LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS -...

64
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR TAHUN ANGGARAN 2013 KANTOR PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR JL. YOS SUDARSO NO. 1 DENPASAR Denpasar, 31 Desember 2013

Transcript of LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS -...

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS

PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR

TAHUN ANGGARAN 2013

KANTOR PENGADILAN MILITER III-14 DENPASARJL. YOS SUDARSO NO. 1 DENPASAR

Denpasar, 31 Desember 2013

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun laporan pelaksanaan tugas Pengadilan Militer

III-14 Denpasar Tahun anggaran 2013.

Laporan Tahunan adalah merupakan salah satu bentuk tanggung jawab semua Badan

peradilan dari empat lingkungan pengadilan di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia .

Seiring dengan berbagai kritikan dan masukan publik atas kinerja lembaga peradilan, Dilmil

III-14 Denpasar berupaya untuk menjawabnya dengan kerja nyata yang ditampilkan dalam

Laporan Tahunan kali ini.

Laporan tahunan kali ini juga berusaha menyajikan berbagai informasi baru yang

belum ditampilkan sebelumnya, seperti informasi mengenai perkara dan keuangan. Selain itu

berbagai data melalui Webside termasuk perkara yang sudah diputus juga ditampilkan untuk

menunjukkan kemajuan infrastruktur dan sistem yang dibangun serta dikembangkan oleh

warga pengadilan. Bukanlah pekerjaan yang mudah untuk mempersiapkan infrastruktur yang

memadai dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia yang cakap, handal, dan berintegritas

dalam lingkungan lembaga Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

Kami sadari bahwa dalam pelaporan masih banyak kekurangan baik metode

penyampaian maupun akurasi kevalidan data,sehingga kemungkinan besar belum seperti

apa yang diharapkan oleh pimpinan satuan atas. Dengan berbagai Kendala dan

keterbatasan, laporan ini kami sampaikan sebagai bahan acuan dan gambaran global dari

Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

Akhir kata, semoga hasil kerja keras ini dapat memberi manfaat dan informasi yang

berguna akan gambaran dan kinerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar dan jajarannya.

Denpasar, Januari 2014Pgs. Kepala Pengadilan Militer III-14 Denpasar

Apel Ginting, SH.Letkol Chk NRP 1930005770667

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------------------2

Daftar isi ------------------------------------------------------------------------------------------3

Bab I Pendahuluan -------------------------------------------------------------------5A. Kebijakan Umum Peradilan --------------------------------------------5B. Visi dan Misi ------------------------------------------------------------- 6C. Renstra ------------------------------------------------------------------- 7D. Program dan Kegiatan ------------------------------------------------ 8

Bab II Struktur Organisasi ------------------------------------------------------- 11A. Penyusunan alur Tupoksi -------------------------------------------- 11B. Penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP) --------- 16

Bab III Keadaan Perkara ( matrik dan lampiran perkara terlampir)--- 27

A. Penyelesaian Perkara ------------------------------------------------ 27

B. Hasil yang dicapai ------------------------------------------------------ 28

Bab IV Pengawasan ----------------------------------------------------------------- 29A. Pengawasan Internal -------------------------------------------------- 29B. Pengawasan Eksternal ----------------------------------------------- 30

Bab V Pembinaan dan Pengelolaan : ----------------------------------------- 32

A. Sumber Daya Manusia1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial ---------------------- 322. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial --------------- 323. Promosi, Mutasi dan Pensiun ---------------------------------- 344. Pengisian jabatan struktural ------------------------------------ 365. Peningkatan SDM dan Kinerja---------------------------------- 36

B. Pengelolaan sarana dan prasarana ------------------------------- 411. Sarana dan Prasarana Gedung -------------------------------- 422. Sarana dan prasarana fasilitas Kantor ----------------------- 42

a. Belanja Barang ------------------------------------------------ 42b. Belanja Modal -------------------------------------------------- 43c. Belanja Pegawai ----------------------------------------------- 43

4

C. Pengelolaan Keuangan ---------------------------------------------- 44

1. Dipa (Badan Urusan Administrasi) --------------------------- 44

a. Belanja Pegawai --------------------------------------------- 44

b. Belanja Barang ----------------------------------------------- 44

c. Belanja Modal ------------------------------------------------- 44

2. Dipa (Dirjen Badilmiltun) ---------------------------------------- 44

- Belanja Barang ----------------------------------------------- 44

D. Pengelolaan Administrasi ------------------------------------------- 44

1. Administrasi Perkara -------------------------------------------- 44

2. Administrasi Umum ---------------------------------------------- 59

3. Perpustakaan ----------------------------------------------------- 60

Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi --------------------------------------- 61

A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------- 61

B. Rekomendasi ----------------------------------------------------------- 63

5

BAB IPENDAHULUAN

A. Kebijakan Umum Peradilan

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan, kekuasaan

kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada

di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama,

lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah

Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945).

Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer adalah badan yang melaksanakan

kekuasaan kehakiman yang meliputi Pengadilan militer, pengadilan militer Tinggi,

Pengadilan Militer Utama, dan Pengadilan Militer Pertempuran.

Peradilan Militer merupakan salah satu pelaksana Badan peradilan bagi rakyat

dan/atau prajurit TNI pencari keadilan dan menyelesaikan perkara pidana bagi prajurit

TNI berpangkat prajurit dua sampai dengan prajurit yang berpangkat Kapten.

Sesuai bunyi pasal 2 ayat (1) Keputusan Presiden No. 56 Tahun 2004, bahwa

organisasi, administrasi, dan finansial pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan

Militer dialihkan dari Mabes TNI ke Mahkamah Agung terhitung sejak tanggal 30 Juni

2004, pembinaan lembaga peradilan diantaranya Pengadilan Mliter III-14 Denpasar,

baik pembinaan secara teknis yustisial yang menyangkut keperkaraan, maupun

pembinaan teknis non yustisial yang menyangkut organisasi, administrasi dan

keuangan beralih ke Mahkamah Agung.

Berdasarkan Pasal 13 UU No. 4 tahun 2004 dinyatakan bahwa “ Organisasi,

administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada

dibawahnya berada di bawah kekuasaaan Mahkamah Agung”. Dengan demikian

berdasarkan pasal tersebut lahirlah apa yang disebut dengan Peradilan Satu Atap (

One roof sistim).

Sebagai tindak lanjut dari one roof system tersebut maka peradilan militer yang

dulunya secara organisasi di bawah Mabes TNI beralih ke MA RI dan tindak lanjut dari

one roof system tersebut telah dikeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 56 tahun

2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan dalam

lingkungan Peradilan Militer dari Mabes TNI ke Mahkamah Agung RI dan dikeluarkan

Surat Keputusan Bersama Ketua MARI dan Panglima TNI No KMA/065A/SKB/IX/2004

dan No Skep/421/IX/2004 tanggal 1 September 2004 tentang penggunaan dan

perawatan Aset dan Barang Inventaris Mabes TNI oleh Pengadilan dalam lingkungan

Peradilan Militer. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/005/SK/I/2007

6

tanggal 11 Januari 2007 tentang Pengurusan Administrasi Personel bagi Prajurit TNI

yang bertugas di Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Militer T.m.t 1 September

2004 Organisasi, Administrasi,dan Finansial Peradilan Militer yang tadinya berada

dibawah Mabes TNI beralih ke MARI.

Kewenangan Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebagai peradilan tingkat

pertama. Sejalan dengan program One Roof Sistem (peradilan satu atap) maka segala

bentuk kegiatan dan laporan yang dilakukan seluruh peradilan harus dilaporkan ke

Mahkamah Agung RI tanpa terkecuali termasuk Peradilan Militer, ini semua dilakukan

dalam upaya mengembalikan citra Mahkamah Agung serta Pengadilan dibawahnya

sebagai lembaga yang terhormat dan dihormati, Pengadilan Militer III-14 Denpasar

selama tahun 2013 telah melakukan beberapa hal diantaranya, bidang yustisial sesuai

visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia dan selaku Pembina administrasi

personel sesuai ketentuan yang berlaku, pada Tahun Anggaran 2013 telah dapat

melaksanakan tugas dan fungsi utamanya sedangkan di bidang Organisasi,

Administrasi, Financial dan Teknis Yudisial tersebut merupakan pelaksanaan program

kerja tahun 2013, yang dilaksanakan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan

sarana dan prasarana yang ada sesuai skala prioritas, serta mengacu kepada anggaran

DIPA tahun 2013.

B. Visi Dan Misi

1. Pernyataan Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas

pokok dan fungsi Pengadilan Militer III-14 Denpasar. Visi Pengadilan Militer III-14

Denpasar mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

Visi :

“Terwujudkan Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang Agung”Dengan visi ini dapat mewujudkan Supremasi hukum melalui Kekuasaan Kehakiman

yang mandiri, efektif, efisien, serta mendapat kepercayaan Publik, Profesional dalam

memberi pelayanan hukum yang berkualitas, hemat dan biaya ringan dalam menyelesaikan

setiap perkara yang ada demi mewujudkan hasil yang optimal dan memuaskan serta

memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan bagi masyarakat pencari keadilan.

2. Pernyataan Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.

Misi Pengadilan Militer III-14 Denpasar adalah sebagai berikut :

a. Menjaga Kemandirian Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

7

b. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.

c. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

d. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

C. Rencana Strategis.Dalam rangka menunjang terealisasinya visi dan misi tersebut di atas, maka

Pengadilan Militer III-14 Denpasar telah menentukan rencana strategis sebagai berikut :

1. Tujuan.

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka

mencapai Visi dan Misi Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

Sesuai dengan Visi dan Misi diatas, tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Militer III-14

Denpasar harus dapat meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

a. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

Setiap pencari keadilan dapat mengakses perkara melalui Webset

Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

b. Pengadilan Militer III-14 Denpasar harus dapat meningkatkan

kepercayaan Publik, utamanya bagi pencari keadilan.

2. Sasaran Strategis.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, secara terukur yang dicapai secara

nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran, Caturwulan, dan Bulanan. Sasaran

harus berorentasi pada hasil periode 1(satu) tahun.

Sasaran harus bersifat spesifik dapat dinilai, terukur, dan dapat dicapai. Oleh

sebab itu sasaran Pengadilan Militer III-14 Denpasar diarahkan pada hal-hal spesifik.

Hasil yang diharapkan yang ingin dicapai oleh Pengadilan Militer III-14 Denpasar

dalam waktu yang telah ditentukan (Renstra tahun 2010-2014) adalah sebagai

berikut :

a. Meningkatnya penyelesaian perkara.b. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim.c. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.d. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces tojustice).e. Meningkatnya kualitas pengawasan.

8

3. Kebijakan dan Program

Untuk meningkatkan akselerasi pencapaian kinerja merujuk pada visi dan misi,

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, telah ditetapkan kebijakan dan

program yaitu :

a) Meningkatkan kualitas mutu pelayanan yang prima kepada pencari

keadilan,

b) Meningkatkan kualitas pengawasan pelayanan,

c) Meningkatkan kualitas putusan hakim bagi pencari keadilan.

d) Mengeluarkan izin pendidikan,

e) Meningkatkan kualitas mutu pengawasan, pengendalian dan pembinaan,

f) Peningkatan jumlah, kualitas dan kesejahteraan pegawai,

g) Penertiban administrasi dan manajemen SDM,

h) Peningkatan plafon anggaran DIPA Pengadilan Mliter III-14 Denpasar,

i) Penertiban administrasi dan manajemen keuangan,

j) Peningkatan tertib administrasi umum,

k) Melaksanakan pemeliharaan barang inventaris negara,

l) Mengadakan barang inventaris negara.

D. Progran dan Kegiatan.

Lima sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Militer III-

14 Denpasar untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan dan membuat

rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan Tata UsahaNegara.

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan Tata Usaha

Negara merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal

penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat

terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Militer III-

14 Denpasar dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan

Militer dan Tata Usaha Negara adalah :

1) Peningkatan jumlah penyelesaian perkara.

2) Peningkatan Penyelesaian Proses Administrasi Perkara.

3) Penyediaan dana Pelaksanaan sidang Keliling (Hakim terbang)

untuk memberikan akses kepada masyarakat terhadap keadilan.

9

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya Mahkamah Agung.

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan

sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang

berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

- Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan

Administrasi.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur MahkamahAgung.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan

prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah :

- Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan Peradilan Tingkat

Banding dan Tingkat Pertama.

Pelaksanaan kebijakan Renstra diatas, akan diimplementasikan melalui

program :

1. Peningkatan sarana pelayanan prima,

2. Peningkatan sarana akuntabilitas pelayanan hukum,

3. Peningkatan sarana percepatan pelayan prima,

4. Pembaharuan radius dan biaya perkara,

5. Peningkatan output peradilan,

6. Peningkatan standar pelayanan prima,

7. Peningkatan kualitas mutu pengawasan, pengendalian dan

pembinaan,

8. Peningkatan kesadaran dan ketaatan hukum bagi aparat

peradilan,

9. Peningkatan kesadaran dan ketaatan hukum bagi prujurit TNI,

10. Peningkatan jumlah, kualitas dan kesejahteraan pegawai,

11. Penertiban administrasi dan manajemen SDM,

12. Peningkatan plafon anggaran DIPA Pengadilan Militer III-14

Denpasar,

13. Penertiban administrasi dan managemen keuangan,

10

14. Peningkatan tertib administrasi umum,

15. Peningkatan pemanfaatan sarana prasarana peradilan,

16. Peningkatan sarana dan prasarana peradilan.

11

BAB IISTRUKTUR ORGANISASI

A. Penyusunan Alur Tupoksi.

Penyusunan alur Tupoksi pada hakekatnya adalah suatu proses mempersiapkan

secara sistematis kegiatan - kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai

sasaran/tujuan tertentu, yaitu Struktur organisasi pengadilan dalam lingkungan

Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang ada saat ini masih mendasari Keputusan

Pangab Nomor Kep/01/P/I/1984 tanggal 20 Januari 1984, tentang Pokok-Pokok

Organisasi dan Prosedur Mahkamah Militer. dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004

tentang Kekuasaan Kehakiman telah menetapkan pengurusan bidang organisasi,

administrasi dan finansial empat peradilan yang berada dibawah lingkungan Mahkamah

Agung RI tetapi sampai saat ini masih dalam pembahasan Struktur Organisasi dan

prosedur Peradilan Militer.

Gambar Struktur Organisasi Pengadilan Militer III-14 Denpasar adalah sebagai

berikut : (terlampir).

Keterangan GambarDalam melaksanakan tugas, sebagaimana ketentuan organisasi dan tata laksana

yang berlaku di seluruh badan peradilan, struktur yang mengatur tata kerja di suatu

lembaga peradilan dalam hal ini Pengadilan Militer III-14 Denpasar disusun sebagai

berikut :

a. Unsur Pimpinan1. Kepala Pengadilan Militer, disingkat Kadilmil

2. Wakil Kepala Pengadilan Mliter disingkat Waka dilmil.

b. Unsur staf/Pembantu Pimpinan- Kepaniteraan, disingkat Tera.

c. Unsur staf/Pelayanan- Tata Usaha dan Urusan Dalam, disingkat Taud.

d. Unsur Pelaksana1. Majelis Hakim.

12

2. Kelompok Hakim Militer, disingkat Pokkimmil.

Pembagian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :

Tugas Pokok :

1. Kadilmil III-14 Denpasar.

a. Kadilmil dijabat oleh seorang Pamen Sarjana Hukum, yang berkedudukan

pula sebagai Hakim Militer yang disingkat Kimmil, dengan tugas kewajiban

sebagai berikut:

1) Memberikan pertimbangan dan saran kepada Dirjen Badilmiltun MARI

hal-hal yang menyangkut bidang tugasnya.

2) Mengkoordinasikan, mengawasi dan memberikan pengarahan atas

penyelenggaraan fungsi-fungsi Dilmil,

3) Menentukan kebijaksanaan dan mengambil keputusan dalam rangka

memimpin Dilmil guna menjamin terselenggaranya fungsi utama Dilmil,

4) Merencanakan, mempersiapkan dan mengatur penyelenggaraan

penyidangan perkara yang dilimpahkan kepada Dilmil,

5) Mengatur pembagian pekerjaan antara Kadilmil, Waka Dilmil dan para

Kimmil sehingga dapat menjamin daya guna dan keseimbangan yang baik

dalam menyelenggarakan fungsi Dilmil,

5) Mengawasi pelaksanaan permohonan banding, grasi, kasasi dan

peninjauan kembali sesuai dengan peraturan perundang-undangan,

6) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan putusan Dilmil, sebagai yang

dimaksud dalam pasal 262 Undang-undang No.31 tahun 1997 tentang

Peradilan Militer.

b. Kadilmil bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dan atas pelaksanaan tugas pembinaan

Dilmil kepada Dirjen Badilmiltun MARI.

2. Wakaa. Waka Dilmil dijabat oleh seorang Pamen Sarjana Hukum yng berkedudukan

pula sebagai Kimmil dengan tugas kewajiban sebagai berikut :

1) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua pekerjaan/kegiatan

segenap usaha Dilmil.

2) Menyampaikan pertimbangan dan saran staf.

3) Memelihara dan mengawasi pelaksanaan prosedur kerja di lingkungan

Dilmil.

4) Mengerjakan tugas khusus dari Kadilmil.

13

5) Mewakili Kadilmil apabila Kadilmil berhalangan melaksanakan tugas

kewajibanya.

b. Waka Dilmil bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman

sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan atas pelaksanaan tugas

kewajiban sebagai Waka Dilmil Kepada Kadilmil.

3. Kepaniteraana. Tera dipimpin oleh seorang Pama ahli hukum sebagai Kepala Tera, disingkat

Katera, yang berkedudukan pula sebagai Panitera, dengan tugas kewajiban

sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan pengurusan administrasi perkara sejak berkas

perkara diterima oleh Dilmil. Pada saat ini telah mengacu pada buku II edisi

2007 pedoman teknis administrasi dan pemeriksaan di sidang pengadilan

dalam lingkungan peradilan militer yang diterbitkan oleh MARI,

2) Menyelenggarakan penyimpanan berkas perkara baik selama perkara-

perkara yang bersangkutan masih dalam proses tingkat pertama oleh Dilmil

maupun dalam proses kelanjutannya,

3) Menyiapkan dan meneruskan permohonan banding, grasi, kasasi dan

peninjauan kembali sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku,

4) Mengatur dan mempersiapkan penyelenggaraan persidangan Dilmil,

5) Menyelenggarakan kegiatan administrasi umum,

6) Menyelenggarakan notulen rapat-rapat Dilmil,

7) Menyelenggarakan pengurusan arsip dan dokumen-dokumen Dilmil,

8) Menyelenggarakan Perpustakaan Dilmil,

9) Mengatur pembagian pekerjaan di antara para Panitera,

10) Bertindak sebagai Panitera dalam persidangan Dilmil atas penunjukkan

Kadilmil,

11) Menyelenggarakan urusan administrasi keuangan,

12) Mempersiapkan laporan-laporan Dilmil.

b. Tera terdiri dari 4 (empat) urusan, yang masing-masing dipimpin oleh

seorang Pama sebagai Kepala Urusan disingkat Kaur, dan berkedudukan pula

sebagai Panitera, sebagai berikut :

1) Urusan Administasi Perkara dan Persidangan, disingkat Ur Minradang,

2) Urusan Administrasi Umum, disingkat Ur Minu,

14

3) Urusan Dokumentasi dan Perpustakaan, disingkat Ur. Dok-pustak,

4) Urusan Administrasi Keuangan, disingkat Ur. Minku.

c. Katera bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya selaku Panitera

dalam persidangan Dilmil kepada Hakim Ketua yang bersangkutan dan atas

pelaksanaan tugas lainnya kepada Kadilmil.

4. Taud

a. Taud dipimpin oleh seorang Pama Sarjana Hukum, sebagai Kepala Taud,

disingkat Kataud, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan surat-menyurat bagi Dilmil yang meliputi :

a) Mengatur penyelesaian tulisan dinas termasuk penerimaan dan

pengirimannya,

b) Mengatur dan mengawasi pengamanan surat,

c) Kontrol UKP, KGB Personil yang dalam proses Dilmiltama,

d) Menggandakan tulisan dinas,

e) Menyelenggarakan kegiatan administrasi umum,

f) Menyelenggarakan dinas caraka,

g) Menyelenggarakan perpustakaan Dilmil,

h) Menyelenggarakan pengurusan arsip dan dokumen-dokumen

Dilmil serta mengecek kelengkapan surat kendaraan serta perawatan,

i) Mempersiapkan laporan-laporan Dilmil seperti bulanan, Tahunan,

Program kerja dan LAKIP,

j) Membuat Daftar Bezetting Formasi TNI dan PNS dan Susunan

keluarga (daftar terlampir).

2) Bertindak sebagai Panitera dalam persidangan Dilmil atas penunjukkan

Kadilmil,

3) Melaksanakan dinas urusan dalam, termasuk kebersihan dan

keindahan, pengamanan dan pemeliharaan disiplin serta tata tertib,

4) Menyelenggarakan perawatan personil dan materiil di lingkungan Dilmil,

5) Mengatur perumahan dan angkutan untuk keperluan anggota dan dinas

Dilmil,

6) Mengatur penggunaan perlengkapan/ruangan kerja.

7) Mengatur penerimaan tamu dan hal-hal yang bersifat protokoler,

15

8) Mengatur dan menyiapkan hal-hal yang perlu untuk penyelenggaraan

upacara, rapat, pertemuan dan lain-lain yang memerlukan pengaturan

khusus, yang diadakan Dilmil.

b. Taud terdiri dari 2 (dua) Urusan yang masing-masing dijabat oleh seorang

Pama sebagai Pama Urusan, disingkat Kaur, sebagai berikut :

1) Urusan Tata Usaha, disingkat Urtu,

2) Urusan Dalam, disingkat Urdal.

c. Kataud bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kewajibannya kepada

Kadilmil, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Katera.

5. Majelis

a. Majelis Hakim terdiri dari seorang Hakim Ketua yang serendah-rendahnya

berpangkat Mayor, 2 (dua) orang hakim anggota yang terdiri dari Kimmil masing-

masing serendahnya berpangkat sama, dan dibantu oleh Panitera, dengan tugas

kewajiban memeriksa dan memutus setiap perkara pidana yang diajukan

kepadanya, menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan,

b. Susunan Majelis Hakim dalam setiap persidangan ditetapkan oleh Kadilmil,

c. Dalam melaksanakan kekuasaan kehakiman, Majelis Hakim menganut asas

peradilan bebas,

d. Majelis Hakim bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman

menurut peraturan perundang-undangan.

6. Pok Kimmila. Pok Kimmil merupakan wadah dari Hakim Militer pada Dilmil untuk

melaksanakan tugas kewajibannya baik sebagai Hakim pada Dilmil maupun dalam

memberikan saran dan pertimbangan tentang penyelenggaraan fungsi tehnis

kepada Kadilmil,

b. Kelompok Hakim Militer pada Dilmil terdiri dari para Kimmil,

c. Kimmil adalah seorang Pamen Sarjana Hukum dengan tugas kewajiban

sebagai berikut :

1) Bertindak sebagai Hakim Ketua atau Hakim Anggota dalam sesuatu

persidangan Dilmil atas penunjukkan Kadilmil,

2) Sebagai Hakim Ketua :

16

a) Mengetuai sidang Dilmil dalam memeriksa dan mengadili perkara

pidana yang diserahkan kepadanya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan,

b) Memberikan pertimbangan mengenai permohonan grasi yang

diajukan terhadap perkara yang diperiksa dan diputus oleh Majelis

Hakim yang dipimpinnya.

d. Kimmil bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman sesuai

dengan perundang-undangan.

e. Kapasitas Pegawai

Dalam organisasi Dilmil III-14 Denpasar jumlah pegawai yang ada sekarang

tidak sesuai standard, karena volume pekerjaan dan kapasitas masih perlu

penambahan personel pegawai, yang mana pelaksanaan pekerjaan untuk jenis

pekerjaan tertentu sangat besar pengaruhnya terhadap penentuan kebutuhan

pegawai, karena seorang pegawai berkewajiban untuk menyelesaikan suatu jenis

pekerjaan dalam jangka waktu tertentu,

B. Penyusunan Standart Operasional Prosedur (SOP)

Pengadilan Militer III-14 Denpasar dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya (tupoksi), telah menetapkan Standard Operasional Prosedur (SOP) dalam

rangka untuk mewujudkan adanya reformasi birokrasi di lingkungan peradilan dan

sekaligus sebagai acuan (tata laksana) dalam penyelesaian perkara pidana di

lingkungan Militer.

Standart Operasional Prosedur di Pengadilan Militer III-14 Denpasar disusun

sebagai berikut :

17

KATERAMeneliti kelengkapan berkas

(1 hari)

KADILMILMenyerahkan berkas ke

Katera utk di Register(1 hari)

KADILMILMenunjuk Majelis Hakim

(1 hari)

Pendistribusian berkaskepada Majelis(2 hari)

Majelis memeriksa & mempelajariberkas

Perkara biasa 3 hariPerkara tertentu 3 hari

Minutasi perkara(7/14/30 hari)

Pendistribusian/mengirimkan salinan put & minutasi kePapera, Ankum, Otmil dan POM, Terdakwa/PH

Pelaksanaan sidang sampai putusPerkara biasa 2 bulanPerkara tertentu 3 bulan

Pelaksanaan sidang sampai putusPerkara biasa 3 bulanPerkara tertentu 5 bulan

Minutasi perkara(7/14/30 hari)

MAJELIS HAKIMMempelajari berkas perkara

Terdakwanya ditahan Terdakwanya tidak ditahan

Majelis memeriksa & mempelajariberkas

Perkara biasa 3 hariPerkara tertentu 6 hari

CATATAN :1. Untuk perkara Lalin mulai dicatat dalam buku Register sampai dengan putus paling lambat 7 harisesudah bukti pelanggaran diterima.

2. Untuk perkara tertentu Minutasi putusan dalam tenggang waktu 30 hari.3. Dilmil/ti yang kondisi geografis/wilayah hukumnya luas, penyelesaian perkara sejak diregister sampaidengan diputus maksimal 6 (enam) bulan.

KATAUDMenerima berkas diteruskan ke Kadilmil

(1 hari)

Berkas perkara dari Otmil

18

Keterangan gambar sebagai berikut :

a. Perkara Biasa

1) Kepala Tata Usaha dan Urusan Dalam (Kataud) Pengadilan Militer menerima

Pelimpahan berkas perkara dari Oditurat Militer dan menyerahkan kepada

Kadilmil dalam tenggang waktu 1 hari kerja.2) Kadilmil mendisposisi berkas kepada Katera untuk diteliti dalam tenggang

waktu 1 hari kerja.3) Katera memeriksa Kelengkapan Berkas perkara dan Registrasi dalam

tenggang waktu 1 hari kerja.4) Kepala Pengadilan Militer menunjukan Majelis Hakim dan Panitera,

Penyerahan Berkas Perkara kepada Majelis Hakim dalam tenggang waktu 2hari kerja.

5) Penetapan hari sidang dan Penetapan Penahanan (jika Terdakwa ditahan)

dalam tenggang waktu 1 hari kerja.6) Penyerahan Penetapan Hari sidang dan Penetapan Penahanan kepada

Oditur Militer dalam tenggang waktu 1 hari kerja.7) Hakim Ketua sebagai pembaca pertama mempelajari berkas perkara dan

selanjutnya menyerahkan kepada Hakim Anggota I dalam tenggang waktu 1hari kerja untuk perkara biasa dan 2 hari kerja untuk perkara tertentu (untuk

terdakwanya ditahan perkara biasa 1 hari dan perkara tertentu 1 hari).8) Hakim Anggota I selaku pembaca kedua mempelajari berkas perkara dan

selanjutnya menyerahkan kepada Hakim Anggota II dalam tenggang waktu 1hari kerja untuk perkara biasa dan 2 hari kerja untuk perkara tertentu (untuk

terdakwanya ditahan perkara biasa 1 hari dan perkara tertentu 1 hari).9) Hakim Anggota II selaku pembaca kedua mempelajari berkas perkara dan

selanjutnya menyerahkan kepada Hakim Ketua dalam tenggang waktu 1hari kerja untuk perkara biasa dan 2 hari kerja untuk perkara tertentu (untuk

terdakwanya ditahan perkara biasa 1 hari dan perkara tertentu 1 hari).10) Pelaksanaan sidang sampai dengan perkara diputus untuk perkara biasa

yang terdakwanya ditahan dalam tenggang waktu selambat-lambatnya 2bulan, untuk perkara tertentu selambat-lambatnya paling lama 3 bulan.

11) Untuk perkara biasa yang terdakwanya tidak ditahan dalam tenggang waktu

selambat-lambatnya 3 bulan, dan untuk perkara tertentu dalam tenggang

waktu 5 bulan.12) Majelis Hakim harus siap dengan konsep putusan yang akan diucapkan

pada hari itu juga.

19

13) Panitera wajib menyelesaikan Petikan putusan kepada Katera pada hari itujuga atau dalam tenggang waktu hari kerja berikutnya.

14) Katera menyampaikan petikan putusan kepada Oditur Militer, Terdakwa dan

Penasihat Hukum dalam tenggang waktu 1 hari kerja.15) Penyelesaian Minutasi perkara selesai dalam tenggang waktu 14

hari kerja.16) Khusus Putusan Sela yang bukan putusan akhir Minutasi diselesaikan dalam

tenggang waktu 7 hari kerja.17) Terhadap perkara tertentu Minutasi putusan diselesaikan dalam tenggang

waktu 30 hari.18) Terhadap perkara desersi yang akan diperiksa dan diputus secara in

absensia, namun Terdakwa hadir di persidangan Majelis Hakim memutus perkara

untuk dikembalikan kepada Oditur Militer dalam tenggang waktu 1 hari kerja.

20

b. Prosedur Pengajuan Banding

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDURPENGAJUAN PERKARA BANDING

PENGADILAN MILITER

ODITUR MILITERTERDAKWA/PENASIHAT

HUKUM

•Pernyataan Banding(7 hari)•Penyerahan MemoriBanding (jika ada)

PANITERA

* Akte Permohonan Banding, dibuat olehPanitera dalam tenggang waktu 7 hari

• Bagi terdakwa yang ditahan pemberitahuanbanding dalam tenggang waktu pada hariitu juga atau dalam tenggang waktu padahari berikutnya

• Dalam hal terdakwa menyerahkan memoribanding, Panitera membuat Akte menerimamemori banding (1 hari)

* Membuat Akte Penyerahan Kontra MemoriBanding (1 hari)

* Memberitahukan kepada Pemohon &Termohon untuk mempelajari berkasperkara (1 hari)

• Membuat Akte telah mempelajari berkasyang ditandatangani Panitera &Pemohon/Termohon (1 hari)

• Mengirim berkas perkara ke Dilmilti (BundelA & Bundel B) (14 hari)

PENGADILANMILITERTINGGI

b. Prosedur Pengajuan Banding

1) Pernyataan Banding dapat diajukan setelah putusan diucapkan atau

diberitahukan kepada Terdakwa yang tidak hadir, dalam tenggang waktu 7hari kerja.

2) Pemohon banding dapat membuat Memori Banding.

3) Panitera membuat Akte Permohonan Banding dalam tenggang waktu 7 harikerja.

4) Bagi Terdakwa yang ditahan, pemberitahuan banding kepada Pengadilan

Militer harus disampaikan pada hari itu juga atau dalam tenggang waktupada hari kerja berikutnya.

21

5) Dalam hal terdakwa menyerahkan memori banding, Panitera membuat Akte

menerima Memori Banding dalam tenggang waktu 1 hari.6) Membuat Akte Penyerahan Kontra Memori Banding dalam tenggang waktu 1

hari.7) Memberitahukan kepada Pemohon dan Termohon untuk mempelajari berkas

perkara dalam tenggang waktu 1 hari.8) Membuat Akte telah mempelajari berkas yang ditandatangani Panitera dan

Pemohon/Termohon dalam tenggang waktu 1 hari.9) Mengirimkan berkas perkara ke Dilmilti (Bundel A dan Bundel B) dalam

tenggang waktu 14 hari.10) Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada pihak lain dilakukan dalam

tenggang waktu 1 hari kerja setelah pernyataan banding diterima.11) Minutasi perkara banding harus diselesaikan oleh Panitera dalam tenggang

waktu 7 hari kerja setelah permohonan banding diajukan.12) Pengiriman Berkas Perkara ke Pengadilan Militer Tinggi, dilakukan sejak

adanya pernyataan Banding (tanpa harus menunggu Memori Banding),

dalam tenggang waktu 14 hari kerja.13) Jika permohonan banding tersebut dicabut oleh Pemohon sebelum diputus

oleh Pengadilan Militer Tinggi, harus diberitahukan kepada Pengadilan

Militer dan pihak lainnya pada hari itu juga atau dalam tenggang waktupada hari kerja berikutnya.

14) Dalam setiap Putusan harus dilampirkan soft copy masing-masing putusan,

apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap.

22

c. Prosedur Pengajuan Kasasi

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDURPENGAJUAN PERKARA KASASI

PENGADILAN MILITER

ODITUR MILITERTERDAKWA/PENASIHAT HUKUM

* Permohonan kasasi dapatdiajukan kepada MahkamahAgung (14 hari)

* Membuat Memori Kasasi(14 hari)

* Mempelajari berkas perkara(1 hari)

MA UP. DIREKTURPRATALAK

PIDANA MILITERDitjen Badilmiltun

MARI

PANITERA

* Membuat Akte Permohonan Kasasi, ditandatanganiPanitera & Pemohon (1 hari)

* Memberitahukan Permohonan Kasasi (5 hari)

* Membuat Akte Penyerahan Memori Kasasi (14 hari)

* Menyerahkan Salinan Memori Kasasi kepadaTermohon (1 hari)

* Membuat Akte Penyerahan Kontra Memori Kasasi(1 hari)

* Menyerahkan Salinan Kontra Memori Kasasi kepadaTermohon (1 hari)

* Memberitahukan kepada Pemohon & Termohon untukmempelajari berkas perkara (1 hari), jika pemohonjauh dari kedudukan Pengadilan Militer Tinggi (5 hari)

* Membuat Akte Mempelajari berkas yangditandatangani Panitera & Pemohon/Termohon (1 hari)

* Mengirim berkas perkara kasasi beserta softcopy(1hari)

c. Prosedur Pengajuan Kasasi :

1) Permohonan Kasasi dapat diajukan dalam batas waktu 14 hari kerja.2) Panitera membuat Akte Permohonan Kasasi dalam tenggang waktu 1 hari

kerja.3) Bagi Terdakwa yang ditahan, pemberitahuan kasasi kepada Mahkamah

Agung harus disampaikan pada hari itu juga atau dalam tenggang waktupada hari kerja berikutnya.

23

4) Terdakwa wajib menyerahkan memori kasasi, Panitera membuat Akte

menerima Memori Kasasi dalam tenggang waktu 1 hari.5) Membuat Akte Penyerahan Kontra Memori Kasasi dalam tenggang waktu 1

hari.6) Memberitahukan kepada Pemohon dan Termohon Kasasi untuk mempelajari

berkas perkara dalam tenggang waktu 1 hari (dalam hal tempat tinggal

pemohon jauh dari kedudukan Pengadilan Militer Tinggi tenggang waktu 5hari).

7) Membuat Akte telah mempelajari berkas yang ditandatangani Panitera dan

Pemohon/Termohon dalam tenggang waktu 1 hari.8) Mengirimkan berkas perkara ke Mahkamah Agung (Bundel A dan Bundel B)

dalam tenggang waktu 1 hari.9) Pemberitahuan Pernyataan Kasasi kepada pihak lain dilakukan dalam

tenggang waktu 1 hari kerja setelah pernyataan kasasi diterima.10) Pemberitahuan kasasi kepada Mahkamah Agung harus disampaikan saat

permintaan kasasi diajukan, dalam tenggang waktu pada hari kerjaberikutnya.

11) Pengiriman Berkas Perkara ke Mahkamah Agung dilakukan sejak pernyataan

Kasasi diterima dalam tenggang waktu 30 hari kerja.12) Dalam setiap Putusan harus dilampirkan soft copy, apabila tidak dilampirkan,

maka berkas dinyatakan tidak lengkap.

24

d. Prosedur Pengajuan Peninjauan Kembali

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDURPENGAJUAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

PENGADILAN MILITER

TERPIDANA/AHLI WARISNYA,ODITUR MILITER TINGGI

* Permohonan PeninjauanKembali (1 hari)

• Novum

KATERA

* Membuat Akte Permohonan PK,ditandatangani Panitera & Pemohon (1 hari)

* Melaporkan Permohonan PK kepada KepalaPengadilan Militer (1 hari)

• Mempersiapkan berkas perkara PK (2 hari)

• Memberitahukan kepada pemohon PK untukmempelajari berkas (1-5 hari)

• Membuat Akte telah mempelajari berkas(1 hari)

KEPALAPENGADILAN MILITER

Penetapan Majelis Hakimyang tidak menyidangkanperkara yang dimohonkan1 hari

MAJELIS HAKIMMempelajari berkas perkara 3 hari

Menetapkan hari sidang 1 hariPelaksanaan sidang 3 hari

KATERAMengirimkan berkas

perkara dan Berita AcaraPendapat Majelis Hakim

ke MARI 1 hari

d. Prosedur Pengajuan Peninjauan Kembali :

1) Permohonan Peninjauan Kembali diajukan oleh terpidana/ahli

waris/Oditur Militer.

2) Panitera membuat Akte Permohonan Peninjauan Kembali dalam

tenggang waktu 1 hari kerja.3) Bagi Terpidana yang ditahan, pemberitahuan Peninjauan Kembali

kepada Mahkamah Agung harus disampaikan pada hari itu juga atau dalamtenggang waktu pada hari kerja berikutnya.

25

4) Terpidana wajib menyerahkan alasan-alasan permohonan Peninjauan

Kembali (Novum), Panitera membuat Akte menerima permohonan Peninjauan

Kembali dalam tenggang waktu 1 hari.5) Katera melaporkan permohonan Peninjauan Kembali kepada Kadilmil

dalam tenggang waktu 1 hari.6) Kadilmilti membuat Penetapan Hakim dalam tenggang waktu 1 hari.7) Hakim Ketua membuat penetapan hari sidang dalam tenggang waktu

1hari8) Memberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali untuk

mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 1 hari (dalam hal tempat

tinggal pemohon jauh dari kedudukan Pengadilan Militer Tinggi memberi

tenggang waktu 5 hari).9) Membuat Akte telah mempelajari berkas yang ditandatangani Panitera

dan Pemohon dalam tenggang waktu 1 hari.10) Majelis Hakim mempelajari berkas perkara Peninjauan Kembali dalam

tenggang waktu 3 hari.11) Pelaksanaan sidang Peninjauan Kembali dan membuat Berita Acara

Pemeriksaan serta Berita Acara Pendapat dalam tenggang waktu 3 hari.12) Mengirimkan berkas perkara Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung

dalam tenggang waktu 1 hari.13) Pemberitahuan Pernyataan Peninjauan Kembali kepada pihak lain

dilakukan dalam tenggang waktu 1 hari kerja setelah pernyataan Peninjauan

Kembali diterima.14) Pemberitahuan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung harus

disampaikan saat permintaan kasasi diajukan, dalam tenggang waktu pada harikerja berikutnya.15) Pengiriman Berkas Perkara ke Mahkamah Agung dilakukan sejak

pernyataan Peninjauan Kembali diterima dalam tenggang waktu 30hari kerja.16) Dalam setiap Putusan harus dilampirkan soft copy, apabila tidak

dilampirkan, maka berkas dinyatakan tidak lengkap.

26

e. Prosedur Pengajuan Grasi

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDURPENGAJUAN GRASI

PENGADILAN MILITER

TERPIDANA/KUASAHUKUMNYA/KELUARGA

TERPIDANA DENGANPERSETUJUAN/TANPA

PERSETUJUAN TERPIDANAYANG DIJATUHI PIDANAMATI, PIDANA SEUMUR

HIDUP, PIDANA PENJARAPALING RENDAH 2 TAHUN

KATERA

* Membuat Akte Penerimaan SalinanPermohonan Grasi (1 hari)

* Melaporkan Permohonan Grasikepada Kepala Pengadilan Militer(1 hari)

• Mempersiapkan berkas perkarapermohonan Grasi (2 hari)

• Mengirimkan Salinan permohonanGrasi ke Mahkamah Agung (20 hari)

PRESIDEN RI

MAHKAMAH AGUNG RI

e. Prosedur Pengajuan Grasi :

1) Permohonan Grasi diajukan oleh Terpidana atau Keluarganya sesuai

ketentuan UU Grasi.

2) Panitera melaporkan adanya permohonan grasi kepada Kadilmilti

setelah meneliti kelengkapan persyaratan perkara grasi dalam tenggang waktu

1 hari kerja.3) Panitera mempersiapkan surat pengantar permohonan grasi yang

ditujukan kepada Presiden melalui Mahkamah Agung dalam tenggang waktu 1hari kerja .4) Panitera mengirimkan berkas perkara grasi dalam tenggang waktu

20 hari kerja.

27

BAB IIIKEADAAN PERKARA

A. Penyelesaian Perkara.

Penyelesaian perkara tingkat pertama dilaksanakan sesuai skala prioritas,

dimana perkara yang terdakwanya berada dalam tahanan harus sudah diselesaikan

paling lambat 1 (satu) bulan setelah berkas perkaranya diterima. Hal tersebut

dimaksudkan untuk mencegah penyelesaian perkara melampaui jangka waktu

penahanannya.

Sesuai Program Kerja Pengadilan Militer III-14 Denpasar dalam kurun waktu

Tahun Anggaran 2013 dapat menyelesaikan perkara Kejahatan dan Pelanggaran yang

dilakukan oleh Prajurit TNI yang berpangkat Kapten ke bawah sebagai berikut :

1. Perkara Kejahatan Vol. perkara

a Sisa perkara Tahun 2012 = 8 perkara

b Perkara masuk Tahun 2013 = 62 perkara

c Perkara diputus Tahun 2013 = 58 perkara

d Perkara yang dilimpahkan ke Dilmil lain Th.2013 = perkara

e Perkara yang dikembalikan ke Otmil Th.2013 = - perkara

f Sisa perkara tahun 2013 = 12 perkara

2 Perkara Pelanggaran

a Sisa perkara tahun 2012 = - perkara

b Perkara masuk tahun 2013 = - perkara

c Perkara diputus tahun 2013 = - perkara

d Perkara yang dilimpahkan ke Dilmil lain Th.2013 = - perkara

e Sisa perkara tahun 2013 =- - perkara

3 Upaya Hukum

a Perkara banding tahun 2013 = 9 Perkara

b Perkara Kasasi tahun 2013 = 6 Perkara

c Perkara Grasi Tahun 2013 = - Perkara

d Perkara Peninjauan Kembali tahun 2013 = - Perkara

Dari jumlah perkara yang masuk dan putus tersebut di atas maka indikator kinerja utamadalam penyelesaian perkara Pengadilan Militer I I I - 1 4 Denpasar dalam tahun 2013

diperoleh dari perbandingan perkara yang masuk dan yang diputus mencapai 93,5 %.

28

B. Hasil yang dicapai.

Dari sisa perkara tahun 2012 dan perkara masuk tahun 2013 baik perkara Kejahatan

maupun Pelanggaran dalam tahun 2013 Pengadilan Militer III-14 Denpasar dapat

menyelesaikan sebanyak 58 perkara dari jumlah perkara yaitu 93,5 % dan perkara

pelanggaran - perkara yaitu 0 % adapun sisa perkara kejahatan sebanyak 12 perkara

merupakan perkara baru dan perkara In Absensia dan dalam proses persidangan yang akan

disidangkan pada bulan Januari 2014.

29

BAB IVPENGAWASAN

Pengawasan adalah merupakan salah satu fungsi managemen yang bertujuan untuk

menjaga dan mengendalikan agar tugas-tugas yang dilaksanakan dapat berjalan

sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana kerja yang telah digariskan. Pengadilan

Militer III-14 Denpasar sebagai kawal depan (provost) Mahkamah Agung RI dalam

melakukan pengawasan senantiasa berpedoman pada Keputusan Ketua Mahkamah Agung

RI.

Tugas pokok Pengadilan Militer III-14 Denpasar selain mengadili perkara yang

menjadi kewenangan Pengadilan Militer III-14 Denpasar dalam tingkat pertama adalah

melakukan pengawasan. Ada tiga hal yang menjadi obyek pengawasan Pengadilan Militer III-

14 Denpasar yaitu bidang teknis peradilan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

putusan, bidang administrasi baik administrasi peradilan maupun administrasi umum yang

bertujuan untuk meningkatkan pelayanan hukum kepada pencari keadlian, dan bidang

perilaku pejabat peradilan ( Hakim dan Panitera ) untuk meningkatkan pelaksanaan fungsi

peradilan yang sesuai dengan kode etik profesi Hakim.

A. Pengawasan Internal.1. Kadilmil III-14 Denpasar adalah sebagai hakim pengawas terhadap para hakim

yang berada dibawah pengawasan Pengadilan Militer III-14 Denpasar, Memonitor

tentang tingkah laku dan perbuatan para Hakim dan Panitera dalam menjalankan

tugasnya, kemudian memberikan penilaian untuk mengevaluasi tingkat penguasaan

teknis yustisial maupun tingkat mental yang baik di jajaran wilayah Pengadilan Militer

III-14 Denpasar.

2. Hakim Pengawas yang ditunjuk telah melakukan pengawasan terhadap

bidang-bidang tugas Pengadilan Militer III-14 Denpasar, yang kemudian hasil

pengawasan ditindaklanjuti oleh Katera / Kataud dan staf serta dilaporkan kepada

Kadilmil.

3. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat baik mengenai jalannya peradilan

maupun tingkah laku aparat peradilan, dengan mencari informasi, melakukan

penelitian dan penelaahan.

4. Mengadakan rapat berkala setiap 1 (satu) bulan sekali.

5. Memberi sanksi jika terdapat staf/pegawai yang melanggar disiplin.

6. Dalam rangka tertib administrasi keuangan perkara dan persiapan akan

dilaksanakannya pemeriksaan keuangan oleh BPK, maka Hakim Pengawas Bidang

30

dan Koordinator Pengawas telah melakukan pemantauan dan pemeriksaan keuangan

perkara Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

B. Pengawasan EksternalHakim Pengawas dan pengamat pada Pengadilan Militer III-14 Denpasar sesuai

amanat dari pasal 262 UU No.31 Tahun 1997 pada Pengadilan Militer III-14 Denpasar belum

dapat bekerja secara maksimal dikarenakan anggaran di DIPA tidak ada untuk mendukung

kegiatan pengawasan terhadap para Narapidana yang telah di vonis oleh Pengadilan Militer

III-14 Denpasar.

Pengadilan Militer III-14 Denpasar malakukan pengawasan internal yang meliputi

pengawasan melekat dan fungsional mengenai:

1. Manajemen peradilan,

2. Administrasi kepegawaian,

3. Administrasi Umum,

4. Administrasi Perkara,

4. Administrasi persidangan,

5. Administrasi keuangan.

Tujuan diadakannya pengawasan adalah :

1. Agar penyelanggaraan tugas sesuai dengan perencaan dan dilaksanakan

sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan merupakan penilaian apakah

program/kegiatan yang telah dilaksanakan dapat di jadikan acuan untuk

perencanaan/pengembangan dimasa yang akan datang.

2. Mencegah sedini mungkin terjadinya In efisiensi yang mengakibatkan

pemborosan, kebocoran, atau penyimpangan dalam penggunaan wewenang, tenaga,

uang serta perlengkapan milik Negara sehingga pembinaan aparatur menghasilkan

pemerintahan yang besih, berwibawa, berdaya guna dan berhasil guna.

Landasan dibentuknya Pejabat Hakim Pengawas adalah Intruksi Presiden Nomor : 1

Tahun 1989 tentang pedoman pelaksanaan pengawasan melekat dan Keputusan Ketua

Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/080/SK/VIII/2006, tanggal 24 Agustus 2006 tentang

pedoman pelaksanaan pengawasan di lingkungan Lembaga Peradilan. Pengadilan Militer III-

14 Denpasar telah membentuk dan mengangkat Pejabat Hakim Pengawas berdasarkan

Surat Keputusan Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-Mil03/Skep/15/V/2013, tanggal 20 Mei

2013 yaitu :

31

1. Tuty Kiptiyani, SH. Letkol Laut (KH/W) Nrp.11871/P sebagai Pejabat Hakim

Pengawas Bidang Administrasi, bidang Umum, Personalia, Administrasi Penataan

Surat Keluar Masuk, Peningkatan SDM dan Kesejahteraan Pegawai.

2. Sukardiyono, SH. Mayor Chk Nrp.591675, sebagai Pejabat Hakim Pengawas

Bidang IT, Dokumentasi dan Perpustakaan serta Pelayanan Publik.

3. Untung Hudiyono, SH. Mayor Chk Nrp.581744 sebagai Pejabat Hakim

Pengawas bidang Minutasi Perkara, Pengawas dan Pengamat Putusan Pengadilan.

4. Koerniawaty Sjarif, SH.MH. Mayor Laut (KH/W) Nrp.13712/P, sebagai Pejabat

Hakim bidang Pengawas Keuangan.

32

BAB VPEMBINAAN DAN PENGELOLAAN

A. Sumber Daya Manusia1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial

Personel Pengadilan III-14 Denpasar tahun 2013 sebagai tenaga teknis

yudisial sebanyak 7 (tujuh) orang, adalah sebagai berikut :

- Pgs. Kadilmil : Apel Ginting, S.H.

Letkol Chk NRP. 1930005770667 (Hakim Militer).

- Hakim : 4 (empat) orang.

1) Tuty Kiptiyani, SH.Letkol Laut (KH/W) NRP.11871/P.

(Kimmil Gol.V)

2) Farma Nihayatul Aliyah, SH. Mayor Chk (K)

NRP.11980035580769 (Kimmil Go.VI).

3) Untung Hudiyono, SH. Mayor Chk NRP. 581744.

(Kimmil Gol.VI).

4) Koerniawaty Sjarif, SH.,MH.Mayor Laut (KH/W)

NRP. 13712/P. (Kimmil Gol. VI).

- Katera : Sunti Sundari, SH. Kapten Chk (K) NRP. 622243

(merangkap Panitera)

- Panitera : Fadhli Hanra, SH.M.Kn. Kapten Laut (KH)

NRP. 16770/P.

Dengan demikian jumlah Hakim ada 5 (lima) orang dan Panitera ada 2(dua)

orang.

2. Sumber Daya Manusia Non Teknis YudisialPersonel tenaga non teknis pada Pengadilan III-14 Denpasar tahun 2013

sebanyak 20 (dua puluh ) orang, adalah sebagai berikut :

- Pgs. Kadilmil : Apel Ginting, SH.

Letkol Chk NRP.1930005770667.

- Katera : Sunti Sundari, SH.

Kapten Chk (K) NRP. 622243.

- Kataud : Fadhli Hanra, SH. M.Kn.

Kapten Laut (KH) NRP. 16770/P

- Kaurtu : I Ketut Karda, SH.

Penata Tk.I III/d Nip.196312311986031039.

- Kaurdal : I Made Tinggal

Penata III/d Nip. 195812311983031063

33

- Ba Urdal : - I Nyoman Dharma Setyawan

Sertu NRP. 21050263690586

- Ba Taud : - Samsuddin, Sertu NRP. 21060247441085

- Taban Taud : 1) I Made Yadnya,

Kopka NRP.631024

2) I Wayan Widana

Kopda NRP.31990590430379

- Staf Taud : - I Nyoman Sidia,

Penata Muda Tk.I III/b Nip.196301011983101001

- Baban Tera : 1) Kadek Subrata, SH.

Serka NRP. 21010240610582.

2) Wiwaha Nano Putera

Sertu NRP.21050308820485.

- Staf Tera : 1) Purwodiyanto, S.H.

Sertu NRP. 21050109590486.

2) I Wayan Parna,

Penata muda III/b Nip.196610091988031001.

3) Katharina,

Penata Muda Tk.I III/b Nip.197205061992032002

4) Sri Susmawati,

Penata Muda Tk.I III/b Nip.196909041992032002

5) I Nyoman Suartika, SE

Penata Muda III/a Nip 197404052001121004.

6) I.G.A.N Wahyu Permadi

Pengatur II/c NIP. 198102192001121002.

- Staf Keuangan : - A. A. Istri Intan Prabawati, SE.

Penata Muda III/a NIP. 198610242009042005 .

(Penata laporan keuangan).

- I.G.A.A Nyoman Giri Sundari, SE.

Penata Muda III/a Nip.198810222011012009.

(Penata laporan keuangan).

Tim Teknologi Informasi :

- Penanggung jawab : Sunti Sundari, SH.

Kapten Chk (K) NRP.622243

- Redaktur : Fadhli Hanra, SH.M.Kn.

Kapten Laut (KH) NRP. 16770/P

34

- Editor : I Nyoman Darma Setyawan.

Sertu NRP.210502263690586.

- Web Administrasi : I.G.A.N Wahyu Permadi

Penata Muda III/a Nip. 198102192001121002

- Pembuat Artikel : Wiwaha Nano Putera,

Sertu NRP.21050308820485

Jumlah tenaga non teknis tersebut diatas, termasuk tenaga teknis, karena

rangkap jabatan.

Tenaga Pramubakti terdiri dari lima orang yaitu :

a. I Nyoman Dika.

b. Dede Ismail Habibi.

c. Sri Yuliowati.

d. Agung Ari Sanjaya.

e. Putu Megayasa.

Tenaga Satpam terdiri dari empat orang yaitu :

a. Romani Sugiyono.

b. I Nyoman Sukadi.

c. Moch. Ma’shum.

d. Ahmad Irfan.

Dari uraian tersebut diatas, maka jumlah seluruh sumber daya manusia di

Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebanyak 33 (tiga puluh tiga) orang, dengan

rincian sebagai berikut :

a. TNI : 14 orang

b. PNS : 10 orang

c. CPNS : - orang

d. Pramubakti/Sopir : 5 orang

e. Satpam : 4 orang

3. Promosi, Mutasi dan Pensiun.

a. PromosiDalam tahun anggaran 2013 di Dilmil III-14 Denpasar terdapat 3 (tiga)

orang personel yang mendapat promosi kenaikan pangkat yaitu :

1) Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/199 /III/2013,

tanggal 18 Maret 2013 tentang penetapan kenaikan pangkat perwira

menengah TNI AL dari Mayor ke Letkol atas nama Tuty Kiptiani Mayor Laut

(KH/W) NRP. 11871/P menjadi Letkol Laut (KH/W) Tmt 01 April 2013.

35

2) Berdasarkan Surat Keputusan Kadilmiltama Nomor :

Miltama/27/KP04.1/VI/2013, tanggal 1 Juni 2013 tentang kenaikan pangkat

Pegawai Negeri Sipil An. Anak Agung Istri Intan Prabawati, SE. Penata Muda

III/a menjadi Penata Muda Tk.I III/b NIP.198610242009042005 tmt 1 April

2013.

3) Berdasarkan Surat Keputusan Kadilmiltama Nomor :

Miltama/20/KP04.1/IV/2013, tanggal 1 April 2013 tentang kenaikan pangkat

Pegawai Negeri Sipil An. I Gusti Agung Ngurah Wahyu Permadi, SH.

Pengatur II/c menjadi Penata Muda III/a NIP.198102192001121002 Tmt 1

April 2013.

b. Mutasi dan Pensiun

Dalam tahun anggaran 2013 terjadi mutasi di lingkungan Dilmil III-14

Denpasar yaitu :

1) Berdasarkan Keputusan Dirjen Badilmiltun MARI Nomor :

51.A/DjMT/Kep/VIII/2013, tanggal 22 Agustus 2013, tentang Pemberhentian

dari jabatan lama sebagai anggota Pok Kimmil Gol.VI dan mengangkat

dalam jabatan baru sebagai anggota Pok Kimmil Gol.V Dilmil II-09 Bandung.

An. Mayor Chk Sukardiyono, SH. NRP.591675.tmt 1 Oktober 2013.

2) Berdasarkan Keputusan Dirjen Badilmiltun MARI Nomor :

68/DjMT/Kep/XI/2012, tanggal 14 Nopember 2012, tentang Pemberhentian

dari dan Pengangkatan dalam jabatan pada Pengadilan dalam lingkungan

Peradilan Militer An. Kapten Chk (K) Sunti Sundari, SH. Nrp622243. Sebagai

Katera Dilmil III-14 Denpasar Tmt 4 Januari 2013.

3) Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/40/IX/2013 tanggal 30 September 2013 Sukadar, S.H. Kapten

Laut K/H NRP 17609/P Kataud Dilmil III-14 Denpasar telah melaksanakan

mutasi menduduki jabatan baru sebagai Katera Dilmil II-10 Semarang Tmt 1

Oktober 2013.

4) Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/46/X/2013 tanggal 25 Oktober 2013 Fadhli Hanra, SH, M.Kn,

36

Kapten Laut (KH) NRP 16770/P Ka Taud Dilmil III-14 Denpasar telah

melaksanakan mutasi menduduki jabatan baru sebagai Kataud Dilmil III-14

Denpasar Tmt 8 Oktober 2013.

5) Berdasarkan Surat Perintah Kadilmiltama Nomor : Sprin/230/IX/2013

tanggal 18 September 2013 Farma Nihayatul Aliyah, SH. telah

melaksanakan mutasi menduduki jabatan baru sebagai Anggota Pok Kimmil

Gol.VI Dilmil III-14 Denpasar Tmt 19 Nopember 2013.

Dalam Tahun 2013 anggota Dilmil III-14 Denpasar belum ada yang

memasuki masa Pensiun maupun purnabakti.

4. Pengisian Jabatan StrukturalSampai saat ini pengisian jabatan struktral di Dilmil III-14 Denpasar

pengisiannya berdasarkan Surat Tugas dari Dirjen Badilmiltun maupun Sprin dari

Kadilmiltama, namun masih ada beberapa jabatan yang belum terisi secara difinitif

yaitu :

- Kadilmil III-14 Denpasar, dirangkap oleh Waka selaku Pgs.

- Kaurminradang .

- Kaurminu.

- Kaurdokpustak, dan

- Kaurminku.

Personel PNS Pengadilan Militer III-14 Denpasar ada 4(empat) orang yang telah

mengikuti Diklat Pim Tk.IV dan telah diusulkan untuk mengisi jabatan yang masih

kosong an. I Wayan Parna, S.H. Penata Muda Tk.I III/b Nip

19610091988031001,Katharina Penata Muda Tk.I III/b Nip 197205061992032001,Sri

Susmawati Penata Muda Tk.I III/b Nip 196909041992032002, I.G A N Wahyu Permadi,

S.H Penata Muda III/a Nip 198102192001121002 namun sampai saat ini belum turun

dari Mahkamah Agung RI.

5. Peningkatan SDM dan Kinerja.

a. Melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

1). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/03/II/2013, tanggal 18 Pebruari 2013 Letkol Chk Apel

Ginting, SH . NRP.1930005770667, Pgs Kadilmil III-14 Denpasar telah

mengikuti Rapat Koordinasi dan Konsultasi dari tanggal 25 s/d 27

Pebruari 2013 bertempat di ruang rapat Dilmiltama.

37

2). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/05/III/2013, tanggal 19 Maret 2013 Mayor Laut (KH/W) Tuty

Kiptiani, SH . NRP.11871/P, Anggota Pok Kimmil Gol V Dilmil III-14

Denpasar telah mengikui Pelatihan Tematik bagi Hakim dilingkungan

Peradilan Militer dari tanggal 20 s/d 23 Maret 2013 bertempat di

Kobangdikal Morokrembangan Surabaya.

3). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/06/III/2013, tanggal 25 Maret 2013, Letkol Chk Apel

Ginting, SH. NRP.1930005770667, telah mengikuti Rapat Koordinasi

dan Konsultasi dari tanggal 25 s/d 27 Maret 2013 bertempat di ruang

rapat Kantor Mahkamah Agung RI Jl. Medan Merdeka Utara No.9-13

Jakarta.

4). Dalam bulan April 2013 Dilmil III-14 Denpasar melaksanakan

sidang dari tanggal 3 April sampai dengan tanggal 24 April 2013

bertempat di Denpasar dengan jumlah perkara sebanyak 9 (sembilan)

perkara serta melaksanakan pekerjaan rutin.

5). Dalam bulan Mei 2013 Dilmil III-14 Denpasar melaksanakan

sidang dari tanggal 6 Mei sampai dengan tanggal 29 Mei 2012

bertempat di Denpasar serta melaksanakan pekerjaan rutin dan

penyelesaian putusan.

6). Dalam bulan Juni 2013 Dilmil III-14 Denpasar melaksanakan

sidang dari tanggal 17 Juni sampai dengan tanggal 27 Juni 2013

bertempat di Denpasar dengan jumlah perkara sebanyak 8 (delapan)

perkara serta melaksanakan pekerjaan rutin dan penyelesaian

putusan.

7). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/29/VI/2013, tanggal 25 Juni 2013 Sukadar, SH. Kapten

Laut (KH) Nrp.17609/P telah mengikuti Pelatihan Teknis Fungsional

Panitera di lingkungan Peradilan Militer dari tanggal 1 s/d 6 Juli 2013

bertempat di Pusdiklat Balitbang Diklat Kumdil MARI Jl.Cikopo Selatan,

Desa Sukamaju, Ciawi Kec.Megamendung Kab.Bogor Jawa Barat.

8). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmiltama Nomor :

Sprin/186/VIII/2013, tanggal 12 Agustus 2013 Sunti Sundari, SH.

Kapten Chk (K) Nrp.622243 telah mengikuti Bimbingan Teknis Panitera

38

Militer guna meningkatkan kemampuan Panitera Militer dalam

pembuatan Berita Acara Sidang dan Minutasi berkas perkara yang

berkualitas yang dilaksanakan dari tanggal 21 s/d 23 Agustus 2013

bertempat di Yogyakarta.

9). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/31/VIII/2013, tanggal 22 Agustus 2013 Apel Ginting,

SH.Letkol Chk Nrp.930005770667 Pgs.Kadilmil III-14 Denpasar Cs.6

orang telah mengikuti Bintek SOP dan Keuangan di wilayah Hukum

Dilmilti II Jakarta dan Dilmilti III Surabaya dari tanggal 28 s/d 30

Agustus 2013 bertempat di Wina Hotel Kuta Badung.

10). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/33/VIII/2013, tanggal 26 Agustus 2013 Apel Ginting,

SH.Letkol Chk Nrp.930005770667 Pgs.Kadilmil III-14 Denpasar

melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan Dirjen Badilmiltun

MARI dan Ka BUA masalah pagu Dipa dan personel dari tanggal 2 s/d

3 September dan mengikuti Bintek Hakim Militer dari tanggal 4 s/d 6

September 2013 bertempat di Pusdiklat Mahkamah Agung RI.

11) . Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/36/IX/2013, tanggal 3 September 2013 Apel Ginting,

SH.Letkol Chk Nrp.930005770667 Pgs.Kadilmil III-14 Denpasar Cs.6

orang telah melaksanakan sidang di Mataram dari tanggal 10 s/d 13

September 2013 bertempat di PTUN Mataram.

12). Berdasarkan Surat Tugas Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Ratgas/37/IX/2013, tanggal 16 September 2013 Samsuddin,

S.H. Sertu NRP 21060247441085 Ba Taud Dilmil III-14 Denpasar telah

melaksanakan Diklat Program Percepatan Akuntanbilitas Keuangan

Pemerintah (PPAKP) pada tanggal 23 September s/d 12 Oktober 2013

bertempat di Hotel Mercure Bali Harvestlan Kuta Jl. By Pass Ngurah

Rai No 8 Simpang Siur Kuta Badung

13). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/38/IX/2013, tanggal 18 September 2013 Sri Susmawati

Penata Muda TK. I/ IIIb NIP 196909041992032002 Staf Kepaniteraan

Dilmil III-14 Denpasar telah melaksanakan Diklatpim TK. IV dari tanggal

39

30 September s/d 8 Nopember 2013 bertempat di Pusdiklat Mahkamah

Agung Jl. Cikopo Selatan Desa Suka Maju Ciawi Kec. Megamendung

Kab. Bogor Jawa Barat.

14). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/39/IX/2013, tanggal 18 September 2013 I.G.A.N. Wahyu

Permadi, S.H. Penata Muda III/a NIP 198102192001121002 Staf

Kepaniteraan Dilmil III-14 Denpasar telah melaksanakan Diklatpim TK.

IV dari tanggal 30 September s/d 8 Nopember 2013 bertempat di

Pusdiklat Mahkamah Agung Jl. Cikopo Selatan Desa Suka Maju Ciawi

Kec. Megamendung Kab. Bogor Jawa Barat.

15). Berdasarkan Surat Tugas Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Ratgas/39a/IX/2013, tanggal 16 September 2013 Purwodiyanto,

S.H. Sertu NRP 21050109590486 Baban tera Dilmil III-14 Denpasar

telah melaksanakan Diklat Program Percepatan Akuntanbilitas

Keuangan Pemerintah (PPAKP) pada tanggal 23 September s/d 12

Oktober 2013 bertempat di Hotel Mercure Bali Harvestlan Kuta Jl. By

Pass Ngurah Rai No 8 Simpang Siur Kuta Badung.

16). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/42/X/2013, tanggal 01 Oktober 2013 Apel Ginting, SH.

Letkol Chk Nrp.1930005770667 Cs.2 Orang telah mengikuti Bimbingan

Teknis Penghapusan alih Fungsi BMN Wilayah Hukum Pengadilan

Militer Tinggi III Surabaya yang dilaksanakan dari tanggal 2 s/d 4

Oktober 2013 bertempat di Hotel Aryaduta Manado Jl.Pire Tendean,

Boulevard Manado.

17). Berdasarkan Surat Tugas Kadilmiltama Nomor : W3-

Mil03/Ratgas/43/X/2013, tanggal 10 Oktober 2013 I Ketut Karda, SH.

Penata Tk.I III/d Nip.196312311986031039 telah mengikuti Diklat

Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Angkatan V Tahun 2013 yang

dilaksanakan dari tanggal 16 s/d 29 Oktober 2013 bertempat di

Kampus Badan Litbang Diklat Kumdil MARI Jl. Cikopo Selatan Desa

Sukamaju Kec.Megamendung Bogor Jawa Barat.

40

18). Berdasarkan Surat Tugas Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Ratgas/44/X/2013, tanggal 17 Oktober 2013 Apel Ginting,

SH.Letkol Chk Nrp.930005770667 Pgs.Kadilmil III-14 Denpasar Cs.2

orang telah mengikuti Pembinaan Bidang Teknis dan Administrasi

Justisial yang dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2013 bertempat di

Holiday Inn Resort Baruna Bali Jl.Wana Segara No.33 Tuban Badung.

19). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/45/X/2013, tanggal 25 Oktober 2013 Sunti Sundari, SH.

Kapten Chk (K) Nrp.622243 Katera Dilmil III-14 Denpasar Cs.2 orang d

telah mengikuti Bintek Penyusunan TOR dan RAB yang akurat dalam

rangka perencanaan anggaran guna Optimalisasi Penyerapan Wilayah

Hukum Dilmilti III Surabaya yang dilaksanakan dari tanggal 30 Oktober

s/d 01 Nopember 2013 bertempat di Hotel Jambuluwuk Batu Malang

Jawa Timur.

20). Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/47/X/2013, tanggal 1 Nopember 2013 Fadhli Hanra, SH,

M.Kn. Kapten Laut (KH) Nrp.16770/P Kataud Dilmil III-14 Denpasar

telah mengikuti pelatihan Aplikasi SIADMIL yang dilaksanakan dari

tanggal 6 s/d 7 Nopember 2013 bertempat di Dirjen Badilmiltun MARI

Jl.Jendral Ahmad Yani Cempaka Putih Jakarta Pusat.

21). Berdasarkan Surat Tugas Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Ratgas/48/XI/2013, tanggal 20 Nopember 2013 Sunti Sundari,

SH. Kapten Chk (K) Nrp.622243 Cs. 1 orang telah mengikuti Pelatihan

Konsolidasi dan Asistensi (SAKIP) dari tanggal 20 s/d 22 Nopember

2013 bertempat di Hotel Puri Ayu Jl.PN.Sudirman Denpasar.

22) Berdasarkan Surat Perintah Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Sprin/50/XI/2013, tanggal 22 Nopember 2013 Apel Ginting SH.

Letkol Chk Nrp.1930005770667, Pgs. Kadilmil III-14 Denpasar Cs 2

Orang telah melaksanakan kegiatan Bintek Pengelolaan Sistem

Informasi Administrasi Perkara dari tanggal 27 s/d 29 Nopember 2013

bertempat di Grand Inna Hotel Kuta-Bali.

23) Berdasarkan Surat Tugas Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil03/Ratgas/52/XII/2013, tanggal 12 Desember 2013 Sunti Sundari,

SH. Kapten Chk (K) Nrp.622243 Cs. 3 orang telah mengikuti Rapat

Koordinasi Penyusunan Renstra MARI Thun 2015 s/d 2019, dari

41

tanggal 22 s/d 24 Desember 2013 bertempat di Pusdiklat Kumdil

Mahkamah Agung RI Jl. Cikopo Selatan Desa Sukamaju

Kec.Megamendung Bogor-Jawa Barat

Disamping itu juga diberikan kesempatan kepada seluruh anggota

untuk meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan formal maupun

non formal baik biaya sebdiri maupun beasiswa.

b. Remunerasi

Setiap anggota diberikan remunerasi sesuai dengan haknya setiap

bulan tepat pada waktunya sebagaimana ketentuan yang berlaku untuk

meningkatkan prestasi kerja.

c. Rolle Model

Berdasarkan Surat Keputusan Kadilmil III-14 Denpasar Nomor : W3-

Mil.03/Skep/24/XII/2013 tentang tim penilaian personel (ROLLE MODEL)

telah dibentuk tim penilai bagi personel yang memiliki prestasi dan dedikasi

kerja, adapun tim yang ditunjuk adalah:

1). Koerniawaty Syarief, SH.MH. Mayor Laut (KH/W) NRP 13712/P

sebagai kordinator.

2). Sunti Sundari, SH. Kapten Chk (K) NRP 622243 sebagai anggota

3). Fadhli Hanra, SH.,M.Kn.Kapten Laut (KH) NRP 16770/P sebagai

anggota.

Setiap anggota untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan kerja

diberikan penilaian dari bulan Januari s/d Desember 2013, diumumkan pada

akhir tahun serta diberikan apresiasi dan penghargaan berupa piagam dan

barang bagi yang menunjukkan prestasi kerja yang paling tinggi, sehingga

diharapkan para anggota dapat berlomba meningkatkan prestasi kerjanya.

Dari hasil penilaian untuk tahun 2013 Pegawai atau Staf yang berprestasi

yang dinilai yaitu : Prilaku, Kinerja, Absensi, Loyalitas dan Kepribadian maka

penilai menjatuhkan kepada Sertu Purwodyanto, SH. Sehingga Pimpinan

memberikan penghargaan berupa piagam dan kenang-kenangan berupa

barang.

d. Absensi, Cuti dan Ijin.

Untuk mengecek kehadiran setiap anggota dibuatkan absen manual

maupun elektrik sebagai kontrol bagi anggota yang tidak masuk kantor.

Cuti diberikan kepada anggota sesuai dengan haknya selama 12 hari kerja

dan dipotong cuti bersama dan ijin diberikan sesuai dengan ketentuan dan

kebutuhan yang bersangkutan.

42

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana.

Usaha peningkatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Militer ditempuh

dengan jalan meningkatkan semua aspek kegiatan dalam organisasi yang meliputi aspek

kegiatan organisasi yang meliputi kelembagaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan

fasilitas lainnya.

Kelancaran, ketertiban dan kesempurnaan dalam melaksanakan tugas Pengadilan

Militer III-14 Denpasar sebagian besar ditentukan oleh kelancaran dan ketertiban jalannya

administrasi perkantoran dari masing-masing unit kerja yang berada didalamnya.

Dalam rangka menuju tertib administrasi perlengkapan perlu memperhatikan tahapan-

tahapan dalam siklus perlengkapan meliputi : perencanaan dan penentuan kebutuhan,

penyimpanan, pemeliharaan penghapusan serta terselenggaranya pengendalian terhadap

kekayaan negara. Salah satunya dengan pengadministrasian yang lebih tertib dan akuntable

melalui aplikasi SABMN (Sistem Akuntansi Barang Milik Negara) yang telah dijalankan oleh

Pengadilan Agama Denpasar selaku UAKPB (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang) dan

laporannya dikoordinasi oleh Pengadilan Tinggi Denpasar, disampaikan secara periodik per

semester ke Pengadilan Tinggi Denpasar selaku UAPPB-W (Unit Akuntansi Pembantu

Pengguna Barang Wilayah). Dalam pengelolaan sarana dan prasarana Pengadilan Militer III-

14 Denpasar akan melaporkan sebagai berikut :

1. Sarana dan Prasarana GedungSarana dan prasarana gedung yang meliputi aset tetap barang milik Negara yang

terdiri dari tanah, gedung dan bangunan kantor permanen dengan luas 1.365 M2 yang

digunakan oleh Pengadilan Militer III-14 Denpasar adalah milik Mahkamah Agung RI

Eks Kantor Pengadilan Tinggi Denpasar namun masih dipertanggung jawabkan oleh

Pengadilan Tinggi Denpasar karena Pengadilan Militer III-14 Denpasar belum menerima

dokumen pendukungnya dari Pengadilan Tinggi Denpasar. Sedangkan untuk rumah

dinas baik rumah dinas Kadilmil maupun para Hakim sampai sampai saat ini belum ada

sehingga Kadilmil dan para Hakim menempati rumah kontrakan di luar.

2. Sarana dan Prasarana fasilitas Kantora. Belanja Barang

Bahwa pada tahun 2013 Pengadilan Militer III-14 Denpasar telah

melaksanakan Program Dukungan Manajemen dan Palaksanaan Tugas teknis

lainnya sebagai berikut :

1) Penyelenggaraan Oprasional dan Pemeliharaan Perkantoran :

a) Pengadaan Pakaian Dinas pegawai Rp 44.220.000,-

43

b) Pengadaan Pakaian Pramubakti dan Satpam Rp 3.950.000,-

c) Langganan Daya dan Jasa :

- Listrik Rp 49.080.000,-

- Telepon Rp 7.200.000,-

- Air Rp 9.000.000,-

d) Belanja Operasional Perkantoran dan Rp 302.890.000,-

Pimpinan

2) Rapat-rapat koordinasi/kerja/pimpinan kelompok kerja/konsultasi

- Belanja perjalanan biasa dalam rangka Rp 24.540.000,-

konsultasi

3) Sewa rumah Dinas Pimpinan Rp 24.000.000,-

4) Pemeliharaan Perkantoran :

a) Perawatan Gedung Kantor Rp 31.000.000,-

b) Perawatan Kendaraan Roda 4 Rp 37.555.000,-

c) Perawatan Kendaraan Roda 2 Rp 9.720.000,-

d) Perawatan Inventaris Kantor Rp 11.755.000,-

b. Belanja ModalBahwa pada tahun 2013 Pengadilan Militer III-14 Denpasar telah

melaksanakan Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Mahkamah Agung sebagai berikut :

- Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Peradilan Tingkat

Banding dan Tingkat Pertama :

a) Perangkat dan aplikasi sistem administrasi Rp 100.000.000,-

perkara Peradilan Militer

b) Perangkat pengolah data dan komunikasi

- Komputer 1 unit Rp 8.900.000,-

- Laptop Rp 15.000.000,-

- Printer Rp 3.520.000,-

c) Peralatan dan fasilitas perkantoran

- Ac Rp 72.580.000,-

- Meubeler Rp 27.580.000,-

c. Belanja Pegawai

Bahwa pada tahun 2013 Pengadilan Militer III-14 Denpasar telah

melaksanakan Program Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya Mahkamah Agung sebagai berikut :

44

- Pembayaran gaji dan tunjangan :

a) Pembayaran gaji dan tunjangan Rp 809.938.000,-

b) Pembayaran tunjangan pejabat Rp 1.266.000.000,

negara/Hakim

C. Pengelolaan KeuanganPengadilan Militer III-14 Denpasar memiliki 2(dua) DIPA yaitu dari Dirjen

Badilmiltun Mahkamah Agung RI dan BUA Mahkamah Agung RI terdiri dari :

1. DIPA No : 0671/005.01.2.01/20/2011 (Badan Urusan Administrasi)

a) Belanja PegawaiPagu : Rp. 2.075.938.000,-

Realisasi : Rp. 2.040.325.814,-

Sisa : Rp. 35.612.186,-

b) Belanja BarangPagu : Rp. 559.110.000,-

Realisasi : Rp. 544.623.735,-

Sisa : Rp. 14.486.265,-

c) Belanja ModalPagu : Rp. 200.000.000,-

Realisasi : Rp. 198.456.000,-

Sisa : Rp. 1.544.000,-

2. DIPA No : 0671/005.05.2.01/20/2011 (Dirjen Badilmiltun)

- Belanja BarangPagu : Rp. 46.750.000,-

Realisasi : Rp. 44.002.725,-

Sisa : Rp. 2.747.275,-

Perincian penggunaan DIPA 2013 terlampir.

D. Pengelolaan Administrasi

1. Administrasi PerkaraUntuk mewujudkan peradilan yang mandiri sesuai dengan peraturan yang

berlaku, penyelenggaraan tertib administrasi perkara merupakan bagian dari court of law

yang mutlak harus dilaksanakan oleh semua aparat peradilan. Ciri-ciri court of law

adalah pelaksanaan Hukum Acara dan minutasi dengan baik dan benar, tertib dalam

45

melaksanakan administrasi perkara dan putusan dilakasanakan sendiri oleh pengadilan

yang memutus perkara tersebut. Hal ini penting agar peradilan di Indonesia mempunyai

kesamaan pola tindak, pola pikir atau dalam istilah peradilan disebut dengan legal frame

work and unified lega; opinion.

Mengingat luas lingkup tugas dan beban berat pekerjaan yang harus

dilaksanakan pengadilan, maka perlu adanya perhatian yang besar terhadap tata cara

dan pelaksanaan pengelolaan administrasi pengadilan. Oleh karena itu

penyelenggaraan administrasi pengadilan dalam undang undang dibedakan

menurut jenisnya dan dipisahkan penanganannya, walaupun dalam rangka

koordinasi pertanggungjawaban tetap dibebankan kepada seorang pejabat, yaitu

Panitera.

Untuk melaksanakan tertib administrasi di Pengadilan dan dalam rangka

penyelenggaraan administrasi peradilan yang seragam, baik dan tertib, Mahkamah

Agung RI telah mengeluarkan surat keputusan yang menetapkan pola-pola

pembinaan dan mengendalian administrasi perkara (Pola bindalmin) yaitu

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/001/SK/I/1991.

Pola Bindalmin yang diatur oleh surat Keputusan tersebut memuat lima hal pokok

sebagai berikut :

a. Pola Prosedur Penyelenggaraan Administrasi pada Pengadilan Militer III-14

Denpasar.

1) Penerimaan Berkasa) Pencatatan dan Penelitian Perkara Tingkat Pertama.

(1) Petugas pada Tata Usaha setelah menerima berkas perkara

meneruskannya kepada Kepala Pengadilan Militer (Kadilmil) untuk

diketahui. Kadilmil melanjutkan kepada Kepala Kepaniteraan

(Katera) untuk dicatat dalam buku register perkara oleh Pemegang

Buku Register.

(2) Katera meneliti kelengkapan berkas perkara, bila ada

kekurangan dilaporkan kepada Kadilmil.

(3) Setelah Kadilmil menerima laporan dari Katera, selanjutnya

segera meneliti dan mempelajari berkas perkara berikut

lampirannya, untuk mengetahui apakah berkas perkara tersebut

termasuk wewenang Pengadilan yang dipimpinnya.

(4) Dalam hal Kadilmil berpendapat bahwa Pengadilan Militer

yang dipimpinya tidak berwenang memeriksa perkara tersebut

46

karena terdakwa telah berubah kepangkatanya dari pama menjadi

pamen atau berdasarkan ketentuan Undang-undang terdakwa

bukan merupakan yustisiable Peradilan Militer, maka ia segera

mengembalikan berkas perkara berikut lampiranya kepada

Oditurat Militer semula dengan suatu penetapan.

(5) Dalam hal Kadilmil berpendapat bahwa Pengadilan Militer

yang dipimpinya tidak berwenang memeriksa perkara tersebut

karena tempat kkejadian perkara dan kesatuan terdakwa tidak

berada dalam daerah hukumanya, Kadilmil segera

mengembalikan berkas perkara berikut lampiranya kepada

Oditurat Militer semula dengan perintah agar perkara tersebut

dilimpahkan kepada Pengadilan Militer lain yang berwenang.

Pengembalian berkas perkara tersebut dilakukan oleh Kadilmil

dengan suatu penetapan ; dan dalam hal terdakwa telah

berpindah tugas ketempat lain diluar daerah hokum Pengadilan

Militer yang dipimpinya, Kadilmil dapat mengembalikan berkas

perkara kepada Oditurat Militer semula dengan perintah agar

perkara tersebut dilimpahkan kepada Pengadilan Militer lain yang

daerah hukumnya meliputi tempat kesatuan terdakwa, dengan

memperhatikan ketentuan pasal 10 UU No. 31 tahun 1997 beserta

penjelasanya.

(6) Pemegang Buku Register mencatat perkara pidana dalam buku

register induk pidana dilaksanakan dengan berurutan dengan

mencantumkan nomor perkara, huruf K untuk Kejahatan, singkatan

nama Pengadilan, singkatan matra dari Terdakwa, bulan

pencatatan dengan angka romawi dan tahun dengan angka arab.

(7) Pemegang Buku Register mencatat perkara Pelanggaran Lalu

Lintas (Lalin) dalam buku register induk pelanggaran Lalin,

dilaksanakan dengan berurutan dengan mencantumkan nomor

perkara, huruf P untuk Pelanggaran, singkatan nama Pengadilan,

singkatan matra dari Terdakwa, bulan pencatatan dengan angka

romawi dan tahun dengan angka arab.

(8) Pemegang buku register mencatat semua kegiatan yang

berkenaan dengan perkara termasuk upaya hukum dan

pelaksanaan putusan ke dalam buku register yang bersangkutan.

b) Pencatatan dan Penelitian Perkara yang dimintakan Banding.

47

(1) Permohonan banding dapat diajukan kepada Pengadilan

Militer Tinggi oleh Terdakwa atau Kuasa Hukumnya yang diberikan

kuasa khusus untuk itu dan atau oleh Oditur melalui Pengadilan

Militer yang memutus.

(2) Panitera Pengadilan Militer setelah menerima permohonan

Banding wajib membuat Akta Permohonan Banding yang

ditandatangani oleh Panitera dan Pemohon Banding. Akta tersebut

diteruskan ke Urusan Administrasi Perkara dan Persidangan

(Urminradang) untuk dicatat dalam register perkara dan selanjutnya

dilekatkan pada berkas perkara.

(3) Permohonan banding diajukan dalam tenggang waktu 7

(tujuh) hari sesudah putusan dijatuhkan, atau dalam tenggang

waktu 7 (tujuh) hari sesudah putusan diberitahukan kepada

Terdakwa yang tidak hadir dalam pengucapan putusan. Dalam hal

perkara desersi yang diperiksa dan diputus tanpa hadirnya

Terdakwa diajukan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari sesudah

putusan diumumkan pada papan pengumuman pengadilan.

(4) Apabila permohonan banding diajukan setelah lewat waktu yang

ditetapkan di atas maka Panitera membuat Akta Penolakan

Permohonan Banding dan Akta Putusan Telah Memperoleh

Kekuatan Hukum Tetap. Akta-akta tersebut dicatat pada buku

register. Selanjutnya berkas perkara tetap diajukan ke Pengadilan

Tingkat Banding.

(5) Panitera wajib memberitahukan permohonan banding dari pihak

yang satu kepada pihak yang lainnya, dan Panitera membuat Akta

pemberitahuan permohonan banding.

(6) Pemohon Banding tidak diwajibkan menyerahkan Memori

Banding, tetapi selama Pengadilan Tingkat Banding

belum memulai memeriksa perkara, baik Terdakwa

atau Kuasa Hukumnya maupun Oditur dapat menyerahkan

Memori Banding atau Kontra Memori Banding kepada Pengadilan

Militer Tinggi III yang telah memutus perkaranya dalam Tingkat

Pertama untuk dilanjutkan kepada Pengadilan Tingkat Banding.

(7) Tanggal penerimaan Memori Banding dan Kontra Memori

Banding oleh Panitera dicatat dan salinannya disampaikan kepada

pihak yang lain dengan membuat Akta Penerimaan

48

Memori Banding dan Akta Penerimaan Kontra Memori Banding.

(8) Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum

berkas perkara dikirimkan kepada Pengadilan Tingkat Banding,

Panitera wajib memberikan kesempatan kepada Terdakwa atau

Kuasa Hukumnya maupun Oditur untuk mempelajari

berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Militer yang

menerima permohonan banding. Pemberitahuan untuk

mempelajari berkas perkara dilakukan dengan surat panggilan

pemberitahuan kepada Terdakwa dan Oditur dengan

tembusan kepada Atasan Yang Berhak Menghukum (Ankum)

Terdakwa.

(9) Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari tersebut pemohon

banding tidak menggunakan kesempatan yang diberikan, berkas

perkara tetap dikirimkan kepada Pengadilan Tingkat Banding.

(10) Setelah Terdakwa atau Kuasa Hukumnya maupun Oditur

mempelajari berkas perkara maka Panitera membuat Akta telah

mempelajari berkas perkara.

(11) Dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak permohonan

banding diajukan, berkas perkara banding berupa bundel "A" dan

bundel "B" harus sudah dikirim ke Pengadilan Tingkat Banding.

(12) Selama perkara banding belum diputus oleh Pengadilan

Tingkat Banding, permohonan banding dapat dicabut

sewaktu-waktu dan dalam hal sudah dicabut t idak boleh

dia jukan permohonan banding lagi. Apabila pencabutan tersebut

dilakukan pada waktu perkara sudah diperiksa tetapi

belum diputus, pemohon dibebani membayar b iaya

perkara yang sudah dikeluarkan oleh Pengadilan Tingkat

Banding.

(13) Atas pencabutan tersebut Panitera membuat Akta

Pencabutan Permohonan Banding yang ditandatangani

oleh Panitera, pihak pencabut dan diketahui oleh Kadilmil. Akta

tersebut dikirimkan ke Pengadilan Tingkat Banding.

(14) Panitera wajib memberitahukan pencabutan permohonan

banding dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Untuk itu

Panitera membuat Akta Pemberitahuan Pencabutan Permohonan

Banding.

49

(15) Dalam hal Pengadilan Tingkat Pertama telah menerima

Salinan Putusan Pengadilan Tingkat Banding, Panitera segera

membuat surat panggilan untuk memberitahukan isi

putusan kepada Oditur dan Terdakwa. Setelah isi putusan

diberitahukan, Panitera membuat Akta Pemberitahuan Isi Putusan

Banding.

(16) Dalam hal Terdakwa bertempat tinggal di daerah hukum

Pengadilan Tingkat Pertama lain, Panitera meminta

bantuan kepada Panitera Pengadilan tersebut untuk

memberitahukan isi putusan banding kepada Terdakwa, dan untuk

itu Panitera yang melaksanakan pemberitahuan putusan harus

membuat Akta Pemberitahuan isi Putusan Banding.

(17) Dalam hal Terdakwa tidak diketahui tempat tinggalnya atau

sudah tidak berstatus militer dan tidak diketahui tempat tinggalnya

atau bertempat tinggal di luar negeri, Panitera memberitahukan

putusan melalui Kepala Desa atau Pejabat atau melalui

Perwakilan Republik Indonesia di tempat Terdakwa biasa

bertempat tinggal.

(18) Dalam ha l upaya di atas be lum berhasi l , Pan itera

memanggil dan memberitahukan putusan melalui 2 (dua)

buah surat kabar yang terbit di daerah hukum Pengadilan

Tingkat Pertama atau daerah hukum yang berdekatan.

(19) Dalam hal upaya pengumuman pertama belum berhasil,

Panitera memanggil dan memberitahukan putusan untuk

kedua kali melalui 2 (dua) buah surat kabar setelah 14 (empat

belas) hari dari pengumuman yang pertama.

(20) Panitera memberikan petikan putusan Pengadilan kepada

Terdakwa atau Penasehat Hukumnya dan Oditur segera setelah

putusan diucapkan.

(21) Salinan Putusan pengadilan diberikan kepada Perwira

Penyerah Perkara, Oditur, Polisi Militer dan Ankum, sedangkan

kepada Terdakwa atau Penasehat Hukumnya diberikan

atas permintaan.

(22) Dalam hal terhadap putusan banding tidak diajukan

permohonan kasasi, Panitera membuat Akta Putusan

Telah Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap.

50

(23) Pemegang buku register mencatat dengan cermat dalam

register terkait, semua kegiatan perkara yang berkenaan dengan

perkara banding dan pelaksanaan putusan, selanjutnya dicatat ke

dalam buku register induk yang bersangkutan.

c) Pencatatan dan Penelitian Perkara yang dimintakan Kasasi(1) Permohonan kasasi dapat diajukan oleh Terdakwa atau

Kuasa Hukumnya yang diberi kuasa khusus untuk itu maupun oleh

Oditur kepada Panitera Pengadilan yang te lah

memutus perkaranya pada Tingkat Pertama atau Tingkat

Banding.

(2) Permohonan tersebut diajukan dalam waktu 14 (empat

belas) har i sete lah putusan yang d imintakan Kasasi

i tu diberitahukan/ diucapkan.

(3) Panitera setelah menerima permohonan Kasasi perkara

p idana wa j ib membuat Ak ta Permohonan Kasas i

yang ditandatangani oleh Panitera dan Pemohon Kasasi. Akta

tersebut diteruskan ke Urminradang untuk dicatat dalam

register perkara oleh pemegang buku register dan

selanjutnya dilekatkan pada berkas perkara.

(4) Panitera wajib memberitahukan adanya permohonan Kasasi

dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.

(5) Apabila tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah

putusan banding diberitahukan, Terdakwa atau Oditur

tidak mengajukan permohonan Kasasi, maka yang

bersangkutan dianggap menerima putusan banding dan

Panitera wajib membuat Akta Putusan Telah Memperoleh

Kekuatan Hukum Tetap. Apabila Terdakwa atau Oditur sesudah

itu mengajukan permohonan kasasi , Pan i tera membuat

Akta Ter lambat Mengajukan Permohonan Kasasi, Akta

tersebut dicatat dalam buku register.

(6) Pemohon Kasasi wajib mengajukan memori kasasi yang

memuat alasan-alasannya dan memori kasasi tersebut

harus sudah diserahkan kepada Panitera yang bersangkutan

dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung mulai hari

berikutnya sesudah mengajukan permohonan kasasi.

51

(7) Apabila pemohon kasasi adalah Terdakwa yang kurang

memahami hukum, Panitera wajib menanyakan apakah alasan

pemohon mengajukan kasasi. Selanjutnya Panitera menuangkan

alasan-alasan tersebut dalam memori kasasi.

(8) Panitera wajib membuat Akta Penerimaan Memori Kasasi

yang ditandatangani oleh Panitera dan Pemohon.

(9) Jika memori kasasi diserahkan oleh Pemohon setelah

lewat tenggang waktu yang ditentukan, Panitera membuat Akta

Terlambat Menyerahkan MemoriKasasi dan dilekatkan dalam

berkas perkara.

(10) Panitera wajib menyampaikan salinan memori kasasi yang

diajukan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya dan pihak lain

itu berhak mengajukan kontra memori kasasi dalam waktu paling

lambat 14 (empat belas) hari setelah diterimanya salinan memori

kasasi. Selanjutnya Panitera wajib menyampaikan salinan kontra

memori kasasi kepada pemohon kasasi.

(11) Panitera wajib membuat Akta Penerimaan Kontra Memori

Kasasi yang ditandatangani oleh Panitera dan yang mengajukan

kontra memori kasasi.

(12) Dalam hal pemohon kasasi tidak menyerahkan memori

kasasi, Panitera harus membuat Akta Tidak Mengajukan Memori

Kasasi.

(13) Terhadap perkara yang diancam dengan pidana penjara

paling lama I (satu) tahun dan/atau diancam pidana denda, atau

permohonan kasasi yang tidak memenuhi syarat-syarat

formal, Kepala Pengadilan Tingkat Pertama membuat Penetapan

sebagai keterangan bahwa permohonan kasasi tidak dapat

diterima (Formulir Model : 38a). Selanjutnya Panitera

mengirimkan penetapan tersebut kepada Ketua Mahkamah

Agung, Oditur dan Terdakwa.

(14) Setelah Pengadilan Tingkat Pertama atau Tingkat Pertama

dan Terakhir menerima permohonan kasasi dan memori kasasi,

Panitera Pengadilan yang bersangkutan wajib segera

mengirimkan berkas perkara kepada Ketua Mahkamah Agung

paling lambat 14 (empat belas) hari setelah tenggang waktu

penyerahan memori kasasi. Surat pengantar dari

52

pengadilan tersebut dengan tembusan kepada Dirjen

Badilmiltun dan Kadilmiltama.

(15) Apabila dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari

sesudah pengajuan permohonan kasasi, salah satu pihak

menyerahkan tambahan memori kasasi atau tambahan kontra

memori kasasi, Panitera Pengadilan yang bersangkutan wajib

membuat akta penerimaan tambahan memori kasasi atau akta

penerimaan tambahan kontra memori kasasi dan selanjutnya

mengirimkan secara tersendiri kepada Ketua Mahkamah Agung.

(16) Dalam hal permohonan kasasi diajukan oleh Terdakwa yang

berada dalam tahanan, Panitera segera membuat laporan kasasi

kepada Ketua Mahkamah Agung untuk menentukan status

penahanan Terdakwa, dengan memperhatikan SEMA Nomor 3

Tahun 1987.

(17) Selama perkara kasasi belum diputus oleh Mahkamah Agung,

permohonan kasasi dapat dicabut sewaktu - waktu dan dalam hal

sudah dicabut tidak boleh diajukan permohonan kasasi lagi. Apabila

pencabutan permohonan kasasi dilakukan sebelum berkas perkara

dikirim ke Mahkamah Agung, berkas tersebut tidak dikirim ke

Mahkamah Agung.

(18) Atas pencabutan tersebut Panitera membuat Akta

Pencabutan Permohonan Kasasi yang ditandatangani oleh

Panitera dan Pemohon Kasasi. Akta tersebut dikirim ke Mahkamah

Agung dengan tembusan kepada Pengadilan Tingkat Banding.

(19) Pencabutan permohonan kasasi harus diberitahukan kepada pihak

lainnya, untuk itu Panitera membuat Akta Pemberitahuan

Pencabutan Permohonan Kasasi.

(20) Dalam hal perkara telah diputus oleh Mahkamah Agung

maka berdasarkan salinan putusan Panitera membuat surat

panggilan untuk memberitahukan isi putusan kepada Oditur dan

Terdakwa. Setelah isi putusan diberitahukan, Panitera membuat

Akta Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi.

(21) Dalam hal Terdakwa tidak diketahui tempat tinggalnya atau

sudah tidak berstatus militer dan tidak diketahui tempat tinggalnya, atau

bertempat tinggal di luar negeri, Panitera memberitahukan putusan

melalui Kepala Desa atau Pejabat atau melalui Perwakilan Republik

53

Indonesia di tempat Terdakwa biasa bertempat tinggal.

(21) Dalam hal upaya di atas belum berhasil, Panitera

memanggil dan memberitahukan putusan melalui 2 (dua) buah

surat kabar yang terbit di daerah hukum Pengadilan Tingkat

Pertama atau daerah hukum yang berdekatan.

(22) Dalam hal upaya pengumuman pertama belum berhasil,

Panitera memanggil dan memberitahukan putusan untuk kedua kali

melalui 2 (dua) buah surat kabar setelah 14 (empat belas) hari dari

pengumuman yang pertama dengan menyatakan bahwa putusan

telah mempunyai kekuatan hukum tetap pada pengumuman.

Untuk hal ini Panitera membuat berita acara pemuatan

pengumuman.

(23) Salinan putusan Kasasi diberikan kepada Perwira Penyerah

Perkara, Oditur, Polisi Militer dan Ankum, sedangkan kepada

Terdakwa atau Penasehat Hukumnya diberikan atas permintaan

(24) Pemegang buku register mencatat dengan cermat dalam

register terkait, semua kegiatan perkara yang berkenaan dengan

perkara kasasi, dan pelaksanaan putusan ke dalam buku register

induk yang bersangkutan.

d) Pencatatan dan Penelitian Perkara yang dimintakan Kasasi DemiKepentingan Hukum.

(1) Demi kepentingan hukum terhadap semua putusan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan lain selain dari

Mahkamah Agung dapat diajukan satu kali permohonan kasasi demi

kepentingan hukum oleh Oditur Jenderal (Orjen).

(2) Permohonan kasasi demi kepentingan hukum diajukan

secara tertulis oleh Orjen kepada Mahkamah Agung melalui

Panitera Pengadilan yang memutus perkara pada Tingkat Pertama

atau Tingkat Pertama dan Terakhir, disertai risalah yang memuat

alasan permintaan. Panitera membuat Akta Penerimaan Risalah

Kasasi Demi Kepentingan Hukum.

(3) Salinan risalah sebagaimana dimaksud di atas, oleh Panitera

segera disampaikan kepada pihak yang berkepentingan untuk

diketahui.

(4) Kepala Pengadilan segera meneruskan permintaan

54

dimaksud kepada Mahkamah Agung.

(5) Dalam hal perkara telah diputus oleh Mahkamah Agung maka

berdasarkan salinan putusan kasasi demi kepentingan hukum,

Panitera membuat surat panggilan untuk memberitahukan isi putusan

kepada Orjen dan Terdakwa, selanjutnya setelah isi putusan

diberitahukan, Panitera membuat Akta Pemberitahuan isi Putusan

Kasasi Demi Kepentingan Hukum.

(6) Dalam hal Terdakwa bertempat tinggal di daerah hukum

Pengadilan Tingkat Pertama lain, Panitera meminta bantuan

kepada Panitera Pengadilan tersebut untuk memberitahukan isi

Putusan Kasasi Demi Kepentingan Hukum kepada Terdakwa,

Panitera yang melaksanakan pemberitahuan putusan membuat

Akta Pemberitahuan Isi Putusan Demi Kepentingan Hukum.

e) Pencatatan dan Penelitian Perkara yang dimintakanPeninjauan Kembali.

(1) Terhadap putusan Pengadilan - yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas atau lepas dari

segala tuntutan hukum, dapat diajukan permintaan Peninjauan

Kembali oleh Terpidana atau Ahli warisnya kepada Mahkamah

Agung.

(2) Terhadap putusan Pengadilan yang menyatakan dakwaan

terbukti tetapi tidak diikuti oleh suatu pemidanaan dan telah

memperoleh kekuatan hukum tetap, Oditur dapat mengajukan

permintaan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.

(3) Panitera Pengadilan yang memutus perkara pada Tingkat

Pertama atau Tingkat Pertama dan terakhir, setelah menerima

permohonan Peninjauan Kembali wajib membuat Akta

Permohonan Peninjauan Kembali yang ditandatangani oleh

Panitera dan Pemohon. Akta tersebut diteruskan ke Urminra untuk

dicatat oleh pemegang buku register dalam register pencara dan

selanjutnya dilekatkan pada berkas perkara.

(4) Apabila pemohon Peninjauan Kembali adalah Terpidana yang

kurang memahami hukum, Panitera wajib menanyakan apakah

alasan pemohon mengajukan Peninjauan Kembali. Selanjutnya

Panitera menuangkan alasan-alasan tersebut dalam surat

permintaan Peninjauan Kembali.

55

(5) Setelah menerima berkas permintaan Peninjauan Kembali,

Panitera segera menyerahkan kepada Kaurminra untuk dicatat

oleh Pemegang Buku Register. Kemudian Panitera

menyampaikan kepada Kepala Pengadilan setelah dilengkapi

dengan Formulir Penetapan Penunjukan Majelis Hakim.

(6) Kepala Pengadilan menunjuk Hakim/Majelis Hakim yang tidak

memeriksa perkara semula yang dimintakan Peninjauan Kembali

untuk memeriksa apakah permintaan Peninjauan Kembali memenuhi

alasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 248 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1997.

(7) Sebelum Hakim/Hakim Ketua menetapkan hari sidang,

Panitera menyusun rencana sidang dengan memperhatikan tempat

tinggal/ domisili/ Satuan Pemohon.

(8) Hakim/Majelis Hakim yang telah ditunjuk segera

mempelajari berkas perkara, selanjutnya menetapkan hari sidang.

(9) Panitera memanggil Terpidana dan Oditur untuk hadir dalam

sidang guna menyampaikan pendapatnya.

(10) Atas pemeriksaan tersebut dibuat Berita Acara Pemeriksaan yang

ditandatangani oleh Hakim/Majelis Hakim, Oditur, Panitera dan

Terpidana.

(11) Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan itu dibuat Berita

Acara Pendapat yang ditandatangani oleh Hakim/Majelis Hakim

dan Panitera.

(12) Kepala Pengadilan, segera mengirimkan permintaan

Peninjauan Kembali yang dilampiri berkas perkara semula, Berita

Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Pendapat, kepada

Mahkamah Agung yang tembusan surat pengantarnya

disampaikan kepada Terpidana dan Oditur.

(13) Dalam hal suatu perkara dimintakan Peninjauan Kembali

adalah putusan banding, maka tembusan Surat pengantamya

dilampiri Salinan Berita Acara Pemeriksaan dan Salinan Berita

Acara Pendapat selanjutnya disampaikan kepada Pengadilan

Tingkat Banding yang bersangkutan.

(14) Permintaan Peninjauan Kembali atas suatu putusan tidak

menangguhkan maupun menghentikan pelaksanaan putusan.

56

(15) Permintaan Peninjauan Kembali atas suatu putusan hanya

dapat dilakukan satu kali.

(16) Pemegang buku register mencatat dengan cermat dalam

register terkait semua kegiatan yang berkenaan dengan perkara

Peninjauan Kembali, dan pelaksanaan putusan ke dalam buku

register induk yang bersangkutan.

f) Pencatatan dan Penelitian Perkara yang dimintakan Grasi.(1) Terhadap putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap, dapat diajukan permohonan

Grasi kepada Presiden secara tertulis oleh :

(a) Terpidana dan atau Kuasa Hukumnya

(b) Keluarga Terpidana dengan persetujuan Terpidana.

(c) Keluarga Terpidana tanpa persetujuan Terpidana,

dalam hal pidana yang dijatuhkan adalah pidana mati.

(2) Putusan pidana yang dapat dimohonkan Grasi adalah :

(a) Pidana mati.

(b) Pidana seumur hidup.

(c) Pidana penjara paling rendah 2 (dua) tahun.

(3) Permohonan Grasi dapat diajukan .1 (satu) kali, kecuali

dalam hal :

(a) Terpidana pernah ditolak permohonan Grasinya dan

telah lewat 2 (dua) tahun sejak tanggal penolakan.

(b) Terpidana yang pernah diberi Grasi dari pidana mati

menjadi pidana seumur hidup dan telah lewat waktu 2 (dua)

tahun sejak tanggal keputusan pemberian Grasi diterima.

(4) Permohonan Grasi tidak dibatasi oleh tenggang waktu.

(5) Permohonan Grasi diajukan kepada Presiden dan salinannya

disampaikan kepada Pengadilan yang memutus perkara

pada Tingkat Pertama atau Tingkat Pertama dan terakhir

untuk diteruskan kepada Mahkamah Agung.

(6) Dalam haI permohonan Grasi diajukan oleh Terpidana yang

sedang menjalani pidana di Lembaga Pemasyarakatan maka

permohonan dan salinannya disampaikan kepada Kepala

Lembaga Pemasyarakatan selanjutnya Kepala Lembaga

Pemasyarakatan menyampaikan permohonan Grasi tersebut

57

kepada Presiden, dan salinannya dikirim kepada pengadilan yang

memutus perkara pada Tingkat Pertama atau Tingkat Pertama

dan terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari dihitung sejak

diterimanya permohonan Grasi dan salinannya.

(7 ) Pan i te ra wa j ib membuat Ak ta Pener imaan

Sa l inan Permohonan Grasi, selanjutnya berkas perkara

beserta salinan pen-nohonan Grasi diteruskan kepada

Mahkamah Agung. Apabila permohonan Grasi t idak

memenuhi persyaratan, maka Panitera membuat Akta

Penolakan Permohonan Grasi yang dicatat dalam buku register

induk namun berkas tidak dilanjutkan.

(8) Dalam jangka waktu paling lambat dua puluh (20) hari kerja

terhitung sejak tanggal penerimaan salinan permohonan

Grasi, Pengadilan Tingkat Pertama mengirimkan salinan

permohonan tersebut dan berkas perkara Terpidana kepada

Mahkamah Agung.

(9) Berkas perkara tersebut terdiri dari

(a) Surat pengantar

(b) Daftar isi berkas perkara.

(c) Akta BHT (Berkekuatan Hukum Tetap).

(d) Salinan Permohonan Grasi dari Terpidana dan Akta

penerimaan salinan permohonan Grasi.

(e) Surat kuasa dari Terpidana untuk kuasanya atau surat

persetujuan untuk keluarga dari Terpidana (jika ada).

(f) Petikan putusan (asli).

(g) Putusan Pengadilan Tingkat Pertama atau Tingkat

Pertama dan Terakhir.

(h) Berita Acara Sidang.

(i) Putusan Pengadilan Tingkat Banding aika ada).Putusan

Mahkamah Agung dalam Tingkat Kasasi (jika ada).

(j) Surat Dakwaan.

(k) Eksepsi dan Putusan Sela (jika ada).

(l) Surat Tuntutan.

(m) Pembelaan, Replik, Duplik (jika ada).

(n) Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Papera.

(o) Surat Penetapan Penunjukan Hakim.

(p) Surat Penetapan Hari Sidang.

58

(q) Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan.

(r) Surat-surat lain yang berhubungan dengan berkas perkara.

(10) Salinan Keputusan Presiden yang diterima oleh Pengadilan

yang memutus perkara pada Tingkat Pertama atau Tingkat Pertama

dan Terakhir dicatat oleh Pemegang buku register dalam register induk

perkara dan diberitahukan oleh Panitera kepada Terpidana dengan

membuat Akta Pemberitahuan Keputusan Grasi.

b. Pola tentang Register Perkara1) Register perkara terdiri dari :

(a) Register Induk Perkara Pidana

(b) Register Perkara Pelanggaran Lalu Lintas

(c) Register Tapkim.

(d) Register Tapsid.

(e) Register Putusan.

(f) Register Putusan Sela

(g) Register Perkara permohonan banding.

(h) Register Perkara permohonan kasasi.

(i) Register Perkara permohonan kasasi demi kepentingan hukum.

(j) Register Perkara permohonan peninjauan kembali.

(k) Register Perkara permohonan Grasi.

(l) Register Penahanan.

(m) Register Pembebasan dari Tahanan.

(n) Register Pengembalian Berkas Perkara.

(o) Register Barang Bukti.

(p) Buku Himpunan Putusan (Buku Agenda Musyawarah Hakim).

(q) Buku acara sidang Majelis (Pasal 188 ayat (4)).

(r) Buku Agenda Sidang

2) Register Induk Perkara memuat seluruh data proses penyelesaian perkara

dari Tingkat Pertama, Banding, Kasasi, Peninjauan Kembali, Grasi dan

pelaksanaan putusan.

3) Buku register ditutup dan diganti setiap tahun tidak boleh digabung dengan

tahun sebelumnya.

4) Register perkara pidana dan perkara pelanggaran lalu lintas ditutup setiap

bulan. Nomor urut setiap bulan dimulai dari nomor 1 (satu) sedangkan nomor

register perkara berlanjut dalam satu tahun.

5) Penutupan register setiap akhir bulan ditandatangani oleh pemegang

buku register, dengan membuat perincian perkara.

59

2. Administrasi UmumKesekretariatan juga unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan

bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kewajibannya kepada Kepala Pengadilan

Militer III-14 Denpasar, dalam pelaksanaannya tugas sehari-hari dikoordinasikan

dengan Katera. Adapun untuk melaksanakan tugas tersebut Kesekretariatan

Pengadilan Militer III-14 Denpasar mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :

Kelengkapan sarana tata usaha Kepegawaian Pengadilan Militer III-14 Denpasar

yang meliputi :

a. Mendata dan mengisi Buku Induk Pegawai/Register Pegawai sesuai dengan

ketentuan SE BAKN Bo.08/SE/1983 dan Juklak Tata Usaha Kepegawaian.

b. Mendata dan mengisi Buku Kendali seperti Kenaikan pangkat, Kenaikan gaji

berkala dan pensiun serta selanjutnya di kirimkan kepada Dilmiltama untuk

prosesnya.

c. Kartu data pegawai.

d. Menyelenggarakan Statistik Pegawai.

e. Daftar Penilian Pelaksanaan Pekerja (DP 3)

Pelaksanaannya pengisiannya, serta penelitian dilaksanakan secara

berkesinambungan serta penilaian dalam membuat hal-hal yang menonjol baik

yang positif maupun negatif yang mempengaruhi kader nilai DP3, disimpan oleh

pejabat penilai sebagai dasar penilaian.

f. Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

Memudahkan pegawai golongan II dan III, disimpan oleh pejabat penilai

sebagai dasar penilaian, serta mengupayakan atau meningkatkan kesejahteraan

pada pegawai dan mendorong peningkatan gairah kerja pegawai.

g. Menyelenggarakan Surat-Menyurat yang meliputi :

1) Mengatur penyelesaian tulisan dinas termasuk penerimaan dan

pengiriman;

2) Mengatur dan Mengawasi Pengamanan Surat;

3) Menggandakan tulisan dinas;

4) Menyelenggarakan dinas Caraka;

h. Melaksanakan dinas urusan dalam, termasuk kebersihan dan keindahan,

pengamanan dan pemeliharaan disiplin serta tata tertib;

i. Menyelenggarakan perawatan personil dan materiil;

j. Membuat Laporan hasil Inventaris seperti Daftar Inventarsi Ruangan, (DIR)

Daftar Inventaris Lain (DIL) ,Laporan Kondisi Barang (LKB).

k. Menyelengarakan Perpustakaan dikelola secara tertib dan teratur;

60

l. Mengatur perumahan dan angkutan untuk keperluan anggota dan dinas.;

m. Mengatur penggunaaan perlengkapan ruangan kerja;

n. mengatur penerimaan tamu dan hal-hal yang bersifat protokoler;

o. Mengusulkan penghapusan barang milik Negara;

p. Menanggapi dan memecahkan masalah yang timbul;

q. Mengevaluasi pelaksanaan tugas;

r. Mematuhi dan mentaati segala peraturan serta melaksanakan perintah dari

atasan langsung maupun pimpinan;

s. Mengatur dan menyiapkan hal-hal yang perlu untuk penyelenggaraan

upacara, rapat, pertemuan dan lain-lain yang memerlukan pengaturan khusus

yang diadakan Pengadilan Militer III-14 Denpasar.

3. Perpustakaan.

Pengadilanm Militer III-14 Denpasar mengelola buku-buku perpustakaan yang

bersumber dari Mahkamah Agung RI, Mabes TNI, Badan Pembinaan Hukum TNI,

Komisi Yudiasial dan dari intansi lain yang terkait dengan masalah hukum. Pengelolaan

administrasi Perpustakaan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan

ketentuan dan perundangan-undangan yang berlaku. Dalam Tahun 2013 Pengadilan

Milioter III-14 Denpasar telah menerima beberapa buku dari berbagai instansi terkait

telah dikelola dengan tertib dan telah dimasukkan dalam daftar buku pustaka

(terlampir).

61

BAB VIKESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Pada pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran 2013 ini, kami sampaikan

beberapa hal yang berkenaan dengan hal-hal menonjol, hambatan-hambatan, solusi,

kesimpulan dan saran yang akan kami uraikan sebagai berikut :

1. Pengadilan Militer III-14 Denpasar dan wilayah hukumnya hingga saat ini masih

menggunakan struktur organisasi sebagaimana surat keputusan Pangab Nomor :

KEP/01/P/1/1984 tanggal 20 Januari 1984 tentang pokok-pokok organisasi dan

prosedur Mahkamah Militer.

2. Pengadilan Militer III-14 Denpasar dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya (Tupoksi) telah menetapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam

rangka untuk mewujudkan adanya reformasi birokrasi di lingkungan peradilan dan

sekaligus menjadi acuan dalam penyelesaian perkara di lingkungan peradilan militer.

3. Penyelesaian perkara dalam tahun 2013 Pengadilan Militer III-14 Denpasar

beserta jajaran wilayah hukumnya berhasil menyelesaikan perkara melebihi target yang

telah ditentukan.

4. Pelaksanaan administrasi perkara dan administrasi umum di lingkungan

Pengadilan Militer III-14 Denpasar dan wilayah hukumnya telah dilaksanakan dengan

tertib, walaupun masih ada kesalahan-kesalahan yang perlu disempurnakan.

5. Pengelolaan keuangan yang terdiri dari perencanaan, pelaksaan, dan pelaporan

telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku dan

dilaksanakan tepat waktu.

6. Personel Dilmil III-14 Denpasar sampai saat ini baik Militer maupun PNS masih

sangat kurang dibandingkan dengan tugas dan tanggung jawab yang harus di emban.

7. Kepala Pengadilan Militer, Wakil Kepala dan para Hakim Pengadilan Militer III-14

Denpasar sampai saat ini belum menempati rumah dinas karena untuk rumah dinas Eks

gedung 3 (bekas gedung perpustakaan) Pengadilan Tinggi Denpasar yang disetujui

oleh Mahkamah Agung RI untuk rumah dinas Kadilmil III-14 Denpasar belum

dilepaskan oleh Pengadilan Tinggi Denpasar walaupun sudah melalui Surat maupun

koordinasi namun belum ada jawaban.

8. Hambatan.

Pada pelaksanaan Program Kerja dan DIPA Tahun Anggaran 2013 terdapat

beberapa hambatan sebagai berikut :

62

a) Personel. Personel satuan Pengadilan Militer III-14 Denpasar masih sangat

kurang idealnya pesonel tiap-tiap satuan adalah 50 orang, sedangkan saat ini

baru terisi 24 (dua puluh empat) orang.

b) Pokkimmil. Pokkimmil di Pengadilan Militer III-14 Denpasar saat ini hanya

satu Majelis termasuk di dalamnya Kadilmil. Hal ini sangat menyulitkan dengan

berbagai dinamika organisasi dan tugas, sehingga bila ada acara sidang yang

sudah di Tapsidkan mendadak ada undangan kegiatan dari satuan terpaksa

sidang di tunda.

c) Panitera. Panitera Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang ada saat ini

sangat terbatas, dimana fungsi panitera di rangkap dengan jabatan Struktural

Kataud, dan Katera.

d) Struktur Organisasi. Struktur organisasi Pengadilan Militer III-14

Denpasar masih menggunakan Keputusan Pangab Nomor: Kep/01/P/I/1984

tanggal 20 Janurai Tahun 1984 dari Mabes TNI dengan sebutan Mahkamah Militer

Agung sehingga uraian tugas dan tanggungjawab organisasi berbeda dengan

Pengadilan lingkungan pengadilan lain yang telah satu atap dengan MARI. Untuk

pengembangan karir PNS sangat sulit karena terbatasnya jabatan yang bisa di

duduki oleh PNS.

e) Sarana dan Prasarana.

- Untuk saat ini Kepala dan Wakil Kepala Pengadilan Militer III-14 Denpasar

serta para Hakim Militer belum memiliki rumah dinas selayaknya seorang

Pimpinan dan Pejabat Negara sehingga masih menempati rumah Kost dengan

biaya tinggi dan mahal dan jauh dari Kantor. Hal tersebut sangat mengganggu

dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

- Pasilitas kendaraan sangat minim dan kurang, kendaraan untuk

operasional belum punya sehingga apabila ada kegiatan-kegiatan Bharmayukti

maupun kegiatan kantor menggunakan mobil dinas Kepala itu sangat

mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan tugas.

- Untuk air Pam dan janset Pengadilan Militer belum memiliki sendiri

apabila sewaktu-waktu listrik mati para anggota tidak dapat melaksanakan tugas

sebagaimana mestinya sedangkan air Pam masih atas nama Pengadilan Tinggi

Denpasar, apabila sewaktu-waktu dicabut akan tidak ada air sama sekali.

63

e) Solusi.

Dalam rangka mengatasi berbagai persoalan pada pelaksanaan Program

Kerja dan DIPA termin waktu Tahun Anggaran 2013 di Pengadilan Militer III-14

Denpasar telah melaksanakan beberapa langkah dalam mengatasi berbagai

kendala dan keterbatasan yang ada dengan rangkap tugas dan tanggungjawab

personel serta dengan mengaplikasikan Tugas dan kewenangan sebagaimana

Kep Pangab nomor : Kep/01/P/I/1984 dengan beban tugas pengadilan satu atap di

bawah Mahkamag Agung RI.

Hal tersebut tentunya dengan melihat berbagai keterbatasan dan kekurangan

yang ada, semaksimal mungkin Pengadilan Militer III-14 Denpasar dapat

melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi dengan baik dan tepat

waktu.

B. Rekomendasi.

Dengan kondisi satuan Pengadilan Militer III-14 Denpasar sebagai mana di atas

kami sarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Perangkat Lunak Pengendali.

Untuk Perangkat Lunak Pengendali Organisasi mohon di tetapkan,

setidaknya sebagai acuan dasar awal untuk menyusun uraian tugas dan tanggung

jawab jabatan sehingga terdapat kejelasan Organisasi dan Prosedur sementara

yang diberlakukan sampai terbentuknya Organisasi dan Prosedur tetap

Pengadilan Militer. Hal ini sangat kami butuhkan dalam perencanaan organisasi

dan kejelasan penataan proses pembagian tugas dan tanggung jawab. Kep

Pangab No Kep 01 tahun 1984 yang saat ini kami pakai sebagai dasar bila

dikaitkan dengan tuntutan tugas dan tanggung jawab Pengadilan satu atap di

bawah Mahkamah Agung terutama kepaniteraan dan kesekretariatan mengalami

banyak penyesuaian.

2. Kondisi Personel.

Kondisi personel Pengadilan Militer III-14 Denpasar saat ini terutama dalam

mendukung tugas teknis penyelesaian perkara sangat kurang, dimana idealnya

sebagai berikut :

1. Hakim : Minimal 2 Majelis yang ada saat ini hanya 1 majelis

termasuk didalamnya Kadilmil.

2. Panitera : Minimal 4 Panitera (fungsional) Yang ada saat ini hanya 2

orang, dimana panitera tersebut juga merangkap Jabatan.

3. Tenaga Staf Administrasi

64

Untuk pengetikan berkas perkara saat ini tidak seimbang jika

dibandingkan dengan perkara masuk sangat tidak sebanding, karena dengan

adanya tuntutan percepatan penyelesaian perkara maksimal 6 (enam) bulan.

4. Tersedianya Tenaga tehnik Informatika (IT) yang berkwalifikasi Sarjana

komputer untuk mendukung keterbukaan informasi tiap-tiap Pengadilan.

Sehubungan dengan uraian tersebut diatas direkomendasikan kepada Pimpinan agar

pelaksanaan tugas Pengadilan Militer III-14 Denpasar dapat berjalan sebagaimana

diharapkan sesuai dengan reformasi dan birokrasi dengan ini mohon diberikan tambahan

hakim militer untuk Dilmil III-14 Denpasar yang masih kekurangan hakim serta adanya

penambahan panitera dan tenaga IT guna kelancaran tugas sebagaimana diuraikan pada

kesimpulan diatas. Dan juga mohon kepada Pimpinan agar dapat memberikan Atensi

khusus kepada Pegawai yang berprestasi utama kepada Pegawai yang telah diberikan

penghargaan oleh Pimpinan Dilmil III-14 Denpasar sebagaimana diuraikan dalam penentuan

Rolle Model diatas.

Demikian laporan pelaksanaan Tugas Tahun Anggaran 2013 kami susun sebagai

pertanggung jawaban atas Penetapan Kinerja dan DIPA TA. 2013 yang terealisasi dalam

program kerja dan anggaran Pengadilan Militer III-14 Denpasar TA. 2013. Berbagai kendala

dan persoalan yang kami hadapi dan telah kami sampaikan dalam saran di atas, mohon

Satuan Atas dapat merespon dan memberikan solusi sebaik-baiknya.

Denpasar, 31 Desember 2013Pgs. Kepala Pengadilan Militer III-14

Apel Ginting, SH.Letkol Chk NRP 1930005770667