Laporan Pendahuluan Tumor Otak

12
TUMOR OTAK A. PENGERTIAN Tumor otak benigna adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak, tetapi tidak ganas. tumor otak maligna adalah kanker di dalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di sebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. Tumor ganas otak yang paling sering terjadi merupakan penyebaran dari kanker yang berasal dari bagian tubuh yang lain. Kanker payudara dan kanker paru-paru, melanoma maligna dan kanker sel darah (misalnya leukemia dan limfoma) bisa menyebar ke otak. Penyebaran ini bisa terjadi pada satu area atau beberapa bagian otak yang berbeda. Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intracranial yang menempati ruang di dalam tengkorak. Tumor- tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh menyebar, masuk ke dalam jaringan. Neoplasma terjadi akibat dari kompresi dan infiltrasi jaringan. Akibat perubahan fisik bervariasi, yang menyebabkan beberapa atau semua kejadian patofisiologis sebagao berikut : Peningkatan tekanan intracranial (TIK) dan edema serebral Aktivitas kejang dan tanda-tanda neurologist fokal Hidrosefalus Gangguanfungsihipofisis

description

laporan pendahuluan di bidang kesehatan

Transcript of Laporan Pendahuluan Tumor Otak

TUMOR OTAK

A. PENGERTIANTumor otak benigna adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak, tetapi tidak ganas. tumor otak maligna adalah kanker di dalam otak yang berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di sebelahnya atau yang telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah.Tumor ganas otak yang paling sering terjadi merupakan penyebaran dari kanker yang berasal dari bagian tubuh yang lain. Kanker payudara dan kanker paru-paru, melanoma maligna dan kanker sel darah (misalnya leukemia dan limfoma) bisa menyebar ke otak. Penyebaran ini bisa terjadi pada satu area atau beberapa bagian otak yang berbeda.Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intracranial yang menempati ruang di dalam tengkorak. Tumor-tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh menyebar, masuk ke dalam jaringan. Neoplasma terjadi akibat dari kompresi dan infiltrasi jaringan. Akibat perubahan fisik bervariasi, yang menyebabkan beberapa atau semua kejadian patofisiologis sebagao berikut : Peningkatan tekanan intracranial (TIK) dan edema serebral Aktivitas kejang dan tanda-tanda neurologist fokal Hidrosefalus GangguanfungsihipofisisTumor-tumor otak primer menunjukkan kira-kira 20% dari semua penyebab kematian karena kanker, dimana sekitar 20% sampai 40% dari semua kanker pasien mengalami metastase ke otak dari tempat-tempat lain. Tumor-tumor otak jarang bermetastase keluar system saraf pusat tetapi jejas metastase ke otak biasanya dari paru-paru, payudara, saluran gastrointestinal bagian bawah, pancreas, ginjal dan kulit (melanoma).Pada usia dewasa, tumor otak banyak dimulai dari sel glia (sel glia membuat struktur dan mendukung system otak dan medulla spinalis) dan merupakan supratentorial (terletak diatas penutup serebelum). Jejas neoplastik didalam otak akhirnya menyebabkan kematian yang menganggu fungsi vital seperti pernafasan atau adanya peningkatan tekanan intracranial.

B. TANDA DAN GEJALATumor intra kranialmenyebabkangangguanfungsifokaldanpeningkatantekanan intra kranial (TIK).Manifestasi tumor tergantungdarilokasi, displacement otak, danherniasi.Gejalaumum yang timbulantara lain: sakitkepala, mualmuntah, perubahan mental, papilledema, gangguan visual (diplopia), kerusakanfungsisensorikdanmotorik, sertakejang.1. GejalapeningkatantekananintrkranialDisebabkan oleh tekanan yang berangsur-angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. Gejala yang biasanya banyak terjadi adalah sakit kepala, muntah, papiledema (choken disc atau edema saraf optic), perubahan kepribadian dan adanya variasi penurunan fokal motorik, sensorik dan disfungsi saraf cranial.2. Sakitkepala3. Mualmuntah4. Papilledema5. Kejang6. Peningdan vertigo7. GejalaterlokalisasiLokasigejala-gejalaterjadispesifiksesuaidengangangguandaerahotak yang terkena, menyebabkantanda-tanda yang ditunjukkan local, sepertipadaketidaknormalansensoridanmotorik, perubahanpenglihatandankejang.Karena fungsi-fungsi otak berbeda-beda di setiap bagiannya maka untuk mengindentifikasi lokasi tumor dapat ditentukan dari perubahan yang terjadi, seperti :1. Tumor korteks motorik memanifestasikan diri dengan menyebabkan gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh, yang disebut kejang Jacksonian.2. Tumor lobus oksipital menimbulkan manisfestasi visual, hemianopsia homonimus kontralateral (hilangnya penglihatan pada setengah lapang pandangan, pada sisi yang berlawanan dari tumor) dan halusinasi penglihatan.3. Tumor serebellum menyebabkan pusing, ataksia (kehilangan keseimbangan) atau gaya berjalan sempoyongan dengan kecenderungan jatuh ke sisi yang lesi, otot-otot tidak terkoordinasi dan nistagmus (gerakan mata berirama tidak disengaja) biasanya menunjukkan gerakan horisontal.4. Tumor lobus frontal sering menyebabkan gangguan kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah laku, dan disintegrasi perilaku mental. Pasien sering menjadi ekstrem yang tidak teratur dan kurang merawat diri dan menggunakan bahasa cabul.5. Tumor sudut serebopontin biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan memberi rangkaian gejal yang timbul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak. Pertama, tinnitus dan kelihatan vertigo, segera ikuti perkembangan saraf-saraf yang mengarah terjadinya tuli (gangguan saraf cranial ke-8). Berikutnya, kesemutan dan rasa gatal-gatal pada wajah dan lidah (b.d saraf cranial ke-5). Selanjutnya, terjadi kelemahan atau paralysis (keterlibatan saraf cranial ke-7). Akhirnya, karena pembesaran tumor menekan serebelum, mungkin ada abnormalitas pada fungsi motorik.6. Tumor intracranial dapat menghasilkan gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi bicara dan gangguan gaya berjalan, terutama pada pasien lansia. Tipe tumor yang paling sering adalah meningioma, glioblastoma dan metastase serebral dari bagian lain.Beberapa tumor tidak selalu mudah ditemukan lokasinya, karena tumor-tumor tersebut berada pada daerah tersembunyi (silent areas) dari otak (daerah yang di dalam fungsinya tidak dapat ditentukan dengan pasti).Perkembangan tanda dan gejala adalah menentukan apakah tumor berkembang atau menyebar.Berdasarkantipetumormakagejaladapatberupa:a. Gliomas Terjadipadahemisfer cerebral Sakitkepala Muntah Perubahankepribadian ; pekarangsang, apatisb. Neuroma Akustik Vertigo Ataksia Parestesiadankelemahanwajah ( saraf cranial V, VII) Kehilanganreflekskornea Penurunansensitivitasterhadapsentuhan ( Saraf cranial V, XI) Kehilanganpendengaran unilateralc. Meningioma Kejang Eksoftalmus unilateral Palsiototekstraokuler Gangguanpandangan GangguanOlfaktorius Paresisd. Adenoma Hipofisis Akromegali Hipopituitari Sindrom Cushing Wanita : Amenorea, sterilisasi Pria : kehilangan libido, impotensi Gangguanpenglihatan DM Hipotiroidisme Hipoadrenalisme Diabetes Insipidus IADH

C. PATOFISIOLOGITumor otak primer dianggap berasal dari sel atau koloni stem sel tunggal dengan DNA abnormal. DNA abnormal menyebabkan pembelahan mitosis sel yang tidak terkontrol. Sistem imun tidak mampu membatasi dan menghentikan aberrant, pertumbuhan sel baru. Pada saat tumor meluas, kompresi dan infiltrsi menyebabkan kematian jaringan otak. Tumor otak tidak hanya menyebabkan lesi pada otak, tetapi juga menyebabkan edema otak. Tengkorak bersifat rigid dan hanya memiliki sedikit tempat untuk ekspansi isinya. Jika perawatan tidak berhasil, tumor otak akan menyebabkan peningkatan tekanan intra kranial secara progresif yang akan menyebabkan displacement struktur stem otak (herniasi). Tekanan pada stem otak menyebabkan kerusakan pusat vital signs kritis yang mengontrol tekanan darah, nadi, dan respirasi, yang akan memicu kematian. Glioma merupakan tipe tumor yang paling banyak, menginfiltrasi beberapa bagian otak. Glikoma malignan neoplasma otak yang paling banyak terjadi, kurang lebih 45 % dari seluruh tumor otak. Glioma dibagi dalam beberapa derajad I hingga IV, mengindikasikan derajad malignansi. Derajad tergantung pada densisitas seluler, mitosis sel, dan penampakan. Biasanya tumor menyebar dengan menginfiltrasi sekitar jaringan saraf sehingga sulit diangkat secara total tanpa menimbulkan kerusakan pada struktur vital. Astrositomasmerupakantipeglikoma yang paling banyak.D. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan neurologist2. CT scan3. MRI4. Biopsy5. Cerebral angiography6. EEG7. Pemeriksaansitologimenggunakan CSF

E. KOMPLIKASI1. Herniasi2. PeningkatanTekananDarah3. Kejang4. Defisitneurorogis5. Peningkatan TIK6. Perubahanfungsipernafasan7. Perubahandalamkesadaran8. Perubahankepribadian

F. PENATALAKSANAAN MEDIS1. Operasi pengangkatan atau menghancurkan tumor tanpa menimbulkan defisit neuroligis yang mungkin terjadi.Operasi konvensional dengan craniotomy2. TerapiradiasistereotaktikTerapiradiasitermasukGamma Knifeatauterapisinar proton, mungkindilakukanpadakasustumor yang tidakmungkindioperasoatautidakmungkindireseksiataujikatumormenunjukantransformasimaligna.Focus radiasi mungkin akan sangat membantu pada tumor kecil yang terdapat dasar tengkorak. 3. Terapimodalitastermasukkemoterapikonvensionalterapiradiasieksternal beama. Kemoterapikonvensionalb. Brachyteraphyc. Transplantasi sumsum tulang belakang autologous intra venusd. Corticosteroide. Terapi transfer gen

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG LAZIM MUNCULSebelum operasi1. Nyeri akut2. Self care deficit3. Kerusakan perfusi jaringan serebral 4. Anxiety5. Resiko injuri6. Hopeless 7. Koping individu inefektif8. Gangguan persepsi sensori9. Pk : kejangSetelah operasi1. Kerusakan perfusi jaringan serebral 2. Kebersihan jalan nafas tidak efekti3. Nyeri4. Resiko defisit volume carian5. Nutrisi kurang dari kebutuhan6. Anxiety dan fear7. Kurang Pengetahuan8. Kerusakan komunikasi verbal9. Resiko kontraktur10. Defisit perawatan diri11. Resiko injuri12. Kerusakan proses pikir

NoDiagnosaKeperawatan

Tujuan Dan KriteriaHasilIntervensi

1Perfusijaringanserebraltidakefektif b/d edemaserebral/penyumbatanalirandarahNOC :Circulation statusTissue Prefusion : cerebral

KriteriaHasil :1. mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandaidengan : Tekanan systole dandiastoledalamrentang yang diharapkan Tidakadaortostatikhipertensi Tidkadatandatandapeningkatantekananintrakranial (tidaklebihdari 15 mmHg)2. mendemonstrasikankemampuankognitif yang ditandaidengan: berkomunikasidenganjelasdansesuaidengankemampuan menunjukkanperhatian, konsentrasidanorientasi memprosesinformasi membuatkeputusandenganbenar3. menunjukkanfungsisensorimotori cranial yang utuh : tingkatkesadaranmambaik, tidakadagerakangerakaninvolunter

NIC :Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekananintrakranial) Berikaninformasikepadakeluarga Set alarm Monitor tekananperfusiserebral Catatresponpasienterhadap stimuli Monitor tekananintrakranialpasiendanrespon neurology terhadapaktivitas Monitor jumlah drainage cairanserebrospinal Monitor intake dan output cairan Restrain pasienjikaperlu Monitor suhudanangka WBC Kolaborasipemberianantibiotik Posisikanpasienpadaposisisemifowler Minimalkan stimuli darilingkungan

Peripheral Sensation Management (Manajemensensasiperifer) Monitor adanyadaerahtertentu yang hanyapekaterhadappanas/dingin/tajam/tumpul Monitor adanyaparetese Instruksikankeluargauntukmengobservasikulitjikaadalsiataulaserasi Gunakansaruntanganuntukproteksi Batasigerakanpadakepala, leherdanpunggung Monitor kemampuan BAB Kolaborasipemberiananalgetik Monitor adanyatromboplebitis Diskusikanmengenaipenyebabperubahansensasi

Defisit perawatan diri b.d kelemahan

Definisi :Gangguan kemampuan melakukan aktivitas perawatan diri sehari-hariSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, klien mampu melakukan perawatan diri mandiri.Self Care : Activities Daily Living (ADL)Kriteria :1. Makan : 52. Berpakaian : 53. Toileting : 54. Mandi : 55. Berhias : 56. Higiene : 57. Kebersihan mulut : 58. Ambulasi : kursi roda : 59. Ambulasi : berjalan : 510. Berpindah : 5

Keterangan :1 : Tergentung, tidak ada partisipasi2 : Memerlukan bantuan orang dan alat3 : Memerlukan bantuan orang4 : Tidak tergantung, dengan bantuan alat5 : Tidak tergantung sempurna/mandiriSelf Care Assistence1. Bantu ADL klien selagi klien belum mampu mandiri2. Pahami semua kebutuhan ADL klien3. Pahami bahasa-bahasa atau pengungkapan non verbal klien akan kebutuhan ADL4. Libatkan klien dalam pemenuhan ADLnya5. Libatkan orang yang berarti dan layanan pendukung bila dibutuhkan6. Gunakan sumber-sumber atau fasilitas yang ada untuk mendukung self care7. Ajari klien untuk melakukan self care secara bertahap8. Ajarkan penggunaan modalitas terapi dan bantuan mobilisasi secara aman (lakukan supervisi agar keamnanannya terjamin)9. Evaluasi kemampuan klien untuk melakukan self care di RS10. Beri reinforcement atas upaya dan keberhasilan dalam melakukan self care

DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth. 2010. Buku Ajar keperawtanmedikalbedah, edisi 8 vol.3.EGC. Jakarta

Bulechek, G. Butcher, H. K. Dochterman, J. M. 2008. Nursing Intervention Classification (NIC) Fifth Edition. Mosby: Elsevier Inc.Herdman, T. H. (Ed.). 2012. NANDA International Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2012-2014. Oxford: Wiley-BlackwellKozier and Erbs, 2008. Fundamental of Nursing Concepts, Process and Practice 8thed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.Moorhead, S. Johnson, M. Maas. M. L. Swanson, E. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. Mosby: Elsevier Inc.