LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN …beta.semarangkota.go.id/content/image/files/3. Bab III LPPD...

download LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN …beta.semarangkota.go.id/content/image/files/3. Bab III LPPD 2013... · Juara II Lomba Cerdas Cermat Kegiatan Kemah Bhakti Pemuda Jawa ... Nomor

If you can't read please download the document

Transcript of LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN …beta.semarangkota.go.id/content/image/files/3. Bab III LPPD...

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 6 6

    5. Juara Umum I SMP sederajat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Jawa Tengah

    6. Juara Umum I SMA sederajat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Jawa Tengah

    7. Juara Umum I Kejuaraan Daerah (Kejurda) Atletik Tingkat Jawa Tengah

    8. Juara Umum II Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Daerah (POSPEDA) Tingkat Jawa Tengah

    9. Juara II Lomba Karang Taruna Berprestasi Tingkat Jawa Tengah 10. Juara II Lomba Cerdas Cermat Kegiatan Kemah Bhakti Pemuda Jawa

    Tengah 11. Juara III Lomba Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Berprestasi Tingkat

    Jawa Tengah

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 6 7

    19. URUSAN PILIHAN KESBANG

    19.1. KONDISI UMUM

    Secara demografis kondisi wilayah Kota Semarang pada tahun 2013 memiliki penduduk yang bertempat tinggal tetap sebanyak + 1,7 juta jiwa dengan keberagaman suku, agama, ras dan golongan (SARA). Sedangkan secara geografis wilayah Kota Semarang memiliki luas wilayah 373,70 KM2 yang membentuk suatu kota yang memiliki ciri khas kota pegunungan dan kota pantai. Di daerah pegunungan mempunyai ketinggian 90 - 359 meter di atas permukaan laut sedangkan di daerah dataran rendah mempunyai ketinggian 0,75 - 3,5 meter di atas permukaan laut. Kondisi demografis tersebut menyimpan potensi konflik sosial, disintegrasi berlatar belakang SARA, gangguan keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Sedangkan kondisi geografis menyimpan potensi bencana terutama banjir dan tanah longsor.

    Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri memiliki tujuan menjaga keutuhan bangsa, mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, memperkokoh NKRI, meningkatkan kehidupan demokrasi, dan melindungi masyarakat dari ancaman keamanan, ketentraman, ketertiban dan bencana. Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri memiliki peran dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan nilai-nilai kebangsaan, penanganan konflik sosial, fasilitasi organisasi politik dan kemasyarakatan, partisipasi politik, pendidikan politik, pengembangan budaya politik, membina keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat, mewujudkan kenyamanan lingkungan, mencegah dan menanggulangi bencana.

    Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri mempunyai pengaruh terhadap perilaku dan karakter bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kehidupan masyarakat yang dinamis dan mengglobal membutuhkan penanganan yang intensif oleh pemerintah agar arah perkembangan sesuai dengan arah dan tujuan negara.

    Akhirnya muara dari penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri adalah stabilitas sosial politik dan terjaminnya keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Stabilitas sosial politik adalah kestabilan atau situasi yang kondusif di bidang sosial politik sehingga pemerintahan bisa berjalan dengan baik, masyarakat bisa melakukan aktivitasnya dengan baik, dan program-program serta

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 6 8

    kebijakan pemerintah bisa dilaksanakan secara optimal. Sedangkan keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

    Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Kota Semarang dilaksanakan oleh 3 (tiga) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu Badan Kesbangpol, Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Badan Kesbangpol dan Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang. Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan dan Tata Kerja BPBD Kota Semarang. 19.2. PROGRAM DAN KEGIATAN

    Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah pada urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013, dilaksanakan melalui program penunjang dan program pelaksanaan urusan. Adapun program penunjang tesebut adalah sebagai berikut : 1. Program pelayanan administrasi perkantoran. Kebijakan program ini diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan

    administrasi perkantoran. 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Kebijakan program ini diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan

    sarana dan prasarana aparatur untuk menunjang pelaksanaan tugas. 3. Program peningkatan disiplin aparatur.

    Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan kesadaran aparatur dalam mematuhi ketentuan-ketentuan kepegawaian.

    4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan kemampuan atau kapabilitas aparatur dalam menyelesaikan pekerjaan.

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 6 9

    5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan akuntabilitas anggaran dan pelaporan hasil kerja.

    Sedangkan program pelaksanaan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri adalah sebagai berikut. 1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.

    Kebijakan program ini diarahkan kepada terciptanya kondusifitas wilayah, stabilitas sosial politik dan keamanan wilayah.

    2. Program pengembangan wawasan kebangsaan. Kebijakan program ini diarahkan kepada pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan peningkatan pemahaman Ideologi Pancasila.

    3. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kondusifitas wilayah, stabilitas sosial politik dan keamanan wilayah.

    4. Program pendidikan politik masyarakat. Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan pemahaman masyarakat terhadap etika berdemokrasi, hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam bidang politik termasuk penyampaian pendapat dimuka umum.

    5. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana. Kebijakan program ini diarahkan kepada perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana dan pengurangan risiko bencana.

    19.3. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Capaian kinerja pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa, Politik

    dan Dalam Negeri adalah sebagai berikut :

    1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dan program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Program ini bertujuan untuk menciptakan stabilitas sosial politik,

    keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Program ini dilaksanakan oleh Badan Kesbangpol dan Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan fungsi dan perannya masing masing.Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan Kesbangpol menjalankan peran sebagai soft

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 0

    security dengan melaksanakan fungsi koordinatif vertikal dan horizontal, kewaspadaan, pendeteksian, pencegahan, pengamanan tertutup, fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat sebagai soft security. Sedangkan Satuan Polisi Pamong Praja menjalankan peran sebagai hard security dengan melaksanakan fungsi penegakan hukum tingkat daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota), penindakan non yustisial, pengamanan terbuka, fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat sebagai hard security. Stabilitas bidang sosial politik selama tahun 2013 tetap terjaga dengan baik dan kondusif, salah satunya dibuktikan dengan tidak adanya kerusuhan sosial / konflik sosial yang berlatar belakang SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) selama tahun 2013. Kondisi masyarakat Kota Semarang yang majemuk tetap menimbulkan potensi kerusuhan sosial / konflik sosial, namun dengan berbagai macam upaya kejadian kerusuhan sosial / konflik sosial yang berlatar belakang SARA dapat dieliminasi. Upaya tersebut dilakukan dengan melaksanakan kegiatan deteksi dini dan cegah dini terhadap ancaman dan gangguan stabilitas sosial politik secara komprehensif dan terpadu antar Kementerian/Lembaga Negara yang berada di wilayah Kota Semarang dengan Pemerintah Kota Semarang. Keterpaduan upaya deteksi dini dan cegah dini dilaksanakan melalui wadah Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 200/04/2013 tanggal 2 Januari 2012. KOMINDA terdiri beberapa Intitusi Pemerintah yang menjalankan funsi inteligen yaitu Badan Kesbangpol, BIN Daerah Jawa Tengah, Polrestabes Semarang, Kejaksaan Negeri Semarang, Kodim 0733/BS Semarang, Kantor Imigrasi Semarang dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Semarang. Pemberdayaan masyarakat untuk turut serta dalam deteksi dini dan cegah dini dari ancaman stabilitas sosial politik diwujudkan dalam wadah Organisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 300/253 tanggal 23 Juni 2010. Kegiatan Kominda dan FKDM adalah mencari, mengumpulkan data, saling tukar menukar informasi dan bahan keterangan dari berbagai sumber mengenai potensi dan gejala gangguan stabilitas sosial politik. Dengan adanya kegiatan tersebut Kementerian/Lembaga Negara yang berada di wilayah Kota Semarang dan Pemerintah Kota Semarangdapat mengetahui sejak dini setiap issue

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 1

    sosial politik yang berkembang ditengah masyarakat dan dapat dilakukan cegah dini dan tindakan dini sesuai dengan kewenangan masing masing. Sebagai negara demokrasi apabila ada kelompok masyarakat yang ingin menyampaikan pikiran-pikiran atau pendapat-pendapat yang berbeda, termasuk protes-protesnya di muka umum (unjuk rasa) haruslah dihormati oleh semua pihak, akan tetapi apabila unjuk rasa dilakukan secara anarkhis dapat mengganggu stabilitas sosial politik, ketentraman dan ketertiban umum. Selama tahun 2013 unjuk rasa yang terjadi sebanyak 124 kali, baik yang ditujukan kepada Lembaga Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif di level Provinsi maupun level Kota Semarang. Dari sekian banyak kejadian unjuk rasa, yang paling dominan adalah unjuk rasa kelompok buruh dalam menuntut Upah Minimum Kabupaten/Kota disusul kemudian unjuk rasa penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak dimana pada tanggal 22 Juni 2013 Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi sebesar 30% - 35%. Penanganan terhadap unjuk rasa dilakukan melalui penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan suatu kebijakan atau keputusan diambil serta mengakomodir tuntutan para pengujuk rasa yang disesuiakan dengan ketentuan peratuan perundang-undangan oleh pejabat yang berkompeten. Dengan penanganan tersebut unjuk rasa yang terjadi selama tahun 2013 tidak sampai terjadi tindakan anarkis dan tidak melakukan pengerusakan fasilitas umum sehingga tidak sampai mengganggu stabilitas sosial politik, keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat. Selain menciptakan stabilitas sosial politik, program ini juga mempunyai tujuan untuk menciptakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat yaitu suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tenteram, tertib, dan teratur. Untuk mencapai tujuan tersebut Pemerintah Daerah melalui Satuan Polisi Pamong Praja oleh peraturan perundang-undangan diberikan kewenangan sebagai berikut :

    1) Melakukan tindakan penertiban non yustisial terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah;

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 2

    2) Menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat

    3) Fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan masyarakat;

    4) Melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala daerah;

    5) Melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala daerah.

    Dalam menggunakan kewenangan dan mencegah penyalahgunaan kewenangan anggota Satuan Polisi Pamong Praja telah berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja. Untuk menciptakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dilakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap pelanggaran peraturan daerah atau penegakan peraturan daerah. Pemerintah Kota Semarang memiliki peraturan daerah yang mengandung sanksi sebanyak 54 buah, selama tahun 2013 telah dilakukan penertiban non yustisial terhadap pelanggaran 24 buah peraturan daerah. Penegakan peraturan daerah tersebut difokuskan pada peraturan daerah yang frekuensi pelanggarannya tinggi dan memiliki pengaruh strategis terhadap ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Identifikasi pelanggaran peraturan daerah dilakukan berdasarkan temuan lapangan melalui patroli wilayah yang dilakukan sebanyak 139 kegiatan, selain itu identifikasi pelanggaran perda diperoleh dari pengaduan masyarakat salah satunya melalui SMS gateway sebanyak 37 pengaduan. Dan laporan dari SKPD/Instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Semarang sebanyak 294 laporan. Selama tahun 2013 tercatat sebanyak 598 pelanggaran peraturan daerah, dan telah dilakukan 845 operasi penertiban. Dari 54 peraturan daerah yang mengandung sanksi, yang sering ditegakkan adalah sebanyak 24 buah peraturan daerah, yaitu :

    1) Perda Kota Besar Semarang Tanggal 10 Februari 1956 Tentang Pemberantasan Pelacuran di Jalan Dalam Kota Besar Semarang.

    2) Perda Kotamadya Dati II Semarang No. 15 Tahun 1981 Tentang Peraturan Penghijauan/pertamanan Dalam Wilayah Kota

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 3

    madya Dati II Semarang. 3) Perda Kotamadya Dati II Semarang No. 6 Tahun1993 Tentang

    Kebersihan Dalam Wilayah Kotamadya Dati II Semarang. 4) Perda Kota Semarang No. 10 Tahun 2000 Tentang Pengaturan

    Pasar. 5) Perda Kota Semarang No. 11 Tahun 2000 Tentang Pengaturan

    dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima. 6) Perda Kota Semarang No. 1 Tahun 2004 Tentang

    Penyelenggaraan dan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum. 7) Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2006 tentang

    Penyelenggaraan Reklame. 8) Perda Kota Semarang No. 13 Tahun 2006 Tentang

    Pengendalian Lingkungan Hidup. 9) Perda Kota Semarang No. 1 Tahun 2007 Tentang

    Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Semarang. 10) Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2007 Tentang Kesehatan

    Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. 11) Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2008 Tentang

    Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. 12) Perda Kota Semarang No. 5 Tahun 2009 Tentang Bangunan

    Gedung. 13) Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2009 Tentang Pengawasan

    dan Pengendalian Minuman Beralkohol. 14) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2010 Tentang

    Kepariwisataan. 15) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun2011 Tentang Pajak Hotel. 16) Perda Kota Semarang No. 4 Tahun 2011 Tentang Pajak

    Restoran. 17) Perda Kota Semarang No. 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan. 18) Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2011 Tentang Pajak

    Reklame. 19) Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2011 Tentang Pajak Air

    Tanah. 20) Perda Kota Semarang No. 20 tahun 2011 tentang Ijin

    Gangguan. 21) Perda Kota Semarang No. 22 tahun 2011 tentang Ijin

    Penyambungan Jalan Masuk. 22) Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 4

    Umum di Kota Semarang. 23) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

    Usaha di Kota Semarang. 24) Perda Kota Semarang No. 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

    Tertentu di Kota Semarang. Dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan telah dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui wadah Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) yang didefinisikan sebagai warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan. Untuk membantu aparat pemerintah dalam mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta memelihara situasi kondisi wilayah agar senantiasa kondusif, maka Satlinmas mempunyai fungsi sebagai berikut :

    1) Sebagai mobilisasi yang sewaktu-waktu siap dikerahkan dalam membantu penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

    2) Sebagai ujung tombak / garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat serta perlindungan masyarakat.

    3) Sebagai pintu awal informasi dan memberikan laporan kepada instansi terkait atas setiap kejadian yang mengganggu stabilitas keamanan dan ketentraman lingkungan.

    Pada tahun 2013 jumlah anggota Linmas yang telah terdaftar dan memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) adalah sebanyak 7.404 orang, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 6.667 orang.

    Pemenuhan sarana anggota Linmas khususnya Pakaian Dinas Lapangan (PDL) secara periodik 5 (lima) tahun sekali telah disediakan oleh Pemerintah Pusat bersamaan dengan penugasan anggota linmas dalam pengamanan TPS Pemilihan Umum Legislatif, sedangkan Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 memberikan sarana berupa Pakaian Dinas Lapangan (PDL) beserta perlengkapannya sebanyak 310 unit.

    Untuk regenerasi anggota Linmas pada tahun 2013 telah dilaksanakan rekrutmen dilanjutkan pelatihan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan dalam membantu memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat sebanyak 150 orang yang berusia 25 35 tahun. Selain itu Pemerintah Kota

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 5

    Semarang juga aktif mengirimkan anggota Linmas dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jateng guna meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sebanyak 54 orang.

    Bagi anggota Linmas yang meninggal dunia Pemerintah Kota Semarang telah memberikan fasilitas pemakamannya, pada tahun 2013 anggota Linmas yang meninggal dunia yang telah mendapatkan fasilitasi pemakaman sebanyak 33 orang.

    Untuk menjalankan fungsi Linmas sebagai garda terdepan pelayanan dan pintu awal informasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di setiap RT/RW telah berdiri Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) yang dioperasionalkan dengan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sebanyak 3.065 unit.

    Pemerintah Kota Semarang mengerahkan secara aktif anggota Linmas dalam pengamanan terbuka beberapa obyek vital dan setiap event yang melibatkan massa. Anggota Linmas dapat melaporkan setiap kejadian gangguan terhadap keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat selama 24 jam kepada Posko Kewaspadaan Linmas yang berada di Kantor Satpol PP. Selain berfungsi sebagai tempat melaporkan kejadian, Posko Kewaspadaan Linmas juga melakukan pemantauan wilayah secara langsung melalui patroli dan pemantauan tidak langsung melalui sistem radio komunikasi.

    2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wawasan kebangsaan tidak dilandasi atas asal-usul kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama dan keyakinan. Wawasan kebangsaan sangat mutlak untuk dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia, wawasan kebangsaan tidak timbul dengan sendirinya, tetapi muncul secara bertahap pada diri seseorang, yaitu dengan seringnya menegakan wawasan yang diketahuinya dan kemudian bisa diaplikasikan pada kehidupannya sehari-hari. Diperlukan upaya-upaya untuk mengembangkan wawasan kebangsaaan secara terus menerus agar bangsa Indonesia tidak kehilangan jati diri atau karakternya seiring dengan dunia yang semakin mengglobal. Karakter bangsa Indonesia tercermin dalam nilai nilai Pancasila oleh karena itu pelaksanaan program pengembangan wawasan kebangsaan bertujuan untuk

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 6

    menanamkan nilai-nilai ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bagi setiap warga negara Indonesia. Pada tahun 2013 telah terwujud kehidupan antar umat beragama yang rukun berdampingan secara harmonis, saling hormat menghormati dan bertoleransi, yang dibuktikan dengan tidak adanya konflik antar umat beragama pada tahun 2013. Selain itu pemerintah telah memberikan jaminan kemerdekaan setiap umat untuk beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing tanpa adanya diskriminasi terhadap umat minoritas dan dominasi mayoritas. Kerukunan umat beragama tercipta berkat komunikasi efektif antar tokoh dari enam agama yang terwadahi dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan komunikasi efektif antara tokoh agama, tokoh masyarakat dengan pemerintah yang terwadahi dalam Paguyuban Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat (Petamas). Selama tahun 2013 FKUB telah melakukan pertemuan antar pengurus organisasi keagamaan sebanyak 3 kegiatan. Sedangkan Paguyuban Petamas telah melaksanakan pertemuan antar tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah sebanyak 2 kegiatan. Dengan adanya pertemuan tersebut dapat menjadi media komunikasi untuk membahas permasalahan hubungan antar umat beragama sehingga tercapai suatu permusyawaratan. Terkait dengan kebebasan beribadah pemerintah telah memberikan jaminan kebebasan beribadah, perlindungan terhadap keberadaan dan aktivitas tempat ibadah dengan menerbitkan ijin prinsip pendirian rumah ibadah dan ijin sementara pemanfaatan bangunan gedung sebagai rumah ibadat. Selama tahun 2013 telah diterbitkan 4 buah ijin prinsip pendirian rumah ibadah dan telah menyelesaikan permasalahan sosial yang timbul akibat rencana pembangunan rumah ibadat dan tempat pembinaan imam Gereja Isa Almasih Pringgading. Dalam rangka memberikan pendidikan wawasan kebangsaan dan melaksanakan pembauran kebangsaan kepada generasi muda telak dilaksanakan melalui kegiatan yang dikemas dalam bentuk perkemahan yang diikuti oleh 200 generasi muda yang mewakili unsur suku, agama dan kelompok yang pluralis. Melalui kegiatan ini telah mampu menyadarkan arti pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan serta mengingatkan karakter asli bangsa Indonesia diera globalisasi yang penuh dengan keterbukaan. Selain itu terkait dengan pengembangkan nilai-nilai kebangsaan dan rasa cinta tanah air kepada generasi muda telah

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 7

    dilakukan melalui kegiatan lomba lagu daerah dan lagu perjuangan yang diikuti oleh 405 orang peserta. Dengan kegiatan tersebut telah mengingatkan para generasi muda keberadaan seni budaya daerah ditengah pengaruh seni budaya asing serta meningkatkan rasa cinta tanah air.

    Dengan diberlakukan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyaratan, Pemerintah telah mensosialiasikan UU tersebut kepada 158 orang pengurus Ormas dan 27 orang dari unsur pemerintahan yang ada di wilayah kota Semarang sebagai pelaksana UU tersebut. Dari sosialisasi tersebut telah menghasilkan persamaan persepsi dari isi dan makna dari peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Ormas. Dengan diberlakukannya UU tersebut telah terjadi perubahan paradigma pengaturan Ormas oleh pemerintah yang sebelumnya berbasis pembinaan berubah menjadi berbasis pemberdayaan.

    Terkait dengan hal tersebut Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan peran pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan terhadap Ormas yang keberadaan dan aktivitasnya ada di wilayah Kota Semarang. Pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan Ormas bertujuan agar keberadaan Ormas dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara dan menghindari keberadaan Ormas yang meresahkan masyarakat, memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, serta merongrong NKRI.

    Sampai dengan tahun 2013 Ormas yang terdaftar di Pemerintah Kota Semarang sebanyak 180 organisasi yang dibuktikan dengan kepemilikan Surat Keterangan Terdaftar. Sedangkan pemberdayaan Ormas dilakukan dengan 3 cara yaitu : a. Melibatkan secara aktif pengurus dan anggota ormas dalam kegiatan-

    kegiatan pemerintahan yang bersifat sosial kemasyarakatan, sosialisasi empat pilar kebangsaan dan pendidikan politik dalam arti luas.

    b. Memberikan stimulan berupa dana hibah yang bersumber dari APBD Kota Semarang, untuk tahun 2013 dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang kepada Ormas sebesar Rp. 415.000.000,- (empat ratus limas belas juta rupiah).

    c. Mengadakan kegiatan kerjasama antara Pemerintah Kota Semarang dengan Ormas dalam penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dengan metode pengadaan jasa secara swakelola. Kegiatan ini sebagai implementasi dari Permendagri Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pedoman Kerjasama Departemen Dalam

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 8

    Negeri dan Pemerintah Daerah Dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba Lainnya Dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. Dengan kegiatan ini keberadaan Ormas telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan membantu mensukseskan program pemerintah.

    Sedangkan pengawasan Ormas dilakukan dengan melakukan monitoring aktivitas eksternal Ormas, monitoring ini dijadikan sebagai sarana pengendalian terhadap keberadaan dan aktivitas ormas agar tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan khususnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

    3. Program Pendidikan Politik Masyarakat Definisi politik secara luas adalah serangkaian kegiatan yang

    menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan pelaksanaan tujuan itu, politik membuat konsep-konsep pokok tentang negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision marking), kebijaksanaan (policy of beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation). Sedangkan definisi politik secara sempit adalah cara-cara untuk meraih suatu kekuasaan. Pendidikan politik yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang adalah pendidikan politik secara luas, bukan hanya memberikan pemahaman tentang seluk beluk Pemilihan Umum akan tetapi lebih ditekankan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap etika berdemokrasi, hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam bidang politik termasuk penyampaian pendapat dimuka umum.

    Terkait dengan pendidikan politik, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan 7 (tujuh) kali kegiatan berupa sosialisasi, penyuluhan, forum diskusi dan seminar dengan sasaran aparatur pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, pelajar sebagai pemilih pemula, pengurus ormas dan pengurus parpol, telah dapat memberikan pemahaman secara komprehensif tentang budaya politik bangsa Indonesia dan pentingnya etika berpolitik dengan kebebasan dan keterbukaan yang bertanggungjawab. Program pendidikan politik diaplikasikan juga dengan melaksanakan monitoring keberadaan Partai Politik tingkat Kota Semarang, sehingga dapat diketahui keberadaannya. Pada tahun 2013 di tingkat Kota Semarang terdapat 37 Partai Politik. Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD Kota Semarang telah diberikan bantuan keuangan sebesar Rp.788.567.125 dengan perincian sebagai berikut :

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 7 9

    Bantuan keuangan tersebut sebagian besar digunakan untuk pendidikan politik. Dalam rangkaian Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2013 2018, Pemerintah Kota Semarang turut serta memberikan dukungan dalam bentuk sosialisasi secara visual dan verbal, penertiban atribut partai politik/calon gubenur dan wakil gubernur serta pengamanan tidak langsung terhadap proses pemungutan dan penghitungan suara di tempat pemungutan suara, tingkat kecamatan dan di tingkat KPU Kota Semarang. Secara umum penyelenggaraan tahap tahap pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2013 di wilayah Kota Semarang berjalan dengan baik, tertib dan teratur sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang dibuat.

    4. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Potensi utama bencana yang ada di wilayah Kota Semarang adalah banjir baik yang disebabkan oleh curah hujan atau rob air laut, potensi lainnya adalah tanah longsor, angin puting beliung dan kebakaran. Pemerintah Kota Semarang telah memetakan daerah rawan bencana dan telah mengantisipasi untuk mengurangi dampak akibat bencana yang akan terjadi. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana secara terintegrasi meliputi pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana. Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan kegiatan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi dengan penjelasan sebagai berikut :

    1. Partai Demokrat : Rp. 260.714.950,-

    2. PDIP : Rp.152.602.900,-

    3. PKS : Rp. 87.778.600,-

    4. PAN : Rp. 64.895.850,-

    5. Partai GOLKAR : Rp. 81.837.300,-

    6. Partai GERINDRA : Rp. 50.613.675,-

    7. PKB : Rp. 33.208.475,-

    8. Partai HANURA : Rp. 26.147.550,-

    9. PPP : Rp. 30.767.825,-

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 0

    1) Melaksanakan mitigasi, yaitu serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana dilakukan dengan menyebarluaskan informasi potensi bencana, gladi lapang penanganan bencana, pembentukan kelurahan siaga bencana, penambahan sarana dan prasarana penangangan bencana, penyiapan logistik berupa bahan makanan dan obat-obatan serta pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana. Dengan dilaksanaakannya mitigasi bencana ini telah dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap potensi kerugian yang ditimbulkan apabila terjadi bencana pada suatu wilayah yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. Selain itu juga telah meningkatkan kemampuan aparatur dan masyarakat beserta sarana dan prasarana dalam kesiapan menghadapi bencana.

    2) Melaksanakan kesiapsiagaan, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Kesiapsiagaan dilaksanakan dengan mengoperasionalkan posko penanggulangan bencana yang bersiaga 24 jam untuk memantau dan menerima laporan masyarakat. Dengan dilaksanakannya kesiapsiagaan ini telah mampu melakukan tindakan pertama setiap terjadi kejadian yang diakibatkan oleh bencana.

    3) Melaksanakan tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi dan penyelamatan. Dalam masa tanggap darurat bencana melibatkan berbagai unsur baik dari pemerintahan maupun masyarakat, dari unsur pemerintahan selain tim rescuer yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Semarang adalah TNI, Polri, Basarnas, Linmas, Satgana dan PMI. Sedangkan dari unsur masyarakat selaku relawan tergabung dalam organisasi sosial seperti Ubaloka, Semargana, Granat Rescue, Bankom dan sebagainya. Dengan dilaksanakannya tanggap darurat bencana ini telah mampu mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan pada saat bencana terjadi.

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 1

    4) Melaksanakan rehabilitasi, yaitu serangkaian kegiatan perbaikan dan pemulihan aspek kebutuhan dasar masyarakat korban bencana sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar aspek kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana. Rehabilitasi dilakukan dengan memberikan bantuan sosial baik berupa uang maupun barang kepada para korban bencana, dengan bantuan ini masyarakat korban bencana telah mampu bangkit untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan diharapkan secara bertahap mampu untuk kembali berjalan secara wajar dalam segala aspek kehidupannya. Pada tahun 2013 bantuan sosial berupa uang yang telah diberikan kepada para korban bencana adalah sebesar Rp. 248.000.000,- (dua ratus empat puluh delapan juta rupiah).

    19.4. SKPD PENYELENGGARA URUSAN

    Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada Pemerintah Kota Semarang dilaksanakan oleh beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) antara lain : Badan Kesatuan Bangsa Politik Kota Semarang (Badan KesbangPol), Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Bagian Otonomi Daerah Setda Kota Semarang. 19.5. JUMLAH PEGAWAI

    Jumlah Pegawai yang menangani Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri adalah sebanyak 349 orang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak 59 orang, Badan Kesatuan Bangsa Politik sebanyak 36 orang, Satuan Polisi Pamong Praja sebanyak 248 orang dan Bagian Otonomi daerah sebanyak 6 orang

    19.6. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

    Anggaran belanja yang dialokasikan untuk pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 15.172.168.200,-. Dengan perincian Rp. 5.136.017.000,- untuk program penunjang dan Rp. 10.036.151.200,- untuk program pelaksanaan urusan. Adapun anggaran dan realisasi pelaksanaan urusan adalah sebagai berikut : Anggaran penunjang Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam

    Negeri 1. Program pelayanan administrasi perkantoran

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 2

    Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Kesbangpol 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 20.000.000 18.137.500 90,69 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

    Listrik 20.000.000 11.154.482 55,77

    3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional

    8.000.000 7.255.000 90,69

    4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 70.000.000 58.590.000 83,70 5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 38.000.000 38.000.000 100,00 6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

    Bangunan Kantor 5.000.000 4.350.000 87,00

    7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 60.000.000 36.149.000 60,25 8. Penyediaan Peratalan Rumah Tangga 3.000.000 3.000.000 100,00 9. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang

    Undangan 10.000.000 7.800.000 78,00

    10. Penyediaan Makanan dan Minuman 58.600.000 20.764.500 35,43 11. Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar

    Daerah 217.187.200 212.572.200 97,88

    JUMLAH SKPD 509.787.200 417.772.682 81,95 SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja

    1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 159.354.000 118.494.000 74,36 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

    Listrik 192.000.000 163.473.196 85,14

    3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 33.600.000 32.900.000 97,92 4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 75.000.000 75.000.000 100,00 5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 50.000.000 50.000.000 100,00 6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

    Bangunan Kantor 17.000.000 17.000.000 100,00

    7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 12.000.000 12.000.000 100,00 8. Penyediaan Makanan dan Minuman 30.000.000 30.000.000 100,00 9. Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar

    Daerah 278.580.000 278.577.000 100,00

    10. Penyelesaian Pengelolaan Administrasi Kepegawaian 10.000.000 10.000.000 100,00 11. Penyediaan Jasa Pengamanan Obyek/Tempat Vital 853.100.000 825.459.655 96,76

    JUMLAH SKPD 1.710.634.000 1.612.903.851 94,29 JUMLAH PROGRAM 2.220.421.200 2.030.676.533 91,45

    2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Kesbangpol 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 80.500.000 78.500.000 97,52 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

    Dinas/Operasional 300.452.800 286.438.100 95,34

    3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

    40.000.000 18.272.500 45,68

    4. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 160.000.000 134.140.000 83,84 JUMLAH SKPD 580.952.800 517.350.600 89,05 SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja

    1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 70.000.000 69.521.000 99,32 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung

    Kantor 44.613.000 44.600.000 99,97

    3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

    938.820.000 938.530.000 99,97

    4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 70.000.000 70.000.000 100,00 5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeulair 8.000.000 8.000.000 100,00 6. Operasional Website Satpol PP Kota Semarang 5.500.000 5.500.000 100,00 7. Pengelolaan SMS Gateway Satpol PP Kota Semarang 5.500.000 5.500.000 100,00 JUMLAH SKPD 1.142.433.000 1.141.651.000 99,93 JUMLAH PROGRAM 1.723.385.800 1.659.001.600 96,26

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 3

    3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja 1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 300.000.000 278.134.500 92,71 JUMLAH SKPD 300.000.000 278.134.500 92,71 JUMLAH PROGRAM 300.000.000 278.134.500 92,71

    4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Kesbangpol 1. Pembinaan Sumber Daya Aparatur 106.150.000 90.067.000 84,85 JUMLAH SKPD 106.150.000 90.067.000 84,85 SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja

    1. Bimbingan Teknis / Pembinaan Sumber Daya Manusia 250.000.000 245.625.000 98,25 2. Pengiriman Diklat Dasar Satpol PP 250.000.000 219.775.000 87,91 3. Bintek Peningkatan Kemampuan PPNS 30.000.000 30.000.000 100,00 4. Bintek Penegakan Perda 30.000.000 30.000.000 100,00 5. Kerjasama Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Kota

    Semarang 60.000.000 60.000.000 100,00

    JUMLAH SKPD 620.000.000 585.400.000 94,42 JUMLAH PROGRAM 726.150.000 675.467.000 93,02

    5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Kesbangpol 1. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 2.500.000 2.500.000 100,00 2. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 2.500.000 2.500.000 100,00 3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 3.500.000 3.500.000 100,00 4. Penyusunan RKA dan DPA SKPD 9.000.000 8.400.000 93,33 5. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 32.400.000 32.400.000 100,00 6. Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) 3.000.000 2.900.000 96,67 7. Penyusunan Laporan Renja (Rencana Kerja) 3.000.000 3.000.000 100,00 8. Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung

    Jawaban) 3.500.000 2.850.000 81,43

    9. Penyusunan Program Kerja SKPD 3.000.000 3.000.000 100,00 10. Penyusunan Profil SKPD 3.000.000 3.000.000 100,00

    JUMLAH SKPD 65.400.000 64.050.000 97,94 SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja

    1. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 4.765.000 4.765.000 100,00 2. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 4.765.000 4.765.000 100,00 3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 9.000.000 9.000.000 100,00 4. Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) 8.900.000 8.900.000 100,00 5. Penyusunan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung

    Jawaban) 7.980.000 7.980.000 100,00

    6. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 45.540.000 44.240.000 97,15 7. Penyusunan RKA dan DPA 3.960.000 3.960.000 100,00 8. Penyusunan RKA perubahan dan DPA perubahan 4.840.000 4.840.000 100,00 9. Penyusunan Laporan Renja (Rencana Kerja) 10.910.000 10.910.000 100,00 JUMLAH SKPD 100.660.000 99.360.000 98,71 JUMLAH PROGRAM 166.060.000 163.410.000 98,40

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 4

    Anggaran program pelaksanaan Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri 1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

    Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Kesbangpol 1. Peningkatan Kewaspadaan Kegiatan Tempat Hiburan

    dan Keramaian Umum 60.000.000 56.950.000 94,92

    2. Pengamanan Tertutup Pejabat Negara, Hari Jadi dan Hari Besar.

    115.000.000 115.000.000 100

    3. Penguatan Penghayatan Ideologi Pancasila Bagi Generasi Muda

    42.000.000 38.895.600 92,61

    4. Peningkatan Pemantauan Situasi dan Kondisi Daerah terhadap Potensi Kerawanan Sosial Politik

    124.000.000 124.000.000 100

    5. Pemantauan / Pengawasan Terhadap Kepatuhan Norma-norma dan Aturan bagi WNA

    94.000.000 91.734.100 97,59

    6. Fasilitasi Optimalisasi Stabilitas Keamanan Daerah Melalui Kominda

    120.000.000 120.000.000 100

    7. Peningkatan Kesadaran Bela Negara 132.000.000 124.960.150 94,67 JUMLAH SKPD 687.000.000 671.539.850 97,75 SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja

    1. Pengerahan Linmas 392.440.000 388.634.000 99,03 2. Monitoring dan Evaluasi Administrasi Pos Kamling 100.000.000 96.660.000 96,66 3. Fasilitasi Pelatihan Linmas Yang diselenggarakan Provinsi 25.000.000 23.070.000 92,28 4. Posko Kewaspadaan Linmas 475.180.000 460.770.000 96,97 5. Pembinaan dan Peningkatan SDM Linmas 143.500.000 140.200.000 97,70 JUMLAH SKPD 1.136.120.000 1.109.334.000 97,64 JUMLAH PROGRAM 1.823.120.000 1.780.873.850 97,68

    2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Kesbangpol 1. Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan

    beragama 240.000.000 239.041.250 99,60

    2. Fasilitasi Kegiatan Paguyuban PETAMAS 85.000.000 82.230.000 96,74 3. Kemah Kebangsaan Generasi Muda Pembauran 206.000.000 203.500.000 98,79 4. Pengelolaan Ormas / LSM 71.160.000 61.037.500 85,78 5. Kerjasama Pemda dengan Ormas/ LSM/ Lembaga

    Nirlaba lainnya 50.000.000 48.065.000 96,13

    6. Pemeliharaan Solidaritas dan Kesatupaduan Mmasyarakat Serta Alkulturasi Budaya.

    117.750.000 116.490.400 98,93

    7. Pemberdayaan Korp Pegawai Kota Semarang 500.000.000 308.845.000 61,77 8. Pembinaan Organisasi Kepemudaan / OKP 300.000.000 184.254.800 61,42 9. Sosialisasi Perundang-undangan Bidang Organisasi

    Kemasyarakatan 61.090.000 54.945.000 89,94

    JUMLAH SKPD 1.631.000.000 1.298.408.950 79,61 SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja

    1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai Nilai Luhur Budaya Bangsa

    150.000.000 150.000.000 100,00

    JUMLAH SKPD 150.000.000 150.000.000 100,00 JUMLAH PROGRAM 1.781.000.000 1.448.408.950 81,33

    Keterangan : Dari tabel tersebut dapat dapat dilihat bahwa kegiatan pemberdayaan Korp Pegawai Kota Semarang dan kegiatan pembinaan organisasi kepemudaan / OKP penyerapan anggarannya kurang optimal. Hal ini

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 5

    disebabkan karena anggaran ini merupakan fasilitasi kegiatan bagi KORPRI dan KNPI yang penyerapan anggaranya tergantung kepada aktivitas kedua organisasi tersebut.

    3. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Kesbangpol 1. Pengelolaan Bantuan Hibah 49.000.000 44.347.700 90,51 2. Dialog Interaktif Penguatan Ketahanan Bangsa 46.000.000 45.725.000 99,40 JUMLAH SKPD 95.000.000 90.072.700 94,81 SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja

    1. Peningkatan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Gangguan Trantibmas dan Terjadinya Bencana

    622.076.000 619.201.599 99,54

    2. HUT Linmas 60.000.000 56.196.000 93,66 3. Dukungan Sarana dan Prasarana Pemakaman Anggota

    Linmas Non PNS 53.000.000 53.000.000 100,00

    4. Penegakan Hukum dan HAM 1.591.152.000 1.560.732.800 98,09 JUMLAH SKPD 2.326.228.000 2.289.130.399 98,41 JUMLAH PROGRAM 2.421.228.000 2.379.203.099 98,26

    4. Program pendidikan politik masyarakat Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Kesbangpol 1. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Parpol 75.000.000 66.788.600 89,05 2. Pengelolaan Bantuan Parpol 75.000.000 49.542.500 66,06 3. Pendidikan Politik bagi Masyarakat 236.700.000 217.059.630 91,70 4. Fasilitasi Pendidikan Politik bagi Masyarakat 171.850.000 129.962.050 75,63 5. Penguatan Budaya dan Etika Politik Bagi Aparatur dan

    Element Masyarakat 75.000.000 57.319.100 76,43

    6. Peningkatan dan Penguatan Peran Politik Ormas/ LSM/ Toga dan Toma

    75.000.000 59.334.600 79,11

    7. Fasilitasi Sukses Pilkada Gubernur Jateng 164.900.000 143.756.600 87,18 8. Penertiban Atribut Parpol Peserta Pilkada Gubernur 93.600.000 91.427.000 97,68 9. Fasilitasi Atribut Parpol/Baliho Cagub Cawagub 123.550.000 121.054.450 97,98 JUMLAH SKPD 1.090.600.000 936.244.530 85,85 SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja

    1. PAM TAKSUNG (Perlindungan Masyarakat) 500.000.000 495.446.000 99,09 JUMLAH SKPD 500.000.000 495.446.000 99,09 SKPD: Sekretariat Daerah

    1. Fasilitasi dan sosialisasi hubungan antar lembaga dan refleksi hari otonomi daerah

    100.000.000 87.166.700 87,17

    JUMLAH SKPD 100.000.000 87.166.700 87,17 JUMLAH PROGRAM 1.690.600.000 1.518.857.230 89,84

    5. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    SKPD: Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1. Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi

    Bencana Alam 70.688.000 56.293.000 79,64

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 6

    NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

    REALISASI ANGGARAN

    (Rp)

    PERSEN TASE (%)

    2. Pengadaan Logistik Dan Obat-Obatan Bagi Penduduk Di Tempat Penampungan Sementara

    435.910.000 418.682.000 96,05

    3. Gladi Lapang Penanganan Bencana 176.950.000 156.669.000 88,54 4. Operasional Posko dan Penanganan Bencana Kota

    Semarang 604.073.200 591.177.442 97,87

    5. Penanggulangan dan evakuasi korban bencana 112.170.000 104.000.000 92,72 6. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Penanganan

    Bencana 313.260.000 300.455.000 95,91

    7. Pengkajian dan Verifikasi Serta Evaluasi Rekonstruksi Pra, Pasca Bencana di Wilayah Rawan

    88.605.000 84.705.000 95,60

    8. Monitoring dan Evaluasi Bencana 76.675.000 75.000.000 97,82 9. Pengelolaan Bantuan Korban Bencana 29.350.000 20.910.000 71,24 10 Kelurahan Siaga Bencana 237.522.000 228.748.000 96,31 11. Pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana

    (FPRB) Kota Semarang 75.000.000 75.000.000 100,00

    12. Pengelolaan Bansos Kepada Korban Bencana 50.000.000 - - 13. Percepatan Penanganan Bencana Oleh Tim Reaksi

    Cepat Dan Tim Kaji Cepat 50.000.000 49.550.000 99,10

    JUMLAH SKPD 2.320.203.200 2.161.189.442 93,15 JUMLAH PROGRAM 2.320.203.200 2.161.189.442 93,15

    19.7. PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

    Perencanaan pembangunan Kota Semarang dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 19.8. SARANA DAN PRASARANA

    Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 19.9. PERMASALAHAN 1. Berdasarkan data Pemilu tahun 2009 sampai dengan data Pemilihan

    Gubernur Jawa Tengah tahun 2013, tingkat partisipasi pemilih kecenderungan menurun, hal ini akan berdampak pada turunnya tingkat legitimasi pemilihan umum.

    2. Arus urbanisasi ke Kota Semarang semakin kencang ditandai dengan besarnya jumlah pendatang baru untuk tinggal menetap atau tinggal sementara di wilayah Kota Semarang. Dalam mencari

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 7

    penghidupan, para pendatang baru tersebut sebagian besar tidak mengetahui atau memahami larangan-larangan yang tercantum dalam peraturan daerah Kota Semarang, sehingga mereka cenderung melakukan pelanggaran terhadap peraturan daerah khususnya peraturan tentang pedagang kaki Lima, penyelenggaraan parkir tepi jalan umum, administrasi kependudukan, pelacuran, pengemis, gelandangan dan orang terlantar.

    3. Pertumbuhan pemukiman yang semakin pesat dan jumlah penduduk yang semakin bertambah konsekuensinya membutuhkan anggota Linmas yang semakin banyak sebagai garda terdepan dalam pelayanan bidang keamanan. Karena masyarakat tidak tertarik dan tidak berminat untuk menjadi anggota linmas maka jumlah kebutuhan linmas dengan jumlah pertambahan linmas tidak sebanding mengakibatkan pelayanan bidang keamanan tidak optimal.

    19.10. TINDAK LANJUT 1. Untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum dan

    Pemilihan Kepala Daerah, akan ditingkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan politik dalam arti luas kepada aparatur pemerintah, masyarakat dan partai politik.

    2. Melaksanakan sosialisasi mengenai peraturan daerah secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat khususnya pendatang baru, agar memahami ketentuan dalam peraturan daerah sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran hukum, disamping adanya pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan sebagai upaya penegakan hukum dan pemberian sanksi. Pemberdayaan masyarakat agar turut serta mengawasi dan aktif melaporkan pelanggaran peraturan daerah yang terjadi disekitarnya untuk ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Semarang.

    3. Meningkatkan kesejahteraan anggota linmas dengan pemberian seragam, tali asih/santunan pemakaman dan meningkatkan peran serta Linmas dalam kegiatan pemerintahan sehingga dapat menarik masyarakat untuk bergabung menjadi anggota linmas.

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 8

    20. URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN.

    20.1 KONDISI UMUM

    Pelaksanaan kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tanggannya sendiri oleh Pemerintah Daerah, didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pelaksanaan kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tersebut dilaksanakan menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya , nyata dan bertanggungjawab.

    Otonomi seluas-luasnya mengandung arti bahwa pemerintah daerah diberikan kewenangan yang luas untuk mengatur dan mengurus semua urusan pemerintahan yang dilimpahkan kepada daerah yang meliputi urusan wajib dan urusan pilihan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

    Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip dimana pemerintah daerah didalam menangani urusan pemerintahan yang dilimpahkan kepada daerah yang bersangkutan didasarkan pada tugas, wewenang, dan kewajiban yang secara nyata telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup, dan berkembang sesuai dengan potensi yang ada didaerah. Adapun otonomi yang bertanggungjawab mengandung arti bahwa dalam penyelenggaraan otonomi harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi yaitu untuk memberdayakan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tujuan nasional.

    Salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah Urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Untuk melaksanakan urusan wajib tersebut, Pemerintah Kota Semarang telah memiliki beberapa perangkat pendukung seperti perangkat daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Aparatur Daerah.

    Perangkat daerah pemerintah Kota Semarang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 8 9

    Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kecamatan, dan Kelurahan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Semarang, Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kota Semarang, Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, serta Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang. Selain itu, keberadaan perangkat daerah Pemerintah Kota Semarang yang lainya tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, dan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang.

    Adapun terkait Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, jumlah anggota DPRD Kota Semarang sebanyak sebanyak 50 orang, dengan struktur organisasi yang terdiri dari Pimpinan DPRD yang meliputi Ketua DPRD dan 3 wakil ketua DPRD, Komisi DPRD yang meliputi Komisi, A, B, C, dan Komisi D, serta fraksi DPRD yang meliputi Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fraksi Partai Golkar yang merupakan gabungan dari Partai Golongan Karya dan Partai Hanura, Fraksi Partai Amanat Nasional yang merupkan gabungan dari Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta Fraksi Partai Gerindra yang merupakan gabungan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Sedangkan terkait dengan perangkat pendukung Aparatur Daerah, jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 sebanyak 14.745 orang, dengan tingkat pendidikan S3 berjumlah 4 orang, S2 berjumlah 773 orang, S1 berjumlah 7.415 orang, D3 berjumlah 1.123 orang, D2 berjumlah 1175 orang, D1 berjumlah 141 orang, SLTA berjumlah 3.357 orang, SLTP berjumlah 466 orang, dan SD berjumlah 291 orang. Sedangkan berdasarkan golongan terdiri dari golongan IV berjumlah 4.987 orang, golongan III berjumlah 6.300 orang, golongan II berjumlah 3.106 orang, serta golongan I berjumlah 352 orang.

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 9 0

    20.2 PROGRAM DAN KEGIATAN Kebijakan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

    Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian diarahkan pada peningkatan kualitas produk hukum daerah, kualitas sarana dan prasarana pelayanan publik, serta peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah. Selain itu, kebijakan urusan wajib ini juga diarahkan pada peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan peningkatan kualitas aparatur pemerintah.

    Program- program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian adalah sebagai berikut : a. Program Program Penunjang, yaitu :

    1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran, termasuk peningkatan kualitas pelelangan dengan sistem E procurement.

    2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas

    sarana dan prasarana aparatur dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik, seperti pengadaan dan pemeliharaan kendaraan dinas operasional, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan gedung kantor, serta rehabilitasi dan pemeliharaan gedung kantor.

    3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; Program ini diarahkan pada peningkatan kedisiplinan

    penggunaan pakaian dinas bagi aparatur pemerintah dan Anggota DPRD Kota Semarang.

    4. Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS Program ini diarahkan pada pemberian santunan kematian bagi

    ahli waris PNS yang meninggal dunia. 5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya

    aparatur Pemerintah dan DPRD dalam menunjang tugas tugas kedinasan melalui pelaksanaan bintek dan diklat serta pengiriman peserta bintek / diklat / workshop, termasuk bintek pengadaan barang dan jasa pemerintah.

  • LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

    2 9 1

    6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ;

    Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas akuntabiltas keuangan terutama dalam penyusunan perencanaan anggaran, penyusunan laporan kinerja dan penyusunan laporan keuangan daerah.

    b. Program Program Pelaksanaan Urusan : 1. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat

    Daerah. Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas lembaga

    perwakilan rakyat daerah dalam melaksanakan tugas tugas kedewanan, seperti penetapan Raperda menjadi Perda dan penyerapan aspirasi masyarakat.

    2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan. Program ini diarahkan pada peningkatan kepastian hukum di

    daerah melalui penetapan produk hukum daerah, publikasi dan sosialisasi produk hukum daerah, pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum daerah. pemberian fasilitasi penanganan permasalahan hukum bagi SKPD dan masyarakat kurang mampu di Kota Semarang, serta pembinaan keluarga sadar hukum di daerah.

    3. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah.

    Program ini diarahkan pada peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah melalui peningkatan silaturahmi, dialog, audensi dan koordinasi dengan masyarakat, Muspida, serta dengan pemerintah lain, baik pemerintah daerah lainya, pemerintah pusat, dan pemerintah negara lain.

    4. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah. Program ini diarahkan pada peningkatan kerjasama antara pemerintah Kota Semarang dengan daerah lain baik di dalam maupun diluar negeri, seperti kerjasama Kedungsepur, APEKSI, Citynet Indonesia, Citynet Asia Pasifik, Sister City, dll.

    5. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat. Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan penanganan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik Pemerintah Kota Semarang.