Laporan Padat Cair

download Laporan Padat Cair

of 9

description

kimia organik

Transcript of Laporan Padat Cair

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Judul: EKSTRAKSI PADAT - CAIR

Tujuan Percobaan: Mempelajari teknik pemisahan senyawa dari padatan dengan cara ekstraksiLatar belakangPrinsip kerjaPrinsip ekstraksi menggunakan soxhlet yaitu ekstraksi ditempatkan dalam labu alas bulat diatas mantel pemanas, dan panas yang tersedia tersebut akan menguapkan pelarut. Pelarut yang melewati tabung penghubung akan terkondensasi pada permukaan kondensor, lalu turun kembali kedalam extraction chamber. Chamber tersebut berisi sampel yang telah dimasukkan kedalam thimble berpori (misal kertas saring). Ekstraksi terjadi saat pelarut kontak dengan sampel. Larutan akan berakumulasi didalam chamber hingga volume tertentu, lalu pelarut akan turun kembali ke dalam labu sambil membawa senyawa yang telah terekstrak.Metodologi PercobaanAlat dan BahanAlat :Alat-alat yang digunakan pada percobaan ekstraksi padat cair berikut:1. Soxhlet2. Pipet tetes 3. Gelas ukur4. Penangas air5. Kertas saring6. Labu alas bulat

Bahan:Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ekstraksi padat cair adalah sebagai berikut:

1. 5 gr daging buah kemiri2. 60 % petrolium eter (PE) dari volume labu3. 2 gr MgSO4

Skema Kerja

5 gram daging buah kemiri Digerus dengan mortar Dibungkus dengan kertas saring Ditutup kapas bebas lemak ujung atas dan bawah

PE= 60% dari volume labu= 30 ml

- diekstraksi selama 1 jam

MgSO4 2 gr

-dekantasi diuapkan PE dengan panaskan

-Residu ditimbangProsedur Kerja: 1. Timbang 5 gram daging buah kemiri (atau sampel lainnya) dan digerus dalam mortar sampai lembut. Bungkus sampel dengan kertas saring dan ujung atas dan bawah ditutup dengan kapas bebas lemak. Masukkan sampel kedalam alat soxhlet. 2. Masukkan petroleum eter (PE) sebanyak 60% dari volume labu alas bulat dan lakukan ekstraksi selama 1 jam. 3. Ekstrak yang diperoleh ditambah dengan natrium sulfat anhidrous/magnesium sulfat anhidrous. Pisahkan larutan ekstrak yang diperoleh dengan cara dekantasi. 4. Kemudian selanjutnya uapkan pelarut PE yang masih terdapat dalam ekstrak dengan cara pemanasan dalam penangas air. 5. Timbang residu yang diperoleh dari pemanasan larutan ekstrak tadi. Hitung rendemen hasil dari percobaan ini. Catat juga warna dan bau yang dihasilkan.

Hasil PengamatanMulai pengamatan: 13:50 WIBTetesan pertama :13:55 WIBSiklus pertama : 13:58 WIBSiklus kedua: 14:07 WIBSiklus ketiga: 14:15 WIBSiklus keempat:14:28 WIBSelesai atau akhir siklus: 14:58 WIBRata-rata siklus dalam 1 jam: 10 siklus Volume minyak: 4 mlAroma: KemiriWarna:Kuning beningMassa kotor : 111,51 grMasssa bersih: 110.13 grMassa minyak: 1,38 grMassa rendemen: 27,6 grHasilZat atau bahanPerlakuan Hasil

Sampel kemiriDiekstraksi dengan pelarut Petrolium EterEkstrak (Campuran minyak kemiri dengan PE dan air)

EkstrakDitambah MgSO4Campuran (minyak kemiri dan PE) serta endapan MgSO4

Campuran serta endapan MgSO4 Didekantasi Campuran minyak kemiri dan PE

Campuran minyak kemiri dan PEDididihkan Minyak kemiri

PembahasanEkstrasi adalah proses pemindahan suatu konstituen dalam suatu sample ke suatu pelarut dengan cara melarutkannya. Ektraksi pelarut bias disebut ekstraksi padat-cair yaitu proses pemindahan solute daripada ke tank pelarut lainnya dan bercampur dengan cara soxhletasai. Prinsip dasar dari ekstraksi pelarut ini adalah distribusi zat terlarut kedalam pelarut yang bercampur (Ibrahim,2009). Ekstraksi padat - cair yaitu suatu metode pemisahan campuran terlarut yang terdapat dalam sampel padat misal: bahan alam, daun, rimpang , kayu dan sebagainya, dengan menggunakan pelarut organic. Contoh pemisahan minyak dari biji kemiri, kedelai, kelapa dan sebagainya. Beberapa kriteria pemilihan pelarut yaitu:- Pelarut mudah melarutkan bahan yang di ekstrak- Pelarut tidak bercampur dengan cairan yang di ekstrak- Pelarut mengekstrak sedikit atau tidak sama sekali pengotor yang ada- Pelarut mudah dipisahkan dari zat terlarut- Pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut melalui segala cara(Cahyono, 1991)Percobaan ektraksi padat cair ini menggunakan sampel kemiri. Kemiri yang digunakan sebelumnya harus ditumbuk terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan agar mudah ketika terjadi pelarutan.Sedangkan dalam pelarutannya meggunakan petrolium eter karena sifat dari Petrolium eter nonpolar sehingga cocok untuk melarutkan minyak kemiri yang juga bersifat nonpolar.Langkah pertama adalah menyiapkan alat soxhlet. Setelah itu membungkus 5gr sampel dengan menggunakan kertas saring yang pada ujung-ujungnya ditutup dengan kapas bebas lemak dan pada bagian tengah di tali agar kertas tidak lepas. Penggunaan kertas saring dan kapas bebas lemak ini bertujuan untuk menyaring serbuk kemiri agar tidak ikut terbawa ketika diekstrak. Sampel yang telah dibungkus diletakkan dalam chamber soxhlet yang telah disiapkan tadi dan ditetesi atau dibasahi dengan sedikit pelarut PE untuk mempermudah pelarutan minyak kemiri. Sedangkan labu alas bulat pada sohxlet diisi dengan pelarut PE (60% dari labu alas bulat yaitu sekitar 110 ml). Kemudian sistem dipanaskan dengan skala 4.5 selama 1 jam. Mula-mula PE akan menguap selanjutnya uap PE akan masuk ke kondensor. Uap tersebut dirubah menjadi embun sehingga berubah menjadi tetes-tetes air yang akan masuk kedalam chamber soxhlet dan nantinya akan melarutkan minyak yang ada dalam sampel. Jika air dalam chamber sudah penuh, maka pelarut PE yang telah larut dengan minyak akan mengalir menuju labu alas bulat. Kemudian PE kembali diuapkan dan kembali menjadi tetes-tetes air yang akan melarutkan minyak kemiri , ini karena titik didih PE lebih renah daripada minyak atsiri. Proses ini akan terus berlanjut sehingga proses ini disebut dengan teknik continous. Minyak atsiri akan ikut larut dalam PE dan ikut masuk dalam labu alas bulat, sehingga dalam labu alas bulat mengandung minyak dan PE yang berwarna bening kekuningan. Fungsi penambahan magnesium sulfat dalam percobaan ekstraksi padat-cair yaitu untuk mengikat air agar minyak yang didapatkan terlihat lebih jelas dan tidak mengandung air lagi..Air yang terkandung dalam hasil soklet ini dapat berasal dari kemiri. Hal ini karena bahan yang digunakan yaitu kemiri dalam kondisi basah sehingga masih mengandung banyak air. Hasil yang diperoleh sedikit karena labu alas bulat yang digunakan berukuran kecil yaitu 50 mL. Jumlah PE yang digunakan yaitu 60% dari labu alas bulat hanya sebanyak30 mL. Hal ini berbeda jika labu alas bulat yang digunakan berukuran besar (100 ml) maka jumlah PE adalah 60 ml. Hasil yang didapat dari sokhletasi adalah berupa larutan PE dengan minyak kemiri yang terlarut di dalamnya. Setelah penambahan MgSO4 dan didekantasi, larutan PE diuapkan dengan penangas air sehingga dihasilkan minyak kemiri sebanyak 1,38 gr yang berwarna kuning pucat dan berbau khas kemiri. Rendemen dihitung dengan mengalikan perbandingan minyak kemiri dan jumlah kemiri yang di ekstrak dengan 100 % hasilnya yaitu sebanyak 27,6 %.KesimpulanAdapun kesimpulan yang diperoleh dalam praktikum kali ini adalah 1. Teknik yang digunakan dalam praktikum ekstraaksi padat cair yaitu menggunakan ekstraksi soxhlet.2. Pelarut yang digunakan adalah Petroleum ater karena sifatnya sama dengan minyak kemiri yaitu nonpolar3. Penambahan Mgso4 adalah untuk mengikat air yang ada dalam minyak.

Daftar PustakaCahyono, Bambang. 1991. Segi Praktis dan Metode Pemisahan Senyawa Organik.Semarang: UNDIP Press.Ibrahim. 2009. Ekstraksi. Bandung: Sekolah Farmasi ITB