LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan...

13
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI TENTANG PENGAWAN PENYALURAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) KE KOTA PADANG, SUMATERA BARAT MASA PERSIDANGAN IV 2018-2019 26 - 28 MARET 2019 SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI JAKARTA 2019

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan...

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK

KOMISI VIII DPR RI TENTANG PENGAWAN PENYALURAN BANTUAN PANGAN

NON TUNAI (BPNT) KE KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

MASA PERSIDANGAN IV 2018-2019 26 - 28 MARET 2019

SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI JAKARTA 2019

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

2

DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 3 BAB II : BANTUAN PANGAN NON TUNAI 6 BAB III: HASIL KUNJUNGAN KERJA 9 BAB IV: REKOMENDASI 14

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

3

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan

peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR RI pada Masa

Persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019 membentuk Tim Kunjungan Kerja

Spesifik, yang salah satunya ke Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.

B. Dasar Kunjungan Kerja

Pelaksanaan kunjungan kerja spesifik ke Kota Padang Provinsi

Sumatera Barat berdasarkan pada:

1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A,

Pasal 21, dan Pasal 23 tentang Tugas DPR RI bidang Legislasi,

Anggaran, dan Pengawasan

2. Keputusan DPR RI Nomor 01 tahun 2014 tentang Tata Tertib:

a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;

b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan;

c. Keputusan rapat Internal Komisi VIII DPR RI.

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI tentang Pengawasan

Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ke Kota Padang

dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan masukan atas

pelaksanaan penyaluran BPNT beserta informasi mengenai hambatan

dan usulan perbaikan kebijakan atas hal tersebut sehingga dapat

diperoleh solusi yang tepat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

2. Tujuan

a. Untuk memperoleh informasi dan data akurat mengenai pelaksanaan

penyaluran BPNT di Kota Padang.

b. Untuk mendiskusikan mengenai hambatan dan kendala dalam

pelaksanaan penyaluran BPNT di Kota Padang.

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

4

D. Waktu Pelaksanaan

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI ke Kota Padang Provinsi

Sumatera Barat dilaksanakan pada tanggal 25-28 Maret 2019.

E. Objek Kunjungan Kerja

Objek kunjungan kerja berupa pertemuan dengan Walikota dan Dinas

Sosial Kota Padang.

F. Daftar Nama Tim Kunjungan Kerja Ke Kota Padang Kunjungan Kerja ke Kota Padang Provinsi Sumatera Barat ini diikuti oleh

pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI sebagai berikut.

DAFTAR NAMA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI

KE KOTA PADANG, PROVINSI SUMATERA BARAT

TANGGAL 26 – 28 MARET 2019

NOMOR N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL

URUT ANG

G

1. 462 H. MHD ASLI CHAIDIR, SH ANGGOTA PAN SUMBAR I

2. 60 Drs.H. BISRI ROMLI, MM ANGGOTA PKB JATENG X

3. 508 H, LUKMAN HAKIM HASIBUAN ANGGOTA PKB SUMUT III

4. 16 DRS. H. CHOIRUL MUNA CHOZIN ANGGOTA NASDEM JATENG VI

5. - DICKY RACHMADI, S.A.P SEKRETARIAT KOMISI VIII

6. - YUSUP KAMALUDIN SEKRETARIAT KOMISI VIII

7. - HARJA SAPUTRA S.Sos., M.M TENAGA AHLI KOMISI VIII

8. - RIYAN HIDAYAT PEMBERITAAN

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

5

BAB III PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI

Profil BPNT

Sejak tahun 2016, penyaluran Raskin diganti dengan menggunakan

kartu elektronik yang akan diberikan langsung kepada rumah tangga sasaran,

sehingga bantuan sosial dan subsidi akan disalurkan secara non tunai dengan

menggunakan sistem perbankan.

Sistem baru penyaluran bantuan pangan ini diatur dalam Peraturan

Presiden Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara

Non Tunai.

Bantuan sosial non tunai diberikan dalam rangka program

penanggulangan kemiskinan yang meliputi perlindungan sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan pelayanan dasar. Program ini juga

diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk menjangkau layanan

keuangan formal di perbankan, sehingga mempercepat program keuangan

inklusif. Penyaluran bantuan sosial secara non tunai kepada masyarakat dinilai

lebih efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, serta tepat

administrasi.

Kartu elektronik yang dimaksud dapat digunakan untuk memperoleh

beras, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar, warung, toko sesuai harga yang

berlaku sehingga rakyat juga memperoleh nutrisi yang lebih seimbang, tidak

hanya karbohidrat, tetapi juga protein, seperti telur. Selain itu, penyaluran

bantuan sosial non tunai juga dapat membiasakan masyarakat untuk

menabung karena pencairan dana bantuan dapat mereka atur sendiri sesuai

kebutuhan. Untuk menyalurkan bantuan sosial non tunai ini, diawali dengan

pendaftaran peserta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh

Kementerian Sosial (Kemensos).

Dari situ, calon KPM akan mendapat surat pemberitahuan berisi teknis

pendaftaran di tempat yang telah ditentukan. Data yang telah diisi oleh calon

penerima program ini lalu diproses secara paralel dan sinergis oleh bank yang

tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), kantor kelurahan dan

kantor walikota/ kabupaten.

Setelah verifikasi data selesai, penerima bantuan sosial akan dibukakan

rekening di bank dan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

6

berfungsi sebagai kartu non tunai untuk pengambilan bantuan

pangan. Penerima bantuan sosial yang telah memiliki KKS dapat langsung

datang ke e-warong (Elektronik Warung Gotong Royong) terdekat untuk

melakukan transaksi pembelian bahan pangan menggunakan KKS.

E-warong adalah agen bank, pedagang atau pihak lain yang telah

bekerja sama dengan bank penyalur dan ditentukan sebagai tempat

pencairan/penukaran/pembelian bahan pangan oleh KPM, yaitu pasar

tradisional, warung, toko kelontong, warung desa, Rumah Pangan Kita (RPK),

agen bank yang menjual bahan pangan, atau usaha eceran lainnya.

KPM dapat membeli bahan pangan sesuai kebutuhan pada e-warong

yang memiliki tanda lokasi penyaluran bantuan sosial non tunai. Transaksi

dilakukan secara non tunai mengacu pada jumlah saldo yang tersimpan pada

chip KKS.

Lewat sistem yang terhubung dengan perbankan ini, penyalur bantuan

akan mendapatkan laporan rinci seputar jumlah dana yang telah disalurkan,

jumlah dana yang ditarik oleh penerima, jumlah dana yang tersisa dan berapa

orang penerima yang belum menarik bantuan pangannya.

Penyaluran bantuan pangan secara non tunai lewat BPNT mengacu pada 4

(empat) prinsip umum, yaitu:

1. Mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM.

2. Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM

dalam memanfaatkan bantuan, kapan dan berapa banyak bahan

pangan yang dibutuhkan. Juga termasuk kebebasan memilih jenis dan

kualitas bahan pangan berdasarkan preferensi yang telah ditetapkan

dalam program ini.

3. Mendorong usaha eceran rakyat untuk memperoleh pelanggan dan

peningkatan penghasilan dengan melayani KPM.

4. Memberikan akses jasa keuangan kepada usaha eceran rakyat dan

KPM.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari BPNT, yaitu:

1. Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima

manfaat, sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan

penanggulangan kemiskinan.

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

7

2. Meningkatnya transaksi non tunai sesuai dengan program Gerakan

Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas oleh Bank Indonesia.

3. Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan,

sehingga dapat meningkatkan kemampuan ekonomi yang sejalan

dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

4. Meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial.

5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro

dan kecil di bidang perdagangan.

E-Warung Penyalur BPNT Kota Padang

Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, jumlah E-Warong penyalur

BPNT di Kota Padang berjumlah 31 E-Warung:

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

8

BAB III

HASIL KUNJUNGAN KERJA

Sesuai dengan rencana agenda kunjungan kerja spesifik, Tim Kunjungan

Kerja melakukan pertemuan dengan Walikota Padang yang diwakili oleh

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang dan Dinas Sosial untuk mengawasi

pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai. Pertemuan dilakukan di

kantor Walikota Padang dan dihadiri juga oleh para Camat di Kota Padang,

wakil dari Kementerian Sosial, SKPD Kota Padang, para pendamping program

BPNT, dan staf Dinas Sosial Kota Padang.

Dari pertemuan yang telah dilakukan dan sesuai dengan pertanyaan

tertulis dari Tim Kunjungan Kerja yang sebelumnya dikirim kepada Walikota

Padang, berikut ini beberapa informasi dan aspirasi mengenai penyaluran

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Padang dari hasil paparan Sekda

Kota Padang serta hasil dialog yang dilakukan.

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

9

A. Data Penerima BPNT di Kota Padang Tahun 2018 dan 2019

Berikut adalah data penerima BPNT yang dilaporkan oleh Sekda Kota

Padang:

Data Penerima BPNT Tahun 2018

Pencarian BPNT Januari-Desember 2018

NO BULAN KUOTA SP2D DikembalikanKe Kemensos

PENYALURAN NET

PENCAIRAN

1 JANUARI 27.427 24.608 1893 22.715 21.380

2 FEBRUARI 27.427 24.608 1893 22.715 21.125

3 MARET 27.427 24.608 1893 22.715 20.427

4 APRIL 27.427 24.432 1893 22.715 19.135

5 MEI 27.427 24.432 - 22.715 19.230

6 JUNI 27.427 24.432 - 22.933 20.550

7 JULI 27.427 24.432 - 22.920 20.550

8 AGUSTUS 27.427 24.432 - 22.920 21.419

9 SEPTEMBER 27.427 24.432 - 22.920 21.419

10 OKTOBER 27.427 24.432 - 22.516 21.015

11 NOVEMBER 25.281 24.432 - 22.516 20.926

12 DESEMBER 25.281 24.432 - 22.516 21.081

JUMLAH 248.257x 110.000 =

Rp. 27.308.270.000

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

10

Progres Penyaluran BPNT Tahun 2018

NO BULAN KUOTA SP2D DikembalikanKe Kemensos

PENYALURAN NET

PENCAIRAN

1 JANUARI 27.427 24.608 1893 22.715 21.380

2 FEBRUARI 27.427 24.608 1893 22.715 21.125

3 MARET 27.427 24.608 1893 22.715 20.427

4 APRIL 27.427 24.432 1893 22.715 19.135

5 MEI 27.427 24.432 - 22.715 19.230

6 JUNI 27.427 24.432 - 22.933 20.550

7 JULI 27.427 24.432 - 22.920 20.550

8 AGUSTUS 27.427 24.432 - 22.920 21.419

9 SEPTEMBER 27.427 24.432 - 22.920 21.419

10 OKTOBER 27.427 24.432 - 22.516 21.015

11 NOVEMBER 25.281 24.432 - 22.516 20.926

12 DESEMBER 25.281 24.432 - 22.516 21.081

JUMLAH 248.257x 110.000 =

Rp. 27.308.270.000

Permasalahan Penyaluran BPNT Tahun 2018

NO KECAMATAN Sudah

Transaksi

Kartu

Hilang

Saldo

kosong

Tidak di

temukan

Tidak dapat

kartu dari awal

Kartu

Terblokir/Kartu

Rusak/Tertelan

Pindah/

Meninggal

1 BUNGUS TELUK

KABUNG

8 8 2 2 1 1 0

2 KOTO TANGAH - - - - - -

3 KURANJI - - - - - -

4 LUBUK BEGALUNG - - - - - -

5 LUBUK KILANGAN - - - - - -

6 NANGGALO 13 13 1 - 3 24 2

7 PADANG BARAT 114 11 12 0 0 2 0

8 PADANG SELATAN 31 32 20 0 5 23 8

9 PADANG TIMUR 5 24 0 0 2 0

10 PADANG UTARA - - - - - -

11 PAUH - - - - - -

JUMLAH 319 69 59 2 9 52 10

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

11

Data Penerima BPNT Tahun 2019

NO KECAMATAN KUOTA BPNT KEPMENSOS

NOMOR 185/HUK/2018 (25.281)

PENYALURAN BANK

1 BUNGUS TELUK KABUNG 1634 1639

2 KOTO TANGAH 4850 4257

3 KURANJI 3692 3550

4 LUBUK BEGALUNG 2594 2593

5 LUBUK KILANGAN 1010 949

6 NANGGALO 1228 1162

7 PADANG BARAT 1414 1290

8 PADANG SELATAN 2458 2346

9 PADANG TIMUR 2050 1963

10 PADANG UTARA 1089 1729

11 PAUH 1835 1038

JUMLAH TOTAL 23.854 22516

Progres Penyaluran BPNT Februari 2019

NO KECAMATAN ALOKASI BERTRANSAKSI TIDAK TRANSAKSI

1 BUNGUS TELUK KABUNG 1639 1585 54

2 KOTO TANGAH 4257 3821 436

3 KURANJI 3550 3012 538

4 LUBUK BEGALUNG 2593 2351 242

5 LUBUK KILANGAN 949 782 167

6 NANGGALO 1162 1073 89

7 PADANG BARAT 1290 1073 217

8 PADANG SELATAN 2346 2150 196

9 PADANG TIMUR 1963 1769 193

10 PADANG UTARA 1038 895 143

11 PAUH 1729 1604 125

JUMLAH 22.516 20115 2400

Dari data-data di atas, terdapat 3000 lebih jumlah KPM bermasalah yang

mengharuskan Pemkot Padang harus mengalokasikan APBD untuk BPNT,

berikut adalah data tersebut:

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

12

BPNT YANG DIBIAYAI OLEH APBD KOTA PADANG

NO KECAMATAN JUMLAH PENERIMA (KPM) /Rp.110.000

1 BUNGUS TELUK KABUNG 107

2 KOTO TANGAH 518

3 KURANJI 376

4 LUBUK BEGALUNG 550

5 LUBUK KILANGAN 177

6 NANGGALO 180

7 PADANG BARAT 124

8 PADANG TIMUR 507

9 PADANG SELATAN 60

10 PADANG UTARA 111

11 PAUH 337

JUMLAH 3047

3047 x Rp. 110.000 x 12 Bulan = 4.022.040.000

(Empat Milyar Dua Puluh Dua Juta Empat Puluh Ribu Rupiah)

B. Kendala Penyaluran BPNT di Kota Padang

1. Belum singkronnya data by bame by adress Penerima BPNT dalam

Sistem Aplikasi SIKS NG dengan data Himbara.

2. Belum terfasilitasi permasalahan kartu KKS yang bermasalah (kartu

hilang,kartu rusak,kartu terblokir, belum dapat kartu dari awal, saldo

kosong).

3. Surat Perintah Pembayaran Dana (SP2D) yang di keluarkan

Kementerian Sosial by name untuk himbara agar ditembuskan ke Dinas

Sosial selaku Sekretaris tikor kota untuk bahan monitoring pelaksanaan

pencairan BPNT.

4. Pengusulan/pergantian KPM telah diverifikasi lakukan dalam sistem

SIKS NG tetapi tidak ada realisasinya.

5. Terlambatnya laporan pencairan BPNT setiap bulan dari bank sehingga

rekonsiliasi antara bank himbara dan dinas sosial terkendala.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR ......Kartu Hilang Saldo kosong Tidak di temukan Tidak dap at kartu dari aw al Kartu Terblokir/Kartu Rusak/Tertelan Pindah/ Meninggal

13

BAB IV

REKOMENDASI

Dari hasil kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI ke Kota Padang

mengenai Pengawasan Penyaluran BPNT, berikut adalah beberapa

rekomendasi kebijakan yang terkait dengan hal tersebut:

1. Perlu kebijakan yang komprehensif dan sinergis agar tidak terjadinya

perbedaan data antara data SIKS NG dan data Bank Himbara sehingga

bisa sinkron agar mudah untuk melakukan Verifikasi dan Validasi.

2. Perlu dikaji dan disampaikan pada Rapat Kerja atau RDP dengan pihak

Kementerian Sosial mengenai usulan permasalahan Kartu KKS yang

bermasalah (Kartu Hilang, Kartu Rusak, Kartu Terblokir, Belum dapat

Kartu dari awal, dan Saldo Kosong) agar di berikan Kewenangan Bank di

daerah untuk menyelesaikan Permasalahannya.

3. Perlu dievaluasi kinerja BRI dalam penyaluran BPNT, karena

permasalahan yang paling banyak dari Himbara adalah BRI dibanding

dengan bank lain.

4. Perlu langkah konkret mengenai penyatuan tenaga-tenaga pendamping

yang ada di Kementerian Sosial seperti TKSK, Tagana, Pendamping

PKH, dan lainnya untuk memudahkan dalam melakukan pembinaan,

kordinasi, dan juga lebih efektif dalam pelaksanaan program

Kementerian Sosial RI.

KOMISI VIII DPR RI

TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK