LAPORAN PENELITIAN KIMIA PENGARUH KADAR GARAM TERHADAP PEMBUATAN ES PUTAR
-
Upload
kiecky-kisjaykyumochi -
Category
Documents
-
view
919 -
download
89
description
Transcript of LAPORAN PENELITIAN KIMIA PENGARUH KADAR GARAM TERHADAP PEMBUATAN ES PUTAR
LAPORAN PENELITIAN KIMIA
PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
“PENGARUH KADAR GARAM PADA PEMBUATAN
ES PUTAR”
disusun oleh :
1. Amalia Fadhila Ramadhani (XII IPA 3 / 04)
2. Bias Anggun Wanodya (XII IPA 3 / 07)
3. Dhea Febrina Vianty (XII IPA 3 / 10)
4. Krismonalia Rizki (XII IPA 3 / 17)
5. Narendra Wicaksono (XII IPA 3 / 26)
SMAN 1 Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro Km.2 Wonosobo Telp / Fax. (0286)321155 Wonosobo 56314
Website : sma1wonosobo.sch.id / E-mail : [email protected]
2015
LAPORAN PENELITIAN KIMIA
PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
“PENGARUH KADAR GARAM PADA PEMBUATAN
ES PUTAR”
disusun oleh :
1. Amalia Fadhila Ramadhani (XII IPA 3 / 04)
2. Bias Anggun Wanodya (XII IPA 3 / 07)
3. Dhea Febrina Vianty (XII IPA 3 / 10)
4. Krismonalia Rizki (XII IPA 3 / 17)
5. Narendra Wicaksono (XII IPA 3 / 26)
SMAN 1 Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro Km.2 Wonosobo Telp / Fax. (0286)321155 Wonosobo 56314
Website : sma1wonosobo.sch.id / E-mail : [email protected]
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita memanjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan
rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penyusunan laporan dengan judul “ Pengaruh
Kadar Garam pada Pembuatan Es Putar” dapat terselesaikan dengan lancar.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran kimia kelas XII MIPA-
3 SMA Negeri 1 Wonosobo Tahun Pelajaran 2015/2016.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada guru mata pelajaran kimia
yang telah membimbing serta mengarahkan dalam proses penyusunan laporan ini.
Serta teman-teman XII MIPA-3 yang telah membantu dan berbagi pengalaman
selama penyusunan laporan ini.
Selebihnya dalam laporan ini akan dibahas mengenai Es Putar sebagai
salah satu aplikasi atau pemanfaatan sifat koligatif larutan mulai dari alat dan
bahan, cara membuat, pengaruh kadar garam terhadap pembuatan es putar hingga
konsep penurunan titik beku.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, untuk itu
kami sangat membutuhkan masukan dan kritik dari pembaca demi perbaikan.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................1
D. Hipotesis........................................................................................................2
E. Manfaat Penelitian........................................................................................2
BAB II. KAJIAN TEORI.........................................................................................3
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...............................................................6
A. SETTING PENELITIAN..............................................................................6
B. VARIABEL PENELITIAN..........................................................................6
BAB IV. PEMBAHASAN.......................................................................................7
A. PEMBUATAN ES PUTAR..........................................................................7
B. HASIL PENGUJIAN KADAR GARAM...................................................11
C. PENGARUH KADAR GARAM TERHADAP ES....................................11
D. KONSEP PENURUNAN TITIK BEKU PADA PEMBUATAN ES PUTAR........................................................................................................13
BAB V. PENUTUP................................................................................................15
A. SIMPULAN................................................................................................15
B. SARAN.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan peradaban yang sangat kompleks saat ini tidak
terlepas dari penemuan atau konsep dasar yang kemudian dikembangkan
hingga menghasilkan teknologi modern. Perubahan seperti ini juga terjadi
pada bidang pangan sebagai salah satu sektor penting dalam menunjang
kehidupan masyarakat. Sebagai contoh semakin beraneka ragam bentuk,
rasa, dan tampilan es krim yang beredar di masyarakat. Siapa sangka
bahwa konsep dasar pembuatan es krim yang kini beraneka ragam tersebut
berawal dari pemanfaatan salah satu sifat koligatif larutan yakni penurunan
titik beku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana alat dan bahan untuk membuat es putar?
2. Bagaimana prosedur atau cara membuat es putar?
3. Bagaimana pengaruh kadar garam pada pembuatan es putar?
4. Bagaimana konsep penurunan titik beku dalam pembuatan es putar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat es
putar.
1
2
2. Untuk mengetahui prosedur atau cara membuat es putar.
3. Untuk mengetahui pengaruh kadar garam pada pembuatan es putar.
4. Untuk mengetahui konsep penurunan titik beku dalam pembuatan es
putar.
D. Hipotesis
1. Es putar dibuat dengan menggunakan suatu alat sederhana dan bahan-
bahan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Es putar dibuat dengan cara memutar wadah pembuatan es putar secara
berkala.
3. Kadar garam mempengaruhi kecepatan pembekuan es putar.
4. Konsep penurunan titik beku pada es putar dipengaruhi oleh
banyaknya kadar garam yang ditambahkan.
E. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang alat dan bahan serta cara membuat es
putar.
2. Memberikan informasi tentang pengaruh kadar garam pada pembuatan
es putar.
3. Memberikan informasi tentang konsep penurunan titik beku dalam
pembuatan es putar.
BAB II
KAJIAN TEORI
Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya
interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat
fisis dari komponen-komponen penyusun larutan tersebut. Salah satu sifat yang
diakibatkan oleh adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut adalah sifat
koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya
dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, dan tidak
dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut. Salah satu sifat kolegatif larutan adalah
penurunan titik beku larutan( ΔT f ).
Penurunan Titik Beku Larutan ( ΔT f ).
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan
uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.
Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat
terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan
memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya
diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan
tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah.
3
4
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku
larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C. Kemudian dengan adanya zat
terlarut misalnya saja garam yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di
bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh
masuknyasuatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak
murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak
antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik
menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut
akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang,
akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu
yang lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku
pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut
disebut penurunan titik beku (∆Tf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan
hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf),
dinyatakan dengan persamaan :
∆Tf = Kf m atau ∆Tf = Kf (n x 1000/p)
Dimana :
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
5
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan
penurunan titik bekunya atau Tf = Tfo - ∆Tf.
Grafik penurunan titik beku air dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
- Waktu : Sabtu, 22 Agustus 2015 pukul 11.00 WIB
- Tempat : Karang Kajen Rt.03 Rw.03 Wonosobo Timur, Wonosobo
B. Variabel Penelitian
- Variabel Bebas : Kadar garam
- Variabel Terkontrol : Es Batu
- Variabel Terikat : Kecepatan penurunan titik beku
6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembuatan Es Putar
1. Bahan dan Alat
a) Es batu (yang sudah dipecah) secukupnya
b) Minuman bubuk kemasan (Pop Ice)
c) Air
d) Garam
e) Toples plastik
f) Plastik
g) Sendok
h) Gelas
i) Karet gelang
2. Langkah Kerja
a) Menyiapkan bahan dan alat.
b) Menuang air ke dalam plastik secukupnya.
7
8
c) Menambahkan minuman bubuk kemasan (pop ice) ke dalam plastik
berisi air dengan kadar disesuaikan dengan banyaknya air.
d) Mengikat plastik dengan kencang dan memastikan plastik tidak
bocor, kemudian mencampur minuman bubuk kemasan dengan air
hingga larut dan tercampur merata dengan mengocok atau
menggoyang-goyangkan plastik tersebut.
9
e) Memasukkan es batu ke dalam toples plastik.
f) Meletakkan plastik berisi larutan pop ice ke dalam toples berisi es
batu.
10
g) Memulai melakukan pengujian penurunan titik beku pada es batu
sebanyak 2 kali dengan menambahkan garam dengan takaran yang
berbeda dari masing-masing pengujian. Pengujian pertama dilakukan
dengan menaburkan garam sebanyak 5 sendok teh pada permukaan
es batu dalam toples secara merata.
h) Memutar dan menggoyang-goyangkan toples dengan cepat hingga
larutan pop ice dalam plastik mengalami pembekuan.
11
i) Mengeluarkan larutan pop ice yang sudah membeku dan mengeras
menjadi es krim.
j) Melakukan langkah yang sama pada pengujian pertama dengan
penambahan garam sebanyak 12 sendok teh.
k) Membandingkan hasil pengujian pertama dan kedua yang terjadi
akibat pengaruh kadar garam yang ditambahkan.
B. Hasil Pengujian Kadar Garam
Pengujian Kadar garam yang ditambahakan Waktu yang diperlukan untuk membekukan es
Pengujian 1 5 sendok teh 5 menit
Pengujian 2 12 sendok teh 2 menit
C. Pengaruh Kadar Garam pada Es
Pembuatan es putar memerlukan suhu yang kurang dari 0 °C agar
larutan pop ice dapat membeku menjadi es krim. Dalam proses
pembuatannya, larutan pop ice yang telah dimasukkan dalam plastik
12
dikelilingi oleh banyak pecahan es batu kemudian diputar dan digoyang-
goyangkan. Namun, temperatur normal pada es batu tersebut hanya mencapai
0 °C. Es batu yang sudah terkena kontak langsung dengan udara akan
mengalami kenaikan suhu sehingga akan meleleh dan mengakibatkan larutan
pop ice tidak akan mengeras menjadi es krim yang padat. Sedangkan suhu
minimal yang diperlukan untuk membuat es krim adalah -3 °C.
Untuk mencapai suhu hingga -3 °C, dapat dilakukan dengan
penambahan garam (NaCl). Garam dapat menurunkan suhu lelehan es batu.
Ketika garam ditaburkan ke dalam lelehan es batu, terjadi reaksi kimia antara
garam dan air. Garam akan larut dengan air sehingga menimbulkan larutan
garam. Akibatnya muncul kristal-kristal es yang terapung dalam larutan
garam. Dalam hal ini juga terjadi perpindahan kalor. Larutan garam
menyerap kalor dari larutan pop ice. Kemudian kalor pada larutan garam akan
diserap oleh es sehingga larutan garam menjadi lebih dingin dan mengalami
penurunan suhu. Dengan kata lain, larutan pop ice tersebut menjadi
dikelilingi oleh larutan garam yang bersuhu kurang dari 0 °C sehingga
larutan pop ice akan dapat membeku dan mengeras menjadi es krim.
Kadar garam yang ditambahkan pada es batu menjadi salah satu faktor
utama dalam kecepatan penurunan suhu. Semakin banyak kadar garam yang
ditambahkan maka semakin mudah pula es krim membeku dan mengeras.
Semakin sedikit kadar garam maka es krim akan membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk mengeras.
13
D. Konsep Penurunan Titik Beku pada Pembuatan Es Putar
Penambahan zat terlarut ke dalam air menyebabkan terjadinya
penurunan titik beku. Zat terlarut yang ditambahkan pada pembuatan es putar
adalah garam (NaCl). Keberadaan partikel-partikel garam menghalangi
proses pengaturan molekul-molekul dalam pembentukan susunan kristal
padat sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan
kristal padat dari fase cairnya.
Besarnya penurunan suhu juga larutan dipengaruhi oleh molalitas zat
terlarut yang ditambahkan. Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam
gram pelarut. Dalam penelitian pembuatan es putar di atas menunjukkan
bahwa molalitas garam berbanding lurus dengan penurunan titik beku larutan.
Penambahan garam dengan molalitas yang lebih besar memerlukan waktu
singkat untuk membekukan es karena suhu mengalami penurunan yang lebih
besar pula, sebaliknya penambahan garam dengan molalitas yang lebih kecil
memakan waktu yang cukup lama.
Di samping itu, zat terlarut yang ditambahkan adalah berupa larutan
elektrolit. Larutan elektrolit memiliki penurunan suhu yang lebih besar
dibandingkan dengan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit akan
mengalami ionisasi dalam air. Keberadaan derajat ionisasi pada larutan
elektrolit akan meningkatkan jumlah partikel zat terlarut (NaCl). Sifat
koligatif larutan elektrolit tersebut dapat dirumuskan dengan faktor Van’t
Hoff :
i = {1 + (n-1)α}
14
Ket : n = jumlah mol partikel setelah ionisasi
α = derajat ionisasi
Maka rumus penurunan titik beku larutannya menjadi :
∆Tf = Kf m i
Ket : ∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan titik beku molal
I = faktor Van’t Hoff
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Es putar dapat dibuat dengan proses yang sederhana, yaitu memutar
dan menggoyangkan wadah berisi larutan (adonan) es krim yang didinginkan
dengan bongkahan es batu di sekelilingnya dan menaburkan sejumlah garam.
Garam sangat berperan penting pada tahap pengerasan atau pembekuan es
krim. Di dalam proses pengerasan atau pembekuan es putar tersebut terjadi
reaksi kimia antara garam dan air serta perpindahan kalor antara adonan es
krim, larutan garam, dan es batu. Reaksi kimia dan perpindahan kalor tersebut
muncul pada waktu yang singkat apabila pada saat memutar dan
menggoyangkan wadah es krim dilakulan dengan kecepatan yang tinggi.
Ada keterkaitan antara es putar dengan sifat koligatif larutan. Pada
saat penaburan garam, temperatur normal es batu atau lelehan es mengalami
penurunan. Besarnya penurunan bergantung pada kadar garam yang
ditambahkan. Makin banyaknya kadar garam yang ditambahkan pada es,
makin besar pula penurunan suhu yang terjadi dan sebaliknya. Di samping
itu, sifat koligatif larutan elektrolit selalu lebih besar daripada sifat koligatif
larutan non elektrolit. Zat terlarut yang ditambahkan pada es batu adalah
garam (NaCl) yang merupakan senyawa elektrolit biner. Dengan demikian,
penurunan suhu yang terjadi pada pembuatan es putar ini relatif besar.
15
16
B. Saran
1. Untuk membuat es putar tidak perlu menggunakan alat atau mesin khusus
karena kami dapat membuatnya dengan alat dan bahan serta cara yang
sederhana.
2. Bahan utama untuk membuat adonan es krim tidak harus menggunakan
bahan adonan es krim pada umumnya karena kami memilih dengan
menggunakan minuman bubuk kemasan dengan harga yang lebih murah
sebagai bahan adonan es krimnya.
DAFTAR PUSTAKA
Priyambodo Erfan., Dyah Rufaida Anis., Qurniawati Annik., dan Margiyani, Elly. 2015.Buku Siswa Kimia Untuk SMA/MA kelas XII. Klaten. Intan Pariwara.
http://www-supadi.blogspot.com/2012/06/pengaruh-penambahan-garam-pada-es.htmlhttp://fonaindo.blogspot.com/2011/12/pengaruh-penambahan-nacl-pada-pembuatan.html
17