Transaksi penggunaan anggaran tidak ada yang mencurigakan

2. Pelaporan Keuangan telah Akrual yaitu akuntasi yang memebrikan gambaran

lebih akurat dan kompleks atas kondisi keuangan organisasi, karena telah

mencatat semua transaksi pengeluaran dan penerimaan kas serta jumlah

gutang piutang

3. Dalam laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) laporan keuangan, telah memenuhi

syarat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan

keuangan yaitu kesesuaian standar akuntasi pemerintahan, kecukupan

pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan

efektifitas sistem pengendalian intern.

Pencapaian Indikator ke 2 “Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan

Pendapatan Daerah”

Pencapaian indikator “ Rasio PAD Terhadap Penerimaan dan Pendapatan

Daerah” pada tahun 2020 sebesar 26,76 % dari target pencapaian sebesar

32,67%, maka tingkat pencapaian atas indikator sebesar 80,41% atau dengan

predikat Baik, namun masih belum mencapai target yang ditetapkan, hal ini

dipengaruhi beberapa hal diantaranya :

1. Pendapatan dari sektor Pajak Daerah untuk PBB dan BPHTB melebihi

capaian dari target yang diharapkan,

2. Pajak Daerah Lainya ( PJDL) tidak mencapai 100 %, serta beberapa

Retribusi yang di kelola di Perangkat Daerah ada yang tidak mencapai target,

hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid 19 yang sedang mewabah, yang

berdampak terhadap pencacpaian pajak daerah lainya.

Page 3: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

313

Berikut realisasi Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah,

Tabel 2.71

Realisasi Pajak Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

NO JENIS PUNGUTAN PAJAK DAERAH TARGET (Rp) REALISASI (Rp) (%)

1. Pajak Hotel 13.405.000.000,00 11.341.824.236,00 84,61

2. Pajak Restoran 46.655.141.000,00 38.827.280.317,00 83,22

3. Pajak Hiburan 6.915.500.000,00 3.405.109.523,00 49,24

4. Pajak Reklame 5.110.000.000,00 4.917.493.160,00 96,23

5. Pajak Penerangan Jalan Umum 25.100.000.000,00 24.040.858.024,00 95,78

6. Pajak Parkir diluar Badan Jalan 4.325.000.000,00 2.767.487.133,00 63,99

7. Pajak Air Bawah Tanah 67.000.000,00 65.410.924,00 97,63

8. BPHTB 28.151.528.000,00 35.051.291.834,00 124,51

9. Pajak Bumi dan Bangunan P2 30.308.542.000,00 33.511.968.810,00 110,57

Jumlah 160.037.711.000,00 153.928.723.961,00 96,18

NO JENIS PUNGUTAN

RETRIBUSI DAERAH TARGET (Rp) REALISASI (Rp) PROSENTASE (%)

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

1.300.000.000,00 533.064.335,00 41,00

Jumlah 1.300.000.000,00 533.064.335,00 41,01

Tabel 2.72

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (Pendapatan Denda Pajak)

NO JENIS DENDA PAJAK TARGET (Rp) REALISASI (Rp) (%)

1. Denda Pajak Hotel 30.000.000,00 14.271.685,00 47,57

2. Denda Pajak Restoran 45.000.000,00 143.381.604,00 318,63

3. Denda Pajak Hiburan 11.200.000,00 9.218.200,00 82,31

4. Denda Pajak Reklame 27.000.000,00 67.226.011,00 248,99

5. Denda Pajak Parkir 28.503.785,00 7.995.991,00 28,56

6. Denda Pajak Air Bawah Tanah 1.000.000,00 877.317,00 87,73

7. Denda Pajak Bumi dan Bangunan P2 500.000.000,00 368.795.336,00 73,76

Jumlah 642.703.785,00 611.766.144,00 95,26

Page 4: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

314

Evaluasi Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah”

Pencapaian Sasaran meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan

Daerah dapat diukur dari rata-rata pencapaian kedua indikator yang mencapai

90,2%, pencapaian ini berada pada predikat Sangat Baik kendati belum mencapai

100%.

Pencapaian ini didukung beberapa Program Sebagai Berikut :

Tabel 2.73

Evaluasi Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

2.403.171.000,00 2.271.980.759,00 94,54%

Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Pertanggung Jawab APBD

2.481.874.319,00 2.443.742.153,00 98,46%

Program peningkatan Kualitas Penganggaran

1.087.953.050,00 1.012.614.020,00 93,08%

Program Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Realisasi APBD

758.713.800,00 672.967.620,00 88,70%

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 93,69%

Sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun berikutnya, kami

melakukan analisa terhadap faktor yang mendukung pencapaian sasaran,

kendala, serta streategi pemecahana masalah tersebut.

Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi

pemecahan masalahnya :

Page 5: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

315

Tabel 2.74

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 2.1.6 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah” Tahun 2020

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan

Masalah

• Mengadakan Desk dan Rekonsiliasi Laporan

Keuangan secara berkala kepada seluruh

Perangkat Daerah

• Mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi teknologi

informasi keuangan dalam penyusunan Laporan

Keuangan.

• Menyusun aplikasi pembayaran pajak daerah

dalam sebuah system yaitu Sistem Pembayaran

Online (SPTPD Online).

• Pemasangan Mesin Tapping Box dan F.POS

pada rumah makan untuk meningkatkan setoran

pendapatan

• Evaluasi berkala terhadap pembayaran yang

sudah jatuh tempo untuk dilakukan penagihan

• Penataan Reklame (Operasi Secara Rutin)

• Penerapan Pengelolaan BPHTB Melalui e-BPHTB

• Perhitungan NPOP BPHTB dengan Menetapkan

Zona Nilai Tanah (ZNT)

• Adanya Koordinasi dan Telah Dibuatnya MOU

Antara Pemerintah Kota Cirebon Dengan BPN

dan KPP Pratama Cirebon Tentang Wajib Validasi

SSPD BPHTB.

• Evaluasi Pelayanan BPHTB dengan Para PPAT /

PPATS Secara Berkala Per triwulan.

• Terintegrasinya Sistem PBB dengan BPHTB

• Adanya Surat Edaran Walikota Tentang Lunas

PBB Sebagai Persyaratan Berbagai Pelayanan di

Kota Cirebon

• Adanya Himbauan Aktif Kepada Wajib Pajak

Melalui Kegiatan Operasi Jaring PBB dan

Informasi Melalui Mas Media untuk Segera

Membayar Sebelum Jatuh Tempo

• Adanya Mobil Pelayanan Pembayaran Keliling

• Keterbatasan SDM di

Perangkat Daerah

• Kendala Jaringan di

Perangkat Daerah

• Wajib Pajak

mengalami kendala

dalam mengakses

Jaringan.

• Kesadaran Wajib

Pajak dalam

menggunakan

Tapping Box

• Alamat Wajib pajak

ada yang diluar

Daerah

• Keterbatasan Sarana

Operasi Reklame

• Keterbukaan dalam

menyampaikan nilai

transasksi

• Updating aplikasi ZNT

terkendala

Keterbatasan

anggaran(refocusing)

• -

• -

• Lebih Intensif

melaksanakan

pendampingan ke

Perangkat Daerah

• Menyediakan Sarana di

Bidang Akuntansi untuk

perangkat daerah

• Menyediakan Help Desk

di Badan Keuangan

Daerah untuk mengatasi

kendala tersebut.

• Mengoptimalkan petugas

pajak dalam monitoring

ke Wajib Pajak

• Korespondensi denga

surat

• Mengoptimalkan SDM

yang ada dalam

Pelaksanaanya

• Melakukan pendekatan

personil terhadap Notaris

dan PPAT

• Melakukan Survey

lapangan ketika

transaksi.

• -

Page 6: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

316

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan

Masalah

SASARAN 2.1.7 : MENINGKATNYA KUALITAS PENGELOLAAN ARSIP DAERAH

Tabel 2.75

Capaian Sasaran 2.1.7 “Meningkatnya Kualitas Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah”

Tahun 2020

Sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah” ditetapkan

untuk menunjang tujuan pada Misi ke-2, diukur melalui sebuah indikator Nilai Audit

Kearsipan Tingkat Kota dengan target pada tahun 2020 adalah 80,10. Nilai audit

kearsipan tingkat kota lazim digunakan sebagai indikator yang mengukur

sejauhmana kualitas pengelolaan arsip daerah.

Pencapaian Nilai Audit Kearsipan Tingkat Kota.

NIlai Audit Kearsipan Tingkat Kota pada tahun 2020 terealisasi sebesar

83,18, jika ditinjau dari target dengan nilai 80,10 maka pencapaian indikator telah

melebihi target yaitu 103,84% dengan predikat Sangat Baik. Audit kearsipan

dilaksanakan oleh tim dari Pengawas Kearsipan dari Lembaga Arsip Nasional

Republik Indonesia Hasil nilai 83,18 berada pada kategori “Memuaskan” dalam

tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Evaluasi Sasaran 2.1.7 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip

Daerah”

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

2.1.7

Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah

Nilai Audit Kearsipan Tingkat Kota

Poin

74,09 83,18 83,18 80,10 90,01 103,84%

Page 7: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

317

Pencapaian sasaran “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah”

dengan sebuah indikator tersebut memiliki pencapaian melebih target hingga

103,84%.Pencapaian ini menggambarkan pencapaian yang Sangat Baik.

Pencapaian sasaran 2.1.7 ini didukung oleh beberapa Program sebagai berikut :

Tabel 2.76

Evaluasi Sasaran 2.1.7 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

122.455.000,00 121.918.000,00 99,56%

Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

163.108.000,00 162.909.000,00 99,88%

Program Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan

49.140.000,00 48.940.000,00 99,59%

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

38.805.000,00 38.805.000,00 100,00%

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,76%

Page 8: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

318

Walau berada pada predikat pencapaian yang sangat baik seyogyanya

Pemerintah Daerah Kota Cirebon tetap melakukan upaya-upaya dalam

meningkatkan kinerja terkait sasaran ini terlebih dengan mekanisme dan inovasi

baru dalam bidang kearsipan yaitu akan mulai diterapkanya mekanisme

pengelolaan surat atau arsip elektronik .

Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi

pemecahan masalahnya :

Tabel 2.77

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 2.1.7 “Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah”

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Sarana Prasara berupa

gedung kearsipan yang

telah cukup memadai

• Monev kearsipan yang

terselenggara rutin pada

Perangkat Daerah

• Keaktifan Perangkat

Daerah dalam

melaporkan kondisi

arsipnya

• Surat pemberitahuan

perihal Kearsipan

• Tersusunya SOP dalam

lingkup kearsipan

• Pada tahun 2020

Monitoring dan Evaluasi

tidak berjalan cukup efektif

karena kondisi Pandemi

Covid 19

• Kurangnya tenaga

fungsional kearsipan jika

dihitung dari jumlah

Analisa Beban Kerja pada

jabatan , tersebut

• Malakukan inovasi dalam monitoring dan

evaluasi kearsipan sesuai dengan

adaptasi kebiasaan baru pada Pandemi

Covid 19.

• Mengusulkan tambahan tenaga

fungsional di bidang kearsipan sesuai

dengan analias beban kerja yang telah

disusun.

Page 9: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

319

SASARAN 2.1.8 : MENINGKATNYA KAPASITAS KINERJA DPRD

Tabel 2.78

Capaian Sasaran 2.1.8 “Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD” Tahun 2020

Sasaran “Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD” ditetapkan untuk

menunjang tujuan pada Misi ke-2. Meningkatnya kapasitas kinerja DPRD sangat

relevan dijadikan sasaran karena DPRD merupakan bagian dari sebuah

manjemen pemerintahan di Kota Cirebon hal ini seiring dengan tujuan dari misi ke-

2 yaitu Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kualitas Kinerja, Kapasitas dan

Akuntabilitas, Serta Inovasi Dalam Manajemen Pemerintahan. Sasaran ini memiliki

indikator sebagai berikut :

1. Rasio Jumlah Perda yang Ditetapkan terhadap Raperda

2. Rasio jumlah Keputusan/Berita Acara pelaksanaan fungsi anggaran

3. Rasio jumlah difasilitasinya pelaksanaan fungsi pengawasan

Pencapaian Indikator ke-1 Rasio Jumlah Perda yang Ditetapkan terhadap

Raperda

Pada Tahun 2019 DPRD Kota Cirebon menargetkan 20 Peraturan Daerah

(Perda) yang telah disahkan, sedangkan berdasarkan perhitungan Tahun 2019

yang selesai disahkan sebanyak 14 Perda, maka jika dihitung secara rasio dari

jumlah realisasi dengan target sebanyak 99,16% atau predikat sangat baik,

produk Praturan Daerah yang dihasilkan mengalami peningkatan dibandingkan

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan 2018 2019 Realisasi

2020 Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020

2.1.8

Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD

Rasio Jumlah Perda yang Ditetapkan terhadap Raperda

Persen 55,00 70,00 72,20 72,20 72,20 100,00

Rasio jumlah Keputusan/Berita Acara pelaksanaan fungsi anggaran

Persen 100,0 75,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Rasio jumlah difasilitasinya pelaksanaan fungsi pengawasan

Persen 59,70 42,01 65,00 65,00 65,00 100,00

Page 10: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

320

pada periode tahun sebelumnya yaitu dari 12 Perda pada tahun 2018 menjadi 14

Perda pada tahun ini (2019).

Pencapaian Indikator ke-2 “Rasio jumlah Keputusan/Berita Acara

pelaksanaan fungsi anggaran

Rasio jumlah keputusan/berita acara pelaksanaan fungsi anggaran,

berdasarkan data dari Sektretaria Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cirebon

adalah 75% dari jumlah total keputusan atau berita acara yang dihasilkan pada

tahun 2019. Dengan target pada tahun 2019 100% maka pencapaian indikator ini

adalah 75%, walau tidak memenuhi target namun berada pada kategori atau

predikat baik.

Pencapaian Indikator ke-3 Rasio jumlah difasilitasinya pelaksanaan fungsi

pengawasan

Pada tahun 2019 rasio jumlah, berdasarkan data dari Sektretaria Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cirebon adalah 46% dari jumlah total fasilitasi

fungsi pengawasan. Dengan target pada tahun 2019 60% maka pencapaian

indikator ini adalah 70,02%, sehingga pencapaian tidak memenuhi target dan

dkategorikan/predikat cukup. Hal ini perlu menjadi perhatian Pemerintah Derah

Kota Cirebon untuk meningkatkan pencapaian ditahun berikutnya.

Evaluasi Sasaran 2.1.8 “Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD”

Pencapaian sasaran “Meningkatnya Kapasitas KInerja DPRD” dengan tiga

indikator tersebut diatas, memiliki rata-rata pencapaian 81,4%. Pencapaian ini

menggambarkan ada indikator yang tidak mencapai target, walau begitu masih

berada pada predikat pencapaian Baik. Hal ini menjadi gambaran bahwa strategi

“Meningkatkan peran, fungsi dan kewenangan DPRD dalam fungsi Legislasi,

Anggaran dan Pengawasan” dengan arah kebijakan “Optimalisasi peran DPRD

dalam fungsi Legislasi, Anggaran dan Pengawasan” belum berjalan optimal.

Page 11: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

321

Tabel 2.79

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 2.1.8 “Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD” Tahun 2020

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• • Jumlah Sumber Daya

Aparatur yang masih kurang

sesuai hasil analisa beban

kerja, dibandingkan dengan

jumlah anggota DPRD dan

frekuensi fasilitasi yang

harus diberikan.

• Terkait penetapan Peraturan

Daerah masih terdapat

Raperda yang kemudian

tidak selesai ditetapkan

karena beberapa faktor

diantaranya dinamika

peraturan dari pusat yang

berubah sehingga raperda

perlu ditinjau kembali

• Mengisi kekosongan sumber daya aparatur

di lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah

• Meningkatkan koordinasi antara anggota

DPRD dengan Pemerintah Daerah Kota

Cirebon dalam pengusulan Raperda dan

penetapan Perda.

• Memastikan Strategi dan arah kebijkan

berjalan efektif dan efesien dengan

optimalisasi program yang mendukung hal

tersebut yaitu Program Peningkatan

Kapasaitas Lembaga Perwakilan Rakyat

Daerah dan Program Penataan dan

Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan

Posedur Pengawasan.

Page 12: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

322

SASARAN 2.1.9 : TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK YANG

PROFESSIONAL, HANDAL DAN TERINTEGRASI DALAM MENUNJANG CIREBON SMART

CITY

Tabel 2.80

Capaian Sasaran 2.1.9 “ Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang

Profresional, Handal dan Terintegrasi dalam Menunjang Smart City” Tahun 2020

Sasaran “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang

Profesional, Handal, dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart City”

ditetapkan untuk menunjang tujuan dari Misi ke-2. Terwujudnya pemerintahan

berbasis elektronik sangat relevan dijadikan sasaran karena pemerintahan

berbasis elektronik atau dikenla dengan istilah e-government merupakan bagian

dari sebuah manjemen pemerintahan di Kota Cirebon hal ini seiring dengan tujuan

dari misi ke-2 yaitu Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kualitas Kinerja,

Kapasitas dan Akuntabilitas, Serta Inovasi Dalam Manajemen Pemerintahan.

Sasaran ini memiliki indikator sebagai berikut

1. Perangkat Daerah yang mengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Pengelolaan Pemerintahan

2. Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan informasi pemerintahan melalui

Teknologi Informasi dan Komunikasi

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

2.1.9

Terwujudnya

Pemerintahan

berbasis elektronik

yang professional,

handal dan

terintegrasi dalam

menunjang

Cirebon Smart City

Perangkat Daerah

yang mengelola

Teknologi Informasi

dan Komunikasi

dalam Pengelolaan

Pemerintahan

Perangk

at

Daerah

+1

(9)

+4

(13)

+5

(18)

+5

(18) 32 100%

Partisipasi

masyarakat dalam

pemanfaatan

informasi

pemerintahan

melalui Teknologi

Informasi dan

Komunikasi

Komunita

s 1 22 23 23 26 100%

Page 13: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

323

Pencapaian Indikator ke-1 “Perangkat Daerah yang mengelola Teknologi

Informasi dan Komunikasi dalam Pengelolaan Pemerintahan”.

Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan 5

penambahan Perangkat Daerah yang mengelola teknologi informasi dan

komunikasi dalam pengelolaan pemerintahan, target ini tercapai sesuai dengan

realisasi penambahan Perangkat Daerah berjumlah 5 Perangakt Daerah pada

tahun 2020 sebagai berikut :

Adapun 5 Perangkat daerah tersebut :

1. Badan Keuangan Daerah (BKD) : Aplikasi Simda

2. Badan KPPD : Aplikasi Simpeg

3. BP4D : Aplikasi SIPD

4. Dinas Komunikasi Iinformatika dan Statistik : Aplikasi Wistakon

5. DPRKP (simasrekaman)

Jika dihitung dengan kondidi tahun sebelumnya myang berjumlah 13 Perangkat

Daerah pada tahun 2019, saat ini maka Perangakt Daerah yang mengelola

teknologi informasi berjumlah 18 Perangkat Daerah sebagai berikut sedangkan

berdasarkan pendataan pada tahun 2020 yang dilakukan Dinas Komunikasi,

Informasi dan Statistik tercatat ada empat belas (14) Perangkat Daerah yang

memiliki sistem aplikasi dalam pengelolaan pemerintahanya sbeagai berikut :

1. Sekretariat Daerah

2. Dinans Komunikasi, Informasi, dan Statistik

3. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

5. Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah

6. Badan Perencanaa Pembangunan, Pengembangan dan Penelitian Daerah

7. Dinas Tenaga Kerja

8. Dinas Kesehatan

9. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

10. Satuan Polisi Pamonng Praja

11. Badan Keuangan Daerah

12. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

13. Dinas Perhubungan

14. Badan Keuangan Daerah (BKD) : Aplikasi Simda

Page 14: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

324

15. Badan KPPD : Aplikasi Simpeg

16. BP4D : Aplikasi SIPD

17. Dinas Komunikasi Iinformatika dan Statistik : Aplikasi Wistakon

18. DPRKP (simasrekaman)

Dengan Realisasi penambhan Perangkat Daerah berjumlah 5 Perangkat

Daerah maka pencapaian dari indikator ini adalah sebesar 100% atau sangat

baik.

Pencapaian Indikator ke-2 “Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan

informasi pemerintahan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi”

Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan 22

Komunitas dalam indikator “Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan informasi

pemerintahan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Berdasarkan

pendataan pada tahun 2020 yang dilakukan Dinas Komunikasi, Informasi dan

Statistik tercatat ada 23 Komunitas yang tersebar di 22 Kelurahan 22 komunitas,

yang terdiri dari Kelompok Informasi Masyarakat berjumlah 22 KIM yang telah

dicapai pada tahun 2019 atau 81,48% dan 1 komunitas (olahraga tradisional

jamparingan) yang dicapai pada tahun 2020. Dengan realisasi jumlah komunitas

berjumlah 23 atau sesuai target maka pencapaian indikator ini adalah 100% atau

memiliki predikat Sangat Baik.

Evaluasi sasaran 2.1.9 “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik

Yang Profesional, Handal, dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart

City”

Pencapaian sasaran “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang

Profesional, Handal, dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart City”

dengan dua indikator tersebut diatas, memiliki rata-rata pencapaian 100% berada

pada predikat Sangat Baik. Kendati tingkat pencapaian telah melebihi target

namun hal ini menjadi tantangan pada tahun berikutnya agar tetap dapat

dipertahankan bahkan meningkat, berikut adalah program-program yang

mendukung capaian Sasaran 2.1.10 sebagai berikut :

Page 15: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

325

Tabel 2.81

Evaluasi sasaran 2.1.9 “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang

Profesional, Handal, dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart City”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi 90.433.500,00 92.430.000,00 102,20%

Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi

1.021.884.000,00 1.010.393.373,00 98,88%

Program Kerjasama Bidang Komunikasi dan Informasi

164.715.000,00 158.928.500,00 96,49

Program Peningkatan Infrastruktur Teknologi Informasi

2.102.354.900,00 2.091.202.991,00 99,47

Program Pengelolaan Pelayanan Informasi dan DokumentasI 195.927.000,00 191.198.000,00 97,59

Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik 457.577.500,00 453.297.500,00 99,06

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

742.512.500,00 731.628.677,00 98,53

Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media 1.020.620.000,00 1.018.230.000,00 99,77

Program Pengembangan Data/Informasi/ Statistik Daerah 164.565.000,00 164.225.000,00 99,79

Program Persandian Komunikasi dan Informasi 103.525.500,00 103.025.500,00 99,52

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,13%

Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalahnya :

Page 16: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

326

Tabel 2.82

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 2.1.9 “Terwujudnya Pemerintahan Berbasis Elektronik Yang Profesional, Handal,

dan terintegrasi dalam Menunjang Cirebon Smart City” Tahun 2020

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Perangkat Daerah aktif

dalam upaya menerapkan

teknologi informasi dalam

menjalankan Tugas Pokok

nya

• Seluruh kelurahan telah

memiliki setidaknya 1

komunitas yang

memanfaatkan layanan

teknologi informasi

• Kesadaran masyarakat

dalam pemanfaatan

teknologi infrmasi

meningkat

• Admin Website KIM masih

banyak yang belum paham

terhadap teknis Website

• Koordinasi dengan komunitas

belum berjalan

• Media diseminasi informasi

pada KIM dan komunitas

belum maksimal

• Adanya penambahan kegiatan

hasil refokusing dalam

rangka penanganan Covid-

19

• Pemetaan tentang diseminasi

informasi belum ada

• Meningkatkan penerapan reformasi

birokrasi dalam hal ini yang mencakup

pemerintahan berbasis elektronik dengan

arah kebijakan memperkuat kelembagaan

dan tatalaksana pemerintahan berbasis e-

government.

• Masih perlu dilakukan sosialisasi dan

pembinaan yang rutin kepada KIM dan

komunitas

• Meningkatkan Koordinasi dengan

komunitas pengguna layanan informasi

• Melakukan Bimbingan Teknis Website

SASARAN 2.1.10 : MENINGKATNYA KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH

Tabel 2.83

Capaian Sasaran 2.1.10 “Meningkatkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan

Daerah” Tahun 2020

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

2.1.10

Meningkatnya Kualitas

Perencanaan Pembangunan

Daerah

Konsistensi Program RKPD terhadap RPJMD

Persen 87,39 97,49 98,71 100 100 98,71%

Konsistensi Program dalam APBD terhadap RKPD

Persen 98,30 95,17 92,50% 100 100 92,50%

Page 17: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

327

“Meningkatkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah” dengan

indikator: konsistensi program RKPD terhadap RPJMD dan Konsistensi Program

dalam APBD terhadap RKPD menjadi bagian tolak ukur dalam mewujudkan

kinerja Misi ke-2 yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih,

akuntabel, berwibawa dan inovatif. Meningkatkan kualitas perencanaan

pembangunan derah relevan dikaitkan dengan Misi ke-2 karena kualitas

perencanaan merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan.

Pencapaian Indikator ke-1 “Konsistensi Program RKPD terhadap RPJMD”.

Sasaran 2.1.10 “Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan

daerah” dengan indikator: konsistensi program RKPD terhadap RPJMD d bagian

tolak ukur dalam mewujudkan kinerja MISI II yaitu Mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa dan inovatif. Pada tahun 2020

Pemerintah kota Cirebon telah mentargetkan indikator konsistensi program RKPD

terhadap RPJMD sebesar 100%. Berdasarkan perhitungan BPPPPD pada tahun

2020 realisasi untuk indikator konsistensi program RKPD terhadap RPJMD adalah

sebesar 98,71%. Nilai realisasi ini bila dibandingan dengan target tahun 2020

belum mencapai target yang telah ditetapkan. Namun apabila dibandingkan

dengan realisasi tahun 2019 yang sebesar 97,49% atau dengan predikat Sangat

Baik, pada tahun 2020 ini menunjukkan angka yang meningkat sebesar 1,22 poin

dari tahun sebelumnya.

Pencapaian Indikator ke-2 “Konsistensi Program dalam APBD terhadap

RKPD”

Nilai realisasi untuk indikator Konsistensi Program dalam APBD terhadap

RKPD sebesar 92,50%. nilai realisasi ini belum mencapai target yang ditetapkan

pada tahun 2020 yang sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan realisasi

indikator Konsistensi Program dalam APBD terhadap RKPD tahun 2019 sebesar

95,17% maka data ini menunjukkan penurunan angka capaian kinerja sebesar

2,67 poin. Dengan hasil realisasi kinerja 92,50% berdasarkan indikator Konsistensi

Program RKPD terhadap RPJMD dan Konsistensi Program dalam APBD terhadap

RKPD Sangat Baik.

Page 18: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

328

Evaluasi Sasaran 2.1.10 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan

Daerah

Pencapaian sasaran “Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan

Daerah” dengan dua indikator tersebut diatas, memiliki rata-rata 95,60% dengan

predikat Sangat Baik. Walau kategori pencapaian sangat baik namun belum

memenuhi target hingga 100% menjadi perhatian tersendiri. Strategi dan arah

kebijakan yang diterapkan dinilai tepat namun belum dapat berjalan efektif dan

efesien sehinhga pencapaian target ada pada kisaran 95,60%, Program yang

mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah :

Tabel 2.84

Evaluasi Sasaran 2.1.10 Meningkatnya Kualitas Perencanaan

Pembangunan Daerah

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Pengembangan Data/Informasi 161.465.500,00 155.832.500,00 96,51%

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

437.499.000,00 428.035.000,00 97,84%

Program Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

65.885.000,00 59.985.000,00 91,05%

Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah

181.371.500,00 156.532.500,00 86,30%

Program Penelitian dan Pengembangan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik

228.255.000,00 227.746.000,00 99,78

Program Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Pembangunan Daerah

80.825.000,00 80.729.000,00 99,88

Program Penelitian dan Pengembangan Inovasi dan Pengembangan IPTEK

110.425.000,00 110.138.000,00 99,74

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 95,87%

Page 19: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

329

Upaya peningkatan kinerja di tahun berikutnya Pemerintah Daerah Kota

Cirebon melalui Perangkat Daerah teknis yang mengampu urusan penunjang

perencanaan mangacu pada analisa kegiatan yang mendukung sasaran, kendala

serta strategi pemecahan masalah.

Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalahnya :

Tabel 2.86

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 2.1.10 “Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah”

Tahun 2020

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Adanya Desk Perencanaan

pada Perangkat Daerah

• Memberikan informasi

jadwal dan sistematika

perencanaan melalui Surat

Dinas

• Adanya verifikasi berjenjang

dalam penyusunan

perencanaan

• Adanya Monitoring dan

evaluasi melalui

pengendalian perencanaan

secara rutin

• Kondisi pandemi covid 19

menyebabkan tidak

efektifnya FGD terkait

monitoring dan evaluasi

dalam rangka pengendalian

dan evaluasi perencanaan

• Proses transisi Sistem

Perencanaan Daerah

kepada SIPD

• Perangkat Daerah yang

belum aktif ketika

menemukan ketidak

sesuaian dalam

perencanaan

• Meningkatkan koordinasi dengan

semua Perangkat Daerah di Kota

Cirebon (melalui Program

Pengendalian dan Evaluasi

Perencanaan Pembangunan Daerah)

• Meningkatkan intensitas rapat dan

desk dengan Perangkat Daerah

(Program Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah)

• Mengoptimalkan pemanfaatan

system perencanaan daerah dan

SIMDA yang saat ini dalam proses

transisi penggunaan SIPD

Page 20: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

330

SASARAN 2.1.11 : MENINGKATNYA KUALITAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

Tabel 2.87

Capaian Sasaran 2.1.11 “Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah”

Tahun 2020

“Meningkatkan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah” dengan

indikator: Persentase hasil kelitbangan yang ditindaklanjuti untuk menjadi bahan

kebijakan daerah menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan kinerja Misi ke-

2 yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa

dan inovatif.”

Pencapaian Indikator Persentase Hasil Kelitbangan yang Dijadikan Dasar

Kebijakan Daerah

Pada tahun 2020 Pemerintah kota Cirebon telah mentargetkan indikator

Persentase hasil kelitbangan yang ditindaklanjuti untuk menjadi bahan kebijakan

daerah sebesar 50%.. Berdasarkan perhitungan BPPPPD pada tahun 2020

realisasi untuk indikator Persentase hasil kelitbangan yang ditindaklanjuti untuk

menjadi bahan kebijakan daerah adalah 41,02% diperoleh dari 7 kajian yang telah

dihasilkan pada tahun 2020 dan 9 kajian di tahun 2019 dibagi dengan 39 kajian

yang telah ditargetkan dalam Rencana Induk Kelitbangan (RIK) untuk lima

tahunan. Nilai realisasi ini belum mencapai target yang ditetapkan pada tahun

2020 yang sebesar 50% . Realisasi untuk indikator Persentase hasil kelitbangan

yang ditindaklanjuti untuk menjadi bahan kebijakan daerah jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya (tahun 2019) terjadi peningkatan, namun jika

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

2.1.11

Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah

Persentase hasil kelitbangan yang

ditindaklanjuti untuk menjadi bahan

kebijakan daerah (Jumlah dokumen

yang menjadi rekomendasi dibagi

jumlah total dokumen yang

dihasilkan dalam RIK)

Persen 0 31,00 41,02 50,00 80,00 82,04%

Page 21: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

331

berdasarkan target kinerja maka pada tahun 2020 capaian 41,02% belum

mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu 50% sehingga tingkat capaian

kinerja adala sebesar 82,04% dengan predikat pencapaian Baik.

Evaluasi Sasaran 2.1.11 “Meningkatnya Kualitas Penelitian dan

Pengembangan Daerah”

Sasaran “Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah”

merujuk pada indikator yang ditetapkan memperoleh pencapaian 82,04%, dalam

kategori tingkat pencapaian poin ini berada pada kategori Baik. Program yang

mendukung sasaran 2.1.11 ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.88

Evaluasi Sasaran 2.1.11 “Meningkatnya Kualitas Penelitian dan

Pengembangan Daerah”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Penelitian dan Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan

134.710.000,00 134.170.000,00 99,6%

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,06%

Dalam rangka peningkatan kinerja, maka diperlukan analisa atas

faktor yang mendukung kinerja, menjadi kendala serta strategi pemecahan

masalah tersebut.Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat

dan Strategi pemecahan masalahnya :

Page 22: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

332

Tabel 2.89

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalah

“Sasaran Sasaran 2.1.11 ““Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan

Daerah” Tahun 2020

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Telah tersusunnya

Perancanaan Penelitian

dalam jangka Waktu 5

Tahun

• Rekruitmen PNS fungsional

peneliti, kendati saat ini

masih belum memenuhi

kebutuhan sesuai Analisa

Beban Kerja

• Kerjasama dengan lembaga

penelitian sebagai upaya

peningkatan kualitas hasil

penelitian

• Belum optimalnya kegiatan

sosialisasi yang dilakukan

oleh bidang penelitian dan

pengembangan kepada para

pemangku kepentingan

• Tingkat kesadaran riset yang

rendah dikalangan

pemangku kepentingan,

sehingga belum menjadikan

riset atau penelitian sebagai

pijakan dalam menyusun

kebijakan.

• Sosialisasi terkait peran penelitian bagi

pembangunan sehingga ada peningkatan

jumlah obejek penelitian yang diusulkan

oleh pemangku kepentingan.

• Sosialisasi kepada perangkat daerah

secara bertahap atas hasil kajian

kelitbangan.

• Melakukan mekanisme kesepakatan

bersama antar pemangku kepentingan

untuk menjadikan hasil kajian atau

penelitian sebagai pertimbangan dalam

memutuskan kebijakan.

Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Umum yang

Berwawasan Lingkungan

Misi 3, yaitu : ”Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Umum

yang Berwawasan Lingkungan”, selaras dengan Misi 5 dan 6 RPJPD, yaitu : (5)

”Meningkatkan Kelestarian Lingkungan”; dan (6) “Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Publik, Sarana Prasarana Umum Diikuti Dengan

Terselenggaranya Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa”. Misi ini

merupakan arahan dalam melaksanakan pembangunan harus memperhatian

kelestarian lingkungan atau pembangunan berwawasan lingkungan. Misi ini

ditopang 1 tujuan dengan 4 sasaran yang masing-masing akan diuraikan sebagai

berikut :

Tujuan : Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan dengan

Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas Lingkungan

Page 23: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

333

Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai dengan Daya

Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

Tabel 2.90

Capaian Tujuan 3.1 “Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan

dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas

Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai

dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan” Tahun 2020

Tujuan “Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan

dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas

Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai

dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan” dengan Indikator : Indeks

Kualitas Lingkungan Hidup menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan

kinerja “Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana

Umum yang Berwawasan Lingkungan”

Pencapaian Indikator ke-1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan Indeks

Kualitas Lingkungan HIdup (IKLH) pada poin 45,50 Berdasarkan perhitungan

IKLH Tahun 2020 bahwa Indeks kualitas Lingkungan Hidup Kota Cirebon

mengalami peningkatan dibandingkan pada periode tahun sebelumnya yaitu

dari 51,96 pada tahun 2019 menjadi 56,25 pada tahun ini (2020). Nilai IKLH

tersebut dipengaruhi oleh perubahan metode perhitungan masing-masing

indeks serta parameter yang masuk dalam perhitungan, sehingga bobot dari

NO Sasaran Indikator Kinerja

Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

2.1.10

Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Poin 44,05 51,96 56,25 45,50 47,00 125,09%

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Persen 2,38 3,85 3,87 3,92 7,7 98,72%

Page 24: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

334

perhitungan pun berbeda. Perubahan bobot dari masing-masing indeks

dimaksud yaitu :

- Nilai IKA (Indeks Kualits Air) sebesar 50,00 dari yang tahun sebelumnya

56,92. Atau terjadi penurunan nilai sebesar 6,92

- Nilai IKU (Indeks Kualitas Udara) sebesar 73,13 yang tahun sebelumnya

sebesar 68,58. Atau terjadi peningkatan nilai sebesar 4,55

- Nilai IKL (Indeks Kualitas Lahan), walau terjadi perubahan luasan, dari

yang sebelumnya 5,16 Km2 menjadi 6,2749 Km2 tidak berdampak

signifikan terhadap IKL hanya terdapat peningkatan sebesar 0,0113.

Berikut adalah Trend Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) Kota

Cirebon tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 :

Tabel 2.91

Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Di Kota Cirebon 2014 - 2020

NO TAHUN INDEKS KUALITAS

AIR

INDEKS KUALITAS

UDARA

INDEKS TUTUTPAN

LAHAN IKLH

1 2014 50,00 90,03 30,62 54,26

2 2015 50,00 78,95 30,62 50,93

3 2016 50,00 72,40 32,50 49,72

4 2017 61,43 53,04 32,63 47,39

5 2018 25,38 78,03 32,63 44,07

6 2019 56,92 68,58 35,77 51,96

7 2020 50,00 73,13 35,78 56,25

Sumber : DLH Kota Cirebon 2020

Meningkatnya Indeks Kualitas lingkungan ini terdorong oleh adanya

peningkatan indeks kualitas Udara yang cukup signifikan, dari yang sebelumnya

68,58 tahun 2019 menjadi 73,13 pada tahun 2020 atau terjadi peningkatan

sebesar 4,55 Poin

Poin IKLH Kota Cirebon tahun 2020 sebesar 56,25 telah melebihi target

pencapaian pada tahun 2020 yaitu 45,5 sehingga pencapaian kinerja Indikator ini

adalah 124,72%.

Pencapaian Indikator ke-2 Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Penurunan gas emisi rumah kaca menjadi salah satu target yang lazim

digunakan saat ini, karena agenda pembangunan dunia saat ini adalah

Suistanable Development Goals, (SDG’s), agenda pembangunan ini menjadi

inspirasi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Berdasar hal tersebut Pemerintah

Page 25: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

335

Daerah Kota Cirebon menyelaraskan misi di bidang lingkunganya dengan agenda

provinsi maupun nasional sehingga ditetapkanlah “Penurunan Emisi Gas Rumah

Kaca”, target pada tahun 2020 penurunan gas rumah kaca di wilayah Cirebon

adalah 3,92%. Data yang diperoleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon melalui

Dinas LIngkungan Hidup yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa

Barat, pada tahun 2020 terjadi penurunan emisi gas rumah kaca pada angka

3,87%, maka pencapaianya adalah 98,72%.

Evaluasi Tujuan “Menyediakan Pelayanan Utilitas Umum yang Direncanakan

dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas

Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai

dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan”

Mengacu pada pencapaian indikator, Tujuan pada Misi ke-3 ini rata-rata

pencapaianya adalah 111,72%, pencapaian dengan predikat Sangat Tinggi.

Pencapaian ini bukan hanya dipengaruhi Perangkat Daerah yang mengampu

urusan lingkungan hidup karena seyogyanya pelayanan utilitas umum yang

sejalan dengan kuallitas lingkungan hidup merupakan dimensi yang luas, kondisi

ini dipengaruhi diantaranya oleh faktor yang berada pada cakupan pekerjaan

umum dan tata ruang, perhubungan, kawasan pemukiman . Berdasarkan hal itu

maka ditetapkan empat (4) sasaran yang mengacu pda tujuan dan misi ke-3 ini,

sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan

2. Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase.

3. Meningkatnya layanan sarana angkutan umum masyarakat

4. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak

Perubahan Iklim

Setiap sasaran akan diuraikan secara komprehensif sebagai berikut :

Page 26: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

336

SASARAN 3.1.1 : MENINGKATYA PELAYANAN KAPASITAS JALAN

Tabel 2.91

Capaian Sasaran 3.1.1 “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan” Tahun 2020

Sasaran “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan” dengan sebuah

Indikator “Tingkat Pelayanan Ruas Jalan” menjadi salah satu tolak ukur dalam

mendorong pencapaian tujuan dan misi ke-3 “Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Sarana dan Prasarana Umum yang Berwawasan Lingkungan”. Sasaran ini

menjadi upaya nyata menjamin kualitas pelayanan sarana dan prasarana umum

khususnya pelayanan ruas jalan.

Pencapaian Indikator “Tingkat Pelayanan Ruas Jalan”

Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan Tingkat

Pelayanan Ruas Jalan pada poin C, hal ini memperrtahankan kondisi sebelumnya

mengingat tidak mudahnya melakukan peningkatan pelayanan ruas jalan seiring

dengan tumbuhnya pengguna jalan yang sangat fluktuatif dan cenderung

meningkat secara signifikan. Berdasarkan perhitungan dan pendataan yang

dilakukan Dinas Perhubungan tingkat pelayanan ruas jalan pada tahun 2019

berada pada nilai C, hal ini berarti telah mencapai target 100% atau dalam

predikat Sangat Baik.

Pencapaian tingkat pelayanan ruas jalan didasarkan pada pendataan

sebagai berikut :

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

2.1.10

Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan

Tingkat Pelayanan Ruas Jalan

Nilai

C C C C B 100%

Page 27: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

337

TABEL 2.92

DATA V/C RASIO RUAS JALAN DI KOTA CIREBON

NO LINK

NAMA SEGMEN KAPASITAS JALAN ( C )

VOLUME TOTAL V/C

RATIO LOS VC RATIO AWAL

(A) AKHIR

(B) (smp/Jam)

1 704 703 JL CEMARA 4124,52 2442,48 0,59 C

2 1304 103 JL TUPAREV 3994,27 3446,42 0,86 E

3 703 702 JL VETERAN 4254,77 2480,40 0,58 C

4 2101 1802 JL AHMAD YANI 1 13230,00 8943,94 0,68 C

5 1802 1704 JL AHMAD YANI 2 12825,00 8731,90 0,68 C

6 1704 1702 JL AHMAD YANI 3 12825,00 8605,73 0,67 C

7 1702 1602 JL AHMAD YANI 4 11880,00 7998,66 0,67 C

8 607 601 JL BRIGJEN DHARSONO 1

12960,00 10510,84 0,81 D

9 601 606 JL BRIGJEN DHARSONO 2

12960,00 10178,20 0,79 D

10 606 608 JL BRIGJEN DHARSONO 3

12960,00 10130,04 0,78 D

11 608 602 JL BRIGJEN DHARSONO 4

12960,00 8785,71 0,68 C

12 1603 1602 JL KALIJAGA 1 14288,40 9713,78 0,68 C

13 1404 1401 JL PASINDANGAN 11426,40 9618,73 0,84 D

14 1403 1302 JL SLAMET RIYADI 12171,60 6535,66 0,54 C

15 803 902 JL BENTENG 5292,00 3034,43 0,57 C

16 1402 1401 JL DIPONEGORO 5400,00 3507,03 0,65 C

17 1602 1604 JL KALIJAGA 2 8573,04 5471,88 0,64 C

18 1402 704 JL KAPTEN SAMADIKUN 5400,00 2758,78 0,51 C

19 702 1304 JL KARTINI 5184,00 3362,29 0,65 C

20 903 1603 JL KESUNEAN 4968,00 3327,38 0,67 C

21 1302 1301 JL PILANG RAYA 4124,52 2711,30 0,66 C

22 1401 702 JL SILIWANGI 1 8255,52 4649,19 0,56 C

23 805 704 JL SISINGAMANGARAJA 5292,00 3005,80 0,57 C

24 902 903 JL YOS SUDARSO 5130,00 4236,62 0,83 D

25 1704 1703 JL CIREMAI RAYA 1 4096,01 2819,50 0,69 C

26 1703 1902 JL CIREMAI RAYA 2 4012,42 2799,10 0,70 C

27 1102 1003 JL KESEPUHAN 4254,77 961,88 0,23 B

28 1701 1704 JL RAJAWALI RAYA 1 4012,42 3379,50 0,84 D

29 1201 1701 JL RAJAWALI RAYA 2 3678,05 2625,20 0,71 D

30 102 201 JL TENTARA PELAJAR 4096,01 2517,20 0,61 C

31 2105 2102 JL JENDERAL SUDIRMAN 1

8550,00 6100,52 0,71 D

32 401 508 JL KESAMBI 5 7866,00 4521,54 0,57 C

33 501 401 JL MERDEKA 7866,00 3277,79 0,42 B

34 1101 1102 JL ARIODINOTO 5287,68 3385,63 0,64 C

35 2102 1902 JL JENDERAL SUDIRMAN 2

5130,00 2954,46 0,58 C

36 2103 2106 JL KALI TANJUNG 3 5117,04 2819,98 0,55 C

37 2105 2104 JL KALITANJUNG 1 4968,00 2677,85 0,54 C

Page 28: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

338

38 2104 2103 JL KALITANJUNG 2 5339,52 2824,18 0,53 C

39 2101 2105 JL KANGGRAKSAN 4968,00 4112,78 0,83 D

40 902 904 JL KEBUMEN 5117,04 2378,29 0,46 C

41 2105 505 JL KESAMBI 1 7153,92 6087,56 0,85 E

42 505 507 JL KESAMBI 2 4769,28 3345,78 0,70 D

43 507 506 JL KESAMBI 3 4868,64 3202,77 0,66 C

44 506 508 JL KESAMBI 4 4968,00 3125,88 0,63 C

45 1101 404 JL PULASAREN 4976,64 3255,88 0,65 C

46 702 801 JL SILIWANGI 2 5391,36 3286,69 0,61 C

47 303 308 JL GUDANG 5930,50 2614,85 0,44 B

48 801 203 JL KARANG GETAS 1 4276,80 2796,15 0,65 C

49 801 303 JL KARANG GETAS 2 4276,80 2635,85 0,62 C

50 404 401 JL LAWANG GADA 5702,40 2763,15 0,48 C

51 401 206 JL NYI MAS GANDA SARI 1

4811,40 3003,35 0,62 C

52 206 201 JL NYI MAS GANDA SARI 2

4715,17 3229,35 0,68 C

53 201 202 JL P SURYA NEGARA 3934,66 1932,85 0,49 C

54 202 205 JL PARUJAKAN 1 4276,80 2290,85 0,54 C

55 205 304 JL PARUJAKAN 2 4276,80 2707,85 0,63 C

56 902 901 JL PASUKETAN 1 6054,05 2700,35 0,45 B

57 901 303 JL PASUKETAN 2 3934,66 3051,90 0,78 D

58 301 404 JL PEKALIPAN 3079,30 2397,65 0,78 D

59 303 302 JL PEKIRINGAN 1 3079,30 2523,35 0,82 D

60 302 301 JL PEKIRINGAN 2 3079,30 2547,60 0,83 D

61 804 901 JL SYARIF ABDUR RAHMAN

4365,90 1420,35 0,33 B

62 201 401 AMPERA RAYA 3508,92 1477,90 0,42 B

63 1802 2102 ANGKASA RAYA 4050,00 2656,79 0,66 C

64 208 804 BAHAGIA 4976,64 1677,80 0,34 B

65 101 502 DR SUTOMO 3970,62 1658,25 0,42 B

66 1202 1805 DUKUH SEMAR 1 4050,00 2652,80 0,66 C

67 1805 1701 DUKUH SEMAR 2 4179,60 2532,80 0,61 C

68 1701 1702 ELANG RAYA 4263,19 2092,80 0,49 C

69 1703 1804 GALUNGGUNG 3078,00 919,05 0,30 B

70 104 105 GARUDA 3508,92 1288,65 0,37 B

71 1804 1806 GN MERAPI 3508,92 1318,65 0,38 B

72 402 406 JAGASATRU 1 2851,20 2417,00 0,85 D

73 406 403 JAGASATRU 2 2980,80 1806,40 0,61 C

74 1103 1004 JAGASATRU 4 3078,00 861,51 0,28 B

75 802 801 KALIBARU 3969,00 2119,06 0,53 C

76 1201 1205 KARANG MULYA 3928,50 1885,38 0,48 C

77 1903 2003 KARYA BHAKTI 3847,50 1849,58 0,48 C

78 2202 2204 KB DANIS 2677,86 589,75 0,22 B

79 506 1106 KESAMBI DALAM 3564,00 2838,20 0,80 D

80 2003 2002 KOPI LUHUR 3508,92 1668,17 0,48 C

81 801 702 KS TUBUN 3969,00 1809,00 0,46 C

82 403 1106 KUTAGARA 1 2851,20 2471,00 0,87 E

83 1106 1104 KUTAGARA 2 2883,60 2463,20 0,85 E

Page 29: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

339

84 901 1101 LEMAHWUNGKUK 3250,37 1035,01 0,32 B

85 1502 1501 M THOHA 4096,01 1314,20 0,32 B

86 1101 1002 MAYOR SASTRA ATMAJA

3250,37 648,03 0,20 A

87 1703 1705 MERBABU 3508,92 956,83 0,27 B

88 1302 1303 PANCURAN 2677,86 478,79 0,18 A

89 1104 1201 PANGERAN DRAJAT 1 4096,01 3332,70 0,81 D

90 1201 1202 PANGERAN DRAJAT 2 4179,60 2650,70 0,63 C

91 1202 505 PANGERAN DRAJAT 3 4096,01 2527,70 0,62 C

92 1605 1105 PEGAJAHAN 3969,00 1536,20 0,39 B

93 204 205 PEKALANGAN 3969,00 1829,00 0,46 C

94 804 803 PELABUHAN 2677,86 1218,66 0,46 C

95 603 2201 PERJUANGAN 2 4012,42 3183,80 0,79 D

96 2201 2202 PERJUANGAN 3 4096,01 3040,60 0,74 D

97 1803 1805 PERUMNAS-DK SEMAR 4179,60 1288,17 0,31 B

98 1901 2002 PRAMUKA 3928,50 2331,40 0,59 C

99 1902 1904 PRAMUKA PENGGALANG

3142,80 667,51 0,21 B

100 1601 1606 PRONGGOL 3508,92 1457,06 0,42 B

101 611 610 RARASANTANG 4050,00 465,03 0,11 A

102 1705 1702 RINJANI 3240,00 1125,83 0,35 B

103 2103 2203 SALADARA 4096,01 2533,20 0,62 C

104 612 603 STADION BIMA 3 3619,73 845,03 0,23 B

105 602 609 SUNYARAGI 1814,40 653,21 0,36 B

106 905 906 TANJUNG 3240,00 1052,97 0,32 B

107 1802 1801 TERMINAL-DK SEMAR 3078,00 1129,17 0,37 B

108 403 1103 JAGASATRU 3 3078,00 1607,25 0,52 C

109 1304 102 DR CIPTO 1 12960,00 10491,84 0,81 D

110 102 104 DR CIPTO 2 12960,00 10283,24 0,79 D

111 1104 101 DR CIPTO 3 12960,00 10122,86 0,78 D

112 101 501 DR CIPTO 4 7617,60 6931,39 0,91 E

113 501 505 DR CIPTO 5 7866,00 6024,81 0,77 D

114 1607 1608 GRAGE 9525,60 2017,65 0,21 B

115 601 610 STADION BIMA 1 8820,00 2646,30 0,30 B

116 610 612 STADION BIMA 2 8820,00 2301,90 0,26 B

117 606 611 TERUSAN PEMUDA 1 9525,60 3075,22 0,32 B

118 611 604 TERUSAN PEMUDA 2 8899,20 2702,89 0,30 B

119 1304 1305 WAHIDIN 1 8820,00 7495,55 0,85 D

120 1305 1302 WAHIDIN 2 9000,00 7175,55 0,80 D

121 501 507 DR SUDARSONO 4968,00 3317,93 0,67 C

122 602 2104 EVAKUASI 4868,64 3758,88 0,77 D

123 2202 2203 MAJASEM 4968,00 2935,44 0,59 C

124 501 606 PEMUDA 4968,00 3978,41 0,80 D

125 608 603 PERJUANGAN 1 4968,00 2531,81 0,51 C

126 1807 902 KANTOR 4276,80 2495,85 0,58 C

127 201 208 KEBON CAI 3143,45 1347,98 0,43 B

128 208 202 PAGONGAN 4633,20 1273,98 0,27 B

129 207 208 PANDESAN 2732,40 1348,98 0,49 C

130 806 807 PANJUNAN 3207,60 1527,98 0,48 C

Page 30: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

340

131 302 405 PETRATEAN 2910,60 1615,43 0,56 C

132 202 801 SUKALILA 3934,66 705,64 0,18 A

133 303 307 WINAON 2851,20 1859,33 0,65 C

Jalan Kota Cirebon 0,57 C

Evaluasi Sasaran 3.1.1 “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalanan”

Sasaran 3.1.1 memiliki satu indikator dengan tingkat pencapaian 100%,

dalam hal ini maka capaian sasaran 3.1.1 dalam predikat Sangat Baik.

Pencapaian sasaran ini tidak lepas dari upaya Pemerintah Daerah Kota Cirebon

khususnya melalui Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang dengan memaksimalkan pelaksanaan strategi “Meningkatkan kapasitas

dan kualitas jaringan infrastruktur jalan secara merata di seluruh wilayah “ dengan

arah kebijakan” Kemantapan kondisi jalan interkonektivitas pertumbuhan

ekonomi”. Penerapan strategi dan arah kebijakan tersebut dilaksanakan melalui

program sebagai berikut :

Tabel 2.93

Evaluasi Sasaran 3.1.1 “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalanan”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

15.410.000,00 15.410.000,00 100,00%

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

25.000.000,00 24.730.000,00 98,92%

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

1.447.197.000,00 1.407.089.000,00 97,23%

Program Peningkatan Pelayanan Parkir

300.000.000,00 294.425.975,00 98,14%

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99%

Pencapaian sasaran yang memenuhi target menjadi tantangan ditahun-

tahun mendatang karena salah satu kendala dalam pemenuhan palayanan

kapasitas jalan adalah terus meningkatnya pengguna jalan khususnya kendaraan

bermotor dan juga beban dari tingginya pendatang atau wisatawan yang datang

Page 31: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

341

sesuai dengan salah satu program prioritas di bidang pariwisata. Untuk menjawab

tantangan tersebut Pemerintah Daerah Kota Cirebon perlu meningkatkan kembali

upaya yang telah dilakukan pada tahun 2020, sebagai upaya perbaikan tersebut

kami telah melakukan analisa terhadap faktor yang mendukung, hambatan atau

kendala, serta strategi pemecahan masalah sebagai solusinya :

Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi

pemecahan masalahnya :

Tabel 2.94

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalah

“Sasaran 3.1.1 “Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan” Tahun 2020

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Agar terwujudnya

Visi Misi Kepala

Daerah yang

berkaitan dengan

Dinas Perhubungan

• Terpenuhinya target kegiatan dan kinerja Dinas Perhubungan

• Adanya Pandemi

Covid-19 yang

menyebabkan

terkendalanya

setiap kegiatan

yang telah di

rencanakan

sebagai upaya

peningkatan

kapasitas jalan.

• Masyarakat yang

masih belum

disiplin

menggunakan

jalan sebagaimana

.peruntukanya.

• Sulitnya penertiban

Pedagang Kaki

Lima yang

• Menyesuaikan kegiatan

dengan kemampuan yang ada

• Melakukan pendataan kondisi

jalan secara berkala

• Meningkatkan infratruktur

perhubungan (khususnya Jalan

raya)

• Responsif terhadap kerusakan

atau kebutuhan prasarana dan

fasilitas perhubungan

• Menertibkan pelayanan parkir.

Page 32: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

342

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

memakai bahu

jalan.

SASARAN 3.1.2 : MENINGKATNYA KAPASITAS PELAYANAN DRAINASE

Tabel 2.95

Capaian Sasaran 3.1.2 “Meningkatya Kapasitas Pelayanan Drainase”

Tahun 2020

Sasaran “Meningkatnya Kapasitas pelayanan drainase” dengan indikator :

Persentase Drainase Kondisi Baik menjadi salah satu tolak ukur dalam

mewujudkan kinerja “misi 3 :Mewujudkan Kualitas Pelayanan Sarana dan

Prasarana Umum Berwawasan Lingkungan”. Pada Tahun 2020 Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang Kota Cirebon menargetkan indikator Persentase

Drainase Kondisi Baik dengan perhitungan sebagai berikut :

Pencapaian Indikator “Persentase Kondisi Drainase Baik”

Sebagaimana dimaksud dalam Misi Walikota Cirebon Nomor 3,

meningkatkan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Umum Berwawasan

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

3.1.2

Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase.

Persentase drainase kondisi

baik.

Persen 70,00 70,56 75 82,50 94,08%

Page 33: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

343

Lingkungan dilaksanakan melalui Program Prioritas salah satunya yaitu Penataan

Saluran Drainase.

Pada Tahun 2020, sesuai dengan arahan dalam RPJMD, Melalui Seksi

Drainase Perkotaan didapat capaian penataan saluran drainase dalam Kondisi

baik direpresentasikan dengan kegiatan perbaikan saluran drainase, normalisasi

saluran drainase, serta pembangunan saluran pembuang dan pembuatan plat

deker dan pembangunan saluran sekunder di kota Cirebon. Semua kegiatan ini

dipangku oleh Kegiatan Peningkatan Pembersihan dan Pengerukan Sungai/Kali

pada Tahun 2020. Sebanyak 14 Pekerjaan telah dilaksanakan sepanjang Tahun

2020 diluar efisiensi karena Pandemi. Berikut data Judul Pekerjaan Kegiatan Seksi

Drainase Perkotaan.

Secara sederhana pemeriksaan bangunan air secara fungsi dapat

dikelompokkan dalam 4 kategori (reff. pekerjaan inventarisasi jaringan irigasi Bank

Dunia oleh Konsultan JICA, 2002), yaitu sebagai berikut:

1. Bangunan berfungsi dengan baik

2. Bangunan masih dapat berfungsi dengan kendala

3. Bangunan tidak dapat berfungsi dengan baik

4. Bangunan sama sekali tidak dapat berfungsi

Kondisi fisik bangunan air dapat berubah oleh karena berbagai sebab

antara lain faktor internal misalkan karena keterbatasan kemampuan bangunan itu

sendiri dan sebab dari luar misalkan erosi, cuaca, beban berlebihan, gaya external

yang tak direncanakan. Kondisi diartikan sebagai gambaran utuh mengenai

kondisi bangunan baik dilaksanakan secara visual maupun dideteksi di

laboratorium bangunan. Sampai saat ini tidak ada pedoman yang baku mengenai

tatacara penentuan kondisi fisik yang mengarah kepada kualitas bangunan,

namun demikian secara umum hasilstudi Monenco (1984) memberikan acuan

penilaian kondisi fisik bangunan sebagai berikut:

Tabel 2.96

No Kondisi Fisik Penilaian Kondisi Fisik

1. Baik 86%-100%

2. Cukup 66%-85,9%

Page 34: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

344

No Kondisi Fisik Penilaian Kondisi Fisik

3. Rusak Ringan 45%-65,9%

4. Rusak Sedang 25%-45,9%

5. Rusak Berat 0-25,9%

Berdasarkan monitoring kondisi drainase serta upaya perbaikan

drainase yang dilakukan pada tahun 2020, diketahun kondisi drainase pada

tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Jadi, Drainase Kondisi Baik didapat yaitu 127 titik dari total 180 titik

drainase ( 32 titik DAS Kalijaga + 106 DAS Kesunean + 42 titik DAS Sukalila)

Page 35: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

345

Dari Perhitungan tersebut didapat Nilai realisasi pada indikator Persentase

Drainase dalam kondisi baik ini adalah 70,56% padaTahun 2020, sementara

target indikator adalah 75%, maka pencapaian indikator kinerja adalah 94,08%,

atau dengan predikat Sangat Baik.

Evaluasi Sasaran 2.1.2 “Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase”

Pencapaian sasaran 2.1.2 “meningkatnya Kapasitas Pelayanan Drainase

dengan sebuah indikator adalah 94,08% atau dengan predikat Sangat Baik.

Pencapaian sasaran ini belum sepenuhnya memenuhi target, namun jika ditinjau

dari ada nya refocusing baik dalam hal kegiatan maupun anggaran pada

penangnan pandemic pencapaian ini sudah cukup baik. Pencapaian sasaran

didukung oleh program sebagai berikut :

Tabel 2.97

Evaluasi Sasaran 2.1.2 “Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase

6.338.820.736,00 6.336.397.400,00 99,96%

Program Penyelengaraan Infrastruktur Permukiman

9.078.421.000,00 9.076.448.000,00 99,98%

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,97%

Berbagai hal yang telah mendukung pencapaian sasaran, kendala yang

dihadapai, serta strategi pemecahan masalah, kamituangkan dalam tabel sebagai

berikut :

Page 36: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

346

Tabel 2.98

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 3.1.2. “Meningkatnya Pelayanan Drainase” Tahun 2020

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Telah dilaksanakan

pekerjaan perbaikan

terhadap saluran drainase

pada 14 titik

• Adanya upaya monitoring

terhadap kondisi drainase di

wilayah Kota Cirebon

• Dilakukan perencanaan

perbaikan terhadap

drainase yang dalam

kondisi tidak baik

• Adanya prioritas untuk

perbaikan atau peningkatan

drainase dengan

mempertimbangkan status

kondisi yang ada,

diprioritaskan pada drainase

yang dalam kondisi kritis

• Kondisi Pandemi

menyebabkan refocung

pada prioritas

pembangunan serta

anggaran, hal ini

menyebabkan beberapa

proyek perbaikan ditunda

pelaksanaanya

• Kondisi cuaca yang cukup

ekstrim menyebabkan

penurunan tingkat kondisi

pada Drainase

• Kurangnya kesadaran

masyarakat dalam

menjaga saluran

air/drainase

• Seringkali terjadi

pengalihan saluran

drainase tanpa seizin

pihak terkait di DPUPR

oleh masyarakat sehingga

menimbulkan banjir dan

genangan baru

• Mengajukan Pagu Anggaran untuk

memenuhi sarana prasarana sesuai

standar

• Mengajukan Bantuan Dana Provinsi,

APBN, DAK.

• Melakukan Survey Lapanganterkait

permasalahan pemeliharaan drainase

dan sosialisasi kepada masyarakat untuk

dapat menggerakan masyarakat dalam

gerakan gotong royong.

• Memberikan plat deker/ jarring penutup

sampah diatas sungai/ saluran drainase

untuk meminimalisir adanya sampah

yang dibuang ke saluran/badan sungai.

• Melakukan koordinasi dan teguran

kepada pihak yang melanggar,

membongkar atau menutup adanya

saluran drainase.

Page 37: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

347

SASARAN 3.1.3: MENINGKATNYA LAYANAN SARANA ANGKUTAN UMUM MASYARAKAT

Tabel 2.99

Capaian Sasaran 3.1.3 Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat”

Tahun 2020

Sasaran Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat”

berdasarkan hasil kajian dan evaluasi terhadap sasaran di RPJMD oleh Dinas

Perhubungan dan Badan Perencanaan, Pembangunan, Pengembangan dan

Penelitian Daerah memiliki indikator yang kurang relevan untuk menggambarkan

pencapaian terhadap sasaran. Sebagai upaya memberikan gambaran kondisi

pencapaian sasaran yang lebih akurat, kami menggunakan indikator proksi, dalam

bidang statistik proksi merupakan variable yang berfungsi pada variable (indikator)

yang tidak dapat diukur, agar menjadi proksi yang baik harus memiliki korelasi

yang erat. Indikator proksi yang digunakan dalam hal ini adalah Tingkat

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

2.1.10

Meningkatnya layanan sarana angkutan

Tingkat Penggunaan

Angkutan Umum

Perse

n n/a 0,07 0,07 40,00 80%

Penghitun

gan

indikator

ini

dilakukan

dengan

indikator

proksi

(pengganti

) karena

tidak

relevan

Indikator proksi :Tingkat Penggunaan Angkutan Umum

Persen n/a 8% 9% 9% 12% 100%

Page 38: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

348

Penggunaan Angkutan Umum. perubahan ini dilakukan karena dua hal mendasar

:

1. Target yang ditetapkan pada indikator semula yaitu rasio jumlah angkutan

umum dan jumlah masyarakat dengan jumlah 40% dan target akhir 80% tidak

relevan, sebagai perbandingan studi internasional yang pernah di rilis The

World Bank pada ppif.org suatu standar sebuah kota yang memilki jaringan

transportasi umum baik berada pada rasio 1 : 1000 jika kendaraan tersebut

adalah Bus, sementara Kota Cirebon dengan moda transportasi angkutan

umum tipe mobil dengan kapasitas ¼ Bus saat ini memiliki rasio sekitar 7 :

1000 sehingga dapat dikatakan jumlah ini cukup ideal bagi sebuah kota. Dan

seyogyanya saat ini Kota Cirebon telah memiliki rasio ideal tersebut.

2. Jumlah Rasio Kendaraan Umum dan Jumlah Penduduk bukanlah suatu

indikator yang menunjukan outcome, karena belum merujuk pada manfaat

jangka panjang, jumlah rasio yang ideal tidak menunjukan gambaran apakah

angkutan yang tersedia termanfaatkan. Hal ini dapat ditunjukan dengan

menjadikan tingkat penggunaan angkutan umum.

Melalui indikator “Tingkat Penggunaan Angkutan Umum” dapat ikut serta

mendorong pencapaian tujuan dan misi ke-3 “Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Sarana dan Prasarana Umum yang Berwawasan Lingkungan” sebagai upaya

nyata khususnya di bidang transportasi dimana fokus penggunaan transportasi

umum akan berdampak pada pengurangan emisi sekaligus mengurangi potensi

kemacetan.

Pencapaian Indikator “Tingkat Penggunaan Angkutan Umum”

Tingkat Penggunaaan angkutan umum menjadi indikator yang lazim

digunakan untuk mengukur seberapa efektif tingkat manfaat dari ketersediaan

sarana pelayanan umum, pressure pada peningkatan penggunaan angkutan

umum juga merupakan upaya yang berdampak multiply effect, diantaranya

menjadi faktor dalam mengurai kemacetan dan penurunan emisi gas rumah kaca

yang diakibatkan kendaraan. Kota Cirebon pada tahun 2020 menargetkan tingkat

Penggunaan Angkutan Umum sebesar 9% dari jumlah penduduk dengan target

akhir meningkat menjadi 12%. Adapun pencapaian pada tahun 2020 ditunjukan

Page 39: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

349

melalui survey dan Analisis Tim PKL Kota Cirebon Tentang Proporsi Pemilihan

Moda Transportasi sebagai berikut :

Tabel 2.100

Analisis Tim PKL Kota Cirebon Tentang Proporsi Pemilihan Moda Transportasi

Sumber : Dinas PerhubunganKota Cirebon, di olah

Unit % Unit % Unit % Unit % Unit % Unit %

1 532 2,48% 157 6,22% 14 0,80% 32 10,32% 24 5,17% 16 1,61%

2 253 1,18% 46 1,82% 11 0,63% 3 0,97% 4 0,86% 3 0,30%

3 292 1,36% 85 3,37% 70 3,98% 18 5,81% 12 2,59% 6 0,60%

4 383 1,78% 82 3,25% 42 2,39% 18 5,81% 15 3,23% 34 3,42%

5 578 2,69% 74 2,93% 51 2,90% 12 3,87% 8 1,72% 35 3,52%

6 553 2,57% 131 5,19% 75 4,27% 18 5,81% 21 4,53% 18 1,81%

7 581 2,70% 83 3,29% 27 1,54% 4 1,29% 20 4,31% 6 0,60%

8 438 2,04% 61 2,42% 33 1,88% 19 6,13% 10 2,16% 66 6,63%

9 446 2,08% 53 2,10% 42 2,39% 10 3,23% 8 1,72% 53 5,33%

10 858 3,99% 142 5,63% 96 5,46% 20 6,45% 16 3,45% 31 3,12%

11 554 2,58% 93 3,69% 56 3,19% 14 4,52% 19 4,09% 24 2,41%

12 934 4,35% 101 4,00% 71 4,04% 7 2,26% 4 0,86% 7 0,70%

13 773 3,60% 98 3,88% 82 4,67% 9 2,90% 12 2,59% 83 8,34%

14 751 3,50% 87 3,45% 70 3,98% 18 5,81% 19 4,09% 24 2,41%

15 505 2,35% 91 3,61% 69 3,93% 15 4,84% 25 5,39% 22 2,21%

16 893 4,16% 173 6,86% 152 8,65% 27 8,71% 75 16,16% 220 22,11%

17 480 2,23% 105 4,16% 86 4,89% 12 3,87% 16 3,45% 33 3,32%

18 995 4,63% 156 6,18% 93 5,29% 11 3,55% 24 5,17% 90 9,05%

19 1156 5,38% 227 9,00% 185 10,53% 17 5,48% 48 10,34% 138 13,87%

20 1141 5,31% 93 3,69% 70 3,98% 12 3,87% 40 8,62% 26 2,61%

21 1372 6,39% 168 6,66% 167 9,50% 9 2,90% 10 2,16% 34 3,42%

22 1277 5,94% 217 8,60% 195 11,10% 5 1,61% 34 7,33% 26 2,61%

Jalan KakiZona

SepedaMotor Mobil Angkutan Umum Becak Sepeda

Page 40: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

350

Berdasarkan tabel diatas berikut merupakan grafik proporsi pemilihan

moda penduduk Kota Cirebon, dimana prosentase pengguna angkutan

umum adalah 8%.

Gambar 2.12

Kondisi 9% penggunaan jumlah angkutan umum memenuhi target pada

tahun 2020, dengan jumlah penduduk dibawah 500 ribu penduduk, 9%

penggunanaan angkutan umum sudah cukup baik jika ditinjau pengaruh pada

faktor kemacetan namun perlu terus ditingkatkan, sebagai pembanding Kota

Bandung dengan penduduk 2,5 Juta tercatat pengguna transportasi umum berada

pada kisaran 17%.

Evaluasi Sasaran “Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum

Masyarakat”

Sasaran “Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat”

dengan satu indikator menunjukan pencapaian yang sangat baik yaitu 100%.

Pencapaian ini merupakan upaya yang dilakukan berbagai stakeholder khususnya

Dinas Perhubungan yang secara berkala mengedukasi masyarakat untuk

Page 41: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

351

menggunakan transportasi umum. di sisi lain hal ini merupakan tantangan untuk

meningkatkan pencapaian di tahun berikutnya dengan target yang lebih tinggi.

Pada tahun 2020 juga belum tercatat inovasi yang telah diimplementasikan pada

layanan sarana angkutan umum di Kota Cirebon ini. Sehingga pada tahun-tahun

berikutnya diharapkan ada inovasi yang dapat meningkatkan jumlah pengguna

kendaraan umum. Program-program yang mendukung sasaran tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.101

Evaluasi Sasaran “Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase 6.338.820.736,00 6.336.397.400,00 99,96%

Program Penyelengaraan Infrastruktur Permukiman 9.078.421.000,00 9.076.448.000,00 99,98%

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 99,97%

Sebagai upaya perbaikanpada taun yang akan datang, kami melakukan

analisa terhadap faktor pendukung, permasalahan, serta solusi terkait sasaran 3.1.3

ini, sebagai berikut :

Tabel 2.102

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 3.1.3 “Meningkatnya Layanan Sarana Angkutan Umum Masyarakat” Tahun 2020

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Adanya kepedulian

pemerintah dalam

mengembangkan

transportasi massal

• Trayek angkutan umum telah mencacah seluruh wilayah Kota

• Inovasi Transportasi

Massal di Kota

Cirebon belum

terimplementasi

• Rendahnya

kesadaran

masyarakat untuk

menggunakan

transportasi public

• Dilaksanakannya kajian

dengan inovasi terbarukan

berkaitan dengan

Transportasi Massal

• Dilaksanakannya

peningkatan daya tarik

penggunaan angkutan

umum

• Peningkatan pelayanan

Page 42: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

352

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

Cirebon Belum Prima nya layanan angkutan umum di Kota Cirebon khususnya angkot.

angkutan umum lewat

implementasi SPM Angkuta

Kota (angkot)

SASARAN 3.1.4 : MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN

PENGENDALIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Tabel 2.103

Capaian Sasaran 3.1.4 “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Dan Pengendalian

Dampak Perubahan Iklim” Tahun 2020

Sasaran “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian

Dampak Perubahan Iklim” dengan Indikator : Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan kinerja “Misi 3 : Meningkatkan

Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Umum yang Berwawasan Lingkungan”

. Indeks KUlaitas Lingkungan Hidup penting menjadi tolak kukur mengingat Misi

ke-3 melakukan upaya manjamin kualitas lingkungan hidup terjaga seiring dengan

pembangunan di Kota Cirebon.

Pencapaian Indikator “Indeks Kualitas Lingkungan Hidup”

Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan

Indeks Kualitas Lingkungan HIdup (IKLH) pada poin 45,50 Berdasarkan

perhitungan IKLH Tahun 2020 bahwa Indeks kualitas Lingkungan Hidup Kota

Cirebon mengalami peningkatan dibandingkan pada periode tahun

sebelumnya yaitu dari 51,96 pada tahun 2019 menjadi 56,25 pada tahun ini

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

3.1.4 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Poin 44,05 51,96 56,25 45,50 47,00 123,64%

Page 43: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

353

(2020). Nilai IKLH tersebut dipengaruhi oleh perubahan metode perhitungan

masing-masing indeks serta parameter yang masuk dalam perhitungan,

sehingga bobot dari perhitungan pun berbeda. Perubahan bobot dari masing-

masing indeks dimaksud yaitu :

- Nilai IKA (Indeks Kualits Air) sebesar 50,00 dari yang tahun sebelumnya

56,92. Atau terjadi penurunan nilai sebesar 6,92

- Nilai IKU (Indeks Kualitas Udara) sebesar 73,13 yang tahun sebelumnya

sebesar 68,58. Atau terjadi peningkatan nilai sebesar 4,55

- Nilai IKL (Indeks Kualitas Lahan), walau terjadi perubahan luasan, dari

yang sebelumnya 5,16 Km2 menjadi 6,2749 Km2 tidak berdampak

signifikan terhadap IKL hanya terdapat peningkatan sebesar 0,0113.

Berikut adalah Trend Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) Kota

Cirebon tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 sesuai tabel 3.63

yang telah disebutkan diatas :

Tabel 2.104

NO TAHUN INDEKS KUALITAS

AIR

INDEKS KUALITAS

UDARA

INDEKS TUTUTPAN

LAHAN

IKLH

1 2014 50,00 90,03 30,62 54,26

2 2015 50,00 78,95 30,62 50,93

3 2016 50,00 72,40 32,50 49,72

4 2017 61,43 53,04 32,63 47,39

5 2018 25,38 78,03 32,63 44,07

6 2019 56,92 68,58 35,77 51,96

7 2020 50,00 73,13 35,78 56,25

Sumber : DLH Kota Cirebon 2020

Meningkatnya Indeks Kualitas lingkungan ini terdorong oleh adanya

peningkatan indeks kualitas Udara yang cukup signifikan, dari yang sebelumnya

68,58 tahun 2019 menjadi 73,13 pada tahun 2020 atau terjadi peningkatan

sebesar 4,55 Poin

Poin IKLH Kota Cirebon tahun 2020 sebesar 56,25 telah melebihi target

pencapaian pada tahun 2020 yaitu 45,5 sehingga pencapaian kinerja Indikator ini

adalah 124,72%.

Page 44: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

354

EVALUASI SASARAN 3.1.4 “MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN

PENGENDALIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM”

Sasaran “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian

Dampak Perubahan Iklim” dengan sebuah indikator yang capaianya hingga

124,72% memiliki predikat pencapaian Sangat Baik. Program yang mendukung

sasaran 3.1.4 ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.104

EVALUASI SASARAN 3.1.4 “MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN

PENGENDALIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Penyelenggaraan Jalan 14.893.517.100,00 14.567.994.600,00 97,81%

Program Pembinaan Jasa Konstruksi

75.120.000,00 66.520.000,00 88,55%

Program Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

1.904.920.597,00 1.903.250.000,00 99,91%

Program Penyelenggaraan Bangunan Gedung

23.565.489.230,00 19.087.086.670,00 81,00%

Program Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Persampahan

11.399.198.000,00 12.188.415.761,00 106,92%

Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik

1.288.705.000,00 1.190.953.848,00 92,41%

Program Penyelenggaraan Penataan Ruang

85.395.000,00 82.395.000,00 96,49%

Program Pengelolaan Pertanahan 497.655.000,00 318.651.500,00 64,03%

Program Penyelenggaraan Prasarana sarana umum Perumahan

1.293.019.000,00 1.207.841.250,00 93,41%

Program Penyediaan Perumahan 325.855.000,00 292.151.500,00 89,66%

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

494.810.000,00 491.563.800,00 99,34%

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

430.000.000,00 418.542.750,00 97,34%

Page 45: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

355

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Masyarakat

472.254.000,00 453.900.000,00 96,11%

Rata-rata Capaian Realisasi Anggaran Sasaran 3.1.4 97,60%

Kendati telah memiliki pencapaian yang sangat tinggi terhadap target yang

telah ditetapkan, kritik dan evaluasi untuk meningkatkan indeks kualitas

lingkungan hidup sangat penting, salah satu faktor yang harus menjadi prioritas

perhatian pada tahun-tahun berikutnya adalah pada faktor indeks kualitas air.

Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalahnya :

Tabel 2.105

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 3.1.4. “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian

Dampak Perubahan Iklim” Tahun 2020

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Dilaksanakanya kegiatan

monitoring terhadap Indeks

Lingkungan Hidup secara

berkala

• Terlaksananya program

pendukung yang relevan

untuk mendukung

pencapaian sasaran

• Isu lingkungan menjadi isu

strategis dalam Rencana

Pembangunan Jangka

Menengah sehingga

menjadi salah satu prioritas

dalam pembangunan

• Mulai terlibatnya beberapa

komunitas untuk

beraktivitas lingkup

kepedulian pada lingkungan

• Penurunan kualitas air

dibandingkan tahun

sebelumnya , kulitas air

sebagai komponen dalam

Indeks Lingkungan HIdup,

dikarenakan pencemaran

yang belum terkendali

khususnya limbah rumah

tangga

• Belum adanya transportasi

massal sebagai bentuk

upaya pengurangan emisi

dari kendaraan pribadi

• Rendahnya kesadaran

masyarakat terhadap

lingkungan, masih banyak

ditemukanya aktivitas

membuang sampah

sembarangan serta

pencemaran terhadap

sungai atau saluran air

• Penguatan dan penerapan kebijakan

pada baku mutu air (badan air), baku

mutu limbah cair terolah (effluent

standar) karena pada tahun 2020 Indeks

kualitas Air mengalami penurunan

dibandingkan tahun sebelumnya

• Sinergitas antara Perangkat Daerah

yang pelaksanaan program/kegiatanya

mempengaruhi pada Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup diantaranya DPUPR,

Dinas Lingkungan Hidup, Dinas

Perumahan Rakyat dan Kawasan

Pemukiman, dan Dinas Perhubungan.

• Meningkatkan kerjasama dengan

komunitas khususnya penggiat

lingkungan sebagai upaya peningkatan

kesadaran masyarakat dalam masalah

lingkungan.

Page 46: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

356

MISI KE 4 : MEWUJUDKAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN YANG

KONDUSIF

Misi 4, yaitu : ”Mewujudkan Ketentraman dan Ketertiban Umum yang

Kondusif”, selaras dengan Misi 4 RPJPD, yaitu : “Meningkatkan Iklim Usaha

yang Kondusif, Stabil, Merata dan Berkelanjutan”, yang ditandai dengan :

a. Menciptakan situasi politik yang kondusif melalui terselenggaranya iklim politik

yang sehat.

b. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum dan dapat berpartisipasi dalam

menjaga ketentraman dan ketertiban lingkungan sekitarnya.

c. Terswujudnya ketentraman dan ketertiban umum masyarakat Kota Cirebon

yang mendukung percepatan pembangunan di segala bidang.

d. Meningkatnya investasi untuk mendukung peningkatan pemerataan

pembangunan.

Dalam rangka mendorong pencapaian atau mewujudkan Misi 4 ini,

Pemerintah Daerah Kota Cirebon telah menetapkan 1 tujuan dan 3 sasaran, yang

akan diuraikan sebagai berikut :

Tujuan “Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung Penegakan

Ketentuan Peraturan PerundangUndangan Daerah serta Menumbuhkan

Budaya Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan”

Tabel 2.106

Tujuan 4.1 “Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung Penegakan

Ketentuan Peraturan Perundang Undangan Daerah serta Menumbuhkan Budaya

Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan Kota Cirebon”

NO Tujuan Indikator

Kinerja Satuan

Realisasi Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

3.1.4 Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung Penegakan Ketentuan Peraturan PerundangUndangan Daerah serta Menumbuhkan Budaya Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan

Tingkat kepuasan

masyarakat terhadap

ketentraman dan

ketertiban umum

Poin n/a 76,70 76,61 70,00 83,00 109%

Page 47: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

357

Tujuan “Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung

Penegakan Ketentuan Peraturan PerundangUndangan Daerah serta

Menumbuhkan Budaya Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan”

dengan indikator kinerja yaitu Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap

Ketentraman dan ketertiban Umum menjadi salah satu tolak ukur dalam

mewujudkan Misi 4. Pengukuran dengan indikator tersebut relevan karena

menjadikan penerima layanan sebagai salah satu tools dalampengukuran kinerja.

Pencapaian Indikator “Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Ketentraman dan ketertiban Umum”

Pengukuran tingkat kepuasan masyarakat akan ketentraman dan

ketertiban umum yang menghasilkan indeks kepuasan masyarakat terhadap

ketentraman dan ketertiban umum hampir serupa dengan indeks rasa aman,

dimana indeks ini belum lazim di gunakan khususnya di Negara kita, pembahasan

indeks rasa aman pernah muncul pada diskusi yang dilakukan oleh Bappenas,

diskusi tersebut merupakan usulan pengembangan metode pengukuran indeks

keamanan Indonesia, dalam konteks internasional lazim dikenal human security.

Pada umumnya teori yang dibangun pada isitilah rasa aman / human security

adalah keamanan terhadap gangguan dari kekerasan dan kejahatan, gangguan

dari bencana serta aman dalam aspek social ekonomi. Jika disandingkan dengan

amanah urusan pemerintahan pada undang-undang 23 bidang ketentraman dan

ketertiban umum maka memiliki korelasi yang jelas khususnya dalam lingkup

keamanan dari gangguan ketertiban umum serta gangguan dari bencana.Serta

menjadikan factor di luar urusan ketentraman dan ketertiban umum (yang

digariskan pada Undang-Undang 23 Tahun 2014) yaitu sosial ekonomi sebagai

penentu dalam merumuskan nilai indeks kemanan tersebut. Dilator belakangi hal

tersebut Pemerintah Daerah Kota Cirebon melalui Perangkat daerah yang

mengampu urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum, khususnya Satuan Polisi

Pamong Praja melaksanakan survey dengan metode skala likert yangftg diadopsi

dari pada Permenpan 14 Tahun 2017 Tentang Survey Kepuasan Masyarakat.

Namun dalam implementasinya kami lakukan pengembangan dengan

memodifikasi butir-butir pertanyaan agar dapat menggali lebih jauh informasi dari

objek terkait gangguan ketentraman dan ketertiban umum, hal ini guna menjamin

gambaran tingkat kepuasan terhadap kondisi ketentraman dan ketertiban umum.

Page 48: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

358

Hasil survei terhadap pelayanan ketentraman dan ketertiban umum pada

tahun 2019 mencapai angka 76,70 dari target 62,00 yang berarti telah mencapai

presentase 123,70% sehingga dapat mencapai predikat sangat baik, berikut

adalah rekapitulasi hasil survei tersebut

Tabel 2.107

Rekapitulasi Hasil Survey Tingkat Kepuasan terhadap Trantibum

Tahun 2020

No Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata Unsur

Pelayanan

Bobot Rata-Rata

Tertimbang Nilai Indeks

1 Dampak Gangguan 3,220 0.11 0,35420

2 Penanganan Gangguan 3,293 0.11 0,36227

3 Waktu Pelayanan

2,980 0.11

0,32780

4 Efek jera Sanksi/denda

2,813 0.11

0,30947

5 Produk Layanan

2,973 0.11

0,32707

6 Kompetensi Petugas

3,140 0.11

0,34540

7 Perilaku Pelaksana

3,287 0.11

0,36153

8 Sarana dan Prasarana

2,927 0.11

0,32193

9 Penanganan Pengaduan

3,260 0.11

0,35860

Nilai Indeks Unit Pelayanan 3,06827

Nilai IKM setelah dikonversi (Total Nilai Indeks x 25) 76,7067

Mutu Pelayanan B

Kinerja Unit Pelayanan Baik

Dalam Mendukung tujuan sebagai bagian dari gambaran kondisi pada

pencapaian Misi Ke-1, ditetapkan 3 sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya Kondusifitas Ketentraman dan Ketertiban Umum di Masyarakat

2. Meningkatnya rasa nasionalisme dan kawaspadaan nasional

3. Meningkatnya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana

Masing-masing sasaran akan diuraikan secara komprehensif sebagai berikut :

Page 49: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

359

SASARAN 4.1.1 : MENINGKATNYA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN LINGKUNGAN

Tabel 2.108

Capaian Sasaran 4.1.1 “Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum di

Masyarakat” Tahun 2020

Sasaran “Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan” dengan

indikator kinerja yaitu Jumlah Daerah Rawan Gangguan Keamanan dan Ketertiban

Umum (Lokasi/Titik) menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan Misi 4.

Ketentraman dan ketertiban serta kondisi yang kondusif ditandai salah satunya

adalah dengan berkurangnya Lokasi daerah rawan gangguan keamanan dan

ketertiban umum, serta indeks kemanan dan ketertiban umum pada tingkat

kecamatan, pada tahun 2019 indikator indeks kemanan dan ketertiban umum tidak

diukur karena indikator tersebut terfokus pada lokus di kecamatan. Namun pada

tahun 2020 sebagai upaya peningkatan kinerja khususnya di bidang ketentraman

dan ketertiban umum, indikator yang berada di wilayah kecamatan tersebut diukur

dan disajikan pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota Cirebon ini.

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan 2018 2019 Realisasi

2020 Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020

4.1.1

Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum di Masyarakat

Jumlah Daerah Rawan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Umum (Lokasi/titik)

Titik 60 55 43 45 15 109%

Indeks Trantibum masyarakat kecamatan (Nilai indeks rata-rata keamanan dan ketertiban umum di wilayah kecamatan) :

Kecamatan Kejaksa Poin n/a n/a 85,67 75 85,00 114% Kecamatan

Lemahwungkuk Poin n/a n/a 69,83 77 90,00 91%

Kecamatan Harjamukti

Poin n/a n/a 83,83 75 90,00 112%

Kecamatan Pekalipan

Poin n/a n/a 81,50 82.50 90,00 99%

Kecamatan Kesambi

Poin n/a n/a 84,17 60 80,00 140%

Page 50: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

360

Pencapaian Indikator ke-1 “Jumlah Daerah rawan Gangguan Keamanan dan

Ketertiban Umum”

Pada Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan berkurangnya jumlah

daerah rawan gangguan keamanan ketentraman dan ketertiban umum dimana

pada kondisi awal yaitu 45 titik. Atas upaya penertiban di berbagai lokasi, pada

tahun 2020 target tersebut tercapai menjadi 43 titik. Pengukuran rawan gangguan

kemanan dan ketertiban umum dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Satuan Polisi

Pamong Praja dengan meneliti kawasan yang memiliki frekuensi gangguan

kemanan tinggi dan menyandingkan perkembangan kondisi kemanan tersebut

melalui survey dan catatan gangguan keamanan pada titik tersebut.

Dengan jumlah titik rawan 43 titik pada tahun 2020, hal ini menunjukan

adanya pengurangan sekitar 12 titik rawan gangguan kemanan dan ketertiban

umum jika disandingkan dengan target pada tahun 2020 45 titik maka Pengukuran

pada indikator ini adalah jenis pengukuran pencapaian dimana semakin rendah

realisasi maka tingkat pencapaian semakin baik, digunakan rumus :

= yaitu 109% atau dengan

predikat Sangat Tinggi.

Pencapaian Indikator ke-2 “Indeks keamanan dan ketertiban umum masyarakat”

Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan Indeks

keamanan dan ketertiban umum masyarakat dalam 5 wilayah kecamatan sebagai

berikut :

1. Kecamatan Kejaksan (75)

2. Kecamatan Lemahwungkuk (77)

3. Kecamatan Harjamukti (75)

4. Kecamatan Pekalipan (82,50)

5. Kecamatan Kesambi (60)

Berdasarkan Melalui metode survey dalam rangka merumuskan indeks

keamananan dan ketertiban umum masyakat di wilayah kecamatan terdapat data

sebagai berikut :

Page 51: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

361

Tabel 2.109

Nilai Indeks Trantibum di Wilayah Kecamatan Kota Cirebon

Tahun 2020

NO Kecamatan Nilai Indeks Rasa Aman Keterangan

1 Kecamatan Kejaksan 85,67

2 Kecamatan Lemahwungkuk 69,83

3 Kecamatan Harjamukti 83,83

4 Kecamatan Pekalipan 81,5

5 Kecamatan Kesamibi 84,17

Sementara itu rata-rata faktor pembentuk keamanan dan Trantibum di

wilayah Kecamatan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.110

Nilai Survey Indeks Trantibum di Wilayah Kecamatan Kota Cirebon

Per-Faktor Kemanan dan Trantibum Tahun 2020

NO Faktor Kemanan dan Trantibum

Kejaksan Lemah

wungkuk Pekalipan

Kesambi Harjamukti

1 Rasa aman dari Bencana Alam 4,77 4,63 4,30 4,50 4,17

2 Kepuasan Terhadap

Penangan Bencana Alam 4,63 3,73 4,67 4,03 4,30

3 Rasa aman dari Bencana

non Alam (kebakaran) 4,73 3,57 4,40 4,23 4,57

4 Kepuasan Terhadap

Penangan Bencana non

Alam (Kebakaran)

4,63

4,27

4,10

4,33

4,03

5 Kondusifitas Kemanan

Lingkungan 3,90 1,53 4,07 4,07 4,03

6 Kepuasan Terhadap

Penangan Kondusifitas

Kemanan Lingkungan

3,87 3,73 3,90 4,07 4,17

7 Kondisi Ketertiban Umum 3,80 2,70 3,47 4,10 3,87 8 Penanganan terhadap

gangguan ketertiban Umum

yangterjadi

3,93 3,77 3,70 4,33 4,13

Sumber : Kecamatan, diolah

Page 52: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

362

Dari 8 faktor Keamanan dan Trantibum yang disurvey ditemukan bahwa

faktor terendah ada pada faktor kondusifitas keamanan, dan kecamatan dengan

nilai rendah tersebut ada pada kecamatan Lemah Wungkuk. Berdasarkan hasil

pemantauan yang dilakukan Tim Kecamatan Lemah Wungkuk, kondusifitas

keamanan di wilayah tersebut memang kurang baik dengan beberapa titik daerah

rawan kriminalitas, namun berbagai upaya perbaikan melalui lintas sektor terus

dilakukan sehingga kondisi semakin baik dari tahun ketahun, serta kendati masih

ditemukanya tindakan kriminalitas atau gangguan kemanan diwilayah tersebut tapi

Warga memiliki kepuasan yang cukup tinggi terhadap penanganan gangguan

kemanan, berdasarkan hasil survey pada faktor Kepuasan Terhadap Penanganan

Kondusifitas keamanan Lingkunan (terhadao gangguan keamanan) memiliki poin

rata-rata 3,73 atau Baik.

Evaluasi Sasaran 1.1.12 “Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan”

Pencapaian Sasaran Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban

Lingkungan” ditunjukan dengan rata-rata pencapaian indikator tersebut diatas,

yaitu 110%. berada dalam kategori atau predikat sangat tinggi. Pencapaian

sasaran dengan menurun nya jumlah daerah rawan ketentraman dan ketertiban

umum serta indeks keamanan dan trantibum masyarakat diwilayah kecamatan

merupakan hasil kerja keras atas petugas, khususnya dilapangan yang terus

melakukan pemantauan dan penertiban secara berkala. Beberapa Program yang

mendukung sasaran adalah

Tabel 2.111

Evaluasi Sasaran 1.1.12 “Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan”

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Peningkatan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

2.510.851.500,00 2.490.988.600,00 99,21

Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban Umum

850.182.500,00 801.712.700,00 94,30

Program Penegakan Peraturan Daerah

389.313.000,00 363.473.950,00 93,36

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 95,62%

Page 53: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

363

Kendati pencapaian telah sesuai target namun terdapat beberapa kendala

dalam rangka merealisasikan target dengan menurunkan jumlah daerah rawan

ketentraman dan ketertiban umum:

Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi

pemecahan masalahnya :

Tabel 2.112

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 4.1.1 “Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum di

Masyarakat” Tahun 2020

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Meningkatnya kesadaran

masyarakat untuk menjaga

kemanan dan ketertiban

umum.

• Adanya Linmas di tingkat

kelurahan yang membantu

SATPOL PP dalam

menjaga Kemanan dan

Ketertiban Umum.

• Meningkatnya KOordinasi

antara SATPOL PP-

Kecamatan Kepolisian dan

TNI dalam menjaga

kondusifitas kemanan dan

ketertiban umum di

lingkungan masyarakat.

• Daerah rawan ketentraman dan

ketertiban umum, disebabkan

maraknya anak jalanan yang

nota bene bukan berasal dari

Kota Cirebon

• Dalam beberapa kasus (tidak

berlaku umum) ditemukan

adanya hubungan antara

masalah kesejahteraan sosial

dengan gangguan ketentraman

dan ketertiban umum

• Jumlah personil khususnya

Aparatur Sipil Negara yang

bertugas dilapangan masih

belum ideal jika diukur dengan

kondisi jumlah daerah yang

harus dilakukan patrol secara

berkala.

• Kerjasama antar daerah dalam

memetakan strategi penanganan

masalah atau isu ketentraman dan

ketertiban umum.

• Kerja sama lintas sektor, yaitu antara

Dinas Sosial Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak,

DInas Pendidikan, serta Satuan Polisi

Pamong Praja, saat ini masing-masing

telah memiliki program yang sinergis

dalam mengarah perbaikan kondisi

social dan kualitas masyarakat yang

perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

Page 54: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

364

SASARAN 4.1.2 : MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DAN KEWASPADAAN

NASIONAL

Tabel 2.113

Sasaran 4.1.2 “Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Kewaspadaan Nasional”

Tahun 2020

Sasaran “Meningkatnya Rasa Nasionalisme dan Kewaspadaan Nasional”

dengan indikator kinerja yaitu jumlah konflik kasus kebangsaan dan nasionalisme

menjadi salah satu tolak ukur dalam mewujudkan Misi 4. Ketentraman dan

ketertiban serta kondisi yang kondusif ditandai salah satunya adalah dengan

terciptanya kondisi masyarakat yang dapat menjalankan kehidupan berbangsa

dan bernegara dengan baik, yaitu tanpa adanya kasus terkait konflik kebangsaan

dan nasionalisme.

Pencapaian Indikator “Konflik Kasus kebangsaan dan Nasionalisme”

Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan jumlah

konflik kasus kebangsaan dan nasionalisme pada target maksimal yaitu 0 / nol

kejadian. Target ini terbilang cukup tinggi karena potensi terjadinya konflik di Kota

Cirebon tidaklah rendah mengingat heterogen nya komposisi demografi

masyarakat di Kota Ini. Namun patut disyukuri berdasarkan data yang

disampaikan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik pada tahun 2020 tidak tercatat

satupun kejadian terkait konflik kasus kebangsaan dan nasionalisme, maka

pencapaian atas indikator ini adalah 100%. Dengan predikat Sangat Tinggi.

Evaluasi Sasaran 4.1.2 “Meningkatnya Rasa Nasionalisme dan

Kewaspadaan Nasional”

Pencapaian Sasaran Meningkatnya Rasa Nasionalisme dan Kewaspadaan

Nasional berada dalam kategori atau predikat sangat tinggi dimana satu-satunya

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020 2018 2019 2020

1.1.3

Meningkatnya rasa nasionalisme dan kawaspadaan nasional

Konflik kasus kebangsaan dan nasionalisme (Kasus)

Kasus 0 0 0 0 0 100%

Page 55: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

365

indikator sebagai tolak ukur pencapaian sasaran dapat dilaksanakan sepenuhnya.

Keberhasilan ini sekaligus menjadi tantangan kedepan nya untuk tetap

dipertahankan, kondisi demografi Kota Cirebon yang heterogen dan atmosfer

konflik khususnya SARA maupun ideology di tingkat nasional yang sangat

fluktuatif menjadi celah kemungkinan yang cukup tinggi terjadinya konflik kasus

kebangsaan dan nasionalisme. Program yang mendukung sasaran adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.114

Sasaran 4.1.2 “Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Kewaspadaan Nasional”

Tahun 2020

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Program Pembinaan Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Kewaspadaan Nasional 1.335.096.500,00 1.279.194.400,00 95,81%

Program Pendidikan Politik Masyarakat

135.566.000,00 123.210.299,00 90,89%

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 93,35%

Dalam rangka upaya mempertahankan kinerja kami melakukan analisa

terhadap faktor pendukung kinerja serta permasalahan dan solusinya, berikut

adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan

masalahnya :

Tabel 2.115

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Sasaran 4.1.2. “Meningkatnya Rasa Nasionalisme dan Keadilan Sosial”

Tahun 2020

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Masyarakat Kota Cirebon

adalah masyarakay yang

terbuka dan heterogen dan

telah terjalin hubungan baik

antar Suku atau ras di Kota

Cirebon

• Isu Nasional yang

berpotensi mempengaruhi

kondisi di daerah Kota

Cirebon

• Pemberitaan Hoax dari

pihak –pihak yang tidak

• Strategi “Meningkatkan sosialisasi dan

penyuluhan wawasan kebangsaan”

Dengan Arah Kebijakan “Meningkatkan

ideologi wawasan kebangsaan”

• Meningkatkan implementasi nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan

Page 56: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

366

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Pemerintah Daerah Kota

Cirebon tidak memberikan

pelayanan yang

diskriminatif

bertanggung-jawab

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

SASARAN 4.1.3 : MENINGKATNYA PENCEGAHAN KESIAPSIAGAAN DALAM

MENGHADAPI BENCANA

Tabel 2.116

Sasaran 4.1.3 “Meningkatnya Pencegahan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana”

Tahun 2020

Sasaran “Meningkatkan Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam

Menghadapi Bencana relevan dijadikan sasaran karena kejadian konflik kasus

kebangsaan dan nasionalisme merupakan bagian penting dalam kondusifitas

suatu wilayah.

Pencapaian Indikator Ke 1 “Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)

Daerah Layanan WMK Kelurahan yang memiliki forum Siaga Bencana”

Pada Tahun 2020 Jumlah Penyelamatan dan Kebakaran yang tertangani

yaitu sebanyak 54 kasus dari jumlah total kebakaran 81 kasus di Kota Cirebon.

Tertangani disini artinya kejadian penyelamatan atau kebakaran yang dilakukan

sesuai dengan Tingkat waktu tanggap (respon time) yaitu kurang dari 15 menit

NO Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

Target 2020

Target Akhir

RPJMD

Capaian Kinerja

2020

2018 2019 2020

1.1.3

Meningkatnya

Pencegahan dan

Kesiapsiagaan

dalam

Menghadapi

Bencana

Tingkat Waktu

Tanggap

(Response Time

Rate) Daerah

Layanan WMK

Permil 70 75 65 75 95 86,7%

Jumlah Kelurahan

yang Memiliki

Forum Siaga

Bencana

n/a 22 22 22 22 100%

Page 57: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

367

sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 20/Prt/M/2009

Tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran Di Perkotaan.

Hal ini jika dihitung jumlah penyelamatan kebakaran di Kota Cirebon dengan

Penanganan dengan perhitungan sebagai berikut :

Gambar 2.14

Rekap Penyelamatan per Kecamatan

Data diatas menunjukan realisasi penangnan kebakaran sesuai dengan Tingkat waktu tanggap (respon time) yaitu kurang dari 15 menit adalah 67% dari total seluruh kejadian pada tahun 2020, berdasarkan target pada tahun 2020 yaitu sebesar 75% maka pencapaian kinerja Indikator ini adalah 86,7% atau predikat pencapaian Baik. Pencapaian Indikator ke-2 “Jumlah Kelurahan yang Memiliki Forum Siaga Bencana” Pada tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon mengupayakan penanganan

bencana dengan melibatkan masyarakat sebagai penerapan prinsip G to S

(Government to Society), bekerjasama dengan masyarakat dinilai efektif untuk

melakukan respon cepat terhadap kejadian bencana khsususnya banjir serta

melakukan upaya mitigasi didalamnya, dilatarbelakangi hal tersebut ditargetkan

ada 22 kelurahan yang memiliki Forum Siaga Bencana. Upaya unit pengampu

Page 58: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

368

urusan penanggulangan bencana seyogyanya telah memonitoring seluruh forum

kelurahan yang eksisting atau sudah terbentuk di Kota Cirebon sehingga

berjumlah 22 Kelurahan. Dengan sudah terbentuknya forum di 22 kelurahan

tersebut target tercapai 100% atau Sangat Baik.

Evaluasi Sasaran 4.1.3 “Meningkatkan Pencegahan dan Kesiapsiagaan

dalam Menghadapi Bencana”

Pencapaian Pada Tahun 2020 Pemerintah Daerah Kota Cirebon menargetkan

sebanyak 22 Forum Siaga Bencana di setiap Kelurahan yang ada di Kota Cirebon.

Data pada tahun 2019 telah ada Forum Siaga Bencana di setiap Kelurahan

walaupun forum tersebut masih digabung dengan fungsi lain yaitu di bidang

Perlindungan Masyarakat (Linmas) karena memang tugas dari forum tersebut

salah satu fungsinya yaitu penanggulangan bencana.

Selama periode Januari 2020 hingga Desember 2020 terdapat 84 kejadian

bencana yaitu:

1. Bencana banjir 8 kejadian

2. Pohon tumbang 40 kejadian

3. Rumah ambruk 12 kejadian

4. Banjir rob 3 kejadian

5. Pencarian orang tenggelam 2 kejadian

6. Jembatan ambruk 1 kejadian

7. Tanah longsor 5 kejadian

8. Kebakaran lahan 12 kejadian

9. Cuaca Ekstrim (angin puting beliung) 1 kejadian

Sementara itu untuk mempertahankan Forum Siaga Bencana yang telah ada di setiap

Kelurahan, Kantor Penanggulangan Bencana Daerah melakukan koordinasi dengan cara

melalui whats app grup serta melaksanakan pendampingan dengan menjadi instruktur

ataupun narasumber dari setiap kegiatan penanggulangan bencana yang

diselenggarakan oleh Kelurahan. Dari kedua indikator diatas maka rata rata pencapaaian

Sasaran 4.1.3 ini adalah 92%. Program yang mendudukung sasaran ini adalah sebagai

berikut:

Page 59: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

369

Tabel 2.117

Sasaran 4.1.3 “Meningkatnya Pencegahan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana”

Tahun 2020

Program Pagu Realisasi Capaian(%)

Progam Peningkatan Kesiapsiagan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

5.066.789.000,00 5.062.909.250,00 100%

Progam Pemberdayaan Masyarakat Sarana dan Prasarana Kebakaran

56.188.800,00 56.188.800,00 100%

Program Pendataan dan penyebarluasan Informasi Bencana

10.000.000,00 10.000.000,00 100%

Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana

586.150.000,00 569.195.045,00 97%

Program Penyelamatan/ Evakuasi dan Penanganan Pasca Bencana'

84.140.000,00 69.103.200,00 82%

Rata-rata Capaian Realisasi Program Anggaran 95,83%

Berikut adalah Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan

masalahnya :

Tabel 2.118

Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Strategi pemecahan masalah

Sasaran 4.1.3 “Meningkatnya Pencegahan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana”

Tahun 2020

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

• Soliditas Tim Pemadam

Kebakaran Pemda Kota

Cirebon, dibuktikanya

dengan prestasi dalam

berbagai kompetisi

• Tumbuhnya beberapa

komunitas peduli

lingkungan dan bencana

yang menjadi salah satu

alternative tanga bantuan

dalam penanganan

bencana

• Belum terpenuhinya tenaga

fungsional pemadam

kebakara sesuai dengan

jumlah Analisa Beban Kerja

• Di lingkup kebencanaan

alam, Tenaga ASN dalam

penanganan bencana masih

belum memadai/kurang dari

kebutuhan pada Analisa

Beban Kerja

• Forum Siaga Bencana

masih belum sepenuhnya di

isi oleh orang yang

memilikikompetensi

• Merekrut Teanaga Fungsional Pemadam

Kebakaran sesuai jumlah Analisa Beban

Kerja yang telah disusun

• Merekrut Teanaga Fungsional lingkup

kebencanaan sesuai jumlah Analisa

Beban Kerja yang telah disusun

• Melakukan diklat baik bagi ASN serta

bagi warga masyarakat, khususnya

yang menjadi bagian dari Forum Siaga

Bencana

• Melakukan renovasi ataupun

peningkatan sarana dan prasaran bagi

Forum Siaga Bencana di tiap kelurahan,

Page 60: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

370

Faktor Pendorong Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

memadai tentang

kebencanaan

• Belum memiliki sarana

prasarana yang memadai

untuk Forum Siaga Bencana

di setiap Kelurahan

seperti menyediakan alat-alat

kedaruratan bencana ex. Perahu Karet

di daerah rawan banjir.

2.3.3 Akuntabilitas keuangan

Pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas

pokok dan fungsi serta sebagai upaya mencapai target kinerja yang telah

ditetapkan, pembiayaan program kegiatan tersebut didukung dengan Anggaran

dan Pendapat Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 2.119 Data Realisasi APBD Tahun 2020

NO URAIAN

TAHUN ANGGARAN 2020

% ANGGARAN BELANJA REALISASI BELANJA

1 Belanja Tidak

Langsung

Rp. 720.027.135.577,00

Rp. 702.694.100.756,00

98%

2 Belanja Langsung Rp. 969.318.431.393,00 Rp. 880.179.433.916,00 91%

Jumlah Rp. 1.690.836.799.865,00 Rp. 1.633.913.808.482,00 97%

Komposisi anggaran Pemerintah Daerah Kota Cirebon memiliki

perbandingan Belanja Langsung lebih besar daripada Belanja Tidak Langsung,

Belanja Tidak Langsung sebesar 43% dari Total Aggaran dan Belanja Langsung

sebesar 57%. Komposisi demikian cukup ideal karena Pembiayaan untuk program

dan prioritas pembangunan lebih signifikan dibanding belanja tidak langsung yang

didominasi belanja gaji/tunjangan pegawai.

Sebagai analisa terhadap komponen Belanja Langsung kami sajikan tabel

berikut ini

Page 61: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

371

Tabel 2.120

Data Realisasi Belanja Langsung Pemerintah Daerah Tahun 2020

NO URAIAN TAHUN ANGGARAN 2019 %

ANGGARAN BELANJA REALISASI BELANJA

1 Belanja Pegawai Rp. 45.191.587.283,00 Rp. 44.555.923.695,00 99%

2 Belanja Barang dan

Jasa

Rp. 627.152.644.893,00 Rp. 541.273.784.740,00 86%

3 Belanja Modal Rp. 296.974.199.217,00 Rp. 294.349.725.481,00 99%

Jumlah Rp. 969.318.431.393,00 Rp. 880.179.433.916,00 91%

Sumber : Badan Keuangan Daerah Kota Cirebon, di olah

Data diatas menunjukan realisasi anggaran Pemerintah daerah Kota

Cirebon pada tahun 2020 cukup besar yaitu 91% dengan dominasi belanja barang

dan jasa serta belanja modal , sementara belanja pegawai memiliki porsi paling

rendah. Hal ini menunjukan bahwa komposisi pagu anggaran dalam APBD dalam

kondisi yang cukup ideal karena belanja pegawai tidak lebih besar dari komponen

belanja barang dan jasa serta belanja modal.

Dalam rangka mengukur efektifitas dan efesiensi penggunaan anggaran,

kami analisa hal tersebut dengan menyandingkan data pecapaian kinerja pada

setiap sasaran dalam RPJMD dengan realisasi anggaran yang menopang

pencapaian sasaran tersebut dimana efesien jika capaian kinerja lebih besar

disbanding realisasi anggaran, sebagai berikut :

Tabel 2.121

Data Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Anggaran)

NO Sasaran Jumlah

Indikator

Presentase Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran

(%)

Presentase Realisasi Anggaran

(%)

Tingkat Efisiensi(%)

A. Misi 1 tujuan : Menciptakan Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Cirebon yang agamis, Kompetitif, Terlatih dan Inovatif, serta mengembangkan nilai-nilai luhur

4 97% - -

Page 62: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

372

keagamaan, memajukan dan memperkaya kebudayaan khas Cirebon.

1.1.1 Meningkatan akses dan mutu pendidikan

2 96,83% 114,76% -18%

1.1.2 Meningkatnya Minat Baca Masyarakat

1 98,46% 100,0% -2%

1.1.3 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Kota Cirebon

2 99,22%

92,17%

7%

1.1.4 Terkendalinya jumlah penduduk

1 135,82% 92% 44%

1.1.5 Menurunnya Tingkat Pengangguran

3 87,21% 99,69% -12%

1.1.6 Meningkatnya Prestasi Olahraga dan Pemuda

2 299% 99,07% 200%

1.1.7 Meningkatnya pengarusutama an gender dan perlindungan anak

2 101,08%

99,59%

1%

1.1.8 Meningkatkan peran industri, perdagangan, koperasi dan UMKM dalam stabilitas perekonomian Kota Cirebon

2 97,76% 85% 13%

1.1.9 Berkurangnya Penduduk Miskin

1 83,61% 94% -11%

1.1.10 Meningkatnya pertanian, kelautan dan perikanan untuk mencapai kedaulatan pangan

2 105,75% 99,44% 6%

1.1.11 Meningkatnya peran pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi inklusif

1 132,90% 1408%

-1275% (pencapaian

sasaran kinerja telah

lebih dari 100%/efektif)

1.1.12 Meningkatnya kerukunan umat Beragama

1 100% 10% 90%

1.1.13 Meningkatnya Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal

1 84,66% 98% -13%

1.1.14 Meningkatnya Kualitas Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan/

3 153% 97% 56%

Page 63: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

373

Kelurahan

2. MISI II

2.1 Tujuan : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kualitas Kinerja, Kapasitas dan Akuntabilitas, serta Inovasi Dalam Manajemen Pemerintahan

1 107,5% - -

2.1.1 Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas SDM aparatur

4 122% 91,27% 31%

2.1.2 Meningkatnya Koordinasi Antar Perangkat Daerah

2 99,11% 81,66% 17%

2.1.3 Meningkatnya Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

1 100% 98,70% 1,3%

2.1.4 Meningkatnya Maturitas SPIP

1 100% 97% 3%

2.1.5 Meningkatnya Pelayanan Publik

2 103,31% 99% 4%

2.1.6 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

2 90%

93,69%

-3%

2.1.7 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Arsip Daerah

1

103,80% 99,8% 4%

2.1.8 Meningkatnya Kapasitas Kinerja DPRD

3 100% 74% 26%

2.1.9 Terwujudnya Pemerintahan berbasis elektronik yang professional, handal dan terintegrasi dalam menunjang Cirebon Smart City

2 100% 99,13% 1%

2.1.10 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah

2 96,33% 95,87% 0,46%

2.1.11 Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan Daerah

1 82,04% 99,6% -18%

3 Misi III

3.1 Tujuan : Menyediakan Pelayanan

2 111,16% - -

Page 64: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

374

Utilitas Umum yang Direncanakan dengan Matang, Komprehensif dan Terpadu, serta Mewujudkan Kualitas Lingkungan Kota yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan Sesuai dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

1 Meningkatnya Pelayanan Kapasitas Jalan

1 100% 99% 1%

2 Meningkatnya kapasitas pelayanan drainase. 1

94,08%

99,97% -6%

3 Meningkatnya layanan sarana angkutan umum masyarakat

1 100% 98% 2%

4 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim

1 123,60% 97,60% 26%

4. MISI IV

4.1 Tujuan : Menciptakan Perlindungan Bagi Masyarakat, Mendukung Penegakan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Daerah serta Menumbuhkan Budaya Tertib Masyarakat dan Penyelenggara Pemerintahan

1 109,4% - -

1 Meningkatkan kondusifitas Ketentraman dan ketertiban umum di Masyarakat

2 110%

95,62%

14,34%

2 Meningkatnya rasa nasionalisme dan kawaspadaan nasional

1 100% 93,35% 6,65%

3 Meningkatnya Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana

2 92%

95,83%

-3,83%

Page 65: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun 2020

375

Dari Tabel diatas terdapat beberapa kriteria dari sasaran pada masing-

masing misi, disebut efesien jika capaian kinerja melebihi penyerapan anggaran,

tidak efesien jika pencapaian kinerja di bawah realisasi anggaran, yaitu

1. Terdapat sasaran yang masuk pada kriteria paling efisien yaitu Sasaran

1.1.6 “Meningkatnya Prestasi Olahraga dan Pemuda” dengan efesiensi

hingga 200% dimana pencapaian kinerja sasaran hingga 299% sementara

realisasi program anggaran 99,07%.

2. Terdapat sasaran yang masuk pada kriteria paling rendah dan tidak efisien

yaitu sasaran yang tidak mencapai 100% atau lebih namun realisasi

anggaranya lebih besar daripada capaianya, yaitu Sasaran 1.1.1

“Meningkatan akses dan mutu pendidikan” dengan pencapaian kinerja

sasaran 96,83%, sementara realisasi program anggaran 114,76%,

sehingga tidak efesien hingga -18%.

Page 66: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

376

BAB III

CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan dikenal dengan azas otonomi

dan azas tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam

sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

Tugas Pembantuan merupakan penugasan dari Pemerintah Pusat kepada

daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi

kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa pelaksanaan tugas pembantuan

dibagi menjadi dua yaitu :

3.1. Tugas pembantuan Pusat yang dilaksanakan oleh Daerah

Kota Cirebon

Pada Tahun 2020 Kota Cirebon, tidak ada pelaksanaan Tugas

Pembantuan dari Pemerintah Pusat (Kementrian Teknis).

3.2. Tugas pembantuan Provinsi yang dilaksanakan oleh Daerah

Kota Cirebon

Pada Tahun 2020 Kota Cirebon, tidak ada pelaksanaan Tugas

Pembantuan dari Pemerintah Daerah Provinsi.

Page 67: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

377

BAB IV

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah harus memprioritaskan

pelaksanaan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang

berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat, di Kota Cirebon telah menerapkan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) dengan menetapkan Peraturan Wali Kota Cirebon Nomor 63

Tahun 2019 tentang Pedoman Penerapan Standar Pelayanan Minimal Kota Cirebon.

Implementasi penerapan SPM dilakukan pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan

dengan pelayanan dasar yaitu :

1. Urusan Pendidikan;

2. Urusan Kesehatan;

3. Urusan Pekerjaan Umum;

4. Urusan Perumahan Rakyat;

5. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat; dan

6. Urusan Sosial.

Untuk mengukur tingkat capaian SPM di Kota Cirebon, dijelaskan per urusan

pemerintahan wajib.

4.1 Urusan Pendidikan

Bidang Urusan wajib yang menjadi pelayananan dasar yang telah ditetapkan

SPM-nya oleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon.

4.1.1 Jenis Pelayanan Dasar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor: 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal

Pendidikan, jenis pelayanan dasar pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon

yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon meliputi

sebagai berikut:

1. Pendidikan Anak Usia Dini.

2. Pendidikan Dasar; dan

3. Pendidikan Kesetaraan.

Page 68: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

378

4.1.2 Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Target pencapaian SPM Bidang urusan pendidikan Tahun 2020,

dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1

Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

NO URUSAN NO IKK TARGET

LEMBAGA

PENANGGUNG

JAWAB

KRITERIA

1

Pendidikan

1 Tingkat

partisipasi warga

negara usia 5-6

tahun yang

berpartisipasi

dalam PAUD

100% Dinas Pendikan

2 Persentase

pendidik PAUD

yang memiliki

ijazah diploma

empat (D-IV) atau

sarjana (S1)

bidang

pendidikan anak

usia dini,

kependidikan lain

atau psikologi

dan sertifikat

profesi guru

pendidikan anak

usia dini

100% Dinas

Pendidikan

3 Persentase

Satuan

Pendidikan Anak

100% Dinas

Pendidikan

Page 69: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

379

NO URUSAN NO IKK TARGET

LEMBAGA

PENANGGUNG

JAWAB

KRITERIA

Usia Dini

Terakreditasi

4 Tingkat

partisipasi warga

negara usia 7-12

tahun yang

berpartisipasi

dalam pendidikan

dasar

100% Dinas

Pendidikan

5 Tingkat

partisipasi warga

negara usia 13-

15 tahun yang

berpartisipasi

dalam pendidikan

menengah

pertama

100% Dinas

Pendidikan

6 Angka Putus

Sekolah (APS)

SD/MI

0 % Dinas

Pendidikan

7 Angka Putus

Sekolah (APS)

SMP/MTs

0 % Dinas

Pendidikan

8 Persentase

pendidik pada

jenjang sekolah

dasar yang

memiliki ijazah

diploma empat

100% Dinas

Pendidikan

Page 70: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

380

NO URUSAN NO IKK TARGET

LEMBAGA

PENANGGUNG

JAWAB

KRITERIA

(D-IV) atau

sarjana (S1) dan

sertifikat pendidik

9 Persentase

pendidik pada

jenjang sekolah

menengah

pertama yang

memiliki ijazah

diploma empat

(D-IV) atau

sarjana (S1) dan

sertifikat pendidik

100% Dinas

Pendidikan

10 Angka Kelulusan

(AL) SD/MI

100% Dinas

Pendidikan

11 Angka Kelulusan

(AL) SMP/MTs

100% Dinas

Pendidikan

4.1.3 Realisasi

Realisasi Standar Pelayanan Minimal bidang urusan pendidikan

Tahun 2020, tercantum pada tabel dibawah ini :

Page 71: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

381

Tabel 4.2

Realisasi Standar Pelayanan Minimal

NO URUSAN NO IKK REALISASI LEMBAGA

PENANGGUNGJAWAB KRITERIA

1

Pendidikan

1 Tingkat

partisipasi

warga

negara usia

5-6 tahun

yang

berpartisipasi

dalam PAUD

83,30% Dinas Pendidikan

2 Persentase

pendidik

PAUD yang

memiliki

ijazah

diploma

empat (D-IV)

atau sarjana

(S1) bidang

pendidikan

anak usia

dini,

kependidikan

lain atau

psikologi dan

sertifikat

profesi guru

pendidikan

anak usia

dini

75% Dinas Pendidikan

Page 72: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

382

NO URUSAN NO IKK REALISASI LEMBAGA

PENANGGUNGJAWAB KRITERIA

3 Persentase

Satuan

Pendidikan

Anak Usia

Dini

Terakreditasi

61,06% Dinas Pendidikan

4 Tingkat

partisipasi

warga

negara usia

7-12 tahun

yang

berpartisipasi

dalam

pendidikan

dasar

101,75% Dinas Pendidikan

5 Tingkat

partisipasi

warga

negara usia

13-15 tahun

yang

berpartisipasi

dalam

pendidikan

menengah

pertama

89,91% Dinas Pendidikan

6 Angka Putus

Sekolah

(APS) SD/MI

0,00% Dinas Pendidikan

7 Angka Putus

Sekolah

0,03% Dinas Pendidikan

Page 73: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

383

NO URUSAN NO IKK REALISASI LEMBAGA

PENANGGUNGJAWAB KRITERIA

(APS)

SMP/MTs

8 Persentase

pendidik

pada jenjang

sekolah

dasar yang

memiliki

ijazah

diploma

empat

(D-IV) atau

sarjana (S1)

dan sertifikat

pendidik

95,79% Dinas Pendidikan

9 Persentase

pendidik

pada jenjang

sekolah

menengah

pertama

yang

memiliki

ijazah

diploma

empat (D-IV)

atau sarjana

(S1) dan

sertifikat

pendidik

94,04% Dinas Pendidikan

Page 74: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

384

NO URUSAN NO IKK REALISASI LEMBAGA

PENANGGUNGJAWAB KRITERIA

10 Angka

Kelulusan

(AL) SD/MI

100% Dinas Pendidikan

11 Angka

Kelulusan

(AL)

SMP/MTs

100% Dinas Pendidikan

4.1.4 Alokasi Anggaran

Alokasi Anggaran di mana jumlah belanja langsung dan tidak

langsung yang ditetapkan dalam APBD dalam rangka terkait penerapan

dan pencapaian SPM oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon Pemerintah

Daerah Kota Cirebon adalah sebagai berikut :

a. APBD Kota Cirebon;

Tabel 4.3

Realisasi Standar Pelayanan Minimal

No Program Anggaran Realisasi

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.838.246.500 1.746.975.753

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

2.684.716.275 2.248.628.898

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 419.875.000 416.350.000

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

485.720.000 464.920.000

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem 2.742.871.423 2.711.376.750

Page 75: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

385

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

6 Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2.234.390.000 2.199.547.500

7 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun

78.615.517.979 77.991.143.733

8 Program Pendidikan Non Formal 2.995.612.000 2.878.102.331

9 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

1.175.000.000 1.163.627.000

10 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1.798.505.600 1.748.403.600

Jumlah

94.990.454.777

93.569.075.565

b. APBN; dan

c. Sumber Dana yang lain.

4.1.5 Dukungan Personil

Jumlah personil pegawai yang terlibat dalam proses penerapan

dan pencapapaian SPM adalah sebagai berikut:

1. Pada Tahun Anggaran 2020 jumlah pegawai dinas pendidikan

berjumlah 219 pegawai. Berdasarkan jenis kepegawaian terdiri dari

164 orang PNS, dan 55 orang Sukwan. Menurut golongan terdiri

dari 36 orang golongan IV, 88 orang golongan III, 39 orang

golongan II, 1 orang golongan I.

2. Berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari 31 orang Pasca

Sarjana (S2), 89 orang Sarjana (S), 4 orang (D3) dan 40 orang

SMA. Menurut pendidikan perjenjangan, Pegawai yang telah

mengikuti diklat perjenjangan dan telah menduduki jabatan

struktural sebanyak 27 orang yang terdiri dari 1 orang eselon II, 4

orang eselon III, 22 orang eselon IV.

3. Berdasarkan data pada Tahun Pelajaran 2020/2021, jumlah guru

tingkat TK, SD, dan SMP berjumlah 3560 guru. Adapun rincianya

sebagai berikut:

a. Guru PAUD Negeri/Swasta berjumlah 588 Guru;

Page 76: Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon ...

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Cirebon Tahun Anggaran 2020

386

b. Guru SD Negeri/Swasta berjumlah 1898 Guru; dan

c. Guru SMP Negeri/Swasta berjumlah 1074 Guru.

4.1.6 Permasalahan dan Solusi

Secara umum kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota

Cirebon dalam penerapan SPM, adalah permasalahan yang dihadapi

dalam penerapan dan pencapaian SPM, baik permasalahan eksternal

maupun internal dan langkah-langkah penyelesaian Standar Pelayanan

Minimal Urusan Pendidikan Kota Cirebon pada Tahun Anggaran 2020

adalah sebagai berikut:

1. Dari aspek Sumber Daya Manusia perlu dilakukan:

a. Pembinaan dan pengawasan terhadap disiplin pegawai,

peningkatan kinerja pengawas, kepala sekolah dan guru;

b. Penuntasan guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan

S1/D4 dan yang belum bersertifikat pendidik; dan

c. Pembinaan dan pendampingan bagi operator sekolah.

2. Dari aspek sarana dan prasarana perlu diarahkan untuk

pemenuhan SPM diantaranya pengadaan ruang kelas baru berikut

perlengkapannya bagi sekolah-sekolah yang belum memenuhi rasio

ruang kelas dan jumlah murid yang memiliki lahan yang memenuhi

syarat, pengadaan ruang laboratorium IPA dan perlengkapannya,

pengadaan ruang guru bagi yang memenuhi syarat berikut

perlengkapannya, rehabilitasi ruang kelas baik yang sedang

maupun yang berat, pengadaan buku teks, buku pengayaan dan

buku referensi, pengadaan alat peraga IPA.

3. Dari aspek kebijakan perlu adanya:

a. Penentuan bantuan BOS berdasarkan rasio rombel yang

sesuai dengan standar SPM yaitu 28 peserta didik untuk SD

dan 32 peserta didik bagi SMP;

b. Kebijakan anggaran pembangunan pendidikan yang terfokus

kepada pencapaian standar pelayanan minimal pendidikan

dasar ini dan sesuai Standar Nasional Pendidikan;

c. Terbatasnya SDM Dinas Pendidikan Kota Cirebon yang

menguasai secara universal dan holistik mengenai

perencanaan pendidikan, analisa dan evaluasinya;