Laporan Pengaruh Konsentrasi Terhadap Titik Didih
-
Upload
siskha-hidayat -
Category
Documents
-
view
890 -
download
13
Transcript of Laporan Pengaruh Konsentrasi Terhadap Titik Didih
LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Kimia Fisik
Disusun oleh :
Nama : Siska Hidayat
NIM : 1211C1052
S1 ANALIS MEDIS (Kelas : B) Tk . I
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG
2013
LAPORAN PRAKTIKUM 1
Judul : Pengaruh konsentrasi NaCl terhadap titik didih
Tanggal : 19 Maret 2013
Tujuan : Mengetahui pengaruh konsentrasi larutan NaCl terhadap titik didih
Teori :
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara
luar (tekanan pada permukaan cairan). Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap
pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari
pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang.Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi
ataupun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut
tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik
didih ( ΔTb ) (Deswanti, 2011).
Kenaikan titik didih ialah keadaan dimana suatu laruatn memiliki suhu ataupun tekanan dari
cairan tersebut sama dengan tekanan diluar dari cairan tadi.kenaikan titik didih terjadi pada
saat Peristiwa mendidih terjadi pada saat tekanan uap jenuh larutan tetsebut sama dengan
larutan luar, yaitu pada kondisi normal pada tekanan udara 1 atm.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Titik Didih
Hasil eksperimen Roult menunjukan bahwa Kenaikan titik didih larutan akan semakin besar
apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut semakin besar. Titik didih larutan akan lebih
tinggi dari titik didih pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan penurunan titik beku pelarut
murni, atau titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik beku pelarutnya. Roult
menyederhanakan ke dalam persamaan
Tb = kb . m
Tb = kenaikan titik didih larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk 1 mol zat
dalam 1000 gram pelarut)
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik didih larutan dengan titik didih
pelarutnya, seperti persamaan :
ΔTb = Tb – Tbº
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat pelarut. Kenaikan
tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut
khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya. Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit
persamaan untuk kenaikan titik didik harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan,
sehingga persamaannya menjadi :
Dimana,
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi (Anonim, 2011)
Titik didih normal (juga disebut titik didih atmospheris) dari sebuah cairan merupakan kasus
istimewa dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmospher di permukaan laut,
satu atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan
membentuk gelembung di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih
yang ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar.
Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25 °C) titik didih air sebesar 100 °C.
Suatu larutan mendidih pada temperatur lebih tinggi dari pelarutnya, selisihnya disebut
kenaikan titik didih larutan. Peralihan wujud suatu zat ditentukan oleh suhu dan tekanan,
contohnya air pada tekanan 1 atm, mempunyai titik didih 1000C dan titik beku 00C. Jika air
mengandung zat terlarut yang sukar menguap, maka titik didihnya akan lebih besar dari
1000C dan titik bekunya lebih kecil dari 00C. Perbedaan itu disebut dengan kenaikan titik
didih (DTb) dan penurunan titik beku (DTf) (Rosenberg, 1992 : 284).
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik didih adalah temperatur
dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam
cairan, berarti selam cairan mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena
tekanan uap adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama.
Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya
menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat
mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya
tekanan atmosfer. Lebih besar tekanan atmosfer, lebih tinggi suhu yang diperlukan untuk
memberikan tekanan uap yang dapat menandinginya. Titik didih pada 1 atm (760 mmHg)
dinamakan sebagai titik didih normal (Brady, 1999 : 540).
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan. Pendidihan adalah
pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu cairan dikatakan mendidih pada
titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer
sekitarnya. Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat diatasi
hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang diikuti penguapan yang
terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul dapat menguap bila dua
persyaratan dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup dekat
dengan batas antara cairan-uap (Petrucci, 2000 : 175).
Sejauh ini kita selalu menganggap bahwa pelarut dan terlarutnya volatil. Tetapi jenis larutan
penting lainnya adalah zat yang terlarutnya tidak volatil. Ada zat terlarut (solvent) yang
sukar menguap (non volatile) tekanan uap dari larutan turun dan ini akan menyebabkan titik
didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk
mendidih, tekanan uap larutan harus sama dengan tekanan udara luar dan untuk itu
temperatur harus lebih tinggi (Petrucci, 1999 : 101).
Alat :
Gelas kimia
Beker glass 250ml
Pipet ukur 10 ml
Botol semprot aquadest
Batang pengaduk
Bunsen
Termometer
Kaki tiga
Statif
Bahan :
Larutan NaCl ( 1%, 2%, 3%, 4%, 5%)
Aquadest
Cara Kerja :
Siapkan alat yang sudah dibilas dengan aquadest, lalu keringkan.
Buat larutan NaCl 2% Dengan cara menimbang sebanyak 2gram NaCl
Masukkan serbuk NaCl kedalam beker glass, lalu tambahkan aquadest sampai volume
100ml
Panaskan dengan menggunakan bunsen, tentukan titik didihnya menggunakan
termometer
Catat titik didihnya tiap konsentrasi.
Data Pengamatan :
a. Tabel kelompok (NaCl 2%) :
Waktu (menit) Temperatur (oC)
0 26
1 27
2 29
3 31
4 34
5 36
6 38
7 40
8 42
9 44
10 46
11 48
12 50
13 51
14 53
15 54
16 56
17 57
18 58,5
19 63
20 68
21 74
22 79
23 82
24 85
25 86
26 88
27 88
28 88
b. Tabel kelas :
Konstanta
Titik Didih (oC)
1%
1. 89
2. 87
2% 1. 81
2. 88
3% 1. 94
2. 74
4% 1. 83
2. 93
5% 1. 94
c. Grafik Kelompok :
Waktu
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Grafik Suhu Terhadap Waktu
d. Grafik Kelas :
Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Kenaikan titik didih ialah keadaan dimana suatu laruatn memiliki suhu ataupun tekanan dari cairan tersebut sama dengan tekanan diluar dari cairan tadi.kenaikan titik didih terjadi pada saat Peristiwa mendidih terjadi pada saat tekanan uap jenuh larutan tetsebut sama dengan larutan luar, yaitu pada kondisi normal pada tekanan udara 1 atm.
Pada percobaan kali ini didapatkan hasil 1% = 88 oC, 2% = 84,5
oC, 3 % = 88
oC, 4% = 88
oC
5% = 94 o
C Pada kenyataannya setelah dibuat grafik, kurvanya tidak terus naik. Maka
disimpulkan bahwa pada percobaan kali ini mengalami kesalahan. Mungkin factor perbedaan
thermometer yang dipakai (raksa, alcohol dll) mungkin juga pengaruh api yang berbeda-beda
(Bunsen, spirtus)
Daftar Pustaka :
id.wikipedia.org/wiki/Titik_didih
heldaluvchemeng.blogspot.com/2011/02/kenaikan-titik-didih.html
78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
1% 2% 3% 4% 5%
Kenaikan Titik Didih