Laporan Lokakarya DTPS KIBBLA 2012
Transcript of Laporan Lokakarya DTPS KIBBLA 2012
1
Australia Indonesi PartnershipAustralia Indonesi PartnershipAustralia Indonesi PartnershipAustralia Indonesi Partnership Kemitraan Australia IndonesiaKemitraan Australia IndonesiaKemitraan Australia IndonesiaKemitraan Australia Indonesia
LAPORAN KEGIATANLAPORAN KEGIATANLAPORAN KEGIATANLAPORAN KEGIATAN
Lokakarya DTPS KIBBLA Kota KupangLokakarya DTPS KIBBLA Kota KupangLokakarya DTPS KIBBLA Kota KupangLokakarya DTPS KIBBLA Kota Kupang Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012
Kode Logframe Kode Logframe Kode Logframe Kode Logframe : KK.22114
Hotel Pelangi, 15Hotel Pelangi, 15Hotel Pelangi, 15Hotel Pelangi, 15----18,20 Februari 201218,20 Februari 201218,20 Februari 201218,20 Februari 2012
BAPPEDA KOTA KUPANGBAPPEDA KOTA KUPANGBAPPEDA KOTA KUPANGBAPPEDA KOTA KUPANG
FEBRUARI FEBRUARI FEBRUARI FEBRUARI 2012201220122012
2
Laporan Lokakarya DTPS Laporan Lokakarya DTPS Laporan Lokakarya DTPS Laporan Lokakarya DTPS ---- KIBBLAKIBBLAKIBBLAKIBBLA
Kota Kupang Tahun 2012Kota Kupang Tahun 2012Kota Kupang Tahun 2012Kota Kupang Tahun 2012
I.I.I.I. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
A.A.A.A. PengantarPengantarPengantarPengantar
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 dan UU Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Untuk memperbaiki status kesehatan masyarakat telah ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut ke dalam Grand Strategy Departemen Kesehatan yakni : 1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat 2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas 3) Meningkatkan system surveilans, monitoring, dan informasi kesehatan 4) Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Sejalan dengan grand strategi Departemen Kesehatan, upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dilakukan melalui trategi Making Pregnancy Saver (MPS) yang terfokus yaitu :
• Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih • Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat. • Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran
Untuk pelaksanaan Strategi Menuju Persalinan Selamat (MPS) seperti tersebut diatas diperlukan intervensi terfokus berdasarkan perencanaan yang sistematis dan terintegrasi, maka diperlukan perencanaan DTPS – KIBBLA untuk menyusun dan mensinergikan program-program yang ada sehingga bisa memberikan daya ungkit yang lebih besar dalam upaya penurunan angka kematian ibu, bayi, bayi baru lahir dan anak.
Proses perencanaan DTPS KIBBLA merupakan proses yang sistimatis, berdasarkan bukti/data, yang dalam implementasinya meliputi tiga pilar proses utama yaitu pertama proses orientasi multi pihak, kedua proses perencanaan dan proses ketiga adalah proses advokasi DTPS-KIBBLA.
Sejak tahun 2009 dengan dukungan AIPMNH, proses DTPS telah dilakukan di Kota Kupang dan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam Workplan 2011 metode ini akan kembali dilakukan dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan untuk 2012 sesuai peraturan yang ada.
B. TujuanTujuanTujuanTujuan
Tujuan UmumTujuan UmumTujuan UmumTujuan Umum Tujuan umum Lokakarya DTPS adalah untuk menghasilkan Dokumen Perencanaan dan Anggaran KIBBLA tahun 2012 yang lengkap dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3
Tujuan KhususTujuan KhususTujuan KhususTujuan Khusus
1. Menyusun analisis situasi KIBBLA yang ada di Kota Kupang 2. Menyusun analisis penyebab masalah KIBBLA di Kota Kupang 3. Memilih prioritas penyebab masalah KIBBLA di Kota Kupang 4. Menentukan solusi penyelesaian masalah dan kegiatan 5. Menghasilkan perhitungan rencana kebutuhan anggaran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku 6. Menghasilkan draft dokumen perencanaan dan penganggaran KIBBLA
C.C.C.C. Keluaran yang dKeluaran yang dKeluaran yang dKeluaran yang diharapkaniharapkaniharapkaniharapkan Hasil yang diharapkan dari Lokakarya DTPS adalah :
• Tersusunnya dokumen perencanaan kegiatan dan anggaran KIBBLA Kota Kupang
• Tersedianya bahan untuk advokasi dan pembiayaan program KIBBLA
D.D.D.D. Pelaksanaan KegiatanPelaksanaan KegiatanPelaksanaan KegiatanPelaksanaan Kegiatan
1.1.1.1. Fasilitator & Co FasilitatorFasilitator & Co FasilitatorFasilitator & Co FasilitatorFasilitator & Co Fasilitator
Fasilitator kegiatan ini adalah 2 orang yang akan dibantu dengan 2 Co.Fasilitator yang telah mengikuti ToT DTPS KIBBLA pada tahun 2010 dan 2011, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini : NoNoNoNo NamaNamaNamaNama L/PL/PL/PL/P JabatanJabatanJabatanJabatan KetKetKetKeteranganeranganeranganerangan
1 Agustinus Hake L Kasubid Sosbud & Pariwisata Bappeda Kota Kupang
ToT 2010 (Fasilitator)
2 Oce Boymau P Dinkes Prov.NTT ToT 2010 (Fasilitator)
3 I. G. A. N Suarnawa, SKM L Kabid Kesga Dinas Kesehatan Kota Kupang
ToT 2011 (Co.fasilitator)
4 Siti Ratna P Kasubid Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dinas PPO Kota Kupang
ToT 2011 (Co.Fasilitator)
2.2.2.2. Metodologi dan MateriMetodologi dan MateriMetodologi dan MateriMetodologi dan Materi
Metodologi yang dipakai dalam Lokakarya ini adalah Presentasi, Diskusi Kelompok, dan Curah Pendapat. Materi yang dibahas dalam lokakarya ini mengacu pada Buku Panduan DTPS KIBBLA- Pedoman Proses Perencanaan yaitu :
• Analisis situasi dan masalah
• Analisis Penyebab Masalah dan prioritas penyebab masalah
• Solusi dan kegiatan
• Prioritas kegiatan dan target
• Rencana usulan kegiatan
• Perhitungan rencana anggaran
• Rencana Pemantauan dan penilaian
• Draft dokumen perencanaan dan anggaran
4
• Rencana Tindak Lanjut 3.3.3.3. PesertaPesertaPesertaPeserta
Peserta Lokakarya DTPS adalah Tim DTPS yang telah terbentuk pada tahun 2009 dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan proses mutasi pejabat yang telah dilakukan di jajaran Pemerintah Kota Kupang sebagai berikut :
NoNoNoNo NamaNamaNamaNama L/PL/PL/PL/P JabatanJabatanJabatanJabatan
1 M.A. Indrawati P Kasie pada Dinas Kesehatan Kota Kupang 2 Teren Benaventua P Kasie pada Dinas Kesehatan 3 Martha WB P Kasie pada Dinas Kesehatan 4 Vitalis Daki L Kasie pada Dinas Kesehatan 5 Marianah P Kasie pada Dinas Kesehatan 6 Jasintha Ivony, SKM P Kasie pada Dinas Kesehatan 7 Agustina P Kasie Yankes Dinas Kesehatan Kota 8 Lentar N.Ledoh P Kasubag Program/Perencanaan Dinas Kesehatan 9 Lazariandres Logo, SKM L Staf Perencanaan Dinas Kesehatan 10 Johanes B.L.Kobun L Ka.GFK (Gudang Farmasi), Dinas Kesehatan 11 Yublina Bentura P Staf pada Bid Sosbud Bappeda Kota Kupang 12 Isterina A. Patty S. Sos P Staf pada Bid Kerjasama Pembangunan Bappeda Kota
Kupang 13 Sherly Sabuna P Kasubid pada Badan KBKS Kota Kupang 14 Maria D.B. Koten P Kasubag pada Pemberdayaan Perempuan Setda Kota
Kupang 15 Dian Ika R P Staf pada RSUD Kota Kupang 16 Marselina Djukore S. P Kasie pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota
(BPMKK) 17 Win Manuhuttu L Ketua Pokja Advokasi DTPS KIBBLA
18 Adrianus Boeky L Sekretaris Pokja Advokasi DTPS KIBBLA
E.E.E.E. Jadwal KegiatanJadwal KegiatanJadwal KegiatanJadwal Kegiatan
Kegiatan DTPS dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap persiapan lokakarya dan pelaksanaan lokakarya. Pra Persiapan lokakarya dilakukan dengan mendistribusikan dan mengumpulkan Form Bantu 1-7 dan Format pada Pedoman Perencanaan DTPS KIBBLA yaitu Form 1A,1B,1C,1D yang akan digunakan untuk sesi analisa situasi KIBBLA. Informasi yang akan dipersiapkan meliputi : data geografis dan populasi, daftar
kebijakan nasional dan regional, daftar budaya/praktek di masyarakat, sarana dan
tenaga kesehatan – Rumah Sakit - RB, sarana & tenaga kesehatan – Tingkat puskesmas,
data pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir & anak, Pelayanan Kesehatan anak,
Cakupan pelayanan KIA, Cakupan KB, karakteristik KB, Komplikasi KB, Analisis data
Kematian Ibu, analisis data kematian bayi, analisis data kematian balita, form data
persediaan obat KIBBLA, Form Pengumpulan data obat KIBBLA-Stock Kosong, Informasi
ketersediaan dana KIBBLA.
Rapat PerRapat PerRapat PerRapat Persiapansiapansiapansiapan :::: Tanggal : 14 Februari 2012 Tempat : Aula Bappeda Kota Kupang Waktu : 13.00 – 15.00
Rapat persiapan mendiskusikan teknis pelaksanaan kegiatan dan untuk menyamakan presepsi diantara panitia dan fasilitator. Rapat persiapan dilanjutkan dengan melakukan persiapan di lokasi kegiatan pada H-1 untuk mendesain ruangan lokakarya.
5
Lokakarya Perencanaan DTPSLokakarya Perencanaan DTPSLokakarya Perencanaan DTPSLokakarya Perencanaan DTPS :::: Tanggal : 15 – 18, 20 Februari 2012 Tempat : Hotel Pelangi Waktu : 08.00 – 17.00 WITA
dengan agenda harian sebagai berikut :
Waktu Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5
08.30-09.00 Pembukaan Review Hari-1 Review Hari-2 Review Hari-3 Review Hari-4
09.00-10.00 � Perkenalan � Tujuan dan alur proses lokakarya
� Norma pertemuan
� Lajutan Sesi 2 : Analisis dan prioritas penyebab masalah
� Pengantar Sesi 4: Penentuan prioritas kegiatan dan target
� Kerja kelompok
� Presentasi Sesi 6 � Pengantar Sesi 7: Pemantauan dan penilaian
� Kerja Kelompok
� Pengantar Sesi 9: Rencana Tindak Lanjuk
� Kerja Kelompok
10.00-10.15 Rehat Rehat Rehat Rehat Rehat
10.15-12.00 Penguatan Visi DTPS
Presentasi Sesi 1 dan 2
Lanjutan Sesi 4: Penentuan prioritas kegiatan dan target
� Lanjutan sesi 7: Pemantauan dan penilaian
� Presentasi
Presentasi Sesi 8 dan 9, dan simulasi materi advokasi
12.00-13.00 MAKAN SIANG MAKAN SIANG MAKAN SIANG MAKAN SIANG MAKAN SIANG
13.00-15.00 � Pengantar Sesi 1: Analisa Situasi dan Masalah
� Kerja Kelompok
� Pengantar Sesi 3: Solusi dan Kegiatan
� Kerja Kelompok
� Pengantar Sesi 5 : Rencana usulan kegiatan
� Kerja kelompok
� Pengantar Sesi 8: Pembuatan Dokumen perencanaan dan anggaran
� Kerja kelompok
Evaluasi akhir Penutupan
15.00-15.15 Rehat Rehat Rehat Rehat 15.15-16.45 � Pengantar Sesi 2:
Analisis dan prioritas penyebab masalah
� Kerja Kelompok
Lanjutan Sesi 3:Solusi dan Kegiatan
� Presentasi Sesi 5 � Pengantar sesi 6: Rencana usulan anggaran
� Kerja kelompok
Lanjutan Sesi 8: Pembuatan Dokumen perencanaan anggaran
16.45-17.00 Umpan Balik Harian
Umpan Balik Harian
Umpan Balik
Harian
Umpan Balik
Harian
II. PROSES KEGIATAN LOKAKARYA
Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 –––– 11.0011.0011.0011.00 PembukaanPembukaanPembukaanPembukaan
Acara pembukaan sesuai jadwal direncanakan dimulai pukul 08.30 wita tetapi terlambat dilaksanakan karena beberapa peserta terlambat tiba ditempat kegiatan. Mengawali pembukaan, MC menyampaikan salam kepada semua peserta dan pengantar tujuan dilaksanakannya kegiatan ini.
Setelah itu District Program Coordination (DPC) AIPMNH Kota Kupang dalam hal ini Bapak Nugroho, menyampaikan sambutannya, yang pada intinya disampaikan bahwa kegiatan Lokakarya DTPS KIBBLA ini sudah berjalan selama 4 (empat) tahun yakni sejak tahun 2009-2012. Pengalaman tahun-tahun kemarin hasil DTPS belum sepenuhnya terintegrasi dalam perencanaan pemerintah Kota Kupang karena waktu penyelenggaraan yang tidak sesuai dengan perencanaan daerah, maka pada tahun ini
6
diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat terintegrasi dalam perencanaan daerah, karena DTPS dilakukan lebih awal, sehingga diharapkan hasil DTPS ini dapat terakomodir dalam perencanaan daerah tahun 2013. Selanjutnya SKPD diharapkan realistis dalam melihat sumber-sumber dana yang ada (APBD, DAU), mengingat tahun depan (2013) AIP-MNH sudah tidak ada lagi.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak Eli Wairata selaku Kepala Bappeda Kota Kupang. Secara umum beliau menyampaikan bahwa berbagai permasalahan yang menyangkut ibu dan anak apabila dianalisis dapat membentuk sebuah kerangka pemikiran melalui penyiapan data dan informasi yang akurat terkait dengan permasalahan pada kelompok-kelompok yang rentan, yaitu kelompok ibu dan anak.
Permasalahan kesehatan anak yang dihadapi Kota Kupang berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, pada tahun 2010 kematian Neonatal sebanyak 123 kasus dan tahun 2011 turun menjadi 31 kasus. Kematian bayi 20 kasus pada tahun 2010 turun menjadi 6 kasus pada tahun 2011.
Sedangkan permasalahan kesehatan ibu yang dihadapi Kota Kupang Tahun 2010 ditunjukkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 5 orang, dan pada tahun 2011 terjadi 6 kasus kematian ibu melahirkan. Membaca data tersebut di atas terlihat adanya kinerja dan perhatian yang positif dari Pemerintah Kota terhadap permasalahan kesehatan ibu dan anak. Namun berdasarkan batasan capaian indikator MDGs angka-angka ini harus diturunkan sampai dua per tiga untuk Angka Kematian Balita (AKB) dan tiga per empat untuk Angka Kematian Ibu pada tahun 2015.
Sebagai salah satu tindak lanjut atas permasalahan terkait kondisi ibu dan anak tersebut, maka dilakukan lokakarya DTPS-KIBBLA ini yang difasilitasi oleh AIPMNH. Proses Perencanaan DTPS-KIBBLA adalah merumuskan perencanaan multipihak melalui proses Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Tim (PMPT) atau District Team Problem Solving (DTPS).
Hal ini sangat penting agar terdapat konsistensi antara kebijakan dengan rencana kegiatan dan pelaksanaan program yang disusun. Proses perencanaan ini memberikan kesempatan pada tim perencana kota untuk meningkatkan kemampuannya dalam menentukan prioritas pembangunankesehatan di daerah dengan memanfaatkan data yang tersedia, melakukan analisis untuk menentukan solusi masalah, menetapkan target kegiatan yang akan dilakukan berikut anggaran yang dibutuhkan, sehingga dihasilkan suatu dokumen perencanaan dan anggaran program KIBBLA yang komprehensif berbasis data.
Dalam sambutannya beliau juga mengharapkan agar semua peserta dapat menyiapkan data yang spesifik untuk digunakan pada proses lokakarya ini dengan mengaitkan proses perencanaan dengan rangkaian regulasi lain.
Setelah selesai sambutan oleh Kepala Bappeda Kota Kupang, acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Winestra Manuhutu, selaku ketua Advokasi KIBBLA Kota Kupang, dilanjutkan dengan break snack pagi dan ramah tamah.
7
Pukul 11.30Pukul 11.30Pukul 11.30Pukul 11.30 Perkenalan dan Bina SuasanaPerkenalan dan Bina SuasanaPerkenalan dan Bina SuasanaPerkenalan dan Bina Suasana Ibu Siti Ratna MaroIbu Siti Ratna MaroIbu Siti Ratna MaroIbu Siti Ratna Maro
Fasilitator mengawali sesi perkenalan dengan menyepakati salam magis yang akan dilakukan selama kegiatan ini. Salam magis yang disepakati adalah: Selamat Pagi Pagi – Ibu Sehat, Selamat Siang – Bayi Sehat, Selamat Sore – Bapak Senang.
Setelah itu peserta diminta menggambar wajahnya masing-masing dan menuliskan identitas dirinya pada kertas yang telah disediakan panitia, kemudian gambar tersebut diacak lalu dibagikan kepada semua peserta. Setelah itu peserta diminta memperkenal identitas sesuai gambar yang didapatnya.
Proses ini cukup mencairkan suasana diantara peserta setelah acara pembukaan secara formal.
Acara dilanjutkan dengan membuat kesepakatan norma/aturan lokakarya, diantaranya : 1. Waktu kegiatan dimulai pukul : 09.00 dan berakhir pukul 17.00 2. Pakaian bebas rapi 3. HP di silent 4. Kalau ada keperluan, peserta dibolehkan ijin ± 1 jam
Pukul 12.00Pukul 12.00Pukul 12.00Pukul 12.00 Penguatan Visi DTPS KIBBLAPenguatan Visi DTPS KIBBLAPenguatan Visi DTPS KIBBLAPenguatan Visi DTPS KIBBLA
Mengawali sesi ini. Bapak Agus Hake menyampaikan beberapa pengantar bahwa salah satu manfaat dilaksanakannya lokakarya ini adalah adanya kolaborasi antar SKPD. Diantaranya Bappeda, BPMK, Dinas Kesehatan, KBKS, Pemberdayaan Perempuan dan RSUD. DTPS ini sudah terlaksana selama 4 (empat) tahun. Masalah yang dihadapi adalah : 1) Belum terintegrasi sepenuhnya kedalam
perencanaan daerah, karena waktu pelaksanaan lokakarya tidak tepat (terlambat), karena apa yang dihasilkan dari lokakarya ini menjadi bahan acuan dalam proses perencanaan SKPD (khususnya sektor kesehatan). Hasil DTPS ini juga dipakai sebagai bahan dalam pertemuan perumusan fokus arah kegiatan program pembangunan kesehatan dan forum IHPB. Selanjutnya Rencana Kerja
8
(Renja) SKPD inilah menjadi draft dokumen RKPD, kemudian dibahas dalam forum musrenbang dan forum SKPD.
2) Waktu penyelenggaraan kurang mengikuti jadwal perencanaan daerah. Pengalaman DTPS 2011, bahwa kegiatan Musrenbang sudah selesai jadi DTPS tidak ada gunanya lagi. Tapi ditahun ini kita lakukan DTPS lebih awal sehingga ada satu harapan, hasil DTPS kita ini bisa terakomodir dalam RKPD tahun 2013.
3) AIPMNH sentries. AIPMNH sebenarnya hanya sebagai penguat saja untuk kegiatan-kegitan yang bersumber dari APBD, namun dari pengalaman ternyata AIPMNH menjadi sumber utama dalam pembiayaan KIBBLA di Kota Kupang.
4). Hasil perencanaan DTPS belum muncul di Rencana Kerja (Renja) SKPD. Karena SKPD tidak melakukan proses perencanaan, sehingga ada terkesan copy paste program kegiatannya dari tahun-tahun sebelumnya.
Pukul 12.30Pukul 12.30Pukul 12.30Pukul 12.30----13.3013.3013.3013.30 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Makan siangMakan siangMakan siangMakan siang
Setelah makan siang, peserta dibagi dalam 3 (tiga) kelompok antara lain : Kelompok Ibu,
Kelompok Balita dan Kelompok Bayi. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 (enam)
orang peserta. Setelah terbentuk kelompok, Pak Ngurah membacakan pembagian tugas
kelompok selama pelaksanaan kegiatan yakni : Review, Doa, Ice Breaking, Time Keeper.
Pembagian Tugas KelompokPembagian Tugas KelompokPembagian Tugas KelompokPembagian Tugas Kelompok
TUGASTUGASTUGASTUGAS HARIHARIHARIHARI
RABURABURABURABU KAMISKAMISKAMISKAMIS JUMATJUMATJUMATJUMAT SABTUSABTUSABTUSABTU SENINSENINSENINSENIN
REVIEW dan DOAREVIEW dan DOAREVIEW dan DOAREVIEW dan DOA *** Ibu Bayi Balita Ibu
TIME KEEPERTIME KEEPERTIME KEEPERTIME KEEPER *** Bayi Balita Ibu Bayi
ICE BREAKINGICE BREAKINGICE BREAKINGICE BREAKING *** Balita Ibu Bayi Balita
PukuPukuPukuPukul 13.45l 13.45l 13.45l 13.45 Evaluasi Hasil DTPS Evaluasi Hasil DTPS Evaluasi Hasil DTPS Evaluasi Hasil DTPS KIBBLA Tahun lalu (2011)KIBBLA Tahun lalu (2011)KIBBLA Tahun lalu (2011)KIBBLA Tahun lalu (2011) Ibu Oce BoymauIbu Oce BoymauIbu Oce BoymauIbu Oce Boymau PertanyaanPertanyaanPertanyaanPertanyaan----TanggapanTanggapanTanggapanTanggapan Kegiatan-kegiatan apa saja yang telah ditindaklanjuti sesuai perencanaan yang telah disusun pada lokakarya tahun 2011?
� (Pak Win Manuhutu-Tim Advokasi) menjelaskan bahwa mereka tidak melaksanakan
rencana kegiatan yang ada dalam Workplan, ToR tidak dibuat karena ada 2 anggota
yg ada di Bappeda di mutasikan ke SKPD lain, sehingga kegitan tidak berjalan. Alasan
lain juga disampaikan bahwa tidak bertemu dengan pengambil kebijakan tertinggi.
� (Ibu Lentar Ledoh-Dinkes) bahwa Ada beberapa kegiatan yang dibiaya oleh APBD dan
AIPMNH, contoh: kegiatan di bidang Kesga ada yang dibiayai oleh APBD dan
AIPMNH. Beliau juga menambahkan bahwa ada beberapa kegiatan yang tidak sesuai
9
dengan standar harga yang ada pada APBD. Contoh: kegiatan Pelatihan APN dan
PONED dibiayai dari AIPMNH.
Sedangkan Review diakomodir di tahun 2012 ini yang dibiayai oleh AIPMNH.
Pelatihan Perencanaan Obat didanai oleh APBD, sementara kegiatan Diskusi kampung
ada pada Bagian Pemberdayaan Perempuan (AIPMNH). Promkes akan dilaksanakan
pada tahun 2012 ini yang didanai juga dari dana AIPMNH.
� (Ibu Oce Boymau-Dinkes Propinsi) melalui Lokakarya DTPS ini akan menghasilkan
kegiatan-kegiatan dan program-program yang lain yang akan dimasukkan ke
dokumen RKPD. Kalo tahun lalu tdk terakomodir, maka tahun ini mudah-mudahan
terakomodir.
Apakah proses perencanaan seperti ini penting dilakukan atau tidak?
� (Pak Adu Boeki-Tim Advokasi) menanggapi bahwa usulan dan pola kerja seperti ini sangat bermanfaat, karena yang dihasilkan itu melalui suatu proses, Jadi penting
untuk hal seperti ini dilakukan.
� (Pak Vitalis Daki-Dinkes) menyampaikan suatu kekuatiran. Beliau melihat usulan KIBBLA tahun 2011, ada beberapa kegiatan yang didanai AIPMNH, sementara ada 2
kegiatan saja dari APBD. Beliau kuatirkan kalo AIPMNH sudah berakhir masa
kontraknya maka bagaimana dengan kegiatan–kegiatan tahun berikutnya.
� (Ibu Lentar-Dinkes) menjelaskan bahwa dari sekian kegiatan yang disampaikan hanya sample contoh saja, jadi kegiatan Dinkes bukan saja dari APBD dan AIPMNH, tapi juga
dari NGO lain seperti Nice,Pamsimas, dll.
Kegiatan AIPMNH akan segera berakhir, apa yag harus kita lakukan. Program KIBLA ini
adalah program nasional, lalu apa peranan pemerintah Pusat maupun peranan Propinsi
dalam menunjang/mengatasi masalah kesehatan di Kota Kupang?
(Pak Ngurah-Dinkes) menjelaskan bahwa memang idealnya adalah perencanaan
yang kita susun ini, Pemerintah Daerah
harus bertanggung jawab. Program ini
adalah program Pusat, sehingga perlu
ada dukungan dari Pemerintah Pusat
maupun Daerah. Memang selama ini
kegiatan KIA, dari Propinsi ada beberapa
kegiatan yang terbantu. Dari Pemerintah
Kota, dana yang disediakan sangat minim,
oleh karenanya mengandalkan AIPMNH.
Pada saat
proyek ini sudah tidak ada, secara bertahap, dukungan Pemerintah Daerah akan
meningkat, dan ini kondisi yang dirasakan.
10
(Pak Adu Boeki-Tim Advokasi) menambahkan bahwa kegiatan Pra Musrenbang KIA
dan KIBLA baru saja selesai dilakukan, dimana korelasi pra Musrenbang KIA dan
KIBBLA di kelurahan itu harus dimasukkan ke forum ini sehingga dapat terakomodir.
(Pak Agus Hake-Bappeda) menyampaikan bahwa DTPS dan hasil Pra-Musrenbang
KIBBLA, jika berbicara tentang Pra-Musrenbang, Forumnya ketemu di
Musrenbangkel. Hasil Pramusrenbang (KIBLA) perlu ada pengawalan ke forum
Musrenbangkel, lalu ada pengawalan oleh delegasi kelurahan ke forum Kecamatan,
hasil Musrenbangcam akan bermuara menjadi Renja SKPD. Ada fasilitator khusus
KIBLA ditingkat kecamatan perlu mengawal usulan-usulan tersebut. Pengalaman
tahun sebelumnya bahwa proses pengawalam belum ketat. Beliau menambahkan
bahwa harus dibangunnya koordinasi yang baik, sebab Pra-musrenbang,
Musrenbagkel, dan Musrenbangcam adalah tanggung jawab BPMK, sementara
Bappeda bertanggung jawab untuk Musrenbang Tingkat Kota dan Propinsi maupun
Pusat.
(DPC AIPMNH-Pak Nugie) menambahkan bahwa seharusnya ketika Musrenbang
kecamatan SKPD diundang dan sudah harus menyediakan Renja SKPD untuk bahan
usulan pada Musrenbangcam. Kalo pengalaman tahun lalu, sebelum Musrenbang
Kota, ada forum SKPD, filter hasil Musrenbangkel dan Musrenbangcam akan dicek
kembali pada saat Musrenbang kota. Ada 37 kelurahan yang melakukan proses
Musrenbangkel. AIPMNH hanya focus pada 27 kelurahan.
Pukul 15.0Pukul 15.0Pukul 15.0Pukul 15.00000 :::: Sesi 1 : Sesi 1 : Sesi 1 : Sesi 1 : Analisis Analisis Analisis Analisis SSSSiiiituasi dan Mtuasi dan Mtuasi dan Mtuasi dan Masalah (materi pada hal 13asalah (materi pada hal 13asalah (materi pada hal 13asalah (materi pada hal 13----14). 14). 14). 14).
Pak Ngurah SuarnawaPak Ngurah SuarnawaPak Ngurah SuarnawaPak Ngurah Suarnawa
Sebelum dimulainya sesi ini, masing-masing kelompok mendapatkan satu set puzzle yang harus mereka susun menjadi sebuah gambar yang utuh. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini.
Makna dari permainan adalah: perlu adanya koordinasi yang baik sehingga, diperlukan informasi lintas sector terkait. Setelah data itu terkumpul dan dirampung dengan baik untuk menjadikan satu gambar, maka informasi itu akan menjadi lebih sempurna.
Fasilitator menjelaskan form 1A-1D yang harus diisi dan diselesaikan dalam sesi ini. Masing-masing kelompok diminta berdiskusi untuk melakukan validasi dan verifikasi data pada Tabel 1A-AD, sesuai dengan kelompoknya yaitu : data ibu, data balita dan data bayi. Hasil
11
validasi dan verifikasi data dapat dilihat pada Tabel 1A-1D berikut ini:
Tabel 1A:Tabel 1A:Tabel 1A:Tabel 1A:
DATA SASARAN KESAKITAN DAN KEMATIANDATA SASARAN KESAKITAN DAN KEMATIANDATA SASARAN KESAKITAN DAN KEMATIANDATA SASARAN KESAKITAN DAN KEMATIAN
KELOMPOK SASARANKELOMPOK SASARANKELOMPOK SASARANKELOMPOK SASARAN
Tahun Tahun Tahun Tahun 2009200920092009
Tahun Tahun Tahun Tahun 2010201020102010
Tahun Tahun Tahun Tahun 2011201120112011
Sumber Data Sumber Data Sumber Data Sumber Data ---- Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan ----
1111 2222 3333 4444 5555
Jumlah penduduk 293,146 334,822 336,239 BPS
Jumla RTM 15,076 15,073 14,242 225.211(Pend
dk miskin)
Data sasaran KIBBLAData sasaran KIBBLAData sasaran KIBBLAData sasaran KIBBLA
Jumlah bayi (CBRx jml pddk) * 5,821 7,755 8,395 8,390
Jumlah balita 21,689 21,695 20,856
Jumlah ibu hamil (CBRx1.1 x jml pddk) 7,167 8,442 9,062
Jumlah bumil gakin ( CBRx1.1xjml pddk miskin )
Jumlah ibu bersalin (1.05 x jml bayi) 6,321 8,066 8,725
Jumlah Ibu nifas (CBR x jml pddk) 6,321 8,066 8,725
Jumlah pasangan usia subur 40,939 36,106 41,322
Data Kematian dan Kesakitan IbuData Kematian dan Kesakitan IbuData Kematian dan Kesakitan IbuData Kematian dan Kesakitan Ibu
Jumlah kematian 13 5 6
Penyebab:
Perdarahan 1 3 3
Infeksi 4 2
Hipertensi dalam kehamilan (HDK) 3 1 1
Komplikasi Abortus 2
Lain-lain (sebutkan):decomp,hepatitis,malaria 7 1
Jumlah kesakitanJumlah kesakitanJumlah kesakitanJumlah kesakitan 1,645 1,725 2,885
Jumlah Bumil Anemi 425 1111 (12,3%)
Perdarahan 78 21 16
Infeksi 5 6 3
Hipertensi dalam kehamilan (HDK) 124 58 31
Komplikasi abortus 70 71 106
Bumil Kurang Enerji Kronis (KEK) 1,470 1,461 1,559 Lain-lain (sebutkan) :hamil kembar,janin
besar,KPD,kelainan letak, gerakan janin berkurang 184 108 59
Data Kematian dan Kesakitan NeonatalData Kematian dan Kesakitan NeonatalData Kematian dan Kesakitan NeonatalData Kematian dan Kesakitan Neonatal
Lahir Mati 39 23 26
Jumlah Kematian 149 123 31 0-28 hari
6 1-11 bulan
Penyebab:Penyebab:Penyebab:Penyebab:
Asfiksia 44 40 14
Tetanus neonatorum
Infeksi 28 29 3
BBLR , 156 23 4
Lain-Lain - masalah laktasi dll 50 12
Jumlah kesakitanJumlah kesakitanJumlah kesakitanJumlah kesakitan 110
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 67 107 71
Asfiksia 9 37
12
Tetanus neonatorum (TN) 0
Infeksi 0 6
Ikterus neonatorum 4 21
Lain-Lain 30 97
Data Kematian dan Kesakitan Bayi dan Anak BalitaData Kematian dan Kesakitan Bayi dan Anak BalitaData Kematian dan Kesakitan Bayi dan Anak BalitaData Kematian dan Kesakitan Bayi dan Anak Balita
Jumlah Kematian 12 81 54
Penyebab:
Pneumonia/Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA) 3
Diare 1 4
Campak
Gizi buruk 6 4
Lain-lain (sebutkan):infeksi 7 2
Jumlah kesakitanJumlah kesakitanJumlah kesakitanJumlah kesakitan 30,955
Pneumonia/ISPA 16,060 152 108,916
Diare 2,512 7,194 8,404
Campak 470 14
Demam Berdarah Dengue (DBD) 351
Tuberkulosis (TBC) 30 208
Malaria 23 175
Gizi kurang 463 413
Gizi buruk 1,381 123 136
Lain-lain (sebutkan): 5,425
HIV/AIDS 6 5
65 untuk semua pasien/Klpk umur
TABEL 1B CAKUPAN PELAYANAN KIBBLATABEL 1B CAKUPAN PELAYANAN KIBBLATABEL 1B CAKUPAN PELAYANAN KIBBLATABEL 1B CAKUPAN PELAYANAN KIBBLA
Cara Cara Cara Cara Pengisian Tabel 1B:Pengisian Tabel 1B:Pengisian Tabel 1B:Pengisian Tabel 1B:
1 Kolom 1: Isi dengan indikator pelayanan.
2 Kolom 2, 3, dan 4: Isi dengan pencapaian pada tahun yang sesuai (x-4), (x-3) atau (x-2) dalam bentuk %. Pastikan agar nominator dan denominator tersedia
3 Kolom 5: Isi dengan target cakupan pelayanan untuk tahun 2011 yang direncanakan 4 Kolom 6: Kesenjangan antara pencapaian tahun terakhir dengan target 2011 (kolom 5 dan 6 )
INDIKATORINDIKATORINDIKATORINDIKATOR Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian
2009200920092009 Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian
2010201020102010 Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian
2011201120112011 Target Target Target Target 2013201320132013
Masalah / Masalah / Masalah / Masalah / KesenjanganKesenjanganKesenjanganKesenjangan
1111 2222 3333 4444 5555 6666
Cakupan Pelayanan Kesehatan IbuCakupan Pelayanan Kesehatan IbuCakupan Pelayanan Kesehatan IbuCakupan Pelayanan Kesehatan Ibu %%%%
1 K1 98 96.67 94
2 K4 68 66.71 61,9
3 TT2 39 46.19 41,7
4 Fe3 67 61.83 63,5
5 Persalinan Nakes 85 72.91 73,1
6 Persalinan Nakes Askeskin
7 Kunjungan nifas 73 65.51 56,9
8 Vit A Nifas 84 67.99 60,8
9 Ibu hamil yang punya buku 46.75% 96.33% 91,1%
13
KIA
Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana:Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana:Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana:Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana:
CU/PUS 63.8 84.89 69,10
Pil 14.28 5.77 12,8
Suntik 50.59 22.15 50,7
IUD 21.16 7.6 18,2
Implant 7.39 3.39 7,4
MOP/MOW 0.73/7.35 0.13/3 0,3 / 3,2
Dst 201
(kondom) 205 (kondom)
Deteksi Bumil dengan
Risti/Komplikasi
- Hb < 8 g/dl 1.09 1,307.00 1
Hipertensi Dalam Kehamilan 0.73 47
Penyakit Resiko Kehamilan
(Jantung,TBC,Asma,dll) 0.25 20.00
Bumil KEK 20.51 17,2
10 Penanganan Komplikasi 1645 1307 40,3
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir:Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir:Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir:Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir:
1 Imunisasi HB 0-7 hari 61.6 6084 69
2 Imunisasi polio 100 7368 85
3 KN 1 84 72.23 75,1
4 Vit K1 injeksi 26.83
5 Penanganan komplikasi
neonatal risti 11 157 (7.48) 19,2
6 Inisiasi Menyusu Dini
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita:Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita:Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita:Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita:
1 Kunjungan Neonatal (KN2) 77 65.51 64,6
2 Kunjungan Neonatal (KN2)
Gakin
3 ASI Eksklusif bulan 45.41% 1581 34,3
4 Kunjungan Bayi 4600 75,1
5 Imunisasi :
BCG 100 7379 86
DPT3 100 7531 79,8
HB3 100 7531 79,8
Polio 4 97.8 7368 79,3
Campak 100 7246 77,3
6 Vit A (6-11 bulan) 5948(86,4%)
7 Vit A (12-59 bulan) 15913 25864(82,5%)
8 Gizi:
N/D 44.47 43.80 61,7
N/S 24.10 24.12 28,81
- Penanganan Gizi Buruk: 5,86
• MP-ASI
• Pemberian Kapsul
Iodium (daerah endemik )
9 Kelambu ber insektisida
(daerah endemik )
10 SDIDDTK (2x/th)
14
Tabel Tabel Tabel Tabel ICICICIC
Faktor Pendukung/Penyulit Pelayanan KIBBLAFaktor Pendukung/Penyulit Pelayanan KIBBLAFaktor Pendukung/Penyulit Pelayanan KIBBLAFaktor Pendukung/Penyulit Pelayanan KIBBLA Kota KupangKota KupangKota KupangKota Kupang
Cara Pengisian Tabel 1CCara Pengisian Tabel 1CCara Pengisian Tabel 1CCara Pengisian Tabel 1C
Isilah tabel 1C dengan faktor - faktor penyulit atau pendukung yang mempengaruhi program kesehatan ibu dan anak, cukup diisi untuk tahun terakhir.
1 Kolom 1 : Isi dengan kelompok data (SDM, fasilitas dan sarana ) dengan menggunakan angka angka angka angka mutlakmutlakmutlakmutlak
2 Kolom 2 : Isi dengan data pada keadaan tahun terakhir ( X-2) 3 Kolom 3 : isi dengan jumlah yang diharapkan pada tahun anggaran (x), untuk mengisi kolom ini gunakan standar kepegawaian yang ada ( nasional,propinsi,kabupaten/kota)
4 Kolom 4 : isi dengan sumber data atau penjelasan untuk kolom 2 dan 3 seperlunya 5 Catat dan lengkapi data yang diragukan keakuratannya atau belum ada.
FAKTOR PENYULIT/PENDUKUNGFAKTOR PENYULIT/PENDUKUNGFAKTOR PENYULIT/PENDUKUNGFAKTOR PENYULIT/PENDUKUNG Keadaan Sampai Keadaan Sampai Keadaan Sampai Keadaan Sampai Tahun 2011Tahun 2011Tahun 2011Tahun 2011
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Tahun Tahun Tahun Tahun 2013201320132013
SUMBER SUMBER SUMBER SUMBER DATA/ DATA/ DATA/ DATA/ KETKETKETKET....
1111 2222 RSUDRSUDRSUDRSUD 3333 4444
Ketenagaan Dinas Kesehatan Kab/kota dan jajarannya.Ketenagaan Dinas Kesehatan Kab/kota dan jajarannya.Ketenagaan Dinas Kesehatan Kab/kota dan jajarannya.Ketenagaan Dinas Kesehatan Kab/kota dan jajarannya.
1. Dokter umum
- Dokter dilatih MTBS 2 1
- Dokter dilatih PONED 4 0
- Dokter dilatih PPGDON 2
2. Perawat:
- Perawat dilatih MTBS 28 3
- Perawat dilatih PONED 7(Dinkes)
3. Bidan :
- Bidan dilatih APN 78/150 15
- Bidan dilatih PONED 18
- Bidan dilatih PPGDON 8
- Bidan dilatih KIP/K 21
- Bidan dilatih CTU 37 2
- Bidan dilatih ABPK
- Bidan dilatih Pencegahan Infeksi
- Bidan dilatih menajemen BBLR
- Bidan dilatih MTBS 2
- Bidan dilatih manajemen asfiksia 6
- Bidan dilatih SDIDTK
- Petugas Gizi 27 4
- Asisten apoteker 14
Tenaga Kesehatan di Rumah SakitTenaga Kesehatan di Rumah SakitTenaga Kesehatan di Rumah SakitTenaga Kesehatan di Rumah Sakit
- Dokter Spesialis Obsgin 2
- Dokter Spesialis Anak
- Dokter Umum 6
- Bidan 27
- Perawat kebidanan D1 D1 D1 D1 kebidanankebidanankebidanankebidanan
- Perawat anak 7
- SKM. 3
- Apoteker/Ass. Apt. 2 dan 14
- Petugas Gizi 4
15
Fasilitas dan sarana:Fasilitas dan sarana:Fasilitas dan sarana:Fasilitas dan sarana:
- Rumah Sakit PONEK 0
- Puskesmas Perawatan 4
- Puskesmas PONED 2
- Puskesmas 10
- Puskesmas Pembantu 33
-Poskeskel 5
- Posyandu 277
- Desa SIAGA 30
- Bidan Kit 3
- Alat resusitasi / Sungkup 1(dewasa)
- baju kangguru 3
- inkubator 2
- Implant Kit 1
Keterdesiaan Pedoman / Prosedur tetap, Rujukan,PanduanKeterdesiaan Pedoman / Prosedur tetap, Rujukan,PanduanKeterdesiaan Pedoman / Prosedur tetap, Rujukan,PanduanKeterdesiaan Pedoman / Prosedur tetap, Rujukan,Panduan
Buku KIA / KMS 1145/0 1000/1000
Asuhan Persalinan Normal ada
MTBS/MTBM 18
Pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi
Penanganan Risti
Pengelolaan Imunisasi
Penanganan Diare
Penanggulangan Gizi Buruk 06-Jun
Syok anafilaksi
Demam Berdarah (DBD)
Standar pelayanan kebidanan
Pedoman Pelayanan Obstetri dan Neonatal Dasar
2
Lain lain
Sumber DanaSumber DanaSumber DanaSumber Dana
APBN ( Dekon dan TP)
APBD Total
APBD ( DAK,DAU dll) Kes.
APBD II untuk KIBBLA
APBD Propinsi
JPKMM / Askeskin
JPKMM / Askeskin (K4,KN2,Linakes)
Kelembagaan / OrganisasiKelembagaan / OrganisasiKelembagaan / OrganisasiKelembagaan / Organisasi
Peraturan daerah /walikota tentang kesehatan
Tim / forum/ wadah untuk KIBBLA
Jumlah LSM bidang kesehatan
Jumlah TOMA / TOGA aktif
Organisasi donor
Penyulit lain: Geografis, Sosial budaya, kebiasaanPenyulit lain: Geografis, Sosial budaya, kebiasaanPenyulit lain: Geografis, Sosial budaya, kebiasaanPenyulit lain: Geografis, Sosial budaya, kebiasaan
Desa sulit geografis
Desa tanpa bidan desa
Kebiasaan yang berhubungan dgn kesehatan
16
TTTTabel 1 Dabel 1 Dabel 1 Dabel 1 D KeteKeteKeteKetersediaan Obat Indikator Program rsediaan Obat Indikator Program rsediaan Obat Indikator Program rsediaan Obat Indikator Program KIBBLAKIBBLAKIBBLAKIBBLA Kota KupangKota KupangKota KupangKota Kupang
CCCCara Pengisian tabel 1Dara Pengisian tabel 1Dara Pengisian tabel 1Dara Pengisian tabel 1D::::
1. Kolom 1 : Jenis 'obat indikator' : untuk menetapkan jenis obat indikator, dipilih 1-2 jenis obat yang utama dari masing - masing program, contoh lihat 6 jenis obat untuk program KIBBLA dengan italic
2. Kolom 2 : Tingkat ketersediaan obat (untuk jenis obat indikator yang dipilih): = Jumlah Obat tersedia
= ………. Bulan
Rata-rata pemakaian obat/bulan
3. Kolom 3 : Rata-rata kekosongan obat (untuk jenis obat indikator yang dipilih ):
= Jumlah hari obat kosong dalam 1 tahun x 100%
365 * obat indikator : jenis obat yang dianggap mewakili ketersediaan obat
program
Jenis Obat IndikatorJenis Obat IndikatorJenis Obat IndikatorJenis Obat Indikator Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat Ketersediaan Ketersediaan Ketersediaan Ketersediaan Tahun 2011 Tahun 2011 Tahun 2011 Tahun 2011 dlm bulandlm bulandlm bulandlm bulan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Obat Obat Obat Obat
TersediaTersediaTersediaTersedia
RataRataRataRata----rata rata rata rata Pemakaian Pemakaian Pemakaian Pemakaian Obat Per Obat Per Obat Per Obat Per bulanbulanbulanbulan
Rata Rata Rata Rata ---- rata rata rata rata waktu waktu waktu waktu
kekosongan kekosongan kekosongan kekosongan Tahun 2011Tahun 2011Tahun 2011Tahun 2011
Ket.Ket.Ket.Ket.//// Sumber Sumber Sumber Sumber DataDataDataData
1111 2222 3333 4444 5555 6666
OxytocinOxytocinOxytocinOxytocin
Magnesium SulfatMagnesium SulfatMagnesium SulfatMagnesium Sulfat
Ca gluconas
Vit K1 InjeksiVit K1 InjeksiVit K1 InjeksiVit K1 Injeksi
Salep mata antibiotik
Vitamin A 100 IU bayi
Vit A-200 IU
OralitOralitOralitOralit
Alat dan Obat KontrasepsiAlat dan Obat KontrasepsiAlat dan Obat KontrasepsiAlat dan Obat Kontrasepsi
Pil KB
IUD
suntik KB per 1 bulan
Suntik KB per 3 bulan
Antibiotika/antibakterial,dll
Kotrimoxazole syrup
Kotrimoxazol tabletKotrimoxazol tabletKotrimoxazol tabletKotrimoxazol tablet
Vaksin
Polio
BCG
DPTDPTDPTDPT
Morbili
Hepatitis B
17
Tabel 1 DTabel 1 DTabel 1 DTabel 1 D
Ketersediaan Obat Indikator Program KIBBLAKetersediaan Obat Indikator Program KIBBLAKetersediaan Obat Indikator Program KIBBLAKetersediaan Obat Indikator Program KIBBLA
Kota KupangKota KupangKota KupangKota Kupang
Jenis Obat Jenis Obat Jenis Obat Jenis Obat IndikatorIndikatorIndikatorIndikator Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat Ketersediaan Ketersediaan Ketersediaan Ketersediaan Tahun (XTahun (XTahun (XTahun (X----2) 2) 2) 2) dlm bulandlm bulandlm bulandlm bulan
Rata Rata Rata Rata ---- rata rata rata rata waktu waktu waktu waktu
kekosongan kekosongan kekosongan kekosongan Tahun (XTahun (XTahun (XTahun (X----2)2)2)2)
KeteranKeteranKeteranKeterangan/Sugan/Sugan/Sugan/Sumber mber mber mber DataDataDataData
1111 2222 3333 4444 OxytocinOxytocinOxytocinOxytocin
Magnesium SulfatMagnesium SulfatMagnesium SulfatMagnesium Sulfat
Vit K1 InjeksiVit K1 InjeksiVit K1 InjeksiVit K1 Injeksi
Vitamin A 100 IU bayi
Pil KB
IUD
Setelah itu setiap kelompok diminta melakukan diskusi untuk menganalisa situasi dan
masalah dengan cara menuliskannya dalam metaplan. Setiap kelompok menempelkan
metaplan tersebut ke dalam flip chart yang telah tersedia di tembok. Berdasarkan Tabel 1A-
1D tersebut, Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dalam bentuk
narasi.
Rekapitulasi “Analisa Situasi dan Masalah” lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah
seperti tercantum dalam diagram berikut ini:
18
Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”
19
Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”
20
Kelompok “Balita” Kelompok “Balita” Kelompok “Balita” Kelompok “Balita”
21
Kelompok “Bayi”Kelompok “Bayi”Kelompok “Bayi”Kelompok “Bayi”
22
Kelompok “Bayi”Kelompok “Bayi”Kelompok “Bayi”Kelompok “Bayi”
23
Narasi Narasi Narasi Narasi Kelompok “BKelompok “BKelompok “BKelompok “Bayi”ayi”ayi”ayi”
1. Dilihat dari data kematian bayi, terlihat tren menurun beberapa tahun sebelumnya (2009 : 149, 2010 : 123, 2011 : 37), sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan selama ini sudah berjalan cukup baik, maka fokus kegiatan tahun ini tetap untuk mempertahankan tren penurunan angka kematian bayi atau menurunkan angka kematian bayi lebih rendah lagi. Penyebab utama kematian bayi adalah Asfiksia, untuk itu intervensi terhadap penyebab ini tetap dipertahankan atau ditingkatkan dengan tidak melupakan penanganan dari penyebab kematian lain
Narasi Narasi Narasi Narasi Kelompok ‘Ibu”Kelompok ‘Ibu”Kelompok ‘Ibu”Kelompok ‘Ibu”
1. Dari data tahun 2011, jumlah kematian ibu sebanyak 6 kasus dengan penyebab tertinggi : pendarahan (3 kasus), infeksi (2 kasus), hipertensi (1 kasus)
2. Dari data tahun 2011, jumlah BUMIL anemia : 1111 kasus, BUMIL dengan perdarahan : 16 kasus, BUMIL Infeksi : 3 kasus, BUMIL dengan hipertensi : 31 kasus, persalinan non Nakes : 26,9%, F3 BUMIL :63,5%., Cakupan peserta KB : 69,1%, Bidan dilatih APN : 52%, Bidan dilatihPPGDDN: 6,7%, Bidan dilatih ASFIKSIA : 1,10%, Bidan dilatih BBLR : 5 %.
3. Dari 6 kasus kematian : 5 kasus meninggal di Faskes, dan 1 kasus meninggal di rumah
Pukul 16Pukul 16Pukul 16Pukul 16.00.00.00.00----16.1516.1516.1516.15 Snack SoreSnack SoreSnack SoreSnack Sore Pukul 16.15Pukul 16.15Pukul 16.15Pukul 16.15----17.0017.0017.0017.00 Lanjutan Presentasi KelompokLanjutan Presentasi KelompokLanjutan Presentasi KelompokLanjutan Presentasi Kelompok
Narasi Narasi Narasi Narasi Kelompok “BKelompok “BKelompok “BKelompok “Balita”alita”alita”alita” 1. Masih tingginya angka kematian BALITA
(54 Kasus/2011) jika dibandingkan dengan tahun 2010 (81 kasus), maka ada penurunan kasus.
2. Masih tingginya angka kesakitan pada BALITA, ditandai dengan masih tingginya angka kunjungan ke sarana kesehatan (2011 = 8404 : DIARE)
3. Cakupan Imunisasi masih kurang (Tahun 2011 : 80%), target 100%.
24
Pukul 17.00Pukul 17.00Pukul 17.00Pukul 17.00----18.0018.0018.0018.00 EvaluasiEvaluasiEvaluasiEvaluasi Kegiatan Hari 1Kegiatan Hari 1Kegiatan Hari 1Kegiatan Hari 1 : Panitia dan F: Panitia dan F: Panitia dan F: Panitia dan Fasilitatasilitatasilitatasilitatorororor
Bahan evaluasi : pada evaluasi ini, fasilitator dan panitia membahas masalah/kekurangan
yang terjadi selama proses kegiatan, mulai dari segi waktu pelaksanaan, materi, methode,
konsumsi, dll.
Hari Kedua, Kamis 16 Februari 2012Hari Kedua, Kamis 16 Februari 2012Hari Kedua, Kamis 16 Februari 2012Hari Kedua, Kamis 16 Februari 2012
Pukul 09.30Pukul 09.30Pukul 09.30Pukul 09.30----10.0010.0010.0010.00 Doa Doa Doa Doa –––– ReviewReviewReviewReview Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”
Kegiatan hari kedua dimulai pukul 09.30, mengalami keterlambatan 30 menit dari skedul
yang direncanakan. Kelompok yang bertugas (doa dan review sesi 1) adalah kelompok
“Ibu”.
Pukul 10.00Pukul 10.00Pukul 10.00Pukul 10.00----10.3010.3010.3010.30 Snack PagiSnack PagiSnack PagiSnack Pagi
Pukul 10.30Pukul 10.30Pukul 10.30Pukul 10.30----12.3012.3012.3012.30 SesiSesiSesiSesi 2 : Analisis dan Prioritas Masalah2 : Analisis dan Prioritas Masalah2 : Analisis dan Prioritas Masalah2 : Analisis dan Prioritas Masalah Ibu Oce BoymauIbu Oce BoymauIbu Oce BoymauIbu Oce Boymau
Sebelum dimulainya sesi ini, masing-masing kelompok diajak untuk menggali akar masalah/penyebab masalah. Fasilitator membagi tugas kepada kelompok. Untuk kelompok “Bayi” mendiskusikan masalah: kematian Bayi karena asfiksia (terdapat 3 kasus) dan kesakitan bayi (3 kasus). Kelompok “ibu” mendiskusikan masalah: Kematian ibu karena Perdarahan (6 kasus) dan kesakitan Anemia. Kelompok “Balita” mendiskusikan masalah: kematian DBD (angka kematian 6 kasus) dan kesakitan diare.
Selanjutnya peserta diminta membuat metaplan kemudian ditempelkan pada flip chart yang tersedia pada tembok. Fasilitator mendampingi masing-masing kelompok, dengan melakukan probbing terhadap analisa yang dihasilkan untuk benar-benar mendapatkan akar masalah.
Pada sesi ini fasilitator menjelaskan cara
pengisian tabel 2 dan kriteria penentuan prioritas masalah yaitu: besaran penyebab masalah, kepentingan, kemudahan/ kelayakan, dukungan untuk perubahan serta resiko jika masalah tersebut tidak tertangani.
25
Pukul Pukul Pukul Pukul 12.3012.3012.3012.30----13.3013.3013.3013.30 Makan SMakan SMakan SMakan Siangiangiangiang
Pukul 13.30Pukul 13.30Pukul 13.30Pukul 13.30----16.0016.0016.0016.00 LLLLanjutkan anjutkan anjutkan anjutkan Sesi Analisis dan Prioritas PenyebabSesi Analisis dan Prioritas PenyebabSesi Analisis dan Prioritas PenyebabSesi Analisis dan Prioritas Penyebab MasalahMasalahMasalahMasalah
Setelah makan siang, masing-masing
kelompok diminta berkeliling untuk mempelajari hasil kerja kelompok lain. Salah satu peserta kelompok diminta tetap berada di standnya yang bertugas untuk menjelaskan kepada kelompok lain yang berkunjung. Proses diskusi terjadi di masing-masing kelompok, focus masukan kelompok lain untuk lebih memperkaya dan lebih mempertajam hasil analisis penyebab masalah, serta bagaimana keterkaitan satu penyebab masalah dengan penyebab lainnya.
Setelah itu masing-masing kelompok
diminta melakukan scoring untuk menentukan prioritas masalah, kemudian membagi prioritas itu menjadi 2 bagian yakni prioritas masalah kesehatan (berhubungan langsung dengan kesehatan) dan prioritas masalah lain (tidak berhubungan langsung dengan kesehatan)
Selesai melakukan diskusi, dilakukan presentasi kelompok. Waktu presentasi masing-masing-masing selama 5 menit.
Rekapitulasi “Penetapan dan Prioritas Penyebab Masalah” Lokakarya DTPS KIBBLA
tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 2 berikut ini:
26
TABEL 2 : PENETAPAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAHTABEL 2 : PENETAPAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAHTABEL 2 : PENETAPAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAHTABEL 2 : PENETAPAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU" NONONONO KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB
MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH BESARAN BESARAN BESARAN BESARAN PENYEBAB PENYEBAB PENYEBAB PENYEBAB MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH
KEPENTIKEPENTIKEPENTIKEPENTINGANNGANNGANNGAN
KEMUDAHANKEMUDAHANKEMUDAHANKEMUDAHAN/KELAYANAN/KELAYANAN/KELAYANAN/KELAYANAN
DUKUNGAN DUKUNGAN DUKUNGAN DUKUNGAN UNTUK UNTUK UNTUK UNTUK
PERUBAHANPERUBAHANPERUBAHANPERUBAHAN
RESIKO RESIKO RESIKO RESIKO BILA TAK BILA TAK BILA TAK BILA TAK
DI DI DI DI TANGANITANGANITANGANITANGANI
NILAI NILAI NILAI NILAI AKHIR & AKHIR & AKHIR & AKHIR & PERINGKATPERINGKATPERINGKATPERINGKAT
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 BUMIL kurang GIZI 3 3 2 3 4 216 III
2 Kurangnya promosi kesehatan oleh Nakes dan Lintas Sektor Lintas Program (KIE & KB)
4 4 4 3 3 576 IIIIIIII
3 Kurangnya ketrampilan Nakes dalam penanganan PPGDON
4 4 4 3 4 768 IIII
4 Kurangnya sarana dan Prasarana di Faskes
4 3 1 3 4 144 V
5 Bidang tidak patuh terhadap sistem rujukan
3 3 2 3 3 162 IV
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang PHBS (Persalinan di Tolong Nakes)
4 4 4 3 3 576 IIII
2 Kurangnya kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
2 2 4 3 2 96 IIIIIIII
KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"
NONONONO KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH
BESARAN BESARAN BESARAN BESARAN PENYEBAB PENYEBAB PENYEBAB PENYEBAB MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH
KEPENTKEPENTKEPENTKEPENTINGANINGANINGANINGAN
KEMUDAHANKEMUDAHANKEMUDAHANKEMUDAHAN/KELAYANAN/KELAYANAN/KELAYANAN/KELAYANAN
DUKUNGAN DUKUNGAN DUKUNGAN DUKUNGAN UNTUK UNTUK UNTUK UNTUK
PERUBAHANPERUBAHANPERUBAHANPERUBAHAN
RESIKO RESIKO RESIKO RESIKO BILA TAK BILA TAK BILA TAK BILA TAK DITANGADITANGADITANGADITANGA
NINININI
NILAI NILAI NILAI NILAI AKHIR &AKHIR &AKHIR &AKHIR & PERINGKAT PERINGKAT PERINGKAT PERINGKAT
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 Kurangnya pengetahuan
masyarakat untuk deteksi gejala DBD
4 3 3 4 4 576 I
2 PJB tidak berjalan maksimal (kaporisasi)
3 3 3 3 4 324 III
3 Belum adanya regulasi yang mengatur tentang DBD dan Diare
2 2 1 4 2 32 IV
4 Pelayanan yang diberikan Nakes belum optimal
4 4 2 3 4 384 II
27
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 Kurangnya kerjasama
lintas sektor dalam kegiatan PSN dan kaporisasi
4 2 3 4 4 384 II
2 Belum maksimalnya kegiatan dikelarahan siaga (PHBS)
3 2 3 4 4 288 III
3 Belum adanya keterlibatan lintas dalam penanganan masalah kesehatan
4 3 3 4 4 576 I
KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"
NNNNOOOO
KRITERIA PENYEBAB MASALAHKRITERIA PENYEBAB MASALAHKRITERIA PENYEBAB MASALAHKRITERIA PENYEBAB MASALAH BESARAN BESARAN BESARAN BESARAN PENYEBAB PENYEBAB PENYEBAB PENYEBAB MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH
KEPEN KEPEN KEPEN KEPEN TINGTINGTINGTINGANANANAN
KEMUDAHANKEMUDAHANKEMUDAHANKEMUDAHAN/KELAYANAN/KELAYANAN/KELAYANAN/KELAYANAN
DUKUNDUKUNDUKUNDUKUNGAN GAN GAN GAN
UNTUK UNTUK UNTUK UNTUK PERUBA PERUBA PERUBA PERUBA HANHANHANHAN
RESIKO RESIKO RESIKO RESIKO BILA TAK BILA TAK BILA TAK BILA TAK
DI DI DI DI TANGANITANGANITANGANITANGANI
NILAI NILAI NILAI NILAI AKHIR & AKHIR & AKHIR & AKHIR & PERINGKAT PERINGKAT PERINGKAT PERINGKAT
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888
1. Kematian Bayi karena Asfeksi 1. Kematian Bayi karena Asfeksi 1. Kematian Bayi karena Asfeksi 1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)(Kelahiran tanpa Menangis)(Kelahiran tanpa Menangis)(Kelahiran tanpa Menangis)
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 Terlambat di bawa ke Faskes 3 4 3 4 4 576 I
2 Petugas kesehatan kurang terampil
4 4 2 4 3 384 II
3 Peralatan kurang memadai (Alkes dan BHP)
3 3 2 2 3 108 III
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 Perempuan tidak diberikan
kesempatan untuk mengambil keputusan untuk pemeriksaan dan persalinan di Faskes
4 4 2 3 3 288 I
2 Kerjasama lintas sektor masih kurang
4 2 2 2 4 128 III
3 Akses ke fasilitas kesehatan masih belum memadai
2 3 3 2 4 144 II
2. Kesakitan Bayi karena BBLR 2. Kesakitan Bayi karena BBLR 2. Kesakitan Bayi karena BBLR 2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)(Berat Badan Lahir Rendah)(Berat Badan Lahir Rendah)(Berat Badan Lahir Rendah)
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1 BUMIL kurang GIZI 4 4 2 3 4 384 I
2 Tidak memeriksakan kehamilan secara rutin sesuai standar kesehatan
4 4 2 1 4 128 II
3 Perilaku BUMIL saat hamil 3 2 1 2 3 36 III
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan
1 Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pengelolaan bahan pangan lokal atau yang menunjang asupan GIZI BUMIL
4 2 2 3 3 144 I
28
Pukul 16.30Pukul 16.30Pukul 16.30Pukul 16.30----17.0017.0017.0017.00 Pengantar SPengantar SPengantar SPengantar Sesiesiesiesi 3 : Solusi dan K3 : Solusi dan K3 : Solusi dan K3 : Solusi dan Kegiatanegiatanegiatanegiatan
Sebelum memulai pengantar untuk sesi ini, masing-masing kelompok diminta melakukan satu pesan berantai yang berisi: “Suryati harus membeli susu karena keponakannya menangis ingin minum susu”. Pesan berantai ini dilakukan dengan cara peserta 1 menyampaikan pesan kepada peserta ke-2, dan seterusnya sampai peserta ke-6. Peserta ke-6 membaca pesan, dan hasilnya diklarifikasi dengan peserta 1, terbukti pesan yang diterima oleh peserta terakhir berbeda dengan pesan dari peserta pertama. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini. Makna dari kegiatan ini adalah : Pesan pesan/informasi jangan bertele-tele,dibutuhkan konsentrasi/focus dari penerima pesan maupun pemberi pesan.
Pak Agus Hake (Bappeda) memberikan pengantar bahwa dari seluruh proses kegiatan DTPS, sesi yang paling berat/sulit adalah sesi 2. Untuk sesi 3 dan seterusnya tidak sesulit sesi 2. Pukul 17.00Pukul 17.00Pukul 17.00Pukul 17.00 ----18.3018.3018.3018.30 Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi Kegiatan hariKegiatan hariKegiatan hariKegiatan hari----2 2 2 2
Panitia dan FPanitia dan FPanitia dan FPanitia dan Fasilitatorasilitatorasilitatorasilitator
Bahan evaluasi: pada evaluasi ini, fasilitator dan panitia membahas masalah/kekurangan yang terjadi selama proses kegiatan, mulai dari segi waktu pelaksanaan, materi, methode, konsumsi, dll.
HARI KETIGAHARI KETIGAHARI KETIGAHARI KETIGA, 17 FEBRUARI 2012, 17 FEBRUARI 2012, 17 FEBRUARI 2012, 17 FEBRUARI 2012 Pukul Pukul Pukul Pukul 09.3009.3009.3009.30----10.0010.0010.0010.00 Doa Doa Doa Doa –––– Ice Breaking Ice Breaking Ice Breaking Ice Breaking ---- ReviewReviewReviewReview
Kelompok “BaKelompok “BaKelompok “BaKelompok “Bayiyiyiyi””””
Peserta mengawali kegiatan dengan doa yang dipimpin oleh salah satu peserta kelompok “Bayi”. Setelah doa, kelompok “Bayi” memimpin Ice Breaking yakni dengan permainan “Bola Pertanyaan” (surat pertanyaan yang dibentuk bola). Bola diputar mengelilingi peserta sambil music diputar, apabila bola berhenti pada salah satu peserta, maka peserta tersebut wajib menjawab pertanyaan dari bola tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dari bola tersebut adalah berkaitan dengan materi lokakarya. Kegiatan dilanjutkan dengan me-review materi hari sebelumnya (sesi 2) oleh kelompok “Bayi”.
29
Pukul 10.00Pukul 10.00Pukul 10.00Pukul 10.00 ----10.3010.3010.3010.30 Snack PagiSnack PagiSnack PagiSnack Pagi
Pukul 10.30Pukul 10.30Pukul 10.30Pukul 10.30----13.0013.0013.0013.00 Sesi 3 : Solusi dan KegiatanSesi 3 : Solusi dan KegiatanSesi 3 : Solusi dan KegiatanSesi 3 : Solusi dan Kegiatan
Berdasarkan hasil kerja pada Tabel 2, maka dilanjutkan dengan mengerjakan Tabel 3 yaitu menentukan solusi dan kegiatan. Fasilitator menjelaskan cara pengisian Tabel 3. Selanjutnya peserta diminta membuat metaplan kemudian ditempelkan pada flipchart yang tertempel pada tembok.
Masing-masing kelompok mengelilingi
kelompok lain untuk melihat dan mengetahui
serta mempelajari hasil kerja kelompok lain.
Salah satu peserta kelompok diminta tetap
berada di standnya yang bertugas untuk
menjelaskan kepada kelompok lain yang
berkunjung.
Proses diskusi terjadi di masing-masing
kelompok, focus masukan kelompok lain
untuk lebih memperkaya dan lebih
mempertajam hasil analisis penyebab
masalah, serta bagaimana keterkaitan satu
penyebab masalah dengan penyebab
lainnya.
Rekapitulasi “Prioritas penyebab masalah, Solusi dan Kegiatan” lokakarya DTPS KIBBLA
tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 3 berikut ini:
30
TABEL 3 : PRIORITAS TABEL 3 : PRIORITAS TABEL 3 : PRIORITAS TABEL 3 : PRIORITAS PENYEBAB MASALAH, SOLUSI DAN KEGIATANPENYEBAB MASALAH, SOLUSI DAN KEGIATANPENYEBAB MASALAH, SOLUSI DAN KEGIATANPENYEBAB MASALAH, SOLUSI DAN KEGIATAN
KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"
NONONONO PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS PENYEBAB PENYEBAB PENYEBAB PENYEBAB MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH
SOLUSISOLUSISOLUSISOLUSI KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN
1111 2222 3333 4444
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1 Kurangnya ketrampilan Nakes dalam penanganan PPGDON
Meningkatkan ketrampilan Nakes dalam penanganan PPGDON
1. Melakukan pemetaan kemampuan tenaga Nakes
2. Pelatihan PPGDON dan APN di Faskes 3. Penempatan tenaga Bidan terampil APN dan PPGDON di Faskes 4. Penyediaan sarana dan prasarana peralatan kebidanan
5. Evaluasi pasca pelatihan PPGDON dan APN
6. Seminar Review pelatihan PPGDN/APN (Refreshment)
2 Kurangnya promosi kesehatan oleh Nakes dan Lintas Sektor Lintas Program (KIE & KB)
Meningkatkan promosi kesehatan oleh Nakes dan Lintas Sektor Lintas Program (KIE & KB)
1. Refreshing tenaga Promkes
2. Penyuluhan kelompok/Keliling/Radiospot
3. Kooordinasi lintas program/lintas sektor
4. Pembuatan media pendukung/lembar balik
5. Pengadaan sarana dan prasarana promosi kesehatan (mobil penyuluhan, perangkat promosi kesehatan)
6. Pengadaan sarana CTPS ke instansi pemerintah
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan
1 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS (Persalinan di tolong Nakes)
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang PHBS (Persalinan di tolong Nakes)
1. Sosialisasi PHBS ditingkat kelurahan dengan peserta : Lurah, Tomas, Toga, Pengurus KS/RW Siaga, Kader Posyandu
2. Pertemuan dengan pengurus kelurahan SIAGA (adanya kesepakatan) melalui minilokakarya tribulanan puskesmas
3. Penyuluhan/diskusi kelompok PHBS secara periodik (4 bulan sekali) : tanda-tanda bahaya kehamilan, anemia ibu hamil, gizi ibu hamil, persalinan yang selamat, dlll.
4. Survey PHBS oleh Pengurus RW Siaga ditingkat RW tiap 6 bulan :
a. Lomba RW ber-BHPS
b. Pembuatan kartu PHBS 5. Monitoring/supervisi kegiatan PHBS oleh POKJA/Kelurahan Siaga 2x setahun
6. Evaluasi Program penyuluhan PHBS
7. Pembuatan media pendukung sosialisasi PHBS (Laflet, Poster, Booklet)
2 Kurangnya kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
1. Rakor lintas program/lintas sektor melalui Minilokakarya puskesmas
2. Monitoring dan evaluasi kegiatan lintas program/lintas sektor
31
KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"
NONONONO KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH
SOLUSISOLUSISOLUSISOLUSI KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN
1111 2222 3333 4444
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1 Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk deteksi gejala DBD
Meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk deteksi gejala DBD dan Diare
1. Membuat media penyebarluasan informasi
2. Melakukan penyuluhan DBD dan diare
3. Penyebarluasan informasi melalui media elektronik
4. Diskusi kampung, DBD dan diare
5. Kampanye cuci tangan disekolah
6. Kampanye PSN di kelurahan dan kecamatan
7. Pengadaan buku pedoman
8. Pengawasan kantin dan warung sekolah
2 Pelayanan yang diberikan Nakes belum optimal
Meningkatkan kualitas pelayanan dan ketrampilan Nakes dalam memberikan pelayanan
1. Pelatihan dan Refreshing MTBM dan MTBS
2. Pemantauan pasca pelatihan
3. Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan
4. Penyediaan obat dan bahan habis pakai
5. Refreshing sistem rujukan
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 Belum adanya
keterlibatan lintas sektor dalam penanganan masalah kesehatan
Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan penanganan masalah kesehatan
1. Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan kecamatan pada minilokakarya (triwulan)
2. Refreshing pengurus kelurahan siaga
3. Posyandu Ramah Anak
2 Kurangnya kerjasama lintas sektor dalam kegiatan PSN dan Kaporisasi
Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam kegiatan PSN dan kaporisasi
1. pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah, tempat-tempat umum
2. Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal
3. Pengawasan warung dan rumah makan, kantin sekolah dan jajanan sekolah
32
KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"
NONONONO KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB KRITERIA PENYEBAB MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH
SOLUSISOLUSISOLUSISOLUSI KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN
1111 2222 3333 4444 1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis) Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 Terlambat di bawa ke
Faskes Meningkatkan prasarana pendukung ke faskes dan memperkuat sistem rujukan
1. Perbaikan jalan ke faskes (lintas sektor)
2. Refreshing kader kelurahan siaga (LP,LS)
3. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, agama, karang taruna, dll)
4. Penyuluhan program kesehatan yang bersumber dana Jampersal, Jamkesmas, dan Jamkesda
2 Petugas kesehatan kurang terampil
Meningkatkan kualitas Nakes
1. Pelatihan manajemen bayi asfiksia
2. EPP Manajemen asfiksia
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 Perempuan tidak
diberikan kesempatan untuk mengambil keputusan untuk pemeriksaan dan persalinan di Faskes
Peningkatan peran perempuan dalam mengambil keputusan
1. Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan
2. Sosialisasi suami siaga
2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 BUMIL kurang GIZI Peningkatan
status gizi bumil 1. Pemberian PMT khusus bumil fokus bumil KEK (susu, menu makanan padat)
2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal
3. Penyuluhan PHBS bagi bumil dalam menjaga kesehatan kehamilan
4. Diskusi kampung pentingnya asupan gizi selama periode kehamilan
5. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
2 Tidak memeriksakan kehamilan secara rutin sesuai standar kesehatan
Meningkatkan akses pemeriksaan kehamilan secara rutin min. 4x
1. Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal
2. Review sop antenatal care
3. Penyuluhan pentingnya anc dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll)
4. Penambahan dan pendistribusian nakes (bidan) sesuai kebutuhan
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan
1 Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pengelolaan bahan pangan lokal atau yang menunjang asupan GIZI BUMIL
Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pengelolaan bahan pangan lokal yang menunjang gizi bumil
1. Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil
2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal
3. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
33
Pukul Pukul Pukul Pukul 13.0013.0013.0013.00----14.0014.0014.0014.00 Makan SiangMakan SiangMakan SiangMakan Siang Pukul 14.00Pukul 14.00Pukul 14.00Pukul 14.00----11116666....00000000 SesiSesiSesiSesi 4 : Penentuan4 : Penentuan4 : Penentuan4 : Penentuan Prioritas Prioritas Prioritas Prioritas Kegiatan dan Target Kegiatan dan Target Kegiatan dan Target Kegiatan dan Target
Ibu SitiIbu SitiIbu SitiIbu Siti Ratna MaroRatna MaroRatna MaroRatna Maro
Sebelum masuk pada materi sesi 4,
peserta diminta memainkan permainan: “Kanibal dan Pendeta”, singkatnya terdapat 3 pendeta dan 3 kanibal yang hendak menyeberang ke sebuah pulau dengan menggunakan sampan yang bisa menampung 2 orang saja. Bagaimana strategi yang harus ditempuh agar si kanibal tidak membunuh pendeta ini apabila jumlah kanibal melebihi jumlah pendeta pada masing-masing pulau tersebut. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini.
Makna dari permainan ini adalah: Penetapan prioritas dan target yang dilakukan secara bersama, membuat kelompok bisa menanggung apapun akibatnya, berhasil atau gagal. Untuk mencapai target membutuhkan strategi penetapan prioritas, dan prioritas yang tepat menghasilkan pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil kerja Tabel 3, Peserta kelompok mengerjakan Tabel 4A (analisis situasi dan masalah) dilanjutkan dengan Tabel 4B (target dan kegiatan) dengan melakukan proses scoring untuk menentukan kegiatan yang dianggap paling prioritas sebanyak 3 kegiatan. Fasilitator menjelaskan cara pengisian tabel 4A dan tabel 4B.
Pukul 16.00Pukul 16.00Pukul 16.00Pukul 16.00----16.1516.1516.1516.15 Snack SoreSnack SoreSnack SoreSnack Sore Pukul 16.Pukul 16.Pukul 16.Pukul 16.15151515----11117.007.007.007.00 Lanjutan Sesi 4Lanjutan Sesi 4Lanjutan Sesi 4Lanjutan Sesi 4
Setelah snack sore, peserta mengerjakan lanjutan Tabel 4B berdasarkan Tabel 4A. Setelah itu peserta diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok untuk Tabel 4A. Setelah kelompok berdiskusi penentuan prioritas dan target, dilanjutkan dengan menyusun narasi, serta membacakan narasinya dengan gaya seorang pembaca puisi. Rekapitulasi “Analisa Situasi dan Masalah” lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah
seperti tercantum dalam Tabel.4A berikut ini:
34
TABEL. 4A : TABEL. 4A : TABEL. 4A : TABEL. 4A : ANALISA SITUASI DAN MASALAHANALISA SITUASI DAN MASALAHANALISA SITUASI DAN MASALAHANALISA SITUASI DAN MASALAH KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"
NNNNOOOO
SOLUSISOLUSISOLUSISOLUSI KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN KONKONKONKONSISTESISTESISTESISTENSINSINSINSI
EVENCE EVENCE EVENCE EVENCE BASEDBASEDBASEDBASED
PENERIPENERIPENERIPENERIMAANMAANMAANMAAN
MAMMAMMAMMAMPU PU PU PU LAKSLAKSLAKSLAKSANAANAANAANA
TOTTOTTOTTOTAL AL AL AL NILNILNILNILAI AI AI AI
PERINPERINPERINPERINGKATGKATGKATGKAT
1 3 4 5 6 7 8 9 10
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 Meningkatkan
ketrampilan Nakes dalam penanganan PPGDON
1. Melakukan pemetaan kemampuan tenaga Nakes
4 2 4 1 32 III
2. Pelatihan PPGDON dan APN di Faskes
4 4 4 2 128 I
3. Pemantauan pasca pelatihan PPGDON dan APN bagi Bidan, Perawat dan dokter
2 2 2 1 8 V
Penyediaan sarana dan prasarana di faskes
4 4 4 1 64 II
5. Reformasi Puskesmas 3 2 2 2 24 IV
2 Meningkatkan promosi kesehatan oleh Nakes dan Lintas Sektor Lintas Program (KIE & KB)
1. Refreshing tenaga Promkes 4 3 4 3 144 I
2. Penyuluhan kelompok/ Keliling/ Radiospot
4 3 4 2 96 III
3. Pemutaran film KB,dll 3 2 3 3 54 V
4. Pembuatan media pendukung/lembar balik
4 4 4 2 128 II
5. Pengadaan sarana dan prasarana promosi kesehatan (mobil penyuluhan, perangkat promosi kesehatan)
4 4 4 1 64 IV
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 Meningkatkan
pengetahuan keluarga tentang PHBS (Persalinan di Tolong Nakes)
1. Sosialisasi PHBS ditingkat kelurahan dengan peserta Lurah, Tomas, Toga, Pengurus KS/RW Siaga, Kader Posyandu
4 3 4 3 144 II
2. Pertemuan dengan pengurus kelurahan SIAGA (adanya kesepakatan) melalui minilokakarya tribulanan puskesmas
4 4 4 2 128 III
3. Pembuatan Media pendukung sosialisasi
3 4 3 2 72 IV
4. Revitalisasi kelurahan siaga, mengaktifkan jejaring dari dana, transportasi, data, dan KB : survey dan lomba PHBS
4 4 4 3 192 I
5. Melakukan penyuluhan/diskusi kelompok, tanda-tanda bahya kehamilan/persalinan selamat, anemi pada ibu hamil, gizi bumil, bagi Tomas/Toga, RT/RW, pengurus kelurahan siaga
4 4 4 2 128 III
2 Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
1. Minilokakarya lintas program/lintas sektor
3 3 3 2 54 I
2. Monitoring dan evaluasi kegiatan lintas program/lintas sektor
3 3 3 1 27 II
35
Narasi Kelompok ‘INarasi Kelompok ‘INarasi Kelompok ‘INarasi Kelompok ‘Ibu” bu” bu” bu”
Dari 4 (empat) penyebab masalah diperoleh 4(empat) solusi dan 17 kegiatan, dan setelah dibuat prioritas kegiatan ditentukan masing-masing solusi 3 (tiga) prioritas kegiatan, yakni kegiatan solusi Nakes : Meningkatkan ketrampilan Nakes dan meningkatkan promkes dan KB : Prioritas I- Pelatihan PPGDON/APN bagi bidan, perawat dan dokter, prioritas II- penyediaan sarana dan prasarana di faskes, prioritas III-melakukan pemetaan kemampuan petugas.
Untuk solusi kedua dari Nakes : Meningkatkan promosi kesehatan dan KB : Prioritas I refreshing tenaga Promkes, Bidan, PLKB. Prioritas II-Pembuatan media pendukung penyuluhan. Prioritas III-Penyuluhan keliling, kelompok, radiospot.
Sedangkan untuk Non Nakes : Ada 2 solusi, antara lain : meningkatkan pengetahuan keluarga tentang PHBS (Persalinan di Tolong Nakes). Prioritas I-Revitalisasi kelurahan Siaga dengan mengaktifkan jejaring siaga : darah, dana, transportasi, KB, dan melakukan survey PHBS setiap 6 bulan dan lomba PHBS tingkat RW. Prioritas II – Sosialisasi PHBS ditingkat kelurahan dengan peserta : Lurah, RT/RW, TOMAS, TOGA, Pengurus kelurahan Siaga, Kader Posyandu. Prioritas III-Pertemuan dengan pengurus kelurahan siaga melalui minilokakarya tribulanan puskesmas (sharing).
Untuk solusi kedua dari Non Nakes yakni : meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program. Prioritas I-Minilokakarya lintas sector dan lintas program. Prioritas II-Monev kegiatan UKBM lintas sector/lintas program.
KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA" NNNNOOOO
SOLUSISOLUSISOLUSISOLUSI KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN KONSISKONSISKONSISKONSISTENSITENSITENSITENSI
EVENCE EVENCE EVENCE EVENCE BASEDBASEDBASEDBASED
PENEPENEPENEPENERIMARIMARIMARIMAANANANAN
MAMPU MAMPU MAMPU MAMPU LAKSANALAKSANALAKSANALAKSANA
TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL NILAI NILAI NILAI NILAI
PERIPERIPERIPERINGKNGKNGKNGKATATATAT
1 3 4 5 6 7 8 9 10
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1 Meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk deteksi gejala DBD dan Diare
1. Membuat media penyebarluasan informasi
4 3 4 3 144 III
2. Melakukan penyuluhan DBD dan diare
4 2 4 4 128 IV
3. Penyebarluasan informasi melalui media elektronik
4 2 2 2 32 VII
4. Diskusi kampung, DBD dan diare
4 4 4 4 256 I
5. Kampanye cuci tangan disekolah
4 4 4 4 256 II
6. Kampanye PSN di kelurahan dan kecamatan
4 4 4 4 256 II
7. Pengadaan buku pedoman 4 3 2 2 48 VI
8. Pengawasan kantin dan warung sekolah
4 3 2 3 72 V
2 Meningkatkan kualitas pelayanan dan ketrampilan Nakes dalam memberikan pelayanan
1. Pelatihan dan Refreshing MTBM dan MTBS
4 4 4 4 256 I
2. Pemantauan pasca pelatihan 4 4 4 3 192 II
3. Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan
4 4 3 3 144 III
4. Penyediaan obat dan bahan habis pakai
4 3 3 3 108 IV
5. Refreshing sistem rujukan 3 3 3 3 81 V
36
Masalah Non Masalah Non Masalah Non Masalah Non KesehatanKesehatanKesehatanKesehatan 1 Meningkatkan
koordinasi lintas sektor dan penanganan masalah kesehatan
1. Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan kecamatan pada minilokakarya (triwulan)
3 2 3 3 54 III
2. Refreshing pengurus kelurahan siaga
4 3 3 0 II
3. Posyandu Ramah Anak 4 4 4 4 256 I
2 Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam kegiatan PSN dan kaporisasi
1. pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah, tempat-tempat umum
4 4 3 4 192 I
2. Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal
3 3 3 3 81 II
3. Pengawasan warung dan rumah makan, kantin sekolah dan jajanan sekolah
4 3 2 2 48 III
Narasi Kelompok “BNarasi Kelompok “BNarasi Kelompok “BNarasi Kelompok “Balita”alita”alita”alita”
• Untuk solusi : meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk deteksi masalah DBD dan Diare didapatkan prioritas kegiatan : 1. Diskusi kampung DBD dan Diare (skor 256) 2. Kampanye cuci tangan di sekolah dan kampanye PSN di kelurahan, kecamatan,
RT/RW (256) 3. Membuat media penyebarluasan informasi (skor 144). Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mendeteksi gejala DBD dan Diare.
• Untuk solusi : meningkatkan kualitas dan ketrampilan Nakes dalam memberikan pelayanan, maka prioritas kegiatan yang harus dilakukan : 1. Pelatihan dan refreshing MTBM dan MTBS (skor 256) 2. Pemantauan pasca pelatihan (skor 192) 3. Supervisi fasilitatif ke faskes tentang manajemen program (skor 144)
• Untuk solusi : meningkatkan koordinasi lintas sector dalam penanganan masalah kesehatan, maka prioritas kegiatan yang harus dilakukan adalah : 1. Aktif dalam posyandu ramah anak (lintas sector) skor 256. 2. Refreshing pengurus kelurahan siaga (skor 72) 3. Pertemuan rutin dengan lintas sector ditingkat kelurahan, kecamatan pada minilok
(triwulan) skor 54. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan koordinasi lintas sector dalam penanganan masalah kesehatan.
• Untuk Solusi : meningkatkan kerjasama lintas sector, dalam kegiatan PSN dan kaporisasi yang menjadi prioritas kegiatan yang harus dilakukan adalah : 1. Pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah,
tempat-tempat umum (skor 192) 2. Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal (skor 81) 3. Pengawasan terpadu warung makan, kantin sekolah, jajanan anak sekolah (skor 48)
37
KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"
NONONONO SOLUSISOLUSISOLUSISOLUSI KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN KONSISKONSISKONSISKONSISTENSITENSITENSITENSI
EVENCE EVENCE EVENCE EVENCE BASEDBASEDBASEDBASED
PENEPENEPENEPENERIMARIMARIMARIMAANANANAN
MAMPU MAMPU MAMPU MAMPU LAKSANLAKSANLAKSANLAKSAN
AAAA
TOTAL TOTAL TOTAL TOTAL NILAI NILAI NILAI NILAI
PERINPERINPERINPERINGKATGKATGKATGKAT
1 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 Peningkatan
sarana dan prasarana pendukung faskes
1. Perbaikan dan peningkatan jalan ke pustu/faskes
4 3 4 2 96 III
2. Refreshing kader kelurahan siaga (jt & jd)
4 3 3 3 108 IV
3. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, kelompok agama, karang taruna, pkk, dll )
4 3 4 4 192 I
4. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)4. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)
4 3 3 4 144 II
2 Peningkatan kualitas pelayanan oleh nakes
1. Pelatihan manajemen bayi asfiksia
4 3 2 3 72 I
2. Epp manajemen asfiksia 3 3 2 3 54 II
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 Peningkatan
peran perempuan dalam mengambil keputusan
1. Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan
3 2 3 4 72 II
2. Diskusi kampung peran suami dalam MPS (making pregnancy safer)
3 3 3 4 108 I
2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 Peningkatan
status gizi bumil
1. Pemberian pmt khusus bumil fokus bumil kek (susu, menu makanan padat)
4 4 4 3 192 I
2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal
4 3 3 4 144 II
3. Penyuluhan PHBS bagi bumil dalam menjaga kesehatan kehamilan
3 2 3 3 54 IV
4. Diskusi kampung pentingnya asupan gizi selama periode kehamilan
4 3 3 3 108 III
5. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
3 2 3 3 54 IV
38
2 Meningkatkan pemahaman masyarakat untuk memeriksakan kehamilan secara rutin min. 4x
1. Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal
2 3 4 3 72 I
2. Penyuluhan pentingnya anc dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll)
3 2 3 3 54 II
3. Penambahan dan pendistribusian nakes (bidan) sesuai kebutuhan
3 3 2 2 36 III
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 Meningkatk
an pengetahuan masyarakat akan pengelolaan bahan pangan lokal yang menunjang gizi bumil
1. Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil
4 2 2 3 48 III
2. Pemberdayaan masyarakat untuk budidaya tanaman pangan lokal
3 2 2 3 36 IV
3. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal
4 3 3 4 144 I
4. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
3 2 3 3 54 II
Kelompok “BKelompok “BKelompok “BKelompok “Bayi”ayi”ayi”ayi”
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan beberapa prioritas kegiatan untuk masalah kematian bayi karena asfeksia, antara lain : 1) Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfeksia (skor
192) 2) Penyuluhan program kesehatan seperti jampersal, Jamkesmas, Jamkesda 3) Pelatihaan manajemen bayi asfeksia 4) EPP manajemen asfeksia 5) Diskusi kampong peran suami dalam MPS 6) Kampanye PKK dalam memnetukan persalinan
Masalah kesakitan bayi BBLR : 1) Pemberian PMT pemulihan Bumil KEK 2) Demo masak makanan 3) Pertemuan lintas sector, kelurahan, kecamatan, TOMAS, TOGA, petugas kelurahan siaga
untuk membangun kesepakatan dan komitmen Yankes Bumil yang optimal. 4) Penyuluhan pentingnya ANC dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri 5) Lomba penyediaan menu kreatif berbasis pangan local bagi Bumil. 6) Sosialisasi bahan pangan local berbasis gizi bagi Bumil.
39
Rekapitulasi “Target dan Kegiatan” lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel.4B berikut ini:
TABEL 4.B. TABEL 4.B. TABEL 4.B. TABEL 4.B. TARGET DAN KEGIATANTARGET DAN KEGIATANTARGET DAN KEGIATANTARGET DAN KEGIATAN
KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"
NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IndikatorIndikatorIndikatorIndikator
Tahun (xTahun (xTahun (xTahun (x----1)1)1)1) Thn (x)Thn (x)Thn (x)Thn (x)
2009 Kumu2009 Kumu2009 Kumu2009 Kumu latiflatiflatiflatif
2010 2010 2010 2010 TargetTargetTargetTarget
2011 2011 2011 2011 KumulaKumulaKumulaKumula
tiftiftiftif
TargetTargetTargetTarget
1111 2 3 4 5 6 7
A 1 Pelatihan PPGDON/APN bagi Bidan Perawat dan Dokter
Jumlah Bidan/Perawat dan Dokter yang telah mengikuti pelatihan program APN
Bidan APN : 78
Bidan PPGDON Pusk : 10
Bidan APN : 93
Bidan APN: 10
Bidan PPGDON Pusk : 0
Bidan PPGDON:12
Bidan PPGDON:10
Bidan APN RS : 15
Bidan PPGDON RS:2
2 Penyediaan sarana dan prasarana di faskes
Jumlah sarana dan prasarana kesehatan di faskes
Pusk PONED : 2
1 PONED : 3
PONED:1
RS PONEK: 0 PONEK:1
3 Melakukan pemetaan kemampuan tenaga Nakes
Frekuensi pemetaan petugas 1x 1x 2x 2x
B 1 Refreshing tenaga Promkes, Bidan, PLKB
Frekuensi refreshing petugas Promkes: 23 1x 2x 2x
Bidan: 0
1x
2 Pembuatan Media pendukung Penyuluhan (Leaflet, Lembar Balik, ABPK, Poster)
Jumlah leaflet, lembar balik, ABPK, Poster
Leaflet: 200 0 200 500
Lembar balik: 4
0 4 70
Poster: 100 0 100 200
ABPK: 100 100 200 0
3 Penyuluhan Keliling/kelompok/ Radiospot
Frekuensi penyuluhan keliling/kelompk/radiospot
Keliling : 30x 51x 81x 51x
Kelompok : 30x
51x 81x 51x
Radiospot : 2x
2x 4x 4x
NON NAKESNON NAKESNON NAKESNON NAKES
1 Revitalisasi kelurahan siaga, mengaktifkan jejaring dari dana, transportasi, data, dan KB : survey dan lomba PHBS
Jumlah kelurahan revitalisasi, pertemuan
5 KS 5 KS 10 KS 30 KS
2 Sosialisasi PHBS ditingkat kelurahan dengan peserta Lurah, Tomas, Toga, Pengurus KS/RW Siaga, Kader Posyandu
Jumlah kelurahan sosialisasi PHBS
2 KS 2 KS 4 KS 10 KS
3 Pertemuan dengan Pengurus Kelurahan SIAGA (adanya kesepakatan) melalui minilokakarya tribulanan puskesmas
Jumlah pertemuan minilokakarya
0 10 PKS 10 PKMS
40 PKMS
40
4 Pertemuan bagi Kader dan Dukun tentang tanda-tanda bahaya persalinan, Hamil dan nifas
Jumlah kader dan dukun yang mengikuti pertemuan tanda-tanda bahaya
0 2 angkatan @ 20 orang
5 Pertemuam bagi Bumil, Kel, RT (masyarakat) tentang tanda-tanda ibu mau melahirkan
Jumlah Bumil (keluarga), masyarakat yang mengetahui tentang tanda-tanda inpartu
0 2 angkatan @ 20 orang
KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"
NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IndikatorIndikatorIndikatorIndikator
Tahun (xTahun (xTahun (xTahun (x----1)1)1)1) Thn (x)Thn (x)Thn (x)Thn (x)
2009 2009 2009 2009 KumulKumulKumulKumulatifatifatifatif
2010 2010 2010 2010 TargetTargetTargetTarget
2011 2011 2011 2011 KumulKumulKumulKumulatifatifatifatif
TargetTargetTargetTarget
1 2 3 4 5 6 7 1 Diskusi kampung DBD dan
diare Jumlah diskusi kampung masalah DBD dan diare yang telah dilaksanakan
0 0 0 12
2 a. Kampanye cuci tangan disekolah
Jumlah sekolah dan posyandu yang melaksanakan kegiatan cuci tangan pakai sabun
152 36 182 0
b. Kampanye PSN di kelurahan dan kecamatan
Jumlah kelurahan yang melakukan kegiatan PSN
0 0 0 51
3 Membuat media penyebarluasan informasi
Jumlah media yang akan dicetak
1 Pelatihan dan Refreshing
MTBM dan MTBS Jumlah petugas yang sudah dilatih MPTM dan MTBS
28 0 28 36
2 Pemantauan pasca pelatihan Jumlah petugas terlatih MPTM dan MTBS
28 0 28 36
3 Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan
Jumlah kegiatan supervisi yang sudah dilaksanakan di faskes
20 0 20 26
1 Posyandu Ramah Anak Jumlah posyandu yang ramah anak 1 0 1 12
2 Refreshing pengurus kelurahan siaga
Jumlah pengurus kelurahan SIAGA yang direfreshing
3 Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan kecamatan pada minilokakarya (triwulan)
Jumlah pertemuan rutin minilok lintas sektor
80 40 120 40
1 pelaksanaan jumat bersih yang
sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah, tempat-tempat umum
Jumlah pelaksanaan jumat bersih 0 0 0 612
2 Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal
Jumlah pemantauan kegiatan jumat bersih
0 0 0 612
3 Pengawasan warung dan rumah makan, kantin sekolah dan jajanan sekolah
Jumlah warung makan, kantin sekolah, dan jajanan anak sekolah yang sudah diawasi
41
KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"
NoNoNoNo KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IndikatorIndikatorIndikatorIndikator
Tahun (xTahun (xTahun (xTahun (x----1)1)1)1) Thn (x)Thn (x)Thn (x)Thn (x)
2009 2009 2009 2009 KumulaKumulaKumulaKumula
tiftiftiftif
2010 2010 2010 2010 TargetTargetTargetTarget
2011 2011 2011 2011 KumulKumulKumulKumulatifatifatifatif
TargetTargetTargetTarget
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, kelompok agama, karang taruna, pkk, dll )
Jumlah kelurahan yang mendapat penyuluhan tentang asfiksia
0 1x51 kel
51 2x51 kel=102
2 Sosialisasi program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)
Jumlah kelurahan yang mendapat penyuluhan tentang program kesehatan jampersal, jamkesmas, jamkesda
1x51 kel
51 1x51 kel=51
3 Pelatihan manajemen bayi asfiksia
Jumlah Dokter, Bidan dan Perawat mengikuti pelatihan manajemen asfiksia
10 (10 Bidan) 1x10 0rg
Pusk PONED 1D/2B/1P=12
20 (Bidan)
24 org (dokter, perawat, bidan)
Pusk : 1D/1B/1P = 21
3x 1 angg./12 org
Pustu Persalinan: 18=16
2x12 org
1x
4 Epp manajemen asfiksia Jumlah Nakes yang di EPP
5 Diskusi kampung peran suami
dalam MPS (Making Pregnancy
Safer)
Jumlah kelurahan yang mengetahui tentang peran suami dalam MPS
0 1x51 kel
51 1x51 kel
6 Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan
Jumlah kecamatan yang melaksanakan kegiatan kampanye
0 1x6 kec
6 1x6 kec
KESAKITAN BAYI BBLRKESAKITAN BAYI BBLRKESAKITAN BAYI BBLRKESAKITAN BAYI BBLR
1 Pemberian PMT khusus bumil fokus bumil KEK (susu, menu makanan padat)
Jumlah Bumil KEK (1559 org) 375 org
500 org
2 Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal
Jumlah Posyandu yang melaksanakan demo masak makanan untuk Bumil
267 1x277 544 1x100 posy
3 Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal
Jumlah kecamatan yang melaksanakan pertemuan lintas sektor
0 1x6 6 2x6
4 Penyuluhan pentingnya ANC dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll)
Jumlah kelurahan melaksanakan kegiatan
1x51 kel
51 2x51 kel
5 Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk Bumil berbasis pangan lokal
Jumlah kegiatan lomba dalam kelurahan
0 - 0 1x1 keg
6 Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil
Jumlah kelurahan mendapatkan sosialisasi
1x51 kel
51 1x51 kel
42
Pukul Pukul Pukul Pukul 17.0017.0017.0017.00 ----18.3018.3018.3018.30 Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi Kegiatan hariKegiatan hariKegiatan hariKegiatan hari----3333
Panitia dan FPanitia dan FPanitia dan FPanitia dan Fasilitatorasilitatorasilitatorasilitator
Bahan evaluasi : pada evaluasi ini, fasilitator dan panitia membahas masalah/kekurangan
yang terjadi selama proses kegiatan, mulai dari segi waktu pelaksanaan, materi, methode,
konsumsi, dll.
HARI KE EMPATHARI KE EMPATHARI KE EMPATHARI KE EMPAT, 18 FEBRUARI 2012, 18 FEBRUARI 2012, 18 FEBRUARI 2012, 18 FEBRUARI 2012 Pukul 09.30Pukul 09.30Pukul 09.30Pukul 09.30----10.3010.3010.3010.30 Doa Doa Doa Doa –––– Ice Breaking Ice Breaking Ice Breaking Ice Breaking ---- ReviewReviewReviewReview
Kelompok “Balita”Kelompok “Balita”Kelompok “Balita”Kelompok “Balita”
Peserta mengawali kegiatan dengan melakukan senam “Jai” selama 30 menit, Setelah itu acara dilanjutkan dengan doa oleh salah satu peserta dari kelompok yang bertugas, kemudian mereview kembali materi hari sebelumnya.
Pukul 10Pukul 10Pukul 10Pukul 10.30.30.30.30----10.4510.4510.4510.45 Snack PagiSnack PagiSnack PagiSnack Pagi Pukul 10.45Pukul 10.45Pukul 10.45Pukul 10.45----13.0013.0013.0013.00 Sesi Sesi Sesi Sesi 5555 : Usulan Rencana kegiatan: Usulan Rencana kegiatan: Usulan Rencana kegiatan: Usulan Rencana kegiatan Ibu Siti Ibu Siti Ibu Siti Ibu Siti Ratna MaroRatna MaroRatna MaroRatna Maro Selanjutnya peserta diminta membuat Tabel. 5 : Rencana Usulan Kegiatan. Setelah masing-masing kelompok melakukan diskusi, dilanjutkan dengan presentasi. Rekapitulasi “Rencana Usulan Kegiatan” lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 5 berikut ini:
TABEL. 5 : TABEL. 5 : TABEL. 5 : TABEL. 5 : RENCANA RENCANA RENCANA RENCANA USULAN USULAN USULAN USULAN KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"
NNNNOOOO
KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN
URAIAN KEGIATANURAIAN KEGIATANURAIAN KEGIATANURAIAN KEGIATAN
LOKASILOKASILOKASILOKASI SASARANSASARANSASARANSASARAN VOLVOLVOLVOL UNIT UNIT UNIT UNIT COSTCOSTCOSTCOST
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH BIAYABIAYABIAYABIAYA
SUMBSUMBSUMBSUMBER ER ER ER
DANADANADANADANA
WAKTWAKTWAKTWAKTUUUU
PENANPENANPENANPENANGGUNG GGUNG GGUNG GGUNG JAWABJAWABJAWABJAWAB
1 2 3 4 5 6 7 10 11 12
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan 1 a. Melakukan pemetaan
kemampuan tenaga Nakes
Dinkes Bidan, Perawat, Dokter
2x 3300000 DAU/NGO
Triwulan III Kabid
Kesga b. Pelatihan PPGDON dan
APN di Faskes P2KS Bidan 3x 61190000 180650000 DAU/
NGO Triwulan III
Kabid Kesga
61190000 58270000 c. Penyediaan sarana dan
prasarana di faskes P2KS Dokter,
Perawat, Bidan
1x 1.4E+09 DAU/NGO
Triwulan II-III
Kabid Kesga
93380000 1.493E+09
43
2 a. Refreshing tenaga Promkes
Restaurat Teluk Kupang
Promkes, Bidan, PLKB
2x 17872500 35745000 DAU/NGO
2013 Kabid PL&Promkes
b. Penyuluhan kelompok/ Keliling/ Radiospot
Keliling: 51 Kel
Masyarakat
51x 29132500 DAU/NGO
2013
Promkes
Kelompok: RW Siaga
12x
Radiospot 144x
c. Pembuatan media pendukung/lembar balik: 100, Leaflet: 1000, SB:100, Baliho:3, Poster:400, Ember Berkran:30
Kota Kupang
1x 80850000 DAU 2013
Promkes
d Pertemuan tanda-tanda persalinan bagi Bumil
Puskesmas 2x 5865000 58650000 DAU Triwulan II
e
e. EPP PPGDON Puskesmas, PUSTU
2x 9600000 19200000 Triwulan IV
EPP APN Pustu, RT 1x 9600000 9600000 Triwu
lan IV
EPP PONED Puskesmas 1x 5975000 5975000 Triwu
lan IV
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan 1 a. Sosialisasi PHBS
ditingkat kelurahan dengan peserta Lurah, Tomas, Toga, Pengurus KS/RW Siaga, Kader Posyandu
51 Kel Lurah, TOMAS, TOGA
b. Pertemuan dengan
pengurus kelurahan SIAGA (adanya kesepakatan) melalui minilokakarya tribulanan puskesmas
Puskesmas
c. Revitalisasi kelurahan
siaga, mengaktifkan jejaring dari dana, transportasi, data, dan KB: survey dan lomba PHBS
30 Kelurahan Siaga
Pengurus Kel. Siaga 30x 2450000 73500000 DAU 2013 BPMK
2 a. Monitoring dan evaluasi kegiatan lintas program/lintas sektor
b. Pelatihan Tanda-tanda Bahaya Bagi Dukun &Kader
Kecamatan Dukun & Kader
4x 9536250 38145000 Triwulan I
44
Narasi Kelompok “Ibu”Narasi Kelompok “Ibu”Narasi Kelompok “Ibu”Narasi Kelompok “Ibu”
Dari masalah kesehatan dari solusi untuk meningkatkan ketrampilan Nakes dalam penanganan PPGDON, kita melakukan program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dalam berbagai kegiatan antara lain kegiatan pemetaan kemampuan petugas di Dinas Kesehatan Kota Kupang dengan dana anggaran yang dibutukan sebesar Rp. 6.600.000,-. Untuk pelatihan PPGDON dan APN dilakukan di P2KS Kota Kupang dengan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp. 61.190.000,- untuk pelatihan PPGDON dan Rp.58.270.000,- untuk pelatihan APN. Pemantauan pasca pelatihan PPGDON dan APN bagi bidan, perawat dan dokter juga dilakukan dalam kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) PPGDON yang membutuhkan dana sebesar Rp.19.200.000,- dan kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) APN yang membutuhkan dana sebesar Rp. 9.600.000,-. Kegiatan selanjutnya adalah Penyediaan sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan kita melakukan program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya dengan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas yang membutuhkan dana sekitar Rp. 1.400.000.000,-.Peningkatan sarana dan prasarana puskesmas juga dilakukan melalui kegiatan pelatihan PONED dengan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp. 93.380.000,-. Kegiatan PONED ini juga akan dilakukan Evaluasi Pelatihan melalui kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP) PONED yang membutuhkan dana sebesar Rp. 5.975.000,-. Kegiatan refreshing terpadu promkes bidang koordinator, PLKB tempat Restoran Teluk Kupang sebanyak 2 kali dengan peserta 42 orang biay per kali Rp.17.872.500.-. Kegiatan penyuluhan keliling sebanyak 51 kelurahan, penyuluhan kelompok terpadu per triwulan 3 kali, setiap bulan 1 kali oleh 5 orang petugas sebanyak 12 kali dg biaya Rp. 29.132.500,-. Kegiatan pembuatan media pendukung berupa leaflet 1000 lembar, standing banner 100 buah, baliho 3 buah, poster 400 lembar, ember CTPS 30 buah dengan dana sebesar Rp. 80.850.000,-. Semua kegiatan penyuluhan dan pembuatan media pendukung penanggung jawabnya bagian promkes dengan sumber dana dari DAU. Untuk kegiatan pelatihan petugas, pengadaan sarana dan prasarana faskes di biayai oleh dana DAU dengan penannggungjawab kabid kesga.
Dari masalah Non kesehatan kita melakukan beberapa program kegiatan antara lain:
kegiatan sosialisasi PHBS di 51 Kelurahan dg biaya per kelurahan Rp. 3.051.000,- shg total utk 51 kelurahan Rp. 153.665.000,- sumber dana DAU, penanngung jawab promkes. Kegiatan revitalisasi kelurahan siaga di 30 kelurahan siaga dalam bentuk biaya operasional pengurus/fasilitator kelurahan siaga. Per kelurahan sebesar Rp. 2.450.000,-/tahun total untuk 30 kelurahan Rp.73.500.000,- dengan dana bersumber DAU penanggungjawab BPMK dan bidang promkes. Program peningkatan keselamatan ibu mealhirkan dan anak melalui kegiatan pelatihan pengenalan tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas dengan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp. 38.145.000,-. Selain itu juga diadakan kegiatan pertemuan tanda-tanda persalinan bagi ibu hamil yang dilakukan di 10 puskesmas dengan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp. 58.650.000,-.
45
KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"
NONONONO KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN
U R A I A N K E G I A T A NU R A I A N K E G I A T A NU R A I A N K E G I A T A NU R A I A N K E G I A T A N
LOKASILOKASILOKASILOKASI SASARANSASARANSASARANSASARAN VOLVOLVOLVOL UNIT UNIT UNIT UNIT COSTCOSTCOSTCOST
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH BIAYABIAYABIAYABIAYA
SUMBER SUMBER SUMBER SUMBER DANADANADANADANA
WAKTUWAKTUWAKTUWAKTU PENANPENANPENANPENANGGUNG GGUNG GGUNG GGUNG JAWABJAWABJAWABJAWAB
1 4 5 6 7 8 9 10 11
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1 a. Membuat media penyebarluasan informasi
b. Diskusi kampung, DBD dan diare
12 Kel di
6 Kec
TOMAS,
TOGA, LSM,
TODA,
TOWA,
Aparat
Kelurahan
12 63.300.000 APBD II Triwulan Dinkes
c. Kampanye cuci tangan disekolah
d. Kampanye PSN di kelurahan dan kecamatan
51 Kel Masyarakat
di 51 Kel
Dinkes
2 a. Pelatihan dan Refreshing MTBM dan MTBS
Kota
Kupang
Perawat,
Bidan,
Dokter
1 47.660.000 APBD II Dinkes
b. Pemantauan pasca pelatihan
Kota
Kupang
Perawat,
Bidan,
Dokter
15.475.000 Dinkes
c. Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan
Nakes di
Puskesmas,
Pustu
2.000.000 Dinkes
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan
1 a. Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan kecamatan pada minilokakarya (triwulan)
6 Kec Petugas
Puskesmas,
TOGA,
TOMAS,
Lintas Sektor
4x 140.225.000 BOK Dinkes
b. Refreshing pengurus kelurahan siaga
c. Posyandu Ramah Anak/ Pelatihan Kader Posyandu Ramah Anak
12 Kel Petugas /
Posyandu
Kader
60
Kader
28.125.000 APBD II Juli 2013
(3 hari)
2 a. Pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah, tempat-tempat umum
51 Kel 51
Kelurahan
900.000 APBD II Jan s/d
Des
Dinkes
b. Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal
6 Kec 6
Kecamatan
2x 900.000 APBD II Jun &
Des
Dinkes,
Kec
c. Pengawasan warung dan rumah makan, kantin sekolah dan jajanan sekolah
46
Narasi Kelompok “Balita”Narasi Kelompok “Balita”Narasi Kelompok “Balita”Narasi Kelompok “Balita” Rencana usulan kegiatan masalah kematian/kesakitan anak Balita adalah sebagai berikut:
• Masalah Kesehatan
1) Diskusi kampung untuk menanggulangi masalah penyakit DBD dan Diare dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM dan aparat kelurahan, yang akan dilaksanakan di 12 kelurahan pada 6 kecamatan yang ada di Kota Kupang. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan sebanyak 12 kali dengan total dana yang dibutuhkan sebanyak Rp.63.300.000,- dengan sumber dana dari APBD II, Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang sebagai penanggung jawab.
2) Pelatihan dan refresing MTBM dan MTBS bagi tenaga Dokter, Bidan dan Perawat Puskesmas akan dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan total biaya Rp. 47.660.000,- dengan sumber dana berasal dari APBD II, Penanggung jawab kegiatan ini adalah Dinas Kesehatan Kota Kupang.
3) Pemantauan paska pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan perlatihan dilaksanakan yang akan melibatkan Dokter, Bidan dan Perawat Puskesmas yang telah dilatih untuk mengukur keberhasilan pelatihan yang telah dilakukan. Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebanyak Rp.15.475.000,- dengan sumber dana berasal dari APBD II yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang.
4) Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan dengan sasaran NAKES yang ada di Puskesmas dan Pustu membutuhkan dana sebanyak Rp.2.000.000,- yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang.
• Masalah Non Kesehatan
1) Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan Kecamatan pada minilokakarya (Triwulan) yang akan di laksanakan di 6 Kecamatan yang ada di Kota Kupang dengan melibatkan petugas Puskesmas, Tokoh masyarakat, Tokoh agama dan lintas sektor terkait lainnya. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap triwulan dengan total anggaran yang dibutuhkan sebanyak Rp. 140.225.000,- sumber dana BOK dan APBD II, kegiatan ini akan menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Kupang.
2) Pelatihan Posyandu Ramah Anak yang akan dilaksanakan di 12 kelurahan yang ada di Kota Kupang dengan sasaran petugas Posyandu dan kader (5 orang setiap Kelurahan) sehingga total peserta 60 orang. Total anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini Rp. 28.125.000,- dengan sumber dana APBD II. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Kota Kupang.
3) Pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di Kelurahan, kantor, Sekolah dan tempat umum lainnya, akan dilaksanakan di 51 Kelurahan yang ada di kota Kupang, besar anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebanyak Rp. 900.000,- sumber dana APBD II.
4) Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal akan dilaksanakan di 6 Kecamatan di Kota Kupang sebanyak 2 kali dengan dana yang dibutuhkan sebanyak Rp.900.000,- sumber dana APBD II.
47
KELOMPOK BAYIKELOMPOK BAYIKELOMPOK BAYIKELOMPOK BAYI
NONONONO KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN URAIAN KEGIATANURAIAN KEGIATANURAIAN KEGIATANURAIAN KEGIATAN
LOKALOKALOKALOKASISISISI
SASARANSASARANSASARANSASARAN VOLVOLVOLVOL UNIT UNIT UNIT UNIT COST COST COST COST
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA
SUMBER SUMBER SUMBER SUMBER DANADANADANADANA
WAKTUWAKTUWAKTUWAKTU PENANGGPENANGGPENANGGPENANGGUNG UNG UNG UNG JAWABJAWABJAWABJAWAB
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Kematian 1. Kematian 1. Kematian 1. Kematian Bayi karena Asfeksi Bayi karena Asfeksi Bayi karena Asfeksi Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)(Kelahiran tanpa Menangis)(Kelahiran tanpa Menangis)(Kelahiran tanpa Menangis)
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, kelompok agama, karang taruna, pkk, dll )
Kel Masyarakat dlm 51 Kelurahan @ 50 Org di 51
Kelurahan
51 x
1,170,
000
59,670,000
BOK MAR-DES PUSK.
2. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)4. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)
Kel Masy. dlm 51
Kelurahan @ 50 Org di 51 Kel.
51 x
1,170,
000
59,670,000
BOK MAR-DES PUSK.
2 1. Pelatihan manajemen bayi asfiksia
P2KS 10 Nakes
(Bidan.
Dokter,
Perawat)
1x
49,03
5,000
49,035,000
AIP-MNH KESGA-
P2KS
2. Epp manajemen asfiksia Puske
smas
10 Nakes
(Bidan.
Dokter,
Perawat)
1x
9,065,
000
9,065,000 AIP-MNH KESGA-
P2KS
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan
1 1. Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan
Kec Masy.(Perempuan) dlm 51
Kelurahan@ 6 Org di 6 Kec.
6x 9,945,000
59,670,000
AIP-MNH
BPP
2. Diskusi kampung peran suami dalam mps (making pregnancy safer)
Kel Masy.(suami) dlm 51 Kelurahan @ 50 Org di 51 Kel.
51x 1,170,000
59,670,000
AIP-MNH
BPP
2. Kesakitan Bayi karena BBLR 2. Kesakitan Bayi karena BBLR 2. Kesakitan Bayi karena BBLR 2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)(Berat Badan Lahir Rendah)(Berat Badan Lahir Rendah)(Berat Badan Lahir Rendah)
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1 1. Pemberian pmt khusus bumil fokus bumil kek (susu, menu makanan padat)
Kota Kupang
250 Bumil KEK
1 Paket
337,500,000
337,500,00
0
APBD2 TW 3 DINKES
2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal
KEGIATAN GABUNG POSY SESUAIKAN DENGAN JUKNIS BOK
2 1. Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal
Kec Lurah, Toma, Toga dlm 51
Kelurahan @ 6 Org di
6 Kecamatan
6x 9,450,000
56,700,000
DINKES
48
2. Penyuluhan pentingnya anc dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll)
Kel Masy.(suami dan istri) dlm 51 Kel. @ 50 Org di 51 Kel.
51x 1,170,000
59,670,000
DINKES
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan
1 1. Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil
Kel Masy. dlm 51 Kel. @ 50 Org di 51 Kel.
51x 1,170,000
59,670,000
BPMK
2. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
Kota Kupang
Masy. dlm 51
Kelurahan
1x 16,975,000
16,975,000
BPMK
Pukul 13.00Pukul 13.00Pukul 13.00Pukul 13.00----14.0014.0014.0014.00 Istirahat Makan SIstirahat Makan SIstirahat Makan SIstirahat Makan Siangiangiangiang Pukul 1Pukul 1Pukul 1Pukul 14.004.004.004.00----11115555....30303030 Sesi 6Sesi 6Sesi 6Sesi 6 : : : : Rencana Usulan Rencana Usulan Rencana Usulan Rencana Usulan AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran Setelah makan siang, peserta diminta mengerjakan Tabel 6 (Rencana Usulan Anggaran). Fasilitator menjelaskan cara pengisian tabel rencana usulan anggaran. Pukul Pukul Pukul Pukul 15.3015.3015.3015.30----15.4515.4515.4515.45 Snack SoreSnack SoreSnack SoreSnack Sore Pukul Pukul Pukul Pukul 15.4515.4515.4515.45----17.0017.0017.0017.00 Lanjutan Sesi 6 ( Rencana Kerja dan Kegiatan)Lanjutan Sesi 6 ( Rencana Kerja dan Kegiatan)Lanjutan Sesi 6 ( Rencana Kerja dan Kegiatan)Lanjutan Sesi 6 ( Rencana Kerja dan Kegiatan) Sebelum melanjutkan sesi ini, peserta diajak melakukan Ice Breaking dengan memainkan permainan balon (peserta dibagi dalam 2 kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 9 orang peserta. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini. Makna dMakna dMakna dMakna daaaarrrri permainan ini lihat i permainan ini lihat i permainan ini lihat i permainan ini lihat pada bukupada bukupada bukupada buku
49
Pukul 17.00Pukul 17.00Pukul 17.00Pukul 17.00 ----18.3018.3018.3018.30 Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi Kegiatan hariKegiatan hariKegiatan hariKegiatan hari----4444 Panitia dan FPanitia dan FPanitia dan FPanitia dan Fasilitatorasilitatorasilitatorasilitator
Bahan evaluasi : pada evaluasi ini, fasilitator dan panitia membahas masalah/kekurangan
yang terjadi selama proses kegiatan, mulai dari segi waktu pelaksanaan, materi, methode,
konsumsi, dll.
HARI KELIMA, 20 FEBRUARI 2012HARI KELIMA, 20 FEBRUARI 2012HARI KELIMA, 20 FEBRUARI 2012HARI KELIMA, 20 FEBRUARI 2012 Pukul 09.30Pukul 09.30Pukul 09.30Pukul 09.30----10.3010.3010.3010.30 Doa Doa Doa Doa –––– Ice Breaking Ice Breaking Ice Breaking Ice Breaking ---- ReviewReviewReviewReview
Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”Kelompok “Ibu”
Kelompok Ibu memimpin doa, setelah itu mereview kegiatan hari sebelumnya. Sebelum masuk pada kegiatan selanjutnya, Pak Agus Hake memberikan pengantar bahwa yang diharapkan adalah sumber kegiatan bisa jelas dipahami oleh peserta. Kegiatan tahun 2011 menyerap dana yang cukup besar, kurang lebih 2 milyar. Dari hasil kegiatan ada beberapa kegiatan yang dihasilkan oleh SKPD yang tidak mengharapkan kegiatan didanai oleh APBD, tetapi didanai oleh dana BOK. Ada beberapa kegiatan yang diharapkan dan kalo bisa peserta bisa langsung menentukan kegiatan-kegiatan mana yang bisa didanai dari BOK dan tidak dari dana APBD. Diharapkan juga agar peserta/SKPD bisa merencanakan kegiatan yang tidak memerlukan biaya, contoh dalam bentuk pertemuan-pertemuan, mengingat bahwa di tahun 2013, AIPMH walaupun secara administrasi masih bersama Pemerintah Kota Kupang, akan tetapi dari segi pembiayaan sudah tidak ada lagi.
Setelah itu, peserta diminta melakukan Ice Breaking yang dipimpin oleh Pak Nugroho (DPC AIPMNH), diawali dengan peserta membentuk 3 kelompok dan masing-masing kelompok menginjakkan kaki pada selembar kertas dilantai. Setelah itu kertas tersebut diperkecil, kemudian peserta kelompok kembali menginjak pada kertas tersebut. Kertas kembali dilipat kecil, lalu kembali peserta menginjakkan kakinya pada lembaran kertas tersebut. Kelompok yang berhasil menginjakkan kaki seluruh peserta, maka dialah pemenangnya. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini.
Pembelajaran dari permainan ini adalah: adanya kerjasama, kreatifitas, satu sama lain saling menopang. Jikalau kertas yang besar itu diilustrasikan potongan anggaran, maka diperlukan kreatifitas untuk mensiasati agar rancangan kegiatan kita bisa terakomodir. Masing-masing SKPD dengan pagu anggaraannya masing-masing. Potongan kertas ini, diilustrasikan sebagai dana-dana lain (APDB dan DAU), oleh karena itu harus diidentifikasi kegiatan-kegiatan lain dengan dana-dana lain. SKPD harus realistis dengan melihat sumber daya untuk pendanaan kegiatan SKPD.
Pukul 10.30Pukul 10.30Pukul 10.30Pukul 10.30----10.4510.4510.4510.45 Snack PagiSnack PagiSnack PagiSnack Pagi
50
Pukul Pukul Pukul Pukul 10.4510.4510.4510.45----11.4511.4511.4511.45 Lanjutan Sesi 6 : Presentasi Tabel 6Lanjutan Sesi 6 : Presentasi Tabel 6Lanjutan Sesi 6 : Presentasi Tabel 6Lanjutan Sesi 6 : Presentasi Tabel 6 Setelah snack pagi, Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi narasi Tabel 6 (Rencana Kerja dan Anggaran) oleh masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu presentasi selama 20 menit. Rekapitulasi Tabel. 6 “Rencana Usulan Anggaran” Lokakarya DTPS KIBBLA 2012 dalasudah terbaca pada tabel.5 (kolom jumlah biaya) Pukul Pukul Pukul Pukul 11.4511.4511.4511.45----12.3012.3012.3012.30 Sesi 7Sesi 7Sesi 7Sesi 7 : Pemantauan dan Penilaian: Pemantauan dan Penilaian: Pemantauan dan Penilaian: Pemantauan dan Penilaian
Ibu OceIbu OceIbu OceIbu Oce BoymauBoymauBoymauBoymau
Pada sesi ini, peserta diminta membuat Tabel 7A (Rencana Pemantauan Kegiatan) berdasarkan kegiatan yang ada pada Tabel 6. Selanjutnya dengan mengacu pada indikator yang ada pada Tabel 7A, peserta diminta mengerjakan Tabel 7B (Rencana Penilaian Program) Pukul 12.30Pukul 12.30Pukul 12.30Pukul 12.30----13.3013.3013.3013.30 Istirahat Makan Siang Istirahat Makan Siang Istirahat Makan Siang Istirahat Makan Siang Pukul 13.30Pukul 13.30Pukul 13.30Pukul 13.30----11115.305.305.305.30 Lanjutan Sesi 7Lanjutan Sesi 7Lanjutan Sesi 7Lanjutan Sesi 7 Ibu Oce BoymauIbu Oce BoymauIbu Oce BoymauIbu Oce Boymau Setelah makan siang, peserta kembali mengerjakan Tabel 7A dan Tabel 7B. Setelah itu fasilitator mempersilahkan masing-masing kelompok mempresentasikan Tabel 7A dan Tabel 7B. Rekapitulasi “Rencana Pemantauan Kegiatan” lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 7A berikut ini:
51
TABEL 7A : Rencana Pemantauan TABEL 7A : Rencana Pemantauan TABEL 7A : Rencana Pemantauan TABEL 7A : Rencana Pemantauan KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
KELOMPOK "IBUKELOMPOK "IBUKELOMPOK "IBUKELOMPOK "IBU
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN INDIKATORINDIKATORINDIKATORINDIKATOR DATA DATA DATA DATA
KUMULATIF KUMULATIF KUMULATIF KUMULATIF (X(X(X(X----1) THN ...1) THN ...1) THN ...1) THN ...
TARGET THN TARGET THN TARGET THN TARGET THN (X)(X)(X)(X)
FREQUENSFREQUENSFREQUENSFREQUENSI WAKTUI WAKTUI WAKTUI WAKTU
SUMBER SUMBER SUMBER SUMBER DATADATADATADATA
PETUGASPETUGASPETUGASPETUGAS KETKETKETKET
Pemetaan Kemampuan Petugas
Frequensi pemetaan petugas, rasio bidan maupun perawat : 1/1000 penduduk, Dokter : 1/10.000 penduduk
Jumlah bidan : 150, Bidan Poned : 18, APN : 78, PPGDON : 10
Data Kualifikasi
1 x / Tahun
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabid Kesga Dinkes
Pelatihan PPGDON & APN di Faskes
Jumlah bidan/perawat/dokter yang telah mengikuti pelatihan PPGDON & APN
Jumlah Bidan PPGDON : 12 orang, Bidan APN : 93 orang
Bidan APN : 10 org , Bidan PPGDON : 20 org
1 x / Tahun
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabid Kesga Dinkes
Penyediaan sarana & Prasarana di Faskes
Jumlah sarana 7 prasaran kesehatan di faskes
Puskesmas Poned : 3 bh, RS Ponek : 1 bh
Puskesmas Poned : 1 bh
1 x / Tahun
Bidang Yankes - Dinkes Kota Kpg
Kabid Yankes Dinkes
Refreshing Tenaga Promkes
Frequensi refresing petugas Promkes
Promkes Dinkes + Puskesmas : 23 orang
2 x 2 x / Tahun
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Penyuluhan kelompok, keliling, radio spot
Frequensi Penyuluhan kelompok, keliling, radio spot
P. Keliling : 81 X, P. Kelompok : 81 x, radio SPOT : 4 x
P. Keliling : 51 X, P. Kelompok : 51 x, Radio SPOT : 4 x
4 x / tahun
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Pembuatan media pendukung penyuluhan (Leaflet, Lembar balik, Postrer, Standing banner, baliho, ember CTPS)
Jumlah media pendukung penyuluhan (Leaflet , Lembar balik, Postrer, Standing banner, baliho, ember CTPS)
Leaflet : 200 lbr, Lembar balik : 4 bh , Postrer : 100 lbr
Leaflet : 1000 lbr , Lembar balik, Postrer : 400 lbr, Standing banne : 100 bh, baliho : 3 bh, ember CTPS : 30 bh
1 x / Tahun
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
NON NAKES
Sosialisasi PHBS di tingkat Kelurahan
Jumlah kelurahan yang dilakukan sosialisasi PHBS
4 kelurahan 51 kelurahan 4 x / tahun
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Revitaslisasi Kelurahan siaga
Jumlah biaya operasional dalam rangka revitalisasi kelurahan siaga
0 kelurahan 30 kelurahan siaga
2 x / Tahun
BPMK - Bidang PL&Promkes Dinkes
BPMK - Bidang PL&Promkes Dinkes
Pertemuan tanda bahaya persalinan kehamilan & nifas
Jumlah kader dan dukun yang mengikuti pertemuan
4 kali 4 kali pertemuan
4 x / tahun
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabid Kesga Dinkes
Pertemuan tanda-tanda ibu mau melahirkan
Jumlah ibu hamil yang mengikuti pertemuan
o kali 10 puskesmas 2 x / Tahun
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabid Kesga Dinkes
52
TABEL 7A : Rencana Pemantauan TABEL 7A : Rencana Pemantauan TABEL 7A : Rencana Pemantauan TABEL 7A : Rencana Pemantauan KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"
NNNNoooo
KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan IndikatorIndikatorIndikatorIndikator Data Data Data Data KumuKumuKumuKumulatif latif latif latif (x(x(x(x----1) 1) 1) 1) thnthnthnthn
Target Target Target Target Thn Thn Thn Thn (x)(x)(x)(x)
FrekuensiFrekuensiFrekuensiFrekuensi WaktuWaktuWaktuWaktu
Sumber Sumber Sumber Sumber datadatadatadata
PetugasPetugasPetugasPetugas KeteranganKeteranganKeteranganKeterangan
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888 9999 Masalah Masalah Masalah Masalah KesehatanKesehatanKesehatanKesehatan
1 Diskusi Kampung Tentang Penyakit DBD dan Diare
Jumlah diskusi Kampung tentang DBD dan diare di 6 Kecamatan ( 12 Kelurahan)
0 12 12 kali/ Tahun
Ka. Seksi P2
Koordinasi dgn. Seksi Promkes dan Seksi Anak dan Remaja
2 a. Pelatihan MTBM dan MTBS
Jumlah Petugas yang dilatih
28 36 1 Kali/ Tahun
Laporan Pelatihan
Ka. Seksi Ibu dan anak
Koordinasi dgn Puskesmas
b. Refresing MTBM dan MTBS
Jumlah petugas yang direfreshing
0 28 1 Kali/ Tahun
Laporan Kegiatan
Ka. Seksi Ibu dan anak
Koordinasi dgn Puskesmas
3 Pemantauan Pasca Pelatihan MTBM dan MTBS
Jumlah Petugas yang terlatih MTBS dan MTBM
0 36 1 Kali/ Tahun
Ka. Seksi Anak dan Remaja
4 Supervisi Fasilitatif MTBS dan MTBM
Jumlah Keg. Supervisi ke Faskes
0 20 2 kali/ tahun
Ka. Seksi Anak dan Remaja
Masalah NonMasalah NonMasalah NonMasalah Non----KesehatanKesehatanKesehatanKesehatan
1 Posyandu ramah anak
Jumlah Posyandu yang ramah anak
1 12 1 Kali/ tahun
Kasubag Kelembagaan perempuan dan Perlindungan anak
Koordinasi dgn Dinkes, BPMK dan PKK Kota KUPANG
2 Pertemuan Rutin dgn Lintas sektor tingkat kecamatan Pada minilokakarya (TRIWULAN)
Jumlah Pertemuan yang dilaksanakan
120 40 4 Kali/ tahun
Laporan Kegiatan
Kepala Puskesmas Sekota Kupang
Koordinasi Lintas Sektor
3 Pelaksanaan Jumat Bersih yang sudah terjadwal
Jumlah pelaksanaan Jumat Bersih
0 612 12 Kali/ tahun
Lurah se-Kota Kupang
Koordinasi Lintas Sektor
4 Pemantauan Hasil Keg. Jumat BeRsih yang sudah Terjadwal
Jumlah pemantauan Keg. Jumat Bersih
0 612 12 Kali/ tahun
Lurah Se-Kota Kupang
Koordinasi Lintas Sektor
53
NARASINARASINARASINARASI ::::
Dilihat dari tabel di atas ada 8 indikator yang dipakai untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat DBD dan Diare (data bisa dilihat di tabel 7a),
untuk 4 indikator masalah kesehatan diantaranya :
1. Jumlah diskusi kampung tentang dbd dan diare di 6 kecamatan, dengan target 12 kelurahan
2. Jumlah petugas yang dilatih mtbm dan mtbs, dengan target 36 nakes
3. Jumlah petugas yang terlatih mtbs & mtbm, dengan target 36 nakes
4. Jumlah kegiatan supervisi ke faskes, dengan target 20 kali kunjungan ke 10 puskesmas
kegiatan-kegiatan diatas akan dikoordinir oleh dinkes kota
sedangkan 4 indikator non kesehatan diantaranya :
1. Jumlah posyandu ramah anak, dengan target 12 posyandu
2. Jumlah pertemuan rutin yang dilaksanakan, dengan target 40 kali untuk 10 puskesmas
3. Jumlah pelaksanaan jumat bersih, dengan target 612 kali untuk 51 kelurahan selama 12 bulan
4. Jumlah keg. Pemantauan keg. Jumat bersih , dengan target 612 kali untuk 51 kelurahan selama 12 bulan
kegiatan-kegiatan di atas akan dikoordinir oleh bpmk, bagian pemberdayaan perempuan, kepala puskesmas,
camat dan lurah se-kota kupang
KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"KELOMPOK "BAYI"
KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN INDIKATORINDIKATORINDIKATORINDIKATOR DATA DATA DATA DATA KUMULATIF KUMULATIF KUMULATIF KUMULATIF TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN 2012201220122012
TARGET TARGET TARGET TARGET 2013201320132013
FREKUENSI/FREKUENSI/FREKUENSI/FREKUENSI/WAKTUWAKTUWAKTUWAKTU
SUMBER SUMBER SUMBER SUMBER DATA DATA DATA DATA
PETUGASPETUGASPETUGASPETUGAS KETKETKETKET
1 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Kematian Bayi karena 1. Kematian Bayi karena 1. Kematian Bayi karena 1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Asfeksi (Kelahiran tanpa Asfeksi (Kelahiran tanpa Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis)Menangis)Menangis)Menangis)
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, kelompok agama, karang taruna, pkk, dll )
Jumlah kelurahan yang mendapat penyuluhan tentang asfiksia
51 Kel 102 Kel 4x tahun (1x/triwul
an)
SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid.
Yankes
Sie Promkes & Sie KIA
2. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)4. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)
Jumlah kelurahan yang mendapat penyuluhan tentang program kesehatan jampersal,jamkesmas, dan jamkesda
51 Kel 51 Kel 4x tahun (1x/triwul
an)
SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid.
Yankes
Sie Promkes & Sie KIA
2 1. Pelatihan manajemen bayi asfiksia
Jumlah dokter, bidan, perawat yang mengikuti pelatihan manajemen asfiksia
20 Nakes (Bidan)
24 Orang (Dokter,Perawat dan
Bidan)
1x tahun SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid.
Yankes
Bid. Kesga
54
2. Epp manajemen asfiksia
Jumlah Nakes yang di EPP
20 Nakes (Bidan)
24 Orang (Dokter, Perawat dan
Bidan)
1x tahun SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid.
Yankes
Bid. Kesga
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan
1 1. Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan
Jumlah Kecamatan yang melaksanakan kegiatan kampanye
6 Kec 6 Kec 1x tahun SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid.
Yankes
BPP
2. Diskusi kampung peran suami dalam mps (making pregnancy safer)
Jumlah Kelurahan yang mengetahui tentang peran suami dalam MPS
51 Kel 51 Kel 1x tahun SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid.
Yankes
BPP , BPMK dan Sie. Promkes Dinkes
2. Kesakitan Bayi karena 2. Kesakitan Bayi karena 2. Kesakitan Bayi karena 2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir BBLR (Berat Badan Lahir BBLR (Berat Badan Lahir BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)Rendah)Rendah)Rendah)
Masalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah KesehatanMasalah Kesehatan
1 1. Pemberian pmt khusus bumil fokus bumil kek (susu, menu makanan padat)
Jumlah Bumil yang diberikan PMT
375 Orang 500 Orang
1x tahun SIK Kesga
Bid. Kesga
2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal
Jumlah posyandu yang
melaksanakan demo masak
makanan untuk Bumil
277 Posy 544 Posy
4 x tahun Sik Pusk Dan SIK Bid.Kesd
a
BPMK dan
Dinkes
2 1. Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal
Jumlah Kecamatan yang melaksanakan pertemuan lintas sektor
6 Kec 12 Kec 1x tahun SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid.
Yankes
Dinkes
2. Penyuluhan pentingnya anc dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll)
Jumlah Kelurahan yang melaksanakan kegiatan
51 Kel 102 Kel 1x tahun SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid.
Yankes
Bid. Kesga
Masalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non KesehatanMasalah Non Kesehatan
1 1. Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil
Jumlah Kelurahan yang mendapat sosialisasi
51 Kel 51 Kel 1x tahun SIK Kesga
BPMK dan Bid. Kesga Dinkes
2. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
Jumlah kegiatan lomba dalam kelurahan
0 1 kali 1x tahun SIK Kesga
BPMK dan Bid. Kesga Dinkes
55
NARASI :NARASI :NARASI :NARASI :
Dari rencana pemantauan kegiatan yang akan dilaksanakan ada beberapa indikator utama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan antara lain : Aki, cakupan k1 dan k4, salinakes, d/s, n/d, angka kesakitan gizi buruk, kelurahan siaga aktif dengan besaran target masing-masing dapat dilihat pada tabel 7a. Pelaksana pemantauan kegiatan dapat berasal dari dinkes maupun sektor non kesehatan seperti BPMK, Bappeda, dll.
Rekapitulasi “Rencana Penilaian Program” lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 7B berikut ini:
TABEL 7B : Rencana Penilaian TABEL 7B : Rencana Penilaian TABEL 7B : Rencana Penilaian TABEL 7B : Rencana Penilaian ProgramProgramProgramProgram
KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"KELOMPOK "IBU"
IndikatorIndikatorIndikatorIndikator Data AwalData AwalData AwalData Awal TargetTargetTargetTarget HasilHasilHasilHasil FrekueFrekueFrekueFrekuensinsinsinsiWaWaWaWaktuktuktuktu
Sumber DataSumber DataSumber DataSumber Data Penanggung Penanggung Penanggung Penanggung jawabjawabjawabjawab KETKETKETKET
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888 Frequensi pemetaan petugas, rasio bidan maupun perawat : 1/1000 penduduk, Dokter : 1/10.000 penduduk
Jumlah bidan : 150, Bidan Poned : 18, APN : 78, PPGDON : 10
Data Kualifikasi 1 x / Tahun
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabid Kesga Dinkes
Jumlah bidan/perawat/dokter yang telah mengikuti pelatihan PPGDON & APN
Jumlah Bidan PPGDON : 12 orang, Bidan APN : 93 orang
Bidan APN : 10 org , Bidan PPGDON : 20 org
1 x / Tahun
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabid Kesga Dinkes
Jumlah sarana 7 prasaran kesehatan di faskes
Puskesmas Poned : 3 bh, RS Ponek : 1 bh
Puskesmas Poned : 1 bh
1 x / Tahun
Bidang Yankes - Dinkes Kota Kpg
Kabid Yankes Dinkes
Frequensi refresing petugas Promkes
Promkes Dinkes + Puskesmas : 23 orang
2 x 2 x / Tahun
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Frequensi Penyuluhan kelompok, keliling, radio spot
P. Keliling : 81 X, P. Kelompok : 81 x, radio SPOT : 4 x
P. Keliling : 51 X, P. Kelompok : 51 x, Radio SPOT : 4 x
4 x / tahun
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Jumlah media pendukung penyuluhan (Leaflet , Lembar balik, Postrer, Standing banner, baliho, ember CTPS)
Leaflet : 200 lbr, Lembar balik : 4 bh , Postrer : 100 lbr
Leaflet : 1000 lbr , Lembar balik, Postrer : 400 lbr, Standing banne : 100 bh, baliho : 3 bh, ember CTPS : 30 bh
1 x / Tahun
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Jumlah kelurahan yang dilakukan sosialisasi PHBS
4 kelurahan 51 kelurahan 4 x / tahun
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Jumlah biaya operasional dalam rangka revitalisasi kelurahan siaga
0 kelurahan 30 kelurahan siaga 2 x / Tahun
BPMK - Bidang PL&Promkes Dinkes
BPMK - Bidang PL&Promkes Dinkes
Jumlah kader dan dukun yang mengikuti pertemuan
4 kali 4 kali pertemuan 4 x / tahun
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabid Kesga Dinkes
Jumlah ibu hamil yang mengikuti pertemuan
o kali 10 kelurahan 2 x / Tahun
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabid Kesga Dinkes
56
TABEL 7B : Rencana Penilaian ProgramTABEL 7B : Rencana Penilaian ProgramTABEL 7B : Rencana Penilaian ProgramTABEL 7B : Rencana Penilaian Program
KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"KELOMPOK "BALITA"
NNNNoooo
IndikatorIndikatorIndikatorIndikator Data Data Data Data AwalAwalAwalAwal
TargetTargetTargetTarget HasilHasilHasilHasil FrekuensiFrekuensiFrekuensiFrekuensi/Waktu/Waktu/Waktu/Waktu
Sumber Sumber Sumber Sumber DataDataDataData
Penanggung Penanggung Penanggung Penanggung jawabjawabjawabjawab
KetKetKetKet
1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888
KESEHATAN
1 Jumlah diskusi Kampung tentang DBD dan diare di 6 Kecamatan ( 12 Kelurahan)
0 12 1 Kali/ tahun
Kabid P2
2 Jumlah Petugas yang dilatih MTBS dan MTBM
28 36 1 Kali/ tahun
Laporan Kegiatan
Kabid Kesga
Jumlah petugas yang direfreshing MTBS dan MTBM
0 28 1 Kali/ tahun
Laporan Kegiatan
Kabid Kesga
3 Jumlah Petugas yang dievaluasi MTBS dan MTBM
0 36 1 Kali/ tahun
Kabid Kesga
4 Jumlah Keg. Supervisi ke Faskes 20 26 2 Kali/ tahun
Laporan Kegiatan
Kabid Kesga
NON-KESEHATAN
1 Jumlah Posyandu yang ramah anak 1 12 1 Kali/ tahun
Laporan Kegiatan
Bag. PP
2 Jumlah Pertemuan rutin Lintas Sektor yang dilaksanakan
40 40 4 kali/ Tahun
Laporan Kegiatan
Dinas Kesehatan
3 Jumlah pelaksanaan Jumat Bersih 0 612 12 Kali/ Tahun
Lurah Se-Kota Kupang
51 Kel
4 Jumlah pemantauan Keg. Jumat Bersih
0 612 12 Kali/ Tahun
Lurah Se-Kota Kupang
51 Kel
NARASI :NARASI :NARASI :NARASI : Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 indikator untuk penilaian keberhasilan program dalam rangka menurunkan angka kematian balita karena DBD dan Diare dimana jenis indikator adalah sbb : 1. Jumlah diskusi Kampung tentang DBD dan diare di 6 Kecamatan ( 12
Kelurahan) , penanggung jawab Kabid P2 2. Jumlah Petugas yang dilatih MTBS dan MTBM, , penanggung jawab Kabid Kesga
Jumlah petugas yang direfreshing MTBS dan MTBM, Penanggung jawab Kabid Kesga 3. Jumlah Petugas yang dievaluasi MTBS dan MTBM, penanggungjawab Kabid Kesga 4. Jumlah Kegiatan supervisi ke Faskes , penanggungjawab Kabid Kesga 5. Jumlah Posyandu yang ramah anak, Penanggung jawab KABAG Pemberdayaan
Perempuan 6. Jumlah Pertemuan rutin Lintas Sektor yang dilaksanakan, Penanggungjawab Kadinkes
Kota Kupang 7. Jumlah pelaksanaan Keg. Jumat Bersih, penanggungjawab Lurah-lurah Se-Kota Kupang 8. Jumlah pemantauan Keg. Jumat Bersih, Penagnggungjawab Lurah-lurah Se-Kota Kupang
57
TABEL 7B : Rencana Penilaian ProgramTABEL 7B : Rencana Penilaian ProgramTABEL 7B : Rencana Penilaian ProgramTABEL 7B : Rencana Penilaian Program
KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK "BAYI""BAYI""BAYI""BAYI"
NNNNOOOO
INDIKATORINDIKATORINDIKATORINDIKATOR Data Awal 2012Data Awal 2012Data Awal 2012Data Awal 2012 TARGET TARGET TARGET TARGET 2013201320132013
HASILHASILHASILHASIL FREKUENSI/FREKUENSI/FREKUENSI/FREKUENSI/WAKTUWAKTUWAKTUWAKTU
SUMBER SUMBER SUMBER SUMBER DATA DATA DATA DATA
PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG PENANGGUNG JAWABJAWABJAWABJAWAB
KETKETKETKET
1 5 6 7 8 9 10 11
1 AKB/ 1000 KH 5.38 dari 1000 KH (37 Kematian;
14 Asfiksia)
5 dari 1000 KH
4x tahun (1x/triwul
an)
SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes
Kabid. PL Promkes, dan Kabid Kesga
2 Cakupan K1 Cak. K1 = 94% K1 : 100% 4x tahun (1x/triwul
an)
SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes
Kabid. PL Promkes, dan Kabid Kesga
3 Cakupan K4 Cak K4 = 61.9 K4 : 95% 4x tahun (1x/triwul
an)
SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes
Kabid. PL Promkes, dan Kabid Kesga
4 Cakupan Bumil yang bersalian di Faskes (Salinakes)
Cak. Salinakes = 73.1
Salinakes : 90%
4x tahun (1x/triwul
an)
SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes
Kabid. PL Promkes, dan Kabid Kesga
5 Kel Siaga Aktif Kel. Siaga Aktif : 60%
Kel. Siaga Aktif : 65%
1x tahun SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes
Kepala BPP , Kepala BPMK dan Ka.Dinkes
6 Cakupan Bumil KEK
17,20 (1559 Bumil KEK)
< 10% dari Jml. Bumil
1x tahun SIK Kesga Kabid. Kesga
7 Cak. D/S Cak. D/S 60.86% Cak. D/S 75%
1x tahun SIK Kesga Kabid. Kesga
8 Cak. N/D Cak. N/D 61,7% Cak. N/D 90%
1x tahun SIK Kesga Kabid. Kesga
9 Angka Gizi Buruk
Angka Gibur 1.13%
Angka Gibur <1%
1x tahun SIK Kesga Kabid. Kesga
NARASI :NARASI :NARASI :NARASI : Berdasarkan Tabel diatas, maka terdapat 9 indikator utama yang yang digunakan untuk menilai keberhasilan program dalam pelaksanaan kegiatan antara lain : AKI, cakupan k1, k4, cakupan salinakes, cakupan kelurahan siaga aktif, cakupan bumil KEK, cak. D/s, cak. N/d, angka gizi buruk besaran target dari maing-masing indikator dapat dilihat pada tabel diatas. Pukul Pukul Pukul Pukul 15151515.30.30.30.30 ----16.3016.3016.3016.30 Penyusunan Dokumen PerencanaanPenyusunan Dokumen PerencanaanPenyusunan Dokumen PerencanaanPenyusunan Dokumen Perencanaan
Sebelum masuk pada sesi ini, terdahulu kelompok diminta membuat menara dengan menggunakan bahan dasar pipet dan selotip. Menara kelompok mana yang dibuat paling tinggi dan tercepat dialah pemenangnya. Pembelajaran : dalam membuat menara perlu ada ketelitian, kerja sama. kita akan menghasilkan dokumen DTPS yang terbaik. Dalam dokumen pembukaan terdapat bagian Pendahuluan. Bagian ini diilustrasikan sebagai Menara, maka ini menjadi gambaran/ringkasan dari seluruh dokumen DTPS KIBBLA ini. Permainan ini menjadi entry
58
point untuk penyusunan dokumen perencanaan dimana sangat penting ketika menyusun perencanaan, kita perlu memperhatikan sumber daya yang tersedia.
Tujuan DTPS secara umum: untuk menghasilkan dokumen perencanaan dan anggaran KIBBLA tahun 2012. Pada sesi ini, masing-masing peserta diminta menjawab secara individu dan intuitif, dengan menuliskan gagasan terhadap pertanyaan Apakah yang harus dilakukan untuk memastikan terdapatnya pembiayaan KIBBLA untuk tahun anggraan 2013 sesuai dengan dokumen yang telah dihasilkan pada lokakarya ini?
Sebelum dimulai sesi penyusunan dokumen perencanaan, peserta dibagi menjadi 2 kelompok yang akan digunakan untuk menyusun dokumen perencanaan. Setelah itu, jawaban individu itu didiskusikan secara kelompok untuk menghasilkan satu usulan (ide) baru (ide kelompok)
Selama proses ini para fasilitator mendampingi kelompok untuk mengklarifikasi beberapa hal menyangkut ketersediaan data. Untuk menyusun dokumen perencanaan ini ada beberapa dokumen yang dibutuhkan, antara lain : Dokumen DTPS KIBBLA tahun 2011, Profil Kesehatan. Pada saat yang bersamaan sebagian anggota juga menyusun rencana tindak lanjut.
Rekapitulasi hasil kerja kelompok 1 dalam Lokakarya DTPS tahun 2012 adalah sebagai berikut:
BAB IBAB IBAB IBAB I PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
I.I.I.I. Latar BelakangLatar BelakangLatar BelakangLatar Belakang
Pada era desentralisasi Kota Kupang dalam mendapat pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dari pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan daerah termasuk bidang kesehatan. Dinas Kesehatan Kota Kupang bertanggungjawab menyelenggarakan manejemen program dan pelayanan kesehatan yang dimulai dari penyusunan rencana pembangunan sektor kesehatan yang berbasis bukti (evidence based) termasuk penyediaan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar proses perencanaan berjalan baik, diperlukan suatu pedoman perencanaan yang sederhana, praktis, sistematis, komprehensif, dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan, termasuk perencanaan dan penganggaran untuk memlihara dan memperbaiki status Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak balita (KIBBLA).
Pemerintah Kota Kupang telah menetapkan target dan sasaran utama dalam kebijakan pembangunan bidang kesehatan untuk tahun 2007-2012 pada: (1) Perbaikan Index Pembangunan Manusia (IPM) dilihat dari usia harapan hidup,
dengan mempertahankan usia harapan hidup masyarakat Kota Kupang rata-rata per tahun di atas 70 tahun.
(2) Menurunkan angka kematian bayi minimal rata-rata per tahun sebesar 40 per 1000 kelahiran hidup.
(3) Menurunkan angka kematian ibu melahirkan minimal 150 per 100.000 kelahiran hidup.
(4) Jumlah kasus gizi buruk minimal 15 kasus per tahun ( di bawah 5 % ) Gambaran keadaan Kota Kupang berkaitan dengan pemenuhan indikator
pembangunan kesehatan, maka dapat diketahui bahwa, terjadi peningkatan usia harapan hidup masyarakat Kota Kupang sejak tahun 2006 sebesar 70 tahun hingga 71,93 tahun pada tahun 2008. Angka kematian bayi di Kota Kupang mengalami
59
kenaikan dan penurunan yaitu dari 44 kasus kematian per 5.732 kelahiran hidup pada tahun 2008 meningkat menjadi 155 kasus per 6.215 kelahiran hidup pada tahun 2009. Namun terus mengalami penurunan kasus kematian pada tahun 2010 hingga tahun 2011, yakni 143 kasus kematian per 5.747 kelahiran hidup pada tahun 2010 turun menjadi 37 kasus kematian per 6.878 kelahiran hidup pada tahun 2011. Demikian pula halnya dengan angka kematian ibu cenderung menurun dari tahun 2008 hingga tahun 2010 yakni 14 kasus kematian per 5.732 kelahiran hidup pada tahun 2008, 13 kasus kematian per 6.215 kelahiran hidup pada tahun 2009 dan 5 kasus kematian per 5.747 kelahiran hidup. Pada Tahun 2011 kembali mengalami kenaikan kasus kematian ibu yakni 6 kasus kematian per 6.878 kelahiran hidup. Sedangkan untuk kasus gizi buruk cenderung berada di bawah 5%, yakni 4,80% pada tahun 2006 terus menurun menjadi 1,03% pada tahun 2010. Dari gambaran umum di atas, terlihat bahwa derajat kesehatan masyarakat di Kota Kupang masih rendah.
II.II.II.II. Kondisi EKondisi EKondisi EKondisi Existing Kota Kupangxisting Kota Kupangxisting Kota Kupangxisting Kota Kupang Letak Daerah/Luas WilayahLetak Daerah/Luas WilayahLetak Daerah/Luas WilayahLetak Daerah/Luas Wilayah Kota Kupang terletak diantara 10 º 36’14” - 10 º 39’58” LS dan 123 º37’01”BT dengan luas wilayah 180,27 km2 atau 18.027 hektare. Batas-batas Wilayah
• Sebelah utara berbatasan dengan teluk kupang
• Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan kupang Barat Kabupaten Kupang
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Barat Kabupaten Kupang
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang dan Selat Semau
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Berdasarkan data dari BPS Kota Kupang, penduduk Kota Kupang pada tahun 2011 sebanyak 336.239 jiwa penduduk (jumlah laki-laki..... dan perempuan.......) dengan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) 14.242 KK. Pembagian WilayahPembagian WilayahPembagian WilayahPembagian Wilayah Kota Kupang terdiri dari 6 wilayah Kecamatan dan 51 Kelurahan. Kecamatan Alak terdiri dari 12 kelurahan, Kecamatan Maulafa terdiri dari 9 Kelurahan, Kecamatan Oebobo terdiri dari 8 Kelurahan, Kecamatan Kota Radja memiliki 7 kelurahan, Kecamatan Kota Lama terdiri dari 5 kelurahan, dan Kecamatan Kelapa Lima terdiri dari 10 kelurahan.
60
Rekapitulasi hasil kerja kelompok 2 dalam Lokakarya DTPS tahun 2012 adalah sebagai berikut:
STRATEGI DAN KEBIJAKAN KOTA KUPANG BERKAITAN DENGAN KIBBLASTRATEGI DAN KEBIJAKAN KOTA KUPANG BERKAITAN DENGAN KIBBLASTRATEGI DAN KEBIJAKAN KOTA KUPANG BERKAITAN DENGAN KIBBLASTRATEGI DAN KEBIJAKAN KOTA KUPANG BERKAITAN DENGAN KIBBLA
A. STRATEGIA. STRATEGIA. STRATEGIA. STRATEGI
1. Mewujudkan Komitmen Pembangunan Kesehatan Dan Membina Sistem Kesehatan
Agar masyarakat dan swasta dapat berperan aktif dalam pembangunan kesehatan, maka
perlu dilakukan upaya sosialisasi mengenai berbagai permasalahan dan pembangunan
kesehatan. Disamping itu, juga perlu dilaksanakan upaya advokasi kepada para pengambil
keputusan di kalangan penyelenggara Negara dan pembangunan, guna terwujudnya
komitmen, dukungan, dan sinergisme pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan.
Untuk kesinambungan dan percepatan pembangunan kesehatan, maka revitalisasi
system kesehatan dasar dan rujukannya adalah dengan memperluas jaringan yang efektif
dan efisien, serta peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar yang di tetapkan.
2. Meningkatkan kemitraan lintas program, lintas sektor dan masyarakat serta peningkatan upaya promosi dan pendidikan kesehatan secara intensif
3. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi dalam rangka pemenuhan sumber daya kesehatan serta peningkatan kapasitas sumber daya kesehatan
B.B.B.B. KEBIJAKANKEBIJAKANKEBIJAKANKEBIJAKAN
Pembangunan kesehatan kota kupang dimaksudkan untuk mempercepat penurunan
angka kematian bayi, angka kematian ibu, angka kematian balita dan memperpanjang umur
harapan hidup guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
pendekatan paradigma sehat (upaya peningkatan promosi kesehatan dan pencegahan yang
utama setelah itu baru pendekatan pengobatan dan rehan bilitasi kesehatan) dengan kebijakan
penyelenggaraan sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas koordinasi lintas program, lintas sector, dan lintas wilayah,
peningkatan kualitas manajemen kesehatan serta pengembangan kegiatan penelitian sebagai
masukan dalam perumusan dan program.
2. Pemenuhan dan pengembangan kesehatan dalam rangka memperluas jangkauan dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara aktif dengan pendekatan pelayanan
kepada masyarakat, terutama untuk menjangkau kelompok keluarga berpenghasilan rendah,
masyarakat miskin, dan pemukiman baru
3. Peningkatan kemampuan dana kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat dan mengoptimalkan lingkungan yang bebas dari resiko penyakit yang berbasis
lingkungan, memberdayakan serta mendorong pengembangan dan kemandirian institusi
masyarakat, peran serta lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi termasuk
swasta dalam upaya pelayanan kesehatan.
61
Sesi 9: Rencana Tindak LanjutSesi 9: Rencana Tindak LanjutSesi 9: Rencana Tindak LanjutSesi 9: Rencana Tindak Lanjut 16.3016.3016.3016.30----17.0017.0017.0017.00 Pak Nugroho (DPC AIPMNH)Pak Nugroho (DPC AIPMNH)Pak Nugroho (DPC AIPMNH)Pak Nugroho (DPC AIPMNH)
Mengawali sesi ini, masing-masing peserta diminta menjawab pertanyaan : Apakah yang harus dilakukan untuk memastikan terdapatnya pembiayaan KIBBLA untuk tahun anggaraan 2013 sesuai dengan dokumen yang telah dihasilkan pada lokakarya ini? Peserta diminta menjawab secara individu dan secara intuitif, kemudian peserta menuliskan gagasannya itu di dalam metaplan yang disiapkan. Selanjutnya jawaban individu itu didiskusikan secara kelompok untuk menghasilkan satu usulan/ide baru menjadi ide/usulan kelompok.
Berdasarkan gagasan/ide kedua kelompok tersebut, maka dipilah ke dalam 3 (tiga) komponen kegiatan yaitu Sosialisasi dan Advokasi, Pengawalan Usulan, Finalisasi Draft Dokumen DTPS KIBBLA/Konsepsi Dokumen. Berikut rakapitusai rencana tindak lanjut lanjut berdasarkan gagasan/ide dari peserta yang tertuang dalam 3 komponen besar : Sosialisasi dan AdvokasiSosialisasi dan AdvokasiSosialisasi dan AdvokasiSosialisasi dan Advokasi Pengawalan UsulanPengawalan UsulanPengawalan UsulanPengawalan Usulan Finalisasi Draft Dokumen Finalisasi Draft Dokumen Finalisasi Draft Dokumen Finalisasi Draft Dokumen
DTPS KIBBLA/Konsepsi DTPS KIBBLA/Konsepsi DTPS KIBBLA/Konsepsi DTPS KIBBLA/Konsepsi DokumenDokumenDokumenDokumen
1. Advokasi Ke Level Pengambil Keputusun
2. Advokasi DPRD – Kota 3. Sosialisasi Dokumen DYPS KIBBLA ke Stake holders
4. Perkuat KIBBLA dengan regulasi berupa Perda
5. Advokasi TAPD
1. Musrenbang Kelurahan
2. Forum SKPD 3. RUK Puskesmas Mini Lokakarya
4. Pra Musrenbang 5. Musrenbang Kecamatan
1. Penyempurnaan DTPS KIBBLA (Draft Dokumen
2. Konsepsi Dokumen
Pukul 16.30Pukul 16.30Pukul 16.30Pukul 16.30----17.3017.3017.3017.30 PenutupanPenutupanPenutupanPenutupan
Sebelum penutupan resmi, peserta diminta duduk berbentuk lingkaran, kemudian semua peserta, fasilitator dan panitia menyampaikan ‘teman rahasianya’, dan memberikan kado yang telah disiapkan. Proses ini diakhiri dengan meletuskan balon secara bersama untuk mengakhiri acara lokakarya DTPS KIBBLA Kota Kupang tahun 2012.
Penutupan resmi dilakukan oleh Bapak Agus Hake, dalam sambutannya disampaikan bahwa dengan berakhirnya lokakarya hari ini, itu pertanda bahwa proses perencanaan baru dimulai. Mengapa demikian? Karena Dokumen perencanaan DTPS-KIBBLA yang dihasilkan dari lokakarya ini akan dipakai sebagai bahan masukan dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan di bawa dalam forum-forum perencanaan, mulai dari Musrenbang Tingkat Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD maupun Musrenbang Tingkat Kota Kupang, yang nantinya akan bermuara pada Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Kupang tahun 2013. Di samping itu Dokumen ini juga menjadi bahan acuan bagi Tim Advokasi KIBBLA Kota Kupang dalam melakukan Advokasi Kepada Pembuat kebijakan dan pengambil keputusan untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak di Kota Kupang. Demikianlah arahan singkat saya, dan dengan memohon pertolongan Yang Maha Kuasa dan atas seijin bapak ibu sekalian, dengan ini saya menutup Lokakarya DTPS-KIBBLA Kota Kupang tahun 2012 dengan resmi.
62
III.III.III.III. DISKUSI DAN PENUTUPDISKUSI DAN PENUTUPDISKUSI DAN PENUTUPDISKUSI DAN PENUTUP
1. Proses perencanaan dengan metode Lokakarya seperti ini sangat bermanfaat
meningkatkan kemampuan analisis dalam menentukan prioritas perencanaan bukan saja
pada bidang kesehatan tapi juga dapat diterapkan pada sekto-sertor lain non kesehatan,
dengan memanfaatkan data yang tersedia, melakukan analisis untuk menentukan solusi
masalah, menetapkan target kegiatan yang akan dilakukan berikut anggaran yang
dibutuhkan, sehingga dihasilkan suatu dokumen perencanaan dan anggaran yang
komprehensif berbasis data dan didukung oleh multi pihak.
2. Dalam rangka proses perencanaan, metode seperti ini dirasakan sangat bermanfaat dan menarik untuk menjadi perhatian pemerintah daerah, sehingga ada perbaikan dan
perubahan kearah yang lebih baik dalam proses penyusunan dokumen perencanaan
SKPD.
3. Metode seperti ini akan lebih bermanfaat apabila peserta kegiatan adalah kasubag
perencanaan atau minimal staf bidang perencana sehingga dapat diaplikasikan dalam
tugas pokok dan fungsi mereka.
4. Dari segi waktu, peserta kurang konsisten dengan waktu pelaksanaan (memulai kegiatan), sehingga dalam proses kegiatan, ada beberapa sesi yang seharusnya terlaksana
sesuai skedul, menjadi mundur ke hari berikut karena keterlambatan memulai kegiatan.
5. Dalam proses diskusi, terlihat peserta begitu aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Hal ini dikarenakan pambagian kelompok yang merata dan seimbang antara peserta senior
(peserta yang telah mengikuti lokakarya ini sejak tahun 2009) dengan peserta yang baru
pertama kali kegiatan ini).
6. Dokumen perencanaan DTPS-KIBBLA yang dihasilkan dari lokakarya ini akan dipakai sebagai bahan masukan dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan di bawa dalam
forum-forum perencanaan, mulai dari Musrenbang Tingkat Kelurahan, Kecamatan,
Forum SKPD maupun Musrenbang Tingkat Kota Kupang, yang nantinya akan bermuara
pada Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Kupang tahun 2013.
7. Hasil sesi penentuan prioritas kegiatan masih banyak didominasi oleh kegiatan yang menjadi tupoksi Dinas Kesehatan, meskipun di dalam usulan kegiatan terdapat sedikit
usulan kegiatan dari SKPD lain seperti KBKS, BPMK dan Pemberdayaan Perempuan.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena peserta kebanyakan dari Dinas Kesehatan yang
cenderung lebih memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang menjadi tupoksi mereka.
Diharapkan untuk proses berikutnya perlu dipikirkan bagaimana mengakomodir usulan
kegiatan dari SKPD lain.
8. Meskipun pelaksanaan Lokakarya DTPS tahun 2011 belum sepenuhnya terintegrasi dengan proses perencanaan daerah karena dilakukan setelah musrenbang kota kupang, maka ditahun ini dilakukan DTPS lebih awal sehingga ada satu harapan, hasil DTPS kita ini bisa terakomodir dalam RKPD tahun 2013.