LAPORAN MANAJEMEN (AUDITED) TAHUN 2019pelnilogistics.co.id/filelapkeu/lap2019.pdf · 2020. 11....
Transcript of LAPORAN MANAJEMEN (AUDITED) TAHUN 2019pelnilogistics.co.id/filelapkeu/lap2019.pdf · 2020. 11....
-
LAPORAN MANAJEMEN
(AUDITED) TAHUN 2019
JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 2
BLOK B.13-14
TELP. 021 42879000 FAX. 02142878389
-
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR
LAPORAN MANAJEMEN DAN KOMISARIS TAHUN 2019
I
II
PENYAMPAIAN LAPORAN MANAJEMEN AUDITED TAHUN 2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Perusahaan ...................................................... 1
1.2 Visi ................................................................................................. 2
1.3 Misi ................................................................................................. 3
1.4 Maksud Dan Tujuan Perusahaan ................................................... 3
1.5 Kegiatan Perusahaan ..................................................................... 7
1.6 Budaya Perusahaan ....................................................................... 8
1.7 Arah Pengembangan Perusahaan ................................................. 9
1.8 Organisasi ...................................................................................... 10
1.8.1 Susunan Dewan Direksi dan Komisaris ......................................... 10
1.8.2 Fungsi dan Uraian Tugas Direksi ................................................... 11
1.8.2.1 Direktur Utama ............................................................................... 11
1.8.2.2 Direktur Operasi & Pengembangan Usaha .................................... 12
1.8.2.3 Direktur Keuangan & SDM ............................................................. 13
1.8.3 Struktur Organisasi ........................................................................ 14
1.8.3.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat ................................................. 15
1.8.3.2 Susunan Organisasi Kantor Cabang .............................................. 17
1.9 Brand Perusahaan ......................................................................... 19
BAB II Realisasi Tahun 2019
2.1 Kondisi Umum Tahun 2019 ............................................................ 20
2.2 Rencana Kerja Tahun 2019 ........................................................... 21
2.3 Asumsi-Asumsi Penyusunan Prognosa Realisasi Tahun 2019 ..... 23
2.3.1 Faktor Eksternal ............................................................................. 23
2.3.2 Faktor Internal ................................................................................ 23
2.4 Peristiwa Penting Tahun 2019 ....................................................... 24
2.5 Realisasi Program Kerja Tahun 2019 ............................................ 26
2.6 Realisasi Produksi Tahun 2019 ..................................................... 27
2.7 Realisasi Keuangan Tahun 2019 ................................................... 32
2.8 Laporan Posisi keuangan Tahun 2019 .......................................... 37
2.9 Arus Kas Tahun 2019 .................................................................... 37
2.10 Rasio Keuangan Tahun 2019 ........................................................ 38
-
2.11 Sumber Daya Manusia Tahun 2019 .............................................. 38
2.12 Realisasi Investasi Tahun 2019 ..................................................... 40
2.13 Alat Produksi Tahun 2019 .............................................................. 41
2.14 PTKP Satuan Pengawas Internal Tahun 2019 .............................. 42
2.15 Key Performance Indikator Tahun 2019 ........................................ 42
2.16 Indikator Aspek Operasional Tahun 2019 ...................................... 43
2.17 Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun 2019 ................................. 43
BAB III TINDAK LANJUT DAN ARAHAN PEMEGANG SAHAM DALAM
RUPS RKAP TAHUN 2019
3.1 Arahan RUPS ................................................................................. 44
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 46
4.2 Hal-hal yang perlu mendapatkan keputusan RUPS ....................... 47
LAMPIRAN
Laporan Laba Rugi ..................................................................................... Lamp 1
Realisasi Produksi Bongkar Muat ................................................................ Lamp 2
Realisasi Produksi Freight Forwarding ......................................................... Lamp 3
Rincingan Realisasi Biaya tidak Langsung .................................................. Lamp 4
Rincian Realisasi Pendapatan dan Biaya diluar Usaha ............................... Lamp 5
Laporan Arus Kas.......................................................................................... Lamp 6
Laporan Posisi Keuangan ............................................................................ Lamp 7
Laporan Perubahan Ekuitas ........................................................................ Lamp 8
Laporan Investasi ......................................................................................... Lamp 9
Realisasi Key Performance Indicators (KPI) ................................................. Lamp 10
Tingkat Kesehatan Perusahaan .................................................................... Lamp 11
Indicator Aspek Operasional …………………………………………………… Lamp 12
Main Target Shareholders Aspiration (SHA) ................................................ Lamp 13
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
a. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan
PT. Sarana Bandar Nasional disingkat PT. SBN adalah anak perusahaan
PT. Pelni yang didirikan pada tanggal 31 Maret 1986 sebagai tindak lanjut
atas Inpres Nomor: 4 tahun 1985 dan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor: KM.88/AL-305/PHB-85 tanggal 11 April 1985, dengan Akte
Pendirian Nomor: 59 tanggal 31 Maret 1986, dengan target dasar
diperbaharui berdasarkan Akta Notaris Ida Adiningsih, SH nomor: 1
tertanggal 02 Oktober 2019 di Jakarta.
b. Nature of Business Perusahaan
Pada awal pendirian, kegiatan utama PT. SBN bergerak dalam bidang jasa
bongkar muat barang dari dan ke kapal milik induk perusahaan (Captive)
maupun kapal-kapal pihak ketiga lainnya (Non-Captive) yang meliputi
kegiatan stevedoring, cargodoring, receiving/delivery.
Secara singkat milestone perusahaan dari mulai pendirian sampai dengan
kondisi saat ini digambarkan sebagai berikut:
-
2
Wilayah usaha Pelni logistics meliputi seluruh wilayah Nusantara dengan
didukung 56 cabang dan sub cabang yang beroperasi di pelabuhan besar dan
pelabuhan kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan kantor
pusat di Jakarta.
Dalam rangka meningkatkan eksistensi bisnis dan pengembangan
perusahaan untuk mencapai visi menjadi total logistics company, Perusahaan
melakukan branding atas usahanya dengan nama “Pelni Logistics”.
Pelni Logistics adalah branding perusahaan, yang terdiri dari PT. Sarana
Bandar Nasional (SBN), PT. Sarana Bandar Logistik (SBL) anak perusahaan
yang bergerak di bidang Angkutan Multimoda, dan Strategic Business Unit
yaitu PT. Sarana Bandar Indotrading (SBI) yang bergerak di bidang
Perdagangan dan Distribusi.
Dengan branding Pelni Logistics tersebut, diharapkan perwujudan visi
perusahaan akan segera terealisasi dan reputasi nama Pelni dan
pertumbuhan bisnis secara holding juga dapat meningkat secara signifikan.
1.2 VISI
-
3
1.3 MISI
1.4 MAKSUD DAN TUJUAN PERUSAHAAN
Maksud dan tujuan Perseroan ini sebagaimana tertuang dalam Akta Target Dasar
nomor: 11 tanggal 30 Nopember 2016, dibuat dihadapan Yulkhaizar Panuh, SH,
Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, nomor: AHU-
0947214.AH.01.02.Tahun 2016 tentang Persetujuan Perubahan Target Dasar
Perseroan Terbatas PT. Perusahaan Bongkar Muat Sarana Bandar Nasional,
adalah melaksanakan usaha Bongkar Muat dari dan ke kapal, dan kegiatan usaha
logistik lainnya, serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroanuntuk
menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk
mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha dalam bidangBongkar Muat, yang meliputi
pekerjaan sebagai berikut:
1. Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum (Kbli 49431)
Mencakup usaha pengangkutang barang dengan kendaraan bermotor dan
dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truk,
pickup dan kontainer.
2. Angkutan Bermotor Untuk Barang Khusus (Kbli 49431)
Mencakup usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kendaraan
bermotor untuk barangyang secara khusus mengangkut satu jenis barang,
seperti angkutan bahan bakar minyak (BBM), angkutan barang berbahaya dan
angkutan barang alat-alat bahaya.
1
2
3
4
Memberikan pelayanan yang kompetitif di bidang usaha logistik untuk
mendukung pengembangan perusahaan induk dan mitra bisnis lainnya
Mendukung kinerja pelabuhan untuk kelancaran arus barang;
Memberikan kontribusi yang optimal bagi Pemegang Saham, Negara,
Karyawan, dan Lingkungan
Meningkatkan nilai perusahaan yang dibangun melalui kreativitas, inovasi
dan kompetensi sumber saya manusia
-
4
3. Angkutan Laut Dalam Negeri Liner Untuk Barang (Kbli 50131)
Mencakup usaha pengangkutan barang umum melalui laut dengan
menggunakan kapal laut antarpelabuhan dalam negeri dengan melayari trayek
tetap dan teratur atau linier. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut
operatornya.
4. Angkutan Laut Dalam Negeri Tramper Untuk Barang (Kbli 50132)
Mencakup usaha pengangutan barang umum melalui laut dengan
menggunakan kapal laut antar pelabuhan dalam negeri dengan melayari
trayek tidak tetap dan tidak teratur atau tramper. Termasuk usaha persewaan
angkutan laut berikut operatornya.
5. Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Barang Khusus (Kbli 50133)
Mencakup usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kapal laut yang
dirancang secara khusus untuk mengangkut suatu jenis barang tertentu.
Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.
6. Angkutan Laut Dalam Negeri Perintis Untuk Barang (Kbli 50134)
Mencakup usaha angkutan laut untuk barang yang menghubungkan daerah-
daerah terpencil serta daerah yang potensial namun belum berkembang serta
belum menguntungkan untuk dilayari secara komersial ke daerah-daerah yang
telah berkembang. Kegiatan angkutan laut perintis ditetapkan oleh Direktur
Jendral dengan trayek tetap dan teratur atau liner serta penempatan kapalnya
untuk mendorong pengembangan daerah terpencil yang bersumber dari dana
APBN dan dikelola melalui DIP pada setiap tahun anggaran. Termasuk usaha
persewaan angkutan laut berikut operatornya.
7. Pergudangan Dan Penyimpanan (Kbli 52101)
Mencakup usaha yang melakukan penyimpanan barang sementara sebelum
barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan tujuan komersil.
8. Pergudangan Dan Penyimpanan Lainnya (Kbli 52101)
Mencakup kegiatan usaha pergudangan dan penyimpanan lainnya yang
belum tercakup dalam kelompok 52101 s.d 52103.
-
5
9. Aktivitas Pelayanan Kepelabuhanan Laut (Kbli 52221)
Mencakup kegiatan usaha pelayanan kepelabuhan laut, yang berhubungan
dengan angkutan perairan untuk penumpang, hewan atau barang, seperti
pengoperasian fasilitas terminal misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi
penguncian jalur air dan lain-lain, navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh,
jasa penambatan dan jasa pemanduan
10. Aktivitas Pelayanan Kepelabuhanan Sungai Dan Danau (Kbli 52222)
Mencakup kegiatan usaha penyelengaraan pelabuhan sungai dan danau.
Termasuk kegiatan yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk
penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal
misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain,
navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa
pemanduan.
11. Aktivtas Pelayanan Kepelabuhanan Penyebrangan (Kbli 52223)
Mencakup kegiatan usaha dalam penyelenggaraan pelabuhan penyebrangan.
Termasuk kegiatan yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk
penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal
misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain,
navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa
pemanduan.
12. Penanganan Kargo (Bongkar Muat Barang) (Kbli 52240)
Mencakup usaha pelayanan bongkar muat barang dan atau barang-barang
bawaan penumpang dari angkutan darat, angkutan jalan, angkutan air dan
angkutan atas balas jasa (fee) atau kontrak. Kegiatannya mencakup kegiatan
memuat dan membongkar barang atau bagasi (bagasi penumpang) terlepas
dari jenis angkutan yang digunakan, kegiatan bongkar muat kapal dan
kegiatan bongkar muat kendaraan dengan kereta gerbong barang.
13. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin Dan
Peralatan Industri (Kbli 77301)
Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operasional leasing) mesin dan peralatan industri tanpa operator yang secara
umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan, seperti mesin
pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan atau pengerjaan logam
dan kayu, mesin percetakan dan mesin las listrik.
-
6
Termasuk mesin penggerak atau uap dan turbin, perkakas mesin, alat
pertambangan dan perminyakan, peralatan radio, televisi dan komunikasi
profesional, alat untuk produksi gambar hidup, alat pengukur dan pemeriksa
dan mesin ilmiah, komersil dan industri lainnya. Sewa guna usaha dengan hak
opsi (financial leasing) mesin dan peralatan industri yang secara umum
digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan dimasukan kedalam
kelompok 64910.
14. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat
Transportasi Darat Bukan Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih (Kbli
77302)
Mencakup kegiatan usaha penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operasional leasing) semua jenis alat transportasi darat bukan kendaraan
bermotor roda empat atau lebih (mobil, bis, truk dan sejenisnya) tanpa
operatornya, seperti sepeda motor, caravan, camper, railroad vehicle dan
sejenisnya. Kelompok ini juga mencakup usaha persewaan peti kemas
(container). Persewaan alat transportasi dari dengan operatornya dicakup
dalam sub golongan 4922,4942 dan 4943. Sewa guna usaha dengan hak opsi
(financial leasig) alat transportasi darat selain kendaraan bermotor roda empat
atau lebih dicakup dalam 64910. Penyewaan alat transportasi darat
kendaraan bermotor roda empat atau lebih (mobil, bis, truk dan sejenisnya)
tanpa operatornya termasuk dalam 77100. Penyewaan sepeda dicakup dalam
77210.
15. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat
Transportasi Air (Kbli 77303)
Mencakup kegiatan usaha penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operasional leasing) alat transportasi air tanpa operatornya, seperti motor
boat, perahu, kapal dan sejenisnya. Penyewaan alat transportasi air dengan
operatornya dicakup dalam golongan pokok 50 pada kelompok yang
bersesuaian. Sewa guna usaha dengan hak opsi (finansial leasing) alat
transportasi air tercakup dalam 64910. Penyewaan kapal pesiar dicakup
dalam 77210.
-
7
16. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin,
Peralatan Dan Barang Berwujud Lainnya Ytdl (Kbli 77309)
Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operasioanl leasing) mesin, peralatan dan barang berwujud ytdl dalam sub
golongan 7730 yang secara umum digunakan sebagai barang modal, seperti
kontainer untuk tempat tinggal atau kantor palet (alat pengangkat kontainer)
dan sejenisnya. Termasuk penyewaan hewan ternak, kuda pacu dan
sejenisnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasing) mesin,
peralatan dan barang berwujud termasuk ke dalam 64910.
1.5 KEGIATAN PERUSAHAAN
1. Bongkar Muat
Sesuai latar belakang pendirian perusahaan dan Akte Pendirian perusahaan,
serta dukungan operasional perusahaan induk, kegiatan usaha pokok
perusahaan adalah usaha bongkar muat dari dan ke kapal.
Usaha bongkar muat dari dan ke kapal, terdiri dari kegiatan stevedoring,
cargodoring, dan receiving/delivery yang melayani kapal PELNI dan kapal-
kapal lainnya.
2. Freight Forwarding
Dalam rangka mengembangkan perusahaan, usaha Freight Forwarding mulai
dijalankan perusahaan sejak tahun 1998 sesuai penugasan dan pengalihan izin
operasi EMKL milik PT. PELNI. Adapun usaha Freight Forwarding yang dilayani
meliputi term door to door, door to port, port to door dan port to port.
Terbatasnya ruang gerak usaha pada kapal penumpang, menuntut perusahaan
untuk mengembangkan usaha Freight Forwarding dengan membentuk anak
perusahaan yang bergerak di bidang usaha angkutan Multimoda, yaitu PT.
Sarana Bandar Logistik atau disingkat “PT. SBL”.
PT. SBL didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor: KP.308
Tahun 2014, tanggal 19 Maret 2014, tentang Pemberian Izin Usaha Angkutan
Multimoda kepada PT. Sarana Bandar Logistik untuk menyelenggarakan
Angkutan Multimoda, bahwa PT.Sarana Bandar Logistik dapat melakukan
kegiatan usaha dibidang: Transportasi, Pergudangan, Konsolidasi, Penyedia
Ruang Muatan, dan atau Kepabeanan untuk Angkutan Multimoda keluar Negeri
dan ke Dalam Negeri.
-
8
3. Pergudangan (warehousing)
Kegiatan warehousing atau pergudangan yang selama ini masih dilakukan pada
lingkup daerah Pelabuhan Lini 1 sebagai supporting kegiatan usaha bongkar
muat mulai diperluas ke area Lini 2 sebagai pengembangan usaha
pergudangan. Hal ini dilakukan untuk membentuk lini bisnis tersendiri , untuk itu
sejak akhir tahun 2014 sudah dikembangkan dan dioperasikan usaha
warehousing di Cabang Banyuwangi dengan luas gudang 1.000 meter persegi
dan untuk mengembangkan usaha pergudangan tersebut, saat ini tengah
dibangun gudang seluas 3.400m2didaerah Laban Asem, Banyuwangi.
4. Transportasi
Kegiatan usaha transportasi yang dilaksanakan meliputi pengoperasian
angkutan truck CDE, CDD, Fuso Engkel, Fuso Double, dan Tractor Head Truck
Trailler di beberapa cabang. Usaha transportasi ini dilakukan untuk kegiatan
supporting haulage muatan kapal PELNI atau kegiatan distribusi angkutan
komoditas perusahaan lain.
5. Trading & Retail
Kegiatan usaha trading yang dilaksanakan adalah perdagangan besar bahan
makanan dana minuman hasil peternakan dan perikanan, sedangkan kegiatan
usaha retail yang dilaksanakan adalah perdagangan makanan dan minuman
dalam kemasan didalam toko.
1.6 BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan
diyakini oleh seluruh insan perusahaan sebagai landasan dan acuan untuk
mencapai tujuan perusahaan, didalam menjalankan perusahaan PT. SBN memiliki
nilai–nilai perusahaan (values) yang diinternalisasikan pada setiap insan
perusahaan, yakni dalam 4 (empat) nilai (value), yaitu:
-
9
1) Kejujuran (Honesty)
Insan SBN menjunjung tinggi rasa saling percaya dan keterbukaan sebagai
perwujudan Good Corporate Governance
2) Layanan Prima (Service Excellent)
Insan SBN selalu memberikan layanan terbaik melalui kreativitas dan inovasi
3) Pembelajaran yang berkelanjutan (Continuous Learning)
Insan SBN tidak pernah berhenti belajar untuk menjadi yang terbaik
4) Kerjasama Tim (Team Work)
Insan SBN selalu menjunjung tinggi kerjasama tim yang solid untuk mencapai
hasil maksimal.
1.7 ARAH PENGEMBANGAN PERUSAHAAN
Arah pengembangan perusahaan ditujukan untuk mencapai Visi “Menjadi Total
Logistics Company”,yang direncanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan
dengan cara menumbuhkembangkan usaha Non-Captive dan mengoptimalkan
usaha Captive, serta memperkuat infrastruktur di setiap saluran distribusi yang
dijabarkan dalam matrik sebagai berikut:
-
10
Untuk menambah pendapatan perusahaan, penguatan bisnis akan dilakukan
terutama di anak-anak perusahaan PT. SBN untuk memantapkan langkah
perusahaan menuju total logistics company. Hal ini juga harus didukung dengan
kemampuan SDM yang berkualitas dengan kuantitas yang setara sesuai
kebutuhan perusahaan.Di samping itu, pembenahan dan penambahan
infrastruktur wajib dilakukan sebagai bagian dari investasi manajemen logistik.
1.8 ORGANISASI
1.8.1 Susunan Dewan Direksi dan Komisaris
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia
(Persero) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana
Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 03.02/01/SK/HKO.01/2018 tanggal 03
Maret 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama
PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN), dan Surat Keputusan Direktur
PT. PELNI (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
DIVERSIFICATION
2 2015
Diversifikasi Konsentrik
Competency Assesment &
Development
DIVERSIFICATION
2016 - 2017
Diversifikasi Horizontal
Competency Assesment &
Development
Strategic Alliance
Penguatan Infrastruktur
GROWTH
2018 – 2019
Market Development
New Business Development
Production Facility
Development
Operational Excellence
Mengembangkan dan mengoptimalkan usaha anak perusahaan
Penguatan infrastruktur dan optimalisasi IT
Mengembangkan usahabaru (pergudangan)
Optimalisasi Operasional
HR Strategy Implementasi
Branding Pelni Logistics sebagai sinergi SBN dan anak perusahaannya sebagai strategic alliance dalam penetrasi pasar
Penguatan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Produksi
Penguatan Branding Pelni Logistics untuk mempercepat penetrasi pasar dan memperbesar marketshare
Fokus dalam usaha baru yang dapat dikembangkan pada lini bisnis freight forwarding (distribusi) dan linin bisnis anak perusahaan (cold storage dan pergudangan)
Optimalisasi anak perusahaan
Optimalisasi Sarana/ Prasarana Produksi
Optimalisasi IT
Implementasi ISO
Mengembangkan usaha anak perusahaan PT. Sarana Bandar Logistik
Optimalisasi usaha captive
Membuat HR Strategi dengan corporate action pertamayaitu rekrutmen SDM untuk mengisiformasi dan memperkuat personel di masing-masing unit kerja.
Optimalisasi IT
-
11
PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 09.14/03/SK/HKO.01/2018
tanggal 14 September 2018 tentang Pengangkatan Komisaris PT. Sarana
Bandar Nasional, serta Surat Keputusan Direktur PT. PELNI (Persero)
selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana Bandar
Nasional (PT. SBN) Nomor: 02.06/01/SK/HKO.01/2019 tanggal 06 Februari
2019 tentang Perpanjangan Masa Jabatan Direksi PT. Sarana Bandar
Nasional, serta Surat Keputusan Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia
(Persero) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana
Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 11.01/02/SK/HKO.01/2019 tanggal 01
November 2019 tentang Pemberhentian Anggota Komisaris PT. Sarana
Bandar Nasional, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Sarana
Bandar Nasional adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Harry Boediarto Komisaris Utama
Tri Andayani Komisaris
Dewan Direksi
Suharyanto Direktur Utama
Nofiyetti Edizar Direktur Keuangan & SDM
Murdiyoto Direktur Operasi & Pengembangan Usaha
1.8.2 Fungsi dan Uraian Tugas Direksi
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan tata kerja perusahaan sesuai
dengan Keputusan Direksi Nomor: 002/SK/DIR/SBN/I/2014 dimana dalam
SK tersebut diatur mengenai fungsi dan tugas fungsi Direksi PT. SBN
adalah sebagai berikut:
1.8.2.1 Direktur Utama
(1) Direktur Utama memiliki fungsi dalam Memimpin dan
mengendalikan jalannya perseroan serta mewakili Direksi
dalam melaksanakan pertanggungjawaban kepada pemegang
saham;
-
12
(2) Tugas Direktur Utama adalah:
a. Menjalankan pengurusan perusahaan sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan melakukan tugas lain sesuai
dengan yang ditetapkan pemegang saham;
b. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang
diselenggarakan oleh para Direktur, mengendalikan
pelaksanaan tugas pengawasan intern perusahaan dan
bersama dengan para Direktur dalam kedudukannya
selaku Direksi perusahaan mengendalikan pelaksanaan
fungsi staf Kantor Pusat, unit kerja kantor cabang, dan
Strategic Business Unit (SBU);
c. Memberikan pengarahan kepada Direksi dalam rangka
memimpin dan mengendalikan jalannya perseroan;
d. Melakukan tindakan untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan atau
menyerahkan kekuasaan tersebut kepada
seseorang/beberapa orang Direksi yang khusus ditunjuk
untuk hal dimaksud atau seseorang/beberapa orang
pegawai perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama
atau kepada orang/ badan lain;
1.8.2.2 Direktur Operasi & Pengembangan Usaha
(1) Direktur Operasi & Pengembangan Usaha memiliki fungsi
memimpin, mengkoordinir, dan menetapkan pengelolaan
operasional dan pemasaran usaha bongkar muat, logistik,
dan pengembangan usaha.
(2) Tugas Direktur Operasi & Pengembangan Usaha adalah :
a. Merencanakan dan menyusun rencana pemasaran,
produksi, pendapatan dan biaya usaha eksisting maupun
pengembangan usaha lainnya;
b. Merencanakan dan menyusun strategi, target, dan posisi
pemasaran secara menyeluruh untuk usaha eksisting, dan
pengembangan usaha lainnya;
-
13
c. Merencanakan dan menyusun strategi pengembangan
usaha dalam rangka mendukung kegiatan usaha pokok
dan ekspansi usaha;
d. Merencanakan dan menyusun kajian-kajian dan langkah-
langkah kongkrit untuk pengembangan usaha;
e. Memberikan petunjuk teknis dan kebijakan operasional
kepada pimpinan cabang dan unit kerja;
f. Merencanakan dan menyusun kebijakan optimalisasi,
utilisasi dan pemeliharaan peralatan usaha;
g. Menyusun target biaya dan pendapatan, serta
melaksanakan kegiatan berdasarkan program kerja
Perseroan sesuai bidang tugas;
h. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas kewajiban
di lingkungan Direktorat Operasi & Pengembangan Usaha;
i. Menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu
diberikan oleh Direktur Utama secara khusus.
1.8.2.3 Direktur Keuangan & SDM
(1) Direktur Keuangan dan Umum memiliki fungsi memimpin,
mengkoordinir, dan menetapkan pengelolaan pengelolaan
keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan,
sumber daya manusia, rumah tangga, umum, dan K3.
(2) Tugas Direktur Keuangan adalah :
a. Melaksanakan kebijakan penerimaan, pengunaan dan
pembukuan keuangan, pengelolaan, dan pembinaan
pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi,
perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan
umum, dan K3;
b. Merencanakan dan menyusun program kerja kegiatan
pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi,
perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan
umum, dan K3;
-
14
c. Menyusun target biaya dan pendapatan, serta
melaksanakan kegiatan berdasarkan program kerja, dan
menyiapkan Rencana Kerja dan Target Tahunan
Perseroan;
d. Menyusun dan memelihara organisasi dan aparatur
beserta asset secara efektif dan efisien, serta melakukan
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia;
e. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas kewajiban
di lingkungan Direktorat Keuangan & SDM;
f. Mengatur dan melaksanakan tata cara pembukuan dan
tertib penerimaan dan pengeluaran keuangan perseroan
atas dasar sistem dan prosedur akuntansi yang dapat
dipertanggungjawabkan;
g. Mengatur tata cara penyusunan dan pelaksanaan target
serta melakukan verifikasi;
h. Mengatur dan menyusun pelaksanaan pelaporan dan
pembayaran pajak;
i. Mengendalikan dan memelihara likuiditas perseroan serta
merencanakan penyediaan dana yang diperlukan untuk
kegiatan usaha;
j. Menyusun dan menyimpan laporan keuangan perseroan
secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
k. Menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu
diberikan oleh Direktur Utama secara khusus.
1.8.3 Struktur Organisasi
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT. PELNI (Persero)
selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT. SBN nomor:
01/DIR/SBN/X/2014 tanggal 16 Desember 2019 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional, maka perlu
dillakukan penyesuaian atas Struktur organisasi tata kerja perusahaan
yang baru.
-
15
Sampai dengan RKAP ini disusun struktur organisasi dan tata kerja yang
berlaku di PT. Sarana Bandar Nasional berdasarkan Surat Keputusan
Direksi PT. Sarana Bandar Nasional tentang Organisasi dan tata Kerja
PT. Sarana Bandar Nasional, nomor: 045/SK/DIR/SBN/IX/2014, tanggal
26 September 2014 adalah sebagai berikut:
1.8.3.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat
Susunan organisasi kantor pusat perusahaan terdiri dari :
1) Unsur Pimpinan, adalah berupa Dewan Direksi yang bekerja
secara kolektif, dan beranggotakan:
a. Direktur Utama sebagai koordinator dan sekaligus anggota
Direksi Perusahaan, serta bertanggung jawab atas
pengelolaan usaha;
b. Direktur Operasi dan pengembangan Usaha sebagai
pimpinan, coordinator dan penanggung jawab atas
pengelolaan operasional dan pemasaran usaha bongkar
muat, logistik dan pengembangan usaha;
c. Direktur Keuangan & SDM sebagai pimpinan, koordinator,
dan penanggungjawab atas pengelolaan keuangan,
informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya
manusia, rumah tangga dan umum, serta K3.
2) Unsur organisasi managerial di Kantor Pusat terdiri atas unit
kerja:
a. Satuan Pengawasan Intern (SPI), merupakan unit kerja staf
Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Head of Internal
Auditor dan membawahi para pemeriksa intern dalam
penyelenggaraan kegiatan pengawasan internal pada unit
kerja kantor pusat dan kantor cabang;
b. Corporate Secretary, merupakan unit kerja Dewan Direksi
yang dipimpin oleh seorang Corporate Secretry dan
membawahi para staf dalam penyelenggaraan kegiatannya;
c. Divisi Strategic Management Office (S.M.O), merupakan unit
kerja Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Senior
Manager S.M.O dan membawahi para staf dalam
penyelenggaraan kegiatannya;
-
16
d. Divisi Operasi, merupakan unit kerja yang secara teknis
dikoordinir oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha
dipimpin oleh seorang Senior Manager Operasi, dan terdiri
atas unit kerja:
(1) Bagian Operasi Bongkar Muat;
(2) Bagian Peralatan
e. Divisi Pengembangan Usaha & Logistik, merupakan unit
kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Operasi
dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Senior
Manager Pengembangan Usaha & Logistik, dan terdiri
dariunit kerja:
(1) Bagian Pemasaran & Pengembangan Usaha;
(2) Bagian Logistik dan Distribusi
f. Divisi Keuangan & Akuntansi, merupakan unit kerja yang
secara teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan, dipimpin
oleh seorang Senior Manager Keuangan & Akuntansi, dan
terdiri dari unit kerja:
(1) Bagian Keuangan;
(2) Bagian Akuntansi & Pajak
g. Bagian SDM & Umum, merupakan unit kerja yang secara
teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan & SDM, dipimpin
oleh seorang Manager SDM & Umum.
STRUKTUR ORGANISASI
PT. SARANA BANDAR NASIONALKANTOR PUSAT
-
17
1.8.3.2 Susunan Organisasi Kantor Cabang
Sesuai Surat Keputusan Nomor: IV-012/SBN/DIR/2015 tentang
pemisahan cabang dan struktur organisasi kantor cabang
PT. Sarana Bandar Nasional tanggal 14 April 2015.
Organisasi kantor cabang dipimpin oleh seorang General Manager
yang kedudukannya sebagai unit kerja pelaksana kantor pusat
dibentuk berdasarkan lokasi kegiatan perusahaan dan dibedakan
klasifikasinya berdasarkan bobot pengusahaan kantor cabang,
sebagai berikut:
1) Kantor Cabang Kelas A;
2) Kantor Cabang Kelas B;
3) Kantor Cabang Kelas C;
4) Kantor Cabang Representative.
Setiap unit kerja kantor cabang kelas A dan B membawahi unit
kerja Bidang yang dipimpin oleh Manager yang membawahi unit
kerja seksi yang dipimpin oleh Asisten Manager, dan untuk unit
kerja kantor cabang kelas C membawahi unit kerja seksi yang
dipimpin oleh Asisten Manager, sedangkan untuk unit kerja kantor
cabang Representative membawahi staf atau pelaksana sesuai
dengan fungsinya, dan dibedakan sebagai berikut
1) Kantor Cabang Kelas A, membawahi unit kerja:
a) Bidang Operasional, membawahi unit kerja:
(1) Asman Operasi Bongkar Muat
(2) Asman Peralatan dan Pergudangan
(3) Asman Forwarding& Pengembangan Usaha Logistik
b) Bidang Administrasi, membawahi unit kerja:
(1) Asman Keuangan
-
18
2) Kantor Cabang Kelas B, membawahi unit kerja:
a) Bidang Operasi.
b) Bidang Administrasi.
3) Kantor Cabang Kelas C, membawahi unit kerja:
a) Seksi Usaha Terminal & Freight Forwarding
b) Seksi Administrasi
4) Kantor Cabang Representative membawahi jabatan staf atau
pelaksana.
HEAD OF REPRESENTATIVE
STAFF DAN PELAKSANA
-
19
1.9 BRAND PERUSAHAAN
Logo SBN mencerminkan sebuah perusahaan yang cepat, inovatif dan modern.
Hal ini tertuang dalam logo perusahaan yang simpel dan dinamis (dua) buah
persegi dengan warna merah dan abu-abu adalah penggambaran visi dan misi
PT. SBN sebagai Total Logistics Company yang unggul dan terkemuka dibidang
angkutan laut interinsuler. Artinya PT. SBN akan selalu bergerak sesuai
perkembangan teknologi dengan kekuatan kreativitas, inovasi, dan kompetensi
sumber daya manusia.
Dalam perkembangannya, PT. SBN melakukan ekspansi tidak hanya melayani
bongkar muat dan Freight Forwarding, tetapi juga logistik, Konsep perusahaan
logistik ini disatukan dengan sebuah grand branding “Pelni Logistics”.
Pemilihan nama Pelni Logistics tak lepas dari positioning PT. Pelni sebagai
perusahaan induk PT. SBN yang sudah melekat di hati khalayak. Diharapkan
dengan branding Pelni Logistics, pasar logistik yang bisa diraup lebih besar dan
luas secara keseluruhan.
Posisi Brand Pelni Logistics dalam Group PT. PELNI adalah sebagai berikut:
-
20
BAB II
REALISASI TAHUN 2019
2.1 KONDISI UMUM TAHUN 2019
Ekonomi Indonesia diproyeksi tetap tumbuh positif di atas 5% pada 2019 di tengah
tekanan ekonomi global yang masih terjadi saat ini. Daya tahan ekonomi, yang
ditopang oleh konsumsi masyarakat, serta efek kebijakan makro seperti penurunan
suku bunga dan reformasi struktural yang mendorong investasi bisa menopang
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi nasional dipastikan masih akan
berlanjut sampai dengan akhir Semester II tahun 2019 meskipun terdapat tantangan
dari berbagai kebijakan negara lain dan kondisi perekonomian global yang sedang
tidak menguntungkan. Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
diperkirakan masih akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Secara
sektoral, sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan jasa-jasa
diperkirakan masih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintahan Joko Widodo masih gencar membangun infrastruktur. Hal tersebut dinilai
dapat memicu pertumbuhan angkutan logistik. Pertumbuhan logistik disebut masih
bergairah dan terus mengalami peningkatan. Salah satunya adalah di sektor
transportasi darat berbasis jalan. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi
Ilham Masita mengatakan, bisnis logistik tahun ini akan tumbuh sekitar 10%
dibandingkan tahun lalu. Kemudian, bisnis logistik pada 2020 sekitar 8-9%. Angka itu
masih lebih tinggi apabila dibandingkan pertumbuhan ekonomi.
Harga komoditas global yang tinggi telah mendorong investasi yang lebih tinggi,
terutama pada mesin, peralatan dan kendaraan, yang menghasilkan pertumbuhan
modal tercepat dalam periode lebih dari lima tahun.
Dalam kondisi tersebut manajemen telah melakukan langkah-langkah dengan
memperkuat infrastruktur sektor transportasi dan distribusi di beberapa cabang
sebagai bagian dari kegiataan logistik. Dari internal, manajemen meyakini bahwa
dengan pegembangan usaha anak perusahaan PT. Sarana Bandar Logistik
(PT. SBL) dan SBU Indotrading akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja
perusahaan.
-
21
Dalam rangka mendorong percepatan pencapaian target target, perusahaan telah
melakukan langkah-langkah strategis dan usaha yang proaktif untuk tetap
meningkatkan usahanya dengan perluasan market share, mempertajam target
pemasaran dan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, serta
melakukan peningkatan infrastruktur dicabang-cabang.
Realisasi pada akhir tahun 2019 (Audited) pendapatan usaha secara
konsolidasian terealisir sebesar Rp537,562 milyar, atau 118,54% dari target
sebesar Rp453,487 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu
sebesar Rp408,522 milyar, maka trendnya naik 31,59% dari realisasi tahun lalu.
Sedangkan perolehan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali tahun
2019 terealisirkan terealisir sebesar Rp60,493 milyar, atau 91,42% dari target
target sebesar Rp66,173 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu
sebesar Rp50,119 milyar, maka trendnya naik sebesar 20,70% dari realisasi
tahun lalu.
2.2 RENCANA KERJA TAHUN 2019
Rencana Kerja Manajemen (RKM) tahun 2019 merupakan rencana kerja inti dan
strategis dari setiap unit kerja yang menunjang pencapaian sasaran strategis dan
target perusahaan yang tertera pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) dan Kontrak Manajemen PT. SBN Tahun 2019. Sesuai Rencana Jangka
Panjang Perusahaan untuk mewujudkan Visi menjadi Perusahaan total logistics
company yang unggul dan terpercaya di Indonesia pada tahun 2020 dengan 7
strategi yaitu :
a. Optimalisasi captive market
b. Memperkuat infrastruktur
c. Meningkatkan usaha non-captive
d. Meningkatkan dukungan usaha Anak dan SBU Indotrading
e. Mengembangkan sistem IT untuk mendukung strategi dan bisnis Perusahaan
f. Meningkatkan kompetensi pegawai
g. Meningkatkan organization capital
-
22
B/M & Distribusi Muatan BUMN Karya (Tiang Pancang & Girder)
Distribusi alat-alat perikanan
B/M dan Transhipment Batubara
B/M, EMKL dan Angkutan Pupuk Indonesia (kontrak 6 cabang)
B/M Minyak dan Semen
Investasi alat dan sarana produksi pada unit kerja potensial
Optimalisasi Captive Market
Peningkatan Infastruktur
Peningkatan Usaha Non Captive
Optimalisasi Layanan End to End Logistik (Redpack)
Optimalisasi Booking Cargo Reservation Online
Pengoperasian Kapal Tongkang
SASARAN STRATEGIS PROGRAM KERJA
Pengoperasian Gudang dan distribusi di Banyuwangi
Pengangkutan bibit sawit, TBS dan CPO
Distribusi Material PPI
Kegiatan door pihak ketiga dari ex muatan SPIL
Rencana Kerja Manajemen (RKM) tahun 2019 disajikan pada tabel dibawah ini :
-
23
2.3 ASUMSI-ASUMSI PENYUSUNAN REALISASI TAHUN 2019
2.3.1 Faktor Eksternal
a. Berdasarkan RAPBN tahun 2019 kondisi perekonomian dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi diprediksi antara 5,30% (lima koma tiga puluh
prosen);
b. Tingkat inflasi sebesar 3,50%;
c. Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US$.1,00 diasumsikan sebesar
Rp14,400 (empat belas ribu empat ratus rupiah);
d. Suku bunga SPN 3 bulan 5,30%.
2.3.2 Faktor Internal
a. Penambahan Alat Produksi
Pengadaan dan rekondisi alat produksi terserap sebesar 61,30%.
– Alat Mekanik/Forklift 3 Ton 1 unit
– Alat Mekanik/Forklift 5 Ton 3 unit
– Alat Mekanik/Forklift 7 Ton 1 unit
– Angkutan Darat 56 unit
– Cold Storage sebanyak 6 Unit
– Reefer Container Jumbo sebanyak 50 unit
– Freezer sebanyak 1 unit
b. Kapal captive (Kapal Pelni) yang beroperasi sebanyak 26 unit dengan
rata-rata berlayar sebanyak minimal 23 voyage dan seluruh cargo
handling dilaksanakan oleh PT. Sarana Bandar Nasional.
c. Handling muatan kapal tol laut, dan hewan dilaksanakan oleh PT. SBN,
serta handling kapal ternak pihak ketiga
d. Kapal Tol Laut Tahun 2019 sebanyak 13 unit dan kapal angkutan ternak/
hewan sebanyak 1 unit kapal,
e. Semakin berkembangnya operasional SBU (Sarana Bandar Indotrading)
merupakan usaha sampingan PT. SBN.
-
24
2.4 PERISTIWA PENTING TAHUN 2019
Beberapa peristiwa dan agenda penting tahun 2019 diantaranya yaitu:
Februari 2019 – Sekarang
(22 shipment)
Shipment Spunpile HKAston
Maret 2019 SKJ HUT PELNI ke 67 Maret 2019 Sertifikasi SMK3
April 2019 HUT PT SBN ke 33
April 2019 BUMN Marketers Awards 2019 April 2019 Training Redpack &
General Cargo tahap II
-
25
Mei - Juni 2019
Shipment Batubara PLN
Agustus 2019
Rapat Koordinasi dan
Training pemisahan Cabang
Mei 2019 Pelatihan Fundamental
Digital Marketing
November 2019
RAPIM PT SBN
September-Oktober 2019
Pemisahan Cabang
Assesment KPKU
Desember 2019
-
26
2.5 REALISASI PROGRAM KERJA TAHUN 2019
Rencana Kerja Manajemen (RKM) merupakan program kerja pilihan dari setiap
unit kerja yang menunjang pencapaian target Key Performance Indicators (KPI)
yang tertera pada Kontrak Manajemen PT. SBN Tahun 2019. Sepanjang tahun
2019, perusahaan telah merealisasikan program kerja untuk mendukung
pencapaian sasaran strategis sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS NO PROGRAM KERJA TINDAK LANJUT
Optimalisasi usaha
captive market
1 Optimalisasi Layanan End to End Logistik (Redpack)
Telah berjalan di beberapa cabang dan Realisasi tahun 2019 sebanyak 988 T/M3
2 Optimalisasi Booking Cargo Reservation Online
Telah dilaksanakan awal tahun 2019
Peningkatan Infrastruktur 3 Pengoperasian Kapal Tongkang
Telah direalokasi dengan alat produksi pada Triwulan I 2019.
4 Investasialat dan sarana produksi unit Terealisasi sebesar Rp48.255 milyar.
Peningkatan Usaha Non
Captive
5 B/M & Distribusi Muatan BUMN Karya (Tiang Pancang & Girder)
Bojonegara-Dumai ,Surabaya-Dumai, dan Bitung (Girder).
6 B/M dan Transhipment Muatan Batubara (PLN)
Kegiatan di Cabang Kotabaru, Banjarmasin, Ampenan dan Cabang Jayapura
7 B/M Minyak dan Semen Cabang Ampenan dan Palu
8 B/M dan EMKL angkutan Pupuk Indonesia (kontrak 6 Cabang)
Kegiatan di Palu, Bitung, Gorontalo, Baubau, Pontianak dan Kotabaru
9 Pengoperasian Gudang dan distribusi di Banyuwangi
Optimalisasi Pengoperasian Gudang sebanyak 3 Gudang
10 Pengangkutan Bibit Sawit TBS dan CPO
Kegiatan di Pontianak
11 Distribusi Material PPI Proses pemetaan dan jalinan kerjasama dengan PPI
12 Kegiatan door pihak ketiga eks. Muatan SPIL
Kegiatan di Cabang Merauke
Supporting Usaha Anak
(PT.SBL)
13 Dukungan permodalan RUPS telah mendapa persetujuan pemegang saham
14 Optimalisasi Layanan Cargo Udara Sudah diimplementasikan di Cabang Tanjung Priok dan Surabaya
Supporting Usaha SBI
(Pelni Mart)
15 Kerjasama Partnership untuk Usaha Distributorship
Telah bekerjasama dengan Walls
16 Pengembangan Usaha Trading di Cabang-Cabang
Optimalisasi distributor Stock Point Plus es krim walls di wilayah Kalabahi, Larantuka dan Loweleba
Optimalisasi Sistem
Teknologi Informasi
17 Pembangunan Sistem Disaster Recovery (DRC)
Telah selesai untuk pemindahan data dari server live ke DRC
18 Re-Write Sistem Aplikasi ERP Keuangan
Dalam proses seleksi penawaran vendor
19 Re-Write Sistem Aplikasi PemasaranTerpadu
Dalam proses seleksi penawaran vendor
Peningkatan Kualitas SDM
20 Pengukuran standar kompetensi Dilakukan pada akhir tahun 2019
21 Program Diklat Berjenjang
Telah dilakukan training Red Pack, Fundamental Digital Marketing, dan Manajemen Risiko dan training keuangan untuk persiapan pemisahan cabang
Peningkatan Mutu Operasional
22 Implementasi ISO 9001:2015 Sudah tahap impelementasi di Cabang Tanjung Priok
Peningkatan Kinerja 23 Implementasi Manajemen Kinerja dan Information Dashboard Executive
Sudah dibuatkan API terintegrasi dengan aplikasi PELNI
-
27
2.6 REALISASI PRODUKSI TAHUN 2019
2.6.1 Produksi Usaha Bongkar Muat
Realisasi produksi bongkar muat dari kegiatan usaha captive (Kapal Pelni) tahun
2019 rata-rata produksinya telah mencapai target. Tercapainya hal tersebut
karena adanya peningkatan muatan barang khususnya untuk pengiriman ke
wilayah Indonesia Timur. Faktor lain yang mempengaruhi kondisi usaha captive
adalah:
a. Untuk keselamatan kapal, maka diberlakukan kebijakan pembatasan muatan
container full, sehingga tidak sesuai dengan kapasitas terpasang;
b. Adanya beberapa kapal yang digunakan untuk angkutan lebaran dan angkutan
natal & tahun baru (peak season);
Sedangkan produksi B/M dari kegiatan kapal pihak ketiga (non-captive) rata-rata
produksinya di atas realisasi tahun 2018. Hal tersebut diperoleh dari peningkatan
muatan-muatan general cargo dari kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru
B/M Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar
Batubara PLN di Cabang Jayapura, pengiriman bibit dan pupuk PT.DSN, serta
pengiriman tiang pancang PT. HakaAston. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut;
TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019
SD. DES
(AUDITED)SD.DES
SD. DES
(AUDITED)(5 : 4) (5 : 3)
1 2 3 4 5 6 7
A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT
1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.526.822 12.961.552 14.157.784 109,23% 187,33%
2. Produksi Container (TEUs) 23.168 28.282 30.216 106,84% 120,09%
3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28%
4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 34.617 72,12% 188,21%
5. Jenis Kendaraan:
5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 40.272 41.939 42.806 102,07% 94,65%
5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 11.907 17.091 15.196 88,91% 125,51%
5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 4.906 6.127 6.794 110,89% 106,06%
5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 594 2.281 1.801 78,94% 172,51%
67.439 66.597 98,75% 102,80%
TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019
SD. DES
(AUDITED)SD.DES
SD. DES
(AUDITED)(5 : 4) (5 : 3)
1 2 3 4 5 6 7
B CAPTIVE (KAPAL PELNI)
1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 84.297 89.996 101.533 112,82% 101,79%
2. Produksi Container (TEUs) 19.670 21.595 21.161 97,99% 97,65%
3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28%
4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 16.017 33,37% 87,08%
5. Jenis Kendaraan:
5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.907 39.569 41.088 103,84% 95,76%
5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.112 8.026 7.747 96,52% 105,95%
5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.682 3.895 4.705 120,78% 90,80%
5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 112 165 407 246,67% 72,42%
110,82% 91,47%
C NON CAPTIVE
1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.442.525 12.871.556 14.056.251 109,20% 188,47%
2. Produksi Container (TEUs) 3.498 6.687 9.055 135,43% 259,32%
3. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) - 18.600 100,00% 100,00%
4. Jenis Kendaraan:
4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 2.365 2.370 1.718 72,49% 74,05%
4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 4.795 9.065 7.449 82,17% 155,35%
4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 1.224 2.231 2.089 93,62% 170,67%
4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 482 2.116 1.394 65,87% 289,21%
NO U R A I A N
NO U R A I A N
PROSEN
PROSEN
-
28
1. Produksi Bongkar Muat General Cargo
Produksi bongkar muat untuk jenis muatan general cargo sampai dengan s.d
Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 14,157,784 TM3 atau 109,23% dari yang
ditargetkan sebesar 12,961,552 TM3, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018
pada periode yang sama sebanyak 7,526,822 TM3 maka trendnya naik sebesar
87,35% dari realisasi tahun lalu. Tercapainya hal tersebut karena adanya
peningkatan muatan pada kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M
Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar
Batubara PLN di Cabang Jayapura.
2. Produksi Bongkar Muat Muatan Container (Full)
Sedangkan produksi bongkar muat untuk jenis muatan container (full) sampai
dengan bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 30,216 TEUs atau
106,84% dari yang ditargetkan sebesar 28,282 TEUs, dan apabila dibanding
realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 23,168 TEUs maka
trendnya naik sebesar 20,09% dari realisasi tahun lalu.
3. Produksi Bongkar Muat Muatan Container Tol Laut
Sedangkan produksi bongkar muat handling container (full) kapal tol laut sampai
dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 6,346 TEUs, atau 74,61%
dari yang ditargetkan sebanyak 8,506 TEUs dan apabila dibanding realisasi tahun
2018 pada periode yang sama sebanyak 7,905 TEUs, maka trendnya turun
sebesar 19,72% dari realisasi tahun lalu. Tidak tercapainya produksi bongkar muat
container (full) kapal tol laut disebabkan berkurangnya trayek kapal tol laut yang
dilayani dan adanya perubahan trayek tol laut dari tahun lalu;
4. Produksi Bongkar Muat Angkutan Ternak (Sapi)
Sedangkan produksi bongkar muat angkutan ternak (Sapi) sampai dengan s.d
Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 34,617 ekor, atau 72,12% dari yang
ditargetkan sebanyak 48,000 ekor, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018
pada periode yang sama sebanyak 18,393 ekor, maka trendnya naik sebesar
88,21% dari realisasi tahun lalu;
5. Produksi Bongkar Muat Kendaraan Jenis Motor
Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis sepeda motor sampai dengan
s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 42,806 unit, atau 102,07% dari yang
ditargetkan sebanyak 41,939 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada
periode yang sama sebanyak 40,272 unit, maka trendnya naik sebesar 5,35% dari
realisasi tahun lalu;
-
29
6. Produksi Bongkar Muat Kendaraan Jenis Mobil
Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis mobil sampai dengan s.d
Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 15,196 unit, atau 88,91% dari yang
ditargetkan sebanyak 17,091 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada
periode yang sama sebanyak 11,907 unit, maka trendnya naik sebesar 25,51%
dari realisasi tahun lalu. Tercapainya target produksi B/M kendaraan jenis mobil
dikarenakan adanya peningkatan muatan di wilayah Indonesia Timur;
7. Produksi Bongkat Muat Kendaraan Jenis Truck
Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis Truck sampai dengan S.d
Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 6,794 unit, atau 110,89% dari yang
ditargetkan sebanyak 6,127 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada
periode yang sama sebanyak 4.049 unit, maka trendnya naik sebesar 6,06% dari
realisasi tahun lalu;
8. Produksi Bongkar Muat Jenis Alat Berat
Produksi bongkar muat untuk jenis alat berat bulan s.d Desember tahun 2019
terealisir sebanyak 1,801 unit, atau 78,94% dari yang ditargetkan sebanyak 2281
unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak
594 unit, maka trendnya naik sebesar 72,51% dari realisasi tahun lalu;
2.6.2 Produksi Usaha Freight Forwarding
TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019
SD. DES
(AUDITED)SD.DES
SD. DES
(AUDITED)(5 : 4) (5 : 3)
1 2 3 4 5 6 7
A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT
1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 550.155 265.523 700.048 263,65% 127,25%
2. Produksi Container (TEUs) 39.018 40.488 48.108 118,82% 123,30%
3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00%
4. Jenis Kendaraan:
4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 38.015 25.634 41.751 162,87% 109,83%
4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.225 7.488 7.674 102,48% 106,21%
4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.765 3.373 4.404 130,57% 116,97%
4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 422 153 613 400,65% 145,26%
49.427 36.648 54.442 148,55% 110,15%
TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019
SD. DES
(AUDITED)SD.DES
SD. DES
(AUDITED)(5 : 4) (5 : 3)
1 2 3 4 5 6 7
B CAPTIVE (KAPAL PELNI)
1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 89.355 88.120 100.173 113,68% 112,11%
2. Produksi Container (TEUs) 24.981 22.509 21.349 94,85% 85,46%
3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00%
4. Jenis Kendaraan:
4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.900 25.569 41.526 162,41% 109,57%
4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.120 7.426 7.459 100,44% 104,76%
4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.685 3.295 4.234 128,50% 114,90%
4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 348 85 428 503,53% 122,99%
173,60% 92,83%
C NON CAPTIVE Laba - Rugi #REF! #REF!
1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 460.800 177.402 599.875 338,14% 130,18%
2. Produksi Container (TEUs) 14.037 17.979 26.759 148,83% 190,63%
3. Jenis Kendaraan:
3.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 115 65 225 346,15% 195,65%
3.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 105 62 215 346,77% 204,76%
3.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 80 78 170 217,95% 212,50%
3.4 Produksi Alat Berat (Unit) 74 68 185 272,06% 250,00%
NO U R A I A N
PROSEN
NO U R A I A N
PROSEN
-
30
Produksi kegiatan feight forwarding tahun 2019 rata-rata Realisasinya masih
diatas target sebagai dampak dari peningkatan usaha non-captive. Faktor lain
yang mempengaruhi kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
A. Captive (Kapal PELNI)
Produksi Freight Forwarding dari kegiatan Kapal Pelni (Captive) rata-rata diatas
target, baik muatan general cargo,muatancontainer full maupun jenis muatan
kendaraan dan alat berat, hal ini disebabkan antara lain :
1) Peningkatan muatan container full di wilayah Indonesia Timur;
2) Adanya beberapa kapal yang digunakan untuk angkutan lebaran dan
angkutan natal & tahun baru (peakseason);
B. Non-captive
Produksi Freight Forwarding tahun 2019 untuk kegiatan dari pihak ketiga (Non-
captive) rata-rata Realisasinya dapat mencapai di atas target, hal ini
disebabkan antara lain:
1) Adanya kegiatan proyek infrastruktur pemerintah yang memerlukan
penanganan logistik terutama dengan BUMN Karya;
2) Optimalisasi alat produksi (trucking) untuk kegiatan Freight Forwarding di
cabang seperti: Pontianak, Banyuwangi, Tanjung Priok, Surabaya, Bitung,
Sorong, Serui, Manokwari, Nabire, Jayapura, Biak dan Timika;
Produksi kegiatan feight forwarding tahun 2019 secara rinci dijelaskan sebagai
berikut;
1. Produksi Freight Forwarding General Cargo
Produksi freight forwarding untuk jenis muatan general cargo sampai dengan s.d
Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 700,048 TM3 atau 263,65% dari yang
ditargetkan sebesar 265,523 TM3, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada
periode yang sama sebanyak 550,155 TM3 maka trendnya naik sebesar 27,25%
dari realisasi tahun lalu. Tercapainya hal tersebut karena adanya peningkatan
muatan pada kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M Batubara, bongkar
semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar Batubara PLN di Cabang
Jayapura.
-
31
2. Produksi Freight Forwarding Muatan Container (Full)
Sedangkan produksi freight forwarding untuk jenis muatan container (full) sampai
dengan bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 48,108 TEUs atau
118,82% dari yang ditargetkan sebesar 40,488 TEUs, dan apabila dibanding
realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 39,018 TEUs maka
trendnya naik sebesar 23,30% dari realisasi tahun lalu.
3. Produksi Freight Forwarding Muatan Red Pack
Sedangkan produksi freight forwarding muatan Red Pack sampai dengan s.d
Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 988 TM3,
4. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Motor
Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis sepeda motor sampai
dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 41,751 unit, atau 162,87%
dari yang ditargetkan sebanyak 25,634 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun
2018 pada periode yang sama sebanyak 38,015 unit, maka trendnya naik sebesar
9,83% dari realisasi tahun lalu;
5. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Mobil
Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis mobil sampai dengan s.d
Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 7,674 unit, atau 102,48% dari yang
ditargetkan sebanyak 7,488 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada
periode yang sama sebanyak 7,225 unit, maka trendnya naik sebesar 6,21% dari
realisasi tahun lalu. Tercapainya target produksi freight forwarding kendaraan jenis
mobil dikarenakan adanya peningkatan muatan di wilayah Indonesia Timur;
6. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Truck
Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis Truck sampai dengan s.d
Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 4,404 unit, atau 130,57% dari yang
ditargetkan sebanyak 3,373 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada
periode yang sama sebanyak 3,765 unit, maka trendnya naik sebesar 16,97% dari
realisasi tahun lalu;
7. Produksi Freight Forwarding Jenis Alat Berat
Produksi freight forwarding untuk jenis alat berat bulan s.d Desember tahun 2019
terealisir sebanyak 613 unit, atau 400,65% dari yang ditargetkan sebanyak 153
unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak
422 unit, maka trendnya naik sebesar 45,26% dari realisasi tahun lalu;
-
32
2.7 REALISASI KEUANGAN TAHUN 2019
NO U R A I A N
TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN
REALISASI (AUDITED)
REALISASI REALISASI (AUDITED)
(5 : 4) (5 : 3)
1 2 3 4 5 6 7
I PENDAPATAN 43,27% 41,00% 41,00%
A. Usaha Pokok 88,51% 70,28% 89,24%
1. Bongkar Muat
- Penghasilan dari Kegiatan Captive 109.473 107.885 98.096 90,93% 89,61%
- Penghasilan dari Kegiatan Non-Captive 44.854 43.664 77.267 176,96% 172,26%
Total Penghasilan Bongkar Muat 154.327 151.549 175.364 115,71% 113,63%
2. Freight Forwarding
- Penghasilan dari Kegiatan Captive 80.753 80.711 86.700 107,42% 107,36%
- Penghasilan dari Kegiatan Non-Captive 53.153 45.874 110.313 240,47% 207,54%
Total Penghasilan Freight Forwarding 133.906 126.584 197.012 155,64% 147,13%
Total Pendapatan Usaha Pokok 288.233 278.134 372.376 133,88% 129,19%
B. Usaha Anak dan Sampingan 94,22% 85,00% 94,57%
3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 20.817 25.772 12.176 47,24% 58,49%
4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 99.472 149.581 153.009 102,29% 153,82%
Total Pendapatan Usaha Anak & Sampingan 120.290 175.354 165.186 94,20% 137,32%
TOTAL PENDAPATAN 408.522 453.487 537.562 118,54% 131,59%
II BIAYA LANGSUNG : 27,00% 26,24% 26,22%
A. Biaya Usaha Pokok 90,55% 64,26% 81,28%
1. Bongkar Muat
- Biaya Usaha dari Kegiatan Captive 47.364 44.233 40.215 90,92% 84,91%
- Biaya Usaha dari Kegiatan Non-Captive 39.699 30.686 68.955 224,71% 173,70%
Total Biaya Usaha Bongkar Muat 87.062 74.919 109.170 145,72% 125,39%
2. Freight Forwarding
- Biaya Usaha dari Kegitan Captive 21.804 21.180 22.731 107,32% 104,25%
- Biaya Usaha dari Kegiatan Non-Captive 48.130 29.478 89.666 304,18% 186,30%
Total Biaya Usaha Freight Forwarding 69.934 50.658 112.397 221,87% 160,72%
Sub Total Biaya Usaha Pokok 156.996 125.577 221.567 176,44% 141,13%
B. Biaya Anak dan Sampingan
3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 13.214 15.979 5.330 33,36% 40,34%
4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 93.726 127.144 144.701 113,81% 154,39%
Sub. Total Biaya Usaha Anak dan Sampingan 106.940 143.123 150.031 104,83% 140,29%
Jumlah Biaya Langsung 263.936 268.700 371.597 138,29% 140,79%
5. Penyusutan 8.026 11.053 8.844 80,01% 110,19%
TOTAL BIAYA LANGSUNG 271.961 279.754 380.441 135,99% 139,89%
III LABA KOTOR USAHA 136.561 173.734 157.121 90,44% 115,06%
-
33
NO U R A I A N
TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN
REALISASI (AUDITED)
REALISASI REALISASI (AUDITED)
(5 : 4) (5 : 3)
IV BIAYA TIDAK LANGSUNG
1. Biaya Pegawai 47.448 58.075 51.740 89,09% 109,05%
2. Biaya Barang dan Jasa 19.195 21.025 20.265 96,39% 105,57%
3. Lumpsum Overhead 4.224 3.591 2.880 80,19% 68,16%
Sub. Total Biaya Tidak Langsung 70.868 82.691 74.884 90,56% 105,67%
- Biaya Tdk. Langsung PT. SBL 1.971 1.784 3.923 219,87% 198,99%
- Biaya Tdk. Langsung SBU- Indotrading 1.129 1.895 2.171 114,55% 192,27%
TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG 73.968 86.370 80.978 93,76% 109,48%
V LABA BERSIH USAHA 62.593 87.364 76.143 87,16% 121,65%
VI PENDAPATAN DI LUAR USAHA
- Laba (Rugi) Diluar Usaha 4.216 2.342 5.548 236,90% 131,59%
- Laba (Rugi) Diluar Usaha PT. SBL
(286) 451 128 28,37% -44,67%
- Laba (Rugi) Diluar Usaha SBU - Indotrading 18 687 34 5,00% 194,36%
Jumlah Pendapatan Diluar Usaha 3.948 3.480 5.710 164,09% 144,66%
VII LABA SEBELUM PAJAK 66.540 90.844 81.853 90,10% 123,01%
VIII PAJAK PPh Psl. 25 24,60% 27,22% 26,07%
- PPh Pasal 25 (Pajak Kini) PT. SBN 15.670 22.711 20.044 88,26% 127,91%
- Pajak Final PT. SBL - - 729 100,00% 100,00%
- Kewajiban (Manfaat) Pajak Tangguhan 697 2.016 565 28,02% 81,01%
Jumlah Pph 25 dan Pajak Tangguhan 16.368 24.727 21.337 86,29% 130,36%
LABA SETELAH PAJAK PENGHASILAN 50.172 66.117 60.516 91,53% 120,62%
Beban pada OCI (Penghasilan) 211 1.673 243 14,53% 115,10%
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 49.961 64.444 60.273 93,53% 120,64%
Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
50.119 66.173 60.493 91,42% 120,70%
53 56 23 41,59% 43,83%
Laba Tahun Berjalan 50.172 66.117 60.516 91,53% 120,62%
Jumlah Laba Komprehensi yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
49.908 64.388 60.250 93,57% 120,72%
53 56 23 41,59% 43,83%
Jumlah Laba Komprehensif 49.961 64.444 60.273 93,53% 120,64%
IX LABA BERSIH USAHA PER SAHAM DASAR
3 4 4 93,57% 120,72%
-
34
A. Pendapatan Usaha Konsolidasi
Realisasi pendapatan dari hasil usaha secara konsolidasian sampai dengan
akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp537,562 milyar atau 118,54% dari target
sebesar Rp453,487 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu
sebesar Rp408,522 milyar, maka trendnya naik 31,59% dari realisasi tahun
lalu, yang diperoleh dari:
1) Pendapatan usaha bongkar muat dari kegiatan captive terealisir sebesar
sebesar Rp98,096 milyar atau berkontribusi sebesar 18,25% dari total
pendapatan usaha;
2) Sedangkan pendapatan usaha bongkar muat dari kegiatan non-captive
terealisir sebesar Rp77,267 milyar atau berkontribusi sebesar 14,37% dari
total pendapatan usaha;
3) Pendapatan usaha Freight Forwarding dari kegiatan captive terealisir
sebesar Rp86,700 milyar, atau berkontribusi sebesar 16,13% dari total
pendapatan usaha;
4) Sedangkan pendapatan usaha Freight Forwarding dari kegiatan non-
captive terealisir sebesar Rp110,313 milyar, atau berkontribusi sebesar
20,52% dari total pendapatan usaha;
5) Pendapatan dari entitas anak PT.Sarana Bandar Logistik terealisir
sebesar Rp12,176 milyar atau berkontribusi sebesar 2,27% dari total
pendapatan usaha.
6) Pendapatan dari Strategic Business Unit atau Sarana Bandar Indotrading
terealisir sebesar Rp153,009 milyar atau berkontribusi sebesar 28,46%
dari total pendapatan usaha.
B. Biaya Usaha Langsung
Realisasi biaya usaha langsung sampai dengan akhir tahun 2019 secara
konsolidasian terealisir sebesar Rp380,441 milyar atau 135,99% dari target
sebesar Rp279,754 milyar, yang yang terkontribusi dari:
1) Biaya usaha langsung bongkar muat dari kegiatan captive terealisir
sebesar Rp41,215 milyar atau berkontribusi sebesar 10,57% dari total
biaya usaha langsung;
2) Sedangkan biaya usaha langsung bongkar muat dari kegiatan non-captive
terealisir sebesar Rp68,955 milyar atau berkontribusi sebesar 18,13% dari
total biaya usaha langsung;
-
35
3) Biaya usaha langsung Freight Forwarding dari kegiatan captive terealisir
sebesar Rp22,731 milyar, atau berkontribusi sebesar 5,97 % dari total
biaya usaha langsung;
4) Sedangkan biaya usaha langsung Freight Forwarding dari kegiatan non-
captive terealisir sebesar Rp89,666 milyar, atau berkontribusi sebesar
23,57% dari total biaya usaha langsung;
5) Biaya usaha langsung dari entitas anak PT. Sarana Bandar Logistik
terealisir sebesar Rp5,330 milyar atau berkontribusi sebesar 1,40% dari
total biaya usah langsung;
6) Sedangkan biaya usaha langsung Strategic Business Unit (Sarana Bandar
Indotrading) terealisir sebesar Rp144,701 milyar atau berkontribusi
sebesar 38,03% dari total biaya langsung dan;
7) Realisasi untuk beban penyusutan alat produksi sampai dengan akhir
tahun 2019 terealisir sebesar Rp8,844 milyar atau berkontribusi sebesar
2,32% dari total biaya usaha langsung;
C. Laba Kotor Usaha
Realisasi laba kotor usaha perusahaan sampai dengan akhir tahun 2019
terealisir sebesar Rp157,121 milyar atau 90,44% dari target sebesar
Rp173,734 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar
Rp136,561 milyar, maka trendnya naik 15,06% dari realisasi tahun lalu;
D. Biaya Tidak Langsung
Realisasi biaya tidak langsung sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir
terealisir sebesar Rp80,978 milyar atau 93,76% dari target sebesar Rp86,370
milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp73,968
milyar, maka terdapat kenaikan sebesar 9,48% dari realisasi tahun lalu, yang
terkontribusi dari:
1) Biaya pegawai terealisir sebesar Rp51,740 milyar atau berkontribusi
sebesar 63,89% dari total biaya tidak langsung;
2) Biaya barang & jasa terealisir sebesar Rp20,265 milyar atau berkontribusi
sebesar 25,03% dari total biaya tidak langsung;
3) Beban Lumpsum Overhead terealisir terealisir sebesar Rp2,880 milyar
atau berkontribusi sebesar 3,56% dari total biaya tidak langsung;
-
36
4) Biaya tidak langsung entitas anak (PT. Sarana Bandar Logistik) terealisir
terealisir sebesar Rp3,923 milyar, atau berkontribusi sebesar 4,84% dari
total biaya tidak langsung;
5) Biaya tidak langsung Strategic Business Unit (Sarana Bandar Indotrading)
terealisir terealisir sebesar Rp2,171 milyar, atau berkontribusi sebesar
2,68% dari total biaya tidak langsung.
E. Laba Bersih Usaha
Realisasi laba bersih usaha sampai dengan akhir tahun 2019 terealisir
sebesar Rp76,143 milyar atau 87,16% dari target sebesar Rp87,364 milyar,
dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp62,593 milyar,
maka trendnya naik 21,65% dari realisasi tahun lalu;
F. Laba Setelah Pajak & Kepentingan Non-Pengendali
Dengan memperhitungkan pendapatan dan biaya diluar usaha sampai dengan
akhir tahun 2019 yang terealisir sebesar Rp5,710 milyar atau 164,09 % dari
target sebesar Rp3,480 milyar, maka Realisasi perolehan laba sebelum pajak
terealisir menjadi sebesar Rp81,853 milyar atau 90,10% dari target sebesar
Rp90,844 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar
Rp66,540 milyar, maka trendnya naik 23,01% dari realisasi tahun lalu;
Dengan memperhitungkan PPh pasal 25 (pajak kini) terealisir sebesar
Rp21,337 milyar, dan Kepentingan Non-Pengendali terealisir sebesar Rp20
juta, serta beban OCI sebesar Rp243 Juta, maka Laba Bersih Setelah Pajak
dan Kepentingan Non-Pengendali terealisir menjadi sebesar Rp60,993 milyar
atau 91,92% dari target sebesar Rp66,173 milyar, dan apabila dibanding
realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp50,119 milyar, maka trendnya naik
20,70% dari realisasi tahun lalu;
-
37
2.8 Laporan Posisi Keuangan
NO U R A I A N
REALISASI
TAHUN 2018
RKAP TAHUN
2019
REALISASI 2019
AUDITED
1 2 3 4 5
l. ASSET
A. Asset Lancar 246.195 222.693 319.843
B. Asset Tetap & Lainnya 102.659 218.436 128.799
Total Asset 361.991 456.863 448.642
II. LIABILITAS
A. Liabilitas Jangka Pendek 69.267 56.869 94.983
B. Liabilitas Jangka Panjang 1.400 57.435 2.327
Total Liabilitas 70.666 114.305 97.310
C. EKUITAS
1. Modal Saham 60.000 60.000 60.000
2. Saham, Dalam Portepel (45.000) (45.000) (45.000)
3. Cadangan Umum 226.102 260.994 275.956
4. Saldo Laba 50.119 66.173 60.493
5. Komponen Ekuitas lainnya 23 283 21
Jumlah Ekuitas 291.244 342.450 351.228
- Kepentingan Non Pengendali 80 108 103
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 361.991 456.863 446.642
Total Asset per 31 Desember 2019 sebesar Rp448,642 milyar atau 98,20% dari
target sebesar Rp.456,863 milyar. Hal tersebut disebabkan tidak terealisasinya
target investasi.
2.9 Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (Cash Flow)
NO U R A I A N RKAP
Tahun 2019
Realisasi
Tahun 2019
1 2 3 4
I Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 98.717 59.319
II Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (107.164) (47,423)
III Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 41.859 -
IV Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas & Setara Kas 33.412 11.895
V Saldo Awal Kas Dan Setara Kas 67.347 80.359
VI SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 100.759 92.255
-
38
Realisasi arus kas per 31 Desember 2019 surplus kas dari transaksi aktivitas
operasi mengalami surplus Rp59.319 milyar dan saldo akhir kas diperkirakan
sebesar Rp92,255 milyar.
2.10 Rasio Keuangan
Rasio Keuangan
URAIAN REALISASI 2018 REALISASI 2019
Cash Ratio 115,36% 101,96%
Current Ratio 355,43% 336,78%
Solvabilitas 512,25% 461,04%
EBITDA Margin 18,95% 17,44%
2.11 SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2019
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya meliputi seluruh wilayah
Indonesia dengan didukung 33 (tiga puluh tiga) kantor cabang dan 23 (dua puluh
tiga) sub cabang yang beroperasi di pelabuhan besar dan kecil, terdiri dari:
Kantor Pusat Cabang Bitung
Cabang Tanjung Priok ▪ Sub Cabang Gorontalo
▪ Sub Cabang Pangkal Pinang ▪ Sub Cabang Luwuk
Cabang Surabaya ▪ Sub Cabang Toli-Toli
▪ Sub Cabang Probolinggo Cabang Ambon
Cabang Makassar ▪ Sub Cabang Saumlaki
Cabang Jayapura ▪ Sub Cabang Namlea
Cabang Sorong ▪ Sub Cabang Dobo
▪ Sub Cabang Tual Cabang Pare-pare
Cabang Bau-Bau Cabang Palu
Cabang Balikpapan Cabang Manokwari
▪ Sub Cabang Samarinda Cabang Fak-fak
Cabang Banyuwangi Cabanag Medan
Cabang Kotabaru ▪ Sub Cabang Lhouksmawe
▪ Sub Cabang Banjarmasin Cabang Tarakan
Cabang Pontianak ▪ Sub Cabang Nunukan
Cabang Nabire Cabang Semarang
Cabang Serui Cabang Batam
Cabang Biak ▪ Sub Cabang Tanjung Balai Karimun
Cabang Merauke Cabang Tanjung Pinang
Cabang Ampenan ▪ Sub Cabang Natuna
▪ Suib Cabang Denpasar ▪ Sub Cabang Tarempa
▪ Sub Cabang Bima Cabang Ternate
Cabang Kupang Cabang Pangkalan Bun
▪ Sub Cabang Waingapu ▪ Sub Cabang Sampit
▪ Sub Cabang Kalabahi Cabang Larantuka
Cabang Timika ▪ Sub Cabang Maumere
Cabang Kaimana ▪ Sub Cabang Ende
Cabang Kendari
-
39
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 jumlah SDM Perusahaan terdiri dari:
Organik PT Pelni (Persero)
Organik PT PBM SBN
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Outsourching
Organik PT Pelni (Persero)
Organik PT PBM SBN
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Outsourching
Organik PT Pelni (Persero)
Organik PT PBM SBN
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Outsourching
255
Untuk tujuan perhitungan Imbalan Paska Kerja jumlah pegawai yang berhak atas Imbalan Paska
Kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 karyawan organik PT
PBM Sarana Bandar Nasional masing-masing berjumlah 140 pegawai dan 138 pegawai.
-
Jumlah 10 130 11 101
- - - 13 16
- - - 18 18
2 62 8 66 138
8 68 3 4 83
233
31 Desember 2018
Kelompok SDM S2 S1 Diploma SMU Jumlah
Jumlah 10 122 12 86
- - - 8 11
- - - 8 8
2 63 9 66 140
Jumlah
8 59 3 4 74
233 255
Struktur SDM Perusahaan per 31 Desember 2019 dan 2018 menurut kelompok SDM dan jenjang
pendidikan sebagai berikut:
31 Desember 2019
Status Kepegawaian S2 S1 Diploma SMU
31 Des. 2019 31 Des. 2018
74 83
140 138
8 18
11 16
Jumlah
-
40
2.12 REALISASI INVESTASI TAHUN 2019
Dalam hal untuk proses pengadaan investasi, seluruh pengadaan telah
mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris PT. SBN. Realisasi investasi
sampai akhir tahun 2019 terealisir sebesar Rp48,255 milyar, dengan rincian
sebagai berikut:
-
2.13 ALAT PRODUKSI TAHUN 2019
Realisasi alat produksi tahun 2019:
No. Uraian Baik Rusak Jumlah Availability
1 Alat Mekanik/Forklift 54 8 62 87,10%
2 Angkutan Darat 177 3 180 98,33%
3 Container 1004 14 1018 98,86%
-
42
2.14 PKPT SATUAN PENGAWASAN INTERN TAHUN 2019
Program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT) Satuan Pengawasan Intern (SPI)
diharapkan dapat menjadi stimulus dalam rangka peningkatan efisiensi, efektifitas
kerja, dan tertib administrasi untuk mendukung sasaran perusahaan. Realisasi
Estimasi PKPT Satuan Peng awasan Intern sepanjang tahun 2019 sebanyak 6
(enam) cabang, meliputi cabang-cabang sebagai berikut:
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
1. Surabaya 1. Jayapura
2. Serui
1. Timika
2. Merauke
1. Makassar
2.15 KEY PERFOMANCE INDIKATOR (KPI) TAHUN 2019
Realisasi pencapaian Key Performance Indicators (KPI) perusahaan telah diaudit
oleh Eksternal Auditor Independen berdasarkan Laporan Akuntan Independen
KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan dengan nomor: 022/LEK-SBN/IV/2020, dengan
hasil sebagai berikut;
Perspektif Sasaran Strategis Key Performance Indikator Satuan Bobot Target 2019
Realisasi 2019
Skor
Keuangan & Pasar
Meningkatkan shareholders value
Jumlah Penghasilan Milyar Rp. 8,00 Rp66,173
Milyar Rp60,493
Milyar 7,31
Ratio Profit (EBITDA Margin)
Prosen (%)
7,00 23,17% 17,55% 5,30
Optimalisasi Kegiatan Non-Captive
Pertumbuhan Usaha Non-Captive
Prosen (%)
6,00 122,59% 189,43% 7,20
Optimalisasi Investasi
Serapan Investasi Prosen
(%) 5,00 70,00% 29,64% 2,12
Sub Total 26,00
21,93
Fokus Pelanggan Meningkatkan Customer Value
External Customer Satisfaction Survey
skor skala likert
20,00 4,00 4,10 20,48
Efektivitas Produk dan Proses
Meningkatkan Usaha Anak (PT. SBL)
Implementasi muatan Redpack dan Labelling
Kapal 6,00 6 20 6,30
On Time Performance Trucking Distribution PT. SBL
Prosen (%)
5,00 95,00% 100,00% 5,25
Meningkatkan Usaha SBU SBI
Realisasi Partnership Distributor SBU SBI
Jumlah Lokasi
5,00 5 5 5,00
Optimalisasi IT Implementasi Disaster Recovery
Prosen (%)
6,00 100,00% 100,00% 6,00
Sub Total 22,00
22,55
Fokus Tenaga Kerja
Peningkatan Kualitas SDM
Pemenuhan Standar Kompetensi
Prosen (%)
8,00 70,00% 91,30% 8,40
Indeks Keterikatan Pegawai skor skala
likert 8,00 4,00 3,97 7,94
Sub Total 16,00
16,34
Kepemimpinan, Tata Kelola & Tanggung Jawab Kemasyarakat
Tata Kelola Perusahaan
Skor KPKU Skor 16,00 450,00 479,50 16,80
GRAND TOTAL 100,00
98,10
-
43
2.16 INDIKATOR ASPEK OPERASIONAL TAHUN 2019
Pencapaian indikator aspek operasional perusahaan telah diaudit oleh Eksternal
Auditor Independen berdasarkan Laporan Akuntan Independen KAP Hadori
Sugiarto Adi & Rekan dengan nomor: 00029/2.0768/AU.1/05/0486-1/1/IV/2020,
dengan hasil sebagai berikut:
Indikator Penilaian Satuan Bobot RKAP
2019
KONDISI
BAIK
KONDISI
RUSAK
Realisasi
2019
Kesiapan Reefer Container
(Kode SBNU)
Prosen
(%)
5 90,00% 130 0 100,00%
Kesiapan Alat Mekanik
Bongkar Muat
Prosen
(%)
5 90,00% 61 9 87,14%
Kesiapan Alat Angkutan Darat Prosen
(%)
5 90,00% 187 3 98,42%
Sub Total 15
2.17 TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN TAHUN 2019 ,
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik
Indonesia No. Kep100/MBU/2002, tanggal 4 juni 2002 tentang Penilaiaan Tingkat
Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, nilai skor kinerja PT. Sarana Bandar
Nasional untuk tahun 2019 berjumlah “97,34”yang berarti tingkat kesehatannya
dikategorikan menjadi “SEHAT” dengan tingkat penggolongan “AAA”.
-
44
BAB III
TINDAK LANJUT DAN ARAHAN PEMEGANG SAHAM DALAM
RUPS RKAP TAHUN 2019
Tindak lanjut pemegang saham dalam pengesahan RKAP tahun 2019 telah
dilaksanakan oleh manajemen, dengan rincian sebagai berikut:
A. ARAHAN RUPS
NO. KEPUTUSAN RUPS TINDAK LANJUT
1. Deviasi taksiran realisasi tahun buku 2019 tidak lebih atau
kurang 10% dari hasil audit Kantor Akuntan Publik
Realisasi laba setelah pajak & kepetingan non-
pengendali tahun 2019 (Audited) sebesar
Rp.60,493 milyar, atau 91,42% dari anggaran
tahun 2019.
2. Rencana Kerja dan Target Perusahaan (RKAP) Tahun 2019
yang disahkan merupakan pedoman kerja dalam pengelolaan
perusahaan Direksi dan sebagai sarana pemantauan dan
pengawasan bagi Dewan Komisaris. Untuk memudahkan
pengelolaan dan pengawasan, RKAP Tahun 2019 agar
dirinci dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) bulanan
dan triwulan dengan mengupayakan pendapatan merupakan
target minimal dan peningkatan biaya harus lebih rendah dari
pada peningkatan pendapatan.
Rincian target dan realisasi telah dilaporkan per
Triwulan dan perbulan pada Direktorat Keuangan
PT. PELNI.
3. Kesanggupan Direksi untuk merealisasikan target-target
dalam RKAP Tahun 2019 yang dituangkan dalam kontrak
manajemen yang terdiri dari beberapa In