LAPORAN KINERJAgeotek.lipi.go.id/wp-content/uploads/2018/02/LAKIP_2015.pdf · Laporan Kinerja ......
Transcript of LAPORAN KINERJAgeotek.lipi.go.id/wp-content/uploads/2018/02/LAKIP_2015.pdf · Laporan Kinerja ......
LAPORAN KINERJAPUSAT PENELITIAN GEOTEKNOLOGI LIPITAHUN 2015
Bandung 2016
LIPI
LAPORAN KINERJA (LKj)
INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT PENELITIAN GEOTEKNOLOGI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) merupakan pelaksanaan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan AKIP dan SE Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/2004
tentang Penetapan Kinerja. Dengan demikian, LKj merupakan bagian dari
pertanggungjawaban pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Penelitian
Geoteknologi LIPI dan sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis yang
disampaikan dalam rangka memenuhi tuntutan transparansi serta akuntabilitas
publik instansi pemerintah.
Laporan Kinerja ini memuat laporan dan evaluasi hasil kegiatan yang bersumber
dari DIPA tahun anggaran 2015, baik yang kegiatan penelitian Kompetensi Inti dan
Program Unggulan LIPI Kebencanaan dan Lingkungan. Hasil evaluasi ini disusun
dengan merujuk pada kebijakan strategis nasional dalam bidang Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.
Laporan Kinerja merupakan cermin implementasi Visi dan Misi serta merupakan
uraian hasil kegiatan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. Analisis hasil kegiatan dan
evaluasi yang dilakukan terhadap capaian dalam perspektif output dan outcomes
yang direncanakan dan yang dilaksanakan mengacu pada target-target yang telah
ditetapkan dalam proposal kegiatan tahun 2015.
Laporan Kinerja (LKj) 2015 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI merupakan sarana
introspeksi. Harapan kami, di masa depan kinerja Pusat Penelitian Geoteknologi
LIPI dapat lebih ditingkatkan lagi.
Bandung, Januari 2016
Pusat Penelitian Geoteknologi
LIPI
Kepala,
Dr. Ir. Haryadi Permana
NIP. 19600921 198703 1 001
3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah merupakan bagian dari
pertanggungjawaban pelaksanaan Tugas Pokok, Fungsi dan pencapaian Misi dari
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI sebagai entitas pemerintah. Kegiatan penelitian
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI 2015 mengacu pada Rencana Implementatif
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI 2015-2019 sebagai panduan dalam
merencanakan kegiatan penelitian, perumusan dalam memecahkan persoalan atau
memberikan saran/rekomendasi kebijakan bidang ilmu kebumian yang selaras
dengan tujuan dari Visi dan Misi yang diemban Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Guna mendukung kegiatan penelitian telah dilaksanakan kegiatan administrasi
berupa Tata Kelola Pendukung Penelitian Geoteknologi, Layanan perkantoran,
pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan dan fasilitas
perkantoran serta revitalisasi gedung dan bangunan.
Penelitian Geoteknologi yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 didesain dengan
4 isu utama, yaitu:
1. Upaya Pengurangan risiko bencana geologi dan iklim yang terdiri dari 4 sub
kegiatan, yaitu: Penelitian sumber gempa bumi dan sesar aktif, Penelitian
bahaya dan risiko gerakan tanah dan amplifikasi tanah, Penelitian dinamika
interaksi geosfer dan neraca karbon, Kajian ketangguhan masyarakat dan
aparat dalam menghadapi bencana
2. Ketersediaan air baku yang terdiri dari 3 sub kegiatan, yaitu: Penelitian
ketahanan air, Pengembangan teknologi dan pemanfaatan produk nilai
tambah mineral untuk perbaikan kualitas air, Pengembangan sistim
informasi sumberdaya air
3. Optimalisasi fungsi lahan yang terdiri dari 2 sub kegiatan, yaitu
Pengembangan teknologi pemulihan degradasi lahan dan Pengembangan
sistem pendukung keputusan spasial & tata ruang.
4. Ketahanan mineral dan energi yang terdiri dari 4 sub kegiatan, yaitu:
Penelitian dan pengembangan bahan karbon dan energi untuk industri dan
masyarakat, Penelitian dan pengembangan material substitusi dan material
maju industri dan pembangunan, Penelitian mineralisasi logam dan mineral
4
lainnya dan Penelitian zona tumbukan antar lempeng dan penelitian geologi
permukaan dan geofisika
5. Penelitian Unggulan LIPI untuk Kajian Kebencanaan dan Lingkungan yang
terdiri dari 6 (enam) kegiatan dan satu kegiatan Expo LIPI yang bersumber
dari DIPA Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Capaian Kinerja organisasi secara umum telah sesuai dengan amanat yang diemban
dalam Tugas Pokok dan Fungsi serta Tujuan dan Sasaran Pusat Penelitian
Geoteknologi LIPI. Strategi dalam mencapai sasaran kinerja melalui Penguatan
Kompetensi Inti, Penajaman Sub-kegiatan Penelitian, Perluasan Jaringan dan
Kerjasama dan Penguatan Peran dan Peningkatan interaksi dengan masyarakat,
pemerintah dan kalangan industri telah berhasil dijalankan. Perlu peningkatan
strategi dalam penguatan kelembagaan dimana terjadi penurunan jumlah staf
akibat pensiun dan perlunya peningkatan pendidikan yang agar lebih optimal.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 5
BAB I - PENDAHULUAN .................................................................................................... 6
1.1. Kondisi Umum Organisasi ................................................................................. 6
1.2. Permasalahan Utama/Strategic Issue.............................................................. 8
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ........................................................ 11
2.1 Umum .................................................................................................................... 11
2.2. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 ............................................................ 11
2.3. Kebijakan ............................................................................................................. 13
2.4 Program dan Kegiatan ....................................................................................... 14
2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2015 ...................................................................... 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 2015 ...................................................................... 19
3.1 Capaian Kinerja Organisasi............................................................................... 19
3.1.1 Akuntabilitas ............................................................................................. 19
3.1.2. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2015 ....................... 42
3.1.3. Analisis Efektifitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya .......... 44
3.1.4. Evaluasi Capaian Rencana Implementatif Tahun 2015 - 2019 .... 44
3.2. Realisasi Anggaran ............................................................................................ 44
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 48
4.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 48
4.2. Saran ..................................................................................................................... 49
6
BAB I - PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum Organisasi
Pusat Penelitian Geoteknologi mengalami restruksturisasi sesuai dengan peraturan
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia No 1 tahun 2014. Di dalam Pasal 58
Peraturan Kepala LIPI tersebut telah dijabarkan bahwa tugas Pusat Penelitian
Geoteknologi adalah “melaksanakan penelitian di bidang geoteknologi”. Selanjutnya
untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Penelitian Geoteknologi
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a) penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program
b) penelitian di bidang geoteknologi
c) penelitian di bidang geoteknologi
d) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaa
e) penelitian di bidang geoteknologi; dan
f) pelaksanaan urusan tata usaha.
Didalam Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang dimaksud
dengan Pusat Penelitian Geoteknologi terdiri atas:
a) Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian; dan
b) Bagian Tata Usaha.
Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak
kekayaan intelektual dan sistem informasi serta penyiapan penyusunan rencana
strategis diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi
hasil penelitian di bidang geoteknologi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 61, Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
menyelenggarakan fungsi:
a) pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan
intelektual dan sistem informasi;
7
b) penyiapan penyusunan bahan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa,
implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian.
Guna menyelenggarakan fungsinya tersebut, Bidang Pengelolaan dan Diseminasi
Hasil Penelitian terdiri atas dua Subbidang yaitu:
a) Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian; dan
b) Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama.
Dimana jabaran tugas masing-masing subbidang adalah sebagai berikut:
a) Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan
pengelolaan dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan
intelektual dan sistem informasi penelitian di bidang geoteknologi.
b) Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama mempunyai tugas
melakukanpenyiapan bahan penyusunan rencana strategis diseminasi,
pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi dan promosi hasil penelitian di
bidang geoteknologi.
Bagian Tata Usaha menjalankan fungsi lembaga yang bersifat administratif dan
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Penelitian Geoteknologi. Dalam
menjalankan tugas dan fungsinya Bagian Tata Usaha terdiri atas tiga subbagian
yaitu:
a) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.
b) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian.
c) Subbagian Sarana dan Umum mempunyai tugas mempunyai tugas
melakukan urusan sarana dan prasarana, persuratan, kearsipan,
pengelolaan perlengkapan, inventarisasi barang milik negara, dan rumah
tangga.
Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pembinaan para pejabat fungsional peneliti
dan perekayasa dilakukan di dalam kelompok penelitian. Kelompok penelitian
8
dibentuk atas Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi berdasarkan
potensi sumberdaya manusia, kepakaran dan isu strategis yang dihadapi.
Berdasarkan SK Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI No 683/IPK.1/HK/2014
tanggal 1 Juli 2014Pada tahun 2014, telah dapat dibentuk lima kelompok penelitian
sebagai berikut:
1. Kelompok Penelitian Gempabumi dan Geodinamika
2. Kelompok Penelitian Mineral dan energi
3. Kelompok Penelitian Gerakan Tanah
4. Kelompok Penelitian Geoinformatika dan Tata Ruang
5. Kelompok Penelitian Ketahanan Air dan Lingkungan.
Apabila digambarkan dalam bentuk diagram maka susunan organisasi Pusat
Penelitian Geoteknologi dapat adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Bagan struktur organisasi Pusat Penelitian Geoteknologi* *Per bulan Oktober/November 2015 Kabid PDHP diemban oleh Dr. Anggoro Tri Mursito
1.2. Permasalahan Utama/Strategic Issue
Permasalahan Utama atau tantangan dimasa depan yang kompleks, dapat
ditimbulkan oleh karakter alam itu sendiri seperti potensi bahaya geologi yang
tidak dapat dihilangkan seperti gempa bumi, tsunami, gunung api, gerakan dan
9
amblasan tanah maupun masalah lain yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia atau
bersifat antropogenik seperti kerusakan hutan, kerusakan lahan, kerusakan
lingkungan akibat eksploitasi bahan tambang, kegiatan industri yang memicu
meningkatnya volume polutan dan jenisnya seperti polutan padat, cair dan gas,
serta meningkatnya kebutuhan sumberdaya air baku akibat kegiatan industri,
pertanian dan rumah tangga.
Kombinasi antara kejadian yang bersifat alamiah dan kegiatan manusia akibatnya
sangat dirasakan baik langsung maupun tidak. Sejak peristiwa gempa besar dan
tsunami Aceh pada 2004, maka frekuensi bencana gempa bumi meningkat tajam
dengan atau tanpa tsunami. Selain korban harta benda, juga masalah psikologis
seperti trauma dan kepanikan akibat bencana tersebut. Bencana lain adalah
gerakan atau amblasan tanah, dapat terkait akibat gempa atau ulah manusia
maupun terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Di sisi lain, kerusakan kawasan
hutan dan lingkungan terutama di sepanjang hulu dan daerah aliran sungai akibat
kegiatan manusia menyumbang sebagian besar penyebab bencana banjir dan
longsor yang menelan cukup banyak korban. Sebaliknya dari banjir, maka
fenomena kekeringan juga sekarang sering terjadi melanda berbagai kawasan di
Indonesia yang mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan air baku terutama
untuk rumah tangga. Air baku sebagai sumber daya yang sangat vital peranannya
dalam kehidupan terus mengalami tekanan akibat degradasi lahan, pengaruh iklim,
eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran akibat pembuangan limbah. Untuk itu
diperlukan suatu kemampuan untuk bisa mengatasi adanya berbagai tekanan
tersebut. Kemampuan dimaksud bisa bersifat fisik (kemampuan alami) maupun
kemampuan sistem pengelolaan sumber daya air dan pemanfaatan air
Meningkatnya kegiatan industri, pertanian, perkebunan, jasa, perdagangan regional
dan internasional berdampak pada meningkatnya kebutuhan energi secara
signifikan, baik untuk industri itu sendiri maupun transportasi sebagai
pendukungnya dibandingkan kebutuhan energi untuk rumah tangga. Akan tetapi,
ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar minyak (BBM) dan gas, sebagai
sumber utama energi, tidak diikuti oleh kemampuan dalam penyediaannya,
10
sehingga sejak 2005, Indonesia telah menjadi negara pengimpor BBM. Upaya
penganekaragaman dan kebijakan bauran energi sejak kebijakan diluncurkan pada
2006, belum dirasakan dalam implementasinya. Apabila Indonesia gagal dalam
mendorong kebijakan bauran energi, maka pada 2019 atau paling lambat 2027,
Indonesia akan menjadi negara pengimpor energi dengan kata lain Indonesia akan
kehilangan kedaulatan atas energi.
Dalam upaya memberikan pemecahan permasalahan terkait ilmu kebumian yang
kemungkinan dapat terjadi di masa depan, baik dalam bentuk konsep,
rekomendasi, perekayasaan ataupun dalam bentuk lainnya, maka Pusat Penelitian
Geoteknologi LIPI harus terlibat aktif dalam upaya mitigasi bahaya geologi, selain
dimaksudkan untuk pengurangan risiko bencana melalui penelitian, pemantauan
dan pemanfaatan teknologi, juga terlibat dalam meningkatkan kesadaran publik
baik melalui pendidikan langsung ke masyarakat dan komunitas pendidikan,
maupun melalui media cetak dan media elektronik. Dimaksud dengan bahaya
geologi antara lain adalah gempa bumi dan tsunami, gerakan tanah maupun banjir.
Selain itu, Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI akan melibatkan diri dalam upaya
meningkatkan ketahanan sumberdaya air maupun meningkatkan kapasitas
adaptasi perubahan iklim. Selain itu, tekanan jumlah penduduk akan membutuhkan
lebih banyak lahan untuk kegiatan pertanian oleh karena itu Pusat Penelitian
Geoteknologi LIPI akan terlibat dalam upaya mengembangkan konsep rehabilitasi
lahan tidak subur atau lahan bekas tambang (rakyat) sehingga dapat dimanfaatkan
kembali. Memasuki 2015, Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI juga akan mulai
melibatkan diri dalam pengembangan atau peningkatan nilai tambah mineral baik
primer maupun dari limbah tambang serta mengembangkan konsep panas bumi
skala kecil dan non konvensional.
11
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
2.1 Umum
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI sebagai entitas lembaga pemerintah mempunyai
kewajiban untuk menyusun rencana pencapaian kinerja instansi pemerintah dengan cara
mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta
berorientasi pada hasil dan mampu menjawab permasalahan dan memberikan jalan keluar
yang terkait dengan persoalan ilmu kebumian.
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI merupakan satuan kerja setingkat Eselon 2 yang berada
dalam lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, kedeputian
setingkat eselon 1. Oleh karena itu, perencanaan kinerja Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI
harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk mencapai cita-cita misi dan visi
organisasi. Selain itu, perencanaan kinerja organisasi harus selaras dengan Matrik Rencana
Tindak RPJMN 2015-2019, yang dikelompokkan kedalam Prioritas Bidang 2, yakni
Penguasaan, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Salah satu fokus dari 11 fokus yang tercantum dalam Prioritas Bidang 2 adalah Fokus ke-4
yaitu Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kebumian.
Perencanaan Kinerja atau PK yang ditetapkan merupakan suatu komitmen yang harus
diwujudkan pada akhir tahun dan dilaporkan perkembangannya setiap 3 (tiga) bulan.
Target kinerja tahunan dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti
yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
2.2. Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Mengacu kepada fase ke-3 RPJMN (2015-2019), yang bertujuan “memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan, keunggulan
12
kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta
kemampuan IPTEK”, dan mempertimbangkan Visi LIPI 2015-2019, permasalahan dan
tantangan berupa peningkatan risiko bencana geologi dan iklim serta degradasi lahan dan
air, keterbatasan energi dan bahan baku industri yang dapat memberi ancaman pada
keberhasilan pembangunan serta menyesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi organisasi,
maka visi Pusat penelitian Geoteknologi LIPI 2015-2019 dirumuskan sebagai berikut:
“Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan bidang geoteknologi
untuk meningkatkan daya saing bangsa”
Untuk mencapai cita-cita dari Visi tersebut, maka Misi Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI
dirumuskan sebagai berikut:
Menciptakan invensi ilmu pengetahuan di bidang geoteknologi yang dapat
mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi bangsa;
Mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang geoteknologi yang bermanfaat untuk
konservasi dan pemanfaatan sumber daya berkelanjutan
Meningkatkan pengakuan Internasional dalam bidang ilmu pengetahuan bidang
geoteknologi
Meningkatkan kualitas SDM melalui aktivitas Ilmiah
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mendukung pengurangan risiko terhadap
bencana geologi dan iklim.
Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mendukung pengelolaan airtanah dan
air permukaan yang lebih baik, penanggulangan limbah cair, rehabilitasi lahan dan
pengelolaan tata ruang berbasis bencana.
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mendukung ketersediaan bahan baku mineral,
energi dan sumberdaya alam yang berkelanjutan.
13
Pusat Penelitian Geoteknologi mendukung penguatan rasionalisasi ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang geoteknologi dalam persoalan nasional dan
persoalan strategis.
2.3. Kebijakan
Menuju cita-cita tahun 2019, Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI harus menjadi organisasi
yang secara aktif mampu menyediakan informasi ilmiah bidang Geoteknologi yang dapat
dipercaya sebagai bahan penyusunan dokumen ilmiah yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan permasalahan berupa ancaman bencana geologi, iklim dan lingkungan,
selain berupaya untuk menggali potensi dan pemanfaatan sumberdaya bumi dan energi
yang berkelanjutan. Hal ini telah dinyatakan dalam Visi, dan Misi Pusat Penelitian
Geoteknologi pada periode 2015-2019, dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
telah ditetapkan.
Kegiatan penelitian yang dirancang dalam Rencana Implementatif 2015-2019 bukan
hanya menghasilkan sejumlah data dan informasi ilmiah akan tetapi harus menjadi bagian
dari kekayaan ilmu pengetahuan (Science and Knowledge Center) dan juga sebagai bahan
untuk menyusun dokumen ilmiah
Proses pengelolaan dan nilai dalam suatu rantai kegiatan penelitian meliputi perencanaan,
pelaksanaan, sampai kemudian memberikan hasil atau output-outcome. Proses
perencanaan ini telah mempertimbangkan berbagai kebijakan atau rencana strategis
seperti RPJMN 2015-2019, Rencana Strategis LIPI 2015-2019, amanat Rapat Kerja
Kedeputian Bidang IPK LIPI 2013 dan amanat Rapat Kerja Pusat Penelitian Geoteknologi
LIPI 2013. Hasil penelitian diharapkan selain menimbulkan dampak (impact), juga
diharapkan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan, peningkatan pemahaman dan keahlian,
juga bagian dari kekayaan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Dengan mempertimbangkan kekuatan internal dan kebutuhan eksternal, dan modifisasi
sesuai dengan masukan-masukan dalam penyusunan rencana implementatif, maka rencana
kegiatan penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI 2015-2019 meliputi isu-isu seperti
di bawah ini.
14
1) Pengurangan risiko bencana geologi dan iklim
2) Ketersediaan air baku
3) Optimalisasi fungsi lahan dan lingkungan
4) Ketahanan mineral dan energi
Isu penelitian tersebut kemudian diselaraskan dengan sasaran strategis RPJMN 2015-2019
fase 3 yang sesuai dengan kompetensi organisasi yaitu, Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan IPTEK dan Penguatan Sistim Inovasi Nasional (SIN).
2.4 Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan pada tahun ini tercakup dalam Proram Penelitian, Penguasaan dan
Pemanfaatan IPTEK yang dijabarkan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Program Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi 2015
No. Kegiatan/Akun
1 2
079.01.06 Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan Iptek
I 3408 Penelitian Geoteknologi
A 3408.001 Pemahaman/Konsep Pengurangan Resiko Bencana Kebumian dan Perubahan Iklim
A.1 3408.001.001 Meningkatnya Pemahaman/Konsep Pengurangan Resiko Bencana Kebumian dan Perubahan Iklim
1) 3408.001.001.011 Penelitian jalur, karakteristik dan dampak sesar aktif penghasil gempabumi di daerah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian barat dan Selat Sunda
2) 3408.001.001.012 Penelitian dan kajian tektonik aktif berdasarkan metoda geologi dan geofisika daerah Jawa bagian barat, Selat Sunda dan Sumatera bagian Selatan
3) 3408.001.001.013 Penelitian Ancaman Seismik dan Gerakan Tanah di Wilayah Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Cekungan Bandung dan Selat Sunda
15
4) 3408.001.001.014
Pengelolaan SDA dan lingkungan berdasar kajian kerentanan dan daya dukung di kawasan strategis (daratan, pesisir, pulau kecil dan urban): peningkatan ketahanan, keamanan dan daya saing
5) 3408.001.001.015 Kajian Sumberdaya Air Daerah Urban Sebagai Antisipasi Pengembangan Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan
6) 3408.001.001.016 Monitoring dan Evaluasi Pengurangan Risiko Bencana Kebumian dan Perubahan Iklim
7) 3408.001.001.017 DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN PUSAT PENELITIAN GEOTEKNOLOGI LIPI
B.1 3408.002.001 Penguasaan dan Penerapan Iptek di Bidang Geoteknologi
8) 3408.002.001.011 Identifikasi Dayadukung Lingkungan untuk Pengendalian Pencemaran Air dan Degradasi Lahan di Kawasan Urban
9) 3408.002.001.012 Penataan Ruang Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda (Sumatra Bagian Selatan dan Jawa Bagian Barat)
10) 3408.002.001.013 Peningkatan nilai tambah batubara dan mineral silika serta potensi mineral alterasi hidrotermal di Kawasan Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan.
C 3408.005 Penelitian Unggulan dan Kompetitif untuk Kajian Kebencanaan dan Lingkungan
C.1 3408.005.001 Kebencanaan dan Lingkungan
11) 3408.005.001.011 Rancang Bangun Pengelolaan Sumberdaya Air Tanah Untuk Pengurangan Risiko Kekeringan Akibat Peningkatan Cuaca Ekstrim (Perubahan Iklim) Di Kabupaten Natuna
12) 3408.005.001.012 Pengembangan Dan Implementasi Sistem Pemantauan Dan Prediksi Dan Teknologi Kontrol Bahaya Gerakan Tanah Akibat Hujan Ekstrim
13) 3408.005.001.013 Pengembangan Konsep Masyarakat Tangguh Bencana Di Indonesia Untuk Mereduksi Risiko Bahaya Alam Dan Dampak Perubahan Iklim Global
16
14) 3408.005.001.014 Teknologi Mikroba Fungsional Untuk Adaptasi Dampak Perubahan Iklim
15) 3408.005.001.015 Adaptasi Dan Mitigasi Perubahan Iklim Pada Perairan Darat: Studi Kasus Ekosistem Perairan Situ Dan Danau
16) 3408.005.001.016
Evaluasi Dan Proyeksi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Resiko Banjir (Flood Risk) Dengan Presisi Tinggi Untuk Penyusunan Konsep Mitigasi Bencana Banjir Yang Berbasiskan Partisipasi Masyarakat
2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2015
Penetapan Kinerja Pusat Penelitian Geoteknologi telah dilakukan dan diresmikan dalam
Rapat Kerja Kedeputian Ilmu Pengetahunan Kebumian pada tahun 2015. Adapun secara
rinci Penetapan Kinerja Pusat Penelitian Geoteknologi dicantumkan dalam Tabel berikut.
Tabel 2.2 Penetapan Kinerja 2015 Pusat Penelitian Geoteknologi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tahunan
1 Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia yang mampu meningkatkan dayasaing.
Jumlah KTI yang terindek SCIMAGO/SCOPUS/ISI 12 artikel
Jumlah prototype 5 buah
Jumlah jenis baru 0
Jumlah publikasi yang terbit di jurnal Nasional 34 artikel
Jumlah publikasi yang terbit di jurnal internasional 5 artikel
Jumlah publikasi yang diupload 39 artikel
Jumlah HKI non KTI yang didaftarkan 2 buah
jumlah HKI non KTI yang dihasilkan 2 buah
2 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap dayasaing bangsa berbasis hasil penelitian.
Jumlah penelitian dan HKI yang dimanfaatkan 9 buah
Jumlah penelitian dan HKI yang dimanfaatkan yang berorientasi pada nilai ekonomi
4 buah
Jumlah pengguna pihak ke-3 yang secara langsung memanfaatkan hasil penelitian LIPI dan layanan untuk tujuan komersial
5 buah
Jumlah layanan bimbingan skripsi mahasiswa S1 5 orang
Jumlah layanan bimbingan skripsi mahasiswa S2 5 orang
Jumlah layanan bimbingan skripsi mahasiswa S3 2 orang
Jumlah layanan bimbingan magang 12 orang
Jumlah pengguna jasa 106 orang
3 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri.
Jumlah industri yang melaksanakan kerjasama riset 3 buah
Jumlah industri yang memanfaatkan pelayanan ilmiah 3 buah
17
4 Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Jumlah rekomendasi kebijakan yang berbasis hasil penelitian LIPI yang dihasilkan
6 buah
Jumlah rekomendasi kebijakan yang berbasis hasil penelitian LIPI yang dimanfaatkan
4
5 Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional
Jumlah penambahan spesimen bidang flora, fauna, dan mikroba
0
Jumlah sarpras penelitian yang dipakai bersama dengan mitra
2 buah
Jumlah mitra pemakai sarpras LIPI 3 mitra
6 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah SDA dan perlindungan lingkungan.
Jumlah paket teknologi/konsep/model yang dihasilkan 5 paket
Jumlah jenis produk yang bernilai tambah 4 paket
7 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Jumlah dokumen MoU yang dibuat 5 dokumen
Jumlah MoU yang masih berjalan 6 dokumen
Jumlah total kerjasama berdasarkan MoU yang telah dibuat
8 kerjasama
Jumlah peneliti yang menduduki posisi strategis dalam organisasi/pertemuan nasional/internasional
1 orang
8 Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Jumlah “updating Web" per tahun 22 kali
Jumlah publikasi ilmiah yang dapat diakses secara online (jumlah publikasi LIPI yang disitasi)
23 buah
Jumlah akses pengunjung website 19850 orang
Jumlah e-journal yang dikelola 1 buah
Jumlah kegiatan pemeran iptek yang diselenggarakan atau diikuti
3 kegiatan
Jumlah pertemuan nasional yang diadakan 2 kali
Jumlah individu yang mengikuti kegiatan seminar/pertemuan nasional
28 orang
Jumlah pertemuan internasional yang diadakan 0
Jumlah individu yang mengikuti kegiatan seminar/pertemuan internasional
10 orang
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek 1400 orang
9 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Jumlah SDM Peneliti yang mengikuti pelatihan teknis atau magang
4 orang
Jumlah SDM Peneliti yang mengikuti diklat fungsional peneliti
5 orang
Jumlah Peneliti yang tercantum dalam KTI yang terbit di jurnal ilmiah terindeks global
20 orang
18
10 Terwujudnya tata
kelola pemerintahan
yang baik.
Jumlah dokumen perencanaan yang selesai tepat waktu
(PK, Renja, RKT)
9
Jumlah dokumen penganggaran yang terselesaikan
(RKA-K/L, DIPA, POK)
9
Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu
(Laporan Tahunan, LAKIP)
6
Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) 12
Sertifikasi ISO 9001:2008 1
Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu 36
Jumlah penerimaan CPNS 12
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan, kursus/training
kedinasan, dan fungsional-fungsional lainnya
7
19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 2015
Akuntabilitas kinerja Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI 2015 menunjukkan hasil seluruh
rangkaian pelaksanaan kegiatan dalam upaya mewujudkan visi dan misi lembaga.
Disamping itu akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur untuk melihat seberapa jauh
kesesuaian antara visi dan misi yang dicanangkan dengan kebijaksanaan program dan
kegiatan yang dilaksanakan. Pencapaian kinerja tidak hanya dapat dilihat sebagai ukuran
dari tingkat keberhasilan saja, namun dapat juga dilihat dalam kerangka kesesuaian dan
capaian outputnya.
Dalam menjabarkan akuntabilitas kinerja tahun 2015 ini, analisis dan evaluasi dilakukan
dengan terlebih dahulu memaparkan capaian kinerja tahun 2015 bersama dengan analisis
dan evaluasi capaian kinerja terhadap target yang ditetapkan dalam perencanaan.
Selanjutnya dilakukan analisis efisiensi dan efektifitas penggunaan sumberdaya serta
dibandingkan dengan evaluasi dengan Rencana Implementatif 2015 – 2019. Perencanaan
dan realisasi anggaran dibahas dan dievaluasi secara lengkap guna menjadi acuan dalam
meningkatkan kinerja tahun 2016.
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Dalam sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis Organisasi seseuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja
sebagai berikut:
3.1.1 Akuntabilitas
Rencana Penetapan Kinerja (RPK) tahun Anggaran 2015 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI
telah ditetapkanpada awal tahun anggaran sebelum kegiatan berlangsung. Secara umum
dan kualitatif, sebagian besar kegiatan telah dapat dilaksanakan dan telah mendekati
capaian target yang telah ditetapkan. Dalam bagian ini, disajikan pengukuran pencapaian
kinerja pada tahun 2015 secara rinci dari 10 sasaran kegiatan sebagai turunan dari sasaran
strategis LIPI.
20
3.1.1.1 Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia yang mampu
meningkatkan daya saing.
Pada sasaran strategis pertama ini terdapat hasil yang terpenuhi sesuai dengan
target, yaitu pada jumlah KTI yang terindek SCIMAGO/SCOPUS/ISI, jumlah publikasi
yang terbit di jurnal nasional dan publikasi yang diupload. Pada jumlah KTI yang
terindek SCIMAGO/SCOPUS/ISI dari target 12 terealisasi sebanyak 13 artikel
(108,3 %). Kemudian jumlah publikasi yang terbit di jurnal nasional dari target 5
dapat direalisasikan sebanyak 8 artikel (160 %) dan publikasi yang diupload dari
target 39 terealisasi sebanyak 60 artikel (153,8 %). Realisasi ini menunjukkan
kinerja peneliti dalam menghasilkan karya tulis ilmiah dalam jurnal nasional
maupun internasional adalah sangat baik. Keberhasilan pada indikator tersebut
tidak lepas dari peran serta para peneliti dalam memasukkan data pada publikasi-
ku di intra-lipi.go.id. Pada indikator jumlah terbitan jurnal nasional dari target 34
hanya terealisasi 19 (56 %), dimana dari Puslit Geoteknologi sebanyak 17 terbitan
sedang dari UPT Liwa sebanyak 2 terbitan. Hal ini disebabkan kegiatan penelitian di
tahun 2015 ini adalah tahun pertama dan sebagian masih dalam proses review pada
editor. Sementara dari jumlah HKI non KTI tidak tercapai dari kegiatan unggulan
LIPI karena masih dalam tahun pertama, sehingga masih dalam proses.
Di antara beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti Puslit
Geoteknologi berikut ini yang termasuk dalam penelitian yang diunggulkan yaitu:
1. Penelitian Sesar Aktif Cimandiri-Lembang, Jawa Barat
Penelitian ini telah berhasil memetakan secara rinci salah satu sesar aktif di
Indonesia dan diharapkan akan menjadi standar penelitian jalur sesar aktif di
Indonesia.
Sesar Cimandiri adalah sesar naik yang terhubung dengan Sesar Aktif Lembang
(panjang 29 Km). Gempabumi terakhir pada Sesar Aktif Lembang pada abad ke-15
(antara tahun 1450-1460) dengan kekuatan antara 6.5 – 7 magnitudo gempabumi
dengan kecepatan pergeseran Sesar Aktif Lembang adalah 3 – 5.5 mm/th.
21
Hasil penelitian ini sangat penting untuk menunjang mitigasi wilayah Kodya
Bandung, Kab Bandung Barat, Kab Bandung dan dan Pemerintah Cianjur serta
Sukabumi dan secara umum pemerintah propinsi Jawa Barat.
Gambar 3.1 Hasil Penelitian sesar aktif Cimandiri
2. Menyulap Air Gambut menjadi Air Bersih
Penelitian ini merupakan penelitian yang berisi: panduan praktis mengolah air
gambut menjadi air bersih dan berbasis rumah tangga. Tujuan: membantu
masyarakat di permukiman kawasan lahan gambut untuk memanfaatkan air
gambut menjadi air bersih dengan cara murah dan sederhana.
Gambar 3.2 Penelitian mengenai pengolahan air gambut menjadi air layak minum.
22
3. Prototipe Sistem Drainase Siphon (The Greatest) Ver.2 (Double Chamber)
Merupakan perbaikan dari desain yang sebelumnya dimana dapat lebih optimal
dalam mengekstraksi air di bawah kondisi selang terisi sebagian dengan udara.
Gambar 3.3 Skema outlet siphon versi 2.
4. Prototipe Sistem Pemantauan Gerakan Tanah Berbasis Jejaring Sensor
Nirkabel (WISE-LAND)
Prototipe ini berfungsi untuk memberikan early warning kepada masyarakat yang
berada pada kawasan rentan bahya longsor dengan menggunakan teknologi
wireless yang dapat diakses memakai PC maupun ponsel.
23
Gambar 3.4 Skema WISELAND
5. Rancang bangun indirect heating rotary kiln (bench scale) & prototipe
carbon raiser & reduktor
Penelitian ini bermanfaat untuk reduksi dan peleburan bijih mineral laterite
menjadi produk NPI (nickel pig iron).
Gambar 3.5 Rancang bangun indirect heating rotary kiln
24
Tambahan dari UPT Liwa berupa prototype beton yang akan digunakan untuk
meningkatkan kekuatan material penyusun lereng yang merupakan campuran dari
material tanah asli lereng, semen, abu sekam padi dan abu terbang (Gambar 3.6)
Gambar 3.6 Prototipe beton stabilitas lereng
Publikasi yang terbit pada tahun 2015 dari UPT Liwa diantaranya:
1. 1 (satu) publikasi ilmiah di Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, Badan Geologi
Vol.6 No.1 April 2015:9-18 dengan judul: “Karakteristik Fisik Tanah Longsoran Di
Jalur Transek Liwa-Bukit Kemuning, Lampung Barat” oleh Asep Mulyono dan
Prahara Iqbal.
2. 1 (satu) publikasi ilmiah di Majalah Pusdiklat Geologi dengan judul: “Aspek-Aspek
Mitigasi Bencana Kebumian” oleh Prahara Iqbal. (catatan: masih dalam pencetakan).
Dari UPT Jampangkulon
Tabel 3.1 Sasaran Strategis 1. Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia
yang mampu meningkatkan daya saing.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Tahunan
Realisasi Persentase (%)
1 Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia yang mampu meningkatkan dayasaing.
Jumlah KTI yang terindek SCIMAGO/SCOPUS/ISI
12 artikel 13 108,33
Jumlah prototype 5 buah 7 140
Jumlah jenis baru 0 0 0
Jumlah publikasi yang terbit di jurnal Nasional
34 artikel 25 73,53
25
Jumlah publikasi yang terbit di jurnal internasional
5 artikel 8 160
Jumlah publikasi yang diupload 39 artikel 60 153,85
Jumlah HKI non KTI yang didaftarkan 2 buah 1 50
jumlah HKI non KTI yang dihasilkan 2 buah 0 0
3.1.1.2 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil
penelitian.
Pada sasaran strategis kedua, Pusat Penelitian Geoteknologi telah mampu
memenuhi target pada indikator jumlah sitasi atas publikasi LIPI, jumlah penelitian
dan HKI yang dimanfaatkan yang berorientasi pada nilai ekonomi, jumlah pengguna
pihak ke-3 yang secara langsung memanfatkan hasil penelitian LIPI dan layanan
untuk tujuan komersial, jumlah layanan bimbingan S-1 dan bimbingan magang. Hal
ini terkait dengan banyaknya peneliti yang mempunyai KTI internasional dan
nasional yang berkualitas baik sehingga disitasi oleh akademisi lainnya. Adapun
jumlah penelitian dan HKI yang dimanfaatkan yang berorientasi pada nilai
ekonomimencapai 6 buah dari target 4 buah (150 %). Selanjutnya jumlah pengguna
pihak ke-3 yang secara langsung memanfatkan hasil penelitian LIPI (100 %), jumlah
layanan bimbingan S-1, S2 dan S3 serta bimbingan magang. Pada layanan
pembimbingan S1 melebihi target hingga 1160 %, sedang bimbingan S2 dan S3
tidak tercapai targetnya , karena mahasiswa bimbingan tersebut sebagian masih
dalam proses menuju kelulusan. Sementara untuk penelitian dan HKI yang
dimanfaatkan karena dalam penelitian tersebut direncanakan sedemikian rupa yang
berbasis pada permasalahan yang ada di tengah masyarakat, antara lain:
1. Sistem Basis Data Dan Informasi Kebumian Untuk Kawasan Lampung Dan
Sekitarnya (DR. Yuliana Susilowati, Ir. Saiman, Sukristiyanti)
2. Survei awal EWS dengan BPPT di Jawa Barat (Arifan Jaya Syahbana, Adrin
Tohari, Eko Soebowo dan Khori Sugianti)
3. 20-24 Agustus FGD dan Pengukuran Geolistrik Potensi SD Air Laboratorium
Sosial LIPI (Rachmat Fajar Lubis, Rizka Maria, Ananta Purwoatminta, Dady
Sukmayadi, Zaenal Abidin, Suyatno, Nyanjang, Dede Rusmana)
26
4. Pembuatan slow release fertilizer berpenyangga silika non-kristalin Dieng
(Solihin, Bagus Dinda Erlangga, Atet Saipulloh, Nita Yusianita, Eki Nadania Dida)
5. Pembuatan prototip produk paving block berbahan baku limbah silika lapangan
panasbumi Unit Dieng, Provinsi Jawa tengah (Eko Tri Sumarnadi Agustinus,
Happy Sembiring, Bagus Dinda Erlangga, Atet Saepuloh, Endra bhakti dan Fuad
Saebani)
6. Peningkatan Nilai Batubara Berkualitas Rendah (Harijanto Soetjijo; Dewi
Fatimah; Lenny M Estiaty; Daman Suyadi)
Untuk jumlah pengguna hasil penelitian guna tujuan komersial adalah tercapai
dengan peran serta dari tiap peneliti dan Subbidang Diseminasi dan Kerjasama
dalam menjalin network dengan para stakeholder. Tercapainya jumlah layanan
bimbingan mahasiswa S1 karena banyaknya peneliti yang mempunyai hubungan
baik dengan universitas seperti di UNPAD, ITB, UGM dan UNSOED. Di sisi lain,
tercapainya layanan bimbingan magang tingkat SMK karena telah terbentuk kerja
sama satker dengan beberapa SMK seperti SMK Taman Karya Madya Pertambangan
Kebumen, SMK Negeri 1 Mandau, SMK Bina Insan Mulia dan SMK Negeri 2 Depok.
Untuk yang tidak tercapai adalah pada indicator kinerja jumlah layanan bimbingan
skripsi mahasiswa S2 dan S3 serta pengguna jasa karena tidak adanya yang
menginput dari pelaku langsung.
Untuk UPT BIKK Karangsambung – LIPI sesuai dengan tusinya memberikan
pelayanan jasa informasi ilmiah kebumian, berupaya untuk selalu meningkatkan
jumlah penerima jasa informasi kebumian tersebut. Peningkatan jumlah penerima
jasa informasi ilmiah kebumian dapat diukur dengan jumlah pengunjung ke UPT
BIKK Karangsambung – LIPI setiap tahunnya. Tahun 2015 ini hanya ditargetkan
4.000 orang pengunjung, tetapi realisasinya hampir 4 kali lipat yaitu 16.417 orang
pengunjung yang terdiri dari pelajar, mahasiwa, institusi swasta/pemerintah, dan
masyarakat umum.
27
Gambar 3.7 Kegiatan pengunjung di Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung yang sedang mengamati singkapan batuan. Selain itu ada juga kegiatan kunjungan di UPT BIKK Karangsambung – LIPI yang bertujuan utnuk pengenalan peralatan lapangan (kompas geologi, peta) sebagai dasar dalam pemetaan geologi.
Tabel 3.2 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil
penelitian.
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tahunan
Realisasi Persentase (%)
2 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap dayasaing bangsa berbasis hasil penelitian.
Jumlah penelitian dan HKI yang dimanfaatkan 9 buah 11 122,22
Jumlah penelitian dan HKI yang dimanfaatkan yang berorientasi pada nilai ekonomi
4 buah 6 150
Jumlah pengguna pihak ke-3 yang secara langsung memanfaatkan hasil penelitian LIPI dan layanan untuk tujuan komersial
5 buah 5 100
Jumlah layanan bimbingan skripsi mahasiswa S1
5 orang 58 1.160
Jumlah layanan bimbingan skripsi mahasiswa S2
5 orang 4 80
Jumlah layanan bimbingan skripsi mahasiswa S3
2 orang 1 50
Jumlah layanan bimbingan magang 12 orang 31 258,33
Jumlah pengguna jasa 106 orang 16417 15.487
28
3.1.1.3 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri.
Pada sasaran strategis di sini tidak ada indicator kinerja yang tercapai secara penuh.
Dari jumlah industri yang melaksanakan kerjasama riset hanya sebanyak 2 buah
dari target 3 buah , yaitu BPPT Enjiniring dan PTPN VIII .Kerjasama riset ini
memiliki ruang lingkup untuk mengetahui kondisi atau sifat fisik bawah
permukaan.Hasil kerjasama riset ini memberikan manfaat bagi masing-masing
pihak. Sedangkan jumlah industri yang memanfaatkan pelayanan ilmiah tidak
tercapai, disebabkan kurangnya penjajagan/sosialisasi layanan ilmiah kepada pihak
industri.
Hasil dari capaian sasaran strategis 3 secara lengkap diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3.3. Sasaran Strategis 3: Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Tahunan
Realisasi
Persentase (%)
3 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri.
Jumlah industri yang melaksanakan kerjasama riset
3 buah 2 66,66
Jumlah industri yang memanfaatkan pelayanan ilmiah
3 buah 0 0
3.1.1.4 Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Untuk sasaran strategis keempat, juga tidak ada capaian yang memenuhi target.
Pada sektor ini hanya tercapai pada kegiatan Timbangan ilmiah kepada PDAM
tentang hidrogeologi daerah gedebage oleh Rachmat Fajar Lubis, Rizka Maria,
Ananta P. Arminta.
Berdasarkan hasil kajian awal, kondisi hidrogeologi wilayah Gedebage kota
Bandung, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kawasan Gedebage secara geologi merupakan hasil endapan danau purba
Bandung yang termasuk Formasi Kosambi dengan jenis batuan yang terdiri
atas batulempung, batulanau dan batupasir. Ketebalan formasi ini berkisar
29
antara 0 – 125 m dengan nilai permeabilitas rendah hingga sedang dan air
tanah terdapat pada ruangan antar butir.
Kualitas airtanah bebas pada kawasan Gedebage hingga kedalaman 40 m
dari permukaan tanah umumnya mengandung kadar besi (Fe) dan Mangan
(Mn) tinggi, dengan tipe air tanah berdasarkan analisis ion-ion utama adalah
sebagai berikut:
a) Tipe airtanah bebasnya merupakan fasies airtanah Ca(HCO3)2.
b) Berdasarkan kandungan kloridanya termasuk air tawar.
c) Dari nilai kesadahan, merupakan air sadah (>46 %) dengan jenis sadah
sementara.
Gambar 3.8 Stif diagram sampel air tanah bebas Gedebage
Dari UPT Liwa terdapat satu kebijakan, yaitu:
Rekomendasi kebijakan yang berbasis penelitian yang dihasilkan adalah berupa
dokumen rekomendasi akademik bidang pendidikan ilmu pengetahuan kebumian
untuk SMPN Sekuting Terpadu. Dokumen tersebut berisikan pengetahuan dalam
30
penanggulan bencana sekolah yang didalamnya terdapat peta zona evakuasi
bencana sekolah.
Gambar 3.9 Dokumen akademik pendidikan ilmu pengetahuan kebumian
Pelaksanaan iptekda didasarkan dari kegiatan penelitian yang dilakukan di UPT
LUTP Jampang Kulon-LIPI yaitu penggunaan pupuk organik pada lahan kritis.
Hasil dari capaian sasaran strategis 4, secara lengkap diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.
31
Tabel 3.4. Sasaran Strategis 4: Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil
penelitian
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Tahunan
Realisasi Persentase (%)
4 Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Jumlah rekomendasi kebijakan yang berbasis hasil penelitian LIPI yang dihasilkan
6 buah 3 50
Jumlah rekomendasi kebijakan yang berbasis hasil penelitian LIPI yang dimanfaatkan
4 buah 1 25
3.1.1.5 Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional
Sasaran strategis kelima dapat dicapai oleh Pusat Penelitian Geoteknologi dengan
hasil yang baik. Sarpras yang dipakai pada tahun 2015 oleh mitra adalah:
Magnetotelurik, Supersting, Radon, XRD, GCMS, Gayaberat, Sondir mekanik, CPTu,
Mobil 4x4, Software Gerakan Tanah, Software Gaya berat, GMSYS, Software
Magentotelurik, GIS. Sementara itu jumlah mitra pengguna sarpras antara lain: ITB,
UPI, UI, UGM, PT. NewQuest, PT. MAKARAMAS, PT. LAPI. Banyaknya pengguna
sarpras mengindikasikan bahwa alat yang telah dimiliki satker memang alat yang
tepat, maju dan sering dimanfaatkan oleh mitra.
Sementara itu dari UPT BIKK Karangsambung, peningkatan sarana dan prasarana
dalam area kampus memberikan dampak positif dengan adanya peningkatan
pengguna / stake holder yang menggunakan kampus UPT BIKK Karangsambung –
LIPI sebagi tempat kuliah lapangan. Dari target 25 mitra terutama perguruan tinggi
seluruh Indonesia pada tahun 2015, ternyata sampai akhir triwulan 4 telah ada
peningkatan menjadi 30 mitra pengguna sarana dan prasarana kampus UPT BIKK
Karangsambung – LIPI.
Hasil dari capaian sasaran strategis 5, secara lengkap diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.
32
Tabel 3.5. Sasaran strategis 5: Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia
infrastruktur riset nasional
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Tahunan
Realisasi Persentase (%)
5 Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional
Jumlah penambahan spesimen bidang flora, fauna, dan mikroba
0 0 0
Jumlah sarpras penelitian yang dipakai bersama dengan mitra
2 buah 13 650
Jumlah mitra pemakai sarpras LIPI 3 mitra 37 1.233
3.1.1.6 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah SDA dan
perlindungan lingkungan.
Puslit Geoteknologi telah memenuhi target pada sasaran strategis keenam, yaitu
dengan dihasilkannya:
1. Sistem Basis Data Dan Informasi Kebumian Untuk Kawasan Lampung Dan
Sekitarnya oleh DR. Yuliana Susilowati, Ir. Saiman, Sukristiyanti
2. The Greatest oleh Adrin Tohari, Arifan JS, Iyuk Rukmana
3. Prototipe Wise-Land oleh Adrin Tohari, Arifan Jaya Syahbana dan berkolaborasi
dengan Puslit Fisika
4. Pembuatan slow release fertilizer berpenyangga silika non-kristalin Dieng oleh
Solihin, Bagus Dinda Erlangga, Atet Saipulloh, Nita Yusianita, Eki Nadania Dida
Gambar 3.10 Distribusi unsur dalam pupuk slow release
33
5. Pembuatan prototip produk paving block berbahan baku limbah silika lapangan
panasbumi Unit Dieng, Provinsi Jawa tengah oleh Eko Tri Sumarnadi Agustinus,
Happy Sembiring, Bagus Dinda Erlangga, Atet Saepuloh, Endra Bhakti dan Fuad
Saebani
Gambar 3.11 Geopolimer untuk produk paving block
Sementara itu pada jumlah teknologi yang bernilai tambah adalah:
1. Sistem Basis Data Dan Informasi Kebumian Untuk Kawasan Lampung Dan
Sekitarnya oleh DR. Yuliana Susilowati, Ir. Saiman, Sukristiyanti
2. Prototipe Wise-Land oleh Adrin Tohari, Arifan Jaya Syahbana dan berkolaborasi
dengan Puslit Fisika
3. Pembuatan slow release fertilizer berpenyangga silika non-kristalin Dieng oleh
Solihin, Bagus Dinda Erlangga, Atet Saipulloh, Nita Yusianita, Eki Nadania Dida
4. Peningkatan Nilai Batubara Berkualitas Rendah oleh Harijanto Soetjijo; Dewi
Fatimah; Lenny M Estiaty; Daman Suyadi
Untuk UPT Jampangkulon, pada tahun 2015 telah didapatkan teknologi proses pembuatan
material ringan berpori.
34
Gambar 3.12 Proses pencetakan material ringan berpori
Hasil dari capaian sasaran strategis 6, secara lengkap diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3.6. Sasaran Strategis 6: Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah SDA dan perlindungan lingkungan.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Tahunan
Realisasi Persentase (%)
6 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah SDA dan perlindungan lingkungan.
Jumlah paket teknologi/konsep/model yang dihasilkan
5 paket 5 100
Jumlah jenis produk yang bernilai tambah 4 paket 5 120
3.1.1.7 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang
berkualitas dan saling menguntungkan.
Keterkaitan dengan rujukan ilmiah yang dihasilkan dan kerja sama terangkum
dalam sasaran strategis ketujuh. Pusat Penelitian Geoteknologi mampu memenuhi
target yang dicanangkan pada tahun 2015. Indikator kinerja yang dapat diamati
pada jumlah MoU yang dibuat adalah sebagai berikut:
1. MoU Puslit Geoteknologi - Pusdiklat Geologi ESDM (Haryadi Permana, Anggoro
Tri Mursito, Yugo Kumoro, Nugroho D. Hananto)
35
2. MoU antara Pusat Penelitian Geoteknologi - LIPI dengan BAPPEDA PROV. KEP.
RIAU (Haryadi Permana, Edi P. Utomo)
3. MoU antara LIPI dengan Japan Radio Co. Ltd (Haryadi Permana, Adrin Tohari,
Nugroho Hananto)
4. MoU The Regent of the University of California San Diego on behalf of Scripp\'s
Institution of Oceanography (Haryadi Permana, Nugroho D. Hananto)
5. MoU Research School of Earth Sciences, ANU (Haryadi Permana, Danny H.
Natawidjaja)
6. MoU Department of Civil Engineering, Gradute School of Engineering, Osaka
University (Haryadi Permana, Adrin Tohari)
7. MoU The National Institute for Humatinies (NIHU) Japan (Haryadi Permana,
Robert Delinom)
8. Memorandum of Understanding LIPI - Schmidt Ocean Institute di bidang Marine
Geology and Geophysics of Indonesia (Nugroho D. Hananto, Haryadi Permana)
9. Memorandum of Understanding LIPI - IPG Paris di bidang Marine Geology and
Geophysics of Indonesia (Nugroho D. Hananto, Haryadi Permana)
10. Memorandum of Understanding LIPI - Earth Observatory of Singapore di bidang
Earth Sciences (Haryadi Permana, Nugroho D. Hananto, Danny H. Natawidjaja,
Bambang W. Suwargadi)
Sementara yang berjalan adalah dari poin kedua sampai dengan poin sepuluh.
Kerjasama yang terbentuk dari MoU tersebut adalah:
1. 25 Oktober - 2 November International Meeting on RIHN Project \""Human-
Environmental Security in Asia Pasific Ring of Fire: Water-energy-Food Nexus\"
(Prof.Dr. Robert Delinom dan Rachmat Fajar Lubis)
2. Workshop Sistem Peringatan Dini Untuk Mengurangi Risiko Bencana Gerakan
Tanah (Adrin Tohari, Arifan JS, Nugroho DH, Haryoto. R, Dikdik PW, Yugo
Kumoro, Alfi Ramdani, Andrie Fauzi, Dwi Amanda Utami)
3. Kegiatan PNBP Bogor Cikasungka PTPN 8 (Arifan Jaya Syahbana, Adrin Tohari,
Eko Soebowo, Sunarya Wibawa, Iyuk R)
36
4. WORKSHOP SISTEM PERINGATAN DINI UNTUK MENGURANGI RISIKO
BENCANA GERAKAN TANAH KERJASAMA LIPI – JRC (Haryadi Permana, Adrin
Tohari, Nugroho Hananto)
5. Survei awal EWS dengan BPPT di Jawa Barat (Arifan Jaya Syahbana, Adrin
Tohari, Eko Soebowo dan Khori Sugianti)
6. Menghadiri presentasi : Mega -Tera Expedition (Yugo Kumoro, Heru Santoso,
Torus Parundian, Haryoto Ranuprawiro)
7. Kerjasama Penelitian P3SDLP-KKP, P3GL-KESDM, P2 Geoteknologi-LIPI, dan
FIO-SOA China: Analisis Laboratorium di FIO-SOA , Qingdao (Marfasran
Hendrizan, MT, Dr. Rina Zuraida, Eko Triarso, MT, dan Rainer Troa, MT)
8. Openship Mega –Tera Expedition (Haryoto Ranuprawiro, S.Sos, Yugo Kumoro,
Torus Parundian H)
Pada tahun 2015, posisi strategis yang diduduki adalah Direktur APCE oleh Prof.
Dr. Ir. Hery Harjono.
Pada tahun 2015 terdapat 2 MoU yang dibuat dan telah dilaksanakan oleh UPT
Liwa, yaitu dengan pihak:
1. SMPN Sekuting Terpadu, Liwa Kabupaten Lampung Barat dalam bidang ilmu
pengetahuan kebumian.
2. Cita Rasa Kebaikan Pelajar (CAKEP) Lampung Barat dalam bidang gerakan
penyadaran moral, sosial dan peningkatan prestasi pelajar se Lampung Barat.
37
Gambar 3.13 Dokumen MoU oleh UPT Liwa tahun 2015
Kehadiran UPT LUTP Jampang Kulon ditengah masyarakat dirasakan baik, hal ini
dibuktikan dengan beberapa kerjasama yang dilakukan dan dituangkan dalam nota
kesepahaman. SMK Bina Anak Bangsa dan Ponpes Darussalam pada tahun ini
melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan. Uji kompetensi sekolah dibimbing
dan dibina oleh pegawai UPT secara berkala.
Dalam sasaran strategis memperkuat jaringan antara LIPI dengan pihak terkait
hingga triwulan IV tahun 2015 telah teralisir 2 (dua) penandatanganan MoU atau
nota kepahaman dengan pihak terkait yang dilaksanakan oleh UPT Karangsambung.
Penandatangan MoU pertama adalah antara UPT BIKK Karangsambung - LIPI
dengan; 1) SMK Pertambangan Kebumen dalam penggunaan sarpras dan tenaga
peneliti UPT BIKK Karangsambung - LIPI dalam kegiatan praktek pemetaan geologi.
2) PT. Petra Penida Energi Indonesia, rencana pengembangan pendidikan dan
pelatihan kebumian (penggunaan sarpras dan tenaga peneliti)
38
Hasil dari capaian sasaran strategis 7, secara lengkap diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3. 7. Sasaran Strategis 7: Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan
internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Tahunan
Realisasi Persentase (%)
7 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Jumlah dokumen MoU yang dibuat 5 dokumen 15 300
Jumlah MoU yang masih berjalan 6 dokumen 14 233,33
Jumlah total kerjasama berdasarkan MoU yang telah dibuat
8 kerjasama 13 162,5
Jumlah peneliti yang menduduki posisi strategis dalam organisasi/pertemuan nasional/internasional
1 orang 1 100
3.1.1.8 Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses
masyarakat.
Sasaran strategis kedelapan berisi mengenai pengembangan kompetensi yang berisi
indicator kinerja kemudahan akses informasi baik dari sisi publikasi, informasi dan
adanya pertemuan nasional dan atau internasional. Kepengurusan updating web
berjalan dengan baik, ditambah lagi dengan telah diurusnya ISSN untuk web official
sehingga dapat memberikan angka kredit bagi fungsional humas. Jumlah
pengunjung website kurang dari target dikarenakan kemungkinan kurangnya
sosialisasi untuk internal maupun eksternal. Di lain sisi pameran iptek yang
diselenggarakan hanya ada 2 yaitu Geotechnology Science Week yang
diselenggarakan pada bulan Desember 2015 yang di dalamnya juga ada pameran
laboratorium. Keikutsertaan individu pada even-even nasional maupun
internasional semuanya sesuai target. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran para
peneliti untuk membuka wawasan dan membuka jejaring dengan dunia luar. Pada
indikator kinerja terakhir jumlah pemasyarakatan iptek didominasi oleh adanya
kegiatan pemasyarakatan kebencanaan, akan tetapi karena adanya pemotongan
anggaran maka kegiatan diseminasi dan FGD banyak yang terpotong sehingga target
tidak tercapai.
39
Dari UPT Liwa terdapat tambahan 332 dari kegiatan sosialisasi kebencanaan.
Gambar 3.14 Kegiatan sosialisasi kebumian dan kebencanaan di UPT Liwa
Berkaitan dengan meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari
frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktifitas ilmiah nasional, maka
para peneliti pada UPT BIKK Karangsambung - LIPI telah mengikuti pertemuan
kegiatan ilmiah dengan target 4 orang peneliti. Realisasinya sampai triwulan ke-4
adalah sebanyak 8 (delapan) orang peneliti dan 3 (tiga) orang kandidat peneliti
telah mengikuti pertemuan ilmiah. Pertemuan ilmiah yang diikuti adalah
Pemaparan Hasil Penelitian Geoteknologi di Bandung pada tanggal 23 – 24
November 2015. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh Pusat Penelitian Geoteknologi
LIPI salah satu tujuannya adalah untuk mendesimenasikan hasil penelitiannya.
Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang curah pikir para peneliti dari puslit
Geoteknologi dengan UPT-UPT dibawahnya, perguruan tinggi, instansi pemerintah,
swasta dan industri.
UPT BIKK Karangsambung – LIPI dalam tahun 2015 pun mengikuti kegiatan
pameran di LIPI Jakarta yang bertajuk “Indonesian Science Expo”. Peserta pameran
terdiri dari satker-satker di LIPI, kemenristek dikti dan pendidikan dasar, dan
beberapa universitas. Dalam kegiatan tersebut UPT BIKK Karangsambung – LIPI
menampilkan keanekaragaman jenis batuan dan informasi kebumian secara umum.
40
Sementara itu dari Pusat Penelitian Geoteknologi menampilkan beberapa hasil
penelitian dari kegiatan unggulan LIPI seperti WISE-Land dan Greatest.
Gambar 3.15 Pengunjung di stand pameran Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim serta UPT BIKK Karangsambung – LIPI dalam acara “Indonesian Science Expo”,
Bulan Oktober 2015
Di awal tahun UPT BIKK Karangsambung – LIPI telah melakukan kegiatan sosialisasi
artefak kebumian kepada masayarakat umum dan pengrajin batuan. Selain itu,
diakhir tahun 2015 UPT BIKK Karangsambung – LIPI ikut serta dalam kegiatan
Geotechnology science expo di Puslit Geoteknologi Bandung. Tema yang
disampaikan pada pameran tersebut masih sekitar pengenalan bumi dan
keanekaragaman batuan serta geologi Karangsambung.
Hasil dari capaian sasaran strategis 8, secara lengkap diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.
41
Tabel 3.8. Sasaran Strategis 8: Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek
yang diakses masyarakat.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Tahunan Realisasi Persentase (%)
8 Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Jumlah “updating Web" per tahun 22 kali 82 372,72
Jumlah publikasi ilmiah yang dapat diakses secara online (jumlah publikasi LIPI yang disitasi)
23 buah 23 100
Jumlah akses pengunjung website 19850 orang 6215 31,31
Jumlah e-journal yang dikelola 1 buah 1 100
Jumlah kegiatan pemeran iptek yang diselenggarakan atau diikuti
3 kegiatan 7 233,33
Jumlah pertemuan nasional yang diadakan 2 kali 2 100
Jumlah individu yang mengikuti kegiatan seminar/pertemuan nasional
28 orang 108 385,71
Jumlah pertemuan internasional yang diadakan
0 1 NA
Jumlah individu yang mengikuti kegiatan seminar/pertemuan internasional
10 orang 45 450
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek 1400 orang 732 52,29
3.1.1.9 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Sasaran strategis kesembilan menyangkut terwujudnya tata kelola yang baik
termasuk di dalamnya pelatihan teknis bagi SDM yang berada pada satuan kerja
Pusat Penelitian Geoteknologi. Jumlah SDM peneliti yang mengikuti pelatihan teknis
cukup banyak yaitu 36 orang dari target 4 orang, termasuk di dalamnya dari UPT
LUTP Liwa dan jampang Kulon. Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kompetensi peneliti baik untuk pengoperasian peralatan,
peningkatan pengetahuan ilmu kebumian dan proses analisis di Laboratorium.
Untuk diklat fungsional peneliti tidak tercapai dari yang ditargetkan, karena
keterbatasan kuota pelaksanaan diklat tersebut yang dilaksanakan oleh
Pusbindiklat LIPI Sementara itu mengenai jumlah peneliti yang terindeks global
hanya tercatat 13, hal ini disebabkan ketidaktertiban dalam pengisian publikasi-ku
oleh beberapa peneliti.
Hasil dari capaian sasaran strategis 9, secara lengkap diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.
42
Tabel 3.9. Sasaran Strategis 9: Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM
penelitian Indonesia
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Tahunan
Realisasi
Persentase (%)
9 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Jumlah SDM Peneliti yang mengikuti pelatihan teknis atau magang
4 orang 36 900
Jumlah SDM Peneliti yang mengikuti diklat fungsional peneliti
5 orang 4 80
Jumlah Peneliti yang tercantum dalam KTI yang terbit di jurnal ilmiah terindeks global
20 orang 13 65
3.1.1.10 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.
Tabel 3.10. Sasaran Strategis 10: Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
baik.
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tahunan Realisasi Persentase
(%)
10 Terwujudnya tata
kelola
pemerintahan
yang baik.
Jumlah dokumen perencanaan yang selesai
tepat waktu (PK, Renja, RKT)
9 7
Jumlah dokumen penganggaran yang terselesaikan
(RKA-K/L, DIPA, POK)
9 8
Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu
(Laporan Tahunan, LAKIP)
6 6
Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) 12 48
Sertifikasi ISO 9001:2008 1 1
Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai
tepat waktu
36 26
Jumlah penerimaan CPNS 12 2
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan,
kursus/training kedinasan, dan fungsional-
fungsional lainnya
7 22
3.1.2. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2015
Pada Sasaran Strategis Pertama capaian yang diperoleh Pusat Penelitian Geoteknologi
memuaskan, dalam arti terpenuhi target tahunannya kecuali pada jumlah publikasi yang
terbit di jurnal nasional. Hal ini dimungkinkan para peneliti yang belum memasukkan
publikasi ke data base publikasi-ku sehingga membuat jumlah yang terpenuhi sedikit.
43
Untuk HKI yang tidak tercapai disebabkan rencana pemenuhan indikator tersebut pada
kegiatan unggulan LIPI yang terkendala masih pada tahun pertama sehingga belum dirasa
cukup untuk didaftarkan atau diklaim berhasil dicapai. Sasaran Strategis Kedua
terindikasi mampu memenuhi target pada semua indikator kinerja terkecuali pada jumlah
layanan bimbingan S2 dan S3. Selanjutnya pada Sasaran Strategis Ketiga, Pusat Penelitian
Geoteknologi kurang mampu memenuhi target terutama pada jumlag industri yang
memanfaatkan pelayanan ilmiah. Sementara pada industry yang melaksanakan kerjasama
riset terpenuhi sebesar 67%. Sasaran Strategis Keempat juga belum mampu memenuhi
target yang dicanangkan, untuk itu perlu diperdalam lagi desain penelitian yang akan
berlangsung dalam RPJMN ketiga ini sehingga penelitian benar-benar mampu
menyelesaikan permasalahan yang ada dan untuk penelitian yang masih berjalan perlu di
monitoring serta evaluasi agar lebih mengena ke stakeholder. Sasaran Strategis Kelima
menunjukkan hasil yang baik, karena alat/sarpras yang ada ternyata dapat berguna selain
untuk penelitian, juga untuk para mitra dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Selanjutnya pada Sasaran Strategis Keenam, hasil yang didapatkan juga memuaskan,
yaitu dengan tercipatanya paket teknologi serta jenis produk yang bernilai tambah.
Sasaran Strategis Ketujuh tercapai dengan adanya beberapa MoU, perjanjian kerja sama
serta sejumlah peneliti yang menduduki posisi penting. Pada sisi lain, Sasaran Strategi
Kedelapan terlihat sebagian besar indikator kinerja telah terpenuhi kecuali pada jumlah
pengunjung website dan jumlah peserta pemasyarakatan iptek. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya sosialisasi terutama pada sivitas Pusat Penelitian Geoteknologi maupun UPT
serta tidak terdokumentasikannya jumlah peserta pada data base intra berupa jumlah
peserta. Sasaran Strategis Kesembilan memperlihatkan banyaknya peneliti yang mengikuti
pelatihan teknis yang mengindikasikan adanya kesadaran dari diri peneliti untuk
menambah wawasan dan keahlian. Sementara pada indikator yang mengikuti diklat
fungsional dan jumlah peneliti yang tercantum pada KTI terindeks global tidak tercapai.
Terakhir, pada Sasaran Strategis Kesepuluh…………………..Semua hasil yang tercapai pada
kesepuluh Sasaran Strategis tidak lepas dari peran UPT yang bernaung pada Pusat
Penelitian Geoteknologi.
44
3.1..3 Analisis Efektifitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya
Sumberdaya berupa anggaran kegiatan penelitian tahun 2015, dapat dikatakan cukup
efektif dan efisien. Hal ini disebabkan di awal tahun 2015 terdapat penghematan
perjalanan dinas yang cukup signifikan. Padahan perjalanal dinas dalam kegiatan
penelitian adalah bukan perjalanan dinas biasa melainkan perjalanan dalam rang
pengambilan data lapangan. Dengan dana yang berkurang akibat penghematan perjalanan
dinas ini setiap tim melakukan perencanaan kembali dan out put yang akan dihasilkan.
Dengan melihat capaian yang cukup baik dari kinerja tahun 2015, maka dapat dikatakan
bahwa cukup berhasil dengan kegiatan penelitian yang dilakukan, walaupun terjadi
penghematan dana penelitian tersebut.
Dalam hal penggunaan sumberdaya peralatan, terutama peralatan lapangan untuk kegiatan
penelitian sedikit agak berpengaruh akibat penghematan perjalanan dinas. Dengan
penghematan ini maka pengambilan data dengan menggunakan peralatan juga dilakukan
penghematan dengan pengukuran-pengukuran dengan peralatan pada titik atau lokasi
yang representatif dan efisien tanpa mengurangi tujuan akhir dari kegiatan penelitian
tersebut.
3.1.4. Evaluasi Capaian Rencana Implementatif Tahun 2015 - 2019
3.2. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran pelaksanaan kegiatan penelitian dicantumkan dalam Tabel 3.11
Tabel 3.11. Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan/Akun Biaya (Rp)
1 2 3
079.01.06
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan Iptek
32,888,824,000
I 3408 Penelitian Geoteknologi 32,888,824,000
A 3408.001 Pemahaman/Konsep Pengurangan Resiko Bencana Kebumian dan Perubahan Iklim
2,506,752,000
45
A.1 3408.001.001 Meningkatnya Pemahaman/Konsep Pengurangan Resiko Bencana Kebumian dan Perubahan Iklim
2,506,752,000
1) 3408.001.001.011
Penelitian jalur, karakteristik dan dampak sesar aktif penghasil gempabumi di daerah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian barat dan Selat Sunda
526,163,000
2) 3408.001.001.012 Penelitian dan kajian tektonik aktif berdasarkan metoda geologi dan geofisika daerah Jawa bagian barat, Selat Sunda dan Sumatera bagian Selatan
404,943,000
3) 3408.001.001.013 Penelitian Ancaman Seismik dan Gerakan Tanah di Wilayah Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Cekungan Bandung dan Selat Sunda
391,125,000
4) 3408.001.001.014
Pengelolaan SDA dan lingkungan berdasar kajian kerentanan dan daya dukung di kawasan strategis (daratan, pesisir, pulau kecil dan urban): peningkatan ketahanan, keamanan dan daya saing
421,552,000
5) 3408.001.001.015 Kajian Sumberdaya Air Daerah Urban Sebagai Antisipasi Pengembangan Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan
238,070,000
6) 3408.001.001.016 Monitoring dan Evaluasi Pengurangan Risiko Bencana Kebumian dan Perubahan Iklim
274,405,000
7) 3408.001.001.017 DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN PUSAT PENELITIAN GEOTEKNOLOGI LIPI
250,494,000
B.1 3408.002.001 Penguasaan dan Penerapan Iptek di Bidang Geoteknologi
1,044,436,000
8) 3408.002.001.011 Identifikasi Dayadukung Lingkungan untuk Pengendalian Pencemaran Air dan Degradasi Lahan di Kawasan Urban
205,550,000
9) 3408.002.001.012 Penataan Ruang Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda (Sumatra Bagian Selatan dan Jawa Bagian Barat)
167,625,000
10) 3408.002.001.013
Peningkatan nilai tambah batubara dan mineral silika serta potensi mineral alterasi hidrotermal di Kawasan Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan.
671,261,000
C 3408.005 Penelitian Ungulan dan Kompetitif untuk Kajian Kebencanaan dan Lingkungan
3,972,934,000
46
C.1 3408.005.001 Kebencanaan dan Lingkungan 3,972,934,000
11) 3408.005.001.011
Rancang Bangun Pengelolaan Sumberdaya Air Tanah Untuk Pengurangan Risiko Kekeringan Akibat Peningkatan Cuaca Ekstrim (Perubahan Iklim) Di Kabupaten Natuna
573,391,000
12) 3408.005.001.012 Pengembangan Dan Implementasi Sistem Pemantauan Dan Prediksi Dan Teknologi Kontrol Bahaya Gerakan Tanah Akibat Hujan Ekstrim
723,602,000
13) 3408.005.001.013
Pengembangan Konsep Masyarakat Tangguh Bencana Di Indonesia Untuk Mereduksi Risiko Bahaya Alam Dan Dampak Perubahan Iklim Global
542,634,000
14) 3408.005.001.014 Teknologi Mikroba Fungsional Untuk Adaptasi Dampak Perubahan Iklim
598,137,000
15) 3408.005.001.015 Adaptasi Dan Mitigasi Perubahan Iklim Pada Perairan Darat: Studi Kasus Ekosistem Perairan Situ Dan Danau
697,475,000
16) 3408.005.001.016
Evaluasi Dan Proyeksi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Resiko Banjir (Flood Risk) Dengan Presisi Tinggi Untuk Penyusunan Konsep Mitigasi Bencana Banjir Yang Berbasiskan Partisipasi Masyarakat
587,695,000
17) 3408.005.001.017 Sekretariat Kompetitif 150,000,000
18) 3408.005.001.018 LIPI EXPO 100,000,000
D 3408.006 Tata Kelola Pendukung Penelitian Geoteknologi (Penambahan Target - Penambahan Anggaran)
1,297,048,000
D.1 3408.006.001 LAYANAN PERKANTORAN 1,297,048,000
19) 3408.006.001.011 Peningkatan Jasa Pelayanan LITBANG IPTEK (PNBP)
1,297,048,000
E 3408.994 LAYANAN PERKANTORAN 17,968,835,000
E.1 3408.994.001 LAYANAN PERKANTORAN 17,968,835,000
20) 3408.994.001.001 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 12,998,691,000
21) 3408.994.001.002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
3,670,287,000
22) 3408.994.001.0011 CAPACITY BUILDING FOR SCHOOLS AND COMMUNITIES (UNESCO)
228,337,000
47
23) 3408.994.001.0012
URBAN SAFE SCHOOLS INITIATIVE : Increasing Acces To Save Learning Environment for Children In Disaster Prone Communities In Jakarta
341,128,000
24) 3408.994.001.0013 YOUTH IN ACTION FOR URBAN DISASTER RISK REDUCTION
730,392,000
F 3408.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi [Base Line]
365,037,000
F.1 3408.996.001.011 Pengolah Data Penelitian Geoteknologi 365,037,000
G 3408.997 PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN 5,733,782,000
G.1 3408.997.001.011 Peralatan Penelitian Geoteknologi 5,733,782,000
J U M L A H 32,888,824,000
48
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja (LKj) merupakan salah satu kelengkapan administrasi instansi Negara
dalam mengevaluasi capaian kinerja pada tahun yang bersangkutan. Laporan ini sangat
bermanfaat dalam upaya yang terus menerus dan sistematis yang pada akhirnya ditujukan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja lembaga. Perbaikan dan peningkatan
kinerja ini dilakukan dengan menyempurnakan sistem dan mekanisme yang sudah ada
dicapai suatu kinerja lembaga yang optimal. Berbagai kendala muncul dalam menetapkan
parameter kinerja dan cara pengukuran kinerja. Akan tetapi langkah penyusunan LKj
merupakan jalan dalam melakukan evaluasi internal dan menyusun strategi yang lebih
matang dalam meningkatkan kinerja yang lebih realistis dan terukur.
4.1. Kesimpulan
Pada tahun anggaran 2015, Laporan Kinerja Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI
menunjukan kemajuan meskipun ada beberapa aspek yang masih perlu ditingkatkan.
Capaian kinerja Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI 2015 telah dipetakan melalui capaian
indikator kinerja dalam Penetapan Kinerja tahun 2015. Sasaran Strategis pertama
menunjukkan capaian lebih dari 100% pada aspek jumlah peneliti yang naik jabatan
fungsionalnya, namun menunjukkan kinerja yang kurang optimal pada unsur peneliti yang
dikukuhkan menjadi profesor riset. Capaian sasaran strategis kedua menunjukkan bahwa
kinerja dalam penelitian dan publikasi masih harus ditingkatkan lagi dengan
memperbanyak penerbitan dalam jurnal nasional/internasional. Hal ini harus
mendapatkan perhatian lebih agar hasil-hasil penelitian dapat dimanfaatkan dan dijadikan
rujukan bagi para pemangku kepentingan. Peningkatan yang berarti juga ditunjukkan
dalam penguatan jaringan dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan
adopsi inovasi. Hal ini perlu terus ditingkatkan pada tahun mendatang dalam proses
diseminasi dan penetrasi hasil riset kepada para pemangku kepentingan terkait. Kinerja
yang sangat baik juga ditunjukkan dalam capaian jumlah timbangan ilmiah yang telah
dihasilkan. Untuk itu perlu pemantauan lebih lanjut apakah timbangan ilmiah yang telah
49
dihasilkan memang benar-benar bermanfaat dan dimanfaatkan oleh para pemangku
kepentingan terkait. Akses terhadap pengetahuan merupakan suatu indikator kinerja yang
mendukung pencapaian keseluruhan kinerja tahun 2015 dan telah menunjukkan
kesesuaian antara perencanaan dan realisasinya. Aspek pendukung lain yang tidak kalah
pentingnya adalah penyediaan sarana dan prasana penelitian yang telah dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan. Hal ini mendukung tercapainya tugas pokok dan fungsi
yaitu melakukan penelitian di bidang geoteknologi dan merupakan modal awal dalam
melakukan penelitian di masa depan dengan adanya peralatan yang mutakhir. Capaian
yang baik ini juga didukung oleh tata kelola yang baik dan peningkatan sumberdaya
manusia dengan pendidikan dan pelatihan yang baik pula.
4.2. Saran
Meskipun secara umum capaian kinerja pada tahun 2015 telah menunjukkan capaian yang
menggembirakan namun masih ada capaian indikator kinerja yang masih dibawah
harapan. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi lebih jauh dalam hal perencanaan dan
monitoring dalam kegiatan pada masa yang akan datang sehingga apabila adanya potensi
gangguan dapat diantisipasi sedini mungkin. Hal ini terkait juga dengan adanya
pemotongan anggaran yang terjadi di awal tahun berjalan yang cukup menyulitkan dalam
pelaksanaanya.Untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian serupa di tahun mendatang,
perlu adanya strategi untuk melakukan perencanaan proporsional dalam penyusunan
anggaran terutama rasio antara perjalanan lapangan dan komponen biaya non-operasional
lainnya.Perencanaan terhadap pengadaan alat juga harus dicermati agar peluang-peluang
yang ada dapat dimanfaatkan untuk terus memperbaharui peralatan yang ada sehingga
dapat mengikuti perkembangan di dunia ilmiah.Perekrutan dan pembinaan sumberdaya
manusia juga harus terus dievaluasi dan dikawal untuk memastikan kesinambungan
program-program penelitian.