LAPORAN MAGANG PADA KPP PRATAMA SOLOK · PDF filedi susun oleh : turmudi 13 november 2010...
Transcript of LAPORAN MAGANG PADA KPP PRATAMA SOLOK · PDF filedi susun oleh : turmudi 13 november 2010...
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
PADA
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
( KPP PRATAMA SOLOK)
DI SUSUN OLEH :
Nama : Turmudi
NPM : 091000461201028
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
FAKULTAS EKONOMI - MANAJEMEN
SOLOK – 2010
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan magang dan
penulisan laporan magang ini dengan sebaik-baiknya.
Laporan magang ini di susun berdasarkan apa yang penulis
temukan di lapangan tempat pelaksanaan praktek kerja / magang, yaitu pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Solok (KPP Pratama). Semua kegiatan dan data
dalam bentuk tertulis pada lampiran adalah merupakan bukti nyata pelaksanaan
magang yang telah penulis laksanakan dalam lingkup KPP Pratama Solok.
Namun demikian penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini kedepannya.
Penulis
Turmudi
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Magang ................................................................. 1
1.2 Ruang Lingkup Magang ................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Magang .......................................................... 3
BAB II DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Solok .............. 6
2.2 Pelaksanaan Magang ...................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 33
3.2 Saran-saran .................................................................................... 34
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
1. Daftar Pustaka
2. Foto Dokumentasi
3. Catatan Harian Pelaksanaan Magang
4. Daftar Hadir Magang
5. Surat Keterangan Selesai Magang dari Instansi Tempat Magang
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Magang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan
mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan
cara berfikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang
tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusianya. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika di tunjang dengan
sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan,
memungkinkan kita berfikir kreatif, kritis, dan produktif.
Dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa Negara kita ingin
mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas,
banyak cara yang bisa di tempuh, salah satunya adalah dengan di wajibkannya
praktek kerja / magang bagi siswa pelajar maupun mahasiswa. Dengan adanya
wajib magang, terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana
pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah praktek kerja / magang
harus di kembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pelaksanaan magang merupakan bagian yang
vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.
Kegiatan Magang ini dilaksanakan bertujuan untuk
memperkenalkan mahasiswa dengan dunia kerja atau dunia usaha secara nyata
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
dan operasional sehingga mahasiswa memiliki persepsi, wawasan dan motivasi
yang tinggi terhadap perannya. Di samping ini mahasiswa juga dapat melihat,
mengamati, membandingkan dan menganalisa kondisi perusahaan tempat
melaksanakan magang, sekaligus dapat menerapkan ilmu-ilmu dan teori–teori
yang didapat di Perguruan Tinggi.
1.2 Ruang Lingkup Magang
Pelaksanaan magang ini di laksanakan pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Solok (KPP Pratama) dengan seluruh karyawannya. Semua
kegiatan operasional dilakukan bekerjasama dengan semua pihak dalam lingkup
organisasi KPP Pratama Solok.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Solok merupakan integrasi dari
tiga kantor operasional DJP, yaitu: Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), kantor pemeriksaan dan Penyidikan
Pajak (KARIKPA). Dengan demikian, dengan beroperasinya KPP Pratama, wajib
pajak dapat melaksanankan semua kewajibannya dalam satu kantor. Ruang
lingkup ini dapat terlihat dari adanya hubungan kerja sama dengan berbagai
instansi terkait, seperti hal pemungutan PBB maka kantor pelayanan pajak
pratama bekerja sama dengan BPKD Kota/kabupaten, DISPENDA dan
KAPENDA, dengan membawahi 6 (enam) wilayah yaitu 2 kota dan 4 kabupaten
yang terdiri dari :
1. Kota Solok
2. Kota Sawahlunto
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
3. Kabupaten Solok
4. Kabupaten Sijunjung
5. Kabupaten Solok Selatan
6. Kabupaten Dharmasraya
Dalam hal tanggung jawab dan kegiatan, mahasiswa peserta
magang di tugaskan membantu bagian di mana peserta magang di tempatkan. Di
sini penulis di tempatkan pada Kasi Pelayanan, yaitu khusus pelayanan PBB.
Semua kepengurusan masalah PBB diproses malalui bagian tersebut, seperti ;
permohonan pendaftaran objek pajak baru, mutasi PBB, permohonan keberatan
PBB, dan permohonan pengurangan PBB.
1.3 Tujuan dan Manfaat Magang
Adapun tujuan dari kegiatan magang yang dilaksanakan adalah :
a. Menumbuhkan motivasi kerja dan berwirausaha di kalangan mahasiswa
b. Membangun sikap mental di dalam kerja nyata yakni precaya diri, sadar
akan jadi dirinya, bermotivasi untuk meraih suatu cita-cita, pantang
menyerah, mampu bekerja keras, kreatif, inovativ, berani mengambil
resiko dengan perhitungan, berperilaku pemimpin dan memiliki visi ke
depan, tanggap terhadap saran dan kritik, memiliki kemampuan empati
dan ketrampilan social
c. Meningkatkan kecakapan dan ketrampilan mahasiswa khususnya sense of
business
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
d. Untuk meningkatkan, memperluas dan menetapkan pemahaman
mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
e. Mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berbaur dalam suasana
dunia kerja sesungguhnya.
f. Sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas
dalam menghadapi persaingan di era globalisasi.
g. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dengan tingkat pengetahuan,
keterampilan dan atas dasar kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia
kerja.
h. Sebagai umpan balik bagi Perguruan Tinggi untuk mempersiapkan
Mahasiswa yang mampu memberikan pemikiran yang inovatif dibidang
masing-masing , sehingga lulusan Perguruan Tinggi tidak asing dengan
dunia kerja/usaha. .
i. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
Dan manfaat dari kegiatan magang adalah :
a. Memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dengan kondisi dunia
kerja guna meningkatkan soft skillnya.
b. Memberikan kesempatan langsung untuk terlibat dalam kegiatan nyata di
instansi guna mengasah kemampuan serta sikap profesional.
c. Dapat meningkatkan pengalaman kerja bagi mahasiswa dalam
keterampilan praktek.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
d. Menambah wawasan dan cakrawala mahasiswa mengenai hal-hal baru
yang belum di dapat di dalam kuliah.
e. Dapat mengaplikasikan serta menerapkan konsep-konsep yang telah
dipelajari dilingkungan universitas dengan praktek.
f. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan pembelajaran serta pengalaman kerja
yang dirasakan diluar lingkungan Universitas tentang dunia usaha
perkantoran sebagai bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan secara sistematis dan mensinkronisasikan
program pendidikan kuliah dengan pennguasaan keahlian yang diperoleh
dilapangan secara langsung dalam DU/DI secara terarah dalam
pencapaian tingkat keahlian yang profesional.
g. Mahasiswa dapat menimba ilmu dan Keterampilan baik di Lingkungan
perguruan tinggi maupun di Lapangan secara langsung dalam membekali
diri untuk dapat terjun ke Dunia Usaha dan dapat menciptakan lapangan
kerja sendiri sebagaimana yang diharapkan oleh Program Kurikulum
1994.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Solok
1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama
KPP Pratama merupakan integrasi dari tiga kantor operasional
DJP, yaitu: Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB), kantor pemeriksaan dan Penyidikan Pajak
(KARIKPA). Dengan demikian, dengan beroperasinya KPP Pratama, wajib
pajak dapat melaksanankan semua kewajibannya dalam satu kantor. Berbeda
dengan KPP WP Besar dan KPP Madya yang hanya mengadministrasikan
sebagian kecil WP Badan dengan skala besar dan menengah, KPP Pratama
akan menangani WP Badan kelas menengah kebawah yang jumlahnya
mencapai ribuan, WP Orang Pribadi dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Pembentukan KPP Pratama sendiri tidak dimaksudkan semata hanya untuk
meningkatkan penerimaan melalui pengawasan yang intensif, pembentukan
KPP Pratama lebih dari itu, pembentukan KPP lebih diarahkan kepada
perlunasan jangkauan pelayanan perpajakan, ekstensifikasi WP Orang Pribadi
atau Badan, serta peningkatan citra DJP di mata masyarakat luas.
KPP Pratama menerapkan system administrasi perpajakan modern
dengan karakteristik-karakteristik antara lain: organisasiyang berdasarkan
fungsi, system informasi yang terintegrasi, sumber daya yang kompeten,
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
sarana kantor yang memadai dan tata kerja yang transparan. Diharapkan,
dengan penggabungan kedua system tersebut akan tercipta suatu system
informasi yang akan membawa dampak pada peningkatan pelayanan,
mempermudah pengawasan, dan optimilisasi pemanfaatan jasa data. Di sisi
lain, sumber daya manusia dalam kantor ini telah menerapkan kode etik yang
ketat yang diimbangi dengan pemberian remunerisasi yang lebih baik. Setiap
pegawai yang akan ditempatkan di kantor yang telah menerapkan
administrasi modern wajib menandatangani pernyataan kesanggupan
melaksanakan kode etik pegawai. Pada KPP Pratama terdapat petugas
Account Representative (AR) yang siap melayani dan memberikan konsultasi
kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan Wajib Pajak
secara intensif. Dengan adanya peran AR tersebut, diharapkan kepatuhan
Wajib Pajak dapat meningkatkan secara berkesinambungan.
Sebelumnya dalam lingkungan kantor Wilayah DJP Sumatera
Barat dan Jambi terdiri dari:
1) (Dua) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Padang dan Bukit TInggi
2) (Tiga) Kantor Pelayana Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB) di
Padang, Bukit Tinggi.
3) Kantor pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) di Padang.
Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor
67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei 2008 tentang penerapan organisi perubahan
kedua atas PMK Nomor 132/PMK.01/2006 tentang organisasi, tata kerja, dan
Saat Mulai Beroperasinya Kanwil DJP Sumbar Jambi, Kanwil DJP Bengkulu
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
dan Lampung, Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah, dan Kanwil DJP
Kalimantan Barat, serta KPP Pratama dan KP2KP di Lingkungan Kanwil DJP
NAD, Kanwil DJP Sumatera Utara II, Kanwil DJP Sumbar Jmabi, Kanwil
DJP Sumsel dan Kep Babel, dan Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung, maka
mulai 9 September 2008 diterapkan sebagai Saat Mulai Beroperasi (SMO)
KPP Pratama Solok.
Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor
132/PMK.01/2006 tentang organisasi dan tata kerja instasi vertikal DJP
sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan menteri keuangan Nomor
55/PMK.01/2007, pada akhir 2008 KPP diseluruh jajaran DJP terdiri dari 3
(tiga) jenis kantor yaitu :
1) KPP Wajib Pajak Besar
2) KPP Madya
3) KPP Pratama
4) KP2KP
Di wilayah Kanwil SUMBAR dan Jambi DJP terdiri dari beberapa Kantor
yaitu :
1) KPP Pratama Padang
2) KPP Pratama Bukittinggi
3) KPP Pratama Solok
4) KP2KP
Pembentukan KPP wajib pajak besar dan KPP Madya telah
diselesaikan pada akhir tahun 2006, sedangkan KPP Pratama yang ada saat
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
ini baru berjumlah 91 KPP Pratama, yaitu KPP Pratama dilingkungan Kanwil
DJP di Wilayah Jakarta, Wilayah Jawa Barat dan Banten. Dan pembentukan
KPP Pratama untuk seluruh Indonesia direncanakan akan diselesaikan pada
akhir tahun 2008.
KPP Pratama memiliki karakteristik-karakteristik antara lain :
1) Organisasi yang berdasarkan fungsi
2) Sistem informasi yang terintegrasi
3) Sumber daya manusia yang kompeten
4) Sarana kantor yang memadai dan
5) Tata kerja yang transparan
Fungsi pemeriksaan yang sebelumnya dilaksanakan oleh KPP,
Karikpa dan Kanwil, dilaksanakan KPP Pratama oleh pejabat fungsional
pemeriksa, sedangkan fungsi pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan
yang semula dilaksanakan oleh karikpa dan kanwil, dalam organisasi baru
tersebut dilakukan kanwil oleh pejabat fungsional penyidik.
Sebelum Moderenisasi Kantor pelayanan pajak bumi dan
bangunan yang terletak di Jalan Raya (Tembok-Laing) membawahi 7 wilayah
kerja 2 kota dan 5 kabupaten yang terdiri dari :
1) Kota Solok
2) Kota Sawahlunto
3) Kabupaten Solok
4) Kabupaten Swl/Sijunjung
5) Kabupaten Tanah Datar
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
6) Kabupaten Solok Selatan, dan
7) Kabupaten Dharmasraya
Semenjak tanggal 9 September 2008 Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan solok diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Solok.
2. Visi Dan Misi Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
- Visi :
Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem
dan menajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan
masyarakat.
- Misi :
Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor perpajakan yang
mampu menunjang kemandirian pembiayan pemerintah berdasarkan UU
perpajakan dengan tingkat Efektifitas dan Efisiensi yang Tinggi.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu
dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang
siapa melapor kepada siapa.
Pada kantor Pelayanan Pajak Pratama Solok sruktur organisasi
yang dipakai adalah bentuk struktur organisasi Garis dan Staff, yaitu suatu
bentuk organisasi di mana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical
dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta
masing-masing pejabat, manjer di tempatkan satu atau lebih pejabat staff
yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai
penasihat, misalnya mengenai masalah pelayanan, ekstensi, penagihan dan
lain sebagainya.
Stuktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Solok
Kepala KPP Pratama Solok
Kasubag Umum
Fungsional Pemeriksaan
Kasi Pemeriks
aan
Waskon II
Waskon I
Kasi Pelayana
n
Kasi PDI
Kasi Penagiha
n
Kasi Ekstensi
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
4. Bidang-Bidang Kerja / Job Discription
PEMBINA
1 Fauzi Ismail IV/a Kepala KPP Pratama
PENATA TK. 1
2 Wahyu Widodo III/d Kepala Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
3 Wismar III/d Kepala Seksi Pemeriksaan
PENATA
4 Evawani Alisa III/c Kepala Sub Bagian Umum
5 Niswarti III/c Kepala Seksi Pelayanan
6 Delianis III/c Kepala Seksi Penagihan
7 Jon Hendri III/c Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
8 Suseno III/c Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
9 Normin Fauzi III/c Kepala Seksi PDI
10 Ahmad Subandi III/c Pemeriksa Pajak Muda
11 Adriyanto III/c Pemeriksa Pajak Muda
PENATA MUDA TK. I
12 Unas III/b Pelaksana
13 Ermiwati III/b Pelaksana
14 Yurli III/b Pelaksana
15 Khairil Burhany III/b Pelaksana
16 Hermawan Rudianto III/b Account Representative
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
17 Rismaidonal III/b Pelaksana
18 Kurniawan Riadi III/a Pelaksana
PENATA MUDA
19 M. Usman III/a Penilai Pelaksana Lanjutan
PENGATUR TK. I
20 Heri Maewanto II/d Angota Tim Pemeriksa
21 Muchtarroji II/d Account Representative
PENGATUR
22 Arsil Wahidi II/d Pelaksana
23 Zulhedi II/d Account Representative
24 Rokhman Ma’ruf II/c Pelaksana
25 Syukri Gusti II/d Pelaksana
26 Tota Pakpahan II/c Pelaksana
27 Reza Sidharta II/c Anggota Tim Pemeriksa
28 M. Ridwan Mahfud II/c Fungsional Penilai PBB Pelaksana
29 Lidawati AS II/c Pelaksana
30 Joko Susilo II/c AR
31 Reza Diaz Permana II/c AR
32 Wisnu Umbaran II/c AR
33 Trianto II/c Anggota Tim Pemeriksa
34 Taufiq Ansori
Batubara
II/c Anggota Tim Pemeriksa
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
PENGATUR MUDA TK. I
35 Malto Jotam Silaban II/b Pelaksana
36 Suratman II/b Pelaksana
PENGATUR MUDA
36 Dimas Gafar Putra II/a Pelaksana
37 Djarib II/a Pelaksana
38 Norman Ramadhan II/a Pelaksana
39 Hendra Eka Saputra II/a Pelaksana
40 Apriyadi Akbar II/a Pelaksana
41 Sumafadli Katjendu II/a Pelaksana
42 Septria Anjeli II/a Pelaksana
46 Wildan Bahariddin A II/a Pelaksana
47 Rhiga Angkasa A II/a Pelaksana
48 Mandra II/a Pelaksana
49 Ali Ahmadi II/a Pelaksana
2.2 Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang yang di laksanakan sejak Tanggal 22
September 2010 sampai dengan Tanggal 12 November 2010 adalah
merupakan syarat wajib yang harus di ikuti oleh mahasiswa fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen dalam rangka bersinergi dengan dunia kerja maupun
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
dengan masyarakat dan merupakan sarana penerapan IPTEK yang di dapat
baik dari kuliah maupun non kuliah (Ekstrakurikuler).
Kegiatan magang di laksanakan pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Solok. Dalam pelaksanaan kegiatan magang di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Solok Penulis ditempatkan pada Seksi Pelayanan, yaitu bagian
pelayanan Pajak Bumi Bangunan (PBB). Bagian ini khusus untuk menangani
masalah pajak bumi dan bangunan, menerima dan menjalankan proses
kepengurusan pajak bumi dan bangunan terhadap objek pajak yang di ajukan
oleh Wajib Pajak.
1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang
Untuk jenis dan bentuk kegiatan magang di sesuaikan dengan
tugas / job masing-masing bagian. Di bagian pelayanan PBB jenis pelayanan
yang di berikan kepada Wajib Pajak adalah :
1) Permohonan Pendataan / Pendaftaran Objek Pajak Baru
2) Pemohonan Mutasi Objek dan Subjek Pajak
3) Pelayanan Penyelesaian Permohonan Pengurangan PBB
4) Pelayanan Permohonan Keberatan PBB
Semua jenis pelayanan di atas adalah untuk jenis pajak yang
bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh
keadaan objek yaitu bumi/tanah dan/atau bangunan. Keadaan subjek (siapa
yang membayar) dan tidak ikut menentukan besarnya pajak.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
Dan bentuk kegiatan magang yang penulis lakukan adalah :
1) Mempelajari dan melaksanakan apa yang menjadi tugas bagian
pelayanan khususnya bagian pelayanan PBB.
2) Membantu wajib pajak dalam mengisi dan melengkapi Surat
Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP), lampiran SPOP (LSPOP) dan
permohonannya.
3) Membuat dan mencetak tanda terima untuk setiap permohonan yang
diajukan oleh Wajib Pajak atas berkas-berkas yang telah di lengkapi
sebagai persyaratan administrasi permohonan pendaftaran dan
penelitian PBB.
4) Membuat lembar pemeriksaan atas permohonan yang di ajukan Wajib
Pajak.
5) Mengirimkan berkas permohonan yang telah diperiksa Kasi Pelayanan
untuk selanjutnya di periksa oleh bagian Ekstensi, yaitu bagian yang
menentukan dan menggambarkan kedalam peta di mana posisi dan
letak suatu objek pajak.
6) Membantu dalam pencetakan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
(SPPT) dan Surat Tanda Terima Setoran (STTS).
7) Mengarsip semua permohonan yang telah siap diproses.
8) Meregister lembar harian SPT masa, pasal 21, dan pasal 25 PPH.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
9) Memberikan stempel pada lembar penelitian SSB yang telah selesai di
proses oleh kasi pelayanan.
2. Prosedur Kerja
Di dalam penyelesaian semua permohonan Wajib Pajak atas PBB
(Objek dan Subjek pajak) prosedur kerja yang harus di lalui adalah sebagai
berikut :
a. Permohonan Pendataan / Pendaftaran Objek Pajak Baru
Pendataan / pendaftaran objek pajak baru di lakukan bagi objek
pajak yang belum terdaftar untuk di kenakan pajak. Pendataan
dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan PBB atau Kantor Pelayanan Pajak
Pratama dengan menggunakan formulir SPOP dan dilakukan sekurang-
kurangnya untuk satu wilayah administrasi desa/kelurahan. Proses
pendataan dapat dilakukan dengan cara:
1) Wajib Pajak mengajukan permohonan Pendaftaran Objek Pajak baru
ke Kantor Pelayanan Pajak melalui Petugas TPT dan melengkapi
syarat administrasi berupa :
a) Mengisi dan menandatangani SPOP dengan jelas, benar, dan
lengkap
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
b) Surat kuasa dalam hal SPOP diisi dan di tandatangani oleh kuasa
wajib pajak
c) Bukti pendukung berupa ; fotocopy KTP yang masih berlaku,
SPPT dan tanda bukti pembayaran PBB tahun terakhir, fotocopy
sertifikat tanah/ surat ukur/ surat keterangan, salah satu surat
bangunan jika ada bangunan, dan NPWP apabila punya.
2) Petugas TPT menerima permohonan Pendaftaran Objek Pajak Baru
kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya. Dalam hal berkas
permohonan pendaftaran belum lengkap, berkas permohonan
pendaftaran dikembalikan kepada Wajib Pajak untuk dilengkapi.
Dalam hal berkas permohonan pendaftaran sudah lengkap, Petugas
TPT akan mencetak Bukti Penerimaan Surat (BPS) dan Lembar
Pengawasan Arus Dokumen (LPAD). BPS akan diserahkan kepada
Wajib Pajak sedangkan LPAD akan digabungkan dengan berkas
permohonan pendaftaran, dan kemudian diteruskan kepada Kepala
Seksi Ekstensifikasi.
3) Kepala Seksi Ekstensifikasi meneruskan berkas permohonan
pendaftaran kepada Pejabat Fungsional Penilai untuk melakukan
penelitian kantor.
4) Pejabat Fungsional Penilai menerima berkas permohonan pendaftaran,
melakukan penelitian kantor, dan membuat konsep Berita Acara
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
penelitian Kantor, kemudian menyampaikan kepada Kepala Seksi
Ekstensifikasi beserta berkas permohonan pendaftaran.
5) Kepala Seksi Ekstensifikasi mempelajari dan memaraf konsep Berita
Acara penelitian Kantor, kemudian menyampaikan kepada Kepala
Kantor. Dalam hal Kepala Seksi Ekstensifikasi tidak menyetujui
konsep Berita Acara penelitian Kantor, Pejabat Fungsional Penilai
harus memperbaiki konsep Berita Acara penelitian Kantor tersebut.
6) Kepala Kantor mereview, menetapkan dan menandatangani Berita
Acara penelitian Kantor, kemudian menyampaikan kepada Kepala
Seksi Ekstensifikasi untuk dilakukan pemutakhiran data grafis. Dalam
hal Kepala Kantor tidak menyetujui konsep Berita Acara penelitian
Kantor, Pejabat Fungsional Penilai harus memperbaiki konsep Berita
Acara penelitian Kantor tersebut.
7) Kepala Seksi Ekstensifikasi menerima Berita Acara penelitian Kantor
dan menugaskan Pelaksana Seksi Ekstensifikasi untuk melakukan
pemutakhiran data grafis dan proses penatausahaan berkas
selanjutnya.
8) Pelaksana Seksi Ekstensifikasi melakukan pemutakhiran data grafis,
kemudian meneruskan berkas permohonan pendaftaran kepada Kepala
Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk dilakukan perekaman
data.
9) Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi menerima berkas
permohonan pendaftaran dan menugaskan Pelaksana Seksi
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
Pengolahan Data dan Informasi untuk melakukan proses pembentukan
basis data dan penatausahaan berkas selanjutnya.
10) Pelaksana Seksi Pengolahan Data dan Informasi melakukan
perekaman SPOP/LSPOP, mencetak Daftar Hasil Rekaman (DHR),
melakukan pencocokan antara SPOP/LSPOP dan DHR, dan men-
generate produk keluaran (spooling SPPT, DHKP dan STTS) serta
meneruskan berkas permohonan pendaftaran kepada Kepala Seksi
Pelayanan untuk dicetak.
11) Kepala Seksi Pelayanan menerima berkas permohonan pendaftaran
dan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak konsep
produk hukum.
12) Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep produk hukum,
kemudian menyampaikan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
13) Kepala Seksi Pelayanan meneliti, menyetujui dan memaraf konsep
produk hukum, kemudian menyampaikan kepada Kepala Kantor.
Dalam hal Kepala Seksi Pelayanan tidak menyetujui konsep produk
hukum, Pelaksana Seksi Pelayanan harus memperbaiki konsep produk
hukum tersebut.
14) Kepala Kantor mereview, menetapkan, dan menandatangani produk
hukum, kemudian mengembalikan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
Dalam hal Kepala Kantor tidak menyetujui konsep produk hukum,
Pelaksana Seksi Pelayanan harus memperbaiki konsep produk hukum
tersebut.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
15) Proses dilanjutkan ke SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen dan
SOP tentang Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP.
16) Proses selesai.
b. Permohonan Mutasi Objek dan Subjek Pajak
Permohonan mutasi objek dan subjek pajak terjadi karena adanya
ketidak sesuaian antara letak Objek dan Subjek yang sesungguhnya
dengan yang ada di Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), atau
mutasi terjadi apabila subjek pajak ingin mengubah / beralih nama atas
objek pajak tertentu berdasarkan sertivikat yang ada. Prosedur kerja
dalam proses mutasi objek dan subjek pajak adalah :
1) Wajib Pajak mengajukan permohonan mutasi subjek dan objek pajak
(termasuk pemecahan dan penggabungan objek pajak) ke Kantor
Pelayanan Pajak dengan melengkapi terlebih dahulu syarat-syarat
administrasinya, di antaranya :
a) Mengisi dan menandatangani SPOP dengan jelas, benar, dan
lengkap
b) Surat kuasa dalam hal SPOP diisi dan di tandatangani oleh kuasa
wajib pajak
c) Bukti pendukung berupa ; fotocopy KTP yang masih berlaku,
SPPT dan tanda bukti pembayaran PBB tahun terakhir, fotocopy
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
sertifikat tanah / surat ukur tanah / surat keteranganWali Nagari
yang mejelaskan letak dan kepemilikan objek pajak, salah satu
surat bangunan jika ada bangunan, dan NPWP apabila punya.
2) Petugas TPT menerima permohonan mutasi subjek dan/atau objek
pajak, kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya. Dalam hal
berkas permohonan mutasi subjek dan/atau objek pajak belum
lengkap, berkas permohonan tersebut dikembalikan kepada Wajib
Pajak untuk dilengkapi. Dalam hal berkas permohonan mutasi subjek
dan/atau objek pajak sudah lengkap, Petugas TPT akan mencetak
Bukti Penerimaan Surat (BPS) dan Lembar Pengawasan Arus
Dokumen (LPAD). BPS akan diserahkan kepada Wajib Pajak
sedangkan LPAD akan digabungkan dengan berkas permohonan
mutasi subjek dan/atau objek pajak, dan kemudian diteruskan kepada
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
3) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menugaskan dan memberi
disposisi kepada Account Representative untuk meneliti dan
memproses dokumen. Dalam hal permohonan merupakan mutasi
sebagian (pemecahan dan penggabungan) maka Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi meneruskan berkas permohonan mutasi
kepada Kepala Seksi Ekstensifikasi dengan mengacu kepada SOP
Tata Cara Penyelesaian Mutasi Sebagian Objek dan Subjek Pajak.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
4) Account Representative meneliti dokumen SPOP/LSPOP dan data
pendukungnya, kemudian meneruskan dokumen tersebut kepada
Kepala Seksi Surat Pemberitahuan Objek Pajak.
5) Kepala Seksi Surat Pemberitahuan Objek Pajak menugaskan dan
memberi disposisi kepada Pelaksana Seksi Pengolahan Data dan
Informasi untuk merekam SPOP/LSPOP.
6) Pelaksana Seksi Pengolahan Data dan Informasi merekam
SPOP/LSPOP dan meneruskan dokumen kepada Kepala Seksi
Pelayanan.
7) Kepala Seksi Pelayanan menugaskan dan memberi disposisi kepada
Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak konsep SPPT.
8) Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep SPPT dan meneruskan
kepada Kepala Seksi Pelayanan.
9) Kepala Seksi Pelayanan meneliti, menyetujui dan memaraf konsep
SPPT, kemudian meneruskan kepada Kepala Kantor. Dalam hal
Kepala Seksi Pelayanan tidak menyetujui konsep SPPT tersebut,
Pelaksana Seksi Pelayanan harus memperbaiki konsep SPPT tersebut.
10) Kepala Kantor mereview, menetapkan dan menandatangani SPPT.
Dalam hal Kepala Kantor tidak menyetujui konsep SPPT tersebut,
Pelaksana Seksi Pelayanan harus memperbaiki konsep SPPT tersebut.
11) Proses dilanjutkan ke SOP tentang Tata Cara Penatausahaan
Dokumen dan SOP tentang Tata Cara Penyampaian Dokumen
12) Proses selesai.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
c. Pelayanan Penyelesaian Permohonan Pengurangan PBB
Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pemberian
keringanan pajak yang terutang atas Objek Pajak dalam hal Wajib Pajak
orang pribadi atau badan karena kondisi tertentu Objek Pajak yang ada
hubungannya dengan Subyek Pajak dan atau karena sebab-sebab tertentu
lainnya. Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :
1) Wajib Pajak mengajukan permohonan Pengurangan PBB secara
tertulis ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama melalui Tempat Pelayanan
Terpadu dengan melengkapi syarat administrasi berupa ;
a) 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) SPPT/ SKP PBB untuk
pengajuan perorangan atau 1 (satu) permohonan untuk beberapa
objek dengan tahun yang sama untuk pengajuan kolektif
b) Permohonan di ajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
dengan mencantumkan besarnya persentase pengurangan yang di
mohonkan di sertai alasan yang jelas
c) Di ajukan kepada Kepala KPP Pratama
d) Surat permohonan di tandatangani oleh wajib Pajak, dalam hal
surat permohonan di tandatangani oleh bukan Wajib Pajak di
lampiri dengan surat kuasa khusus atau surat kuasa
e) Tidak meiliki tunggakan PBB untuk tahun sebelumnya atas objek
pajak yang di mohonkan pengurangan
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
f) Tidak di ajukan keberatan atas SPPT atau SKP PBB yang di
mohonkan pengurangan, atau dalam hal di ajukan keberatan telah
diterbitkan Surat Keputusan Keberatan dan aatas keputusan
keberatan di maksud tidak di ajukan banding
g) Melampirkna fotocopy SPPT/ SKP.
2) Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima permohonan
Pengurangan PBB kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya.
Dalam hal berkas permohonan Pengurangan PBB belum lengkap,
dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal
berkas permohonan permohonan Pengurangan PBB sudah lengkap,
Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak BPS dan LPAD. BPS
diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD digabungkan
dengan berkas permohonan Pengurangan PBB. Petugas Tempat
Pelayanan Terpadu merekam permohonan dan meneruskan
permohonan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
3) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memberi
disposisi kepada Account Representative.
4) Account Representative meneliti pemenuhan persyaratan formal
permohonan Wajib Pajak. Apabila persyaratan formal terpenuhi,
Account Representative meneliti apakah keputusan atas permohonan
pengurangan PBB adalah wewenang Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Pratama atau wewenang Kepala Kantor Wilayah sesuai dengan
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
ketentuan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 362/KMK.04/1999 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-149/PJ/2007. Apabila pemberian keputusan menjadi
wewenang KPP Pratama, maka Account Representative membuat
Uraian Penelitian dan konsep surat keputusan berdasarkan hasil
penelitian lapangan, serta menyerahkan uraian dan konsep tersebut ke
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
5) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti, menandatangani
Uraian Penelitian, dan memaraf konsep surat keputusan, kemudian
meneruskan ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
6) Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani
Uraian Penelitian dan Surat Keputusan.
7) Surat Keputusan atas permohonan pengurangan PBB Wajib Pajak
dikirim ke Wajib Pajak melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara
Penyampaian Dokumen di KPP).
8) Dalam permohonan Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan formal,
Account Representative membuat konsep surat pemberitahuan tidak
dapat diproses dan menyerahkan konsep surat tersebut ke Kepala
Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
9) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menelti dan memaraf
konsep surat pemberitahuan tidak dapat diproses dan meneruskan ke
Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
10) Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat
Pemberitahuan Tidak Dapat Diproses.
11) Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Diproses dikirim ke Wajib Pajak
melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di
KPP)
12) Dalam hal keputusan atas permohonan pengurangan PBB merupakan
wewenang Kepala Kantor Wilayah, Account Representative
memroses konsep Surat Pengantar ke Kantor Wilayah.
13) Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep surat pengantar, dan
meneruskan konsep tersebut ke Kepala Seksi Pelayanan
14) Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep surat
pengantar, kemudian menerus ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
15) Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani surat
pengantar.
16) Surat pengantar ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara
Penatausahaan Dokumen di KPP) dan dikirim ke Kantor Wilayah
melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di
KPP)
17) Proses selesai.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
d. Pelayanan Permohonan Keberatan PBB
Alasan pengajuan permohonan keberatan PBB adalah dalam hal
Wajib Pajak merasa tidak SPPT/ SKP tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya, mengenai ; luas objek pajak bumi dan bangunan, klasifikasi
objek pajak bumi dan atau bangunan, objek pajak yang seharusnya tidak
di kenakan PBB, penentuan saat pajak terhutang, dan tanggal jatuh tempo.
Dalam hal ini prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :
1) Wajib Pajak mengajukan permohonan keberatan yang di sertai syarat
administrasi berupa :
a) 1 (satu) surat keberatan untuk 1 (satu) SPPT/ SKP PBB
b) Di ajukan secara tertulis dalam bahasa indonesia
c) Di ajukan kepada Direktur Jenderal Pajak dan di sampaikan ke
KPP Pratama
d) Di lampiri asli SPPT atau SKP PBB yang di ajukan keberatan
e) Di kemukakan jumlah PBB yang terutang menurut penghitungan
Wajib Pajak disertai dengan alas an yagn mendukung pengajuan
keberatan
f) Surat keberatan di tandatangani oleh Wajib Pajak.
2) Kantor Pelayanan Pajak menyampaikan Surat Pengantar, Surat
Permohonan Keberatan Wajib Pajak, SPPT atau SKP, dan dokumen
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
penunjang lain (SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Keberatan
Pajak Bumi dan Bangunan di KPP) ke Kantor Wilayah.
3) Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan, dan Banding menerima
dokumen pada point 1 yang telah didisposisi Kepala Kantor Wilayah
(SOP Penerimaan Dokumen di Kanwil), memutuskan akan melakukan
Pemeriksaan Sederhana Kantor (PSK) atau Pemeriksaan Sederhana
Lapangan (PSL), menugaskan, serta memberi disposisi kepada Kepala
Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding IV untuk memprosesnya.
4) Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding IV menerima
disposisi kemudian meneruskan kepada Penelaah Keberatan untuk
memprosesnya. Dalam hal dilakukan PSL, Penelaah Keberatan
membuat Surat Perintah Pemeriksaan Sederhana Lapangan Keberatan
Pajak Bumi dan Bangunan. Dalam hal tidak dilakukan PSL, Penelaah
Keberatan melakukan PSK.
5) Dalam hal dilakukan PSL, Penelaah Keberatan bersama Fungsional
Penilai melakukan PSL. Jika Wajib menolak dilaksanakannya PSL
atas objek pajaknya, dibuat Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan
Sederhana Lapangan. Jika Wajib Pajak tidak menolak dilakukannya
PSL, dibuat Berita Acara Pemeriksaan Sederhana Lapangan. Dalam
hal Wajib Pajak menolak menandatangani Berita Acara Pemeriksaan
Sederhana Lapangan, dibuat Berita Acara Penolakan menandatangani
Berita Acara Pemeriksaan Sederhana Lapangan.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
6) Jika dilakukan PSK, Penelaah Keberatan membuat Berita Acara
Pemeriksaan.
7) Atas dasar Berita Acara Pemeriksaan atau Berita Pemeriksaan
Sederhana Lapangan, Penelaah Keberatan membuat konsep Surat
Keputusan Keberatan kemudian menyerahkannya kepada Kepala
Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding IV. Surat Keputusan
Keberatan akan disampaikan ke Wajib Pajak. Tembusan Surat
Keputusan Keberatan disampaikan antara lain kepada :
a) Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak mengajukan
keberatan
b) Kepala Dinas Pendapatan Daerah yang bersangkutan
c) Lurah/Kepala Desa yang bersangkutan
8) Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding IV meneliti dan
memaraf konsep Surat Keputusan Keberatan kemudian
meneruskannya kepada Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan, dan
Banding.
9) Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan, dan Banding menelaah dan
memaraf konsep Surat Keputusan Keberatan kemudian
menyerahkannya kepada Kepala Kantor Wilayah.
10) Kepala Kantor Wilayah menyetujui dan menandatangani Surat
Keputusan Keberatan.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
11) Pelaksana Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding IV
menatausahakan Surat Keputusan Keberatan untuk dikirimkan ke
pihak-pihak terkait melalui Bagian Umum (SOP Tata Cara
Penyampaian Dokumen di Kanwil).
12) Proses selesai.
3. Permasalahan Yang Di Temukan
Selama penulis melaksanakan magang di kantor pelayanan pajak
pratama Solok kahusnya di bagian pelayanan PBB ada beberapa
permasalahan yang penulis hadapi yaitu :
1) Adanya wajib pajak yang tidak mengerti dan mengatahui bagaimana
prosedur pengajuan permohonan objek pajak baru.
2) Belum adanya sertifikat tanah atas bojek pajak yang di mohonkan wajib
pajak
3) Adanya ketidak sesuaian antara luas tanah yang tertulis di sertifikat tanah
dengan SPPT yang di terbitkan. Sehingga wajib pajak membayar pajak
tidak sesuai dengan jumlah pajak yang terhutang.
Dari permasalahan yang di hadapai di atas, upaya pemecahan
masalahnya adalah :
1) Memberikan penjelasan dan penerangan kepada wajib pajak bagaimana
prosedur pengajuan permohonan objek pajak baru.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
2) Jika wajib pajak tidak memiliki sertifikat atas objek pajak tertentu, maka
wajib pajak harus membawa surat keterangan dari Wali Nagari yang
menyatakan kepemilikan objek pajak atas nama wajib pajak tersebut, atau
wajib pajak harus membawa dan memberikan Bukti Surat Ukur atas objek
pajak yang di maksud dan di lampirkan dalam permohonannya.
3) Adanya ketidak sesuaian antara luas tanah yang tertulis di sertifikat tanah
dengan SPPT, maka objek pajak tersebut harus di betulkan dengan cara
Wajib Pajak mengajukan permohonan Pembetulan atau keberatan PBB
yang di ajukan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Magang adalah merupakan salah satu bentuk pengenalan
mahasiswa sebagai calon sarjana yang berintelektual cerdas dengan dunia kerja
yang di hadapi, yang kemudian di harapkan akan mampu menciptakan usaha
baru. Dengan demikian antara perguruan tinggi dan instansi/ perusahaan
pengguna lulusan perguruan tinggi akan terjadi jalinan dan matcth yang berarti
terciptanya keterkaitan dan kesepadanan antara pendidikan dengan pembangunan
pada umumnya dengan dunia kerja, dunia usaha sera aktifitas pembangunan
lainnya. Dalam melaksanakan magang mahasiswa juga harus berperan aktif
dalam berbagai kegiatan pada instansi di mana di tempatkan.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang
dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor
12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 1994. PBB adalah pajak yang bersifat
kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek
yaitu bumi/tanah dan atau bangunan dan Keadaan subyek (siapa yang
membayar).
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
3.2 Saran-saran
Sebagaimana harapan bersama, melalui magang di harapkan
mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang di dapat, mampu beradaptasi serta
bersaing dengan dunia kerja yang sebenarnya.
Dalam hal ini semua pihak yang terkait harus dapat memberikan
sarana dan kontribusi demi tercapainya tujuan mahasiswa di dalam melakukan
praktek kerja / magang yang akhirnya mewujudkan SDM yang handal, siap kerja
dan bersaing dalam menghadapi era pasar bebas saat ini.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan kedepannya oleh pihak
terkait agar proses magang lebih baik, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang di
harapkan, yaitu :
1. Pihak Kampus / Universitas :
a) Sebelum magang di laksanakan, hendaknya mahasiswa di berikan
pembekalan magang yang benar-benar matang, yang bisa memberikan
gambaran bagaimana sistem dan cara kerja di instansi di mana mahasiswa
akan di tempatkan. Sehingga mahasiswa dengan mudah untuk
menyesuaikan dan beradaptasi dengan dunia kerja nyata.
b) Sebaiknya penempatan magang disesuaikan dengan jurusan masing-
masing mahasiswa, agar ilmu yang di dapat bisa diterapkan di dunia kerja
/ instansi di mana mahasiswa malakukan magang.
2. Bagi mahasiswa :
a) Mahasiswa harus mengikuti dengan baik aturan yang berlaku di tempat
kerja / instansi bersangkutan.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
b) Mahasiswa harus bisa menjadikan magang sebagai sarana untuk melatih
diri dan mengaplikasikan ilmu yang di dapat baik di kuliah maupun non
kuliah.
c) Mahasiswa harus bisa menyerap dan mengambil pengalaman dari praktek
kerja / magang yang telah di laksanakan.
d) Hendaknya mahasiswa juga mengikuti kursus-kursus di luar kuliah.
Seperti kursus computer, bahasa inggris, dan sebagainya. Ini akan dapat
menambah skill dan pengetahuan bagi mahasiswa sendiri.
3. Pihak Instansi :
a) Pihak instansi sebaiknya menempatkan peserta magang di bagian yang
sesuai dengan jurusan mahasiswa bersangkutan.
b) Pihak instansi sebaiknya menganggap mahasiswa peserta magang seperti
karyawan sesungguhnya. Dengan demikian akan dapat menumbuhkan
sikap dan sifat profesional terhadap diri mahasiswa.
c) Memberikan sarana dan kontribusi sebaik-baiknya kepada peserta magang
dalam rangka mewujudkan SDM yang handal dan siap bersaing.
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
DAFTAR PUSTAKA
Arsip KPP Pratama Solok, Tahun 2007-2010
http://www.pajak.go.id
http://www.suaramerdeka.com/harian/0702/08/opi07.htm
Murti Sumarni, Salamah Wahyuni, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE-UGM,
2001
Ridwan Pangestu, Sistem Penulisan Laporan Magang, PT. Grafindo Media
Pratama,Tahun 2005
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta-Bandung, 1999
Di Susun Oleh : Turmudi 13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOLOK
Gambar 1.2 : Mencetak tanda
terima untuk Wajib Pajak
Gambar 1.2 : Menerima pengajuan
permohonan Wajib Pajak, permohonan pendaftaran objek pajak baru, mutasi PBB, Keberatan PBB, dan permohonan pengurangan PBB.
Gambar 1.3 : Memberikan
penjelasan ke pada Wajib Pajak tentang prosedur pengajuan permohonan pendaftaran objek pajak baru.