LAPORAN PENELITIAN...Dari kedua diagram tersebut dapat diketahui denga:n j~ las bahwa pemanfaatan ....
Transcript of LAPORAN PENELITIAN...Dari kedua diagram tersebut dapat diketahui denga:n j~ las bahwa pemanfaatan ....
LAPORAN PENELITIAN PO'l'I:;NSI BA!lii.N ·~·, __ . . d~G
l-. ~•!r I .. RITIS ·~-.~: }!;, .. -:{-GlllL-fr:J'O
!.I. ... ... H I~'r J . !.~ i •. : \Y.-.l'J>.RT.h
PROYEK PPPT•UGM. TH.1978/ 1979
No.. ·; l
n;A...JUKP.I'-J OL.~H
K E P -~D..:.\
LEl'~lflAGL\ PENELITIAN UNJVff~ SITAS GADJAH MADA
Y 0 G Y A K ·" H T ;,
i i
PENE£i'fliu"i INl JH.JJ.i-LKSAHilli:A.H
lJI BA~~lill .b:.NGA~J.ti.~Al'i
lJJ;;KAJ.~· ~'A.Kliiu>.'.i..'.ii.S 1:~.rJ~ IK UGh.i •
( Ir . Sutojo ~jokrodihardjo )
iii
Dengc,;n t:Lduk menc,urangi arti d~u·i kegiu:t;C'J.n-ke -
g i n.tan lembo.ga lain yong bertuJuan untuk meningkatkcn
t2raf :C1idup mc.syo.rcJca t do.n nenc i ptru:.:tn lapangan ker~
j o. didc.crcih kri tis) tl.::J(a terse~..iicmyo. b<.vwn tambcmg
memeg2..ng peranM yang pe;·lting.
i\r!.aksud dari penoll tian ini adalah un tuk. menge -
te.hui buhan trunbang yc;;:1g ada didner~Jl kritis liiangun
an-Girire j o ~ ]aerah Is tlmewo. ·.:fot;yak<.trta.
Seperti diketaimi daer·e<.h penelitian c.1.dal8l1. rncrupokaa.
da~rah lcci tis yc.lXlg kersi..tn.g d . ..:.n po..da akhir ini untuk
menj aga ki ta lL1glcung::w.1. tenn~ .. sulc didalc.:unnya adalcll. -
tate:. air tc-tn<-'~ll sudah dit:~dc.Jwn rebois:·~si. Kegiat;..m r~~
boisD..si mcngalz:.uni hmnb.SLt2J1 d:~rl masyaro.kat] sehu
bung an dengan pene bangan-peno bang J.n lic.r y<.:'.ng <lila -
kuka:n. Kegj_atan penebar1gan tersebut rupa.-rupanya te~
p:Dcsa dil8kulcan lcz-~rena tido.k teroed.L~mya lap2...1g<:.m
kerj a Y<: .. 1;.1g l ain untuk keperlua.n .hidup sehari-hari b.~
il;: untuk yang bersangkutnn maupu:n untuk seltL.ruh ang
gnu ta mnsyarakrtt.
Pel1elitian inj_ dim~:Jcsudlcnn un tuk menca.ri b.ilism t ai11bang ysng darmt diu.svlw.kan oleh ralcy CLt deng8ll te_!f
nologi-"'velmologi yc..mg sederh::ma. Deng<l.LJ. demikiaa ma
k ..::. aknn mE-'ITtbl3rikon l :'.p~i..Llg<.m kc;:cj a Yi.."'l fS secD.ra. tidak
l ane;sung akan menga.Lihkan perhc~tlan clari kegL=.ttan P.§.
ne bD.ag<lll liar kegiat~lil pemonf.:0. tcJ.n cl.::u1 p enggalian b~
hz:11 tambDllg.
Akhi:r-nya peneli ·~.a GL. in.i tidak alum did:.::pa tk8.11 -
h<~.sil sepert1_ apa yanL dih.::.rc..qJko.n, apabila tidalc me.:,~
do:pnt b.:urtu.:m b<:tik sccar~). lo.:r.1.gsung maupun secu.ru ti
d .:J;: L:.mgsllli.g antar.J. lain dalam bcntuk doro.:gan, ke -
sempatan serta pembio.ya:.m cJ.<:·~ri
1. Bnpak Rektor u·n : .. v . ..::r·si tas Go..d.j a.h Mad a
2 . Bapak Dj_roktur Lembaga Pen eli tic.m Uni versi t .. '.S Ga··
3 . Bnpt:.uc Deli:,m ~'.J.k:Lti t.:.1s 'i'ek:!.ik Uni vers:;_ t.:.'.s Gadj ah Ma
do.
iv
4 . .Bnpnk Koordinator Peneli tiWl Kelompok "Science :U1d
·rechnolog:y-a Uni versl "td.s Gc:tdj ob. Ivi.ada
5. Bupak-bo.I?Gk Pcjabc:.•t b<:tik 6.iti.~.1gka.t J?ropinsi, Kubu
p ntc:n m:J.llpllil pej o.bo.t do.er2l'1 peneli ti~'1.
6. Sin.pc.l. sc.j .:1 JQ ng tel.J.h mer::tbn.ntu hL1gg2.. terlcJcsana -nya p::meli tLm ini.
Dan terutcrnn ke p<:tdo. Bapak Ir. Suto j o ;_rj okrod.iho.rdj o ~
y;:_;.ng tc~luh bersed.i<.-:. sebD..gai pengawas ntas pelo.ksanaan
dan hasil peneli tian ini baik dc~ls.m penco.hnricJ.:."l datu.
dun pe~wusUJ.1.arillyc.? Sdr. :(r . Ign. _Bud::trno dosen Ba.gic.n
Teknik Geologi ioJml t:'.S 1f0k.nik Uni versi t .J.s Gadj ah 1.i.a
da dan Sdr. Suldrno BB, pegawni lc•borD.toriura Po.leon -
tologi Bagi:xr1 fc~milc Geo J.ogi .L:'u..kul tas ·reknik Uni ver -
si·tas Go.djah • . da y,_:mg telul1 ikut o.mbil percman dalam
pe:neliticm ini semenjok persic.pwn peneli tio..n~ peLiks.'-.\
nam1 LJ.pailgan hingga. selesainy •. J. p0nyusUJ.1on laporan i-
ni 1 uxitu.k i tu GCm'lu. diuco;pknn bc.r.;,y"Jt t.Jrim:t k·;sih,
Yogyakarta;) 1\t.taret 1979
Penyusun :
IL:J3
e o.,o llc.•~o-ota•~••••--oo• ovO •O
I ¢ P .1 .. :_ . ~...iiU 1.1LJ ill~ • . Q • o a o • .... o -eo ',) , ~ o o o o o ~ • .. ~
1 . 1 . Lo:Go.r belo.kong .....• •••. 0 • 0 • •
1 • 2. Tinj au on l:>u.s tak<.:. , ••• ~ • • •• , . w •
1o3. Hipot(..sa
1
1
1
3 9
1. 4-•. d.encru1c. pe-..1eli ti3.Il •.•••••• o.. 10
l I • CA.J.tA P .G1·i..::£I'.i: .ui.l~ . ..•. •• • .. 0 •• • , • ••• • 12
1 . Alat-alat yang dipex·,sruno.kan • o • • 12
BAB ~ III. HA.3.0J i'.w.i:u:..ul'f~.iu~- iJ..ru·l P.c;111BrJ.iAfLu~ • • • . 16
1 • :rem pat poae li tian , , .. .. , 16
BAB
2. r::;meli ti;JJ:l labors:torium pcndohuan 16
3. PomHi ti[ffi lc.pMgc.....~ .• . o •••• , • • • 17
L~ . J?eneli tJ.an labora to:ci urn •.. o • • • 20
5 . J?erhitungo.n cadan~an · ·· • ••o ••• 22
6. Co.r-:.1. penambangan .. . ..... o . .. o.. 23
1. Caro. pembakarc..n grunping • ••• , o. 24
8 . Penyimpw1.an Jcapur hid up 26 9. l)enyir ... men ka-pur •• •••• o • o • • • • • 26
1 0. J enis ko..pur • .' ~ II 0 ;II 0 • 0 0 0 0 • 0 0 G 0 o •
11 • Jhe .. crun-m2..CD.Ill tUYlgku pe:;•.nbdco.r2.ll .
IV. ~s:, ·u.L:u:l •••••• 0 •••••• 0 •• o •• o o • • o
L.Ali:u-<i.RAJ I
LA.i>:l.l? LL::;.r~ I I
.Liu.ti?i.:.I.A.d iii
£A.1.1lP IJ.t.tl.H
L.AM.P I.l:U\:iii
IV " ' v
•o~o& ooo.:oooo ooo oooo•
• () 0 0 0 ' 0 . 0 0 0 0 0 ~ • 0 -.. 0 0> 0 <) •
• G • , •
28
29
32
34 35 36 37
43 46.
vi
Ih 1fi 8AH.I • ....._ . . ..... ··- __ __. ..... ____ # ........
Peneli tiar ... bc..rw.n tamboLg y aug dil~ukan dido.e -
r~lt kri tis I·~~nngun2..11.-Girirej o I>aera.h Istiraevm f.ogya -
ka.rto. bcrtuJ uo..n ur1tuk uwncuri bah.su1 tn.mb8ng yang da
put dius.:tho.kan oleh ra.kyat dengo.n metode penrunbc.ngc.n
y 8Xlg sed.\:: rha.no. dalru.tl ro.ngko. untuk ffi(;:mbnntu us aha. re
boisnsi yo:n.g teloh dilaks.:-.no.kan oleh Pemeri:nta11.
Do..ri he1.sil pe:1eli ti.::m didapatkan, bah3.U tam bang
ym1.g ada i nlah batugcunpint,, dn.lc.n1 pcnggolongo.n bahn.n
tern. bung termasuk golongan C, yung did.::rpat cliusu.hakoo
olch rru~yat. B~Qn tamb~ng tersebut t~rd~pat didaerah
Ko.r2..ngtengo..h dcng.::m cadangnn 600.000 m3 .
DD.ri . .:..na.liso. laboratoriun terbulcti bahwC~. ba.tugfJf!
ping yang t erdapat boleh dikata.kan murni, kalaupun
t erd:tp:tt pengcboran dijutr1j)ai d:::tlcun jumlah yang tidn.k.
b cr2..rti l dan sesudcll di baka.r term['..suk j en is kapur &.E!. mul\:.
Sej;::lan dei1gr.m tuJuun reboisasi muko. pembaketran ko.pur yang dilaksanc~~~ 'didaerah ini didasurk2n me~
pergunc.kan tw1gku pembulco.rnn ke1.pur deng:::tn bahu..'tl bo.k~r
rcsidu.
1
B A B : I
PE :JJ DAHULUAH
P E J.~ G A 1~· ~ A .d. •
• 1 • Latar belakang . Yang dimaksud \.~engan baha.n tambang adalah se
mua bahan alam baik yang terdiri dari satu macam atau lebih mineral yang terjadi karena proses alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka memenuhi ke bu tuhannya. Daerah kri tis dimaksudkan merupakan daera.h yang tidak
s-ubur lagi. Hal ini diakibatkan oleh tipis.nya lapisan lahan yang ada sehingga lama-kelar.1aan menj adi daerah yang tidak subur atau bahkan gersang sam.a sekali yang
lebih dikenal sebagai daerru1 kritis.
Perubahan daerah subur menjadi daerah kritis sangat erat hubungannya dengan ulah kerja masyarakat sekelilingnya. Faktor penyebab antara lain penebangan liar, peladangan liar, sehingga mengakibatkan kandungan air tanah menun4~ disamping mengakibatkan pula terjadinya proses erosi permukaan. Akibat lanjut adanya peristiwa ini antara lain makin menipisnya lapisan lahan y ang ada, sehingga porositas dan kemampuan tembus aka.r tumbuh-tu.mbuhcm makin berkurang. ICeadaan yang demikian ini berla:tlgsung terus sepanjang tahun, denga.n f aktor penanggulangan yang kurang berarti sehingga s~ ngat suli t a tau bahkan tidak dapat hidup tanaman yang ada. Pada umumnya di sekitar daerah kritis mempunyai lcerapatan pendudu.k yang culrnp tinggi dengan pengb.asil an yang cukup rendahg sebagai akibat dari pemilikan
t anah perta~ian yang t erbatas, sedang s etiap hari di
tuntut oleh keluarganya m1tuk mendapatkan uang gu.na pembeli k ebutuhan sehari-hari. Salah satu cara yang
dianggap mudah oleh anggota ma syaraka t yang tidak sadar i alah dengan jala.n menga.dakan penebangan liar
2
ataupun perladangan liar, yru1g secara tidak sadar akan menyengsarakan diri dan generasi berikutnya . I-Ial tersebut di atas dapat digambarkan secara diagram
sebagai berikut :
Daerah pegunungan yang berhutan
Penebangan liar~ perladangan liar
r e b 0 i s a s i
Daerah kritis daya isap air rendah
Daerah gundul
e r 0 s i
Penipisan lahan/ daerah kritis
Dari diagram tersebut terlihat merupakan suatu siklus yang tiada berujung. Siklus ini akan terhenti atau paling tidak dapat diperlambat dengan jalan meniadakan peneb~~gan liar I perladangru1 liar dan ini hanya mungkin sala.h satu di antaranya dengan memberikan -pekerjaan yang dapat meng hasilka.n sesuatu untuk keperluan hidu-p sehari-hari de
ngan memanfaatkan bahan t ambang yang ada dal'l. dapat d~ produksi oleh ~akyat .
Hal tersebut di atas dapat diganbarkan secara di agram sebagai berikut :
Kayu ha.sil pe -nebangan liar
3
digunakan untuk
Pendapata..Yl sehari-hart
l'ilemanfaatkan ba.han tambang yang ada
diproses
Bahan baka.r
Dibua.t arang kayu.
dijual
Bahan yang siap untuk dipasarkan
Dari kedua diagram tersebut dapat diketahui denga:n j~
las bahwa pemanfaatan potensi bahan galian/tambang di. . .
daerah kri tis, khususnya di daera.h lv1a:ngu.'1f:U1-Girirej o,
:Daerah Istimewa Yogyakar"ta aka:n dapat membantu pro -
gram Pemerintah dalam bidru1g reboisasi, yang sekali
gus juga akan membantu pengendalian tata air daerah
sekitarnya. Sebagai hasil lanjutan dalam jangka waktu yang panjang tindakan ini akan menurunk.an atau paling
tidak mengurangl banjir yang selalu terjadi sepru1jang
tahnn, di samping mengembalikan kesuburan tanah.
1 • 2 • Tinjauan Pustaka.
Bahan tambang atau disebut pula sebagai bahan.
galian adalah bahan alam baj_k yang te r dir i dari satu
maoam atau lebih mineral yang terjadi karena proses
alam , dan dapat dimanfaatkaYl oleh manusia dalam ra.YJ.g
ka memenuhi kebutuhannya.
4
Bahan galian di Indonesia digolongkan pada 3 golong -an . Hal ini diatur dalam Undang-undang Perta.mbangan :ao . 37 . Prp . tahun 1960 dan juga dalam pasal 3 Undang unda.ng pokok pertamba.ngan :do . 11 tahun 1970. Penggolongan tersebut berupa : a . Golongan bahan galian strategis.
b . Golongan b~1an galian vital . c • Golongan bahan galian yang tidalJC termasuk pada g~
longan a atau b.
·J\:a.Ylg termasuk dalam bahan galian : a • Go l ongan a antara lain : minyak, batubara, timah
putih, besi, nikel, ba~ sit, mangaan, mineral r~ dio aktif .
b • Golongan b antara lai n : emas, perak, intan, ti -mah hitam, belerang, air raksa, kaolin, tembaga, pasir kwarsa.
c • Golongan c antara lain batu kapur ( batugam -ping ), batu tulis, mar
mer, tanah liat ,
Bahan galian strategis hanya boleh diusahakan berda
sarkan Kuasa Pertambangan oleh Instansi Pemerintah
dan Peruscl1aan negara . Bahan galian vital dan golongan c, boleh digali oleh }nstansi Pemerintah, Perusahaan Hegara, KoP.erasi dan Badan Usa~a Swasta . Kuasa Pertmnbanga.n untuk usaha pertamba.ngan atas ba -
han galia.n golonean a dan b diberikan oleh Menteri Pertambangan. Kuasa pertambangan a t au ij in pertambang -en untuk bahon gal ian golongan c di b·::rikan oleh Gube!: :nur /Kepala Daerah 'ringka t I. Penambangan baha.n galian golongan c dapat dilakukan oleh pengusaha/perseorangan yang tunduk kepada hukum Indonesia. Pengaturannya lebih lanjut diserahkan oleh Undang-undang kepada C:rubernur l<epala })aera.h Propinsi .
5
Sehubunga.'1 dengan peneli tian yang dilakukan ini da
lam peraturan yang ada ditambdhlcan hal sebagai beri
kut : il Begi tupilll rakyat setempat, ru1ggota suat-u. ma -
syarukat hukum adat tertentu diperkenankan melakukan
penambang~~ atas bahan galian golongan manapun,tetapi
secara kecil-kecilan yang dapat digolongkan pada Per
tambanga.n .!.(al(yat " ( Sajuti ~hali b Sli.- Hukwn Pertam
b~~gan Indonesia ) .
Ditinjau secara geologi daerah penelitian teE
masuk dalam cekungan stratigraf'i Pegunungen Selatan.
Penyusun seri stratigrafi tersebut terdiri dari batu
an sedlinen klastik d~~ beberapa temp&t terdapat batu
an beku. Salah sa tu anggot any a adalah merupakan enda:e
an laut yang terdiri dari batugamping, dan di bebera
pa tempat didapatkan pula batu.an beku yang mengakiba~
kan terjadinya proses mineralisasi sehingga menghasi1:;
kan jebakan-jebakan bijih dan batuan metarnorfosa yang
kesemuunya tersebut bermuur Tersier . Potensi bahan g~
lian tersebut di beberapa tempat dapat diusahakan se
cara besar-besara~ seperti halnya ta~bang marmer di
daerah Panggul dan Tulungagung, tetapi banyak pula
yang hingga kini belum diketahui jumlah cadangannya
dengan pasti ( Bernmelen. J.t. W. van : ~he Geology of
Indonesia ) ,
:Oari uraian ter~ebu-'J; jelasl').h bo.hwc. di dc.er2h peneli
an akan dida.patkan bahan galian tersebut di atas. Sa
tu persoalan ialah macai.'l bahan galian yang mana naati . -
nya didapatkan yang dapat diusahakan oleh rakyat de -
ngan teknologi yang dimilikinya.
Sesuai denga.n Undang-"Lmdang Pertamba.ngan yang
berlaku di Indonesia diharapkan bahwa di daerah pene
li tian akan diju.rnpai salah sa.tu bahan gEJ.lian ysng ter
masuk golonga.n c dan dapat diasahaka.n oleh rakyat de-
ngan sistim Pertambangan H.akyat. Dalam proses peng -
olc.ilian bahan galian tersebut sedapat mungkin diusaha
kan jangan sampai menambm parahnya kerusakan yang t~
6
lab. terj adi. Salah satu kemungl..:inan bahan gal ian yang
dimaksud adalah ba tu.gru!lping. Pengolahnn batugruaping secaru tradisionil dengan mem
pert,'l.JJ'lakan bahan bakar kayu, justru akan mempercepat
lajunyu penebangan lia.r di daerah peneli tinn. Un-tulc
menghindari hal tersebut h arus dicarikan bahan bakar
subsi tusi yang dapat menggantilmn bahan bakar ya:ag s~
dah terbiasa dipergunakan . Mutu dari pembakara.n bntugamping yang dihasilka.n sa
ngat di tentukan oleh beber:1pa faktor. l!1aktor- faktor
tersebut antara lain : a. jenis bahan dasar dalam hal
ini jenis batugarrrpingnya; b. bahan bo.kur;
a . Jenis bahan dasar.
Secara ideal dikehendaki batugamping yang murni . Pada
u!Jl'wnnya yang tersedia di alam tidaklah demikian, te -
tapi tercampur berbagai zat lain, Jang berbeda jenis1
susunan kimia, maupun jum.lahnya. ~ebenarnya derajat
kemurnian y:mg tinggi batugrunping tidaklah merupakan
persyaratan m\:t.tla.k. . :Oalam bebero.pa penggunaan,ka.ndung
an berbagai mineral dalam jurnlah tertentu masih dapat
diijinka.n.
Untuk menghasillcan kapur· tertentu di:perlu.kan batu -
gaJil(Jing dari j enis dan susu.nan tertentu pula . Dalam
proses pembakaran, berbagai mineral penyusunnya meng
alami perubahan, tidak berubah, atau bahkan hilang s~
rna sekali, semua i tu terga.ntung pada sifat mineral
yang bersangkutan.
n ineral yang tidak berubah atau berubah t e tapi tidak
hilang, akan tetap berada dalam kapur t ohor yang dih~
silkan da.."l i tu semua berpengaruh terlladap susunan a
k..~ir kapur tohor 1 dengan der.lik.ian juga menentuk.an mu
tunya.
lJari uraian tersebut jelas bahwa untuk menentu.kan ka-
pur tohor yang mameuuhi parsyaratan tertentn haruslah
dipilih jenis batu5runping yang te~tentu pula. Sebagai
misal, kapur tohor yang di~akai sebagai bahan bangun-
7
an seyogyanya berb~.dar liilgO cukup rendah 1 dan ini ha.nya
dapat dihasilkru1 denge~ batugamping yang berkadar
~·~guo3 rendah. Apabila kadar lv!gco3
dala.l'l1
cukup tinggi, seperti ba tugaznping dolonli t,
batugamping
maka ke-
mungkina.n akan ter j adi p enuru:n.an mu tu kapur tohor
yang diperoleh, jika dipakai sebagai bahan bangunan
( Sutopo .8di 1tlidjojo : Ilmu Bahan Bangunru1 ) .
Penyebabnya adalah ~ebaga.i berikut ~ ktgO yang ·~erben-
tu.k pada temperati.ll' tinggi lebih suli t diseduh dengan
air daripada yang terbentw{ pada suhu rendah • Dengan
demikian makin tinggi su.hu. yang terpakai, makin tidal<:
aktif zat itu. Pembentukannya tidak dapat dihindari,
karena pada reaksi pengu.raian Caco3
di butuhkan suhu
yang lebih tinggi daripada untuk pengu.raian MgC03• S~ hu jadi lebih tinggi lagi, apabila yang digunakan ia
lah kepingan atau bongkaha.n batugamping berukuran le
bih besar. MgO yang terbentuk pada temperatur agak
tinggi dapat pula terseduh menjadi n•!g( OH) 2
, me ski pun
lambat. Kehadiran MgO bersama-sama CaO dalaiU bahan b~
ngunan akan menyebabkan kejadia.n sebagai berikut ;
CaO yang terjadi pad.a pembakaran norL:;.al lebih mudah
terseduh daripada I~1gO, maka Ca(OH) 2 pun akan lebih c~
pat terbentuk. daripac.la liig(OH)2
, sehingga dalarn campUE
an terse but terdapat f,igO dan Ca(OH) 2 a tau Mg0 9 dengan.
sedikit llllg(OH) 2 dan banyak Ca(OH)2
•
Pada pengerasa.n.? Ca(OH) 0 akan lebih dahulu mengeras. ~
Ca(OH ) 2 + C02 Caco3 + f~O , sedangk~~ fugO belum
a tau baru akan mongalami penyedub.an ( ~LgO + H2o
Mg(Ol-0 2 ) 'Y~ di~~ dengan ~nambaha.n isi. Akiba~ nya dinding yang terbuat dari bahan tersebu-~ akan me
nu.n juklcan retak-retak atau ada bagian yang melonca-t;. b. Bahan baJtar.
Hal lain yang rr.empengaru.hi mutu kapur tohor ialah. j e
n is bahan bakar yang dip&rgtmalcan.. Hingga saa t in.i di
8
Pembakaran kapu.r denga.n baha.n baka.r batubara ) . Pemakaian bahan bakar yang berbeda akcm mengakibatkan perbedaan pada tingkat pengotoran dari kapur tohor nantinya . Iviakin ba.nyak pengotorannya lilaka a.kan menu -runkan kapur tohor yang diperoleh dalam hal mutunya. Di bawah ini akan diuraikan keunt-ungan dan kerugian pemukaian masing-masing bahan bakar. a. Bahan bakar ka.yu. Keuntungannya : dengan memperhatikan kontruksi tung~ nya ( periksa pada bab berikutnya ) maka pengotoran yang terjadi akibat pembaka:ea.n relatif sediki t, se -hingga nantinya ru(an dihasilkan kapur tohor yang relatif lebih baik . Kerugiannya : panas yang diperoleh dengan memakai bahan brucar ka~l tidak dapat dikontrol uengan cermat ~ tuk seluruh unit pembakaran, sehingga kematangan dari batugamping tidak merata. Hal ini akan mengakibatkan sisa kapur tohor ( bongkahan sisa ) relatif banyak. s~ hingga dianggap merugikan. Selain hal tcrsebut diatas pembakaran ba tuga.111ping denga.n bah an ini merupakan sa
lah satu musuh utama dalam penghijauan daerah kritis, menimbulkan peneb.:mgan liar • .Metode ini sedapat mungkin supaya dihindari . b. Bahan balcar residu. Keuntungannya : ko:ntruksi tungku yang diperg;u.nakcm sa
. -rna dengan ltontruksi tilllgku dengun bahan bakar ka.yu , panas yang ditimbulkan dapat diatur sehingga kematang -an dari batugamping d8,pat dikontrol . Pemakaian bahan
bakar ini tidak akan menimbulkan pe:ngotoran pada ka
pur tohor yang berarti~ sehingga mengakibatkan muta dari kapur tohor dapat dija.min baik. Selain ita pemalcaian bahan bakar ini akan menunj cmg program penghij auan daerah kritis , karena penebangan liar wean sangat dapat ditekan. Kerugiaru1Ya : tidak selalu cocok diterapkan di semua tempat, d<.m memerlukan investasi modal yang relatif lebi h besu.r dibandin@can dengan pemakaian bahan ba.kar
9
kayu.
o. Bahan bakar batubara.
Keuntungannya : dcngan memperhatikan kontruksi tm1~
nya ( periksa pada bab berikutnya ) maka panas yang diperoleh akan merata, sehingga sisa kapur
( bongkahan sisa ) relatif lebih sedikit.
tohor
Pemakaian bah an bal{:ar ini aka.n sanga t menu...YJ.j ang pro
gram penghijaunn daerah kritis, dan memanfaatkan ba
han bakar yang hingga saat ini mulai ditinggalkan.
Kerugiannya : bahan bakar batubara jarang tersedia d~
lam jumlnh yru1g relatif cukup banyak, terutam.a di da~
ra."r). di mana terdapat cadangan batugarnping. Selain i tu dengan memperhatikan kontruksi tunglrunya, maka pe -
ngotoran po.da kapur tohor akan mera t a dan relatif ba
nyak sehingga mcnurunkan mutu kapur tohor yang diha
silkan.
1 • 3 • Hipotesa.
Dalam rangka melaksanakan penelitian ini, di
susun hipotesa sebagai beri1rut :
a. Dengru1 mempertimbangkan keadaan geologi daerah Pegunungan Selatan khususnya daerah Wangunan-Girire j o ,
akan didapatkan bahan galian golong3n c.
b. Dari bahan galian tersebut kemungkinan besar ada
lah batugamping yang pelo.k.sanaan penambangannya dapat
dilakukan dengan sistim pen~lbangan r wtyat.
c. l>engan didapatkannyo. bahan galin.n yang do.:pat di
usahakan oleh rBkyat 1 litaka aka.n ment,rurangi 1ninat un
tuk ruengadakau pe4eban~an liar~ sehingga secara bertahap akan mengembalj.kan daerah kri tis ke daerah yang
subur.
d. Pengolahan bahan galian ini apabila dilaksanakan
s ecara tradisionil, pada umumnya ma sih berorientasi
mempe rgunakan bo.i1an bakar kayu. Berhubu...YJ.g pene banga.n.
kayu di da eran ini harus dicegah dengan tujuan meng
aJ!tankan program pengh.i j a.uan y ang telah dinulai oleh
Pemeriu"tab. s~ j~ ".,;al:mn 1962, maka harus dipikirkan ba
10
han bakar subsitusi.
e. Dengan mengintrodusir bahan bakar subsitusi, perlu
pula diintrodusir pembangunan perlengkapan utama khu
susr..ya dalan1 hal pengolahan~
Dcngan melaksanaka-Yl hal-hal tersebut di atas, maka d;h
harapkan bahwa program Pemerintah dalam hal penghija~
an daeraJ1 kri tis dapat dicapai seperti yang diingin -
kan dalam waktu yang relutif pendek.
1 • 4 • l{encana peneli tian.
Dalam melaksanal~nn peneli tian ini disusun
urutan rencana penelitia.n sebagai berikut :
a. Tahap pertama diad<lkan pemete,an geologi secara te
restris. Ba.h.an yang dipergl.IDakan dalam tai1ap ini an
tara lain peta topografi daerah ?enelitian dengan se
kala 1 : 25.000, dengan peta/foto udar~1ya, palu geo
logi, kompas geologi 1 larutan HCl 0,1 N dan perleng
kapa.n alat tulis rnenulis. Dari tahap pertama ini akan
dihasilkan peta geologi daerah penelitian dengan rna
cam batuan, penyebaran dan struktur geologinya serta
bahan. galian yang ada.
Peneli tian ta.hap pertarna dilakukan dengan metode 11 tre
cing;r, yai tu mengadakan pengamatan di l apangan dari
singkapan yang satu ke singkapan yang lain, dan diam
bil contohnya. Sebelum mengadakan peneli tia.Yl lapangan
agar sebelwnnya mendapatkan gambaran yru1g j elas apa
yang dijmnpai di lai)angan maka kenampalran tersebut d~
lihat terlebih dahuiu darj. foto udara.
b . :Uari contoh yang d.iambil langsung d~1.ri
s elanjutnya diadakan analisa laboratoriumo
lapanga.n
c . lU1alisa laboratorium terutarna bertujuan untuk me-
ngetahui lcomposisi mineralogi, yai tu dengan cara pe
ngamatan petrografi. Pengamatan dilah1ikan dengan mcm
buat contoh yang ak.an dj.a.."lalisa dalam bentuk asahan
ti pis dengan ketebalan 0, 0) mm yang kemudian asahan
ini diperiksa dengan mikroskop polarisasi.
Agar supaya mendapat gambara.n yang jelas tentang asah
1 1
an terse but, kemudian asahan i tu dipotret dengan per
besaran yang cukup, sehingga aka..-r1 nailrpalc j elas apabi-·
l a ada mineral lain yang berfu . ..v1gsi sebagai pengotor
nantinya do.lam batugamping. d . Sesudah penyebaran dari bahan ga.lian dan macam ba
han ,galia..'1 sudah diketai:1ui j maka peneli tian sela.njut
nya menentukan jumlah cadangan y8:11.g dapat diambil.
Perlu pul a disa.mpailcan ballwa di dalam melakukan pro
ses eksploitasi nantinya~ diintrodusir pula cara-cara
yang dapat di-Gempuh seningga dapat dipergunakan oleh
masyarakat di daerall peneli ti.sm a tau pun daerah lain
yang s e j eni s •
12
B A B : Il
Dalam rangka mel8.ksanakan peneli tia.n potensi
bahan tambang / ·balwn galian daerah ltritis Mangunan -
Girirejo i.laerah Istimewa ;{ogyakarta perlu dilakukan
:pencaria.n data baik y2.:ng rnerupakan data lapangan mau
pun data yang diperoleh di laboratorium. Sehubungan
iengan hal te r sebut di atas eli bawoh ini akan diurai
-~an bahan dan alat yang dipert-unakan, j alamzya pene -
Li tian dan cara mengadakan ar1alisa.
·1. Alat-alat yang dipergunakan.
Dengan mengruabil tempat lapangan penelitian dipilih
daerah kri tis Ivlangunan - Girirej o Daera..11. Is timewa Yog
;rakarta. Se belum melakukan pengamc:.tan di lapanga.'1. de
:ngan tujuan untuk mempergunakan cara ycm.g relatif ba
~, j~~a dimaksudkan penelitian lapangan akan berja
.Lan lebih cepat. Jntuk keperluan tersebut maka d.ilak
;3anakan pengaraatan d.ari f'oto udara daer::.ili peneli tia.n.
:3esudah pekerjaan tersebut dilaku.kan diadakan peneli~
tian geologi, yang kemudia.n dilanjutkan dengan pene
litian lnboratorium •
. Dalam peneli tian f'oto udara daerah pe:rl.eli tian diperl~
kan peralatan sobagai berikut ;
a • .l!,oto udura daerah peneli tian yan6 dalam hal ini
pemotretan dilakuka.11. oleh PT •. Pl!:1fA.S dengan identi tas
dan do,to.. foto udara sebagai ber:Lkut Daerah ·i:ogya
lcarta /306 r.rjt-Chp, .~eg . no. i!II/396 A, p emo tretan bu -
.L[:J.'l Okto ber - Desember 1976, Camer2, cW - 9, sekala fg,
to 1 ~ 40 . 000 . Untu.k kepantingan ini lembar fo t o
yang di pilih ~dalah j alur II ( 1 - 1 0 ) .i!' . 5 nomer 3 dt.Ul 4. b. Stereoskop cermin merek Sokkisha MS. 27 bua t81l Je
pang.
])alam peneli·timl geologi daerah peneli t ia.n cl.:i..-perlukan
13
perlengkapan sebagai berikut :
a . Pcta topografi sekala 1 : 25.000 lembar 47/XJ~II-p
( 76-p ) dan lembar 4 7/JCIJJ:I-q ( 76-q ) sebagai peta
dasar .
b . Kompas geologi merek Bru..."lton sebagai perlengkapan
uta'lla dalam pcnelitian geologi .
c . Palu geologi me:rek Bstwing buatan Amerika, tlpe p~
lu geologi untuk batuan sedimen .
d . Kaca p13mbesar ( loupe ) perbesaran 10 X dengan me
rek Schenbach Optik buaten Jerman.
e. 1Iikroskop binokuler tipe lapangan. merek Vixen de -
ngan per be saran 50 £.., 100 :X: buatan J epcmg, u.:.t1.tUk mem
ban.tu ane..lisa contoh d.i lapE.-mga.n yc-xng nantinya akan
dipergunakan sebagai bah2n analisa di laboratorium.
f . Teleskop binokuler u.ntuk memperjelas pengamatan ja . . -rak jauh di lapangan, dengan merek Super Zenith 10X50
rom, field 5.5° HBT. 7066 . Dengan alat ini diharapkan
pengrunatan lapangan alw.n le .bih cepat.
g . :Garutan. B.Cl 0,1 i'f untu.k mengetahui apakah batuan
yang diarriati tersebut bersifat karbonatan ate..u tidak.
h. Peralatan la.pangan yang lain di a.ntaro.nya kantong
contoh batuan dan alat lutis-menulis.
Dengan peralatroL tersebut di atas, nantinya akan di
peroleh g~1baran geologi daerah penelitian, dan yang
terpcnting adalah contoh batuan yar1..g diP,erol eh ·untuk
dianalisa di laboro.toriurn.
Dalam meneadakan penelitian laboratorium di-perlulcan -peralatan sebagai berikut : sesudah contoh
batuan yang diambil d :.1.ri lc:tpo.ngan , kemudi!:.m dibuat S§
yatan tipisnya denga:n k8tebalan kurang lebih 0,03 mm
maka segera diadakan analisa dengan peralatan sebagai
berikut :
a . l~likroskop polarisasi merek .d.eichert Wien dengan
perbesarru-J.. okuler 10 X dan perbesaran obyektif 10 X ,
60 X, 30 X dru~ 4 X. Alat ini dipergunakan untuk me -
lihat macaro da.n jumletll mineral yang ada dalam scyatD.n
terse but.
14
b. Tustel ( lcDI!l.ero. ) merek Asahi Pen tax SL:iC. Pl!:NTJIX -
ii.I 50 m.m. :e . 1 ,4 untu.k memotret sayatan tipis bo.tuan de
ngan perantaraan mikroskop polariso.si.
Agar tekstu.r batuo.n dapo.t dilihnt j elas dan t<:~.m:pD.k PE;
da foto ~ sehinggo. apabila ada pel"lt;o torrul mineral lain
selain m.inero.l utruna dapat diketc.hui maka diperguna -
kan perbeso..ran okuler 10 X dan perbesaran obyektif j~
ga 10 X sehingga secara keseluruhan diperoleh perbe -
saran 100 .£...
Dikandung maksud selain mengetahui kom~osisi
mineral juga mcngetahui jumle.h cada..'Ylga.n ynng ada. De
ngan diket::iliuinya pelamparo.n batucn yang dimaksud pa
da peta geologi 1 perlapisan yong dibentuk n.::mtinya d£!
pat diperhitungkan jwnlah cadangan yang t e rsedia dan
dapat dimanfaatkcn dengan pertimbcngan jangM so.mpai
merusak lingkungan.
Perhi tungan jwnloll cadangan yeng idec.l memperbruno.kan
rumus sebag~i berikut :
Dengan berorientasi pada peta topografi yang ada di
perhi tungkan luas pelcunparan dengo.n berti tik tolak d§.
ri garis kontur. Garis kontur dengan ketinggian yang
soma untuk daercll yang berdekatan pasti ~~;;:L:.n berso.m
bung. Bentukan ini diperhitungkan l uo.snya dengan meng
hi ttmg mempergurwkan sis tim planimeter. Dengo.n kontur
interval yrmg sudah diketahui don dikoreksi di lapang
an m~a diperoleh rwQUS :
I 1 ··- ( £0 + _u 1 ) X t t 1
I 2 ::; ( L1 + L2
v A
j_ '2 t2
I7. :::: ( L + L ) X 1 t ., J 2 3 2
J
I4 = ( ]~7. + JJ4 ) X t t4 J
~ -( ~-1 + Ln ) -;r A
I 2 tn -- - .. ·•· -· ........ -~ .. _ .. ,. . ... , ................... ,. ........... _ .. __ _ ._. _____ ..... _,_, ___
Jumlah cadangan =. I 1 + 12 + r 3 + In .
Dengan diketanuinya jumlo.h cadangan dCUl jumlah peng
c.mbi lo.n -per harinya 1 mak.o. dapat diperhi tu.ngk2..n berapa
1 5
lcu.i'l.{:>. deposit terse but d.:..-.po.t dikelolc../d·.·,po.t diproduk.si •
Sebngai contoh :
Jumlo..h cad8.l1gnn yang ?..de. =
Jumlo..h pengc.mbil::-ill/bul3.11 =
hic.k:-.:. lruno. produksi o.dctlo.h =
A m3 B w. 3 A/B bulCJ1
Ap::.oila metode y:mg ide:Ll tcrsebut tidc.k mungki11 di
le . .kuk:m ko..ren<..:. penyebo.r.::mnye. ya15 tidc..k mer;rungkinko..n 1
turp.:t.ksr.. dind:'l~::.n pengukurc..n lu.::.s lcne;,sung di l:l.p2.11.g
c.:n dengDn n1emperhi tungko..n prosentc~si kemurni211 sing -
knpw y::..itu deng~ . ..:;.1 wemperhi tu.ngk:m C'.spek topogro,fi
d ... m vegetnsi y~-m~:; terdo..pnt di dner:.:..."l tersobut.
Adnpun teknik plmgol8.hc.n yong dis[).r['.,Il,kcn disesua,!
leon deng0.11 L:emungkin~m memperoleh bJ.het.n y :.:mg relt'..tif
mudc."ili, sehinggc. dengru1. menghidupkc..n kembo..li bentuk. k_£
pero.si maka bah~ g~licn ycr~ ado. dnpat diproduksir
oleh mo.syar2.ko.t, sehingga r.:.kon men~rnbo.h pengh~silcn
untuk kepcrluo.n hidup scho.ri-hm-i. :Oent;;m1 peneli tic.n
int diho.r:::.pk.:m rno..syo..r:\l\:2. t tid.D.k lo..gi mengndo.ko.n pene
bo.nc;r:.n l:u:~.r ynng kegio..ton untuk menghijo.uk:m kembc.li
sud.::ili dilc.kl.Ak:'.Xl sej .':'..k t:iliur1 1 S62 , tet::..pi hinggo.. seka
rnng belum terlihnt h~silnyn .
1 6
B A B III
1 • Tempat peneli tian.
Sebagai daerah penclitian diambil daerah kritis
l;·:a:ngu..."lan. - Girirej o 9 Kecamatan Imogiri, .Daerah Isti
mewa ·r-ogyakarta, 7 km d i sebelah selatan i'og-yakarta.
Dari hasil pengarnata.n di lapangan dapat diketahui le
bih lanjut bahwa fokus -peneli tie .. n berada di Karangte
nga..h - Hgaen ( larnpiran I ) •
2 • Penelitian laboratorium pendahuluan.
Denga.n ti tik tolalc :foto udara seperti yang telah.
dikemukakan pada Bab II, mulailah dio.dakan peneli tia.n
laboratorium pendahuluan. Dari hasil analise. laborato .. -rium pendahuluan diperoleh data sebagai berikut :
a. Daerru1 penelitian merupakBn daerah perbillcitan de
ngru1 perbedaan topografi yang tidak menonjol. Dari k~ n~1paka.n ini jelas bahwa daerah ini·disusun oleh ba
tuan yang mempunyai resistensi yang kurang lebih sama
b. Dari kenarr~paksn foto udara j elas nam-pak adanya peE
bedaan rona. dari batuan penyusu.."lnya. Secara keselu -
ruhan ba tuan penyusun merupc:ka..n batu&n sedimen dengan
pex·lapisan yang ClJJ::up baik. Dari foto ta.'llpaJc pula ad~
nya 2 jenis rona yai tu rona yru1g kasar clengan warna
gelap yang menunjukkan bahwa batuannya terdiri batuan.
sedimen ya:t1g berbu.tir kasar dengan bongkah - bongkah
yang cukup besar . Dengan kenampakan ini mal-ca tempat
penyebaranrwa 'Cidak akan dijumpa.i bell.an galia'l yang
bersifat sed~nenter.
Hona yDXlg lain terlihat rona yang relatif halus de -
nga11 warml. yang te:cang. Di daerah lv1a.ngunan - Girirej o
y ang merupakan baeian dari daerah Pegunungan Selatan,
rona yang demikian ini hanya ada 2 lcemungkinan yai tu j enis li tologi -Gui' y8l1.g berlapis berwarna putih dan
j enis ba·iiuga.mping . .i\:pabila hal terse but merupakan dae
17
rah -penyebaran tuf 1aaka j enis baha.Yl gal ian sedimen ter
yang dapat diusahakan oleh rai<:yat tidak akan didapat
kan. Tetapi apabila ternyuta k emudian meru.pal<.:an dae
rah penyebaren batugamping, maka litologi ini merupa
kan salah satu bahan galian yang de;pat diusahaka.n
oleh rakyat . Dari kenampukan tersebu t, penelitian lapangan nanti
nya hanya clifokuskan di daeral1 penye barc..u1. li tologi d~
ngan rona y3Jlg relc:L tif ho.lus dc:Ul berwarna terc:.:n.g.
c . Ditir1jau d~ri struktur geologinya, dari foto udara
tampak j elas adanya patahan- patanan sedang daeral'l pe
ncli tia.:c1 yang merupakar.~. bu.ki t-bu.ki t se bagia11. di anta
ranya timbul karena adanya patahan tersebut . Dari ke
nampakan yang ada dapat di kenal 2 maoam patahan yai tu
patahan normal dan patahan gcser . Dari basil anal1sa
seperti yang diuraikan pada pembahasan analisa a, b 7
c, maka ini clipergunakan sebagai salah satu dasar
rnengadalcan penel1 clan lc::pangan ( pemeta.an geologi ) ,
( l ampiran li ) •
3 . Penelitien lapaDga.n .
Pcneli tt<.m ini bertuj -c..a:a UJ.1 tu.k ment,adakan pemeta
an geologi denc;an salall satu dasarnya adalah hasil
analisa foto udara dan peta topografi daerah peneli -
tian seper ti yan£., tela.l-}. dluraikan pada Bab II.
Dari hasil penelitian lapBngan ya.n€3 akhirnya tersusU£
lah peta geolotsi daera.h. Ivian{-)unafl - Girirejo dan seki
tarnya ( lampiran II ) c.lengarl l<ctere.ngan sebagai ber
ikut :
a . Daerah denc,an rona tcr<mg.
Terdiri dari tuf, serpih , bat ulanau, batupaoir
dan konglomers:.t, dengan pelarnparan berada di bagion tJ.r,tu.r dari daerah peneli tiaH, i.!akin ke t:Lrum· dari pe
nye bar an _i_i -Gologi y.m.g diuraikan terse but, terdapat
batuga.mping dengan polanrp<:t..l'an. yang sa.ngat lu.as dengan
lcenampaka.n " lcarst " . JJaerah P.elampar~ '7 ~p.:rs~l
sudal1. berada jau.h di tlmur dari d.aeruh M~1.~ .._ ~\.~ , Q:- ( ~ ' I.J.i ~ -----)> r- ~
•, %• norunuu?l": ,.,.. "'\'t-~~YAK~!
18
rirejo.
vi tempat lain secara setempat-setempat tepatnya
di daerah Karangteng8.h. ... Hgaen ( lamp iran I ) ·t;e:rdapa t batugru~ping non klastik yang berada di daerah yang r~
latif datar, letaknya masih berdekata.rl dengan daerai::l.
yang seko..rvng merupakan daerah k:ri tis.
Dari foto udara sebetulnya terr:.pe.1.t ini hanya terlihat
sebagai nol\:tah-noktah saja~ dan ternyata merupako.n
batu.gamping . SepGrti y:mg telc:.h diuraikan pa.da. kete -
rangru1. sebelurnnya ma.ka Lilltuk daero.h peneli tian ini,
bahan galian batugarnping yang ternyata merup.J.lcan ba ·
han galian yang teL:lD.sulc dalo.ill golongar1 c dan dapat
dip:roduksi oleh rakyat.
Dari penyebaraD yang sangat terbatas~ yang dalmn peta
topografi tidak menunjukkan ado.nya penyeba:can ys:ng 1~
as denga;.1. perbedaan topografi yang nyata , ma.ka rumus
u.ntuk menghi tung cadangol1. seperti yang telah diurai -
kru1 pada Bab II tidak dapat diterapkan.
b. DaerD.h denglli1 rona gelap.
~erdiri dari tuf abu-abu, breksi, aglomerat dengan
pelamparan yang cu.kup luas di bagiWl sebelah ba:cat •
Husil pelapu.lwnnya membentu.k lerer...g bagian bawa..h dan
dataran.
Di sebelah timur dari pelamparan batuan y<.mg diurai
kan ters e but didapatkar.L li tologi dengan perseli.:1gan
an tara brek:si tu.i', breksi batuapung , tuf dasit dan
tuf andesit serta batulempilllg tufaan. Sedang dibagia.n
timurnya lo.gi torde;pe.t perselingan. antara breksi vol
ko.nik, breksi aliran, aglomerat~ lava do.n tu:f, yang
sebe.gian besG.r apabila l apuk menjadi lahan yang ber
warna colclat.
Apabila hal tersebut eli atas sekar:mg ditinjau se
cara stratigrafis dan di pertS'l.Inaka.n dengan nama :formal
dalam satuan stratigrafinya bertur-v..t-ti.U'ut dari yang
p~:.ling tu.3. yong terdap::.Lt di daerah l?eneli tian hingga
yrult; termuda ll"loka diperoleh ·i.ll'utan se bagai berikut ;
( lSitlpi::co.n II ) •
19
a. I'ormasi Semilir .
Tcrdiri detri perselingan ru1tara breksi tu..f1 breksi
batuo.pung, t·J.f dasi t dan tu:f c.ndesi t yc.ng secara ke
seluruhan b ermnur Oligo-lv~i osen.
Jenis breksi tuf, bref.:si bntuapung apubilc:. l apuk da
pat diperg-u:nakruJ. untuk betta ceta.k tc:mpa dibakar atau
lebih dikenal dengan nama perdagangDll BJ-I..'fACO~ ha:n.yo.
sayangnyn bc:iliw8. j enis ini tido..k dis u.kai oleh masyara
lcat khususn:yu di daerG.h J a-wo. J.lengo.h ~
b. :Li'ormasi I;glnnggrEm. 1ferdil~i dari breksi volkl11lik~ breksi aliran, aglo
merat, lo..vu d <.U1 tuf yc:tng secc.~ra keselu:r."'uhan berumu.r
ltJ:iosen. Jenis breksi volkanik o..p<?tbilc. telah lapul;: da-·
pat di :Jerguno.h:an untuk -pembuat(;Ul BACI:ACO .
o. :L'o:rmnsi Sambi pi tu.
·Terdi:ri dari tllf , se:rpj_h, batulo.nau , batupasi:r ,
konglomerat yo:ng secaru keseluruhen berur:lUI' .Riiosen • d. j}'ormasi \Vonosari .
·:r e:rdiri do.:ri batugamping te:rumbu (batugrunping non
klastik), kc~lkn:reni t don knlko.reni t tufarul yang seca
ra keseluru.han berurrn .. l.r foliiosen. Di daerah hiang1.illan
Girirej o batugamping ini berbe:1t'J.k lensa, dan j enis
b2.tugDlllping inilah ym:J.g d2.pat di1nanf'aatkan oleh masy0
rokat sebagai b~an galian golongan c dan dapat dius~
hakan dcngan sis tim pertcJnb.:.mg<;m r~ili:yat . Untuk kepen
tingan penelitic.r.L selo..njutnya maka do..ri j eni s batu -
g&aping ini di o .. mbil contohnya y3r1g kcmudiM dia dakan
analis~ l nboratorium.
Kedudukan dalilln stratigrafi antc,ra Pormo..si Semilir ,
Formo.si Nglanggran, J11orr::w .. si 8U~1lbi i?i tu d.1:.1.:n
WonosD.ri udalo.h selaras .
e . l!,'ndap<..m volkanik !'.ierapi mud.a .
io:rmasi
IJ:erdiri dari tui' abu-o.bu, brek.si, aglomer::\t yang
pD.de .. umurrmyo.. mempuny::'..i :pelanrparo..n di do...e:c8h data ran
renU.cl1. l!ndapan. volkD.nik :Mero.:pi mudu secara.. keselu.ruh on oerumu:r kw:u-ter 13ed~g hubnngunnya der1gan l!'ormasi
yrms telo.h diseo·~..rt di o;t £.ts sec::~r::~ tj_d::Jc selB.r::.l.s .
20
Sedang struJctur geologi di daer . .J.h peneli tian
nampn.k ado.lah po.tcll::-.n-po.. tahu:n yc.ong dalrun ho.l ini
yo.ng
do.-
po.t digolongk~~ menjadi 2 macrun y~itu pat:~~an norm~l
dan patahnn geser. ( lnmpiran II ) .
Ynng termo.suk po.to.h:l.l'l noTil.c.l o.daloh :
1 • P2.to.hal'l Imogiri.
2. P~tahnn Sorogo.
3. Pa t::ilian B2.vrur:t.."l.
4. Eo. teJ1cn Opak.
Sedang yc:ng terrnasulc P.atn.hn.n geser ado.lah
1 • i: ·.t2.h . ..l.l .i.~:~.Lid=:c.,::1.p.
2. Pc.tahan Siluk.
) . Pc.to.han lemahrubuh.
4• Patuhan Segoroyoso.
Do.ri pat~~l'l-patnhnn y~g tersebut di atas tid~ ada
satupun yang mempunyai arti penting dalum pencariun
bahan ga.lic:.n di da.eruh penelitiiiD. Hal ini terbukti
bc;ill.w0.. batug<?Jnping yo...ng terdapo.t di daercll. l\iongunnn -
Girirejo khususnyo. di <laerc.h. Karnngtent?;o.h-Hgaen tidak
diP.engaruhi oleh patahan ( lnmpiron II ) .
4 • Penelitian l~boratorium.
~elah dikemvJcak;J.rl pnd::. pemb::.'.husM terdahulu bnhvm
dari peneli ti.:.n lupcngo.n terny::1to. baho.n gn.lLIIl yang
dapat diklasifi1co.sH::2..n golongo.n c dc...pnt di 1Jrodu.ksi
oleh rakyat dcm terdapat di dc,ercll kri tis l~o.to.ngunc..n -
Girirejo, hl1ususnya di lap~1gnn h~yc. didaputk~n di
daercll Karo.ngtengn.n - Ngaon , merupc'.kw .~?orm8.si Wono
snri Y<'ng terdiri dari batue;8.Inping nonkl:J.stik denge.n
bcntu.k penyebr.ran seperti lensa.
Unt·u.Ic kepentingM P.encli tian lo..bor2..toriurn makn bc..tu -
t;9Jnping y cu1g dimo.ksud 1 5 buo.h dengc.n ukuran 4x6x6 em .
D~tri ke 15 contoh tersebut di::td.:1..ko.n 2.11aliso. mego.sko -
pi s terlebih dc.hulu dengc:.n mikroskop binokule= tipe
1 :.".1;><-'.ngo.n . D:'.ri &1.9~is ::t tersebut lcemudic:m d<l.pctt dike
tciliui bcili.wa di dc.lcunnyn tersusun dc..ri i'osj_l Coelen -
tcr -~ta di mcnc.. fo~il ini merupo.k::m salc.h satu pemben-
21
tuk batugam.ping yo:ng domino.n. Perlu dikemulw.kan di si
ni b:.'..hwc con toh y;..mg dic;mbil o..dc..lah dengc.n sis tim se
caro. nee.};: deng::tn menging:.1.t kedudukcm str2.tigrmi . De
ngan. sistirn ini diho.rr.pk~m semuc... bagiD.n yro1g c..da su
dnh terw2Jci li •
Jb.ri 15 contoh y:::ng :::~do. dio.mbil 7 buc.h y'Jng kemudi r.m
dio.nc..lis2. sec:-.ra. pctrogro.fi denga.n tujuc.n untuk meng~
tciliui kornposisi miner _:l secc.r::-. lc;bih tep~'.t .
Dc.lzu:.1 melalniic:..·m o.n~lis~. te:L~sebut contoh-contoh yang
dim:tksud di lmo.t o.su.h:'ll ti pis sehingga. mencc...pa.i keto -
b~le.n 0, 03 mm . :Oengr1 ... "'1 kete bnlc:.n ini m .... '.kc. sifat optik
d.'"'.ri miner.~l tersebut sudc.,_h dapnt dilih2..t deng8.n. mi
kroskop pol~ris~si .
be .. go..i berikut !
u. Sif:tt umum .
Sif::1.t nonlclc...stik ( ini h::.ny::1. mungkin c.p:::.bil2. dnto.
peng2.Ino.t:-:-n petrogrc.fi di tentukcn dengan mcmpertimbc.n8
k811 ken~po.k,..n lo.p~.'.ng:m ) , pemillh.:'.n butir sed:tng, d~
ngm1 ukuro.n y~.ng berv:~ric..si . P::~d D. pengcuno.to..n megasko
pis terlih2.t adc'.Ilyc. fosil Coelenter.::::.to.., tet:~:pi fosil
ini mempnnyo.i ukuran rel:~tif besc1.r mo.k::.~ j ustru tid::Jc
terlih2.t don ters"..y::'..t sec::.ro. keseluruhc.n. :Oi sc.rnping
i tu terlih~'..t pule. fosil .i?orr:minifern. bo..ik jenis plan§
tonik m::1.upun bentonik sebc..gJ.i penyu.sun bc.tut:,~unping
b . Komposisi miner~l .
D-::-..ri pengo.m:::ttcn petrogr:::.fi 7 sey-. t8.11. tipis
terpi lih, diperoleh kom.posisi :~tiner.::.l y2..11g
ycmg
terda.p:-.t
pJ.d~~ tc.bcl 1 • :Oc..ri 1\:.omposisi r.nerc.l yru1g tercru1tum PS d'.'.. tc..bel 1 d._'.p.J.t di::-Jnbil kesim})UL'.n bdlwc. semu:.. con
toh y:.'r1g di::-mbil~ keselurul1.onny'::. term'ISW{ batugrunping
y "116 murni •
Deng'-:.n tido.k adunyo. pengotor<m d:::.lr:.n bentuk mineral
l a in :.nt::'..ro. lc..in y '.!1.g umumnyc.'. dijumpc.i :'.dc.lC'Jl ol(sido.
besi , group minerc..l-op::.'.k, di tr.'mbcill pule.. b~iliwa bo.tu -
g.:-JL1p:Lng ini ud:1lt.ll bertekstur norii.clo.stik y .:'ng merupc.
kcm ho.sil dc.ri kt;gi.:-Lt:m orgn.nis:ne l ;'..ut, d:::tp:'l.t di8rnbil
22
lcesimpulan b8.hwc. bc:t.-ug:,mping ini merup::Jc-m tipe ycng
s.:J.n.gc.t bcd.k untuk dijc:.dilcc.n k<."'.pur tohor •
... -· ·------·--·------·- -· . -···- ______________________ ..__..,. ___ .. __ . ----·-:i·! omor Nom or Miner~:>.l kc.r bon2. t s e bc-,gcd . • -----··---- -· --·--- ---------- ___ ,_._._._._ :urut : set.y:',tc.n: spnrit: f'r~.gmen- fosil: mikrit: ----···· _ .... _____ .,._._ .. _ . .,__ . ...-_ _____ ------ ...... ,_ .. _....,. ._. __ .. - ..... -·-· . 1 1 40 60 .
2 . 2 ~0 50 . 3 ) 2) 75
4 4 40 60
5 5 70 30 G 6 60 40
7 7 60 40 . -·-·-·- ..... - ----_ ...... ·-·-- ---·- ·
11'0-bel 1 . Komposisi miner:::..l P~'-d~ beber::.:p -~ sayc:.tcm tip:ls .
l)erlu diing2.t bd1wo. fo:Uctor y:'Xl.g penting d~lam menen -
tukr..n mutu kc.pur tohor di c.nt~r r::nyc, i2.lo.h ca.ra. d:::n mo.
c :un b:J.hs.n b t:.kc.r yMg di pergun:'Jc<:m • Ko..renc.. bah.8.U di
sini sud:.:'.h culcup b:-.ik mc:.kc-. di d2l::.m proses pemb:llic.ro..n
di pilLn earn d:J..n m:::tc.:'JD. bc.h~l. b:tkc..r yc:ng tiddt menim -
bulkw pengotor:::.n schinggc. c:.k~m menu.runk:;n mutu dc.ri
knpur tohor y.:ng dihnsilk2l1 .
5 • .Perhi tungnn c:J.dC'.llg'1.n .
:Deng'l.Yl mempertimbongkan luo.s penyeb:trc.n da.n ke -
ncmp·:k:m l :J.p8.11gC'n , m~cc. dn.lc)lll memperhi -cungkc:n jllinl2.l1
cnd,J.ngan: t(~rnyc.to. tidC'Jc dc,pc.t di per[,run:J.kan rUl1us :
1 ) t
Hal ini c.r1 tc.rn. lain dl se bo.bko:n k:>.reno. kete br.-.1 on dari
singk:Lp:::-_'1. ycng c .. dc. tid~'.k menc::l.pu.i intervul go.ris lcon
tu.r yc.i tu 12,5 m. h.etode ycm.g dipergunc.ko.n , kemudi.::u1
dl pilih cier~'-'.ll mela.ks;J.n.:.ke.n s-tr2.tigr:'.fi terulcur dc:.ri
23
singkapu.n yc-ng D.dn, di mana. mctode ini lazim dipergu
na.kon untuk mengu.kur jumln.h cc.dc:.ngo.n endnp[,n bclla.n g:;: liwn y~g sifatny~ terbu.ka.
Do.ri pengu.kuro.:n y-:mg dilc..k:ukc.n lc.ngsung di lo:pD.Uge.n,
tepc.tnya. yc:~i tu di. daercll Ko.rc.ngtengcn - Ngo.en dipero
leh d~to. sebag~i berikut :
Luas singkQp~1 terhitung
ro.. t['..-rc.to. :
75.000 m2
8m. Tebal singk8.pan
Dengc.n demikicn
= 7) . 000 X 8 = jumlch caC.c..l..llgnn yo.ng
600 . 000 n) . terhitung
Jumlcll cc.do..ngun terse but hc>Jlyc. dihi tung untuk yang
terdapat di d~erQh lapungorl terbukQ 2ntnra lain di te
galan ya'Ylg dc.pnt di.:::..'llbil dengon earn pencunbo.ng8!1 ter
bukc.. Sedcmg jurnla.h y.--::ng mo.sih belum diperhi tungko.n ,
termnsuk di d[',lrurmya yang hCU'lyc, dc.pnt diketahui do.ri
pembuat2.n sumu.r.::..n, di perkir::tko.n mo.sih cukup bc.nyo.k
tet8.pi metode penambang~a tido.k lazim dipergunakan
dengo.n sistim penc:unbnng.:m terbuko. di s/Jnl.ping berhc.ha
yc. dctn biayo. yen~::; cu.kup mc.hc.l.
Apc.biln ternyo.ta. lremud.inn bat"L-..gc.mping ini dapo.t dipr~
d1.:lksi oleh rakyo.t deng<.'l1 metode yr:ng sederhano.., make
j ['.llgka w.'J.ktu peng8IllbilL:n do.p:::.t diperhi tungkM sebugai
berikut ;
Jumlcll co.dc.ne o.n y:mg terhi tung 600.000 m3 Kapasitas peng~bilc.n/bulc.n 30 mJ. Make.. w:tktu pengrunbilcm ( jCU'lgka wclctu penggalinn)
= 600 . 000 : 30 = 20 . 000 b-ulan = 1 B 666 tcllun .
Apo.bilo. pengo.rn.bilC\ll/bulan ditingko.tkun menjo.di 300m3 mclca j[~.ngkc. wclcta i?enambo.ng.':'.ll menjudi ; 166 tcllun
J.:mgk~'- wc.ktu tersebut sudc.."ll cukup l<JID:J. untuk memberi
kesempatan mengc.d.:::uw.n penghijc~w.m di d::1erah. seki ta.r -nya k.hususnyo. di dnera.h 1-:w..ngunon - Girirej o.
6 . Cara pennmbru1gan.
Seperti diket3hui deposit bo.tug8ltlpi:ng p2..sti ter
dapc. t muncul di permuk2c.LU1, deng8.11 demikLm sis tim -pe
nmnbC'..llgnn y;J.ng dipergunnJcnn ad,,le:.h pencrnbongon permu-
24
kaan~
lViengingat sifat de-posit yang cukup keras maka di da
lam rnembuat menjadi bonglcah-bongkah yang kemudian si
ap untuk diangkut ke tempat pembakaran dikenal 2 me -
tode :
a. Dengan mempergw1akan teknologi sederhana yaitu de
ngan hanya mempergunakan kampak. l~ietode ini relatif
~nan ( tidak membahayakan baik terhadap pekerja mau -
pur~ lingkm1gan ), tetapi prodwcsinya per hari tidak
dapat mencapai jumlal1 yang banyak.
B,. Dengan memperg1..lllakan bahan peledak ( sistim. blas -
ting ). ruetode ini relatif berbahaya untuk pekerja ,
di sarnping membutuhkan ketrampilan dan ijin peledak -
an. Terhaclap lingkungar1 getaran akibat ledakan terse
but dapat mengakibatkan goncangan-goncangan sehingga
dimungkir~an mengakibatkan pelongsoran - pelongsoran
di daerah-daerah yang labil.
Dalam hal ini dengan mempertimbangka.n :
- agar tidak menimbulkan bahaya baik terhadap pekerja
maupun lingkungan.
- tidak menimbulkan investasi yang cukup besar untuk
mengadakan pembelian bahan peledak.
- pendapatan per kapita penduduk daerah nnogiri dan
seki tarnya sangat rendah yai tu .dp. 17. 942,- ( Dae -
rah Istirnewa "fogyakarta .H.p. 27 . 342,- dan Indonesia
Rp . 37 . 000,- ) ( Data statistik th. 1976 ). maka dalam. hal ini dia.nju.rkan cara penambangan disa
rankan memperguno.kan metode y(;J...Ylg sederhana dengan pe!:
ala tan yang murah dan mudah didapat.
7 . Cara pembakaran batugamv.ing.
Batugamping :merupakan bahan galian yang berfu..YLgsi
ganda, dapat dipergunakan untDJ<: baha.n fondasi dan da
pat pula dipergunakan sebagai bal1an bangunar1 denga.YL
jalan dibakar terlebj_h dahul.u yanE=, kemudian lebih di
kenal sebagai kapur tohor,
Dalam hal batuga.mping alcan. dipergtmakan sebaga.i :fon-
25
dasi, b a i k f ondasi bru1gunan ataupun bahan penger as j~
la.n t i dak memerlu.ka.n proses lanj uta::·.. Apab i la batu -
gamping dimaksud akan dipe r gunal'l:an sebagai kapur to
hor , ma.ka pr oses pengolahan yang dilakukan adalah se
bagai berikut :
a . Batugamping yang berasal dari lapangan pada umumnya masih berbentuk bongkaJ1-bongkah yang cukup besar .
Bongkah- bon@cah i n i kemudian diperkecil ulcurannya se
hingga mencapai diameter kurang lebih 15 em, dengan
maksud di sarnping mempermudah mengangkutnya ke dalam
tungku pembalcara.n, j"".J.ga panasnya dapat IJ1erata sehi ng
ga batugamping tersebut d<:tpat r11asnk seluruhnya.
b. Bongkah- bongkah kccil tersebut kemudian dimasukkan
dalom tur1gk1..l../ dapur pembal'l:aran, dari yang paling sedeE
ha.YJ.a hingga Ylli1.g memperguna.'l<:an dapur pu tar,
yang dipakai pada pembuatan semen portland (
uraian macam- macam tungku ra.kyat ) •
seperti
periksa
Cara pembakaran ada yang dila.kukan terus menerus dan
ada yang terputus-putus . Pembakaran Jcapur umumnya di
lakukan di dekat d i mana d i dapatkan batugarnping, meng
ingat ongkos- ongkos angkutan .
Yang harus diperhatikan sewaktu pembal';:ara.n antara la
in ialah :
1. Suhu dalan~ dapur harus te ta·1~ an tara 600° - 800° C.
2. Pana snya harus terbagi rata dalam seluruh dapur ,
seh ingga menghasil kan pembakaran yang baik, sesuai
denga.n waktu l amanya pembakar an.
Caco3 atau batugamping yang murni tidak dapat le
bur pada panas yang sangat tinggi yang dapat dicapai
di dalam tungku pembakaran . Tetapi kalau batugrunping
tersebut mengandung bahan- l)ahrul lain, ti tik lebu.rnya
turun 9 dan clapat mengeJdbatkan apabila panas dalam
tungku agak tingg1, batu- batu tersebut akan menjadi
lebur atau ~1enjadi gurrrpalan-gu.mpala.n yang tidal'l: ber
bentuk. Inila!l yang disebut orang sebagai " mati ter
bakar 11 clari bahan torsebut pada suhu ± 1300° c.
26
Karena pembalcaran, warna batut,amping yang kenmdian 1~
bih dikenu.l sebagai batu kapur alccm berubah, umumnya
menjadi lruning muda , abu-abu at£1:l1 putih, apabila ba -
han tersebut terbrucar dengan bnik. Warna putihpun be
lw-n tentu menunjukkan bahwa bahan.-bahan tersebut ter-
bukar· dengon senrpurna. Hul ini haru.s di buktikan
ngan penyiraman batu-batu t er:Jebut denga.n air.
de -
Bila
setelah disiram seluruh gumpalan batu berubuh menjadi
tepung, dengan tidak meninggalkan butirru1-butirun ba
tu kapur, boleh dikatakan pembakarannya sempurna .
8 • Penyimparl£m kapur hidup .
Kalau kapu:r yang tela ... 'l. dibakar at:J.u lebih dikenal
sebagai kaJ;.•u.r-hidup, apabil a telah dikeluarkan dari
de,L:un t"ungku pembakaran t:tdruc lekas disiram, maka ba
tu kapur i tu harus disimpan do.lam kama r a tau ruangall
yang tidak dapat kemasu.ka.n air dan l embab. Apabila di . -
kehendo.ki agar dapat disimpan agak lama, maka batu k~
pur tersebut harus disimp8..!1 dengan cara sebagui ber -
ikut : di atas lantai papan diheri suu.tu lapisan te -
pung kapur mati, te balnya <:ill taro. 1 5 - 20 em, dan di
atas lapisan ini ditumpuk.kan batu- batu lcapur hidup
yang belurn disiram, yang kemudian seluruhn.ya ditutup
dengan lcapur mati ( dalrun be:{ltuk tepung ) sehlngga c~
lcll-celah di a.Yltara bo;tu-batu kapur yang di tumpuk ta
di terisi oleh kapur mati . Dengan deml kian m~a te -
pung lcapur mati mc.rtl.pakon pemhu.:agkus yang d.aput mena
ha'Yl masuknya udara yo..Ylg mengandung uo.p air.
9 • l)enyirom.o.n kapur .
Penyira.man kapur hidup nerupakc:.n hal yang sangat
penting, karena mutu dari kapur terseht.lt sa.ngat ter
gantung dari penyiramannya. Oleh sebab itulah maka ba
nyak pelaksa."la-··pelal~s[.U1a bangunan menyira.m sendiri ka
pur hidup di tempat pckerjaanr..ya 1 meskipun di dalam
perusahaan pembalcar·an kapur yo."XJ.g baik dan di bawah
pengawasan seorMg ahli dari perusahuan tersebut, ti-
27
dak akan lebih bo.ik dari pada di tempat pekerjao.n itu
sendiri. Terkena air, bo.tu-bntu tersebut akan berub2>l1, dan l\'.a
rena proses kimia. CaO + H20 Ca(OH) 2, mengeluar
k2n panas y,mg culrup ting[:;i. Olell. karenQ. i tu clianju.r
kun menyirel!l. secara berangsur-angsur ( bertahap ) dan
akon lebih b~ik lagi dipergunaknn air po.nas daripada
memakai air dingin untul\'. menyiram. Penyirmnan kapur
hidup dapat dilakuka:n denga.:n 2 cara, ialah peny·iraman
secara kering don penyiraraan secara basah.
Pada batu kapu.r yang dibalc.:::.r secara serrrpurna, kedua
c aro. penyiro.man ini ak2ll memberikan hasil bahan yang
:r•ada penyiramCUl secara kering, batu-batu ka:pu.r hidup
dimasukk8.11 di dalo.m keranj2.ng billrtbU atau kawat kasa ,
dan seluruhny::;. ini dimasuklco.n ke dalom air dan segero.
diungkat, di bio..rki.:Ul hingga j atuh, ha;.'lcur
menj adi tepung dan sek[:>.l igus diayak.
seluruhnya
Cara lain dengo.n h1enyeba:r-kan batu-batu tersebut ( ba
tu k.J.pur h:Ldup ) di atas suatu l antai dari batu atau
papan, tebc:~lnyo. antara 5 - 7 em, setclah bo.tu - batu
yo.ng agak besar dipecahlmn, terus dis iram dengan air
yr:illg cukup supaya r.aenjadi tepung. Air yong diperguno.
kan u.n tu.k menyiram tidu.k. boleh terlalu bony ale~ cukup
dengan setengD.h bern.t batu-batu y8Ilg akun disirem. Se
lanjutnya dengan mempergunak2n garpu kayu atau sekop,
batu-batu tersebut dibolnk~bnlik d~~ potongnn-potong
an. yang belum tersir::un betul dikWilpulkan. d3.ll disir8.ID.
kembali dengan air , sehingga bo.tu-batu i tu tersir2m
m:u\.up . Kapur yong disiro.m secaro. jni di bic.rkan selama
lebih kurang 7 hari uutuk mendapatl{an kesempu.rnaan da .. -
ri pemuairu:mya menjo.di tepmg. Sanga-t dio11jurkan agar
masa ini, setelah penyiram.o.n seleoat~ ditutup dengan
menrpergun<ikan karung supaya tetap punas di do.lamnya,
U.an kupur y .:mg disira:11 secara ini dapa t disimpun agak
lama. Pem::-.dc.man kapl.:tr secara kering seperti yong te -
lah diuraik;,m di ato.s, kurr:mg baik karena selain air
28
menguap disebabkan reaks i dari penyiraman di tempat
terbuka dapat terjadi pengikata.n co2 dari udara oleh
Ca(OH) 2 menjadi Caco3
kembali.
Kalau dipergu_YJ.akan terlalu banyak ai:r, rnaka kapur da
pat r.enggu.rrrpal 1 sehingga sukar diayBJ{ ? akan tetapi j3;
ka airnya kurang, penyira:raan tersebut lilenjadi tidak
semp1.:.trna, yang menyebabkan banyak bagia:n- bagian yang
tidak tersira:r!l. Inilah yang di dala:rr, pembangunan di -
namakan dengan pemadaman-kemudian? yang dapa t meng
akibatk~~ cacat- cacat pada bangunan.
J?emadaman secara basah tidak sering dilakukan di In -
do:nesia, hal mana disebabkan pelaksanaar..nya agaJ{ su -
lit. Untuk penyiraman secara basah dipergunakan bak
bak dari kayu, yang ukurrumya sanga t berla.inan. Sete
lah batu-batu kapur hidup dimasukkan ke dalai1l. bak-bak
i~~ 1 maka batu-batu itu disiram dengan air~ yang ba
nyaknya kira-kira 3 atau 4 kali berat batu kapur hi -
dup. Setela:.~ pc:nyira.man selesai maka bubuc kapur ini
dialirkan kc dalam suatu l u.bang, yang telah disedia -
kan sebelwrunya, tetapi tidak ditembok dan dasarnya di . -beri sasak atau gedek dari brunbu . Dalamnya lubang ini
tidak lebih dari. 1 atau t :r.J. 7 dan kap·ur yang diperoleh dengan car a ini tid ole boleh di pakai se belum kurang le
bih 3 hari disimpan .
10 . ,Jenis kapm·.
Kapur dapat dibagi menjadi
a . Kapur gemuk.
b. Kapu.:.c kurus .
Dapat juga digolongkan menjadi
a . Kapur hidrolik.
b. Kapur udara •
.Kapur disebut gemuk bila pengembangannya pa.da waktu
~)enyiraman/pemadaman menghasill\.an 2t sampai 4 kali
isi semula , d~~ bersifat sangat lunak serta kalau di
pega.ng seakan-akan berr:tinyak .
Ka-pur disebut ku:rus bila sewaktu pemadaman, ka-pur me-
29
ngembang H- s8.rnpai 2 kali isi semu.la~ dan memb0rikan
perasaa.:-1 seperti beroutir kulau dipegW'l.g.
Ko.pur hidrolik atau kapw..~ air men::;andung sediki t a tau
bonyak ba.ha.."l-bahan lain, antara lain lompung yang te
lo.h. menjadi satu dal8.ID. proses pembakara:n. Kapur ini
mempunyai sifat dc.:pat rr.embatu dal em air •
J.<..apu:r udara atau kcrpur apung y8Xlg ha.nya de;rpat keras
di dalam udara, karena mengamoil zat arang dari udara
.r3erdasarkan atas hasil pen.;;li tian yang <lile.kukcn un -
tuk macam kapur ytmg dapo.t dihasilkan dari daerah pe
n e lition termasuk :
a. Kapur gemul~ ltarena pengembangannya cukup besar di
sa:mping sesu..dah dim0.tikan mem2-n.g terasa sangat halus
dan berminyek, wal~1upun tingkat kehaJ.usrum.ya tiduk
tinggi . Hal ini d.apat dimengerti kurena batugamping
yang terdo:pat di daerah peneli tie..n merupakan batugam
p ing nonklastik yang :r.terupakon hasil kegiata.n orga:ni~
me laut.
b. .Dapat pula digolongkct.n ke dulam kapu.r hi drolik ll.al
ini dapat dibuktikan deng.::1I1 kandungan lempung y3.11g d§:
lDm ::O.al ini berbentuk spari"C (periksa pcnt;amatcm pet r ografi) .
11 • Iviaca;n-macam tungku pembakaran kapur rakyat .
l)idasarkan atas maca:m bahan bG.kar yane>; diperguna
k a n dikenal ada 3 macu.t""J tungku pembakaran kapu.r .
a . ~ungku pembakaran kapu..r dengan ballan bakar kayu
( g ambar 1 ) •
Jenis tungku ini ycng ba.Ylyak dipergw1akan oleh rakyat . Di samping k:ontru.ksinya yr;ng so..ngat s e derhana, maka ba han bakar dapat diporoleh di m.ana-m8.na .
Keuntung;:;mnya : 1wntruksi dG.pat sederhana, tidak me -
merlukru1 ter:a.pat yang luas 1 penbakc.:.rannya memerlu.ltan.
wa.ktu ycJXl:::, relatif lama, di mana panas yang dic<:o.pai
h ingga 800° - 900° C, bahan bakar mudah didapat, se -
dang kapttr yang dihas.tlkan tidal~ mengalami pengotoran
s ekunder sehingga mutu kapu.rnya sesuui den6an bahan
30
hakunya.
l{e j elelw.nnya ; membutuhkan bah!?..n baka.r k::tyu. sehingga
akcm merangsang untu.k mengadak::m penebanga'l'l liar Ir.hu
susny8. di <.laerah reboisasi, p.:mas y -.:.n.g dic;:tpai tidak
dQput dikontrol.
b . '.Cungku pembakaran dengan baho.n bcJcar residu ( gam·
bar 1 ) •
J enis tllilgku ini yang terutamD. dianJ u:ckun oleh pcme -
r:i.ntcll . Kontruxsl.n;ya tidulc berbeda deng::.m tLmgku pem
bakaran kapur den6an bM£:1.!1 baknr kayu,
Kebaikan : pan~s y2..ng dicapai dapnt diatur dan panas
ini diperoleh do.lum wructu yang rela.tif lebih singkat .
Dengt.m demikian mak.a waktu pemb.::.uco.ra.nnya lebih cepat
bila dibandinglca.n de:ngan pembakarcm Jllempergunakan ba-
han bakar k~yu. Karena panas yang d~ peroleh secaru
tidak langsung, mMa ks:pu.r Y8Il6 dihasilkan akan murni
dalcm arti kata tidDk didapatkan pengotoran seku.nder .
Kej elekannya : terlepas dai"i mudah dnn sul:t tnya mend£
patkan bahan bakar residu maka peu1bakarnn dengan ba -
han bake.r ini, mengaki batkan suara gernuruh yang ber -
kep811j<.mgan selama proses pembakuran. lJleh sebab itu
dia:njurk::.m dalrun menentukan loka.si pem.bakaran hendak
nya jauh dari tempat permukiman ,
c . '1'ungku pembD.karo.n clengan bah8..Yl bakar batubara (gCll,!;
bar 2 ). Kontrulwinya u·:unpir sama dengan macara tunglru y;_mg la
in, hanya cara mensavur let8.k a.nto.ra bu.han bakc:n" da
lrun hal ini batu.bara O.engan bahan bc::uamya yu..i -~u gam -
ping dib~t berselingan. Dedang di bagian dasarnya s~ bagai pemancing tet .-~p dipergunakan sc::lapi s bc:th8Xl ba -lear kayu.
Kebaikkannya ; panas yo.nL, diperoleh nantinyu. akc..n me
rata pada semua tum.pu.ku.n b0..tuc;amping, dcnga.n tempera
·t;ur yong rel ·tif tinggi. :Oapat diiii8..nfaatkan sebagai
banan bo.kar ycmg .i:linr:;e;s. saat ini kurc.mg mend...1pat per~
hc~t ia.n terutarn.o. di tla.era.h Jav-;a.
Ke j elekru:mya : ka.rena pengaturaru.1.ya bersela.ng-:::eling
31
an to.ra bahan b<ilc<o.r dan banan bo.ku m£:.ka akan memakc:m
wnktu yang rel2.tif' lebih lama. Karena mutu bahan ba -·
,~a:cnya s<::..Ylgat menentu.kan sedanb butU:bara yang berasal
dL1ri satu tempat saja rnempunyai nilni kulori yang beE
bed a .1wnguld batka.n met ode ini suli t diltlksnnakan oleh
r.J.kya-G yDng -peng(Jt<J.hlk'lXlllYi.."'. terbati...LS . Akib8.t caru. pe!!:
b:J.lcaran yang demikiun m.aka terjo.dl pengotoron pada k~
pur yong dihasilkan, sehingga praktis nantinya akan
uenuru:"lk.:m.. .. Jnutu.
Khususnya untuk daerah penelitinn ynitu dnernh
Mo.n8unan - Uirirej o dengE~n mengingat bertujuan untulc
lllembantu reboisasi di so.mping dapat dilaksana.kan de -
nga.n teknologi tro.disionil dj. saraping tid,'U\: membutuh
lcan modal ya:nr; cukup besa:c , dionjurkon memperguno.kan
tungku dengcm bahan baka1~ residu 9 yru1g ini p elaksann
an..Ylya dap'-1.t dilr:tkukan d.engan sistim koperas i. Karena
caro.. ini baru d.J.lcuri to.r<li anjuran, lcarenanya diharap
kan ada bimbingun dc:.m penyuluhru1 yang intcmsif dar i
fihak .Pemerintah, di se:unping menanamkD.ll pengertian b£
t np.:.1. pentingnya. hut;:;m u:..t1tulc menj -::unin tatalinglrungan
y ruJ.g mun tap ,
32
B A B IV
K~S IrJi?ULAN
Dari hasil penelitian yang dil~~an di daerah
1v1angu..'Ylan - Girirej o yan.g termasu1c dalam v;ilayah Dae
rah Istimewa Yog;yakarta dan merupakan daerah kritis,
dapat disimpullcan oebagai berikut :
1 o Di daerru1 penelitian bahnn galian yang didapatkan
dan dapat digolongkan ke dalam bahan galian go
longan c adalah jenis bat-u.garnping.
2 • Dari hasj_l anulisa maka mempunyai kwali tas yang
c11..kup baik, paling tidak memenuhi syarat 1.111tuk ba
han bangu..Yla.'1. di tinjau dari mutunyao
3 • Cadangan yanr; ada cukup ba.."lyak, sehingga pengam -
bilan dengan metode yang sederhana, cuku.p untuk
puluhan tahun sehingga memWlgli:inka.n, dapat membe
rikan penghasilcm tamba.han pada rakyat setempo.t
di sarn:ping hasil pert211.iarmya . Waktu penambangan
yang culcup lama cL.lkup memberi kesempatan yang ba
ik untuk keberhasiL:umya reboisasi daerah lcritis
ini.
4 • ::iistim peno.mbongan dc..pat dilakulc:m dengan sis·tim
penombangan ter buka .
5 • Agar reboisasi dapat berjalan dengan baik, maka
ba.han billrar yeng dipergunakan harus merup::lkan ba
han bakar subsi tusi. Sehuht:mgan dengan hal - hal
tersebut dl atas perl 1.1 disar<:ulli:a.J.1 hal-hal sebagai
berikut :
1 • Agar tid.::tk terj adi persaingan antara l?engusaha
y._mg satu denga.."l pe:r1e:,usah2. y <->lll;, l.::.in seyogyanya
perusahan pembakaran kapur bersifat koperasi.
2 • Baho.n bakar yc:ng cocok untuk daeruh semaco.rn ini
diar .. jurk:.'l.i'l mempergun.akar.L. residu., di samping harg:..1. . -
nya r eL:.ttif murah~ juga mudah d.idapato
3 o ~.:en gus ah.akan. lapc.mgan leer j :::t y :.:m6 lain, dalcun rang
ka W'ltuk meni.ng1ratkB1l -t.arru b.idup ll1asy.J.ralcat, dan
33
tete.p rnengadukan penyulu.."'l.:L.Yl d:m. pembimbingan pen
tingnyi:i reboisasi.
~- • Dalam mencntu.kan lokasi pembu.s/.:;a..."'l tungku pembakar . . -
;~m hend::Dmya j .:.:mgan berdekatc:m dengan daeroll per-
mukiman1 di samping itu diusah~kan agaT dekat de
:tgan bal1.:cm baku? untuJc menekan bi.J.ya prcdu.ksi.
~:iebagai penutup, nasil ·pcneli tian ini dt:1pat di tro:pka..."'l
u:ntulc daerah mano.pun ju.go. ycng mempunyai keadaan geom
logi d.J.ll masyuro.lr.G. t y;:mg sama, di samping mengintro -
dasir po.da m3syarakat m12.tu tel{nologi y e<ng relatif
baru untuk rncrek8 .
34
D A j' T 11. .d.
1 , Bern:utelen .!.l , •i . V'an The Geology of Indonesia
volurn.e I-A. Second .C:d:Ltion ' Government :Printing Office
~he ~ague. 1970. 2 • J!'oth . lLD. ,J; ·.curk . L .. . J•'u.nr mtals of ~oil Scien
ce, .!!'i±th .t;di·eion • '.1iley
.1·~as tern Pri vu te J~imi ted .
3 • Krau.s Hw.J.t ~·; .,tmlsdell ... iner <J.logy " .ii'orth .~~di tion .
l~1c Gr ) .. vr-Hill Book Cowpany .
Inc • i·i ew .{or k . 1 9 5 1 •
4 • ~otter.A.Y.d .
5 • rluseno . cs .
6 • ::iutopo , J:; . ·.if.
7 .
GeoLoey, oecond J~di ~ion .
.~.t1ac. DonalJ. <:.mel iC:V~'ls . Ltd .
DStover , Plymouth. 1978 .
l'em b;~tkm--an kw:pur dengan BE;
han bakar J3u tubara . Balai
J?en(;li ·cian 'rru:nba:r1g ... J.'eng
oldlen Bahun Galian . 1 )76.
Jlmu .B::::.tl8.n Billlgunan • .thre~
tore.t J?cndidikan l-enengah
Kej uruen. Jakarta . 1975 .
f•royek J?engembu..ne,c:m Daerah
kci tis Crunung Kidul ( lim -
ne;.·uru:m- Gir-ircj o ) • J .embagu .f:l eng em bf..lilf:,;;:.D ~ .. asy <:.'..r ak~ t
UnJ.ve:rai t c.s Gadj .. :ill i'HJ.da
-::fogya.lc:u-·i;g, 1978 .
Gambar. , .....
35 •
L A M P I R A N I.
,
Di2JAH ISTI!·E.'tiA YO-
GY.A.EA.:~TA .
S!~LA l [;; l 00 . CCC.
;- - --, I ' L__,
[-·-·~
-·-~
r-=-· .D~ :
--D
-:.!l..
l.
nggr?-.n .
FormnGi Semi
lir .
P~tah.:ln nor-
37
L A. ivi P I l't 11. l'T III
1. Batugaffiping Girirejo :
Nomor asahan tipis 1 Kenarapaka...'1 lapangan ·vlarna putih> tidak berla-pis,
dengan £osil Coelenterata.
r~iikroskopis
Pemerian
Bertekstur nonklastik 1 pemi
la.'IJ.an butir j e lek, uku.ran b~
tir lebih kecil 0 . 1 m.l·n hing
ga 3 rom. 'I'erdiri dari mine -
ral karbonat sebagai cang -
kang fosil serta lumpur 1\:ar
bonat dan sedikit oksida be-
si.
a. l~lineral karbonat se bagaj_ cangkang fosil ~ terda
pat sebagai fragmen yang merupaka.n pecahan fosil
koral (jenis Coelenterata)p berukuran kurang lebih
0,1- 31TIII1, t 1dak berv:raTI1a, agak keruh, bias ganda
ekstrem, relief bervariasi, me:cupakan hasil rekris . -tCJ.lisasi yang tersusun secara mosaik. •.rersebar me
rata. Jurnla..lJ. 40 Y~ •
b. r.·lineral karbo:nat sebagai lumpur karbonat ( mi -
kri t ) 1 terdapat sebagai mat:cik yang me.rupal{an mi
neral karbon.at, berUKu.ran sangat ha lus, berwarna
kuning kccoklata...'1 7 nampak be:rkabut bila diafragrna
di tutup, penyebaran mera--'Ga. Jurnlah 60 '/~ .
c. Oksicla besi m.erupaka.n mineral opak 7 hi tam beru
pa ~itik. Jumlah sangat seuikit. i'T am a ba tuan
2 , Batugamping Girirejo :
Batu.gamping ..k:.oral, analog de
nga:fl Biomikri t ( :foto 1 ) .
L·lomor asahan ti-pis 2
Kenampakan l apanga.n : ·darna putih kea.buan , tidak
38
Nikroskopis
Pemerian
berlapis, llanyak :m.enga.ndung
:fosil.
Bertekstu.r bioklastik (detr;!:
tal darl nonkla.stik)~ pemila . -
han butir j elek dengan ukur-
an ~ebih kecil 0,1 ~ 1 mrn
terdiri dari mineral karbo -
.nat sebagai cru1gkang
serta lumJ?ur karbonat .
fosil
a. Mineral karbonat sebagai cangkang fosil 1 terda
pat sebagai fragmen yang merupakan 1)ecal1.a.Yl-pecahan.
fosil koral, beruiw.ran ku.ranb lebih 0,1 - 1 f!Ull, t~
dak bervvarna sarapai agak keruh, bias ga.nda ekstrem ' relief bervariasi? rnerupakan kristal ya:t1g tersusun
H10saik, terseba:c merata . Ju.,.11lah 50 J" •
L1ir1eral karbonat sebagai lumpur karbonat (mikri t) ~
terdapat sebagai matrik~ berbutir sangat halus,be:;:
warna Kuning kecoklatan~ nampak berkabut bila dia
fragr.cla di tutup, terse bar me rata. Jwnlah 50 /o •
1·:runa batuan ~ Batuganrping koral, analog de
nga.n Biomikrit ( foto 2 ).
j. Batugamping Gejaya.."l- Girirejo :
~:omer sayata.."l tipis 3 l(enrunpa.ka.n lap,.3ll1.gan ! \1arna keabuan, tidaJ<. be:cla -
pis, ·ukuran butir sa:ngat ha
l us . l·.:.il<:.roskopis
Pemertan
. Bertekstu.r bioklas tik ( detr.:!;
tal dari nonklastik), bcrbu
tir sangat halus berupa lumtJUr karbonat (~ikri t), di 8.!! taranya "Gerdapat mineral ka_E
bonat hasil rekristalisasi
( spari t).
a . lilineral kurbonat sebagai lumpur karbonat ( mi -
39
krit ); terdapat sebagai komposisi utama, berwarna kecoklatan dan merupakan asosiasi mineral karbonat
yang berukt.l.ran sa.ngat hulus ~ nampak seperti kabut
bila diafragma ditutup, penyebaran merata. Jmnlah 75 ,., .
b . i~iineral karbonat sebagai hasil rel<ristalisasi (sparit): terdapat seola~-olah sebagai fragmen
tidak berwarna, cerah, biasganda ekstrem, relief
bervariasi, merupakan butira...Yl Karbonat yaYlg tersusun mosaik, berukuran halus 1 penyebaran setempatsetempat. Jurnlah. 25 io • Hama batuan Batug~~ping analog dengan d~
ngan Kalsiluti t atau Dismi -krit ( foto 3 ) .
4. Batugamping Gejayan - Girirejo : J.Jomor say a tan ti pis
Kene.mpaka.n la.pangan
Mikroskopis
Pemerian
4~
':larna putih :..Lbu-abu, tidaJc berlapis . Ber tekstur bioklastik {detri tal dar i nonklas tik), berbutir sangat halus berupa lumpur karbonat (mikrit) , dengan di antaranya ter<lapat mineral karbonat hasil rekristalisasi ( spari t) .
a . bineral karbonat sebagai lwnpu.r karbonat ( mi -kri t ) : merupakan komposis i utama; bervmrna keco-klatan dan merupo.kan asosiasi mineral yang berukure..n sa."'lgat halus nampak seperti bila diaf.l'agma ditutu}). J:>enyebaran rnerata. 60 7'o •
karbonat kabut
Jumlah
B. ~ineral karbonat sebagai hasil rekristal1sasi (
spari t) terdapat seakan-akan sebagai fragmen, tidru( berwarna hingga cerah, biasg~1da ekstrem
1 re -
lief bervariasi, merupe;lks.n batl.ran k arbonat ye..ng
40
tersusun secara mosaik, beruku.ran pusir halus 1 dan
tersebar merata. Jumlah 40 % . lifama bo.. tuan Batugamping, ~m~dog dengan
Kalsilutit atau Dismikrit
( foto 4 ) •
5 . Batugamping Girirejo ~
Hornor sayatan tipis 5 Kenmrrpakan lapangan : Bertekstur bioklo.stik ( detr_!
tal d2rt no:nklastik), pemi -
lahan butir sedang, dengan
ulturan kurang lebih 0, 3-0,8
mm. terdiri d;_,~ri mineral kar
bonat sc bagai cangh::ang fosil
~oraminifera serta lumpur
karbonat (mikri t) .
Pemerian
u . Mineral karbonat sebagai canekang fosi l terda
pat sebagai fro..{;,TJnen y<.mg merup.::Jco.n cangkang fosil
·io'ora..11inifera , beruku.rcm kurru1g lebih 0, 3 - 0, 8 rnm.,
tidak berwarna hingga agak keruh, binsg~:.mda. eks -
trem. Penyebaran merata. J umlah 70 :,.:., •
b . Ivdneral karbona t sebagai lumpur ko.rbonat ( mi -·
krit ) : terdapat sebagai mo..t:cik, berbutir sangat
hal us, berwarna kecoklatan~ nrunpo.k berkabut bila
diafragu1a dl tutup, terse bar merata. Ju.mlah 30 % • H ama ba tuan
6 . Bntllgam:ping Girirej o ~
l'lomor sayn.to.n tipis
.Kenampctk<.."'.n lD.:pungan
h ikroskopis
Batugcw:nping JToraminifera an~
log dengan Biomikri t (foto5)
6
Bertekstur bioklu.stik , bcr
vmrna ·1?utih 1 tid:.::k berlapis .
Bertekstur bioklastik, pemilahan butir sedang, ukuro.n
butir maksimum 0 7 6 mm. Terd~
ri dari Gliner;::tl karbona t se-
. ,•
i .
41
Pemerinn
bagai cangk8ng fosil Forami
nifera serta lmr.pur karbonat
mikrit ).
a . rllineral kariJonL:"l..t scbagai ce.Jlgkn.ng fosil: terda
pat sebagai fragmcn y:::ng merupaknn cn.ngkang iorrun;!:
fera yc.mg b.:.:ruh.-uran maksimum 0, 6 mm, U.do.k berwar
na hingga keruh, biasgnnda ekstrem, penyebarnn me~
rata. Jumlah 60 ro • b . Iviincral karbonr ... t sebo.f;,F.l.i lumpur kE.rbonat ( mi -
kri t ) ; terdupat seoag-:.d m2.trik, berbutir sangat
hc.lus, berwarna kecoklatan, tampnk berkabut bila
dia.fr~:grn:~. di tutup. Terse bar merata. JU1J1lah 40 ~b •
Nama ba tuo.n Batugnmping ~or0minifera an~
log dengo.n Biomikrit (foto
6 ) •
7. Batu.gmnping Ko.rongtengah :
l~oL1or s.:.watun tipis 7 Kenrunpnlcc:m lap,:.mga.n : Bertekstur bioklustik, tidak
berlapis, warna putih keco -
klatan.
Ltikroskopis
Pemerian
Tekstur bioklastik, pemil8n
an bu.tir sedang, ukuran bu -
tir 0,5 - 2 wn. ~erdiri duri
mineral karbonat sebagai se
men (sparit ) sertu fragmen
( intraklast ).
a . liiineral k~bo:c.o..t sebo.gui se!ilen ( sp<..:.ri t) : terda
pat sebagai semen yo:ng. merupnkan husj_l kristalis<l
si ( spo.ri t); tidnk berwarna hingga wa.rna ceroh
biasgnndo. ekstrem, relief bervariasi, merupakun b~
tirnn karbon.J.t yang tersusun mosaik dcon berfungsi
sebagti.i pengikat. :Penyeb8Xo.n rrterata.. Jumlell 60 '/~ 0
b . IVlineral karbona t se bo.gai fragmen ( in traklast j
<~liltri t : te!'dap.~l .. t sebJ.g:J.i fragmen yang kor.rposisi -
42
nyu berupa mineral kurbon<J.t, be.rbutir sangut halus ' berwarno. kecolda Ge..n~ dengan bentuk membundo.r tDng-
gung, illcurQll 0,5 sru~pai lebih besar 2 mm . Penyebur . -
an ru.erata . Jumlo.h 40 i"' •
Nama. baturu1 Bc:::tugaL.J.ping analog dengan
Kall\:areni t o..t2..u Intras·J?ari t ( foto 7 ) ,
43
L A M p I ~ A N IV
Kapur yang pengembangannya lebih besar pada waktu penyiraman, lebih baik keadaannya daripada yang pe -
ngembangannya relatif sedikit. Yada kapur air sebali~
nya , karena sifat nidroli~~ya juga tergantQ~g dari p~
ngcmba..~gannya 1 m8J<in sediki t pengembangannya makin
tinggi siJat hidroliknya, dan kapur jenis ini selalu
kurus , akan tetapi tidak semua k.J.pur ku..rus bersifat
hidrolik. J:)ada. pemeriksaa:.r1 ka-pur padc::m un tuk ad-u.kan ~ diperguna
kan cara 11 pengayakan 11• Untuk ini dipergunakan 2 rna
cam ayak.an yai tu dengan diameter lubang 7 rrun dan 4, 8
rr.m. Sisa di atas ayakan dengan luba.n.g 4,8 mm untuk 1\:a
pur tingkat I dan II sebesar ~~' dan untuJc tingka t
l:CI kurang atau oama dengan 5 ;-· • Butiran yang te::ctinggal yang masih basah menyatakan
terlalu banyak dipako.i air sewaktu penyiraman, butir
an-butiran yru1g tertinggal yang keras karena pembakar - -
annyu. kuranc masak dan b'.l.'Ciran-butira.n batu hidup
yBng te:ctinggal menya takan sua tu pemadD . .ma:n yang ku -
rang sempurna . Butiran-butiran batu ini dapat disiram
kembali di tempat pekerja.an. . Oleh sebab itu dapat d~
a.njurkan agar kapur yang disiram secara. kering, sebe
l um dipakai harus diayak terlebih dahulu.
Syarat-syarat dan penguJJ..an lcapur tercantum dalam
"Kapur Bahan Bcu1.gunan il ( N.l . 7 ) Yayasan :DalJ.a Nor
malisa.si Indonesia.
a . Kapur diayak untuk mengetahui keha.lusan butirru1nya . Syarat-syaratnya terca"'l.tum pa.cla. tabel 2 •
b. JJa.ri sus1man kimia dapat dihl tung kada.r ba.gia.n
Yill16 alctif CaO + htgO + ( Si02
+ Al2o
3 + .B'e
2o
3 yang d~
pat larut )~ setelan diperhitungkan adanya co2 dan
44
so3
• Syarat-sya..ratnya j_alah : tingkat I 90 )i:>, ting
kat II 85 '"$ tingk<;n; III 80 ·i'. u.ntu.k scmua bentuk
dan j eni s kapur.
3 • Kuat desak adulcan dari carnpuran 1 bagian berat k~
pur hidr olik dan 3 baglarl berat pasir normal ( berupa pasir kwarsa ye:{tg meutenuhi syarat-syarat tertentu ) ,
setelah 7 harl mengcras dalam udara lemba.b, harus 15 kg/cm2 . Pembuatan benda uji dan pengujiaru1ya dilaku
kili~ di laboratorium
:~ingkat : aya.Ka.n ; (bu.jur . sang ;kar )
. .
Sisa di atas ayakan
Kapur labur dalam bentuk
. . . . Kapur adukan dalam bentuk
. . •
_ .. _ . -............ - ., ·-------- ·-· -.~......-. -... ~ ............ ·-. -... -----~
Kapur tohor
Kapur pad. am.
Kapur tohor
Kapur pad am
: I . li.IIl: I.II.III : I . II . III: I . II.III: ---------~-- .-..:c·---- - .... -. - -.... --· ---------- ........... _,., ___ -----· --....-- ._ ... _..- ... ... ··---. > , ~ .,
0 ... • ~
: 0 .7 84 IIIIiL 5 10 15: - ; 1 0 15 20:
; 0 ,OS m1:1 0 1 5 20: - . . :7 mm .
. 0 - .
:4~B null 0 0 5
;Uatatan: I . II . III angka
menunjukkan tingka-(;an. dalaH Jo •
_.. ~· .. - _.. ............... --·- -- --~ ---- .... ..... .. ·--------
Tabel 2. hehalusan butiran.
4 • Pengllj ian kekal bentuk dilakukan Hteuurut 2 cara :
.Padu cara cepat, 100 g::cam bubUl{ kapur padam <lit~
ball air kurang lebih 80 ~<>, diaduk sehingga diper-
oleh bubur kcntal plastis. :Uarj_ bubur ini dibuat
irisan dengan diameter 9 em, tebal di tengah 1 Cl"l, di
atas taburan pa~Jir halus di atas bata. Setelah 15 me
nit irisan dipindah di atas kaca-plat, yang dlsimpan
45
selama 24 jam dalam udc:ra lembab. Kemudian irisan di
tempatkan terbalik selama 1 jamdi atas kawat kasa, di
a t as bejana b0sar berisi air mendidih. Ka pur dinilai
baik, bila tidak tampak retak, pecah dan sebage.i nya •
Pada cara lambat 9 150 gr~~ bubuk k apur padam di
tambah 450 gram pasir normal clan air y ang kemudian d,:!;
aduk, sehingga diperoleh bubLU' ken tal plas tis . Dari
t1ap 100 gram di bu at ir:Lsan d engan diar,1eter 9 em dan
t ebal di tengah 1 em di atas plat kaca. Irisan ini d,:!;
t empatken dalan udara ruangan terbuka, tetapi tiap 1 hari dicelup dalam air sel.J.Ina 1 menit bersama plat ka
. . -canya . Sesudah 28 hari tidak boleh tampak retak-retak
' pecah da.n sebagainya. i risan dari kapur hid.rolil-c se -
tela."Y:l 2 hari dularn udara ruangan 1 direndam dalaw air
selama 10 hari. Kapu.rnya dinilai baik, bila tidak t~
pe::\k retak 1 pecah , dan sebagainya. Apabila deng an cara
cepat sudah diperoleh h~sil baik, I!laka cara lamba t ti . -
dak perlu dilaksanakan • Bila hasilnya tidak baik , ma
lea cara lambat menentu.kan baik buruknya kapur.
46
J L l• p I 1{ A N : v ,
lt'O'rO AS.AiL-\.N '£II> IS
( Perbesaran 100 x )
:t?o to 1. Kenc..nrpakan a.sc.ilic:.n ti-p is no . 1 ba.tugamping GirireJo.
l!1 o t o 2 o Ke~ asa.hon t i pi ::J 1 0
gampin.g GiriJ.'~ jo ..
- . ---r-- - -- -
Foto : 3. Kenampak:~n asa..cwn ti pis n o e 3 batugc:m
p~ng uej~y~-Girirejo.
• • •
•
1 '
. I
.. '
·' . ' I
Gamb~r . L,
0
~·------·
.,·, •. 't · "
- ,·.1 . •
. t'
I
Lubany pemasukan
udura S<Jrnp ing
-- Batug3mpin~J
~ri~~~·F--'1--- Bat u bar a
Kayu bakar
Lubang pemllsu! ·;
ud<, .awah
P~e<., : ! .51..isun~n ,, ... n b.;.:.' _ ,~- .l:' ' . ""u
h.?.!:~ r.an !>.a).::U.l' ~ :· .L:•a t c.k · ·~n ·i.t ... !!ant_,:~:-·.r ba.t}l1~~ J'<-~ . ( r.u~c" •. : cs.l ~·(() .
• HcJ__gJ1QA P..~r:i.s. :k.e . . 0.: \:CJ..
vi 0 -Gt.'l.S 3 13 b .... VJ~:.h 16
20 b a· . .::b. 10
21 b a w<.ili 9 22 b ... wm.h 4 29 b:J.Wal1 10
:;o a.tns 7 30 bc:.w~'l.h 13 34
dlc2.lltunJce.n
• did..::.s :u-ka:u • d'is<:..rn.nk<..\11.
.lu:G1. S . tulis
. K"rcnt;t~n.go.n .Ko.ra.ngteng['.h
.miercl .minercl
t J. 2 t
• gnrubD.r . gc<ID. ba.r 3 • gnmbc..r . gombnr 3 .gombn.r 2 • gu.E~ b CI.I' 4 :U:.:1.f-G~r 1>u.sto.k:..1 seh2..rusny a.
SaJuti 'i'h nl i b ·- Hukum :Per
t c..mb.Jngo.n
Indonesia ..
1-i.G:J?. Bun dung
1 S71 •