Laporan Pendidik Tahap 4 (Barkah Tri Anggono) 2015

download Laporan Pendidik Tahap 4 (Barkah Tri Anggono) 2015

of 17

description

Laporan Pendidik Sabah

Transcript of Laporan Pendidik Tahap 4 (Barkah Tri Anggono) 2015

FORMAT-1Laporan masing-masing Pendidik

LAPORAN PELAKSANAAN TUGASPENDIDIK BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI SABAH MALAYSIATAHUN 2015

DISUSUN OLEH:Nama: Barkah Tri Anggono, S. PdDistrik: KeningauAngkatan: IV (empat)

DIREKTORAT PEMBINAA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASARDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASARKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANTAHUN 2015KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah maka kami dapat menyelesaikan laporan program pengiriman Pendidik untuk Pendidikan anak-anak TKI di sabah, Malaysia Semester kedua Tahun Ajaran 2014/2015.Laporan ini merupakan tugas pelaporan setiap 6 bulan sekali sekaligus sumbangsih pikiran yang disampaikan kepada pihak yang berkepetingan atau yang memangku jabatan dalam proses pencarian solusi yang terbaik bagi pendidikan anak-anak TKI di Sabah, Malaysia.Semoga laporan yang kami buat ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk program ini sehingga harapannya pendidikan untuk anak-anak TKI di sabah, Malaysia ini dapat berjalan maksimal sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional dan amanah UUD tahun 1945.

Sabah, 15 Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR 2DAFTAR ISI.3BAB I PENDAHULUANA. Identitas Pengajar4B. Motivasi Mengajar.4BAB II PELAKSANAA TUGASA. Nama Tempat Tugas terakhir.5B. Keadaan Murid dan Rekan Pendidik..6C. Kurikulum, Media dan Ekstrakurikuler.7D. Peran dalam Kegiatan CLC dan Kemasyarakatan.8E. Dukungan Perusahaan terhadap Pembelajaran9F. Pembiayaan Proses Pendidikan 9BAB III PERKEMBANGAN SISWAA. Setingkat TD (tadika).10B. Setingkat SD.10BAB IV KENDALA DAN UPAYA PENANGGULANGANA. Murid, Orang Tua, Murid, dan Pendidik/Guru11B. Sarana dan Prasarana..11C. Lembaga Penyelenggara Pusat Belajar11D. Kantor Perwakilan..11E. Penyelenggara Program dari Kemdikbud 12F. Lokasi Pembelajaran.12BAB V RENCANA TINDAK LANJUT/ACTION PLAN 13BAB VI PENUTUPA. Kesimpulan14B. Saran/Rekomendasi15LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Identitas PengajarNama: Barkah Tri Anggono, S. PdTTL: Kebumen, 12 Maret 1986Alamat: Desa Sitiadi RT. 002 RW. 004 Puring, Kebumen, Jawa TengahAlamat Kerja : CLC SLDB Estate Inandung, Keningau, Sabah, MalaysiaNo. HP: +60146761900E-mail: [email protected]: SLDB InandungB. Motivasi MengajarMenjadi seorang pengajar adalah cita-cita saya sejak saya masih duduk di bangku SMA. Ketika memasuki bangku perguruan tinggi saya mengambil jurusan pendidikan guru sebagai jalan untuk menggapai cita-cita saya menjadi pengajar. Mengajar menjadi pekerjaan dan profesi mulia karena selain mencerdaskan bangsa, mengajar apabila dilihat artinya secara luas dapat pula bermakna mendidik, yaitu bukan hanya meningkatkan kecerdasan intelektual anak tetapi juga bertanggung jawab dalam membentuk karakter serta kepribadian anak didik.Berbicara secara khusus mengenai motivasi mengajar untuk anak-anak Indonesia di Sabah, motivasi mengajar saya antara lain adalah sebagai berikut. a. Menunjukkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara dengan berkonstribusi dalam bidang pendidikan yaitu dengan menjadi seorang pengajar. b. Menyukseskan program pemerintah dalam bidang pendidikan sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2.c. Dari segi kemanusiaan, melalui pendidikan, saya dapat memberi harapan kepada anak-anak Indonesia di Sabah agar dikemudian hari mereka dapat memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan orang tua mereka.d. Pendidikan merupakan tonggak keberlangsungan hidup bernegara yang utama. Saya berharap dapat ikut melakukan perubahan yang nyata untuk Indonesia agar dimasa yang akan dating Indonesia memiliki generasi penerus yang terdidik dan cinta terhadap bangsa dan negaranya. BAB II PELAKSANAAN TUGAS

A. Nama Tempat Tugas Terakhir Nama tempat tugas terakhir adalah CLC SLDB Inandung. Sabah Land Development Board (SLDB) adalah salah satu perusahaan sawit terbesar di Sabah. SLDB saat ini sedang mengembangkan 15.000 hektar lahan untuk perkebuman kelapa sawit dan padi yang membentang di pantai timur dan barat Sabah. Area perkebunannya meliputi Pandewan, Nabawan, Sook, Keningau, dan Lahad Datu.Untuk menjalankan program CSR-nya, SLDB mendirikan sekolah-sekolah yang diperuntukkan untuk anak-anak para pekerja khususnya adalah pekerja dari Indonesia. Di Keningau sendiri terdapat dua sekolah (CLC) yaitu CLC SLDB Dalit dan CLC SLDB Inandung. CLC SLDB Inandung ini terletak di SLDB Estate Inandung yang berjarak kurang lebih 8 km sebelah barat Estate Dalit. Sedangkan jarak CLC SLDB Inandung ke Keningau adalah kira-kira 20 km. Dari Kota Keningau, rute yang ditempuh untuk menuju SLDB Inandung adalah melalui jalan ANSIP Dalit. Karena kondisi struktur bentang alam yang berbukit-bukit, kondisi rute menuju Estate SLDB Inandung dapat dikatakan kurang baik, terutama bila hujan datang secara terus-menerus. Di Ladang SLDB Inandung, terdapat banyak pekerja Indonesia yang memiliki anak usia sekolah yang belum mengenyam bangku pendidikan. Ada beberapa diantaranya yang pernah bersekolah di Indonesia tetapi terpaksa putus sekolah karena harus ikut bersama orang tuanya tinggal di Sabah. Dilatar belakangi oleh semangat meningkatkan mutu pendidikan anak-anak Indonesia disertai dengan dukungan penuh dari pihak perusahaan yang menaungi para pekerja (Sabah Land Development Board Inandung) didirikanlah sebuah Community Learning Center Inandung sebagai tempat belajar dan pusat kreativitas serta kegiatan anak-anak Indonesia disana. CLC SLDB Inandung ini didirikan pada tanggal 17 Januari 2013.CLC SLDB Inandung menjadi tempat belajar anak-anak Indonesia yang tinggal disekitar Estate Inandung. Selain itu CLC SLDB Inandung juga menjadi pusat pertemuan dan pusat kreatifitas anak-anak pada khususnya dan warga sekitar pada umumnya. Karena letaknya yang sangat dekat dengan perumahan warga, sekolah ini juga menjadi semacam kandang budak atau tempat penitipan anak-anak non balita yang ditinggal ayah dan ibunya bekerja di ladang. Untuk itu, orang tua merasa terbantu dengan adanya sekolah ini karena dapat dijadikan tempat untuk belajar sekaligus menghabiskan waktu anak-anak mereka untuk hal yang bermanfaat. Kondisi sekolah dalam kedaaan baik. Terdapat dua ruang yang disekat menggunakan kayu tripleks. Satu ruang belajar dan satu ruang guru. Sekolah sudah berdinding batu bata (batako) atau masyarakat menyebutnya sebagai rumah batu. Sarana dan prasarana secara umum lengkap yaitu terdapat meja dan bangku untuk murid yang cukup serta meja dan kursi untuk guru yang memadai. Terdapat papan tulis (white board) dua buah yang juga dalam kondisi bagus. B. Keadaan Murid dan Rekan PendidikDi CLC SLDB Inandung terdapat 2 guru yang bertugas. Pertama adalah saya Barkah Tri Anggono S. Pd yang bertugas pula menjadi kepala sekolah, yang kedua adalah Ibu Roslia Sandra sebagai guru pamong (lokal) dengan pendidikan terakhir adalah SMA tetapi pernah mengecap bangku kuliah hingga semester kedua. Alasan tidak melanjutkan kuliah adalah karena terkendala masalah ekonomi. Pada awal berdirinya CLC ini terdapat lebih dari 30 siswa. Jumlah tersebut relatif bertahan hingga awal semester 1 tahun pelajaran 2013/2014. Tetapi lambat laun jumlah siswa menurun sedikit demi sedikit hingga awal semester 2, yaitu menjadi 25 murid saja. Kemudian menurun kembali menjadi 13 dan pada akhir semester 2 ini jumlah siswa yang tercatat hanya sejumlah 4 siswa. Dengan rincian 1 siswa setingkat Tadika dan 3 siswa SD kelas 1. Penyebab menurunnya jumlah siswa secara drastis adalah karena mereka mengikuti orang tuanya pindah ke ladang lain. Ladang baru mereka ini terletak tidak hanya di sekitar distrik Keningau tetapi juga sampai ke daerah Pantai Timur seperti Sandakan dan Tawau. Peyebab utama perpindahan para pekerja ini adalah tidak adanya jaminan pekerjaan yang pasti yang diberikan oleh perusahaan. Pada beberapa bulan terakhir ini perusahaan diketahui memiliki neraca keuangan yang defisit dan tentu saja berimbas pada pengurangan pekerja. Banyak pekerja, terutama mereka yang bertugas sebagai penyabit, spray (semprot hama), dan maintenance, terpaksa harus diistirahatkan sementara. Alhasil para pekerja tidak mendapatkan gaji bulanan. Nah, para pekerja ini kemudian memutuskan untuk mencari pekerjaan di ladang lain.Fenomena ini juga terjadi di SLDB Dalit (masih satu perusahaan dengan SLDB Inandung tetapi berbeda manajemen) lokasi tempat berdirinya CLC SLDB Dalit. Ada juga beberapa pekerja yang memutuskan pindah ke ladang lain demi untuk mendapatkan pekerjaan. Kebetulan pendidik juga mengajar di SLDB Dalit. Selama satu minggu pendidik membagi waktu mengajar di dua tempat yaitu CLC SLDB Inandung dan Dalit. Pada tahun ajaran ini ada dua siswa CLC SLDB Inandung yang mengikuti ujian. 1 siswa mengikuti ujian Paket A dan 1 siswa mengikuti Ujian Nasional. Walaupun persiapannya sangat terbatas namun ujian dapat berlangsung dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Ujian dilaksanakan di CLC SLDB Dalit. Ketika laporan ini ditulis, kami masih menunggu pengumuman hasil ujian.C. Kurikulum, Media dan EkstrakurikulerCLC merupakan sekolah bentukan kepanjangan dari sekolah induk Indonesia yaitu SIKK dan atas perlindungan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu maka Kurikulum Mata pelajaran yang diajarkan sesuai dengan kurikulum Indonesia yaitu KTSP. Mulai tahun ajaran baru ini, akan segera diaplikasikan Kurikulum 2013. Adapun mata pelajarannya 100% tanpa adanya campur tangan negara Malaysia yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidkian Agama Islam, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Kewarganegaraan, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga serta Keterampilan. Keterampilan ini bisa TIK, melukis. Adapun media pembelajaran yang digunakan adalah :No.Jenis Media/AlatJumlahKeterangan*

1 Papan tulis besarPapan tulis kecil Buku paket IPABuku paket IPSBuku paket PKnBuku paket Bhs. IndonesiaBuku paket MatematikaBuku-buku ceritaGmabar pahlawan Gambar belajar sholatGambar angkaGambar hurufGambar hewanGambar buahHuruf 1 (satu)1 (satu)1 di setiap kelas1 di setiap kelas1 di setiap kelas1 di setiap kelas1 di setiap kelas1 (satu)1 (satu)1 (satu)1 (satu)1 (satu)1 (satu)1 (satu)1 (satu)Dari perusahaanDari perusahaanDari SIKKDari SIKKDari SIKKDari SIKKDari SIKKDana sendiriDana sendiriDari perusahaanDari perusahaanDari perusahaanDana sendiriDana sendiriDari perusahaan

2Charta / gambar15(Dua puluh)Dari perusahaan

D. Peran dalam Kegiatan CLC dan KemasyarakatanPeran dalam kegiatan CLC dan kemasyarakatan sangat banyak membantu karena dengan adanya CLC di SLDB Inandung ini, peran perusahaan dalam hal pendidikan anak-anak Indonesia menjadi tersistem dan maksimal. Selain itu, masyarakat juga merasa terbantu dengan adanya sekolah ini karena dapat menjaga anak-anak mereka sementara mereka bekerja di ladang. Walaupun belum diresmikan oleh KJRI, namun sekolah ini paling tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah yang nantinya akan berimbas positif terhadap bidang kemasyarakatan secara luas. Sekolah dapat dijadikan tempat informasi para pekerja Indonesia dalam hal pelayanan pendidikan serta kependudukan dan keimigrasian.E. Dukungan Perusahaan Terhadap PembelajaranDukungan dari perusahaan sangat mendukung sekali ini terbukti dari perusahaan SLDB Inandung telah mengupayakan berdirinya sekolah Indonesia dan sekaligus diberikan fasilitas yang terbilang lengkap. Dalam memenuhi kebutuhan sekolah perusahaan sudah berkonstribusi terhadap pembayaran gaji guru lokal serta bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kondisi fisik sekolah serta kebutuhan administratif sekolah.F. Pembiayaan Proses Pendidikan Pembiayaan proses pendidikan untuk CLC SLDB Inandung didapat dari kucuran dana Biaya Operasional Sekolah oleh pemerintah. Sebelumnya, pembiayaan didapat dari uang hasil iuran bulanan yang dibebankan kepada orang tua murid, tetapi karena dana BOS dirasa mencukupi maka iuran kami tiadakan.

BAB III : PERKEMBANGAN SISWA

A. Setingkat TK (TADIKA)Pada awal semester 1 ada dua anak setingkat TK yang belajar di CLC SLDB Inandung. Pada perjalanannya anak-anak ini tidak konsisten dalam kehadiran. Kadang mereka menghabiskan waktu mereka di tempat penitipan anak. Kadang pula mereka pergi sekolah untuk belajar. Pada perkembangannya, sekarang hanya tersisa satu anak. Itupun kehadirannya sangat tidak konsisten. B. Setingkat SDUntuk murid-murid setingkat SD, pada awal semester dua sekolah berjalan seperti biasa dan secara umum terdapat perkembangan yang positif. Dalam hal membaca, banyak siswa yang sudah mulai dapat membaca. Begitu pula dalam hal menulis dan berhitung. Walaupun kemampuan mereka berbeda-beda, tetapi secara umum dapat dikatakan ada perubahan yang signifikan dalam hal akademis mereka. Dalam hal kepribadian dan tingkah laku, banyak siswa yang berubah ke arah yang lebih baik. Mereka tahu bagaimana harus bersikap disekolah maupun di keluarga dan masyarakat. Mereka juga memiliki motivasi belajar yang tinggi. Mereka merasa bahwa sekolah adalah tempat belajar yang menyenangkan sehingga mereka merasa betah dan ingin menghabiskan waktu disekolah. Walaupun ada beberapa siswa yang memiliki masalah dalam hal motivasi belajar, tetapi secara umum dapat dikatakan motivasi siswa selalu terjaga.Terdapat perubahan jumlah murid, yaitu pada akhir semester 1 tercatat 8 murid, kemudian pada awal semester 2 tercatat 12 murid. Hal ini dikarenakan ada beberapa pekerja yang pindah ke ladang Inandung. Murid-murid yang baru sama sekali belum pernah merasakan pendidikan. Untuk itu kemampuan mereka boleh dibilang sangat lemah dalam hal membaca, menulis, dan berhitung. Ini merupakan tantangan besar bagi guru untuk menyiapkan mereka lebih baik secara akademis.

BAB IV : KENDALA DAN UPAYA PENANGGULANGAN

A. Murid, Orang Tua Murid, dan Guru Untuk para murid, kendala yang nampak jelas adalah motivasi belajar beberapa murid yang perlu untuk ditangani. Guru selalu memberikan motivasi dengan melakukan pendekatan personal ke murid. Masalah yang mereka utarakan adalah malas merasa tidak cocok dengan murid yang lain. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, ada banyak sekali pekerja yang pindah ke lading lain yang tentu saja berimbas pada berkurangnya jumlah murid secara signifikan. Pada saat ini hanya tercatat 12 murid saja yang aktif. Dari pihak pendidik sendiri, kami tidak dapat melakukan apa-apa perihal berkurangnya jumlah murid ini. Kami juga tidak dapat memaksakan kepada orang tua murid untuk bertahan tinggal di lading Inandung. Kami hanya dapat memberikan pengarahan dan motivasi agar di ladang yang baru nanti orang tua harus segera menyekolahkan anaknya di sekolah terdekat. Orang tua harus mencari informasi apabila ada CLC atau sekolah Humana yang ada di dekat mereka tinggal.Orang tua sangat perperan penting terhadap pendidikan anaknya. Kami sadari bahwa orang tua juga terkadang tidak punya pilihan lain apabila mereka dihadapkan pada keputusan untuk bertahan di lading atau pindah ke lading lain. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh factor ekonomi. Apabila mereka terus bertahan di ladang tanpa pekerjaan, mereka tentu saja tidak akan mendapatkan gaji. Untuk itu mereka memutuskan untuk pindah walaupun mengorbankan pendidikan anak-anaknya. Kebanyakan dari mereka pindah ke ladang yang belum ada sekolah terdekat dengan ladang tersebut. Tentu saja hal ini sangat tidak baik dalam hal kelangsungan pendidikan anak-anaknya. Guru yang merupakan tonggak penting dalam memberikan pendidikan kepada para siswa juga tidak lepas dari problema dan tantangan. Ada dua guru yang bertugas dan ada orang tua murid yang merasa tidak cocok dengan 1 guru lokal. Hal ini dikarenakan masalah masa lalu. Hal ini berimbas terhadap kenyamanan mengajar serta kepercayaan orang tua terhadap guru. Untuk guru bina, yaitu saya sendiri masalah timbul dikarenakan tempat tinggal yang jauh dari sekolah. Saya tinggal di ladang Dalit dan harus mengendarai sepeda motor untuk pergi kesekolah. Masalah timbul dikarenakan medan jalan menuju sekolah yang tidak stabil. Apabila hujan, jalan licin dan mustahil untuk dilewati karena struktur jalan yang naik turun dan berbukit-bukit. Apabila jalan dalam keadaan buruk saya memutuskan untuk tidak pergi mengajar di CLC SLDB Inandung tetapi pergi mengajar di CLC SLDB Dalit yang rute menuju sekolah relatif lebih mudah dan jalan dalam keadaan yang baik. Untuk itu saya merasa kurang maksimal mengajar di CLC SLDB Inandung karena kendala ini. Tetapi dari pihak perusahaan sudah menjanjikan akan disediakan rumah khusus untuk guru di ladang SLDB Inandung. Dengan tinggal di dekat sekolah diharapkan saya dapat maksimal dalam mengajar.B. Sarana PrasaranaSarana dan prasarana dapat digolongkan cukup. Tidak ada kendala yang berarti. Semua berfungsi secara baik dan representatif.C. Lembaga Penyelenggara Pusat Belajar (SIKK)CLC merupakan sekolah yang berinduk di SIKK ( Sekolah Indonesia Kota Kinabalu). Semua aturan pengelolaan, aliran dana dan pelaporan berkiblat kepada SIKK yang merupakan sekolah induk yang merupakan sekolah representatif dari sekolah Indonesia. Dengan adanya bantuan kerjasama, bimbingan serta monitoring evaluasi yang dilakukan oleh SIKK menjadikan CLC akan bisa menjalankan persekolahan sesuai dengan koridor yang di tetapkan dan dipakai oleh Dekdikbud Indonesia.D. Kantor Perwakilan RI Pantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh KJRI Kota Kinabalu pun belum optimal sepenuhnya. Hal ini bisa saja dikarenakan keterbatasan staff dari KJRI sendiri yang selain harus mengurusi permasalahan Warga negara Indonesia di Sabah harus juga mengurusi perkembangan permasalahan CLC. Dalam kenyataan yang sering dikunjungi oleh KJRI Kota Kinabalu adalah CLC yang terdekat dengan Kota Kinabalu dan jarang sekali untuk CLC yang jauh seperti CLC SLDB Inandung.E. Penyelenggara Program dari KemdikbudF. Lokasi Pembelajaran Lokasi pembelajaran terbilang sangan representatif. Jarak sekolah dengan perkampungan para pekerja sangat dekat karena memang sekolah dibangun disekitar kompleks rumah warga. Kondisi sekolah juga baik dan selama ini belum ada masalah yang berarti menyangkut kondisi sekolah dan lokasi pembelajaran.

BAB V : Rencana Tindak Lanjut/Action Plan

Untuk kedepannya sekolah bekerjasama dengan pengurus SLDB Inandung akan lebih sinergis lagi dalam bekerjasama meningkatkan kapasitas sekolah sebagai tempat belajar dan pusat kegiatan kreatif dan positif anak-anak. Pengurus diharapkan untuk mendukung secara optimal segala kegiatan positif sekolahbaiki secara moril maupun materiil.Sekolah bersama-sama pengurus SLDB Inandung akan lebih intensif lagi memberikan motivasi khususnya kepada orang tua wali murid untuk dengan maksimal mendukung anak-anaknya untuk sekolah karena mengingat ada sebagian orang tua yang tidak mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi putra putri mereka. Masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir yang keliru dan lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya untuk membantu menopang ekonomi keluarga. Selain kegiatan belajar pada pagi hari hingga siang hari, sekolah akan mengadakan kegiatan ekstrakulikuler yang lebih beragam dan menarik seperti olah raga sepak takraw dan bola voli. Selain itu, dalam bidang seni, akan diadakan kelompok tari daerah maupun kontemporer. Kegiatan seni ini dipandang penting karena selain merupakan kegiatan positif dan meningkatkan jiwa kesenian, kegiatan ini juga dapat memupuk rasa solidaritas, kecintaan terhadap budaya Indonesia serta meningkatkan rasa percaya diri dan ingin dihargai. Berdasarkan pengamatan selama mengajar, banyak anak yang memiliki self esteem yang rendah dan merasa rendah diri. Hal ini akan sangat menghambat proses pembentukan karakter serta motivasi belajar anak. Selain kegiatan olah raga dan seni, perlu pula diadakan kegiatan keagamaan. Anak perlu dibentengi dengan nilai-nilai agama yang dapat menjadi bekal mereka dalam hal pembentukan sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan mereka. Karena tinggal di lingkungan yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama, kegiatan yang bernapaskan religius dapat pula menjadi tonggak dalam meningkatkan solidaritas dan toleransi sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan keagamaan ini dapat berupa pesantren kilat atau membentuk kelompok mengaji untuk yang beragama Islam. Untuk yang beragama lain dapat diadakan kegiatan serupa yang disesuaikan dengan kepercayaan masing-masing. Kegiatan yang terakhir yang akan diadakan adalah kegiatan English Club. Kegiatan ini dipandang perlu mengingat Bahasa Inggris di Malaysia menjadi bahasa kedua (English as a Second Language). Banyak sekali rambu-rambu, tanda-tanda, dan bahasa tutur yang ditemukan. Anak-anak perlu mengerti dan paling tidak merasa familiar dengan kata-kata tutur maupun tulis dalam Bahasa Inggris. Sehingga diharapkan pengetahuan ini dapat berguna dikemudian hari ketika mereka terjun bermasyarakat dan berhubungan dengan orang-orang yang berbahasa Inggris.

BAB V : PENUTUP

A. KesimpulanPenanganan akses pendidikan anak-anak TKI di Sabah malaysia tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama dari berbagai elemen dan pihak. Dan hal itu juga di kerjakan secara maksimal dan optimal serta monitoring serta evaluasi yang berkesinambungan.Kerjasama yang baik antara pemerintah Indonesia dengan kerajaan Malaysia. Kerjsama antara Kemdikbud dengan KJRI Kota Kinabalu selaku perwakilan RI. Kerjasama antara KJRI dengan SIKK sebagai sekolah Induk. Kerjsama antara SIKK dengan pihak ladang sebagai penyedia tempat dan fasilitas pembelajaran. Kerjasama yang baik antara SIKK dengan para pendidik yang merupakan tangan panjang dari duta bangsa ujung tombak dalam penanganan akses pendidikan anak-anak TKI di Sabah Malaysia.Semua elemen diatas harus bisa bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Dan bisa bekerja bersinergi salaing mendukung bukan saling menjatuhkan serta saling memberikan masukan dan sering di adakan pertemuan antar semua elemen di atas untuk mencari solusi-solusi cerdas demi keberlangsung generasi Indonesia di Sabah, Malaysia.

B. SaranAdapun saran yang ingin saya berikan adalah;1. Program pengiriman guru-guru untuk anak-anak Indonesia di Sabah sebaiknya terus dilakukan mengingat masih kurangnya tenaga guru dan masih banyaknya anak-anak yang belum mengenyam pendididikan. Pengiriman guru hendaknya dilakukan secara berkala dan konsisten.2. Pembekalan yang tidak hanya sekedar pembekalan. Pembekalan ini harapannya untuk setiap pendidik yang dikirim ke Sabah sudah siap lahir dan batin. Pembekalan yang selama ini dilakukan hanya selama 3 hari sebelum dikirim ke Sabah dirasa sangat kurang untuk menghadapi tantangan dilapangan akan murid, medan serta pembelajaran penanganan siswa.3. Adanya pelatihan-pelatihan keterampilan yang diberikan secara teratur dan berkala supaya para pendidik mampu memberikan keterampilan terhadap murid-murid hampir sama di setiap sekolah. Sehingga diharapkan para siswalah yang memilih keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan kemampuan bakatnya.

Foto-foto

15