CONTOH PERDES KIBBLA

22
PEMERINTAH DESA ........ PERATURAN DESA ................... NOMOR ............ TAHUN ………. TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK (KIBBLA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA ................, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB) di Desa ......... sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat perlu dilakukan pelayanan kesehatan dasar terutama kepada ibu, bayi dan anak; b. bahwa pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah Desa ....... merupakan tanggungjawab bersama antara Pemerintah Desa, Lembaga-lembaga yang ada di tingkat desa, dunia usaha/swasta dan masyarakat; c. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a, dan b konsideran menimbang ini, perlu adanya Peraturan Desa tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA);

Transcript of CONTOH PERDES KIBBLA

Page 1: CONTOH PERDES KIBBLA

PEMERINTAH DESA ........

PERATURAN DESA ...................

NOMOR ............ TAHUN ……….

TENTANG

KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK (KIBBLA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA ................,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)

serta Angka Kematian Bayi (AKB) di Desa ......... sebagai

upaya peningkatan kesejahteraan rakyat perlu dilakukan

pelayanan kesehatan dasar terutama kepada ibu, bayi dan

anak;

b. bahwa pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan

kesehatan di wilayah Desa ....... merupakan tanggungjawab

bersama antara Pemerintah Desa, Lembaga-lembaga yang

ada di tingkat desa, dunia usaha/swasta dan masyarakat;

c. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a, dan b

konsideran menimbang ini, perlu adanya Peraturan Desa

tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Page 2: CONTOH PERDES KIBBLA

Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 39, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4825);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5063);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4587);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Malang (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2003 Nomor 4/E);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 7/E);

Dengan Persetujuan BersamaBADAN PERMUSYAWARATAN DESA .............

danKEPALA DESA …………..

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK (KIBBLA).

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang di maksud dengan:

1. Desa adalah Desa ...................

Page 3: CONTOH PERDES KIBBLA

2. Peraturan Desa adalah kebijakan penyelenggaraan

pemerintahan desa yang ditetapkan oleh Kepala Desa ............

setelah mendapat persetujuan dari Badan Permusyawaratan

Desa ..................

3. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan

sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

sosial dan ekonomi.

4. Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak yang selanjutnya

disebut KIBBLA adalah paket pelayanan terpadu dengan

memfokuskan pada intervensi yang terbukti berhasil

menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi

serta Anak.

5. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu

adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang

memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang meliputi 5

program prioritas yaitu keluarga berencana, kesehatan ibu dan

anak, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.

6. Pos Persalinan Desa yang selanjutnya disebut Polindes

adalah fasilitas pelayanan masyarakat desa yang memberikan

pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak.

7. Praktek bidan adalah tempat untuk penyelenggaraan

pelayanan kebidanan bagi wanita hamil, nifas, dan KB, dan

penyelenggaraan pelayanan bayi dan balita.

8. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi yang selanjutnya disingkat P4K adalah kegiatan

yang dilakukan dalam rangka peningkatkan peran aktif suami,

keluarga dan masy dalam merencanakan persalinan yang

aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil

serta tanda bahaya kehamilan.

9. Dukun bayi adalah tenaga non profesional yang bekerja

membantu proses persalinan oleh tenaga kesehatan.

10.Tim Kesehatan Desa, atau nama lain yang sudah ada di desa,

adalah suatu lembaga yang pembentukannya berdasarkan

hasil musyawarah desa yang melibatkan tokoh masyarakat,

Page 4: CONTOH PERDES KIBBLA

agama, pemuda, PKK, bidan di desa, kader posyandu, BPD,

dan LPMD. Tim Kesehatan Desa ini dikoordinir oleh Pokja IV

PKK, dan beranggotakan kader kesehatan.

11.Sasaran KIBBLA adalah Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas,

bayi baru lahir dan balita.

BAB IIHAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Pertama

Hak Masyarakat

Pasal 2

Setiap orang berhak:

a. mendapatkan akses pelayanan KIBBLA pada sarana

pelayanan kesehatan Pemerintah Desa dan Tenaga

Kesehatan;

b. mendapatkan informasi KIBBLA yang proposional;

c. bagi masyarakat miskin mendapat jaminan pembiayaan

KIBBLA dari Pemerintah Desa.

Bagian Kedua

Kewajiban Penyelenggara Pelayanan KIBBLA

Pasal 3

Penyelenggara pelayanan KIBBLA berkewajiban:

a. meningkatkan pemeliharaan KIBBLA;

b. memberikan informasi yang sebenranya mengenai pelayanan

KIBBLA;

c. melakukan kemitraan antara Pemerintah dan swasta termasuk

Bidan praktek swasta dalam upaya meningkatkan derajad

KIBBLA;

d. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan;

Page 5: CONTOH PERDES KIBBLA

e. prosedur yang sebagimana dimaksud pada ayat (4) adalah

segala aturan yang berlaku pada Polindes dan Posyandu

Desa.

Bagian Ketiga

Kewajiban Masyarakat

Pasal 4

Masyarakat pengguna layanan KIBBLA berkewajiban:

a. mematuhi prosedur dan abjuran dari penyelenggara

pelayanan;

b. meningkatkan pemeliharaan kesehatan diri dan keluarga;

c. meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

d. membantu pengguna layanan KIBBLA;

e. membantu mensosialisasikan program Pemerintah Desa

tentang KIBBLA.

BAB IIIWEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DESA

Bagian Pertama

Wewenang

Pasal 5

Wewenang Pemerintah Desa dalam penyelenggaran pelayanan

kesehatan:

a. memberikan penerangan dan penyuluhan KIBBLA kepada

masyarakat;

b. melakukan pembinaan dan pengawasan kepada para tenaga

kesehatan baik perorangan maupun yang berada pada institusi

pemerintah desa dan swasta;

c. membantu Pemerintah melakukan Audit Maternal Perinatal

(AMP) terhadap setiap kasus yang terkait dengan kematian ibu

dan bayi.

Page 6: CONTOH PERDES KIBBLA

Bagian Kedua

Tanggung Jawab

Pasal 6

Tanggung jawab Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan:

a. mengatur, membina dan mengevaluasi penyelenggaraan

pelayanan KIBBLA;

b. menyelenggarakan pelayanan kesehatan KIBBLA yang merata

dan terjangkau oleh masyarakat;

c. meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

BAB IVPELAYANAN KESEHATAN

Bagian Pertama

Pasal 7

(1) Bayi dan balita dari keluarga miskin yang kekurangan energi

kronis berhak mendapat jaminanan pemberian makanan

tambahan melalui dana APBDES dan swadaya masyarakat.

(2) Bayi dan balita berhak mendapat pelayanan Posyandu secara

rutin: monitoring pertumbuhan, gizi, imunisasi, pencegahan

diare.

Bagian Kedua

Tenaga Persalinan

Pasal 8

Page 7: CONTOH PERDES KIBBLA

(1) Setiap pertolongan persalinan harus dilaksanakan di sarana

kesehatan dan ditangani oleh tenaga kesehatan yang

kompeten.

(2) Dalam melaksanakan pertolongan persalinan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), tenaga kesehatan dapat menjalin

kemitraan dengan dukun bayi.

Bagian Ketiga

Pembagian Tugas Bidan, Dukun Bayi, Tim Kesehatan Desa

Pasal 9

(1) Bidan mempunyai tugas:

a. melakukan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan

dan kewenangannya;

b. melakukan pemeriksaan pada kehamilan;

c. melakukan pertolongan persalinan;

d. melakukan asuhan kebidanan paska persalinan pada ibu

nifas dan bayi baru lahir; dan

e. melakukan perawatan pada bayi baru lahir.

(2) Dukun bayi mempunyai tugas:

a. memotifasi setiap ibu hamil untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan sedini mungkin pada Bidan atau

Tenaga Kesehatan;

b. memotifasi ibu hamil untuk merencanakan

persalinan bersama Bidan dan atau Tenaga Kesehatan;

c. mendampingi ibu bersalin pada saat persalinan di

Bidan dan atau Tenaga Kesehatan;

d. melakukan perawatan pada bayi lahir sesuai

standar pelayanan dan kewenangannya.

(3) Tim Kesehatan Desa mempunyai tugas:

a. melakukan pertemuan rutin dengan difasilitasi oleh Bidan;

b. memberikan masukan untuk pemantapan pelaksanaan

P4K;

Page 8: CONTOH PERDES KIBBLA

c. melakukan up-date (pemutakhiran data) bulanan KIA;

d. membahas hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan P4K

dan bagaimana mengatasinya;

e. memantau kesiapan masyarakat dalam berpartisipasi

dalam pelaksanaan P4K (komponen P4K).

BAB VMEKANISME USULAN KESEHATAN DAN SUMBER DANA

Bagian Pertama

Mekanisme Usulan Kesehatan

Pasal 10

(1) Perencanaan kesehatan dan atau KIBBLA dimulai dari tingkat

desa melalui musrenbangdes dengan melibatkan unsur

masyarakat secara partisipatif.

(2) Hasil pembahasan prioritas usulan termasuk di dalamnya

bidang kesehatan dan atau KIBBLA selanjutnya akan dibahas

pada musrenbang di tingkat kecamatan dan kabupaten.

(3) Dalam musrenbang ditingkat kecamatan Forum Masyarakat

Desa (FMD) masuk sebagai delegasi/utusan desa untuk

membawa aspirasi/usulan tentang kesehatan dan atau

KIBBLA.

(4) Utusan Forum Masyarakat Desa dalam musrenbang

kecamatan yang dimaksud pada butir 3 adalah unsur Tim

Kesehatan Desa yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan

dan membawa aspirasi usulan kesehatan dan atau KIBBLA

dalam pembahasan usulan pada musrenbang kecamatan.

Page 9: CONTOH PERDES KIBBLA

Bagian Kedua

Sumber Dana Dan Mekanisme Pengelolaan

Pasal 11

(1) Sumber dana untuk mendukung program KIBBLA diperoleh

dari APBDes, bersumber dari:

a. APBN;

b. APBD;

c. ADD;

d. Sumbangan masyarakat desa;

e. Bantuan lainnya (misalnya dari PNPM).

(2) Pengelolaan dana dilakukan oleh Tim Kesehatan Desa

melalui Bendahara Tim Kesehatan Desa.

BAB VIPELAKSANAAN PROGRAM KIBBLA

Bagian Pertama

Pemantauan Wilayah Setempat - Kesehatan Ibu Dan Anak

Pasal 12

(1) Tim Kesehatan Desa melakukan pendataan dan pemantauan

semua sasaran KIBBLA.

(2) Biaya pendataan sasaran KIBBLA akan dialokasikan dari dana

Program KIBBLA.

(3) Pemantauan kesehatan ibu dan anak dilakukan secara

menyeluruh untuk aspek pemeriksaan kehamilan (K4),

persalinan oleh tenaga kesehatan, pemeriksaan bayi baru lahir

(KN2), pelayanan nifas, dan kontrasepsi pasca persalinan.

(4) Bidan desa secara aktif menggerakkan kelompok dasa wisama

untuk menemukan kasus-kasus KIBBLA resiko tinggi.

(5) Kader posyandu bersama bidan desa secara aktif melakukan

pencatatan dan pelacakan untuk sasaran yang tidak datang

Page 10: CONTOH PERDES KIBBLA

(pelayanan 5 T = Timbang berat badan, Tekanan darah

diukur, imunisiasi TT, Tablet besi, Tinggi fundus atau usia

kehamilan) pada saat posyandu.

(6) Tim Kesehatan Desa melaporkan kasus kematian maternal ke

petugas kesehatan (kematian ibu yang melahirkan, hamil dan

nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan), perinatal

(kematian janin umur 28 minggu dan sampai dengan 7 hari

setelah bayi lahir), dan neonatal (kematian bayi berumur 8-28

hari). Tim Kesehatan Desa juga ikut membantu memberikan

informasi apabila dilakukan AMP (Audit Maternal Perinatal).

Bagian Kedua

Persiapan Biaya

Pasal 13

(1) Bagi keluarga yang sangat miskin (pra sejahtera) yang

mendapatkan Jamkesmas maka tidak dikenakan biaya untuk

pelayanan kesehatan ibu dan anak (pemeriksaan ibu hamil,

penanganan gawatdaruratan, ibu nifas, dan neonatus).

(2) Bagi masyarakat miskin yang belum terdaftar dalam

Jamkesmas dan mengalami kasus kegawatdaruratan maka

dibantu dari alokasi dana APBDES, Jamkesmasda dan

swadaya masyarakat sesuai kemampuan desa.

(3) Bagi masyarakat yang masuk kategori miskin (sejahtera 1),

terutama yang tinggal di dusun terpencil apabila mengalami

kasus kegawatdaruratan maka dibantu biaya transportasi

menuju Rumah Sakit.

(4) Penjelasan mengenai kreteria sejahtera 1 akan diatur

kemudian berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa atas

masukan dari lembaga desa dan Bidan desa.

Page 11: CONTOH PERDES KIBBLA

(5) Untuk persiapan kelahiran, setiap ibu hamil harus melakukan

tabungan ibu bersalin (Tabulin) sejak diketahui hamil sampai

melahirkan.

(6) Setiap masyarakat harus melakukan penggalangan dana

sosial ibu bersalin (dasolin) yang dikelola oleh Tim Kesehatan

Masyarakat dan digunakan untuk membantu pelayanan

masyarakat yang tidak mampu.

(7) Tata cara masyarakat yang membutuhkan Dasolin ini adalah

dengan meminta surat pengantar dari ketua RT setempat

kemudian menghubungi Tim Kesehatan Desa, selanjutnya jira

pengajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, Ketua

Tim Kesehatan Desa merekomendasikannya lepada

bendahara untuk melakukan pembayaran.

Bagian Ketiga

Persiapan Donor Darah

Pasal 14

(1) Tim Kesehatan Desa dan dibantu aparat desa melakukan

pendataan kepada masyarakat untuk menjadi calon pendonor,

guna mempersiapkan apabila terjadi kasus kegawatdaruratan

yang dialami oleh masyarakat dan membutuhkan darah.

(2) Masyarakat yang telah terdaftar sebagai calon pendonor darah

secara sukarela menandatangani surat perjanjian sebagai

calon pendonor dan siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan

untuk menyumbang darahnya.

Page 12: CONTOH PERDES KIBBLA

Bagian Keempat

Persiapan Transportasi

Pasal 15

(1) Tim Kesehatan Desa dan dibantu aparat desa melakukan

pendataan kepada masyarakat untuk menjadi sukarelawan

transportasi, guna mempersiapkan apabila terjadi kasus

kegawatdaruratan yang dialami oleh masyarakat dan

membutuhkan sarana transportasi.

(2) Masyarakat yang telah terdaftar sebagai sukarelawan

transportasi secara sukarela menandatangani surat perjanjian

sebagai sukarelawan transportasi dan siap apabila sewaktu-

waktu dibutuhkan transportasinya.

BAB VIIPENGAWASAN DAN PELAPORAN

Pasal 16

(1) Penanggungjawab pengawasan pengelolaan kegiatan dan

keuangan adalah Kepala Desa, BPD dan LPMD.

(2) Tim Kesehatan Desa wajib melaporkan pelaksanaan kegiatan

dan pengelolaan keuangan kepada Kepala Desa, BPD, LPMD

dan kepada masyarakat melalui musyawarah sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun.

(3) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan untuk KIBBLA

diatur dalam Perdes APBDes.

BAB VIII

KETENTUAN LAIN–LAIN

Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini akan diatur

lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa.

Page 13: CONTOH PERDES KIBBLA

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam

Berita Daerah Kabupaten ............(nama kabupaten/kota).

Ditetapkan di ........................

pada tanggal .........................

KEPALA DESA ................,

..........................

Page 14: CONTOH PERDES KIBBLA

Diundangkan di ....................

pada tanggal ..........................

SEKRETARIS DAERAH

NAMA TERANG

NIP. …………………

LEMBARAN DESA ......... TAHUN ........ NOMOR ................

Page 15: CONTOH PERDES KIBBLA

BERITA ACARA

RAPAT PARIPURNA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

DENGAN PEMERINTAH DESA ..................

Pada hari ini tanggal ......................., bertempat di balai desa ............, Kecamatan ............., Kabupaten ............... telah diadakan Rapat Paripurna Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Pemerintah Desa .................Rapat Paripurna tersebut dihadiri oleh : Pimpinan dan Anggota BPD serta Kepala Desa dan Perangkat Desa .............., Kecamatan ............... sebagaimana daftar hadir terlampir.

Dalam rapat Paripurna tersebut telah diperoleh kata sepakat mengenai pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta rapat dengan kesimpulan sebagai berikut:Menetapkan Peraturan Desa tentang Kesehatan Ibu Bayi baru Lahir dan Anak (KIBBLA)

Demikian Berita Acara Rapat Paripurna ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruhan akan diadakan perubahan dan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ...................

Pada Tanggal .........................

Ketua BPD ....................

...............................

Kepala Desa ………………

…………………..

Page 16: CONTOH PERDES KIBBLA

DAFTAR HADIR

RAPAT PARIPURNA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ............

KECAMATAN …………………..KABUPATEN ..............

No. Nama Jabatan dalam Kelembagaan Desa

Tanda tangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Tgl , bln dan tahun KETUA BPD .........................

.................