Laporan Pendahuluan Praktikum IV

25
LAPORAN PRAKTIKUM IV A. Judul Mitosis B. Tujuan Mahasiswa mampu mengamati dan mempelajari tahap – tahap pembelahan mitosis. C. Dasar Teori A. Gambaran umum siklus sel Sel merupakan satuan dasar struktural, fungsional dan hereditas makhluk hidup. Untuk pertumbuhan dan perkembangannya, setiap organisme hidup tergantung pada pertumbuhan dan penggandaan sel-selnya. Pada organisme uniseluler, pembelahan sel diartikan sebagai reproduksi, dan dengan proses ini dua atau lebih individu baru dibentuk dari sel induk. Pada organisme multiseluler, individu-individu baru berkembang dari satu sel primordial yang dikenal dengan nama zygot, selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi individu baru (Kimbal, 1987).

description

laporan praktikum

Transcript of Laporan Pendahuluan Praktikum IV

PAHLAWAN

LAPORAN PRAKTIKUM IVA. Judul

Mitosis

B. Tujuan

Mahasiswa mampu mengamati dan mempelajari tahap tahap pembelahan mitosis.C. Dasar TeoriA. Gambaran umum siklus sel

Sel merupakan satuan dasar struktural, fungsional dan hereditas makhluk hidup. Untuk pertumbuhan dan perkembangannya, setiap organisme hidup tergantung pada pertumbuhan dan penggandaan sel-selnya. Pada organisme uniseluler, pembelahan sel diartikan sebagai reproduksi, dan dengan proses ini dua atau lebih individu baru dibentuk dari sel induk. Pada organisme multiseluler, individu-individu baru berkembang dari satu sel primordial yang dikenal dengan nama zygot, selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi individu baru (Kimbal, 1987).Selama rentang hidupnya, sel-sel pada organisme multiseluler sebagian mengalami penuaan dan kerusakan. Oleh sebab itu perlu diperbaiki melalui pembelahan sel. Dengan demikian pembelahan sel berfungsi dalam (i) reproduksi (ii) pertumbuhan, dan (iii) perbaikan. Umumnya, sebelum suatu sel mengalami pembelahan, sel-sel terlebih dahulu mengalami pertumbuhan hingga mencapai ukuran tertentu. Setiap sel mengalami dua periode yang penting dalam siklus hidupnya, yaitu periodeinterfase atau periode non pembelahan dan periode pembelahan sel (M) yang menghasilkan sel-sel baru. Kedua periode tersebut secara umum dikenal dengan nama siklus sel. Dengan kata lain, kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya disebut siklus hidup (daur) sel . Secara singkat tahapan pada siklus sel (Kimbal, 1987).Interfase terdiri atas tiga fase, yaitu: G1 (Gap pertama), S (Sintesis DNA), dan G2 (Gap kedua), Pada fase G1, sel anak mengalami pertumbuhan, pada fase S terjadi replikasi dan transkripsi DNA; sedangkan pada fase G2, merupakan fase post sintesis, dimana sel mempersiapkan diri untuk membelah. Pembelahan sel meliputi dua tahapan yaitu :kariokinesis atau mitosis dan sitokinesis. Perlu diingat bahwa apabila pembelahan sel menghasilkan dua buah sel anak yang tidak sama besarnya, maka G1 bagi sel anak yang kecil lebih lama daripada sel anakan yang besar (William, 2006).Puncak siklus hidup sel yaitu pembelahan sel, yang secara umum diberi tanda M yang berarti fase mitosis. Pada waktu yang singkat kromatin di dalam inti sel induk memampat membentuk kromosom, untuk kemudian bersama-sama dengan seluruh isi sel, dibagi dua ke masing-masing sel anak. Selama periode interfase, kromosom tidak tampak disebabkan karena materi kromosom dalam bentuk benang-benang kromatin, dan komponen-komponen makro molekulnya didistribusikan di dalam inti. Selama siklus sel terjadi perubahan-perubahan yang sangat dinamis. Perubahan- perubahan tersebut terutama komponen-komponen kimia dari sel seperti DNA, RNA, dan berbagai jenis protein. Duplikasi DNA berlangsung selama periode khusus dari interfase yang disebut fase sintesis atau periode S. Periode sintesis didahului oleh periode G1 dan diikuti oleh periode G2 (William, 2006).Fase pembelahan sel yang terdiri atas fase mitosis dan sitokinesis. Fase mitosis terdiri atas beberapa fase yaitu fase profase, fase prometafase, fase metafase, fase anafase, dan fase telofase. Selama pembelahan sel, inti mengalami serangkaian perubahan- perubahan yang sangat kompleks, terutama peruahan-perubahan kandungan intinya. Pada saat pembelahan sel berlangsung, salut inti dan nukleus menjadi tidak tampak dan subtansi kromatin mengalami kondensasi menjadi kromosom (William, 2006).B. Pembelahan Sel

Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis terjadi pada sel-sel somatik, menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan kromosom ini disebut kromatid. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membran inti terbentuk kembali (Watson, 1988).Sedangkan miosis fertilisasi menandai dimulainya fase diploid pada hewan dan tumbuhan yang berkembang biak secara seksual. Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut miosis. Miosis berlangsung pada sel-sel miosit yang terdapat di dalam jaringan reproduksi pada suatu organisme. Seperti halnya dengan mitosis, miosis berlangsung setelah fase G1, S dan G2 dari interfase dan menentukan distribusi kromosom yang tepat ke dalam sel-sel anak. Berbeda dengan mitosis, sebab miosis mencakup dua siklus pembelahan berturut-turut dan menghasilkan 4 sel anak. Pembelahan pertama dari miosis disebut pembelahan reduksi. Miosis pertama mengubah inti dari suatu miosit yang mengandung kromosom diploid menjadi inti haploid yang mengandung kromosom n. Jumlah kromosom direduksi jika pasangan kromosom homolog terpisah. Pembelahan kedua disebut equation devision atau miosis kedua. Miosis kedua mengubah dua hasil dari pembelahan miosis pertama menjadi 4 inti haploid (Watson, 1988).

Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotip sama dan identik dengan sel induknya. Sedangkan meiosis, terjadi pada sel-sel germinal (gamet) dengan hasil akhir empat buah sel anak yang haploid dengan komposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel induknya. Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat interface. Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interfase (Henuhili dkk, 2003).Kromosom dapat mengalami perubahan susunan atau jumlah bahan genetic, yang mengakibatkan adanya perubahan fenotip, perubahan gen-gen yang berangkai, dan perubahan nisbah yang diharapkan dalam keturunan. Peristiwa perubahan struktur kromosom ini dinamakan aberrasi kromosom. Pada umumnya kromosom dapat putus atau patah akibat radiasi, tekanan fisik, atau bahan kimia. Kromosom putus dapat terjadi baik pada tingkat kromatid maupun pada tingkat kromosom. Jika kromosom putus sebelum replikasi DNA, selama fase S siklus sel potongan kromosom akan mereplikasi sendiri. Pada ejadian ini yaitu putus tingkat kromosom akan meliputi kedua sister kromatid pada titik yang sama (Henuhili dkk, 2003).

Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua oembelahan yaitu pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis terjadi pada sel-sel somatik, yang akan menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat tahap stadium, secara berturut-turut yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Benang - benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel terbagi menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemisah di tengah - tengah sel (Pratiwi, 2004).Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis (Kimball, 1992). Mitosis pada bahan inti selnya terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel nakan yang masing-masing memiliki safat-sifat genetic sama. Mitosis berlangsung pada semua sel, kecuali pada sel-sel yang akan menajdi sel kelamin. Mitosis dibedakan atas 5 fase, ialah interfase, profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Agar supaya kita mudah mengikuti jalannya pembelahan inti, sebaiknya kita menggunakan sebuah sel yang intinya mengandung 4 kromosom saja, yang semuanya berbentuk batang lurus. Dua kromosom yaitu satu panjang dan satu pendek berasal dari ibu, sehingga membawa bahan genetic dari ibu. Dua kromosom lainnya yang diarsir yaitu satu panjang dan satu pendek yaitu berasal dari ayah, sehingga membawa bahan genetic dari ayah. Dua kromosom yang panjang adalah serupa satu sama lain, demikian pula yang pendek. Satu pasang kromosom yang serupa dinamakan kromosom homolog. Jadi sel yang menagndung 4 kromosom itu memiliki dua pasang kromosom homolog (Suryo, 1995).

Pembelahan mitosis pada akar bawang Membran sel Nukleus Nukleolus Sentriol. Butir-butir kromatin Interfase Mitosis Kromatin menebal membentuk benang-benang kromosom Profase. Benang kromosom menggandakan diri menjadi sepasang kromatid yang terikat pada sentromer sentromer Profase. Nukleolus hilang Profase, membrane inti pecah dan hilang profase (Kimball, 1987).Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis. Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase.Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal. mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus (Kimball, 1987).Seluruh sel somatik pada organisme multiseluler adalah keturunan dari satu sel awal, yakni telur yang terfertilisasi atau zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis yang pertama adalah membarn salinan yang persis sama dari setiap kromosom, lalu membagikan set identik kromosom kepada masing-masing dari kedua sel keturunan, atau sel nakan melalui pembelahan sel awal (sel induk). Interfase adalah periode diantara dua mitosis yang berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1, S dan G2. Selama fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-masing kromosom mengalami replikasi hingga menghasilkan sepasang molekul DNA identik yang disebut kromatid (terkadang disebut kromatid saudari). Masing-masing kromosom yang telah direplikasi itu lalu memasuki mitosis dengan dua molekul DNA yang identik (Suryo, 1995).Mitosis terdiri dari empat fase berurutan, profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Selama profase, tiap kromosom akan memendek dan menebal melalui supercoiling secara berulang-ulang. Membrane nucleus menghilang dan terbentuk gelendong mikrotubulus dari satu kutub sel ke kutub lainnya. Selama metaphase, kromosom akan berjajar di bagian tengah gelendong miktotubulus. Saat anaphase, dau kromatid dari masing-masing kromosom yang telah direplikasi akan ditarik ke kutub-kutub sel yang berbeda akibat adanya depolimerisasi mikrotubulus pada apparatus gelendong yang menempel di sentromer. Kromatid-kromatid saudara ini, akan menjadi kromosom-kromosom baru (William, 2006).

C. SITOKINESIS

Sitokinesis Pada Sel Hewan

Sitoplasma terbagi oleh suatu proses yang dikenal sebagai cleavage yang biasanya dimulai pada akhir anafase dan telofase. Membran pada bagian tengah sel tertarik ke dalam membentuk alur cleavage yang tegak lurus pada sumbu kumparan diantara nukleus dan secara bertahap menyempit hingga pada akhirnya putus dan membentuk dua sel anak secara terpisah keturunan (Suryo, 1990).Sitokinesis Pada Sel Tumbuhan

Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan tidak mampu membentuk lekuk cleavage. Hal ini disebabkan karena adanya dinding sel yang kaku. Sitokinesis pada dinding sel tumbuhan tinggi melibatkan vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi dan mikrotubul-miktotubul yang tersusun paralel dan disebut fragmoplas. Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi berasosiasi dengan mikrotubula fragmoplas dan ditranslokasikan sepanjang mikrotubula ke arah daerah ekuatorial. Vesikula-vesikula tersebut selanjutnya terakumulasi pada daerah dimana mikrotubula fragmoplas mengalami overlap keturunan (Suryo, 1990).Vesikula-vesikula selanjutnya berfusi satu sama lain membentuk lempeng sel Cell plate. Vesikula-vesikula tadi berisi senyawa-senyaw pembentuk papan sel dan dinding sel seperti pektin, hemiselulosa dan selulosa. Lempeng sel meluas secara lateral hingga mencapai dinding sel semula. Hal tersebut mungkin disebabkan karena mikrotubula- mikrotubula pada fragmoplas awal dirakit dirombak pada bagian perifer dari lempeng sel awal. Di tempat tersebut mereka menarik vesikula-vesikula lain dan kembali berfusi pada bidang ekuator sehingga lempeng sel meluas kearah tepi. Proses ini berulang hingga lempeng sel mencapai membran plasma, dan dua sel baru terpisah secara sempurna. Pada akhirnya mikrofibril-mikrofibril selulosa ditempatkan pada bagian bawah lempeng sel untuk membentuk dinding sel baru (Suryo, 1990).D. Alat dan Bahan

1) Mikrosokop 7) Silet berkarat

2) Kaca objek 8) Preparat segar akar Allium cepa

3) Kaca penutup 9) Alkohol 70%

4) Botol flacon 10) HCL 1%

5) Kuas kecil 11) Larutan Acetocarmin

6) Larutan FAA

E. Prosedur Kerja1) Mengambil 5 mm ujung akar bawang merah lalu meletakkan dalam botol flacon yang berisi FAA selama 5 menit.

2) Meletakkan akar tersebut pada gelas objek dengan mengunakan kuas lalu isap sisa FAA dengan ketas isap .

3) Menetesi akar dengan alkohol 70%, lalu mendiamkan selama 5 menit kemudian isap sisa alkohol dengan kertas isap.

4) Selanjutnya menetesi akar dengan HCL 1% selama 5 menit , kemudian isap sisa HCL dengan kertas isap.

5) Mengambil bagian yang paling putih pada bagian akar kemudian menetesi dengan acetocarmin

6) Mencacah akar tersebut dengan menggunakan silet berkarat samapi akar tersebut menjadi halus .

7) Menutup kaca objek dengan kaca penutup sambil ditekan dengan ibu jari atau bolpoint.

8) Mengamati di bawah mikroskop lalu menggambar tahap-tahap pembelahan mitosis yang terjadi

G.Hasil PengamatanFase PembelahanGambar DigitalGambar Skematik

PropasePerbesaran 40 10

TelopasePerbesaran 40 10

PembahasanSetiap sel penyusun suatu makhluk hidup berasal dari sel sebelumnya. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar karena ada penambahan jumlah sel didalam tubuhnya. Penambahan jumlah sel tersebut berasal dari hasil reproduksi sel. Sel baru tersebut terbentuk dengan diawali oleh pembelahan inti lebih dahulu yang dapat dilihat dari perubahan kedudukan kromosomnya. Ditinjau dari jumlah kromosom pada sel baru, dibedakan dua tipe pembelahan sel, yaitu mitosis dan meiosis. Sel sebagai unit fungsional kehidupan memiliki kemampuan memperbanyak diri (reproduksi); reproduksi sel berlangsung melalui pembelahan. Pembelahan sel pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel(kariokinesis) dan pembagian plasma sel (sitokinesis) melalui tahapanpembelahan sel. Tahapan pembelahan didasarkan pada perubahan letak (tingkahlaku) kromosom selama pembelahan berlangsung (Pratiwi, 2004).

Bawang merah memiliki jumlah kromosom 16 sehingga mudah dihitung, ukuran kromosom besar sehingga mudah diamati, telah diketahui rentang waktu mitosisnya (Pratiwi, 2004).Sel akar bawang merah yang baru terbentuk berisi 16 kromosom yang 8

diantaranya disumbangkan oleh bapak tumbuhan bawang, yaitu tumbuhan yang

menyediakan gamet jantan. Kromosom ini sering dinamai kromosom paternal.

Sisanya yang 8 lagi disebut kromosom maternal (Kimball, 1987). Berbagai kejadian yang terdapat selama mitosis dibagi ke dalam empat fase yang berurutan yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Masa diantara pembelahan- pembelahan disebut interfase.

Profase

Merupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup bear, setrta merupakan permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa perubahan. Nukleolus mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul. Untaian kromosom yang semula meluas menjadi pilinan (heliks). Dengan demikian untaian itu lebih pendek dan menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini, membran nukleus mulai menghilang. Pembelahan kromosom membentuk kromatid. Selain itu sentriol juga ikut membelah. Hampir semua sel yang nampak pada preparat menunjukan tahapan profase. Pada tahap ini benang - benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer (Kimball, 1987).

Dinding inti nucleus dan anak inti nucleolus menghilang dan pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan dan juga serat-serat gelendong atau benang-benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan. Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisii berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindel terlihat memanjang dari sentromer (Kimball, 1987).

Telofase

Tahapan telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Di tiap kutub terbentuk stel kromosom yang identik. Serabut gelondong inti menghilang dan membran inti terbentuk kembali. Setelah terbentuk dua inti pada kutub yang berlawanan aster menghilang dan terjadi penebalan sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma (sitokinesis). Sitokinesis ini di tandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel (pada tumbuhan) dan pada hewan ditandai dengan melekuknya sel ke dalam (Pratiwi, 2004).Setelah mitosis tersebut selesai, maka sel mulai mengalami stadium/fase

istirahat. Pada fase istirahat (interfase) ini mengalami beberapa periode yaitu periode pertumbuhan G1, sintesis, dan fase pertumbuhan G2. Praktikum kali ini, tidak semua preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan mitosis secara lengkap. Hal ini dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan mitosis. Rentang waktu pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil penelitian ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis akar bawang merah berlangsung antara pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan antara profase dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 08.15 WIB (Kimball, 1992).Telofase adalah fase finishing, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedangkan pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah. Pada fase ini terjadi beberapa peristiwa antara lain: kromatida yang berada pada kutub berubah menjasadi benang - benang kromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru. Serat - serat gelendong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya organisme (Kimball, 1992).

H. Kesimpulan

1) Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. 2) Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.

3) Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi

pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.

4) Profase : pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.

5) Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).

I. Jawaban Soal

1.jelaskan melalui tabel perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis !Perbedaan antara mitosi dan meiosis

Aspek yang dibedakanMitosisMeiosis

TujuanUntuk pertumbuhanSifat mempertahan-kan diploid

Hasil pembelahan2 sel anak4 sel anak

Sifat sel anakdiploid (2n)haploid (n)

Tempat terjadinyasel somatissel gonad

2 Apa pungsi dari silet berkarat pada praktikum ini.?

Fungsi silet berkarat pada praktikum ini yaitu untuk mempercepat proses pembelahan sel

DAFTAR PUSTAKAKimball, J.W. 1987. Biologi. Edisi 5 (terjemahan) jilid 1. Jakarta : Erlangga. Kimball, J. W. 1992. Biologi Jilid 1 Edisi ke lima. Erlangga. Jakarta.Henuhili, Victoria, Suatsih. 2003. Genetika. Yogyakarta : Jurusan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.

Suryo. 1990. Genetika Manusia. Bandung : Gadjah Mada University Press.

Watson, james. 1988. DNA Rekombinan Suatu Pelajarn Singkat. Jakarta : Erlangga.

William. 2006. Biologi Molekuler Dan Sel. Jakarta : Erlangga.

Pratiwi, D.A. 2004. Penuntun Biologi. Jakarta: ErlanggaSuryo H. 1995. Sitogenetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press