LAPORAN PENELITIAN -...

168
1 LAPORAN PENELITIAN PROGRAM ECO CAMPUS DALAM PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA UNIVERSITAS KONSERVASI OLEH: MASLIKHAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) 2013

Transcript of LAPORAN PENELITIAN -...

Page 1: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

1

LAPORAN PENELITIAN

PROGRAM ECO CAMPUS DALAM PENDIDIKAN

UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PADA UNIVERSITAS KONSERVASI

OLEH:

MASLIKHAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

(P3M)

2013

Page 2: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

2

ABSTRAK

MASLIKHAH, 2013. Penelitian Unggulan STAIN Salatiga. Program Eco Campus

Dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan pada Universitas Konservasi.

STAIN Salatiga.

Key Words: Eco Campus, Pendidikan, Pembangunan Berkelanjutan

Penelitian ini untuk mengetahui perencanaan pendidikan lingkungan hidup pada

program eco campus dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada

universitas konservasi, Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup kebijakan program

eco campus dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas

konservasi, Hambatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco

campus dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas

konservasi.

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian

kualitatif. Tempat penelitian di Unnes Semarang Jawa Tengah. Waktu penelitian

dilaksanakan selama enam bulan dari Juni sampai Desember 2013. Jenis dan

pendekatan penelitian adalah field research. Subyek penelitian adalah mahasiswa dan

tim lembaga pengembang konservasi Unnes. Sumber data dari unsur 3 P, yang

meliputi person, paper, dan place. Teknik Pengumpulan data dengan menggunakan

wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisis data dengan reduksi data,

penyajian data, dan display data. Pengecekan keabsahan data dengan mendasarkan

pada kriteria derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian.

Hasil penelitian menunjukkan perencanaan pendidikan lingkungan hidup pada

program eco campus dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada

universitas konservasi melalui perkuliahan pada mata kuliah pendidikan lingkungan

hidup dan integrasi mata kuliah lain pada setiap fakultas. Di samping itu juga melalui

pendidikan dan latihan di luar perkuliahan untuk mendukung 7 (tujuh) pilar

konservasi yang disebut sebagai bagian dari eco campus. Tujuh pilar tersebut antara

lain arsitektur hijau dan transportasi internal, biodiversitas, energi bersih, seni budaya,

kaderisasi konservasi, kebijakan nirkertas, dan pengolahan limbah. Perencanaan

pendidikan lingkunga hidup melalui prosedur perencanaan, pengembangan,

monitoring, tata kelola, dan evaluasi. Pelaksanaan dengan menggunakan siste

perkuliahan yang tepat dari sisi materi, metode, media, dan sistem evaluasi. Hambatan

pelaksanaan terdapat pada administrasi, sistem manajemen, pendanaan, dan kesadaran

yang rendah, sarana dan prasarana yang kurang memadai, dan kebijakan Unnes

sebagai universitas konservasi belum dapat didukung dan diterima oleh

lembaga/institusi lain.

Page 3: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

3

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M)

JL. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Faks 323433 Salatiga 50721

PENGESAHAN

Judul Penelitian

PROGRAM ECO CAMPUS DALAM PENDIDIKAN

UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PADA UNIVERSITAS KONSERVASI

Ketua Peneliti : MASLIKHAH

Tema : Pendidikan

Jenis Penelitian : Kualitatif

Klasifikasi : Penelitian Unggulan

Waktu Penelitian : Enam Bulan (Juni s.d Desember 2013)

Besar/Sumber Dana : ………./DIPA STAIN Salatiga

tahun 2013

Salatiga, 19 Desember 2013

Kepala P3M

Dr.Adang Kuswaya, M.Ag

NIP 19720531 199803 1 002

Page 4: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

4

SURAT PERNYATAAN

yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : MASLIKHAH

NIP : 19700529 200003 2 001

Golongan/Pangkat : IV/a (Lektor Kepala)

Jabatan : Peneliti

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa, penelitian dengan judul:

PROGRAM ECO CAMPUS DALAM PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN PADA UNIVERSITAS KONSERVASI

telah dilaksanakan sesuai dengan kaidah dan etika penelitian di STAIN Salatiga. Laporan

penelitian ini merupakan karya saya sendiri, dan kutipan yang diterakan ditandai dengan

citasi yang dituliskan dalam daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan

sesungguhnya, apabila di kemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi hukum yang berlaku.

Dinyatakan di : Salatiga

Tanggal : 19 Desember 2013

Peneliti

M A S L I K H A H

19700529 200003 2 001

Page 5: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

5

KATA PENGANTAR

Peneliti hanya bisa sampaikan syukur tak berbilang atas nikmat-nikmat yang Allah swt

gulirkan untuk peneliti, sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dan laporan ini dapat

disampaikan meskipun tidak dapat tercapai sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.

Secara khusus peneliti sampaikan sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Agung

Muhammad saw sebagaimana titah Al-quran yang suci: innallaha wamalaikatahu yushollina

alannabiy, ya ayuhalladzina amanu shollu alaihi wasallimu taslima.

Penelitian ini dilakukan atas dasar pengamatan peneliti tentang pelaksanaan pendidikan

lingkungan hidup di Unnes yang memiliki visi dan misi untuk menggalakkan program eco

campus sebagai Universitas Konservasi dengan 7 (tujuh) pilar konservasi. Unnes sebagai

universitas konservasi memiliki karakteristik yang berbeda dengan perguruan tinggi di

Indonesia, sekalipun. Implementasi eco campus yang ada di Unnes tidak sekadar sebagai

motto, tetapi sangat implementatif yang didukung oleh Rektor sebagai vocal point dan

seluruh sivitas akademika sebagai kader konservasi. Meskipun demikian, masih ada beberapa

hal yang perlu dipelajari bersama agar mendapatkan perhatian yang memadai dari lembaga

terkait dan rektorat.

Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat dilaporkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di STAIN Salatiga. Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik

atas bantuan beberapa pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Peneliti hanya

memanjatkan doa mudah-mudahan Allah berkenan melebihkan segala sesuatunya bagi

beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam pelaksanaan

penelitian ini. Secara khusus peneliti sampaikan terima kasih kepada Ketua STAIN Salatiga

beserta Pembantu Ketua atas kebijakan yang ditetapkan sehingga penelitian Unggulan ini

Page 6: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

6

mendapatkan dana yang memadai. Kepada Kepala P3M dan kepala Kepegawaian dan

Keuangan kami sampaikan terima kasih.

Segala keterbatasan sistematika, contents dan sequences dalam laporan penelitian ini

kami akui sepenuhnya. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan

dengan topik penelitian ini, harapannya penelitian dengan topik ini menjadi inspirasi bagi

orang lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam untuk menemukan variasi

pembentukan karakter peduli dan cinta lingkungan melalui pendidikan lingkungan hidup

untuk pembangunan berkelanjutan.

Salatiga, 19 Desember 2013

Peneliti

Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si

DAFTAR ISI

Page 7: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

7

Abstrak .......................................................................................................................... ii

Lembar Pengesahan ...................................................................................................... iii

Surat Pernyataan ........................................................................................................... iv

Kata Pengantar .............................................................................................................. v

Daftar Isi ....................................................................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori ........................................................................................ 13

1. Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................................. 13

2. Pembangunan Berkelanjutan ................................................................ 54

3. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan .................................. 64

4. Program Eco Campus ........................................................................... 70

B. Temuan Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................... 83

1. Pembangunan Berkelanjutan ............................................................... 83

2. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan ................................... 84

3. Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................................. 86

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 88

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu .................................................................................... 95

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................................. 95

C. Subyek Penelitian ....................................................................................... 96

D. Sumber Data ............................................................................................... 97

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 98

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 99

G. Pengecekan Keabsahan Data .................................................................... 100

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 101

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 101

B. Pembahasan ............................................................................................... 148

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 155

A. Kesimpulan ................................................................................................ 200

B. Saran ........................................................................................................... 156

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 157

Page 8: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena lingkungan yang ekstrim menimbulkan keresahan banyak pihak. Fenomena

lingkungan yang ditandai dengan suhu bumi yang sangat panas, anomali cuaca yang tidak

dapat diprediksikan dengan tepat yang dialami oleh seluruh negara memberikan dampak

sistemik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Fenomena ini menjadikan beberapa pakar

di berbagai disiplin ilmu mencoba membuat prediksi yang akan terjadi pada kurun waktu

tertentu di masa yang akan datang. Beberapa orang merasa pesimis dengan fenomena

lingkungan yang terjadi sekarang ini. Golongan yang pesimistis memberikan gambaran

bahwa perjalanan hidup ini bagaikan orang yang sedang menggunakan kapal dengan bekal

terbatas untuk perjalanan yang sangat jauh. Perjalanan panjang harus diprediksikan dengan

baik pada perbekalan yang terbatas. Golongan yang pesimis harus dapat mengatur perbekalan

dengan perjalanan jauh agar dapat bertahan hidup. Golongan yang pesimis mentransfernya

dengan mengatur sumber daya alam dengan baik agar tetap sustainable untuk generasi yang

akan datang.

Kerusakan alam dan lingkungan hidup yang lebih dahsyat bukanlah disebabkan oleh

proses penuaan alam itu sendiri, tetapi justru diakibatkan oleh tangan-tangan yang selalu

berdalih memanfaatkannya, yang sesungguhnya adalah mengeksploitasi tanpa

memperdulikan kerusakan lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

menjadikan manusia semakin besar dalam mengeksplotasi lingkungan alam. Menggunakan

teknologi yang ditemukan oleh manusia menjadikan manusia mengeruk sumber daya alam

hingga di dasar laut dan pucuk gunung. Kekuatan manusia untuk menggunakan teknologi

dalam mengekploitasi lingkungan menjadikan manusia seakan-akan hanya memanfaatkan

tanpa memperdulikan dengan hak-hak makhluk hidup lainnya. Padahal, manusia tetap

Page 9: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

9

membutuhkan makhluk hidup lain dalam berbagai kepentingan sebagaimana dikonsepkan

oleh Hamm dan Pandurang (1998: 148) bahwa despite the development of technologies to

control our enviroment, we human beings are still dependent on the same environmental

condition that support both ourselves and all other animal species on the planet. These

include such life sustaining requisites as gravity, the warmth and energy of the sun,

atmospheric protection from cosmic radiation, air, water, and food, to name but a few.

These, along with innumerable other components, represent and integrated an balanced

system on which we all depend. Oleh karena itu, perilaku manusia dinyatakan secara khusus

sebagai unsur penting yang mempengaruhi kualitas sumber daya alam. Manusia menjadi

unsur paling dominan di alam ini, sebagaimana dikonsepkan oleh Shrivastava dan Ranjan

(2005: 65) bahwa Human, too, accupy a position in the flow of energy through the biosphere

and must necessarily interact with thousands of other species of plants and animals. There is

a temporal and spatial variation in the relationship between human and environment.

Initially humans concidered the environment to be dominant while now environment get

declined and human being is dominant. Sebagai unsur dominan, maka kualitas manusia

menjadi isu sentral dalam upaya penyelamatan lingkungan dan sumber daya alam (SDA).

Lebih lanjut disampaikan oleh Shrivastava and Ranjan (2005: 65) bahwa Human resouces

are most important resources of nation. The number of persons living in nation does not give

an indication of the human resources available, as many of them may be illiterate or do not

posses skills or any adequate training for development of natural resources. Hence

development of human resources is essential. This involves not only general education which

develops an awakening only among the people but also imparting of skills in the use of

mechanical power and mechanics for development of different resources.

Hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai

bagian dari hak asasi manusia menjadi terpenuhi apabila manusia mampu menjaga kualitas

Page 10: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

10

SDA. Kualitas SDA akan tetap terjaga dengan baik manakala manusia memiliki pengetahuan

yang memadai arti pentingnya SDA bagi kesejahteraan manusia sekarang dan yang akan

datang. Pengetahuan itu hanya dapat diperoleh melalui pendidikan, baik pendidikan formal,

informal, maupun non formal. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan diharapkan dapat

menjadi mediator antara masyarakat, dunia pendidikan, dan dunia usaha. Manusia memiliki

hak atas lingkungan yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia. Sebagaimana

dituangkan dalam Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(UPPLH) No 32 tahun 2009 bahwa setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan

sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia. Sebagai hak asasi manusia, maka lingkungan itu

harus dapat dijaga agar dapat memberikan yang baik dan sehat. Agar lingkuungan tetap

terjaga kondisi baik dan sehat itu, maka lingkugnan tidak dapat melakukan purifikasi dengan

cepat dan baik tanpa dibantu oleh usaha secara bersama antar manusia. Oleh karena itu,

mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan hidup menjadi hak asasi mansuai yang sangat

diperlukan oleh semua lapisan masyarakat agar bersama-sama mengupayakan penyelamatan

dan pelestarian lingkungan hidup secara kolektif melalui jalur pendidikan. Piagam Bumi

dalam Mangunjaya (2008: 86) mengamanatkan bahwa untuk menyelamatkan lingkungan

dengan cara mengintegrasikan pengetahuan, nilai-nilai keahlian yang berkelanjutan ke dalam

pendidikan formal dan pembelajaran seumur hidup. Kebijakan PLH ini merupakan kebijakan

dasar sebagai arahan bagi semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan

dan pengembangan PLH di Indonesia. PLH ini perlu segera dilakukan mengingat UUPLH

nomor 32 tahun 2009 Bab X Pasal 65 Ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk

mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses

keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat (UUPLH, 2009:

44). Pada pasal 65 Ayat (4) Setiap orang berhak untuk berperan dalam Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup sesuai peraturan Peraturan Undang-undangan (UUPLH,

Page 11: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

11

2009: 44). Pada pasal 67 dinyatakan dengan jelas bahwa setiap orang berkewajiban

memelihara kelestarian fungsi lingkungan serta mengendalikan pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan hidup. Pasal 69 Ayat (1) (a) UUPLH. Setiap orang dilarang melakukan

perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Pendidikan lingkungan hidup sebagai bidang ilmu yang multidisiplin diberlakukan

dalam rangka mengembangkan pengetahuan, kesadaran, sikap, nilai-nilai dan keterampilan.

Hal ini memungkinkan masyarakat untuk berkontribusi lebih bermakna dalam menjaga dan

meningkatkan kualitas lingkungan. Gerakan cinta lingkungan melalui pendidikan lingkungan

merupakan langkah penting untuk mendapatkan pengetahuan tentang konsep-konsep yang

diperlukan untuk memahami dan menghargai hubungannya antara manusia, budaya dan

lingkungan biofisiknya. Pendidikan lingkungan juga mencakup praktek dalam pengambilan

keputusan dan perumusan kode etik yang mengatur perilaku manusia dengan lingkungan.

Pendidikan lingkungan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan

warga negara yang dapat mengetahui kemampuan lingkungannya agar dapat bersaing dalam

perekonomian global dalam rangka memenuhi hak dan tanggung jawab anggota masyarakat

sebagaimana diteorikan oleh Chaudhry, Shukla, dan Pandey. Konsep Chaudhry, (2010: 30)

menyebutkan tentang pendidikan lingkungan bahwa environmental education is

multidisciplinary in nature with respect to learning and developing knowledge, awareness,

attitudes, values and skills. This enables society to contribute more meaningfully to

maintaining and improving the quality of its surroundings. Environmental action is the next

important step in the process. Shukla and Nasdeshwar Sharma (1996: 82) mendefinisikan

environmetal education is the process of recognising value and clarifying concepts in order

to develop skill and attitude necessary to understand and apreciate the interrelatedness

among man, his culture and his biophysical surroundings. Environmental education also

entails practice in decision making and self formulation of a code of behaviour about issues

Page 12: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

12

concerning environmental quality. Sedangkan Pandey (2010: 7) As defined in the national

project for excellence in environmental education, environmental education is a process that

aims to develop an environmentally literate citizenry that can compete in our global

economy, has the skills, knowledge and inclinations to make well-informed choices and

exercises the rights and responsibilities of members of a community.

Hubungan partisipatif antara pemerintah dengan masyarakat, pemerintah dengan dunia

usaha, pemerintah dengan dunia pendidikan, dunia usaha dan dunia pendidikan, masyarakat

dan dunia usaha menjadi pasangan yang dipersyaratkan untuk kebangunan prinsip ecological

awareness. Partisipasi yang ideal dibutuhkan prinsip interaksi timbal balik antara masyarakat,

pemerintah, dunia pendidikan, dan dunia usaha. Pemerintah menyusun regulasi bagi dunia

usaha agar dapat menjaga lingkungan dan dan makhluk hidup lain agar tetap mendapatkan

hak atas lingkungan hidup yang baik. Pemerintah, dunia pendidikan, dan dunia usaha dengan

masyarakat saling memberi dukungan untuk menjaga kualitas dan fungsi lingkungan hidup

melalui pendidikan lingkungan hidup.

Prinsip interaksi tersebut diupayakan untuk meningkatkan kualitas manusia,

melestarikan vitalitas dan keanekaragaman bumi agar pembangunan dapat berlanjut,

meminimalisir penciutan sumberdaya alam, mengubah kelangkaan menjadi kemelimpahan,

dan berorientasi pada keberlanjutan terhadap daya dukung alam dan lingkungan. Harapan

yang diinginkan adalah kelestarian fungsi lingkungan bagi kelangsungan hidup secara baik

bagi manusia di masa sekarang dan generasi yang akan datang.

Isu pelestarian lingkungan hidup merupakan isu global yang tidak dapat ditawar lagi.

Pentingnya pelestarian lingkungan hidup membuat isu ini menjadi pusat perhatian dalam

berbagai program yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga swadaya

masyarakat. Perguruan tinggi sebagai jenjang pendidikan tertinggi memegang peranan

penting dalam mewujudkan terciptanya pembangunan berkelanjutan di suatu negara.

Page 13: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

13

Perguruan tinggi sebagai wadah peningkatan kemampuan akademis mahasiswa memiliki

peluang besar dalam mengembangkan pengetahuan, pengalaman, sikap, dan keterampilan

dengan mengarusutamakan pelestarian lingkungan.

Perguruan Tinggi merupakan lembaga untuk menghasilkan pemikir dan perintis

kemajuan ilmu dan teknologi, untuk itu diupayakan dapat mempersiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang

dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian, mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian

serta mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lebih

dari itu, peguruan tinggi memiliki menanggung tanggung jawab yang mendalam untuk

meningkatkan kesadaran, pengetahuan, teknologi dan alat untuk menciptakan masa depan

yang ramah lingkungan. Hal ini karena perguruan tinggi memiliki semua keahlian yang

diperlukan untuk mengembangkan kerangka kerja intelektual dan konseptual untuk mencapai

tujuan ini. Perguruan Tinggi harus memainkan peran yang kuat dalam pengembangan,

penelitian pendidikan, kebijakan, pertukaran informasi, dan membangun partisipasi

masyarakat untuk membantu menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Sebagaimana

diungkapkan oleh Pandey dan Vedak (2010: 6) bahwa: Universities bear profound

responsibilities to increase the awareness, knowledge, technologies and tools to create an

environmentally sustainable future. Universities have all the expertise necessary to develop

the intellectual and conceptual framework to achieve this goal. Universities must play a

strong role in the education, research, policy development, information exchange and

community outreach to help create an equitable and sustainable future. Peran perguruan

tinggi untuk melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat berdasarkan

dasar hukum yang berlaku. Beberapa dasar hukum yang mendukung pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan di perguruan tinggi, dasar hukum tersebut adalah Undang-

Page 14: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

14

undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 24 ayat (1) dalam

penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, pada perguruan tinggi

berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan. Pasal

24 ayat (2) Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai

pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian pada

masyarakat. Pasal 38 ayat (3) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan

tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap

program studi. Pasal 38 ayat (4) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi

dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar

nasional pendidikan untuk setiap program studi. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 56 ayat (2) Setiap orang

berhak mendapatkan Pendidikan Lingkungan Hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan

akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pasal 67

Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta

mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pasal 9 ayat (3) menyatakan

bahwa “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tinggi Program Sarjana dan Diploma wajib

memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan serta mata kuliah statistika

dan/atau matematika”.

Melalui tiga pilar (Tridharma) Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat, maka perguruan tinggi menjadi tombak pembangunan yang

berkelanjutan. Pendidikan dapat memberikan fungsi untuk mengubah manusia menjadi

orang yang lebih baik. Perubahan dalam pengetahuan, nilai-nilai, perilaku dan gaya hidup

yang diperlukan untuk mencapai kesinambungan dan stabilitas negara. Melalui pendidikan

merupakan cara terbaik dan efektif dalam upaya untuk mencapai pembangunan

Page 15: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

15

berkelanjutan. Penerapan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di perguruan tinggi

di Indonesia dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan ke dalam tiga fungsi utama perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menyokong

pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi melalui pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan adalah menjadikan perguruan tinggi sebagai kampus yang berkelanjutan, yaitu

kampus yang memegang prinsip-prinsip kepedulian untuk pelestarian lingkungan.

Implementasi upaya tersebut terakumulasi dalam program eco campus/green campus.

Beberapa istilah mengikuti isu-isu lingkungan antara lain green school, green house,

green kitchen, green hotel, green hospital, green industry, green campus/eco campus, dan

lain sebagainya. Beberapa istilah tersebut memiliki visi yang sama untuk melaksanakan tugas

dan fungsinya masing-masing yang berorientasi pada upaya untuk menjaga kelestarian

lingkungan, dengan meminimalisir dampak yang dapat merugikan dan merusak lingkungan

hidup.

Green campus/eco campus merupakan salah satu program untuk mewujudkan

terciptanya suatu kampus yang berkelanjutan. Kampus yang berkelanjutan pada dasarnya

merupakan kampus yang dapat mengintegrasikan konsep berwawasan lingkungan ke dalam

setiap komponen kehidupan kampus. Kampus memiliki dua komponen utama yaitu

komponen Tridharma Perguruan Tinggi dan manajemen kampus. Green campus/eco campus

menjadi tempat pendidikan lingkungan, praktek pelestarian dan pemeliharaan lingkungan

yang harmoni. Pelaksanaan Green campus/eco campus dibedakan menjadi dua komponen

utama yaitu Tridharma Perguruan Tinggi dan manajemen kampus (Kementerian Negara

Lingkungan Hidup dan UI, 2011). Program Green campus/eco campus diusahakan dapat

mengintegrasikan pengelolaan dan perlindungan lingkungan ke dalam Tridharma Perguruan

Tinggi.

Page 16: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

16

Green campus/eco campus bukan berarti fisik harfiah kampus saja yang penuh dengan

tanaman hijau, baju hijau, cat bangunan serba hijau, rumput yang hijau, slogan-slogan yang

bermuatan peduli lingkungan, namun komponen-komponen lain yang ada dikampus juga

harus menunjukkan konsep hijau yang berarti berorientasi pada kepedulian terhadap

lingkungan. Oleh karena, itu suatu kampus yang bertekad untuk menjadi green campus harus

mengintegrasikan konsep green campus/eco campus ke dalam kedua komponen utama

kehidupan kampus tersebut. Diharapkan dengan diintegrasikannya konsep green campus/eco

campus ke dalam kedua komponen utama kehidupan kampus berupa pendidikan, penelitian,

dan pengabdian masayarakat dapat terwujud dengan baik. Pelaksanaan Tridharma Perguruan

Tinggi ini menjadi tolok ukur keberhasilan dalam menunjukkan program perguruan tinggi

yang berorientasi pada konsep green campus/eco campus akan terwujud.

Green campus/eco campus merupakan sebuah media belajar di kampus yang bertujuan

untuk memprediksi kemungkinan untuk menjaga lingkungan agar lingkungan di sekitarnya

menjadi hijau dengan konsep utama menjaga kelestarian lingkungan. Sebagaimana diteorikan

oleh Gobinath dan Mahendran (2010: 21) Eco campus is a study was conducted aimed to

predict the possibilities of maintaining the greener environement inside the university campus

which main concept of environmental sustainability within the campus. Green campus/eco

campus di dalamnya terdapat berbagai kriteria dan indikator yang harus dipenuhi untuk

mewujudkan suatu perguruan tinggi yang benar-benar green campus. Pelaksanaan program

green campus/eco campus harus selalu dipantau, sehingga green campus/eco campus yang

diinginkan benar-benar terwujud dan tidak hanya sekadar slogan belaka. Oleh karena itu,

maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi baik yang dilakukan oleh internal kampus

maupun pihak luar.

Civitas akademika di perguruan tinggi berpotensi mempengaruhi cara pandang

masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Lulusan perguruan tinggi pada fakultas tertentu

Page 17: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

17

akan dipersiapkan untuk memasuki pasar kerja dan tampil dengan kemampuan untuk

mendukung ekonomi hijau dan sebagai pembawa ide-ide segar dalam mewujudkan ekonomi

hijau (green economic). Di samping itu lulusan perguruan tinggi tertentu juga akan menjadi

guru yang akan menjadi tenaga pendidik di semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan

anak usia dini hingga sekolah menengah atas serta pendidkan tinggi. Pengetahuan guru

tentang prinsip pembangunan berkelanjutan akan ditransfer kepada anak didiknya sehingga

dapat tercipta generasi-generasi yang berbudaya lingkungan dan memahami prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan.

Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan meliputi bidang ekonomi, sosial, dan

lingkungan, yang berada dalam keadaan harmonis. Selama ini pembangunan berkelanjutan

berorientasi pada kemampuan sumber daya alam dan lingkungan untuk mendukung

kebutuhan secara ekonomi belaka. Namun, dengan ketanggapsegeraan masyarakat dengan

isu-isu lingkungan menjadikan pembangunan berkelanjutan berorientasi pada ekonomi hijau.

Masyarakat mengenal pembangunan dengan ekonomi hijau sebagai pembangunan yang dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperhatikan hak-hak lingkungan agar fungsi

lingkungan dapat terpenuhi. Upaya mewujudkan pembangunan ekonomi hijau, maka

lembaga pendidikan tinggi memegang peranan penting dalam mengarahkan mahasiswa agar

dapat berkontribusi menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup dengan variasinya.

Konservasi yang bermakna perlindungan, pelestarian, pemeliharaan, dan proteksi harus

diwujudkan agar predikat universitas konservasi dapat diterima dengan baik.

Penelitian ini dalam rangka mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan hambatan

yang ditemukan dalam perencanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus

dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi bertaraf

internasional, Unnes Semarang. Apabila penelitian ini tidak segera dilakukan dikhawatirkan

pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi tidak mampu menciptakan peserta didik yang

Page 18: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

18

memiliki orientasi program eco campus pada pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

Implementasi program eco campus melalui pendidikan lingkungaan hidup untuk

pembangunan berkelanjutan dapat mengusung terwujudnya program MDG’s di Indonesia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian PROGRAM ECO

CAMPUS DALAM PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PADA UNIVERSITAS KONSERVASI BERTARAF INTERNASIONAL.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dapat diperinci dalam sejumlah pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi?,

2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi?,

3. Apa hambatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus

dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi?.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan jawaban mengapa penelitian ini perlu dilakukan. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui:

1. Perencanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam pendidikan

untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi,

2. Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup kebijakan program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi,

3. Hambatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi.

Page 19: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

19

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melaksanakan pendidikan

lingkungan hidup melalui berbagai macam program eco campus di perguruan tinggi dalam

rangka mewujudkan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

Page 20: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Pendidikan Lingkungan Hidup

a. Pendidikan

1) Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara

(Undang-undang Sisdiknas, 2003: 2).

Pendidikan sebagai usaha sadar yang diupayakan oleh lembaga dan

dipertanggung jawabkan oleh yang bersangkutan, maka pendidikan sudah

semestinya mengarahkan pada pembentukan karakter yang diinginkan agar

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Kekuatan spiritual yang menandai

ketertundukan, kepatuhan dan tanggung jawab kepada Allah swt dapat

menjadi modal utama untuk membangun kepribadian yang mulia. Salah satu

kepribadian mulia itu adalah mensyukuri segala karunia yang telah diberikan

oleh Allah swt berupa memelihara dan melestarikan fungsi lingkungan hidup.

Pendidikan sebagai usaha perencanaan yang matang, maka pendidikan

harus dapat menyatukan berbagai macam kemajemukan bangsa sebagai satu

kesatuan sistemik. Penghargaan terhadap kemajemukan bangsa perlu

Page 21: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

21

diberikan sistem pendidikan yang terbuka bagi kemajemukan bangsa agar

kemajemukan itu dapat diterima dan bermakna dalam berkehidupan dan

berkebangsaan. Pendidikan harus dapat menjadi mediator proses

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang multikultur yang

berlangsung sepanjang hayat. Memperhatikan pada tujuan dari pendidikan

yang dikonsepkan, maka pendidikan harus dapat memberi keteladanan,

membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik agar

dapat memberikan nilai yang dapat dimiliki peserta didik dan berguna dalam

kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Pendidikan sebagai proses panjang di dalamnya terdapat beberapa

komponen yang dapat mengantarkan pada tujuan pendidikan yang dicita-

citakan. Komponen tersebut antara lain kepala sekolah, guru,

pegawai/karyawan, siswa itu sendiri, dan masyarakat di sekitar sekolah, serta

orang tua siswa. Komponen tersebut dapat menciptakan dan mengorganisir

sejumlah pengetahuan dan pengalaman bagi peserta didik untuk menambah

makna pengalaman dan meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan

kemampuan dalam mengarahkan jalannya pengalaman berikutnya.

Sebagaimana dikonsepkan oleh Schultz (2001: 40) bahwa education is that

reconstruction and reorganization of experience which adds to the meaning of

experience and which increases ability to direct the course of subsequent

experience.

Pengetahuan dan sejumlah pengalaman yang diberikan kepada peserta

didik dalam proses pendidikan menyangkut semua tata kehidupan yang

diperlukan manusia dalam menghadapi realitas kehidupan. Alam dan segala

hal yang terjadi di dalamnya merupakan realitas yang perlu dicermati dan

Page 22: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

22

dipelajari bagi peserta didik. Seluruh komponen dalam proses pendidikan

bekerja dan berkonsentrasi untuk melihat dan mempelajari realitas alam

semesta yang sedang terjadi. Oleh karena itu, pendidikan sebagai usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan perlu memperhatikan kondisi lingkungan hidup agar dapat

mendukung pada tujuan yang hendak dicapai. Menciptakan kondisi

lingkungan yang baik untuk mendukung pada pencapaian pendidikan secara

tidak langsung turut serta menciptakan kondisi lingkungan yang baik.

Penciptaan kondisi lingkungan yang baik berarti turut serta membangun

peserta didik agar dapat memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Kepedulian

terhadap lingkungan yang diciptakan oleh lembaga pendidikan secara

langsung maupun tidak langsung turut serta dalam mewujudkan pendidikan

untuk pembangunan berkelanjutan.

2) Prinsip Pendidikan

Prinsip pendidikan sebagaimana diterakan dalam (Undang-undang

Sisdiknas, 2003: 4) antara lain pendidikan diselenggarakan secara demokratis

dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi

manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan

sistem terbuka dan multimakna. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu

proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

Page 23: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

23

membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam

proses pembelajaran .... Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan

semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan

pengendalian mutu layanan pendidikan.

Pendidikan sebagai sebuah usaha terencana di dalamnya terdapat tujuan

dan ruang lingkup pelaksanaan pendidikan. Prinsip pendidikan yang ada di

Indonesia dengan berbagai macam suku dan agama, serta adat istiadat, maka

pelaksanaan pendidikan harus dapat diselenggarakan secara demokratis dan

berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi

manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Pendidikan yang dilaksanakan harus dapat membangun kekuatan spiritual

yang baik sebagai bekal utama dalam bermasyarakat berbagsa dan bernegara.

Ketutamaan penguatan sipritual diharapkan dapat menjadi pegangan untuk

melakukan pengendalian diri, meningkatkat kualitas kepribadian,

meningkatkan kecerdasan, memiliki keterampilan yang memadai yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Penyelenggaraan pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip

demokratis, adil, tidak diskriminatif, menjunjung tinggi hak asasi manusia,

nilai keagamaan, kultural, dan kemajemukan bangsa, sistemik dengan sistem

terbuka dan multimakna, proses pembudayaan dan pemberdayaan yang

berlangsung sepanjang hayat, memberikan keteladanan, kemauan, kreativitas,

memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam

penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Prinsip

pendidikan tersebut membuka peluang kepada peserta didik dan

penyelenggara pendidikan serta komponen evaluator pendidikan untuk

Page 24: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

24

menerima nilai demokratis dalam segala bentuk penyelenggaraan pendidikan

pada satuan pendidikan yang dijalankan. Demokratis dalam menentukan arah

kebijakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, termasuk di

dalamnya pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

3) Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupa bangsa (Undang-undang Sisdiknas, 2003: 3).

Pendidikan memiliki fungsi strategis yang dapat menentukan derajat manusia

dan bahkan dapat menempatkan peradaban bangsa pada posisi yang tinggi.

Besar kecilnya sebuah negara dalam satu sisi ditentukan oleh derajat

pendidikan yang dimiliki oleh warganegaranya. Mangunjaya (2008: 22)

memberikan pernyataan yang lebih konkret tentang fungsi pendidikan bahwa

pendidikan mempunyai peran/fungsi yang sangat strategis dalam membentuk

karakter bangsa dan sarana untuk menularkan pengetahuan, persepsi dan

budaya manusia. Eksistensi budaya, akan mempengaruhi pandangan manusia

terhadap alam, dan sifat paling mendasar secara evolusi tentang keterkaitannya

manusia dan alam. Hal ini senada dengan teori yang dikemukakan oleh

Mangunjaya, Heriyanto, dan Gholami (2007: xxii) bahwa kecintaaan dan

kebiasaan untuk memelihara lingkungan hidup dan alam sekitar tentunya akan

sejalan dengan tingkat pendidikan dan kematangan budaya, pengalaman, dan

kedewasaan sebuah bangsa.Pengetahuan dan nilai-nilai keahlian diberikan

secara individual agar masing-masing peserta didik memiliki kematangan

secara pribadi. Kematangan pribadi pada setiap peserta didik diharapkan dapat

memiliki kontrol pribadi dan tanggung jawab pada sikap dan perilaku terhadap

Page 25: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

25

lingkungan. Sebagaimana dikonsepkan oleh Oztas dan Kalipsi (2009: 186). At

this point individual maturity, self control mechanism and their behaviors

seem to be important. It is accepted that an environmentally responsible

individual should have basic knowledge of ecological principles, capability of

applying these principles into life, and they should have a responsible

behavior and attitudes towards environment. Pada titik ini jatuh tempo,

mekanisme kontrol diri individu dan perilaku mereka tampaknya menjadi

penting. Hal ini diterima bahwa seseorang bertanggung jawab terhadap

lingkungan harus memiliki pengetahuan dasar tentang prinsip-prinsip ekologi,

kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dalam hidup, dan mereka harus

memiliki perilaku dan sikap terhadap lingkungan yang bertanggung jawab.

Berdasarkan hal di atas, maka fungsi pendidikan harus dapat

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupa bangsa. Peradaban

yang dapat membentuk watak bangsa dengan peradabannya menjadi negara

yang bermartabat di mata bangsa sendiri dan bangsa lainnya dalam

hubungannya secara komprehensif dengan sumber daya alam dan manusia.

Pendidikan yang dapat memberikan fungsi untuk memberikan wawasan

wawasan pada interaksi antara sumber daya alam dan manusia antara

pembangunan dan lingkungan sebagaimana diteorikan oleh Shukla dan

Sharma (1996: 87) bahwa Education should therefore provide comprehensive

knowledge, encompassing and cutting across the social and natural sciences

and the humanities, thus providing insights on the interaction between natural

and human resources between development and environment. Membangun

pendidikan yang memiliki fungsi tersebut harus direncanakan bagaimana

Page 26: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

26

pendidikan yang dilaksanakan dapat mengusung pengetahuan secara

komprehensif dan terpadau antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu alam.

Pendidikan yang dapat memberikan fungsi untuk membangun

kesadaran terhadap lingkungan dan mengembangkan komitmen untuk

meningkatkan lingkungan yang ada sekarang dan mempertahankan kualitas

fungsi lingkungan di masa yang akan datang, sebagaimana diteorikan oleh

Hale dalam Soerjani (1997: 53). As society begins to recognize the need for

environmental awareness and develops a commitment to improving the

present environment and sustaining its quality, so education at all levels

becomes centrally important. Gagasan yang sama terhadap pentingnya

pendidikan lingkungan dalam semua tingkat satuan dan jenis pendidikan

menjadi penting antara lain diamanatkan dalam piagam bumi sebagaimana

ditulis ulang oleh Mangunjaya (2008: 86) untuk menyelamatkan lingkungan

dengan cara mengintegrasikan pengetahuan, nilai-nilai keahlian yang

berkelanjutan ke dalam pendidikan formal dan pembelajaran seumur hidup.

Berdasarkan pada pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan lingkungan hidup dalam semua tingkat, satuan, dan jenis

pendidikan menjadi sebuah kebutuhan yang niscaya. Pendidikan yang mampu

membentuk karakter bangsa dapat membentuk karakter lingkungan dan bagitu

sebaliknya karakter lingkungan dapat membentuk karakter bangsa.

4) Visi Pendidikan

Visi merupakan cara pandang terhadap idealitas yang jauh sebagai cita-

cita yang ingin dicapai. Visi pendidikan menurut versi UNESCO antara lain

All children will be able to fulfil their right to education, meet their basic

learning needs, realise their full potential, and participate meaningfully in

Page 27: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

27

society. This will be achieved through access to high quality, child-friendly

learning environments, including comprehensive early childhood care quality

primary schools and equivalent education programmes. Expanded

opportunities for adolescent education, participation, and development

supportive families and communities that enable children to acquire a quality

basic education (Unicef.edu. diakses tanggal 16 Maret 2013. Visi pendidikan

memberikan arti bahwa semua anak akan dapat memenuhi hak atas

pendidikan, memenuhi kebutuhan dasar untuk belajar, menyadari potensi yang

dimiliki, dan berpartisipasi dalam masyarakat. Visi ini akan dicapai melalui

akses, kualitas lingkungan belajar yang baik, pemberian pendidikan kepada

anak usia dini, memberikan perluasan pendidikan yang setara bagi remaja, dan

berpartisipasi kepada masyarakat.

Pendidikan memiliki visi untuk membawa perubahan pengetahuan, nilai-

nilai, perilaku dan gaya hidup yang lebih baik dan manusiawi. Pandey dan

Vedak (2010: 3) berpendapat education is the key intervention for bringing

change in knowledge, values, behaviours and lifestyles and is required to

achieve sustainability and stability. Visi pendidikan dapat memberikan

perubahan dalam pengetahuan, nilai-nilai, perilaku dan gaya hidup untuk

mencapai kesinambungan dan stabilitas kehidupan. Kesimbungan dan

stabilitas ini menjadi kontribusi penting dari visi lembaga pendidikan. Visi

lebih mendekatkan pada hubungan antara teori dengan konteks yang ada

dalam ralitas di masyarakat. Sebagaimana UNESCO dalam dekade pendidikan

untuk pembangunan berkelanjutan. Pendidikan yang mampu mempromosikan

sikap solidaritas dan bertanggung jawab serta komitmen agar mampu

mempersiapkan warga negara untuk membuat keputusan dalam mencapai

Page 28: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

28

pluralitas budaya, berkeadilan sosial, dan pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan. Konsep ini dituangkan oleh Conde (2010: 477)

sebagai berikut: UNESCO for the decade of Education for Sustainable

Development (ESD) promote an education in solidarity capable of generating

responsible attitudes and commitments, and that prepares citizens to make

well-founded decisions aimed at achieving culturally plural, socially just, and

environmentally sustainable development. In other words, a profoundly

humanistic education that will ensure the consolidation of these principles.

Titik point visi pendidikan berdasarkan pada pendapat di atas antara

lain terdapat empat hal penting yaitu learning to think (belajar bagaimana

berfikir), learning to do (belajar hidup atau belajar bagaimana

berbuat/bekerja), learning to be (belajar bagaimana tetap hidup sebagaimana

dirinya), dan learning live together (belajar untuk hidup bersama-sama). Visi

tersebut dalam kerangka menjaga kelestarian lingkungan hidup antara lain

berfikir untuk memanfaatkan lingkungan dan melestarikan lingkungan, belajar

bagaimana manusia dapat bekerja dan berbuat yang dapat memanfaatkan dan

melestarikan lingkungan, bagaimana manusia dapat belajar agar tetap hidup

dalam kondisi lingkungan yang ada, dan bagaimana dapat belajar hidup

bersama-sama untuk memanfaatkan dan melestarikan lingkungan hidup dan

hidup bersama dalam situasi dan kondisi lingkungan yang semakin menurun

kualitas fungsi lingkungannya.

Page 29: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

29

b. Pendidikan Lingkungan Hidup

1) Lingkungan

a) Pengertian

Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(UPPLH) No 32 tahun 2009 pada bab I pasal 1 Ayat (1) menyatakan

bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,

daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya

yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (UUPLH, 2009: 2).

Lingkungan merupakan kondisi keseluruhan ruang dan benda yang dapat

mempengaruhi fisik, biologi, sosial, dan budaya yang mempengaruhi

perkembangan dan kehidupan organisme di planet bumi. Sebagaimana

diteorikan oleh (Shukla dan Sharma (1996: 81) bahwa: Environment is the

sum total condition and influences physical, biological, social, and

cultural that affect the development and life of organisms on the earth

planet. Lingkungan merupakan keseluruhan fisik, biologi, sosial, dan

budaya yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan organisme di

planet bumi.

b) Kerusakan Lingkungan Hidup

Kerusakan alam dan lingkungan hidup yang lebih dahsyat bukanlah

disebabkan oleh proses penuaan alam itu sendiri, tetapi justru diakibatkan

oleh tangan-tangan yang selalu berdalih memanfaatkannya, yang

sesungguhnya adalah mengeksploitasi tanpa memperdulikan adanya

kerusakan lingkungan. Fadjar (2005: 297) berpendapat eksploitasi

merupakan keniscayaan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus

Page 30: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

30

berkembang dan semakin kompleks. Ekploitasi yang sekarang ini

dilakukan berdalih memanfaatkan sumberdaya alam untuk peningkatan

kesejahteraan umat manusia, namun sesungguhnya eksploitasi yang

dilakukan merusak dalam kuantitas dan kualitas yang melebihi ambang

batas kemampuan sumberdaya alam. Sebagaimana dipaparkan oleh

Sukandarrumidi dalam Wardhana (2010: xiv) kenyataan yang tampak dan

dirasakan saat ini, manusia memanfaatkan sumber daya alam secara tidak

arif, sehingga lingkungan mengalami kerusakan yang berkelanjutan.

Kerusakan sumber daya alam yang berkelanjutan dimonopoli oleh

perilaku manusia yang berlebihan di atas ambang batas kapasitas

lingkungan dan sumber daya alam untuk memenuhi. Soerjani (1996: 13)

berpendapat bahwa perilaku manusia dinyatakan secara khusus sebagai

unsur penting yang mempengaruhi kualitas sumber daya alam yang

mendukung kesejahteraan manusia itu sendiri. Mangunjaya (2008: 76)

memaparkan tentang manusia dan kerusakan lingkungan. Manusia kaya

atau miskin menjadi tertuduh atas penyebab kerusakan lingkungan dan

perubahan iklim. Apa yang bisa dilakukan? Saat ini target yang bisa

dilakukan para pembela lingkungan adalah bagaimana sesegera mungkin

orang dapat mengubah pola gaya hidup dan perilakunya. Ada beberapa

faktor yang diperkirakan dapat menentukan perubahan bagi perilaku

manusia, baik individual maupun kolektif antara lain nilai-nilai moral dan

budaya yang di dalamnya termasuk nilai-nilai keagamaan yang

mengkristal, pendidikan yang diharapkan mampu meningkatkan kepasitas

seseorang baik individu maupun kolektif dalam menyikapi dan mengubah

Page 31: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

31

diri untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, dan

perundang-undangan atau aturan dan tata kerja yang jelas.

Perspektif lain dikemukakan oleh Nasr dalam Mangunjaya,

Heriyanto, dan Gholami (2007: 46) mengemukakan krisis lingkungan saat

ini secara langsung berkaitan dengan penggunaan teknologi modern dan

berbagai aplikasi sains modern lainnya. Pendapat ini diperkuat oleh

Tasdiyanto (2011: 6) bahwa kondisi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

melahirkan industrialisasi terlanjur mengabaikan lingkungan hidup.

Berbagai bencana lingkungan yang kian terjadi justru berpangkal dari ilmu

pengetahuan dan teknologi. Pandangan tersebut seakan menafikan peran

manusia sebagai pelaku utama perusakan lingkungan. Terdapat variabel

lain yang dapat menjadikan lingkungan hidup dan sumber daya alam

mengalami kerusakan. Dua pandangan yang berbeda tersebut tidak dapat

dipisahkan satu sama lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi jelas

memiliki peluang untuk merusak dan mengurangi sumber daya alam dan

lingkungan. Perilaku dan gaya hidup manusia terhadap sumber daya alam

dan lingkungan juga tidak kalah kuatnya untuk menjadikan kerusakan

lingkungan hidup dan sumberdaya alam.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu

keniscayaan yang tidak dapat dibendung. Kemajuan teknologi telah

menunjukkan jasa yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan hidup

manusia dalam berbagai bidang. Ambivalensi teknologi berupa dampak

positif dan negatif tetap ada mengiring-iringi laju penggunaan teknologi

tersebut. Sikap dan perilaku bertanggung jawab dan peduli terhadap

Page 32: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

32

lingkungan menjadi nilai tawar untuk mengurangi dampak negatif yang

ditimbulkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c) Upaya Perbaikan Lingkungan Hidup

Toynbee dalam Tasdiyanto (2011: 6) menyatakan penyakit

masyarakat modern yang menimbulkan berbagai bencana lingkungan

hidup hanya dapat disembuhkan dengan suatu revolusi spiritual di dalam

sanubari dan pikiran manusia. Tasdiyanto (2011: 6) membangun konsep

untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup pada masa sekarang dengan

membangun keserasian hidup antara manusia dengan alam, keserasian

tersebut dilandasi oleh hubungan saling memberi dan menerima sehingga

manusia dapat mengembangkan kehidupan dirinya secara kreatif.

Miri dalam Mangunjaya, Heriyanto, dan Gholami (2007: 24)

mengemukakan upaya penanganan krisis lingkungan secara garis besar

yaitu dengan dua pendekatan baik secara individual maupun secara sosial.

Pertama, pemecahan krisis melalui pertimbangan atas segala sesuatunya

yang langsung terlihat, situasi yang sedang berlangsung, membuat

perubahan jangka pendek dan membuat suatu perencanaan ulang. Kedua,

pemecahan krisis melalui penjabaran sebab dan faktor yang mendorong

munculnya krisis (aspek ontologis), melalui dasar keilmuan (aspek

epistemologis), kerangka rohani, dan intelektual serta paradigma budaya

yang menyebabkan krisis tersebut terjadi dengan tetap mengacu kepada

pendekatan pertama. Upaya perbaikan lingkungan yang dapat dilakukan

dengan pendekatan teks dan konteks yang berorientasi pada mencapai

tujuan untuk membangun lingkungan berkelanjutan.

Page 33: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

33

2) Pendidikan Lingkungan Hidup

a) Pengertian

Pendidikan lingkungan hidup merupakan pendidikan multi disiplin

untuk mengembangkan pengetahuan, kesadaran, sikap, nilai, dan

keterampilan yang dapat memberikan kemampuan masyarakat untuk

berkontribusi dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas

lingkungannya. Chaudhry (2010: 30) mengemukakan Environmental

education is multidisciplinary in nature with respect to learning and

developing knowledge, awareness, attitudes, values and skills. This enables

society to contribute more meaningfully to maintaining and improving the

quality of its surroundings.

Pendidikan lingkungan merupakan proses untuk mengenalkan nilai

dan memperjelas konsep untuk mengembangkan keterampilan dan sikap

yang diperlukan untuk memahami dan menghargai di antara manusia,

kebudayaan, dan lingkungan biofisiknya. Pendidikan lingkungan juga

mencakup praktek dalam pengambilan keputusan terhadap isu-isu kualitas

lingkungan, demikian Shukla dan Sharma (1996: 82) berpendapat tentang

pendidikan lingkungan, sebagaimana dalam konsep yang dituliskan berikut

ini: Environmental education is the process of recognising value and

clarifying concepts in order to develop skill and attitude necessary to

understand and apreciate the interrelatedness among man, his culture and

his biophysical surroundings. Environmental education also entails

practice in decision making and self formulation of a code of behaviour

about issues concerning environmental quality. Sedangkan Pandey dan

Vedak (2010: 7) berpendapat bahwa pendidikan lingkungan merupakan

Page 34: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

34

suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan warga negara yang

mengetahui lingkungan untuk dapat bersaing dalam perekonomian global.

Pendidikan lingkungan memiliki kecenderungan untuk memberikan

keterampilan, pengetahuan untuk memiliki rasa tanggung jawab kepada

masyarakat yang lebih luas. Konsep Pandey dan Vedak ini dituliskan secara

lengkap sebagai berikut: environmental education is a process that aims to

develop an environmentally literate citizenry that can compete in our

global economy, has the skills, knowledge and inclinations to make well-

informed choices and exercises the rights and responsibilities of members

of a community.

Berdasarkan hal tersebut, maka pendidikan lingkungan merupakan

suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan,

pengetahuan untuk memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat yang

lebih luas, menghargai di antara manusia, kebudayaan, dan lingkungan

biofisiknya dan dapat mengambil keputusan terhadap isu-isu kualitas

lingkungan secara baik.

b) Dasar Hukum Pendidikan Lingkungan Hidup

Dasar hukum pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup

sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) nomor 32 tahun 2009 Bab X

Pasal 65 Ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk

mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses

partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

yang baik dan sehat (Kementerian Lingkungan Hidup, 2009: 44).

Page 35: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

35

Peserta didik yang telah mendapatkan pendidikan lingkungan

sebagai haknya diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan

serta pengalaman yang dimiliki untuk melakukan perlindungan dan

pengelolaan lingkugnan hidup sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Sebagaimana pada pasal 65 Ayat (4) UUPLH bahwa setiap orang berhak

untuk berperan dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

sesuai peraturan Peraturan Undang-undangan (UUPLH, 2009: 44).

Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki melalui pendidikan lingkungan

hidup dapat menciptakan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan

hidup dan merasa bertanggung jawab terhadap kualitas lingkungan yang

ada dan dapat memiliki kesadaran untuk menghindari perusakan

lingkungan. UUPLH Pasal 67 menyatakan dengan jelas bahwa setiap orang

berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan serta

mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Pasal 69

Ayat (1) (a) UUPLH. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang

mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Melaksanakan kewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan serta

mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup

diperlukan pengetahuan yang memadai. Pengetahuan tersebut dapat

diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal tentang lingkungan

hidup. Demikian halnya memberikan peran serta dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup diperlukan pengetahuan yang memadai.

c) Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup

Tujuan pendidikan lingkungan adalah membangun kesadaran,

keprihatinan terhadap permasalahan lingkungan dengan memiliki

Page 36: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

36

pengetahuan, keterampilan, sikap, motivasi, dan komitmen untuk bekerja

secara individual dan kolektif untuk memecahkan masalah dan melakukan

pencegahan terhadap kerusakan lingkungan. Hal ini dikemukakan oleh

Campbell (2009: 4) The goal of environmental education is to develop a

world population that is aware of, and concerned about, the environment

and its associated problems, and which has the knowledge, skills, attitudes,

motivations, and commitment to work individually and collectively toward

solutions of current problems and the prevention of new ones.

Shukla dan Sharma (1996: 54) mengemukakan tentang tujuan

pendidikan. Tujuan pendidikan untuk mengembangkan dan memodifikasi

perilaku manusia dalam menciptakan harmoni dengan lingkungan.

Melahirkan harmoni terhadap alam dengan menciptakan dan meningkatkan

menjaga masyarakat untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya

sendiri untuk melindungi, melestarikan dan mengelola lingkungan.

Environmental education is to develop and modify the behaviour of people

in consonance with the environment need to create and enhance the

awarness of people towards their own responsibilities for protecting,

preserving and managing the environment (Shukla dan Sharma, 1996: 54).

Pendidikan lingkungan secara khusus diperlukan untuk

mengembangkan keahlian terhadap pembuatan kebijakan dan untuk

menciptakan masyarakat madani yang dapat membantu dalam menciptakan

akuntabilitas lingkungan. Kebijakan yang berorientasi pada akuntabilitas

lingkungan memiliki pengaruh yang besar dalam menciptakan lingkungan

hidup yang baik bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

Salequzzaman dan Davis (2003: 72) mengemukakan bahwa environmental

Page 37: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

37

education is necessary not only to develop expertise which can contribute

to policy making, but also to create a civil society which demands

environmental accountability of its government and works with government

in implementation. Konsep ini memberikan satu dukungan atas pendidikan

lingkungan, kebijakan, dukungan masyarakat, dan pertanggungjawaban

implementasi kerja pemerintah atas dukungan kepedulian terhadap

lingkungan.

Peran pendidikan lingkungan dalam mengejar pembangunan

berkelanjutan untuk membangun kesadaran lingkungan dan kepekaan

terhadap alam, asimilasi pengetahuan yang tepat dan relevan tentang

lingkungan, pengembangan sikap keprihatinan etis tentang lingkungan serta

membangun partisipasi aktif dalam melakukan perlindungan lingkungan.

Sebagaiman diteorikan oleh Soerjani (1997: 23-4). Stressing the role of

environmental education in the pursuit of sustainable development has

been extracted from one of the quarterly issues of the newsletter connect a

publication of the joint of the UNESCO united International Environtment

education programme (IEEP). The objective were building awareness of

the environment and sensitivity to it in its totality natural and man made,

assimilation of appropriate and relevant knowledge about the environment,

development of attitude of ethical concern about the environmental

motivating active participation in its protection, acquisition of skill

enabling identification, solution or anticipation environmental problems,

active participation of.

Tujuan pendidikan lingkungan difokuskan pada tiga aspek dasar

untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap dampak praktek-praktek

Page 38: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

38

sosial, ekonomi, politik, dan ekologi terhadap lingkungan. Memberikan

kesempatan pendidikan bagi masyarakat untuk memperoleh keterampilan

yang diperlukan, pengetahuan, nilai dan sikap perlindungan terhadap

lingkungan. Mendorong perilaku melihara lingkungan yang keberlanjutan.

Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Campbell (2009: 5) bahwa

Environmental education’s goal should be focused on three fundamental

aspects: (1) building awareness among individual citizens and community

groups about the impact of the social, economic, political, and ecological

practices on the environment; (2) providing education opportunities for

citizens so they acquire the necessary skills, knowledge, values and

attitudes for the protection of the environment, and (3) fostering action-

oriented behaviors towards environmental conservancy and sustainability.

Berdasarkan hal di atas, maka tujuan pendidikan lingkungan

merupakan upaya untuk menciptakan tanggung jawab terhadap dirinya

sendiri, membangun kesadaran, kepekaan, keprihatinan terhadap

permasalahan lingkungan dengan memberikan pengetahuan, keterampilan,

sikap, motivasi, dan komitmen untuk membangun partisipasi aktif secara

individual dan kolektif untuk melakukan perlindungan lingkungan,

memecahkan masalah dan melakukan pencegahan terhadap kerusakan

lingkungan secara berkelanjutan.

d) Ruang Lingkup Pendidikan Lingkungan Hidup

Ruang lingkup pendidikan lingkungan hidup mencakup hal yang

paling umum dan konvensional dengan memilah-milah antara pendidikan

lingkungan hidup melalui jalur pendidikan formal, non-formal, dan

informal (Aditjondro, 2003: 215). Pendidikan lingkungan melalui

Page 39: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

39

pendidikan formal, non formal ataupun informal merupakan satu kesatuan

yang kokoh. Pendidikan formal, non formal, dan informal dapat membantu

siswa mengembangkan sikap yang lebih menguntungkan terhadap kualitas

fungsi lingkungan. Dikonsepkan oleh (Sarkar, 21011: 3) bahwa formal

environmental education helps students to develop more favourable

attitudes towards environment.

Habermas dalam Aditjondro (2003: 215) membagi ruang lingkup

pendidikan lingkungan dari sisi yang berbeda berdasarkan pada jenis ilmu

pengetahuan. Pembagian jenis ilmu pengetahuan tersebut yakni

pengetahuan yang bersifat teknis atau instrumental, ilmu pengetahuan yang

bersifat praktis, dan ilmu pengetahuan yang bersifat emansipatoris.

Menurut Aditjondro (2003: 223) yang paling dominan adalah pendidikan

lingkungan hidup yang lebih menekankan pada pengetahuan teknis.

Materi yang disarankan antara lain sebagaimana dikonsepkan oleh

Buchan dan Graeme (2007: 8) meliputi muatan teori dan praktek untuk

mencapai keberlanjutan lingkungan hidup dari berbagai segmen. Secara

tektual disampaikan berikut ini: introduction to subject. Key concepts and

definitions. Measures of sustainability, Student “definitions” and examples

of sustainability, Field trip: landfill site and a resource recovery

Atmosphere and climate. Roles of the Kyoto Montreal Protocols, Transport

systems, fuel and sustainability agriculture-conventional and organic

farming. Visit to organic farm break, Ecological economics/life cycle

assessments ecological economics tourism and sustainability urban and

physical environment-basics urban and physical environment a city

perspective, student oral presentations on their major assignments.

Page 40: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

40

Ruang lingkup pendidikan yang dilaksanakan baik melalui

pendidikan formal, informal, dan non formal, melalui pengetahuan yang

bersifat teknis atau instrumental, praktis, dan emansipatoris. Pengetahuan

yang paling dominan dalam memberikan pendidikan lingkungan hidup

yaitu pendidikan yang lebih menekankan pada pengetahuan teknis. Melalui

pendidikan lingkungan hidup yang memuat teori dan praktek dalam rangka

menjaga kelestarian fungsi lingkungan secara berkelanjutan.

e) Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup di beberapa Negara

(1) Amerika Latin

Di negara-negara Amerika Latin, mengintegrasikan pendidikan

lingkungan ke dalam pendidikan formal, sebagaimana diinformasikan

oleh Campbell (2009: 4) In Latin American nations, for example,

integrating environmental education into formal education.

(2) Bangladesh

Pendidikan lingkungan hidup di Bangladesh diberlakukan di

universitas dan lembaga pendidikan yang setara memainkan peran

utama dalam mempromosikan etika lingkungan dan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan. Konsep ini sebagaimana diinformasikan

oleh (Salequzzaman dan Stocker, 2001: 70) universities and other

equivalent institutions play a leading role in promoting of

environmental ethics and the principles sustainable development.

Pendidikan lingkungan di Bangladesh, secara umum

diperkenalkan di tingkat sekolah dasar di kelas III. Pada tingkat ini,

diberikan pengantar ilmu Lingkungan alam dan sosial melalui

pendekatan multidisiplin dan integrated pada materi bahasan ilmu

Page 41: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

41

sosial, dan ilmu pengetahuan alam. Hal ini diinformasikan oleh

Salequzzaman dan Stocker, (2001: 23) Environmental education in

Bangladesh, in general, environmental education is introduced at the

primary level in Grade III. At this level, two units deal with

environmental education named “Introduction to Environment:

Science” and “Introduction to Environment: Social Science”. After the

primary level, environmental education is provided to students through

a multidisciplinary approach. Similarly, in the secondary level,

environmental education is provided to students through different

subjects, such as language, social science, general science, and

biology.

Pendidikan lingkungan hidup di Bangladesh sebagaimana

diinformasikan oleh Salequzzaman dan Stocker, (2001: 72) bahwa

pendidikan lingkungan hidup dibutuhkan tidak sekadar membangun

penguasaan kebijakan, tetapi juga membangun masyarakat yang dapat

memberikan kontribusi kepada pemegang kebijakan. Environmental

education is necessary not only to develop expertise which can

contribute to policy making, but also to create a civil society which

demands environmental accountability of its government and works

with government in implementation Salequzzaman & Stocker, (2001:

72). Secara teknis Sarkar (2011: 3) menginformasikan beberapa tema

yang berhubungan dengan lingkungan. These subjects deal with various

themes relating to environment, even though no general objectives of

secondary education explicitly states any direct emphasis on

environmental education.

Page 42: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

42

(3) India

Kondisi lingkungan di India sangat luas dan sangat beragam

iklim kondisi geologis, geografis, flora, fauna, etnis, bahasa, kondisi

sosial dan juga ekonomi ekonomi. Oleh karena itu, pendidikan

lingkungan pendidikan harus mendapatkan perhatian yang penting.

Sebagaimana diungkapkan oleh (Halder, 2012: 2224). The

environmental scenario of India is very wide. Ours is a country highly

diverse climatically, geologically, geographically, edaphically,

floristically, faunistically, ethnically, lingually, socially and

economically. Therefore, environmental education (EE) has to be

essentially location-specific.

Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di beberapa negara

didasarkan pada tuntutan kondisi lingkungan. Lembaga pendidikan

formal maupun non formal dipandang mampu mempromosikan etika

lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Hasil pendidikan

diharapkan mampu berkontribusi pada kebijakan yang berorientasi pada

kelestarian fungsi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

f) Kebijakan UNESCO dan Implikasinya di Indonesia

UNESCO menyatakan dekade pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan/Decade of Education for Sustainable Development

(UNDESD) untuk periode 2005-2014 menekankan pentingnya pendidikan

untuk mencapai berkelanjutan sebagaimana diungkapkan oleh (Erdogan,

2009: 133) UNESCO proclaimed the Decade of Education for Sustainable

Development (UNDESD) for the period of 2005-2014 which emphasize the

importance of education for achieving sustainable. Pelaksanaan

Page 43: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

43

pendidikan lingkungan hidup melalui jalur pendidikan formal dan

informal, jenjang dan jenis pendidikan secara menyeluruh. Pelaksanaan

pendidikan lingkungan hidup melalui dua jalur yakni jalur pendidikan

formal maupun pendidikan non formal. Pendidikan formal dilaksanakan

mulai dari pendidikan prasekolah hingga pendidikan tinggi. Pendidikan

non formal diberikan kepada pemuda dan orang dewasa pada semua

lapisan masyarakat baik pemerintah maupun non pemerintah. Pendidikan

formal dengan memberikan pendidikan dan pelatihan secara profesional

kepada guru. Hal ini sebagaiman diungkapkan oleh (Shukla dan Sharma,

1996: 83) environmental education should include both formal and non

formal education sectors. Formal education sector should include pre

school to higher education students as well as teachers and environmental

professionals in training and retraining. The non formal education sector

should include youths and adults from all segments of the populations such

as family, workers, managers and decision maker, in governmental as well

as non governmental fields.

Lingkungan hidup yang disemaikan melalui dunia pendidikan tidak

harus menjadi mata pelajaran tersendiri, tetapi disajikan lintas mata

pelajaran melalui pokok-pokok bahasan yang relevan. Dengan kata lain,

lingkungan hidup tidak cukup hanya menjadi tanggung jawab guru

Geografi, IPA, Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) saja, misalnya, tetapi

harus menjadi tanggung jawab semua guru mata pelajaran (integrated).

Budaya cinta lingkungan hidup penting dikembangkan melalui dunia

pendidikan, dengan alasan jutaan anak bangsa kini tengah gencar menuntut

ilmu di bangku pendidikan. Merekalah yang kelak akan menjadi penentu

Page 44: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

44

kebijakan tentang penanganan dan pengelolaan lingkungan hidup agar

menjadi. Kondisi terhadap krisis lingkungan harus disampaikan oleh guru

di sekolah. Menanamkan nilai-nilai budaya cinta lingkungan hidup kepada

anak-anak bangsa melalui bangku pendidikan sama saja menyelamatkan

lingkungan hidup dari kerusakan yang makin parah. Hal itu harus dimulai

sekarang juga.

Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki wewenang untuk

menentukan kebijakan yang harus diimplementasikan agar dunia

pendidikan mampu melahirkan generasi masa depan yang peduli

lingkungan dan memiliki kepekaan terhadap persoalan lingkungan yang

dihadapi masyarakat dan negaranya. Rekomendasi hasil Lokakarya

Pendidikan Lingkungan di Berado, Yogaslavia sejak tahun 1970

pendidikan lingkungan tidak hanya terbatas pada pemberian pengetahuan

lingkungan, akan tetapi mengembangkan sikap dan nilai yang

menggambarkan pengembangan kesadaran terhadap lingkungan di

sekitarnya dan memiliki tanggung jawab berbuat untuk memecahkan isu

dan persoalan lingkungan. Konferensi antar Pemerintah tentang

pendidikan Lingkungan di Tribilisi Uni Sofyet yang menekankan pada

masyarakat Internasional agar mempertimbangkan untuk memasukkan

nilai-nilai etik ke dalam pendidikan lingkungan dan agar dalam

mengembangkan kreativitas dan nilai diarahkan pada peningkatan kualitas

hidup (Farikhah, 2011: 79). Mochizuki (2010: 37) memberikan penjelasan

bahwa program education for sustainable development (ESD) yang di

dalamnya ada unsur pendidikan lingkungan sangat penting untuk

mewujudkan program MDG’s. Pendidikan untuk pembangunan

Page 45: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

45

berkelanjutan (ESD) dalam rangka menjalankan kampanye United Nation

Literacy Decade (UNLD). Berikut tulisan Mochizuki (2010: 46) One

aspect is the idea that education for sustainable development (ESD)

supplements fore running global education campaigns of EFA and the UN

Literacy Decade (UNLD). Topik yang berkaitan dengan program

lingkungan oleh UNESCO antara lain perspektif lingkungan, sumber daya

alam (air, energi, pertanian, keanekaragaman hayati), perubahan iklim,

transformasi perdesaan, urbanisasi yang berkelanjutan, pencegahan dan

mitigasi bencana. sebagaimana dikutip oleh Mochizuki (2010: 46) antara

lain environmental perspective, natural resources (water, energy,

agriculture, biodiversity), climate change, rural transformation,

sustainable urbanisation, disaster prevention and mitigation. Pengentasan

permasalahan lingkungan diupayakan melalui kegiatan preventif. Upaya

tersebut diperlukan kerjasama secara menyeluruh dan global yang

menyangkut semua komponen bangsa. Hal ini senada dengan yang

disampaikan oleh Mochizuki (2010: 52) bahwa masyarakat diminta untuk

turut berpartisipasi pada program pendidikan lingkungan tanpa

meresahkan dana dari pemerintah. Kemitraan sekolah dengan masyarakat

dapat menyediakan sumber daya tambahan untuk berperan dalam

membiayai pendidikan formal dan non formal. Hal ini dikonsepkan oleh

Mochizuki (2010: 52) The mainstream discourse of ESD celebrates

school-community partnerships as the ‘panacea’ and exhorts the

community to provide supplementary resources voluntarily to public

schools, without giving serious thought to the diminished role of the state

in financing education-formal education (including higher education) as

Page 46: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

46

well as what Asaoka called ‘formal social education’. Konferensi antar

Pemerintah tentang Pendidikan Lingkungan di Tribilisi Uni Sofyet

menekankan pada dunia Internasional agar memasukkan nilai-nilai etik ke

dalam pendidikan lingkungan dan mengembangkan kreativitas nilai untuk

mencapai peningkatan kualitas hidup (UNESCO dalam Farikhah, 2011:

79).

(1) Kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup

dan Pendidikan Nasional tentang Pendidikan Lingkungan Hidup.

Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan

Nasional pada tanggal 3 Juni 2005 membangun kesepakatan bersama

dalam pembinaan dan pengembangan pendidikan nasional. Keputusan

Bersama No. KEP 07/MENLH/06/2005-No. 05/VI/KB/2005

sebagaimana ditulis oleh Soerjani, Yuwono, dan Ferdiaz (2006: 185)

memuat tujuan kerjasama, ruang lingkup, dan pelasanaan kesepakatan.

Tujuan kerja sama antara lain menumbuhkan dan meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman mengenai wawasan lingkungan hidup

kepada peserta didik dan masyarakat, dan meningkatkan mutu sumber

daya manusia sebagai pelaksana pembangunan dan pelestarian

lingkungan hidup. Ruang lingkup antara lain koordinasi dalam

penyusunan program pendidikan lingkungan hidup jangka pendek,

menengah, dan panjang, pengembangan pendidikan lingkungan hidup

sebagai wadah/sarana menciptakan perubahan perilaku manusia yang

berbudaya lingkungan, peningkatan pelaksanaan pendidikan

lingkungan hidup pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan,

peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang

Page 47: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

47

pendidikan lingkungan hidup, peningkatan peran serta masyarakat

untuk berpartisipasi dalam pendidikan lingkungan hidup.

Pelaksanaan kesepakatan dengan koordinasi dengan Menteri

Negara Lingkungan Hidup antara lain melaksanakan beberapa kegiatan

antara lain penetapan dan pengembangan materi pendidikan

lingkungan hidup, kerja sama dalam pelaksanaan program pendidikan

lingkungan hidup, penyebarluasan berbagai informasi pendidikan

lingkungan hidup, pelatihan pendidikan lingkungan hidup pada

masyarakat, monitoring dan evaluasi substansi bahan ajar pendidikan

lingkungan hidup secara berkala dan pelaksanaan pendidikan

lingkungan hidup. Koordinasi dengan Menteri Pendidikan Nasional

melaksanakan kegiatan antara lain penetapan kebijakan, pedoman dan

program pendidikan lingkungan hidup, pengembangan materi

pendidikan dan pelatihan di bidang lingkungan hidup, peningkatan

kompetensi sumber daya manusia bagi peserta didik, pendidik dan

tenaga kerja kependidikan, pembinaan pelaksanaan pendidikan

lingkungan hidup, evaluasi pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup,

pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup pada sistem pendidikan

nasional, pengembangan materi ajar dan metode pembelajaran

lingkungan hidup, pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan,

penyebarluasan berbagai informasi pendidikan lingkungan hidup,

koordinasi pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup, penyusunan

profil pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup (Soerjani, Yuwono,

dan Ferdiaz, 2006: 186).

Page 48: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

48

Pelaksana Pendidikan dari unsur peserta didik dan tenaga

kependidikan. Peserta didik antara lain mendapatkan perlakuan sesuai

dengan bakat, motivasi, minat, aspirasi dan kemampuannya, mengikuti

program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan

berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun

untuk memperoleh tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan,

mendapatkan bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain

sesuai dengan persyaratan yang berlaku, pindah ke satuan pendidikan

yang sejajar atau tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan

penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan yang hendak

dimasuki, memperoleh penilaian hasil belajarnya, menyelesaikan

program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan, mendapat

pelayanan khusus bagi penyandang cacat, ikut menanggung biaya

penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi peserta yang dibebaskan dari

kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, mematuhi

semua peraturan yang berlaku, menghormati kelembagaan dan tenaga

kependidikan, ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,

ketertiban dan keamanan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Tenaga kependidikan adalah tenaga pendidik, pengelola dalam

pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang

pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. Tenaga

kependidikan ini berkewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan

mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan/atau

memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Tenaga

kependidikan berkewajiban untuk membina loyalitas pribadi dari

Page 49: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

49

peserta didik terhadap ideologi Negara dan Undang-undang Dasar

1945, menjunjung tinggi kebudayaan bangsa dan kemanusiaan yang

universal, melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan

penuh pengabdian, meningkatkan kemampuan profesional sesuai

dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

pembangunan bangsa, menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan

yang diberikan masyarakat, bangsa, dan negara (Soerjani, Yuwono,

dan Ferdiaz, 2006: 187).

Surat Kesepakatan Bersama (SKB) antara Menteri Negara

Lingkungan Hidup dengan Menteri pendidikan Nasional nomor

003/MENLH/02/2010, Nomor 01/II/KB/ 2010 tentang pendidikan

lingkungan hidup memandang pentingnya pendidikan lingkungan bagi

semua satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pada nota

kesepakatan tersebut disampaikan pelaksanaan pembangunan nasional

yang berkelanjutan, memerlukan sumber daya manusia yang sadar dan

mampu memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pengetahuan,

nilai, sikap, perilaku, dan wawasan mengenai lingkungan hidup perlu

diberikan sejak dini kepada seluruh lapisan masyarakat dan peserta

didik pada semua satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Penguatan dan pemberdayaan lembaga dan masyarakat pelaku dan

pemerhati lingkungan hidup perlu ditingkatkan.

SKB pada pasal 4 Menteri Pendidikan Nasional sebagai pihak

kedua bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan, pedoman dan

program pendidikan lingkungan hidup, membina, mengembangkan,

mengintegrasikan, menetapkan materi dan sarana/prasarana pendidikan

Page 50: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

50

serta pelatihan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup pada sistem pendidikan nasional. Meningkatkan kapasitas

peserta didik, pendidikan dan tenaga kependidikan, masyarakat,

pemangku kebijakan pendidikan pusat dan daerah, dan melakukan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup.

SKB memiliki tujuan dan ruang lingkup diterakan dalam pasal berikut:

a) Pasal 1

Tujuan SKB untuk menumbuhkan dan mengembangkan

pengetahuan, nilai, sikap, perilaku, dan wawasan, serta kepedulian

lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat dan meningkatkan

mutu sumber daya manusia sebagai pelaksana pembangunan

berkelanjutan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

b) Pasal 2

Ruang lingkup SKB meliputi pengembangan pelaksanaan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (education for

sustainable development/ESD) termasuk pendidikan lingkungan

hidup yang dilaksanakan pada semua jalur, jenjang dan jenis

pendidikan sebagai wadah/sarana menciptakan perubahan pola

pikir, sikap, serta perilaku manusia yang berbudaya lingkungan

hidup. Koordinasi dan sinergi dalam penyusunan program

pendidikan lingkungan hidup jangka pendek, menengah, dan

panjang sebagai bagian dari ESD. Revitalisasi penelitian dan

pengembangan dalam bidang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup. Pemberian penghargaan kepada individu,

lembaga dan masyarakat yang peduli berjasa dan/atau berprestasi

Page 51: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

51

dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,

peningkatan kapasitas, komitmen, dan peran serta masyarakat,

pemangku kebijakan pendidikan pusat dan daerah, serta pendidikan

dan tenaga kependidikan untuk berperan aktif menjaga dan

melestarikan fungsi lingkungan hidup (Kementerian Pendidikan

Nasional, 2010).

SKB ini memuat tujuan kerjasama, ruang lingkup, dan

pelaksanaan kesepakatan dalam rangka mengimplementasikan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. SKB ini dilaksanakan

melalui semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai media untuk

menciptkan perubahan pola pikir, sikap serta perilaku manusia untuk

memberikan kepedulian kepada lingkungan. Revitalisasi dilakukan

melalui peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan

pengelolaan dan perlindungan lingkungan termasuk di dalamnya

memberikan penghargaan kepada individu, lembaga dan masyarakat.

(2) Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup

Undang-undang Sisdiknas (2003:7) bagian keempat Pasal 24 ayat

(1) dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu

pengetahuan, pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik

dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan. Dengan

demikian, perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengembangkan

disiplin keilmuan tertentu yang disusun secara sistematis, terpadu, dan

integral dengan kurikulum yang diberlakukan.

(a) Kurikulum

Page 52: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

52

Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani

yaitu currir yang artinya pelari dan curere yang berarti jarak yang

harus ditempuh oleh pelari. Secara istilah, kurikulum merupakan

landasan yang digunakan pendidik untuk membimbing peserta

didiknya ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan melalui

akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental

(Nizar, 2002: 56). Kurikulum disusun memiliki tujuan yang

hendak dicapai, sebagaimana diteorikan oleh Soerjani, Yuwono,

dan Ferdiaz (2006: 187) kurikulum disusun untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap

perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan

lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi sera kebudayaan/kesenian, sesuai

dengan lokasi jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.

Kebijakan, arah dan pelaksanaan pendidikan perlu berorientasi ke

dalam kepedulian lingkungan hidup (environmental centered

learning).

Kurikulum bagi pendidikan dasar merupakan implementasi

dari perencanaan proses belajar mengajar baik di kelas maupun di

luar kelas sebagaimana di ungkapkan oleh Sharma (2006: 133)

bahwa curriculum is the base of education on which the teaching

learning process is planned and implemented. it is totally of all the

learning to which students are exsposed during their study in the

school, in the classroom, in laboratory, in the library, in the

workshop, on the farm and the playground.

Page 53: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

53

Kurikulum dalam pendidikan lingkungan hidup memuat

tentang biotik, abiotik dan sosial yang mengatur lingkungan

tentang aktivitas manusia terhadap isu-isu lingkungan yang sedang

terjadi seperti pemansan global, penipisan lapisan ozon,

pengelolaan sampah dan lain sebagainya agar dapat bertanggung

jawab terhadap perubahan lingkungan tersebut. Hal ini

sebagaimana diungkapkan oleh Hale dalam Soerjani (1997: 59)

bahwa In the terms of an environment curriculum entitlement

suggested this may include an understanding of biological and

physical systems which regulate the environment globally and

locally, how and why human activity is placing the environment

under pressure. Environmental problems, such as global warming,

depletion of the ozon layer, waste management, etc. As a result of

human activity and the options to alleviate these problems, the

individuals responsibility to the environment.

Implementasi dari kurikulum tersebut bagi lembaga

pendidikan memainkan peran yang sangat signifikan. Hal ini

diungkapkan oleh (Pandey dan Vedak, 2010: 4) bahwa educational

institutes play an instrumental role in defining and achieving the

goal of social well-being. Institutions of higher education prepare

professionals who develop, manage, teach, lead and influence

society. In order to create able leaders who can make the world

better, sustainable development should be made a part of the

university curriculum. Lebih lanjut dikonsepkan oleh Pandey dan

Page 54: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

54

Vedak (2010: 7) bahwa environmental education can be effective

as a part of a school curriculum.

Lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam

mencapai tujuan kesejahteraan sosial. Lembaga pendidikan tinggi

mempersiapkan para profesional yang mengembangkan,

mengelola, mendidik, memimpin dan mempengaruhi masyarakat.

Para pemimpin dapat membuat dunia yang lebih baik dan

pembangunan berkelanjutan harus menjadi bagian dari kurikulum

universitas.

Berdasarkan etimologi tersebut dalam dunia pendidikan

memberikan pengertian sebagai circle of instruction yaitu suatu

lingkaran pengajaran di mana guru dan murid terlibat di dalamnya

ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan melalui akumulasi

sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental. Kurikulum

dipahami tidak sekadar rencana pelajaran atau bidang studi, tetapi

merupakan rencana nyata yang terjadi dalam proses pendidikan di

sekolah. Sebagai rel penentuan rencana dalam proses pendidikan

kurikulum memiliki komponen dasar. Komponen kurikulum

tersebut antara lain tujuan, isi, metode, dan evaluasi (Tafsir, 2001:

53).

Lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam

mendefinisikan dan mencapai tujuan kesejahteraan sosial.

Lembaga pendidikan tinggi mempersiapkan para profesional yang

mengembangkan, mengelola, mengajar, memimpin dan

mempengaruhi masyarakat. Untuk menciptakan pemimpin mampu

Page 55: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

55

yang bisa membuat dunia yang lebih baik, pembangunan

berkelanjutan harus menjadi bagian dari kurikulum universitas.

Pendidikan adalah kekuatan pendorong yang signifikan untuk

meningkatkan kapasitas dan transformasi pembangunan

berkelanjutan. Pendidikan meningkatkan keprihatinan atas

praktek-praktek berkelanjutan dan meningkatkan kapasitas untuk

menghadapi dan mengubah kondisi lingkungan yang kurang layak

menjadi lingkungan yang baik dan sehat.

Pendidikan melakukan beberapa fungsi secara bersamaan

untuk membuat manusia yang baik. Pendidikan sebagai harapan

terbaik bagi manusia dan cara yang paling efektif dalam mencapai

pembangunan berkelanjutan. Pendidikan lingkungan untuk

pembangunan berkelanjutan harus siap untuk mengidentifikasi dan

mempertanyakan, dan dapat menciptakan masyarakat yang mampu

beradaptasi pada kondisi alam dan sosial yang cepat berubah.

Pendidikan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan juga

harus mampu membangun manusia dengan kesiapan spiritual

sebagai bagian dari kesiapan mental atas perubahan ekonomi,

sosial, dan lingkungan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh

destruction (Shukla dan Sharma, 1996: 88) Environmental

education, if it is to be effective, must make clear the link that

exists between social and natural processes. Environmental

educator must be prepared to identify and to question the social

stuctures that cause environmental. A major priority is to reorient

education toward sustainable development by improving each

Page 56: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

56

country capasity to address environmental programmes,

particularly in basic learning. This is indispensable for enabling

people to adapt to a swiftly changing world and to resources.

Education should, in all disciplines, address the dynamics of the

physical/biological and social economic environment and human

development, including spiritual development.

Kurikulum sebagai landasan yang digunakan pendidik untuk

membimbing peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan yang

diinginkan melalui akumulasi sejumlah pengetahuan,

keterampilan, dan sikap mental. Pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang

mampu untuk melakukan adaptasi dan kesiapan spiritual dengan

mengimplementasikan ilmu dan pengalamannya untuk melakukan

ketanggapsegeraan terhadap perubahan lingkungan yang kurang

layak menjadi lingkungan yang baik dan sehat bagi generasi yang

akan datang.

(b) Perencanaan Pendidikan Lingkungan Hidup

Perencanaan pendidikan lingkungan hidup melalui kegian

intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikuler sebagaimana

dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 16 tahun 2010 Bagian ke-

satu Pasal 9 Ayat (3) rencana pelaksanaan Pembelajaran

intrakurikuler meliputi identitas mata pelajaran, standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi,

tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan belajar, penilaian hasil belajar, dan

Page 57: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

57

sumber belajar. Ekstrakurikuler sebagaimana dalam Peraturuan

Menteri Agama No. 16 tahun 2010 bagian ke-dua pasal 10 ayat (1)

disebutkan bahwa proses pembelajaran ekstrakurikuler

pendidikan agama merupakan pendalaman, penguatan,

pembiasaan, serta perluasan dan pengembangan dari kegiatan

intrakurikuler yang dilaksanakan dalam bentuk tatap muka atau

non tatap muka. Kegiatan perencanaan pendidikan lingkungan

hidup mengacu pada peraturan menteri agama RI tersebut.

(c) Strategi Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup

Strategi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan yang

dirancang antara lain pengembangan kelembagaan, kurikulum,

sarana dan prasarana, informasi dan komunikasi, dan partisipasi

masyarakat. Secara teknis beberapa upaya yang dilakukan melalui

pendidikan dan pelatihan, penelitian, dan pengabdian masyarakat

(Tridharma Perguruan Tinggi). Hal ini sesuai dengan konsep yang

dirumuskan oleh (Soerjani dan Monica Hale, 1997: 124) bahwa Its

the designed to fit as much as possible with in the existing

infrastucture and work within identified agency strengths. The

eight programme are briefly describe below: institutional

development programme, curriculem and materials development

programme, research and development programme, training

programme, information, education, communication, scholarship

programme, facilities and equipment upgrading programme, policy

development and reforms programme.

Page 58: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

58

Program pengabdian masyarakat di perguruan tinggi seperti

KKN dalam rangka mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan

pengalaman mahasiswa di masyarakat. Mahasiswa melalui

program KKN ini dapat menawarkan budaya yang dinilai baik agar

dapat dimiliki oleh masyarakat sekaligus melakukan refleksi diri

terhadap diri dan masyarakat. Hal ini sebagaimana diungkapkan

Otto dan Wohlpart (2009: 234) the service-learning project brings

the learning goals of the course to life. One group of students

volunteered at a sustainability education lecture and public event

that brought together a wide range of age groups who shared their

experiences in the environment. This project fostered a deep sense

of intergenerational respect. Several students initiated projects in

their workplaces, seeking to transform an established culture.

Projects ranged from starting a recycling programme to seeking

local sourcing for products. Other students investigated the

sustainability of their lifestyles; one analysed the environmental

effects of all of the beauty and hygiene projects in her bathroom

and then created an educational programme to make others aware

of what she found. For all projects, students kept a journal

reflecting on how their service activities expanded their ethics and

wrote a final paper that summarised their activity and defined their

emerging ethics of sustainability. Ultimately, the projects, along

with the self-reflection, created an opportunity for the

transformation of lifestyles and, perhaps, the beginnings of

changes in culture. Students have the often uncomfortable

Page 59: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

59

opportunity to reflect on their values, their beliefs and their daily

actions.

Strategi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan yang

dirancang antara lain pengembangan kelembagaan, kurikulum,

sarana dan prasarana, informasi dan komunikasi, dan partisipasi

masyarakat. Program Tridharma perguruan tinggi sebagai tiga pilar

pelaksanaan pendidikan memiliki andil besar dalam menciptakan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Pengabdian

masyarakat melalui program kuliah kerja nyata dapat dijadikan

sebagai wahana untuk menerapkan disiplin ilmu yang dikuasai oleh

mahasiswa dan sekaligus sebagai wahana pembelajaran dari

masyrakat kepada mahasiswa. program KKN ini dapat dijadikan

sebagai refleksi perguruan tinggi dalam melaksanakan Tridharma

perguruan tinggi.

Implementasi pendidikan lingkungan hidup tidak mengenal

ruang dan tempat, semua dapat dijadikan sebagai ruang gerak

untuk membangun kepedulian terhadap lingkungan. Proses

pendidikan lingkungan dapat diperkaya dengan mengikutsertakan

peserta didik dalam berbagai macam kegiatan di luar kelas antara

lain melalui kunjungan pameran, museum, wisata di alam, dan

bergabung dalam organisasi pecinta lingkungan. Melalui kegiatan

ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

tentang alam semesta dan isu-isu lingkungan yang sedang

berkembang. Hal ini dapat diperhatikan pada konsep yang

diberikan oleh Pearcy (2010: 127) bahwa Learning can take place

Page 60: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

60

under a number of circumstances and within various settings and

contexts. Free choice learning is a term used to describe learning

that is intrinsically motivated, self directed and that typically takes

place outside of the classroom. Free choice environmental learning

can involve experiences such as visiting exhibits, museums, nature

centre, parks, eco tourism, aquaria, or joining an environmental

organization. While often the aforementioned activities are

considered recreational, people also engage in these activities to

become more informed about various aspects of the environment.

Ruang untuk mempelajari lingkungan dengan segala hal

yang terpaut dengannya dapat diperoleh melalui bentang alam

semesta. Pengayaan terhadap kondisi alam dan lingkungan hidup

tidak mengenal ruang dan waktu. pendidikan lingkungan hidup

dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas untuk

mendapatkan informasi dan permasalahan yang timbul di

masyarakat.

Media pendidikan yang dapat membantu untuk memberikan

fasilitas kepedulian sebagai implementasi bagi pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan antara lain melalui internet dan media

informasi dan komunikasi yang lainnnya. Hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh Pearcy, (2010: 128) bahwa environmental

information via the internet is readily available and is relevant to a

variety of learning situation. Media pendidikan lingkungan hidup

yang berkelanjutan dapat diperoleh dari berbagai sumber baik

dunia nyata maupun dunia maya. Kedua sumber tersebut dapat

Page 61: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

61

digunakan untuk saling melengkapi informasi tentang kualitas dan

isu-isu lingkungan yang sedang berkembang.

2. Pembangunan Berkelanjutan

a. Sustainable

1) Pengertian

Pengertian sustainable didefinisikan oleh beberapa pakar antara lain

Gobinath dan Mahendran, Kemp dan Parto, Otto, dan Wohlpart. Gobinath dan

Mahendran, (2010: 18) menyatakan Sustainable is the need hour for our

country to provide our future generation a cleaner, safer environment, to

achieve it there are many path, one should be able to identify the best path

related to their industry or organization to achieve sustainability.

Berkelanjutan merupakan keberlangsungan untuk terpenuhinya semua

kebutuhan manusia sampai pada generasi yang akan datang. Keberlanjutan

memberikan kualitas lingkungan hidup yang baik, sehat, dan aman bagi

generasi yang akan datang dengan membangun hubungan yang harmonis

dengan dunia usaha.

Kemp dan Parto (2005:14) menyatakan Keberlanjutan sering dilihat

sebagai fasilitas perlindungan termasuk keragaman budaya yang lebih baik

dan lebih adil bagi generasi yang akan datang. Hal ini diungkapkan oleh Kemp

dan Parto (2005:14) bahwa sustainability is often seen as being about

protection of amenities (including cultural diversity), but it is equally about

continued advancement or creation: a better and more just world. Otto dan

Wohlpart, 2010: 234) menyatakan Keberlanjutan dengan melibatkan manusia

untuk menemukan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan dan alam

semesta. Hal ini merupakan konsep yang diungkapkan oleh Otto dan

Page 62: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

62

Wohlpart, 2010: 234) Sustainability ‘involves human beings finding a balance

between themselves and the planet, and more, with the universe itself.

Keberlanjutan berarti keberlangsungan semua kebutuhan manusia sampai pada

generasi yang akan datang secara adil dan seimbang. Memberikan kualitas

lingkungan hidup yang baik, sehat, dan aman bagi generasi yang akan datang

dengan membangun hubungan harmonis dengan berbagai pihak. Hubungan

harmonis antara pemerintah dan swasta memiliki kontribusi nyata dalam

melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.

2) Tujuan Sustainable

Tujuan berkelanjutan adalah kelangsungan hidup dan kesejahteraan

semua spesies, dan bukan hanya sekadar manusia belaka. Hal ini dikonsepkan

oleh oleh (Sundar, 2006:54) the goal of sustainable is the survival and well

being of all species, not just humans. Dengan demikian, tujuan sustainable

untuk keberlangsungan semua makhluk hidup di alam semesta. Kondisi yang

sustainable bagi seisi alam semesta dapat mendukung pembangunan

berkelanjutan. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan hidup untuk

pembangunan berkelanjutan yang dapat mengantarkan pada sikap dan perilaku

sustainable, maka pendidikan lingkungan hidup menjadi sangat penting

diberikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan.

3) Agenda Sustainable

Prediksi pada tahun 2050 dunia akan mendapatkan populasi penduduk

yang tinggi hingga mencapai 8 miliar orang. Pertumbuhan populasi yang cepat

tersebut berdampak sistemik terhadap kualitas lingkungan. Kualitas

lingkungan akan mengalami degradasi yang signifikan seperti munculnya

perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, erosi tanah, penggundulan

Page 63: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

63

hutan, kelangkaan air, dan munculnya racun yang dapat mengancam tingkat

kesehatan masyarakat. Agenda pembangunan berkelanjutan perlu

direncanakan dengan baik untuk mengembalikan kualitas lingkungan yang

dapat mendukung kehidupan yang lebih baik, aman, dan sehat. Masyarakat

percaya kondisi ini akan terjaga dengan baik dengan melakukan aksi nyata

seperti yang direncanakan oleh dengan Roy melalui program sumber daya

energi, transportasi, konsumsi, manajemen sampah, pertanian, hutan dan

sistem ekonomi baru. Roy (2011: 65-67) melalui teorinya dituliskan sebagai

berikut: By 2050, the world will be burdened with a likely population of 8

billions people. Add to this the threat of global climatic change and ozone

depletion and soil erotion, deforestation, water scarcity, and toxic

contamination challenging the health and survability of the planet. But we

believe the world will sustain, overcome and bring solutions to all the

intractable problems, such as through energy source scenario, transportation

scenario, zero waste consumtion, food and agriculture scenario, forest

scenario, and new economic scenario.

ESD sebagai upaya pendidikan untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan, yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan

kepada semua orang terutama generasi mendatang untuk berkontribusi lebih

baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan

datang dengan menyusun skenario untuk mengurangi dan mengusahakan

sumber energi nuklir, transportasi, pertumbuhan nol untuk produksi sampah,

makanan dan pertanian, hutan, dan ekonomi baru.

Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan

Menteri Pendidikan Nasional nomor 03/MENLH/02/2010. Nomor

Page 64: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

64

01/II/KB/2010 tentang Pendidikan Lingkungan Hidup bertujuan untuk

menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, perilaku, dan

wawasan, serta kepedulian lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat;

dan meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai pelaksana

pembangunan berkelanjutan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Ruang

lingkup kesepakatan bersama ini meliputi pengembangan pelaksanaan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (education for sustainable

development/ESD) termasuk pendidikan lingkungan hidup yang dilaksanakan

pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai wadah/sarana

menciptakan perubahan pola pikir, sikap, serta perilaku manusia yang

berbudaya lingkungan hidup. Koordinasi dan sinergi dalam penyusunan

program pendidikan lingkungan hidup jangka pendek, menengah, dan panjang

sebagai bagian dari ESD. Revitalisasi penelitian dan pengembangan dalam

bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pemberian

penghargaan kepada individu, lembaga dan masyarakat yang peduli berjasa

dan/atau berprestasi dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup, peningkatan kapasitas, komitmen, dan peran serta masyarakat,

pemangku kebijakan pendidikan pusat dan daerah, serta pendidikan dan tenaga

kependidikan untuk berperan aktif menjaga dan melestarikan fungsi

lingkungan hidup.

b. Sustainable Development

1) Pengertian

Istilah pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

dipopulerkan pertama kali dalam laporan Our Common Future oleh

Commision on Environment and Development/WCED). Istilah berkelanjutan

Page 65: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

65

adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa

mengorbankan pemenuhan hak generasi masa mendatang (Abdullah,

2010:116). Pengertian ini menegaskan perlunya keseimbangan antara

kepentingan hari ini dan kepentingan masa depan tanpa mengorbankan

pemenuhan hak generasi sekarang dan yang akan datang.

Pembangunan berkelanjutan sering digambarkan sebagai perluasan

daerah yang menyangkut kualitas sosial, ekonomi, dan ekologi yang saling

tumpang tindih. Hal Ini memberikan gambaran yang berkaitan antara kualitas

sosial, ekonomi, dan ekologi secara bersamaan dan terintegrasi, hal yang

saling terpisah menjadikan sulit diwujudkan dalam mencapai keberlanjutan.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh (Kemp dan Parto, 2005: 15) bahwa in

early literature, sustainable development was often depicted as expansion of

the area where circles of social, economic and ecological quality overlapped.

These depictions were useful in stressing the links among desirable social,

economic and ecological qualities and in indicating that much of our current

activity lay outside the realm of potential sustainability. However, even where

the roles of social and ecological as well as economic factors were respected,

the tendency to consider them separately proved hard to overcome.

Pembangunan berkelanjutan biasanya dihubungkan dengan

pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan secara ekonomi.

Keberlanjutan secara ekonomi memberikan makna lingkungan dapat

dilindungi tanpa banyak merugikan pada sektor ekonomi. Sebagaimana

disampaikan bahwa oleh Shukla dan Sharma (1996: 57) sustainable

development means development of the economy of any region in such manner

Page 66: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

66

that environment could be protected without much harming to any sector of

the economy.

Keterbatasan pada sektor ekonomi menjadikan pembangunan

berkelanjutan menjadi berdampak serius terhadap lingkungan. Pembangunan

berkelanjutan secara integral harus menjadi strategi pembangunan yang

berjalan secara terencana dengan baik, sehingga kebutuhan ekonomi dapat

ditolerir, teknologi dapat mendukung, lingkungan dapat merespon dengan

positif, masyarakat dan pemerintah tidak melakukan tindakan penyimpangan

terhadap lingkungan. Hal ini sebagaimana diteorikan (Shukla dan Sharma,

1996: 57) oleh Sustainable development is a developmental strategy through

which any developmental action should not be started hurriedly but it should

be in such a manner that the same our economy could tolerate, technology

could cooperate, environment could respond positive, people could achieve

their target and the structure of the society and the government could guard

against distortion.

Sustainable development is process of change in which the exploitation of

resources the direction of invesments, the orientation of technological

development, and institutional change are all in harmony and enhance both

current and future potential to meet human needs and aspirations (Shukla dan

Sharma, 1996: 38). Pembangunan berkelanjutan sebagai proses perubahan

melalui teknologi dan perubahan kelembagaan semuanya selaras untuk

memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan. Pembangunan berkelanjutan

juga untuk mencapai derajat standar kehidupan yang lebih baik dan sejahtera

dengan tetap menjaga keberlangsungan hidup pada ekosistem yang ada.

Pembangunan berkelanjutan memeperhatikan wawasan lingkungan hidup.

Page 67: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

67

Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup adalah upaya

sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber

daya, mutu hidup generasi masa kini dan masa depan (Peraturan Rektor

Unnes nomor 22 tahun 2012). Sustainable development means achieving a

quality of life or standard of living that can be maintained for many

generations because it is socially desirable, fulfilling people’s cultural,

material, and spiritual needs in equitable ways, economically viable paying

for itself, with costs not exceeding income, ecologically sustainable,

maintaining the long term viability of supporting ecosystems (Sundar, 2006:

10).

Pembangunan berkelanjutan sebagai proses pencapaian kebutuhan

manusia difokuskan pada individu dan masyarakat untuk memenuhi

kebutuhannya sendiri dan berbagi dengan masyarakat. Hal ini berlawanan

dengan pendekatan pembangunan yang difokuskan pada eksploitasi

sumberdaya alam untuk kepentingan jangka pendek. Hal ini sebagaimana

dikonsepkan oleh (Wimala Ponniah dalam Soerjani, 1997: 26) bahwa

sustainable development is a process focused on people and societies how the

define needs with reference to their own goals and the goals the share as

members of communities and nations. It is in stark contrast to development

approches the have focussed on resources for exploitation as a means of short

term wealth generation.

Pembangunan berkelanjutan memerlukan dukungan dari berbagai pihak

secara vertikal dari pembuat kebijakan, akademisi, dan pemerintah di seluruh

wilayah. Hal ini sebagaimana dikonsepkan oleh Gobinath dan Mahendran,

(2010: 18) bahwa sustainable development that meets of the preserve withaut

Page 68: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

68

compromissing the ability of future generation to meet their own needs.

Sustainable development is widely used these days by the policy makers,

academia, goverments in all area including develompental project, and in

many verticals.

Menerapkan komitmen untuk pembangunan berkelanjutan memerlukan

pemahaman yang lebih luas dan tidak sekadar untuk memenuhi tujuan yang

ambisius pada kepentingan satu generasi dengan satu faktor, tetapi dibutuhkan

kerjasama yang koheren antar berbagai bidang yang saling terkait dalam

proses perencanaan, administrasi, dan masyarakat. Hal ini sebagaimana

dikonsepkan oleh (Kemp dan Parto, 2005: 17) bahwa implementing a

commitment to sustainable development entails a substantial transition not

just to a broader understanding and a more ambitious set of objectives, but

also to more coherently interrelated institutional structures and processes of

planning, administration, markets, tradition and choice at every scale.

Meskipun demikian, pembangunan berkelanjutan tetap memperhatikan prinsip

berkelanjutan ekonomi, lingkungan alam, dan lingkungan sosial yaitu dapat

memadukan antara ekologi dan ekonomi. Hal ini diungkapkan oleh Shukla

dan Sharma (1996: 67) principle of sustainable development can be examined

on the basis of economic, environemental issues and social mileu. Buzzword

sustainable development has tried to marry ecology and economy.

Pada prinsipnya pembangunan berkelanjutan tidak sekadar untuk

memenuhi tujuan pemenuhan kebutuhan untuk satu generasi, tetapi untuk

generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan dalam

implementasinya memadukan prinsip berkelanjutan ekonomi, lingkungan

alam, dan lingkungan sosial.

Page 69: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

69

2) Cita-cita Pembangunan Berkelanjutan

Agenda utama pembangunan berkelanjutan adalah mensinkronkan,

mengintegrasikan, dan memberi bobot yang sama bagi aspek ekonomi, sosial

budaya, dan lingkungan hidup. Ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai

bagian yang terkait erat antara satu dengan yang lainnya. Sebagaimana Keraf

(2002: 168) menyatakan agenda utama pembangunan berkelanjutan untuk

mensinkronkan aspek ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup

dijembatani melalui pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup, yaitu

pendidikan yang memiliki motivasi untuk mewujudkan kepedulian terhadap

lingkungan. Soerjani, Yuwono, dan Ferdiaz (2006: 194) menyebutkan

pengelolaan lingkungan sebagai dukungan pembangunan yang berkelanjutan

ini harus dicapai melalui pendidikan lingkungan hidup.

Sinkronisasi aspek ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup

melalui pendidikan lingkungan hidup diupayakan mampu membangun

paradigma berkelanjutan dengan melakukan penghematan sumber daya alam

dan lingkungan, pendaur ulangan dan perbaikan pada sisi ekonomi. Pada sisi

sosial dan budaya melakukan rekadaya dan rekayasa untuk memberi nilai

tambah sumber daya yang dieksploitasi. Sisi lingkungan hidup dengan

mengurangi perilaku perusakan terhadap lingkungan hidup. Sinkronisasi

ketiga aspek tersebut dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan

memerlukan sumber daya manusia yang sadar dan mampu memelihara

kelestarian lingkungan dan fungsi lingkungan hidup. Sumber daya manusia

yang dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan tersebut

diciptakan dalam proses pendidikan yang berwawasan lingkungan/pendidikan

lingkungan hidup. Secara sederhana dapat disampaikan bahwa untuk

Page 70: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

70

mencapai cita-cita agenda pembangunan yang berkelanjutan hanya satu cara

yang perlu dipersiapkan yaitu melalui pendidikan lingkungan hidup.

3) Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Prinsip pembangunan berkelanjutan antara lain menghormati dan

memelihara komunitas kehidupan, memperbaiki kualitas hidup manusia,

melestarikan daya hidup dan keragaman bumi, menghidari pemborosan

sumber-suber daya yang tidak terbarukan, berusaha tidak melampaui batas

daya dukung bumi, mengubah sikap dan gaya hidup orang-perorang,

mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri,

menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan

dan pelestarian, dan menciptakan kerjasama global (Abdullah, 2010: 118).

Deklarasi Rio tentang lingkungan dan pembangunan memuat 27 prinsip

untuk mengatur perilaku ekonomi dan lingkungan individu dan bangsa dalam

upaya untuk keberlanjutan global. Di antara dua puluh tujuh prinsip, dua

diberikan di bawah ini 1. Prinsip ke-4 dalam rangka mencapai pembangunan

berkelanjutan, perlindungan lingkungan harus menjadi bagian integral dari

proses pembangunan dan tidak dapat dianggap terpisah dari itu, 2. prinsip ke-

10 isu lingkungan terbaik ditangani dengan partisipasi semua warga negara

yang bersangkutan. Hal ini diungkapkan oleh (Shukla dan Sharma, 1996: 74)

the Rio declaration on environment and development is it a set of 27

principles to govern the economic and environmental behaviour of individuals

and nations in the quest for global sustainability. Among the twenty seven

principles, two are given below 1. Principle 4 in order to achieve sustainable

development, environmental protection shall constitute an integral part of the

development process and cannot be considered in isolation from it, 2 principle

Page 71: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

71

10 environmental issues are best handled with the participation of all

concerned citizens, at the relevan level. Implementasi prinsip pembangunan

berkelanjutan sebagaimana dikonsepkan oleh Keraf (2002: 175-6) ada empat

prinsip yaitu demokrasi, partisipasi masyarakat, akses informasi yang jujur

dan terbuka, dan akuntabilitas publik.

Prinsip pembangunan berkelanjutan dilaksanakan atas kehendak

bersama dan untuk kepentingan bersama, dan ada keterlibatan masyarakat

dalam menentukan agenda prioritas pembangunan. Hasil-hasil pembangunan

dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat yang dapat dipertanggung

jawabkan sejauhmana aspirasi masyarakat dapat didengar, diakomodasi, dan

diwujudkan. Prinsip pembangunan berkelanjutan ini dapat membuka peluang

pada keberlanjutan ekologi, dan tidak semata-mata pada keberlanjutan

pembangunan. Masyarakat dapat mengembangkan kemampuan ekonominya

sesuai dengan kondisi yang dihadapi khususnya kondisi sosial budaya.

Masyarakat dapat terdorong untuk menjaga fungsi lingkungan karena kondisi

ekonomi sangat tergantung pada kualitas lingkungan. Dengan demikian,

kondisi lingkungan, ekonomi, dan kualitas masyarakat turut menentukan pada

proses pembangunan berkelanjutan.

3. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable

development)

a. Pengertian

Kementerian Lingkungan Hidup dan UI (2012: 1) Pendidikan untuk

Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development) adalah

pendidikan yang mempunyai wawasan dan konsep yang lebih luas daripada

sekadar pendidikan tentang lingkungan, melihat hubungan sebab dan akibat, dan

Page 72: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

72

cara mengatasinya. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, yaitu

pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang

(utamanya generasi mendatang) untuk berkontribusi lebih baik bagi pembangunan

berkelanjutan pada masa sekarang dan akan datang.

Pendidkan untuk pembangunan berkelanjutan mengarahkan pada proses

pendidikan yang dapat menciptakan kesadaran dan kemampuan kepada semua

orang agar dapat berkontribusi lebih baik bagi pembangunan berkelanjutan pada

masa sekarang dan yang akan datang. Pentingnya pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan, maka PBB telah mendeklarasikan tahun 2005 sampai dengan 2014

sebagai dekade pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. UNESCO

bertanggung jawab untuk mempromosikan agar semua warga negara terlibat

dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh (Gobinath dan Mahendran, 2010: 477). The United Nations has

declared 2005-2014 to be the "Decade of education for Sustainable

Development". The UNESCO, responsible for its promotion, states that all

citizens should be involved given the "situation of real planetary emergency in

which we find ourselves. Otto dan Wohlpart (2009: 232) berpendapat pendidikan

keberlanjutan tidak terbatas pada aspek kognitif tetapi termasuk di dalamnya

aspek perilaku, sikap, dan kemampuan untuk merasa peduli terhadap lingkungan

hidup. Secara eksplisit dituliskan: sustainability education is ‘not limited to

cognitive aspects, since (it) involves challenges, behaviors, attitudes and

intentions,’ as well as the ability ‘to feel bound to the human community’.

Lembaga pendidikan memandang ekologi sebagai faktor utama pada

keberlanjutan lingkungan. Saat ini lembaga pendidikan sudah memulai mengenal

dan memandang penting faktor lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang

Page 73: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

73

baik. Misra dalam Sharma (2006: 235) memberikan pendapat kebutuhan dasar

pengelolaan lingkungan yang penting antara lain adanya dampak aktivitas

manusia terhadap lingkungan, sistem nilai, rencana dan desain untuk

pembangunan berkelanjutan, dan pendidikan lingkungan. Pendapat Misra dalam

Sharma (2006: 235) secara rinci dituliskan: the basic requirement of

environmental management recognise by him are, 1. Impact of human activities

on the environment, 2. Value system, 3. Plan and design for sustainable

development, and environmental education. Untuk memadukan hal tersebut dalam

mencapai pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dibutuhkan partisipasi

semua masyarakat dari berbagai kalangan. Hal ini sebagaimana diteorikan oleh

Brown dan Gabaldon dalam Shukla dan Sharma (1996: 79) sustainable

development will require widespread civic participation at all levels of decision

making as its corner stone, and quality participation requires quality education.

Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan merupakan pendidikan

yang memberi kesadaran dan kemampuan pada aspek kognitif perilaku, sikap, dan

kemampuan untuk merasa peduli terhadap lingkungan hidup untuk berkontribusi

lebih baik bagi pembangunan berkelanjutan pada masa sekarang dan akan datang.

Upaya mencapai pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dibutuhkan

partisipasi semua masyarakat dari berbagai kalangan.

b. Fungsi Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Fungsi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan deikemukakan oleh

beberapa pakar antara lain Pandey dan Vedak dan Vidyadhar Vedak, Mochizuki,

dan Pearcy. Pandey dan Vedak (2012: 6) menyatakan fungsi pendidikan adalah

sebagai pendorong yang signifikan untuk meningkatkan kapasitas dan

transformasi pengetahuan dan pengalaman menuju pembangunan berkelanjutan.

Page 74: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

74

Fungsi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan

keprihatinan dan kepedulian terhadap fenomena lingkungan yang berkembang

dengan cepat. Melalui pendidikan dapat secara efektif mengantarkan manusia

menjadi lebih baik dalam perilaku dan gaya hidup yang diperlukan untuk

mencapai pembangunan berkelanjutan. Secara detil disampaikan oleh Pandey dan

Vedak (2012: 6) bahwa education is the significant driving force of capacity

building for and transformation towards sustainable development. Education

increases concern over unsustainable practices and increases our capacity to

confront and change. Education performs several functions simultaneously to

make a person good human being. It not only informs people, it can change them.

It is a key instrument for bringing about the changes in knowledge,values,

behaviours and lifestyles required to achieve sustainability and stability within

and among countries. Education is humanity’s best hope and most effective means

in the quest to achieve sustainable development.

Fungsi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan untuk membangun

motivasi dalam meningkatkan kapasitas pengetahuan dan pengalaman menuju

pembangunan berkelanjutan. Melalui pendidikan dapat meningkatkan

keprihatinan dan kepedulian terhadap fenomena lingkungan yang berkembang.

Melalui pendidikan diharapkan secara efektif dapat mengantarkan manusia

menjadi lebih baik dalam perilaku dan gaya hidup yang diperlukan untuk

mencapai pembangunan berkelanjutan.

Mochizuki (2000: 46) menyatakan Education for Sustainable Development

(ESD) diajukan untuk dapat memelihara dan melestarikan lingkungan. Melalui

ESD diharapkan terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu

membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang

Page 75: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

75

mengarah kepada sustainable development (Kementerian Lingkungan Hidup dan

UI, 2012: 1). Fungsi pendidikan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan

diarahkan secara konkret agar dapat memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku

peduli lingkungan. Pengetahuan, sikap dan perilaku peduli lingkungan yang

menjadi miliki peserta didik secara signifikan dapat mempengaruhi orang lain.

Kepedulian terhadap lingkungan secara kolektif dapat menjaga sikap dan perilaku

yang lebih besar dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan.

Pearcy (2010: 125) menyatakan pendidikan lingkungan hidup memberi

kontribusi yang efektif untuk menciptakan kemampuan individu dalam

memberikan pendapat dan membuat keputusan tentang kepedulian terhadap

lingkungan. Namun, dalam banyak hal harus ditekankan bahwa meningkatkan

pengetahuan seseorang tentang lingkungan tidak selalu memastikan perilaku

bertanggung jawab terhadap lingkungan. Demikian yang disampaikan oleh Pearcy

(2010: 125) sebagaimana dalam tulisan berikut ini: Effective environmental

education contributes to individuals’ ability to make sound decisions about their

actions which impact the environment. However, it must be emphasised that

increasing one’s knowledge about the environment does not necessarily ensure

environmentally responsible behaviour.

Kontribusi pendidikan lingkungan dalam menciptakan sikap dan perilaku

peduli lingkungan kepada peserta didik cukup signifikan. Pengaruh dari luar

lembaga pendidikan bagi peserta didik untuk mengimplementasikan sikap dan

perilakunya menjadi terbuka lebar.

c. Penerapan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan di Perguruan Tinggi

Kementerian Lingkungan Hidup dan UI (2012: 1) tentang juknis green

campus disebutkan bahwa penerapan pendidikan untuk pembangunan

Page 76: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

76

berkelanjutan di PT di Indonesia dapat dilakukan dengan mengintegrasikan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan ke dalam tiga fungsi utama

perguruan tinggi di Indonesia, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian

masyarakat serta manajemen kampus. Salah satu usaha yang dapat dilakukan

untuk menyokong pelaksanaan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di

perguruan tinggi adalah menjadikan perguruan tinggi sebagai kampus yang

berkelanjutan melalui program green campus.

Penerapan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di PT

sebagaimana tersebut di atas dilakukan dengan mengintegrasikan pendidikan,

penelitian, dan pengabdian masyarakat serta manajemen kampus melalui green

campus. Green campus sebagai muaranya, maka diperlukan daya dukung dari

unsur pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta manajemen

kampus. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan melalui pelaksanaan

pendidikan lingkungan hidup mendukung terwujudnya green campus/eco campus.

Penelitian yang mengarah pada efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya

alam dan lingkungan hidup diperlukan dalam mewujudkan green campus/eco

campus. Peran serta masyarakat sebagai mitra lembaga PT diperlukan untuk

mengimplementasikan hasil pendidiakan dan penelitian dalam mendukung

implementasi green campus/eco campus di PT. Manajemen kampus sebagai

bagian penting untuk merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi proses

pendidikan yang berlangsung, penelitian yang dilakukan, dan pengabdian

masyarakat yang didukung oleh mahasiswa bersama-sama dengan masyarakat

perlu mendapatkan dukungan pimpinan di PT, dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Page 77: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

77

4. Program Eco Campus dalam Perguruan Tinggi

a. Perguruan Tinggi/Universitas

1) Pengertian

PT merupakan kelembagaan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut atau

universitas. Secara khusus pendidikan lingkungan mulai dari dasar sampai

akademik ini perlu dilakukan secara berkesinambungan terhadap konsep dasar

tentang lingkungan hidup yang diintegrasikan ke dalam seluruh tingkatan atau

jenjang dan kurikulum pendidikan yang ada (Soerjani, 2006: 184).

Universitas merupakan tempat untuk menghasilkan pemikir dan perintis

kemajuan ilmu dan teknologi. Tanpa sumber daya manusia yang bermutu

dalam riset dan teknologi, kita akan semakin ketinggalan dalam persaingan

global yang makin terbuka (Atmojo, 2005: 328). PT merupakan kelembagaan

pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan berbentuk akademik,

politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas untuk menghasilkan

pemikir dan perintis kemajuan ilmu dan teknologi. PT menjalankan tugas dan

fungsinya dengan menerapkan pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat.

2) Fungsi PT/Universitas

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam decade of education for

sustainable development (DESD) 2005-2014 menyatakan bahwa pendidikan

tinggi harus berfungsi sebagai tempat penelitian dan pembelajaran untuk

pembangunan berkelanjutan. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

(Education for Sustainable Development) merupakan pendidikan yang

mempunyai wawasan dan konsep yang lebih luas daripada sekadar pendidikan

Page 78: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

78

tentang lingkungan, melihat hubungan sebab dan akibat, dan cara

mengatasinya, pendidikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,

yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua

orang untuk berkontribusi lebih baik bagi pembangunan berkelanjutan pada

masa sekarang dan akan datang.

Universitas memiliki tanggung jawab melalui Tridharma perguruan

tinggi untuk menciptakan mahasiswa dan alumni yang berilmu dan

berketrampilan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Pembangunan nasional yang selalu memandang penting kulaitas lingkungan

agar dapat berkesinambungan bagi generasi yang akan datang. Karakter

mahasiswa yang dibangun antara lain dapat menciptakan mahasiswa dan

alumi yang memiliki kesadaran, pengetahuan, teknologi dan alat-alat untuk

menciptakan masa depan yang ramah lingkungan. Implementasi tujuan

tersebut Universitas harus memainkan peran yang kuat dalam pendidikan,

penelitian, pengembangan kebijakan, pertukaran informasi, dan pengabdian

masyarakat untuk membantu menciptakan masa depan yang adil dan

berkelanjutan. Sebagaimana Pandey dan Vedak (2010: 6) berpendapat:

Universities bear profound responsibilities to increase the awareness,

knowledge, technologies and tools to create an environmentally sustainable

future. Universities have all the expertise necessary to develop the intellectual

and conceptual framework to achieve this goal. Universities must play a

strong role in the education, research, policy development, information

exchange and community outreach to help create an equitable and sustainable

future.

Page 79: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

79

Mengajarkan pembangunan berkelanjutan di PT melalui pendidikan dan

penelitian dalam melakukan pengelolaan lingkungan dan sumber daya,

melakukan jejaring internasional dalam bidang pendidikan dan penelitian. Hal

ini sebagaimana diteorikan oleh Buchan dan Graeme (2007: 6) bahwa teach

sustainability in an international context are (1) It specialises in education

and research for the management of the environment and its resources,

offering degrees in, e.g. agriculture, environmental science, conservation and

ecology. (2) It has a strongly multi-national campus, and staff have strong

international linkages and collaborations, in both teaching and research. (3)

The national economy relies strongly on a “clean environment.

Lembaga pendidikan tinggi melalaui tri dharma perguruan tinggi

diharapkan mampu mempersiapkan tenaga profesional yang dapat

mengembangkan, mengelola, mendidik, memimpin dan mempengaruhi

masyarakat, dan mampu menciptakan pemimpin yang mampu melahirkan

pemimpin yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Untuk menciptakan

situasi dan kondisi tersebut dibutuhkan kerangka akademik yang memiliki

orientasi untuk menciptakan alumi yang dapat berpartisipasi dalam

pembangunan yang berbasis berkelanjutan. Perguruan tinggi harus

merencanakan kerangka akademik dengan menyususn kurikulum yang

berbasis pada pembangunan berkelanjutan. Pendidikan sebagai kekuatan

pendorong yang signifikan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan

transformasi menuju pembangunan berkelanjutan. Pendidikan meningkatkan

keprihatinan atas praktek-praktek berkelanjutan dan meningkatkan kapasitas

untuk menghadapi dan mengubah lingkungan yang lebih baik. Pendidikan

dapat menerapkan sesuai dengan fungsi secara bersamaan untuk membuat

Page 80: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

80

menjadi manusia yang lebih baik dalam pengetahuan, sikap dan perilaku.

Pendidikan diharapkan menjadi salah satu cara efektif untuk mencapai

pembangunan berkelanjutan yang berbasis ekologi. Sebagaimana diteorikan

oleh Pandey dan Vedak (2010: 4-6) Institutions of higher education prepare

professionals who develop, manage, teach, lead and influence society. In

order to create able leaders who can make the world better, sustainable

development should be made a part of the university curriculum. Education is

the significant driving force of capacity building for and transformation

towards sustainable development. Education increases concern over

unsustainable practices and increases our capacity to confront and change.

Education performs several functions simultaneously to make a person good

human being. It not only informs people, it can change them. It is a key

instrument for bringing about the changes in knowledge, values, behaviours

and lifestyles required to achieve sustainability and stability within and among

countries. Education is humanity’s best hope and most effective means in the

quest to achieve sustainable development (Pandey dan Vedak, 2010: 4-6).

Lebih lanjut dikonsepkan oleh Pandey dan Vedak (2010: 7) bahwa

environmental education can be effective as a part of a school curriculum.

b. Eco Campus

1) Pengertian

Eco campus is a study was conducted aimed to predict the possibilities

of maintaining the greener environment inside the university campus which

main concept of environmental sustainability within the campus (Gobinath dan

Mahendran, 2010: 21). Gobinath dan Mahendran (2010: 19) selanjutnya

menyatakan bahwa: eco-campus or ecological campus has its meaning in

Page 81: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

81

itself. The meaning of eco-campus has been expressed in its targets and

objectives. By all means, eco-campus means “environmental sustainability

within the school. School is a center for generating of education, moreover it

is also a research center where the students and teachers are attempting to

develop the best strategy for achieving their purpuses. Due to this reason, the

developement of eco campus has been pointed out and established recently.

Eco campus merupakan sebuah istilah yang memberikan kategori bagi

perguruan tinggi yang memiliki wawasan lingkungan dengan

mengintegrasikan ilmu pengetahuan lingkungan ke dalam kebijakan, rencana,

program dan kegiatan Tridarma perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh

seluruh civitas akademika untuk menciptakan lingkungan kampus yang baik

dan sehat serta berbudaya lingkungan. Program eco campus/green campus

dapat didefinisikan sebagai program yang mengintegrasikan pengelolaan dan

perlindungan lingkungan ke dalam Tridharma perguruan tinggi. Green campus

tempat pendidikan tentang lingkungan, praktek pelestarian dan pemeliharaan

lingkungan yang harmoni. Pelaksanaan program eco campus atau green

campus dibedakan menjadi dua komponen utama yaitu Tridharma perguruan

tinggi dan manajemen kampus (Kementerian Lingkungan Hidup dan UI, 2012:

5).

Eco-campus adalah salah satu konsep untuk membuat perguruan tinggi

ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan sekitarnya dalam kampus

untuk mengatasi masalah lingkungan seperti promosi penghematan energi,

pengolahan limbah dan air. Konsep eco campus fokus utamanya pada

efesiensi penggunaan energi dan air, meminimalisir pengelolaan sampah dan

polusi juga efesiensi ekonomi. Eco campus berfokus pada pengurangan gas

Page 82: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

82

emisi dan rumah kaca efektifitas biaya dan keamanan penyediaan energi,

mendorong dan meningkatkan kepedulian mahasiswa dan pegawai untuk

mengurangi penggunaan energi dan konsumi air pengurangan sampah dan

mengintegrasikan pengetahuan ke dalam lingkungan upaya mengurangi

dampak kerusakan lingkungan sebagaimana sebagaimana Gobinath dan

Mahendran (2010: 19) menyatakan bahwa eco-campus is one such concepts or

principle introduce to make the universities environmentally sustainable. Eco

campus to preserve the environement within the campus, there are various

view points that saveral Universities are applying in order ro tackle with their

environmental problem such as promotion of the energy savings, recyle of

waste, water production. Eco-campus concept mainly focuses on the efficient

uses of energy and water, minimize waste generation or pollution and also

economic efficiency. Eco-campus focusses on the reduction of the university’s

contribution to emissions of green house gases, procure a cost effective and

secure supply of energy, encourages and enhance staff and student energy

issues, also promotes personal action, reduce the university’s energy and

water consumtion, reduce wastes to landfill and integrate environmental

considerations into all contracts and service concidered to have significant

environmental impacts.

Perguruan tinggi yang memiliki wawasan lingkungan dengan

mengintegrasikan ilmu pengetahuan lingkungan ke dalam kebijakan, rencana,

program dan kegiatan Tridarma perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh

seluruh civitas akademika untuk menciptakan lingkungan kampus yang baik

dan sehat serta berbudaya lingkungan dalam rangka mendukung penciptaan

pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari pencapaian program MDG’s.

Page 83: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

83

Pencapaian program tersebut melalui pelaksanaan pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan. Sebagaimana dikonsepkan oleh Beringer (2007:

449) with respect to sustainability education,.. With its integration of

academic environmental sciences with campus sustainability and its formal

sustainability teaching and learning.

2) Tujuan

Tujuan eco-campus adalah terwujudnya perilaku warga kampus yang

perduli dan berbudaya lingkungan, terwujudnya lingkungan warga kampus

yang berkelanjutan, terwujudnya pelestarian fungsi lingkungan, pengendalian

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup di lingkungan kampus dan

sekitarnya. Pembelajaran dan penyebarluasan informasi lingkungan kepada

masyarakat melalui tridarma perguruan tinggi. Istilah yang hampir sama, eco

campus dengan green campus, tujuan green campus adalah untuk

mengintegrasikan pengelolaan dan perlindungan lingkungan ke dalam

Tridharma perguruan tinggi, mewujudkan penerapan program pendidikan

untuk pembangunan berkelanjutan, menciptakan kampus sebagai pusat

kegiatan dan pemberdayaan pemangku kepentingan atau mitra strategis dalam

upaya kelestarian fungsi lingkungan hidup, mencegah pencemaran dan

kerusakan lingkungan, menciptakan kampus bersih, sehat, dan hijau

(Kementerian Lingkungan Hidup dan UI, 2012: 6).

The goal is eco-campus, the first level index are consisted of ecological

planning, ecological technology, ecological comfort, ecological management,

ecological education. ecological planning level is consisted of base location

selection, landscape planning, environmental improvement, energy planning,

new architecture planning. Ecological technology level are consisted of

Page 84: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

84

energy effciency and energy utilization, water saving and utilization, material

saving and utilization, ecological comfort level are consisted of indoor air

quality, acoustic environment, lighting environment, thermal and humidity

environment, wind environment, ecological management level are consisted of

operation and maintenance technology, intelligent system, ecological

education level are consisted of course and lecture, research and practice,

propaganda and popularization (Zheng, 2010: 796).

3) Partisipasi/Peran serta Masyarakat

Partisipasi merupakan sebuah peran atau keterlibatan personal maupun

secara kelompok. Partisipasi masayarakat sangat diperlukan dalam sebuah

pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan secara bersama. Partisipasi

masyarakat sebagaimana dikonsepkan oleh Petkova, Maurer, Henninger, dan

Irwin (2002: 75) memiliki 3 (tiga) tingkatan yaitu sebagaimana dikonsepkan:

This analysis of how public participation operates in practice conciders

decision making at three levels: nasional, state or local, and project level.

For each decision-making cases. The analysis begins with decision-making at

the national level, proceeded to regional or local decision-making, and

conclude. Gobinath dan Mahendran (2010: 18) menyatakan secara jelas

bahwa educational institutions should also be focused with industries to

preserve our natural resources and methods are to be developed to

improve their environmental performance. bahwa harus ada kerjasama yang

baik antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha. Kasperson (2002: 91)

menyatakan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat menjadi prinsip

yang harus dibangun dalam menjaga lingkungan. Konsep tersebut dituliskan

Page 85: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

85

bahwa cooperation between government and civil society has become an

established principle in the environment, at least private.

Soerjani (2006: 191) berpendapat bahwa masyarakat sebagai mitra

pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam

penyelenggaraan pendidikan nasional. Penyelenggaraan pendidikan nasional

yang dilaksanakan di PT melalui program eco campus pun perlu mendapatkan

dukungan/partisipasi masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam mencapai

tujuan yang diinginkan.

Partisipasi sebagai sebuah peran atau keterlibatan personal maupun

secara kelompok diperlukan untuk mencapai tujuan secara bersama baik

tingkat lokal, regional, maupun nasional. Kerjasama untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan

masyarakat agar lingkungan tetap terjaga dari kerusakan.

c. Unnes Sebagai Universitas Konservasi

1) Unnes

Universitas Negeri Semarang yang selanjutnya disingkat Unnes adalah

Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan

vokasi dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan

olahraga, dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan

profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Peraturan

Rektor Unnes nomor 22 tahun 2012).

Page 86: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

86

2) Universitas Konservasi

a) Pengertian

(1) Konservasi

Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya

alam tak terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya

dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta

keanekaragamannya (Peraturan Rektor Unnes nomor 22 tahun 2012).

Dengan demikian, konservasi adalah adalah terwujudnya perilaku

sivitas akademika yang peduli dan berbudaya lingkungan, terwujudnya

lingkungan warga kampus yang berkelanjutan, pelestarian fungsi

lingkungan, pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

hidup di lingkungan kampus, pembelajaran dan penyebarluasan

informasi lingkungan kepada masyarakat melalui Tri Dharma

Perguruan Tinggi.

Konservasi dalam hal ini adalah koservasi sumber daya alam

hayati. Konservasi sumberdaya alam hayati adalah pengelolaan sumber

daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana

untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap

memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya

(UU No 5 tahun 1990). Menurut Widata dalam Tim Pengembang

Konservasi Unnes (2010 : 7) konservasi sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya sbegaimana didefinisikan oleh Undang-undang tersebut

perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan beserta ekosistemnya, dan

pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Page 87: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

87

Secara sederhana, kegiatan konservasi pada dasarnya mencakup tiga

unsur kegiatan yang saling terkait, yaitu melindungi dan

menyelamatkan keanekaragaman hayati (i), mengkaji keanekaragaman

hayati (studying), dan memanfaatkan keanekaragaman (using).

Perlindungan sistem penyangga kehidupan ini meliputi upaya dan

tindakan yang berkaitan dengan perlindungan mata air, tepian sungai,

hutan, fungsi resapan dan hidrologis, gejala keunikan alam, dan lain-

lain. Pengawetan keankearagaman hayati beserta ekosistemnya

dilaksanakan melalui konservasi insitu dan ex situ. Konservasi in situ

dilaksanakan dalam bentuk kegiatan identifikasi, inventarisasi,

pemantauan, pembinaan habitat dan populasinya, penyematan jenis,

dan pengkajian, penelitian serta pengembangan. Konservasi exsitu

meliputi kegiatan pemeliharaan, pengembangkbiakan, pengkajian,

penelitian, dan pengembangan, rehabilitasi satwa, serta penyelamatan

jenis tumbuhan dana hewan. Upaya pemanfaatan secara lestari

sumberdaya alam dan ekosistemnya pada hakikatnya merupakan

pengendalian atau pembatasan dalam memanfaatkan sumber daya alam

hayati dan ekosistemnya sehngga kegiatan tersebut dapat dilakukan

secara terus menerus pada masa yang akan datang.

Penetapan kawasan konservasi berdasarkan pada UU no 5

tahun 1990 meliputi kawasan suaka alam (Cagar Alam dan Suaka

Margasatwa) dan Kawasan Pelestarian Alam (Taman Nasional),

Taman Wisata Alam, dan Taman Hutan Raya). Ditetapkannya kawasan

konservasi, diharapkan sumber daya alam yang ada saat ini terjamin

kelestariannya dan dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama.

Page 88: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

88

Upaya konservasi di Indonesia saat ini pengelolaan suatu kawasan

konservasi melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya, meskipun

pemerintah tetap sebagai pihak utama. Keterlibatan masyarakat sekitar

dalam pengelolaan sumber daya alam hayati berearti memberi

kesempatan untuk ikut berperan dalam usaha di kawasan tersebut.

Pelaksanaan pada Unnes sebagai Universitas Konservasi

dengan cara melibatkan seluruh civitas akademika Unnes untuk

berperan serta dan aktif sesuai dengan program yang direncanakan.

Unnes sebagai lembaga pendidikan tinggi secara tidak langsung

bertanggung jawab untuk melestarikan sumberdaya alam dan

ekosistemnya yang dapat dijabarkan melalui tugas pokok Unnes yang

meliputi pendidikan, penelitian, pengajaran dalam rangka

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, olah raga, budaya, dan

seni, serta pengabdian masyrakat sebagaimana tercantum dalam

rencana strategis Unnes tahun 2006-2010 yang kemudian diperbaharui

melalui sumber daya hayati yang dimiliki. Unnes merupakan sebuah

situs bagi pelestarian sumber daya alam dan ekosistem melalui

pengembangan menuju Universitas Konservasi.

(2) Universitas Konservasi

Universitas konservasi adalah universitas yang dalam pelaksanaan

pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat memiliki konsep

yang mengacu pada prinsip-prinsip konservasi (perlindungan,

pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari) baik konservasi terhadap

sumberdaya alam, lingkungan, seni, dan budaya (Peraturan Rektor

Unnes nomor 22 tahun 2012). Sementara, Tim Pengembang Konservsi

Page 89: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

89

(2010: 3) mendefiniskan universitas konservasi adalah sebuah

universitas yang dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

mengacu pada prinsip-prinsip konservasi (perlindungan, pengawetan,

dan pemanfaatan secara lestari) terhadap sumber daya alam dan seni

budaya, serta berwawasan ramah lingkungan. Berwawasan

lingkungan menjadi satu rujukan dalam mendefiniskan universitas

konservasi. Artinya, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang

mengacu pada prinsip konservasi menjadikan masyarakat di

lingkungan kampus memiliki wawasan yang ramah lingkungan.

b) Tujuan

Tujuan universitas konservasi antara lain mendukung upaya

pemerintah dalam melaksanakan pengeloaan sumber daya alam hayati dan

ekosistem sesuai dengan UU no 5 tahun 1990, UU No. 23 tahun 1997 dan

PP No. 7 tahun 1999; menjadikan Unnes sebagai acuan atau referensi

universitas yang berwawasan konservasi di Jawa Tengah, khususnya di

Kota Semarang, melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan sumber

daya alam secara lestari di lingkungan Unnes dan sekitarnya melalui

kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian bagi terciptanya

keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya, menumbuhkan sikap

mental, perilaku, yang bertanggung jawab dan peran serta seluruh warga

Unnes dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian

lingkungan seerta seni, dan budaya (Tim Pengembang Konservasi, 2010:

3).

Page 90: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

90

B. Temuan Hasil Penelitian Terdahulu

Temuan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan ESD dan eco campus

antara lain diklasifikasikan ke dalam kategori pembangunan berkelanjutan, pendidikan

untuk pembangunan berkelanjutan, dan pendidikan lingkungan hidup.

1. Pembangunan Berkelanjutan

Lilin Budiati. Disertasi. 2006. Judul Disertasi Penerapan Co Management

dalam Pengelolaan Lingkungan Menuju Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan

penelitian untuk mengetahui penerapan co management dalam pengelolaan

lingkungan hidup dapat mengarah pada terwujudnya pembangunan berkelanjutan,

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerapan co management di Daerah Aliran

Sungai (DAS) Babon. Pendekatan co management relevan dan dapat diterapkan

sebagai suatu pendekatan pengelolaan lingkungan untuk mengisi kesenjangan antara

pendekatan state based (top down) dan communit based (bottom up) penerapan co-

management di 3 segmen DAS Babon berpengaruh positif terhadap aspek sosial

terhadap perubahan positif partisipasi stakeholder. Faktor-faktor yang terbukti

berpengaruh terhadap penerapan co mangement penerapan di 3 segmen DAS Babon

menunjukkan bahwa faktor pra kondisi yang baik, kondisi dan mekanisme yang baik,

dialokasikan pada ruang yang tepat, kesiapan masyarakat lokal dan faktor manusia

terbukti berpengaruh secara variatif terdapat kecenderungan bahwa faktor prakondisi

yang baik berpengaruh lebih dominan dari faktor lain. Adanya faktor yang

berpengaruh terhadap penerapan co management. Terdapat 3 (tiga) prinsip co

management yang mengarah pada terwujudnya pembangunan berkelanjutan yaitu

bersamaan/ kesetaraan, sharing/berbagi, entrust/kepercayaan ke-3 prinsip dasar co

management tersebut menjadi semakin relevan. Jika dihadapakan pada kasus-kasus

pengelolaan lingkungan yang secara ekologis harus didekati secara holistik termasuk

Page 91: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

91

dalam hal DAS Babon. Ketiga prinsip tersebut sesuai dengan hakikat pengelolaan

lingkungan yang merupakan common property dalam kasus DAS Babon, penerapan

ketiga prinsip tersebut dapat mempengaruhi keberlajutan program. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya 6 (enam) hal positif yaitu pendekatan dan pemahaman

stakeholder terhadap permasalahan lingkungan, peningkatan kepercayaan antar

stakeholder, keyakinan stakeholder untuk melakukan kerjasama, pengembangan

kapasitas stakeholder, pembentukan jaringan komunikasi dan mekanisme kegiatan,

manfaat yang dirasakan bersama dikarenakan 6 (enam) hal ini akan menjadi modal

pelaksanaan co management selanjutnya.

Persamaan disertasi ini dari sisi judul, sama-sama tentang pembangunan

berkelanjutan dan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Perbedaan secara spesifik

dapat dipaparkan antara lain pembangunan berkelanjutan dibidik dari sisi penerapan

Co Management dalam Pengelolaan Lingkungan sedangkan disertasi tentang

implementasi eco-campus dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan

berbasis ekologi. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang

menggunakan nonprobability sampling yaitu teknik purposive sampling (sampel

bertujuan). Sampling purposive yaitu dilakukan dengan mengambil orang-orang yang

terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.

Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara.

2. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan/Education for Sustainable

Development

Qablan. Al-Omari., Research (2009)Judul penelitian Education for Sustainable

Development (ESD): Liberation or Indoctrination? An Assessment of Faculty

Members’ Attitudes and Classroom Practices. Rumusan penelitian yang diajukan

adalah What are the attitudes of environmental science faculty members in Jordanian

Page 92: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

92

public universities toward education for sustainability? To what extent do these

faculty practice education for sustainability in the classrooms?. Signifikansi

penelitian yang dilakukan adalah This study tried to assess faculty members’ attitudes

and classroom practices in public universities in Jordan regarding ESD. The study

will help researchers and practitioners to determine the level of faculty members’

awareness of ESD, their attitudes toward it, and their actual classroom practices. The

results of this study may provide valuable insights for the preparation of future

university faculty members as well as some prospective directions to the development

of new, more practical approaches to ESD in national and international universities.

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan survey. Tempat penelitian di 3

universitas yaitu University of Jordan, Yarmouk University, and Hashemite

University. Subyek penelitian adalah 65 mahasiswa semester 2 jurusan ilmu

lingkungan pada tahun akademik 2007-2008. Teknik pengumpulan data dengan

interview dan observasi kelas. Teknik analisis data interview dengan menggunakan

progam SPPS versi 16,0. Teknik analisis data observasi dengan melihat aktivitas

subyek dan pengecekan dengan informan, pemindahan data dan pengecekan data

dengan subyek lain yang berhubungan dengan tema yang ada, dikelompok-

kelompokkan dan diberi label. Hasil wawancara dengan observasi dikumpulkan untuk

ditemukan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa First Conclusion: Environmental science

faculty members at Jordanian universities supported ESD in university classrooms.

They believed that ESD was important and should be one of the objectives of any

university course. They also demonstrated their strong support for using a variety of

educational strategies for ESD in their classrooms. Second Conclusion:

Environmental science faculty members who participated in this study rejected

Page 93: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

93

employing anti-indoctrinating pedagogical practices in ESD. They strongly believed

on giving their students opportunities to develop their own understanding about the

concept of ESD. Third Conclusion: Participants in this study showed a mismatch

between their teaching beliefs and classroom practices with respect to ESD. Although

they used teaching practices that hinged on indoctrination, they also demonstrated a

strong preference for pedagogical approaches that were contrary to the basic tenets

of indoctrination. Rekomendasi yang diajukan antara lain dengan melakukan

pelatihan, kursus, dan workshop untuk menambahkan pengetahuan dan kepedulian

terhadap lingkungan. Universitas perlu mendorong pelaksanaan pembelajaran untuk

membangun kepedulian terhadap lingkungan, perlu dilakukan penelitian kepada siswa

di SMP dan SMA sebagai pembanding hasil penelitian yang dilaksanakan di

perguruan tinggi agar guru dapat mengetahui tentang pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan dan melihat hasil penelitian yang dilakukan di perguruan tinggi.

Persamaan penelitian ini antara lain topik tentang pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan di perguruan tinggi. Perbedaan penelitian ini adalah

dengan sub judul tentang liberasi dan indoktrinasi pada mahasiswa. Metode penelitian

dengan survey. Teknik pengumpulan data dengan interview dan observasi. Teknik

analisis data dengan menggunakan SPSS dan konfirmasi pada beberapa pihak yang

berkompeten. Pelaksanaan penelitian ini di Jordania, sedangkan penelitian ini

dilakukan di Indonesia, yakni di Unnes Semarang Jawa Tengah.

3. Pendidikan Lingkungan Hidup

Martopo. Tesis. 2006. Judul tesis Model Pembelajaran Pembiasaan dalam

Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai Upaya Menuju Sekolah Berwawasan

Lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh model pendidikan

lingkungan hidup terhadap persepsi siswa tentang lingkungan hidup, pengaruh model

Page 94: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

94

pendidikan lingkungan hidup terhadap sikap siswa dalam menjaga kelestarian

lingkungan hidup, pengaruh model pendidikan lingkungan hidup terhadap partisipasi

dalam menjaga lingkungan hidup. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

eksperimen dengan kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok kontrol

mendapatkan pendidikan lingkungan hidup secara terintegrasi sedangkan kelompok

eksperimen mendapatkan pendidikan lingkungan hidup melalui pembiasaan. Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Bandongan Magelang Jawa

Tengah berjumlah 194 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling.

Jumlah sampel keseluruhan adalah 80 siswa yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok

yaitu 40 siswa kelompok kontrol dan 40 siswa kelompok eksperimen. Teknik analisis

data menggunakan analisis variansi 1 (satu) jalur. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa 1. Ada pengaruh nyata model pendidikan lingkungan hidup terhadap persepsi

siswa tentang lingkungan hidup. Nilai F= 9,743 dengan taraf signifikansi (p) = 0,003.

2. Model pendidikan lingkungan hidup melalui program pembiasaan lebih baik

daripada model pendidikan lingkungan hidup secara terintegrasi, dengan nilai t = -

3,094 dengan taraf signifikansi (p) = 0,004. Ada pengaruh nyata model pendidikan

lingkungan hidup terhadap sikap siswa dalam menjaga pelestarian lingkungan hidup.

Nilai F = 15,432 dengan taraf signifikansi (p) = 0,000. Model pendidikan lingkungan

hidup melalui program pembiasaan lebih baik daripada model pendidikan lingkungan

hidup secara terintegrasi. Dengan nilai t = - 3,886 dengan taraf signifikansi (p) =

0,000. Ada pengaruh nyata model pendidikan lingkungan hidup terhadap partisipasi

siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Nilai F = 44,783 dengan taraf

signifikansi (p) = 0,000. Model pendidikan lingkungan hidup melalui program

pembiasaan lebih baik daripada model pendidikan lingkungan hidup secara

terintegrasi dengan nilai t = - 7,342 dengan taraf signifikansi (p) = 0,000.

Page 95: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

95

Persamaan tesis ini dengan disertasi yang disusun dari sisi judul sama-sama

meneliti tentang pendidikan lingkungan. Perbedaannya antara lain dari sisi judul

menggunakan model pendidikan dengan pembiasaan yang berwawasan lingkungan

sedangkan disertasi ini tentang implementasi eco-campus dalam pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan berbasis ekologi. Jenis penelitian merupakan penelitian

kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling. Jumlah sampel

keseluruhan sebesar 80 siswa yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu 40 siswa

kelompok kontrol dan 40 siswa kelompok eksperimen. Teknik analisis data

menggunakan analisis variansi 1 (satu) jalur, sedangkan disertasi ini merupakan

penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi dengan menggunakan

nonprobability sampling yaitu teknik purposive sampling (sampel bertujuan).

Sampling purposive yaitu dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih

betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Teknik

pengumpulan data dengan observasi dan wawancara.

C. Kerangka Berfikir

Keyakinan awal menyatakan bahwa, kerusakan lingkungan alam karena ulah tangan

manusia. Keyakinan tersebut akhirnya mengarah pada pendidikan sebagai perubah

perilaku manusia untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan. Pendidikan dapat

memberikan perubahan berfikir, bersikap, dan berperilaku bagi manusia agar memiliki

kepedulian terhadap lingkungan. Melalui proses pendidikan dapat diintegrasikan

pengetahuan tentang lingkungan dengan memasukkan materi pendidikan lingkungan

hidup (PLH) pada setiap satuan, jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan lingkungan

hidup memiliki idealitas yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan,

nilai, sikap, perilaku, dan wawasan, serta kepedulian lingkungan hidup peserta didik dan

masyarakat. Pendidikan lingkungan hidup diharapkan dapat meningkatkan mutu sumber

Page 96: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

96

daya manusia sebagai pelaksana pembangunan berkelanjutan dan pelestarian fungsi

lingkungan hidup. PLH diyakini sebagai solusi efektif dan efisien sebagai upaya untuk

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi

lingkungan hidup. Pemahaman masyarakat yang memadai terhadap kepedulian

lingkungan diharapkan dapat menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Setiap

orang berhak untuk mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses

partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan

sehat. Untuk menciptakan lingkungan tersebut, maka setiap orang berhak dan

berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan serta mengendalikan pencemaran

dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Upaya tersebut dalam rangka berperan dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai peraturan peraturan perundang-

undangan, dan menghindari melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan hidup. Undang-undang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Konsep sustainable development atau pembangunan berkelanjutan merupakan pola

pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memelihara

lingkungan, sehingga kebutuhan itu bukan hanya terpenuhi hari ini tetapi juga untuk

generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan memiliki orientasi agar mampu

memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang. Konsep

pembangunan berkelanjutan tersebut dapat disosialisasikan secara terprogram melalui

pelaksanaan program pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Upaya ini meliputi

pengembangan pelaksanaan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (education for

sustainable development/ESD). ESD merupakan program yang berupaya untuk

melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui pendidikan formal,

Page 97: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

97

non formal, maupun informal dalam rangka mencipatakan pola pemanfaatan sumber daya

untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memelihara lingkungan. Program ESD

diharapkan mampu membangun komitmen untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa

mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dan

dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia sekarang dan yang akan datang.

ESD melalui pendidikan lingkungan hidup yang dilaksanakan pada semua jalur,

jenjang dan jenis pendidikan merupakan wadah/sarana untuk menciptakan perubahan

pola pikir, sikap, serta perilaku manusia yang berbudaya lingkungan hidup. Koordinasi

dan sinergi dalam penyusunan program pendidikan lingkungan hidup dilakukan dalam

jangka pendek, menengah, dan panjang. ESD melakukan revitalisasi penelitian dan

pengembangan dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemberian

penghargaan kepada individu, lembaga dan masyarakat yang peduli berjasa dan/atau

berprestasi dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, peningkatan

kapasitas, komitmen, dan peran serta masyarakat, pemangku kebijakan pendidikan pusat

dan daerah, serta pendidikan dan tenaga kependidikan untuk berperan aktif menjaga dan

melestarikan fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian, pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan dapat mendukung tercapainya program millennium development goals

(MDG’s).

Implementasi menjaga kelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dari program

MDG’S dengan menanamkan nilai-nilai budaya cinta lingkungan hidup kepada siswa

melalui pendidikan. Beberapa pihak perlu menetapkan kebijakan, pedoman dan program

pendidikan lingkungan hidup untuk membina, mengembangkan, mengintegrasikan,

menetapkan materi dan sarana/prasarana pendidikan serta pelatihan di bidang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pada sistem pendidikan nasional,

meningkatkan kapasitas peserta didik, pendidikan dan tenaga kependidikan, masyarakat,

Page 98: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

98

pemangku kebijakan pendidikan pusat dan daerah, dan melakukan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Kementerian Pendidikan Nasional

memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan agar dunia pendidikan mampu

melahirkan generasi masa depan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan

memiliki kepekaan terhadap persoalan lingkungan yang dihadapi masyarakat dan

negaranya.

Perguruan tinggi (PT) sebagai jenjang pendidikan tertinggi memegang peranan

penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di suatu negara. Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) dalam decade of education for sustainable development (DESD)

2005-2014 menyatakan pendidikan tinggi harus berfungsi sebagai tempat penelitian dan

pembelajaran untuk pembangunan berkelanjutan. Perguruan tinggi merupakan lembaga

pendidikan yang mempunyai wawasan dan konsep yang lebih luas daripada sekadar

pendidikan tentang lingkungan, melihat hubungan sebab dan akibat, dan cara

mengatasinya. ESD merupakan program pendidikan untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua

orang agar berkontribusi lebih baik bagi pembangunan berkelanjutan pada masa sekarang

dan yang akan datang.

Penerapan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di perguruan tinggi di

Indonesia dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan ke dalam tiga fungsi utama perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian,

dan pengabdian masyarakat. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menyokong

pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi melalui pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan adalah menjadikan perguruan tinggi sebagai kampus yang berkelanjutan.

Kampus yang berkelanjutan berarti kampus yang memegang prinsip-prinsip dari

pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan bagi proses

Page 99: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

99

pendidikan di perguruan tinggi satu diantaranya terakumulasi dalam program eco

campus/green campus. Eco campus merupakan perguruan tinggi yang berwawasan

lingkungan dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan lingkungan ke dalam kebijakan,

rencana, program dan kegiatan tridarma perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh seluruh

civitas akademika untuk menciptakan lingkungan kampus yang baik dan sehat serta

berbudaya lingkungan. Sasaran eco campus adalah terwujudnya perilaku warga kampus

yang peduli dan berbudaya lingkungan, terwujudnya lingkungan warga kampus yang

berkelanjutan, terwujudnya pelestarian fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran

dan/atau kerusakan lingkungan hidup di lingkungan kampus dan sekitarnya, pembelajaran

dan penyebarluasan informasi lingkungan kepada masyarakat melalui tridarma perguruan

tinggi.

Perguruan tinggi memiliki peluang besar untuk membangun kebijakan,

pengembangan kurikulum, akses informasi dan partisipasi untuk membangun komitmen

pada pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan berbasis ekologi melalui

implementasi program eco campus. Program eco campus bagi perguruan tinggi

diharapkan dapat mewujudkan civitas akademika yang peduli dan berbudaya lingkungan,

mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan, dan melakukan pengendalian pencemaran

dan/atau kerusakan lingkungan hidup di lingkungan kampus. Pelaksanaan eco campus di

perguruan tinggi dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen yang ada di perguruan

tinggi yaitu pimpinan, karyawan, dosen, mahasiswa, lembaga penelitian, dan organisasi

mahasiswa. Selain berbagai elemen yang ada di perguruan tinggi, pengembangan

program eco campus dilakukan pula dengan melakukan kerjasama dengan pihak luar baik

dengan lembaga pemerintah maupun dunia usaha. Melalui program eco campus, lulusan

perguruan tinggi dipersiapkan untuk memasuki pasar kerja dan tampil dengan

kemampuan untuk mendukung ekonomi hijau dan sebagai pembawa ide-ide segar dalam

Page 100: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

100

mewujudkan ekonomi hijau (green economic). Di samping itu, lulusan perguruan tinggi

juga akan menjadi tenaga pendidik di semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan

anak usia dini hingga pendidikan tinggi. Pengetahuan mahasiswa sebagai calon guru

tentang prinsip pembangunan berkelanjutan akan ditransfer kepada anak didiknya

sehingga dapat tercipta generasi yang memahami prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan.

Unnes merupakan perguruan tinggi negeri yang diselenggarakan oleh Kementerian

Pendidikan Nasional untuk melaksanakan pendidikan akademik dan profesional dalam

sejumlah disiplin ilmu. Unnes sebagai kampus konservasi telah ditunjukkan dengan

melibatkan rektor (sebagai pelopor), dosen, mahasiswa, dan karyawan dalam kegiatan

kepedulian terhadap lingkungan. Unnes berupaya menjunjung tinggi prinsip

perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara lestari terhadap

sumber daya alam dan budaya luhur bangsa. Unnes menempatkan konservasi sebagai

wujud Tridharma perguruan tinggi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Civitas akademika Unnes terhadap kebijakan pimpinan perguruan

tinggi tentang pendidikan lingkungan hidup untuk melakukan koordinasi, integrasi,

sinkronisasi, dan sinergi dalam penataan, pemanfaatan, pemeliharaan, pemulihan,

pengendalian, pengawasan, dan pengembangan lingkungan hidup belum dapat diketahui

makna terdalam terhadap kebijakan tersebut. demikian pula pada pelaksanaan kurikulum

pendidikan, sarana dan prasarana, akses informasi, partisipasi civitas akademika Unnes.

Kebijakan pimpinan, pengembangan kurikulum, akses informasi, pengadaan sarana dan

prasarana serta partisipasi yang ada perlu dikaji lebih mendalam dalam penelitian.

Harapan yang diinginkan adalah kebijakan, kurikulum, pengadaan sarana dan prasarana,

akses informasi, dan partisipasi perguruan tinggi untuk mendukung terwujudnya

education for sustainable development melalui implementasi program eco campus di

Page 101: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

101

Unnes dapat ditemukan makna terdalam melalui pendekatan penelitian etnografi. Peneliti

menggunakan pendekatan etnografi untuk memotret lebih dekat tentang identifikasi

makna, pola, dan budaya masyarakat akademik tentang kebijakan, kurikulum, akses

informasi, pengadaan sarana dan prasarana dan partisipasi perguruan tinggi untuk

mendukung terwujudnya education for sustainable development melalui implementasi

program eco campus di Unnes. Melalui penelitian diharapkan dapat menemukan model

kebijakan, kurikulum, pengadaan sarana dan prasarana , akses informasi, dan partisipasi

implementasi program eco campus sebagai bagian dari ketercapaian program millennium

development goals (MDG’s) di Unnes Semarang Jawa Tengah.

Page 102: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

102

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi

yang memiliki tujuh pilar sebagai dasar pelaksanaan eco campus yaitu konservasi

arsitektur hijau dan sistem transportasi internal, konservasi keanekaragaman hayati,

pengelolaan limiibah, kebijakan nir kertasm energi bersih, konservasi etika, seni, dan

budaya, serta kaderisasi konservasi. Pelaksanaan penelitian pada September 2013.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan field research dengan menggunakan pendekatan

kualitatif. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mengembangkan kepekaan konsep

dan penggambaran realitas yang jamak dengan responden dalam jumlah kecil, sekitar

sepuluh orang yang diambil secara purposif, obyek yang diteliti merupakan perilaku

manusia atau proses kerja, metode pengumpulan data lebih menekankan pada observasi

dan wawancara, bentuk data berupa kata-kata, kalimat, gambar, dan perilaku, analisis

tidak untuk menguji hipotesis, tetapi menjawab masalah, peneliti berusaha untuk

memahami fenoomena yang dirasakan sebagaimana adanya, asumsi yang dikemukakan

bersifat dinamis (Idrus, 2007: 33-4). Milles dan Michael (1992: 2) penelitian kualitatif

akan mendapatkan data kualitatif yang sangat menarik, memiliki sumber dari deskripsi

yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang

terjadi dalam lingkup setempat. Peneliti dapat memahami alur peristiwa secara

kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, dan

memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat, serta dapat memperoleh penemuan-

penemuan yang tidak diduga sebelumnya untuk membentuk kerangka teoretis baru.

Page 103: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

103

Kelemahan penelitian kualitatif sebagaimana diprediksikan oleh (Idrus, 2007: 47-8)

antara lain kualitas penelitian tergantung pada pengalaman peneliti dalam mengumpulkan

data, memiliki subyektifitas yang tinggi, alokasi waktu untuk pengumpulan data lebih

lama, sehingga menimbulkan kejenuhan, meskipun memiliki prosedur analisis data,

antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain akan menghasilkan interpretasi yang

berbeda. Untuk meminimalisir kelemahan penelitian tersebut, maka peneliti melakukan

dengan intensif untuk mendapatkan pengalaman yang memadai, meminimalisir

subyektifitas, mengatur waktu dengan bijak sehingga tidak menimbulkan kejenuhan yang

akan mempengaruhi hasil penelitian, mengutamakan prosedur analisis data dengan baik

dalam melakukan interpretasi hasil penelitian, sehingga dapat meminimalisir interpretasi

yang berbeda terhadap topik penelitian, waktu, obyek penelitian yang sama.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian menurut Amirin dalam Idrus (2007: 120) subyek penelitian

merupakan seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan,

sedangkan menurut Suharimi Arikunto dalam idrus (2007: 121) memberikan batasan

subyek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian

melekat dan dipermasalahkan. Mulyana (2004: 187) Subyek penelitian yang biasa

digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan nonprobability sampling yaitu

teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Menurut Nasution, (2007: 98) sampling

purposive yaitu dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh

peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Penelitian ini mengambil

subyek penelitian bertujuan dengan mengambil orang tertentu pada Badan Pengembang

Konservasi Unnes Semarang dan mahasiswa Unnes Semarang sebagai Universitas

Konservasi bertaraf Internasional. Data tentang perencanaan pendidikan lingkungan

hidup digali dari badan pengembang konservasi Universitas konservasi bertaraf

Page 104: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

104

internasional. Data tentang pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup diperoleh dari

mahasiswa Universitas Konservasi bertaraf internasional. Meskipun demikian, dalam

kegiatan di lapangan tidak menutup kemungkinan ditemukan informan baru di luar yang

ditetapkan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.

Jumlah subyek penelitian menurut Mulyana (2004: 182) peneliti yang

menggunakan penentuan sampel purposive sampling dengan mewawancarai sampel acak

dari suatu kelompok yang diteliti, tidak ada kriteria baku mengenai berapa jumlah

responden yang harus diwawancarai. Sebagai aturan umum, peneliti berhenti melakukan

wawancara sampai data menjadi jenuh, artinya peneliti tidak menemukan aspek baru

dalam fenomena yang diteliti. Penelitian ini menggunakan snowball sampling untuk

informan mahasiswa dan tim badan pengembang universitas konservasi sampai

menemukan data jenuh yang tidak ditemukan lagi pola baru.

D. Sumber Data

Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai segala hal yang berkaitan

dengan tujuan penelitian, dengan demikian tidak semua informasi atau keterangan

merupakan data. Data dalam penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai fakta atau

informasi yang diperoleh dari aktor, aktivitas, dan tempat yang menjadi subyek dalam

penelitian. Data penelitian kualitatif diperoleh dari apa yang diamti, didengar dirasa, dan

dipikirkan oleh peneliti (Idrus, 2007: 85-6). Data kualitatif merujuk pada data kualitas

obyek penelitian, yaitu ukuuran data berupa data noin angka tetapi satuan kualitas (Idrus,

2007: 112). Sumber data dengan tiga (3) P, yaitu person, paper, dan place (Arikunto,

1998: 107). Person terdiri dari badan pengembang konservasi dan mahasiswa. Paper

dengan meneliti tentang dokumentasi, dan place yaitu tempat di Unnes semarang.

Page 105: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

105

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara mendalam

(in-depth) secara terbuka dan Observasi. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara

dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2004:

180). Tujuan wawancara adalah untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 137). Wawancara yang dilakukan

dengan menggunakan dua tahap, pertama peneliti melakukan deskripsi dan orientasi awal

tentang masalah dan subyek yang dikaji. Kedua melakukan wawancara mendalam

sehingga menemukan informasi yang lebih banyak dan penting sampai menemukan titik

jenuh. Wawancara yang digunakan dengan model wawancara terbuka, artinya informan

dapat mengungkapkan beberapa upaya yang dilaksanakan dan gagasan beserta starategi

yang akan dilaksanakan serta hambatan yang diprediksikan. Meskipun demikian, peneliti

tetap menggunakan kisi-kisi wawancara yang berisi tentang rencana, pelaksanaan, dan

hambatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universits konservasi bertaraf

internasional. Untuk membantu mendapatkan data penting, maka peneliti menggunakan

pencatatan secara terstruktur. Hasil wawancara dideskripsikan berdasarkan situasi,

kondisi, dan identitas informan, termasuk pengantar wawancara hingga materi wawancara

tentang topik yang diteliti dapat secara jelas dipahami oleh informan.

Observasi sebagai teknik pengumpulan data memilik ciri yang spesifik karena

observasi yang dilakukan tidak sekadar pada observasi terhadap manusia tetapi juga

obyek-obyek alam yang lain. Observasi yang dilakukan adalah observasi non partisipan,

artinya peneliti tidak terlibat hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2009: 145).

Page 106: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

106

Observasi yang dilakukan dengan observasi terbuka. Menurut Sukardi (2005: 79)

Observasi terbuka kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah

kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti

terjadi hubungan atau interaksi secara wajar. Observasi dilakukan untuk mendapatkan

data tentang perencanaan, pelaksanaan, dan hambatan yang dihadapi pada pelaksanaan

pendidikan lingkungan hidup di Unnes.

F. Teknik Analisis Data

Data are broken down into discrete parts, closely examined, compare for

similarities and differences, and questions are asked about the phenomena as reflected in

the data. Through this process, one’s own and others assumtions about phenomena are

questioned or explored, leading to new discoveries. Strauss and Corbin dalam Salim

(2006: 21).

Data diteliti, dibandingkan untuk diketahui persamaan dan perbedaan, dan

fenomena yang tercermin dalam data. Melalui proses ini, diharapkan dapat mengarah ke

penemuan-penemuan baru. Teknik analisis data yang digunakan adalah Interpretasi.

Menurut Bekker dan Zubair, (1990: 94), interpretasi berusaha untuk membaca dari data

kebudayaan dan fenomena, konsepsi filosofisnya, yaitu konsepsi terdalam tentang

hakikat manusia, alam, dan Tuhan, yang memberi inspirasi dan menjiwai kehidupan

masyarakat

Proses analisis data sebagaimana penelitian kualitatif, maka digunakan teknik

analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Reduksi data (data

reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan pada penyederhanaan, abstraksi dan

transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan. Penyajian data (data display) yaitu

deskripsi kumpulan informasi tersusun yang memungkinkan untuk melakukan penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion

Page 107: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

107

drawing and verification) dari permulaan pengumpulan data, periset kualitatif mencari

makna dari setiap gejala yang diperoleh di lapangan, mencatat keteraturan atau pola

penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur akusalitas, dan proposisi (Salim,

2006: 22-23).

G. Pengecekan Keabsahan Data

Moleong (2000: 173) Pengecekan keabsahan data yang digunakan didasarkan

pada empat kriteria yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Uji derajat kepercayaan

(credibility) dilakukan dengan cara melakukan pembuktian apakah yang diamati oleh

peneliti benar-benar sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi secara wajar di

lapangan. Untuk melakukan uji kepercayaan (credibility) ini dilakukan observasi secara

terus menerus. Keteralihan (transferability) membuat uraian laporan atas data yang

ditemukan secara khusus dengan jelas ditulis sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

Kebergantungan (dependability) dilakukan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam

mengumpulkan, menginterpretasi temuan dan laporan hasil penelitian dengan cara

menentukan dependent auditor (konsultan peneliti). Kepastian (confirmability) dilakukan

untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memenuhi obyektifitas atau tidak. Untuk

melakukan uji confirmability ini dilakukan dengan cara melakukan konfirmasi apakah

pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang juga telah disepakati oleh orang lain

secara obyektif. Oleh karena itu, data yang sudah dikumpulkan dikonfirmasikan dengan

para ahli yang membidanginya.

Page 108: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

108

BAB IV

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Daerah Penelitian

Karakteristik daerah penelitian dalam sebuah penelitian merupakan suatu

identitas daerah penelitian. Karakteristik daerah penelitian ini meliputi ruang lingkup

letak geografis, sejarah singkat, visi, misi, dan tujuan Unnes, fakultas dan

kemahasiswaan, sarana dan prasarana, dan badan pengembang konservasi, program

konservasi yang dilaksanakan di daerah penelitian. Keberbedaan kondisi daerah

penelitian akan memberikan karakteristik tersendiri dalam penelitian tersebut.

Keberbedaan karakteristik daerah penelitian dimungkinkan dapat memberikan hasil

penelitian sebelumnya dengan hasil yang berbeda dari kajian yang serupa.

a. Letak Geografis

Secara geografis, Unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi

yang beragam. Secara administratif, lokasi Unnes termasuk bagian dari wilayah

Gunung Pati Kota Semarang. Dilokasi tersebut terdapat banyak tempat yang

hingga saat ini masih terlihat hijau, dalam rangka SPA (Semarang Pesona Asia),

Gunungpati dijadikan lahan hijau. Wilayah ini merupakan kawasan yang sejak

dulu telah difungsikan sebagai area resapan air guna menjaga siklus hidrologis

dan penyedia air bagi kehidupan daerah kota semarang yang terletak di dataran

yang lebih rendah. Lokasi kampus Unnes yang berada di daerah perbukitan dan

dikelilingi beberapa tipe habitat seperti hutan, sawah, ladang, kebun campuran,

dan permukiman memiliki keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora

maupun fauna yang relatif tinggi. Selain itu kawasan perbukitan ini sangat

memungkinkan untuk dimanfaatkan dan didayagunakan bagi pengembangan

sumber energi terbarukan seperti air, angin, dan sinar matahari (Tim Pengembang

Konservasi Unnes, 2010: 1).

Page 109: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

109

Peta kampus Unnes dapat dilihat pada gambar berikut:

Gb. Peta Kampus Unnes Sekaran Gunung Pati

Sumber: http//www.unnes.ac.id

Gb. Maket Gedung Badan Pengembang Unnes Sekaran Gunungpati

Dokumen peneliti diambil 18 Oktober 2013

Page 110: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

110

b. Sejarah Singkat Unnes

Unnes berdasarkan Keputusan presiden Nomor 124 Tahun 1999 tentang

perubahan IKIP Semarang kemudian bernama Universitas Negeri Semarang yang

disingkat Unnes. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor. 278/O/1999 tentang organisasi dan tata kerja Unnes dan Nomor.

255/O/2000 tentang statuta Unnes, nama-nama fakultas di lingkungan Unnes

adalah Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Sosial,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu

Keolahragaan, dan Program Pascasarjana. Jumlah mahasiswa dari berbagai

fakultas dan program studi sebanyak 16.658 orang dengan jumlah dosen sebanyak

813 orang (www.unnes.co.id.diakses tanggal 7 September 2013).

c. Visi, Misi, dan Tujuan

1) Visi

Visi Unnes adalah menjadi universitas konservasi, bertaraf internasional,

yang sehat, unggul, dan sejahtera (SUTERA). Visi Unnes menjadi amanat

untuk mewujudkan universitas konservasi bertaraf internasional pada tahun

2020 mendatang. Upaya akselerasi perlu dilakukan dengan

mengkombinasikan antara kepentingan implementasi universitas konservasi di

satu sisi dan lembaga pendidikan tinggi bertaraf internasional di sisi yang lain.

Kedua-duanya tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain dalam merespon

persoalan global pada masa kini dan yang akan datang.

2) Misi

Misi Unnes antara lain menyelenggarakan dan mengembangkan

pendidikan yang unggul dan bertaraf internasional di bidang kependidikan dan

non kependidikan, mengembangkan, menciptakan, dan/atau menyebarluaskan

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga, yang bermakna dan

bermanfaat, mengembangkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang

menjunjung tinggi nilai nilai konservasi. Piagam konservasi menjadi syarat

perwujudan misi berdasarkan spirit dan wawasan konservasi.

Visi dan misi Unnes disosialisasikan melalui beberapa media, antara lain

tampak dalam gambar berikut:

Page 111: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

111

Gb.

Peneliti dengan Background Visi Misi Unnes

Sumber: Dokumentasi Peneliti 4 Oktober 2013

3) Tujuan

Unnes bertujuan untuk menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan

vokasi yang memiliki kompetensi unggul, menghasilkan karya ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan olah raga yang bermakna dan bermanfaat,

menghasilkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang berlandaskan nilai-nilai

konservasi (www.unnes.co.id.diakses 7 September 2013). Akselerasi program

ini dilakukan melalui kurikulum 2012 yang berbasis kompetensi dan

konservasi.

Page 112: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

112

Gb. Peneliti bersama Munir (Anggota Lembaga Pengembang Konservasi Unnes)

Menyerahkan data tentang Unnes sebagai Universitas Konservasi

Sumber: Dokumentasi Peneliti 18 Oktober 2013

2. Deskripsi Data

a. Perencanaan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Program Eco Campus dalam

Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan di Unnes.

Wawancara dilakukan dengan Ibu Margareta Direktur Lembaga

Pengembang Unnes 11 Oktober 2013). Ibu Margareta saat ditemui sedang sibuk

mempersiapkan rapat bersama dengan tim pengembang konservasi. Ibu Margareta

berulang menyampaikan sebentar ya bu. Peneliti pun menjawab nggih bu. Ibu

Margareta menemui peneliti di ruang yang sama saat ibu Margareta bersama

dengan tim pengembang yang lain mempersiapkan bahan rapat. Peneliti pada

akhirnya dapat melakukan wawancara dengan Ibu Margareta. Setelah melakuka

wawancara singkat dengan Ibu Margareta, wawancara pun dapat dimulai.

Perencanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi melalui

mata kuliah pendidikan lingkungan hidup dan integrasi pada sebaran mata kuliah

pada setiap fakultas yang terkait. Program 7 (tujuh) pilar konservasi juga

disosialisasikan melalui pendidikan dan latihan di luar perkuliahan. Perencanaan

pendidikan lingkungan hidup melalui 7 (tujuh) pilar konservasi yang terdiri dari

arsitektur hijau dan transportasi internal, biodiversitas, energi bersih, seni budaya,

Page 113: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

113

kaderisasi konservasi, kebijakan nirkertas, dan pengolahan limbah melalui

beberapa kebijakan. Perencanaan, pengembangan, monitoring, tata kelola dan

evaluasi dituangkan dalam Standar Operasional dan Prosedur (SOP) (hasil

wawancara dengan Ibu Margareta, Direktur Lembaga Pengembang Unnes 11

Oktober 2013). Ibu Margareta menjelaskan lebih lajut, yang lebih penting dalam

mewujudkan Unnes sebagai universitas konservasi adalah menciptakan

pendidikan karakter dengan membangun sifat dan perilaku yang baik.

Membangun fisik, ya ok, tetapi lebih penting adalah membangun sikap dan

perilaku kesantunan dalam bermasyarakat dan kesantunan dalam memperlakukan

alam dan lingkungan. Di samping itu, melalui kebijakan munculnya universitas

konservasi dengan membangun sikap untuk mengambil hikmah yang bisa dipetik.

Margareta menjelaskan, Lembaga Konservasi Unnes menyusun prosedur

perencanaan pelaksanaan konservasi dalam bentuk draft. Draft dalam bentuk

rencana strategi (Renstra) yang sudah dinilai memenuhi SOP diusulkan ke

Rektorat untuk direview oleh Tim Penjamin Mutu, dievaluasi, revisi, disyahkan,

disosialisasikan bagaimana pelaksanaan, mengukurnya, efisiensi pelaksanaan.

Perencanaan pendidikan lingkungan hidup dan pelaksanaan 7 (tujuh) pilar

konservasi.

Pendidikan yang dilaksanakan untuk membangun kepedulian terhadap

lingkungan di Unnes sebagai Universitas Konservasi antara lain melalui

pendidikan formal pada sebaran mata kuliah pendidikan lingkungan hidup dan

integrasi mata kuliah lainnya dan workshop, seminar, dan diskusi bagi dosen,

karyawan dan mahasiswa. Perencanaan pelatihan bagi dosen, karyawan, dan

mahasiswa sebagai kader konservasi tentang 8 pilar konservasi. Menurut

Margareta (11 Oktober 2013) semua dosen, karyawan, dan mahasiswa dirancang

untuk menjadi kader konservasi. Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup

melalui dua jalur yaitu melalui pendidikan dalam sebaran mata kuliah sebagai

pendidikan formal dan melalui kegiatan seminar, workshop, dan kegiatan lain

sebagai pendidikan non formal.

Page 114: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

114

1) Pendidikan melalui Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup

a) Kurikulum

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Margareta 11 Oktober 2013,

perencanaan, pengembangan, monitoring, tata kelola, dan evaluasi disusun

oleh Lembaga Pengembang Konservasi untuk memenuhui standar

operasional prosedur/ (SOP). Unit apa yang sudah memenuhi SOP

diusulkan ke Rektorat yang akan dipelajari dan dinilai oleh penjamin

mutu, kemudian dievaluasi, direvisi, disyahkan, disosialisasikan

bagaimana cara mengukurnya, efesiensi pelaksanaan dan

pengembangannya. Target ketercapaian sebagaimana disusun dalam SOP

tersebut apabila belum tercapai akan diusulkan renstra (rencana strategi)

baru agar dapat mencapai target yang drencanakan.

Margareta menambahkan bahwa perencanaan pendidikan

lingkungan hidup dengan menggunakan Pendidikan Berbasis Karakter dan

Konservasi. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) mengacu pada modul

konservasi dengan membawa nilai-nilai kepedulian. Perencanaan

pendidikan lingkungan hidup melalui kebijakan Rektor dengan

memberikan kewajiban setiap mahasiswa di seluruh fakultas untuk

mengikuti mata kuliah pendidikan lingkungan hidup dengan jumlah sks

(Sitsem Kredit Semester/SKS) 2 sks. Keterangan Margarteta lebih lanjut

disampaikan bahwa karakter yang hendak dibangun pada kebijakan

transportasi internal tidak hanya sekadar untuk mengurangi polusi di

lingkungan Unnes, tetapi juga dalam rangka membangun karakter sosial

yang dimiliki oleh mahasiswa, dosen dan karyawan Unnes. Pada saat

bersama-sama di dalam bus Unnes akan terjalin komunikasi antara sesama

dosen, mahasiswa dan karyawan, dan antara dosen, karyawan, dan

mahasiswa. Konsep pendidikan karakter disosialisasikan melalui poster

sebagaimana tampak pada hiasan dinding di bawah ini.

Page 115: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

115

Gb. Model Pendidikan Berbasis Karakter dan Konservasi

Sumber: Dokumen Lembaga Konservasi

diterima peneliti 11 oktober 2013

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Prini Hapsari selaku Ka.sub

Bagian Pendidikan dan Evaluasi tanggal 11 Oktober 2013 bahwa materi

pendidikan lingkungan hidup sebagian besar diampu oleh dosen MIPA yang

memiliki kompetensi memadai tentang lingkungan hidup dan pendidikan.

Harapan yang diinginkan, pendidikan lingkungan hidup dengan berbasis

pendidikan karakter dapat tercapai dengan baik. Nama dosen MIPA yang

dimaksud antara lain Puji Hardati, Sri Mursiti, Dewi Liesnoor Setyowati, Giri

Harto Wiratomo, Miranita Khusniati, Erni Suharini, Andi Irwan Benardi, Sri

Mantini Rahayu Sedyawati, Triastuti Sulistyaningsih, Murbangun Nuswowati,

Evi Widowati, Rudatin Windraswara, Hanna Lestari Santoso, Eko Supraptono,

Sudarman, Saratri Wilonoyudho, Ananto Aji, Ubaidillah Kamal, Nur Kusuma

Dewi, Margareta Rahayuningsih, Zaenuri, Dewi Mustikaningtyas, Sri

Sulistyorini, Nur Kusuma Dewi, Sri Ngabekti, Eling Purwantoyo, Suroso,

Sunarko, Sriyono, Apik Budi Santoso, Nur Rahayu Utami, Nana Kariada Tri

Martuti, Siti Harnina Bintari, F.Putut Martin Herry Bodijantoro, Sri Mulyani

Endang Sulistyowati, Moh. Fatkhurrahman, Sigit Yulianto, Sutji Wardhayani,

dan Sri Hartati.

Page 116: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

116

Dosen mengajar dengan menggunakan silabi yang sudah disusun yang

telah diunggah ke dalam siakad Unnes. Silabus yang digunakan untuk fakultas

Ilmu Sosial jurusan Geografi dengan nomor seri U0010004 tanggal terbit 1

September 2012 dapat dicermati pada standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Standar kompetensi untuk memperlajari tentang pengertian, ruang

lingkup dan tujuan pendidikan lingkungan hidup, pengertian, paradigma serta

etika lingkungan, lingkungan dan permasalahannya, sumber daya alam,

keanekaragaman hayati serta strategi pembangunan berkelanjutan.

Kompetensi dasar antara lain memahami ruang lingkup dan tujuan pendidikan

lingkungan hidup, mempelajari pengertian paradigma dan etika lingkungan

hidup, mengetahui lingkungan hidup dan permasalahannya (lokal, nasional,

dan global), mempelajari berbagai sumber daya (alam, buatan, dan manusia),

mengetahui berbagai keanekaragaman hayati, mempelajari tentang konservasi

sumber daya alam, mempelajari tentang konsep sanitasi dan kesehatan

lingkungan, memahami tentang strategi pembangunan berkelanjutan. Silabus

tersbut direvisi pada tanggal 1 September 2013 dengan nomor seri U0010004

dengan perubahan sebagaimana dituliskan tentang maksud silabi, standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Maksud penyusunan silabi dituliskan,

perkuliahan ini dirancang untuk membangun nilai-nilai karakter dan

mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam memecahkan masalah yang

berkaitan dengan ekologi, lingkungan hidup, etika lingkungan, lingkungan dan

permasalahannya, sumber daya (alam, buatan, dan manusia), keanekaragaman

hayati, konservasi sumber daya alam, sanitasi, dan kesehatan lingkungan serta

strategi pembangunan berkelanjutan. Standar kompetensi dengan mengkaji

konsep pendidikan lingkungan hidup, mengelola secara bijaksana sumber daya

dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan generasi yang

akan datang, sikap dan nilai-nilai karakter serta perilaku kreatif yang membuat

sumber daya tetap dapat dimanfaatkan secara lestari atau dapat dimanfaatkan

secara berkelanjutan (sustainable used). Kompetensi dasar antara lain

mengkaji ekologi lingkungan hidup dan pembangunan, mengkaji etika

lingkungan, identifikasi dan pemecahan masalah-masalah lingkungan,

mengkaji secara bermakna sumber daya (alam, buatan, dan manusia).

Mengkaji secara bermakna keanekaragaman hayati, mengkaji secara bermakna

Page 117: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

117

konservasi sumber daya alam, menerapkan sanitasi dan kesehatan lingkungan

dalam kehidupan sehari-hari, strategi pembangunan berkelanjutan. Ibu Prini

Hapsari sedang berada di luar ruangan saat peneliti mengunjunginya.

Beberapa menit berikutnya Ibu Prini Hapsari sampai di ruangannya dan

menyapa dengan ramah pada peneliti. Peneliti mengenalkan diri secukupnya.

Ibu Prini Hapsari mencoba untuk memenuhi permintaan peneliti, namun

laptop tidak dapat digunakan. Peneliti membantu mengaktifkan laptop tersebut

sampai akhirnya Ibu Prini Hapsari dapat memberikan informasi penting. Ibu

Prini pun memberi pinjaman buku kurikulum Unnes untuk difotokopi, tanpa

ragu Ibu Prini Hapsari menyerahkan buku kurikulum Unnes tersebut. Peneliti

menuliskan nomor handphone untuk mempermudah komunikasi. Berikut

gambar Ibu Prini Hapsari saat memberikan inforamasi tentang perencanaan

mata kuliah pendidikan lingkungan hidup.

Gb. Ibu Prini Hapsari, Ka. Sub.Bag Pendidikan

dan Evaluasi Unnes saat wawancara dengan peneliti

Sumber: Dokumentasi Peneliti 11 Oktober 2013

Page 118: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

118

Gb. Ibu Prini Hapsari, Ka. Sub.Bag Pendidikan dan

Evaluasi Unnes dengan Staff Mengunduh Silabi

Pendidikan Lingkungan Hdup

Sumber: Dokumentasi Peneliti 11 Oktober 2013

b) Media/Sumber Belajar

Media pembelajaran atau sumber belajar yang direncanakan sesuai

dengan silabi antara lain multimedia dengan bantuan perangkat LCD, referensi

yang berkaitan dengan topik inti. Desi merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu

Keolahragaan (11 Oktober 2013 menemui peneliti pada saat peneliti

melakukan wawancara dengan petugas kebersihan di beranda toilet lantai 2

gedung rektorat. Desi menawarkan pemijatan kepada peneliti dan meminta

tanda tangan sebagai bukti telah melakukan prektek memijat. Peneliti dan

informan (Desi) mencari tempat yang nyaman untuk melakukan pemijatan,

ruang tunggu pembantu rektor bidang akademik menjadi pilihan bersama,

peneliti pun dipijat pada bagian tangan dan pundak. Peneliti melakukan

wawancara dengan informan (Desi), informan melakukan pemijatan kepada

peneliti. Informan (Desi) menuturkan bahwa materi pendidikan lingkungan

hidup menggunakan media langsung dalam kegiatan outbond. Peneliti pun

membubuhkan tanda tangan sebagai bukti telah dipijat oleh informan.

Pertemuan berakhir setelah pengambilan gambar dilakukan oleh salah satu

Page 119: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

119

mahasiswa tamu dari luar Unnes. Di bawah ini situasi yang dicipatakan

peneliti bersama dengan informan (Desi).

Gb. Informan (Desi) sambil Memijat saat memberikan keterangan

wawancara 24 Oktober 2013 di ruang tunggu Pembantu Rektor Bidang

Akademik.

Sumber: Dokumentasi Peneliti 24 Oktober 2013

Tyas mahasiswa Fakultas MIPA jurusan Kimia angkatan 2009 saat

ditemui peneliti sedang duduk sendirian di taman Unnes untuk menunggu

temannya. Peneliti menghampirinya dan menyampaikan maksud dan tujuan

peneliti. Tyas menuturkan media yang digunakan dosen dalam menyampaikan

materi pendidikan lingkungan hidup dengan menggunakan power point dan

white board (11 Oktober 2013).

c) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan antara lain ceramah, tanya

jawab, diskusi, observasi lapangan sebagai penugasan untuk memperoleh data,

materi, dan pengalaman langsung tentang perkembangan lingkungan hidup,

mendeskripsikan etika lingkungan, mendesain paradigma lingkungan hidup,

Page 120: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

120

prinsip-prinsip etika lingkungan, perilaku manusia yang memenuhi nilai-nilai

karakter terhadap lingkungan hidup, lingkungan dan permasalahannya secara

global di tingkat lokal, regional dan nasional, bahkan internasional, sumber

daya alam, buatan, dan manusia, keanekaragaman hayati, kekayaan jenis

hayati di Indonesia, nilai keanekaragaman hayati, konservasi, konservasi

sumber daya alam hayati dan ekosistem, konservasi sumber daya alam hayati

dan ekosistemnya, kelestarian, kelangkaan, dan kepunahan, landasan hukum

konservasi, sanitasi kesehatan lingkungan, rumah sehat, fasilitas air sehat,

tempat umum dan pengolahan makanan, dan pembangunan berkelanjutan.

Widiati merupakan mahasiswa angkatan 2009 pada fakultas Ilmu

Sosial jurusan PKN. Widiati saat ditemui peneliti sedang duduk santai

bersama-sama dengan teman sefakultasnya pada salah satu gedung pertemuan

Unnes. Peneliti menjumpai dan menyapa informan dengan permulaan kata

permisi, mengganggu sejenak. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan dan

menyampaikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan

perkuliahan pada pendidikan dan lingkungan hidup. Widiati menuturkan

metode yang digunakan dosen dalam mengajarkan materi pendidikan

lingkungan hidup dengan ceramah, observasi, praktek, mengunjungi kebun

biologi Unnes dalam rangka melihat kondisi sampah yang ada di hutan/kebun

biologi Unnes, apakah ada sampah-sampah plastik. Unnes menyediakan

tempat-tempat samapah di kebun biologi Unnes sudah disedikan tempat-

tempat sampah organik dan non organik (18 Oktober 2013).

Tyas mahasiswa Fakultas MIPA jurusan Kimia angkatan 2009

menuturkan metode yang digunakan oleh dosen dalam mengajarkan materi

pendidikan lingkungan hidup dengan menggunakan ceramah, diskusi, dan

observasi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran melalui kegiatan

observasi dan kegiatan praktik bagi mahasiswa dosen langsung memberikan

bimbingan dalam melakukan daur ulang kertas dan memberikan analisis.

Mohammad Habibi mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil

saat itu sedang berjalan sendirian di trotoar khusus untuk pejalan kaki dengan

membawa plastik hitam. Peneliti pun menyapa sambil mengutarakan maksud

dan tujuannya. Peneliti dan informan (Mohammad Habibi 18 Oktober 2013)

sambil berjalan kaki melakukan wawancara berkaitan dengan pelaksanaan

Page 121: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

121

pendidikan lingkungan hidup. Peneliti dan informan sepakat untuk mengambil

tempat duduk pada trotoar pejalan kaki. Informan tampak menguasai

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, bahkan informan memberikan

informasi yang tidak dikehendaki oleh penelti karena bukan menjadi ruang

lingkup penelitian, seperti sejak Unnes mendeklarasikan diri sebagai

Universitas Konservasi, bantuan fianansial terus mengalir, pembangunan pun

merata di setiap areal kampus. Mohammad Habibi menuturkan metode yang

digunakan dalam pembelajaran pendidikan lingkungan hidup dengan observasi

dan praktek, bahkan aksi. Observasi yang dilakukan seperti melakukan

pengamatan terhadap kasus rob yang terjadi di Semarang diamati, apakah

faktor penyebab terjadinya rob bersumber pada perilaku manusia atau faktor

alam. Solusi yang dirumuskan oleh mahasiswa dibahas dalam diskusi

perkuliahan yang dipandu oleh dosen. Mohmmad Habibi menambahkan

bahwa metode lain yang digunakan oleh dosen pendidikan lingkungan hidup

antara lain dengan kegiatan aksi di lapangan dengan menanam pohon. Pohon

di tanam di daerah yang memiliki kondisi tanah yang labil. Setiap mahasiswa

diwajibkan menanam 3 (tiga) pohon yang dibeli oleh mahasiswa sendiri.

Pohon yang sudah ditanam diup loud pada Siomon sebagai syarat untuk

wisuda. Kegiatan praktek juga dilakukan seperti membuat batako yang

dicampur dengan kertas bekas. Hasil batako lebih ringan jadi ijin IMB (ijin

mendirikan bangunan) gambang diperolehnya demikian Muhammad Habibi

melengkapi penjelasannya.

d) Evaluasi

Evaluasi sebagai alat untuk mengukur kemampuan prestasi mahasiswa

setelah mengikuti proses perkuliahan dengan menggunakan sistem tes tertulis.

Alat ukur tes yang digunakan antara lain dengan essay dan pilihan ganda, serta

dengan penugasan (Muhammad Habibi). Menurut Widiati mahasiswa

angkatan 2009 pada fakultas ilmu sosial jurusan PKN evaluasi yang dilakukan

oleh dosen di antaranya melalui tugas-tugas untuk membuat makalah tentang

pengelolaan limbah, melihat kondisi rob di semarang, kemudian dianalisis.

Demikian juga kelompok yang lain dengan topik tanah retak, banjir, longsor

dan erosi dosennya Ibu Sri Mantini Rahayu Sedyowati.

Page 122: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

122

Mohammad Habibi mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil

menuturkan evaluasi pembelajaran yang diberikan oleh dosen antara lain

dengan melalui penugasan. Semua dosen memiliki gaya tersendiri dalam

memberikan peraturan atas tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa.

Pengumpulan tugas untuk dosen tertentu melalaui email ada juga dosen yang

melalui hard copy dalam bentukan cetakan dengan menggunakan kertas bekas.

e) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang disediakan untuk mendukung pada

pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup melalui penyusunan silabi mata

kuliah pendidikan lingkungan hidup dan mata kuliah lain.

f) Akses Informasi dan Partisipasi

Akses informasi dan partisipasi antara lembaga pengembang dengan

kader konservasi melalui buletin konservasi, leaflet, dan web universitas

konservasi serta lembaga pengembang. Mitra organisasi kemahasiswaan yang

dapat mendukung pelaksanaan universitas konservasi adalah pusat studi

lingkungan yang tergabung dalam organisasi green community, menwa,

pramuka, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), dan kelompok seni mahasiswa

di bawah LPPM (Margareta 11 Oktober 2013).

2) Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan Konservasi Lingkungan di Luar Mata

Kuliah

Perencanaan pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup untuk

mengimplementasikan 7 (tujuh) pilar konservasi antara lain melalui forum

group discussion seminar, workshop, praktikum, dan kampanye serta gerakan

aksi nyata (Margareta, 11 Oktober 2013).

a) Materi

Ruang lingkup materi pendidikan dan pelatihan konservasi

lingkungan hidup meliputi tujuh pilar konservasi Unnes sebagai

Universitas Konservasi antara lain arsitektur hijau dan transportasi

internal, biodiversitas, energi bersih, seni budaya, kaderisasi konservasi,

kebijakan nirkertas, dan pengolahan limbah (Margareta, 11 Oktober 2013).

Page 123: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

123

(1) Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal

Arsitektur hijau dengan memanfaatkan area hijau, pelaksanaan

untuk memanfaatkan areal yang ada dengan persentase 60 (60 %)

untuk bangunan, selebihnya untuk area terbuka. Jumlah bangunan yang

sudah mengarah pada orientasi pada arsitektur hijau sejumlah 13

bangunan. Margareta (11 Oktober 2013).

Pak Teguh merupakan anggota divisi aristektur hijau dan

transportasi internal, beliau diundang oleh Ibu Margareta untuk

menyampaikan informasi berkaitan dengan perencanaan dan

pelaksanaan artistektur hijau dan transportasi internal. Pak Tteguh

memberikan penjelasan tentang ruang lingkup arsitektur hijau dengan

membawa peta Unnes yang beliau ambil pada awal wawancara

dilakukan. Pak Teguh tampak senang dipertemukan oleh Ibu

Margareta dengan peneliti. Sambutan yang baik itu dan paparan yang

panjang lebar itu sampai dikomentari oleh Ibu Margareta, coba kalau

saya yang menerangkan tidak sedetail pak Teguh. Pak Teguh pun

sedikit tersipu dan semakin percaya diri mendapatkan penilaian dari

pimpinan di Badan Pengembang Konservasi. Wawancara dengan

Teguh (11 Oktober 2013) diawali dengan jabat tangan dengan peneliti

dan perkenalan singkat. Pak Teguh menuturkan tentang pogram

arsitektur hijau dan transportasi internal. Pak Teguh mengawali

penjelasan tentang Unnes dan upaya konservasinya. Menurut teguh

Unnes melakukan konservasi lingkungan dalam rangka

mengembalikan hakikat kawasan sebagai daerah pegunungan dan area

resapan air yang bisa kompromi untuk memanfatkan alam secara

optimal sebagai feed back kemanfaatan nilai negatif tetapi memiliki

nilai positif bagi masyarakat yang cenderung mengabaikan

pembangunan secara brutal. Bangunan berdiri di atas perubahan tanah

yang tidak layak dan kebutuhan bangunan dengan cara alih fungsi

lahan. Aristektur hijau dirancang dengan bangunan yang dapat

meminimalisir penggunaan energi seperti penggunaan AC dan lampu

dengan cara mengatur pencahayaan dan penanaman pohon secara

aman dan nyaman. SOP yang baru dapat mengembalikan kebutuhan

Page 124: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

124

secara alami, membuat, memanfaatkan air hujan dengan membuat

embung yang dikelilingi tanaman bambu, mahoni, angsana, dan buah-

buahan. Air hujan di musim penghujan yang melimpah seakan sia-

sia/mubadzir. Perencanaan dilakukan dengan membuat area embung

sebagai cadangan air di musim kemarau untuk menyiram tanaman,

suply air untuk pemadam kebakaran, wisata area hijau, menghindari

banjir, dan pembatas kelurahan. Di belakang fakultas teknik dekat

dengan sungai Kaligarang dibuat ruang terbuka hijau di antara gedung-

gedung perkuliahan, dengan tanaman hijau yang memiliki kekuatan

sebagai resapan air.

Efisiensi penggunaan energi listrik diupayakan dengan solar

sell. Pada zona-zona gelap dengan menggunakan lampu hemat energi,

dipasang pada tempat-tempat yang membutuhkan penerangan saja,

dipasang lampu otomatis, artinya kalau keadaan sudah mulai gelap

atau terang lampu akan secara otomatis menyala atau mati. Lebih

lanjut, Teguh menegaskan bahwa Unnes tidak secara mentah-mentah

menolak penggunaan AC, tetapi selagi masih dapat diupayakan dapat

menggunakan kipas angin. Upaya yang dilakukan dengan menjaga

tekanan angin dengan cross ventilation dengan merencanakan

bangunan ruang yang saling terhubung dengan menggunakan dua pintu

yang harus terbuka. Harapan yang diinginkan dapat mengurangi panas

di dalam ruangan sehingga dapat meminimalisir kebutuhan AC

ataupun kipas angin.

Arsitektur hijau yang berkaitan dengan pejalan kaki

direncanakan dengan pembuatan green coridor yaitu bangunan yang

terintegrasi dengan area pejalan kaki. Bangunan satu dengan bangunan

yang lain disetting terhubung secara langsung sebagai gabungan antara

selasar dengan gedung untuk melindungi pejalan kaki dari panas dan

hujan. Sepanjang koridor ditanami tanaman aroma terapi yang bisa

menghadirkan kesegaran sekaligus memproduksi aroma terapi yang

disukai oleh pengguna.

Transportasi internal kampus dengan menggunakan mobil

kampus, sepeda, dan atau jalan kaki. Perencanaan dalam pengadaan

Page 125: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

125

bus ke depan dipesankan bus yang beridiri secara berjejer (seperti

busway) sehingga diharapkan dapat menampung jumlah penumpang

yang lebih banyak daripada bus yang sekarang digunakan. Bagi

pengguna sepeda ontel dan pejalan kaki diupayakan badan jalan dapat

memberikan kenyamanan bagi pengguna.

Teguh (dosen dan Pengelola Divisi Aristektur pada Lembaga

Pengembang Konservasi) saat diwawancarai oleh Peneliti

Dokumentasi Peneliti 18 Oktober 2013

Page 126: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

126

Gb. Peneliti sedang melakukan Wawancara dengan

Muhammad Habibi

Sumber: Dokumentasi Peneliti 18 Oktober 2013

Gb. Koridor Pejalan kaki yang Nyaman

Sumber: Dokumentasi Peneliti 18 Oktober 2013

Paving yang

Nyaman bagi

Pejalan Kaki

Garis Pembatas

untuk Pengguna

sepeda ontel

sebagai bentuk

perlindungan

keamanan

Page 127: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

127

Peneliti bersama penumpang di Bus Kampus Unnes

Sumber: Dokumentasi Peneliti 4 Oktober 2013

Menurut Ibu Prini Hapsari (wawancara 11 Oktober 2013)

memprediksikan tentang rencana pelaksanaan transportasi internal

sangat menyulitkan bagian administrasi dan ketatausahaan. Pegawai

harus mengantarkan surat dari satu tempat ke tempat lain di Unnes atau

dari Unnes ke tempat yang lainnya, sementara sepeda motor atau mobil

tanpa alasan yang dibenarkan, tidak diperkenankan memasuki kampus

Unnes pada jam 6.30 sampai dengan jam 16.00 (lihat foto di bawah

ini)

Page 128: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

128

Peneliti di Pintu Gerbang Utama Unnes

Sumber: Dokumentasi Peneliti 28 Oktober 2013

Nasrodin adalah Satpam Unnes yang bertugas pada pukul 06.30

s.d 12.00 pada 28 Oktober 2013. Nasrodin menyapa peneliti saat

peneliti hendak memasuki gerbang utama. Peneliti menunjukkan surat

ijin dari Rektor, Nasrodin pun membaca dan menanyakan, apa yang

ibu butuhkan dari kami?. Peneliti pun menyampaikan beberapa

pertanyaan secara berturut-turut, Nasrodin memaparkan pintu (utama

Sutera, pintu MIPA, pintu GSD, pintu embung) ditutup total untuk

mobil dan sepeda motor mulai jam 6.30 s.d 16.00, akses ke kampus

berpindah ke pintu tengah sebagai pintu pengamanan. Pada hari

minggu atau hari besar pintu tengah dibuka secara penuh. Rektor dari

gerbang utama juga jalan kaki atau naik sepeda ontel yang sudah

disediakan oleh petugas. Dosen, karyawan, atau mahasiswa buru-buru

waktu juga tetap tidak diperkenankan untuk mengendarai sepeda motor

atau mobil untuk memasuki area kampus Unnes. Pintu akan dibuka

pada sistuasi dan kondisi tertentu seperti wisuda, ada tamu Rektor, itu

saja hanya mengantar penumpang saja, setelah selesai mengantarkan

penumpang, mobil diparkir di luar kampus seperti di gedung serba

guna (GSD) atau di depan gerabang pintu utama. Bagi mahasiswa,

karyawan, dan dosen yang sakit yang tidak memungkinkan untuk

Page 129: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

129

berjalan diberi kelonggaran untuk memasuki areal kampus dengan

mobil atau sepeda motornya. Semua informasi tamu dan kegiatan-

kegiatan penting lainnya akan diinformasikan oleh koordinator

Satpam, sehingga Satpam yang bertugas menjaga pintu gerbang dapat

mengambil kebijakan untuk membuka ataupun menutup gerbang

utama. Ibu-ibu pensiunan atau istri pegawai ataupun dosen yang sudah

pensiun diperbolehkan untuk memasuki area kampus Unnes dengan

kedaraannya. Pengantar surat atau barang dari pos, paket atau pribadi

diperkenankan memasuki area kampus Unnes dengan mengendarai

kendaraan yang digunakan sehingga barang-barang dapat diterimakan

secara langsung kepada orang/organisai/unit kerja yang dituju.

Wawancara dengan Nasrodin (Satpam Unnes Semarang)

Sumber: Dokumentasi Peneliti 28 Oktober 2013

Tampak dalam gambar, mobil diparkir di depan gedung Badan

Pengembang Konservasi saat acara wisuda. Dua orang ini (Indah dan

Cintami) telah melaksanakan tugas sebagai anggota paduan suara pada

prosesi wisuda itu. Peneliti pun melanjutkan dengan melakukan

wawancara dengan Indah dan Cintami. Keduanya berasal dari Batak.

Cintami sangat aktif di kegiatan kepramukaan sedangkan Indah aktif

dalam kegiatan paduan sura kampus. Kedunya saat ditemui peneliti

Page 130: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

130

sedang berjalan berdua setelah melaksanakan tugas sebagai petugas

paduan suara.

Peneliti dengan Cintami dan Indah di depan Gedung

Badan Pengembang Konservasi Saat ada Wisuda Sarjana

Sumber: Dokumentasi Peneliti

(2) Biodiversitas

Sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Unnes, mahasiswa baru

menanam pohon pada tempat yang telah ditetapkan. Upaya ini dalam

rangka untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan

keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan Unnes Semarang. Di

samping itu juga merencanakan program perlindungan terhadap

keanekaragaman tanaman seperti mempertahankan tanaman tetap

hidup meskipun tumbuhnya tanaman berada pada lokasi pemanfaatan

lahan. Untuk menjaga biodiversitas, pohon yang ada di tengah jalan

untuk pejalan kaki tetap dipertahankan hidup seperti tampak pada

gambar berikut:

Page 131: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

131

Gb. Muhammad Habibi di samping Pohon Biodivesity

Sumber: Dokumentasi peneliti 18 Oktober 2013

(3) Energi Bersih

Energi bersih Program energi bersih diterapkan dengan cara

melakukan penghematan pemakaian alat-alat berbasiskan energi listrik

dan bahan bakar fosil sesuai dengan strategi penggunaan energi,

mengembangkan fasilitas kampus yang menunjang penghematan

penggunaan energi, mengembangkan energi terbarukan yang ramah

lingkungan (Data Badan Pengembang Konservasi).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Margareta dan Teguh

(11 Oktober 2013) dirancang program energi bersih sebagai pilot

project berupa biogas (kotoran dari septic tank) yang ada di rumah

susun disewa (Rusunawa) Mahasiswa yang ada di Kalisegoro. Biogas

ini dapat digunakan pada lampu penerangan dan memasak yang

diperuntukkan bagi penghuni asrama mahasiswa Unnes.

(4) Seni Budaya

Aktiviatas kebudayaan dengan spirit konservasi yang dilakukan

oleh keluarga besar Unnes baik dalam maupun luar kampus, bukanlah

hal baru. Penguatan pada aspek sikap dan perilaku seegenap warga

sivitas akademika Unnes mencerminkan nilai konservasi menjadi

Page 132: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

132

program konservasi di bidang budaya. Implementasinya melalui

sosialisasi dan pembudayaan sikap hidup ramah lingkungan, semangat

merawatnya, mengutamakan nir kertas, eefisiensi energi sekaligus

pengembangan energi ramah lingkungan yang semuanya bermuara

pada perlindungan dan pengawetan. Program pilar konservasi etika,

seni, dan budaya meliputi penggalian, pemeliharaan, penyemaian, dan

pemberian gaya hidup etika, seni, dan budaya lokal melalui

pemeliharaan, pendokumentasian, pendidikan, penyebarluasan, dan

mempromosikan unsur-unsurnya (Data Badan Pengembang

Konservasi).

(5) Kaderisasi Konservasi

Program ini merupakan upaya peningkatan kader konservasi

baik di lingkungan Unnes maupun masyarakat sekitar Unnes.

Berdasarkan pada hasil wawancara dengan direktur Badan

Pengembang Konservasi, Ibu Margareta (11 Otober 2013) semua

dosen, karyawan, dan mahasiswa adalah kader konservasi. Artinya

semua kader mensosialisasikan mengupayakan, melakukan, dan

mengembangkan 7 (tujuh) pilar konservasi. Kegiatan yang dilakukan

antara lain penjaringan kader, pelatihan kader melalui pendidikan

konservasi, sosialisasi, dan memperluas kerjasama dengan pihak yang

terkait dengan kegiatan konservasi dan lingkungan hidup.

(6) Kebijakan Nirkertas

Menurut Margareta dan Ikhwan (11 Oktober 2013)

perencanaan paperless yang ada di Unnes meliputi kegiatan pada

penugasan proses perkuliahan, bimbingan skripsi, kartu hasil studi,

pendaftaran mahasiswa, penyusunan Satuan Acara Perkuliahan (SAP),

silabi, dan sikadu, presentase kehadiran dosen dan karyawan,

pembayaran gaji, laporan keuangan, persuratan kepada Rektor Unnes

dan lembaga lain, serta undangan rapat.

Menurut Ibu Prini Hapsari (wawancara 11 Oktober 2013)

bagian administrasi sangat kesulitan untuk menerapkan kebijakan ini.

BAAKK (Biro administrasi dan akademik Kemahasiswaan dan

Kerjasama) sangat membutuhkan kertas yang sangat banyak. Mobilitas

Page 133: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

133

administrasi baik di tingkat Unnes sendiri atau dengan lembaga atau

organisasi lain sangat tinggi. Lembaga lain membutuhkan print out

atas data yang diperlukan.

(7) Pengelolaan Limbah

Pengelolaan sampah dengan mengacu pada sistem reduce,

reuse, recycling terhadap sampah tertentu. Mahasiswa dari berbagai

prodi diarahkan untuk dapat mengelola sampah menjadi produk barang

yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan peningkatan pembelajaran.

Pengelolaan limbah yang dilakukan dengan sistem composting.

Perencanaan pembuangan sampah dibantu dengan sarana dan

prasarana yang memadai dengan membuat dan meletakkan tempat

sampah pada tempat-tempat strategis yang diperlukan oleh sivitas

akademika Unnes Semarang.

b) Model Pendidikan dan Pelatihan untuk Pendidikan Lingkungan Hidup

Perencanaan model pendidikan dan latihan tentang pendidikan

untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi dengan

forum group discussion, seminar, workshop, praktikum, kampanye, dan

aksi di masyarakat demikian Margareta menjelaskan.

(1) Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (diskusi kelompok terfokus) dirancang

untuk melakukan sosialisasi universitas konservasi dengan

menggunakan forum diskusi dengan tema-tema yang sudah

direncanakan oleh Badan Pengembang Konservasi. Tujuan utama dari

FGD ini adalah memberikan informasi sebanyak-banyaknya tentang

satu tema yang dijadikan fokus misi yang diemban. Melalui FGD ini

diharapkan dapat ditemukan simpulan diskusi yang dapat dimiliki oleh

audiens tentang apa yang dimaksud dengan konservasi dan 7 (Tujuh)

pilar konservasi.

(2) Seminar dan Workshop

Perencanaan seminar dan workshop berdasarkan pada

perencaan masing-masing fakultas. Semua topik seminar dan

workshop diupayakan mengarah pada 7 (tujuh) pilar konservasi.

Pelaksanaan seminar atau workshop yang ditangani oleh badan

Page 134: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

134

pengembang konservasi dijadwalkan sesuai dengan plot anggaran atau

kegiatan kemitraan yang dibangun bersama-sama dengan lembaga

mitra. Rekrutmen peserta kebiasaan yang dilakukan dengan

mengadakan kerjasama dengan green community Unnes, Mahasiswa

Pecinta Alama (Mapala) dan Resimen Mahasiswa (Menwa) serta

organisasi kemahasiswaan lainnya (Margareta, 11 Oktober 2013).

(3) Praktikum/pelatihan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Margareta tanggal

(11 Oktober 2013), Setiap fakultas memiliki program unggulan

berbasis konservasi bekerjasaman dengan LP2M. Perencanaan

pelatihan meliputi pelatihan pemanfaatan limbah organik seperti dari

tulang-tulang daun menjadi hiasan dinding, souvenir, alat peraga,

undangan, dan lain-lain. Ibu Margareta dengan percaya dirinya bangkit

dari tempat duduk untuk mengambil satu souvenir yang dibuat oleh

kader konservasi.

(4) Kampanye/Sosialisasi

Perencanaan kampanye/sosialisasi tentang 7 (tujuh) pilar

konservasi melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh vocal

point/pemegang kebijakan (Rektor) Unnes semarang yang diikuti oleh

sejumlah pejabat di lingkungan Unnes, dosen, karyawan, mahasiswa,

dan pelajar di lingkungan Unnes (dokumentasi Badan Pengembang

Konservasi).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Margareta tanggal (11

Oktober 2013) untuk melaksanakan sosialisasi terlebih dahulu dengan

melakukan survey efesiensi, termasuk survey efisiensi energi.

Sosialisasi diesiminasikan kepada pihak-pihak terkait termasuk kepada

mahasiswa sebagai pedoman untuk melaksanakan sosialisasi program.

(5) Aksi di Masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Margareta (11

Oktober 2013) Rektorat telah menetapkan Desa Binaan di Gunung

Pati. Aksi di masyarakat direncanakan dan dilaksanakan di Gunung

Pati dengan 16 (enam belas) Kelurahan, setiap fakultas memiliki

kewenangan untuk menentukan kegiatan pada 2 (dua) Kelurahan.

Page 135: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

135

Kegiatan aksi nyata tentang 7 (tujuh) pilar dan diseminasi kepada tim-

tim lain/unit yang ada di Unnes Semarang, pembibitan tanaman,

gerakan penaman pohon, pengelolaan limbah, energi bersih, panel

surya, dan lain-lain.

b. Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Program Eco Campus dalam

Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan pada Universitas Konservasi.

Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup melalui mata kuliah pendidikan

lingkungan hidup dan melalui sebaran mata kuliah pada setiap fakultas dan

program studi secara terintegrasi. Di samping itu juga melalui kegiatan pendidikan

dan latihan seperti melalui diskusi (FGD), praktikum, pelatihan dan kampanye,

serta aksi nyata di masyarakat .

1) Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup dan Sebaran Mata Kuliah pada

masing-masing fakultas.

a) Materi Pendidikan Lingkungan Hidup.

Novi dan Berkah mahasiswa semester IX Fakultas MIPA berjalan

menuju musholla Unnes sambil ngobrol. Peneliti sudah melihatnya sejak

Novi dan Berkah masih berjalan menuju Masjid. Novi dan Berkah

memasuki musholla dan duduk berdampingan sambil melanjutkan obrolan

tadi. Peneliti menghampiri dan menunjukkan surat ijin penelitian yang

dikeluarkan oleh Rektor Unnes sambil mengenlkan secara singkat.

Wawancara pun dimulai tentang pendidikan lingkungan hidup. Novi dan

Berkah menjelaskan bahwa mata kuliah pendidikan lingkungan hidup

memang sudah diberikan pada semester 3 (tiga) tetapi pada saat itu, nama

mata kuliahnya bukan pendidikan lingkungan hidup, tetapi pengantar ilmu

lingkungan. Materi yang disampaikan pada mata kuliah pendidikan

lingkungan hidup (pengantar ilmu lingkungan) antara lain sebagaimana

dituturkan lebih lanjut oleh Novi dan Berkah mahasiswa semester IX

Fakultas MIPA, saya sudah lupa sih bu, materinya apa saja, yang saya

ingat materinya tentang herbarium, taksonomi tumbuhan, ekologi

lingkungan. Lebih lanjut, program nir kertas pernah disinggung, tetapi

tidak ada penugasan yang harus diselesaikan oleh mahasiswa. Program nir

kertas hanya sebagai informasi.

Page 136: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

136

Anisa, Juli, Isnaini, Putria mahasiswa semester I Ilmu komputer

duduk bergerombol sambil berbincang-bincang santai di ruang serbaguna.

Peneliti menghampiri keempat mahasiswi tersebut dan mengenalkan diri

serta memohon kesediaannya untuk diwawancarai tentang pendidikan

lingkungan hidup. Ketiga mahasiswa menjawab pertanyaan peneliti

tentang materi pendidikan lingkungan hidup, diungkapkan materinya

terkadang disangkut-sangkutkan dengan konservasi, termasuk juga pada

saat pengenalan program akademik.

Diungkapkan oleh Dewi Puspitasari mahasiswa angkatan 2010

yang peneliti temui di jalan. Peneliti menghampiri mahasiswa ini saat

berjalan sendirian. Peneliti menyapa dan memohon waktu untuk

wawancara. Dewi dan peneliti memutuskan untuk melaksanakan

wawancara di gazebo unnes. Peneliti menunjukkan surat ijin penelitian dan

mengenalkan secara singkat. Hasil wawancara tentang lingkungan hidup

pun berjalan, Dewi begitu nama mahasiswa itu dipanggil memberikan

penjelasan tentang pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Pendidikan

lingkungan dengan prinsip green community yaitu memanfaatkan

teknologi dengan tidak menggunakan bahan-bahan yang beracun. Lebih

lanjut, materi kecintaan kepada lingkungan hidup disampaikan melalui

kegiatan seni dengan menunjukkan simbol-simbol cinta lingkungan.

Memanfaatkan bahan-bahan yang tidak terpakai menjadi barang yang

memiliki nilai seni yang tinggi. Ditinjau dari nilai ekonomi barang-barang

tersebut menjadi produk yang tidak boros energi dan efektif

penggunaannya. Pendidikan yang diterapkan pada pendidikan lingkungan

hidup lebih menerapkan pada pendidikan karakter, mahasiswa diberi

kesempatan untuk memperoleh pesan-pesan moral cinta lingkungan.

Dosen dalam menyampaikan materi melalui power point dengan

menampilkan background yang hijau-hijau pada materi konservasi.

Sinta mahasiswa angkatan 2009 ditemui di ruang terbuka sambil

duduk melamun. Peneliti menghapiri dan berkenalan seperlunya dan

menyampaikan keinginan untuk melakukan wawancara. Sinta menjelaskan

tentang program studi kimia lingkungan, dosen memberikan materi

tentang dampak meluapnya sampah. Dosen membangun kesadaran untuk

Page 137: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

137

mengelola sampah dengan baik antara lain dengan melakukan pemisahan

sampah yang dapat diolah, seperti limbah kayu berupa pecahan kayu

dijadikan vigura. Beberapa produk saya diikutkan dalam pekan kreativitas

mahasiswa yang diselenggarakan oleh PKMK bidang kewirausahaan tetapi

tidak lolos. Prosedur untuk mengikuti lomba antara lain dengan

menyerahkan proposal dulu, setelah dinyatakan lolos baru dikirimkan

produk sebagaimana yang ada dalam proposal yang diusulkan. Metode

pembelajaran lain yang diterapkan oleh dosen adalah melakukan aksi

lingkungan dengan menanam pohon di awal perkuliahan. Kegiatan ini

merupakan pelaksanaan program penanaman seribu pohon di Unnes.

Sulis mahasiswa semester IX angkatan 2009 jurusan pendidikan

biologi ditemui 18 Oktober 2013 saat duduk di samping musholla sambil

mengerjakan sesuatu di laptopnya. Peneliti menhampiri dan berkenalan

serta memohon untuk bersedia diwawancarai tentang pendidikan

lingkungan hidup di Unnes. Sulis pun menyatakan dengan senang hati

saya akan membantu ibu yang saya sebatas kemampuannya. Sulis

menyebutkan materi pendidikan lingkungan hidup antara lain

keanekaragaman hayati, pengelolaan sampah, biopori, penggunaan bahasa

Jawa pada jam 15.30 s.d jam 17.00. untuk pendalaman materi dilakukan

oleh mahasiswa sendiri.

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara

18 Oktober 2013) materi pendidikan lingkungan hidup antara lain tentang

ekosistem, perkembangan populasi penduduk, kerusakan lingkungan,

solusi terhadap hambatan pelaksanaan biodiversity dengan Tabulapot

(tanaman obat dalam pot).

Tyas mahasiswa Fakultas MIPA jurusan Kimia angkatan 2009

(wawancara 18 oktober 2013) menuturkan tentang materi pendidikan

lingkungan hidup diintegrasikan ke dalam semua materi pendidikan kimia.

Dalam rangka pengayaan materi kuliah pendidikan lingkungan hidup

beberapa dosen dalam sejumlah pertemuan untuk memberikan kepedulian

kepada 7 (tujuh) pilar konservasi. Pendidikan lingkungan hidup yang

diberikan antara lain tentang lingkungan, sumber daya manusia dan alam

serta penerapan bahaya lingkungan dari kerusakan. Materi perkuliahan

Page 138: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

138

diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari mahasiswa seperti dalam

mengelola sampah, melakukan pengurangan dalam menggunakan kertas

(nir kertas) seperti naskah skripsi dibuat dengan cara diperkecil sehingga

dapat mengurangi jumlah halaman, seperti 2 lembar kertas dapat menjadi 1

lembar.

Penggalian dan pengembangan materi serta permasalahan

lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar 7 (tujuh) pilar konservasi

sebagaimana dituturkan oleh Mohammad Habibi mahasiswa fakultas

teknik jurusan teknik sipil materi pada pendidikan lingkungan hidup antara

lain tentang dampak lingkungan sebagai contoh observasi tentang rob.

Mahasiswa mengamati obyek rob dan solusi yang ditawarkan dibahas pada

perkuliahan.

Menurut Cintami dan Indah (11 Oktober 2013) materi perkuliahan

yang diberikan oleh dosen terkadang dalam bentuk print out. Sulis

mahasiswa semester IX angkatan 2009 jurusan pendidikan biologi 18

Oktober 2013 menuturkan pendalaman materi yang harus dilakukan oleh

mahasiswa antara lain melalui kegiatan dalam organisasi konservasi.

Organisasi konservasi yang ada di Unnes antara lain green community,

kelompok studi habitat, satwa liar, cempaka, dan biofarm. Green

community melakukan inventarisasi keanekaragaman di kampus atau di

luar.

b) Metode

Menurut Novi dan Berkah mahasiswa semester IX Fakultas MIPA,

metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan ceramah,

tetapi terkadang dengan penugasan ke lapangan contohnya disuruh untuk

melakukan identifikasii tumbuhan tentang nama tumbuhan, ciri-ciri, dan

golongannya. Kuliahnya jarang kosong, karena di Unnes menggunakan

team teaching. Lebih lanjut Diungkapkan oleh Novi, mahasiswa semester

IX fakultas MIPA, bahwa ada tugas proyek yang harus diselesaikan oleh

mahasiswa tentang fisiologi hewan, dosen menentukan kelompoknya,

mahasiswa merancang sendiri kegiatannya dan membuat laporan setelah

itu mahasiswa presentasi secara bergantian.

Page 139: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

139

Diungkapkan oleh Dewi Puspitasari mahasiswa angkatan 2010

metode yang digunakan dengan praktek, membuat laporan dan dikirim

melalaui email, sebagian besar tidak menggunakan print out. Meskipun

demikian, ada dosen yang memiliki karakteristik khas, senangnya tugas

dikumpulkan dalam bentuk print out.

Menurut Sinta mahasiswa angkatan 2009 jurusan Kimia lingkungan

mengatakan kuliah pendidikan lingkungan hidup biasanya dosen

memberikan tugas kelompok, setiap kelompok membuat makalah tentang

pengelolaan limbah dan penghematan air beberapa tugas didiskusikan dan

sebagian dikumpulkan dalam bentuk print out. Lebih lanjut Sinta

mengatakan penggalian/pendalaman materi biasanya dosen memberikan

arahan untuk belajar dari internet, di luar kelas dengan melakukan diskusi.

Kunjungan ke sentra pengolahan batik di Solo, dosen memberi tugas untuk

melakukan observasi tentang pengolahan limbah batik. Dengan demikian

terdapat sinergi antara materi yang diberikan di kelas dengan observasi di

lapangan tentang pengolahan limbah batik. Di samping itu juga dosen

tetap menggunakan ceramah, diskusi, tanya jawab.

Menurut Sinta mahasiswa angkatan 2009 program studi kimia

lingkungan mengatakan mahasiswa diberi tugas untuk melakukan

pengolahan terhadap bahan-bahan yang ada di masyarakat, saya

melakukan pengolahan limbah tahu (air tahu) menjadi nata tahu. Metode

lain yang terapkan dosen antara lain mahasiswa diminta melakukan

identifikasi unggas cempaka biofarm, yaitu dengan melakukan budidaya

tanaman hias, tanam mangrove di Mangkang sekaligus untuk kunjungan

ke desa Ungaran Tinjomoyo dan kebun binatang. Metode lain yang

diterapkan dosen antara lain membuat karya pengelolaan limbah seperti

kartu sim card menjadi peta, lukisan ibu Kartini, dengan menggunakan

serabut kelapa. Paparles sudah diterapkan, dosen memberikan materi

melalui soft file.

Menurut Novi dan Barkah mahasiswa semester IX kegiatan pada

masa orientasi sudah dikenalkan budaya cinta lingkungan. Malam

keakraban dilaksanakan bersama dengan kakak tingkat untuk menikmati

alam yang indah di Gedong Songo Kabupaten Semarang.

Page 140: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

140

Menurut Sulis mahasiswa semester IX angkatan 2009 jurusan

Pendidikan Biologi 18 Oktober 2013 menyebutkan metode yang

digunakan dosen pada mata kuliah pendidikan lingkungan hidup antara

lain melalui kegiatan bersama di lapangan untuk penanaman mangrove,

penangkaran kupu-kupu sebagai indikator lingkungan, mahasiswa diberi

tugas untuk melakukan penyuluhan di Griya Cahya dan Sekolah Dasar di

sekitar Unnes Gunung Pati Ungaran. Materi yang disampaikan antara lain

tentang keanekaragaman hayati. Kegiatan pemberdayaan masyarakat

dilaksanakan mulai tahun 2009 hingga 2013 di desa Banyu Windu

Limbangan Kendal yang telah dirintis sebagai desa Wisata Konservasi. Di

samping itu mahasiswa diberi tugas untuk melaksanakan aksi nir kertas

dengan menggunakan kertas bekas, kertas bekas distempel dengan tulisan

reuse green community, mahasiswa diberi kewajiban untuk melaksanakan

gerakan hemat energi di tempat tinggal masing-masing.

Sulis mahasiswa semester IX angkatan 2009 jurusan pendidikan

biologi 18 Oktober 2013 menambahkan, metode ceramah mewarnai pada

setiap perkuliahan peer teaching. Dosen juga mengajak ke lapangan untuk

melihat realitas kehidupan dengan memadukan games lingkungan. Games

lingkungan dengan istilah burung dan pemburu. Permainan membutuhkan

beberapa mahasiswa, antara lain 3 (tiga) orang dalam satu grup, 1 (satu)

orang menjadi burung dan orang menjadi pohon.

Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes. Peneliti

menyengajakan diri menuju base camp mapala didampingi oleh Sulis

(mahasiswa semester IX Fakultas Biologi). Dwi Anggoro Saputro saat

ditemui sedang mengerjakan adminstrasi Mapala dengan temannya di

depan Base camp dengan menggunakan kaos oblong dan celana pendek.

Tanpa ada rikuh, Dwi Anggoro Saputro tetap mengenakan pakaian itu saat

peneliti temui. Peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan alasan

kedatangannya di base camp Mapala Unnes. Dwi Anggoro Saputra pun

menerima peneliti dengan baik. Hasil wawancara 18 Oktober 2013

dengan Dwi Anggoro Saputro metode yang digunakan dosen untuk

menyampaikan materi perkuliahan antara lain dengan menggunakan

ceramah, praktek di lapangan seperti mengunjungi hutan mini

Page 141: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

141

kampus/kebun pendidikan Unnes, penugasan dengan membuat artikel

tentang isu lingkungan, praktek penanaman Tabulanpot.

c) Media Pembelajaran/Sumber Belajar

Menurut sinta, mahasiswa angkatan 2009 jurusan kimia

lingkungan, media yang digunakan dosen dalam mengajar adalah dengan

menggunakan multimedia dalam bentuk power point dan video antara lain

tentang daur air. Menurut Sinta mahasiswa angkatan 2009 program studi

Kimia Lingkungan mengatakan media pembelajaran dalam penyusunan

skripsi sudah mulai digalakkan dengan nir kertas. Bimbingan penyusunan

skripsi dengan menggunakan laptop, penugasan mahasiswa dulu, biasanya

dosen memerintahkan untuk dikumpulkan secara langsung dari print out,

namun demikian masih banyak dosen yang memerintahkan

mengumpulkan tugas melalui email.

Menurut Sulis mahasiswa semester IX angkatan 2009 jurusan

Pendidikan Biologi 18 Oktober 2013 kegiatan bersama di lapangan untuk

penanaman mangrove, penangkaran kupu-kupu sebagai indikator

lingkungan, melakukan penyuluhan di Griya Cahya dan Sekolah Dasar di

sekitar Unnes Gunung Pati Ungaran. melaksanakan aksi nir kertas dengan

menggunakan kertas bekas, gerakan hemat energi di tempat tinggal

masing-masing, membangun kemitraan dengan lembaga penelitian dan

pengabdian masyarakat, dengan badan pengembang konservasi, serta

dengan organisasi tapak prenjak sebagai komunitas pemuda pesisir dengan

penanaman mangrove bersama bagi mahasiswa yang tergabung dalam

green commnunity dapat menjadi media sumber belajar bagi mahasiswa.

Menurut Cintami dan Indah mahasiswa fakultas ekonomi angkatan

2013 semua dosen menggunakan LCD dalam proses pembelajaran yang

dilaksanakan. Penggunaan LCD ruang kelas dalam keadaan gelap

sehingga dapat meminimalisir penggunaan listrik secara berkala dalam

sejumlah kelas. Berikut ini dokumentasi peneliti dengan informan yang

dilaksanakan sebelum wawancara dilakukan bersama Cintami dan Indah.

Page 142: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

142

Gb. Peneliti dengan informan (Cintami dan Indah)

sebelum wawancara

Dokumentasi Peneliti 11 Oktober 2013

d) Evaluasi

Menurut Muhammad Habibi, Dwi Anggoro Saputro, Cintami,

Sulis, dan Indah bahwa evaluasi pembelajaran dilaksanakan melalui ujian

tertulis dan melalui penugasan melalui email, baik dilakukan di dalam

kelas maupun di luar kelas. Cintami menambahkan halaman kertas untuk

ujian tertulis dibatasi dalam jumlah yang sedikit. Di samping itu, ada juga

dosen yang menggunakan ujian secara on line.

Menurut Sulis mahasiswa semester IX angkatan 2009 jurusan

Pendidikan Biologi 18 Oktober 2013 evaluasi pembelajaran diberikan

dalam bentuk tugas dengan studi kasus. Mahasiswa diminta untuk

menemukan sendiri permasalahan yang ada di masyarakat. permasalahan

yang diangkat cukup bervariasi antara lain permasalahan di bantaran

Sungai Banjir Kanal Semarang. Tugas lain diberikan dalam bentuk

keterlibatan dalam kegiatan penangkaran kupu-kupu sebagai indikator

lingkungan, dan mensukseskan program keanekaragaman hayati. Tugas

lain adalah dengan melakukan program Fotonovela. Mahasiswa memilih

obyek sendiri seperti di daerah pesisir dengan pengelolaan mangrove.

Mahasiswa mengambil gambar dalam bentuk foto maupun video. Hasil

Page 143: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

143

yang ditemukan melalui foto dan video itu mahasiswa dapat memperoleh

pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak setelah didiskusikan

secara bersama di kelas.

2) Pendidikan dan Latihan di luar Kegiatan Perkuliahan

Mahasiswa pecinta alam Unnes (Mapala Unnes) merupakan organisasi

mahasiswa sebagai mitra badan pengembang konservasi. Kegiatan pendidikan dan

latihan yang diprogramkan antara lain sebagaimana ketua Mapala Unnes, Dwi

Anggoro Saputro (hasil wawancara 18 Oktober 2013) divisi yang dimiliki Mapala

Unnes antara lain mountenering, navigasi, lingkungan hidup, rock climbing, susur

gua, rafting, arung jeram, diving, dan SAR. kegiatan pendidikan dan latihan setiap

tahun dikemas dalam kegiatan masa penerimaan anggota baru, musyawarah

anggota, pelatihan manajemen organisasi, lintas medan, dan pengambilan atribut.

Kegiatan insidental antara lain peringatan hari bumi (April) Spirit of Indonesia

Youth expedition ke Argentina, pengibaran bendera promosi budaya, penelitian

Suku Inca, wayang, studi banding kemahasiswaan. Kegiatan pendelegasian

bersifat luwes, tergantung dari organisasi atau lembaga pengundang. Kegiatan

yang sudah dilaksanakan antara lain lomba navigasi dan pembacaan peta, temu

wicara kenal medan, sertifikasi selam, swimming, rafting pada awal tahun 2013.

1) Focus Group Discussion (FGD)

Menurut Dwi Anggoro Saputro (hasil wawancara 18 Oktober 2013)

setiap tahun diagendakan untuk mengadakan pembentukan kader dengan

kegiatan sosialisasi 7 (tujuh) pilar konservasi yang dikemas melalui kegiatan

FGD.

Page 144: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

144

Form Diskusi Konservasi Pada Kelompok Green Community

Dokumentasi Lembaga Pengembang Konservasi

diterima 18 Oktober 2013

Form Diskusi Konservasi Pemateri Ully Hary Rusyadi

Dokumentasi Badan Pengembang Konservasi

diterima 18 Oktober 2013

2) Seminar dan Workshop

Menurut Dwi Anggoro Saputro (hasil wawancara 18 Oktober 2013)

pernah dilaksanakan seminar tentang flora dan fauna di Indonesia. Menurut

Page 145: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

145

Cintami dan Indah (hasil wawancara 11 Oktober 2013) menyatakan seminar

tentang pengelolaan sampah berupa daun-daun. Hal ini dilakukan mengingat

kondisi di lapangan, rimbunnya pepohonan menciptakan permasalahan baru

berupa timbulan sampah daun, baik kering maupun basah yang berjatuhan di

belakang asrama laki-laki.

3) Praktikum/Pelatihan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Margareta (11 Oktober

2013), perencanaan pelatihan meliputi pelatihan pemanfaatan limbah organik

seperti dari tulang-tulang daun menjadi hiasan dinding, souvenir, dan lain-lain.

Souvenir dari limbah cukup bervariasi, sebagai contoh souvenir di bawah ini.

Souvenir ini merupakan hiasan dinding berupa foto Emil Salim seorang ahli

lingkungan hidup yang disebut sebagai bapak lingkungan hidup. Souvenir ini

rencananya akan disampaikan pada Emil Salim secara langsung di sebuah

acara, tetapi karena ada halangan teknis, maka souvenir ini batal disampaikan.

Gb. Hiasan Dinding di Ruang Lembaga

Pengembang Konservasi

Dokumentasi Peneliti diambil 18 Oktober 2013

Page 146: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

146

Souvenir Emil Salim

Souvenir Gambar Emil Salim

Dokumentasi Peneliti 18 Oktober 2013

Gb. Hasil Pelatihan Pengolahan Limbah Plastik

Dokumentasi Peneliti diambil 18 Oktober 2013

Page 147: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

147

Menurut Dwi Anggoro Saputro (hasil wawancara 18 Oktober 2013)

pernah dilaksanakan outbond training isi kegiatan antara lain pelatihan

pembentukan karakter leadership, conservation camp, menggunakan barang-

barang non plastik, dan senam aerobik di pagi hari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Margareta (11 Oktober 2013)

pelatihan pembibitan tanaman juga diberikan kepada cleaning service,

mahasiswa, dan juga dosen. Pelatihan bagi mahasiswa diberikan melalui

program kegiatan unit mahasiswa baik yang ada di Resimen Mahasiswa

(Menwa), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), maupun Praja Muda Karana

(Pramuka) Unnes.

4) Kampanye/Sosialisasi

Kampanye/sosialisasi yang berkaitan dengan 7 (tujuh) pilar konservasi

dipublikasikan secara luas baik melalui media elektronik maupun media cetak

baik yang ada di lingkungan Unnes maupun di luar Unnes. Meskipun

demikian, Annisa, Juli, Isnaini, Putria, mahasiswa semester 1 (satu) prodi ilmu

komputer tidak mengetahui ada 7 (tujuh) pilar konservasi (wawancara 4

oktober 2013). Di bawah ini gambar kampanye/sosialisasi dari satu pilar

konservasi berupa pembuangan sampah organik dan anorganik.

Gb. Kampanye Pembuangan Sampah Organik dan Anorganik

Sumber: Dokumentasi Badan Pengembang Konservasi

diterima 11 Oktober 2013

Page 148: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

148

Gb. Kampanye Pembuangan Sampah Organik dan Anorganik

Sumber: Dokumentasi Badan Pengembang Konservasi diterima 11

Oktober 2013

Menurut Cintami dan Indah (11 Oktober 2013), sosialisasi 7 (tujuh)

pilar konservasi melalui rekruitment kader konservasi. Program rekruitment

kader konservasi dilakukan pada permulaan masuk kuliah pertama pada

program pengenalan kampus.

5) Aksi Nyata di Masyarakat

Gb. Program Aksi untuk Masyarakat untuk Konservasi dengan Penanaman Pohon

Sumber: Dokumentasi Badan Pengembang Konservasi

diterima 11 Oktober 2013

Page 149: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

149

Gb. Program Aksi untuk Masyarakat untuk Konservasi dengan Penanaman

Pohon

Sumber: Dokumentasi Badan Pengembang Konservasi

diterima 11 Oktober 2013

Gb. Program Aksi untuk Masyarakat untuk Konservasi dengan Penanaman

Pohon

Sumber: Dokumentasi Badan Pengembang Konservasi

diterima 11 Oktober 2013

Page 150: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

150

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (hasil wawancara

18 Oktober 2013) pernah dilaksanakan aksi penanaman pohon buah di Lab

School Sampangan. Lebih lanjut, menurut Dwi Anggoro Saputro (wawancara

18 Oktober 2013) Rektor memberikan reward green school award bagi

sekolah yang bagus pengelolaan lingkungannya dan bagi fakultas yang bersih

dan sejuk pada Diesnatalis Unnes.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Margareta (11 Oktober 2013)

untuk melaksanakan program aksi ini dilakukan kerja sama sebagai mitra

antara lain dari Pertamina berupa beasiswa mahasiswa kader konservasi yang

peduli terhadap lingkungan. Program mitra dengan BNI (Bank Negara

Indonesia) berupa kegiatan aksi penanaman pohon. Program mitra dengan

BPDAS (Badan Pengawas Daerah Aliran Sungai) berupa bibit tanaman.

Program mitra dengan BLH (Badan Lingkungan Hidup) berupa pohon

tanaman. Program mitra dengan BKSDA (Badan Konservasi Sumber daya

Alam) dari Mekarsari Bogor berupa beasiswa, pemateri, dan materi pelatihan

sebagai bagian dari program green building.

Menurut Cintami dan Indah (wawancara 11 Oktober 2013) penanaman

pohon dilakukan pada setiap fakultas. Setiap mahasiswa mendapatkan

kewajiban untuk menanam 1 (satu) pohon di lahan-lahan tertentu di pinggir

jalan sekitar Sekarang Gunung Pati. Cintami menambahkan kegiatan aksi

antara lain melalui kegiatan pramuka berupa kegiatan praktek mengajarkan

pramuka dan materi kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut

dilengkapi dengan kegiatan aksi nyata di masyarakat berupa penanaman

pohon.

Sulis mahasiswa semester IX angkatan 2009 jurusan pendidikan biologi

18 Oktober 2013 menuturkan kegiatan aksi bagi mahasiswa pendidikan

lingkungan hidup antara lain melakukan pengabdian untuk mengajarkan

pendidikan lingkungan hidup di griya cahya di bawah bimbingan Prof. Dr Edi

Astini.

c. Hambatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus

dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) hambatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup melalui

Page 151: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

151

organisasi Mapala untuk sosialisasi konservasi antara lain pada administrasi,

manajemen, pendanaan. Pada bidang Administrasi daftar nama-nama kader,

Fakultas, jurusan, Nomor Induk Mahasiswa, nomor contak person yang tidak

didata dengan baik. Sistem manajemen tidak jelas, hal ini dibuktikan adanya

kegiatan kader konservasi yang tidak jelas. Pengelola kegiatan berpusat pada

badan pengembang konservasi, jadwal tidak dapat diakses sebelumnya, kalau ada

kegiatan baru ikut. Mahasiswa sebagai kader konservasi tidak mendapatkan

informasi tentang program kerja yang direncanakan. Pada sisi pendanaan, badan

pengembang konservasi tidak anggaran yang independen karena masih di bawah

alokasi pendanaan pada unit kemahasiswaan.

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) hambatan pelaksanaan 7 (tujuh) pilar konservasi pada pilar

biodiversitas berupa peraturan Rektor Unnes bahwa setiap mahasiswa memiliki

kewajiban untuk menanam satu pohon pada lahan yang telah ditentukan (lahan

kritis Unnes seluas 40 Ha hibah dari DPLH/Dinas Pengelolaan Lingkungan

Hidup). Lahan kritis sehingga mudah longsor dan realisasinya mahasiswa

penanam tidak melakukan perawatan tanaman tersebut. Sebenarnya manajemen

Unnes telah menyediakan fasilitas SIOMON (sistem monitoring penanaman

pohon), namun mahasiswa yang telah melakukan input data tentang pohon yang

ditanam tidak diikuti dengan laporan pertumbuhan dan perkembangan pohon

tersebut, mahasiswa enggan/malas melakukan pengunggahan.

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) transportasi internal berupa sepeda ontel (hibah dari salah satu

Bank) kualitasnya kurang baik sepeda model lama sekarang kondisinya banyak

yang rusak, sehingga mahasiswa tidak mau menggunakannya. Beberapa sepeda

tersebut teronggok di pojok student centre.

Page 152: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

152

Gb. Sepeda ontel yang kempes ban di student centre

Dokumentasi Peneliti 18 Oktober 2013

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) transportasi internal berupa bus (4 armada) banyak sivitas

akademika yang tidak memanfaatkan bus yang beroperasi setiap hari mengelilingi

kampus Unnes. Empat bus yang beroperasi setiap harinya memerlukan biaya yang

tinggi dengan kisaran antara 1 jutaan. Oleh karena itu, operasionalisasi bus

sebaiknya dioffkan saja.

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) energi bersih dengan menggunakan solar sell di setiap halte bus

Unnes, di beberapa gazebo dan hanya beberapa saja yang menyala di UKM. Solar

sel belum dimanfaatkan secara maksimal karena dayanya lemah.

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) perlu area khusus tetapi karena belum jelas arahnya ke mana, maka

banyak area yang masih kosong. Tanah yang disediakan atas pemberian dinas

pengelolaan lingkungan hidup belum dikelola dengan baik.

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) implementasi nir kertas ini pada program penyusunan on line pada

konsultasi skripsi, tesis, dan disertasi (Sitedi). Praktek di lapangan masih ditemui

konsultasi Sitedi dalam bentuk naskah yang sudah diprint out. Hal senada juga

disampaikan oleh Ibu Prini Hapsari (11 Oktober 2013) kebijakan nir kertas untuk

Page 153: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

153

bagian ketatausahaan sangat sulit mengingat lalu lintas administrasi Unnes tidak

hanya ada dalam Unnes itu sendiri tetapi juga kementerian dan lembaga yang lain.

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) pada pilar Biodiversitas, lahan labil dengan perawatan lahan yang

sangat sulit, alat pemotong rumput pada tingkat universitas hanya memiliki 8

buah, padahal lahannya sangat luas. Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala

Unnes (wawancara 18 Oktober 2013) pendidikan lingkungan hidup mahasiswa

tidak diberikan silabi perkuliahan.

Menurut Dwi Anggoro Saputro ketua Mapala Unnes (wawancara 18

Oktober 2013) seni budaya dalam kegiatan Krempyeng nyeni kendala tempat

akses masih kurang terakses. Publikasi kurang, keberlanjutan program belum

berjalan secara berkesinambungan.

Pengelolaan sampah yang disarankan dengan dua macam tong sampah yang

sudah dilengkapi dengan tulisan organik (kuning) dan non organik (biru). Menurut

pengakuan Putria mahasiswa fakultas prodi ilmu komputer cara membuang

sampah di tong sampah yang sudah disedikan di sekitar kampus tinggal ikut saja,

kalau yang sudah ada misalnya plastik ada di tong sampah warna biru, ya ikut

tong sampah biru. Saya tidak tahu, aturan yang benar kalau sampah plastik ada di

tong sampah biru atau kuning, oleh karena itu saya malas berfikir untuk itu, oleh

karena itu saya tinggal mengikuti apa saja yang sudah dilakukan oleh pembuang

sampah sebelumnya. Demikian juga yang disampaikan oleh Sheela mahasiswa

MIPA angkatan 2012 tanggal 11 Oktober 2013 bahwa 7 (tujuh) pilar yang

mengarah pada perilaku peduli pada lingkungan bagi saya malas untuk

menerapkannya. Untuk menerapkan 7 (tujuh) pilar itu butuh pengorbanan dan

pengertian serta dukungan, sementara dosen dan karyawan kurang memberi

dukungan kepada mahasiswa untuk menerapkan kepedulian lingkungan itu.

Tyas mahasiswa Fakultas MIPA jurusan Kimia angkatan 2009 menuturkan

hambatan dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup dalam rangka

mengimplementasikan Unnes sebagai universitas konservasi adalah kurangnya

dukungan mahasiswa dan kurangnya pembinaan dari dosen, karyawan dan

pimpinan perguruan tinggi. Menurut Tyas mahasiswa Fakultas MIPA jurusan

Kimia angkatan 2009 sosialisasi Unnes sebagai universitas konservasi sudah baik.

Page 154: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

154

Mohammad Habibi mahasiswa fakultas teknik jurusan teknik sipil

merumuskan hambatan yang ada dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup

melalui pendidikan berkarakter dalam mengimplementasikan program konservasi

antara lain kesadaran yang rendah yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak ada sanksi

yang konsisten, sebagai contoh ada mahasiswa yang melanggar mengendari motor

atau mobil masuk kampus pada jam larangan masuk kampus hanya diminta

KTMnya oleh satpam untuk selanjutnya diserahkan pada bagian rektorat lantai 1,

setelah sampai di rektorat hanya dinasehati dan KTM itu bisa diambil, padahal

aturannya mengatakan mahasiswa yang melakukan pelanggaran dengan kuantitas

dan kualitas pelanggaran tertentu akan diberikan DO (drop out) bagai mahasiswa.

Sarana dan prasarana tidak mendukung seperti sepeda ontel banyak yang

nganggur di student center karena gembos. Responden sedikit menyindir,

sementara sepeda ontelnya rektor dan pejabat yang lain bagus-bagus. Topografi

tanah yang naik turun, sehingga kebijakan untuk jalan kaki sangat memberatkan

sivitas akademika. Jalan pembeda antara pengguna sepeda ontel, sepeda motor,

mobil dan pejalan kaki hanya menggunakan garis kuning, hal ini dapat

menimbulkan rasa tidak aman, seharusnya diberi pembatas dengan menggunakan

pembatas yang lebih tinggi secara permanen. Tempat/tong sampah masih belum

mencukupi jumlah produksi sampah sivitas akademika Unnes. Konservasi tidak

hanya konservasi tanaman, tetapi termasuk konservasi hewan, seperti burung.

Pemilihan tanaman untuk kepentingan konservasi harus disesuaikan dengan

kebutuhan burung. Berbeda tanaman juga berbeda burung yang hinggap.

Kebijakan yang ditetapkan adalah jenis tanaman mahoni dan jati, sementara

mahoni tidak disukai burung tertentu. Contohnya manuk blekok akan hinggap

pada pohon tertentu. Ditambahkan hambatan pada pelaksanaan Unnes sebagai

universitas konservasi adalah limbah laboratorium kimia yang tidak ada.

Paperless kebijakan yang hendak diterapkan, tetapi dosennya sendiri memberi

tugas dengan print out dengan demikian antara kebijakan dengan implementasi di

lapangan tidak saling mendukung. Program sikadu yang didalamnya terdapat

aktivitas mahasiswa untuk pemesanan mata kuliah, pengisian biodata dan mata

kuliah, isian nilai dari dosen, absensi mahasiswa dan dosen serta karyawan.

Hambatan yang dialami oleh mahasiswa adalah kapasitas server atau kendala yang

lain, sehingga sering error karena banyaknya akses mahasiswa untuk berbagai

Page 155: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

155

kepentingan. Kesalahan nilai yang sudah masuk dalam sistem komputer,

menjadikan prosedur perbaikan nilai menjadi semakin rumit. Penugasan dari

dosen dengan sistem deadline waktu yang membutuhkan ketepatan waktu tetapi

sistem komputer tidak dapat memfasilitasi dengan baik. Hambatan lain

Mohammad Habibi mahasiswa fakultas teknik jurusan teknik sipil bahwa misi

konservasi sebagaimana yang diamantkan dalam pendidikan lingkungan hidup

belum dapat diterima dengan baik oleh orang lain/lembaga/institusi lain. Sebagai

contoh kebijakan Unnes untuk membiasakan perilaku konservasi, maka

mahasiswa yang sedang melaksanakan praktek pengalaman lapangan (PPL)

disarankan untuk memberikan kenang-kenangan dengan tema konservasi. Saat

mahasiswa Unnes praktek lapangan di salah satu lembaga pendidikan, mahasiswa

sudah menyediakan pohon sebanyak 20 ribu sumbangan dari Perhutani berupa

tanaman mahoni, trembesi, dan jati, tetapi dari pihak sekolah menolak dengan

alasan akan merusak fondasi bangunan, akhirnya mahasiswa mengganti kenang-

kenangan berupa tong sampah. Hal in menjadi hambatan, antara tuntutan

kebijakan dengan tuntutan di lapangan berbenturan sehingga kebijakan ideal itu

tidak dapat dilaksanakan.

B. Pembahasan

1. Perencanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi.

Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara direncanakan dapat diimplementasikan dalam

perencanaan pendidikan lingkungan hidup untuk pembangunan bereklanjutan.

Memperhatikan pada tujuan dari pendidikan yang dikonsepkan, maka

pendidikan harus dapat memberi keteladanan, membangun kemauan, dan

mengembangkan kreativitas peserta didik agar dapat memberikan nilai yang dapat

dimiliki peserta didik dan berguna dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Perencanaan pendidikan lingkungan hidup diarahkan agar mahasiswa dapat

membangun dirinya dan masyarakat yang dapat berguna bagi bangsa dan negara.

Page 156: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

156

Krisis-krisis lingkungan berupa menurunnya kualitas fungsi lingkungan hidup yang

terjadi saat ini perlu diinformasikan kepada mahasiswa melaui pendidikan lingkungan

hidup secara spesifik dan terintegrasi dengan mata kuliah lain di sisi yang lainnya.

Harapan yang diinginkan, perencanaan pendidikan lingkungan hidup untuk

membangun paradigma pembangunan yang berkelanjutan dapat direalisasikan di

Perguruan Tinggi.

Perguruan Tinggi/Universitas memiliki tanggung jawab melalui Tridharma

perguruan tinggi untuk menciptakan mahasiswa dan alumni yang berilmu dan

berketrampilan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Pembangunan

nasional yang selalu memandang penting kualitas lingkungan agar dapat

berkesinambungan bagi generasi yang akan datang. Karakter mahasiswa yang

dibangun antara lain dapat menciptakan mahasiswa dan alumi yang memiliki

kesadaran, pengetahuan, teknologi dan alat-alat untuk menciptakan masa depan yang

ramah lingkungan. Implementasi tujuan tersebut Universitas harus memainkan peran

yang kuat dalam pendidikan, penelitian, pengembangan kebijakan, pertukaran

informasi, dan pengabdian masyarakat untuk membantu menciptakan masa depan

yang adil dan berkelanjutan.

Perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab dalam mendukung tercapainya

pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan sebagai proses perubahan

melalui teknologi dan perubahan kelembagaan semuanya selaras untuk memenuhi

kebutuhan saat ini dan masa depan. Pembangunan berkelanjutan juga untuk mencapai

derajat standar kehidupan yang lebih baik dan sejahtera dengan tetap menjaga

keberlangsungan hidup pada ekosistem yang ada. Pembangunan berkelanjutan

memperhatikan wawasan lingkungan hidup. Pembangunan berkelanjutan

berwawaswan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan

lingkungan hidup, termasuk sumber daya, mutu hidup generasi masa kini dan masa

depan. Unnes Semarang memiliki komitmen yang kuat untuk merencanakan

pendidikan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan melaui 7 (tujuh) pilar

konservasi. Perencanaan pendidikan dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas agat

mahasiswa memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang terjadi di

masyarakat dan berusaha untuk menemukan solusi yang dapat mengurai

permasalahan lingkungan bagi masyarakat.

Page 157: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

157

Perencanaan pendidikan lingkungan hidup yang mengarah pada 7 pilar

konservasi sudah sesuai dengan prinsip perlindungan lingkungan. Hal ini mengingat

bahwa konsep untuk mengatasi kerusakan lingkungan hidup pada masa sekarang

dengan membangun keserasian hidup antara manusia dengan alam, keserasian

tersebut dilandasi oleh hubungan saling memberi dan menerima sehingga manusia

dapat mengembangkan kehidupan dirinya secara kreatif.

Upaya penanganan krisis lingkungan secara garis besar yaitu dengan dua

pendekatan baik secara individual maupun secara sosial. Pertama, pemecahan krisis

melalui pertimbangan atas segala sesuatunya yang langsung terlihat, situasi yang

sedang berlangsung, membuat perubahan jangka pendek dan membuat suatu

perencanaan ulang. Kedua, pemecahan krisis melalui penjabaran sebab dan faktor

yang mendorong munculnya krisis (aspek ontologis), melalui dasar keilmuan (aspek

epistemologis), kerangka rohani, dan intelektual serta paradigma budaya yang

menyebabkan krisis tersebut terjadi dengan tetap mengacu kepada pendekatan

pertama. Upaya perbaikan lingkungan yang dapat dilakukan dengan pendekatan teks

dan konteks yang berorientasi mencapai tujuan untuk membangun lingkungan

berkelanjutan melalui pendidikan lingkungan hidup dengan 7 (tujuh) pilar

konservasinya. Berdasarkan hal tersebut, maka melakukan perencanaan pendidikan

lingkungan hidup tidak hanya dalam ruang lingkup teori, tetapi juga dirancang

bagaimana proses transfer ilmu melalui pendidikan tersebut dapat dikembangkan

melalui penelitian, dan temuan hasil penelitiannya dapat dijadikan sebagai materi

pengabdian masyarakat. Unnes dalam hal ini telah merencanakan integritas

pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakta dalam satu paket untuk

mewujudkan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan melalui program eco

campus.

2. Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi.

Pendidikan lingkungan merupakan proses untuk mengenalkan nilai dan

memperjelas konsep untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang diperlukan

untuk memahami dan menghargai di antara manusia, kebudayaan, dan lingkungan

biofisiknya. Pendidikan lingkungan juga mencakup praktek dalam pengambilan

keputusan terhadap isu-isu kualitas lingkungan agar pembangunan yang dilaksanakan

dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan dapat teracapai. Pendidikan

Page 158: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

158

lingkungan memiliki kecenderungan untuk memberikan keterampilan, pengetahuan

untuk memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat yang lebih luas. Konsep

Pandey dan Vedak ini dituliskan secara lengkap sebagai berikut: environmental

education is a process that aims to develop an environmentally literate citizenry that

can compete in our global economy, has the skills, knowledge and inclinations to

make well-informed choices and exercises the rights and responsibilities of members

of a community. Perumusan tujuan pendidikan lingkungan hidup diarahkan untuk

dapat mencapai pendidikan lingkungan yang dapat memberikan keterampilan,

pengetahuan agar dapat memiliki rangsa tanggung jawab terhadap persoalan

lingkungan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Membangun kesadaran,

keprihatinan terhadap permasalahan lingkungan dengan memiliki pengetahuan,

keterampilan, sikap, motivasi, dan komitmen untuk bekerja secara individual dan

kolektif dalam memecahkan masalah dan melakukan pencegahan terhadap kerusakan

lingkungan menjadi tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan hal tersebut, maka

pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup yang ditempuh melalui pendidikan formal

pada muatan pendidikan lingkungan hidup bagi mahasiswa dan melalui pendidikan di

luar perkuliahan merupakan sesuatu yang niscaya dilakukan agar dapat membangun

karakter mahasiswa yang dapat bertanggung jawab terhadap proses pembangunan

yang berkelanjutan.

Pendidikan lingkungan diupayakan dapat menciptakan tanggung jawab

terhadap dirinya sendiri, membangun kesadaran, kepekaan, keprihatinan terhadap

permasalahan lingkungan dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, sikap,

motivasi, dan komitmen untuk membangun partisipasi aktif secara individual dan

kolektif untuk melakukan perlindungan lingkungan, memecahkan masalah dan

melakukan pencegahan terhadap kerusakan lingkungan secara berkelanjutan.

Sebagaimana Aditjondro membangun teori, ruang lingkup pendidikan

lingkungan hidup mencakup hal yang paling umum dan konvensional dengan

memilah-milah antara pendidikan lingkungan hidup melalui jalur pendidikan formal,

non-formal, dan informal, pendidikan lingkungan hidup di Unnes Semarang sudah

menggunakan dua jalur tersebut.

Pendidikan lingkungan melalui pendidikan formal, non formal ataupun

informal merupakan satu kesatuan yang kokoh. Pendidikan formal, non formal, dan

informal dapat membantu siswa mengembangkan sikap yang lebih menguntungkan

Page 159: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

159

terhadap kualitas fungsi lingkungan. Dikonsepkan oleh (Sarkar, 21011: 3) bahwa

formal environmental education helps students to develop more favourable attitudes

towards environment.

Pendidikan lingkungan hidup melalui dua jalur yaitu pendidikan sekolah dan

luar sekolah sudah memenuhi derajat kebenaran mencapai tujuan yang ingin di

dicapai. Keserasian dua jalur untuk mencapai tujuan pendidikan lingkungan hidup

yang dapat berjalan sangat memungkinkan untuk dapat menciptakan afeksi,

psikomotor, dan kognisi pada diri mahasiswa untuk mencintai dan peduli terhadap

lingkungan. Dengan demikian, pada waktunya dapat memberikan kontribusi untuk

mencipatakan pembangunan yang berkelanjutan. Mengimplementasikan

pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan pada konsep eco campus tidak

cukup hanya dengan melakukan perencanaan pendidikan yang di dalamnya terdapat

materi dengan ruang lingkup lingkungan hidup dan sumber daya alam, tetapi perlu

dilakukan upaya yang memadai antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada

masyarakat. Artinya mengajarkan pembangunan berkelanjutan di PT melalui

pendidikan sekaligus juga melakukan penelitian dalam melakukan pengelolaan

lingkungan dan sumber daya dalam pengabdian di masyarakat. pendidikan, penelitian

dan pengabdian masyarakat juga perlu didukung dengan melakukan jejaring

internasional dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Mengajarkan pembangunan berkelanjutan di PT melalui pendidikan dan

penelitian dalam melakukan pengelolaan lingkungan dan sumber daya, melakukan

jejaring internasional dalam bidang pendidikan dan penelitian. Pengetahuan yang

paling dominan dalam memberikan pendidikan lingkungan hidup yaitu pendidikan

yang lebih menekankan pada pengetahuan teknis sudah diterapkan dalam

melaksanakan pendidikan ligkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan.

Melalui pendidikan lingkungan hidup yang memuat teori dan praktek dalam rangka

menjaga kelestarian fungsi lingkungan secara berkelanjutan dapat tercapai pada waktu

yang tepat.

Upaya konservasi lingkungan yang dilakukan oleh Unnes melalui program

eco campus dalam rangka mewujudkan perilaku sivitas akademika yang peduli dan

berbudaya lingkungan, terwujudnya lingkungan warga kampus yang berkelanjutan,

pelestarian fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup di lingkungan kampus, pembelajaran dan penyebarluasan informasi

Page 160: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

160

lingkungan kepada masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Konservasi

dalam hal ini adalah koservasi sumber daya alam hayati. Konservasi sumberdaya alam

hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan

secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap

memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Dengan

demikian, Eco-campus sebagai suatu konsep untuk membuat perguruan tinggi ramah

lingkungan untuk melestarikan lingkungan sekitarnya dalam kampus untuk mengatasi

masalah lingkungan seperti promosi penghematan energi, pengolahan limbah dan air.

Konsep eco campus fokus utamanya pada efesiensi penggunaan energi dan air,

meminimalisir pengelolaan sampah dan polusi juga efesiensi ekonomi dapat

diimplementasikan melalui pendidikan lingkungan hidup. Eco campus mendorong

dan meningkatkan kepedulian mahasiswa dan pegawai untuk mengurangi penggunaan

energi dan konsumi air pengurangan sampah dan mengintegrasikan pengetahuan ke

dalam lingkungan upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan

3. Hambatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus

dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi.

Hambatan dalam sebuah proses pelaksanaan tujuan adalah sesuatu yang

niscaya, demikian juga yang terjadi di Unnes untuk melaksanakan 7 (tujuh) pilar

konservasi memiliki hambatan dari dalam dan hambatan dari luar. Hambatan pada

sistem manajemen yang bersumber pada kebijakan rektor yang kurang mencermati

kondisi, situasi, dan kemampuan beberapa pihak untuk merealisasikan 7 (tujuh) pilar

konservasi dengan baik.

Hambatan administrasi dan keuangan merupakan hambatan klasik yang sering

dijumpai pada pelaksanaan program. Sistem manajeman yang mengatur administrasi

dan keuangan organisasi badan pengembang yang masih menginduk pada kegiatan

kemahasiswaan dinilai menjadi hambatan untuk merealisasikan program universitas

konservasi dengan 7 (tujuh) pilarnya.

Kesadaran yang rendah yang dimiliki oleh mahasiswa manjadi sulit diurai,

makala tidak diawali oleh pembentukan karakter peduli dan cinta lingkungan yang

dilakukan oleh dosen dan karyawan serta vocal point Unnes. Mentransfer materi

perkuliahan pendidikan lingkungan hidup saja tidak cukup untuk membangun

kepedulian terhadap lingkungan. Mahasiswa perlu dihadapkan pada isu-isu kerusakan

lingkungan dan persoalan-persoalan kerusakan lingkungan yang terjadi di masyarakat.

Page 161: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

161

dengan demikian, mahasiswa memilliki pengalaman sendiri secara langsung, sehingga

dapat merasakan dan menemukan persoalannya sendir, dengan demikan akan

termotivasi untuk menemukan permasalahan yang terjadi dan berusaha untuk keluar

dari permasalahan tersebut.

Sarana dan prasarana yang tidak mendukung secara bertahap perlu dilakukan

perencanaan, monitoring dan evaluasi oleh lembaga pengembang konservasi sebagai

pelaksana pilot projectnya. Partisipasi seluruh sivitas akademika menjadi memiliki

peluang besar agar keterbatasan sarana dan prasarana dapat dikaji lebih mendalam

untuk dapat dilakukan analisis seperlunya untuk dipenuhi secara baik.

Page 162: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

162

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perencanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi melalui

mata kuliah pendidikan lingkungan hidup dan integrasi pada sebaran mata kuliah pada

setiap fakultas yang terkait. Di samping itu diberikan pendidikan dan latihan yang di

luar perkuliahan untuk mendukung 7 pilar konservasi. Perencanaan pendidikan

lingkungan hidup melalui 7 pilar konservasi yang terdiri dari arsitektur hijau dan

transportasi internal, biodiversitas, energi bersih, seni budaya, kaderisasi konservasi,

kebijakan nirkertas, dan pengolahan limbah melalui beberapa kebijakan. Perencanaan

pendidikan lingkungan hidup melalui prosedur perencanaan, pengembangan,

monitoring, tata kelola, dan evaluasi. Perencanaan tersebut dituangkan dalam Standar

Operasional dan Prosedur (SOP).

2. Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus dalam

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi dengan

memberlakukan kurikulum pendidikan lingkungan hidup. Kurikulum pendidikan

lingkungan hidup yang dapat memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

kepada mahasiswa Unnes Semarang dengan menggunakan sistem perkuliahan yang

tepat pada sisi materi, metode, media, dan sistem evaluasi yang dapat mendukung

implementasi 7 (tujuh) pilar konservasi. 7 (tujuh) pilaar konservasi tersebut dipandang

mampu untuk memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

3. Hambatan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup pada program eco campus

dalam pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada universitas konservasi

Page 163: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

163

antara lain pada administrasi, sistem manajemen, pendanaan, kesadaran yang rendah

yang dimiliki oleh mahasiswa, sarana dan prasarana tidak mendukung, kebijakan

Unnes sebagai universitas konservasi belum dapat diterima dengan baik oleh institusi

yang lain.

B. Saran

Saran ini ditujukan kepada:

1. Lembaga Pengembang Konservasi

Lembaga pengembang konservasi perlu melakukan akselerasi terhadap

sosialisasi tentang Unnes sebagai universitas konservasi kepada kementerian dan

lembaga lain atas kebijakan yang ditempuh untuk mencapai 7 (tujuh) pilar konservasi.

2. Mahasiswa

Mahasiswa secara proaktif mendukung pelaksanaan 7 (tujuh) pilar konservasi

dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup untuk

pembangunan berkelanjutan baik melalui pendidikan formal maupun non formal.

Page 164: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

164

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mudhofir. 2010. Al-Quran dan Konservasi Lingkungan: Argumen Konservasi

Lingkungan sebagai Tujuan Tertinggi Syariah. Jakarta: Dian Rakyat.

Aditjondro. 2003. Pola-pola Gerakan Lingkungan:Refleksi untuk Menyelamatkan

Lingkungan dari Ekspansi Modal. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Ajiboye, Josiah O. and Nthalivi Silo. 2008. ‘Enhancing Botswana Children’s Environmental

Knowledge, Attitudes, and Practices through the School Civic Clubs’, International

Journal of Environmental & Science Education. vol. 3, no. 3, 105-114, 2008.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Atmojo, Suprihantono. 2005. Menyinergikan Pembangunan dan Lingkungan: Telaah Kritis

Begawan Lingkungan. Jogjakarta: Anindya.

Bekker, Anton dan Ahmad Kharis Zubair. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat, Jogjakarta:

Kanisius.

Beringer, Almut. 2007. The Lu¨ neburg Sustainable University Project ininternational

comparison An assessment against North American peers. International Journal of

International Journal of Sustainability in Higher Education. vol. 8, no. 4, 2007

Buchan and Graeme D, 2007. Education for Sustainability Developing a Postgraduate-level

Subject an International Perspective. International Journal of Sustainability in Higher

Education. vol. 8, no. 1, 4-15, 2007.

Budiati, Lilin. 2006. Penerapan Co Managemen dalam Pengelolaan Lingkungan Menuju

Pembangunan Berkelanjutan. Disertasi. UGM Jogjakarta.

Campbell, Todd., William, Medina-Jerez., Ibrahim Erdogan, and Danhui Zhang. 2010.

‘Exploring Science Teachers’ Attitudes and Knowledge about Environmental

Education In Three International Teaching Communities’. International Journal of

Environmental & Science Education, vol. 5, no. 1, 3-29, 2010.

Chaudhry, Pradeep, and Vindhya P. Tewari. 2010. ‘Environmental Education Using Nek

Chand’s Rock Garden in the City of Chandigarh’. International Journal of

Environmental and Sustainable Development, vol. 9, no. 1/2/3, 2010.

Conde, María del Carmen and Samuel Sánchez. 2010. ‘The School Curriculum and

Environmental Education: A school Environmental Audit Experience’. International

Journal of Environmental & Science Education, vol. 5, no. 4, 2010.

Departamen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Cetakan ke-1. Jakarta: Depdiknas.

Page 165: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

165

Erdogan, Mehmet. 2009. ‘Evaluation of a Course Education and Awareness for

Sustainability’ International Journal of Environmental & Science Education, vol. 4,

no. 2, 133-146, 2009.

Farikhah. 2011. Madrasah dan Pelestarian Lingkungan (Sumbangan Konseptual dan

Strategi Aksi). Salatiga: STAIN Press.

Fadjar, Malik. 2005. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Gobinath, R, K. Rajeshkumar, N., Mahendran. 2010. Environmental Performance

Studies on Educational Institutions. International Journal of Environmental Sciences,

vol. 1, no.1, 2010.

Halder, Somenath. 2012. ‘An Appraisal of Environmental Education in Higher School

Education System: a Case Study of North Bengal, India’. International Journal of

Environmental Sciences, vol. 2, no. 4, 2012.

Hamm, Bernd and Pandurang K.Muttagi. 1998. Sustainable Development and the Future of

Cities. New Delhi: Oxford and IBH Publishing.

Idrus, Muhammad. 2007. Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif). Jogjakarta: UII Press.

Kasperson, Roger 2002, China Human Developpment Report 2002: Making Green

Development A Choice, New. York: Stockholm Environment Institute in Collaboration

with United Nations Development Programme (UNDP) China.

Kementerian Pendidikan Nasional, 2005. Surat Keputusan Bersama tentang Pembinaan dan

Pengembangan Pendidikan Nasional. Jakarta.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2009. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretaris

Negara.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2010. Surat Kesepakatan Bersama Kementerian Negara

Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan Nasional. Nomor

03/MENLH/02/2010 dan nomor 01/II/KB/2010 tentang Pendidikan Lingkungan

Hidup.

Kementerian Lingkungan Hidup dan UI. 2012. Pedoman Green Campus Pada Perguruan

Tinggi. Jakarta: Kementerian Agama RI.

Kemp, René and Saeed Parto. 2005. “Governance for Sustainable Development: Moving

from Theory to Practice’. International Journal, Sustainable Development, vol. 8,

no.1/2, 2005.

Keraf, Sonny. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta: Buku Kompas.

Page 166: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

166

Mangunjaya, Fachrudin, M. 2008. Bertahan di Bumi: Gaya Hidup Menghadapi Perubahan

Iklim. Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mangunjaya, Fachrudin, M., Husain Heriyanto, dan Reza Gholami. 2007. Menanam sebelum

Kiamat: Islam, Ekologi, dan Gerakan Lingkungan Hidup. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Martopo. Tesis. 2006. Judul tesis Model Pembelajaran Pembiasaan dalam Pendidikan

Lingkungan Hidup sebagai Upaya Menuju Sekolah Berwawasan Lingkungan. UNS:

Surakarta.

Milles, Mattew B dan Michael Hubberman.1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

tentang Metode-metode Baru. Penterjemah. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI

Press. Cetakan Pertama.

Mulyana, Dedi. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Rosdakarya. Cetakan Keempat.

Mochizuki, Yoko. 2010. ‘Global Circulation and Local Manifestations of Education for

Sustainable Development with a Focus on Japan’. International Journal of

Environment and Sustainable Development, vol. 9, no. 1/2/3, 2010.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Cet. 16

Mufid, Anwar Sofyan. 2010. Islam dan Ekologi Manusia: Paradigma Baru, Komitmen dan

Integritas Manusia dalam Ekosistemnya, Refleksi Jawaban atas Tantangan

Pemanasan Global (Dimensi Intelektual, Emosional, dan Spiritual). Bandung:

Nuansa.

Nasution. 2007. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historik, Teoritis, Praktis.

Jakarta: Ciputat Pers.

Otto, Eric dan A. James Wohlpart. 2009. Creating a Culture of Sustainability: Infusing

Sustainability into the Humanities. International Journal of Development Journal of

Education for Sustainable, vol. 3, 231-235, 2009.

Oztas, Fulya and Erkan Kalipsi. 2009. Teacher Candidates’ Perception Level of

Environmental Pollutant and Their Risk Factors. International Journal of

Environmental Science and Education, vol. 4, no. 2, 185-195, 2009.

Pandey, Nisha and Vidyadhar Vedak. 2010. ‘Structural Transformation of Education for

Sustainable Development’. International Journal of Environment and Sustainable

Development, vol. 9, no. 1/2/3, 2010.

Page 167: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

167

Pearcy, Dawn H. 2010. ‘Understanding The Role Of Free-Choice Environmental Education

In ‘Green’ Consumption Behaviour: An Empirical Investigation’. International

Journal of Environment and Sustainable Development, vol. 9, no.1/2/3, 2010.

Peraturan Rektor Unnes No. 27 tahun 2013 tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi

di Universitas Negeri Semarang.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005, Standar Nasional Pedidikan.

Petkova, Elena., Crescencia Maurer., Nobert Henninger., Frances Irwin, 2002, Clothing the

Gap: Information, Participation, and Justice in Decision-Making for the Environment,

Washington DC: Word Resources Institute.

Qablan, Ahmad Mohammad, Jamal Abu AL-Ruz., Samer Khasawneh., Aieman Al-Omari.

2009. ‘Education for Sustainable Development: Liberation or Indoctrination? An

Assessment of Faculty Members’ Attitudes and Classroom Practices’. International

Journal of Environmental & Science Education. vol. 4, no. 4, 401-417, 2009.

Roy, Ghosh, M.K. 2011. Sustainable Development: Environment, Energy, and Water

Resources, Chennai: Ane Books.

Salequzzaman, M.d, Stocker, dan Davis, J.K. 2003. ‘Environmental Education and

Environmental Management in Bangladesh and their Sustainability’. Internatioanal

Journal of Environmental Informatics Archives, vol. 1, 70-82, 2003.

Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Jogjakarta: Tiara Wacana.

Sarkar, Mahbub. 2011. ‘Secondary Student’s Environmental Attitudes: the Case of

Environmental Education in Bangladesh’. International Journal of Academic Research

in Business and Social Sciences, vol. 1, 2011.

Sekretaris Negara. 1990. Undang-undang tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya. Jakarta: Lembaran Negara.

Schmidt, Luisa and João Guerra, 2010. The Role Of Non-Scholar Organisations In

Environmental Education: A Case Study From Portugal. Portugal: Social Sciences

Institute of University of Lisbon.

Schultz, Fred. 2001. Notable Selection in Education. United State: Recycled Paper.

Sharma, V.S. 2006. Environmental Education. New Delhi: Anmol Publication PVT.LTD.

Shrivastava and Ranjan. 2005. a Handbook for Teachers: Research in Teaching of Ecology

and Environment. New Delhi: A.P.H. Publishing Coorporation.

Shukla, S.P dan Nandeshwar Sharma. 1996. Sustainable Developmental Strategy. New Delhi:

Mittal Publications.

Page 168: LAPORAN PENELITIAN - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1082/1/MASLIKHAH PENELITIAN ECO...1 laporan penelitian program eco campus dalam pendidikan

168

Soerjani, Mohamad, 1996. Permasalahan Lingkungan Hidup dalam Tinjauan Filosofis

Ekologis. Bunga Rampai Upaya Penyamaan Persepsi Kesadaran dan Pentaatan

terhadap Pemecahan Masalah Lingkungan Hidup. Jakarta: CIDES.

Soerjani, Mohamad, Arif Yuwono dan Dedi Fardiaz, 2006. Lingkungan Hidup (the Living

Environmental), Pendidikan Pengelolaan Lingkungan dan Pembangunan

Berkelanjutan (Education Environmental Management and Sustainable

Development). Jakarta: Restu Agung.

Soerjani, Mohamad dan Monica Hale, 1997. Environmental Education for Biodiversity and

Sustainable Development. Jakarta: University of Indonesia.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan ke-6.

Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:

Bumni Aksara. Cetakan ketiga.

Sundar, I. 2006. Environmental and Sustainable Development. New Delhi: Publishing

Corporation.

Tafsir. 2001. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosdakarya.

Tasdiyanto. 2011. Budaya Lingkungan: Akar Masalah dan Solusi Krisis Lingkungan.

Jogjakarta: Tiara Wacana.

Tim Pengembang Konservasi. 2010. Meuju Unnes Kosnervasi: Kumpulan Dokumen

Universitas Konservasi. Semarang: Unnes.

Wardhana, 2010. Dampak Pemanasan Global: Bencana Mengancam Umat Manusia, Sebab

Akibat Dan Penanggulangannya. Jogjakarta: Andi Offset.

Zheng, Bao. 2010. The Research on Eco-campus Evaluation Index System and Weight.

China: Hebei University of Engineering Guangming South.